kisah anak penuh hikmah - toko-anak. · pdf fileseorang nenek yang baru pulang dari masjid...
TRANSCRIPT
Balasan Untuk Anak yang Baik Budi
Anak itu bernama Desma. Umurnya kira-kira sepuluh tahun. Ia sekarang duduk
di kelas empat sekolah dasar. Ayah Desma telah meninggal dunia. Sekarang dia hanya
tinggal bertiga dengan Emak,dan adiknya.
Setiap hari mereka bekerja. Emak membuat kue, Desma dan adik yang
menjualnya. Kue itulah yang mereka jajakan ke berbagai tempat.
Suatu kali, Desma sedang menjajakan kuenya. Lorong lorong ditelusurinya
sambil menjunjung kue diatas kepala. Satu demi satu kue di beli orang. Desma
melayani pembeli dengan ramah dan sopan. Budi pekerti
Desma yang baik membuat orang suka padanya. Bila
Desma lewat, mereka sering memanggilnya, lalu membeli
kue dari Desma.
Menjelang senja, kue telah habis terjual. Desma
pulang menuju rumahnya. Ia ingin cepat sampai, karena
ingin melaporkan keberhasilan nya dalam menjual kue
kepada ibunya.
Dalam perjalanan pulang, Desma melihat langit mendung. Angin bertiup dengan
kencang. Kilat sambar-menyambar. Tiba-tiba terdengar suara petir menggelegar.
Desma amat ketakutan.
Hujan mulai turun. Desma berlari-lari kecil mencari tempat berteduh. Di sebuah rumah
kecil Desma berhenti. Ia berdiri sambil merapatkan tubuhnya ke dinding rumah.
Hujan tidak juga berhenti. Desma telah lama menunggu hujan reda. Hari pun mulai
malam. Desma semakin gelisah. Apakah ia harus berjalan menerobos hujan ini?
Desma tidak mempunyai pilihan lain, ia harus segera pulang. Ia tidak ingin
ibunya menjadi cemas lalu mencari-carinya. Kemana ibunya akan mencari? tentu
ibunya akan jatuh sakit karena kehujanan.
Sambil menjunjung wajan tempat kue, Desma pergi meninggalkan rumah kecil
itu. Ia melangkah terus dalam hujan. Berkali-kali Desma terpeleset. Jalan sangat licin
dan gelap.
Seorang nenek yang baru pulang dari masjid tampaknya mengenal Desma. Desma
memang bergaul baik dengan siapa saja. Desma juga suka menolong orang. Desma
dipanggilnya. Ternyata nenek itu ingin memberikan obor pada Desma. Malam memang
semakin gelap saja. Hujan masih turun. Nenek itu tampak begitu sayang pada Desma.
Setelah pamit dan mengucapkan terimakasih, dengan hati-hati, Desma
membawa obor yang diberikan nenek tadi. Obor itu terbuat dari potongan bambu yang
di isi dengan kain yang di basahi minyak tanah. Kain itu dimasukkan ke dalam potongan
bambu itu dan ujungnya disulut dengan api. Desma berusaha agar api itu tidak basah
oleh air.
Sekujur tubuh Desma terasa dingin. Ia terus saja melangkahkan kakinya.
Akhirnya, ia sampai di rumahnya. Desma menghela nafas sejenak. Perasaanya tersa
lega. Desma segera masuk. Tetapi perasaanya kembali gelisah. Rumahnya ternyata
hanya di tunggui adiknya. Dugaan Desma ternyata benar. Emaknya telah pergi
mencarinya.
Desma kembali menyalakan obor. Ia segera pergi. Menurut adiknya, ibu mencari
ke kampung seberang. Kampung seberang berada di seberang sungai yang melintas di
desanya. Tadi sore Desma memang berjualan ke sana.
Desma kembali berjalan menerobos hujan. Langkahya dipercepat. Ia ingin
segera tiba di kampung seberang. Tak jauh
dari rumahya, terdapat sebuah sungai, Antara kampungnya dan kampung seberang
dihubungkan oleh sebuah jembatan. Lewat jembatan itulah Desma biasanya pulang
pergi ke seberang.
Tak lama berjalan, tiba-tiba terdengar suara benda berat yang runtuh.
"Brak...brak..brak..bum...",
kemudian hening mencekam. Suara apakah itu? Desma tidak jadi melangkah.
Desma mencari arah datangnya suara tersebut. Rasa-rasanya suara itu datang
dari arah jembatan.
Desma melangkah ke arah jembatan. Obor diangkatnya tinggi-tinggi sehingga
menerangi jalan. Desma terus melangkah. Ternyata jembatan itu telah di hantam air
Bah yang meluap, Besi tiang jembatan itu ikut jatuh ke dalam air sungai.
Desma menjadi panik. Pikiranya menjadi kacau. Bukankah emak harus melewati
jembatan ini untuk sampai ke rumah. Desma semakin cemas.
Dengan sekuat tenaga, Desma berteriak minta tolong.
"Tolongg...tolong..jembatan runtuh..!"suaranya hilang ditelan gemuruh air sungai
dan terpaan hujan yang tak mau kompromi.
Berkali-kali Desma berteriak, tapi tak seorang pun yang bisa mendenganrnya.
Ingin dia berlari mengatakan pada penduduk, tapi tempat itu jauh dari keramaian. Ia
semakin cemas, mungkinkah emak ikut jatuh ke dalam sungai?
Ah...tak mungkin...tak mungkin!
Desma tak tau harus pergi kemana. Ia benar-benar bingung dan cemas. Baiklah,
aku segera memberitahukan hal ini kepada orang di ujung jalan itu, bisik Desma dalam
hati. Baru saja ia hendak pergi, sebuah cahaya terang muncul dan bergerak cepat.
“Celaka .... sebuah bus penumpang akan segera lewat!"
Bus itu semakin mendekat dan meluncur deras menuju jembatan yang telah
ambruk itu. Dengan cepat Desma bergerak ke tengah jalan sambil mengangkat obor
tinggi-tinggi. Ia tak peduli lagi dengan keselamatan dirinya, bus dan penumpangnya
harus dapat di selamatkan.
Dalam jarak yang amat dekat. Pak sopir menginjak rem secara mendadak.
Desma hampir saja dihantam bus yang serat penumpang itu. Karena tak kuasa lagi
memegang obor, persendian Desma terasa goyah, pandangannya kabur. Akhirnya ia
roboh tak sadarkan diri.
Tatkala setelah sadar, banyak orang di sekelilingnya. Di antara mereka juga terlihat
emak Desma. Matanya bengkak, ia menanggis. Di sebelahnya terlihat adik yang tengah
memandangi desma dengan sayu. Desma baru menyadari kalau dia sekarang berada
di rumah sakit. Orang-orang cukup ramai menjenguk nya, sebagian adalah penumpang
bus yang selamat itu. Berbagai hadiah diberikan mereka. Kepala kampung dan
beberapa tokoh masyarakat juga hadir. Mereka menyalami Desma dan memuji
pengorbanannya.
"Tanpa budi baik Nak Desma, entah apalah jadinya nasib keluarga kami." ujar
salah satu penumpang bus.
Penghargaan pada Desma ternyata tidak sampai disitu saja. Di sekolah guru-
guru sering memuji-muji Desma. Ia dijadikan teladan bagi teman-temanya.
Penghargaan lain datang dari pemilik bus yang di tolong oleh Desma. Karena Desma
berbudi pekerti baik, mereka ingin mengangkat Desma sebagai anaknya. Mereka akan
membiayai sekolah Desma dan memberikan bimbingan dan bantuan yang di perlukan
Desma dalam menuntut ilmu. (Rahmat Fauzan)
Hadiah Terberkah untuk si Kecil ; Al-Quran Spesial untuk Dirinya.
Dapatkan harga spesial hanya di www.toko-anak.com
= DISKON HINGGA 35 % =
Akibat Kesombongan Rajawali
Di kisahkan pada suatu hari terlihat seekor burung rajawali yang sangat gagah. Burung
rajawali itu tinggal di sebuah gunung yang tinggi. Dia adalah raja dari segala burung di
gunung itu. Suatu hari seorang pemburu mencoba untuk menangkap si rajawali,dengan
cara memanahnya. Tetapi upaya pemburu itu selalu gagal,karena panah si pemburu
pada saat itu hanyalah bilah kayu runcing,yang apabila di tembakkan pasti akan
meleset jauh dari sasaran.
Melihat upaya sang pemburu yang selalu gagal,si
rajawali tertawa terpingkal-pingkal,sambil mengejek
sang pemburu. Rajawali juga sengaja melepaskan
satu helai bulunya agar sang pemburu semakin marah
dan panas. Bulu yang dijatuhkan rajawali itu,jatuh
tepat di hadapan sang pemburu,pemburu pun
mengambil bulu itu dan membawanya pulang.
Besoknya pemburu itu datang lagi. Kali ini sang
pemburu meletakkan bulu rajawali,yang dia dapatkan
kemarin di belakang anak panah, maksud si pemburu menaruh bulu itu di anak
panahnya,tidak lain hanyalah sekedar sebagai hiasan saja. Tetapi ternyata dampak
yang di timbulkan sangat luar biasa. Panah itu tidak lagi goyang karena angin. Panah
itu melesat lurus ke arah rajawali. Dan Rajawali itu terpanah tepat di dadanya,yang
akhirnya membuat rajawali itu mati.
Pelajaran berharga dari kisah ini:
Jangan pernah meremehkan sesuatu hal yang kecil sekalipun,karena siapa tau hal kecil
yang selalu kita remehkan bisa berakibat celaka bagi kita.
Seperti yang di ceritakan dari kisah diatas Kesalahan yang dilakukan Rajawali ituadalah
meremehkan sehelai bulu, dia menganggapnya main-main, ternyata bulu itulah yang
menyebabkan kematiannya.
Pengorbanan si Pengembala Kambing
Kisah ini terjadi di Palestina,pada waktu perang salib antara pasukan salib dan kaum
muslimin. Pasukan salib yang berasal dari berbagai penjuru Eropa datang ke Palestina,
memerangi kaum muslimin di sana.
Di Palestina ada sebuah keluarga
miskin terdiri dari seorang ibu dan
anaknya. Ibunya berkata pada
anaknya,"Pasukan salib menguasai tanah
air kita kita dan merampas semua
kekayaan kita. Kita tidak memiliki apa-apa
lagi kecuali se ekor kambing. Anakku,ibu minta kau mau merawatnya dengan baik.
Karena itulah harta kita satu-satunya!"
Setelah mendengar perkataan ibunya, si anak langsung membawa kambing nya ke
tempat penggembalaan yang subur. Dan membiarkan kambing itu memakan rumput-
rumput hijau yang subur dan segar. Ketika kambing nya asyik makan, ia duduk di
bawah rindang nya pohon sambil mengawasinya. Anak itu berkata pada dirinya sendiri,
" Susu yang akan keluar dari kambing ini adalah satu satunya sumber makan bagiku
dan ibuku. Sebagian susu ini akan aku jual ke pasar dan sebagainya lagi untuk di
minum. Maka aku harus megembalakannya dengan sungguh sungguh!".
Ketika dia sedang asyik berfikir dan melamun, tiba-tiba ia mendengar suara derap kaki
kuda. Ia melihat ke ke arah datangnya suara kaki kuda itu. Dan ternyata di kejauhan
debu mengepul dan dia melihat ada rombongan pasukan datang. Segera ia lari ke arah
kambing kesayangannya dan membawanya bersembunyi ke arah semak-semak
belukar yang rimbun. Anak itu,dari balik semak melihat pertempuran yang sangat
sengit. Sekelompok pasukan salib mengejar-ngejar pasukan muslimin. Anak itu terus
menunggu sampai pasukan itu menjauh. Lalu ia menuntun kambing nya menuju rumah
untuk melihat keadaan ibunya.
Saat ia sudah dekat dengan rumahnya,ia melihat seorang tentara muslim sedang
memapah tema nya yang sakit. Tentara itu meminta seteguk air untuk di minum ke
pada si anak. Karena merasa iba si anak langsung masuk ke rumahnya,untuk
mengambil air minum. Dan ternyata anak itu tidak menemukan air di rumahnya kecuali
sedikit dan tidak cukup untuk di minum. Anak itu berfikir cepat. Ia kembali ke rumahnya
mengambil mangkuk. Lalu memerah susu kambing nya dan memberikan mangkuk
berisi susu itu pada ke dua tentara. Ketika merasa masih kurang ia kembali memerah
susu kambing nya sampai ke duanya cukup minum. Kedua tentara itu mengucapkan
terimakasih kepadanya. Tentara yang terluka berkata kepadanya dengan terbata-bata,
"Allah memberkatimu, anakku...kau telah menyelamatkan nyawaku!".
Keduanya lalu pamit. Sang anak masuk ke dalam rumahnya. Sang ibu marah melihat
apa yang dilakukan anaknya, "apa yang kau lakukan anakku ? Kau telah memerah
semua isi susu kambing kita dan kau berikan kepada dua tentara itu. Dan tidak kau
sisakan untuk kita sama sekali!"
Sang anak berkata dengan halus pada ibunya,"Ibu,kita sabar sebentar. Tak lama lagi
susu kambing itu akan terisi kembali ibu,aku tidak sanggup membiarkan tentara terluka
itu mati kehausan!".Mendengar perkataan anaknya itu,si Ibu hanya bisa diam.
Bulan berganti bulan. Kaum muslimin di bawah pimpinan Sultan Shalahuddin Al-
Ayyubi akhirnya memenangkan peperangan. Tatkala anak itu sedang bermain di
depan rumahnya ia melihat ada dua orang laki-laki berjalan ke arah nya. Keduanya
mengiring kambing yang cukup banyak jumlahnya.
Salah seorang dari keduanya berkata," Anak yang saleh,ini kambing jumlahnya 40 ekor.
Semuanya di hadiahkan untukmu dari komandan kami. Kau telah berjasa
menyelamatkan nyawanya!"
"tetapi aku tidak melakukan hal yang pantas untuk mendapatkan hadiah sebanyak ini
Tuan."sahut si anak.
"Bahkan kau telah berjasa besar sekali. Kau telah menyelamatkan nyawa komandan
pasukan kepercayaan sultan Shalahuddin Al-Ayyubi. Secara tidak langsung kau telah
ikut andil dalam kemenangan kaum muslimin."
Dua tentara itu menyalami anak itu dengan hangat lalu berpamitan. Ketika kedua
tentara itu melangkah pergi sang ibu keluar dari rumah. Ia langsung memeluk anaknya
dengan kasih sayang seraya berkata,"Ibu telah mendengar semua percakapan kalian
anakku. Segala puji bagi Allah yang telah mengganti harta kita yang hilang!"
"Amal kebaikan tidak pernah akan hilang, Ibu."jawab sang anak lirih.
Hikmah dari kisah ini : Jangan pernah ragu untuk menolong orang lain yang
membutuhkan pertolongan,sesungguhnya Allah akan membalas amal kebaikan kita.
(Rahmat Fauzan)
Tupai dan Kelinci Pemalas
Di sebuah hutan tinggalah dua sahabat. Mereka adalah seekor kelinci dan seekor
tupai. Setiap hari mereka selalu menghabiskan waktu bersama-sama.
Pada suatu hari, tupai mengatakan
kepada kelinci, ''Musim hujan sebentar
lagi akan datang.Mari kita buat
sarang.Supaya bila hujan turun, kita
punya tempat untuk berteduh.''Ya,
betul juga kata kamu. Tapi izinkan aku
istirahat dulu, "jawab kelinci.
Pada sore itu, hujan turun dengan lebatnya. Tupai dan kelinci berteduh di bawah
pohon.Mereka basah dan kedinginan. ''Jika kita punya sarang, tentu kita tidak akan
basah begini,'' kata tupai.
Ya,betul juga apa yang kamu katakan, jawab kelinci. "Besok pagi kita akan buat
sarang," kata kelinci lagi.
Keesokan paginya, cuaca sangat cerah.Tupai kembali mengajak kelinci untuk
membangun sarang."Lebih baik kita pergi cari kayu untuk membangun sarang," kata
tupai. "Tapi bukan sekarang," jawab kelinci. "Kita masih ada banyak waktu
lagi. Marilah kita pergi cari makanan. Aku sungguh lapar!
Mendengar jawaban Kelinci"Tupai menggeleng-geleng melihat sikap sahabatnya
itu. Pada sore itu, hujan turun lagi. Tupai dan kelinci basah kuyup karena tidak ada
tempat berteduh."Alangkah baiknya jika kita ada sarang," kata tupai. "Besok kita harus
buat sarang.Saya tak ingin terus basah seperti ini sewaktu hujan. "Kelinci yang pemalas
itu tidak menghiraukan keluhan sahabatnya."Kita tunggu besok sajalah," kata kelinci.
Pelajaran yang dapat di ambil : Jangan pernah menunda-nunda suatu pekerjaan
yang bisa kita kerjakan pada hari itu juga. Kerjakanlah selagi bisa. (Rahmat Fauzan)
Keledai yang Cerdik Pada suatu pagi,terlihat seekor keledai yang hendak pergi merumput ke sebuah
padang rumput yang luas.
Sesampainya di padang rumput, si keledai memakan rumput dengan lahapnya, karena
rumput di situ sungguh segar. Lagi pula tidak ada hewan
lain di di situ,jadi si keledai dapat memakan rumput itu
sepuasnya.'' Oh, beruntungnya aku hari ini!'',kata keledai.
Setelah kenyang, keledai memandang sekeliling, tiba-tiba
ia melihat seekor serigala yang kelaparan sedang menuju
ke arah nya.
Keledai pun mendadak panik, dan berkata "Apakah yang
harus aku lakukan sekarang? Kalau aku lari, tentu
serigala itu berhasil mengejar aku, "pikir keledai yang mulai ketakutan itu.Tiba-tiba
keledai mendapat ide. Keledai memberanikan diri. Ia berpura-pura berjalan dengan
santai ke arah serigala.
"Apakah yang terjadi? Mengapa kamu tidak lari saat melihat aku?'' tanya serigala yang
keheranan.Tiada gunanya
aku lari karena kamu tetap akan menburu dan menangkap aku.akhirnya aku akan jadi
makanan kamu juga.'' Kata keledai dengan berani.
'' Betul juga apa yang kamu katakan. Kalau kamu lewatkan hari ini, esok atau lusa
kamu akan jadi mangsa aku juga,'' kata serigala.'' Tapi tidak menyenangkan kalau aku
bisa menangkapmu dengan mudah . Akan lebih menyenangkan kalau kita main kejar-
kejar.Kalau aku Berhasil menangkapmu, aku akan memakan kamu .''
'' Baiklah, aku setuju dengan saranmu,'' Kata keledai,'' tapi sebelum kita main kejar-
kejaran, bolehkah aku meminta pertolonganmu.Dengan mencabut serpihan duri di
dalam kuku kaki belakang aku ini.''
'' Ya, tentu saja aku akan membantumu untuk mencabut duri itu!'' Kata serigala.
Keledai pun menghulurkan kaki belakangnya ke arah serigala.Ketika serigala mencoba
memegang kakinya dan menunduk untuk mencabut duri tersebut, keledai pun
menendang muka serigala sekuat tenaga. Srigala pun terpental,dan berteriak
"Arhaaaaahhhhhhh!'' serigala menjerit kuat karena kesakitan.
Rupanya tendangan keledai itu sangat kuat, serigala mengalami cedera yang
parah.Hidungnya berdarah dan beberapa batang giginya patah. Akhirnya srigala pun
pergi,dengan menahan kesakitan yang amat sangat.'' Lain kali ku pasti akan
menangkapmu dan memakanmu keledai!'' jerit serigala dengan sangat marah.
Jilbab Anak Syar’i, Modis dan Trendy..
www.toko-anak.com
Kisah 3 Manusia Serakah Ini kisah pada zaman dahulu,di daratan bagdad di timur tengah.Negeri
timur tengah sebagian besar adalah padang pasir.
Al-kisah ada tiga orang pengembara yang menempuh perjalanan
menyeberangi padang pasir.Mereka tak sengaja bertemu di
persinggahan,dan memutuskan untuk menempuh perjalanan bersama.
Berhari-hari mereka menempuh padang pasir,perbekalan mereka pun mulai habis.
Tapi..mereka tak terlalu hawatir,karena semua telah mereka perhitungkan.
Sudah enam hari lamanya mereka menempuh perjalanan,dan sebagaimana
perkiraan mereka pada hari ke tuju mereka akan tiba ke kota.
Namun pada malam harinya ada badai yang
datang.Jadi mereka mencari
sebuah tempat berlindung,ahirnya mereka
menemukan sebuah gua dan
memutuskan untuk tidur disana.
Dalam gelapnya gua yang hangat mereka segera
tertidur dengan
pulas,sedang di luar badai terus berhembus dengan
kencang tanpa henti.
Ketika pagi tiba,mereka pun terbangung.Udara di luar terasa masih segar karena
pagi,dan langit pun terlihat cerah setelah badai semalam. Merekapun berkemas untuk
melanjutkan perjalanan yang tertunda.Tapi tiba-tiba salah satu dari mereka
berteriak..''Hai kalian semua..lihat apa yang ku temukan di sini''.
Mendengar teriakan dari temanya,merekapun segera berlari menghampirinya.
Ternyata yang di temukan adalah dua buah kerangka manusia dan sebuah peti kayu.
''Kira-kira apa yang terjadi pada dua orang ini hingga mereka berdua mati di ini?''.Tanya
salah satu dari mereka.
''Mungkin saja mereka terjebak di gua ini dan mati karena tak bisa keluar'' Jawab
temannya.
''Hmm..kalau menurut ku tidak begitu..mungkin mereka saling membunuh karena
memperebutkan isi kotak kayu itu.Mungkin saja isi peti itu sangat berharga''.Jawab
temanya yang lain.
Setelah mereka bertiga berunding,ahirnya mereka sepakat untuk mengambil dan
membuka peti kayu itu. Mereka ingin memastikan apa isi peti kayu itu. Merekapun
mengangkat peti kayu itu keluar gua dan membukanya bersama-sama. Alangkah
terkejutnya mereka,karena mendapati bahwa isi peti itu adalah emas dan permata yang
sangat berharga.
Tiga orang pengembara itu sangat senang sekali,terbayang di benak mereka kehidupan
yang mewah dan harta yang berlimpah. Ahirnya mereka sepakat untuk membawa peti
itu sampai kota dan membagi isinya di sana. Merekapun melanjutkan perjalanan dan
meninggalkan gua itu untuk menuju kota.
Tapi ketika sampai di perbatasan kota salah satu dari mereka berkata..
''Hai..bagaimana kalau kita berhenti dulu di sini.Kita bagi saja isi peti itu di sini,karena
kalau kita bawa sampai kota akan banyak orang yang tahu.Takutnya nanti mereka juga
ikut berebut meminta bagian,padahal kita yang menemukan dan capek-capek
membawanya''.Katanya.
''Baiklah..aku setuju.Tapi bekal kita sudah habis. Alangkah baiknya salah satu dari kita
pergi ke kota untuk membeli makanan,dan kita akan membagi rata harta ini setelah kita
makan''.Jawab yang lain.
Ahirnya merekapun sepakat,dan menyuruh salah satu dari mereka untuk pergi membeli
makanan ke kota. Ketika temanya pergi membeli makanan,dua orang yang tinggal
ternyata mempunyai niat licik. Mereka berfikir jika mereka membunuh temanya
ketika pulang membeli makanan, maka bagian mereka akan semakin besar karena
cuma di bagi dua. Ahirnya merekapun berencana menyergap temanya ketika tiba nanti
dan membunuhnya.
Maka ketika mereka melihat temanya datang membawa makanan dari kejauhan,
mereka pun bersembunyi.Dan ketika sudah dekat, merekapun menyergap dan
membunuh temanya yang datang membawa makanan tadi.Kemudian mereka kubur
untuk menghilangkan jejak. Setelah mereka yakin semua berjalan sesuai rencana,
merekapun beristirahat sejenak.
Mereka tidur-tiduran di dekat peti membayangkan bahwa sebentar lagi mereka akan
menjadi orang kaya,mereka senyum-senyum sendiri dalam lamunan masing-masing.
Tiba-tiba lamunan mereka tersadarkan oleh suara perut mereka yang keroncongan
karena belum sempat makan,dan mereka teringat pada makanan yang di beli oleh
temanya tadi.
''Hai kawan..lebih baik sekarang kita makan dulu. Nanti kita bagi isi peti ini setelah kita
makan saja,jangan kuatir..sekarang cuma bagian kita berdua saja.hahaha..''
Ahirnya merekapun makan dengan lahapnya karena mereka sudah sangat
lapar. Tapi belum sempat mereka menghabiskan makanan itu,tiba-tiba tubuh mereka
kejang-kejang,kemudian jatuh terkapar...mati..!!
Ternyata teman yang mereka bunuh juga memiliki fikiran yang
sama..Sama-sama serakah..!!
Jadi dia juga melakukan siasat licik untuk membunuh kedua temanya agar
bisa memiliki harta itu untuk dirinya sendiri. Jadi..dalam perjalanan,dia menaburkan
racun pada makanan itu. Jadi ketika kedua temanya memakan makanan yang dia
bawa,mereka mati karena teracuni.
Dan ahirnya ketiga orang itupun mati tanpa sempat membagi harta yang mereka
temukan. Dan nasib ketiganya pun sama dengan dua kerangka yang ada dalam
gua,sama-sama mati karena keserakahan.
Nah adik-adik yang manis,hikmah yang bisa kita petik adalah..
Keserakahan selalu membawa kehancuran.Maka jauhkan diri dari sifat serakah, karena
keserakahan tak kan pernah memberi kedamaian...
Dapatkan Buku Bacaan Anak Bermutu di Dapatkan Buku Bacaan Anak Bermutu di www.toko-anak.com
anak.com
Hikmah Dari Kesabaran Dahulu kala di negri bagdad,hiduplah dua orang kakak beradik yang beragama majusi.
Mereka menyembah api sebagai tuhan mereka. Sang kakak telah menyembah api
selama 40 tahun,sedangkan sang adik baru 30 tahun. Mereka menyembah api dengan
harapan api itu bisa menolong mereka,tidak membakar ataupun menghanguskan
mereka dari panas api itu.
Tapi...benarkah demikian? Apakah mereka mendapatkan apa yang mereka harapkan?
Maka jawabanya akan segera kita ketahui..
Pada suatu hari,kakak beradik ini sedang bercakap-cakap. Timbul keraguan dalam hati
si kakak. Dia ingin tahu,setelah sekian lama mereka menyembah api,apakah api itu
tetap membakar mereka..?
Jadi sang kakak menyampaikan idenya kepada sang adik untuk mencoba memegang
api.
"Cobalah kau pegang api itu wahai adik ku.
Apakah dia masih melukai kita dengan panasnya.
Karena aku takut untuk mencobanya,hati ku merasa ragu".
Mendengar kakaknya berbicara seperti itu,sang adik pun melakukan apa yang di minta
kakaknya. Dia pun mencoba mengambil bara api dengan tanganya,dan hasilnya...dia
segera menarik kembali tanganya karena kesakitan oleh panas api yang membara.
Kecewa karena api yang selama ini mereka puja-puja tidak bisa melindungi mereka tapi
malah tetap membakar mereka,mereka mulai sadar bahwa apa yg mereka lakukan
selama ini salah. Jadi mereka berniat mencari seseorang yang bisa menuntun mereka
pada agama yang benar,dan mau menghapus dosa-dosa mereka hanya dengan sekali
bertaubat.
Kemudian pergilan dua kakak beradik itu membawa serta keluarga mereka,mereka
menuju ke negri basra. Karena mereka mendengar kabar ada seorang ulama' yang
sangat 'alim dan bijaksana yang bernama malik bin dinar.
Mereka berharap,dia bisa memberi mereka petunjuk.
Malik bin dinar adalah seorang ulama' dan tokoh sufi yang terkenal zuhud dan ilmu
agamanya tinggi. Dia mempunyai banyak murid yang datang dari berbagai pelosok
negri hanya untuk mendapat menuntut ilmu dan memperdalam pengetahuan mereka
tentang islam.
Ketika mereka sampai di negri basra,bertepatan waktu malik bin dinar sedang memberi
tausiah kepada murid-muridnya. Dia menjelaskan tentang apa itu islam dan bagaimana
cara menjalani islam yang benar. Ketika mereka mendengar tausiah malik bin dinar,
timbul keyakinan dalam hati mereka bahwa inilah agama yang benar dan selama ini
mereka cari. Tapi timbul bimbang dalam hati sang kakak.
Dia takut kalau dia masuk islam,sepulangnya dia di kampungnya dia akan di kucilkan
oleh orang-orang kampung karena telah murtad dari agama nenek moyang mereka.
Akhirnya dia membatalkan niatnya untuk masuk islam dan kembali pulang ke
kampungnya. Dia mengajak adiknya untuk ikut serta, tapi adiknya menolak.
"Mengapa engkau berpaling dari kebenaran yang telah kita temukan hanya karena
takut di kucilkan oleh manusia? Padahal inilah kebenaran yang kita cari selama ini".
Tapi sang kakak tidak menghiraukan ucapan adiknya dan tetap memutuskan untuk
pulang. Sang adik sangat menyesalkan keputusan kakaknya itu.
Kemudian sang adik dan keluarganya menemui malik bin dinar setelah dia selesai
mengajar. Dia menyatakan niatnya untuk masuk islam dan mendalami agama islam.
Tentu saja malik bin dinar menyambut kabar gembira ini dengan suka cita.
Malik bin dinar pun menuntun mereka membaca dua kalimah syahadat dan di sambut
oleh segenap kaum muslimin dengan suka cita.
Selesai di baiat,mereka tinggal di basra beberapa lama guna mendalami islam.
Setelah di rasa cukup,mereka berpamitan pada malik bin dinar untuk kembali ke
kampung halamanya.
"Tinggalah di sini beberapa hari lagi. Aku akan berusaha mengumpulkan sedekah dari
saudara-saudara muslim kita sebagai bekal perjalanan mu".kata malik bin dinar.
"Tidak usah ya syaikh,aku tidak mau di anggap menjual agama ku karena harta yang
tak bernila".tolak sang adik itu dengan ramah.
Akhirnya, merekapun pulang kembali ke kampung halamanya.
"Hai suami ku,mulailah mencari kerja untuk menafkahi keluargamu ini".ujar sang istri.
"Baiklah istri ku,tunggulah di rumah dengan sabar.
Aku akan ke pasar mencari pekerjaan...insya allah aku akan pulang membawa
makanan".jawab sang suami.
Lalu pergilah sang adik ke pasar untuk mencari pekerjaan. Tapi..orang-orang kampung
telah mengucilkanya. Hingga tak ada seorangpun yang mau memberi pekerjaan
padanya.
Lelah dan letih setelah sekian lama mencari, akhirnya dia berjalan menuju kampung
sebelah yang agak jauh. Dia menuju ke sebuah masjid dan melakukan solat. Setelah
hari mulai malam,barulah dia pulang ke rumahnya.
Terlihat istrinya menyambutnya di depan pintu.
"Apakah tak ada seorangpun yang memberi mu pekerjaan hingga engkau pulang tanpa
membawa makanan suamiku?".tanya sang istri.
"Sabarlah isteriku..aku sedang bekerja pada sang raja.
Hari ini upah ku belum di bayar. Mungkin besok aku akan di bayar" ujar sang suami
menghilangkan keresahan isterinya.
Akhirnya keluarga itu tidur melewati malam dengan menahan rasa lapar.
Paginya..si suami pun kembali ke pasar untuk mencari pekerjaan. Tapi setelah
berputar-putar sampai lelah,tetap tak ada yang mau memberinya pekerjaan.
Ahirnya diapun kembali menuju masjid yang kemarin untuk menjalankan solat dan
melakukan ibadah. Hingga hari senja,dia baru pulang ke rumah.
Lagi-lagi istrinya menyambutnya di depan pintu dan kembali bertanya seperti
pertanyaanya kemarin.
"Sabarlah istri ku,aku sedang bekerja pada sang raja.
Mungkin upah ku akan di bayar malam ini. Di tambah upah kerja ku kemarin" kata sang
suami berusaha menenangkan kegelisahan istrinya.
Dan lagi-lagi pada malam itu mereka tidur dengan rasa lapa yang semakin melilit.
"Do'akan aku wahai istri ku,semoga saja upah ku di bayar pada hari ini" kata sang
suami sembari berpamitan.
Diapun kembali menuju pasar dengan badan lemah karena menahan rasa lapar yang
semakin melilit. Tapi sebagaimana hari-hari kemarin,tak ada seorangpun yang mau
memberinya pekerjaan.
Pada waktu itu bertepatan hari jum'at,diapun kembali menuju masjid yang biasa dia
datangi untuk sekalian melakukan solat jum'at.
Sehabis solat jum'at,dia tetap meneruskan ibadah di masjid itu. Setelah melakukan
solat sunah beberapa roka'at,dia menengadah dan berdo'a kepada Allah.
"ya Allah yang maha pengasih dan maha penyayang..hari ini hamba kembali bersimpuh
dan mengadu kepada engkau ya robb.. Engkau adalah dzat yang kuasa atas segala
hal..engkau adalah dzat yang mengatur tiap rizki mahluknya. Segala kehendak mu
maka jadilah...".
"Ya Allah..hamba meminta kepada engkau, bukalah pintu rizki hamba. Hamba tidak
hawatir atas diri hamba,tapi hamba takut..rasa lapar akan membuat anak dan istri
hamba kembali berpaling dari jalan MU yang lurus".pinta sang suami itu dalam do'anya.
Setelah hari senja,sang suami itupun kembali bersiap pulang ke rumahnya. Dan untuk
menutup rasa malunya pada istrinya jika kembali bertanya tentang makanan apa yang
dia bawa,dia pun mengambil pasir dan di bungkus dengan kain yang dia bawa.
Dia berniat mengelabui isterinya. Tapi..sesampainya di depan rumah,dia berhenti
sejenak. Dia bingung alasan apa lagi yang akan di utarakan untuk menjawab
pertanyaan istrinya nanti.
Belum sempat dia berfikir,tiba-tiba isterinya membuka pintu. Wajahnya terlihat gembira.
"Kenapa engkau masih diam di luar wahai suami ku?
Ayo cepat masuklah..aku telah membuat masakan yang enak-enak untuk kita makan
bersama".kata sang istri sambil menarik tangan suaminya.
Sang suami hanya dapat mengikuti istrinya dengan bertanya-tanya.
Sesungguhnya apa maksud istrinya.."masak? Makanan dari mana?".fikir sang suami.
Dia menaruh bungkusan pasir yang di bawa di luar pintu. Betapa terkejutnya dia ketika
masuk rumah,berbagai hidangan yang lezat dan enak telah tersaji.
"Wahai isteri ku..dari mana engkau dapat semua makanan ini?".tanya sang suami.
Isterinya pun lalu mulai bercerita..
Bahwa tadi siang ada seorang pemuda yang gagah dan tampan datang ke rumahnya.
Dia menyerahkan sebuah nampan dari emas yang indah dan di tutup dengan kain.
Sa'at di buka,nampan itu berisi 1000 keping uang emas.
"Sampaikan pada suami mu,ini adalah upah kerjanya hari ini,di tambah upah kerjanya
dua hari kemarin. Sampaikan pada suami mu,agar meningkatkan kerjanya" kata
pemuda itu.
Mendengar cerita isterinya,kontan lelaki itu mengucap subhanallah dan melakukan
sujud syukur. Tak henti-hentinya rasa syukur terucap dari mulutnya. Isterinya hanya
bisa melihat tingkah suaminya dengan terheran-heran.
"wahai suami ku,bungkusan apa yang kau bawa tadi?
Kenapa tak kau bawa masuk..?".tanya sang istri.
"Cuma tepung untuk makanan kita hari ini..".jawab sang suami berbohong.
Dia malu kalau sampai isterinya tau kalau yang di bawanya adalah pasir untuk
mengelabuinya.
Tapi keajaiban kembali terjadi. Waktu bungkusan itu di buka oleh isterinya..isinya yang
tadinya pasir telah berubah menjadi tepung.
Kembali rasa syukur di panjatkan oleh sang suami. Karena Allah telah
menyelamatkanya dari dosa karena berniat membohongi isterinya.
Dan apa yang di alaminya,membuat imanya semakin kuat terpatri dan membuatnya
beribadah semakin tekun sebagai rasa syukurnya...
Dapatkan Dengan Harga Spesial Hanya di www.toko-anak.com
Membantu Tanpa Pamrih
Pada suatu pagi yang cerah,si putih merpati sedang terbang seperti biasa. Dia terbang
rendah di antara dahan-dahan pohon untuk mencari makanan. Sesekali dia bernyanyi
menyambut suara alam pagi hari yang begitu indah dan sejuk.
Si putih merpati mengelilingi hutan seperti biasa.Tak lupa dia juga menyapa teman-
temanya yang dia temui. Ada si jalak,kutilang,pak monyet,pak kerbau,bu jerapah,dan
masih banyak lagi
hewan-hewan penghuni
hutan yang lainya.
Si putih merpati
mempunyai banyak
teman karena dia
baik,ramah,dan suka
menolong siapa saja.
Dia tak pernah pilih-pilih
teman. Hingga semua
penghuni hutan sangat menyukainya.
Waktu si putih merpati terbang di dekat sebuah sungai, tiba-tiba dia mendengar suara
minta tolong.
Dia pun terbang menyusuri sungai untuk mencari asal suara itu.
Dia melihat ada seekor semut yang hampir tenggelam. Semut itu hanyut terbawa arus
sungai karena tak bisa berenang.
Dengan cepat si putih merpati terbang ke atas pohon. Dia mengambil sepucuk daun
lalu dia bawa terbang dengan paruhnya. Daun itu kemudian dia jatuhkan di dekat si
semut yang malang tersebut. Dengan susah payah si semut berenang untuk mencapai
daun itu dan naik di atasnya.
Setelah semut itu berada di atas daun,si putih merpatipun kembali membawa daun itu
dengan paruhnya dan menaruhnya di atas pohon. Dan ahirnya,si semut yang malang
itu selamat.
"Terimakasih kau telah menolongku. Namaku loly semut, siapa nama mu sobat?" tanya
si semut.
"Namaku si putih,salam kenal sobat. Senang bisa membantu mu" Jawab si putih
merpati ramah.
"Aku berhutang budi pada mu putih, suatu saat..Aku akan membalas kebaikan mu"
Kata loly semut.
"Sebagai mahluk hidup, kita memang harus saling tolong menolong. Tak usah kau
fikirkan untuk membalas budi, karena aku tulus membantu mu".Kata si putih.
"Walaupun begitu, suatu saat jika kau butuh bantuan ku aku akan ganti membantu mu.
Sekali lagi terimakasih sobat".
"sama-sama loly, sampai jumpa lagi" Kata si putih merpati kemudian terbang kembali.
Satu minggu sudah berlalu sejak kejadian itu. Pada suatu hari si loly semut sedang
merayap di atas sebuah pohon untuk mencari makanan. Tak sengaja dia melihat
pemburu di bawah pohon itu. Si pemburu itu terlihat sedang membidik sesuatu.
Ternyata yang di bidik pemburu itu adalah si putih sahabatnya. Si putih sedang asik
bertengger di atas pohon hingga dia tak menyadari bahaya yang mengancamnya.
"wah..Itu si putih sahabat ku. Dia dalam bahaya, aku harus menolongnya" Kata si loly
semut dalam hati.
Si loly semut pun lalu menjatuhkan diri tepat dia hidung si pemburu. Kemudian dia
merayap dan menggigit kelopak mata si pemburu. Karena kesakitan, si pemburu pun
berteriak dan bidikanya meleset mengenai dahan di samping si putih merpati.
Karena terkejut dan baru sadar adanya bahaya yang mengancamnya,si putih merpati
pun segera terbang tinggi dan menghilang di semak-semak. Dia tidak tau bahwa si loly
semutlah yang menyelamatkanya.
Si loly semutpun segera menjatuhkan diri ke tanah dan kembali merayap ke atas
pohon. Kini..Dia telah bisa membalas hutang budinya. Walaupun si merpati tidak tau
bahwa dialah yang menyelamatkan nyawanya, tapi melihat temanya selamat sudah
membuat hati si loly semut senang dan bahagia.
Nah adek-adek yang manis,dari kisah ini kita bisa mengambil pelajaran.Kita harus
melakukan tiap hal dengan tulus dan tanpa pamrih.Jangan karena mengharap pujian
ataupun imbalan.
Karena tiap hal yang kita lakukan dengan ikhlas,akan di beri pahala dan balasan yang
berlipat oleh tuhan.. :)
Mau Nambah Penghasilan Hingga Jutaan Rupiah per Bulan..??
Ayo bergabung bersama Kami dalam memasarkan
produk-produk anak muslim.
Kunjungi www.toko-anak.com Atau
hubungi via Whatsapp 08568226176
QARUN YANG SOMBONG
Pada zaman Nabi Musa alaihisallam, hiduplah seorang yang dianugerahi kekayaan
yang berlimpah, Qarun namanya. Ia memiliki rumah yang megah dan indah serta di
penuhi barang-barang mewah. Begitu juga sawah dan hewan ternaknya tak terhitung
lagi. Bahkan, Qarun punya harta simpanan yang sangat banyak. Untuk mengangkut
kuncinya saja dibutuhkan banyak orang.
Qarun memang seorang yang pandai dan ahli dalam bekerja. Namun sayang, Qarun
amat pelit dan kejam. Ia hanya mau memeras tenaga orang-orang untuk memperkaya
dirinya tanpa diberi upah. Hanya sedikit makanan dibagikan supaya mereka tidak mati
kelaparan.
Qarun senang berjalan-jalan memamerkan kekayaannya sehingga membuat kagum
orang yang melihatnya.
“Wah! Sungguh beruntung Qarun! Punya harta yang banyak!”teriak orang-orang.
“Kalau saja aku kaya raya seperti Qarun, tentu hidupku akan senang sepanjang masa!”
teriak yang lainnya.
Bukan main bangganya Qarun mendengar pujian itu. Ia semakin larut dalam
kesombongan.
Suatu siang, utusan Nabi Musa datang menjumpai Qarun. Orang itu menyampaikan
pesan Nabi Musa bahwa Qarun wajib memberikan zakat atas hartanya kepada fakir
miskin.
“Apa?! Memangnya siapa Musa itu?” Muka Qarun merah padam. ”Aku mendapat harta
kekayaan ini dengan susah payah. Sekarang harus dibagikan pada orang miskin. Enak
saja!” kata Qarun marah-marah.
“Hartaku ini kuperoleh dengan kerja keras dan kepandaianku sendiri! Tak ada yang
membantuku,” sahut Qarun dengan angkuhnya.
Lalu, Nabi Musa sendiri yang datang ke rumah Qarun untuk menyampaikan kewajiban
membayar zakat.
Melihat Nabi Musa muncul dihadapannya, entah kenapa Qarun jadi gemetaran. Ia
merasa takut pada Nabi Musa. Wajah beringasnya berubah ramah sekali.
“Mari! Silakan, saudaraku,” kata Qarun pada Nabi Musa. Ia membungkukkan badannya
tanda hormat.
“Tak perlu bermanis muka kepadaku. Benarkah kau menolak memberikan zakat? Allah
telah memberimu harta yang berlimpah! Kau harus mengeluarkan zakat bagi fakir
miskin.
“Sungguh, aku menyuruhmu berzakat atas perintah Allah,” kata Nabi Musa.
Qarun amat ketakutan. Ia tidak bisa marah pada Musa.
“O, tentu!” kata Qarun.” Akan kusuruh kepala gudang menghitung semua kekayaanku
dan mengeluarkan zakatnya."
“Musa pun mempercayai ucapan Qarun. Pengawal dan pembantu Qarun sangat heran
melihat sikap Qarun yang pengecut. Di belakang Nabi Musa, Qarun berani
menjelekkannya. Tapi di depan Nabi Musa, ia malah menghormatinya.
Sepeninggal Nabi Musa, Qarun mulai sadar akan kepengecutannya.
“Hmmmm! Aku harus menemui Musa! Aku harus mengembalikan kewibawaanku di
depan pembantuku,” pikir Qarun.
“Aku tidak akan mengeluarkan zakat. Harta yang kupunya bukan untuk dibagikan pada
orang miskin!” umpat Qarun.
Keesokan harinya, Nabi Musa menemui Qarun lagi untuk memperingatkan kewajiban
berzakat.
Kali ini Qarun menyambut Nabi Musa dengan wajah yang sombong. Ia berdiri tegak di
depan pintu. Dikenakannya pakaian yang bagus dan perhiasan yang mahal-mahal.
Agar kelihatan besar dan Nabi Musa akan merasa rendah dihadapannya.
“Hai Qarun! Kau sudah berbohong padaku. Kemarin kau bilang akan memberikan zakat
pada orang miskin, tapi nyatanya kau menolak perintah Allah,” kata Nabi Musa.
“Hai Musa! Ketahuilah, semua harta kekayaanku ini kuperoleh dengan kerja keras.
Mengapa harus dibagikan pada orang miskin?” bantah Qarun dengan angkuh.
Nabi Musa kini mengetahui kalau Qarun seorang yang munafik. Si pembohong Besar.
tak henti-hentinya Nabi Musa mengingatkan akan hukuman Allah bagi orang yang
berdusta. Namun, Qarun tetap dalam kebanggaan dirinya.
“Aku akan memohon kepada Allah supaya menenggelamkan semua harta kekayaanmu
ke dasar bumi,” sahut Nabi Musa.
“Ha..ha..ha..... cobalah meminta pada Tuhanmu. Aku tidak takut! Aku banyak memiliki
kekayaan yang dapat menolongku,” kilah Qarun. Ia tidak mengindahkan ancaman Nabi
Musa.
Nabi Musa lalu berdo’a seraya mengangkat tangannya. Allah mengabulkan do’a Nabi-
Nya. Tiba-tiba, tanah yang dipijak Qarun menjadi retak dan terbelah. Rumah megah
beserta isinya, milik Qarun tenggelam.
“Oh.....tidak! rumahku....., hartaku......tolong.....,” Qarun menjerit sedih. Dalam waktu
sekejap saja semua kekayaannya amblas ke dalam tanah. Dan Qarun sendiri jatuh ke
dasar bumi. Terkubur bersama harta kekayaannya yang banyak itu.
Orang-orang yang dulu berangan-angan mempunyai kekayaan yang banyak seperti
Qarun kini menyadari kekhilafannya.
“Sungguh malang! Allah telah menghukum Qarun dan membinasakan seluruh
hartanya,” kata orang-orang itu. Karena pertolongan Allah, Nabi Musa dan kaumnya
selamat.
Kembali Sekolah dengan Tas Keren dari Afrakids
= Islami, Trendi, Awet, dan Kedap Air =
Harga Spesial hanya di www.toko-anak.com
Sekilas Tentang Produk Afrakids
Ayah Bunda, Afrakids Saat ini telah mengeluarkan 3 macam produk, yaitu Kaos Anak, Lunch Set
dan Tas. Setiap produk Afrakids memiliki kelebihan dibanding produk sejenis yang beredar di
pasaran. Berikut kami sampaikan kelebihan produk-produk Afrakids..
KAOS
1. Kaos Afrakids menggunakan bahan Cotton Combed 24S dengan kualitas terbaik di
Indonesia saat ini. Cotton Combed adalah bahan yang sangat halus dan berkualitas
tinggi.
2. Kami menggunakan 100% katun, 0% bahan sintesis, tanpa polyester sama sekali.
3. Kami memakai pewarna yang sudah lolos sertifikasi internasional keamanan pakaian.
4. Sablon kaos Afrakids bersifat non-toxic dan aman untuk lingkungan. Seandainya kaos
Afrakids tidak sengaja hilang dan terbuang, lingkungan akan tetap aman.
5. Pada kaos afrakids terdapat tulisan atau gambar yang bermuatan dakwah, mengajarkan
anak kita nilai-nilai Islam sejak dini.
6. Pilihan motif sablon dakwahnya banyak, lebih dari 25 macam motif. Silahkan pilih yang
Anda suka.
7. Pengalaman konsumen, bahan dan sablon Afrakids awet hingga lebih dari 2 tahun
(dengan pemakaian normal, cuci-pakai). Bahan tidak luntur atau melar, dan sablon tidak
retak ataupun terkelupas.
LUNCHSET
1. Lunchset Afrakids menggunakan bahan PP5 (Polypropylene). PP5 merupakan jenis
plastik paling aman dan direkomendasikan untuk wadah makanan atau botol minuman
2. Material Lunchset bersifat Food Grade, yaitu aman dan tidak akan bisa mentransfer zat
berbahaya ke makanan yang kita makan
3. Bahan Lunchset Afrakids juga bersifat BPA Free atau bebas dari Bisphenol-A. BIsphenol-
A adalah zat kimia sintesis yang bisa jadi berahaya untuk tubuh manusia.
4. Tiap kotak makan juga memiliki karet seal untuk mencegah kebocoran makanan dan
minuman
5. Tiap set terdiri dari 1 pcs botol minum dan 1 pcs kotak makan. Botol minumnya juga
terdapat sedotan. Anda tidak perlu bingung lagi mencari pasangan lunchset
BACKPACK
1. Bahan tas nylon cordura. Bahan kian Cordura banyak digunakan untuk pembuatan tas
ransel, koper dan pakaian militer, hal ini karena kain ini memiliki daya tahan yang kuat
dan memiliki kemampuan tahan rembesan air serta tahan lecet.
2. Bahan tas backpack Afrakids tahan air dan kuat.
3. Terdapat 3 sekat (kantung utama, kantung depan dan kantung kecil) sehingga memiliki
banyak kantong.
4. terdapat 2 ukuran besar (backpack) dan kecil (first backpack) sehingga pilihan untuk
pembeli lebih bervariasi.
Setiap keuntungan produk Afrakids, sebagiannya akan disisihkan untuk membangun
Desa Quran di beberapa daerah (saat ini sudah berjalan di 3 tempat). Dengan membeli
produk Afrakids berarti Anda telah ikut menyumbang.