kerajaan aceh dan samudra pasai

23
-Kerajaan Samudera pasai dan Aceh- Nama anggota : 1.Abyan azizwan 2.Dhia qatrunnada 3.Dilla juwita sari Kelompok 1 Dibimbimbing oleh: Ibuk Malasina S.Pd

Upload: valencia-rizal

Post on 15-Feb-2017

81 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kerajaan Aceh dan Samudra Pasai

-Kerajaan Samudera pasai dan Aceh-

Nama anggota :1.Abyan azizwan

2.Dhia qatrunnada3.Dilla juwita sari

Kelompok 1

Dibimbimbing oleh:Ibuk Malasina S.Pd

Page 2: Kerajaan Aceh dan Samudra Pasai

Kerajaan Samudera Pasai

Page 3: Kerajaan Aceh dan Samudra Pasai

A. LETAK GEOGRAFIS

Kerajaan Samudera pasai merupakan kerajaan islam yang pertama d Indonesia. Kerajaan ini terletak di Pantai Utara Aceh pada Muara Sungai Pasangan (pasai). Di muara sungai tersebut terletak dua kota yaitu Samudera (jauh dari laut) dan pasai yang merupakan kota pesisir. Kemudian kedua kota tersebut disatukan oleh Marah Silu dan terbentuklah kerajaan Samudera Pasai.

Page 4: Kerajaan Aceh dan Samudra Pasai

B. SUMBER SEJARAHDitemukannya makam raja-raja Pasai di kampung Geudong, Aceh Utara. Di antara makam raja-raja tersebut, terdapat nama Sultan Malik al-Saleh, Raja Pasai pertama.Ibnu Bathutah sempat mengunjungi Pasai tahun 1346 M. ia juga menceritakan bahwa, ketika di Cina, ia melihat adanya kapal Sultan Pasai di sana.Memang, sumber-sumber Cina ada menyebutkan bahwa utusan Pasai secara rutin datang ke Cina untuk menyerahkan upeti. Ini membuktikan bahwa Pasai memiliki relasi yang cukup luas dengan kerajaan luar.

Page 5: Kerajaan Aceh dan Samudra Pasai

RAJA- RAJA YANG PERNAH MEMERINTAH1.Sultan malik as saleh (marah silu)

2.Sultan Malik ath thahir (putra marah silu)

3.Malik al mahmud dan malik al mansyur (anak dr sultan malik ath thahir), pada masa pemerintahan sultan malik ath thahir samudera pasai sedikit demi sedikit berkembang baik dalam bidang perdagangan maupun penyebaran agama islam . Seluruh penduduk kerajaan yg selain dari para pedagang dan para ulama samudera pasai.

Page 6: Kerajaan Aceh dan Samudra Pasai

KEHIDUPAN EKONOMIKarena letak samudera pasai yang sangat strategis karena berbatasan dengan selat malaka menyebabkan kerajaan samudera pasai berkembang pesat menjadi kerajaan maritim dan bandar dagang. Samudera pasai juga telah menjalin hubungan dagang dengan cina, gujarat dan benggala. Menurut Ibnu Batuttah, dalam transaksi perdagangan di samudera pasai telah menggunakan mata uang emas yang dinamakan dirham.

Page 7: Kerajaan Aceh dan Samudra Pasai

KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA

Kemajuan dalam bidang ekonomi membawa dampak pada kehidupan sosial berupa kehidupan masyarakat ny yang makmur. Kehidupan masyarakatnya diwarnai dengan semangat kebersamaan dan hidup saling menghormati sesuai ajaran islam. Hubungan antara sultan dgn rakyat , rakyat dg rakkyat terjalin dengan baik.

Page 8: Kerajaan Aceh dan Samudra Pasai

KEHIDUPAN POLITIKKerajaan Samudera pasai di satukan oleh Marah Silu. Marah Silu kemudian dinobatkan menjadi raja dengan gelar Sultan Malik al Saleh pada tahun 1285. Sulltan Malik al Saleh wafat pada tahun 1297 dan digantikan oleh putranya Sultan Malik ath Thahir.Pada masa pemerintahan sultan malik ath thahir, samudera pasai sedikit demi sedikit berkembang baik dalam bidang perdagangan maupun dalam penyebaran agama islam. Sultan malik ath thahir mempunyai dua putra yaitu malik al mahmud dan malik al mansyur. Ketika malik almansur memisahkan diri, kekuasaan kerajaan samudera pasai pun melemah dan mengalami kemunduran.

Page 9: Kerajaan Aceh dan Samudra Pasai

KERUNTUHAN KERAJAANKetika salah seorang putra dari sultan malik ath thahir yaitu malik al mansyur memisahkan diri, kekuasaan kerajaan samudera pasai pun melemah dan mengalami kemunduran. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran kerajaan samudra pasai anatara lain :1. Kerajaan majapahit berambisi menyyatukan

nusantara yaitu pada tahun 1339 patih gajah mada menyerang samudera pasai tetapi beum berhasil.

2. Berdirinya bandar malaka yang letaknya lebih strategis.

3. Setelah sultan malik ath thahir meninggal, tidak ada penggantinya yang cakap dan terkenal, sehingga peran penyebaran agama islam diambil alih oleh kerajaan aceh.

Page 10: Kerajaan Aceh dan Samudra Pasai

KERAJAAN ACEH

Kesultanan Aceh Darussalam merupakan sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di provinsi aceh, Indonesia. Kesultanan Aceh terletak di utara pulau Sumatera dengan ibu kota Bandar Aceh Darussalam dengan sultan pertamanya adalah Sultan Ali Mughayat Syah yang dinobatkan pada Ahad, 1 Jumadil awal 913 H atau pada tanggal 8 September 1507. Dalam sejarahnya yang panjang itu (1496 - 1903), Aceh mengembangkan pola dan sistem pendidikan militer, berkomitmen dalam menentang imperialisme bangsa Eropa, memiliki sistem pemerintahan yang teratur dan sistematik, mewujudkan pusat-pusat pengkajian ilmu pengetahuan, dan menjalin hubungan diplomatik dengan negara lain.

Page 11: Kerajaan Aceh dan Samudra Pasai

Kehidupan PolitikAceh cepat tumbuh menjadi kerajaan besar karena didukung oleh beberapa faktor antara lain :1. Letak ibu kota aceh yang sangat

srategis yaitu di pintu gerbang pelayaran dari india dan timur tengah yang akan ke Malaka,Cina,atau ke Jawa.

2. Pelabuhan aceh (olele) memiliki persyaratan yang baik sebagai pelabuhan dagang.

3. Daerah aceh kaya dengan tanaman lada yang merupakan dagangan ekspor yang penting.

4. Jatuhnya malaka ke tangan portugis menyebabkan pedagang islam yang singgah ke aceh,apalagi setelah jalur pelayaran beralih melalui sepanjang pantai barat sumatera.

Page 12: Kerajaan Aceh dan Samudra Pasai

Raja-raja yang pernah memerintah :1.       Sultan Ali Mughayat SyahAdalah raja kerajaan Aceh yang pertama. Ia memerintah tahun 1514 – 1528 M. Di bawah kekuasaannya, Kerjaan Aceh melakukan perluasan ke beberapa daerah yang berada di daerah Daya dan Pasai. Bahkan melakukan serangan terhadap kedudukan bangsa Portugis di Malaka dan juga menyerang Kerajaan Aru.         2.       Sultan SalahuddinSetelah Sultan Ali Mughayat Wafat, pemeintahan beralih kepada putranya yg bergelar Sultan Salahuddin. Ia memerintah tahun 1528 – 1537 M, selama menduduki tahta kerajaan ia tidak memperdulikan pemerintahaan kerajaannya. Keadaan kerajaan mulai goyah dan mengalami kemerosostan yg tajam. Oelh karena itu, Sultan Salahuddin digantiakan saudaranya yg bernama Alauddin Riayat Syah al-Kahar.

Page 13: Kerajaan Aceh dan Samudra Pasai

Ia memerintah Aceh dari tahun 1537 – 1568 M. Ia melakukan berbagai bentuk perubahan dan perbaikan dalam segala bentuk pemeintahan Kerajaan Aceh. Pada masa pemeintahannya, Kerajaan Aceh melakukan perluasaan wilayah kekuasaannya seperti melakukan serangan terhadap  Kerajaan Malaka ( tetapi gagal ). Daerah Kerajaan Aru berhasil diduduki. Pada masa pemerintahaannya, kerajaan Aceh mengalami masa suram. Pemberontakan dan perebutan kekuasaan sering terjadi.

3.Sultan Alaudin Riayat Syah al-Kahar

Sultan Iskandar Muda memerintah Kerajaan Aceh tahun 1607 – 16 36 M. Di bawah pemerintahannya, Kerjaan Aceh mengalami kejayaan. Kerajaan Aceh tumbuh menjadi kerjaan besar adn berkuasa atas perdagangan Islam, bahakn menjadi bandar transito yg dapat menghubungkan dgn pedagang Islam di dunia barat.Untuk mencapai kebesaran Kerajaan Ace, Sultan Iskandar Muda meneruskan perjuangan Aceh dgn menyerang Portugis dan Kerajaan Johor di Semenanjung Malaya. Tujuannya adalah menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka dan menguasai daerah – daerah penghasil lada. Sultan Iskandar Muda juga menolak permintaan Inggris dan Belanda untuk membeli lada di pesisir Sumatera bagian barat.

4.Sultan Iskandar Muda

Page 14: Kerajaan Aceh dan Samudra Pasai

Selain itu, kerajaan Aceh melakukan pendudukan terhadap daerah – daerah seperti Aru, pahang, Kedah, Perlak, dan Indragiri, sehingga di bawah pemerintahannya Kerajaan aceh memiliki wilayah yang sangat luas.Pada masa kekeuasaannya, terdapat 2 orang ahli tasawwuf yg terkenal di Ace, yaitu Syech Syamsuddin bin Abdullah as-Samatrani dan Syech Ibrahim as-Syamsi. Setelah Sultam iskandar Muda wafat tahta Kerajaan Aceh digantikan oleh menantunya, Sultan Iskandar Thani

5. Sultan Iskandar Thani.Ia memerinatah Aceh tahun 1636 – 1641 M. Dalam menjalankan pemerintahan, ia melanjutkan tradisi kekuasaan Sultan Iskandar Muda. Pada masa pemerintahannya, muncul seorang ulama besar yg bernama Nuruddin ar-Raniri. Ia menulis buku sejarah Aceh berjudul Bustanu’ssalatin. Sebagai ulama besar, Nuruddin ar-Raniri sangat di hormati oleh Sultan Iskandar Thani dan keluarganya serta oleh rakyat Aceh. Setelah Sultan Iskandar Thani wafat, tahta kerjaan di pegang oleh permaisurinya ( putri Sultan Iskandar Thani ) dgn gelar Putri Sri Alam Permaisuri ( 1641-1675 M ).

Page 15: Kerajaan Aceh dan Samudra Pasai

Kehidupan Masyarakat

Page 16: Kerajaan Aceh dan Samudra Pasai

AgamaDalam sejarah nasional Indonesia, Aceh sering disebut sebagai Negeri Serambi Mekah, karena Islam masuk pertama kali ke Indonesia melalui kawasan paling barat pulau Sumatera ini. Sesuai dengan namanya, Serambi Mekah, orang Aceh mayoritas beragama Islam dan kehidupan mereka sehari-hari sangat dipengaruhi oleh ajaran Islam ini. Oleh sebab itu, para ulama merupakan salah satu sendi kehidupan masyarakat Aceh. Selain dalam keluarga, pusat penyebaran dan pendidikan agama Islam berlangsung di dayah dan rangkang (sekolah agama). Guru yang memimpin pendidikan dan pengajaran di dayah disebut dengan teungku. Jika ilmunya sudah cukup dalam, maka para teungku tersebut mendapat gelar baru sebagai Teungku Chiek. Di kampung-kampung, urusan keagamaan masyarakat dipimpin oleh seseorang yang disebut dengan tengku meunasah.

Page 17: Kerajaan Aceh dan Samudra Pasai

Kehidupan sehari-hariSebagai tempat tinggal sehari-hari, orang Aceh membangun rumah yang sering disebut juga dengan rumoh Aceh. Untuk mencukupi kebutuhan hidup, mereka bercocok tanam di lahan yang memang tersedia luas di Aceh. Bagi yang tinggal di kawasan kota pesisir, banyak juga yang berprofesi sebagai pedagang. Senjata tradisional orang Aceh yang paling terkenal adalah rencong, bentuknya menyerupai huruf L, dan bila dilihat dari dekat menyerupai tulisan kaligrafi bismillah. Senjata khas lainnya adalah Sikin Panyang, Klewang dan Peudeung oon Teubee.

Page 18: Kerajaan Aceh dan Samudra Pasai

Ekonomi         Dalam kejayaannya, perekonomian Kerajaan Aceh bekembang pesat. Dearahnya yg subur banyak menghasilkan lada. Kekuasaan Aceh atas daerah – daerah pantai timur dan barat Sumatera menambah jumlah ekspor ladanya. Penguasaan Aceh atas beberapa daerah di Semenanjung Malaka menyebabkan bertambahnya badan ekspor penting timah dan lada.   Aceh dapat berkuasa atas Selat Malaka  yg merupakan jalan dagang internasional. Selain bangsa Belanda dan Inggris, bangsa asing lainnya seperti Arab, Persia, Turki, India, Siam, Cina, Jepang, juga berdagang dgn Aceh. Barang – barang yg di ekspor Aceh seperti beras, lada ( dari Minagkabau ), rempah – rempah ( dari Maluku ). Bahan impornya seperti kain dari Koromendal  ( india ), porselin dan sutera ( dari Jepang dan Cina ), minyak wangi ( dari Eropa dan Timur Tengah ). Kapal – kapal Aceh aktif dalam perdagangan dan pelayaran sampai Laut Merah.

Page 19: Kerajaan Aceh dan Samudra Pasai

Peninggalan kerajaan acehMasjid Raya BaiturrahmanBangunan ini dibuat oleh Sultan Iskandar Muda tahun 1022 H/1612 M terletak tepat di pusat Kota Banda Aceh dan menjadi pusat kegiatan keagamaan di Aceh Darussalam. Sewaktu agresi tentara Belanda kedua pada 10 April 1873, Masjid Raya Baiturrahman sempat dibakar. Namun kemudian, Belanda membangun kembali Masjid Raya Baiturrahman pada tahun 1877 untuk menarik perhatian serta meredam kemarahan Bangsa Aceh.

Page 20: Kerajaan Aceh dan Samudra Pasai

Sultan Iskandar Muda lahir di tanah Aceh pada 27 September 1636, beliau merupakan sultan terbesar dalam sejarah kejayaan Kesultanan Aceh, saat itu kesultanan Aceh menjadi salah satu pusat perdagangan dan pembelajaran Islam di Nusantara. Makan Sultan Iskandar Muda berada di baperis, kelurahan peuniti, kecamatan baiturrahman, banda Aceh. Untuk menjangkau lokasi pemakaman sangat mudah karena banyak opsi transportasi yang bisa digunakan.

Makam Raja Aceh Sultan Iskandar Muda

Page 21: Kerajaan Aceh dan Samudra Pasai

Benteng ini terletak di desa Ladong, Kec Masjid Raya, Kab Aceh Besar. Disana terdapat sebuah situs sejarah peninggalan kesultanan Aceh yang hingga kini masih berdiri kokoh dan menjadi objek wisata lokal. Meskipun sempat dihantam Tsunami, benteng ini tatap kokoh tak  lapuk dimakan usia meskipun sudah berumur ratusan tahun. Sebenarnya benteng ini dibangun oleh Raja Kerajaan Lamuri, Benteng Indra Patra ini bahkan berlangsung hingga masa Islam di Aceh benteng ini juga dipergunakan sebagai benteng pertahanan bagi Kerajaan Aceh Darussalam.

Benteng Indra Prata

Page 22: Kerajaan Aceh dan Samudra Pasai

  Setelah Sultan Iskandar Muda wafat tahun 1030, tdk ada raja – raja besar yg mampu mengendalikan daerah Aceh yg demikian luas. Di bawah Sultan Iskandar Thani ( 1637 – 1641 ), sebagai pengganti Sultan Iskandar Muda, kemunduran itu mulai terasa & terlebih lagi setelah meninggalnya Sultan Iskandar Thani.Timbulnya pertikaian yg terus menerus di Aceh aantara golongan bangsawan ( teuku ) dgn golongan utama ( teungku ) yg mengakibatkan melemahnya Kerajaan Aceh. Antara golongan ulama sendiri prtikaian terjadi karena prbedaan aliran dlmm agama ( aliran Syi’ah dan Sunnah wal Jama’ah )  Daerah kekuasaannya banyak yg melepaskan diri seperti Johor, Pahang, Perlak, Minangkabau, dan Siak. Negara – negara itu menjadikan daerahnya sbg negara merdeka kembali, kadang – kadang di bantu bangsa  asing yg menginginkan keuntungan perdagangan yg lebuh besar.

Kerajaan Aceh yg berkuasa selama kurang lebih 4 abad, akhinya runtuh karena dikuasai oleh Belanda awal abad ke-20.

Keruntuhan Kerajaan Aceh

Page 23: Kerajaan Aceh dan Samudra Pasai