karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif …digilib.unila.ac.id/27240/20/skripsi tanpa bab...

37
KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF SAPI PO DAN SAPI LIMPO JANTAN DI KECAMATAN TERBANGGI BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (Skripsi) Oleh Salamun Ridho FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: hatuong

Post on 02-May-2019

229 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF

SAPI PO DAN SAPI LIMPO JANTAN DI KECAMATAN TERBANGGI

BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

(Skripsi)

Oleh

Salamun Ridho

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 2: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

ABSTRAK

KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF

SAPI PO DAN SAPI LIMPO JANTAN DI KECAMATAN TERBANGGI

BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Oleh

Salamun Ridho

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik performadari sapi Peranakan Ongole (PO) dan sapi Peranakan Limousin atau Limousin --PO (Limpo) yang ada di Kecamatan Terbanggi Besar. Penelitian dilakukanterhadap 150 ekor sapi PO dan 150 ekor sapi Limpo, sampel pengamatanditentukan berdasarkan purposive sampling. Metode survei digunakan dalampenelitian ini yang dilakukan pada Agustus sampai dengan Oktober 2016. Peubahyang diamati meliputi ukuran--ukuran tubuh (panjang badan, tinggi pundak,lingkar dada) dan bobot badan sapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifatkualitatif warna kulit pada sapi limpo yaitu berwarna coklat muda 60% dan coklattua 40%, bergelambir 100%, berpunuk 8,6% dan tidak berpunuk 91,3%,bertanduk 36% dan tidak bertanduk 64%, sedangkan pada sapi PO seluruhnyaberwarna putih, bergelambir, berpunuk, dan bertanduk. Sifat kuantitatif sapi POjantan menunjukkan bahwa rata-rata panjang badan (108,73±5,56cm), tinggipundak (108,28±10,60cm), lingkar dada (137,19±5,77cm), dan bobot badan(238,11±24,40kg), sedangkan sapi Limpo jantan masing--masing memilikiperbedaan yang signifikan dengan sapi PO jantan yaitu rata-rata panjang badan(112,56±4,56cm), tinggi pundak (120,06±4,94cm), lingkar dada (149,63±7,77cm),dan bobot badan (289,93±42,22kg).

Kata Kunci : Sapi Limpo, Sapi PO, Sifat Kualitatif, Sifat Kuantitatif danUkuran Tubuh.

Page 3: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF

SAPI PO DAN SAPI LIMPO JANTAN DI KECAMATAN TERBANGGI

BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Oleh

Salamun Ridho

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA PETERNAKAN

Pada

Jurusan Peternakan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 4: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi
Page 5: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi
Page 6: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kotabumi pada 31 Maret 1994 dan merupakan putera

keempat dari pasangan Bapak A. Kudus Syamsuddin dan Ibu Sumaidah. Penulis

menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-kanak Nurul Iman Kotabumi Lampung

Utara pada tahun 2000; Sekolah Dasar Negeri 5 Kotabumi Lampung Utara pada

tahun 2006; Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Kotabumi Lampung Utara pada

2009; Madrasah Aliyah Negeri 1 Kotabumi Lampung Utara pada 2012. Penulis

terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian,

Universitas Lampung pada 2012 melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan

Tinggi Negeri.

Selama masa studi, penulis melaksanakan Praktik Umum (PU) di Balai Besar

Inseminasi Buatan Singosari Malang Jawa Timur pada Juli--Agustus 2015. Kuliah

Kerja Nyata (KKN) di Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus pada Januari--

Maret 2016. Selama kuliah penulis aktif sebagai anggota dalam kepengurusan

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian pada Bidang Dana dan Usaha

periode 2013--2014, Himpunan Mahasiswa Peternakan (Himapet) sebagai ketua

bidang Pengabdian Kepada Masyarakat periode 2014--2015.

Page 7: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

Alhamdulillah…..

Kuhaturkan kepada Allah SWT atas segala nikmat dan hidayah-Nya serta suri

tauladanku Nabi Muhamaad SAW yang selalu aku nantikan syafaat beliau di

Yaumil Akhir kelak

Dengan segala ketulusan serta kerendahan hati, sebuah karya sederhana ini

kupersembahkan kepada

Ayah dan Ibu tercinta yang telah membesarkan, mendidik dan menyayangiku,

serta selalu berdoa untuk keberhasilan, keberkahan, dan kelancaran dalam mencari

ilmu yang ku dapat.

Hadiah kasih kepada keluarga besar dan para sahabat atas dukungan yang

diberikan kepada penulis selama menuntut ilmu

Institusi yang turut membentuk karakter pribadi diriku dan mendewasakanku

dalam berfikir dan bertindak.

Almamater Hijau

UNIVERSITAS LAMPUNG

Page 8: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

SANWACANA

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan

dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi dengan judul

‘‘Karakteristik Performa Kualitatif dan Kuantitatif Sapi PO dan Sapi Limpo

Jantan di Kecamatan Terbanggi Besar Lampung Tengah” adalah salah satu

syarat untuk memperoleh gelar sarjana Jurusan Peternakan di Universitas

Lampung

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dr. Ir. Sulastri, M.P.--selaku Pembimbing Utama--atas ketulusan hati,

kesabaran, arahan, motivasi, ilmu, dan bimbingannya serta segala bantuan

selama penulisan skripsi ini;

2. Bapak M. Dima Iqbal Hamdani, S.Pt., M. P.--selaku Pembimbing Anggota--

atas bimbingan, saran, nasihat, kesabaran dan ilmu yang diberikan selama

masa studi dan penyusunan skripsi;

3. Bapak Dr. Ir. Ali Husni, M.P.--selaku Pembahas--atas bimbingan, kritik,

saran, masukan yang positif, dan arahan yang diberikan pada penulis;

4. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M. Si.--selaku Dekan Fakultas

Pertanian, Universitas Lampung--atas izin yang telah diberikan;

5. Ibu Sri Suharyati, S.Pt., M. P.--selaku Ketua Jurusan Peternakan, Fakultas

Pertanian, Universitas Lampung-- atas izin dan arahan yang telah diberikan;

Page 9: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

6. Bapak drh. Purnama Edy Santosa, M.Si.--selaku Dosen Pembimbing

Akademik-- atas motivasi, nasihat, bimbingan, dan sarannya;

7. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas

Lampung --atas bimbingan, kesabaran, arahan, dan nasihat yang diberikan

selama penulis menempuh pendidikan;

8. Mama yang sangat penulis sayangi --atas doa restu, dorongan, pengorbanan,

motivasi, nasihat, kasih sayang yang tulus dan ikhlas, dan senantiasa berjuang

untuk keberhasilanku serta dukungan baik moril maupun materil yang tiada

terhingga yang diberikan;

9. Kakak kakakku, Subhan Nahuddin, S.K.M., Syafril Munandar, S.P.,

Suryansah Kusuma, S.Pt.--atas dorongan, motivasi, nasihat, dan dukunagan

baik moril maupun materil yang diberikan kepada penulis;

10. M Tino Fajar dan Nandia Thara Dhita sebagai rekan seperjuangan--atas

bantuan dan kerjasamanya selama penelitian;

11. Teman-teman terbaikku M Tino Fajar, Hanan Rilo Pangestu, Yogie Renaldy,

Naldo Zaidemarno, Putra Rama Disa--atas kekeluargaan, persahabatan, dan

motivasi yang diberikan kepada penulis;

12. Keluarga besar angkatan 2012 (Quanta, Riawan, Jaka, Ridho, Apri, Fauzy,

Pras, Marya, Iis, Hindun, Ina, One, Ulya), dan teman-teman lain yang tidak

dapat disebutkan satu per satu--atas kebaikan, support yang tiada henti,

persaudaraan, bantuan dan kerjasama yang telah terjalin selama ini.

13. Seluruh kakak-kakak (Angkatan 2010 dan 2011) serta adik-adik (Angkatan

2013, 2014, 2015, dan 2016) Jurusan Peternakan--atas persahabatan dan

motivasinya;

Page 10: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

Semoga semua bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis

mendapat pahala dari Allah SWT, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

kita semua. Amiin.

Bandar Lampung, Juli 2017

Penulis,

Salamun Ridho

Page 11: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .............................................................................................. i

DAFTAR TABEL. .................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR. ................................................................................ iv

DAFTAR LAMPIRAN. ............................................................................ v

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Tujuan Penelitian ............................................................................... 3

C. Manfaat Penelitian . ........................................................................... 3

D. Kerangka Pemikiran . ........................................................................ 3

E. Hipotesis . .......................................................................................... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Sapi. ................................................................................................... 6

B. Bangsa-Bangsa Sapi. ......................................................................... 7

C. Morfologi. .......................................................................................... 10

D. Pendugaan Umur Ternak. .................................................................. 12

E. Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ukuran – Ukuran

Tubuh Sapi. ........................................................................................ 13

Page 12: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

ii

Halaman

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................... 15

B. Alat dan Bahan Penelitian ................................................................. 15

C. Metode Penelitian .............................................................................. 15

D. Prosedur Penelitian . .......................................................................... 16

E. Peubah yang Diamati . ....................................................................... 16

F. Analisis Data . .................................................................................... 17

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. ................................................ 18

B. Sifat Kualitatif. .................................................................................. 19

C. Sifat Kuantitatif. ................................................................................ 22

1. Panjang Badan. ................................................................................ 23

2. Tinggi Pundak. ................................................................................. 24

3. Lingkar Dada. .................................................................................. 26

4. Bobot Badan. .................................................................................... 28

V. SIMPULAN. ......................................................................................... 31

A. Simpulan………………………………………………………….. 31

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 32

LAMPIRAN

Page 13: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

iii

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1. Rata-rata ukuran tubuh sapi Limpo dan PO ............................................. 11

2. Persyaratan kuantitatif sapi PO jantan ..................................................... 12

3. Perbandingan sifat kuantitatif sapi PO dan Limpo di Kecamatan

Terbanggi Besar. ....................................................................................... 22

4 Ukuran panjang badan, tinggi pundak, lingkar dada, dan bobot badan

sapi PO jantan poel 0 di Kecamatan Terbanggi Besar .............................. 36

5. Ukuran panjang badan, tinggi pundak, lingkar dada, dan bobot badan

sapi PO jantan poel 1 di Kecamatan Terbanggi Besar. ............................. 38

6. Ukuran panjang badan, tinggi pundak, lingkar dada, dan bobot badan

sapi PO jantan poel 2 di Kecamatan Terbanggi Besar. ............................. 40

7. Sifat kualitatif berupa warna kulit, gelambir, punuk, dan tanduk sapi

PO jantan Poel 0 di Kecamatan Terbanggi Besar ..................................... 42

8. Sifat kualitatif berupa warna kulit, gelambir, punuk, dan tanduk sapi

PO jantan Poel 1 di Kecamatan Terbanggi Besar ..................................... 44

9. Sifat kualitatif berupa warna kulit, gelambir, punuk, dan tanduk sapi

PO jantan Poel 2 di Kecamatan Terbanggi Besar ..................................... 46

10. Ukuran panjang badan, tinggi pundak, lingkar dada, dan bobot badan

sapi Limpo jantan poel 0 di Kecamatan Terbanggi Besar ........................ 48

11 Ukuran panjang badan, tinggi pundak, lingkar dada, dan bobot badan

sapi Limpo jantan poel 1 di Kecamatan Terbanggi Besar ........................ 50

12. Ukuran panjang badan, tinggi pundak, lingkar dada, dan bobot badan

sapi Limpo jantan poel 2 di Kecamatan Terbanggi Besar ........................ 52

Page 14: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

iv

Halaman

13. Sifat kualitatif berupa warna kulit, gelambir, punuk, dan tanduk sapi

Limpo jantan Poel 0 di Kecamatan Terbanggi Besar ............................... 54

14. Sifat kualitatif berupa warna kulit, gelambir, punuk, dan tanduk sapi

Limpo jantan Poel 1 di Kecamatan Terbanggi Besar. .............................. 56

15. Sifat kualitatif berupa warna kulit, gelambir, punuk, dan tanduk sapi

Limpo jantan Poel 2 di Kecamatan Terbanggi Besar. .............................. 58

16. Perhitungan uji t-student bobot badan sapi PO dan Limpo jantan poel 0

di Kecamatan Terbanggi Besar. ................................................................ 60

17. Perhitungan uji t-student tinggi pundak sapi PO dan Limpo jantan poel

0 di Kecamatan Terbanggi Besar. ............................................................. 60

18. Perhitungan uji t-student lingkar dada sapi PO dan Limpo jantan poel

0 di Kecamatan Terbanggi Besar. ............................................................. 61

19. Perhitungan uji t-student panjang badan sapi PO dan Limpo jantan poel

0 di Kecamatan Terbanggi Besar. ............................................................. 61

20. Perhitungan uji t-student bobot badan sapi PO dan Limpo jantan poel

1 di Kecamatan Terbanggi Besar. ............................................................. 62

21. Perhitungan uji t-student tinggi pundak sapi PO dan Limpo jantan poel

1 di Kecamatan Terbanggi Besar. ............................................................. 62

22. Perhitungan uji t-student lingkar dada sapi PO dan Limpo jantan poel

1 di Kecamatan Terbanggi Besar. ............................................................. 63

23. Perhitungan uji t-student panjang badan sapi PO dan Limpo jantan poel

1 di Kecamatan Terbanggi Besar. ............................................................. 63

24. Perhitungan uji t-student bobot badan sapi PO dan Limpo jantan poel

2 di Kecamatan Terbanggi Besar. ............................................................. 64

25. Perhitungan uji t-student tinggi pundak sapi PO dan Limpo jantan poel

2 di Kecamatan Terbanggi Besar. ............................................................. 64

26. Perhitungan uji t-student lingkar dada sapi PO dan Limpo jantan poel

2 di Kecamatan Terbanggi Besar. ............................................................. 65

27. Perhitungan uji t-student panjang badan sapi PO dan Limpo jantan poel

2 di Kecamatan Terbanggi Besar. ............................................................. 65

Page 15: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1. Pendugaan umur ternak sapi berdasarkan pergantian dan keausan gigi

seri penefsiran bobot badan ........................................................................ 13

2. Sifat kualitatif sapi Limpo .......................................................................... 20

3. Pengukuran panjang badan .......................................................................... 66

4. Pengukuran lingkar dada .............................................................................. 66

5. Penimbangan ........................................................................................... ... 66

Page 16: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Masalah

Provinsi Lampung sebagai daerah sentra produksi ternak memiliki potensi yang

cukup besar sebagai lumbung ternak nasional. Sapi potong merupakan salah satu

jenis ternak yang sangat sesuai untuk dikembangkan di Provinsi Lampung. Hal

tersebut terlihat pada peningkatan populasi ternak sapi yang ada di Provinsi

Lampung, pada tahun 2013 mencapai 573.491 ekor dan meningkat menjadi

587.827 ekor pada tahun 2014 (Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, 2015).

Topografi Kabupaten Lampung Tengah yang landai sangat cocok untuk

dimanfaatkan sebagai kawasan perkebunan dan pertanian. Kondisi wilayah ini

menyebabkan Kabupaten Lampung Tengah menghasilkan banyak limbah

pertanian antara lain seperti jerami padi, jerami jagung, daun ubi kayu, pucuk

daun tebu, daun dan pelepah sawit, serta bungkil inti sawit. Limbah pertanian

dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. penduduk Kabupaten Lampung Tengah

sebagian besar memelihara sapi potong sebagai usaha sambilan dengan sistem

pemeliharaan secara intensif. Usaha tani sapi potong tersebut dilakukan secara

tradisional yang artinya tidak sepenuhnya menerapkan prinsip -- prinsip ekonomi

(Badan Pusat Statistik Lampung Tengah, 2016).

Page 17: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

2

Upaya peningkatan produktivitas sapi potong dapat dilakukan antara lain melalui

persilangan. Persilangan merupakan perkawinan antara dua bangsa tenak.

Perkawinan tersebut dilakukan melalui inseminasi buatan (IB). Program

persilangan melalui IB telah menghasilkan beberapa sapi persilangan antara lain

sapi Limpo (Limousin--PO) dan Simpo (Simental--PO). Sapi Limpo merupakan

hasil persilangan antara sapi Limousin jantan dan sapi PO (Peranakan Ongole)

betina, yang banyak dipelihara oleh peternak (Susilawati, 2013).

Sapi Limousin merupakan sapi Bos Taurus yang berasal dari daerah beriklim

sedang yang terbiasa hidup di daerah dengan temperatur udara rendah dan

tatalaksana pemeliharaan yang intensif serta termasuk tipe sapi besar dengan laju

pertumbuhan yang cepat. Sapi PO termasuk Bos Indicus yang berasal dari daerah

tropis, terbiasa hidup di daerah dengan temperatur udara yang panas dan

tatalaksana pemeliharaan yang ekstensif sehingga laju pertumbuhannya rendah

(Astuti et al., 2002).

Sapi Limpo banyak dipelihara peternak di Kecamatan Terbanggi Besar ,

Kabupaten Lampung Tengah. Sapi Limpo secara genetik mewarisi keunggulan

kedua tetuanya karena tetua jantan dan betina masing -- masing menyumbang

50% genetik pada keturunannya, dan sampai saat ini penelitian mengenai sifat --

sifat kualitatif dan kuantitatif sapi Limpo dari daerah Terbanggi Besar belum

pernah ada laporan. Berdasarkan uraian diatas perlu diteliti sampai berapa jauh

karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi PO dan sapi Limpo di

Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah.

Page 18: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

3

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik performa Sapi PO dan

Sapi Limpo yang terdapat di Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung

Tengah.

C. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peternak Sapi PO dan Limpo untuk

memilih sapi silangan yang produktivitasnya tinggi berdasarkan performa sifat

kualitatif dan kuantitatif.

D. Kerangka Pemikiran

Perbaikan performa sapi potong secara genetik melalui crossbreeding lebih

banyak dipraktikkan dibandingkan melalui cara seleksi (Astuti et al,. 2002). Hal

ini dapat dimaklumi karena hasil persilangan segera dapat diketahui dibandingkan

hasil pelaksanaan seleksi, kelemahan persilangan adalah peluang hilangnya

plasma nutfah.

Persilangan antara Sapi Limousin jantan dan PO betina banyak dipraktikkan di

beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya yaitu di Kecamatan Terbanggi

Besar, Kabupaten Lampung Tengah. Sapi PO merupakan sapi hasil grading up

antara Sapi Ongole jantan dengan Sapi Jawa betina yang dilakukan sekitar tahun

1930 (Hardjosubroto, 1994). Sapi Ongole termasuk Bos Indicus dan merupakan

Page 19: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

4

sapi tipe dwiguna ( pekerja dan pedaging). Ciri Sapi PO adalah warna kulit putih

kelabu di seluruh tubuh dan bagian kepala, leher, serta lutut berwarna gelap

sampai hitam. Ukuran tubuh sapi PO yang besar dengan kepala relatif pendek,

dahi cembung, bertanduk pendek, berpunuk besar, bergelambir dan mempunyai

lipatan -- lipatan kulit di bawah perut serta leher (Astuti et al., 2002).

Ciri Sapi Limpo cenderung sama dengan Sapi Limousin dengan warna bulu

tubuhnya mulai dari kuning keemasan sampai coklat. Sapi tersebut sudah

beradaptasi dengan baik pada kondisi lingkungan di Indonesia sehingga diduga

memiliki performa yang spesifik. Performa Sapi Limpo mirip dengan Sapi PO dan

Sapi Limousin (Hastuti, 2007). Selanjutnya Trifena et al., (2011) yang

melaporkan persilangan sapi PO dengan sapi Limousin, serta sapi PO dengan sapi

Simental bahwa ciri khas eksterior pada sapi PO, Simpo, dan Limpo terutama

pada warna bulu dominan untuk sapi PO berwarna putih seluruh tubuh, Limpo

berwarna coklat muda sampai coklat tua dan ukuran tubuh sapi Simpo, Limpo

lebih besar daripada sapi PO.

Demikian pula Aryogi et al, (2005) yang melakukan penelitian performans sapi

silangan Peranakan Ongole di dataran rendah bahwa sapi silangan menunjukkan

respon yang kurang baik sehingga sapi potong lokal akan lebih tepat untuk

dikembangkan di dataran rendah daripada sapi silangan. Selanjutnya Purbowati et

al, (2005) yang melaporkan penampilan produksi sapi Peranakan Ongole dan

Peranakan Limousin jantan denagan pakan konsentrat dan jerami padi fermentasi

dengan penampilan produksi sapi Limpo jantan lebih baik daripada sapi PO.

Page 20: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

5

Setyono et al., (2013) yang melakukan penelitian mengenai tampilan reproduksi

sapi peranakan Limousin di Tanggunggunung menyatakan bahwa tampilan

reproduksi sapi Limpo di kecamatan Tangguggunung masih dalam kategoti

rendah. Demikian pula Wibowo et al., (2014) yang melaporkan performan

reproduksi sapi PO dan sapi Limpo di Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk

bahwa performan reproduksi sapi PO lebih tinggi dari pada sapi Limpo.

Berdasarkan hal di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi PO dan sapi Limpo

jantan di Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah.

E. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah terdapat perbedaan

karakteristik kualitatif dan kuantitatif sapi PO dengan sapi Limpo Jantan di

Kecamatan Terbanggi Besar Lampung Tengah.

Page 21: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Sapi

Sapi adalah hewan ternak sebagai sumber daging, susu, tenaga kerja, dan

kebutuhan lainnya. Sekitar 50% kebutuhan daging di dunia, 95% kebutuhan susu

dan 85% kebutuhan kulit dipenuhi dari sapi. Sapi berasal dari famili Bovidae,

seperti halnya bison, banteng, kerbau (Bubalous), kerbau afrika (Syncherus), dan

Anoa (Sugeng, 2003).

Menurut Sugeng (2003), domestikasi sapi mulai dilakukan sekitar 400 tahun

sebelum masehi. Sapi diperkirakan berasal dari Asia Tengah, kemudian menyebar

ke Eropa, Afrika, dan seluruh wilayah Asia. Perkembangan sapi di Indonesia

dimulai menjelang akhir abad ke–19, sapi Ongole dari India dimasukkan ke Pulau

Sumba. Sejak itu pulau tersebut yaitu sumba menjadi tempat pembiakan Sapi

Ongole murni. Sapi merupakan salah satu genus dari Bovidae, sapi ini

digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu:

1. Bos Indicus

Bos Indicus atau sapi Zebu merupakan sapi berpunuk yang pada awalnya

berkembang di India, tetapi saat ini sudah menyebar ke barbagai negara, termasuk

negara tropis, seperti Indonesia, negara -- negara di Afrika dan Amerika. Sapi

Ongole, PO, dan Brahman merupakan keturunan sapi Zebu.

Page 22: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

7

2. Bos Taurus

Bos Taurus merupakan bangsa -- bangsa sapi potong dan sapi perah di Eropa.

Sapi -- sapi tersebut akhirnya menyebar ke berbagai penjuru dunia seperti

Amerika, Australia, dan Selandia Baru. Sapi keturunan Bos Taurus yang

dikembangkan di Indonesia, antara lain Aberdeen Angus, Hereford, Shorthorn,

Charolais, Simmental, dan Limousin.

3. Bos Sondaicus (Bos Bibos)

Bos Sondaicus merupakan sumber asli bangsa sapi di Indonesia. Sapi lokal yang

saat ini terdapat di Indonesia merupakan keturunan banteng (Bos Bibos), antara

lain sapi Bali, sapi Madura, sapi Jawa, dan sapi Sumatera.

B. Bangsa -- bangsa Sapi

Menurut Blakely dan Bade (1998), sapi termasuk dalam phylum Chordata (hewan

-- hewan yang memiliki tulang belakang), subphylum Vertebrata, class Mamalia

(menyusui), sub class Theria, infra class Eutheria, ordo Artiodactyla (berkuku),

sub ordo Ruminantia (pemamah biak), infra ordo Pecora, family Bovidae

(tanduknya berongga), genus Bos (cattle), group Taurinae, spesies Bos taurus

(sapi Eropa) Bos indicus (sapi India/sapi zebu) Bos sondaicus (banteng/sapi Bali).

1.Sapi Ongole

Ciri -- ciri fisik Sapi Ongole sebagai berikut badannya panjang dengan lehernya

pendek, pahanya panjang. Bulu tubuh putih, pada bagian kepala, leher, punggung

sapi jantan terdapat warna abu -- abu gelap dan warna hitam pada lutut. Beberapa

di antara sapi -- sapi tersebut berwarna merah dan putih. Ketebalan kulit sedang

Page 23: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

8

dan seringkali terdapat bintik hitam, kepala panjang, telinga cukup panjang dan

sedikit menggantung, punggung sapi jantan tegak, Gelambir besar, berdaging,

menggantung, dan berlipat serta luas (Williamson and Payne, 1993).

Berat sapi Ongole jantan dewasa sekitar 550 kg dan yang betina sekitar 350 kg,

merupakan tipe pedaging dan pekerja. Tanduknya mencuat ke samping dan ke

atas dan melengkung ke dalam. Pada akhir abad ke- 19, sapi Ongole dimasukkan

ke Indonesia dan dikembangkan di pulau Sumba diumumkan untuk memenuhi

kebutuhan bibit sapi Ongole murni (Pane, 1993).

2.Sapi PO

Sapi PO merupakan sapi hasil grading up antara sapi Ongole jantan dan sapi jawa

betina yang dibentuk pada tahun 1930. Ciri -- ciri umum sapi sapi PO menyerupai

sapi Ongole tetapi postur dan produktivitasnya yang lebih rendah dibandingkan

sapi Ongole (Hardjosubroto, 1994).Postur tubuh maupun bobot badan sapi PO

lebih kecil dibandingkan dengan sapi Ongole. Punuk dan gelambir kecil atau tidak

ada sama sekali. Warna bulunya sangat bervariasi, tetapi pada umumnya berwarna

putih atau putih keabu -- abuan (Siregar, 2002).

Pada tahun 1812, Pemerintah daerah Jawa Timur telah memasukkan sapi Zebu

dari India, yang kemudian pada tahun 1897 importasi tersebut dilarang karena

kekhawatiran terhadap penyakit rinderpest. Namun pada tahun 1905, pemasukan

sapi Ongole dari India dimulai lagi, yang kemudian ditempatkan (dikarantina) di

Pulau Sumba. Sapi Ongole ternyata dapat berkembang dengan baik di pulau

tersebut sehingga Pulau Sumba dapat menjadi sumber bibit sapi Ongole. Pada

Page 24: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

9

tahun 1915--1929 sapi mulai disebarkan ke Pulau Jawa. Penyebaran di Pulau Jawa

dilakukan melalui program "Ongolisasi" dengan pola penyebarannya, yakni

melalui program "Kontrak Sumba". Dampak dari program tersebut adalah sapi

Jawa telah musnah dan terciptalah sapi PO sebagai akibat terjadinya persilangan

antara sapi Ongole dengan sapi Jawa. Dengan demikian, sejak saat itu terciptalah

sapi-sapi lokal yang terdiri atas (1) sapi Bali; (2) sapi Madura; (3) sapi Sumba

Ongole; dan (4) sapi Peranakan Ongole. Dari keempat sapi tersebut, sapi Bali dan

sapi Madura dapat dikatakan merupakan sapi asli Indonesia (Hardjosubroto,

2004).

3.Sapi Limpo

Sapi Limousin berasal dari sebuah provinsi di Prancis yang banyak berbukit batu.

Warnanya mulai dari kuning sampai merah keemasan, tanduknya berwarna coklat,

bobot lahirnya tergolong kecil sampai medium yang berkembang menjadi

golongan besar pada saat dewasa. Betina dewasa dapat mencapai 575 kg

sedangkan pejantan dewasa mencapai berat 1100 kg. Fertilitas cukup tinggi,

mudah melahirkan, mampu menyusui dan mengasuh anak dengan baik serta

pertumbuhannya cepat (Blakely dan Bade, 1998). Pertambahan bobot badan

harian sapi Limousin 0,80 -- 1,60 kg/hari (Hadi dan Ilham, 2002).

Sapi -- sapi PO betina di Indonesia dikawinkan dengan sapi Limousin jantan

melalui inseminasi buatan sehingga dihasiakan sapi silang yang dinamakan sapi

Limpo. Warna bulu Sapi Limpo berwarna coklat dan coklat putih. Warna bulu

tubuh yang dominan dari lahir sampai yearling adalah coklat tua. Beberapa ekor

Page 25: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

10

sapi Limpo berbulu putih seperti sapi PO, tetapi semuanya akan berubah menjadi

coklat putih setelah mencapai umur yearling (Sarwono dan Arianto, 2003).

Variasi dan perubahan warna bulu tubuh sapi silangan Limpo menjadi dasar

pertimbangan pengembangan Sapi Limpo di daerah tinggi atau rendah.

Gebremedhin (1984) menyatakan bahwa warna bulu sapi sangat berpengaruh

terhadap mekanisme pengaturan temperatur tubuh sapi dan panas lingkungan.

Sapi yang warna bulunya warna gelap lebih cocok dikembangkan di daerah

dengan intensitas sinar matahari lebih rendah.

Hastuti (2007) menyatakan bahwa karakteristik eksterior sapi Limpo antara lain

warna di sekitar mata bervariasi dari coklat sampai hitam, moncong berwarna

hitam dan sebagian kecil berwarna merah. Peternak lebih menyukai sapi jenis ini

dibanding sapi lokal (sapi PO) karena berat lahir yang lebih besar, pertumbuhan

lebih cepat, adaptasi baik pada lingkungan serta pakan yang sederhana, ukuran

tubuh dewasa lebih besar dan penampilan yang eksotik.

C. Morfologi

Morfologi merupakan ilmu yang mempelajari bentuk tubuh ternak. Tubuh ternak

di bentuk oleh tulang dan otot. Jarak antar tulang atau antar persendian digunakan

sebagai parameter pertumbuhan ternak. Parameter pertumbuhan ternak merupakan

hasil pengukuran jarak antar tulang atau antar persendian yang disebut dengan

ukuran -- ukuran tubuh. Ukuran -- ukuran tubuh merupakan faktor yang berkaitan

erat dengan kinerja pertumbuhan ternak sehingga digunakan dalam performance

test. Pengukuran terhadap sifat -- sifat pertumbuhan dan laju pertumbuhan

Page 26: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

11

bermanfaat untuk mengevaluasi manajemen pemeliharaan terutama pakan,

kesehatan ternak, dan biaya pemeliharaan ternak (Setiadi et al., 1997). Rata -- rata

ukuran tubuh sapi Limpo dan PO hasil penelitian Trifena et al.,(2011) terdapat

pada tabel 1.

Tabel.1 Rata -- rata ukuran tubuh sapi Limpo dan PO

No Ukuran Tubuh Limpo PO

1 Lingkar dada(cm) 167,20±14,07 162,15±12,332 Tinggi Gumba(cm) 126,55±5,52 121,55±4,363 Panjang Badan(cm) 125,10±8,15 109,75±9,724 Tinggi pinggul(cm) 130,15±5,93 123,25±4,835 Indeks kepala(cm) 0,52±0,06 0,40±0,04

Sumber: Trifena et al.,(2011)

Kementerian Pertanian melalui Badan Standardisasi Nasional menetapkan SNI

7651.5:2015 tentang bibit sapi potong PO bahwa kelas bibt sapi PO dibagi

menjadi tiga yaitu kelas I, kelas II, dan kelas III serta persyaratan sapi PO jantan

adalah:

a. Warna tubuh putih sampai abu -- abu, ujung ekor dan bulu sekitar mata

berwarna hitam;

b. badan besar, gelambir panjang menggantung dari leher sampai belakang

kaki depan, punuk besar, leher pendek;

c. memiliki tanduk; dan

d. telinga kecil dan tegak kesamping.

Page 27: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

12

Persyaratan kuantitatif Sapi PO jantan terdapat pada Tabel 2.

Tabel.2 Persyaratan kuantitatif sapi PO jantan.Umur

(Bulan)Parameter Satuan

KelasI II III

18 – 24

Tinggi pundak Cm 128 125 122Panjang badan Cm 134 127 124Lingkar dada Cm 152 148 144

>24 – 36

Tinggi pundak Cm 133 130 127Panjang badan Cm 139 133 129Lingkar dada Cm 175 160 149

Sumber: Badan Standardisasi Nasional, (2015)

D. Pendugaan Umur ternak

Umur sapi dapat diketahui dengan melihat keadaan gigi serinya. Gigi seri sapi

hanya terdapat di rahang bawah. Pemunculan dan pergantian gigi seri susu dan

permanen berlangsung pada waktu yang tetap sehingga digunakan sebagai

pendugaan umur (Williamson and Payne, 1993).

Sapi berumur 1,5 tahun bila terdapat 4 pasang gigi seri susu pada rahang bawah.

Sapi berumur 2 tahun bila terdapat sepasang gigi seri tetap di rahang bawah. Sapi

yang memiliki dua pasang gigi seri permanen berumur sekitar 3 tahun. Sapi yang

memiliki tiga pasang gigi seri permanen berumur 3,5 tahun. Sapi yang memiliki

empat pasang gigi seri permanen berumur 4 tahun. Sapi berumur 6 tahun bila

mempunyai 4 pasang gigi seri tetap tetapi 25% bagian telah aus, bila 50% telah

aus berumur sekitar 7 tahun, bila 75% telah aus berumur 8 tahun, dan bila telah

aus semua berumur lebih dari 8 tahun (Murtidjo, 1992). Kondisi gigi seri dan

dugaan umur pada sapi terdapat pada gambar 1.

Page 28: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

13

Gigi seri susu Gigi seri tetap I1 ganti I2 ganti

Gigi pedet ± 2 tahun (md) ± 2,5 tahun (md)± 2,5 tahun (ml) ± 3 tahun (ml)

I3 ganti I4 ganti I4 terdapat gesekan

± 3 tahun (md) ± 3,5 tahun (md) ± 5 tahun (md)± 3,5 tahun (ml) ± 4 tahun (ml) ± 5,5 tahun (md)

I1 aus separuh lidah I2 dan I3 aus separuh lidah semua gigi seri telah aus

± 6 tahun (md) ± 7 tahun (md) ± 8 tahun (md)± 6,5 tahun (ml) ± 7,5 tahun (ml) ± 8,5 tahun (md)

Keterangan: md = Sapi masa dini, ml = sapi masa lambat

Gambar 1. Pendugaan umur ternak sapi berdasarkan pergantiandan keausan gigi seri penafsiran bobot badan (Santosa, 2003).

E. Faktor -- Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ukuran -- Ukuran TubuhSapi

Ukuran -- ukuran tubuh merupakan karakteristik morfologi ternak yang dapat

digunakan untuk menduga produktivitasnya. Produktivitas ternak dipengaruhi

oleh faktor genetik, lingkungan, dan interaksi antar faktor genetik dan lingkingan.

Ukuran -- ukuran tubuh mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya

umur ternak apabila ternak memperoleh pakan dengan kandungan nutrisi yang

sesuai dengan kebutuhannya. Laju pertumbuhan ternak berlangsung lambat

apabila pakan yang diberikan pada ternak mengandung nutrisi yang tidak sesuai

dengan kebutuhannya (Anggorodi, 1990).

Page 29: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

14

Menurut Anggorodi (1990), kualitas bahan pakan dipengaruhi oleh komposisi zat

makanan dan penggunaanya oleh ternak. Kekurangan zat makanan mengakibatkan

terlambatnya ternak mencapai puncak pertumbuhan dan memperlambat laju

pertubuhan lemak, ternak yang mendapat pakan dengan kandungan dan komposisi

yang sempurna akan cepat mencapai puncak pertumbuhan. Kebutuhan nutrisi

setiap individu ternak dipengaruhi oleh jenis ternak, umur, fase pertumbuhan,

bobot badan, kondisi tubuh, dan lingkungan tempat hidup ternak.

Ternak ruminansia setiap hari harus mengonsimsi hijauan sebanyak 10% dari

bobot badannya dan konsentrat 1,5 -- 2% dari bobot badannya termasuk

suplementasi vitamin dan mineral (Pialing, 1997). Menurut Pratomo (1986),

hijauan segar adalah semua bahan pakan yang diberikan pada ternak dalam bentuk

segar, baik yang dipotong terlebih dahulu maupun yang dimakan ternak langsung

dari lokasi tumbunya hijauan tersebut. Hijauan segar umumnya terdiri atas daun --

daunan yang berasal dari rumput -- rumputan, tanaman biji -- bijian atau jenis

kacang -- kacangan.

Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ternak adalah suhu

dan kelembapan mengakibatkan perubahan keseimbangan panas dalam tubuh

ternak, keseimbangan air, keseimbangan energi, dan keseimbangan tingkah laku

ternak (Esmy, 1982). Suhu lingkungan dan kelembapan udara lingkungan

berpengaruh terhadap kondisi fisiologi dan produktivitas ternak. Peningkatan suhu

dan kelembapan lingkungan mengakibatkan terjadinya penurunan konsumsi

pakan. Produktivitas ternak mengalami penurunan apabila suhu dan kelembapan

udara semakin tinggi (MC Dowell et al., 1997).

Page 30: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

15

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Karang Endah, Margo Mulyo, Terbanggi

Besar, dan Nambah Dadi, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung

Tengah, Provinsi Lampung pada Agustus sampai dengan Oktober 2016.

B. Bahan dan Alat Penelitian

Materi penelitian terdiri dari 150 ekor sapi PO jantan dan 150 ekor sapi Limpo

jantan yang terdapat di Desa Margomolyo 97 ekor, Desa Terbanggi Besar 8 ekor,

Desa Nambah Dadi 43 ekor dan Desa Karang Endah 152 ekor di Kecamatan

Terbanggi Besar. Sampel pengamatan ditentukan dengan metode purposive

sampling menggunakan sapi PO dan Limpo jantan poel 0, 1, dan 2. Alat yang

digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan ternak merk Sonic A12E

kapasitas 5 ton, pita ukur merk rondo dengan kapasitas 300 cm dan ketelitian 0,1

cm, alat tulis, dan kamera.

C. Metode Penelitian

Penelitian dilakukan dengan metode survei. Data yang diambil adalah data

primer dan sekunder. Data primer diambil dengan melakukan penimbangan

terhadap sampel pengamatan secara langsung dan wawancara dengan peternak

Page 31: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

16

yang daftar pertanyaannya terdapat dalam kuisioner.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

1. Melakukan prasurvei di wilayah peternakan;

2. menentukan sampel pengamatan sapi PO dan Limpo jantan yang akan diamati;

3. mengoleksi data dengan menimbang, mengukur dan mencatat hasil

penimbangan sapi PO dan Limpo jantan;

4. melakukan analisis data.

E. Peubah yang Diamati

Peubah yang diamati adalah performa kualitatif dan performa kuantitatif.

Performa kualitatif terdiri dari :

1. Terdapat tanduk atau tidak pada sapi;

2. terdapat gelambir atau tidak;

3. warna kulit;

4. terdapat punuk atau tidak pada sapi .

Performa kuantitatif terdiri dari :

1. Panjang badan, yang diukur dengan tongkat ukur dari siku sampai benjolan

tulang duduk atau tapis (cm).

2. Tinggi pundak, yang diukur dengan tongkat ukur dari titik tertinggi pundak

sampai dasar kaki (cm).

3. Lingkar dada yang diukur dengan menggunakan pita ukur tepat di belakang

kaki sapi (cm).

Page 32: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

17

4. Bobot badan, dengan menimbang ternak secara langsung (kg).

F. Analisis Data

Data performa kualitatif dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan performa

kuantitatif dengan uji t

Page 33: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

31

V.SIMPULAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

1. Performa kualitatif sapi PO dan Limpo terdapat perbedaan, pada sapi limpo

berwarna coklat muda (60%) dan coklat tua(40%), bergelambir 100%,

berpunuk 8,6% dan tidak berpunuk 91,3%, bertanduk 36% dan tidak bertanduk

64%, sedangkan pada sapi PO seluruhnya bergelambir, berpunuk, dan

bertanduk

2. Performa kuantitatif dari sapi PO dan Limpo Jantan terdapat perbedaan sangat

berbeda nyata (P<0,01), pada sapi Limpo lebih tinggi dibandingkan sapi PO.

Page 34: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

32

DAFTAR PUSTAKA

Anggorodi, R. 1990. Ilmu Makanan Ternak Umum. Cetakan Ketiga. PT.Gramedia. Jakarta

Aryogi, Rasyid A, Mariyono. 2006. Performans sapi silangan peranakan ongolepada kondisi pemeliharaan di kelompok peternak rakyat Laporan LokaPenelitian Sapi Potong Grati, Pasuruan

Aryogi. Sumadi. Dan W. Hardjosubroto. 2005. Performans Sapi SilanganPeranakan Ongole di Dataran Rendah (Studi Kasus di Kecamatan KotaAnyar Kabupaten Probolinggo Jawa Timur). Skrpsi. Universitas GadjahMada. Yogyakarta

Astuti, M., W. Hardjosubroto, Sunardi dan S. Bintara. 2002. Livestock breedingand reproduction in Indonesia: past and future. Invited Paper in the 3th

ISTAP. Faculty of Animal Science, Gadjah Mada University. Yogyakarta

Badan Pusat Statistik. 2015. Lampung Dalam Angka. Kerjasama Badan PusatStatistik dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA).Provinsi Lampung

. 2016. Lampung Tengah Dalam Angka. Badan PusatStatistik Kabupaten Lampung Tengah. Lampung Tengah

Badan Standar Nasional. 2015. Bibit Sapi Potong Peranakan Ongole SNI7651.5:2015. Badan standardisasi Nasional

Beatriz, G.G., P. Wiener, and J.L. Williams. 2007. Genetic effects on coat colourin cattle: dilution of eumelanin and phaeomelanin pigments in an F2-Backcross Charolais × Holstein population. BMC Genetics 7(8):56

Blakely, J and D.H.Bade. 1998. Ilmu Peternakan Edisi Keempat. Gajah MadaUniversity press. Yogyakarta

Dobson, H dan R,F Smith. 1995. Stress and Reproduction in Farm animals.Journal of Reproduction and fertility III. 425-456

Esmy, M.L. 1982. Principles Of Animal Conforonmntal. AVI Publising CompanyInc. Connecticut

Page 35: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

33

Gebremedhin, K.G. 1984. Heat exchange betwen livestock and environment. In :stress physiology in livestock. Vol. I Basic principle. Yousef, A.K. (Ed).CRS Press in c. Boca Raton Florida

Hadi, P.U. dan N. Ilham. 2002. Problem dan prospek pengembangan usahapembibitan sapi potong di Indonesia. Jurnal Penelitian danPengembangan Pertanian 21(4): 148−157

Hardjosubroto, W. 1994. Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan. PTGrasindo. Jakarta

. 2004. Alternatif Kebijakan Pengelolaan BerkelanjutanSumberdaya Genetik Sapi Potong Lokal Dalam Sistem Perbibitan TernakNasional. Wartazoa 14 (3): 93-97

Hartati, Sumadi, dan T. Hartatik. 2009. Identifikasi karakteristik genetik sapiPeranakan Ongole di peternakan rakyat. Buletin Peternakan. 33:64-73.

Hastuti, I. 2007. Karakteristik exterior sapi betina hasil silangan antara Simmentaldan Limousin dengan Sapi PO di Kabupaten Bantul. Skripsi SarjanaPeternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Herwono, S. 2006. Produksi Ternak Potong. Pustaka Media. Jakarta

Liu, L., B. Harris, M. Keehan, and Y. Zhang. 2009. Genome scan of pigmentationtraits in Friesian-Jersey crossbred cattle. Journal of Genetics andGenomics 36: 661-666

MC Dowell, R.E., R.G. Jones, H.C.Pant, A. Roy, E.J. Siegenthaler and J.R.Stouffer. 1997. Improvement of Liverstock Prodution in Warm Animals.W.H. Freeman and Co. San Francisco

Mohanty, T.R., K.S. Seo, K.M. Park, T.J. Choi, H.S. Choe, D.H. Baik, and I.H.Hwang. 2008. Molecular variation in pigmentation genes contributing tocoat colour in native Korean Hanwoo cattle. International Society forAnimal Genetics, Animal Genetics, 39: 550-553.

Murtidjo, B.A. 1992. Beternak Sapi Potong. Kanisius. Yogyakarta

Pane, I. 1993. Pemuliaan Ternak Sapi. PT Gramedia Pustaka. Jakarta

Pialing, W.G. 1997. Nutrisi Mineral. Edisi Kedua. PT. Penerbit Industri PertanianBogor. Bogor

Pratomo, B. 1986. Cara Menysun Ransum Ternak. Poultry Indonesia.Jakarta

Page 36: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

34

Purbowati, E. W.S. Dilaga, dan N.S.N Aliyah. 2005. Penampilan Produksi SapiPeranakan Ongole dan Peranakan Limousin Jantan Dengan PakanKonsentrat dan Jerami Padi Fermentasi. Fakultas Peternakan.Universitas Diponegoro. Semarang

Putra, W.P.B. 2010. Karakteristik Eksterior dan Performans Produksi Sapi Potongdi Tempat Pemotongan Ternak Segoroyoso Kabupaten Bantul. SkripsiSarjana Peternakan, Fakultas Peternakan. Universitas Gajah Mada.Yogyakarta

Putra, W.P.B., Sumadi, dan, T. Hartatik. 2014. Korelasi Genetik Pada SifatPertumbuhan Sapi Aceh di Kecamatan Indrapuri Provinsi Aceh. Agripet14 (1): 37--41

Sakti, A.A. Panjono. Rustam. 2013. Tingkat Hubungan Antara Variabel PendugaBobot Daging (Carcass Cutability) Karkas Segar Sapi Simpo dan LimpoJantan.Skripsi. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta

Santosa, U. 2003. Tatalaksana Pemeliharaan ternak Sapi. Cetakan Keempat.Penebar Swadaya, Jakarta

Sarwono, B. dan Arianto. 2003. Penggemukan Sapi Potong Secara Cepat. PenebarSwadaya. Jakarta

Sasroamidjojo, M.S. 1975. Ternak Potong dan Kerja. Yasaguna. Jakarta

Setiadi, B., D. Priyanto dan M. Martawijaya. 1997. Komparatif MorfologikKambing. Laporan Hasil Penelitian APBN 1996/1997. Balai PenelitianTernak Ciawi, Bogor

Setyono, A.W.E., N. Isnaini., dan S. Wahjuningsih. 2013. Penampilan ReproduksiSapi Peranakan Limousin di Kecamatan Tanggunggunung KabupatenTulungagung. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Malang

Siregar, S. B. 2002. Penggemukan Sapi. Penebar Swadaya. Jakarta

Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta

Sudarmono, A.S dan Bambang Sugeng. Y. 2008. Sapi Potong.Penebar Swadaya,Jakarta

Sugeng, Y.B. 2003. Sapi Potong. Penebar Swadaya. Jakarta

Suryo. 2001. Genetika Strata 1. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Susilawati, T. 2013.Pedoman Inseminasi Buatan pada Ternak. PenerbitUniversitas Barwijaya Press. Malang

Page 37: KARAKTERISTIK PERFORMA KUALITATIF DAN KUANTITATIF …digilib.unila.ac.id/27240/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · abstrak karakteristik performa kualitatif dan kuantitatif sapi

35

Trifena., I.G.S. Budisatria., dan T.Hartatik. 2011. Perubahan Fenotip SapiPeranakan Ongole, Simpo, dan Limpo pada Keturunan Pertama danketurunan Kedua (Backross). Buletin Peternakan. 35(1):11-16.

Wibowo, F.C.P., N. Isnaini., S. Wahjuningsih. 2014. Performans Reproduksi SapiPeranakan Limousin di Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk. FakultasPeternakan Universitas Brawijaya. Malang

Williamson, G and W.J.A.Payne. 1993, Pengantar Peternakan Di Daerah Tropis.Gajah Mada University press. Yogyakarta

Yosita, M., U. Santosa dan E.Y. Setyowati. 2010. Persentase Karkas, TebalLemak Punggung Dan Indeks Perdagingan Sapi Bali, Peranakan OngoleDan Australian Commercial Cross. Skripsi. Fakultas Peternakan,Universitas Padjadjaran, Sumedang

Yusuf, M. 2004. Hubungan Antara Ukuran Tubuh dengan Bobot Badan Sapi Balidi daerah Bima NTB. Skripsi Fakultas Peternakan Universitas GajahMada, Yogyakarta