kata pengantar - dokumen-aipt.telkomuniversity.ac.id · adalah stt telkom (sekolah tinggi teknologi...

172

Upload: dangtuyen

Post on 02-Mar-2019

288 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

atas rakhmat-Nya dapat menyelesaikan Laporan Evaluasi Diri Universitas Telkom

pada jadwal yang telah ditentukan. Buku Evaluasi Diri ini merupakan refleksi dari

berbagai aktifitas Tri Dharma Perguruan Tinggi yang telah dijalankan oleh Universitas

Telkom. Penyusunan Buku Evaluasi Diri ini menerapkan prinsip-prinsip akuntabilitas,

transparansi dan kejujuran agar dapat memberikan gambaran/potret kondisi dan posisi

Universitas Telkom yang sesungguhnya.

Penyusunan buku evaluasi diri merupakan bagian dari pengajuan Akreditasi

Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) yang sesuai 7 standar akreditasi. Penyusunan

diawali dengan menetapkan deskripsi SWOT setiap komponen, analisis SWOT untuk

universitas secara keseluruhan, analisis antar komponen, dan penetapan strategi dan

pengembangan universitas. Strategi dan pengembangan yang dihasilkan diharapkan

dapat mendukung pelaksanaan visi dan misi Universitas Telkom dan menjadi acuan

bagi penyusunan rencana strategis Universitas Telkom pada periode mendatang.

Akhir kata, kami berharap semoga Buku Evaluasi Diri ini dapat dimanfaatkan bagi

proses penilaian Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi dan menjadi landasan untuk

melakukan perbaikan berkelanjutan di Universitas Telkom. Terima kasih juga kami

sampaikan kepada seluruh sivitas akademika Universitas Telkom serta pihak-pihak

yang berkontribusi langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan dokumen ini.

Bandung, Oktober 2016

Rektor Universitas Telkom

Prof. Ir. Mochamad Ashari M. Eng Ph.D Rektor Universitas Telkom

iii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Universitas Telkom secara resmi berdiri pada tanggal 14 Agustus 2013, dengan

disahkannya penggabungan empat institusi, yaitu IT Telkom (Institut Teknologi

Telkom), IM Telkom (Institut Manajemen Telkom), Politeknik Telkom, dan STISI

Telkom (Sekolah Tinggi Ilmu Seni dan Desain Indonesia Telkom) menjadi Universitas

Telkom. Penggabungan tersebut didasari oleh Surat Keputusan Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 270/E/0/2013 tanggal 17 Juli

2013 (penggabungan IT Telkom, IM Telkom, dan Politeknik Telkom, total 23 program

studi) dan Surat Keputusan Nomor 309/E/O/2013 tanggal 14 Agustus 2013 (STISI

Telkom bergabung, total 17 program studi). Universitas Telkom memiliki visi, yaitu

“Menjadi perguruan tinggi berkelas dunia yang berperan aktif dalam

pengembangan ilmu pengetahuan dan seni berbasis teknologi informasi”.

Perjalanan usia Universitas Telkom tidak dapat dipisahkan dari sejarah yang telah

berlangsung pada masing-masing kampus pembentuknya. IT Telkom sebelumnya

adalah STT Telkom (Sekolah Tinggi Teknologi Telkom), IM Telkom sebelumnya

adalah STMB Telkom (Sekolah Tinggi Manajemen dan Bisnis Telkom) dan STISI

Telkom yang masing-masing ketiganya didirikan sejak tahun 1990, serta Politeknik

Telkom yang didirikan sejak tahun 2007.

Pada tahun pertama penggabungan, empat institusi pembentuk Universitas Telkom

diubah menjadi empat fakultas, yaitu IT Telkom menjadi Fakultas Teknik, IM Telkom

menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, STISI Telkom menjadi Fakultas Industri

Kreatif, dan Politeknik menjadi Fakultas Ilmu Terapan. Selanjutnya pada tahun 2014

dilakukan penataan lanjutan, keempat fakultas tersebut berkembang menjadi tujuh

fakultas, yaitu Fakultas Teknik Elektro (FTE), Fakultas Rekayasa Industri (FRI),

Fakultas Informatika (FIF), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Komunikasi

dan Bisnis (FKB), Fakultas Industri Kreatif (FIK), serta Fakultas Imu Terapan (FIT).

Jika FTE, FRI, FIF, FEB, FKB, dan FIK merupakan satuan sumberdaya bagi

penyelenggaraan seluruh program studi akademik dalam berbagai rumpun keilmuan

dan jenjang pendidikan, maka FIT merupakan satuan sumberdaya bagi

iv

penyelenggaraan seluruh program studi vokasi di Universitas Telkom. Penataan

organisasi satuan sumberdaya ini dimaksudkan untuk memberikan fokus pengelolaan

yang kuat, baik bagi penyelenggaraan pendidikan tinggi akademik maupun

vokasional, yang keduanya sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan dunia kerja sebagai

penyedia sumberdaya manusia bermutu tinggi untuk mendukung berbagai bidang

pembangunan.

Seiring dengan perjalanan sejarahnya, terlihat bahwa berbagai karya Universitas

Telkom bagi masyarakat dan bangsa tidak semata-mata merupakan prestasi kumulatif

dan kelanjutan yang sejak masa lalu institusi-institusi pembentuknya. Namun dalam

kurun waktu hanya tiga tahun setelah masa penggabungan menjadi Universitas

Telkom, terlihat pula bahwa sangat banyak karya dan prestasi baru serta peningkatan

kinerja penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi yang sangat pesat. Hal ini

sangat diyakini merupakan hasil dari penyatuan visi dan misi yang kuat, sinergi spirit

dan budaya pendidikan tinggi yang dikembangkan, pengembangan keilmuan yang

memungkinkan lintas disiplin lebih luas, integrasi sarana dan prasarana maupun,

penyatuan sistem penyelenggaraan akademik beserta sistem informasinya, serta

sebagai akibat dari peningkatan skala pengelolaan kelembagaan menjadi sebuah

universitas.

Prestasi mutakhir Universitas Telkom yang menonjol dapat dicatat pada akhir Tahun

Akademik 2015/2016 meliputi:

1. Peringkat-16 Indonesia/Peringkat-2 PTS Tertinggi dalam jumlah publikasi

internasional terindeks Scopus, berdasarkan pemeringkatan Prof. Hendra

Gunawan, PhD – Guru Besar Matematika ITB pada 01 Agustus 2016, dengan

jumlah 455 publikasi. Pada saat dokumen AIPT ini diajukan, jumlah dokumen

terindeks Scopus telah mencapai 535 publikasi.

2. Peringkat-23 Indonesia/Peringkat-6 PTS Terbaik dalam pengembangan

website menurut versi Webometric pada 30 Juli 2016. 3. Peringkat-20 Indonesia / Peringkat-4 PTS Terbaik versi 4ICU (International

Colleges and Universities) 2016 pada 01 Juni 2016.

4. Peringkat 10 Indonesia/Peringkat-3 PTS Terbaik dalam pengelolaan

lingkungan kampus versi Greenmetric-UI 2015 pada 22 Januari 2015.

v

5. Akreditasi internasional ABEST-21 (the Alliance on Business Education and

Scholarship for Tomorrow) di Jepang untuk Program Studi S2 Magister

Manajemen pada 02 Maret 2016.

Kelima prestasi di atas bersama-sama dengan hasil penetapan AIPT ini akan

dipergunakan untuk pemeringkatan QS (Quacquarelli Symonds) World University

Rankings yang direncanakan akan mulai diproses pengajuannya pada awal Tahun 2017

mendatang. Sementara akreditasi internasional IABEE (Indonesian Accreditation

Board for Engineering Education) sedang dipersiapkan untuk proses pengajuan

Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi dan S1 Informatika pada Tahun 2017 juga.

Di samping prestasi tersebut di atas, sejumlah keunggulan komparatif dapat dilihat

sebagai atribut penting dalam penyelenggaraan Universitas Telkom, yaitu meliputi:

1. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi:

a. Telah berjalannya sistem pembelajaran ragam ganda (blended learning) dalam

ragam kelas (on-site) dan daring (on-line).

b. Pengembangan kampus pintar (smart campus) dan pengelolaan administrasi

akademik serta pendukung akademik berbasis TIK (Teknologi Informasi dan

Komunikasi).

c. Adopsi kurikulum berbasis kompetensi, dengan penguatan penggunaan

metode pembelajaran berpusat mahasiswa (SCL/student centered learning)

pada sebagian perkuliahan.

2. Pengembangan Kemahasiswaan:

a. Penyediaan asrama bagi mahasiswa baru berkapasitas 6.600 orang sebagai

fasilitas pembinaan oleh Direktorat Kemahasiswaan untuk membantu

akomodasi dan adaptasi lingkungan pendidikan tinggi selama tahun pertama

perkuliahan, dengan dibantu oleh 110 orang senior resident sebagai kakak

asuh.

b. Penerapan TAK (Transkrip Aktivitas Kemahasiswaan) yang mewajibkan

capaian skor kegiatan kemahasiswaan dalam jumlah tertentu di sepanjang masa

studi sebagai salah satu persyaratan wisuda.

vi

3. Pengelolaan Penelitian, Pengembangan, dan Pengabdian Masyarakat:

a. Bandung Technopark (BTP), pusat inkubasi teknologi yang mendapatkan

pembiayaan dari Kementerian Perindustrian untuk melaksanakan tahap akhir

pengembangan suatu rancangan produk agar siap diproduksi masal dan

dipertemukan dengan produsennya.

b. Pusat Riset, yaitu Pusat Riset Bisnis dan Regulasi TIK (Research Center for

ICT Business and Public Policy) dan Pusat Riset Teknologi Lanjut Nirkabel

(Center for Advanced Wireless Technologies – AdWiTech).

c. Konferensi Internasional, setiap fakultas didorong untuk memiliki sedikitnya

sebuah konferensi internasional sebagai penyelenggara.

d. Publikasi Ilmiah Nasional dan Internasional, setiap fakultas mendorong para

dosennya untuk mempublikasikan hasil penelitiannya pada jurnal nasional

terakreditasi dan publikasi internasional terindeks, serta memiliki sedikitnya

satu jurnal nasional dan jurnal internasional. Kepada para dosen disediakan

program hibah dana internal untuk penelitian dan pengabdian masyarakat, serta

diberikan bantuan biaya publikasi pada jurnal nasional terakreditasi dan

publikasi internasional terindeks dengan jumlah publikasi yang tidak dibatasi,

di samping sangat didorong untuk memanfaatkan berbagai program hibah dari

Pemerintah maupun berbagai instansi pendanaan lainnya.

4. Program Internasionalisasi (Global Academic Program):

a. Kelas Internasional, setiap fakultas didorong untuk menyelenggarakan kelas

internasional sebagai pengayaan dari kelas reguler pada sedikitnya satu

program studi.

b. Faculty Mobility Program, setiap fakultas didorong untuk melaksanakan

pertukaran dosen lintas negara, baik inbond maupun outbond.

c. Global Studentship Program, setiap fakultas didorong untuk melaksanakan

pertukaran mahasiswa lintas negara, baik inbond maupun outbond, dalam

bentuk kegiatan immersion, student exchange, maupun joint dan dual degree.

Usulan AIPT Universitas Telkom ini diajukan dengan mengambil TS (Tahun

Sekarang) adalah Tahun Akademik 2015/2016 yang berakhir pada Agustus 2016.

Hingga TS tersebut, di Universitas Telkom terdapat 27 program studi yang beroperasi

dengan usia lebih dari dua tahun, yaitu dengan jumlah mahasiswa aktif sebanyak

vii

23.612 orang di awal tahun akademik (terdiri dari mahasiswa reguler 23.391 orang

dan mahasiswa transfer 221 orang, sesuai Tabel 3.1.5.1 Borang AIPT) dan jumlah

dosen tetap sebanyak 723 orang (sesuai Tabel 4.3.1.1). Jika dihitung sejak berdirinya

institusi-institusi pembentuknya, alumni Universitas Telkom telah mencapai jumlah

yang cukup besar, sebanyak 34.083 orang lulusan hingga berakhirnya Tahun

Akademik 2015/2016, tersebar di berbagai negara dan telah memiliki jenjang karir

yang tinggi di berbagai perusahaan dan instansi.

Sesuai ketentuan pengajuan AIPT, program studi dengan usia operasi kurang dari dua

tahun tidak perlu diikutsertakan. Terdapat dua program studi yang baru mulai

beroperasi pada awal Tahun Akademik 2016/2017, yaitu program studi D4 Sistem

Multimedia dan S2 Teknik Industri. Demikian pula, terdapat dua program studi lagi

yang baru mendapatkan ijin penyelenggaraan dan akan mulai beroperasi pada awal

Tahun Akademik 2017/2018, yaitu program studi S1 Teknologi Informasi dan S1

Hubungan Masyarakat.

Berdasarkan Surat Edaran Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No.

194/E.E3/AK/2014 tanggal 25 Februari 2014 tentang Izin Penyelenggaraan dan

Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, bahwa sehubungan diberlakukannya Undang-

Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pada tanggal 10 Agustus 2012,

dinyatakan dalam angka-angka No. 8 pada Surat Edaran tersebut bahwa perguruan

tinggi yang memperoleh izin pendirian setelah tanggal 10 Agustus 2012 dinyatakan

memenuhi standar minimum akreditasi yang berlaku selama 5 (lima) tahun sejak

tanggal izin diterbitkan dan wajib mengajukan dokumen usulan akreditasi ulang

kepada BAN-PT, maka batas waktu terakhir bagi Universitas Telkom untuk

mendapatkan penetapan AIPT (Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi) oleh BAN-PT

untuk pertama kalinya adalah 14 Agustus 2018. Jika aturan pengajuan usulan AIPT

mengharuskan pengajuan dokumen paling lambat enam bulan sebelum batas akhir,

maka batas waktu bagi Universitas Telkom untuk mengajukan dokumen AIPT ke

BAN-PT adalah 14 Februari 2018.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pengajuan dokumen usulan AIPT

Universitas Telkom kepada BAN-PT pada akhir bulan Oktober 2016 ini merupakan

percepatan 16 bulan dari tenggat waktu yang diberikan oleh Undang-Undang. Langkah

viii

percepatan ini dimaksudkan agar segera tercapai keberlangsungan sistem penjaminan

mutu internal dan eksternal secara lengkap, mendapatkan assessment dan pengakuan

atas kinerja pengelolaan Universitas, sebagai bentuk pertanggungjawaban dan

akuntabilitas publik, peningkatan kepercayaan masyarakat dan seluruh pemangku

kepentingan terhadap tata kelola serta karya yang dihasilkan dari penyelenggaraan

Tridharma Perguruan Tinggi oleh Universitas Telkom.

Dokumen borang dan evaluasi diri Universitas Telkom untuk AIPT ini telah disusun

secara komprehensif berdasarkan data yang telah tersedia pada sistem informasi

Universitas Telkom. Di samping untuk memenuhi persyaratan pengajuan AIPT,

penyusun dokumen borang dan evaluasi diri ini juga dipandang sebagai langkah

monitoring dan evaluasi pengelolaan institusi dalam kerangka sistem penjaminan

mutu. Analisis evaluasi diri sangat bermanfaat untuk melihat kinerja dan tahap-tahap

capaian perencanaan, sehingga memberikan berbagai catatan tentang hal-hal yang

telah tercapai maupun yang belum tercapai untuk selanjutnya menjadi catatan bagi

penyusunan perencanaan pengembangan Universitas Telkom selanjutnya.

Evaluasi diri telah dilakukan dengan melihat capaian kinerja Universitas Telkom

berdasarkan standar-standar AIPT BAN-PT berupa masukan, proses, keluaran, hasil,

dan dampak, berdasarkan data, informasi, dan bukti-bukti lain yang berkenaan dengan

komponen sistemik dari seluruh penyelenggaraan perguruan tinggi. Dari masing-

masing standar tersebut di atas dilakukan analisis SWOT ([S]trength – [W]eakness –

[O]pportunity– [T]hreat) untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

yang terjadi. Dari hasil analisis SWOT tersebut ditentukan strategi pengembangan

melalui metode TOWS (kombinasi-kombinasi S-O, W-O, S-T, dan W-T) untuk

menyusun kerangka program perbaikan yang harus dikerjakan. Tujuh komponen

standar yang telah dijabarkan di atas membentuk suatu kesatuan evaluasi diri yang

terintegrasi dan saling melengkapi. Harmonisasi dan sinergi antar komponen

dirancang untuk memperkuat sistem penyelenggaraan Tridharma di Universitas

Telkom.

ix

Komponen A: Visi, Misi, Sasaran, dan Strategi Pencapaian

Secara umum Universitas Telkom telah berada pada jalur yang tepat dalam mencapai

visi-misinya, hal ini terlihat mulai dari mekanisme penyusunannya yang telah

melibatkan seluruh pemangku kepentingan, hingga perumusan sasaran-sasaran

strategis yang dimaksudkan sebagai tahap-tahap capaian visi. Visi dan misi

Universitas telah dijabarkan dalam Rencana Induk Pengembangan (RENIP) yang

berjangka panjang 25 tahun, Rencana Strategis (Renstra) jangka menengah lima

tahunan, serta Rencana Kerja Manajerial dan Anggaran (RKMA) tahunan. Untuk

memastikan kesesuaian antara program-program kerja yang telah ditetapkan dengan

pelaksanaan di lapangan, dikembangkan sistem monitoring dan evaluasi melalui

instrumen Kontrak Manajemen yang diukur setiap triwulan di tingkat universitas,

bidang pengelolaan wakil rektor dan fakultas. Selanjutnya, seluruh unit pelaksana dan

sivitas akademika senantiasa menjaga komitmen dan semangatnya untuk

meningkatkan kinerjanya dalam rangka pencapaian visi dan misi Universitas yang

dipahami dan dimiliki bersama oleh keseluruhan elemen Universitas.

Komponen B: Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan

Penjaminan Mutu

Sistem pengelolaan operasional Universitas Telkom mencakup aspek planning,

organizing, staffing, leading dan controlling dengan berpedoman pada sistem tata

pamong dan tata kelola yang baik. Secara umum organisasi Universitas Telkom terbagi

dalam dua kelompok, yaitu pelaksana akademik dan pelaksana pendukung akademik.

Untuk menjamin efektivitas kepemimpinan, koordinasi dan komunikasi antar-unit

senantiasa dibangun antara lain melalui penyelenggaraan rapat-rapat secara terjadwal

maupun pertemuan-pertemuan lain yang disesuaikan dengan kebutuhan dan

permasalahan yang dihadapi.

Sistem tata kelola Universitas Telkom telah berjalan baik, di antaranya dengan telah

diterapkannya sistem penjaminan mutu ISO 9001:2008 pada seluruh unit pengelola.

Pada sistem informasi Universitas, saat ini juga telah sampai pada tahap menjelang

akhir persiapan untuk pengajuan sertifikasi layanan sistem informasi berbasis ISO

2000-1:2011.

x

Penjaminan mutu eksternal juga telah dilaksanakan melalui akreditasi program studi

BAN-PT dengan menghasilkan 11 program studi terakreditasi A, 15 program studi

terakreditasi B, dan 1 program studi terakreditasi C berdasarkan persetujuan ijin

penyelenggaraannya. Dalam kurun waktu tiga tahun sejak pembentukan Universitas

Telkom hingga saat ini telah dilaksanakan pengajuan akreditasi program studi ke

BAN-PT untuk 12 program studi dengan hasil secara keseluruhan mengalami

peningkatan atau bertahan pada status akreditasi sebelumnya. Delapan program studi

terakreditasi A (3 program studi tetap A, 3 program studi meningkat dari B ke A, dan

2 program studi meningkat dari C ke A). Empat program studi terakreditasi B

(keempatnya meningkat dari C menjadi B). Selain itu, terdapat pula satu program studi

di antaranya yang telah terakreditasi internasional, yaitu S2 Magister Manajemen, pada

ABEST-21 (the Alliance on Business Education and Scholarship for Tomorrow) di

Jepang.

Sebagai instrumen untuk monitoring dan evaluasi capaian visi dan misi Universitas,

digunakan pula Kontrak Manajemen (KM) yang juga dipergunakan sebagai acuan

sangat penting dalam mekanisme penilaian kinerja dilakukan antara Universitas dan

Yayasan, serta bagi seluruh bidang pengelolaan wakil rektor, fakultas dan unit-unit

terkait. Intrumen KM tersebut juga dikaitkan dengan sistem remunerasi pada seluruh

tingkat pegawai, baik dosen, tenaga kependidikan maupun pengelola Universitas.

Komponen C: Mahasiswa dan Lulusan

Seleksi Mahasiswa Baru (SMB) Universitas Telkom telah memperhatikan aspek

pemerataan kesempatan akses pendidikan tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras,

golongan, dan gender. Seleksi tersebut dilakukan secara terbuka melalui beberapa jalur

seleksi dan mencakup keseluruhan propinsi di Indonesia dengan menyediakan

sejumlah beasiswa dari sumber pendaan internal Universitas maupun eksternal dari

berbagai mitra kerjama serta Pemerintah, termasuk melalui skema program Bidikmisi.

Jumlah pendaftar Universitas Telkom setiap tahunnya mengalami kenaikan dengan

rasio jumlah mahasiswa baru terhadap jumlah pendaftar adalah 1 berbanding 4,7

(sesuai borang pada Tabel 3.1.5.1).Hal ini berarti Universitas Telkom masih mendapat

kepercayaan yang baik dari masyarakat.

xi

Untuk menghasilkan lulusan yang diakui masyarakat, baik dari aspek kompetensi

akademik maupun softskill, Universitas Telkom menyelenggarakan Kurikulum

Berbasis Kompetensi dengan berbagai program yang mendukung keberhasilan proses

pembelajaran, berupa aktivitas kemahasiswaan melalui pembentukan Unit Kegiatan

Mahasiswa dan penyelenggaraan kegiatan pembentukan karakter, pembinaan softskill,

serta pengembangan daya kreasi/minat dan bakat mahasiswa. Tercatat 56 Unit

Kegiatan Kemahasiswaan dan 104 laboratorium yang telah menghasilkan berbagai

karya inovatif dan prestasi di berbagai bidang. Sebanyak 168 prestasi bidang

kemahasiswaan, baik akademik maupun non akademik, berhasil diraih mahasiswa

Universitas Telkom di tingkat regional (propinsi/wilayah), nasional serta international

pada tahun akademik terakhir pengajuan AIPT ini.

Program pengembangan softskill pada mahasiswa di Universitas Telkom didukung

oleh penerapan TAK (Transkrip Aktivitas Kemahasiswaan) yang mewajibkan capaian

skor kegiatan kemahasiswaan dalam jumlah tertentu di sepanjang masa studi sebagai

salah satu persyaratan wisuda, khususnya bagi mahasiswa sarjana dan diploma, yaitu

dengan skor minimal 60 untuk jenjang S1 dan D4 atau skor minimal 45 untuk jenjang

D3. Di samping itu, Universitas juga menyediakan beasiswa prestasi bagi mahasiswa

yang berhasil menjadi juara dalam kegiatan kompetisi di berbagai bidang kegiatan

kemahasiswaan, baik tingkat daerah, nasional maupun internasional.

Lulusan Universitas Telkom juga telah mendapatkan pengakuan masyarakat dan

penyerapan yang sangat baik oleh industri/perusahaan. Hal ini dimungkinkan juga

berkat dukungan Universitas melalui penyediaan bimbingan dan layanan karir yang

memperhubungkan para calon lulusan dengan berbagai mitra perusahaan pada setiap

menjelang wisuda yang dilaksanakan tiga kali dalam satu tahun.

Komponen D: Sumberdaya Manusia

Sumber Daya Manusia Universitas Telkom terdiri dari tenaga dosen (pendidik) dan

tenaga kependidikan penunjang akademik (TPA). Jumlah pegawai Universitas Telkom

pada Tahun Akademik 2015/2016 sebanyak 1.005 orang, terdiri dari 723 orang dosen

tetap dan 282 orang tenaga kependidikan (sesuai borang pada Tabel 4.3.1.1 dan

4.5.1.1), serta dibantu oleh dosen tidak tetap sebanyak 391 orang (sesuai Borang pada

Tabel 4.3.2.1).

xii

Perencanaan kebutuhan sumber daya manusia di Universitas Telkom, khususnya

dosen, secara khusus diatur dalam Rencana Pengembangan Dosen (RENBANGDOS).

Sedangkan rencana pengembangan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan

beserta dituangkan dalam dokumen Faculty dan Staff Development Plan (FSDP) yang

diusulkan oleh Fakultas/Unit secara berkala setiap tahunnya kepada Universitas untuk

selanjutnya diajukan ke Yayasan.

Setiap dosen Universitas Telkom wajib melaksanakan kegiatan Tridharma, yaitu

pengajaran, penelitian, pengabdian dan penunjang, dan untuk itu pada setiap semester

dosen wajib mengisi kontrak beban kerja selama satu semester. Proses monitoring

kinerja dosen pada Universitas Telkom telah didukung dengan diimplementasikannya

sistem aplikasi BKD (Beban Kerja Dosen) yang terintegrasi dengan sistem informasi

iGracias, dengan evaluasi secara berkala dilakukan oleh Fakultas dan Prodi.

Kualifikasi dosen Universitas Telkom telah menyandang gelar pendidikan S1/ profesi

(1,7%), S2 (85,4%) dan S3 (12,72%), sedangkan untuk jabatan fungsional akademik

(JFA) meliputi 39,9% Asisten Ahli, 22,6% Lektor, 3,59% Lektor Kepala, Guru Besar

1 orang dan Non JFA sebanyak 33,6%. Rata-rata usia dosen saat ini berada di usia 31-

40 tahun, dimana rentang ini adalah rentang usia yang cukup ideal untuk rencana

pengembangan dosen ke depan. Tenaga kependidikan Universitas Telkom sebagian

besar berada pada posisi tenaga administrasi dengan tingkat pendidikan 67.7%(sesuai

borang pada Tabel 4.5.1.1) mempunyai jenjang pendidikan minimal Diploma III.

Berbagai program pengembangan SDM bagi tenaga pendidik maupun tenaga

kependidikan penunjang akademik telah dilakukan untuk meningkatkan kompetensi

dan kinerja pagawai Universitas Telkom, seperti program magang, sertifikasi,

pelatihan, pendidikan lanjut dan pengembangan kepribadian dengan memberdayakan

potensi sumber dana internal maupun eksternal.

Komponen E: Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik

Penyusunan kurikulum program studi Universitas Telkom diselaraskan dengan visi,

misi, tujuan dan sasaran Universitas Telkom, dengan mengacu pada perubahan

kebutuhan masyarakat, keilmuan, regulasi dan kecepatan pengembangan sumber daya

yang dimiliki. Kurikulum disusun dengan tujuan menghasilkan lulusan yang memiliki

kompetensi global yang dilengkapi dengan nilai-nilai kearifan lokal agar siap terjun

xiii

ke masyarakat dan industri dengan muatan keilmuan sesuai program studi dan ciri khas

yang dimilikinya.

Kurikulum Universitas Telkom ditinjau secara berkala baik dalam jangka pendek pada

rentang satu semester atau satu tahun akademik jika diperlukan peninjauan untuk

untuk mengkaji metode pembelajaran suatu rencana pembelajaran semester pada

materi permatakuliahan pada kurikulum yang sedang berlaku. Tinjauan kurikulum

dalam jangka menengah pada rentang satu hingga tiga tahun akademik dilakukan jika

diperlukan untuk melakukan peninjauan lingkup materi suatu matakuliah. Tinjauan

evaluasi kurkulum berjangka panjang secara berkala setiap empat tahun akademik

merupakan evaluasi yang bersifat menyeluruh (overhaul) dalam rangka peninjauan

dan perbaikan keseluruhan isi kurikulum untuk penyesuaian rumusan kompetensi

sesuai dengan perkembangan kebutuhan masyarakat. Dokumen AIPT ini diajukan

pada saat baru saja Kurikulum Universitas Telkom 2016 diberlakukan sebagai

perbaikan yang keberlanjutan dari kurikulum yang berlaku sebelumnya, yaitu dengan

memuat sebanyak enam matakuliah universitas yang mewakili kompetensi nasional

dan kekhasan lulusan Universitas Telkom untuk jenjang pendidikan sarjana dan

diploma, yaitu Pendidikan Agama dan Etika, Pendidikan Pancasilan dan

Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Kewirausahaan, dan Literasi

TIK.

Kurikulum Universitas Telkom diimplementasikan dengan segenap sumberdaya yang

diperlukannya, melalui pelaksanaan proses pembelajaran pada seluruh program studi

yang diselenggarakannya. Untuk menjamin mutu penyelenggaraan pendidikan,

Universitas Telkom telah menerapkan penjaminan mutu dengan mengacu kepada

standar nasional pendidikan tinggi yang meliputi: 1). Standar Kompetensi Lulusan, 2).

Standar Isi Pembelajaran, 3). Standar Proses Pembelajaran, 4). Standar Penilaian

Pembelajaran, 5). Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan, 6). Standar Sarana dan

Prasarana Pembelajaran, 7). Standar Pengelolaan Pembelajaran, dan 8). Standar

Pembiayaan Pembelajaran.

Keberhasilan belajar mahasiswa dalam mencapai kompetensi pembelajaran (learning

outcomes) mendapat perhatian yang sangat tinggi untuk dapat diselesaikan melalui

proses yang baik, efektif, efisien dan menyenangkan. Untuk membantu keberhasilan

xiv

belajar dapat dicapai dengan baik, maka dikembangkan berbagai kajian

pengembangan metode dan teknologi pembelajaran yang diperlukan untuk

mendukung agar proses pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik. Sesuai

perkembangan paradigma pendidikan yang mutakhir, metode pembelajaran tersebut

dikembangkan untuk penguatan penerapan metode pembelajaran berpusat mahasiswa

(SCL/student centered learning).

Proses-proses akademik di Universitas Telkom bercirikan diskursus yang aktif dan

makmur antar-sivitas akademika, sehingga terwujud suasana akademik (academic

atmosphere) yang merupakan ciri khas interaksi antar-sivitas akademika yang

memiliki kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik, serta berjalannya

otonomi keilmuan, berdasarkan argumentasi ilmiah yang dapat

dipertanggungjawabkan, yang bermanfaat bagi pengembangan sivitas akademika,

kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan kelembagaan Universitas Telkom.

Suasana akademik sangat didukung untuk berkembang melalui penyelenggaraan

berbagai fora pertukaran pandangan dan pemikiran, yaitu melalui simposium, seminar,

diskusi panel, diskusi kelompok studi, perkuliahan, praktikum, rapat tinjauan

manajemen mengenai pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, dan lain-lain, baik

dalam rangka kegiatan pendidikan, penelitian, maupun pengabdian masyarakat.

Pengembangan suasana akademik di Universitas Telkom telah diatur dan dijalankan

berdasarkan Pedoman Pengembangan Suasana Akademik yang meliputi hakikat

suasana akademik, bentuk-bentuk pengembangan suasana akademik, sumberdaya

pendukungan pengembangan suasana akademik, serta monitoring dan evaluasi kinerja

pengembangan suasana akademik. Contoh-contoh pengembangan suasana akademik

yang telah berjalan secara berkala kuliah umum di tingkat universitas, kuliah umum di

tingkat fakultas, dan forum Leader’s Talk yang menghadirkan para pemimpin dan

tokoh yang nasional maupun di internasional dalam disiplin keilmuan yang ditekuni

di Universitas Telkom.

Komponen F: Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi

Sumber pendapatan Universitas Telkom saat ini mayoritas berasal dari biaya

pendidikan yang dibayarkan mahasiswa, sedangkan di luar biaya pendidikan

jumlahnya masih belum cukup besar. Pendapatan operasional tahunan Universitas

xv

terus meningkat dari tahun ke tahun, hal ini menunjukkan kepercayaan masyarakat

pada umumnya dan pemangku kepentingan khususnya kepada Universitas Telkom

masih cukup tinggi. Namun di sisi lain, Universitas juga masih perlu bekerja keras

untuk dapat meningkatkan sumber pendanaan dari non-pendidikan. Pada saat ini,

sumber pendanaan kontribusi pendanaan pendidikan yang dalam tiga tahun terakhir

ini mayoritas masih dari tution fee, yaitu pada angka 77,8% (sesuai Borang Tabel

6.1.4.1). Universitas Telkom telah menerapkan sistem pengelolaan keuangan yang

terencana, transparan dan akuntabel, dengan memanfaatkan sistem informasi

akuntansi yang kokoh dan handal.

Modal dasar Universitas Telkom dalam hal sarana dan prasarana adalah kepemilikan

lahan seluas 48 hektar di wilayah perbatasan kota dan kabupaten Bandung. Lahan

kampus utama tersebut pada saat ini dimanfaatkan bersama untuk kegiatan akademik

dan administratif dari seluruh fakultas, serta kantor pusat universitas, gedung

perkuliahan, laboratorium, kegiatan-kegiatan mahasiswa, fasilitas umum, pertamanan

dan hutan kampus. Dengan didukung sistem pengelolaan yang baik, sarana dan

prasarana kampus Universitas Telkom termanfaatkan secara maksimal dan efektif.

Untuk mendukung proses adaptasi tahun pertama di lingkungan pendidikan tinggi,

kepada seluruh mahasiswa baru juga disediakan asrama putra dan asrama putri

sejumlah 16 menara dengan kapasitas total 6.600 orang. Kapasitas tersebut tidak

termasuk alokasi untuk senior resident sebanyak 110 orang yang ditugaskan mengasuh

para mahasiswa baru melalui program-program bimbingan pembelajaran, kerohanian,

pembinaan kebangsaan dan keasramaan.

Universitas Telkom juga telah menerapkan sistem informasi akademik yang terpadu

untuk mendukung proses pembelajaran dalam rangka kampus pintar (smart campus),

seperti basis data akademik, pemanfaatan e-learning untuk mendukung pembelajaran

ragam ganda (blended learning), monitoring kehadiran dosen dan mahasiswa berbasis

RFID, registrasi on-line, perwalian akademik dan bimbingan Tugas Akhir secara on-

line dan survei on-line kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran per mata

kuliah serta evaluasi dosen oleh mahasiswa (EDOM).

xvi

Komponen G: Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan

Kerjasama

Untuk meningkatkan mutu dan jumlah penelitian yang dihasilkan dan memastikan

kegiatan penelitian sejalan dengan visi dan misinya, Universitas Telkom telah

memiliki peta jalan (roadmap) penelitian yang jelas, terarah dan terukur. Peta jalan

penelitian perguruan tinggi dituangkan dalam Rencana Induk Penelitian (RIP) untuk

jangka waktu lima tahun. Dalam menyusun RIP, Universitas Telkom memperhatikan

berbagai aspek strategis, seperti visi dan misi Universitas Telkom, capaian penelitian

dan publikasi, sumber daya penelitian, sarana dan prasarana, serta unit pengelola

penelitian, serta yang paling utama adalah potensi penelitian yang memungkinkan

untuk mengembangkan kapasitas penelitian serta kontribusi penyelesaian masalah

masyarakat dan industri.

Rencana Induk Penelitian di Universitas Telkom telah disusun agar sesuai dengan

prioritas nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah serta memperhatikan

perkembangan keilmuan dalam lingkup global, menjamin pengembangan penelitian

unggulan spesifik berdasarkan keunggulan komparatif dan kompetitif, mencapai dan

meningkatkan mutu sesuai target dan relevansi hasil penelitian bagi masyarakat, serta

meningkatkan diseminasi hasil penelitian (publikasi ilmiah penelitian) dan HKI secara

nasional dan internasional.

Universitas Telkom senantiasa sangat mendorong para dosen untuk berpartisipasi aktif

dalam pengembangan keilmuan melalui tersedianya sangat banyak skema hibah

penelitian dan bantuan publikasi ilmiah yang dapat dimanfaatkan oleh para dosen, baik

skema pendanaan internal maupun eksternal. Upaya ini terlihat sangat besar

manfaatnya dari pertumbuhan angka publikasi ilmiah terindeks yang sangat pesat

dalam tiga tahun terakhir ini, sehingga saat ini jumlah publikasi ilmiah Universitas

Telkom terindeks Scopus berada pada posisi peringkat ke-16 di antara seluruh

perguruan tinggi di Indonesia atau peringkat ke-2 di antara seluruh perguruan tinggi

swasta.

xvii

Dari hasil kajian Evaluasi Diri Universitas Telkom, dapat ditarik kesimpulan bahwa

Universitas Telkom berkomitmen untuk selalu melakukan perbaikan, peningkatan,

dan efisiensi yang menyeluruh dan berkelanjutan. Dalam dokumen ini telah

dipaparkan secara menyeluruh segenap proses untuk mengetahui gambaran mengenai

kinerja Universitas Telkom dalam penyelenggaraan proses pendidikan dan pengajaran,

pelaksanaan dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,

terutama dalam kurun waktu sejak pendirian Universitas Telkom hingga saat ini.

Kinerja Universitas Telkom dalam 3 (tiga) matra Tri-Dharma Perguruan Tinggi telah

dipaparkan, dan telah pula dilakukan evaluasi untuk menentukan strategi dan program

perbaikannya, terutama pada periode sisa RENSTRA 1, yaitu tahun 2016 hingga 2018.

Hal-hal yang masih menjadi kelemahan dan keterbatasan, pada dasarnya tidak selalu

menjadi penghambat bagi Universitas Telkom untuk menghasilkan output dan

outcomes-nya, bahkan dengan kuantitas dan kualitas tinggi jika dibandingkan kampus

yang tidak mengalami kelemahan dan keterbatasan yang sama. Kinerja

penyelenggaraan dan hasil karya Tridharma yang mengalami peningkatan sangat pesat

dalam tiga tahun terakhir sejak penggabungan Universitas Telkom menunjukkan

bahwa integrasi tersebut telah memberikan momentum sangat kuat bagi keberlanjutan

kontribusi karya dan prestasi Universitas Telkom untuk bangsa Indonesia, masyarakat

lebih luas, dan kesejahteraan umat manusia pada pada lingkup global.

Beberapa hal sangat penting yang harus dicatat sebagai prioritas program untuk

penyusunan perencanaan strategis mendatang adalah terkait Pengembangan Sumber

Daya Manusia (SDM) dan Pengembangan Akademik, yaitu antara lain:

1. Penambahan dosen berpendidikan S3, baik untuk peningkatan kualifikasi

pendidikan dosen yang masih S2 melalui program pendidikan lanjut maupun

rekrutasi dosen baru, sehingga segera bertambah jumlah dosen yang memiliki

keterampilan meneliti dan memimpin penelitian.

2. Percepatan peningkatan jabatan fungsional akademik (JFA),terutama untuk

penyelesaian masalah kekurangan Guru Besar dan Lektor Kepalasertapengentasan

para dosen yang belum berjabatan fungsional akademik (non-JFA).

xviii

3. Percepatan pembentukan program studi S3 (berkaitan dengan penyelesaian

masalah pada butir 1 dan 2 di atas), sehingga akan meningkatkan kuantitas dan

kualitas riset berikut kontribusi hasil riset berupa publikasi jurnal ilmiah terindeks,

produk inovasi, hak cipta dan patent.

4. Penambahan program studi S1 yang masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan

industri untuk mengurangi in-take jumlah mahasiswa baru pada beberapa program

studi S1 yang saat ini in-take-nya cukup besar. (Rencana ini sudah mendapatkan

“ancaman” dari pemberlakuan moratorium ijin pendirian program studi baru yang

diberlakukan mulai tanggal 01 Januari 2017 untuk program studi non-STEM/

Science-Technology-Engineering-Mathematics)

xix

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii

RINGKASAN EKSEKUTIF ...................................................................................... iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. xix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xxii

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xxv

DAFTAR SINGKATAN & ISTILAH .................................................................. xxvii

SUSUNAN TIM EVALUASI DIRI DAN DESKRIPSI TUGASNYA .............. xxviii BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

3.1 Latar Belakang Pendirian Universitas Telkom ................................................. 1

3.2 Perkembangan Universitas Telkom .................................................................. 4

3.3 Keunggulan Komparatif Universitas Telkom Pada Saat Ini ............................. 6

3.4 Tentang Evaluasi Diri ....................................................................................... 9

BAB 2 EVALUASI DIRI UNIVERSITAS TELKOM PADA 7 KOMPONEN

STANDAR AKREDITASI BAN-PT ........................................................................ 12

3.5 Evaluasi Komponen A: Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran, serta Strategi

Pencapaian ...................................................................................................... 12

2.1.1 Uraian Umum ............................................................................................................... 12

2.1.2 Tinjauan Internal: Kekuatan dan Kelemahan .................................................... 14

2.1.3 Tinjauan Eksternal: Peluang dan Ancaman ........................................................ 25

2.1.4 Identifikasi SWOT Komponen A: Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta

Strategi Pengembangan ............................................................................................. 29

2.2 Evaluasi Komponen B: Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan

dan Penjaminan Mutu ..................................................................................... 31

2.2.1 Uraian Umum ............................................................................................................... 31

2.2.2 Tinjauan Internal: Kekuatan dan Kelemahan .................................................... 34

2.2.3 Tinjauan Eksternal: Peluang dan Ancaman ........................................................ 36

2.2.4 Identifikasi SWOT Komponen B: Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem

Pengelolaan dan Penjaminan Mutu ....................................................................... 37

2.3 Evaluasi Komponen C: Mahasiswa dan Lulusan ............................................ 38

2.3.1 Uraian Umum ............................................................................................................... 38

2.3.2 Tinjauan Internal: Kekuatan dan Kelemahan .................................................... 40

xx

2.3.3 Tinjauan Eksternal: Peluang dan Ancaman ........................................................ 49

2.3.4 Identifikasi SWOT Komponen C: Mahasiswa dan Lulusan ......................... 50

2.4 Evaluasi Komponen D: Sumber Daya Manusia ............................................. 51

2.4.1 Uraian Umum ............................................................................................................... 51

2.4.2 Tinjauan Internal: Kekuatan dan Kelemahan .................................................... 51

2.4.3 Tinjauan Eksternal: Peluang dan Ancaman ........................................................ 59

2.4.4 Identifikasi SWOT Komponen D: Sumber Daya Manusia ........................... 62

2.5 Evaluasi Komponen E: Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik .. 63

2.5.1 Uraian Umum ............................................................................................................... 63

2.5.2 Tinjauan Internal: Kekuatan dan Kelemahan .................................................... 68

2.5.3 Tinjauan Eksternal: Peluang dan Ancaman ........................................................ 71

2.5.4 Identifikasi SWOT Komponen E: Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana

Akademik ....................................................................................................................... 73

2.6 Evaluasi Komponen F: Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem

Informasi ......................................................................................................... 74

2.6.1 Uraian Umum ............................................................................................................... 74

2.6.2 Tinjauan Internal: Kekuatan dan Kelemahan .................................................... 79

2.6.3 Tinjauan Eksternal: Peluang dan Ancaman ........................................................ 81

2.6.4 Identifikasi SWOT Komponen F: Pembiayaan, Sarana dan Prasarana,

serta Sistem Informasi ............................................................................................... 82

2.7 Evaluasi Komponen G: Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada

Masyarakat, dan Kerjasama ............................................................................ 83

2.7.1 Uraian Umum ............................................................................................................... 83

2.7.2 Tinjauan Internal: Kekuatan dan Kelemahan .................................................... 85

2.7.3 Tinjauan Eksternal: Peluang dan Ancaman ........................................................ 90

2.7.4 Identifikasi SWOT Komponen G: Penelitian, Pelayanan/Pengabdian

Kepada Masyarakat, dan Kerjasama ..................................................................... 92

BAB 3 ANALISIS HUBUNGAN ANTAR KOMPONEN, ANALISIS TOWS, DAN

PERUMUSAN STRATEGI UNIVERSITAS TELKOM ........................................... 94

3.1 Hubungan Antar Komponen Standar .............................................................. 94

3.2 Pola Pikir Perumusan Strategi......................................................................... 96

xxi

3.3 Keterbatasan Internal dan Eksternal Dalam Perumusan Strategi dan

Program ........................................................................................................... 99

3.3.1 Keterbatasan Finansial ............................................................................................. 100

3.3.2 Keterbatasan Kualifikasi Sumber Daya Manusia ........................................... 100

3.3.3 Keterbatasan Akibat Perubahan Kondisi Regulasi ........................................ 101

3.4 Analisis dan Perumusan Strategi Komponen A: Visi, Misi, Sasaran, dan

Strategi Pencapaian ....................................................................................... 101

3.5 Analisis dan Perumusan Strategi Komponen B: Tata Pamong,

Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu ........................ 105

3.6 Analisis dan Perumusan Strategi Komponen C: Mahasiswa dan Lulusan ... 108

3.7 Analisis dan Perumusan Strategi Komponen D: Sumber Daya Manusia ..... 111

3.8 Analisis dan Perumusan Strategi Komponen E: Kurikulum, Pembelajaran,

dan Suasana Akademik ................................................................................. 114

3.9 Analisis dan Perumusan Strategi Komponen F: Pembiayaan, Sarana dan

Prasarana, serta Sistem Informasi ................................................................. 119

3.10 Analisis dan Perumusan Strategi Komponen G: Penelitian,

Pelayanan/Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerjasama ........................ 122

3.11 Analisis Komprehensif Universitas Telkom Pada Ketujuh Komponen Standar

BAN-PT ........................................................................................................ 125

3.12 Perumusan Program Kerja Universitas Telkom 2016 – 2018 Dari Hasil

Analisis Evaluasi Diri ................................................................................... 129

BAB 4 PENUTUP .................................................................................................... 133

REFERENSI ............................................................................................................. 135

LAMPIRAN 1 MATRIKS ANALISIS STRATEGI TOWS .................................... 136

xxii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1  Tahapan pembentukan Universitas Telkom ........................................... 4 

Gambar 1.2  Keunggulan komparatif Universitas Telkom ......................................... 6 

Gambar 1.3  7 (tujuh) komponen evaluasi diri BAN-PT .......................................... 10 

Gambar 2.1  Tahapan Perumusan Visi, Misi dan Tujuan Universitas Telkom ......... 13 

Gambar 2.2  Visi, Misi, dan Tujuan Universitas Telkom ......................................... 14 

Gambar 2.3  Rencana induk pengembangan (RENIP) Universitas Telkom Th 2014-

2038 ...................................................................................................... 16 

Gambar 2.4  Hubungan RENIP dan RENSTRA universitas .................................... 17 

Gambar 2.5  RENSTRA Universitas Telkom Tahun 2014-2018 ............................. 18 

Gambar 2.6  Siklus P-P-E-P-P Universitas Telkom .................................................. 20 

Gambar 2.7  Beberapa apresiasi pihak eksternal terhadap Universitas Telkom ....... 25 

Gambar 2.8  Publikasi terindeks Scopus oleh sivitas akademik Universitas

Telkom ................................................................................................. 26 

Gambar 2.9  Anggaran Pendidikan per sub Fungsi Tahun 2008-2014

[http://www.bppk.kemenkeu.go.id/] .................................................... 27 

Gambar 2.10  Ilustrasi Perubahan Paradigma Ekonomi Menjadi Knowledge Base

Economy (KBE) ................................................................................... 28 

Gambar 2.11  Gambaran Umum Industri Kreatif di Indonesia[ Indra Utoyo,

Masyarakat Industri Kreatif TIK Indonesia, 2009] .............................. 28 

Gambar 2.12  Grafik GDP Growth Indonesia dan Dunia tahun 2010-2015 dalam

persen [http://data.worldbank.org/] ...................................................... 29 

Gambar 2.13  Struktur organisasi Universitas Telkom ............................................... 32 

Gambar 2.14  Struktur organisasi fakultas di Universitas Telkom ............................. 33 

Gambar 2.15  Sebaran atau proporsi mahasiswa berdasarkan jenis kelamin .............. 40 

Gambar 2.16  Sebaran mahasiswa berdasarkan suku .................................................. 40 

Gambar 2.17  Sebaran mahasiswa berdasarkan agama ............................................... 41 

Gambar 2.18  Jumlah mahasiswa yang ikut seleksi dan lulus seleksi PMB Universitas

Telkom; (a) program studi S1 dan S2 (b) pada program studi D3 ...... 42 

Gambar 2.19  Data penerima beasiswa bantuan biaya pendidikan di Universitas

Telkom ................................................................................................. 43 

xxiii

Gambar 2.20  Sebaran IPK mahasiswa berdasarkan jenjang pendidikan ................... 45 

Gambar 2.21  Masa studi mahasiswa .......................................................................... 45 

Gambar 2.22  Rata-rata waktu tunggu lulusan ............................................................ 46 

Gambar 2.23  Jumlah populasi dan responden tracer study ........................................ 47 

Gambar 2.24  Hasil survey pengguna lulusan ............................................................. 48 

Gambar 2.25  Gambaran umum pola pengelolaan SDM di Universitas Telkom ....... 52 

Gambar 2.26  Jumlah dosen dan tenaga kependidikan tahun 2013-2015 ................... 53 

Gambar 2.27  (a) Grafik Proporsi Dosen Berdasarkan Pendidikan Terakhir; (b)

Grafik Jumlah Dosen berdasarkan Jabatan Fungsional Akademik; (c)

Grafik Proporsi Masa Kerja Dosen ...................................................... 54 

Gambar 2.28  Grafik Proporsi Tenaga Kependidikan Berdasarkan Pendidikan

Terakhir dan Usia ................................................................................. 56 

Gambar 2.29  Tampilan antarmuka Human Resource Management Information

System (HRMIS) .................................................................................. 57 

Gambar 2.30  Kegiatan pengembangan dosen dan tenaga kependidikan ................... 58 

Gambar 2.31  Hasil survey kepuasan dosen dan tenaga kependidikan ....................... 59 

Gambar 2.32  Jumlah Perguruan Tinggi di Indonesia [diolah dari:

forlap.ristekdikti.go.id] ......................................................................... 59 

Gambar 2.33  Infografik Sebaran Dosen berdasaekan JFA untuk PTN dan PTS

[diolah dari: forlap.ristekdikti.go.id per 11 November 2015] .............. 60 

Gambar 2.34  Kronologi pemberlakuan kurikulum di Universitas Telkom ............... 64 

Gambar 2.35  Penentuan profil lulusan Universitas Telkom ...................................... 66 

Gambar 2.36  Penentuan Capaian Pembelajaran ........................................................ 67 

Gambar 2.37  Penentuan bahan kajian ........................................................................ 67 

Gambar 2.38  Pendefinisian matakuliah ..................................................................... 67 

Gambar 2.39  Pedoman penyusunan RKM dan RKA YPT ........................................ 74 

Gambar 2.40  Gedung-gedung Fakultas di Universitas Telkom ................................. 77 

Gambar 2.41  Laboratorium di Universitas Telkom ................................................... 78 

Gambar 2.42  Ruang kuliah di Universitas Telkom .................................................... 79 

Gambar 2.43  Ekosistem penelitian Universitas Telkom ............................................ 84 

Gambar 2.44  Jumlah dosen Universitas Telkom yang sedang melanjutkan studi

doktor ................................................................................................... 85 

xxiv

Gambar 2.45  Skema penelitian dan pengabdian masyarakat internal di Universitas

Telkom ................................................................................................. 86 

Gambar 2.46  Rangkaian acara konferensi internasional yang diselenggarakan

Universitas Telkom .............................................................................. 87 

Gambar 2.47  Rata-rata alokasi dana Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (dalam

jutaan rupiah per dosen) ....................................................................... 88 

Gambar 2.48  Jumlah Kegiatan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat .................... 88 

Gambar 2.49  Jumlah karya ilmiah ............................................................................. 88 

Gambar 2.50  Publikasi dari sivitas akademik Universitas Telkom yang terindeks

Scopus .................................................................................................. 89 

Gambar 2.51  Jumlah kerjasama kurun waktu tahun 2013-2016 ................................ 89 

Gambar 2.52  Dampak ICT dalam perkembangan suatu negara [sumber:

Telkomsel] ............................................................................................ 92 

Gambar 3.1  Hubungan antar komponen standar BAN-PT dalam kategori input,

proses, dan output ................................................................................. 95 

Gambar 3.2  Pola pikir analisis komprehensif perumusan strategi dan program ...... 97 

Gambar 3.3  Alur pikir penyusunan strategi dan program Universitas Telkom (2016-

2018) ..................................................................................................... 99 

Gambar 3.4  Gambaran komprehensif Universitas Telkom pada 7 komponen standar

BAN-PT ............................................................................................. 126 

Gambar 3.5  Posisi pusat penelitian dan Bandung Teknopark dalam tingkat kesiapan

teknologi eksistem penelitian di Universitas Telkom ........................ 127 

xxv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1  Makna Tri-Dharma perguruan tinggi .................................................. 16 

Tabel 2.2  Rencana milestone 5 (lima) periode RENSTRA dalam RENIP Th

2014-2038 ............................................................................................. 17 

Tabel 2.3  Rencana milestone pada RENSTRA Universitas Telkom Tahun 2014-

2018 ...................................................................................................... 18 

Tabel 2.4  Rencana milestone pada RENSTRA Universitas Telkom Tahun 2014-

2018 ...................................................................................................... 21 

Tabel 2.5  Hasil survei pemahaman terhadap visi misi ........................................ 23 

Tabel 2.6  Perbandingan Capaian Indikator RENSTRA berbasis Angka/Nilai

tahun 2014 dan 2015 ............................................................................ 24 

Tabel 2.7  Deskripsi SWOT untuk komponen A: Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran,

serta Strategi pencapaian ...................................................................... 30 

Tabel 2.8  Capaian Renstra yang telah terlampaui ............................................... 35 

Tabel 2.9  Deskripsi SWOT untuk komponen B: Tata Pamong, Kepemimpinan,

Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu .......................................... 37 

Tabel 2.10  Deskripsi SWOT komponen C: Mahasiswa dan Lulusan ................... 50 

Tabel 2.11  Data Seleksi Lowongan Dosen di Universitas Telkom Tahun 2013-

2015 ...................................................................................................... 53 

Tabel 2.12  Kekuatan SDM berdasar pendidikan Universitas Telkom .................. 55 

Tabel 2.13  Distribusi Jumlah Perguruan Tinggi berdasarkan negada dalam QS

University Ranking Asia Tahun 2016 .................................................. 61 

Tabel 2.14  Deskripsi SWOT untuk komponen D: Sumber Daya Manusia ........... 62 

Tabel 2.15  Deskripsi SWOT komponen E: kurikulum, pembelajaran, dan suasana

akademik .............................................................................................. 73 

Tabel 2.16  Deskripsi SWOT komponen F: pembiayaan, sarana dan prasarana,

serta sistem informasi ........................................................................... 82 

Tabel 2.17  Deskripsi SWOT untuk komponen G: penelitian,

pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama .................. 93 

Tabel 3.1  Strategi utama RENSTRA 2014-2018 ................................................ 97 

xxvi

Tabel 3.2  Analisis strategi komponen A: Visi, Misi, Sasaran, dan Strategi

Pencapaian .......................................................................................... 101 

Tabel 3.3  Pembandingan analisis strategi evaluasi diri komponen A dengan

strategi RENSTRA ............................................................................. 102 

Tabel 3.4  Analisis strategi komponen B: Visi, Misi, Sasaran, dan Strategi

Pencapaian .......................................................................................... 105 

Tabel 3.5  Pembandingan analisis strategi evaluasi diri komponen B dengan

strategi RENSTRA ............................................................................. 106 

Tabel 3.6  Analisis strategi komponen C: Mahasiswa dan Lulusan ................... 108 

Tabel 3.7  Pembandingan analisis strategi evaluasi diri komponen C dengan

strategi RENSTRA ............................................................................. 110 

Tabel 3.8  Analisis strategi komponen D: Sumber Daya Manusia .................... 112 

Tabel 3.9  Pembandingan analisis strategi evaluasi diri komponen D dengan

strategi RENSTRA ............................................................................. 112 

Tabel 3.10  Analisis strategi komponen E: Kurukulum, Pembelajaran, dan Suasana

Akademik ........................................................................................... 114 

Tabel 3.11  Pembandingan analisis strategi evaluasi diri komponen E dengan

strategi RENSTRA ............................................................................. 116 

Tabel 3.12  Analisis strategi komponen F: Pembiayaan, Sarana dan Prasarana,

serta Sistem Informasi ........................................................................ 119 

Tabel 3.13  Pembandingan analisis strategi evaluasi diri komponen F dengan

strategi RENSTRA ............................................................................. 121 

Tabel 3.14  Analisis strategi komponen G: Penelitian, Pelayana/Pengabdian

Kepada Masyarakat, dan Kerjasama .................................................. 122 

Tabel 3.15  Pembandingan analisis strategi evaluasi diri komponen G dengan

strategi RENSTRA ............................................................................. 123 

Tabel 3.16  Identifikasi SWOT Universitas Telkom secara komprehensif pada

indikator makro .................................................................................. 128 

Tabel 3.17  Rekomendasi program dari hasil kajian komprehensif ketujuh

komponen standar BAN-PT ............................................................... 128 

Tabel 3.18  Rumusan Program Pengembangan Universitas Telkom 2016 –

2018 .................................................................................................... 130 

xxvii

DAFTAR SINGKATAN & ISTILAH

ABET American Board for Engineering and Technology

ABEST 21 The Alliance on Business Education and Scholarship for

Tomorrow, a 21st century

AIPT Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi

BAN-PT Badan Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi

BEKRAF Badan Ekonomi Kreatif

HRMIS Human Resource Management Information System

HELT Higher Education Long Term

JFA Jabatan Fungsional Akademik

MP3EI Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi

Indonesia

RENBANGDOS Rencana Pengembangan Dosen

RENIP Rencana Induk Perguruan Tinggi

RENSTRA Rencana Strategis

RKMA Rencana Kerja Manajerial dan Anggaran

PPM Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

SAI Satuan Audit Internal

SDM Sumber Daya Manusia

SOTK Struktur Organisasi dan Tata Kelola

SPM Satuan Penjaminan Mutu

TAK Transkrip Aktivitas Kemahasiswaan

TIMES Technology, Information, Multimedia, Edutainment, and

Services

TKT Tingkat Kesiapan Teknologi

TRL Technology Readiness Level (= TKT)

xxviii

SUSUNAN TIM EVALUASI DIRI DAN

DESKRIPSI TUGASNYA

Ketua : Dr. Ir. Heroe Wijanto, MT

Sekretaris : Dr. Nachwan Mufti

Adriansyah, ST., MT

Penanggungjawab Evaluasi Diri Setiap Komponen

1. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran, serta

Strategi Pencapaian

: Tjokorda Agung Wirayuda,

ST., MT

2. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem

Pengelolaan dan Penjaminan Mutu

: Dr. Ir. Husni Amani, MSc.,

MBA

3. Mahasiswa dan Lulusan : Agus Dwi Prasetyo, ST., MT

4. Sumber Daya Manusia : Tjokorda Agung Wirayuda,

ST., MT

5. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana

Akademik

: Dr. Bambang Setia Nugroho,

ST., MT

6. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta

Sistem Informasi

: Dr. Bambang Setia Nugroho,

ST., MT

7. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada

Masyarakat, dan Kerjasama

: Tjokorda Agung Wirayuda,

ST., MT

1

BAB 1

PENDAHULUAN

3.1 Latar Belakang Pendirian Universitas Telkom

Saat ini Indonesia memiliki peran besar dalam perekonomian global dimana

Indonesia menempati urutan ekonomi ke-17 terbesar di dunia. Keterlibatan Indonesia pun

sangat diharapkan dalam berbagai forum global dan regional seperti ASEAN, APEC, G-20

dan berbagai kerjasama liberal lainnya. Dinamika ekonomi domestik dan global

mengharuskan Indonesia senantiasa siap terhadap perubahan. Keberadaan Indonesia di

pusat baru gravitasi ekonomi global, yaitu kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara,

mengharuskan Indonesia mempersiapkan diri lebih baik lagi untuk mempercepat

terwujudnya suatu negara maju dengan hasil pembangunan dan kesejahteraan yang dapat

dinikmati oleh seluruh masyarakat. Dalam rangka mewujudkan visi sebagai negara maju

dan sejahtera pada tahun 2025, Indonesia bertekad mempercepat transformasi ekonomi,

melalui Master plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)

yang telah disusun dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.

Pembangunan perekonomian yang didasarkan pada penciptaan dan pemanfaatan

ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni secara kreatif dan inovatif, disebut knowledge based

economy. Pada masa yang akan datang, kemampuan bersaing di bidang ekonomi akan

ditentukan oleh kemampuan suatu bangsa dalam penciptaan dan pemanfaatan ilmu

pengetahuan [Porter, 2002], teknologi, dan seni. Dengan membangun kemampuan tersebut

pada tingkat yang memadai, makasuatu bangsa dapat bersaing dan bersanding sepadan

dengan bangsa lain di dunia.

Perguruan tinggi berpeluang untuk berperan dalam meningkatkan kemampuan

bangsa bersaing dalam knowledge based economy. Di samping itu, persaingan SDM di pasar

kerja nasional maupun internasional terus menuntut tingkat profesionalisme (knowledge,

hard skills dan soft skills) yang semakin tinggi pula dan semakin menuntut peningkatan

kualitas lulusan pendidikan tinggi di Indonesia. Oleh karena itu, kemampuan untuk

mengadopsi dan mengadaptasi sistem serta metode pendidikan baru, khususnya yang

berbasis teknologi informasi perlu dikembangkan oleh perguruan tinggi Indonesia.

2

Termasuk dalam hal ini adalah meningkatkan kemampuan generik serta soft skill

(komunikasi, etika, problem solving, critical thinking, team work, dll).

Ada pergeseran yang dirasakan dalam dunia pendidikan, dan bahkan perubahan

yang bersifat mendasar pada tataran filsafat, arah serta tujuannya. Salah satu ciri yang paling

menonjol pada abad XXI adalah semakin bertautnya dunia ilmu pengetahuan, sehingga

sinergi di antaranya menjadi semakin cepat. Tidaklah berlebihan bila dikatakan kemajuan

ilmu pengetahuan dipicu oleh sains dan teknologi komputer. Kemajuan tersebut ditandai

melalui kemajuan sains dan teknologi terutama dalam bidang cognitive science, bio-

molecular, information technology dan nano-science kemudian menjadi kelompok ilmu

pengetahuan yang mencirikan abad XXI.

Jumlah perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia saat ini baik yang

mengelola pendidikan S1 maupun D3 (lebih dari 100 PTN dan 4000 PTS), belum dapat

menampung seluruh lulusan sekolah menengah umum atau yang sederajat setiap tahunnya.

Hal ini berarti kesempatan untuk menampung calon mahasiswa yang ingin melanjutkan

pendidikan ke perguruan tinggi masih cukup besar. Namun demikian PTN maupun PTS

harus menghindarkan praktek-praktek yang dapat menimbulkan permasalahan yang lebih

besar di kemudian hari, antara lain penyelenggaraan pendidikan yang tidak memenuhi

peraturan perundang-undangan yang berlaku, atau meninggalkan fungsi sebagai institusi

nirlaba yang dapat menyebabkan menurunnya pengakuan dan kepercayaan masyarakat

terhadap perguruan tinggi. Pada akhirnya kondisi di atas menyebabkan terjadinya

peningkatan jumlah pengangguran lulusan perguruan tinggi.

Untuk menghadapi era globalisasi dan menjawab berbagai tantangan

pembangunan di tanah air, Departemen Pendidikan Nasional, khususnya Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi telah mencanangkan Higher Education Long Term(HELTS)dengan

tujuan untuk menjadikan perguruan tinggi sebagai penghasil lulusan dan IPTEK yang dapat

memperkuat daya saing bangsa melalui paradigma baru yang berfokus pada kualitas, akses

dan ekuiti, serta otonomi perguruan tinggi. Dalam konteks ini, HELTS juga memandatkan

akredisasi dan standardisasi nasional maupun internasional dalam bentuk produk dan proses

pendidikan, menuntut evaluasi dan penjaminan mutu pendidikan yang handal dengan

indikator kinerja yang terukur. Sebagai implikasinya, globalisasi dan iklim kompetisi yang

tinggi pada akhirnya mengharuskan perguruan tinggi untuk masuk dalam jajaran perguruan

tinggi bermutu dan terbaik tingkat dunia (World Class University).

3

Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) didirikan oleh Direksi Telkom pada tanggal

23 Mei 1990, dengan tujuan menyelenggarakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi

serta pelatihan dan sertifikasi guna mengembangkan sumber daya manusia yang profesional

di bidang Technology, Information, Multimedia, Edutainment, dan Services (TIMES).

Sebelum mendirikan Universitas Telkom, YPT memiliki empat lembaga pendidikan dan

satu pusat pelatihan, yaitu: IT Telkom, IM Telkom, STISI Telkom, Politeknik Telkom, dan

Telkom PDC, serta bisnis jasa dan broadcasting.Visi YPT adalah “Menjadi Yayasan

Bermutu Dalam Bidang Pendidikan dengan Standard Internasional Untuk Pembentukan

Insan yang Berkarakter Unggul”. Misi yayasan adalah menyelenggarakan lembaga

pendidikan berstandar internasional, mengembangkan sistem pembinaan untuk

pembentukan karakter manusia yang unggul dan mengembangkan sumber pendanaan

melalui penciptaan peluang inovasi dan kreativitas serta sinergi dengan Telkom Group.

Struktur Yayasan Pendidikan Telkom terdiri Dewan Pembina, Dewan Pengawas,

Dewan Pengurus dan Badan Pelaksana. Kantor Badan Pelaksana Yayasan dipimpin oleh

seorang Ketua dibantu Director of Primary & Secondary Education, Director of Higher

Education, Director of General Affairs dan Director of Development & Performance

Management. Sementara Dewan Pembina Yayasan terdiri dari ex-officio 3 Direktur PT.

Telkomdan Dewan Pengawas yang dipilih dari Direksi/Pejabat PT. Telkom.

Sejak tahun 2010, YPT telah mulai menyiapkan pendirian Universitas Telkom

yang diproyeksikan menjadi World Class University pada tahun 2018. Pendirian Universitas

Telkom secara khusus adalah untuk mewujudkan visi dan misi yayasan, dan juga untuk

merespon berbagai perkembangan di dunia pendidikan nasional maupun global, dan

tertuang dalam RENIP YPT 2010-2021. Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) mendirikan

Universitas Telkom pada tahun 2013 melalui penggabungan 4 perguruan tinggi yang selama

ini telah dikelola di bawah Yayasan Pendidikan Telkom (YPT).

Universitas Telkom berusaha menerapkan Good University Governance(GUG)

yang didukung oleh strategi quality excellence, melalui berbagai kebijakan mutu yang

mengacu kepada regulasi yang berlaku (DIKTI BAN-PT) dan dikemas dengan ISO

9001:2008 yang diharapkan dapat meningkatkan kepuasan serta membina hubungan baik

jangka panjang dengan pihak stakeholders. Sebagai hasilnya, pada tahun 2012 Institut

Teknologi Telkom (IT Telkom) sebagai satu intitusi pembentuk Universitas Telkom,

memperoleh Akreditasi Institusi dari BAN-PT dengan nilai B.

4

3.2 Perkembangan Universitas Telkom

Universitas Telkom secara resmi berdiri pada tanggal 14 Agustus 2013, dengan

terbitnya Surat Keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 270/E/0/2013 pada tanggal 17 Juli 2013 dan Surat Keputusan Nomor 309/E/O/2013

tanggal 14 Agustus 2013 tentang penggabungan Politeknik Telkom, Institut Teknologi

Telkom (IT Telkom) dan Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) serta STISI Telkom ke

dalam Universitas Telkom yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Telkom di

Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.

Grand Launching pendirian Universitas Telkom dilaksanakan pada tanggal 31

Agustus 2013 dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. DR. M Nuh, DEA serta

Pimpinan PT. Telkom, Pejabat Pemerintah Provinsi, Kota Bandung dan Kabupaten

Bandung.

Pada awal penggabungan menjadi Universitas Telkom, 4 institusi awal dirubah

menjadi 4 fakultas, yaitu:

1. Telkom Engineering School (TES) sebagai perubahan dari IT Telkom.

2. Telkom Economics Business School (TEBS) sebagai perubahan dari IM Telkom.

3. Telkom Creative Industry School (TCIS) sebagai perubahan dari STISI Telkom.

4. Telkom Applied Science School (TASS) sebagai perubahan dari Politeknik Telkom.

Gambar 0.1 Tahapan pembentukan Universitas Telkom

Penggabungan (merger) dari 4 institusi menjadi Universitas Telkom didasarkan

pada kajian yang komprehensif dan mendalam terhadap semua aspek yang terlibat. Proses

perencanaan, implementasi, evaluasi merger melibatkan banyak sekali elemen baik itu pada

Lahir 14 Aug 2013

Grand Launching 31 Aug 2013

5

tataran strategi-kebijakan, maupun tataran teknis-operasional. Diharapkan dengan

dilakukannya merger 4 lembaga pendidikan tinggi akan diperoleh sinergi atau nilai tambah

pada jangka panjang, diantaranya sebagai berikut:

1. Peningkatan Strategic Competitive Advantages lembaga.

2. Peningkatan kualitas tata kelola (Good University Governance) pada tingkat

Universitas, Fakultas, dan Program Studi.

3. Peningkatan kapasitas dan kualitas Academic Leadership, Academic Atmosphere,

dan Academic Culture.

4. Peningkatan kualitas dan kuantitas research.

5. Peningkatan sarana dan prasarana pembelajaran (teaching, research, and services).

6. Peningkatan kualitas akreditasi program studi dan lembaga baik di tingkat nasional,

regional, dan internasional

7. Peningkatan kualitas proses bisnis layanan akademik dan non akademik (quality

management system).

8. Peningkatan kolaborasi antar bidang ilmu dari perguruan tinggi asal.

9. Peningkatan kontribusi sosial dan ekonomi masyarakat dan bangsa.

Guna menjaga keberlangsungan pertumbuhan (sustainable growth) Universitas

Telkom ke depan, di tengah perubahan lingkungan yang semakin dinamis, diperlukan

Rencana Induk Pengembangan (RENIP) Universitas Telkom yang merupakan Grand

Strategy Universitas Telkom dalam 25 tahun kedepan (2014-2038).

Visi jangka panjang Universitas Telkom hingga tahun 2038 sesuai RENIP adalah

“Menjadi sebuah perguruan tinggi entrepreneur global”. Untuk menuju pada visi jangka

panjang tersebut, Universitas Telkom memiliki sejumlah rencana strategis (RENSTRA)

lima tahunan. Pada saat ini, Universitas Telkom berada pada periode RENSTRA pertama

yang fokus pada bidang edukasi dan penelitian. Pada periode RENSTRA pertama (2014-

2018), proses pendidikan menjadi perhatian utama dan jumlah publikasi terindeks Scopus

diharapkan meningkat dengan baik sehingga Universitas Telkom diharapkanmeraih

berpredikat world class university pada tahun 2018 yang memiliki cakupan indikator pada

international education, research, and community service outcomes.

6

3.3 Keunggulan Komparatif Universitas Telkom Pada Saat Ini

Universitas Telkom dalam perkembangannya hingga saat ini, memiliki sejumlah

keunggulan komparatif yang dapat digaris-bawahi, terkait dengan proses-proses

pendidikan, pengawasan, fasilitas dan infrastruktur, hingga program dan bagian

kelembagaan baru yang ditujukan untuk membawa misi dan tujuan tertentu dalam

menaikkan kualitas pendidikan, hubungan dengan industri, hingga usaha dalam

memperbaiki iklim akademik dan penelitian. Keunggulan komparatif ini adalah program-

program terobosan yang bersifat khusus di Universitas Telkom, ditunjukkan pada Gambar

1.2 berikut ini.

Gambar 0.2 Keunggulan komparatif Universitas Telkom

Adopsi competence-based curriculum, student-centered

learning

Transkrip Aktifitas

Kemahasiswaan (TAK)

Asrama Mahasiswa

(kapasitas: 6600)

Smart campuss & pengelolaan

akademik berbasis TIK

Pusat Riset (Research Center)

Bandung TechnoPark

(BTP)

Keunggulan komparatif Universitas

Telkom

Pengembangan Kemahasiswaan

Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi

Riset, pengembangan, dan pengabdian masyarakat Program

internasionalisasi

Kelas internasional

Sistem pembelajaran ragam ganda (blended learning), on-site/on-

line

Faculty mobility & global studentship program

International conference

Publikasi ilmiah nasional dan internasional

7

Universitas Telkom dalam pnyelenggaraan pendidikan tinggi menerapkan pola

pendidikan partisipatif, dimana seluruh stakeholder dipandang sebagai bagian terintegrasi

dalam proses pendidikan dan pengawasan yang transparan. Orang tua dan keluarga

dipandang sebagai bagian dari sistem pengawasan pendidikan yang terintegrasi dengan

proses-proses yang ada di kampus. Monitoring pendidikan mahasiswa dapat dilakukan oleh

orangtua dengan cara memberikan login bagi orangtua untuk memantau proses pendidikan

anaknya yang meliputi data kehadiran, data nilai, dan data pembayaran. Adapula Laporan

Kemajuan Studi (LKS) yang diberikan dosen wali kepada orangtua mahasiswa. Selain itu

ada evaluasi kenaikan tingkat yang ditujukan untuk transparansi proses, selain untuk

pengawasan yang dilakukan secara kolektif dan transparan dari seluruh stake-holder.

Untuk meningkatkan aksesibilitas pendidikan tinggi, Universitas Telkom

menyelenggarakan pengajaran berbasis teknologi informasi, secara sinkron maupun

asinkron. Sistem-sistem pengajaran berbasis sistem informasi ini ada yang bertujuan untuk

mendukung program DIKTI dan adapula yang secara dimiliki secara khusus oleh

Universitas Telkom. Program DIKTI yang diselenggarakan Universitas Telkom adalah

yang masuk dalam kerangka Hibah Pembelajaran Daring, meliputi: Matakuliah Daring

(online course), Matakuliah Terbuka (open course), dan Materi Terbuka (open content).

Sedangkan program yang secara khusus dimiliki Universitas Telkom adalah Tel-U Open

Course Ware (Tel-U OCW), iDEA melalui Tel-U Learning Management System (Tel-U

LMS). Matakuliah Daring adalah program DIKTI penyelenggaraan kuliah online melalui

mekanisme penilaian terbagi dengan perguruan tinggi mitra. Mitra Universitas Telkom

untuk penyelenggaraan Matakuliah Daring adalah STMIK AMIK Bandung dan Universitas

Swagati Cirebon, dan ST3 Telkom Purwokerto.

Pada program S2, secara khusus Universitas Telkom memiliki sistem pembelajaran

ragam ganda (Blended Learning) untuk program studi S2 Magister Management, Teknik

Elektro, dan Informatika. Blended Learning adalah program pengajaran mixed antara on-

site dan on-line dengan perbandingan 50:50 sesuai dengan Permendikbud No 109 tahun

2013. Sistem pembelajaran ragam ganda memerlukan dukungan Tekonologi Informasi dan

Komunikasi (TIK) yang kuat. Sehingga Universitas Telkom pada saat ini juga

mengembangkan smart campus.

8

Pada bagian kurikulum, Universitas Telkom mulai tahun 2016 telah berupaya

untuk mengadopsi kurikulum berbasis kompetensi (competence-based curriculum) dalam

paradigma pembelajaran terpusat kepada mahasiswa (student centered learning, SCL).

Paradigma pembelajaran baru ini telah diterapkan pada sebagian perkuliahan untuk

meningkatkan efektifitas pengajaran dan kemampuan mahasiswa baik sisi akademik dan

non-akademik.

Untuk pengembangan kemahasiswaan, Universitas Telkom memiliki transkrip

aktivitas kemahasiswaan (TAK) yang khas. TAK adalah lembar informasi kegiatan

kemahasiswaan non akademik dari setiap mahasiswa Universitas Telkom. Adanya TAK

yang menjadi salahsatu syarat kelulusan di Universitas Telkom telah berhasil mendorong

mahasiswa mengembangkan kemampuan non akademik, dan mewujudkan kampus sebagai

wahana pembelajaran yang menyeluruh.

Universitas Telkom sebagai perguruan tinggi swasta juga memiliki asrama

mahasiswa dengan kapasitas 6600 orang. Kapasitas asrama ini terbilang sangat besar untuk

ukuran perguruan tinggi di Indonesia. Pada tahun pertama di Universitas Telkom,

mahasiswa diwajibkan menempati asrama kampus sebagai media adaptasi dan pembinaan

yang terutama dilakukan oleh 110 orang senior residentsebagai kakak asuh. Kewajiban

tinggal setahun di asrama Universitas Telkom banyak diapresiasi oleh para orangtua

mahasiswa. Kewajiban ini ternyata sangat memudahkan mahasiswa, dapat membentuk

karakter dasar, dan menjadi perlindungan bagi mahasiswa di tahun pertama yang biasanya

cukup kritis karena kejut budaya (culture shock), terutama bagi mahasiswa dari tempat yang

jauh. Biaya tinggal di asrama yang terjangkau juga menjadi hal positif berikutnya.

Dalam aspek pengelolaan penelitian, pengembangan dan pengabdian masyarakat,

serta untuk meningkatkan kontribusi ekonomi kepada kawasan Bandung Selatan khususnya

dan negara pada umumnya, pada tahun 2010 Universitas Telkom (dahulu Institut Teknologi

Telkom) mendirikan Bandung Techno Park secara kerjasama dengan Kementerian

Perindustrian Republik Indonesia. Pendirian Bandung Techno Park diawali dengan

pendirian lembaga UPT Telematika dan Pusat Disain Telekomunikasi sebagai wadah

inovasi bagi dosen, mahasiswa dan masyarakat umum serta inkubator Bisnis sebagai ajang

masyarakat untuk belajar berbisnis, serta menjadi etalase bagi produk-produk penelitian dan

purwarupa yang dihasilkan dari penelitian-penelitian di Universitas Telkom.

9

Untuk mempercepat pencapaian visi sebagai universitas berkelas internasional

pada tahun 2018 yang salahsatu outcomenya adalah fokus pada penelitian, Universitas

Telkom membentuk Pusat Penelitian (Research Center) yang bernama Center for Advanced

Wireless Technologies (AdWiTech) dan Pusat Riset Bisnis dan Regulasi TIK (Research

Center for ICT Business and Public Policy) yang secara khusus bertujuan untuk

meningkatkan kultur penelitian, menaikkan taraf penelitian Universitas Telkom pada skala

internasional.

AdWiTech secara khusus bergerak dalam penelitian fundamental keilmuan

teknologi nirkabel dan diharapkan memiliki dampak akademik pada cakupan nasional

maupun global. Dengan adanya AdWiTech dan Bandung Techno Park, maka Universitas

Telkom telah memiliki sub lembaga yang menjalankan penelitian hingga Tingkat Kesiapan

Teknologi (TKT) pada tingkat yang cukup tinggi, sehingga hasil-hasil penelitian cukup siap

untuk diserap oleh industri. Untuk mendukung penelitian, Universitas Telkom memiliki

sejumlah agenda conference international.

Untuk menaikkan reputasi dan pengenalan di tingkat internasional, Universitas

Telkom menyelenggarakan kelas internasional, student exchange / global studentship

program, hingga faculty mobility / global lectureship program. Adanya program-program

tersebut menunjukkan krikulum Tel U dapat diterima di luar negeri. Selain itu adapula kelas

internasional, dimana setiap fakultas didorong untuk menyelenggarakan kelas internasional

sebagai pengayaan dari kelas reguler pada sedikitnya satu program studi.

3.4 Tentang Evaluasi Diri

Evaluasi Diri merupakan proses untuk mengetahui gambaran mengenai kinerja

universitas dalam penyelenggaraan proses pendidikan dan pengajaran, pelaksanaan dan

pengembangan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, melakukan evaluasi serta

menentukan strategi dan program perbaikannya. Evaluasi Diri dilakukan dengan melihat

potret kinerja Universitas Telkom berdasarkan standar akreditasi BAN PT, yang pada

umumnya meliputi masukan, proses, keluaran, hasil, dan dampak, berdasarkan data,

informasi, dan bukti-bukti lainnya yang berkenaan dengan proses sistemik universitas.

Secara umum komponen yang dibahas pada evaluasi diri Universitas Telkom dipetakan

dalam 7 komponen evaluasi diri yang disarankan pemerintah melalui Badan Akreditasi

Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

10

Dari masing-masing standar tersebut di atas dilakukan identifikasi SWOT untuk

melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang terjadi. Dari hasil identifikasi

SWOT tersebut akan ditentukan strategi pengembangan yang bisa dilakukan serta program

perbaikan yang kemudian harus dikerjakan. Tujuh komponen yang telah dijabarkan diatas

membentuk suatu kesatuan sistem yang terintegrasi dan saling melengkapi. Harmonisasi

dan sinergi kinerja antar komponen menjamin proses penyelenggaraan kegiatan pendidikan

dan pengajaran di Universitas Telkom.

Gambar 0.3 7 (tujuh) komponen evaluasi diri BAN-PT

Pada akhir dokumen, dilakukan analisis TOWS secara kuantitatif melalui

perhitungan yang detil dan menyeluruh untuk melihat posisi Universitas Telkom. Analisis

TOWS yang dikonfirmasi untuk pasangan S-O, W-O, S-T, dan W-T. Situasi dan analisis S-

O akan menghasilkan strategi maksimalkarena merupakan kombinasi dari kekuatan

(strengths) dan peluang (opportunities). Pada situasi W-O, digunakan peluang-peluang yang

ada dengan mengoreksi kelemahan-kelemahan sebuah institusi. Pada analisis S-T, institusi

dapat menggunakan kekuatan internal untuk mengatasi ancaman dari lingkungan eksternal.

Pada analisis W-T, dikatakan institusi belum memiliki modal apapun dalam menghadapi

ancaman eksternal.

Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian

Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu

Mahasiswa dan Lulusan

Sumber Daya Manusia

Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik

Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi

Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama

11

Hasil analisis TOWS digunakan untuk merumuskan strategi pengembangan serta

program perbaikan yang harus dikerjakan. Hasil rumusan strategi pengembangan

dibandingkan dengan strategi utama yang ada dalam RENSTRA. Hasil rumusan strategi

dari analisis TOWS kemudian menjadi strategi tambahan untuk perbaikan berkelanjutan

pada periode sisa RENSTRA 2014-2018.

Buku Evaluasi Diri ini akan memaparkan analisis data, kebijakan, program dan

strategi Universitas Telkom dalam menjamin mutu penyelenggaraan kegiatan pendidikan

dan pengajaran sesuai dengan tata-nilai institusi dan aturan pemerintah. Evaluasi diri dapat

menjadi bahan pertimbangan bagi Pimpinan Universitas dalam menyusun Rencana Induk

Pengembangan (RENIP), Rencana Strategis (RENSTRA) Universitas dan Fakultas,

Rencana Kerja Managerial (RKM) dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) maupun berbagai

kegiatan yang terkait dengan pengembangan institusi dalam rangka mewujudkan visi dan

misi.

12

BAB 2

EVALUASI DIRI UNIVERSITAS TELKOM PADA 7

KOMPONEN STANDAR AKREDITASI BAN-PT

3.5 Evaluasi Komponen A: Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran, serta Strategi

Pencapaian

2.1.1 Uraian Umum

Penggabungan 4 (empat) lembaga pendidikan tinggi meliputi Politeknik Telkom,

Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) dan Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) serta

STISI Telkom menjadi satu Universitas Telkom diharapkan dapat meningkatkan peran

strategis Universitas Telkom dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi yang mampu

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menghasilkan lulusan yang

profesional, kreatif, toleran, berkarakter tangguh, dan berani menegakkan kebenaran untuk

kepentingan nasional. Universitas Telkom ingin menjadi bagian dalam usaha mencerdaskan

kehidupan bangsa, serta memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dengan

memperhatikan dan menerapkan nilai-nilai humaniora serta pembudayaan dan

pemberdayaan bangsa Indonesia yang berkelanjutan.

Visi dan Misi Universitas Telkom adalah sebuah panduan dalam menentukan

posisi dan kontribusi Universitas Telkom bagi bangsa Indonesia khususnya dalam bidang

pendidikan tinggi.Universitas Telkom mencanangkan untuk menjadi perguruan tinggi yang

berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan seni berbasis teknologi

informasi, oleh karena ituVisi, Misi dan Tujuan Universitas Telkom disusun melalui sebuah

tahapan sistematik yang melibatkan berbagaistakeholder, dengan memperhatikan berbagai

isu strategis di masa depan, dan mempertimbangkan kekuatan diri yang ada. Universitas

Telkom ingin menjadi bagian yang aktif dalam mewujudkan negara Indonesia sebagai

negara maju melalui penyediaan sumber daya manusia serta pengembangan dan penguasaan

teknologi.

13

Secara garis besar proses penyusunan Visi, Misi dan Tujuan Universitas Telkom

dilakukan seperti pada Gambar 2.1 berikut ini.

Tim Perumus melakukan kajian terhadap data dan informasi serta menetapkan posisi Universitas Telkom di masa depan dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki 

oleh Universitas Telkom

Penetapan Statuta Universitas Telkom oleh Yayasan Pendidikan Telkom yang memuat V‐M‐T‐S

Tim Perumus menghasilkan usulan/draft Statuta yang berisikan V‐M‐T‐S

Rapat Pleno Senat Mengenai Statuta Universitas Telkom

Pembentukan Tim Perumus yang merupakan Anggota Senat Universitas Telkom

Masukan Internal melaluiKegiatan:Studi literatur, Evaluasi Diri, Brain‐Storming, Survei, Entitas : pimpinan universitas/ fakultas/ direktorat,  senat fakultas, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa

Masukan Eksternal Kegiatan: Executive Gathering, Benchmarking, Tracer Study.Entitas: industri, alumni, asosiasi, profesi, pakar, masyarakat, regulator/pemerintah

Tim Perumus mengumpulkan Data dan Informasi terkait isu strategis 25 tahun kedepan dari pihak Internal maupun Ekternal

Gambar 0.1 Tahapan Perumusan Visi, Misi dan Tujuan Universitas Telkom

Data dan informasi telah dikumpulkan baik dari masukan internal dan eksternal,

dan dikaitkan dengan berbagai pada isu strategis dalam 25 tahun kedepan. Hasil

pengumpulan data dan informasi terkait isu strategis dalam 25 tahun kedepan terbagi

menjadi 4 isu besar yang menjadi trend global, yaitu globalisasi, keterkaitan universitas dan

industri yang semakin kuat (university-industry linkage), pembangunan ekonomi (economic

development) dan isu pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Keempat isu

besar ini telah disampaikan oleh para futurist dalam bidang pendidikan (Altbach and

Peterson 1999; Duderstadt 1999; Wilen-Daugenti and Mckee 2009).

14

Berdasarkan 4 isu besar tersebut dilakukan proses Evaluasi Diri untuk memberikan

gambaran kekuatan sumber daya yang dimiliki oleh Universitas Telkom sehingga Visi,

Misi, Tujuan dan Sasaran yang ditetapkan menjadi realistik untuk diwujudkan.

2.1.2 Tinjauan Internal: Kekuatan dan Kelemahan

Berdasarkan paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa Visi, Misi, Tujuan dan

Sasaran Universitas Telkom disusun untuk memenuhi karakteristik perguruan tinggi 25

tahun yang akan datang, yaitu:

1. Berorientasi dan beroperasi secara global

2. Memiliki kolaborasi yang kuat dengan industri dan pemerintah

3. Menjadi agen dalam peningkatan dan pertumbuhan ekonomi, serta

4. Memiliki perhatian dan kontribusi terhadap isu sosial dan lingkungan

Detail dari Visi, Misi, dan Tujuan dari Universitas Telkom diberikan pada Gambar

2.2 berikut ini.

Gambar 0.2 Visi, Misi, dan Tujuan Universitas Telkom

Nilai-nilai dasar yang dianut dalam penyelenggaran Tri-Dharma Perguruan Tinggi

di Universitas Telkom dinyatakan sebagai nilai-nilai PRIME yang meliputi

Professionalism, Recognition of achivement, Integrity, Mutual respect, dan

Entrepreneurship.

Visi Menjadi 

perguruan tinggi berkelas dunia yang berperanaktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan seni berbasis teknologi informasi. 

Misi 1. Menyelenggarakan 

dan mengembangkan pendidikan berstandar internasional;

2.Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, manajemen, dan seni yang diakui secara internasional;

3.Memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, manajemen, dan seni, untuk kesejahteraan dan kemajuan peradaban bangsa.

Tujuan

1.Tercapainya kepercayaan dari seluruh pemangku kepentingan;

2. Menghasilkan lulusan yang memiliki integritas, kompetensi, dan daya saing nasional dan internasional;

3. Menciptakan budaya riset, atmosfir akademik lintas budaya, dan jiwa kewirausahaan di kalangan sivitas akademika;

4. Menghasilkan karya penelitian dan produk inovasi yang memberikan manfaat bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat dan mendukung pembangunan ekonomi nasional.

15

Sedangkan tujuan Universitas Telkom adalah sebagai berikut:

a. Tercapainya kepercayaan dari seluruh pemangku kepentingan;

b. Menghasilkan lulusan yang memiliki integritas, kompetensi, dan daya saing

nasional dan internasional;

c. Menciptakan budaya riset, atmosfir akademik lintas budaya, dan jiwa

kewirausahaan di kalangan sivitas akademika;

d. Menghasilkan karya penelitian dan produk inovasi yang memberikan manfaat bagi

peningkatan kualitas hidup masyarakat dan mendukung pembangunan ekonomi

nasional.

Makna dari perguruan tinggi berkelas dunia yang tercantum dalam Visi Universitas

Telkom berorientasi pada hasil luaran dalam bidang Tri-Dharma Perguruan Tinggi, sebagai

berikut.

a. Pada dharma pendidikan, Universitas Telkom akan menghasilkan lulusan yang

dapat bersaing secara internasional dalam era-globalisasi. Beberapa kondisi yang

dapat mencerminkan daya saing lulusan adalah: waktu tunggu dalam bekerja,

lulusan memperoleh pekerjaan pada perusahaan multi-nasional atau bekerja diluar

negeri, lulusan melanjutkan studi lanjut ke jenjang yang lebih tinggi pada perguruan

tinggi di dalam maupun luar negeri.

b. Untuk dharma penelitian, Universitas Telkom secara sistematis meningkatkan

kualitas dan kuantitas dalam bidang penelitian agar terwujud: penelitian kolaborasi

dengan perguruan tinggi dalam dan luar negeri, paten/HaKi, peningkatan publikasi

ilmiah dalam jurnal/proceding berkualitas, kebermanfaatan publikasi dilihat dari

sitasi, setiap dosen wajib melakukan penelitian.

c. Luaran pada dharma pengabdian masyarakat yang ingin dicapai oleh Universitas

Telkom antara lain: adanya produk hasil dari sivitas akademik yang dimanfaatkan

oleh masyarakat, terwujudkan kelompok/komunitas/masyarakat binaan, agenda

pelatihan peningkatan sumber daya manusia untuk masyarakat, kolaborasi

pembinaan masyarakat dengan pihak ekternal baik dalam maupun luar negeri.

Tri-Dharma perguruan tinggi yang dimaknai oleh anggota sivitas akademik

Universitas Telkom diberikan dalam Tabel 2.1 sebagai berikut.

16

Tabel 0.1 Makna Tri-Dharma perguruan tinggi

Tridharma  Output/Outcomes/Impact/Recognition 

Pendidikan  Studi lanjut lulusan dan dosen ke LN, student and faculty exchange, joint degree, summer course, joint supervision 

Penelitian  joint research, joint publications, international conference, international journal, internationally joint conference, Scopus Index 

Pengabdian Masyarakat 

abdimas internasional, aktivitas mahasiswa dan dosen di organisasi internasional, inkubasi bisnis yang berkembang secara nasional dan internasional 

Untuk mencapai tujuan, Universitas Telkom memiliki 2 tingkat rencana strategis,

yaitu Rencana Induk Pengembangan (RENIP) dengan jangka waktu 25 tahun, yang dibagi

dalam 5 (lima) periode Rencana Strategis (RENSTRA) dengan jangka waktu 5 tahun.

RENIP Universitas Telkom dimulai dari tahun 2013 sejak masa pendiriannya hingga 25

tahun kemudian ditahun 2038. RENIP Universitas Telkom tergambar di Gambar 2.3 di

bawah.

Gambar 0.3 Rencana induk pengembangan (RENIP) Universitas Telkom Th 2014-2038

Dalam RENIP Universitas Telkom 2014-2038 (Gambar 2.3) tergambar visi jangka

panjang Universitas Telkom yaitu menjadi sebuah perguruan tinggi entrepreneur global (the

global entrepreneurial university).

17

Dari penjelasan sebelumnya, RENIP Universitas Telkom mencakup 5 (lima)

periode RENSTRA. Detail dari target capaian tiap RENSTRA Universitas Telkom ada pada

Tabel 2.2 berikut.

Tabel 0.2 Rencana milestone 5 (lima) periode RENSTRA dalam RENIP Th 2014-2038

Milestone  Renstra  Focus  Attribute  Indicator Coverage 

2013  Tel‐U Establishement 

2018  Renstra I 2014‐2018 

Education and Publication Focus 

World Class University  International education, research, and community service 

outcomes 

2023  Renstra II 2019‐2023 

Research Quality Focus 

World Class Research University 

Internationally recognized research contributions 

2028  Renstra III 2024‐2028 

National Economic Contribution Focus 

National Excellent Entrepreneurial 

University 

Internationally recognized research and national economic 

contributions 

2033  Renstra IV 2029‐2033 

International Economic 

Contribution Focus 

World Class Entrepreneurial 

University 

Economic contributions for ASEAN‐wide and other countries 

2038  Renstra V 2034‐2038 

Global Economic Contribution Focus 

Global Entrepreneurial University 

Economic contributions for worldwide 

RENIP 2014-2038 terdiri dari 5 (lima) periode RENSTRA (Gambar 2.4). Saat ini,

Universitas Telkom berada pada periode RENSTRA I tahun 2014 hingga tahun 2018.

RENSTRA kemudian diturunkan menjadi RENSTRA Fakultas dan RENSTRA direktorat.

Gambar 0.4 Hubungan RENIP dan RENSTRA universitas

Rencana Strategis (RENSTRA) tahun 2014-2018 memiliki Visi menjadi perguruan

tinggi berkelas dunia yang berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan seni

berbasis teknologi informasi di tahun 2018. Visi ini didasari oleh sebuah kesadaran bahwa

kondisi bangsa Indonesia hari ini masih berpotensi untuk lebih maju setara dengan bangsa-

RENIP 2014‐2038

Renstra I2014‐2018

Renstra Fakultas

Renstra Direktorat

Renstra II 2019‐2023

Renstra III 2024‐2028

Renstra IV 2019‐2033

Renstra V 2034‐2038

18

bangsa lain di dunia. Salah satu cara yang terbukti efektif untuk meningkatkan daya saing

tersebut adalah dengan pendidikan yang berkualitas.

Milestone pada RENSTRA I tahun 2014-2018 diperlihatkan pada Gambar 2.5 dan

Tabel 2.3 sebagai berikut. Pada tahun 2016, Universitas Telkom fokus dalam mewujudkan

academic resources excelence dan standar nasional menurut DIKTI.

Gambar 0.5 RENSTRA Universitas Telkom Tahun 2014-2018

Tabel 0.3 Rencana milestone pada RENSTRA Universitas Telkom Tahun 2014-2018

Mile‐stone  Program Focus  Indicator 

2014  GovernanceExcellence ISO Complience 

BAN‐PT Complience 

2015 Academic Management 

Excellence ISO 9001 Certification 

2016  Academic Resource Excellence SN‐Dikti Complience 

ISO 20000‐1 Certification 

2017  Academic Quality Excellence AIPT Accreditation 

ABEST‐21 Accreditation JABEE Accreditation 

2018  Research Quality Excellence Patent, HKI, 

Top‐10 National Rank in Scopus Indexed, 

Milestone berikutnya dari RENSTRA I 2014-2018 adalah bahwa pada tahun 2017,

Universitas Telkom diharapkan menunjukkan Academic Quality Excellence. Kemudian

pada tahun 2018, Universitas Telkom diharapkan menunjukkan Research Quality

19

Excellence dengan peningkatan non tuition fee sebagai kriteria dari perguruan tinggi bertaraf

internasional. Keseluruhan milestone RENSTRA harus diperhatikan oleh seluruh stake-

holder Universitas Telkom dalam mewujudkan cita-cita institusi.

Universitas Telkom menerapkan prinsip PPEPP (Perencanaan, Pelaksanaan,

Evaluasi, Pengendalian, Peningkatan) padaGambar 2.6, sebagai mekanisme kontrol

implementasi RENIP dan RENSTRA. Setiap tahun lembaga menyusun Rencana Kerja

Manajerial (RKM), Rencana Kerja Anggaran (RKA), mekanisme kontrol yang meliputi

pengukuran dan evaluasi dilakukan melalui Evaluasi dan Pengukuran Kinerja dalam setiap

tingkatan (Universitas, Fakultas / Direktorat, Program Studi / Unit, Individu). Hasil Evaluasi

dan Pengukuran pada tahun ke-N dimanfaatkan untuk proses Peningkatan Kinerja tahun ke-

N+1. Pada implementasinya proses penetapan RKM-RKA level Universitas pada tahun ke-

N, membutuhkan mekanisme pembagian dan penyesuaian dengan usulan RKM-RKA yang

ada di Fakultas/Direktorat, sehingga sehingga implementasi program pengembangan di

Triwulan I sering mengalami keterlambatan.

Pengukuran/monitoring pencapaian kinerja Universitas, Fakultas/ Direktorat,

Program Studi / Unit dan Individu diukur secara triwulan menggunakan Instrument yang

telah ditetapkan, yaitu: Kontrak Manajemen (KM) untuk level Pimpinan (Rektor, Dekan/

Direktur), Nilai Kinerja Unit untuk Ketua Program Studi / Kepala Unit), BKD untuk Dosen

dan BKND untuk Tenaga Kependidikan. Pengukuran kinerja unit dan Individu (Dosen dan

Tenaga Kependidikan) dilakukan oleh atasan yang bersangkutan. Pengukuran dan evaluasi

pencapaian indikator kinerja utama RENSTRA, sebagai sebuah panduan dalam mencapai

Visi, Misi dan Tujuan, dilaksanakan oleh Unit Pengembangan Organisasi dan Peningkatan

Performansi didampingi oleh Komite Manajemen Transformasi.

Universitas telah menerapkan merit sistem sebagai salah satu strategi untuk

mencapai Visi dan Misi, dimana hasil pencapaian kinerja triwulan ke-N akan mempengaruhi

besaran remunerasi yang diterima oleh pegawai pada triwulan ke-N+1.

20

Gambar 0.6 Siklus P-P-E-P-P Universitas Telkom

Pengukuran dan evaluasi pencapaian indikator kinerja utama RENSTRA, sebagai

sebuah panduan dalam mencapai Visi, Misi dan Tujuan, dilaksanakan oleh Unit

Pengembangan Organisasi dan Peningkatan Performansi didampingi oleh Komite

Manajemen Transformasi.

Hasil realisasi target RENSTRA tahun 2014 serta tahun 2015 tercantum dalam

Tabel 2.4 dan untuk perbandingan pencapaian RENSTRA 2014 dengan 2015 berbasis

nilai/angka tercantum dalam Tabel 2.4.

Ent

Level Prodi / Unit

Level Fakultas / Direktorat

Level Universitas

Evaluasi dan Pengendalian

Badan Penyelenggara (YPT)

Tah

STATUTA V-M-T-S

RENIP Universitas

RENSTRA Universitas

RENSTRA Fakultas / Direktorat

Usulan RKM-RKA Tahunan Universitas

Usulan RKM-RKA Tahunan Program Studi / Unit

Pembahasan dan Pengesahan RKM-RKA Tahunan Universitas oleh YPT

Perencanaan

RKM-RKA Tahunan Definitif Universitas

Usulan RKM-RKA Fakultas / Direktorat

RKM-RKA Tahunan Definitif Fakultas / Direktorat

RKM-RKA Tahunan Program Studi / Unit Kontrak BKD

K. M. Rektor

K. M. Dekan / Direktur

Kinerja Unit, BKD, BKND

Remunerasi

Remunerasi

Remunerasi

Kinerja Lembaga

Remunerasi

Pelaksanaan

Pelaksanaan Program

Pelaksanaan Program

Pelaksanaan Program

Peningkatan : Hasil Evaluasi dan Pengukuran Kinerja Tahun ke-N digunakan sebagai panduan untuk meningkatkan performansi Kinerja Tahun ke-N+1

21

Tabel 0.4 Rencana milestone pada RENSTRA Universitas Telkom Tahun 2014-2018 No  Indikator Kinerja Utama  Target 

2014 Realisasi 2014 Status 

2014* Target 2015 

Realisasi 2015 

Status 2015* 

1.   Sertifikat ISO  50% 50% + 100%  100%  +

2.   Akreditasi AIPT  50%  66%  +  100%  90%  ‐ 

3.   Kepuasan pegawai  75%  75  +  75%  73%  ‐ 

4.   Kepuasan mahasiswa  78 78 + 79%  77,7%  ‐

5.   Rangking webometric  7500  5192  +  2500  4606  ‐ 

6.   Rasio  prodi  terakreditasi  A  dan atau B 

86%  85%  ‐  75%  92,50%  + 

7.   Prosentase terpenuhinya SNPT  25%  N/A  N/A  50%  N/A  N/A 

8.   Pendapatan  (dalam  jutaan rupiah) 

288.000 248.044 ‐ 315.000  292.126  ‐

9.   SHU (dalam jutaan rupiah)  35.000  28.000  ‐  38.400  53.000  ‐ 

10.   OR  88%  88.62%  ‐  83%  84%  ‐ 

11.   Rasio NTF  9% 8,69% ‐ 11%  4,6%  ‐

12.   Tingkat  kepuasan  pengguna lulusan 

82%  83%  +  82%  84%  + 

13.   Waktu tunggu lulusan  5 bulan  1,8 bulan  +  5 bulan  3,21 bulan 

14.   Rasio lulusan tepat waktu  45%  45%  +  50%  41.42%  ‐ 

15.   Lulusan  yang bekerja  di  luar negeri 

10% N/A N/A 15%  N/A  N/A

16.   Rasio  jumlah  dosen  ber‐JFA  LK dan GB 

6% 4,2% 

‐ 9% 7,1%  ‐

17.   Jumlah Anker Professor  0 0 ‐ 0 0  +

18.   Rasio  jumlah  dosen berpendidikan S3  

9%  8,7%  ‐  11%  10,9%  ‐ 

19.   Jumlah  dosen  yang  mendapat beasiswa 

120  92  ‐  150  129  ‐ 

20.   Rasio  jumlah  mahasiswa  yang ikut  seleksi  berbanding  daya tampung 

4 3,9 ‐ 4 4.04  +

21.   Rasio  jumlah  mahasiswa  yang daftar  berbanding  mahasiswa yang dipanggil 

35% 41% + 40%  38.9%  ‐

22.   Jumlah prestasi mahasiswa  100 128 + 150  220  +

23.   Jumlah mahasiswa asing  100 26 ‐ 150  46  ‐

24.   Jumlah mahasiswa PJJ  166  161  ‐  200  149  ‐ 

25.   Jumlah  mahasiswa  yang mendapat beasiswa 

750  1437  +  1000  1906  + 

26.   Rata‐rata  alokasi  dana  riset per dosen per tahun 

10jt 10,3jt + 12jt  11,6jt  ‐

27.   Rata‐rata  alokasi  dana pengabdian  masyarakat  per dosen per tahun 

1,2jt 1,3 + 1,4jt  2,4jt  +

28.   Rata‐rata  jumlah  publikasi ilmiah pada  jurnal  Internasional terindeks  

10 64 + 20 124  +

29.   Rata‐rata  jumlah  publikasi ilmiah  pada  Prosiding Internasional terindeks 

50 86 + 75 194  +

30.   Jumlah  sitasi  pada  publikasi ilmiah per tahun 

25 190 + 30 286  +

31.   Jumlah HAKI/PATEN  20  38  +  30  102  + 

32.   Jumlah  Buku  Ajar  yang diterbitkan 

20  30  +  30  70  + 

22

No  Indikator Kinerja Utama  Target 2014 

Realisasi 2014  Status 2014* 

Target 2015 

Realisasi 2015 

Status 2015* 

33.   Jumlah kegiatan kemahasiswaan yang  terkait  dengan kewirausahaan 

100  N/A  N/A  150  32  ‐ 

34.   Jumlah produk/hasil  karya yang bermanfaat bagi masyarakat 

35  N/A  N/A  60  16  ‐ 

35.   Jumlah kerjasama profit  50  90  +  60  111  + 

36.   Jumlah kerjasama non profit  65 130 + 150  30  ‐

Catatan : 

*tanda ‐/+ menunjukkan relevansi capaian, ‘‘ belum memenuhi , ‘+’ telah memenuhi, N/A belum ada data pengukuran. 

** Warna oranye menunjukkan perubahan dari + di tahun 2014 menjadi – ditahun 2015, warna hijau menunjukkan perubahan dari ‐ di tahun 2014 menjadi + ditahun 2015 

Dari Tabel 2.4, pada tahun 2014 dari 36 indikator yang ditetapkan, 31 indikator

berhasil diukur dan 20 indikator telah mencapai/melampaui target yang ditetapkan.

Sedangkan untuk tahun 2015, jumlah indikator yang berhasil diukur meningkat dari semula

31 indikator menjadi 33 indikator dan 14 indikator telah mencapai/melampaui target yang

ditetapkan.

Mengacu pada Tabel 2.4, pencapaian target tahun 2015 mengalami penurunan

dibandingkan dari tahun 2014. Indikator yang mengalami perubahan dari ‘+’ di tahun 2014

menjadi ‘-‘ di tahun 2015 adalah:

1) Akreditasi AIPT, target awal adalah mengirimkan dokumen borang AIPT di tahun

2015.

2) Kepuasan pegawai, mengalami penurunan dari 75% menjadi 73%

3) Kepuasan mahasiswa, mengalami penurunan dari 78% menjadi 77,7%

4) Rangking webometric, naik dari 5.192 menjadi 4.606 namun belum mencapai target

pada posisi 2.500

5) Rasio lulusan tepat waktu, mengalami penurunan dari 45% menjadi 41,42%

6) Rasio jumlah mahasiswa yang daftar berbanding mahasiswa yang dipanggil,

mengalami penurunan dari 41% menjadi 38,9%

7) Rata-rata alokasi dana riset per dosen per tahun, naik dari 10.3 jt per-dosen menjadi

11.6 jt per-dosen namun belum mencapai target 12 jt per-dosen

8) Jumlah kerjasama non profit, mengalami penurunan dari 130 menjadi 30.

8 (delapan) indikator yang mengalami penurunan mendapatkan perhatian khusus

dari manajemen/pimpinan, meskipun pada indikator kepuasan penurunan yang terjadi tidak

terlalu signifikan. Indikator yang perlu menjadi prioritas adalah rasio lulusan tepat waktu

23

dan rasio jumlah mahasiswa yang daftar berbanding mahasiswa yang dipanggil karena

indikator ini sangat berperan dalam tingkat kepercayaan stakeholder Universitas Telkom.

Penurunan beberapa capaian indikator berkorelasi dengan hasil survei terkait visi

dan misi dengan responden dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa. Survei terkait visi

dan misi dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi tentang:

1. Pengetahuan dan pemahaman responden terhadap visi dan misi

2. Komitmen responden untuk mewujudkan visi dan misi

3. Penilaian responden terhadap kerealistikan visi dan misi

4. Sikap responden dalam memandang visi dan misi

5. Peran serta responden dalam mewujudkan visi dan misi

Dari hasil pengolahan data survei diperoleh hasil sebagai berikut, penilaian menggunakan

skala likert (1 s/d 4):

Tabel 0.5 Hasil survei pemahaman terhadap visi misi No  Elemen Yang Diukur  Hasil Pengukuran

1  Pengetahuan dan pemahaman responden terhadap visi dan misi 3,21 

2  Komitmen responden untuk mewujudkan visi dan misi 3,01 

3  Penilaian responden terhadap kerealistikan visi dan misi  3,04 

4  Sikap responden dalam memandang visi dan misi  2,95 

5  Peran serta responden dalam mewujudkan visi dan misi  2,95 

Hasil survei menunjukkan bahwa pemahaman, komitmen dan penilaian terhadap

kerealistikan visi dan misi telah berada pada kondisi yang baik (mendapat skor diatas 3).

Elemen yang perlu mendapatkan perhatian adalah sikap dan peran serta dalam mewujudkan

visi dan misi (mendapatkan skor dibawah 3), dimana elemen ini terkait dengan pemahaman

dan partisipasi terhadap program kerja dalam mewujudkan visi dan misi. Mekanisme

penyusunan program kerja telah menerapkan pendekatan top-down dan buttom-up yang

memberikan kesempatan bagi setiap sivitas akademik untuk terlibat dalam penyusunan

program kerja. Namun hasil survei mengindikasikan perlu dilakukan penguatan dan

perbaikan mekanisme penyusunan program kerja agar elemen internal dapat lebih

mengetahui, memahami dan berperan aktif dalam melaksanakan serta mencapai target yang

telah ditetapkan.

Meskipun dari sisi pencapaian target mengalami penurunan, jika melihat pada

angka realisasi, terdapat 24 dari 36 indikator yang mengalami peningkatan pada tahun 2015

24

dibandingkan dengan tahun 2014 (Tabel 2.6). Tabel 2.6 memperlihatkan perbandingan

capaian indikator RENSTRA berbasis angka atau nilai pada tahun 2014 dan 2015.

Tabel 0.6 Perbandingan Capaian Indikator RENSTRA berbasis Angka/Nilai tahun 2014 dan 2015

No  Indikator Kinterja Utama  Realisasi 2014  Realisasi 2015  Status 

1.  Sertifikat ISO  50% 100% + 

2.  Akreditasi AIPT  66% 90% + 

3.  Kepuasan pegawai  75 73% ‐ 

4.  Kepuasan mahasiswa  78 77.70% ‐ 

5.  Rangking webometric  5192 4606 + 

6.  Rasio prodi terakreditasi A dan atau B 85% 92.50% + 

7.  Prosentase terpenuhinya SNPT N/A N/A N/A 

8.  Pendapatan (dalam jutaan rupiah) 248.044 292.126 + 

9.  SHU (dalam jutaan rupiah)  28 53 + 

10.  OR  88.62% 84% ‐ 

11.  Rasio NTF  8.69% 4.60% ‐ 

12.  Tingkat kepuasan pengguna lulusan 83% 84% + 

13.  Waktu tunggu lulusan  1.8 3.21 ‐ 

14.  Rasio lulusan tepat waktu  45% 41.42% ‐ 

15.  Lulusan yang bekerja di luar negeri N/A N/A N/A 

16.  Rasio jumlah dosen ber‐JFA LK dan GB 4.20% 7.10% + 

17.  Jumlah Anker Professor  N/A N/A N/A 

18.  Rasio jumlah dosen berpendidikan S3  8.70% 10.90% + 

19.  Jumlah  dosen  yang  mendapat beasiswa 

92 129 + 

20.  Rasio  jumlah  mahasiswa  yang  ikut seleksi berbanding daya tampung 

3.9 4.04 + 

21.  Rasio  jumlah mahasiswa  yang  daftar berbanding mahasiswa yang dipanggil 

41% 38.90% ‐ 

22.  Jumlah prestasi mahasiswa  128 220 + 

23.  Jumlah mahasiswa asing  26 46 + 

24.  Jumlah mahasiswa PJJ  161 149 ‐ 

25.  Jumlah  mahasiswa  yang  mendapat beasiswa 

1437 1906 + 

26.  Rata‐rata alokasi dana riset per dosen per tahun 

10.3 11.6 + 

27.  Rata‐rata  alokasi  dana  pengabdian masyarakat per dosen per tahun 

1.3 2.4 + 

28.  Rata‐rata jumlah publikasi ilmiah pada jurnal Internasional terindeks  

64 124 + 

29.  Rata‐rata jumlah publikasi ilmiah pada Prosiding Internasional terindeks 

86 194 + 

30.  Jumlah sitasi pada publikasi ilmiah per tahun 

190 286 + 

25

No  Indikator Kinterja Utama  Realisasi 2014  Realisasi 2015  Status 

31  Jumlah HAKI/PATEN  38 102 + 

32  Jumlah Buku Ajar yang diterbitkan 30 70 + 

33  Jumlah kegiatan kemahasiswaan yang terkait dengan kewirausahaan 

N/A 32 + 

34  Jumlah  produk/hasil  karya  yang bermanfaat bagi masyarakat 

N/A 16 + 

35  Jumlah kerjasama profit  90 111 + 

36  Jumlah kerjasama non profit  130 30 ‐ 

Catatan : 

*tanda ‐/+ menunjukkan relevansi capaian, ‘‘ mengalami penurunan , ‘+’ mengalami peningkatan. N/A belum ada data pengukuran. 

 

Pengukuran, analisa dan evaluasi performansi level Universitas telah

didokumentasikan pada level makro, namun kontribusi dari Fakultas/Direktorat, Program

Studi/Unit dan Individu belum dipaparkan secara detail dalam dokumentasi.

2.1.3 Tinjauan Eksternal: Peluang dan Ancaman

Terbentuknya Universitas Telkom merupakan sebuah wujud nyata komitmen

segenap sivitas akademik dalam memberikan kontribusi terhadap bangsa melalui

penyelenggaraan Pendidikan Tinggi. Pencapaian Universitas Telkom yang secara internal

diukur melalui pencapaian indikator RENSTRA menjadi salah satu faktor hadirnya

apresiasi dari stake-holder eksternal (Gambar 2.7).

Gambar 0.7 Beberapa apresiasi pihak eksternal terhadap Universitas Telkom

Sebagai sebuah perguruan tinggi, apresiasi pihak ekternal tidak terlepas dari kinerja

bidang penelitian, sebagai motor penggerak sebuah perguruan tinggi. Dari pencapaian

26

indikator RENSTRA, bidang penelitian khususnya publikasi ilmiah terindeks SCOPUS,

menunjukkan peningkatan kinerja (Gambar 2.8).Tahun 2016 (455 karya ilmiah),

menunjukkan peningkatan 400% dibandingkan tahun 2014 (97 karya ilmiah).

Gambar 0.8 Publikasi terindeks Scopus oleh sivitas akademik Universitas Telkom

Salah satu isu besar pada kawasan ASEAN adalah pemberlakukan Masyarakat

Ekonomi Asean (MEA)di tahun 2015. Penerapan MEA akan membuka dan memperluas

batas interaksi dan pangsa pasar dalam berbagai bidang yang terkait dengan ekonomi.Untuk

memenangkan persaingan, negara dapat mengandalkan keunggulan komparatif ataupun

keunggulan kompetitif. Keunggulan komparatif dalam persaingan di perdagangan

internasional akan bergeser menjadi persaingan dalam keunggulan kompetitif yang semakin

strategis.

Komitmen untuk menciptakan sebuah sistem pendidikan yang berkualitas

khususnya pada pendidikan tinggi merupakan salah satu cara dalam meningkatkan daya

sebuah negara. Peningkatan komitmen pemerintah Indonesia dalam bidang pendidikan

secara makro tercermin pada peningkatan jumlah anggaran dalam APBN seperti yang

ditunjukkan pada Gambar 2.9. Ini adalah peluang bagi Universitas Telkom untuk

memperoleh bantuan dana dalam bidang pendidikan (beasiswa mahasiswa atau dosen),

penelitian, dan pengembangan Perguruan Tinggi. Secara umum, ini dapat juga dilihat

27

sebagai adanya peluang dalam mewujudkan Universitas Telkom sebagai perguruan

internasional berbasis riset sesuai RENSTRA 2014-2018.

Penyediaan anggaran juga diiringi dengan perubahan regulasi kebijakan yang

makin kuat dalam bidang pendidikan yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas.

Kebijakan-kebijakan pemerintah yang baru ini perlu diperhatikan oleh Universitas Telkom

agar dapat meningkatkan kualitas proses pendidikan dikti melebihi harapan pemerintah.

Gambar 0.9 Anggaran Pendidikan per sub Fungsi Tahun 2008-2014

[http://www.bppk.kemenkeu.go.id/]

Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan telah membawa kita menuju suatu

bentuk masyarakat modern dimana hampir semua aspek dalam kehidupan dipermudah

melalui teknologi dan ilmu pengetahuan. Dalam kehidupan ekonomi, pergeseran paradigma

tersebut memberikan implikasi terhadap terjadinya proses transisi perekonomian dunia yang

semula berbasiskan pada sumber daya (Resource Based Economy) menjadi perekonomian

yang berbasis pengetahuan (Knowledge Based Economy), sebagaimana ditunjukkan pada

Gambar 2.10. Hal ini tentunya membawa peluang yang lebih besar bagi Universitas Telkom

yang memiliki visi untuk menjadi perguruan tinggi berkelas dunia yang berperan aktif dalam

pengembangan ilmu pengetahuan dan seni berbasis teknologi informasi.

28

Gambar 0.10 Ilustrasi Perubahan Paradigma Ekonomi Menjadi Knowledge Base Economy (KBE)

Indonesia sendiri telah membentuk Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) yang

bertugas bertugas membantu presiden dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan,

dan sinkronisasi kebijakan di bidang ekonomi kreatif. Target dari BEKRAF adalah

menciptakan ekosistem ekonomi kreatif (industri kreatif dimana ICT menjadi salah satu

komponen yang sangat penting) yang efisien dan kondusif, sehingga para pelaku bisa

berkarya lebih baik sehingga ekonomi kreatif bisa memberikan kontribusi pendapatan yang

selalu meningkat terhadap PDB nasional.

Gambar 0.11 Gambaran Umum Industri Kreatif di Indonesia[ Indra Utoyo, Masyarakat Industri

Kreatif TIK Indonesia, 2009]

29

Gambar 2.11 menunjukkan gambaran umum dari industri kreatif di Indonesia

dengan potensi pendapatan, lapangan kerja dan perusahaan.Hal ini merupakan sebuah

peluang bagi Universitas Telkom untuk berpartisipasi, bekerjasama dengan pemerintah dan

industri dalam pengembangan bidang ICT dan industri kreatif untuk mewujudkan Visi dan

Misi Universitas Telkom,

Dalam 6 tahun terakhir (2010-2015) kondisi perekonomian dunia mengalami

perlambatan karena berbagai faktor, Indonesia juga terkena dampak perlambatan,

sebagaimana yang diperlihatkan pada Gambar 2.12. Salah satu indikatornya adalah nilai

pertumbuhan GDP yang cenderung menurun kondisi ini memungkinkan terjadinya

perubahan pola pengeluaran masyarakat dalam perekonomian, salah satunya pada bidang

pendidikan.

Gambar 0.12 Grafik GDP Growth Indonesia dan Dunia tahun 2010-2015 dalam persen

[http://data.worldbank.org/]

2.1.4 Identifikasi SWOTKomponen A: Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi

Pengembangan

Dari uraian tinjauan internal dan eksternal pada sub bab sebelumnya, dapat

diidentifikasi sejumlah kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada Komponen A yang

ditabelkan sebagai berikut (Tabel 2.7).

0

1

2

3

4

5

6

7

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Indonesia

Dunia

30

Tabel 0.7 Deskripsi SWOT untuk komponen A: Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi pencapaian

KEKUATAN / STRENGTH (S)

No  Deskripsi  Kode

1  Visi,  Misi,  Tujuan  dan  Sasaran  disusun  melalui  mekanisme  yang  melibatkan  seluruh stakeholder (internal dan eksternal) 

S1

2  Memiliki milestone pencapaian  jangka panjang  (25  tahun‐RENIP) dan  jangka pendek  (5 tahun‐RENSTRA) 

S2

3   Adanya  RENSTRA  pada  level  Fakultas/Direktorat  sebagai  turunan  dari  RENSTRA  level Universitas 

S3

4   Menerapkan  mekanisme  Perencanaan‐Pelaksanaan‐Evaluasi‐Pengukuran‐Peningkatan (P‐P‐E‐P‐P) dalam pencapaian milestone 

S4

5  Adanya pengukuran pencapaian indikator Rencana Strategis setiap tahun. S5

KELEMAHAN / WEAKNESS (W)

No  Deskripsi  Kode

1  RKM‐RKA  yang  telah  ditetapkan  membutuhkan  proses  pembagian  di  level Fakultas/Direktorat yang berpotensi dapat mengganggu program pengembangan pada triwulan 1. 

W1

2  Terdapat  beberapa  indikator  RENSTRA  yang masih  belum  diukur,  seperti:  Prosentase terpenuhinya SNPT, Lulusan yang bekerja di luar negeri,Jumlah Anker Professor, 

W2

3  Hasil  pengukuran  2  tahun  terakhir  (2014,  2015)  menunjukkan  pencapaian  indikator dalam Rencana Strategi mengalami penurunan. Hal ini berkorelasi dengan pengukuran efektifitas sosialisasi visi dan misi pada elemen sikap dan peran serta yang masih dinilai kurang (mendapatkan skor dibawah 3) 

W3

4  Dokumentasi  lengkap  terkait monitoring/pengukuran analisa dan evaluasi masih pada level  Universitas,  perlu  dibuat  lebih  detail  untuk  level  Fakultas/Direktorat,  Program Studi/Unit  dan  Individu.seperti:  rata‐rata dana penelitian dan pengabdian masyarakat per‐dosen, waktu tunggu lulusan, jumlah kerjasama profit atau non‐profit 

W4

PELUANG / OPPORTUNITY (O)

No  Deskripsi  Kode

1   Meningkatnya kepercayaan stakeholder terhadap Universitas Telkom terkait ekosistem Tri‐Dharma Perguruan Tinggi 

O1

2  Terbukanya pangsa pasar baru melalui MEA O2

3  Peningkatan anggaran pemerintah dalam bidang Pendidikan yang menyediakan program dari sisi pendidikan (beasiswa mahasiswa atau dosen), penelitian, dan pengembangan Perguruan Tinggi 

O3

4  Pemerintah dan Industri mengeluarkan program‐program dalam bidang ICT dan industri kreatif yang relevan dengan Visi dan Misi Universitas Telkom, 

O4

ANCAMAN / THREAT (T)

No  Deskripsi  Kode

1  Perkembangan yang pesat dalam bidang Pendidikan Tinggi (regulasi maupun kompetitor) yang  berpotensi  membuat  indikator  capaian  yang  ditetapkan  menjadi  out‐off‐date sehingga perlu disesuaikan/dirombak. 

T1

2  Kondisi perekonomian global yang belum stabil sehingga berpengaruh pada pengeluaran masyarakat pada bidang pendidikan 

T2

31

2.2 Evaluasi Komponen B: Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan

Penjaminan Mutu

2.2.1 Uraian Umum

Sistem tata pamong dan tata kelola Universitas Telkom tertuang dalam Statuta dan

Struktur Organisasi dan Tata Kelola (SOTK) Universitas Telkom, didasarkan pada SK

Dewan Pengurus Yayasan Pendidikan Telkom No. KEP.0422/00/DGA-02/YPT/2015

Tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Universitas Telkom. Setiap posisi dari berbagai

unsur di Universitas Telkom telah dipetakan sesuai kebutuhannya dan dilengkapi dengan

tugas dan tanggung jawab yang melekat kepada posisi tersebut.

Pimpinan tertinggi di Universitas Telkom adalah Rektor, yang dalam

melaksanakan tugasnya dibantu empat orang Wakil Rektor. Susunan organisasi Universitas

Telkom dapat dilihat pada Gambar 2.13.

Struktur organisasi Universitas Telkom terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu

pelaksana akademik dan pelaksana pendukung akademik. Pelaksana akademik adalah

fakultas yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan, pengajaran, penelitian dan

pengabdian masyarakat melalui berbagaiprogram studi. Unsur pelaksana fakultas terdiri

dari Dekan dibantu Wakil Dekan II Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, dan Wakil

Dekan II Bidang Keuangan dan Sumber Daya, Kepala Urusan Sekretariat Fakultas, Ketua

Program Studi, Sekretaris Program Studi, Dosen dan Tenaga Kependidikan (Gambar 2.13).

Setiap fakultas memiliki sejumlah kelompok keahlian yang merupakan kelompok

fungsional tenaga keilmuan pada disiplin ilmu dan keahlian tertentu yang berada dalam

satuan akademik pada unit keilmuan serumpun. Sedangkan pelaksana pendukung akademik

adalah direktorat atau unit yang menyelenggarakan kegiatan yang mendukung kegiatan

Program Studi Diploma/Sarjana/Pasca Sarjana.

32

REKTORSENAT

BAGIAN KESEKRETARIATAN & PUBLIC RELATION

SATUAN PENJAMINAN 

MUTU

SATUAN AUDITINTERNAL

FAK.TEKNIK ELEKTRO (FTE)

FAK.EKONOMI & BISNIS (FEB)

FAK.INDUSTRI KREATIF (FIK)

FAK.REKAYASA INDUSTRI (FRI)

FAK.INFORMATIKA (FIF)

FAK.KOMUNIKASI & BISNIS (FKB)

KOORDINATORMANAJEMEN

TRANSFORMASI

FAK.ILMU TERAPAN (FIT)

WAREK IIKEUANGAN &

SUMBER DAYA

WAREK IIIADMISI & 

KERJASAMA

WAREK IVPENELITIAN & 

KEMAHASISWAAN

WAREK IAKADEMIK & SISFO

SUSUNAN ORGANISASI UNIVERSITAS TELKOM

Pimpinan Lembaga

KETUARESEARCHCENTER

SEKRETARISRESEARCHCENTER

Advisory Board

 

Gambar 0.13 Struktur organisasi Universitas Telkom

Pelaksana pendukung akademik adalah direktorat atau unit yang

menyelenggarakan kegiatan yang mendukung kegiatan Program Studi

Diploma/Sarjana/Pasca Sarjana.

Total jumlah dosen tetap di Universitas Telkom adalah sebanyak 723 orang yang

terdistribusi ke dalam tujuh (7) fakultas dan 28 program studi jenjang diploma, sarjana dan

pasca sarjana. Sejumlah dosen tetap juga mendapatkan tugas tambahan struktural,

mencakupi tugas tambahan sebagai Rektor, Wakil Rektor, Direktur, Ka.Bag/Manager,

Ka.Ur/Asman, Dekan dan Wakil Dekan.

Jumlah tenaga kependidikan di Universitas Telkom sebanyak 282 orang. Tenaga

kependidikan ini secara umum memiliki tugas pokok dan fungsi di bidang administrasi baik

bidang akademik maupun pendukung akademik, kemahasiswaan. Admisi, keuangan,

logistik dan aset, karir alumni, kepegawaian serta penjaminan mutu.

Struktur organisasi fakultas diberikan pada Gambar 2.14. Setiap personil memiliki

tanggung jawab, tugas, dan fungsi yang diatur dalam struktur organisasi dan tatakelola

berdasarkan SK yayasan No. KEP.0422/00/DGA-02/YPT/2015.

33

Gambar 0.14 Struktur organisasi fakultas di Universitas Telkom

Dalam rangka memastikan pelaksanaan Good University Governance (GUG),

pimpinan universitas memastikan adanya manajemen akuntabilitas untuk setiap kebijakan

yang digulirkan. Pimpinan menetapkan kebijakan yang mengatur pengelolaan staf tenaga

pendidik, staf tenaga kependidikan dan mahasiswa. Review terhadap kinerja universitas

secara keseluruhan dilakukan secara periodik melalui proses monitoring dan evaluasi

internal, pengukuran & analisis, serta audit internal.

Untuk menjamin kesesuaian antara program-program kerja yang telah ditetapkan

dengan pelaksanaan di lapangan, dikembangkan suatu sistem monitoring dan evaluasi

terhadap pelaksanaan Renstra. Monitoring pencapaian Renstra, dilakukan melalui kontrak

manajemen yang diukur setiap triwulan dan setiap tahun.

Pelaksanaan penjaminan mutu di Universitas Telkom dikawal oleh Satuan

Penjaminan Mutu (SPM) dan Satuan Audit Internal (SAI) yang bertanggung jawab langsung

kepada Rektor. Agar implementasi penjaminan mutu dapat berjalan efektif,

adaManagement Representative(MR) pada tingkat universitas, wakil rektor, dan fakultas.

Sedangkan pada tingkat program studi, terdapat Gugus Kendali Mutu (GKM). Penunjukan

34

MR dan Gugus Kendali Mutu ini dikukuhkan dengan SK Rektor Universitas Telkom No.

KR/1136/SP13/SPM/2014. Kegiatan penjaminan mutu di Universitas Telkom dilaksanakan

dalam sebuah sistem yang disebut Sistem Penjaminan Mutu (SPM) yang dilakukan secara

internal maupun eksternal.

Hasil evaluasi internal diperoleh dari forum-forum rapat pimpinan dan rapat

koordinasi universitas, direktorat dan bagian. Selain itu, hasil evaluasi internal juga

diperoleh dari kegiatan audit mutu internal (AMI) yang dikawal oleh SAI.

2.2.2 Tinjauan Internal: Kekuatan dan Kelemahan

Dari uraian umum di atas, dapat disimpulkan bahwa struktur organisasi dan tata

kelola Universitas Telkom terdefinisi dengan jelas dan terdokumentasi dengan baik (S).

Pengambilan keputusan yang dilakukan di Universitas Telkom juga telah didahului dengan

hasil evaluasi dan ditindaklanjuti melalui rapat tinjauan manajemen yang melibatkan

seluruh pihak terkait. Universitas Telkom juga telah memiliki komitmen terhadap mutu

yang diakukan melalui pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI) dan Audit Mutu Eksternal

(AME) dan telah membentuk Manajemen Representatif di semua fakultas dan direktorat,

serta Gugus Kendali Mutu (GKM) di semua prodi (S).

Dalam persoalan penjaminan mutu, Universitas Telkom memiliki unit Satuan

Penjamin Mutu (SPM) dan Satuan Audit Internal (SAI) yang memiliki sejumlah prosedur

penjaminan mutu serta audit internal. Proses penjaminan mutu internal dilakukan baik pada

bidang mutu akademik dan mutu non non akademik.

Untuk menjamin kesesuaian antara program-program kerja yang telah ditetapkan

dengan pelaksanaan di lapangan, dikembangkan suatu sistem monitoring dan evaluasi

terhadap pelaksanaan RENSTRA. Monitoring pencapaian RENSTRA, dilakukan melalui

kontrak manajemen yang diukur setiap triwulan dan setiap tahun. Terdapat beberapa

indikator target RENSTRA yang belum dicakup dalam monitoring dan evaluasi triwulanan

maupun tahunan, seperti indikator lulusan yang bekerja di luar negeri, rata-rata alokasi dana

riset per dosen per tahun, rata-rata alokasi dana pengabdian masyarakat per dosen per tahun,

serta jumlah sitasi pada publikasi ilmiah per tahun. Terdapat pula beberapa target capaian

RENSTRA tahun 2018 yang telah terlampaui di tahun 2015 sehingga perlu dilakukan

peninjauan ulang terhadap target capaian RENSTRA.

35

Tabel 2.8 menggambarkan target capaian RENSTRA tahun 2013-2018 yang telah

tercapai di tahun 2015.

Tabel 0.8 Capaian RENSTRA yang telah terlampaui

Selain Kontrak Manajemen, terdapat Sasaran Mutu yang capaiannya diukur dan

dilaporkan setiap tahun ke Satuan Audit Internal (SAI). Capaian Sasaran Mutu ini

dimonitoring setiap pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI). Belum terdapat sinergi antara

kontrak manajemen dan sasaran mutu, sehingga masih terdapat beberapa indikator yang

saling tumpang tindih.

Secara umum proses monitoring & evaluasi di Universitas Telkom telah berjalan

cukup baik, namun hasil proses monitoring dan evaluasi harus dapat ditindak-lanjuti agar

terjadi peningkatan yang berkelanjutan. Status pencapaian akreditasi Universitas Telkom

saat ini 11 prodi terakreditasi A, 15 prodi terkareditasi B , dan 1 prodi terakreditasi C.

Berdasarkan hasil AMI, dilakukan pembahasan akar penyebab masalah dan

program perbaikan berkelanjutan melalui Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) yang

dilaksanakan di akhir tahun. Hasil RTM digunakan sebagai rekomendasi semua bagian

untuk merencanakan lebih matang perencanaan program tahun berikutnya dimana hasil

kinerja sasaran mutu yang masih belum memenuhi target dijadikan sebagai prioritas

program untuk mencapai target di tahun depan. Namun demikian pelaksanaan AMI yang

telah dilakukan belum dapat mengukur efektivitas pelaksanaan sistem penjaminan mutu di

Universitas Telkom karena dalam setiap pelaksanaan AMI belum sepenuhnya dibandingkan

terhadap standar nasional pendidikan tinggi yang dibakukan oleh Institusi.

Dampak positif penerapan sistem penjaminan mutu melalui pelaksanaan AMI

terlihat dari meningkatnya nilai akreditasi beberapa program studi. Namun demikian masih

Nilai Awal2013 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015

1 Sertifikat ISO N/A 50% 100% 100% 100% 100% 50% 100%

2 Rasio prodi terakreditasi A dan atau B 85.71% 86% 75% 80% 85% 85% 85% 89%

3 Tingkat kepuasan pengguna lulusan 82% 82% 82% 82% 82% 82% 83% 84.07%

4Rata-rata jumlah publikasi ilmiah pada jurnal Internasional terindeks

N/A 10 20 30 40 50 64 134

5Rata-rata jumlah publikasi ilmiah pada Prosiding Internasional terindeks

N/A 50 75 100 150 200 86 214

6 Jumlah HAKI/PATEN 32 20 30 35 40 50 38 102

7 Jumlah Buku Ajar yang diterbitkan 36 20 30 35 40 50 30 70

Target Tahun Realisasi TahunNo Indikator

36

terdapat program studi yang memiliki akreditasi C dan belum terakreditasi, terutama untuk

prodi-prodi baru.

Pelaksanaan penjaminan mutu di Universitas Telkom merupakan gabungan dari

penerapan SN Dikti, kebutuhan akreditasi program studi serta ISO 9001:2008 yang

dilakukan secara bertahap. Sertifikasi ISO 9001:2008 telah diperoleh Universitas Telkom

pada tahun 2015. Tujuan penerapan ISO 9001:2008 adalah review secara global pada

proses-proses kelembagaan secara total sehingga dapat meningkatkan daya saing

Universitas Telkom.

2.2.3 Tinjauan Eksternal: Peluang dan Ancaman

Perkembangan ICT yang ada dewasa ini sesungguhnya semakin mendukung

pengelolaan manajemen institusi pendidikan tinggi yang semakin efektif dan efisien. Hal

ini tentunya dapat dilihat sebagai peluang bahwa proses tatakelola dan penjaminan mutu

memungkinkan untuk dilakukan secara lebih efisien. Selain itu, disahkannya Permen No 44

Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan adanya bimbingan teknis

pelaksanaan penjaminan mutu oleh Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

dapat pula dilihat sebagai peluang peningkatan kualitas tata pamong dan tatakelola

perguruan tinggi.

Kondisi eksternal yang dapat dilihat sebagai tantangan atau ancaman bagi tata

pamong, kepemimpinan, tatakelola, dan penjaminan mutu di Universitas Telkom adalah

potensi munculnya perguruan tinggi lain yang memiliki sistem penjaminan mutu dan

tatakelola yang lebih baik dapat menjadi ancaman bagi Universitas Telkom. Hal ini

disebabkan karena perguruan tinggi dengan sistem penjaminan mutu dan tatakelola lebih

baik akan menjadi pesaing yang sangat kuat bagi Universitas Telkom.

Sistem kepemimpinan, manajemen, dan tatakelola dengan inovasi baru sering

muncul dari perguruan tinggi, baik dari universitas negeri maupun swasta, dan bahkan dari

perguruan tinggi internasional yang dapat membuka cabang di Indonesia dalam koridor

pasar bebas. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa Universitas Telkom harus selalu berbenah

dalam aspek manajemen dan tatakelola perguruan tinggi untuk dapat memenangkan

persaingan regional dan global yang semakin ketat.

37

2.2.4 Identifikasi SWOT Komponen B: Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem

Pengelolaan dan Penjaminan Mutu

Dari uraian tinjauan internal dan eksternal pada sub bab sebelumnya, dapat

diidentifikasi sejumlah kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada Komponen B yang

ditabelkan sebagai berikut (Tabel 2.9).

Tabel 0.9 Deskripsi SWOT untuk komponen B: Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu

KEKUATAN / STRENGTH (S)

No  Deskripsi  Kode

1  Struktur  organisasi  dan  tata  kelola  Universitas  Telkom  terdefinisi  dengan  jelas  dan terdokumentasi dengan baik 

S1

2  Pengambilan keputusan didahului dengan hasil evaluasi dan ditindaklanjuti melalui rapat tinjauan manajemen yang melibatkan seluruh pihak terkait 

S2

3  Telah memiliki komitmen terhadap mutu yang diakukan melalui pelaksanaan Audit Mutu Internal  (AMI) dan Audit Mutu Eksternal (AME) 

S3

4  Telah  terbentuknya Manajemen Representatif  di  semua  fakultas dan direktorat,  serta Gugus Kendali Mutu (GKM) di semua prodi 

S4

5  Memiliki unit (SPM & SAI) dan prosedur penjaminan mutu serta audit internal  S5

6  Memiliki auditor mutu akademik dan non akademik internal S6

KELEMAHAN / WEAKNESS (W)

No  Deskripsi  Kode

1  Pelaksanaan  audit mutu  internal masih  belum  dapat mengukur  efektifitas  penerapan penjaminan mutu  

W1

2  Evaluasi  pelaksanaan  program  kerja  dan  pelaksanaannya  belum  optimal,  begitu  pula dengan langkah perbaikannya 

W2

3  Belum  terdapatnya  sinergi  antara  Kontrak  Manajemen  dan  Sasaran  Mutu  yang mengakibatkan indikator capaian yang tumpang tindih. 

W3

4  Masih adanya program studi yang memiliki akreditasi C dan belum terakreditasi (prodi baru). 

W4

PELUANG / OPPORTUNITY (O)

No  Deskripsi  Kode

1  Perkembangan ICT mendukung pengelolaan manajemen institusi pendidikan tinggi yang makin efektif dan efisien 

O1

2  Disahkannya Permen No 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi  O2

3  Terdapat  bimbingan  teknis  pelaksanaan  penjaminan  mutu  oleh  Kementrian  Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 

O3

ANCAMAN / THREAT (T)

No  Deskripsi  Kode

1  Munculnya perguruan tinggi lain dengan Sistem Penjaminan Mutu yang lebih baik dari pada Universitas Telkom 

T1

2  Munculnya perguruan tinggi lain dengan tatakelola yang lebih baik dari pada Universitas Telkom 

T2

38

2.3 Evaluasi Komponen C: Mahasiswa dan Lulusan

2.3.1 Uraian Umum

Kebijakan Seleksi Mahasiswa Baru dijelaskan dalam pasal 3 berdasarkan

Keputusan Rektor Nomor KR.078/AKD27/WR1/2015 Tentang Pedoman Akademik yang

menjelaskan mengenai Tujuan dan Azas Seleksi. Tujuan seleksi mahasiswa baru adalah

untuk menghasilkan masukan proses pendidikan dengan kualifikasi program studi yang

dituju dan memenuhi ambang batas ukuran yang menjamin kesuksesan dalam menempuh

studi sampai lulus.

Proses seleksi mahasiswa baru Universitas Telkom menganut azas transparency,

accountability, responsibility, independency, fairness serta dilakukan secara obyektif

berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Seleksi mahasiswa dilakukan dengan

memperhatikan pemerataan kesempatan akses pendidikan tinggi tanpa membedakan suku,

agama, ras, golongan, dan gender. Keterwakilan asal propinsi calon mahasiswa juga

diperhatikan. Kriteria-kriteria seleksi dituangkan dalam jalur-jalur seleksi PMB yang ada di

Universitas Telkom dan dilaksanakan secara konsisten dari tahun ke tahun.

Jalur seleksi untuk program Diploma dan S1 terdiri dari JPA, UTG, JPU, dan USM.

Untuk program pindahan dari D3 ke S1, jalur seleksi dilakukan berdasarkan kriteria

linieritas program studi, IPK D3, TPA Bapenas, dan masa studi saat D3. Sedangkan untuk

program Magister, instrumen seleksi terdiri dari IPK S1, Skor TOEFL, dan nilai TPA

Bapenas. Program Kelas Internasional didasarkan pada kelulusan tes akademik, skor

TOEFL, serta wawancara.

Kelulusan seleksi mahasiswa baru diberitahukan melalui surat ke sekolah atau

alamat peserta seleksi bagi yang lulus seleksi. Selain itu, status kelulusan juga dapat

dipantau melalui http://smb.telkomuniversity.ac.id/ untuk seleksi Nasional dan seleksi

internasional. Dengan adanya sistem daring ini, maka dapat memudahkan calon mahasiswa

untuk mengikuti perkembangan informasi terkait dengan penerimaan mahasiswa baru di

Universitas Telkom.

Penerimaan mahasiswa baru di Universitas Telkom bersifat terbuka. Calon

mahasiswa dengan kemampuan fisik yang terbatas juga dapat mengikuti seleksi untuk

semua jalur yang tersedia. Dengan mengikuti jalur seleksi yang ada, calon mahasiswa

dengan kemampuan fisik terbatas juga dapat bersaing tanpa adanya pembedaan perlakuan

39

dalam hasil kelulusan seleksi. Selain itu, peluang untuk mendapatkan beasiswa yang

ditawarkan juga sama besarnya (equality).

Adanya beasiswa jalur seleksi JPU, seleksi UTG (dengan kriteria 3 terbaik pada

setiap program studi yang dipilih), dan jalur Bidik Misi, calon mahasiswa baru yang

mempunyai potensi akademik yang baik dapat diterima dan memperoleh beasiswa untuk

berkuliah gratis sampai lulus di Universitas Telkom.

Universitas Telkom juga menyelenggarakan Program Pendidikan Internasional.

Program Pendidikan Internasional terdiri dari kelas internasional, program gelar bersama

(joint degree), program gelar ganda (dual degree) dan pertukaran mahasiswa (student

exchange). Kebijakan mengenai Program Pendidikan Internasional tersebut diatur dalam

Pasal 54 Keputusan Rektor Universitas Telkom Nomor KR.078/AKD27/WR1/2015

Tentang Pedoman Akademik Universitas Telkom. Kriteria penerimaan mahasiswa baru

(PMB) di Universitas Telkom dijelaskan dalam Keputusan Rektor Universitas Telkom

Nomor KR.078/AKD27/WR1/2015 Tentang Pedoman Akademik Universitas Telkom,

pasal 4 – Persyaratan Seleksi Mahasiswa Baru serta pasal 57 – Persyaratan dan Seleksi

Mahasiswa Baru pada Kelas Internasional.

Jalur seleksi penerimaan mahasiswa baru di Universitas Telkom diatur dalam Pasal

5, Keputusan Rektor Universitas Telkom Nomor KR.078/AKD27/WR1/2015 Tentang

Pedoman Akademik Universitas Telkom. Jalur seleksi penerimaan mahasiswa baru di

Universitas Telkom dibedakan antara jalur seleksi PMB Program Pascasarjana dan jalur

seleksi PMB Program Sarjana dan Diploma. PMB dilaksanakan pada setiap tahun

akademik.

Selain kebijakan PMB, Universitas Telkom juga memiliki kebijakan dan peraturan

mengenai Alih Kredit dan Pindahan dari Perguruan Tinggi Lain. Kebijakan tersebut

dijelaskan di pasal 50 Keputusan Rektor Universitas Telkom Nomor

KR.078/AKD27/WR1/2015 Tentang Pedoman Akademik Universitas Telkom. Yang

dimaksud dengan alih kredit adalah pengakuan terhadap hasil perkuliahan yang telah diikuti

seorang mahasiswa sebelum ia menempuh studi di suatu program studi di Universitas

Telkom. Alih kredit diberlakukan pada saat mahasiswa melakukan pindah program studi di

Universitas Telkom, atau dari perguruan tinggi lain atau dari jalur pendidikan yang lain.

Prosedur PMB Universitas Telkom tertuang dalam dokumen Standard Operating

Procedure (SOP) yang menjelaskan mengenai pelaksanaan pendaftaran, seleksi, dan PMB.

40

Instrumen yang digunakan dalam proses PMB adalah instrumen sosialisasi dan informasi,

instrumen pendaftaran dan pembayaran seleksi, instrumen seleksi, dan instrumen

pengambilan keputusan PMB. Penetapan Keputusan Kelulusan Seleksi PMB Universitas

Telkom diatur dalam Pasal 6, Keputusan Rektor Universitas Telkom Nomor

KR.078/AKD27/WR1/2015 Tentang Pedoman Akademik Universitas Telkom.

2.3.2 Tinjauan Internal: Kekuatan dan Kelemahan

Profil mahasiswa Universitas Telkom. Total jumlah mahasiswa reguler (bukan

transfer) Universitas Telkom untuk Program Akademik (D3, S1, & S2) pada akhir tahun

akademik 2015/2016 berjumlah 23.391 mahasiswa, sedangkan jumlah mahasiswa transfer

berjumlah 221 mahasiswa.

Universitas Telkom pada 5 (lima) angkatan masuk terakhir sejak tahun 2011

hingga 2015, memiliki komposisi sebaran gender yaitu 38,87% untuk mahasiswa laki-laki,

dan 61,13% mahasiswa perempuan.

Gambar 0.15 Sebaran atau proporsi mahasiswa berdasarkan jenis kelamin

Gambar 0.16 Sebaran mahasiswa berdasarkan suku

1569 17522185

247729762825

31453391 3514

4363

0

1000

2000

3000

4000

5000

2011 2012 2013 2014 2015

Sebaran Mahasiswa Berdasarkan jenis kelamin

Laki‐laki Perempuan

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Jawa

Sumatera

Kalimantan

Bali

Nusa Tenggara

Sulawesi

Maluku ‐ Irian

Jumlah

Suku

Sebaran Mahasiswa Berdasarkan Suku

2015 2014 2013 2012

41

Gambar 0.17 Sebaran mahasiswa berdasarkan agama

Data sebaran mahasiswa dalam jenis kelamin (Gambar 2.15), suku bangsa (Gambar

2.16), dan agama (Gambar 2.17) menunjukkan bahwa aksesibilitas informasi terhadap

Universitas Telkom merata dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia, serta tidak

adanya pembeda-bedaan atau prioritas pada agama tertentu di sistem penerimaan

mahasiswa di Universitas Telkom.

Berdasarkan data sampel 1.070 data mahasiswa (Borang Standar 3 - Gambar

3.1.3.1), sebaran penghasilan per bulan orang tua mahasiswa (diurutkan dari komposisi

terbesar ke terkecil), yaitu: 53,64% berpenghasilan antara 2 hingga 5 juta rupiah, 22,43%

berpenghasilan 5 hingga 10 juta rupiah, 8,79% berpenghasilan 10 hingga 20 juta rupiah,

7,20% berpenghasilan kurang dari 2 juta rupiah, 4,30% berpenghasilan 20 hingga 50 juta

rupiah, 2,06% berpenghasilan lebih dari 100 juta, serta 1,59% berpenghasilan antara 50

hingga 100 juta rupiah.

Berdasarkan hasil survei BPS pada tahun 2014 rata-rata penduduk Indonesia

mencapai Rp 41,8 juta per tahun. Pendapatan rata-rata orang Indonesia menunjukkan

kenaikan sejak 2012. PDB per kapita 2012 sekitar Rp 35,11 juta per tahun, lalu naik menjadi

Rp 38,28 juta per tahun pada 20131. Dengan demikian, data ini juga berkorelasi dengan data

sampel penghasilan orang tua mahasiswa di Universitas Telkom, bahwa komposisi terbesar

penghasilan orang tua mahasiswa adalah di kisaran 2 hingga 5 juta rupiah. Hal ini

menunjukkan bahwa biaya untuk menempuh pendidikan di Universitas Telkom tergolong

terjangkau untuk rata-rata penduduk Indonesia.

1 http://bisnis.liputan6.com/read/2179630/pendapatan-orang-indonesia-di-bawah-standar-dunia

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000

Budha

Hindu

Islam

Katolik

Kristen

Jumlah

Agama

Sebaran Agama Mahasiswa

2015 2014 2013 2012

42

Meskipun begitu, bukan berarti Universitas Telkom lantas mengabaikan calon

mahasiswa yang memiliki potensi akademik yang tinggi namun tidak mampu secara

finansial dalam proses penerimaan mahasiswa baru. Universitas Telkom menyediakan

beasiswa bagi mahasiswa berprestasi di bidang akademik namun kurang mampu, di

antaranya adalah beasiswa jalur Bidik Misi yang dilaksanakan sejak tahun 2012, beasiswa

kerjasama dengan pihak eksternal misalnya dengan PT. Telkomsel melalui program

PAMASUKA (Papua, Maluku, Sulawesi, Kalimantan) yang berjalan sejak tahun 2014.

Selain program PAMASUKA, terdapat pula kerjasama Jumlah penerima beasiswa yang

berasal dari kerjasama dengan pihak eksternal berjumlah 20 orang.

Gambar 2.18 menunjukkan tren jumlah mahasiswa yang mengikuti seleksi dan

yang lulus seleksi untuk Program Akademik (S1 dan S2) serta Program Vokasional (D3).

Berdasarkan grafik, terlihat bahwa calon mahasiswa yang ikut seleksi ke Universitas

Telkom dalam kurun waktu 5 tahun terakhir cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Hal

ini menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Universitas Telkom.

(a)

(b)

Gambar 0.18 Jumlah mahasiswa yang ikut seleksi dan lulus seleksi PMB Universitas Telkom; (a)

program studi S1 dan S2 (b) pada program studi D3

19458 18081 19515 20518 21909

4281 4249 4854 5412 6964

0

5000

10000

15000

20000

25000

2011 2012 2013 2014 2015

Jumlah

Tahun Akademik

Data Seleksi Mahasiswa BaruProgram Akademik (S1, S2)

Ikut Seleksi Lulus Seleksi Linear (Ikut Seleksi)

5837 5504 5793 5316

7854

1284 1091 946 1315 1167

0

2000

4000

6000

8000

10000

2011 2012 2013 2014 2015

Jumlah

Tahun Akademik

Data Seleksi Mahasiswa BaruProgram Vokasi (D3)

Ikut Seleksi Lulus Seleksi Linear (Ikut Seleksi)

43

Untuk para peserta seleksi masuk, ada beasiswa dari PMB Jalur Prestasi Unggulan

(JPU) yang dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 telah diterima sebanyak 686

mahasiswa, dan beasiswa PMB Jalur Ujian Tertulis (UTG) yaitu beasiswa untuk peserta

seleksi yang masuk ke dalam 3 terbaik di setiap program studi. Jumlah mahasiswa yang

menerima beasiswa UTG sejak tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 adalah 115

mahasiswa.

Gambar 0.19 Data penerima beasiswa bantuan biaya pendidikan di Universitas Telkom

dalam kurun tahun 2013 s.d. 2015

Berdasarkan jalur penerimaan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi secara

akademik namun kurang mampu tersebut, total persentase penerima beasiswa tersebut dari

tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 adalah sebanyak 5,22% (Gambar 2.19). Pada masa

mendatang, diharapkan persentase penerima beasiswa ini dapat ditingkatkan.

Hingga tahun 2015, tercatat bahwa keseluruhan beasiswa yang aktif berjalan di

Universitas Telkom ada sebanyak 28 jenis beasiswa baik yang berasal dari internal maupun

sumber eksternal. Dari keseluruhan beasiswa tersebut, tercatat 1.624 mahasiswa yang

memperoleh beasiswa.

Prestasi Mahasiswa. Prestasi yang diraih mahasiswa Universitas Telkom di bidang

akademik dan non akademik cukup baik. Dalam tahun 2014 – 2015, terdapat 8 penghargaan

di tingkat Propinsi/Wilayah, 70 penghargaan di tingkat Nasional, dan 12 penghargaan di

tingkat Internasional.

5542 59057020

18467

318 307 339 964

0

5000

10000

15000

20000

2013 2014 2015 Total

Jumlah

Tahun

Penerima Beasiswa Bantuan Pendidikan untuk Mahasiswa Berprestasi

Jumlah Mahasiswa Penerima Beasiswa

44

Upaya dan komitmen Universitas Telkom dalam meningkatkan prestasi mahasiswa

baik dalam bidang akademik maupun non-akademik (penelitian dan lomba karya ilmiah,

PkM, olah raga, dan seni) dibuktikan melalui penetapan capaian prestasi mahasiswa dan

dosen dalam kontrak manajemen. Selain itu terdapat pula kebijakan Transkrip Aktivitas

Kemahasiswaan (TAK) yang merupakan salah satu penghargaan terhadap aktivitas yang

dilakukan oleh mahasiswa, bimbingan peningkatan prestasi yang dilakukan oleh Fakultas

dan Program Studi, dan penyediaan dana untuk prestasi mahasiswa. Penyediaan dana untuk

mendukung prestasi mahasiswa dalam kurun 3 tahun terakhir rata-rata pada kisaran Rp 8,3

Miliar per tahun. Hingga saat ini, terdapat 37 klub pembinaan prestasi mahasiswa yang

tersebar di 7 fakultas di Universitas Telkom.

Bimbingan Karir. Kegiatan perencanaan karir mahasiswa dan pelatihan persiapan

memasuki dunia kerja yang dilakukan di Universitas Telkom, berupa Vacancy Training,

Company Visit, dan program-program pelatihan persiapan kerja lainnya, seperti seminar,

workshop, serta bootcamp secara rutin.

Vacancy Training pada periode tahun 2012 hingga 2015 tercatat sebanyak 16 kali

dilaksanakan. Sedangkan Company Visit dalam 4 triwulan terakhir dilakukan ke 57

perusahaan. Vacancy Training diprogramkan 1 kali dalam sebulan di setiap tahunnya, akan

tetapi program ini baru dilaksanakan 16 kali dalam masa 4 tahun terakhir. Company visit

sangat sering dilakukan, dari minimal 1 bulan sekali tercapai bahwa dalam 12 bulan

dilakukan sebanyak 57 kali. Penguatan pada pelatihan kerja (Vacancy Training) perlu

ditingkatkan untuk melatih kesiapan mahasiswa agar memiliki daya saing di dunia kerja.

IPK Lulusan dan Rata-rata Masa Studi. Hasil belajar mahasiswa secara umum baik,

dengan kisaran IPK lulusan antara 3,00 hingga 3,50 (Gambar 2.20).

45

Gambar 0.20 Sebaran IPK mahasiswa berdasarkan jenjang pendidikan

Dilihat dari rata-rata IPK lulusan, hasil pembelajaran dapat dikatakan cukup

memuaskan. Namun demikian, apabila dilihat dari rata-rata masa studi yang masih lebih

dari waktu studi seharusnya (Magister (S2) = 2 tahun; Sarjana (S1) = 4 tahun; Diploma (D3)

= 3 tahun), masih perlu dicermati dan dievaluasi pelaksanaan proses pembelajaran yang

dilakukan. Gambar 2.21 memperlihatkan rata-rata masa studi lulusan berdasarkan jenjang

pendidikan.

Gambar 0.21 Masa studi mahasiswa

2013 2014 2015

Magister (S2) 3.47 3.41 3.46

Sarjana (S1) 3.22 3.24 3.18

Ahli Madya (D3) 3.21 3.24 3.23

3.47

3.413.46

3.22 3.24

3.183.21

3.24 3.23

33.053.1

3.153.2

3.253.3

3.353.4

3.453.5

Jumlah

Thn Akademik

Sebaran IPK MahasiswaBerdasarkan Jenjang Pendidikan

Magister (S2) Sarjana (S1) Ahli Madya (D3)

2013 2014 2015

Magister (S‐2) 2.3 2.01 2.17

Sarjana (S‐1) 4.75 5.08 4.53

Ahli Madya (D‐3) 3.37 3.5 3.34

0

1

2

3

4

5

6

Masa Studi  (Thn)

Masa Studi Mahasiswa 

Magister (S‐2) Sarjana (S‐1) Ahli Madya (D‐3)

46

Gambar 2.22 menunjukkan rata-rata waktu tunggu bekerja lulusan tahun 2011,

2012 dan 2013 dalam survei tracerstudydilakukan berturut-turut pada tahun 2013, 2014 dan

2015. Dalam rentang waktu tersebut walaupun waktu tunggu kurang dari 6 bulan namun

setiap tahun menunjukkan kecenderungan bahwa waktu tunggu lulusan Universitas Telkom

untuk dapat bekerja adalah semakin lama.

Waktu tunggu lulusan pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal

baik secara langsung atau tidak langsung. Faktor internal misalkan adalah kesesuaian

kurikulum dengan tuntutan dunia kerja, sedangkan faktor eksternal misalkan adalah situasi

ekonomi nasional dan global yang mempengaruhi lapangan kerja. Dari sini perlu dilakukan

evaluasi dan tindak lanjut dari hasil evaluasi terhadap kecenderungan meningkatnya waktu

tunggu lulusan untuk bekerja tersebut.

Gambar 0.22 Rata-rata waktu tunggu lulusan

Gambar 2.23, menunjukkan jumlah populasi lulusan dan responden dalam

pelaksanaan tracer study. Pelaksanaan tracer study dilakukan terhadap lulusan yang telah 2

tahun menjadi alumni Universitas Telkom. Berdasarkan Gambar 2.23, persentase jumlah

responden terhadap jumlah populasi lulusan rata-rata sekitar 30%. Diharapkan kedepannya

jumlah responden terhadap jumlah populasi lulusan dapat mencapai angka 100%.

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

2011 2012 2013

Rata‐rata W

aktu Tunggu 

(Bulan)

Tahun Lulus

Rata‐rata Waktu Tunggu Lulusan

47

Gambar 0.23 Jumlah populasi dan responden tracer study

Hasil Tracer Study disampaikan oleh pihak pengguna lulusan kepada Universitas

Telkom melalui unit Penyaluran Lulusan dan Tracer, kemudian dianalisis dan selanjutnya

disampaikan kepada program studi terkait untuk dijadikan sebagai bahan masukan dalam

perbaikan proses pembelajaran serta penyesuaian atau perbaikan kurikulum.

Karir. Pelacakan pengguna lulusan dilaksanakan setiap tahun yang melibatkan

industri/perusahaan dalam bentuk kegiatan yang diadakan oleh Direktorat Pusat

Pengembangan Karir. Kegiatan tersebut adalah acara Industrial Gathering, Campus

Recruitment, Job Expo, Career Day, Vacancy Training, dan Company Visit.

Indikator pengukuran dalam tracer industry ditujukan untuk menilai kompetensi

hardskill dan softskill lulusan yang mencakup penilaian integritas (etika dan moral),

keahlian berdasarkan bidang ilmu (kompetensi utama), bahasa Inggris, penggunaan

teknologi informasi, komunikasi, kerjasama tim, dan pengembangan diri. Hasil survei

pengguna lulusan dapat dilihat pada Gambar 2.24. Berdasarkan hasil survei, lulusan

Universitas Telkom secara umum mempunyai kompetensi yang baik, yang dapat diapresiasi

oleh pengguna lulusan.

2433

2984 3087

791 896 914

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

2011 2012 2013

Jumlah

Tahun Lulus

Jumlah Populasi dan Responden Tracer Study

Populasi Jumlah Responden

48

Gambar 0.24 Hasil survey pengguna lulusan

Himpunan Alumni.Universitas Telkom memiliki himpunan alumni yaitu Forum

Alumni Universitas Telkom (FAST). FAST beranggotakan seluruh alumni Universitas

Telkom yang terdiri dari 27 Program Studi. Sekretariat FAST berada di Jl. Danau Laut

Tawar No. A/69, Bendungan Hilir Jakarta Pusat.

Kontribusi yang diberikan alumni antara lain: Sumbangan dana untuk

pembangunan fasilitas penunjang belajar; Kegiatan bersama dengan mahasiswa, himpunan,

BEM dan unit kegiatan mahasiswa (UKM). Kegiatan tersebut meliputi : seminar, workshop,

kuliah umum dan lainnya; Kerjasama dengan alumni dalam berbagai hal seperti: informasi

lowongan kerja, informasi tempat kerja praktek; dan Pemberian beasiswa kepada

mahasiswa berprestasi.

Beberapa sumbangsih yang diberikan alumni kepada Universitas Telkom

diantaranya sebagai berikut:

a. Sumbangan dana, donasi yang diterima Universitas Telkom dalam kurun tahun 2014

hingga 2015 yaitu sebesar Rp 527.325.000,00 baik berupa tunai maupun in-kind.

b. Sumbangan fasilitas untuk mendukung layanan kepada mahasiswa Universitas Telkom.

c. Pemberian masukan untuk perbaikan proses pembelajaran, yang berupa kuliah umum

atau knowledge sharing di lingkungan Universitas Telkom.

d. Pengembangan jejaring alumni Universitas Telkom.

77%

83%82%

74%

76%

78%

80%

82%

84%

2013 2014 2015Persentase

Tahun

Hasil Survei Pengguna Lulusan

49

2.3.3 Tinjauan Eksternal: Peluang dan Ancaman

Pemberlakukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di tahun 2015 berimplikasi

pada adanya Perguruan Tinggi Luar Negeri yang membuka cabang di Indonesia. Hal ini

akan memberi sebuah stimulan bagi PTN dan PTS Indonesia untuk terus melakukan inovasi

dan pengembangan demi meningkatkan daya saing. Persaingan antarperguruan tinggi dalam

menghadapi era perdagangan bebas, termasuk di dalamnya yaitu persaingan tenaga kerja

(sumber daya manusia) akan menjadi hal yang semakin diperhitungkan.

Meskipun belum dapat diindikasikan dari tren pertumbuhan setelah diberlakukan

MEA pada 2015, peluang Universitas Telkom untuk meningkatkan penyerapan mahasiswa

pada tingkat internasional pada situasi ini akan semakin terbuka. Peluang dalam melakukan

kerja sama dengan institusi/perusahaan lain yang berskala internasional juga meningkat.

Dengan adanya kerja sama tersebut, beberapa peluang yang bisa didapatkan, antara lain:

1. Peluang didapatkannya sumber-sumber beasiswa dari pihak eksternal untuk

mahasiswa Universitas Telkom.

2. Peluang peningkatan kualitas dan kuantitas fasilitas akademik dan non akademik

yang dapat mendorong prestasi dan pelayanan terhadap mahasiswa dan lulusan.

3. Terbukanya peluang-peluang bagi lulusan untuk bekerja di perusahaan-perusahaan

yang memiliki kerja sama dengan Universitas Telkom.

4. Secara tidak langsung, dengan semakin tersebarnya lulusan baik secara nasional

maupun internasional akan menimbulkan peningkatan daya rekognisi terhadap

Universitas Telkom.

Meningkatnya peluang kerja sama dengan perusahaan/institusi secara global

tentunya bukan hanya dimiliki Universitas Telkom, tetapi juga dimiliki oleh perguruan

tinggi lainnya. Artinya, potensi munculnya perguruan tinggi lain yang memiliki

kualitas/mutu yang tinggi (baik finansial maupun sumber daya manusia; akademik maupun

non-akademik; track record prestasi mahasiswa dan lulusannya) dapat terjadi kapan saja.

Hal ini membutuhkan kesiapan Universitas Telkom untuk meningkatkan mutunya melalui

peningkatan investasi serta dukungan terhadap layanan, fasilitas, dan prestasi mahasiswa

dan lulusannya baik secara akademik maupun non-akademik.

50

2.3.4 Identifikasi SWOT Komponen C: Mahasiswa dan Lulusan

Dari uraian mengenai komponen C mahasiswa dan lulusan di atas, selanjutnya

diidentifikasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), ancaman

(threath) untuk komponen C diberikan pada Tabel 2.10berikut ini.

Tabel 0.10 Deskripsi SWOT komponen C: Mahasiswa dan Lulusan KEKUATAN / STRENGTH (S)

No  Deskripsi Kode

1  Sistem seleksi mahasiswa baru yang obyektif dan terstruktur S1

2  Jumlah calon mahasiswa yang mengikuti seleksi cenderung meningkat setiap tahun  S2

3  Sebaran dan kemerataan suku, agama, ras, antar golongan, gender, status sosial, dan politik 

S3

4  Penyediaan beasiswa dari internal maupun eksternal yang setiap tahun selalu mengalami kenaikan 

S4

5  Tersedianya fasilitas dan layanan dukungan kemahasiswaan yang baik dan mudah diakses oleh mahasiswa. 

S5

6  Rata‐rata IPK lulusan cukup baik, dalam rentang 3,00 – 3,50 S6

7  Adanya program persiapan mahasiswa untuk memasuki dunia kerja  S7

8  Lulusan secara umum mempunyai kompetensi yang baik, yang diapresiasi baik oleh pengguna lulusan dengan nilai kepuasan pengguna lulusan rata‐rata 80% dalam 3 

tahun terakhir 

S8

9  Alumni memiliki keterikatan emosional dan historis yang kuat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Universitas Telkom 

S9

KELEMAHAN / WEAKNESS (W)

No  Deskripsi Kode

1  Jumlah penerima beasiswa untuk mahasiswa berketerbatasan finansial masih cukup rendah, yaitu 5,22% 

W1

2  Pemenuhan target pelaksanaan pelatihan kerja (Vacancy Training) rendah  W2

3  Rata‐rata waktu penyelesaian masa studi yang cukup lama W3

4  Waktu tunggu lulusan hingga mulai bekerja cenderung naik W4

5  Pelaksanaan tracer study belum maksimal (30% dari jumlah populasi)  W5

PELUANG / OPPORTUNITY (O)

No  Deskripsi Kode

1  Tersedianya berbagai jenis beasiswa eksternal yang dapat dimanfaatkan  O1

2  Animo/minat masyarakat untuk masuk ke Universitas Telkom masih tinggi  O2

3  Peluang terhadap penyerapan mahasiswa secara global O3

4  Peluang terhadap meningkatnya rekognisi prestasi mahasiswa baik dalam bidang akademik maupun non akademik melalui penelitian dan lomba karya ilmiah, PkM, 

olah raga, dan seni di tingkat global 

O4

5  Terbukanya peluang kerja nasional maupun internasional dengan adanya pasar global 

O7

ANCAMAN / THREAT (T)

No  Deskripsi Kode

1  Bermunculannya perguruan tinggi (nasional/internasional) yang memiliki daya dukung terhadap capaian prestasi mahasiswa yang jauh lebih tinggi di kancah 

nasional maupun internasional. 

T1

2  Tuntutan masyarakat untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, serta menguasai hardskill dan softskill agar mampu bersaing di tingkat global 

T2

3  Globalisasi dan perdagangan bebas sangat membutuhkan kreativitas Universitas Telkom untuk meningkatkan nilai jualnya di pasar bebas. 

T3

4  Persaingan kerja lulusan yang semakin ketat terutama pada era global saat ini.  T4

51

2.4 Evaluasi Komponen D: Sumber Daya Manusia

2.4.1 Uraian Umum

Sumber daya manusia (SDM) merupakan modal intelektual yang menempati posisi

strategis dan sangat penting bagi keberlangsungan dan keberlanjutan suatu perguruan tinggi.

Hakekatnya pada suatu perguruan tinggi, proses akademik yang ada di dalamnya dapat

berjalan jika didukung oleh sumber daya manusia yang handal.

Pembahasan tentang sumber daya manusia mulai dari perencanaan kebutuhan,

pengelolaan, pengembangan tertuang dalam dokumen Universitas Telkom, yang meliputi :

Statuta Universitas Telkom, Rencana Induk Pengembangan Universitas Telkom 2014 –

2038, Rencana Strategis Universitas Telkom 2014 – 2018 dan Rencana Strategis Bidang

Sumber Daya Manusia 2014-2018, seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2.25. Pola

pengelolaan sumber daya manusia di lingkungan Universitas Telkom dilaksanakan secara

sistematis dan komprehensif dan menjunjung Tata Nilai Universitas Telkom yaitu: PRIME

(Professionalism, Recognition of Achievement, Integrity, Mutual Respect Entrepreneurship)

sehingga menciptakan lingkungan kerja yang atraktif dan kompetitif.

2.4.2 Tinjauan Internal: Kekuatan dan Kelemahan

Sumber Daya Manusia (SDM) di perguruan tinggi di bedakan menjadi dua yaitu:

dosen (tenaga pendidik) dan tenaga kependidikan. Melalui sistem pengelolaan SDM yang

sistematis dan komprehensif, Universitas Telkom berkomitmen untuk menyediakan SDM

dengan talenta yang unggul baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Lingkungan kerja

Universitas Telkom yang atraktif dan kompetitif juga tergambar dalam animo dan

persaingan rekruitasi dosen dimana ratio yang terima berbanding pelamar adalah 1:8.9

(berdasarkan data dari Bagian SDM dalam 3 tahun terakhir (2013-2015) terdapat

penambahan dosen sebanyak 193 orang, dengan jumlah pelamar mencapai 1712 orang).

52

Gambar 0.25 Gambaran umum pola pengelolaan SDM di Universitas Telkom

Proses seleksi yang dilakukan mempertimbangkan kebutuhan universitas, aturan

universitas dan kualifikasi pelamar, dari Tabel 2.10 terlihat hanya 4 pelamar yang diterima

dari sebanyak 71 pelamar posisi dosen dengan kualifikasi pendidikan terakhir S-3, ini

menunjukkan ketatnya proses seleksi untuk memperoleh talenta unggul.

Tingkat kecukupan SDM, khususnya dosen berada pada angka 1 banding 32,35

dimana angka tersebut masih belum memenuhi standar minimal yang ditetapkan oleh Dikti.

Oleh karena itu Universitas Telkom perlu melakukan rekruitasi dosen agar nisbah

dosen:mahasiswa kurang dari angka 1 banding 30. Dengan kondisi nisbah dosen yang

masih belum ideal, tercatat beban rata-rata untuk pengajaran berada di angka 10,2 sks,

sehingga diperlukan strategi agar pelaksanaan Tri-Dharma perguruan tinggu berada pada

53

kondisi yang proporsional. Pemerataan beban dalam Tri-Dharma perlu dilakukan untuk

memperkuat kinerja dalam rangka mewujudkan perguruan tinggi berkelas dunia.

Dengan jumlah tenaga kependidikan sebanyak 282 orang (rasio terhadap

mahasiswa pada kisaran 1 banding 82,94. dan terhadap dosen 1 banding 2,56) telah dapat

menyediakan layanan akademik dan non-akademik yang baik bagi mahasiswa dan dosen.

.

Tabel 0.11 Data Seleksi Lowongan Dosen di Universitas Telkom Tahun 2013-2015 Jenjang 

Pendidikan 2013/2014 2014/2015 2015/2016 

Diterima  Pelamar Diterima Pelamar Diterima  Pelamar

S1*  0  16 0 88 0  0 

S2  102  420 82 1056 5  65

S3  1  6 3 55 0  6 

Total :  103  442 85 1199 5  71

*dalam informasi lowongan telah di‐infokan bahwa minimal kualifikasi adalah S2

Gambar 0.26 Jumlah dosen dan tenaga kependidikan tahun 2013-2015

Namun bila ditinjau dari sisi kualitas yaitu pendidikan terakhir dan jabatan

akademik untuk dosen, dapat dilihat pada Gambar 2.27, masih belum mencapai kondisi

ideal. Proporsi dosen dengan pendidikan terakhir S-3 masih berada di angka 12,72%

(kondisi ideal 30%), baru memiliki 1 orang Guru Besar, persentase Lektor 22,6%,

persentase Lektor Kepala 3,59% dan 33,6% dosen masih belum memperoleh Jabatan

Fungsional Akademik (JFA). Kondisi ini terjadi karena 70% dosen masih tergolong dosen

54

baru dan memiliki masa kerja kurang dari lima tahun dan masih dalam tahapan

mempersiapkan dokumen pengajuan jabatan fungsional akademik.

(a) Proporsi Dosen berdasarkan Pendidikan Terakhir Tahun 2015/2016

(b) Jumlah Dosen Berdasarkan JFA Tahun 2015/2016

(c) Proporsi Masa Kerja Dosen Tahun 2015/2016

Gambar 0.27 (a) Grafik Proporsi Dosen Berdasarkan Pendidikan Terakhir; (b) Grafik Jumlah Dosen berdasarkan Jabatan Fungsional Akademik;

(c) Grafik Proporsi Masa Kerja Dosen

Untuk kualitas tenaga kependidikan yang dimiliki oleh Universitas Telkom dari

sisi pendidikan terakhir,dapat dilihat pada Gambar 2.28, tercatat 31,56% tenaga

kependidikan masih berpendidikan SMA, yang sebagian besar berada pada posisi sebagai

tenaga administrasi. Sedangkan 67,73% tenaga kependidikan mempunyai jenjang

pendidikan minimal Diploma III, sehingga kondisi tenaga kependidikan di Universitas

Telkom masih memenuhi kondisi ideal untuk pelayanan sivitas akademika suatu perguruan

tinggi yang syarat minimal adalah Diploma III.

13%

86%

1%

S3 S2 S1

243

289

164

261

TenagaPengajar

AsistenAhli

Lektor LektorKepala

GuruBesar

70% 14% 5%4% 7%

0‐5 tahun 6‐10 tahun 11‐15 tahun 16‐20 tahun 21‐25 tahun

55

Tingkat produktifitas tenaga kependidikan ditinjau dari sisi usia berada dalam

kondisi yang ideal, yaitu 38% usia tenaga kependidikan berada pada rentang 21 – 30 tahun

dan 30% berada pada rentang usia 31 – 40 tahun. Secara teori pada usia 21-40 tahun,

seseorang memiliki semangat untuk mengembangkan diri melalui studi lanjut ataupun

pelatihan dan sertifikasi. Dengan dukungan peningkatan kompetensi, maka dalam

melaksanakan pekerjaan dan pelayanan kepada pelanggan yang dilakukan oleh tenaga

kependidikan akan meningkat.

Tabel 0.12 Kekuatan SDM berdasar pendidikan Universitas Telkom

No.  Pendidikan 

GelarAkademik 

Total Guru Besar 

Lektorkepala 

Lektor  AsistenAhli  TenagaPengajar 

(1)  (2)  (3)  (4) (5) (6) (7)  (8) 

1  S‐3/Sp‐2  1  13  42  18  18  92 

2  S‐2/Sp‐1 0  13 122 266 217  618 

3  Profesi/  S‐1/D‐4* 

0  0 0 5 8  13 

Total  1  26 164 289 243  723 

56

Gambar 0.28 Grafik Proporsi Tenaga Kependidikan Berdasarkan Pendidikan Terakhir dan Usia

Untuk membangun iklim pengembangan SDM yang kompetitif maka Universitas

Telkom menerapkan remunerasi berbasis merit sistem yang diukur setiap triwulan. Merit

sistem berpedoman pada pencapaian kinerja berbasis BKD (Beban Kerja Dosen) untuk

Dosen dan BKND (Beban Kerja Non-Dosen) untuk Tenaga Kependidikan. Sistem

remunerasi berbasis merit sistem bertujuan untuk meningkatkan fairness dalam persoalan

penggajian, dan berpengaruh dalam memacu kinerja pegawai dan meningkatkan kepuasan

kerja.

Monitoring dan pengukuran kinerja pegawai didukung oleh sistem informasi yang

diberi nama HRMIS (Human Resource Management Information System), dapat dilihat

pada Gambar 2.29, yang merekam berbagai data terkait butir-butir penilaian kinerja

pegawai,. Meskipun beban kinerja telah dimonitoring dan diukur, namun dalam

implementasinya nilai akhir kinerja masih ditentukan oleh atasan langsung dengan berbagai

pertimbangan.

Dengan tersedianya HRMIS, diharapkan akan membantu dosen untuk melengkapi

dokumen pengajuan Jabatan Fungsional Akademik (JFA) yang membutuhkan rekam data

aktifitas dalam Tri-Dharma Perguruan Tinggi. Kondisi ideal yang diharapkan adalah

tersedianya layanan bidang SDM yang akan membantu dosen dalam menyiapkan dan

melengkapi dokumen pengajuan JFA serta melakukan pemberitahuan secara berkala bahwa

sudah saatnya mengajukan kenaikan JFA.

S‐30%

S‐20.71%

S‐140.43%

D‐40.35%D‐3

26.24%

D‐20%

D‐10.71%

SMA/SMK/ SMP31.56%

(a)  Proporsi Tenaga Kependidikan Berdasarkan Pendidikan Terakhir

57

Gambar 0.29 Tampilan antarmuka Human Resource Management Information System (HRMIS)

Dalam 3 tahun terakhir (2013-2015) peningkatan kompetensi dan kualifikasi dosen

dan tenaga kependidikan telah dilaksanakan secara rutin, dengan ratio kegiatan/program per

orang mencapai 0.71 kegiatan per-dosen dan 0.99 kegiatan per Tenaga Kependidikan.

Kegiatan peningkatan kompetensi dan kualifikasi SDM yang dilakukan masih belum

mencapai kondisi ideal yaitu 2 kali untuk setiap orang setiap tahunnya. Untuk itu perlu

dipersiapkan rencana pengembangan yang lebih baik lagi agar kompetensi dan kualifikasi

SDM tetap dapat up-to-datesesuai dengan kebutuhan.

Universitas Telkom menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk mengembangkan

kualifikasi dosen dan tenaga kependidikan baik secara formal maupun non formal. Kegiatan

pengembangan yang bersifat formal misalkan adalah studi lanjut, sedangkan kegiatan

pengembangan yang bersifat non formal misalkan adalah pelatihan-pelatihan, baik

bersertifikasi ataupun tidak. Gambar 2.30 memperlihatkan peningkatan kegiatan

pengembangan pegawai.

58

Gambar 0.30 Kegiatan pengembangan dosen dan tenaga kependidikan

Dalam upaya melakukan perbaikan dan peningkatan sistem pengelolaan SDM,

maka Universitas Telkom secara rutin melakukan survei kepuasan yang ditujukan kepada

Dosen dan Tenaga Kependidikan, dapat dilihat pada Gambar 2.31.

Hasil survei yang dilakukan menunjukkan terjadinya peningkatan kepuasan dari

Dosen dan Tenaga Kependidikan terhadap sistem SDM yang dijalankan di Universitas

Telkom. Tingkat kepuasan maksimal dari survei yang dilaksanakan dalam 3 tahun terakhir

berada di angka 76.73%. Angka tersebut tidak dapat dikatakan tinggi dan menandakan

tingginya tuntutan Dosen dan Karyawan terhadap sistem pengelolaan SDM di Universitas

Telkom yang lebih baik. Namun demikian, peningkatan angka kepuasan pegawai terhadap

sistem pengelolaan SDM yang meningkat dapat dijadikan indikator bahwa secara umum

sistem pengelolaan SDM di Universitas Telkom telah mengalami peningkatan. Kondisi ini

juga menunjukkan bahwa lingkungan kerja yang ada di Universitas Telkom memberikan

sebuah suasana kerja yang mutualistik dimana tuntutan performansi yang baik dari

Universitas diimbangi dengan tuntutan penyediaan sistem pengelolaan SDM yang baik dari

para pegawai.

59

Gambar 0.31 Hasil survey kepuasan dosen dan tenaga kependidikan

2.4.3 Tinjauan Eksternal: Peluang dan Ancaman

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan elemen penggerak utama dalam sebuah

sistem, dimanakuantitas dan kualitas dari SDM akan mempengaruhi kinerja sistem secara

menyeluruh. Oleh karena itu kuantitas dan kualitas SDM dalam Perguruan Tinggi

mendapatkan perhatian serius dari negara. Dengan jumlah penduduk mencapai 250 juta

orang, jumlah perguruan tinggi yang terdapat di Indonesia berdasarkan data dari

forlap.ristekdikti.go.id (akses 26 September 2016) tercatat sebanyak 4.408 Perguruan

Tinggi (Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS)) Kontribusi

masyarakat (swasta) dalam pendidikan tinggi terlihat pada jumlah PTS yang mencapai 92%

dari total Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia.

Gambar 0.32 Jumlah Perguruan Tinggi di Indonesia [diolah dari: forlap.ristekdikti.go.id]

60

Ditinjau dari kuantitas dan kualitas SDM khususnya Dosen, terlihat adanya gap

yang cukup tinggi antara PTN dan PTS bila ditinjau dari perbandingan jumlah PT yang ada.

Berdasarkan data dari forlap.ristekdikti.go.id (infografik per 11 November 2015), jumlah

Dosen pada PTN tercatat sebanyak 69.662 orang dan dosen PTS tercatat sebanyak 121.137

orang. Berdasarkan data yang ada, pemerintah Indonesia menyiapkan berbagai program

untuk meningkatkan kualifikasi dosen baik dosen PTN dan PTS. Program tersebut meliputi:

sertifikasi dosen, beasiswa studi lanjut, program bantuan publikasi, program penelitian,

program pembuatan buku ajar, detasering dosen, SAME (Scheme for Academic Mobility

and Exchange)dan program lain untuk meningkatkan kualifikasi dosen.

Gambar 0.33 Infografik Sebaran Dosen berdasaekan JFA untuk PTN dan PTS

[diolah dari: forlap.ristekdikti.go.id per 11 November 2015]

Sumber Daya Manusia merupakan sebuah entitas/komponen yang dinamis dimana

pencapaian kualitas dan kuantitas tidak dapat diperoleh dalam waktu yang cepat meskipun

kita memiliki dana yang besar. Perkembangan ilmu pengetahuan guna mendukung

kelangsungan hidup manusia menjadi sebuah kondisi yang tidak terelakkan. Dalam bidang

ICT laju perkembangan pengetahuan berada dalam derajat yang sangat dinamis, sehingga

diperlukan suatu program pengembangan SDM yang sistematik dan berkelanjutan agar

pengetahuan yang dimiliki oleh dosen dan tenaga pendidik tidak obsolote.

Secara komprehensif rencana pengembangan SDM dalam Perguruan Tinggi juga

tercantum dalam 2. Renstra Kemenristek tahun 2015 -2019 yang mendukung RPJMN

61

(Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional), dimana terdapat 5 arah kebijakan

yang terkait dengan pendidikan tinggi, yaitu:

a. Meningkatkan kualitas pendidikan tinggi,

b. Meningkatkan relevansi dan daya saing pendidikan tinggi,

c. Peningkatan dan pemerataan akses pendidikan tinggi,

d. Meningkatkan kualitas LPTK,

e. Meningkatkan tata kelola kelembagaan pendidikan tinggi.

Program lain dari pemerintah untuk menyediakan SDM bagi perguruan tinggi

adalah Permen No 26 Tahun 2015 tentang Registrasi Pendidik pada Perguruan Tinggi, yang

salah satunya adalah NIDK (Nomor Induk Dosen Khusus) dan NUP (Nomor Induk

Pendidik) dimana semangatnya adalah menyediakan akses bagi sumber daya manusia yang

memenuhi kualifikasi untuk berkontribusi dalam pendidikan tinggi. Implementasikan

Permen No 26 Tahun 2015 memberikan peluang bagi Perguruan Tinggi untuk memperkuat

SDM melalui sinergi antara akademisi, pelaku dunia usaha, peneliti, perekayasa, praktisi

dan pemerintah.

Pemberlakukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di tahun 2015 berimplikasi

pada adanya Perguruan Tinggi Luar Negeri yang membuka cabang di Indonesia. Hal ini

akan memberi sebuah stimulan bagi PTN dan PTS Indonesia untuk terus melakukan inovasi

dan pengembangan guna meningkatkan daya saing. Perguruan tinggi asing yang masuk ke

Indonesia adalah perguruan tinggi yang memiliki daya saing dan reputasi, dimana secara

natural perguruan tinggi tersebut menyediakan tawaran yang lebih bagi SDM yang dimiliki

dari sisi remunerasi, peluang penelitian dan lain-lain, sehingga ada peluang berpindahnya

SDM Unggul di PTN dan PTS ke Perguruan Tinggi Asing tersebut.

Mengacu pada data dari QS University Ranking, Asia Tahun 2016, 350 top

peringkat di Asia berdasarkan pengukuran QS, dari sisi kuantitatif Indonesia berhasil

menempatkan sebanyak 11 perguruan tinggi dalam Top 350, namun dari sisi kualitatif masih

kalah dengan Singapura, Malaysia dan Thailand yang berhasil menembus peringkat Top 50.

Besar kemungkinan dalam MEA, perguruan tinggi dari Singapura dan Malaysia akan

mengambil peluang untuk melakukan ekspansi ke Indonesia.

Tabel 0.13 Distribusi Jumlah Perguruan Tinggi berdasarkan negada dalam QS University Ranking Asia Tahun 2016

Negara  QS University Ranking Asia 1 – 350

62

1 ‐‐10  11 ‐‐ 50 51 ‐‐ 100 101 ‐‐ 200 201 ‐‐350  Total 

Malaysia  0  2 3 6 10  21 

Thailand  0  1 2 6 5  14 

Indonesia  0  0 2 4 5  11 

Philipina  0  0 2 2 4  8 

Vietnam  0  0 0 2 3  5 

Singapura  2  0 1 0 0  3 

Efek lain dari penerapan MEA adalah mendorong semangat internasionalisasi

salah satunya terbukanya peluang untuk berkolaborasi dengan perguruan tinggi asing dalam

pengembangan SDM. Saat ini Universitas Telkom telah menjalin kerjasama dengan

beberapa Universitas Luar Negeri dalam program Student and Faculty Exchange, joint

research, PHD Project and Joint International Conference. Untuk kedepannya, kerjasama

tersebut dapat lebih di tingkatkan khususnya dalam program yang terkait dengan

peningkatan kompetensi dan kualifikasi SDM.

2.4.4 Identifikasi SWOT Komponen D: Sumber Daya Manusia

Identifikasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity),

ancaman (threath) untuk komponen D ditabelkan sebagai berikut (Tabel 2.14).

Tabel 0.14 Deskripsi SWOT untuk komponen D: Sumber Daya Manusia KEKUATAN / STRENGTH (S)

No  Deskripsi  Kode

1  Memiliki  pola  dan  kebijakan  pengelolaan  SDM  yang  sistematis  dan  komprehensif sehingga menyediakan lingkungan kerja yang atraktif. 

S1

2  Sebagian besar dosen berada pada usia produktif sehingga memiliki potensi yang besar untuk pengembangan dirii 

S2

3  Menerapkan sistem remunerasi berbasis merit sistem yang kompetitif sehingga dapat menjaga retensi pegawai 

S3

4  Tersedianya  sistem  informasi  HRMIS  (Human  Resource  Management  Information System)  untuk  merekam  data  beban  kerja  sehingga  memudahkan  dalam  proses monitoring dan pengukuran 

S4

5  Kualifikasi tenaga kependidikan yang sebagian besar di atas Diploma III dan pada usia produktif sehingga dapat memberikan layanan akademik dan non‐akademik yang baik 

S5

6  Terciptanya  suasana  kerja  yang mutualistik  dimana  tuntutan performansi  yang  baik dari Universitas diimbangi dengan tuntutan penyediaan sistem pengelolaan SDM yang baik. 

S6

KELEMAHAN / WEAKNESS (W)

No  Deskripsi  Kode

1  Jumlah dosen dengan kualifikasi pendidikan S3 belum mencapai 30% dan Kualifikasi dosen dengan JFA Lektor Kepala dan Guru Besar baru diangka 4%, kondisi  ini dapat menghambat pengembangan suasana akademik khususnya dalam bidang penelitian 

W1

2  Masih  terdapat  dosen  yang  belum  memiliki  jabatan  fungsional  akademik  dengan persentase mencapai  39%,  kondisi  ini menggambarkan belum maksimalnya  layanan 

W2

63

SDM terkait bantuan menyiapkan dan melengkapi dokumen pengajuan JFA bagi dosen, ratio tenaga kependidikan berbanding dosen masih di angka 1: 0.5 

3  Implementasi  sistem  BKD  dan  BKND masih  belum  berjalan  secara  optimal,  dimana porsi  dalam  bidang  pengajaran  masih  sangat  dominan  (rata‐rata  10,2  sks).  Hal  ini berpotensi  menurunkan  semangat/produktifitas  kerja  dalam  bidang  penelitian  dan pengabdian masyarakat 

W3

4  Jumlah kegiatan peningkatan kompetensi dan kualifikasi SDM masih belum mencapai kondisi ideal yaitu 2 kegiatan per‐orang (berada pada kisaran 0.71 kegiatan per‐dosen dan 0.99 kegiatan per‐tenaga kependidikan) 

W4

PELUANG / OPPORTUNITY (O)

No  Deskripsi  Kode

1  Komitmen pemerintah dalam peningkatan SDM perguruan tinggi yang tertuang dalam RPJMN 2015‐2019, salah satunya melalui penyediaan berbagai program peningkatan kompetensi dan kualifikasi bagi dosen maupun tenaga kependidikan oleh pemerintah dan pihak ketiga 

O1

2  Permen  25  Tahun  2015  tentang  Registrasi  Pendidik  Pada  Perguruan  Tinggi  yang memberikan peluang bagi Perguruan Tinggi untuk memperkuat SDM melalui  sinergi antara akademisi, pelaku dunia usaha, peneliti, perekayasa, praktisi dan pemerintah. 

O2

3  Adanya  MEA  mendorong  kesadaran  dalam  Internasionalisasi  Pendidikan  Tinggi, sehingga  membuka  peluang  berkolaborasi  khususnya  dalam  program  peningkatan kompetensi dan kualifikasi SDM. 

O3

ANCAMAN / THREAT (T)

No  Deskripsi  Kode

1  Perkembangan ICT yang sangat cepat dan dinamis sehingga pengetahuan dosen dan TPA cepat obsolete 

T1

2  Masuknya Perguruan Tinggi asing yang menawarkan remunerasi yang  lebih menarik sehingg ada kemungkinan dosen memutuskan untuk pindah 

T2

2.5 Evaluasi Komponen E: Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik

2.5.1 Uraian Umum

Dalam kurun waktu tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 seluruh program studi

di Universitas Telkom masih menggunakan kurikulum yang telah berlaku di masing–

masing program studi yang berasal dari institusi yang bergabung. Sejak tahun 2015 telah

dilakukan proses evaluasi dan penyusunan standar kurikulum baru bagi seluruh prodi di

Universitas Telkom yang disebut Kurikulum 2016, karena akan diimplementasikan pada

tahun ajaran 2016/2017. Kronologi pemberlakuan kurikulum di Universitas Telkom

diperlihatkan dalam Gambar 2.34.

64

Gambar 0.34 Kronologi pemberlakuan kurikulum di Universitas Telkom

Kegiatan penyusunan kurikulum 2016 di Universitas Telkom mengacu pada kebijakan

kampus yang berdasar pada Keputusan Rektor mengenai:

a) Pedoman Kegiatan penyusunan kurikulum 2016, yang berisi: aturan umum

penyusunan kurikulum seperti mata kuliah Universitas, mata kuliah Fakultas, mata

kuliah program studi, dll; penunjukkan personel Tim Kurikulum Universitas, dan

agenda penyusunan kurikulum (time table) mulai dari pembuatan, review,

penetapan, ekivalensi, sosialisasi, sampai implementasi kurikulum.

b) Pedoman Penyusunan Kurikulum Universitas Telkom, yang berisi mengenai: (1)

acuan dasar dan siklus pemutakhiran kurikulum, tujuan, struktur tim kurikulum, dan

luaran penyusunan kurikulum, dan (2) Tahap penyusunan kurikulum yang terdiri

atas : Penentuan profil lulusan (Penjelasan dan Contoh), Penentuan kompetensi

lulusan (capaian pembelajaran), termasuk KKNI dan SN Dikti (Penjelasan dan

Contoh), Penentuan Bahan Kajian (Penjelasan dan Contoh), Penentuan Mata Kuliah

dan SKS (Penjelasan dan Contoh), Penyusunan Struktur Kurikulum (Penjelasan dan

Contoh), Pedoman Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, Pembuatan Rencana

Pembelajaran (RPS) (Penjelasan dan Contoh), Penentuan Metode Pembelajaran

(Penjelasan dan Contoh), dan Capstone Course/Design/Project

c) Pedoman implementasi kurikulum yang terdiri atas : Proses review draft kurikulum,

yang harus dilakukan sebanyak minimal 3 kali review,Pengesahan kurikulum oleh

pimpinan perguruan tinggi setelah pertimbangan Senat,Sosialisasi kurikulum ke

65

Manajemen, Dosen, Mahasiswa, Publik, Dosen wali berkaitan dengan Ekivalensi,

perhitungan dan penyiapan sumberdaya manusia (SDM), perhitungan dan

penyiapan sumberdaya pendukung, dan SKPI dan Transkrip Akademik.

d) Pedoman Transisi Pemberlakukan Kurikulum yang memuat Rambu– rambu

Ekuivalensi dan Pedoman teknis ekuivalensi

e) Pedoman Evaluasi Kurikulum, yang berisikan mekanisme evaluasi berjangka waktu

panjang, menengah, dan pendek.

Kurikulum 2016 disusun berbasis luaran (outcomes based). Langkah awal yang

harus dilakukan dalam menyusun kurikulum adalah dengan melakukan analisis SWOT dan

Tracer Study serta Market Signals. Ketiga kegiatan ini merupakan bagian penting dalam

keseluruhan kegiatan evaluasi pelaksanaan kurikulum sebelumnya. Selama proses

penyusunan kurikulum, keterlibatan seluruh staf program studi dan perwakilan stake holder

dilakukan untuk menjamin konvergensi konstruksi dari kurikulum program studi.

Analisis SWOT dan tracer study adalah elemen penting dalam menentukan Profil

Lulusan yang dapat menjawab tantangan-tantangan di dunia kerja. Input dari analisis SWOT

diantaranya adalah kriteria akreditasi, referensi dan literatur, kebijakan universitas, hasil

komparasi atau benchmarking, focus group discussion (FGD) dengan pakar-pakar, dan

hingga yang terpenting adalah evaluasi struktur kurikulum yang sebelumnya dalam

merespon perkembangan yang terjadi.

Gambar 2.35 berikut ini menggambarkan mekanisme penentuan profil lulusan

yang dimaksud di atas.

66

Gambar 0.35 Penentuan profil lulusan Universitas Telkom

Berikutnya adalah menentukan capaian pembelajaran. Capaian pembelajaran

merupakan jawaban atas pertanyaan: “apa saja kemampuan yang harus dimiliki sesuai

profil?”. Rujukan untuk menyusun CP adalah KKNI dan Standar Nasional Pendidikan

Tinggi dan khusus untuk bidang teknik juga mengacu pada standar ABET (Accreditation

Board for Engineering and Technology) dan ACM (Association for Computing

Machinery).Sedangkan akreditasi internasional bidang non teknik yang telah diterima

Program Studi S2 Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) adalah

akreditasi internasional dari The Alliance on Business Education and Scholarship for

Tomorrow (ABEST).

67

Gambar 0.36 Penentuan Capaian Pembelajaran Kemudian bahan kajian tersebut dikelompokkan membentuk mata kuliah. Pola

penentuan matakuliah dapat dilakukan dengan mengelompokkan bahan kajian yang setara,

kemudian memberikan nama pada kelompok bahan kajian tersebut. Input dari penentuan

bahan kajian adalah Capaian Pembelajaran dengan rujukan adalah Permendikbud No. 49

Tahun 2014. Mekanisme penentuan bahan kajian terlihat pada Gambar 2.37 di bawah.

Gambar 0.37 Penentuan bahan kajian

Kemudian bahan kajian tersebut dikelompokkan membentuk mata kuliah. Pola

penentuan matakuliah dapat dilakukan dengan mengelompokkan bahan kajian yang setara,

kemudian memberikan nama pada kelompok bahan kajian tersebut.

Gambar 0.38 Pendefinisian matakuliah

68

Terakhir adalah pembentukan Rencana Pembelajaran Semester yang merupakan

dokumen yang menjelaskan bagaimana bahan kajian disampaikan (dipelajari) ke mahasiswa

dengan cara yang tepat dan efesien, mahasiswa juga mengetahui indikator untuk mengukur

kelulusan sekaligus bobot nilai yang akan diperoleh jika lulus pada kajian tersebut.

2.5.2 Tinjauan Internal: Kekuatan dan Kelemahan

Sistem Pembelajaran. Sistem Pembelajaran (Learning System) yang dikembangkan

di Universitas Telkomdiarahkan menujusistem pembelajaran yang berpusat kepada

mahasiswa (student centered learning/SCL) yang bertujuan agar lulusan memiliki

pengetahuan, ketrampilan, kreatifitas, kemandirian, inovasi, kepemimpinan serta sikap

mental dan etika profesi, sehingga dapat meningkatkan relevansi dan kualitas pendidikan

secara berkelanjutan yang berorientasi kepada solusi menuju kesejahteraan dan

kemakmuran bangsa serta kemanusiaan.

Contoh sistem pembelajaran SCL diantaranya: pembelajaran kolaboratif

(collaborative learning), pembelajaran kooperatif (cooperative learning), pembelajaran

berbasis kasus (case based learning), pembelajaran berbasis riset/proyek (research/project

based learning), pembelajaran berbasis masalah (problem based learning), dan jenis-jenis

pembelajaran lain sesuai dengan inovasi tentang pembelajaran efektif, efisien, dan mencapai

standar mutu.

Beberapa kajian dan program yang telah dilakukan untuk mendukung

pengembangan dan peningkatan mutu sistem pembelajaran di Universitas Telkom adalah

sebagai berikut:

1) Pengembangan kompetensi pengajaran Dosen. Pengembangan kompetensi dosen

dilakukan melalui pelatihan dosen maupun workshop.

2) Kajian dan pengembangan standar terkait proses, metode, dan teknologi pembelajaran.

Beberapa kegiatan pengembangan standar berkaitan dengan pembelajaran dan

pendukung pembelajaran yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu 3 tahun. Hasil

kajian dan pengembangan standar di atas menjadi acuan yang digunakan oleh program

studi dan Dosen. Standar – standar dikirimkan ke setiap fakultas dan program studi.

Disamping itu, standar – strandar di atas dapat diakses kapan saja dan dimana saja

melalui situs resmi BPP (lsd.telkomuniversity.ac.id;lp4.lsd.telkomuniversity.ac.id; dan

share.lsd.telkomuniversity.ac.id).

69

3) Kajian Metode Pembelajaran berbasis Student Center Learning (SCL).

Kajian dan pengembangan metode pembelajaran berbasis SCL merupakan salah satu

program kerja yang dilaksanakan di Universitas Telkomuntuk mendukung peningkatan

mutu pembelajaran dengan memfasilitasi dosen - dosen dalam mengembangkan teknik

penyampaian perkuliahan yang lebih banyak mendorong mahasiswa belajar secara aktif.

Proses kajian metode pembelajaran pada umumnya berbentuk action reseach, disamping

melakukan kajian, juga dilaksanakan analisis untuk memvalidasi hasil kajian.

Hasil – hasil kajian dan implementasi yang telah dilakukan oleh kelompok dosen Mata

Kuliah, disebarkan secara luas dan dapat diakses oleh mahasiswa maupun dosen lain

sebagai referensi penerapan metode pembelajaran berbasis SCL pada mata kuliah yang

diampu. Akses dapat dilakukan di website share.lsd.telkomuniversity.ac.id.

4) Kajian Teknologi Pembelajaran berbasis e-Learning

Universitas Telkom memiliki perhatian besar terhadap pengembangan konten dan e-

learning untuk mata kuliah–mata kuliah di program studi. Karena dengan dukungan

teknologi pembelajaran berbasis e-learning dapat mendukung peningkatan mutu

perkuliahan khususnya untuk mata kuliah – mata kuliah yang memiliki kelas paralel

cukup besar. Untuk itu selalu dilaksanakan kajian dan pengembangan konten e learning

secara berkala dan diimplementasikan terintegrasi dengan metode pembelajaran tatap

muka di kelas. Hasil kajian dan pengembangan konten e-learning digunakan dalam

mendukung proses perkuliahan dan meningkatkan mutu perkuliahan. Konten e-learning

yang telah dihasilkan ditempatkan pada LMS Universitas Telkom

(idea.telkomuniversity.ac.id).

5) Kajian pengembangan pembelajaran yang sifatnya tematik.

Tema–tema kajian disesuaikan dengan kepentingan institusi dan dukungan terhadap

proses pembelajaran di program studi.Beberapa tema yang menjadi isu penting di

Universitas Telkom dan dirasa mendesak untuk segera dilakukan pengkajian adalah

1. Kajian profiling mahasiswa sebagai dasar pengelolaan pembelajaran dan monitoring

perwalian mahasiswa

2. Kajian Profiling Dosen

3. Kajian teknologi perangkat pembelajaran yang mendukung kemerataan serapan

materi ajar bagi mahasiswa terutama untuk kelas besar.

70

4. Kajian implementasi penjaminan mutu pembelajaran berbasiskan Portofolio mata

kuliah

6) Pengembangan Buku Ajar sebagai pendukung proses pembelajaran.

Universitas Telkom merasa bahwa dukungan sistem pembelajaran perlu dengan

penyediaan sarana dan prasarana pembelajaran. Salah satunya adalahpengembangan

perangkat pembelajaran dalam hal ini Buku Ajar. Pengembangan buku ajar melibatkan

dosen atau tim dosen pengampu mata kuliah di program studi dan dikoordinir

pelaksanaannya di tingkat institusi.

Tahun 2014 dan tahun 2015 bentuk program pengembangan buku ajar adalah berupa

hibah. Hibah dapat berupa hibah pembuatan buku dan dapat juga berupa hibah buku

terbit yang telah dihasilkan dosen. Pada tahun 2016 program pengembangan buku ajar

dikelola di tingkat fakultas untuk menjamin pengembangan buku ajar yang lebih

produktif.

Pengembangan Suasana Akademik dan Kebebasan Akademik. Sebagaimana

tertuang Aturan Akademik Universitas Telkom memiliki tolok ukur kondisi dan kinerja

yang digunakan untuk melihat kemajuan pengembangan suasana akademik sebagai berikut:

a. jumlah keluhan sivitas akademika (dosen/mahasiswa),

b. jumlah karya ilmiah mahasiswa,

c. jumlah penelitian oleh dosen,

d. jumlah pengabdian masyarakat oleh dosen,

e. jumlah penulisan buku dan publikasi jurnal dosen,

f. jumlah seminar/simposium yang diikuti oleh dosen sebagai pemakalah,

g. jumlah seminar/simposium yang diselenggarakan,

h. jumlah studium general dengan pembicara nasional dan internasional,

i. jumlah hibah-hibah nasional maupun internasional,

j. jumlah dan rasio dosen berpendidikan S2 dan S3

k. rata-rata KUM dosen per semester,

l. jumlah sanksi akademik yang diberikan,

m. kondisi sarana dan prasarana akademik,

n. prosentase kehadiran dosen/mahasiswa dalam perkuliahan,

71

o. jumlah koleksi buku teks/referensi, jurnal, CD-ROM, perpustakaan digital, dan

lain-lain,

p. ketersediaan akses informasi akademik melalui internet.

Aturan detail mengenai pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar

akademik dituangkan dalam Keputusan Rektor Universitas Telkom Nomor: KR.

024/AKD27/WR1/2014 tentang Aturan Akademik Universitas Telkom, Bab VII mengenai

pedoman kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan, serta

Bab VIII mengenai pedoman pengembangan suasana akademik.

Untuk menjamin keberlangsungan interaksi antara dosen dengan mahasiswa,

antara program studi dengan orangtua mahasiswa, maka setiap program studi di lingkungan

Universitas Telkom diwajibkan memiliki web site atau repository yang dimanfaatkan

sebagai media informasi dan komunikasi antar sivitas akademika. Web site tersebut juga

digunakan untuk mengunggah pengumuman dan dokumen pelaksanaan kegiatan akademik

program studi, seperti jadwal kegiatan akademik, peraturan dan panduan, serta tugas

perkuliahan dan praktikum. Pemanfaatan blog dosen juga sangat mendukung terjalinya

interaksi anatar dosen dengan mahasiswa.

2.5.3 Tinjauan Eksternal: Peluang dan Ancaman

Analisis lingkungan eksternal dilakukan untuk melihat peluang (opportunity) dan

ancaman (threat) pada kurikulum di Universitas Telkom. Analisis dilakukan melalui

pendekatan PEST (Politic, Economy, Social, dan Technology). Data yang digunakan dalam

analisis lingkungan eksternal diperoleh dari data sekunder seperti literatur dan dokumen-

dokumen perencanaan yang dikeluarkan pemerintah yang dapat diakses dari berbagai

sumber.

Politik. Kebijakan pemerintah melalui Kemristekdikti yang menyediakan banyak

bentuk hibah penelitian yang dapat digunakan oleh dosen dan mahasiswa untuk

meningkatkan suasana akademik kampus (O). Era globalisasi menuntut kurikulum yang

juga diakui secara internasional. Lembaga-lembaga akreditasi internasional yang kredibel

telah tersedia dengan kriteria akreditasi yang transparan (O). Dari sisi regulasi, adanya

regulasi yang ketat dalam nomenklatur program studi di satu sisi akan menyulitkan dalam

adaptasi kebutuhan yang semakin tinggi terhadap kurikulum yang multidisiplin (T).

Kebijakan pemerintah mengenai insentif pemakaian inovasi dalam negeri (TKDN) baik

72

intelektual maupun fisik memberi peluang lulusan PT dan produk Indonesia untuk diserap

(O).

Ekonomi. Perkembangan industri baru yang memerlukan dukungan keilmuan

multidisiplin, seperti: teknik biomedis yang merupakan gabungan dari ilmu medis, ilmu

teknologi informasi, ilmu telekomunikasi, dan ilmu elektronika. Atau industri terkait

kebencanaan yang juga melibatkan ilmu-ilmu multidisiplin. Dengan demikian, diperlukan

kurikulum yang juga sudah multi disiplin (T). Dalam lingkungan pasar bebas seperti MEA

(Masyarakat Ekonomi Asean) yang sudah berlaku sejak tahun 2015, maka kebutuhan akan

tenaga kerja yang tersertifikasi menjadi sangat tinggi. Oleh karena itu, kurikulum perguruan

tinggi harus juga mengadopsi sertifikasi agar lulusan bisa bersaing di lapangan (T).

Banyak tersedia peluang kerjasama pendidikan seperti joint degree, double degree,

sandwich, dll yang merupakan pengakuan terhadap produk kurikulum (O). Persaingan

dalam memperebutkan lapangan pekerjaan di dalam negeri bertambah akibat dampak

globalisasi yang memungkinkan lulusan dari perguruan tinggi di luar negeri juga dapat

dengan mudah bekerja di Indonesia (T). Banyaknya PTS yang mengadopsi kurikulum dari

PT luar negeri (T). Munculnya lembaga-lembaga sertifikasi yang spesifik yang relevan

dengan kebutuhan industri (T).

Social. Banyaknya kompetisi-kompetisi yang melibatkan mahasiswa dan dosen di

luar baik bersifat lokal, nasional, dan internasional yang dapat digunakan sebagai pemicu

budaya kompetitif dan meningkatkan suasana akademik di kampus (O). Peluang lulusan

perguruan tinggi untuk berkiprah di luar negeri semakin terbuka dengan pasar bebas, dengan

syarat kompetensi yang memadai (O).

Teknologi. Perkembangan teknologi yang sangat cepat dan mengarah pada

konvergensi teknologi yang memungkinkan kurikulum prodi yang bersiklus 4 tahunan

menjadi kurang relevan (T). Perkembangan alternatif cara pembelajaran, dimana konten-

konten digital tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diakses dengan mudah,

sertifikasi keahlian online, kursus-kursus berbagai keterampilan dan pengetahuan online,

pendidikan terbuka merupakan ancaman dan tantangan bagi kurikulum perguruan tinggi

untuk menunjukkan keunggulannya dan relevansinya dengan dunia kerja (T).

73

2.5.4 Identifikasi SWOT Komponen E: Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana

Akademik

Identifikasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity),

ancaman (threath) untuk komponen E ditabelkan sebagai berikut (Tabel 2.15).

Tabel 0.15 Deskripsi SWOT komponen E: kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik

KEKUATAN / STRENGTH (S)

No  Deskripsi  Kode

1  Rasio dosen dan mahasiswa untuk mendukung kualitas pembelajaran cukup baik  S1

2  Sumber  daya  sarana  dan  prasarana  pendukung  kurikulum  sangat  baik  dan  dimiliki sendiri   

S2

3  Penggunaan  ICT  dalam  kegiatan  akademik  maupun  administrasi  akademik  sudah memadai 

S3

4  Kemudahan  dalam  akses  internet,  journal,  paper,  buku  digital  untuk  mendukung pembelajaran dan suasana akademik 

S4

5  Kurikulum 2016 sudah standar di seluruh Tel‐U dan berbasis outcome S5

6  Proses pengembangan kurikulum telah memanfaatkan masukan stake holder   S6

7  Kurikulum mendukung pewujudan  visi, misi dan tujuan universitas (enterpreneurship dan ICT literacy) 

S7

8  Kurikulum sudah mengacu pada standar akreditasi internasional ABET, ACM, IEEE dan standar asosiasi terkait 

S8

9  Mekanisme  evaluasi  dan  pengembangan  kurikulum  telah  dilakukan  secara  berkala dan berjangka waktu 

S9

10  Proses pelaksanaan kurikulum baik, ditandai kepuasan mahasiswa yang baik  S10

11  Sudah  ada  pengakuan dari  universitas  luar  negeri  dengan  adanya program double degree 

S11

12  Punya program studi yang terakreditasi internasional S12

13  Metode blended learning (gabungan online dan onsite) telah diterapkan S13

14  Output (lulusan) diterima dengan baik dengan tingkat kepuasan mencapai 82%  S14

KELEMAHAN / WEAKNESS (W)

No  Deskripsi  Kode

1  Kepuasan mahasiswa terhadap pendukung akademik masih perlu ditingkatkan  W1

2  Persentase program studi yang memperoleh akreditasi internasional masih rendah  W2

3  Beban jumlah mahasiswa di setiap program studi tidak merata W3

4  Sistem  pembelajaran  berbasis  on  line  (e‐ learning)  belum memberikan  hasil  yang optimal dalam mendukung tingkat kelulusan 

W4

5  Implementasi kajian pendukung sistem pembelajaran belum dievaluasi W5

6  Implementasi metode  pembelajaran  SCL  belum maksimal  terkendala  oleh  sumber daya manusia dengan pemahamam SCL yang berbeda‐beda 

W6

PELUANG / OPPORTUNITY (O)

No  Deskripsi  Kode

1  Lembaga‐lembaga  akreditasi  internasional  yang  kredibel  telah tersedia  dengan kriteria akreditasi yang transparan 

O1

2  Banyak tersedia peluang kerjasama pendidikan seperti joint degree, double degree, sandwich, dll yang merupakan pengakuan terhadap produk kurikulum 

O2

3  Peluang lulusan perguruan tinggi untuk berkiprah di luar negeri semakin terbuka  O3

ANCAMAN / THREAT (T)

No  Deskripsi  Kode

1  Regulasi yang ketat dalam nomenklatur program studi di satu sisi akan menyulitkan dalam adaptasi kebutuhan yang semakin tinggi terhadap kurikulum yang multidisiplin 

T1

74

2  Perkembangan teknologi yang sangat cepat dan mengarah pada konvergensi teknologi yang memungkinkan kurikulum prodi yang bersiklus 4 tahunan menjadi kurang relevan 

T2

3  Perkembangan alternatif cara pembelajaran, dimana konten‐konten digital tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diakses dengan mudah, sertifikasi keahlian online, kursus‐kursus berbagai keterampilan dan pengetahuan online, pendidikan terbuka 

T3

2.6 Evaluasi Komponen F: Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem

Informasi

2.6.1 Uraian Umum

Kebijakan pengelolaan anggaran di Universitas Telkom ditujukan untuk

mendukung dan menjamin proses belajar mengajar (PBM), kegiatan penelitian dan

pelaksanaan tri-dharma PT di Universitas Telkom dalam jangka panjang maupun jangka

pendek. Pengelolaan anggaran dimulai dari perencanaan, penerimaan, pengalokasian,

pelaporan, audit, monitoring, evaluasi, hingga pertanggung-jawaban kepada pemangku

kepentingan (stake-holder). Pedoman penyusunan RKM dan RKA mengikuti pedoman

yang telah diatur oleh Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) sebagai berikut.

Gambar 0.39 Pedoman penyusunan RKM dan RKA YPT

Tujuan dari penyusunan RKM dan RKA adalah untuk mendukung tercapainya

tujuan strategis (strategic objectives) dalam pesan tahunan (annual message) yang

75

ditetapkan oleh Ketua Dewan Pengurus YPT. Dari pesan tahunan tersebut, kemudian

ditetapkan Kontrak Manajemen (KM) Rektor Universitas Telkom.

Pada dasarnya, kontrak manajemen Rektor adalah usaha insitusi yang diamanatkan

kepada Rektor untuk menjalankan rencana strategis (Renstra) Universitas Telkom. Rencana

strategis kemudian dituangkan dalam usulan Rencana Kerja Manajemen (RKA) dan

Rencana Kerja Anggaran (RKA) pada masing-masing fakultas atau unit. Usulan yang dibuat

dengan memperhatikan realisasi RKA yang sedang berjalan dan proyeksi RKA pada periode

tahun berikutnya.

Kebijakan penetapan biaya pendidikan di Universitas Telkom berdasarkan SK

YPT No. KEP.0318/00/SET-04/YPT/2014 pasal 64. Komponen dan besaran biaya

operasional pendidikan tinggi per mahasiswa per tahun dirancang tiap tahun agar proses

pendidikan dapat memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tinggi secara teratur dan

berkelanjutan, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Pembahasan usulan biaya

pendidikan mahasiswa dan jumlah kuota dibahas di rapat kordinasi yang dihadiri beberapa

direktorat, yaitu Direktorat Keuangan, Direktorat Admisi, Direktorat Akademik, dan

Fakultas. Dalam rapat koordinasi dilakukan analisis kebutuhan berdasarkan data penetapan

biaya tahun sebelumnya dan hal-hal lain berdasar perhitungan dan hasil-hasil survey khusus.

Untuk beasiswa, Universitas Telkom memiliki sejumlah kebijakan khusus, yaitu

KEP.0318/00/SET-04/YPT/2014 pasal 56 ayat (1) dan (2) tentang Kesejahteraan

Mahasiswa, sumber-sumber pendanaan mahasiswa dalam Renstra 2014-2018 tentang

strategi governansi, dan Keputusan Rektor No. KR.024/AKD.27/WRI/2014 tentang aturan

akademik Universitas Telkom pasal 40 tentang pembayaran biaya pendidikan. Beasiswa

yang ada di Universitas Telkom meliputi beasiswa internal dan eksternal, dengan salahsatu

tujuan beasiswa adalah untuk memberikan penghargaan atas prestasi yang telah ditempuh

mahasiswa. Universitas Telkom membagikan dana beasiswa terus meningkat dari tahun ke

tahun, baik dari jumlah penerima beasiswa maupun jumlah dana yang diterima. Prosentase

mahasiswa Universitas Telkom yang menerima beasiswa adalah sebesar 18.72% dengan

pertumbuhan penerima beasiswa sebesar 56%.

Untuk mengetahui pelaksanaan RKA di Universitas Telkom dalam satu periode

(triwulan) dilakukan evaluasi dan monitoring oleh Budget committee sebagai media

pemantauan dan evaluasi performansi realisasi dari anggaran yang ditargetkan sesuai

dengan SK Rektor Nomor: KR.018/KEU04/AGG/2016 tentang Rencana Kerja dan

76

Anggaran Rektorat, Fakultas, Prodi dan Unit Pendukung pada pasal 5. Transparansi dalam

pengelolaan keuangan Universitas Telkom juga dibantu dengan adanya SIMTU (Sistem

Informasi Keuangan Telkom University) untuk mengelola keuangan dan anggaran dengan

menerapkan audit keuangan internal melalui proses pelaporan Triwulan sehingga

manajemen mempunyai akses pada kinerja lembaga, kinerja institusi, maupun kinerja

dosen.

Setiap tahun Universitas Telkom diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (Audit

Independen). Lingkup audit meliputi pertanggungjawaban pembuatan Laporan keuangan

universitas yang meliputi perkembangan Aktiva/hak dan pasiva/kewajiban pada saat

tertentu (per 31 Desember), dan laporan pendapatan dan biaya pada periode tertentu (Januari

s.d Desember) serta perkembangan Investasi pada periode setahun. Tujuan audit eksternal

keuangan adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan institusi telah disusun sesuai

dengan prinsip-prinsip pencatatan yang diatur dalam Prinsip Standar Akuntansi Indonesia

(PSAK).

Kebijakan pengelolaan prasarana dan sarana ditujukan untuk mendukung kegiatan

akademik dan non-akademik dalam rangka mencapai tujuan Universitas

Telkom.Penanggung jawab dan pelaksana pengelolaan prasarana dan saran di Universitas

Telkom dilakukan oleh Bagian Logistik dan Manajemen Aset. Dasar pengembangan Sarana

dan Prasarana dilakukan berdasarkan Master Plan yang disusun dengan memperhatikan

aspek integrasi dengan kawasan sekitar agar seluruh stake holder dapat memanfaatkan,

menata maupun membangun dengan memperhatikan aspek-aspek teknis, sosial dan

lingkungan. Master Plan Universitas Telkom disyahkan dengan Keputusan Dewan

Pengurus Yayasan Pendidikan Telkom Nomor Kep. O318/00 set-04/YPT /2014.

Untuk menunjang proses belajar mengajar disediakan ruang kelas dengan kapasitas

dengan kapasitas mulai dari 40 orang/kelas hingga 1000 orang /kelas, ruang tersebut

digunakan bersama untuk seluruh Fakultas yang penggunaannya diatur oleh Unit Bagian

Administrasi Akademik. Universitas Telkom memiliki 122 ruang kuliah dengan total luas

adalah 16,069.32 meter-persegi.

77

Gambar 0.40 Gedung-gedung Fakultas di Universitas Telkom

Untuk mendukung kegiatan operasional kampus, dibuat fasilitas pendukung yang

digunakan untuk sarana olah raga, sarana ibadah, reservoir, gedung KBM dan gedung catu

daya. Catu Daya Universitas Telkom berupa jaringan listrik PLN dengan kapasitas 2.770

78

kVa, dan didukung dengan 3 Genset dengan kapasitas total sebesar 1.625 kVa. Kapasitas

tersebut akan bertambah sesuai dengan perkembangan institusi.

Reservoir untuk menampung kebutuhan air bersih untuk seluruh lingkungan

kampus diperoleh dari 4 buah sumur artesis dan satu sumur pantau, yang menghasilkan debit

total air 733 m3/hari.

Gambar 0.41 Laboratorium di Universitas Telkom

79

Gambar 0.42 Ruang kuliah di Universitas Telkom

Universitas Telkom memiliki infrastruktur jaringan komputer dan telekomunikasi

internal serta eksternal. Seperti LAN dan WAN yang pada umumnya menggunakan

teknologi TCP/IP sebagai standar protokol jaringan. Jaringan internet LAN yang tersedia

berbasis kabel (Ethernet dan optic) dan jaringan intranet LAN berbasis nirkabel (hotspot).

Jaringan komputer yang dikelola oleh Direktorat Sisfo di Universitas terhubung dengan

kabel/optik dan wireless.Universitas Telkom juga memiliki aplikasi dan sistem informasi

yang digunakan sebagai pendukung proses kegiatan pembelajaran yang terintegrasi dalam

sistem informasi akademik i-GRACIAS yang dapat diakses melalui jaringan intranet

maupun Internet melalui URL http://igracias.telkomuniversity.ac.id.

2.6.2 Tinjauan Internal: Kekuatan dan Kelemahan

Pendapatan. Sumber pendapatan terbesar masih dari mahasiswa, persentase

pembiayaan dari mahasiswa dari tahun 2013 hingga 2015 adalah 72,8%, 77,6%, 81,8%,

seperti terlihat dalam Tabel 6.1.4. Sumber pendanaan lainnya (non tuition fee) dari tahun

2013 hingga 2015 mengalami penurunan presentase 26,8%, 21,8%, dan 18,2%. (W).

Sumber pembiayaan beasiswa dari eksternal, walaupun nilainya masih kecil namun terus

mengalami pertumbuhan signifikan, 318% di tahun 2014 dan 148% di tahun 2015, seperti

terlihat gambar borang 6.5. Sedangkan pertumbuhan beasiswa (ekternal dan internal)

mengalami pertumbuhan 107% dan 109% dalam dua tahun terakhir (S).

Sumber pembiayaan dana penelitian eksternal mengalami fluktuasi, tahun 2013

mencapai 2,7 M, kemudian naik 3,2 M tahun 2014 dan turun lagi tahun 2014 menjadi 2,8

M. Prosentase biaya penelitian eksternal ini dalam 3 tahun terakhir mencapai 43% dari total

pembiayaan penelitian di Telkom University. Sumber pendanaan pengabdian kepada

masyarakat dari eksternal masih sangat kecil dan pertumbuhannya masih rendah (W). Akan

80

tetapi, secara keseluruhan Telkom University berkomitmen dalam pengabdian masyarakat

dengan mengalokasikan dana internal pengabdian masyarakat yang tumbuh signifikan

dalam dua tahun terakhir (W). Peluang sumber pendapatan dapat ditingkatkan dengan

meningkatkan sinergi dengan Telkom Group (PT Telkom dan anak-anak perusahaannya)

(O).

Beban. Penggunaan dana mengalami peningkatan hingga mencapai 25% pada

tahun terakhir, dengan persentase pengeluaran terbesar adalah untuk penyelenggaraan

pendidikan dan investasi sarana dan prasarana mencapai 63% dan 34% (S). Pengeluaran

Tel-U untuk pendidikan (termasuk investasi sarana dan prasarana) per mahasiswa rata-rata

mencapai 17,98 juta per tahun (S). Pengeluaran total dana penelitian baik dana internal

maupun eksternal terus meningkat dari tahun ke tahun dengan pertumbuhan 40% dan 64%

dalam dua tahun terakhir (S). Pengeluaran Tel-U total untuk beasiswa baik dari dana internal

maupun dana eksternal mengalami peningkatan 107% dan 109% dalam 3 tahun terakhir,

dengan nilai mencapai 10,7 Milyar rupiah di tahun 2015 (S). Prosentase Pengeluaran dana

pengabdian masyarakat masih rendah 1% dari seluruh penggunaan dana, namun terus

mengalami pertumbuhan dan mencapai 3,13 Milyar di tahun 2015 (W).

Investasi. Komitmen investasi YPT terhadap Tel-U sangat besar, dalam 3 tahun

terakhir telah dikeluarkan 344,6 Milyar rupiah untuk prasarana (gedung perkuliahan,

asrama, toilet, learning center, koridor, tempat parkir, dll) dan direncanakan 373,3 Milyar

rupiah untuk 5 tahun ke depan, seperti dijelaskan dalam tabel borang 6.2.4 (S).

Investasi prasarana (laboratorium, perpustakaan, perkuliahan, dll) disesuaikan

besarannya dengan kebutuhan seperti yang terlihat dalam tabel borang 6.2.3 (S). Universitas

Telkom juga memperhatikan sarana dan prasarana pendukung seperti sarana olah raga,

student center, kantin, tempat parkir, gedung kuliah umum, meeting point, gudang, danau,

taman, air bersih, pengolahan sampah, genset, dan sarana ibadah (S). YPT sebagai badan

pengelola Tel-U mengembangkan kawasan pendidikan yang mengintegrasikan Kampus

Universitas Telkom, Techno park (Bandung Technopark) yang merupakan inkubator,

Pelatihan, dan Riset unggulan dalam satu kawasan (S).

Kebijakan anggaran. Tata kelola anggaran sudah memadai ditandai dengan

standarisasi ISO9001:2008, audit internal, audit eksternal, penggunaan sistem informasi

keuangan (SIMKUG) (S). Monev dilakukan melalui budget committee yang dilakukan tiap

bulan dan juga evaluasi KM (Kinerja Manajemen) yang dilakukan triwulanan, selain itu

81

kontrol keuangan dilakukan melalui RKA (Rencana Kegiatan Anggaran), RRA (Realokasi

dan Redistribusi Anggara), serta ABT (Anggaran Biaya Tambahan) (S).

Sistem Informasi. Sistem informasi Universitas Telkom dapat dikatakan sangat

lengkap, dibangun sendiri, dan sebagian besar sudah terintegrasi: Sistem Informasi

Akademik (I-gracias), Simkug, HRMIS, Dashboard, e-library, e-learning (IDEA), e-mail,

sistem informasi logistik, dan sistem informasi layanan karir (S). Pengembangan hardware

juga terus dilakukan meliputi: server, database center, jaringan intranet, hot-spot, jaringan

internet (S). Akses data meliputi: data mahasiswa, dosen, penjadwalan, perwalian,

bimbingan, publikasi, penelitian, registrasi, pembayaran spp, transkrip, laporan akademik,

dll seluruhnya berbasis komputer dan jaringan (S). Universitas Telkom mengadakan

kerjasama dengan microsoft untuk penyediaan perangkat lunak resmi (S). Sistem informasi

yang dibangun sudah cukup matang dan pernah berhasil diuji coba diterapkan di perguruan

tinggi lain, sehingga memiliki peluang untuk dijual/dikomersialisasi sebagai salah satu

pendapatan non-tuition-fee (S).

2.6.3 Tinjauan Eksternal: Peluang dan Ancaman

Politik. Pemerintah mempunyai komitmen terhadap riset nasional yang dituangkan

dalam Kebijakan Rencana Induk Riset Nasional 2015 – 2045 terutama mengenai prioritas

riset nasional dan anggaran riset yang mencapai 100 T– 155T hingga tahun 2019 (O).

Kebijakan pemerintah mengenai insentif pemakaian inovasi dalam negeri (TKDN) baik

intelektual maupun fisik memberi peluang pendapatan non-tuition fee dengan menciptakan

produk-produk solusi teknologi dari Perguruan Tinggi untuk dipasarkan (O).

Ekonomi. Banyak PTN yang melakukan ekspansi dengan membentuk kampus-

kampus cabang/di luar domisili di berbagai daerah yang meningkatkan persaingan dalam

mencari mahasiswa (T). Banyak PTS-PTS besar mendirikan PTS baru yang merupakan

bagian dari grupnya di kota-kota tertentu sehingga meningkatkan persaingan dalam mencari

mahasiswa (T). Pertumbuhan ekonomi dunia masih mengalami tekanan pada tahun-tahun

mendatang dan ini juga berdampak pada Indonesia, akan tetapi pertumbuhan ekonomi

Indonesia diperkirakan masih cukup tinggi (5,5% – 5,9%) dan inflasi terkendali (4%). Daya

beli masyarakat akan mengalami penurunan, tetapi masih terdapat peluang untuk

meningkatkan sumber-sumber pendapatan dari unit usaha yang dapat digunakan untuk

penyelenggaraan pendidikan (T).

82

Teknologi. Perkembangan teknologi informasi sangat pesat dimana moda

pembelajaran gratis/berbayar alternatif (MOOC – Massive Open Online Course) dapat

diakses dengan mudah dan fleksibel dalam waktu akan menjadi pesaing perguruan tinggi

model pembelajaran klasik (T). Makin tingginya ancaman terhadap keamanan data yang

disimpan dalam jaringan, misalnya dari virus ataupun serangan hacker (T).

Sosial. Tingkat APK (angka partisipasi kasar) perguruan tinggi di Indonesia yang

masih rendah yaitu 28,16% memberikan peluang untuk memperbesar student body (O).

Indonesia akan mengalami bonus demografi di tahun 2030, perkuatan di sektor pendidikan

akan tinggi, sehingga ini merupakan peluang yang besar bagi perguruan tinggi (O).

2.6.4 Identifikasi SWOT Komponen F: Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta

Sistem Informasi

Identifikasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity),

ancaman (threath) untuk komponen F ditabelkan sebagai berikut (Tabel 2.16).

Tabel 0.16 Deskripsi SWOT komponen F: pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi

KEKUATAN / STRENGTH (S)

No  Deskripsi  Kode

1  Sumber pendanaan yang meningkat diimbangi dengan prosentase penggunaan dana untuk mahasiswa juga semakin meningkat                                                        

S1

2  Ketersediaan  lahan  yang  masih  cukup  luas  sehingga  masih  memungkinkan pengembangan prasarana kampus yang nyaman. 

S2

3  Sarana yang sangat sangat bagus untuk mendukung kegiatan akademik S3

4  Memiliki  sistem  informasi  terpadu,    yang  mengintegrasikan  berbagai  fitur  baik akademik maupun non akademik 

S4

5  Software berlisensi untuk kegiatan pembelajaran S5

6  Monitoring dan evaluasi Keuangan sudah dilakukan melalui budget committee  S6

KELEMAHAN / WEAKNESS (W)

No  Deskripsi  Kode

1  Rendahnya tingkat pendapatan keuangan khususnya sumber pendapatan  non tuition fee    

W1

2  Proses bisnis dan prosedur standar, yang telah dibuat oleh unit satuan mutu belum optimal digunakan sebagai acuan pengembangan sarana dan prasarana.  

W2

3  Keterbatasan  anggaran  investasi  dan  operasional  yang mengharuskan  optimalisasi sehingga lambat untuk merealisasikan penyerapan anggaran untuk pengadaan sarana dan prasarana 

W3

4  Turn over sumberdaya di bagian Sisfo cukup tinggi, sehingga cenderung melemahkan pengembangan dan kemapanan sistem informasi yang telah dibuat 

W4

PELUANG / OPPORTUNITY (O)

No  Deskripsi  Kode

1  Brand  TELKOM  perlu  dieksploitasi  untuk  mendapatkan  kesempatan  memperoleh pendapatan non tuition fee  

O1

83

2  Innovative  learning  yang  berbasis  ICT  membutuhkan  luas  lahan  yang  lebih  kecil dibandingkan dengan pendidikan tradisional. 

O2

3  Kesempatan membangun university based city di Bandung Selatan O3

4  Pengembangan Direktorat  Sistem  Informasi  Telkom University  tidak hanya  sebagai unit cost center, namun berkembang menjadi unit profit center. 

O4

5  Pendapatan non‐tuition  fee  (NTF)  jika aplikasi  sistem  informasi  terpadu yang  telah dibangun, dapat dipaketkan dan digunakan oleh institusi lain 

O5

ANCAMAN / THREAT (T)

No  Deskripsi  Kode

1  Infrastruktur  jalan  akses  ke  kampus  sempit/macet  dan  seringkali  banjir  di  daerah sekitar kampus 

T1

2  Tuntutan model bisnis : cheaper cost. T2

3  Kompetitor memiliki model bisnis sejenis   tidak ada diferensiasinya. T3

4  Sinergi Direktorat Sistem Informasi dengan Perguruan Tinggi lain untuk menjalankan join research yang terkait dengan pengembangan Sistem Informsai Akademik. 

T4

5  Sinergi dengan industri untuk modal pendanaan untuk pengembangan berbagai aplikasi sistem informasi yang dapat dikomersialisasikan 

T5

6  Ancaman hacker dari luar yang masuk ke dalam sistem i‐Gracias T6 2.7 Evaluasi Komponen G: Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat,

dan Kerjasama

2.7.1 Uraian Umum

Kegiatan dalam bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM)

bertujuan untuk memberikan kontribusi bagi seluruh stakeholder yang sejalan dengan Visi,

Misi dan Tujuan Universitas Telkom. Keselarasan pengembangan bidang Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat dengan Visi, Misi dan Tujuan dilakukan melalui

penyusunan Rencana Induk Pengembangan (RIP) bidang PkM yang selanjutnya diturunkan

menjadi Rencana Strategis (RENSTRA) Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

(PPM).

Universitas Telkom berupaya membangun sebuah ekosistem penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat (Gambar 2.16), yang memberikan kesempatan (akses),

dorongan (insentif) dan peluang melalui kompetisi baik internal maupun eksternal bagi

dosen sebagai ujung tombak pelaksana kegiatan penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat (PPM). Direktorat PPM terutama berfungsi dalam menentukan kebijakan dan

program PPM, proses administrasi PPM, dan fasilitasi kerjasama eksternal. Fakultas dan

program studi adalah ‘kantung’ SDM yaitu dosen yang berperan utama dalam proses PPM,

sehingga fakultas dan prodi harus memiliki kemampuan dalam penyumber-dayaan proses

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

84

Kelompok Keahlian (KK) adalah organ fungsional dalam satu Fakultas yang terdiri

dari dosen-dosen yang memiliki bidang keahlian dalam wilayah keilmuan yang serumpun.

Pengelompokan bidang keahlian dalam bentuk Kelompok Keahlian (KK) bertujuan untuk

memberikan lingkungan bagi dosen dalam memperdalam bidang keahliannya. Fungsi KK

diantaranya adalah menjalankan pengembangan serta pelaksanaan keilmuan dan keahlian

melalui Tridharma perguruan tinggi secara sinergis dan terprogram, yaitu: Pendidikan dan

Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat.

Gambar 0.43 Ekosistem penelitian Universitas Telkom

Selanjutnya, Research Center adalah kebijakan khusus Rektor untuk

pengembangan kultur penelitian di Universitas Telkom. Pada saat ini, ada 2 (dua) pusat riset

di Universitas Telkom, yaitu: Research Center ICT Regulation & Public Policy dan Center

for Advanced Wireless Technologies (AdWiTech). Disamping pengembangan kultur

penelitian, pusat riset juga bertujuan untuk pengembangan model ideal dan integrasi

penelitian kolaboratif dan percepatan peningkatan kualitas penelitian menuju taraf

internasional. Ketiga misi pusat riset pada akhirnya diharapkan bermuara meningkatnya

reputasi dan pendapatan non tuition fee Universitas Telkom.

85

2.7.2 Tinjauan Internal: Kekuatan dan Kelemahan

Dalam perkembangannnya, Universitas Telkom terus meningkatkan jumlah dosen

di tiap program studi-program studi yang dimiliki. Kecukupan rasio dosen terhadap

mahasiswa terus ditingkatkan. Dosen juga didorong untuk selalu meningkatkan jenjang

pendidikan dan Jabatan fungsional akademik yang dimilikinya. Kekuatan Sumber Daya

Manusia berdasarkan Pendidikan dapat dilihat pada Tabel 2.11.

Jumlah dosen yang mencapai angka 723 dimana dimana sebanyak 182 dosen

dengan jabatan fungsional akademi Lektor, Lektor Kepala, dan Guru Besar (26.41%).

Kualifikasi dosen yang sebagian besar masih pada Strata-2(magister) yaitu86%. Jumlah

dosen bergelar doktor adalah 92 orang atau sekitar 13%.

Universitas Telkom menyadari bahwa kualifikasi S3 merupakan sebuah pondasi

dasar untuk menyediakan sumber daya peneliti yang berkualitas dan dapat berinovasi. Pada

saat ini, jumlah dosen bergelar doktor di Universitas Telkom relatif masih cukup sedikit,

sehingga dosen didorong untuk melanjutkan studi S3 di dalam dan di luar negeri. Jumlah

total dosen yang sedang melanjutkan S3 semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun

2015 tercatat 123 orang dosen Universitas Telkom sedang melanjutkan studi doktoral.

Gambar 0.44 Jumlah dosen Universitas Telkom yang sedang melanjutkan studi doktor

Kesempatan, dorongan, dan peluang diberikan oleh Universitas Telkom kepada

dosen dalam kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat difasilitasi melalui adanya

skema internal untuk penelitian dan pengabdian masyarakat. Skema kegiatan internal yang

tersedia memiliki variansi syarat dan ketentuan dengan mempertimbangkan penyediaan

86

dana, kurun waktu pelaksanaan kegiatan, kualifikasi pelaksana dan kepatutan beban kerja

dosen.

Gambar 0.45 Skema penelitian dan pengabdian masyarakat internal di Universitas Telkom

Berangkat dari kesadaran akan pentingnya perlindungan kekayaan Intelektual yang

dihasilkan oleh sivitas akademik Universitas Telkom maka pada tahun 2014 mendirikan

Klinik Hak Kekayaan Intelektual (Klinik HKI) yang bertujuan untuk memfasilitasi sivitas

akademik untuk memperoleh HaKI. Dengan adanya Klinik HKI diharapkan kesadaran

sivitas akademik untuk melindungi Kekayaan Intelektual dapat meningkat sehingga menjadi

modal dalam pengembangan keilmuan.

Universitas Telkom juga mendorong mahasiswa untuk terlibat aktif dalam

penelitian melalui kegiatan Tugas Akhir dan Thesis. Mahasiswa diwajibkan untuk membuat

jurnal atau menulis paper ilmiah di akhir pengerjaan Tugas Akhir dan Thesis. Salah satu

syarat untuk mendapatkan predikat cumlaudeadalah mahasiswa harus telah

mempublikasikan tugas akhir atau tesisnya. Perpustakaan Universitas Telkom telah

memperoleh akreditasi A dan menyediakan dukungan penelitian berupa akses literature

yang memadai dan juga sistem pendeteksian plagiat (iThenticate).

Untuk diseminasi penelitian dan mengembangkan jejaring penelitian, Universitas

Telkom melaksanakan konferensi ilmiah yang dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya.

Beberapa prosiding konferensi telah masuk dalam indeks SCOPUS yang menandakan

kualitas konferensi yang baik.

87

Gambar 0.46 Rangkaian acara konferensi internasional yang diselenggarakan Universitas Telkom

Kuantitas dan kualitas penelitian pada kurun 2013-2015 di Universitas Telkom

terlihat meningkat. Hal ini dilihat dari meningkatnya anggaran penelitian, jumlah judul

penelitian, dan jumlah publikasi ilmiah serta jumlah sitasi terhadap karya ilmiah sivitas

akademik Universitas Telkom. Kinerja yang baik dalam bidang penelitian juga ditandai

dengan mulai banyaknya penelitian kerjasama dengan pihak eksternal.

Rata-rata alokasi dana penelitian dan pengabdian masyarakat tiap dosen di

Universitas Telkom diberikan pada Gambar 2.47 berikut ini. Khusus dana penelitian

menunjukkan adanya peningkatan, dari 3.361 juta rupiah per dosen di tahun 2013, menjadi

naik cukup signifikan 6.47 juta rupiah per dosen di tahun 2015. Adapun kegiatan

pengabdian masyarakat pada umumnya masih memiliki kendala karena terkait dengan pihak

eksternal (Gambar 2.47).

3.3614.337

6.47

5

1.0982.01

7.884

5.435

8.48

0

5

10

2013 2014 2015

Penelitian Pengabdian Masyarakat Total

88

Gambar 0.47 Rata-rata alokasi dana Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (dalam jutaan rupiah per dosen)

Gambar 0.48 Jumlah Kegiatan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Jumlah karya ilmiah yang dihasilkan anggota sivitas akademik Universitas Telkom

juga meningkat dari tahun ketahun. Hal ini terlihat dari Gambar 2.49. Demikian juga

publikasi dari Universitas Telkom yang terindeks di Scopus juga menunjukkan adanya

peningkatan yang signifikan (Gambar 2.50).

Gambar 0.49 Jumlah karya ilmiah

Peningkatan jumlah publikasi yang terindeks di Scopus menunjukkan keinginan

Universitas Telkom yang memiliki visi untuk menjadi perguruan tinggi berkelas dunia yang

berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan seni berbasis teknologi

informasi.Indexing penelitian-penelitian Universitas Telkom di Scopus bertujuan agar

penelitian yang dihasilkan ‘terlihat’ di tingkat internasional, untuk selanjutnya melakukan

peningkatan kualitas penelitian yang berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Usaha Universitas Telkom dalam melakukan kerjasama eksternal tercermin dari

Gambar 2.51. Berbeda dengan aspek penelitian yang dapat dikontrol penuh dan dintervensi

209336

578

23

180 166

0

200

400

600

800

2013 2014 2015

Penelitian Pengabdian Masyarakat

0

200

400

600

2013 2014 2015 Total

117 141248

506

Karya Ilmiah

89

oleh kebijakan lembaga, kerjasama eksternal sangat tergantung pada peluang eksternal yang

tersedia.

Gambar 0.50 Publikasi dari sivitas akademik Universitas Telkom yang terindeks Scopus

Gambar 0.51 Jumlah kerjasama kurun waktu tahun 2013-2016

Dari data yang tersedia, korelasi antara kegiatan penelitian dan pengabdian

masyarakat masih sangat rendah. Hal ini dikarenakan topik penelitian masih bersifat dalam

tataran fundamental/teoritis dimana hasilnya masih belum siap untuk diterapkan langsung

kepada masyarakat. Untuk meningkatkan korelasi antara kegiatan penelitian dan PkM.

Direktorat PPM telah menyediakan skema PkM berbasis penelitian namun jumlah kegiatan

yang dilaksanakan masih sangat minim.

0

20

40

60

80

2013 2014 2015 2016

8 1837 3114

44 1614

Mitra Luar Negeri Mitra Dalam Negeri

90

Untuk bidang penelitian kondisi di tahun 2015 telah mencapai 578 sedangkan

bidang PkM masih berada di angka 166. Dengan asumsi bahwa 1 kegiatan penelitian dan

PkM dilaksanakan oleh 3 orang dosen dan minimal dalam 1 tahun setiap dosen

melaksanakan 1 kegiatan Penelitian dan 1 kegiatan PkM, maka dengan jumlah dosen

sebanyak 723 dosen dapat diperoleh 241 kegiatan penelitian dan 229 kegiatan PkM.

Kurangnya minat melaksanakan PkM diperkirakan karena sistem pengakuan beban kerja

dosen yang kurang menarik khususnya dalam pengabdian masyarakat, sehingga perlu

dilakukan evaluasi dan penyempurnaan dalam sistem beban kerja dosen agar dapat

mencapai/melebihi target yang ditetapkan

2.7.3 Tinjauan Eksternal: Peluang dan Ancaman

Indonesia, dengan jumlah penduduk mencapai 250 jutamerupakan negara terbesar

keempat didunia. Namun daya saing kompetitif yang dimiliki masih sangat rendah

dibandingkan dengan negara lain. Reseaarch and Development (R&D) merupakan sebuah

cara untuk meningkatkan daya saing kompetitif melalui penghasilan/penemuan metoda/

teknik/ teknologi yang dapat meningkatkan produktifitas kerja.

Salah satu persoalan mendasar bidang research & development (R&D) di

Indonesia adalah masih terbatasnya alokasi anggaran untuk bidang R&D. Alokasi anggaran

penelitian hanya berkisar 0,09% dari PDB, sangat rendah jika dibandingkan dengan negara

berpenghasilan menengah lain seperti Malaysia dengan investasi sebesar 0,6%, Thailand

0,26%, dan China 1,47%. Salahsatu indikator yang relevan dengan penelitian yaitu jumlah

patent dan jumlah publikasi menunjukkan bahwa Indonesia masih tertinggal dengan negara

tetangga seperi: Singapura, Malaysia dan Thailand2. Adanya mekanisme paten yang

memberikan hak eklusif terhadap pemiliknya secara poritif dapat mendorong inovasi-

inovasi yang orisinal, namun dilain pihak dapat menimbulkan efek negatif dimana

penelitian dalam bidang yang sama berpotensi adanya biaya tambahan untuk penggunaan

paten dalam penelitiannya.

Menyadari kondisi tersebut maka pemerintah Indonesia berupaya untuk

meningkatkan kualitas hasil penelitian perguruan tinggi di Indonesia melalui berbagai

skema kegiatan penelitian dan penghargaan misalnya penelitian Kompetitif Nasional,

2http://data.worldbank.org

91

Bidang Maritim, Strategis Nasional, Hibah Bersaing, Unggulan PT, Disertasi Doktor,

Penghargaan Publikasi Internasional (PPI), Program Pengembangan Teknologi Industri

(PPTI), hingga Insentif Riset Sistem Inovasi Nasional (INSINAS). Berbagai skema

penelitian dan penghargaan dari pemerintah ini tentunya menjadi peluang bagi segenap

anggota sivitas akademik Universitas Telkom untuk selalu meningkatkan kuantutas dan

kualitas penelitiannya.

Selain penyediaan berbagai programkegiatan, peningkatan kualitas penelitian

dilakukan melalui perubahan kebijakan oleh pemerintah (RISTEK-DIKTI) dengan orientasi

kualitas seperti kualifikasi peneliti, kategori level kesiapan luaran penelitian melalui

Technology Readiness Level (TRL) atau Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT). Perubahan

kebijakan ini harus segera disikapi sehingga indikator kinerja penelitian yang ada di

Universitas Telkom dapat menyesuaikan diri dan meminimalkan masalah administrasi

dalam partisipasi di berbagai programkegiatan penelitian.

Pemerintah juga mendorong pihak swastaindustri untuk berkontribusi dalam

penyediaan dana penelitian, salah satunya dengan membentuk Dana Ilmu Pengetahuan

Indonesia (DIPI). DIPI merupakan lembaga mandiri yang bernaung di bawah Akademi Ilmu

Pengetahuan Indonesia (AIPI). DIPI berperan sebagai Badan dana nasional yang

memberikan hibah untuk penelitian fundamental di garis depan berdasarkan kompetisi, telah

diakui banyak negara sebagai cara paling efektif untuk mendorong terciptanya ilmu

pengetahuan dan inovasi berkelas dunia. Dana yang diperoleh bersumber dari pemerintah,

pihak swasta dan sumber internasional lainnya, sehingga dana penelitian DIPI tidak terikat

oleh siklus tahunan anggaran negara.

Bidang ICT yang menjadi salah satu fokus dari Universitas Telkom telah masuk

kedalam berbagai aspek kehidupan dan terbukti memberikan dampak positif dalam

pertumbuhan ekonomi suatu negara, seperti diperlihatkan di Gambar 2.52. Kondisi ini

merupakan sebuah peluang bagi Universitas Telkom untuk terus mengintensifkan serta

memfokskan topik-topik penelitian dalam bidang ICT dalam rangka menghasilkan sebuah

prestasi/kontribusi guna mendapatkan pendanaan dari pihak ekternal (dalam dan luar

negeri). Universitas Telko harus lebih agresif dalam usaha meningkatkan kerjasama-

kerjasama strategis dan penelitian untuk mendapatkan pendanaan pihak eksternal.

92

Gambar 0.52 Dampak ICT dalam perkembangan suatu negara [sumber: Telkomsel]

Dalam bidang Pengabdian Masyarakat, selain kegiatan rutin dari DIKTI melaui

program IPTEK bagi Masyarakat (IbM), peluang lainnya adalah berperan serta dalam

pengembangan desa melalui Dana Desa. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 6

Tahun 2014 tentang Desa dan sejalan dengan visi Pemerintah untuk “Membangun Indonesia

dari Pinggiran dalam Kerangka NKRI”.

Pemerintah Indonesia secara konsisten telah meningkatkan alokasi Dana Desa dari

20.7 trilliun di tahun 2015 menjadi 46.9 trilliun di tahun 2016. Dana desa ditujukan untuk

membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan

kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat. Sejalan dengan Dharma Pengabdian

kepada Masyarakat (PkM). Dari sini, Universitas Telkom memiliki peluang dalam

mengambil peran dalam kegiatan pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan

masyarakat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia guna mewujudkan

masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.

2.7.4 Identifikasi SWOT Komponen G: Penelitian, Pelayanan/Pengabdian Kepada

Masyarakat, dan Kerjasama

Dari uraian di atas, selanjutnya dapat diidentifikasi kekuatan (strength), kelemahan

(weakness), peluang (opportunity), ancaman (threath) untuk komponen G yang meliputi

penelitian, pelayanan / pengabdian kepada masyarakat, dan ditabelkan sebagai berikut

(Tabel 2.17).

93

Tabel 0.17 Deskripsi SWOT untuk komponen G: penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama KEKUATAN / STRENGTH (S)

No  Deskripsi  Kode

1  Adanya RIP  dan RENSTRA dalam bidang PPM  sebagai  panduan dalam pelaksanaan kegiatan 

S1

2  Universitas Telkom termasuk pada Perguruan Tinggi Kategori Utama serta didukung oleh Kuantitas dan kualitas dosen yang memadai untuk melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat yang baik/berkualitas 

S2

3  Tersedianya  Skema  Internal  untuk kegiatan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat yang mengakomodir proses pelaksanaan baik dari sisi penyediaan dana, kurun waktu pelaksanaan kegiatan, kualifikasi pelaksana dan kepatutan beban kerja dosen. 

S3

4  Dukungan sumber literature dan sistem pendeteksian plagiat untuk publikasi ilmiah serta pendaftaran HaKI 

S4

5  Kegiatan diseminasi hasil penelitian melalui publikasi dalam kegiatan konferensi rutin yang diselenggarakan oleh institusi 

S5

6  Komitmen  dan  kebijakan  institusi  dalam  pengelolaan  kegiatan  penelitian  dan pengabdian  kepada  masyarakat  yang  menempatkan  dosen  sebagai  fokus  utama sehingga  kinerja  bidang  penelitian  dan  pengabdian  kepada masyarakat meningkat tiap tahun 

S6

7  Pencapaian  kinerja  penelitian  yang  baik  sehingga  mendorong  terbangunnya kerjasama dengan pihak eksternal. 

S7

KELEMAHAN / WEAKNESS (W)

No  Deskripsi  Kode

1  Belum sinergisnya koordinasi kegiatan penelitian antara kelompok keahlian, program studi,  fakultas,  serta  PPM  dalam  pemahaman  terhadap  program/  kegiatan  yang dijalankan 

W1

2  Pendidikan dosen masih didominasi oleh S2 dimana beberapa skema penelitian telah mensyaratkan kualifikasi S3 uhntuk pelaksanaan penelitian 

W2

3  Topik penelitian cenderung belum berangkat dari kebutuhan masyarakat,  sehingga penelitian lepas dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat 

W3

4  Minat dosen dalam kegiatan PkM masih belum sebesar penelitian diperkirakan karena beban  kerja  dosen  sebagai  pengajar  dan  peneliti/pengabdi  yang  masih  perlu disempurnakan 

W4

PELUANG / OPPORTUNITY (O)

No  Deskripsi  Kode

1  Tersedianya  berbagai  hibah  penelitian  (research  grant)  dari  pihak  eksternal  (Dikti, Kemenristek, Kementan, serta berbagai perusahaan swasta) 

O1

2  Terbukanya  kesempatan  dan  potensi  untuk  memberikan  kontribusi    dalam pembinaan  pembinaan  kemasyarakatan,  dan  pemberdayaan  masyarakat,  salah satunya dengan adanya Program Dana Desa 

O2

3  Dampak  ICT  bagi  pertumbuhan  negara  memberikan  peluang  untuk  memperoleh pendanaan dari pihak ekternal dalam penelitian  (bidang  ICT merupakan salah  satu fokus Universitas Telkom 

O3

ANCAMAN / THREAT (T)

No  Deskripsi  Kode

1  Alokasi  dana  bagi  peneliti  di  negara  lain  yang  cukup  besar,  sehingga  penelitian  di Indonesia dalam bidang yang sama mungkin akan tertinggal jauh (out‐off‐date)   

T1

2  Tekanan  dari  negara  lain  berupa  paten  dan  HKI  yang  berpotensi  menghambat penelitian dari sisi penggunaan patent. 

T2

3  Dinamika perubahan peraturan terkait dengan penelitian di tingkat nasional yang mungkin menimbulkan masalah dalam administrasi keikutsertaan 

T3

94

BAB 3 ANALISIS HUBUNGAN ANTAR KOMPONEN,

ANALISIS TOWS, DAN PERUMUSAN STRATEGI

UNIVERSITAS TELKOM 3.1 Hubungan Antar Komponen Standar

Hubungan antar komponen standar Badan Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi

(BAN-PT)digambarkan sebagai berikut:

95

Gambar 0.1 Hubungan antar komponen standar BAN-PT dalam kategori input, proses, dan output

Dari Gambar 3.1, pokok-pokok pikiran relasi antar komponen dapat dinarasikan

sebagai berikut:

1. Sejumlah inspirasi yang mempengaruhi visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi

pencapaian adalah: regulasi nasional dan internasional, berbagai standar mutu

proses, kebutuhan masyarakat pengguna lulusan dan masyarakat industri,

perkembangan keilmuan, serta trendperkembangan ekonomi global dan

pergeseran-pergeseran sosial;

2. ‘Input’ dalam proses perguruan tinggi dalam sudut pandang sebagai lembaga kader

pada dasarnya adalah mahasiswa dan sumberdaya manusia (SDM) yang meliputi

96

tenaga akademik (dosen) dan tenaga non akademik. Calon mahasiswa yang telah

diterima sebagai mahasiswa selanjutnya memasuki ‘pipa’ perkuliahan.

3. Pada bagian ‘proses’, yang menggerakkan proses-proses administrasi dan

kelembagaan adalah terutama adalah tenaga penunjang akademik. Sedangkan yang

menggerakkan proses pengajaran dan penelitian adalah dosen. Dalam proses

kelembagaan, tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan

mutu memegang peranan yang sangat penting dalam menyediakan Kurikulum,

Pembelajaran, dan Suasana Akademik yang kondusif bagi proses belajar

mahasiswa, maupun bagi dosen dalam mengajar dan meneliti. Proses pengajaran

dan proses administrasi kelembagaan juga harus ditunjang oleh pembiayaan,

sarana dan prasarana, serta sistem informasi yang memadai dan handal.

4. ‘Output’ atau keluaran dari sebuah perguruan tinggi yang pertama adalah lulusan

atau alumni perguruan tinggi yang telah mengalami proses pendidikan dalam pipa

pendidikan tinggi. Keluaran kedua adalah berupa penelitian, pengabdian

masyarakat, dan kerjasama yang dihasilkan terutama oleh SDM dosen. Pengguna

dari keluaran perguruan tinggi adalah masyarakat, negara, dan industri. Ketiganya

berlaku sebagai pengguna alumni dan sebagai pihak yang memakai hasil-hasil

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

3.2 Pola Pikir Perumusan Strategi

Pola pikir perumusan strategi dan program yang bermula dari evaluasi diri

digambarkan sebagai berikut (Gambar 3.2).

97

Gambar 0.2 Pola pikir analisis komprehensif perumusan strategi dan program

Dalam RENSTRA Universitas Telkom 2014-2018 telah dirumuskan 3 strategi

utama yang meliputi: Growth Strategy, Quality Improvement Strategy, dan Governance

Strategy. Hasil analisa SWOT dipetakan kedalam 3 strategi utama tersebut. Pemetaan ini

bertujuan untuk melihat keterkaitan antara strategi utama dalam RENSTRA dengan hasil

perumusan strategi dalam analisis TOWS.

Jika strategi yang dihasilkan dalam analisis TOWS telah termaktub dalam strategi

RENSTRA, maka diperlukan program-program penguatan terhadap strategi RENSTRA

tersebut. Sedangkan apabila terdapat strategi hasil analisa TOWS belum terlingkupi oleh

strategi utama RENSTRA, maka strategi tersebut menjadi strategi baru dengan sejumlah

program baru untuk proses perbaikan dan peningkatan proses-proses dalam Universitas

Telkom.

Strategi utama yang terdapat dalam RENSTRA 2014-2018 ditampilkan pada Tabel

3.1 sebagai berikut:

Tabel 0.1 Strategi utama RENSTRA 2014-2018 A. Strategi Pertumbuhan (Growth Strategy)  Kode strategi utama 

  1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian  UA‐1 

  2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas dosen dan mahasiswa  UA‐2 

  3. Internasionalisasi sistem pendidikan jarak jauh  UA‐3 

98

  4. Mengembangkan  sistem  pembelajaran,  kurikulum  dan  aturan akademik yang berkualitas  

UA‐4 

  5. Mengembangkan prodi baru dan program‐program pendidikan non‐degree 

UA‐5 

B. Strategi Perbaikan Kualitas (Quality Improvement Strategy)    

  1. Mendorong peningkatan kegiatan penelitian multi disiplin  UB‐1 

  2. Menyediakan sertifikasi bagi industri kecil menengah  UB‐2 

  3. Mengembangkan  Sumber  Daya  Manusia  secara  terstruktur (kurikulum SDM)  

UB‐3 

C. Strategi Governansi (Governance Strategy)   

  1. Mengembangkan dan melakukan diversifikasi sumber pendanaan  UC‐1 

  2. Menjalin kerjasama untuk meningkatkan benefit lembaga  UC‐2 

  3. Menyediakan  peluang  kerjasama  industri  dalam  hal  penyediaan tenaga kerja  

UC‐3 

  4. Menyediakan sumber‐sumber pendanaan untuk beasiswa  UC‐4 

  5. Mengembangkan sistem pemasaran dan sistem komunikasi eksternal hingga ke level Asia.  

UC‐5 

  6. Menyediakan  kesempatan  fasilitas  bersama  dengan  industri  dan perguruan tinggi luar negeri  

UC‐6 

  7. Reformasi  struktur organisasi  dan  tata  kelola  (SOTK) menjadi  lebih kokoh 

UC‐7 

Analisis TOWS yang dikonfirmasi untuk pasangan S-O, W-O, S-T, dan W-T.

Situasi dan analisis S-O akan menghasilkan strategi yang bersifat maksimal, karena

merupakan analisis kombinasi dari kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities). Situasi

dan analisis W-O akan menghasilkan strategi mini-maksi, yang artinya pada situasi ini

institusi PT memiliki kelemahan tetapi masih berada dalam lingkungan yang memberikan

banyak peluang. Pada situasi W-O, analisis strategi ini digunakan untuk menggunakan

peluang-peluang yang ada dengan mengoreksi kelemahan-kelemahan yang ada dalam

sebuah institusi.

Pada situasi dan analisis S-T, sumber dari kesulitan-kesulitan pengembangan

institusi merupakan kondisi eksternal yang tidak diharapkan. Institusi dapat menggunakan

kekuatan internal yang besar yang dimiliki untuk mengatasi ancaman (threats) dari

lingkungan eksternal. Untuk situasi dan analisis W-T, dikatakan sebagai mini-mini strategy,

adalah kondisi dimana institusi belum memiliki modal apapun dalam menghadapi ancaman

dari lingkungan eksternal. Pada kondisi ini, sesungguhnya dapat dibuat strategi untuk

mendapatkan keuntungan terbaik dari kesempatan-kesempatan yang ada, walaupun kecil.

Alur pikir penyusunan strategi dan program pengembangan yang dihasilkan dari

Evaluasi Diri ini adalah sebagai berikut.

99

Gambar 0.3 Alur pikir penyusunan strategi dan program Universitas Telkom (2016-2018)

3.3 Keterbatasan Internal dan Eksternal Dalam Perumusan Strategi dan

Program

Dalam perumusan strategi dan program, terdapat sejumlah konstrain yang

membatasi implementasi strategi dan program yang telah dicanangkan. Keterbatasan yang

ada pada umumnya akan menghasilkan koreksi terhadap sejumlah strategi dan program

yang akan dijalankan.

Dari sisi internal, keterbatasan umumnya muncul dari aspek finansial dan SDM.

Koreksi terhadap implementasi strategi dan program dapat terjadi akibat adanya

RENSTRA 2014-2018

Analisis TOWS

Strategi RENSTRA

Ada di RENSTRA

Rumusan strategi pengembangan

Perkuat strategi

RENSTRA

Strategi Tambahan

Analisis Evaluasi Diri

Keterbatasan

Perumusan PROGRAM

Analisis komprehensif

antar komponen

PROGRAM (2016-2018)

ya

tidak

100

keterbatasan finansial. Kemudian keterbatasan internal berikutnya adalah akibat Universitas

Telkom yang masih merupakan perguruan tinggi yang relatif muda memiliki keterbatasan

dalam kualifikasi sumber daya manusia, sehingga ada sejumlah peluang yang terpaksa harus

dilewatkan akibat keterbatasan dalam persoalan SDM.

Dari sisi eksternal, perubahan lingkungan regulasi dapat juga menghasilkan

kondisi yang berbeda dengan asumsi awal. Sehingga, sebuah strategi yang disusun pada

lingkungan regulasi sebelumnya bisa jadi tidak relevan ketika ada sebuah perubahan

regulasi yang baru. Perubahan lingkungan regulasi eksternal ini mengakibatkan adanya

koreksi terhadap strategi dan program tertentu.

3.3.1 Keterbatasan Finansial

Universitas Telkom sebagai perguruan tinggi di bawah Yayasan Pendidikan

Telkom (YPT), pada umumnya memiliki kondisi keuangan yang relatif baik. Hal ini karena

YPT adalah yayasan di bawah PT Telkom yang diketahui merupakan perusahaan publik

dengan kinerja yang cukup baik. Namun, Universitas Telkom sebagai perguruan tinggi

swasta, pada saat ini masih memiliki struktur penghasilan yang mayoritas berasal dari

mahasiswa (tuition fee). Kondisi ini tentunya menyebabkan kurang leluasa dalam

penyusunan sejumlah strategi dan program, disebabkan karena struktur penghasilan dengan

tuition fee mayoritas menyebabkan strategi dan program disusun tentunya dengan asumsi

anggaran yang ketat.

Sejumlah usaha telah dilakukan Universitas Telkom untuk meningkatkan

prosentase non tution fee, diantaranya adalah meningkatkan kerjasama proyek dan

penelitian eksternal dengan pihak lain. Selain itu dengan usaha mendapatkan hibah-hibah

penelitian. Dari mekanisme hibah penelitian, Universitas Telkom mendapatkan sejumlah

peralatan penelitian, sehingga secara tidak langsung menghemat biaya modal investasi

laboratorium.

3.3.2 Keterbatasan Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Dari data yang tersedia, dapat diketahui bahwa kualifikasi sumberdaya manusia

(SDM) Universitas Telkom dapat dikatakan masih terbatas. Prosentase dosen yang

berkualifikasi doktor masih terbatas, yaitu 12.72%. Kemudian dosen yang memiliki Jabatan

101

Fungsional Akademik (JFA) Guru Besar, Lektor Kepala, dan Lektor prosentasenya juga

masih terbatas yaitu 26.41% (Tabel 2.11).

Masih terbatasnya dosen berkualifikasi doktor maupun yang memiliki JFA Guru

Besar, Lektor Kepala, dan Lektor menyebabkan keterbatasan dalam meraih peluang dalam

sejumlah kerjasama dan hibah penelitian. Selain itu, keterbatasan jumlah dosen yang

bergelar profesor juga mengakibatkan terhambatnya pembentukan program studi S3 di

Universitas Telkom.

3.3.3 Keterbatasan Akibat Perubahan Kondisi Regulasi

Dengan semakin berkembangnya teknologi dan solusi-solusi Information &

Communication Technology (ICT), maka memungkinkan munculnya berbagai metode-

metode belajar berbasis ICT. Metode belajar berbasis teknologi informasi dan komunikasi

menjadi sarana untuk meningkatkan dan memudahkan aksesibilitas pendidikan tinggi bagi

semua orang dengan segala keterbatasannya.

Universitas Telkom telah mengembangkan berbagai solusi pembelajaran berbasis

teknologi informasi dan komunikasi sejak tahun 2013. Sebagai contoh, Universitas Telkom

membangun fasilitas teknologi informasi yang dapat menyelenggarakan sistem

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara penuh. Namun demikian, regulasi dari Dikti kemudian

menetapkan moratorium program PJJ, sehingga tentu saja program PJJ dari Universitas

Telkom tidak dapat terlaksana. Hal ini tentu juga berakibat pada terlewatkannya peluang-

peluang dalam pengembangan sistem pembelajaran jarak jauh.

3.4 Analisis dan Perumusan Strategi Komponen A: Visi, Misi, Sasaran, dan

Strategi Pencapaian

Perumusan strategi dilakukan dengan menggunakan matriks analisis TOWS

(Lampiran 1) dengan pola pikir dan alur pikir seperti yang digambarkan di Gambar 3.1 dan

Gambar 3.2. Deskripsi SWOT berdasarkan sub bab 2.1.4. Analisis strategi komponen A

dalam Tabel 3.2 sebagai berikut.

Tabel 0.2 Analisis strategi komponen A: Visi, Misi, Sasaran, dan Strategi Pencapaian

102

STRATEGI S‐O 

No  Deskripsi Kode Elemen 

TOWS 

Kode Strategi 

1  Mempersiapkan  program  studi  baru  yang  relevan  dengan 

kebutuhan pasar  

S1‐S2‐S3‐ 

O1‐O2 

A‐SO1 

2  Meningkatkan penerapan GUG sebagai pondasi dalam mewujudkan 

visi,  misi  dan  tujuan  yang  akan  meningkatkan  kepercayaan 

stakeholder 

S4‐S5‐ 

O1‐O3 

A‐SO2 

3  Memperbanyak  program  untuk  memperkuat  jejaring  dan 

memperbanyak upaya pencarian dana ekternal melalui pengajuan 

proposal 

S2‐S3‐ 

O3‐O4 

A‐SO3

4  Memperkuat  branding  dan  internasionalisasi  Universitas  Telkom 

melalui kerjasama dengan pihak Luar Negeri 

S1‐S2‐S3‐ 

O4 

A‐SO4

STRATEGI S‐T 

No  Deskripsi Kode Elemen 

TOWS 

Kode Strategi 

5  Memperkuat  proses  evaluasi  RENSTRA    untuk  melakukan 

penyesuaian  indikator  dan  target  capaian  sesuai  dengan  kondisi 

yang dihadapai 

S1‐S2‐S4‐S5‐ 

T1 

A‐ST1 

6  Meningkatkan  transparansi  dan  akuntabilitas  dalam  pengelolaan 

dana pendidikan 

S4‐S5‐ 

T2 

A‐ST2 

STRATEGI W‐O

No  Deskripsi Kode Elemen 

TWOS Kode Strategi 

7  Menyiapkan/mempersingkat  mekanisme  splitting  anggaran 

program  dan  penyerapan  anggaran  dapat  berjalan  dengan  lebih 

baik 

W1‐ 

O2‐O3 

A‐WO1 

8  Penyusunan  Program  Pengembangan  dan  Internasionalisasi 

Universitas Telkom 

W2‐ 

O1‐O4 

A‐WO2 

STRATEGI W‐T 

No  Deskripsi Kode Elemen 

TWOS Kode Strategi 

9  Memperbaiki  mekanisme  evaluasi  KM  dan  Renstra  baik  dari  sisi 

waktu maupun indikator agar lebih sinergi 

W1‐W5‐ 

T1 

A‐WT1

10  Memperkuat  dokumentasi  terkait  monitoring  Renstra  di  level 

Fakultas/Direktorat, Program Studi/Unit dan Individu 

W3‐ 

T1‐T2 

A‐WT2 

Tabel 0.3 Pembandingan analisis strategi evaluasi diri komponen A dengan strategi RENSTRA

No  Analisis strategi TOWS  Strategi UtamaTerkait Usulan Strategi/ Program 

Tambahan 

1  A‐SO1 

Mempersiapkan program studi baru yang relevan dengan kebutuhan pasar 

UA‐5:Mengembangkan prodi baru dan program‐program pendidikan non‐degree 

UA‐2:Meningkatkan kualitas dan kuantitas dosen dan mahasiswa 

103

No  Analisis strategi TOWS  Strategi UtamaTerkait Usulan Strategi/ Program 

Tambahan 

2  A‐SO2 

Meningkatkan penerapan GUG sebagai pondasi dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan yang akan meningkatkan kepercayaan stakeholder  

UC‐7:Reformasi struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) menjadi lebih agile 

‐ 

3  A‐SO3 

Memperbanyak program untuk memperkuat jejaring dan memperbanyak upaya pencarian dana ekternal melalui pengajuan proposal 

UA‐1:Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian 

UC‐1:Mengembangkan dan melakukan diversifikasi sumber pendanaan 

UC‐2:Menjalin kerjasama untuk meningkatkan benefit lembaga 

UC‐3:Menyediakan peluang kerjasama industri dalam hal penyediaan tenaga kerja 

UC‐4:Menyediakan sumber‐sumber pendanaan untuk beasiswa 

 

4  A‐SO4 

Memperkuat branding dan internasionalisasi Universitas Telkom melalui kerjasama dengan pihak Luar Negeri 

 

UA‐1:Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian 

UB‐1: Mendorong peningkatan kegiatan penelitian multi disiplin 

UC‐5:Mengembangkan sistem pemasaran dan sistem komunikasi eksternal hingga ke level Asia. 

UC‐6: Menyediakan kesempatan fasilitas bersama dengan industri dan perguruan tinggi luar negeri 

 

‐Memperkuat branding dan internasionalisasi Universitas Telkom melalui kerjasama dengan pihak Luar Negeri 

 

5  A‐ST1 

Memperkuat proses evaluasi RENSTRA  untuk melakukan penyesuaian indikator dan target capaian sesuai dengan kondisi yang dihadapai  

‐ C‐8: Mengembangkan/mening‐katkan kedalaman level sistem PPEPP yang telah ada 

6  A‐ST2 

Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana pendidikan  

‐  C‐8: Mengembangkan/mening‐katkan kedalaman level sistem PPEPP yang telah ada 

7  A‐WO1 

Menyiapkan/mempersingkat mekanisme splitting anggaran program dan penyerapan anggaran dapat berjalan dengan lebih baik 

‐ C‐8: Mengembangkan/mening‐katkan kedalaman level sistem PPEPP yang telah ada 

104

No  Analisis strategi TOWS  Strategi UtamaTerkait Usulan Strategi/ Program 

Tambahan 

8  A‐WO2 

Penyusunan Program Pengembangan dan Internasionalisasi Universitas Telkom 

 

UA‐3: Internasionalisasi sistem pendidikan jarak jauh 

UA‐4:Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas 

UB‐2: Menyediakan sertifikasi bagi industri kecil menengah 

UB‐3: Mengembangkan Sumber UDaya Manusia secara terstruktur (kurikulum SDM) 

UC‐5:Mengembangkan sistem pemasaran dan sistem komunikasi eksternal hingga ke level Asia. 

UC‐6: Menyediakan kesempatan fasilitas bersama dengan industri dan perguruan tinggi luar negeri 

 

9  A‐WT1 

Memperbaiki mekanisme evaluasi KM dan Renstra baik dari sisi waktu maupun indikator agar lebih sinergi 

‐ C‐8: Mengembangkan/mening‐katkan kedalaman level sistem PPEPP yang telah ada 

10  A‐WT2 

Memperkuat dokumentasi terkait monitoring Renstra di level Fakultas/Direktorat, Program Studi/Unit dan Individu  

‐  C‐8: Mengembangkan/mening‐katkan kedalaman level sistem PPEPP yang telah ada 

Hasil pemetaan hasil analisa TOWS terhadap Strategi Renstra 2014-2018 untuk

komponen A menunjukkan bahwa sebagian besar telah tercakup. Namun pada bagian

Strategi Governansi masih diperlukan penambahan strategi. Penambahan strategi terkait

dengan tingkat kedalaman / detail dari sistem PPEPP yang telah dijalankan.

Berdasarkan paparan dan analisa TOWS terlihat bahwa Universitas Telkom

memerlukan program kerja terkait dengan Governansi untuk membangun pondasi Good

University Governence (GUG) yang kuat dalam mewujudkan Visi, Misi, Tujuan dan

Sasaran yang telah ditetapkan.

Berikut adalah program kerja yang dapat dilakukan adalah untuk memperkuat Visi-

Misi-Tujuan-Sasaran:

1. Peningkatan/pengembangan sistem PPEPP khususnya dalam monitoring

pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Universitas. Dapat dilakukan dengan

105

memperbaiki/mengembangkan alat bantu untuk survei, alat bantu pengukuran,

pembuatan dokumen laporan dari setiap Unit

Sedangkan rekomendasi khusus untuk komponen A adalah :

1. Penyesuaian indikator dan target RENSTRA dengan kondisi terkini serta

penyelarasan indikator Kontrak Manajemen dengan indikator RENSTRA.

2. Pembentukan struktur pada level Direktorat yang bertugas membantu Rektor dalam

merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, mengukur, mengevaluasi dan

sinkronisasi kebijakan terkait pengembangan organisasi

3. Penyusunan draft RENSTRA 2019-2023 agar dimulai sejak tahun 2017 agar

menghasilkan RENSTRA yang kokoh dan sesuai dengan kebutuhan

3.5 Analisis dan Perumusan Strategi Komponen B: Tata Pamong,

Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu

Pada komponen B yang membahas mengenai tata pamong, kepemimpinan, sistem

pengelolaan dan penjaminan mutu, diperlukan analisis keterkaitan antara hasil perumusan

strategi S-O, S-T, W-O, dan W-T dengan masing-masing elemen TOWS yang telah

dideskripsikan padasubbab 2.2.4. Kemudian, setiap strategi yang muncul pada S-O, S-T,

W-O, dan W-T dikodekan berdasarkan Tabel 3.4 berikut ini

Tabel 0.4 Analisis strategi komponen B: Visi, Misi, Sasaran, dan Strategi Pencapaian

STRATEGI S‐O 

No  Deskripsi Kode Elemen 

TOWS Kode Strategi 

1  Meningkatkan penggunaan  ICT  untuk mendukung  proses  pengelolaan 

serta evaluasi kinerja institusi. 

 

S1‐S2 

O1 

B‐SO1 

2  Menjalankan  komitmen  secara  konsisten  melalui  pelaksanaan  Audit 

Mutu  Internal  (AMI)  dan  Audit  Mutu  Eksternal  (AME)  untuk 

meningkatkan kualitas pendidikan tinggi yang ada di Universitas Telkom

 

S3‐S2 

O2 

B‐SO2 

3  Memperkuat Gugus Kendali Mutu  (GKM) dan Unit  (SPM & SAI) untuk 

mendapatkan kualitas layanan dan proses yang tinggi 

 

S3‐S4‐S5 

O2‐O3 

B‐SO3

4  Memperkuat  kemampuan  auditor mutu  akademik  dan  non  akademik 

internal  dengan  memanfaatkan  bimbingan  teknis  penjaminan  mutu 

yang ada di Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. 

 

S4‐S5‐S6‐ 

O2‐O3 

B‐SO4

STRATEGI S‐T 

No  Deskripsi Kode Elemen 

TOWS 

Kode Strategi

106

5  Meningkatkan kinerja Gugus Kendali Mutu dan Unit SPM & SAI untuk 

membudayakan proses penjaminan mutu pada setiap level manajemen. 

S3‐S4‐S5 

T1‐T2 

B‐ST1 

6  Mengembangkan  sistem  ICT menjadi  lebih handal  sebagai pendukung 

evaluasi dan pengambilan keputusan 

S2‐S3

T2 

B‐ST2

STRATEGI W‐O 

No  Deskripsi Kode Elemen 

TWOS Kode Strategi 

7  Meningkatkan  efektifitas  pelaksanaan  audit mutu  internal  agar  dapat 

digunakan sebagai identifikasi awal evaluasi dan pengambilan keputusan 

manajemen. 

W1‐W2 

O1‐O2 

B‐WO1 

8  Mengoptimalkan evaluasi program kerja dan langkah perbaikan.  W2 

O2 

B‐WO2 

9  Membuat sinergi antara Kontrak Manajemen dengan Sasaran Mutu agar 

menjadi indicator capaian yang saling independen 

W3‐W2 

O2 

B‐WO3

10  Membuat semua program studi yang ada menjadi terakreditasi dengan 

nilai akreditasi minimal B.  

W3‐W4 

O2‐O3 

B‐WO4 

STRATEGI W‐T 

No  Deskripsi Kode Elemen 

TWOS Kode Strategi 

11  Memperkuat  proses  penjaminan  mutu  terkait  dengan  akreditasi 

program  studi  sebagai  cerminan  kualitas  program  studi  yang  ada  di 

Universitas Telkom. 

W2‐W3‐W4 

T1‐T2 

B‐WT1

Tabel 0.5 Pembandingan analisis strategi evaluasi diri komponen B dengan strategi RENSTRA

No  Analisis strategi TOWS  Strategi UtamaTerkait Usulan Strategi/ Program 

Tambahan 

1  B‐SO1 

Meningkatkan penggunaan ICT untuk 

mendukung proses pengelolaan 

serta evaluasi kinerja institusi. 

 

‐UC‐7:Reformasi struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) menjadi lebih agile 

 

2  B‐SO2 

Menjalankan komitmen secara 

konsisten melalui pelaksanaan Audit 

Mutu Internal (AMI) dan Audit Mutu 

Eksternal (AME) untuk meningkatkan 

kualitas pendidikan tinggi yang ada 

di Universitas Telkom 

‐UC‐7:Reformasi struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) menjadi lebih agile 

Program peningkatan kemampuan auditor mutu akademik dan non akademik internal dengan memanfaatkan bimbingan teknis penjaminan mutu yang ada di Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 

 

3  B‐SO3 

Memperkuat Gugus Kendali Mutu 

(GKM) dan Unit (SPM & SAI) untuk 

mendapatkan kualitas layanan dan 

proses yang tinggi 

‐UC‐7:Reformasi struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) menjadi lebih agile 

 

4  B‐SO4 

Memperkuat kemampuan auditor 

mutu akademik dan non akademik 

internal dengan memanfaatkan 

bimbingan teknis penjaminan mutu 

‐UC‐7:Reformasi struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) menjadi lebih agile 

Program peningkatan kemampuan auditor mutu akademik dan non akademik internal dengan memanfaatkan bimbingan teknis penjaminan mutu 

107

No  Analisis strategi TOWS  Strategi UtamaTerkait Usulan Strategi/ Program 

Tambahan 

yang ada di Kementrian Riset, 

Teknologi dan Pendidikan Tinggi. 

yang ada di Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 

5  B‐ST1 

Meningkatkan kinerja Gugus Kendali 

Mutu dan Unit SPM & SAI untuk 

membudayakan proses penjaminan 

mutu pada setiap level manajemen. 

‐UC‐7:Reformasi struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) menjadi lebih agile 

Program peningkatan kemampuan auditor mutu akademik dan non akademik internal dengan memanfaatkan bimbingan teknis penjaminan mutu yang ada di Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 

6  B‐ST2 

Mengembangkan sistem ICT menjadi 

lebih handal sebagai pendukung 

evaluasi dan pengambilan keputusan 

‐UC‐7:Reformasi struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) menjadi lebih agile 

 

7  B‐WO1 

Meningkatkan efektifitas 

pelaksanaan audit mutu internal 

agar dapat digunakan sebagai 

identifikasi awal evaluasi dan 

pengambilan keputusan manajemen. 

‐UC‐7:Reformasi struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) menjadi lebih agile 

Program peningkatan kemampuan auditor mutu akademik dan non akademik internal dengan memanfaatkan bimbingan teknis penjaminan mutu yang ada di Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 

8  B‐WO2 

Mengoptimalkan  evaluasi  program 

kerja dan langkah perbaikan. 

‐UC‐7:Reformasi struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) menjadi lebih agile 

 

9  B‐WO3 

Membuat  sinergi  antara  Kontrak 

Manajemen  dengan  Sasaran  Mutu 

agar menjadi  indicator  capaian  yang 

saling independen 

‐UC‐7:Reformasi struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) menjadi lebih agile 

 

10  B‐WO4 

Membuat semua program studi yang 

ada menjadi terakreditasi dengan 

nilai akreditasi minimal B.  

UA‐4: Mengembangkan strategi pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas 

 

11  B‐WT1 

Memperkuat proses penjaminan 

mutu terkait dengan akreditasi 

program studi sebagai cerminan 

kualitas program studi yang ada di 

Universitas Telkom. 

UA‐4: Mengembangkan strategi pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas 

 

Hasil analisis strategi TOWS untuk komponen B, dapat dilihat mayoritas hasil

analisis tidak terpetakan dalam strategi utama RENSTRA. Namun dapat juga dilihat bahwa

hasil analisis strategi tersebut pada umumnya adalah rekomendasi-rekomendasi minor untuk

perkuatan lembaga.

108

Program khusus yang bisa dijalankan dari hasil analisis TOWS pada komponen B

sebagai berikut:

1. Program peningkatan kemampuan auditor mutu akademik dan non akademik internal

dengan memanfaatkan bimbingan teknis penjaminan mutu yang ada di Kementrian

Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Rekomendasi yang dihasilkan dari analisis TOWS pada komponen B sebagai

berikut:

1. Meningkatkan penggunaan ICT untuk mendukung proses pengelolaan serta evaluasi

kinerja institusi

2. Menjalankan komitmen secara konsisten melalui pelaksanaan Audit Mutu Internal

(AMI) dan Audit Mutu Eksternal (AME) untuk meningkatkan kualitas pendidikan

tinggi yang ada di Universitas Telkom

3. Memperkuat Gugus Kendali Mutu (GKM) dan Unit (SPM & SAI) untuk mendapatkan

kualitas layanan dan proses yang tinggi

4. Mengembangkan sistem ICT menjadi lebih handal sebagai pendukung evaluasi dan

pengambilan keputusan

5. Meningkatkan efektifitas pelaksanaan audit mutu internal agar dapat digunakan sebagai

identifikasi awal evaluasi dan pengambilan keputusan manajemen.

6. Mengoptimalkan evaluasi program kerja dan langkah perbaikan.

7. Membuat sinergi antara Kontrak Manajemen dengan Sasaran Mutu agar menjadi

indicator capaian yang saling independen

8. Memperkuat proses penjaminan mutu terkait dengan akreditasi program studi sebagai

cerminan kualitas program studi yang ada di Universitas Telkom.

3.6 Analisis dan Perumusan Strategi Komponen C: Mahasiswa dan Lulusan

Pada komponen C yang membahas hal-hal terkait dengan mahasiswa dan lulusan,

diperlukan analisis keterkaitan antara hasil perumusan strategi S-O, S-T, W-O, dan W-T

dengan masing-masing elemen TOWS yang telah dideskripsikan pada subbab 2.3.4.

Kemudian, setiap strategi yang muncul pada S-O, S-T, W-O, dan W-T dikodekan

berdasarkan Tabel 3.6 berikut ini.

Tabel 0.6 Analisis strategi komponen C: Mahasiswa dan Lulusan

STRATEGI S‐O 

109

No  Deskripsi Kode Elemen 

TOWS Kode Strategi 

1  Peningkatan sistem seleksi daring calon mahasiswa baru Universitas 

Telkom baik nasional maupun internasional 

S1‐S2‐S3 

O1‐O2‐O3 

C‐SO1

2  Peningkatan prestasi akademik maupun non‐akademik mahasiswa 

di kancah nasional dan internasional 

S4‐S5‐S6 

O3‐O4 

C‐SO2 

3  Peningkatan pada kemampuan hardskill dan softskill mahasiswa 

sebagai persiapan memasuki dunia kerja 

S5‐S7‐S8 

O5 

C‐SO3 

4  Penguatan ikatan alumni Universitas Telkom S8‐S9

O2‐O5 

C‐SO4

STRATEGI S‐T 

No  Deskripsi Kode Elemen 

TOWS Kode Strategi 

5  Penguatan mutu layanan dan fasilitas kemahasiswaan, serta 

peningkatan prestasi mahasiswa di tingkat global 

S1‐S2‐S3‐ 

S4‐S5‐S6‐S9 

T1‐T2‐T3 

C‐ST1

6  Penguatan program kesiapan kompetensi mahasiswa dalam 

memasuki dunia kerja 

S6‐S7‐S8 

T2‐T3‐T4 

C‐ST2 

7  Penguatan standar kompetensi dalam bidang akademik maupun 

non‐akademik bagi lulusan Universitas Telkom 

S5‐S6‐S7‐ 

S8‐S9 

T1‐T2‐T3‐T4 

C‐ST3

STRATEGI W‐O

No  Deskripsi Kode Elemen 

TOWS Kode Strategi 

8  Peningkatan penyediaan/penyerapan beasiswa internal maupun 

eksternal bagi mahasiswa 

W1 

O1‐O4 

C‐WO1 

9  Peningkatan sosialisasi (internal/eksternal) mengenai ketersediaan 

serta kemudahan dalam mendapatkan detail informasi terkait 

beasiswa‐beasiswa di Universitas Telkom 

W1

O2‐O3‐O4 

C‐WO2

10  Penguatan/peningkatan kualitas fasilitas penelitian, PkM, olah raga, 

dan seni untuk mendukung peningkatan prestasi mahasiswa 

W3 

O2‐O3‐O4 

C‐WO3 

11  Penguatan layanan bimbingan karir, informasi lowongan kerja, dan 

kerja sama dengan perusahaan pengguna lulusan 

W2‐W4‐W5 

O2‐O4‐O5 

C‐WO4

STRATEGI W‐T 

No  Deskripsi Kode Elemen 

TOWS Kode Strategi 

12  Peningkatan skala beasiswa, dukungan layanan/fasilitas 

kemahasiswaan, dan prestasi mahasiswa berskala internasional 

W1‐W3‐W4 

T1‐T2 

C‐WT1

13  Peningkatan kerja sama dengan perusahaan/institusi berskala 

nasional maupun internasional 

W1‐W2‐W4 

T2‐T4 

C‐WT2 

14  Penguatan kemampuan mahasiswa untuk siap memasuki dunia 

kerja, baik sebagai pekerja maupun pembuka lapangan kerja yang 

melibatkan unsur perusahaan (industri) dan alumni 

W2‐W4‐W5 

T2‐T3‐T4 

C‐WT3 

Pada tabel tersebut, dapat disimak bahwa pada strategi S-O terdapat 4 strategi, S-

T terdapat 3 strategi, W-O terdapat 4 strategi, dan W-T terdapat 3 strategi. Kemudian,

strategi-strategi yang telah dilakukan berdasarkan hasil analisis TOWS tersebut di-mapping

dengan apa yang telah dinyatakan pada strategi utama RENSTRA 2014-2018. Hasil

110

mapping hubungan antara strategi-strategi hasil analisis TOWS dengan strategi utama

(RENSTRA 2014-2018) dapat disimak pada Tabel 3.7 berikut.

Tabel 0.7 Pembandingan analisis strategi evaluasi diri komponen C dengan strategi RENSTRA

No  Analisa TOWS Kode Strategi UtamaTerkait 

Usulan Strategi / Program Tambahan 

1  C‐SO1: Peningkatan sistem seleksi daring calon mahasiswa baru Universitas Telkom baik nasional maupun internasional. 

UA‐2, UA‐3UC‐5 

2  C‐SO2: Peningkatan  prestasi  mahasiswa  di  kancah nasional dan internasional 

UA‐1, UA‐4,UB‐1, 

UC‐1, UC‐4, UC‐5, UC‐6 

3  C‐SO3: Peningkatan pada kemampuan hardskill dan softskill mahasiswa sebagai persiapan memasuki dunia kerja 

UA‐4,UB‐2, UB‐3, 

UC‐2, UC‐3, UC‐5, UC‐6 

4  C‐SO4: Penguatan ikatan alumni Universitas Telkom 

UA‐4, UC‐2, UC‐3, UC‐5, UC‐6 

Diperlukan statement khusus terkait dengan peranan ikatan alumni 

5  C‐WO1: Peningkatan penyediaan/penyerapan beasiswa internal maupun eksternal bagi mahasiswa 

UC‐2, UC‐4  ‐ 

6  C‐WO2: Peningkatan  sosialisasi  (internal/eksternal) mengenai  ketersediaan  serta  kemudahan dalam  mendapatkan  detail  informasi  terkait beasiswa‐beasiswa di Universitas Telkom 

UA‐2, UC‐4, UC‐5 

‐ 

7  C‐WO3: Penguatan/peningkatan kualitas fasilitas penelitian, PkM, olah raga, dan seni untuk mendukung peningkatan prestasi mahasiswa 

UA‐1,UB‐1, 

UC‐2, UC‐6, UC‐7 

8  C‐WO4: Penguatan layanan bimbingan karir, informasi lowongan kerja, dan kerja sama dengan perusahaan pengguna lulusan 

UB‐3,UC‐2, UC‐3, UC‐6 

9  C‐ST1: Penguatan mutu layanan dan fasilitas kemahasiswaan, serta peningkatan prestasi mahasiswa di tingkat global 

UA‐1, UA‐2, UA‐4, UB‐1, UB‐3, 

UC‐2, UC‐4, UC‐5, UC‐6 

‐ 

10  C‐ST2: Penguatan  program  kesiapan  kompetensi mahasiswa dalam memasuki dunia kerja 

UA‐4, UA‐5, UB‐2, UB‐3, 

UC‐2, UC‐3, UC‐5, UC‐6 

‐ 

11  C‐ST3: Penguatan standar kompetensi dalam bidang akademik maupun non‐akademik bagi lulusan Universitas Telkom 

UA‐2, UA‐4, UA‐5, UB‐1, UB‐2, UC‐3, UC‐6 

‐ 

12  C‐WT1: Peningkatan skala beasiswa, dukungan layanan/fasilitas kemahasiswaan, dan prestasi mahasiswa berskala internasional 

UA‐1, UA‐2, UB‐1, 

UC‐1, UC‐2, UC‐4, UC‐6 

‐ 

13  C‐WT2: Peningkatan  kerja  sama  dengan perusahaan/institusi  berskala  nasional maupun internasional 

UA‐4, UB‐3, 

UC‐2, UC‐3, UC‐6 

‐ 

111

No  Analisa TOWS Kode Strategi UtamaTerkait 

Usulan Strategi / Program Tambahan 

14  C‐WT3: Penguatan kemampuan mahasiswa untuk siap memasuki  dunia  kerja,  baik  sebagai  pekerja maupun  pembuka  lapangan  kerja  yang melibatkan  unsur  perusahaan  (industri)  dan alumni 

UA‐4, UB‐2, UB‐3, UC‐3, UC‐6 

‐ 

Dari tabel hubungan antara strategi utama dengan strategi-strategi hasil analisis

TOWS, didapatkan bahwa pada umumnya hasil analisis TOWS masih terpetakan pada

strategi utama RENSTRA. Hasil analisis strategi TOWS bersifat rekomendatif untuk

perkuatan strategi utama RENSTRA, dengan program kerja yang diusulkan sebagai berikut:

1. Program peningkatan skala beasiswa

2. Program penguatan kemampuan mahasiswa untuk siap memasuki dunia kerja melalui

sejumlah training bersertifikasi; baik sebagai pekerja maupun pembuka lapangan kerja

yang melibatkan unsur perusahaan (industri) dan alumni

Rekomendasi khusus yang dihasilkan dari analisis TOWS misalkan adalah

perlunya umpan balik dari alumni yang dilakukan secara terprogram dapat memberikan

manfaat bagi berkembangnya Universitas Telkom, di antaranya: penyesuaian/updating

kurikulum sesuai dengan kondisi terbaru dunia kerja/industri, berperan dalam pembekalan

mahasiswa dalam persiapannya memasuki dunia kerja/industri, secara aktif memberikan

informasi lowongan pekerjaan, dan sebagainya. Hal ini dimaksudkan untuk menurunkan

masa tunggu lulusan hingga mendapatkan pekerjaan yang saat ini memiliki tren naik,

menaikkan tingkat kepuasan perusahaan pengguna lulusan, dan sebagainya, yang pada

akhirnya juga memiliki dampak meningkatnya trust masyarakat (nasional maupun

internasional) terhadap Universitas Telkom.

3.7 Analisis dan Perumusan Strategi Komponen D: Sumber Daya Manusia

Pada komponen D yang membahas mengenai sumber daya manusia, dilakukan

analisis keterkaitan antara hasil perumusan strategi S-O, S-T, W-O, dan W-T dengan

masing-masing elemen TOWS yang telah dideskripsikan pada subbab 2.4.4. Kemudian,

setiap strategi yang muncul pada S-O, S-T, W-O, dan W-T dikodekan berdasarkan Tabel

3.8 berikut ini.

112

Tabel 0.8 Analisis strategi komponen D: Sumber Daya Manusia STRATEGI S‐O

No  Deskripsi Kode Elemen 

TWOS Kode 

Strategi 

1  Penguatan sistem pengelolaan SDM khususnya dalam perencaan kesiapan studi lanjut sehingga SDM dapat bersaing dalam seleksi program masuk dan beasiswa  

S1‐S2‐S5‐ O1‐O3 

D‐SO1

2  Melakukan  talent  scouting  terhadap  berbagai  pihak  yang memenuhi  aturan  Permen  25  Tahun  2015  untuk  memperkuat kuantitas dan kualitas SDM 

S1‐S3‐S6‐ O2 

D‐SO2

3  Penguatan kerjasama dalam bidang pengembangan kompetensi dan kualifikasi SDM dengan pihak‐pihak yang kompeten  

S4‐S6‐ O3 

D‐SO3

STRATEGI S‐T

No  Deskripsi Kode Elemen 

TWOS Kode 

Strategi 

4  Menyediakan  eko‐sistem  open‐training/education  melalui  ICT yang  memberikan  kesempatan  peningkatan  kompetensi  bagi SDM (S3‐T1) 

S3‐T1 

D‐ST1

5  Peningkatan  implementasi  sistem  remunerasi berbasis  merit sistem yang kompetitif dan mendorong peningkatan suasan kerja yang nyaman dan atraktif (S1‐S3‐S6‐T2) 

S1‐S3‐S6‐ T2 

D‐ST2

STRATEGI W‐O

No  Deskripsi Kode Elemen 

TWOS Kode 

Strategi 

6  Rencana Pengembangan Dosen dan Tenaga Kependidikan yang dinamis  sehingga  dapat  menangkap  peluang  pengembangan yang ada dan memeratakan kesempatan dalam pengembangan diri 

W1‐W2‐W4‐ O1‐O2‐03 

D‐WO1

7  Penyempurnaan  implementasi  sistem  BKD  dan  BKND  serta  sistem  pengelolaan  SDM  yang  menyediakan  kemudahan  dan reliable dalam rekam jejak untuk kebutuhan JFA  

W2‐O1‐O3 

D‐WO2

STRATEGI W‐T

No  Deskripsi Kode Elemen 

TWOS Kode 

Strategi 

8  Penyempurnaan  implementasi  sistem  BKD  dan  BKND  yang mendorong SDM agar melakukan pengembangan diri  

W1‐W2‐W3‐ T1 

D‐WT1

9  Peningkatan  implementasi  sistem  remunerasi berbasis  merit sistem yang kompetitif dan mendorong peningkatan suasan kerja yang nyaman dan atraktif  

W1‐W2‐W3‐ T2 

D‐WT2

Tabel 0.9 Pembandingan analisis strategi evaluasi diri komponen D dengan strategi RENSTRA No  Analisis strategi TOWS Strategi UtamaTerkait Usulan Strategi / 

Program Tambahan 

113

1  D‐SO1 Penguatan sistem pengelolaan SDM khususnya dalam perencaan kesiapan studi lanjut sehingga SDM dapat bersaing dalam seleksi program masuk dan beasiswa (S1‐S2‐S5‐O1‐O3) 

UB‐3: Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara terstruktur (kurikulum SDM) 

‐ 

2  D‐SO2 Melakukan talent scouting terhadap berbagai pihak yang memenuhi aturan Permen 25 Tahun 2015 untuk memperkuat kuantitas dan kualitas SDM (S1‐S3‐S6‐O2) 

B‐4: Talent scouting internal dan ekternal / Kaderisasi 

3  D‐SO3 Penguatan kerjasama dalam bidang pengembangan kompetensi dan kualifikasi SDM dengan pihak‐pihak yang kompeten (S4‐S6‐O3) 

UB‐3: Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara terstruktur (kurikulum SDM) 

 

4  D‐ST1 Menyediakan eko‐sistem open‐training/education melalui ICT yang memberikan kesempatan peningkatan kompetensi bagi SDM (S3‐T1) 

B‐5:Peningkatan dukungan ICT dalam SDM 

5  D‐ST2 Peningkatan implementasi sistem remunerasi berbasis merit sistem yang kompetitif dan mendorong peningkatan suasan kerja yang nyaman dan atraktif (S1‐S3‐S6‐T2) 

  B‐6: Implementasi BKD dan BKND yang lebih progressif didukung dengan sistem monitoring dan remunerasi yang menarik 

6  D‐WO1 Rencana Pengembangan Dosen dan Tenaga Kependidikan yang dinamis sehingga dapat menangkap peluang pengembangan yang ada dan memeratakan kesempatan dalam pengembangan diri (W1‐W2‐W4‐O1‐O2‐03) 

UB‐3: Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara terstruktur (kurikulum SDM) 

 

7  D‐WO2 Penyempurnaan implementasi sistem BKD dan BKND serta  sistem pengelolaan SDM yang menyediakan kemudahan dan reliable dalam rekam jejak untuk kebutuhan JFA (W2‐O1‐O3) 

UB‐3: Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara terstruktur (kurikulum SDM) 

B‐6: Implementasi BKD dan BKND yang lebih progressif didukung dengan sistem monitoring dan remunerasi yang menarik 

8  D‐WT1 Penyempurnaan implementasi sistem BKD dan BKND yang mendorong SDM agar melakukan pengembangan diri (W1‐W2‐W3‐T1) 

UB‐3: Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara terstruktur (kurikulum SDM) 

B‐6: Implementasi BKD dan BKND yang lebih progressif didukung dengan sistem monitoring dan remunerasi yang menarik 

9  D‐WT2 Peningkatan implementasi sistem remunerasi berbasis merit sistem yang kompetitif dan mendorong peningkatan suasan kerja yang nyaman dan atraktif (W1‐W2‐W3‐ T2) 

  B‐6: Implementasi BKD dan BKND yang lebih progressif didukung dengan sistem monitoring dan remunerasi yang menarik 

Hasil pemetaan hasil analisa TOWS terhadap Strategi RENSTRA 2014-2015 untuk

komponen B terfokus pada Strategi Perbaikan Kualitas (Quality Improvement Strategy) dan

114

telah dapat dicover. Perencanaan, kelengkapan pedoman dan kebijakan dalam bidang SDM

telah dilakukan dengan baik, namun implementasi dan monitoring perlu disempurnakan

untuk membangun suasana kerja yang nayaman, kompetitif, atraktif dan produktif.

Adapun usulan program kerja yang dapat dilaksanakan adalah:

1. Peningkatan fitur layanan bidang SDM yang mendukung monitoring implementasi

BKD dan BKND serta menyediakan data rekam jejak yang sesuai dalam pengurusan

JFA untuk Dosen dan portofolio kerja bagi Tenaga Kependidikan

2. Peningkatan implementasi tata nilai PRIME untuk mendorong semangat

pengembangan diri dan menyediakan lingkungan kompetisi yang adil dan sehat.

3. Evaluasi sistem renumeasi sesuai dengan sumber daya institusi dan target yang telah

ditetapkan agar peningkatan produktifitas kerja menjadi lebih agresif.

4. Program Talent Scouting/Kaderisasi baik dari pihak internal maupun ekternal untuk

memunculkan SDM unggul guna pengembangan dan kemajuan institusi

5. Program penguatan / penyempurnaan Kurikulum Pengembangan SDM yang

berkorelasi dengan BKD agar kegiatan Tri-Dharma berjalan dengan baik

3.8 Analisis dan Perumusan Strategi Komponen E: Kurikulum, Pembelajaran,

dan Suasana Akademik

Pada komponen E yang membahas mengenai kurikulum, pembelajaran, dan suasana

akademik, dilakukan analisis keterkaitan antara hasil perumusan strategi S-O, S-T, W-O,

dan W-T dengan masing-masing elemen TOWS yang telah dideskripsikan pada subbab

2.5.4. Kemudian, setiap strategi yang muncul pada S-O, S-T, W-O, dan W-T dikodekan

berdasarkan Tabel 3.10 berikut ini.

Tabel 0.10 Analisis strategi komponen E: Kurukulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik STRATEGI S‐O

115

No  Deskripsi  Kode Elemen 

TOWS 

Kode Strategi 

1  Perkuatan lembaga riset dan kelompok keahlian, untuk menangkap 

hibah‐hibah penelitian. 

S2‐S3‐S4

O1 

E‐SO1 

2  Akreditasi internasional untuk prodi‐prodi unggulan S1 s/d S12

O1 

E‐SO2 

3  Peningkatan kerjasama pendidikan dengan mitra perguruan tinggi luar 

negeri 

S8‐S11‐S12 

O1 

E‐SO3 

4  Program sistematis dalam pembinaan mahasiswa untuk memenangkan 

kompetisi di luar yang relevan 

S13

O2 

E‐SO4 

5  Perkuatan konten dan pelaksanaan kurikulum untuk meningkatkan 

daya saing mahasiswa dan lulusan di luar negeri 

S8‐S9‐S10‐S12‐

S13 

O1‐O2 

E‐SO5 

STRATEGI S‐T

No  Deskripsi Kode Elemen 

TOWS 

Kode Strategi

6  Kurikulum yang dikombinasikan dengan sertifikasi keahlian  S3‐S5‐S6‐S13 

T1‐T3 

E‐ST1 

7  Proses digitalisasi konten pengajaran dan hasil‐hasil penelitian di 

Telkom University 

S3‐S7‐S13 

T3 

E‐ST2 

8  Meningkatkan pengembangan pembelajaran digital (konten, aplikasi, 

infrastruktur, SOP) 

S7‐S13 

T3 

E‐ST3 

9  Memperkuat konten kurikulum dan proses pelaksanaan kurikulum 

yang memperkuat daya saing mahasiswa dan lulusan, seperti: 

penguatan bahasa internasional, enterpreneurship, dan penguasaan 

ICT. 

S5‐S8‐S13 

T2‐T3 

E‐ST4 

10  Melakukan akreditasi internasional program studi untuk memperkuat 

daya saing lulusan. 

S8‐S9‐ 

T2 

E‐ST5 

11  Mulai mempersiapkan kurikulum dan kelompok riset multidisiplin  S5‐S8‐S12 

T2‐T3 

E‐ST6 

12  Peninjauan kurikulum dilakukan dalam periode yang lebih cepat, 

update kurikulum terutama untuk mata kuliah tingkat atas dilakukan 

untuk mengantisipasi perubahan teknologi 

S12‐S14 

T3 

E‐ST7 

STRATEGI W‐O

No  Deskripsi  Kode Elemen 

TOWS 

Kode Strategi 

13  Akreditasi internasional untuk prodi‐prodi unggulan  W1‐W4 

O1 

E‐WO1 

14  Meningkatkan fasilitas pendukung akademik untuk mendukung 

prestasi mahasiswa di tingkat lokal, nasional, dan internasional 

W4‐W5‐W6 

O1‐O2 

E‐WO2 

15  Penguatan implementasi metode pembelajaran SCL untuk 

meningkatkan kompetensi keahlian lulusan 

W4‐W6 

O1 

E‐WO3 

STRATEGI W‐T

No  Deskripsi Kode Elemen 

TOWS 

Kode Strategi

116

16  Program peningkatan kompetensi dosen melalui studi lanjut  W1 

T1 

E‐WT1 

17  Meningkatkan pengembangan pembelajaran digital dan online 

(konten, aplikasi, infrastruktur, SOP) 

W4‐W5‐W6 

T2‐T3 

E‐WT2 

18  Akreditasi internasional untuk program studi unggulan agar lulusannya 

diakui di luar negeri 

W2‐W4 

T1 

E‐WT3 

19  Pengembangan aplikasi ICT pendukung sistem pembelajaran  W4‐W6 

T3 

E‐WT4 

Tabel 0.11 Pembandingan analisis strategi evaluasi diri komponen E dengan strategi RENSTRA

No  Analisis strategi TOWS  Strategi UtamaTerkait Usulan Strategi/ Program 

Tambahan 

1  E‐SO1 

Perkuatan  lembaga  riset  dan 

kelompok  keahlian,  untuk 

menangkap hibah‐hibah penelitian. 

UA‐1: Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian 

UA‐2: Meningkatkan kualitas dan kuantitas dosen dan mahasiswa 

Ua‐4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas 

UB‐1: Mendorong peningkatan kegiatan penelitian multi  disiplin 

UC‐1: Mengembangkan dan melakukan diversifikasi sumber pendanaan 

UC‐6: Menyediakan kesempatan fasilitas bersama dengan industry dan perguruan tinggi luar negri 

Perkuatan lembaga riset dan kelompok keahlian, untuk menangkap hibah‐hibah penelitian 

2  E‐SO2 

Akreditasi  internasional  untuk 

prodi‐prodi unggulan 

UA‐1: Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian 

UA‐2: Meningkatkan kualitas dan kuantitas dosen dan mahasiswa 

Ua‐4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas 

UB‐1: Mendorong peningkatan kegiatan penelitian multi disiplin 

UC‐6: Menyediakan kesempatan fasilitas bersama dengan industry dan perguruan tinggi luar negri 

 

3  E‐SO3 

Peningkatan  kerjasama  pendidikan 

dengan mitra perguruan tinggi  luar 

negeri 

UC‐2: Menjalin kerja sama untuk meningkatkan benefit lembaga 

UC‐6: Menyediakan kesempatan fasilitas bersama dengan industry dan perguruan tinggi luar negri 

 

4  E‐SO4 

Program  sistematis  dalam 

pembinaan  mahasiswa  untuk 

UA‐1: Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian 

UA‐2: Meningkatkan kualitas dan kuantitas dosen dan mahasiswa 

117

No  Analisis strategi TOWS  Strategi UtamaTerkait Usulan Strategi/ Program 

Tambahan 

memenangkan  kompetisi  di  luar 

yang relevan 

Ua‐4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas 

UB‐1: Mendorong peningkatan kegiatan penelitian multi  disiplin 

UC‐1: Mengembangkan dan melakukan diversifikasi sumber pendanaan 

UC‐6: Menyediakan kesempatan fasilitas bersama dengan industry dan perguruan tinggi luar negeri 

 

5  E‐SO5 

Perkuatan konten dan pelaksanaan 

kurikulum  untuk  meningkatkan 

daya  saing  mahasiswa  dan  lulusan 

di luar negeri 

UA‐1: Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian 

UA‐1: Meningkatkan kualitas dan kuantitas dosen dan mahasiswa 

Ua‐4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas 

UB‐1: Mendorong peningkatan kegiatan penelitian multi  disiplin 

UC‐1: Mengembangkan dan melakukan diversifikasi sumber pendanaan 

UC‐6: Menyediakan kesempatan fasilitas bersama dengan industry dan perguruan tinggi luar negeri 

 

 

6  E‐ST1 

Kurikulum  yang  dikombinasikan 

dengan sertifikasi keahlian 

UA‐4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas 

7  E‐ST2 

Proses  digitalisasi  konten 

pengajaran  dan  hasil‐hasil 

penelitian di Telkom University 

UA‐3: Internasionalisasi sistem pendidikan jarak jauh 

UA‐4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas 

 

8  E‐ST3 

Meningkatkan  pengembangan 

pembelajaran  digital  (konten, 

aplikasi, infrastruktur, SOP) 

UA‐3: Internasionalisasi sistem pendidikan jarak jauh 

UA‐4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas 

 

9  E‐ST4 

Memperkuat konten kurikulum dan 

proses pelaksanaan kurikulum yang 

memperkuat daya saing mahasiswa 

dan lulusan, seperti: penguatan 

bahasa internasional, 

UA‐4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas 

 

118

No  Analisis strategi TOWS  Strategi UtamaTerkait Usulan Strategi/ Program 

Tambahan 

enterpreneurship, dan penguasaan 

ICT. 

10  E‐ST5 

Melakukan akreditasi internasional 

program studi untuk memperkuat 

daya saing lulusan. 

UA‐4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas 

11  E‐ST6 

Mulai  mempersiapkan  kurikulum 

dan kelompok riset multidisiplin 

UA‐4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas 

 

12  E‐ST7 

Peninjauan kurikulum dilakukan 

dalam periode yang lebih cepat, 

update kurikulum terutama untuk 

mata kuliah tingkat atas dilakukan 

untuk mengantisipasi perubahan 

teknologi 

UA‐4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas 

 

13  E‐WO1 

Akreditasi  internasional  untuk 

prodi‐prodi unggulan 

UA‐3: Internasionalisasi sistem pendidikan jarak jauh 

UA‐4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas 

Program akreditasi internasional untuk prodi unggulan  

14  E‐WO2 

Meningkatkan fasilitas pendukung 

akademik untuk mendukung 

prestasi mahasiswa di tingkat lokal, 

nasional, dan internasional 

UA‐3: Internasionalisasi sistem pendidikan jarak jauh 

UA‐4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas 

UC‐6: Menyediakan kesempatan fasilitas bersama dengan industry dan perguruan tinggi luar negri 

 

15  E‐WO3 

Penguatan implementasi metode 

pembelajaran SCL untuk 

meningkatkan kompetensi keahlian 

lulusan 

UA‐3: Internasionalisasi sistem pendidikan jarak jauh 

UA‐4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas 

 

Program peningkatan dan penguatan implementasi metode pembelajaran SCL untuk meningkatkan kompetensi keahlian lulusan 

16  E‐WT1 

Program peningkatan kompetensi 

dosen melalui studi lanjut 

UC‐2: Menjalin kerjasama untuk meningkatkan benefit lembaga 

UA‐4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas 

 

 

17  E‐WT2 

Meningkatkan pengembangan 

pembelajaran digital dan online 

(konten, aplikasi, infrastruktur, 

SOP) 

UA‐3: Internasionalisasi sistem pendidikan jarak jauh 

UA‐4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas 

 

 

119

No  Analisis strategi TOWS  Strategi UtamaTerkait Usulan Strategi/ Program 

Tambahan 

18  E‐WT3 

Akreditasi internasional untuk 

program studi unggulan agar 

lulusannya diakui di luar negeri 

UA‐3: Internasionalisasi sistem pendidikan jarak jauh 

UA‐4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas 

 

 

19  E‐WT4 

Pengembangan aplikasi ICT 

pendukung sistem pembelajaran 

UA‐3: Internasionalisasi sistem pendidikan jarak jauh 

UA‐4: Mengembangkan sistem pembelajaran, kurikulum dan aturan akademik yang berkualitas 

 

Dari hasil analisis strategi TOWS, dapat dilihat bahwa untuk komponen E yang

meliputi kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik, pada umumnya hasil perkuatan

yang dihasilkan sudah terpetakan dengan baik strategi utama yang tercantum di RENSTRA.

Program yang dapat disebutkan secara khusus adalah sebagai berikut:

1. Program perkuatan lembaga riset dan kelompok keahlian, untuk meningkatkan tution

fee dari hibah-hibah penelitian, baik nasional maupun internasional

2. Program akreditasi internasional untuk prodi-prodi unggulan

3. Program peningkatan kompetensi dosen melalui studi lanjut

4. Program peningkatan dan penguatan implementasi metode pembelajaran SCL/ PBL

untuk meningkatkan kompetensi keahlian lulusan

3.9 Analisis dan Perumusan Strategi Komponen F: Pembiayaan, Sarana dan

Prasarana, serta Sistem Informasi

Komponen F membahas hal-hal terkait dengan pembiayaan, sarana dan prasarana,

serta sistem informasi diperlukan analisis keterkaitan antara hasil perumusan strategi S-O,

S-T, W-O, dan W-T dengan masing-masing elemen TOWS yang telah dideskripsikan pada

subbab 2.6.4. Kemudian, setiap strategi yang muncul pada S-O, S-T, W-O, dan W-T

dikodekan berdasarkan Tabel 3.12 berikut ini.

Tabel 0.12Analisis strategi komponen F: Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi STRATEGI S‐O

No  Deskripsi  Kode Elemen 

TOWS 

Kode Strategi 

1  Peningkatan kerja sama untuk menghimpun sumber‐sumber dana 

dari luar baik pemerintah maupun swasta untuk mendukung 

S1‐S6 

O1‐O4‐O5 

F‐SO1 

120

pembiayaan beserta penguatan kemampuan internal dalam hal 

penyerapan dana. 

2  Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana yang diikuti 

dengan peningkatan mutu layanan akademik dan non‐akademik 

S1‐S3‐S4‐S6 

O3 

F‐SO2

3  Penguatan/peningkatan arsitektur dan layanan sistem Informasi 

secara teratur 

S4‐S5 

O1‐O2‐O3 

F‐SO3 

STRATEGI S‐T 

No  Deskripsi  Kode Elemen 

TOWS 

Kode Strategi 

4  Peningkatan ketahanan finansial internal agar dapat tetap 

melanjutkan tren positif pendanaan di tengah situasi ekonomi 

dunia yang fluktuatif di tahun‐tahun mendatang 

S1‐S3‐S6 

T1‐T2‐T3 

F‐ST1

5  Peningkatan program dan layanan sertifikasi keprofesian/keahlian S3‐S4‐S5 

T4‐T5 

F‐ST2

6  Peningkatan availabilitas dan reliabilitas sistem informasi baik 

secara hardware maupun software yang juga disertai dengan 

penguatan standar sistem keamanan dalam jaringannya. 

S4‐S5 

T4‐T5‐T6 

F‐ST3 

STRATEGI W‐O 

No  Deskripsi Kode Elemen 

TOWS 

Kode Strategi

7  Maksimalkan potensi YPT group dan Telkom group untuk sumber 

pendapatan non tuition fee 

W1‐W2 

O1‐O2‐O3‐O4‐

O5 

F‐WO1 

8  Peningkatan kerjasama penelitian untuk meningkatkan pendapatan 

dari penelitian 

W1‐W2‐W3 

O3‐O4 

F‐WO2 

9  Peningkatan student body baik untuk komponen mahasiswa yang 

berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. 

W1

O1‐O2 

F‐WO3

STRATEGI W‐T 

No  Deskripsi  Kode Elemen 

TOWS 

Kode Strategi 

10  Mencari sumber pendapatan baru misalnya masuk ke bisnis digital  W1‐W2‐W4 

T4‐T5 

F‐WT1 

11  Peningkatan kerja sama dengan perusahaan/institusi yang bersifat 

global untuk mendapatkan informasi‐informasi yang mungkin dapat 

digunakan untuk dapat memenangkan persaingan antarperguruan 

tinggi di tingkat nasional ataupun internasional 

W2‐W3 

T1‐T2‐T3 

F‐WT2

Pada tabel tersebut, dapat disimak bahwa pada strategi S-O terdapat 3 strategi, S-

T terdapat 3 strategi, W-O terdapat 3 strategi, dan W-T terdapat 2 strategi. Tiga poin kunci

terkait dengan strategi-strategi hasil analisis TOWS pada komponen F, yaitu ketahanan

finansial, peningkatan kerja sama, dan penguatan system informasi. Tiga hal inilah yang

menjadi fokus pada komponen F

Kemudian, strategi-strategi yang telah dilakukan berdasarkan hasil analisis TOWS

tersebut di-mapping dengan apa yang telah dinyatakan pada strategi utama RENSTRA

2014-2018. Hasil mapping hubungan antara strategi-strategi hasil analisis TOWS dengan

strategi utama (RENSTRA 2014-2018) dapat disimak pada tabel berikut.

121

Tabel 0.13 Pembandingan analisis strategi evaluasi diri komponen F dengan strategi RENSTRA

No  Analisis strategi TOWS  Kode Strategi UtamaTerkait Usulan Strategi/ Program 

Tambahan 

1  F‐SO1: 

Peningkatan kerja sama untuk 

menghimpun sumber‐sumber dana 

dari luar baik pemerintah maupun 

swasta untuk mendukung 

pembiayaan beserta penguatan 

kemampuan internal dalam hal 

penyerapan dana 

UA‐1, UA‐5 UC‐1, UC‐2, UC‐3, UC‐4 

Program peningkatan kerja sama untuk menghimpun sumber‐sumber dana dari luar baik pemerintah maupun swasta 

2  F‐SO2: 

Peningkatan pembangunan sarana 

dan prasarana yang diikuti dengan 

peningkatan mutu layanan 

akademik dan non‐akademik 

UA‐1, UA‐4,  UB‐3,  UC‐1, UC‐2, UC‐4, UC‐6, UC‐7 

Program peningkatam infrastruktur pendidikan dan fasilitas kampus  

3  F‐SO3: 

Penguatan arsitektur dan layanan 

sistem Informasi secara teratur 

UA‐3, UA‐4,  UC‐5, UC‐7 

‐ 

4  F‐ST1: 

Peningkatan ketahanan finansial 

internal agar dapat tetap 

melanjutkan tren positif 

pendanaan di tengah situasi 

ekonomi dunia yang fluktuatif di 

tahun‐tahun mendatang 

UA‐1, UA‐4,  UB‐1, UB‐2, UB‐3,  UC‐1, UC‐2, UC‐4, UC‐5, 

Program peningkatan ketahanan finansial internal 

5  F‐ST2: 

Peningkatan program dan layanan 

sertifikasi keprofesian/keahlian 

UA‐2, UA‐4UB‐2, UB‐3, UC‐3, UC‐5, UC‐6 

Program peningkatan sertfikasi profesi  

6  F‐ST3: 

Peningkatan availabilitas dan 

reliabilitas sistem informasi baik 

secara hardware maupun software 

yang juga disertai dengan 

penguatan standar sistem 

keamanan dalam jaringannya. 

UA‐4, UC‐5 

7  F‐WO1: 

Maksimalkan potensi YPT group 

dan Telkom group untuk sumber 

pendapatan non tuition fee 

UB‐3 UC‐1, UC‐4, UC‐6 

‐ 

8  F‐WO2: 

Peningkatan kerjasama penelitian 

untuk meningkatkan pendapatan 

dari penelitian 

UA‐1UB‐1 UC‐1, UC‐4, UC‐6 

9  F‐WO3: 

Peningkatan student body baik 

untuk komponen mahasiswa yang 

berasal dari dalam negeri maupun 

luar negeri. 

UA‐2, UA‐3 UC‐5 

‐ 

10  F‐WT1:  UA‐4  ‐

122

No  Analisis strategi TOWS  Kode Strategi UtamaTerkait Usulan Strategi/ Program 

Tambahan 

Mencari sumber pendapatan baru 

misalnya masuk ke bisnis digital 

UB‐2  UC‐1 

11  F‐WT2: 

Peningkatan kerja sama dengan 

perusahaan/institusi yang bersifat 

global untuk mendapatkan 

informasi‐informasi yang mungkin 

dapat digunakan untuk dapat 

memenangkan persaingan 

antarperguruan tinggi di tingkat 

nasional ataupun internasional 

UA‐1, UA‐2, UA‐4UB‐1 UA‐1, UC‐2, UC‐3, UC‐4, UC‐5, UC‐6 

Dari tabel hubungan antara strategi utama dengan strategi-strategi hasil analisis

TOWS, didapatkan informasi bahwa yang diperlukan adalah penguatan dari strategi utama

(RENSTRA 2014-2018). Dengan penguatan tersebut, diharapkan Universitas Telkom

mampu menghadapi tantangan dan peluang terkait dengan pembiayaan, sarana dan

prasarana, serta sistem informasi.

Program-program khusus yang direkomendasikan dari analisis TOWS komponen

F adalah sebagai berikut:

1. Program peningkatan kerja sama untuk menghimpun sumber-sumber dana dari luar

baik pemerintah maupun swasta

2. Program peningkatam infrastruktur pendidikan dan fasilitas kampus

3. Program peningkatan ketahanan finansial internal

4. Program peningkatan sertfikasi profesi

3.10 Analisis dan Perumusan Strategi Komponen G: Penelitian,

Pelayanan/Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerjasama

Komponen G yang membahas mengenai penelitian, pelayanan/pengabdian kepada

masyarakat dan kerjasama. Analisis keterkaitan antara hasil perumusan strategi S-O, S-T,

W-O, dan W-T dengan masing-masing elemen TOWS yang telah dideskripsikan pada sub-

subbab 2.7.4. Kemudian, setiap strategi yang muncul pada S-O, S-T, W-O, dan W-T

dikodekan berdasarkan Tabel 3.14 berikut ini.

Tabel 0.14Analisis strategi komponen G: Penelitian, Pelayana/Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerjasama

STRATEGI S‐O

123

No  Deskripsi Kode Elemen TOWS 

Kode Strategi 

1  Pengaturan  SDM  dalam  kegiatan  penelitian  yang  sesuai dengan  kualifikasi  sehingga  semua peluang  yang  ada dapat diambil  

S1‐S2‐S3‐S5‐S7‐O1 

G‐SO1

2  Penyelasaran  kegiatan  penelitian  dan  pengabdian masyarakat  sebagai  sebuah  pasangan  yang  saling menguatkan 

S4‐S6‐S7‐02)  G‐SO2

3  Mendorong peneliti dengan kualifikasi yang sesuai untuk membidik penelitian yang didanai oleh pihak eksternal  dalam bidang Ungguulan Universitas  

S1‐S3‐S5‐S7‐03  G‐SO3

STRATEGI S‐T

No  Deskripsi Kode Elemen TOWS 

Kode Strategi 

4  Mendorong  terbangunnya  kolaborasi  penelitian  dengan pihak dalam maupun luar negeri  

S1‐S2‐S3‐S5‐S7‐T1‐T2 

G‐ST1

5  Mendorong  HaKi  dan  paten  sebagai  salah  satu  luaran penelitian selain publikasi  

S4‐S5‐S6‐S7‐T2  G‐ST2

6  Meningkatkan kompetensi, skill dan kualifikasi dosen dalam proses penelitian  

S3‐S4‐S7‐T3  G‐ST3

STRATEGI W‐O

No  Deskripsi Kode Elemen TOWS 

Kode Strategi 

7  Penguatan program detasering dosen dalam penelitian untuk proses kaderisasi dan transfer pengetahuan/wawasan  

W1‐W2‐O1  G‐WO1

8  Membentuk  tim‐tim  dosen  guna  menyelaraskan  kegiatan penelitian  dan  pengabdian  masyarakat  sebagai  sebuah pasangan yang saling menguatkan  

W1‐W2‐W3‐W4‐O2 

G‐WO2

9  Kegiatan detasering dan pembentukan tim‐tim dosen untuk pengajuan kegiatan penelitian 

W1‐W2‐O3  G‐WO3

STRATEGI W‐T

No  Deskripsi Kode Elemen TOWS 

Kode Strategi 

10  Peningkatan  variansi  program  penelitian  internal  untuk membangun  track  record  yang  disertai  dengan  rogram detasering dan pembentukan tim‐tim dosen untuk pengajuan kegiatan penelitian  

W1‐W2‐W3‐W4‐T1 

G‐WT1

11  Peningkatan skill dan kompensi bagi dosen dalam melaksanakan kegiatan penelitian, dimulai dari penulisan proposal, penulisan publikasi, tata cara pengajuan HaKi dan Paten 

W2‐T2‐T3  G‐WT2

Tabel 0.15 Pembandingan analisis strategi evaluasi diri komponen G dengan strategi RENSTRA

124

No  Analisis strategi TOWS  Strategi UtamaTerkait Usulan Strategi / 

Program Tambahan 

1  G‐SO1 Pengaturan SDM dalam kegiatan penelitian yang sesuai dengan kualifikasi sehingga semua peluang yang ada dapat diambil 

UB‐3 : Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara terstruktur (kurikulum SDM) 

B‐6: Implementasi BKD dan BKND yang lebih progressif didukung dengan sistem monitoring dan remunerasi yang menarik 

2  G‐SO2 Penyelasaran kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat sebagai sebuah pasangan yang saling menguatkan 

UA‐1: Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian  

3  G‐SO3 Mendorong peneliti dengan kualifikasi yang sesuai untuk membidik penelitian yang didanai oleh pihak eksternal  dalam bidang Ungguulan Universitas  

UA‐1: Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian  

4  G‐ST1 Mendorong terbangunnya kolaborasi penelitian dengan pihak dalam maupun luar negeri  

UA‐1: Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian UC‐1: Mengembangkan dan melakukan diversifikasi sumber pendanaan UC‐2: Menjalin kerjasama untuk meningkatkan benefit lembaga 

 

5  G‐ST2 Mendorong HaKi dan paten sebagai salah satu luaran penelitian selain publikasi  

UA‐1: Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian  

6  G‐ST3 Meningkatkan kompetensi, skill dan kualifikasi dosen dalam proses penelitian  

UB‐3 : Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara terstruktur (kurikulum SDM) 

B‐4: Talent scouting internal dan ekternal / Kaderisasi 

7  G‐WO1 Penguatan program detasering dosen dalam penelitian untuk proses kaderisasi dan transfer pengetahuan/wawasan  

UB‐3 : Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara terstruktur (kurikulum SDM) 

B‐4: Talent scouting internal dan ekternal / Kaderisasi 

8  G‐WO2 Membentuk tim‐tim dosen guna menyelaraskan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat sebagai sebuah pasangan yang saling menguatkan 

UB‐3 : Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara terstruktur (kurikulum SDM) 

B‐4: Talent scouting internal dan ekternal / Kaderisasi 

9  G‐WO3 Pelaksanaan detasering dan pembentukan tim‐tim dosen untuk pengajuan kegiatan penelitian 

UB‐3 : Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara terstruktur (kurikulum SDM) 

B‐4: Talent scouting internal dan ekternal / Kaderisasi 

10  G‐WT1 Peningkatan variansi program penelitian internal untuk membangun track record yang disertai dengan rogram detasering dan pembentukan tim‐tim dosen untuk pengajuan kegiatan penelitian  

UA‐1: Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian  

 

11  G‐WT2 Peningkatan skill dan kompensi bagi dosen dalam melaksanakan kegiatan 

UB‐3 : Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara terstruktur (kurikulum SDM) 

 

125

No  Analisis strategi TOWS  Strategi UtamaTerkait Usulan Strategi / 

Program Tambahan 

penelitian, dimulai dari penulisan proposal, penulisan publikasi, tata cara pengajuan HaKi dan Paten 

Hasil pemetaan hasil analisa TOWS terhadap Strategi Renstra 2014-2015 untuk

komponen G sebagian besar berada pada Strategi Perbaikan Kualitas (Quality Improvement

Strategy) khususnya kesiapan SDM. Salah satu butir Rencana Strategis yaitu

Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara terstruktur (kurikulum SDM) masih

bersifat sangat umum dan perlu dijabarkan kedalam elemen-elemen yang terkait dengan Tri-

Dharma Perguruan Tinggi untuk dosen.

Adapun usulan program kerja yang dapat dilaksanakan adalah:

1. Program Penelitian Unggulan /Internasional untuk melakukan kolaborasi dengan

pemerintah dalam bidang unggulan dan kolaborasi dengan peneliti di luar negeri untuk

meningkatkan kualitas penelitian

2. Program Research Topic Exchange penelitian dengan mengundang stakeholder

(pemerintah, industri dan masyarakat)

3. Program peningkatan skill dan kompensi bagi dosen dalam melaksanakan kegiatan

penelitian, dimulai dari penulisan proposal, penulisan publikasi, tata cara pengajuan

HaKi dan Paten

3.11 Analisis Komprehensif Universitas Telkom Pada Ketujuh Komponen Standar

BAN-PT

Pada sub bab 3.4 hingga sub bab 3.10 di atas telah dipaparkan analisis dan

perumusan strategi untuk tiap komponen standar BAN-PT. Pada sub bab 3.11 ini dipaparkan

analisis komprehensif pada ketujuh komponen standar BAN-PT. Analisis komprehensif

diperlukan karena antar masing-masing komponen standar saling terkait sebagaimana

dilukiskan di Gambar 3.1, sehingga efektifitas satu aspek dalam komponen standar tertentu

baru dapat dilihat pengaruhnya yang kuat pada komponen standar yang lain.

Gambaran mengenai kondisi komprehensif Universitas Telkom dalam indikator-

indikator utama yang dipilih pada ketujuh komponen standar BAN-PT diperlihatkan pada

Gambar 3.4berikut.

126

Gambar 0.4 Gambaran komprehensif Universitas Telkom pada 7 komponen standar BAN-PT

Dari Gambar 3.5 di atas, dapat disimpulkan beberapa hal. Universitas Telkom

memiliki karakteristik alamiah sebagai perguruan tinggi swasta, yaitu jumlah mahasiswa

yang besar, yang menjadi sebuah parameter keunggulan yang penting dalam perguruan

tinggi swasta. Hal positif yang bisa dilihat adalah bahwa jumlah mahasiswa Universitas

Telkom yang besar ternyata didapat dengan persaingan calon mahasiswa yang cukup baik

untuk ukuran perguruan tinggi swasta, yaitu 1 berbanding 4,11, sehingga dapat disimpulkan

mahasiswa pada ddasrnya memiliki kualitas input relatif baik. Jumlah mahasiswa yang

besar menyebabkan tuition fee memiliki porsi 78% dari penghasilan total. Universitas

Telkom juga menangani jumlah mahasiswa yang besar dalam pipa pendidikan, yaitu sebesar

23.612 mahasiswa yang terbagi dalam 27 prodi dan 7 fakultas.

Kelemahan Universitas Telkom yang utama dapat mudah dilihat pada Gambar 3.5

di atas, yaitu pada aspek sumberdaya manusia. Jumlah 723 orang dosen (nisbah 1

berbanding 32,65 ) yang dibantu 282 orang TPA tidak dapat dikatakan sebagai jumlah yang

besar untuk melayani 23.612 mahasiswa. Sehingga, Universitas Telkom memiliki usaha

ekstra dalam mengatasi jumlah SDM yang kurang, yaitu dengan memanfaatkan sistem

informasi pendidikan dan administrasi yang handal dan terpadu, yaitu iGracias.

Disamping itu, Universitas Telkom mendirikan Bandung Teknopark (BTP) dan 2

(dua) pusat penelitian bidang teknologi (Center for Advanced Wireless Technology) dan

127

bisnis dan regulasi (ICT Business & Public Policy) untuk meningkatkan kuantitas, kualitas,

serta kultur penelitian. Tujuan pendirian pusat penelitian dan teknopark adalah untuk

melengkapi ekosistem penelitian dan pengembangan teknologi di Universitas Telkom untuk

setiap Tingkat Kesiapan Teknologi3 (TKT). Posisi pusat penelitian dan Bandung Teknopark

dalam masing-masing TKT diperlihatkan di Gambar 3.6. Pada saat ini ditahun 2016,

Universitas Telkom menduduki rangking kedua sebagai universitas swasta di Indonesia

yang memiliki jumlah penelitian terbanyak yang terindeks Scopus.

Satu keunggulan Universitas Telkom dalam aspek penanganan mahasiswa adalah

penyediaan asrama yang memadai dengan kapasitas 6600 orang. Kapasitas asrama ini

sangat besar untuk ukuran perguruan tinggi di Indonesia. Luas lahan yang besar, yaitu 48

hektar juga keunggulan Universitas Telkom yang penting yang memungkinkan

pengembangan lebih lanjut.

Gambar 0.5 Posisi pusat penelitian dan Bandung Teknopark dalam tingkat kesiapan teknologi

eksistem penelitian di Universitas Telkom

Pada lingkungan eksternal, hal-hal yang dapat dianggap sebagai peluang adalah

globalisasi yang memungkinkan langkah Universitas Telkom untuk ekspansi ke luar negeri.

Citra Indonesia di tingkat global makin baik sebagai negara demokrasi terbesar yang mampu

mengelola kebinekaan-nya dengan baik. Hal ini menjadi peluang untuk mendapatkan

3Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) = Technology Readiness Level (TRL)

128

mahasiswa-mahasiswa internasional dan mewujudkan diri sebagai universitas tingkat dunia.

Namun demikian, globalisasi sekaligus juga menjadi ancaman dalam konteks persaingan

pada tingkat regional dan global yang makin ketat. Sehingga, diperlukan pengelolaan yang

makin efisien di Universitas Telkom.

Identifikasi SWOT Universitas Telkom secara komprehensif ditampilkan pada

Tabel 3.16 berikut.

Tabel 0.16 Identifikasi SWOT Universitas Telkom secara komprehensif pada indikator makro Kekuatan (S)  Kelemahan (W) 

1. Lahan yang luas (48 ha) dan masih terbuka (belum digunakan seluruhnya) 

2. Telah memiliki ekosistem penelitian dan pengembangan teknologi  yang lengkap (pusat riset, teknopark, inkubasi startup) 

3. Sistem IT yang kuat dan dikembangkan sendiri 4. Jumlah mahasiswa yang besar dengan kualitas 

relatif baik  5. Jumlah alumni telah sangat banyak  

1. Jumlah dosen dan staf masih kurang  2. JFA dosen rata‐rata masih rendah  3. Non  tuition  fee  masih  rendah  menyebabkan 

ketahanan finansial cukup rentan  

Peluang (O)  Ancaman (T) 

1. Globalisasi  2. Citra Indonesia makin baik di tingkat global sebagai 

negara demokrasi yang relatif aman 

1. Persaingan  yang  makin  ketat  pada  tingkat  regional maupun global 

Program-program pengembangan Universitas Telkom pada umumnya telah

termaktub dalam perumusan strategi dan program pada masing-masing komponen standar

BAN-PT pada sub bab 3.4 hingga 3.10. Kemudian, hasil kajian komprehensif pada sub bab

3.11 ini menghasilkan rekomendasi program sebagai berikut:

Tabel 0.17 Rekomendasi program dari hasil kajian komprehensif ketujuh komponen standar BAN-PT

Rekomendasi Program Rasionalitas program 

1. Program percepatan peningkatan Jabatan Fungsional Akademik melalui unit khusus di tiap fakultas  

Jumlah dan kualifikasi dosen masih relatif rendah, padahal peluang eksternal sangat terbuka dan membutuhkan respon cepat 

129

2. Program dana abadi (endowment) Universitas Telkom  

Dengan non tuition fee rendah, Universitas Telkom cukup rentan dalam ketahanan finansial, sehingga memerlukan dana abadi yang harus dicari potensinya  

3. Program efisiensi proses kelembagaan Universitas Telkom (debirokratisasi, deregulasi, dan efisiensi) 

Persaingan yang makin ketat baik di tingkat regional dan global  membutuhkan  Universitas  Telkom  yang  makin lincah  dan  cepat  mengambil  keputusan,  makin  efisien dalam tatakelola 

3.12 Perumusan Program Kerja Universitas Telkom 2016 – 2018 Dari Hasil

Analisis Evaluasi Diri

Rekapitulasi strategi dan program kerja Universitas Telkom yang dihasilkan dari

analisis dalam dokumen Evaluasi Diri adalah sebagai berikut (Tabel 3.18).

130

Tabel 0.18 Rumusan Program Pengembangan Universitas Telkom 2016 – 2018 Komponen  Rumusan Strategi RENSTRA  Rekomendasi Program Pengembangan Baru  Target Waktu Pencapaian

Reformasi struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) menjadi lebih kokoh 

Program  Peningkatan/pengembangan  sistem  PPEPP  khususnya dalam  monitoring  pencapaian  Visi,  Misi,  Tujuan  dan  Sasaran Universitas.  

Tiap semester  

Program  percepatan  penyusunan  draft  RENSTRA  2019‐2023  (agar dimulai  sejak  tahun  2017  agar menghasilkan  RENSTRA  yang  kokoh dan sesuai dengan kebutuhan) 

Tahun 2017 

B  Reformasi struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) menjadi lebih kokoh 

Program peningkatan kemampuan auditor mutu akademik dan non akademik  internal  dengan  memanfaatkan  bimbingan  teknis penjaminan  mutu  yang  ada  di  Kementrian  Riset,  Teknologi  dan Pendidikan Tinggi 

Tiap semester / tiap tahun  

Mengembangkan  sistem  pembelajaran, kurikulum  dan  aturan  akademik  yang berkualitas 

Program peningkatan skala beasiswa   Tiap Tahun 

Program  penguatan  kemampuan mahasiswa  untuk  siap  memasuki dunia kerja melalui sejumlah training bersertifikasi 

Tiap semester 

Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara terstruktur (kurikulum SDM) 

Meningkatkan  kualitas  dan  kuantitas dosen dan mahasiswa 

Program  peningkatan  fitur  layanan  bidang  SDM  yang  mendukung monitoring  implementasi  BKD  dan  BKND  serta  menyediakan  data rekam  jejak  yang  sesuai  dalam  pengurusan  JFA  untuk  Dosen  dan portofolio kerja bagi Tenaga Kependidikan 

Tahun 2017 

Meningkatkan kualitas dan kuantitas dosen dan mahasiswa  

Program  peningkatan  implementasi  tata  nilai  PRIME  untuk mendorong  semangat  pengembangan  diri  dan  menyediakan lingkungan kompetisi yang adil dan sehat. 

Tahun 2017 

Memperbaiki sistem remunerasi yang berorientasi pada peningkatan unjuk kerja SDM (Strategi Baru) 

Program  evaluasi  sistem  remunerasi  sesuai  dengan  sumber  daya institusi  dan  target  yang  telah  ditetapkan  agar  peningkatan produktifitas kerja menjadi lebih aggresive 

Tahun 2017 

Mengembangkan  Sumber  Daya  Manusia secara terstruktur (kurikulum SDM) 

Program Talent Scouting/Kaderisasi baik dari pihak internal maupun ekternal untuk memunculkan SDM unggul guna pengembangan dan kemajuan institusi 

Tiap semester 

131

Komponen  Rumusan Strategi RENSTRA  Rekomendasi Program Pengembangan Baru  Target Waktu Pencapaian

Program  penguatan  /  penyempurnaan  Kurikulum  Pengembangan SDM yang berkorelasi dengan BKD agar kegiatan Tri‐Dharma berjalan dengan baik 

 

Meningkatkan kualitas dan kuantitas dosen dan mahasiswa 

Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian  

Program  perkuatan  lembaga  riset  dan  kelompok  keahlian,  untuk meningkatkan  tution  fee  dari  hibah‐hibah  penelitian,  baik  nasional maupun internasional   Tiap tahun  

Meningkatkan  kualitas  dan  kuantitas  dosen dan mahasiswa 

Program akreditasi internasional untuk prodi‐prodi unggulan  Mulai Tahun 2016, tiap tahun 

Program peningkatan kompetensi dosen melalui studi lanjut  Tiap semester 

Program  peningkatan  dan  penguatan  implementasi  metode pembelajaran  SCL/  PBL  untuk  meningkatkan  kompetensi  keahlian lulusan 

Tiap semester  

Mengembangkan  dan  melakukan diversifikasi sumber pendanaan  

Menjalin  kerjasama  untuk  meningkatkan benefit lembaga 

Program  peningkatan  kerja  sama  untuk  menghimpun  sumber‐sumber dana dari luar baik pemerintah maupun swasta 

Tiap tahun  

Program peningkatan ketahanan finansial internalTahun 2017 

Mengembangkan infrastruktur pendidikan dan fasilitas kampus yang berkelas internasional  

Program peningkatan infrastruktur pendidikan dan fasilitas kampusTiap tahun 

Meningkatkan  kualitas  dan  kuantitas  dosen dan mahasiswa 

Program peningkatan sertfikasi profesi Tiap semester  

Mendorong peningkatan kegiatan penelitian multi disiplin 

Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian  

Program  Peningkatan  Penelitian  Unggulan  /Internasional  untuk melakukan  kolaborasi  dengan  pemerintah  dalam  bidang  unggulan dan  kolaborasi  dengan  peneliti  di  luar  negeri  untuk meningkatkan kualitas penelitian 

Tiap semester 

Program Research Topic Exchange penelitian dengan mengundang stakeholder (pemerintah, industri dan masyarakat) 

Tiap tahun  

132

Komponen  Rumusan Strategi RENSTRA  Rekomendasi Program Pengembangan Baru  Target Waktu Pencapaian

Meningkatkan  kualitas  dan  kuantitas  dosen dan mahasiswa 

Program  peningkatan  skill  dan  kompensi  bagi  dosen  dalam melaksanakan  kegiatan penelitian, dimulai  dari  penulisan proposal, penulisan publikasi, tata cara pengajuan HaKi dan Paten 

Tiap semester 

Analisis Komprehensif 

Meningkatkan kualitas dan kuantitas dosen dan mahasiswa 

Program  percepatan  peningkatan  Jabatan  Fungsional  Akademik melalui pembentukan unit khusus di tiap fakultas  

Tahun 2017 

Mengembangkan dan melakukan diversifikasi sumber pendanaan 

Program dana abadi (endowment) Universitas TelkomMulai tahun 2016 

Reformasi struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) menjadi lebih kokoh 

Program  efisiensi  proses  kelembagaan  Universitas  Telkom (debirokratisasi, deregulasi, dan efisiensi) 

Tahun 2017‐2018 

133

BAB 4

PENUTUP

Dari hasil analisis yang termaktub dalam dokumen Evaluasi Diri Universitas

Telkomini dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Masih terdapat banyak celah untuk peningkatan performa Universitas Telkom, baik dari

sisi pertumbuhan, peningkatan kualitas, dan perbaikan governansi.

2. Program-program pengembangan Universitas Telom yang dapat diusulkan untuk

periode sisa RENSTRA 2014-2018 sebagai berikut:

a. Program Peningkatan/pengembangan sistem PPEPP khususnya dalam monitoring

pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Universitas.

b. Program percepatan penyusunan draft RENSTRA 2019-2023 (agar dimulai sejak

tahun 2017 agar menghasilkan RENSTRA yang kokoh dan sesuai dengan

kebutuhan).

c. Program peningkatan kemampuan auditor mutu akademik dan non akademik

internal dengan memanfaatkan bimbingan teknis penjaminan mutu yang ada di

Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

d. Program peningkatan skala beasiswa.

e. Program penguatan kemampuan mahasiswa untuk siap memasuki dunia kerja

melalui sejumlah training bersertifikasi.

f. Program peningkatan fitur layanan bidang SDM yang mendukung monitoring

implementasi BKD dan BKND serta menyediakan data rekam jejak yang sesuai

dalam pengurusan JFA untuk Dosen dan portofolio kerja bagi Tenaga

Kependidikan.

g. Program peningkatan implementasi tata nilai PRIME untuk mendorong semangat

pengembangan diri dan menyediakan lingkungan kompetisi yang adil dan sehat.

h. Program evaluasi sistem remunerasi sesuai dengan sumber daya institusi dan target

yang telah ditetapkan agar peningkatan produktifitas kerja menjadi lebih agresif.

i. Program Talent Scouting/Kaderisasi baik dari pihak internal maupun ekternal untuk

memunculkan SDM unggul guna pengembangan dan kemajuan institusi.

134

j. Program penguatan/penyempurnaan Kurikulum Pengembangan SDM yang

berkorelasi dengan BKD agar kegiatan Tri-Dharma berjalan dengan baik.

k. Program perkuatan lembaga riset dan kelompok keahlian, untuk meningkatkan

tution fee dari hibah-hibah penelitian, baik nasional maupun internasional.

l. Program akreditasi internasional untuk beberapa program studi unggulan.

m. Program peningkatan kompetensi dosen melalui studi lanjut.

n. Program peningkatan dan penguatan implementasi metode pembelajaran SCL/ PBL

untuk meningkatkan kompetensi keahlian lulusan.

o. Program peningkatan kerja sama untuk menghimpun sumber-sumber dana dari luar

baik pemerintah maupun swasta.

p. Program peningkatan infrastruktur pendidikan dan fasilitas kampus.

q. Program peningkatan ketahanan finansial internal.

r. Program peningkatan sertfikasi profesi.

s. Program Peningkatan Penelitian Unggulan/Internasional untuk melakukan

kolaborasi dengan pemerintah dalam bidang unggulan dan kolaborasi dengan

peneliti di luar negeri untuk meningkatkan kualitas penelitian.

t. Program Research Topic Exchange penelitian dengan mengundang stakeholder

(pemerintah, industri dan masyarakat).

u. Program peningkatan skill dan kompetensi bagi dosen dalam melaksanakan

kegiatan penelitian, dimulai dari penulisan proposal, penulisan publikasi, tata cara

pengajuan HaKi dan Paten.

v. Program percepatan peningkatan Jabatan Fungsional Akademik melalui

pembentukan unit khusus di tiap fakultas

w. Program dana abadi (endowment) Universitas Telkom

x. Program efisiensi proses kelembagaan Universitas Telkom (debirokratisasi,

deregulasi, dan efisiensi)

135

REFERENSI

Altbach, Philip G, and Patti Mcgill Peterson. 1999. “Higher Education in the 21 St

Century : Global Challenge and National Response.” IIE Research Report.

Duderstadt, James J. 1999. “New Roles for the 21st-Century University.” Issues in Science

and Technology 16(2): 37–44.

Wilen-Daugenti, Tracey, and Alva Grace R Mckee. 2009. “21st Century Trends for

Higher Education: Top Trends , 2008 – 2009.” Cisco Internet Business Solutions

Group (IBSG) (August 2008): 2008–9.

136

LAMPIRAN 1

MATRIKS ANALISIS STRATEGI TOWS

Analisis TOWS Komponen A: Visi, Misi, Sasaran, dan Strategi Pencapaian STRENGTH (S)

1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran disusun melalui mekanisme yang melibatkan seluruh stakeholder (internal dan eksternal).

2. Memiliki milestone pencapaian jangka panjang (25 tahun-RENIP) dan jangka pendek (5 tahun-RENSTRA).

3. Adanya RENSTRA pada level Fakultas/ Direktorat sebagai turunan dari RENSTRA level Universitas.

4. Menerapkan mekanisme Perencanaan-Pelaksanaan-Evaluasi-Pengukuran-Peningkatan (P-P-E-P-P) dalam pencapaian milestone.

5. Adanya pengukuran pencapaian indikator Rencana Strategis setiap tahun.

WEAKNESS (W) 1. RKM-RKA yang telah ditetapkan membutuhkan proses pembagian di

level Fakultas/Direktorat yang berpotensi dapat mengganggu program pengembangan pada triwulan 1.

2. Terdapat beberapa indikator RENSTRA yang masih belum diukur, seperti: Prosentase terpenuhinya SNPT, Lulusan yang bekerja di luar negeri, Jumlah Anker Professor.

3. Hasil pengukuran 2 tahun terakhir (2014, 2015) menunjukkan pencapaian indikator dalam Rencana Strategi mengalami penurunan.

4. Dokumentasi lengkap terkait monitoring/pengukuran analisa dan evaluasi masih pada level Universitas, perlu dibuat lebih detail untuk level Fakultas/Direktorat, Program Studi/Unit dan Individu.seperti: rata-rata dana penelitian dan pengabdian masyarakat per-dosen, waktu tunggu lulusan, jumlah kerjasama profit atau non-profit.

OPPORTUNITY (O) 1. Meningkatnya kepercayaan stakeholder terhadap Universitas

Telkom terkait ekosistem Tri-Dharma Perguruan Tinggi. 2. Terbukanya pangsa pasar baru melalui MEA. 3. Peningkatan anggaran pemerintah dalam bidang Pendidikan

yang menyediakan program dari sisi pendidikan (beasiswa mahasiswa atau dosen), penelitian, dan pengembangan Perguruan Tinggi.

4. Pemerintah dan Industri mengeluarkan program-program dalam bidang ICT dan industri kreatif yang relevan dengan Visi dan Misi Universitas Telkom.

Srategi S – O 1. Mempersiapkan program studi baru yang relevan dengan

kebutuhan pasar. 2. Meningkatkan penerapan GUG sebagai pondasi dalam

mewujudkan visi, misi dan tujuan yang akan meningkatkan kepercayaan stakeholder.

3. Memperbanyak program untuk memperkuat jejaring dan memperbanyak upaya pencarian dana ekternal melalui pengajuan proposal.

4. Memperkuat branding dan internasionalisasi Universitas Telkom melalui kerjasama dengan pihak Luar Negeri.

Strategi W – O 1. Menyiapkan/mempersingkat mekanisme splitting anggaran program

dan penyerapan anggaran dapat berjalan dengan lebih baik. 2. Penyusunan Program Pengembangan dan Internasionalisasi

Universitas Telkom.

THREAT (T) 1. Perkembangan yang pesat dalam bidang Pendidikan Tinggi

(regulasi maupun kompetitor) yang berpotensi membuat indikator capaian yang ditetapkan menjadi out-off-date sehingga perlu disesuaikan/dirombak.

2. Kondisi perekonomian global yang belum stabil sehingga berpengaruh pada pengeluaran masyarakat pada bidang pendidikan.

Strategi S – T 1. Memperkuat proses evaluasi RENSTRA untuk melakukan

penyesuaian indikator dan target capaian sesuai dengan kondisi yang dihadapi.

2. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana pendidikan.

Strategi W – T 1. Memperbaiki mekanisme evaluasi KM dan Renstra baik dari sisi

waktu maupun indikator agar lebih sinergi. 2. Memperkuat dokumentasi terkait monitoring Renstra di level

Fakultas/Direktorat, Program Studi/Unit dan Individu.

MATRIK STRATEGI

TOWS:

Komponen A

Analisis TOWS Komponen B: Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu STRENGTH (S)

1. Struktur organisasi dan tata kelola Universitas Telkom terdefinisi dengan jelas dan terdokumentasi dengan baik.

2. Pengambilan keputusan didahului dengan hasil evaluasi dan ditindaklanjuti melalui rapat tinjauan manajemen yang melibatkan seluruh pihak terkait.

3. Telah memiliki komitmen terhadap mutu yang diakukan melalui pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI) dan Audit Mutu Eksternal (AME).

4. Telah terbentuknya Manajemen Representatif di semua fakultas dan direktorat, serta Gugus Kendali Mutu (GKM) di semua prodi

5. Memiliki unit (SPM & SAI) dan prosedur penjaminan mutu serta audit internal.

6. Memiliki auditor mutu akademik dan non akademik internal.

WEAKNESS (W) 1. Pelaksanaan audit mutu internal masih belum dapat

mengukur efektifitas penerapan penjaminan mutu. 2. Evaluasi pelaksanaan program kerja dan pelaksanaannya

belum optimal, begitu pula dengan langkah perbaikannya. 3. Belum terdapatnya sinergi antara Kontrak Manajemen dan

Sasaran Mutu yang mengakibatkan indikator capaian yang tumpang tindih.

4. Masih adanya program studi yang memiliki akreditasi C dan belum terakreditasi (prodi baru).

OPPORTUNITY (O) 1. Perkembangan ICT mendukung pengelolaan manajemen

institusi pendidikan tinggi yang makin efektif dan efisien. 2. Disahkannya Permen No. 44 Tahun 2015 tentang Standar

Nasional Pendidikan Tinggi. 3. Terdapat bimbingan teknis pelaksanaan penjaminan mutu oleh

Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Strategi S – O 1. Meningkatkan penggunaan ICT untuk mendukung proses

pengelolaan serta evaluasi kinerja institusi. 2. Menjalankan komitmen secara konsisten melalui pelaksanaan Audit

Mutu Internal (AMI) dan Audit Mutu Eksternal (AME) untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi yang ada di Universitas Telkom.

3. Memperkuat Gugus Kendali Mutu (GKM) dan Unit (SPM & SAI) untuk mendapatkan kualitas layanan dan proses yang tinggi.

4. Memperkuat kemampuan auditor mutu akademik dan non akademik internal dengan memanfaatkan bimbingan teknis penjaminan mutu yang ada di Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Strategi W – O 1. Meningkatkan efektifitas pelaksanaan audit mutu internal

agar dapat digunakan sebagai identifikasi awal evaluasi dan pengambilan keputusan manajemen.

2. Mengoptimalkan evaluasi program kerja dan langkah perbaikan.

3. Membuat sinergi antara Kontrak Manajemen dengan Sasaran Mutu agar menjadi indicator capaian yang saling independen.

4. Membuat semua program studi yang ada menjadi terakreditasi dengan nilai akreditasi minimal B.

THREAT (T) 1. Munculnya perguruan tinggi lain dengan Sistem Penjaminan

Mutu yang lebih baik dari pada Universitas Telkom. 2. Munculnya perguruan tinggi lain dengan tatakelola yang lebih

baik dari pada Universitas Telkom.

Strategi S – T 1. Meningkatkan kinerja Gugus Kendali Mutu dan Unit SPM & SAI

untuk membudayakan proses penjaminan mutu pada setiap level manajemen.

2. Mengembangkan sistem ICT menjadi lebih handal sebagai pendukung evaluasi dan pengambilan keputusan.

Strategi W – T 1. Memperkuat proses penjaminan mutu terkait dengan

akreditasi program studi sebagai cerminan kualitas program studi yang ada di Universitas Telkom.

MATRIK STRATEGI

TOWS:

Komponen B

Analisis TOWS Komponen C: Mahasiswa dan Lulusan STRENGTH (S)

1. Sistem seleksi mahasiswa baru yang obyektif dan terstruktur. 2. Jumlah calon mahasiswa yang mengikuti seleksi cenderung meningkat

setiap tahun. 3. Sebaran dan kemerataan suku, agama, ras, antar golongan, gender,

status sosial, dan politik. 4. Penyediaan beasiswa dari internal maupun eksternal yang setiap tahun

selalu mengalami kenaikan. 5. Tersedianya fasilitas dan layanan dukungan kemahasiswaan yang baik

dan mudah diakses oleh mahasiswa. 6. Rata-rata IPK lulusan cukup baik, dalam rentang 3,00 – 3,50. 7. Adanya program persiapan mahasiswa untuk memasuki dunia kerja. 8. Lulusan secara umum mempunyai kompetensi yang baik, yang diapresiasi

baik oleh pengguna lulusan dengan nilai kepuasan pengguna lulusan rata-rata 80% dalam 3 tahun terakhir.

9. Alumni memiliki keterikatan emosional dan historis yang kuat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Universitas Telkom.

WEAKNESS (W) 1. Jumlah penerima beasiswa untuk mahasiswa

berketerbatasan finansial masih cukup rendah, yaitu 5,12%.

2. Pemenuhan target pelaksanaan pelatihan kerja (Vacancy Training) rendah.

3. Rata-rata waktu penyelesaian masa studi yang cukup lama.

4. Waktu tunggu lulusan hingga mulai bekerja cenderung naik.

5. Pelaksanaan tracer study belum maksimal (30% dari jumlah populasi).

OPPORTUNITY (O) 1. Tersedianya berbagai jenis beasiswa yang dapat dimanfaatkan. 2. Animo/minat masyarakat untuk masuk ke Universitas Telkom masih

tinggi. 3. Peluang terhadap penyerapan mahasiswa secara global. 4. Peluang terhadap meningkatnya rekognisi prestasi mahasiswa baik

dalam bidang akademik maupun non akademik melalui penelitian dan lomba karya ilmiah, PkM, olah raga, dan seni di tingkat global.

5. Terbukanya peluang kerja nasional maupun internasional dengan adanya pasar global.

Srategi S – O 1. Peningkatan sistem seleksi daring calon mahasiswa baru Universitas

Telkom baik nasional maupun internasional. 2. Peningkatan prestasi akademik maupun non-akademik mahasiswa di

kancah nasional dan internasional. 3. Peningkatan pada kemampuan hardskill dan softskill mahasiswa sebagai

persiapan memasuki dunia kerja. 4. Penguatan ikatan alumni Universitas Telkom.

Strategi W – O 1. Peningkatan penyediaan/penyerapan beasiswa

internal maupun eksternal bagi mahasiswa. 2. Peningkatan sosialisasi (internal/eksternal)

mengenai ketersediaan serta kemudahan dalam mendapatkan detail informasi terkait beasiswa-beasiswa di Universitas Telkom.

3. Penguatan/peningkatan kualitas fasilitas penelitian, PkM, olah raga, dan seni untuk mendukung peningkatan prestasi mahasiswa.

4. Penguatan layanan bimbingan karir, informasi lowongan kerja, dan kerja sama dengan perusahaan pengguna lulusan.

THREAT (T) 1. Bermunculannya perguruan tinggi (nasional/internasional) yang

memiliki daya dukung terhadap capaian prestasi mahasiswa yang jauh lebih tinggi di kancah nasional maupun internasional.

2. Tuntutan masyarakat untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, serta menguasai hardskill dan softskill agar mampu bersaing di tingkat global.

3. Globalisasi dan perdagangan bebas sangat membutuhkan kreativitas Universitas Telkom untuk meningkatkan nilai jualnya di pasar bebas.

4. Persaingan kerja lulusan yang semakin ketat terutama pada era global saat ini.

Strategi S – T 1. Penguatan mutu layanan dan fasilitas kemahasiswaan, serta peningkatan

prestasi mahasiswa di tingkat global. 2. Penguatan program kesiapan kompetensi mahasiswa dalam memasuki

dunia kerja. 3. Penguatan standar kompetensi dalam bidang akademik maupun non-

akademik bagi lulusan Universitas Telkom.

Strategi W – T 1. Peningkatan skala beasiswa, dukungan

layanan/fasilitas kemahasiswaan, dan prestasi mahasiswa berskala internasional.

2. Peningkatan kerja sama dengan perusahaan/institusi berskala nasional maupun internasional.

3. Penguatan kemampuan mahasiswa untuk siap memasuki dunia kerja, baik sebagai pekerja maupun pembuka lapangan kerja yang melibatkan unsur perusahaan (industri) dan alumni.

MATRIK STRATEGI

TOWS:

Komponen C

Analisis TOWS Komponen D: Sumber Daya Manusia STRENGTH (S)

1. Memiliki pola dan kebijakan pengelolaan SDM yang sistematis dan komprehensif sehingga menyediakan lingkungan kerja yang atraktif.

2. Kecukupan kuantitas SDM baik dosen maupun tenaga kependidikan untuk menjalankan kegiatan operasional pada Perguruan Tinggi.

3. Menerapkan sistem remunerasi berbasis merit sistem yang kompetitif sehingga dapat menjaga retensi pegawai.

4. Tersedianya sistem informasi HARMIS (Human Resource Information System) untuk merekam data beban kerja sehingga memudahkan dalam proses monitoring dan pengukuran.

5. Kualifikasi tenaga kependidikan yang sebagian besar di atas Diploma III dan pada usia produktif sehingga dapat memberikan layanan akademik dan non-akademik yang baik.

6. Terciptanya suasana kerja yang mutualistik dimana tuntutan performansi yang baik dari Universitas diimbangi dengan tuntutan penyediaan sistem pengelolaan SDM yang baik.

WEAKNESS (W) 1. Jumlah dosen dengan kualifikasi pendidikan S3 belum

mencapai 30% dan Kualifikasi dosen dengan JFA Lektor Kepala dan Guru Besar baru diangka 4%, kondisi ini dapat menghambat pengembangan suasana akademik khususnya dalam bidang penelitian.

2. Masih terdapat dosen yang belum memiliki jabatan fungsional akademik dengan persentase mencapai 39%, kondisi ini menggambarkan belum maksimalnya layanan SDM terkait bantuan menyiapkan dan melengkapi dokumen pengajuan JFA bagi dosen, ratio tenaga kependidikan berbanding dosen masih di angka 1: 0,5.

3. Implementasi sistem BKD dan BKND masih belum berjalan secara maksimal sehingga berpotensi menurunkan semangat/produktifitas kerja.

4. Jumlah kegiatan peningkatan kompetensi dan kualifikasi SDM masih belum mencapai kondisi ideal yaitu 2 kegiatan per-orang (berada pada kisaran 0,71 kegiatan per-dosen dan 0,99 kegiatan per-tenaga kependidikan).

OPPORTUNITY (O) 1. Komitmen pemerintah dalam peningkatan SDM perguruan tinggi

yang tertuang dalam RPJMN 2015-2019, salah satunya melalui penyediaan berbagai program peningkatan kompetensi dan kualifikasi bagi dosen maupun tenaga kependidikan oleh pemerintah dan pihak ketiga.

2. Permen 25 Tahun 2015 tentang Registrasi Pendidik Pada Perguruan Tinggi yang memberikan peluang bagi Perguruan Tinggi untuk memperkuat SDM melalui sinergi antara akademisi, pelaku dunia usaha, peneliti, perekayasa, praktisi dan pemerintah.

3. Adanya MEA mendorong kesadaran dalam Internasionalisasi Pendidikan Tinggi, sehingga membuka peluang berkolaborasi khususnya dalam program peningkatan kompetensi dan kualifikasi SDM.

Strategi S – O 1. Penguatan sistem pengelolaan SDM khususnya dalam perencaan

kesiapan studi lanjut sehingga SDM dapat bersaing dalam seleksi program masuk dan beasiswa.

2. Melakukan talent scouting terhadap berbagai pihak yang memenuhi aturan Permen 25 Tahun 2015 untuk memperkuat kuantitas dan kualitas SDM.

3. Penguatan kerjasama dalam bidang pengembangan kompetensi dan kualifikasi SDM dengan pihak-pihak yang kompeten.

Strategi W – O 1. Rencana Pengembangan Dosen dan Tenaga Kependidikan

yang dinamis sehingga dapat menangkap peluang pengembangan yang ada dan memeratakan kesempatan dalam pengembangan diri.

2. Penyempurnaan implementasi sistem BKD dan BKND serta sistem pengelolaan SDM yang menyediakan kemudahan dan reliable dalam rekam jejak untuk kebutuhan JFA.

THREAT (T) 1. Perkembangan ICT yang sangat cepat dan dinamis sehingga

pengetahuan dosen dan TPA cepat obsolete. 2. Masuknya Perguruan Tinggi asing yang menawarkan

remunerasi yang lebih menarik sehingg ada kemungkinan dosen memutuskan untuk pindah.

Strategi S – T 1. Menyediakan eko-sistem open-training/education melalui ICT yang

memberikan kesempatan peningkatan kompetensi bagi SDM. 2. Peningkatan implementasi sistem remunerasi berbasis merit sistem

yang kompetitif dan mendorong peningkatan suasan kerja yang nyaman dan atraktif.

Strategi W – T 1. Penyempurnaan implementasi sistem BKD dan BKND yang

mendorong SDM agar melakukan pengembangan diri. 2. Peningkatan implementasi sistem remunerasi berbasis merit

sistem yang kompetitif dan mendorong peningkatan suasan kerja yang nyaman dan atraktif.

MATRIK STRATEGI

TOWS:

Komponen D

Analisis TOWS Komponen E: Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik STRENGTH (S)

1. Rasio dosen dan mahasiswa untuk mendukung kualitas pembelajaran cukup baik.

2. Sumber daya sarana dan prasarana pendukung kurikulum sangat baik dan dimiliki sendiri.

3. Penggunaan ICT dalam kegiatan akademik maupun administrasi akademik sudah memadai.

4. Kemudahan dalam akses internet, journal, paper, buku digital untuk mendukung pembelajaran dan suasana akademik.

5. Kurikulum 2016 sudah standar di seluruh Tel-U dan berbasis outcome.

6. Proses pengembangan kurikulum telah memanfaatkan masukan stake holder.

7. Kurikulum mendukung pewujudan visi, misi dan tujuan universitas (enterpreneurship dan ICT literacy).

8. Kurikulum sudah mengacu pada standar akreditasi internasional ABET, ACM, IEEE dan standar asosiasi terkait.

9. Mekanisme evaluasi dan pengembangan kurikulum telah dilakukan secara berkala dan berjangka waktu.

10. Proses pelaksanaan kurikulum baik, ditandai kepuasan mahasiswa yang baik.

11. Sudah ada pengakuan dari universitas luar negeri dengan adanya program double degree.

12. Punya program studi yang terakreditasi internasional. 13. Metode blended learning (gabungan online dan onsite) telah

diterapkan. 14. Output (lulusan) diterima dengan baik dengan tingkat kepuasan

mencapai 82%.

WEAKNESS (W) 1. Kepuasan mahasiswa terhadap pendukung akademik masih

perlu ditingkatkan. 2. Persentase program studi yang memperoleh akreditasi

internasional masih rendah. 3. Beban jumlah mahasiswa di setiap program studi tidak merata. 4. Sistem pembelajaran berbasis on line (e- learning) belum

memberikan hasil yang optimal dalam mendukung tingkat kelulusan.

5. Implementasi kajian pendukung sistem pembelajaran belum dievaluasi.

6. Implementasi metode pembelajaran SCL belum maksimal terkendala oleh sumber daya manusia dengan pemahamam SCL yang berbeda-beda.

OPPORTUNITY (O) 1. Lembaga-lembaga akreditasi internasional yang kredibel telah

tersedia dengan kriteria akreditasi yang transparan. 2. Banyak tersedia peluang kerjasama pendidikan seperti joint

degree, double degree, sandwich, dll yang merupakan pengakuan terhadap produk kurikulum.

3. Peluang lulusan perguruan tinggi untuk berkiprah di luar negeri semakin terbuka.

Srategi S – O 1. Perkuatan lembaga riset dan kelompok keahlian, untuk

menangkap hibah-hibah penelitian. 2. Akreditasi internasional untuk beberapa program studi

unggulan. 3. Peningkatan kerjasama pendidikan dengan mitra perguruan

tinggi luar negeri. 4. Program sistematis dalam pembinaan mahasiswa untuk

memenangkan kompetisi di luar yang relevan. 5. Perkuatan konten dan pelaksanaan kurikulum untuk

meningkatkan daya saing mahasiswa dan lulusan di luar negeri.

Strategi W – O 1. Akreditasi internasional untuk prodi-prodi unggulan. 2. Meningkatkan fasilitas pendukung akademik untuk mendukung

prestasi mahasiswa di tingkat lokal, nasional, dan internasional. 3. Penguatan implementasi metode pembelajaran SCL untuk

meningkatkan kompetensi keahlian lulusan.

MATRIK STRATEGI

TOWS:

Komponen E

THREAT (T) 1. Regulasi yang ketat dalam nomenklatur program studi di satu

sisi akan menyulitkan dalam adaptasi kebutuhan yang semakin tinggi terhadap kurikulum yang multidisiplin.

2. Perkembangan teknologi yang sangat cepat dan mengarah pada konvergensi teknologi yang memungkinkan kurikulum prodi yang bersiklus 4 tahunan menjadi kurang relevan.

3. Perkembangan alternatif cara pembelajaran, dimana konten-konten digital tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diakses dengan mudah, sertifikasi keahlian online, kursus-kursus berbagai keterampilan dan pengetahuan online, pendidikan terbuka.

Strategi S – T 1. Kurikulum yang dikombinasikan dengan sertifikasi keahlian. 2. Proses digitalisasi konten pengajaran dan hasil-hasil penelitian

di Telkom University. 3. Meningkatkan pengembangan pembelajaran digital (konten,

aplikasi, infrastruktur, SOP). 4. Memperkuat konten kurikulum dan proses pelaksanaan

kurikulum yang memperkuat daya saing mahasiswa dan lulusan, seperti: penguatan bahasa internasional, enterpreneurship, dan penguasaan ICT.

5. Melakukan akreditasi internasional program studi untuk memperkuat daya saing lulusan.

6. Mulai mempersiapkan kurikulum dan kelompok riset multidisiplin.

7. Peninjauan kurikulum dilakukan dalam periode yang lebih cepat, update kurikulum terutama untuk mata kuliah tingkat atas dilakukan untuk mengantisipasi perubahan teknologi.

Strategi W – T 1. Program peningkatan kompetensi dosen melalui studi lanjut. 2. Meningkatkan pengembangan pembelajaran digital dan online

(konten, aplikasi, infrastruktur, SOP). 3. Akreditasi internasional untuk program studi unggulan agar

lulusannya diakui di luar negeri. 4. Pengembangan aplikasi ICT pendukung sistem pembelajaran.

Analisis TOWS Komponen F: Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi STRENGTH (S)

1. Sumber pendanaan yang meningkat diimbangi dengan prosentase penggunaan dana untuk mahasiswa juga semakin meningkat.

2. Ketersediaan lahan yang masih cukup luas sehingga masih memungkinkan pengembangan prasarana kampus yang nyaman.

3. Sarana yang sangat sangat bagus untuk mendukung kegiatan akademik.

4. Memiliki sistem informasi terpadu, yang mengintegrasikan berbagai fitur baik akademik maupun non akademik.

5. Software berlisensi untuk kegiatan pembelajaran. 6. Monitoring dan evaluasi Keuangan sudah dilakukan

melalui budget committee.

WEAKNESS (W) 1. Rendahnya tingkat pendapatan keuangan khususnya sumber

pendapatan non tuition fee. 2. Proses bisnis dan prosedur standar, yang telah dibuat oleh unit

satuan mutu belum optimal digunakan sebagai acuan pengembangan sarana dan prasarana.

3. Keterbatasan anggaran investasi dan operasional yang mengharuskan optimalisasi sehingga lambat untuk merealisasikan penyerapan anggaran untuk pengadaan sarana dan prasarana.

4. Turn over sumberdaya di bagian Sisfo cukup tinggi, sehingga cenderung melemahkan pengembangan dan kemapanan sistem informasi yang telah dibuat.

OPPORTUNITY (O) 1. Brand TELKOM perlu dieksploitasi untuk mendapatkan kesempatan

memperoleh pendapatan non tuition fee. 2. Innovative learning yang berbasis ICT membutuhkan luas lahan yang

lebih kecil dibandingkan dengan pendidikan tradisional. 3. Kesempatan membangun university based city di Bandung Selatan. 4. Pengembangan Direktorat Sistem Informasi Telkom University tidak

hanya sebagai unit cost center, namun berkembang menjadi unit profit center.

5. Pendapatan non-tuition fee (NTF) jika aplikasi sistem informasi terpadu yang telah dibangun, dapat dipaketkan dan digunakan oleh institusi lain.

Srategi S – O 1. Peningkatan kerja sama untuk menghimpun sumber-

sumber dana dari luar baik pemerintah maupun swasta untuk mendukung pembiayaan beserta penguatan kemampuan internal dalam hal penyerapan dana.

2. Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana yang diikuti dengan peningkatan mutu layanan akademik dan non-akademik.

3. Penguatan/peningkatan arsitektur dan layanan sistem Informasi secara teratur.

Strategi W – O 1. Maksimalkan potensi YPT group dan Telkom group untuk

sumber pendapatan non tuition fee. 2. Peningkatan kerjasama penelitian untuk meningkatkan

pendapatan dari penelitian. 3. Peningkatan student body baik untuk komponen mahasiswa

yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

THREAT (T) 1. Banyak PTN yang melakukan ekspansi dengan Infrastruktur jalan

akses ke kampus sempit/macet dan seringkali banjir di daerah sekitar kampus.

2. Tuntutan model bisnis: cheaper cost. 3. Kompetitor memiliki model bisnis sejenis tidak ada diferensiasinya. 4. Sinergi Direktorat Sistem Informasi dengan Perguruan Tinggi lain

untuk menjalankan join research yang terkait dengan pengembangan Sistem Informsai Akademik.

5. Sinergi dengan industri untuk modal pendanaan untuk pengembangan berbagai aplikasi sistem informasi yang dapat dikomersialisasikan.

6. Ancaman hacker dari luar yang masuk ke dalam sistem i-Gracias.

Strategi S – T 1. Peningkatan ketahanan finansial internal agar dapat tetap

melanjutkan tren positif pendanaan di tengah situasi ekonomi dunia yang fluktuatif di tahun-tahun mendatang.

2. Peningkatan program dan layanan sertifikasi keprofesian/keahlian.

3. Peningkatan availabilitas dan reliabilitas sistem informasi baik secara hardware maupun software yang juga disertai dengan penguatan standar sistem keamanan dalam jaringannya.

Strategi W – T 1. Mencari sumber pendapatan baru misalnya masuk ke bisnis

digital. 2. Peningkatan kerja sama dengan perusahaan/institusi yang

bersifat global untuk mendapatkan informasi-informasi yang mungkin dapat digunakan untuk dapat memenangkan persaingan antarperguruan tinggi di tingkat nasional ataupun internasional.

MATRIK STRATEGI

TOWS:

Komponen F

Analisis TOWS Komponen G: Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama STRENGTH (S)

1. Adanya RIP dan RENSTRA dalam bidang PPM sebagai panduan dalam pelaksanaan kegiatan.

2. Universitas Telkom termasuk pada Perguruan Tinggi Kategori Utama serta didukung oleh Kuantitas dan kualitas dosen yang memadai untuk melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat yang baik/berkualitas.

3. Tersedianya Skema Internal untuk kegiatan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat yang mengakomodir proses pelaksanaan baik dari sisi penyediaan dana, kurun waktu pelaksanaan kegiatan, kualifikasi pelaksana dan kepatutan beban kerja dosen.

4. Dukungan sumber literature dan sistem pendeteksian plagiat untuk publikasi ilmiah serta pendaftaran HaKI.

5. Kegiatan diseminasi hasil penelitian melalui publikasi dalam kegiatan konferensi rutin yang diselenggarakan oleh institusi.

6. Komitmen dan kebijakan institusi dalam pengelolaan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang menempatkan dosen sebagai fokus utama sehingga kinerja bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat meningkat tiap tahun.

7. Pencapaian kinerja penelitian yang baik sehingga mendorong terbangunnya kerjasama dengan pihak eksternal.

WEAKNESS (W) 1. Belum sinergisnya koordinasi kegiatan penelitian

antara kelompok keahlian, program studi, fakultas, serta PPM dalam pemahaman terhadap program/ kegiatan yang dijalankan.

2. Pendidikan dosen masih didominasi oleh S2 dimana beberapa skema penelitian telah mensyaratkan kualifikasi S3 uhntuk pelaksanaan penelitian.

3. Topik penelitian cenderung belum berangkat dari kebutuhan masyarakat, sehingga penelitian lepas dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

4. Minat dosen dalam kegiatan PkM masih belum sebesar penelitian diperkirakan karena beban kerja dosen sebagai pengajar dan peneliti/pengabdi yang masih perlu disempurnakan.

OPPORTUNITY (O) 1. Tersedianya berbagai hibah penelitian (research grant) dari pihak

eksternal (Dikti, Kemenristek, Kementan, serta berbagai perusahaan swasta).

2. Terbukanya kesempatan dan potensi untuk memberikan kontribusi dalam pembinaan pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat, salah satunya dengan adanya Program Dana Desa.

3. Dampak ICT bagi pertumbuhan negara memberikan peluang untuk memperoleh pendanaan dari pihak ekternal dalam penelitian (bidang ICT merupakan salah satu fokus Universitas Telkom.

Strategi S – O 1. Pengaturan SDM dalam kegiatan penelitian yang sesuai dengan kualifikasi

sehingga semua peluang yang ada dapat diambil. 2. Penyelasaran kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat sebagai

sebuah pasangan yang saling menguatkan. 3. Mendorong peneliti dengan kualifikasi yang sesuai untuk membidik

penelitian yang didanai oleh pihak eksternal dalam bidang Unggulan Universitas.

Strategi W – O 1. Penguatan program detasering dosen dalam

penelitian untuk proses kaderisasi dan transfer pengetahuan/wawasan.

2. Membentuk tim-tim dosen guna menyelaraskan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat sebagai sebuah pasangan yang saling menguatkan.

3. Kegiatan detasering dan pembentukan tim-tim dosen untuk pengajuan kegiatan penelitian.

THREAT (O) 1. Alokasi dana bagi peneliti di negara lain yang cukup besar,

sehingga penelitian di Indonesia dalam bidang yang sama mungkin akan tertinggal jauh (out-off-date).

2. Tekanan dari negara lain berupa paten dan HKI yang berpotensi menghambat penelitian dari sisi penggunaan patent.

3. Dinamika perubahan peraturan terkait dengan penelitian di tingkat nasional yang mungkin menimbulkan masalah dalam administrasi keikutsertaan.

Strategi S – T 1. Mendorong terbangunnya kolaborasi penelitian dengan pihak dalam

maupun luar negeri. 2. Mendorong HaKi dan paten sebagai salah satu luaran penelitian selain

publikasi. 3. Meningkatkan kompetensi, skill dan kualifikasi dosen dalam proses

penelitian.

Strategi W – T 1. Peningkatan variansi program penelitian internal

untuk membangun track record yang disertai dengan rogram detasering dan pembentukan tim-tim dosen untuk pengajuan kegiatan penelitian.

2. Peningkatan skill dan kompensi bagi dosen dalam melaksanakan kegiatan penelitian, dimulai dari penulisan proposal, penulisan publikasi, tata cara pengajuan HaKi dan Paten.

MATRIK STRATEGI

TOWS:

Komponen G