keajaiban istighfar

32
KEAJAIBAN ISTIGHFAR PURNAMA PUTRA 1006750455 ANGKATAN 19

Upload: poe-poengs

Post on 02-Jul-2015

8.574 views

Category:

Documents


38 download

DESCRIPTION

semoga bermanfaat

TRANSCRIPT

Page 1: Keajaiban istighfar

KEAJAIBAN ISTIGHFARPURNAMA PUTRA

1006750455ANGKATAN 19

Page 2: Keajaiban istighfar

Dasar pengambilan Judul

Banyaknya buku yang menulis tentanghubungan istighfar dengan rizki

Page 3: Keajaiban istighfar

ISTIGHFAR RIZQI

AL-QUR’AN

AL- HADITS

ATSAR SHAHABAT

ULAMA

GIVEN

DICARI

BONUS

ISTIDROJ

AKHERAT

DUNIA

QS. NUH : 10-12

QS.HUD :52

QS.HUD : 3

Permasalahan

Kesimpulan

Sandaran

Ibnu Katsir

Imam Qurtubi Imam SyinqityQS. Isra’ : 18-19

QS. Ad-Dzariyat : 56

1 2 1 2

Page 4: Keajaiban istighfar

PENGERTIAN ISTIGHFAR

Kata ( ) dalam bahasa arab bermakna meminta maghfirah ( ) dan kata ( ) bermakna perlindungan dari kejelekan dosa ataupenghapusan dari dosa dan pergantiannya. Pengampunan dosa ada duajenis:

1. Penghapusan, sebagaimana sabda rasulullah,

“Bertakwalah kepada Allah dimanapun kamu berada, ikutilah kejelekandengan kebaikan yang menghapusnya dan pergauli manusia dengan etikayang mulia.”

2. Penggantian, sebagaimana firman Allah,

“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amalsaleh; maka mereka itu kejahatan mereka diganti Allah dengankebajikan.Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Furqan: 70).

Page 5: Keajaiban istighfar

ADAB – ADAB ISTIGHFAR

1. Bersuci sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang berbunyi,

“Tidak ada seorangpun yang berbuat satu dosa kemudian bangkitberwudhu lalu sholat dan beristighfar kecuali Allah Ampuni.” ( HR. Al-Tirmidzi).

2. Memilih waktu terbaik yang lebih bisa khusu’ dan menhadirkan hati ketikaistighfar. Waktu yang terbaik adalah waktu sahar (akhir malam) sebagaimana Allah memuji orang yang beristighfar diwaktu tersebutdalam firman-Nya,

“(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap ta’at, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun diwaktu sahur.” (QS. Ali ‘imran: 17).

3. Memperbanyak istighfar.

4. Menjadikannya sebagai penutup perkaranya

Page 6: Keajaiban istighfar

BACAAN ISTIGHFAR

“Ya Allah ampunilah aku, terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Mahapenerima Taubat dan Maha Penyayang.”

“Aku meminta ampun kepada Allah yang tidak ada sesembahan yang berhakdiibadahi melainkan dia yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri, dan akuhertaubat kepada-Nya.” HR. Abu Dawud dan Tirmidzi , hadits hasan)

Dan yang termasuk bacaan istighfar yang paling utama adalah bacaan sayidulistighfar, doanya adalah sebagai berikut:

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:”Barang siapa membacanya (sayidulistighfar) dari siang hari dengan yakin dengannya, maka apabila dia meninggal hariitu sebelum sore hari maka dia termasuk ahli surga, dan barang siapa membacanyadari waktu malam, dengan yakin dengannya, maka apabila dia meninggal hari itusebelum pagi hari maka dia termasuk ahli surga.”(HR. Bukhari)

Page 7: Keajaiban istighfar

AL-QURAN

QS. NUH : 10-12

10. Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Diaadalah Maha Pengampun-,

11. niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, 12. dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan Mengadakan untukmu kebun-kebun dan

Mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.

Page 8: Keajaiban istighfar

QUR’AN..1

• "Artinya : Dan (Hud berkata), Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalubertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat lebatatasmu dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu dan janganlahkamu berpaling dengan berbuat dosa". [QS.Hud : 52]

Al-Hafiz Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayat yang mulia di atas menyatakan : "Kemudian Hud Alaihis salam memerintahkan kaumnya untuk ber-istighfar yang dengannya dosa-dosa yang lalu dapat dihapuskan, kemudian memerintahkanmereka bertaubat untuk masa yang akan mereka hadapi. Barangsiapa memilikisifat seperti ini, niscaya Allah akan memudahkan rizkinya, melancarkan urusannyadan menjaga keadaannya. Karena itu Allah berfirman.

"Artinya : Niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat lebat atasmu" [Tafsir IbnuKatsir, 2/492. Lihat pula, Tafsir Al-Qurthubi, 9/51]

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang memiliki sifat taubat danistighfar, dan mudahkanlah rizki-rizki kami, lancarkanlah urusan-urusan kami sertajagalah keadan-keadaan kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Mahamengabulkan do'a. Amin, whai Dzat Yang Memiliki keagungan dan kemuliaan.

Page 9: Keajaiban istighfar

• "Artinya : Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepadaNya. (Jika kamumengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus-menerus) kepadamusampai kepada waktu yang telah ditentukan, dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takutkamu akan ditimpa siksa hari Kiamat". [Hud : 3]

Pada ayat yang mulia di atas, terdapat janji-janji dari Allah Yang Mahakuasa dan Maha Menentukanberupa kenikmatan yang baik kepada orang yang ber-istighfar dan bertaubat. Dan maksud dari firmanNya.

"Artinya : Niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu". Sebagaimanadikatakan oleh Abdullah bin Abbas Radhiyallahu 'anhuma adalah. 'Ia akan menganugrahi rizki dankelapangan kepada kalian'. [Zaadul Masiir, 4/75]

Sedangkan Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya mengatakan :"Inilah buah istighfar dan taubat. Yakni Allah akan memberikan kenikmatan kepada kalian dengan berbagai manfaat berupa kelapangan rizki dankemakmuran hidup serta Ia tidak akan menyiksa kalian sebagaimana yang dilakukanNya terhadap orang-orang yang dibinasakan sebelum kalian". [Tafsir Al-Qurthubi, 9/403. Lihat pula, Tafsir Ath-Thabari, 15/229-230, Tafsir Al-Baghawi. 4/373, Fathul Qadir, 2/695 dan Tafsir Al-Qasimi, 9/63]

Dan janji Tuhan Yang Mahamulia itu diutarakan dalam bentuk pemberian balasan sesuai dengansyaratnya. Syaikh Muhammad Al-Amin Asy-Syinqithi berkata :"Ayat yang mulia tersebut menunjukkanbahwa ber-istighfar dan bertaubat kepada Allah dari dosa-dosa adalah sebab sehingga Allah menganugrahkan kenikmatan yang baik kepada orang yang melakukannya sampai pada waktu yang ditentukan. Allah memberikan balasan (yang baik) atas istighfar dan taubat itu dengan balasanberdasarkan syarat yang ditetapkan".[Adhwa'ul Bayan, 3/9]

QUR’AN..2

Page 10: Keajaiban istighfar

Al-Hadits

Rasul melazimi istighfar 70- 100 kali sehari

1382 - Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata: Ketika Abdullah bin Ubay bin Salulmeninggal dunia, anaknya Abdullah bin Abdullah datang menemui Rasulullah saw. meminta agar Rasulullah saw. berkenan memberikan pakaiannya untuk digunakanmengkafani jenazah ayahnya. Beliau memenuhi permintaannya tersebut. Abdullah juga meminta agar beliau berkenan menyalatkan jenazah ayahnya. Rasulullah saw. pun berdiri hendak menyalatkan jenazah atasnya lalu Umar ikut berdiri danmenarik pakaian Rasulullah saw. seraya berkata: Wahai Rasulullah, apakah engkauakan menyalatkan jenazah ayahnya padahal Allah telah melarangmu untukmenyalatkannya? Rasulullah saw. bersabda: Sebenarnya Allah telah memberikanpilihan kepadaku lalu beliau membaca ayat: Kamu memohonkan ampunan bagimereka atau tidak kamu mohonkan ampunan bagi mereka adalah sama saja. Kendatipun kamu mohonkan ampunan bagi mereka berulang sampai tujuh puluhkali. Aku akan menambahnya lebih dari tujuh puluh kali. Umar berkata: Abdullah bin Ubay bin Salul itu orang munafik. Rasulullah saw. tetap menyalatkan jenazahbukan orang Islam tersebut. Saat itulah Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agungmenurunkan firman-Nya: Dan janganlah kamu sekali-kali menyalatkan jenazahseorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri di atas kuburnya(hadits riwayat Bukhari-Muslim)

Page 11: Keajaiban istighfar

• Dari Ibnu Abbas Ia berkata : Rasulullah s.a.w. telah bersabda : “ Barangsiapa selalu ber-Istighfar, maka Allah akan jadikan tiap-tiapkesempitannya jalan keluar, dari Cita-citanyamenjadi kenyataan dan Allah akan memberi Rizqikepadanya dari Jalan yang Ia tidak menduganya ”. (HR Abu Dawud - Kitab Shalat - Bab Fil Istighfar -Hadits No. 1518, HR Ibnu Majah - Kitabul Adab -Bab 57 / Al Istighfar - Hadits No. 3819 )

Page 12: Keajaiban istighfar

• Yaitu hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, Abu Daud, An-Nasa'i, Ibnu Majah danAl-Hakim dari Abdullah bin Abbas Radhiyallahu 'anhuma ia berkata, RasulullahShallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya :Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah) niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiapkesempitannya kelapangan dan Allah akan memberinya rizki (yang halal) dari arahyang tidak disangka-sangka".

Dalam hadits yang mulia ini, Nabi yang jujur dan terpercaya, yang berbicaraberdasarkan wahyu, Shallallahu 'alaihi wa sallam mengabarkan tentang tiga hasilyang dapat dipetik oleh orang yang memperbanyak istighfar. Salah satunya yaitu, bahwa Allah Yang Maha Memberi rizki, Yang Memiliki kekuatan akan memberikanrizki dari arah yang tidak disangka-sangka dan tidak diharapkan serta tidak pernahterdetik dalam hatinya.

Karena itu, kepada orang yang mengharapkan rizki hendaklah dia bersegera untukmemperbanyak istighfar (memohon ampun), baik dengan ucapan maupun denganperbuatan. Dan hendaknya setiap muslim waspada!, sekali lagi hendaknyawaspada! dari melakukan istighfar hanya sebatas dengan lisan tanpa perbuatan. Sebab ia adalah pekerjaan para pendusta.

Page 13: Keajaiban istighfar

Permasalahanperm• Ada yang ulama meragukan tentang kuat

tidaknya hadits tersebut ???Penjelasannya :

Susunan sanad hadis tersebut seperti berikut : Abu Dawud As Sijistani --> Hisyam bin Ammar --> Al Walid bin Muslim --> Al Hakam bi Mush’ab --> Muhammad bi ali bi Abdillah bin Abbas --> Abihi(Bapaknya) -> Ibnu Abbas. r.a.

Ulama-ulama hadits menilai Al Hakam bin Mush’ab salah Seorang rawi dalam hadits tersebutadalah Dha’if (lemah).

Abu Hatim menyebutkan tentang Al Hakam bin Mush’ab ini, Saya tidak mengetahui selain dariWalid bin Muslim yang meriwayatkan dari Dia. Abu Hatim juga mengatakan Al Hakam bin Mush’abini Majhul (Tidak dikenal). Ibnu Hibban menyebutkan dalam “Ats Tsiqah” terkadang Ia melakukankesalahan. Ibnu Hibban juga memasukkannya dalam kelompok rawi-rawi yang Dha’if.

Ibnu Hajar berkata hadits tersebut mendapat sorotan Tajam dari ulama-ulama hadits , maka jikaada kesalahan dalam periwayatan maka dia adalah Dha’if. Al Azdi berkata haditsnya tidak diikuti, padanya ada yang diperhatikan oleh para ulama hadits. (Baca Tahdzibut Tahdzib Juz 2, hal. 377-378, Mizanul I’tidal juz 1 hal. 580). Imam Ahmad dalam musnadnya meriwayatkan hadits ini denganmatan sedikit berbeda yaitu ;

Page 14: Keajaiban istighfar

KONTRADIKSI• Dari Ibnu Abas dia berkata : Telah Bersabda Rasulullah s.a.w. : Barang siapa

memperbanyak Istighfar ............................ ”. (HR. Ahmad No. : 2123).• Hadts ini juga Dha’if, karena pada sanadnya terdapat rawi “Al Hakam bin

Mush’ab”. karena hadits diatas sudah jelas kelemahannya, maka ia tidakboleh dijadikan Hujjah yang memastikan bahwa dengan selalu Istighfar

atau memperbanyak istighfar seseorang akan mendapat banyak Rizqi danakan dijauhkan dari segala macam kesulitan.

Rizqi seseorang sama sekali tidak bergantung dengan Istighfar, yang jelassemua itu adalah kehendak Allah, bila Allah menghendaki maka Ia akan

memberikan Rizqi yang berlimpah kepada Hambanya.

Kesimpulan :Walaupun ulama berbeda pendapat tentang kedhoifan hadist yang

perowinya Al-Hakam bin Mush’ab namun dalil dari Al-quran dan Assunahyang disajikan sebelumnya menguatkan hubungan istighfar dengan Rizki.

(hadist tersebut bisa dipakai) Berikut diperkuat dengan atsar Shahabatdan qoul ulama tentang hal tersebut. Wallahu ‘alam

Page 15: Keajaiban istighfar

Atsar dan perilaku shahabat

• Demikianlah, dan Amirul Mukminin Umar bin KhaththabRadhiyallahu ‘anhu juga berpegang dengan apa yang terkandungdalam ayat-ayat ini ketika beliau memohon hujan dari Allah Ta’ala.

• Mutharif meriwayatkan dari Asy-Sya’bi : “Bahwasanya UmarRadhiyallahu ‘anhu keluar untuk memohon hujan bersama orangbanyak. Dan beliau tidak lebih dari mengucapkan istighfar lalubeliau pulang. Maka seseorang bertanya kepadanya, ‘Aku tidakmendengar Anda memohon hujan’. Maka ia menjawab, ‘Akumemohon diturunkannya hujan dengan majadih 1} langit yang dengannya diharapkan bakal turun hujan. Lalu beliau membacaayat.

• “Artinya : Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Diaadalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujankepadamu dengan lebat”

Page 16: Keajaiban istighfar

QOUL ULAMA

• Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam tafsirnya berkata : “Maknanya, jika kalian bertaubat kepada Allah, meminta ampun kepadaNya dan kalian senantiasamenta’atiNya, niscaya Ia akan membanyakkan rizkikalian, menurunkan air hujan serta keberkahan darilangit, mengeluarkan untuk kalian berkah dari bumi, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan untuk kalian, melimpahkan air susu perahan untuk kalian, membanyakkan harta dan anak-anak untuk kalian, menjadikan kebun-kebun yang di dalamnya bermacam-macam buah-buahan untuk kalian serta mengalirkansungai-sungai diantara kebun-kebun itu “.

Page 17: Keajaiban istighfar

Qoul Ulama

• Imam Al-Hasan Al-Bashri juga menganjurkan istighfar (memohon ampun) kpdsetiap orang yg mengadukan kpd tentang kegersangan, kefakiran, sedikitketurunan dan kekeringan kebun-kebun.

• Imam Al-Qurthubi menyebutkan dari Ibnu Shabih, bahwasa ia berkata :”Adaseorang laki-laki mengadu kpd Al-Hasan Al-Bashri tentang kegersangan (bumi) maka beliau berkata kpdnya, ‘Ber-istighfar-lah kpd Allah!. Yang lain mengadu kpdtentang kemiskinan maka beliau berkata kpdnya, ‘Ber-istighfar-lah kpd Allah!. Yang lain lagi berkata kpdnya, ‘Do’akanlah (aku) kpd Allah, agar Ia memberiku anak!, maka beliau mengatakan kpdnya, ‘Ber-istighfar-lah kpd Allah!. Dan yg lain lagimengadu kpd tentang kekeringan kebun maka beliau mengatakan (pula) kpdnya, ‘Ber-istighfar-lah kpd Allah!”.

• Dan kami menganjurkan demikian kpd orang yg mengalami hal yg sama. Dalamriwayat lain disebutkan :”Maka Ar-Rabi’ bin Shabih berkata kpdnya, ‘Banyak orangyg mengadukan macam-macam (perkara) dan Anda memerintahkan merekasemua untuk ber-istighfar. [1]. Maka Al-Hasan Al-Bashri menjawab, ‘Aku tdkmengatakan hal itu dari diriku sendiri. Tetapi sungguh Allah telah berfirman dalamsurat Nuh.

• “Arti : Mohonlah ampun kpd Tuhanmu, sesungguh Dia ialah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kpdmu dgn lebat, dan membanyakkan hartadan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai- sungai”. [Nuh : 10-12] [2]

Page 18: Keajaiban istighfar

Qoul Ulama

• Sedang Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya tentang QS. HUD :3 mengatakan..."Inilah buah istighfar dan taubatYakni Allah akan memberikan kenikmatan kepada kalian denganberbagai manfaat berupa kelapangan rizki dan kemakmuran hidupserta Ia tidakakan menyiksa kalian sebagaimana yang dilakukanNyaterhadap orang-orang yang dibinasakan sebelum kalian"(Tafsir Al-Qurthubi, 9/403. Lihat pula, Tafsir Ath-Thabari, 15/229-230, TafsirAl-Baghawi. 4/373, Fathul Qadir, 2/695 dan Tafsir Al-Qasimi, 9/63).Dan janji Tuhan Yang Maha mulia ini diutarakan dalam bentuk pemberianbalasan sesuai dengan syaratnya

•Syaikh Muhammad Al-Amin Asy-Syinqithi berkata:"Ayat yang mulia tersebut menunjukkan bahwa ber-istighfar danbertaubat kepada Allah dari dosa-dosa adalah sebab sehingga Allahmenganugrahkan kenikmatan yang baik kepada orang yangmelakukannya sampai pada waktu yang ditentukan. Allah memberikanbalasan (yang baik) atas istighfar dan taubat itu dengan balasanberdasarkan syarat yang ditetapkan" (Adhwa'ul Bayan, 3/9).

Page 19: Keajaiban istighfar

IBADAH- SEPENUHNYA

Hendaknya seseorang tidak mengira bahwa yang dimak-sud beribadahsepenuhnya adalah dengan meninggalkan usaha untuk mendapatkan penghidupandan duduk di masjid sepanjang siang dan malam. Tetapi yang dimaksud – wallahua’lam– adalah hendaknya seorang hamba beribadah dengan hati dan jasadnya, khusyu’ dan merendahkan diri di hadapan Allah Yang Maha Esa, menghadirkan(dalam hati) betapa besar keagungan Allah, benar-benar merasa bahwa ia sedangbermunajat kepada Allah Yang Maha Menguasai dan Maha Menentukan. Yakniberibadah sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadits:

“Hendaknya kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kami melihatNya. Jikakamu tidak melihatNya maka sesungguhnya Dia melihatmu.” Janganlah engkau termasuk orang-orang yang (ketika beribadah) jasad merekaberada di masjid, sedang hatinya berada di luar masjid.Menjelaskan sabda Rasulullah :

“Beribadahlah sepenuhnya kepadaKu”. Al-Mulla Ali Al-Qari berkata, “Maknanya, jadikanlah hatimu benar-benar sepenuhnya (berkonsentrasi) untuk beribadahkepada Tuhan-mu”.

Page 20: Keajaiban istighfar

1. Hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim dari Abu Hurairah , dari Nabi beliau bersabda:

“Sesungguhnya Allah berfirman, ‘wahai anak Adam!, beribadahlah sepenuhnya kepadaKu, niscaya Aku penuhi (hatimu yang ada) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi

kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan, nis-caya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dantidak Aku penuhi kebutuhanmu (kepada manusia)’.”

2. Hadits riwayat Imam Al-Hakim dari Ma’qal bin Yasar ia berkata, Rasulullah bersabda:“Tuhan kalian berkata, ‘Wahai anak Adam, beribadah-lah kepadaKu sepenuhnya,

niscaya Aku penuhi hatimu dengan kekayaan dan Aku penuhi kedua tanganmu dengan rizki. Wahai anak Adam, jangan jauhi Aku sehingga Aku penuhi hatimu dengan kefakiran dan Aku

penuhi kedua tangamu dengan kesibukan.”

Nabi dalam hadits tersebut menjelaskan, bahwasanya Allah menjanjikan kepada orang yang beribadah kepadaNya sepenuhnya dengan dua hadiah, sebaliknya mengancam bagi yang tidak beribadah kepadaNya sepenuhnya dengan dua siksa. Adapun dua hadiah itu adalahAllah mengisi hati orang yang beribadah kepadaNya sepenuhnya dengan keka-yaan sertamemenuhi kebutuhannya. Sedangkan dua siksa itu adalah Allah memenuhi kedua tanganorang yang tidak beribadah kepadaNya sepenuhnya dengan berbagai kesibukan, dan ia tidakmampu memenuhi kebutuhannya, sehingga ia tetap membutuhkan kepada manusia.

IBADAH- SEPENUHNYA

Page 21: Keajaiban istighfar

4 Jenis Rizki

•Rizki Given (Subsidi)

•Rizki yg Harus Dicari

•Rizki Bonus

•Rizki Istidroj(Diangkat untuk dijatuhkan dari tingkat yg lebih tinggi)

Page 22: Keajaiban istighfar

Rizki Asal (Rizki Subsidi)

• Kepada masing-masing go-longan baik golongan inimaupun golongan itu Kamiberikan bantuan dari kemu-rahan Tuhanmu. Dan kemu-rahan Tuhanmu tidak dapatdihalangi. (Q.S.17:20)

Page 23: Keajaiban istighfar

Rizki yang Harus Dicari

Page 24: Keajaiban istighfar

Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di mukabumi; dan carilah karunia Allah dan

ingatlah Allah banyak-banyaksupaya kamu beruntung.

(Q.S.62:10)

Rizki yang Harus Dicari

Page 25: Keajaiban istighfar

Rizki Bonus

…..

Page 26: Keajaiban istighfar

Rizki Bonus

……. Dan barang siapa yang

bertakwa kepada Allah niscaya

Allah menjadikan baginya

kemudahan dalam

urusannya.Dan memberinya

rezeki dari arah yang tiada

disangka-sangkanya.(Q.S.65:2)

Page 27: Keajaiban istighfar

Rizki Bonus

Dan barang siapa yang bertawakal

kepada Allah niscaya Allah akan

mencukupkan (keperluan) nya.

Sesungguhnya Allah melaksanakan

urusan (yang dikehendaki) Nya.

Sesungguhnya Allah telah

mengadakan ketentuan bagi tiap-

tiap sesuatu.(Q.S.65:3)

Page 28: Keajaiban istighfar

Rizki Istidroj

Page 29: Keajaiban istighfar

Rizki Istidroj

Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan

kepada mereka, Kami-pun membukakan semua pintu-pintu

kesenangan untuk mereka…

Page 30: Keajaiban istighfar

Rizki Istidroj

….. sehingga apabila merekabergembira dengan apa yang telah

diberikan kepada mereka, Kamisiksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu merekaterdiam berputus asa. (Q.S.6:44)

Page 31: Keajaiban istighfar

Hidup adalah Ibadah

1. QS. Ad-Dzariyat : 56

2. Allah Azza Wajalla berfirman (hadits Qudsi): "Hai anak Adam, luangkan waktu untuk beribadah

kepada-Ku, niscaya Aku penuhi dadamu dengan kekayaan dan Aku menghindarkan kamu dari kemelaratan. Kalau tidak, Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan kerja dan Aku tidak menghindarkan kamu dari kemelaratan." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

3. Sesungguhnya Ruhul Qudus (malaikat Jibril) membisikkan dalam benakku bahwa jiwa tidak akan wafat sebelum lengkap dan sempurna rezekinya. Karena itu hendaklah kamu bertakwa kepada Allah dan memperbaiki mata pencaharianmu. Apabila datangnya rezeki itu terlambat, janganlah kamu memburunya dengan jalan bermaksiat kepada Allah karena apa yang ada di sisi Allah hanya bisa diraih dengan ketaatan kepada-Nya. (HR. Abu Dzar dan Al Hakim)

4. Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla. (HR. Ahmad)

5. Sesungguhnya di antara dosa-dosa ada yang tidak bisa dihapus (ditebus) dengan pahala shalat, sedekah atau haji namun hanya dapat ditebus dengan kesusah-payahan dalam mencari nafkah. (HR. Ath-Thabrani)

Page 32: Keajaiban istighfar

Akherat sebagai Tujuan

1. QS. Al-isro 18 – 192. QS. Al-Hadid 203. QS. at-Takatsur: 1-54. Dari 'Amr bin 'Auf al-Anshari r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. mengirimkan Abu 'Ubaidah al-Jarrah r.a. ke

daerah Bahrain -sebuah daerah yang masuk wilayah Irak- dan kedatangannya ke situ ialah untuk mengambil pajak. Kemudian setelah selesai tugasnya, datanglah ia dengan membawa harta dari Bahrain itu. Kaum Anshar sama mendengar akan kedatangan Abu Ubaidah, mereka lalu menunaikan shalat fajar -yakni subuh-bersama Rasulullah s.a.w. Setelah Rasulullah s.a.w. selesai bershalat, beliaupun lalu kembali, kemudian mereka menuju kepadanya untuk menemuinya. Rasulullah s.a.w. lalu tersenyum ketika melihat mereka itu terus bersabda: "Saya kira engkau semua sudah mendengar bahwasanya Abu Ubaidah tiba dari Bahrain dengan membawa sesuatu harta." Mereka menjawab: "Benar, ya Rasulullah." Beliau selanjutnya bersabda: "Bergembiralah engkau semua dan bolehlah mengharapkan sesuatu yang akan menyenangkan engkau semua. Demi Allah, bukannya kekafiran itu yang saya takutkan mengenai engkau semua, tetapi saya takut jikalau harta dunia ini diluaskan untukmu semua -yakni engkau semua menjadi kaya raya-, sebagaimana telah diluaskan untuk orang-orang yang sebelummu, kemudian engkau semua itu saling berlomba-lomba untuk mencarinya sebagaimana mereka juga berlomba-lomba untuk mengejarnya, lalu harta dunia itu akan merusakkan agamamu semua sebagaimana ia telah merusakkan agama mereka. (Muttafaq 'alaih)