kimia halogen

22
Christina Dwi C Christina Raida A.R Clarissa Tiara B Fransisca Monica A Grace Nadia M

Upload: grace-nadia-meiwinona

Post on 25-Jun-2015

2.405 views

Category:

Documents


62 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kimia Halogen

Christina Dwi CChristina Raida A.RClarissa Tiara BFransisca Monica AGrace Nadia M

Page 2: Kimia Halogen

Halogen berasal dari bahasa Yunani yang berarti pembentuk garam. Disebut demikian karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan logam pembentuk garam.

Unsur halogen memiliki 7 elektron di kulit terluar pada atomnya, dan menempati golongan VII A dalam sistem periodik unsur. Golongan halogen meliputi fluorin (F), klorin (Cl), bromin (Br), iodin (I), dan astatin (At).

Page 3: Kimia Halogen

Sifat Fisis Halogen

Unsur-unsur halogen merupakan molekul diatomik bersifat non-polar. Antar molekul halogen terdapat gaya London.

Pada suhu kamar, florin berupa gas kuning muda, klorin berupa gas hijau muda, iodin berupa zat padat hitam yang mudah menyublim, bromin berupa zat cair berwarna merah tua, sedangkan uap iodin berwarna ungu.

Page 4: Kimia Halogen

Sifat Fisis Halogen

unsur-unsur golongan halogen berbau merangsang dan menusuk. Kelarutannya dalam air berkurang dari florin ke iodin. Iodin sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam larutan iodida (I- ) karena membentuk poliiodida. (I3

- ).

Page 5: Kimia Halogen

Sifat Kimia Halogen

Unsur-unsur halogen merupakan oksidator kuat. Dengan bertambahnya jari-jari atom kereaktifan dan afinitas elektron berkurang. Halogen juga mudah bereaksi dengan logam membentuk hodrogen halida. Halogen mengalami reaksi substitusi dengan hidrogen dan mengalami reaksi disproporsionasi denga basa kuat tergantung pada suhu.

Page 6: Kimia Halogen

Sifat Kimia Halogen

X2 + LOH LK + LXO + H2O

X2 + LOH LX + LXO 3 + H2O ( dalam suhu 80 o )

Page 7: Kimia Halogen

Daya Oksidasi Halogen

Halogen adalah pengoksidasi kuat. Daya pengoksidasi halogen terkuat dimiliki oleh fluorin (F2) sedang terlemah adalah iodin (I2 ). Daya oksidasi halogen meningkat dengan berkurangnya nomor atom. Sebaliknya daya reduksi ion halida (X- ) bertambah dengan bertambahnya nomor atom. Reduktor terkuat adalah I – sedangkan terlemah adalah F - .

Page 8: Kimia Halogen

Struktur Halogen

Dalam bentuk unsure, halogen (X) terdapat sebagai molekul diatomic (X2). Molekul X2 dapat mengalami disosiasi menjadi atom-atomnya.X2 (g) 2X (g)Kestabilan molekul halogen (X2) berkurang dari Cl2 ke I2. Hal itu sesuai dengan pertambahan jari-jari atomnya, sehingga energy ikatan dari Cl-Cl ke I-I berkurang. Energi ikatan F-F ternyata lebih kecil daripada ikatan Cl-Cl. Hal itu terjadi karena kecilnya jari-jari atom fluorin, sehingga tolak-menolak antar inti atom maupun antar pasangan electron bebas molekul F2 menjadi cukup besar. Kecilnya energy ikatan F-F tersebut merupakan salah satu factor yang menyebabkan unsure fluorin sangat reaktif.

Page 9: Kimia Halogen

Wujud Halogen

Pada suhu kamar, fluorin dan klorin berupa gas, bromine berupa zat cair yang mudah menguap, sedangkan iodine berupa zat padat yang mudah menyublim. Pemanasan iodine padat pada tekanan atmosfir tidak membuat unsure itu meleleh, tetapi langsung menguap (menyublim). Sama hal nya dengan gas mulia, gaya antar molekul dalam halogen adalah gaya-gaya disperse. Hal tersebut menjelaskan mengapa titik leleh dan titik didih gas mulia meningkat dari fluorin ke iodine.

Page 10: Kimia Halogen

Warna dan aroma Halogen

Halogen mempunyai warna dan aroma tertentu. Fluorin bewarna kuning muda, klorin bewarna hijau muda (“kloros” berarti hijau), bromine berwarna merah tua, iodine padat berwarna hitam, sedangkan uap iodine berwarna ungu. Semua halogen berbau rangsang serta menusuk, serta bersifat racun. Kata klorin, iodine, san bromine berasal dari bahasa Yunani yang artinya berturut-turut adalah hijau, violet (ungu), dan bau pesing (amis).

Page 11: Kimia Halogen

Kelarutan halogen

Kelarutan dalam air berkurang dari fluorin ke iodine. Fluorin tidak sekedar larut dalam air, tetapi sekedar bereaksi membentuk HF dan O2. Jadi dalam larutan tidak terdapat lagi molekul F2 melainkan HF.

2F2 (g) + H2O 4HF + O2 (g)Melarutnya klorin dan bromine juga diikuti

sedikit reaksi yang akan dibahas kemudian. Iodine praktis tidak relative dengan air. Oleh karena molekulnya bersifat nonpolar, iodine sukar larut dalam air. Meskipun iodine sukar larut dalam air, ia mudah larut dalam larutan yang mengandung ion (I-) karena membentuk poliiodida (I3-).

Page 12: Kimia Halogen

Kelarutan Halogen

I2 (s) + I- (aq) <== I3- (aq)Ion poliiodida (I3‑) mudah terurai kembali

membentuk I2 sehingga larutan itu bersifat sebagai larutan I2 biasa.

Larutan halogen juga berwarna. Larutan klorin berwarna hijau muda, larutan bromine berwarna coklat merah, sedangkan larutan iodine berwarna coklat.

Oleh karena bersifat non polar, halogen lebih mudah larut dalam pelarut non polar seperti karbon tetraklorida (CCl4) atau kloroform (CHCl3). Dalam pelarut tak beroksigen, sperti karbon tetraklorida atau kloroform, iodine berwarna ungu.

Page 13: Kimia Halogen

Reaksi Halogen

a. Reaksi halogen dengan unsur logamUnsur halogen dengan unsur logam, baik logam golongan A maupun golongan B, dapat langsung membentuk garam.Contoh :Na (s) + ½Cl2 (g) NaCl (s)

Fe (s) + Cl2 FeCl2(s)

Page 14: Kimia Halogen

Reaksi Halogen

b. Reaksi halogen dengan unsur golongan IV A

Semua unsur golongan IVA, kecuali karbon dapat bereaksi langsung dengan halogen membentuk senyawa halida.

Contoh :Si(s) + 2Cl2 (g) SiCl4(s)

Page 15: Kimia Halogen

Reaksi Halogen

c. Reaksi halogen dengan unsur golongan VA

Semua unsur golongan VA, kecuali N2 dapat bereaksi langsung pada suhu kamar.

Contoh :P4(s) + 6Cl2 (g) 4PCl3(g)

Page 16: Kimia Halogen

Reaksi Halogen

d. Reaksi antar halogenAntarhalogen dapat bereaksi memebntuk senyawa antarhalogenX2 + nY2 2XY2

Reaksinya secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut :

 Dengan Y adalah halogen yang lebih elektronegatif dan n adalah bilangan ganjil. Senyawa antarhalogen paling mudah terbentuk dengan fluorin.Contoh :I2(g) + 3F2 (g) 2IF3(g) I2(g) + 5F2 (g) 2IF5(g)

Page 17: Kimia Halogen

Reaksi Halogen

e. Reaksi halogen dengan gas hidrogenH2 + X2 2HXSemua halogen bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrogen halida.  

 X adalah halogen.Fluorin dan klorin bereaksi dengan hebat disertai ledakan, tetapi bromin dan iodin bereaksi lambat.Contoh :H2(g) + F2 (g) 2HF (g)

Page 18: Kimia Halogen

Reaksi Halogen

f. Reaksi halogen dengan airF2(g) + H2O (l) 2HF (aq) + ½O2 (g)

  Fluorin dapat mengoksidasi air dan menghasilkan gas oksigen. Cl2(g) + H2O HCl (aq) + HClO (g)

  Bila gas klorin dialirkan ke dalam air, maka klorin mengalami reaksi disproporsional.

Reaksi tersebut berada dalam kesetimbangan, sehingga di dalam air masih tetap ada gas klorin yang sebagai Cl2. Larutan ini disebut air klorin. Br2 dan I2 dalam air tidak bereaksi dan larutannya disebut sebagai air bromin dan air iodin.

Page 19: Kimia Halogen

Reaksi halogen

g. Reaksi halogen dengan basa kuatSemua halogen kecuali F2, di dalam basa kuat

akan mengalami reaksi disproporsional (ortoredoks), di mana reaksi yang terjadi dipengaruhi suhu.Pada suhu rendah : X2(g) + 2OH-

(aq) X- (aq) + XO-

(aq) + H2O (l)

Pada suhu tinggi : 3X2(g) + 6OH- (aq) 5X-

(aq) + XO3- (aq)

+ 3H2O (l)

Contoh :Jika klorin dialirkan ke dalam larutan NaOH pada suhu kamar, maka akan bereaksi membentuk NaCl dan NaClO.Cl2(g) + 2NaOH (aq) NaCl (aq) + NaClO (aq) + H2O (l)

Jika larutan NaOH itu dipanaskan, maka yang terbentuk adalah NaCl dan NaClO3.Cl2(g) + 6NaOH (aq) 5NaCl (aq) + NaClO3 (aq) + 3H2O (l)

Page 20: Kimia Halogen

Reaksi halogen

h.Reaksi halogen dengan halidaDengan memperhatikan harga potensial elektrode dari masing-masing halogen, maka halida akan dapat dioksidasi oleh halogen yang mempunyai daya oksidasi lebih tinggi. Harga potensial elektrode halogen sebagai berikut.

F2 (s) + 2e 2F-(aq) Eo = +2,87 V

Cl2 (s) + 2e 2Cl-(aq) Eo = +1,36 VBr2 (l) + 2e 2Br-

(aq) Eo = +1,06 VI2 (s) + 2e 2I-(aq) Eo = +0,54 VPerhatikan reaksi berikut.2Cl-(g) + F2 (g) 2F-

(aq) + Cl2Eo = +1,51 V (reaksi spontan)2Cl-(g) + Br2 (g) Cl2(g) + 2Br-

(aq) Eo = -0,03 V (reaksi spontan)

Page 21: Kimia Halogen

Reaksi halogen

Jadi, bila halida direaksikan dengan halogen yang terletak di atasnya dalam sistem periodik unsur, maka halida tersebut akan mengalami oksidasi menghasilkan halogen. Sebaliknya, halogen akan mengalami reduksi menjadi halida.

Akan tetapi hal yang sebaliknya tidak dapat terjadi, sebab reaksi akan mempunyai potensial reaksi negatif.Contoh :

Penerapan reaksi tersebut dalam reaksi molekuler, sebagai berikut.

Klorin dapat mendesak bromin, tetapi sebaliknya bromin tidak dapat mendesak klorin.

Page 22: Kimia Halogen

Reaksi Halogen

Cl2 (g) + 2NaBr(aq) 2NaCl(aq) + Br2 (l)

2NaCl (aq) + Br2 (l) (tidak ada reaksi)Dengan demikian, dalam sistem periodik unsur,

halogen dapat mendesak halida di bawahnya dari suatu senyawa.

F2 dapat mendesak Cl-, Br-, dan I- dari senyawanya.

Cl2 dapat mendesak Br- dan I- dari senyawanya, tetapi tidak dapat mendesak F-.

Br2 dapat mendesak I- dari senyawanya, tetapi tidak dapat mendesak F- dan Cl- dari senyawanya