kel 3 - lt2b -motor induksi 3 fasa rotor sangkar rikha

14
PRAKTEK TEKNIK TENAGA LISTRIK MOTOR INDUKSI 3 FASA ROTOR SANGKAR Disusun Oleh Kelompok 3: Penanggung jawab : Farikha Himawati (3.39.10.0.08) Anggota : Dwiono Parasdyo (3.39.10.0.07) Gustaf Ade Riswanto (3.39.10.0.09)

Upload: farikha-himawati

Post on 30-Dec-2014

75 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tugas motordc

TRANSCRIPT

Page 1: Kel 3 - LT2B -Motor Induksi 3 Fasa Rotor Sangkar Rikha

PRAKTEK TEKNIK TENAGA LISTRIK

MOTOR INDUKSI 3 FASA ROTOR SANGKAR

Disusun Oleh Kelompok 3:

Penanggung jawab : Farikha Himawati (3.39.10.0.08)

Anggota : Dwiono Parasdyo (3.39.10.0.07)Gustaf Ade Riswanto (3.39.10.0.09)Itta Qullaha Shabara (3.39.10.0.10)

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG2012

Page 2: Kel 3 - LT2B -Motor Induksi 3 Fasa Rotor Sangkar Rikha

POLINES KOMPETENSI

Praktikum Teknik Tenaga ListrikTgl : 26 Maret 2012

Jurusan Elektro

Prodi Teknik Listrik SUB KOMPETENSI

Motor Induksi 3 Fasa Rotor SangkarKELOMPOK 3

Waktu: 8x45 menit

A. TUJUAN

Setelah selesai melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan :

1. Dapat mengetahui hubungan tegangan line dengan torsi, torsi dengan kecepatan,

dan kecepatan dengan slip

2. Dapat menentukan hubungan torsi dengan slip , M = f(s) yaitu torsi yang disalurkan

sebagai fungsi dari slip

3. Menentukan efisiensi pada beban-beban yang berbeda.

B. PENDAHULUAN

Prinsip kerja motor induksi 3 fasa

Jika lilitan stator pada motor induksi 3 fasa di hubungkan dengan tegangan, maka

pada lilitan jangkat akan terjadi medan magnet putar dengan kecepatan n = (f . 60)/p.

Perputaran medan magnet stator akan memotong medan magnet lilitan jangkar,

sehingga berdasarkan hokum faraday, pada lilitan jangkar akan menghasikan ggl

listrik induksi. Dengan dihubungsingkatnya lilitan rotor, maka pada liltan rotor akan

mengalir arus yang sangat besar.karena arus ini berada dalam meda magnet, maka

sesuai dengan hokum Lorentz pada lilitan rotor dibangkitkan gaya memutar rotor, dan

putaran rotor sesuai dengan arah putaran medan magnet stator.

Rotor sangkar adalah bagian dari mesin yang berputar bebas dan letaknya bagian

dalam. Terbuat dari besi laminasi yang mempunayi slot dengan batang alumunium /

tembaga yang dihubungkan singkat pada ujungnya.

Page 3: Kel 3 - LT2B -Motor Induksi 3 Fasa Rotor Sangkar Rikha

Efiensi ( η ) adalah perbandingan antar daya keluaran (Pout) dan daya masukan

(Pin)

η = Pout x 100%

P in

Daya keluaran (Pout) dapat ditentukan dengan mengukur kecepatan ( n2 ) dan

Torsi ( M )

Pout = 2π.n2 . M

60

Dengan :

n = kecepatan motor dalam rpm

M = Torsi dalam Nm

Daya masukan (Pin) ditentukan dengan Watt Meter Satu Fasa

Pin = 3 . P

Slip motor adalah Jumlah putaran rotor selalu lebih rendah dari putaran magnet

stator, selisih kedua putaran tersebut disebut slip, dan besarnya dapat ditentukan

dengan rumus :

s = n1 – n2

n1

Dengan n1 adalah kecepatan sinkron, yaitu pada motor empat kutup 1500 rpm

dengan frekuensi 50 Hz

Pengaruh perubahan tegangan terhadap torsi motor

M = (3/ωs). Ero.(Rr/s) / ((Rr/s) +Xro)

Rumus tersebut dapat dituliskan bahwa karena Eo sebanding dengan V, maka M

sebanding dengan V. sehingga jika terjadi penurunan tegangan, maka torsi motor

akan berubah pula. Maka akan dipeoleh perbandingan : Tm1/Tm2 = (V1/V2)²

C. PERALATAN DAN BAHAN

NO Nama Jumlah

1 Torsi Meter MV 100 1

2 Motor Induksi , Rotor Sangkar ,NV123 1

Page 4: Kel 3 - LT2B -Motor Induksi 3 Fasa Rotor Sangkar Rikha

3 Resistor Beban TB 40 1

4 Volt Meter 60 dan 240 V ,TI 105 1

5 Ampermeter 10 A, TI 102 1

6 Wattmeter 1 A,240V,TI 109 1

7 Saklar Star delta TO 33 1

8 Saklar TO 30 1

9 Power Pack TF 123 1

D. GAMBAR KERJA

Gambar.1 Rangkaian Percobaan Motor Induksi 3 Fasa Rotor Sangkar

E. LANGKAH KERJA

1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 1.

2. Hubungkan torsi meter pada generator dan motor induksi sesuai dengan diagram

rangkaian. Saklar S Harus pada posisi OFF dan saklar star / delta pada posisi ON

Page 5: Kel 3 - LT2B -Motor Induksi 3 Fasa Rotor Sangkar Rikha

3. Catat dan perhatikan rating rotor seperti yang diperlihatkan pada rating plate

4. Periksakan rangkaian pada instruktur sebelum percobaan dimulai.

5. Setelah diperiksa, Ubah saklar Star Delta pada posisi ∆. Hidupkan saklar tegangan

AC, sehingga motor berputar

6. Atur tegangan U sampai 220 V dan perlahankan secara tetap selama pengukuran.

Baca U, I1, P, M, dan n2. Periksa resistor As pada kedudukan arus

minimum.Hidupkan saklar S dan Tegangan DC

7. Lakukan variasi beban untuk mendapatkan data hasil percobaan

8. Buat analisa dan kesimpulan praktek.

F. DATA PERCOBAAN

Meas

No

Harga Pengukuran Harga Perhitungan

U (V) T1(A) P(KW) M(Nm) N2(rpm) Pout

(W)

Pin

(W)

N (%) S (%)

Belum berbeban

Sesudah Berbeban

5

205 4,19 0,14 0,4 1450

202 4,55 0,32 2 1425

201 4,96 0,39 3 1400

201 5,47 0,48 4 1390

200 5,99 0,55 5 1375

G. PEMBAHASAN DATA

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh hasil bahwa pada tegangan line (U) 200 V

besarnya M maks ( Torsi Maksimum ) adalah 5 Nm, Apabila tegangan line terus

dinaikkan lebih dari 200V hingga mendekati 220 V maka putaran pada motor akan

bertambah besar bahkan melebihi Name Plate Putaran Motor tersebut jika hal

tersebut terjadi akan dapat merusak belitan pada motor induksi.

Besarnya arus dan torsi pada motor sebelum dan setelah berbebam akan

bertambah seiring dengan besarnya tegangan line. Sedangkan besarnya kecepatan

motor semakin kecil. Dengan perolehan hasil pengamatan tersebut kita dapat

menghitung besarnya slip yang terjadi pada motor pada saat berbeban.

Page 6: Kel 3 - LT2B -Motor Induksi 3 Fasa Rotor Sangkar Rikha

Ketika Tegangan line bertambah besar maka Torsi motor akan bertambah besar

pula. Semakin besar Torsi motor maka semakin lambat putaran motor . Semakin

lambat motor maka slip yang dihasilkan semakin besar . Semakin besar slip itu

berarti kecepatan rotor (n2) tidak sama dengan kecepatan medan putar stator (n1),

maka akan ada gerak relatif antara keduanya, dan akan ada induksi EMF kepada

rotor pada motor induksi. Dengan induksi EMF ini, akan ada interaksi medan yang

diperlukan untuk menimbulkan gerak rotor sehingga motor induksi pun akan

berputar

H. PERTANYAAN DAN TUGAS

1. Gambarkan grafik M = f (s) untuk hasil pengukuran diatas ?

Jawab :

2. Gambar digram rangkaian untuk saklar star delta dan diskripsikan dari saklar

tersebut

4

0 0,04

M

S

Page 7: Kel 3 - LT2B -Motor Induksi 3 Fasa Rotor Sangkar Rikha

Jawab :

Gambar 3. Diagram Saklar Star Delta

Gambar 4. Ujung - ujung belitan motor induksi 3 fasa rotor sangkar

Cara pemasangan Saklar Star Delta

Page 8: Kel 3 - LT2B -Motor Induksi 3 Fasa Rotor Sangkar Rikha

Ujung - ujung belitan motor induksi 3 fasa rotor sangkar berupa terminal U1, U2, V1,

V2, W1, dan W2 dihubungkan ke Saklar Star Delta,

1. Terminal U1 Motor dihubungkan ke Terminal U1 pada Saklar Star Delta

2. Terminal U2 Motor dihubungkan ke Terminal U2 pada Saklar Star Delta

3. Terminal V1 Motor dihubungkan ke Terminal V1 pada Saklar Star Delta

4. Terminal V2 Motor dihubungkan ke Terminal V2 pada Saklar Star Delta

5. Terminal W1 Motor dihubungkan ke Terminal W1 pada Saklar Star Delta

6. Terminal W2 Motor dihubungkan ke Terminal W2 pada Saklar Star Delta

7. Terminal R Saklar Star Delta dihubungkan ke Fasa R sumber Tegangan

8. Terminal S Saklar Star Delta dihubungkan ke Fasa S sumber Tegangan

9. Terminal T Saklar Star Delta dihubungkan ke Fasa T sumber Tegangan

Diskripsi Saklar Saklar Star Delta

Saat Posisi saklar di posisi kan 0 maka semua kontak pada saklar star delta tidak akan ada

yang terhubung / semuanya terbuka sehingga belitan motor induksi tidak tersambung

dalam hubungan apapun.

Saat posisi saklar star delta diposisikan di hubungan Y (bintang) maka secara otomatis

belitan pada motor terhubung bintang dengan sambungan sebagai berikut :

Gambar 5. Sambungan Bintang Pada Motor Induksi 3 Fasa Rotor Sangkar

Page 9: Kel 3 - LT2B -Motor Induksi 3 Fasa Rotor Sangkar Rikha

Saat posisi saklar star delta diposisikan di hubungan ∆ ( Segitiga ) maka secara otomatis

belitan pada motor terhubung segitiga dengan sambungan sebagai berikut :

Gambar 6. Sambungan Segitiga Pada Motor Induksi 3 Fasa Rotor Sangkar

I. KESIMPULAN

1. Perubahan tegangan line pada motor induksi 3 fasa sebanding dengan perubahan

besarnya torsi pada motor induksi. Sehingga semakin besar tegangan line (U) maka

semakin besar Torsi motor induksi 3 fasa, dan sebaliknya

2. Perubahan besarnya torsi pada motor induksi 3 fasa sberbanding terbalik dengan

perubahan besarnya kecepatan motor induksi. Sehingga semakin besar torsi maka

semakin kecil kecepatan motor induksi 3 fasa, dan sebaliknya

3. Perubahan besarnya kecepatan pada motor induksi 3 fasa berbanding terbalik dengan

perubahan besarnya slip pada motor induksi. Sehingga semakin besar kecepatan motor

induksi maka semakin kecil slip pada motor induksi 3 fasa, dan sebaliknya

Page 10: Kel 3 - LT2B -Motor Induksi 3 Fasa Rotor Sangkar Rikha

4. Perubahan besarnya torsi pada motor induksi 3 fasa sebanding dengan perubahan

besarnya slip pada motor induksi. Sehingga semakin besar torsi maka semakin besar pula

slip motor induksi 3 fasa

5. Grafik M = f(s) yaitu torsi yang disalurkan sebagai fungsi dari slip adalah

0

M

S