kasus 4.1. kazoo toys

18
BAB IV MENULIS SEBUAH RENCANA BISNIS KASUS 4.1 KAZOO TOYS : Kamu Bisa Bersaing Dengan Perusahaan - Perusahaan Besar Jika Kamu Memiliki Rencana yang Benar KELOMPOK VII 1. Fandi Wijaya 2. Iman Firmansyah 3. Misbun Siddik 4. Zihan Fauji

Upload: 9elevenstarunila

Post on 16-Apr-2017

99 views

Category:

Business


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kasus 4.1. Kazoo Toys

BAB IV MENULIS SEBUAH RENCANA BISNISKASUS 4.1KAZOO TOYS : Kamu Bisa Bersaing Dengan Perusahaan - Perusahaan Besar Jika Kamu Memiliki Rencana yang Benar

KELOMPOK VII

1. Fandi Wijaya

2. Iman Firmansyah

3. Misbun Siddik

4. Zihan Fauji

Page 2: Kasus 4.1. Kazoo Toys

MENULIS SEBUAH RENCANA BISNIS

– Rencana Bisnis adalah sebuah narasi tertulis, biasanya terdiri dari 25 sampai dengan 35 halaman, yang menggambarkan hal-hal apa saja yang ingin dicapai sebuah perusahaan baru, dan bagaimana cara untuk mencapainya.

– Mengapa Perusahaan Harus Menulis Rencana Bisnis?

1. Menuliskan sebuah rencana bisnis memaksa pendiri perusahaan untuk berpikir secara sistematis tentang semua aspek perusahaannya.

2. Menciptakan nilai tambah bagi perusahaan.

Page 3: Kasus 4.1. Kazoo Toys

RINGKASAN KASUS

KASUS 4.1

Page 4: Kasus 4.1. Kazoo Toys

KASUS 4.1KAZOO TOYS : Kamu Bisa Bersaing Dengan Perusahaan - Perusahaan Besar Jika Kamu Memiliki Rencana yang Benar– Pada tahun 1998, Diana Nelson memutuskan untuk menjadi entrepreneur. Setelah mencoba bisnis fast

food dan toko bunga, dia beralih ke sebuah toko mainan bernama Kazoo & Company. Untuk membiayai pembelian toko mainan tersebut, Diana menarik uang dari dana pensiunnya sebesar US $25,000, meminjam uang kepada ayahnya, dan mengajukan pinjaman kepada bank sebesar US $500,000. “Aku mempertaruhkan semuanya untuk membeli sebuah toko mainan”, tutur Diana. Tindakan Diana tersebut menunjukkan sebuah sikap keberanian, yang sejatinya menjadi karakter yang menjiwai seluruh entrepreneur.

– Sejak awal, Diana tidak pernah berpikir bahwa memiliki sebuah toko mainan akan menjadi mudah. Ketika dia membeli Kazoo & Company, toko-toko mainan independen menjadi bulan-bulanan Walmart, Toys “R” Us, dan retailer besar lainnya. Jadi, Diana tahu betul bahwa satu-satunya cara untuk mengalahkan mereka adalah berpikir diluar yang mereka pikirkan. Dalam hal ini, Diana melihat bahwa tantangan yang dihadapinya adalah mendesain dan mengimplementasikan sebuah business plan yang dapat membuat sebuah toko mainan kecil menjadi kompetitif.

Page 5: Kasus 4.1. Kazoo Toys

Kazoo’s Business Plan1. Tidak mencoba menjadi seperti Walmart atau Toys “R” Us,

melainkan membangun sebuah bisnis yang dapat menawarkan produk-produk dan layanan yang unik kepada kliennya, seperti Boneka Gotz dari Jerman dan berbagai mainan yang mendidik.

2. Membangun hubungan yang kuat dengan vendor/penyedia.

3. Membuka toko online di Yahoo! Toko online tersebut untuk menjual produk-produk yang sama dengan apa yang dijual di toko.

4. Mendirikan franchise Kazoo & Company.

Page 6: Kasus 4.1. Kazoo Toys

Points of Differentiation1. Perusahaan (Kazoo) menyambut para profesional, seperti speech

thrapist, untuk membawa pasiennya ke dalam toko, untuk bermain bersama mereka dan mengidentifikasi secara spesifik, mainan apa yang bisa membantu mereka mendapatkan kemajuan dalam menjalani terapi tersebut.

2. Desain toko Kazoo unik.

3. Kazoo berfokus secara intens pada pelayanan pelanggan, mulai dari pembungkusan kado gratis sampai parkir gratis.

4. Fokus Kazoo yang menjual mainan-mainan mendidik (educational), mainan non kekerasan, dari bayi baru lahir sampai dengan anak usia 12 tahun.

5. Produk-produk di dalam toko di refresh secara berkala.

Page 7: Kasus 4.1. Kazoo Toys

PERTANYAAN DISKUSI

KASUS 4.1

Page 8: Kasus 4.1. Kazoo Toys

• Sejauh mana Diana Nelson mampu bangkit dengan cepat pada dinamika industri mainan yang dinamis, ketika dia membeli Kazoo & Company pada 1998?

JAWAB:

Menurut kelompok kami, Diana Nelson mampu bangkit dengan cepat. Hal ini dapat terlihat dari pencapaian Kazoo Toys yang mampu menjadi toko mainan nomor 1 di Denver pada tahun 2002 (hanya 4 tahun sejak dia membeli Kazoo). Pencapaian tersebut berlanjut dari tahun 2002 s.d. 2009, bahkan pada tahun 2010 Kazoo Toys masuk dalam daftar One of The 500 Fastest-Growing Private Compnies di Amerika.

PERTANYAAN 1

Page 9: Kasus 4.1. Kazoo Toys

• Apa dampak yang terjadi terhadap kesuksesan Kazoo, jika pada awalnya Diana lebih banyak menghabiskan waktu untuk fokus pada hal-hal spesifik dari bisnisnya (seperti layout toko, mempekerjakan orang, memasang iklan di koran lokal, mengatur sistem akuntansi, dsb.) daripada memperoleh pemahaman yang menyeluruh tentang industri mainan sebagai bagian dari pekerjaannya untuk berhati-hati mengembangkan sebuah business plan?

JAWAB:

Mungkin dalam jangka pendek focus pada hal-hal spesifik akan menghasilkan keuntungan lebih, tetapi dalam jangka panjang mungkin tidak cukup hal-hal spesifik tsb. Dalam merancang Business Plan, kita perlu memahami industry yang kita geluti. Dengan memahami industry yang baik, Business Plan yang kita rancang pun akan baik pula. Dalam bisnis, Business Plan sangat penting dalam jangka panjang. Ada 3 alasan kenapa Business Plan sangat penting:

Business Plan merupakan panduan dalam menjalankan bisnis.

Business Plan diperlukan untuk mencari investor (mencari tambahan dana)

Business Plan memberikan gambaran hasil di masa depan.

Page 10: Kasus 4.1. Kazoo Toys

2. Kapan dia pertama kali membeli tokonya, apa menurut anda Diana mampu meyakinkan investor bahwa Kazoo & Company mampu secara sukses bersaing dengan industri besar seperti Walmart, Target, Toys “R” Us, dan Amazon.com? jika tidak, siapa yang harus percaya bahwa business plan akan berjalan dengan baik? Bagaimana tingkat kepercayaan seorang entrepreneur bahwa business plan miliknya mempengaruhi kesuksesan bisnisnya, khususnya di tahun-tahun awal?

– Diana Nelson pertama kali membeli tokonya pada tahun 1998.

– Menurut kelompok kami, ya, Nelson dapat meyakinkan investor meskipun bukan hal yang mudah. Hal tersebut bisa terjadi karena Diana Nelson mempunyai Business Plan yang bagus dan dia mampu menciptakan segmen pasar baru, yaitu dengan cara menjual produk manan unik yang tidak terdapat di pesaingnya. Hal itu juga terlihat ketika dia hendak membeli Kazoo, dia memutuskan untuk membeli Kazoo karena dia yakin ada potensi terpendam pada toko mainan tersebut.

– Menurut kelompok kami, hal yang dibutuhkan adalah keyakinan terhadap business plan yang dia buat dan keyakinan terhadap dirinya. Dia telah berkorban banyak uang dan berani mengambil risiko dengan membeli toko mainan kecil, tentunya dia mempunyai keberanian dan keyakinan mengenai apa yang telah dilakukan. Hal terpenting yang dibutuhkan adalah keyakinan para karyawan dan investor tentang Business Plan yang dibuat Diana Nelson. Dengan keyakinan mereka tentunya Business Plan yang telah dirancang akan bisa diimplementasikan.

– Menurut kelompok kami, keyakinan yang kuat terhadap Business Plan yang telah dibuat sangat penting terutama di tahun-tahun awal. Keyakinan yang kuat terhadap Business Plan akan membuat para investor dan pemilik mau menginvestasikan uangnya ke bisnis kita. Keyakinan yang kuat terhadap Business Plan juga membuat karyawan kita mempunyai panduan dalam bekerja untuk mencapai tujuan bisnis kita.

Page 11: Kasus 4.1. Kazoo Toys

3. Berdasarkan informasi yang terkandung dalam kasus di atas, tulis satu halaman ringkasan executive tentang Original Business Plan dari Kazoo?

– Tidak mencoba menjadi seperti Walmart atau Toys “R” Us, melainkan membangun sebuah bisnis yang dapat menawarkan produk-produk dan layanan yang unik kepada kliennya, seperti Boneka Gotz dari Jerman dan berbagai mainan yang mendidik.

– Membangun hubungan yang kuat dengan vendor/penyedia. – Membuka toko online dan menggunakan sistem dropshipping. – Mendirikan franchise Kazoo & Company.

Page 12: Kasus 4.1. Kazoo Toys

4. Apa itu Drop Shipping? Apa keuntungan dan risiko untuk perusahaann seperti Kazoo untuk mengikat diri pada perjanjian drop-shipping dengan vendor?

– Menurut kelompok kami, Dropshiping adalah Suatu sistem yang menjual kembali produk suppliernya dengan tidak memiliki produk suppliernya tersebut. Jadi Dropshipper hanyalah agen yang menjual informasi dari suatu produk. Dengan begitu, bisnis ini tidak memerlukan modal penjual tidak perlu membeli barang terlebih dahulu untuk dijual, melainkan hanya menyediakan sarana pemasaran seperti di eBay, facebook, dll.

Page 13: Kasus 4.1. Kazoo Toys

4. Apa itu Drop Shipping? Apa keuntungan dan risiko untuk perusahaann seperti Kazoo untuk mengikat diri pada perjanjian drop-shipping dengan vendor?Keuntungan:– Persyaratan modal yang rendah

– Dapat mengenjot penjualan produk lebih banyak

– Risiko kerugian yang rendah

– Market pemasaran yg lebih luas

Risiko:– Barang tidak sampai ke pemesan dikarenakan keterlamabatan,

kerusakan, maupun kehilangan barang pada saat pengiriman.

– Kehabisan stok barang di vendor jika tidak dilakukan monitor secara berkala, padahal pembeli telah mengirimkan pembayaran

– Tidak dapat mengontrol kualitas produk yg dikirim ke customer

– Tidak dapat mengontrol packaging produk yg dikirim

– Risiko nama baik atas klaim customer karena dropshipper secara kasat mata adalah pemilik produk

– Risiko pengetahuan tentang spesifikasi barang.

Page 14: Kasus 4.1. Kazoo Toys

PERTANYAAN APLIKASI

KASUS 4.1

Page 15: Kasus 4.1. Kazoo Toys

Jika anda yang mengambil alih Kazoo pada 1998, bukan Diana Nelson, apakah anda akan berpikir tentang semua hal yang dilakukan Diana? Apakah anda akan mampu menuliskan original business plan dari Kazoo? Jika anda menjawab tidak untuk pertanyaan-pertanyaan ini, apa langkah-langkah yang akan anda ambil sekarang untuk mempersiapkan dengan baik diri anda untuk suatu saat nanti jika anda menjadi seorang entrepreneur? Buat jawaban anda sespesifik mungkin.

– Menurut kelompok kami, mungkin kami tidak akan sepenuhnya berfikir seperti Diana Nelson. Kebanyakan pengusaha tidak menuangkan idenya dalam sebuah Business Plan.

Page 16: Kasus 4.1. Kazoo Toys

Jika anda yang mengambil alih Kazoo pada 1998, bukan Diana Nelson, apakah anda akan berpikir tentang semua hal yang dilakukan Diana? Apakah anda akan mampu menuliskan original business plan dari Kazoo? Jika anda menjawab tidak untuk pertanyaan-pertanyaan ini, apa langkah-langkah yang akan anda ambil sekarang untuk mempersiapkan dengan baik diri anda untuk suatu saat nanti jika anda menjadi seorang entrepreneur? Buat jawaban anda sespesifik mungkin.

Langkah-langkah yang dapat kami ambil, antara lain:

– Menganalisis peluang-peluang usaha yang potensial;

– Menciptakan produk yang unik, berkualitas dan berbeda dengan apa yang ada di pasaran;

– Membuat strategi pemasaran yang baik;

– Mencari karyawan yang professional dan dapat diandalkan;

– Memberikan pelayanan atau servis yang lebih baik dari pada perusahaan sejenis.

– Membuka toko online dan terus memperkenalkan produk yang dijual melalui media sosial seperti facebook, instagram, twitter dll.

Page 17: Kasus 4.1. Kazoo Toys

2. Jika anda memutuskan untuk membeli toko khusus yang bersaing dengan Walmart, Target, atau big-box retailer yang lain, tipe toko apa yang ingin anda miliki? Bagaimana anda mendiferensiasi toko anda dari kompetitor yang lebih besar?

Jika kami memutuskan untuk membeli toko khusus, maka kami akan memutuskan untuk membeli toko sepatu. Untuk membedakan toko tersebut dengan kompetitor yang lebih besar, kami memiliki rencana bisnis antara lain:

– Menciptakan suatu produk sepatu yang unik, berkualitas, dan berbeda dengan produk yang ada pada toko kompetitor.

– Memberikan jaminan bahwa produk yang dijual dapat bertahan lama dan diberikan garansi selama satu tahun.

– Membuat desain toko yang unik dan nyaman agar pengunjung merasa betah untuk berbelanja di toko kami.

– Membangun aplikasi toko online yang diupdate secara berkala untuk memperkenalkan produk-produk baru dan memudahkan konsumen dalam mencari dan membeli barang yang diinginkan.

Page 18: Kasus 4.1. Kazoo Toys

TERIMA KASIH

KASUS 4.1