jurnal - peningkatan resiko kelainan kongenital, neurologis am

Upload: amanda-samurti-pertiwi

Post on 05-Oct-2015

43 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kedokteran

TRANSCRIPT

Peningkatan Resiko Kelainan Kongenital, Neurologis, dan Endokrin serta Hubungannya dengan Autisme pada Anak Usia Pra-Sekolah: Perbedaan Kemampuan Kognitif

Peningkatan Resiko Kelainan Kongenital, Neurologis, dan Endokrin serta Hubungannya dengan Autisme pada Anak Usia Pra-Sekolah: Perbedaan Kemampuan Kognitif

Jurnal

Amanda Samurti PertiwiElman Dani FirdausElvi YanaMonica Shendy

Kepaniteraan Klinik SMF AnakRumah Sakit Abdul MoeloekBandar Lampung2014Oleh:

PendahuluanAutisme adalah kategori diagnostik yang terdiri dari kelompok manifestasi diantaranya gangguan interaksi sosial, defisit komunikasi verbal atau non-verbal, dan pola kebiasaan atau minat yang sifatnya berulang-ulang.

TUJUANTujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan penjelasan tentang resiko gangguan kongenital, neurologis, dan endokrin diantara anak penderita autisme usia pra-sekolah.

METODEPenelitian ini berbasis populasi, dengan studi case-control terhadap anak usia pra-sekolah dengan diagnosis autisme yang ada di Taiwan. Data didapatkan dari tahun 1997 hingga 2004 oleh National Health Insurance Research Database (NHIRD). Dengan berdasarkan kepada International Classification of Diseases, Ninth Revision, Clinical Modification (ICD-9-CM, ICD = 299.0X), didapatkan sebanyak 4330 anak dengan autisme hingga 31 Desember 2004.

Subjek kontrol dari penelitian ini adalah anak dengan bebas autisme yang juga dikumpulkan hingga akhir 2004.

Penilaian Kelainan Kongenital dan Gangguan Klinis dalam Masa Kehidupan Awal3 kategori gangguan klinis yang muncul pada masa kanak-kanak: Kelainan kongenital: sistem saraf, sistem sensoris, kelainan kromosom, Downs Syndrome, dan tuberous sclerosis;

Penyakit neurologis: peradangan susunan saraf pusat, cerebral palsy infantil, sindrom paralitik, epilepsy, gangguan sistem saraf perifer, dan gangguan myoneural dan myopati lain;

Penyakit endokrin: goiter, hypothyroidisme kongenital, diabetes mellitus, dan gangguan endokrin lain.

Penilaian Potensi PerancuKarakteristik sosiodemografik yang dikumpulkan berisi data mengenai:tanggal lahirjenis kelaminkategori sosial-ekonomidaerah geografitingkat kesejahteraanPrularitas kelahiran

Kategori sosial-ekonomi dibagi menjadi 4 subgrup yaitu:Subgrup I (pegawai negeri, pegawai lain yang bekerja pada pemerintahan, dan sekolah umum)Subgrup II (pegawai swasta atau institusi lain)Subgrup III (wirausaha, pegawai lain, dan anggota kelompok tani atau nelayan), dan IV (anggota tentara, keluarga dengan penghasilan rendah, dan pensiunan).

HASILPerbandingan laki-laki:perempuan = 4:1 (kelompok kontrol 1:1)1 dari 7 kasus autisme berasal dari kalangan sosial-ekonomi tinggi (subgrup I = 16,1%)Kasus autisme organik tidak dipengaruhi oleh kejadian kelahiran multipel

Kejadian kelainan kondisi medis lebih banyak terjadi pada autisme organik daripada autisme tanpa kelainan organik:Cerebral palsy (pada pasien dengan autisme organik 25% dan non-organik 7%Kelainan endokrin (pada pasien dengan autisme organik 1,8 kali lebih banyak dari non-organik

HASIL

PEMBAHASANAnalisa statistik menunjukkan sebagian besar kelainan neurologis dan endokrin pada autisme organik memiliki odds ratio yang lebih besar ketimbang autisme non-organik.

Tingkat kejadian cerebral palsy dan epilepsi dalam kasus autisme lebih banyak dibandingkan dengan populasi umum. Begitu pula dengan kasus hipotiroidisme, tuberous sclerosis dan diabetes.

KESIMPULANBeberapa kelainan struktural dan fungsional yang dapat meningkatkan resiko kelainan medis seperti kelainan kongenital, neurologis, dan endokrin.

TERIMA KASIH