kelompok 8 - malleus.ppt

19
MALLEUS (INGUS JAHAT) Program Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya, Malang

Upload: maya-innaka-arhayu

Post on 24-Nov-2015

234 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • MALLEUS (INGUS JAHAT)Program Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya, Malang

  • Setiya Dini LarasatiMaya Innaka ArhayuAjeng FebriannixYanuriya Yala PuspitaStevania Wisang

    2012 C

  • Malleus merupakan penyakit menular yang dapat bersifat maupun kronis. Penyakit zoonosis ini terutama menyerang hewan berkuku tunggal bangsa equidae. Malleus disebut juga dengan penyakit Ingus jahat, Glanders, Farcy, Droes dan Royz.

  • Bakteri penyebab malleus adalah Pseudomonas mallei.tidak membentuk spora tidak berkapsulsatu-satunya Pseudomonas sp. yang tidak bergerakbersifat gram negatif.Tidak motil

  • Penyakit ingus jahat dapat ditemukan pada beberapa hewan yaitu:kuda keledai,bagal dan kuda yang merupakan reservoir ingus jahat.Sapi,domba,anjing,kucing (carnivora) serta hewan-hewan yang dirawar di kebun BinatangManusia bersifat rentan terhadap penyakit ingus jahat.Media Penyebaran: kontak langsung, kantong makanan, bahan makanan, tempat makan hewan, alas kandang, bak air, pakaian kuda dan alat-alat perawatan kuda

  • Bakteri penyebab Malleus dikeluarkan dari hidung penderita bersama dengan ingus, secret dari ulcera kulit, air liur, urin dan feses. Penularan dapat terjadi melalui peroral, per inhalasi atau per cutan melalui kulit yang terluka.

  • INFEKSI PER INHALASI

  • INFEKSI PER ORAL

  • INFEKSI MELALUI LUKA

  • lesi disaluran pernafasan bagian atasLesi pada kulit Nafsu makan menurun

  • Kelainan pasca mati:Bentuk kronis : lesi di paruAkut : generalisasi penyakit cepat dan berakhir dgn kematian 3-4 mingguFatal : lesi-lesi terdapat di paru-paru, kelenjar limfetrachea atau bronchi,selaput lendir hidung dan kulit

  • Uji IntradermalUji tuberkulinUji malleinPemeriksaan patologi- klinisPemeriksaan patologi- anatomis

  • Uji bakteriologik dan uji serologik:pemupukan leleran (Ps mallei ) pada AGM(agar gliserin miring)Inokulasi leleran (Ps mallei ) secara subkutan pada matmotPemeriksaan sediaan apus lesi kulit (farcy) Uji pengikatan komplemen mempunyai kegunaan,sedangkan uji aglutinasi menunjukan titer yang bersifat sampai 1000.

  • Pembentukan tunas lesi, saluran limfe dibawah kulit dapat melebar dan menebal secara kronik, terutama terdapat diantara kelompok-kelompok lesi dan tunas yang baru terbentuk. Kadang-kadang limfangitis yang difus dengan pembengkakan pada daerah kuku ke atas sampai sendi loncat.

  • Limfangitis epizootikaSakaromikosis

  • Pada manusia dan hamster : sodium sulfadiasin Untuk kuda: sodium sulfadiasin, memakan waktu lama, mahal, dan tidak berhasil sepenuhnya

  • Pemotongan reactor, disertai dengan program desinfeksi secara keras dan pengawasan lalu lintas hewan.