keracunan pinpapdi bpn(2012)
DESCRIPTION
keracunanTRANSCRIPT
-
01
Dasar-Dasar
Penatalaksanaan Keracunan Leonard Nainggolan
Div. Tropik Infeksi Dept. Ilmu Penyakit Dalam FKUI - RSCM
-
Keadaan-keadaan apa sajakah yang dapat
mempermudah terjadinya kasus keracunan?
-
Masalah Keracunan (1)
Bertambahnya zat kimia, obat-obatan keracunan
Keracunan mudah didapat, cara penyimpanan/pemakaian salah
Keracunan - Disengaja
- Tidak disengaja
-
Sebaran latar belakang kasus keracunan
yang berobat ke RSCM 1998
SEBARAN LATAR BELAKANG JUMLAH LAKI PEREMPUAN
Bunuh diri
Penyalahgunaan obat
Keracunan makanan
Kecelakaan dirumah
Takar layak obat
Gigitan binatang
Meramu sendiri
Tidak jelas
10
51
22
2
6
15
1
4
6
35
5
1
4
5
0
2
6
35
5
1
4
5
0
2
Jumlah 118 60 58
-
Apakah setiap kasus keracunan ada
penawarnya (antidotum)?
-
Masalah Keracunan (2)
Tidak setiap racun ada penawarnya (antidotum)
Setiap racun gejala khas
Setiap keracunan dapat mengancam nyawa !
Kecepatan, ketepatan penanganan kematian
I
-
Setiap keadaan dengan kelainan
multisistem yang tidak jelas
penyebabnya Curigai!!
-
Bagaimanakah prinsip penatalaksanaan
umum pasien keracunan?
-
PRINSIP PENATALAKSANAAN UMUM
PASIEN KERACUNAN :
1. Penatalaksanaan kegawatan
2. Penilaian klinis
3. Dekontaminasi racun
4. Pemberian antidotum
5. Terapi suportif
6. Observasi dan konsultasi
7. Rehabilitasi
-
1. Penatalaksanaan Kegawatan
Setiap kasus gawat !
Resusitasi:
- A (Airways) bebaskan jalan nafas
- B (Breathing) pernafasan baik
(O2 respirator)
- C (Circulation) tekanan darah & vol.cairan
dipertahankan
-
2. Penilaian Klinis
Anamnesis
Penilaian dan pemeriksaan cermat
Gejala tertentu
Pemeriksaan Lab
PENYEBAB!
-
2. Penilaian Klinis
Anamnesis:
- Obat/bahan kimiawi yang sering digunakan ?
- Informasi : keluarga, teman, petugas
- Tanya dan simpan sisa obat / muntahan
- Riwayat alergi obat ?
PENYEBAB!
-
2. Penilaian Klinis
Pemeriksaan Fisik:
- Periksa tanda vital
- Cari gejala atau tanda
PENYEBAB!
-
2. Penilaian Klinis
Pemeriksaan Laboratorium bahan Pemeriksaan:
- Darah, urin, feses,
muntahan, sisa obat, dsb
- Cari bahan kimia,
alat-alat disekitar tempat
penderita ditemukan
-
3. Dekontaminasi
Rute racun: kulit, pernafasan, sal. cerna,
suntikan
penyerapan lebih lanjut
Kulit bersihkan, pakaian terkena racun ditanggalkan
Sal.cerna rgs muntah, kumbah lambung, pencahar arang aktif
-
4. Pemberian Antidotum
Antidotum ~ racun
Tidak semua ada antidotumnya
Atasi ~ besar mslh
-
5-7. Terapi SuportifKonsultasi,
Rehabilitasi
Kondisi pasien / keluarga
Kondisi fasilitas kesehatan
-
?
?
?
?
-
KERACUNAN - ANTIDOTUM
KERACUNAN JENGKOL
Ringan: Banyak minun,
Na-bikarbonat 4x2 g/hari
Berat : Na-bikarbonat perinfus
KERACUNAN KECUBUNG
Bilas lambung, simtomatis
KERACUNAN MAKANAN LAUT
Istirahat, minum air garam/teh hangat
Puasa makan bertahap
KERACUNAN JAMUR Aspirin dam bilas lambung, simtomatik
KERACUNAN SINGKONG Bilas lambung, Na-Tiosulfat 10% 10cc
iv.
ORGANOFOSFAT Sulfas atropin
OPIAT Naloksan
-
01
TERIMA KASIH
-
Contoh Jenis Kasus Keracunan
-
KERACUNAN MAKANAN
Terjadi karena makanan yang dimakan:
- Mengandung racun
- Tercampur racun
- Toksin kuman
Gejala timbul:
- Beberapa saat stlh makan makanan mengandung
atau tercampur racun
- Setelah 6 jam toksin kuman
- Setelah 12 48 jam kuman berkembang biak
-
KERACUNAN JENGKOL
Usia dan cara memasak jengkol tsb
Kerentanan
Gejala:
- Nyeri pinggang, kencing sakit, kencing
berdarah, oliguri
Terapi:
- Ringan: banyak minun,
Na-bikarbonat 4x2 g/hari
- Berat : Na-bikarbonat perinfus
-
KERACUNAN KECUBUNG
Pada usia muda ~ ketergantungan obat
Gejala:
- Nyeri kepala, mual, muntah, gelisah,
kesadaran , koma
Terapi: bilas lambung, simtomatis
-
KERACUNAN MAKANAN LAUT
Ikan bluntak, ikan pe, tongkol, cumi-cumi, penyu
dll
Sering pada penduduk pantai, pesta, makanan
catering
Gejala:
- Mual, diare, nyeri kepala, kerongkongan panas
nyeri perut
Terapi: Istirahat, minum air garam/teh hangat
Puasa makan bertahap
-
KERACUNAN JAMUR
Jamur : - muskarin, atropin, argot, bufatoksin,
meskalin dsb.
Gejala:
- Sakit kepala, mual, muntah, sakit perut,
gelisah, kesadaran
Terapi:
- Aspirin dam bilas lambung, simtomatik
-
KERACUNAN SINGKONG
Akar, daun singkong HCN
Kadar HCN ~ jenis tanah, iklim, musim, umur, ketinggian cara tanam dan penggarapan
HCN Singkong pahit
HCN Singkong manis/tidak berasa
Olahan baik
Dimasak dengan air
Anak lebih rentan
Gejala: Mual, muntah, diare, sesak, kebiruan,
kesadaran, syok,
Terapi : Bilas lambung, Na-Tiosulfat 10% 10cc iv,
O2
HCN menguap
-
Ikan buntal atau ikan bluntak
Racun yang terkandung di perut ikan fugu jauh lebih mematikan dibanding sianida, bahkan mampu
membunuh antara 24 hingga 30 orang manusia
sekaligus. Hal tersebut dikarenakan di dalam badan ikan
buntal, terutama di bagian hati dan empedu terdapat
sejenis toksin tetrodoxin. Racun itu berasal dari
makanannya. Makanan ikan fugu ini adalah
mikroorganisme tertentu yang menyebabkan bagian
dalam tubuh ikan ini mengandung racun.
Jika cara membersihkan ikan itu tidak benar, bisa berujung maut.
-
(a) Jenis jamur beracun pada umumnya mempunyai warna yang mencolok: merah-darah, hitam-legam, biru-tua, ataupun warna-warna lainnya. Walaupun ada pula jenis jamur beracun yang mempunyai warna terang (kuning muda) atau putih, dan
jamur yang dapat dimakan berwarna gelap, misal coklat-tua.
(b) Jenis jamur beracun dapat menghasilkan bau yang menusuk hidung, seperti bau telur busuk ataupun bau ammoniak.
(c) Jenis jamur beracun mempunyai cincin atau cawan. Walaupun ada yang sebaliknya, seperti jamur-merang mempunyai
cawan dan jamur kompos mempunyai cincin, tetapi tidak beracun.
(d) Jenis jamur beracun umumnya tumbuh pada tempat yang kotor: tempat pembuangan sampah, kotoran kandang, dan
sebagainya. Walaupun untuk penanaman dan pemeliharaan jamur kompos justru dipakai kotoran kandang/kotoran kuda.
(e) Kalau jenis jamur beracun dikerat oleh pisau yang terbuat dari perak, atau dikerat oleh pisau biasa kemudian benda
perak didekatkan kepada keratan tadi, maka pada benda perak terbentuk warna hitam atau biru, itu menandakan bahwa
jamur tersebut beracun.
(f) Jenis jamur beracun cepat sekali berubah warna, misal dari putih ke warna gelap, kalau dimasak atau dipanaskan.
(g) Ada kebiasaan yang turun-temurun di antara petani di desa untuk menentukan apakah jamur beracun atau tidak, dengan
jalan memepes jamur bersama nasi putih. Kalau kemudian warna nasi berubah menjadi warna gelap, menandakan bahwa
jamur termasuk jenis beracun.
(h) Di banyak negara Eropa dan Amerika, banyak "pemburu jamur" yang sengaja membawa babi terlatih untuk
membedakan jenis beracun dan tidak.
Cara lain yang dianjurkan kalau menemukan jenis jamur dan ingin mengetahui apakah termasuk jenis beracun atau tidak
adalah dengan menanyakan kepada penduduk setempat. Karena biasanya, penduduk setempat sedikit banyak akan
mengetahuinya, atau dapat memberikan penjelasannya. Lain soal kalau penduduk setempat tersebut adalah musuh.
Ciri-ciri Jamur Beracun
-
Senyawa beracun yang umum didapatkan pada jenis-jenis jamur, antara lain adalah Kholin, yaitu racun yang paling berbahaya dan
besar sekali daya mematikannya. Semua jenis jamur yang disebut
"supa upas" (upas = racun) mempunyai senyawa ini, misal:
Amanita, Lepoita, Russula, Collybia, dan Boletus. Muskarin, juga
racun jamur yang cukup berbahaya dan mematikan. Dengan
takaran antara 0,003-0,005 gram sudah dapat membunuh manusia.
Juga racun ini terdapat pada semua jenis jamur yang tergolong
"supa upas". Falin, sama seperti muskarin. Atropin jamur, sama
seperti muskarin. Asam helvelat, sama seperti muskarin.Dapat pula
jenis jamur tidak beracun menjadi beracun kalau dibiarkan
membusuk karena kemungkinan besar pada jamur membusuk akan
ditumbuhi bakteri penghasil racun, seperti Clostridium,
Pseudomonas, dan Salmonella
Ciri-ciri Jamur Beracun
-
(a) Keracunan yang diakibatkan karena jamur mempunyai beberapa gejala. Keracunan karena muskarin, maka setelah 5-10 menit, si pemakan akan
mengeluarkan air mata, peluh atau ludah, kemudian diikuti dengan penyempitan pupil
mata. Lebih lanjutnya: akan sesak napas, buang air, pusing, lemah kolaps, dan
koma, dan diikuti oleh kejang-kejang dan akhirnya meninggal.
(b) Keracunan karena racun lainnya, setelah 4-6 jam si pemakan akan menjadi haus,
sakit perut yang hebat, muntah-mutah, dan banyak mengeluarkan berak encer. Lama
kelamaan akan menjadi shock dan akhirnya dapat menimbulkan kematian.
Dengan adanya gejala di atas setelah makan jamur, paling aman meminta bantuan
yang berwenang, dokter atau paramedis yang ditunjuk. Karena, dokter lalu akan
melakukan usaha simtomatik atau suportif, dengan memberikan thiosulfas natrikus.
Untuk penderita yang shock dapat pula diberikan larutan garam fisiologis (0,9%
NaCl), sedangkan untuk penderita yang gawat dapat juga diberikan suntikan mg
atropin secara intra-muskular atau kalau mungkin per-oral.
Sering pula digunakan obat penawar yang sifatnya universal yang terdiri dari 2
bagian arang kayu (dapat diganti dengan bakaran roti atau beras sampai hangus), 1
bagian garam Inggris, 2 bagian asam tannin (dapat pula diganti dengan teh-
keras/kental). Satu sendok campuran di atas kemudian diseduh di dalam 1 gelas air
masak dan diminum.
Ciri-ciri Jamur Beracun
-
Keadaan-keadaan apa sajakah yang dapat
mempermudah terjadinya kasus keracunan?
-
Apakah setiap kasus keracunan ada
penawarnya (antidotum)?
-
Bagaimanakah prinsip penatalaksanaan
umum pasien keracunan?