kelompok 9/nrb/iii

14
Hidrosephalus DOSEN PENGAMPU : HENIK ISTIKHOMAH, SSiT, M.Keb

Upload: agnestyasriyani

Post on 29-Jun-2015

353 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok 9/NRB/III

HidrosephalusDOSEN PENGAMPU : HENIK ISTIKHOMAH, SSiT, M.Keb

Page 2: Kelompok 9/NRB/III

Kelompok 91. Setya Ningsih P272240122382. Sindi Karunia

P272240122393. Sri Indarti P27224012240

Page 3: Kelompok 9/NRB/III

Hidrosefalus (kepala-air, istilah yang berasal dari bahasa Yunani: "hydro" yang berarti air dan "cephalus" yang berarti kepala adalah suatu keadaan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinalis, disebabkan baik oleh produksi yang berlebihan maupun gangguan absorpsi, dengan atau pernah disertai tekanan intrakanial yang meninggi sehingga terjadi pelebaran ruangan-ruangan tempat aliran cairan serebrospinalis.

PENGERTIAN

Page 4: Kelompok 9/NRB/III

a. Hidrosefalus tipe obstruksi / non komunikansKarena adanya obstruksi (cairan serebrospinal dari ventrikel ke-3 di kepala hinga ruang subarachnoid).obstruksi tersebut menghalangi penyerapan CSF di subarachnoid space dan arachnoid vili.

b. Hidrosefalus tipe komunikansCairan serebrospinal dapat melalui seluruh lajur foramen termasuk yang didasar otak. Walaupun demikian, tidak terjadi penyerapan ke vena akibat adanya hambatan di arachnoid vili. Keadaan ini dapat disebabkan karena adanya meningitis atau perdarahan subarachnoid yang parah

KLASIFIKASI

Page 5: Kelompok 9/NRB/III

1. Lahir prematur, bayi yang lahir prematur memiliki risiko yang lebih tinggi perdarahan intraventricular (perdarahan dalam ventrikel otak) yang dapat menyebabkan hydrocephalus.

2.   Masalah selama kehamilan infeksi pada rahim selama kehamilan.

3.   Masalah dengan perkembangan janin seperti penutupan yang tidak lengkap dari kolom tulang belakang.

4.  Lesi dan tumor sumsum tulang belakang atau otak. 5.  Infeksi pada sistem saraf. Perdarahan di otak.

Hydrocephalus Infantil, 50% adalah karena perdarahan dan meningitis. 

6.  Memiliki cedera kepala berat. 

FAKTOR RESIKO

Page 6: Kelompok 9/NRB/III

1. Kepala membesar, fontanel antrior menonjol.2. Vena pada kulit kepala dilatasi dan terlihat jelas

pada saat bayi menangis.3. Terdapat bunyi creckedpot (tanda Macewen).4. Mata melihat kebawah, mudah terstimulasi, lemah

dan kemampuan makan berkurang.5. Opisthotonus, dan spatik pada ekstremitas bawah.6. bayi mengalami kesulitan menelan.7. Kesulitan bernapas.8. Apnea dan tidak ada refleks muntah.9.Sakit kepala, papil edema.

TANDA DAN GEJALA

Page 7: Kelompok 9/NRB/III

Diagnosis dapat dilakukan melalui :1. Pemeriksaan fisik

Pengukuran lingkaran kepala secara berkala. Pengukuran ini penting untuk melihat pembesaran kepala yang progresif atau lebih dari normal

2.   Pemeriksaan cairan serebrospinal:Analisa cairan serebrospinal pada hidrosefalus akibat perdarahan atau meningitis untuk mengetahui kadar protein dan menyingkirkan kemungkinan ada infeksi sisa.

3. Pemeriksaan radiologi:a.     X-foto kepala: tampak kranium yang membesar atau sutura yang melebar.b.   USG kepala: dilakukan bila ubun-ubun besar belum menutup.c. CT Scan kepala: untuk mengetahui adanya pelebaran ventrikel dan sekaligus mengevaluasi struktur-struktur intraserebral lainnya 

DIAGNOSIS

Page 8: Kelompok 9/NRB/III

1.Hernia serebriAdalah kondisi medis yang sangat berbahaya di mana jaringan otak menjadi berpindah dalam beberapa cara karena peningkatan tekanan intrakranial (tekanan di dalam tengkorak),sehingga otak menjadi rusak parah.

2. Kejang3. Renjatan

Adalah sindroma klinis akibat kegagalan sirkulasi dalam memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan baik pasokan maupun penggunaannya dalam metabolisme seluler

4. Pembesaran kepalaMeningitis, ventrikularis, abses abdomenEkstremitas mengalami kelemahan, inkoordinasi, sensibilitas kulit menurun

KOMPLIKASI

Page 9: Kelompok 9/NRB/III

1. Mengurangi produksi cairan serebrospinal dengan merusak pleksus koroidalis dengan tindakan reseksi atau pembedahan, atau dengan obat azetasolamid (diamox) yang menghambat pembentukan cairan serebrospinal.

2. Memperbaiki hubungan antara tempat produksi caira serebrospinal dengan tempat absorbsi, yaitu menghubungkan ventrikel dengan subarakhnoid

3. Pengeluaran cairan serebrospinal ke dalam organ ekstrakranial,

4. Tindakan bedah pemasangan selang pintasan atau drainase dilakukan setelah diagnosis lengkap dan pasien telah di bius total.

5. Pengobatan modern atau canggih dilakukan dengan bahan shunt atau pintasan jenis silicon yang awet, lentur, tidak mudah putus.

PENATALAKSANAAN

Page 11: Kelompok 9/NRB/III

Windari (kelompok 12): kenapa yang lahir prematur memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami hidrosephalus

Jawab: karena bayi prematur memiliki resiko tinggi terjadi perdarahan intraventricular (perdarahan dalam ventrikel otak) sehingga pada kasus ini terjadi penumpukan cairan berupa darah yang dapat menyebabkan hydrosephalus.

wiwik (kelompok 12) : Pengobatan modern atau canggih dilakukan dengan bahan shunt itu seperti apa dan apa efek sampingnya?

Jawab: di slide selanjutnya

Pertanyaan

Page 12: Kelompok 9/NRB/III

Pengobatan modern atau canggih dilakukan dengan bahan shunt atau pintasan jenis silicon yang awet, lentur, tidak mudah putus.Ada 2 macam terapi pintas / “ shunting “:1. EksternalCSS dialirkan dari ventrikel ke dunia luar, dan bersifat hanya sementara. Misalnya: pungsi lumbal yang berulang-ulang untuk terapi hidrosefalus tekanan normal.2. Internala. CSS dialirkan dari ventrikel ke dalam anggota tubuh lainVentrikulo-Sisternal, CSS dialirkan ke sisterna magna (Thor-Kjeldsen)Ventrikulo-Atrial, CSS dialirkan ke sinus sagitalis superiorVentrikulo-Bronkhial, CSS dialirkan ke Bronhus.Ventrikulo-Mediastinal, CSS dialirkan ke mediastinumVentrikulo-Peritoneal, CSS dialirkan ke rongga peritoneum.b. “Lumbo Peritoneal Shunt”CSS dialirkan dari Resessus Spinalis Lumbalis ke rongga peritoneum dengan operasi terbuka atau dengan jarum Touhy secara perkutan.

Page 13: Kelompok 9/NRB/III

Teknik Shunting:1. Sebuah kateter ventrikular dimasukkan melalui kornu oksipitalis atau kornu frontalis, ujungnya ditempatkan setinggi foramen Monroe.2. Suatu reservoir yang memungkinkan aspirasi dari CSS untuk dilakukan analisis.3. Sebuah katup yang terdapat dalam sistem Shunting ini, baik yang terletak proksimal dengan tipe bola atau diafragma (Hakim, Pudenz, Pitz, Holter) maupun yang terletak di distal dengan katup berbentuk celah (Pudenz). Katup akan membuka pada tekanan yang berkisar antara 5-150 mm, H2O.4. Ventriculo-Atrial Shunt. Ujung distal kateter dimasukkan ke dalam atrium kanan jantung melalui v. jugularis interna (dengan thorax x-ray ® ujung distal setinggi 6/7).5. Ventriculo-Peritneal Shunta. Slang silastik ditanam dalam lapisan subkutanb. Ujung distal kateter ditempatkan dalam ruang peritoneum.

Page 14: Kelompok 9/NRB/III

Pada anak-anak dengan kumparan silang yang banyak, memungkinkan tidak diperlukan adanya revisi walaupun badan anak tumbuh memanjang.Komplikasi yang sering terjadi pada shunting: infeksi, hematom subdural, obstruksi, keadaan CSS yang rendah, ascites akibat CSS, kraniosinostosis.