jurnal issa

15
Februqri 2013, Th. ll, No.3 Nomor ISSN : 2252-3375 JURNAL ISSA JURNAL ILMIAH KEOLAHRAGAAN KEEFEKIIFAN AAODEL PEfiIBETAJARAH BERMAI N UNTU K MEH'NGKATKAN KEBUGARAI{ JA$MANI PESERTA DIDIK SEKOIAH DASAR KETAS BAWAH o MOIEI, TEMB,ETA'A&A}T AI(IIVITAS TI S I K P EN J ASO R K ES DISEKOTAH DASAR TUAR BIASA TUNAGRAHITA BANTUL o TTNJAUAN KUN|S ANATOMTS CUnAH JANTUNG (CAnD'AC Oufptn DAN MANFAAT AKTIVITAS OI.AHRAGA o PENGARUH IIAETODI IATIHAN, BENTUK TATIHAN KECEPATAN DAN KETINCAHAN TERHADAP PnESIASI mnl r00 n EIER (SIUDI EKSPERTMEN PADA SPRTNIER FrIAJAR CABANG OTAHRAGA ATLETTK Dr KABUPATEN KENDAT DAN PATTTAHUN 2012) a PERBEDAAFI PENGAEUH I}IETODE,MASSED PEACTICE PAI{ DISTRIBUTED PRACTICE TENHADAP PENTNGKATAN KETERAMPITAN TEKNIK DASAR BOTAVOU o PENGAAUH IATIHAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAA,IPUAN IOfi,IPAI JAU H a PERSEPSIMAHASIEWA PRODI PKO TERHADAP MATA KULIAH DASAR GERAK PENCAK SITAT o r DEHTTHKAST nESPON DAH rNDllqArO R (ARAKTEB KRTTTS- KREATTF AAAHASISWA TIK a PERAN PERI(EMBANGAN i,tOTOnlK PADA ANAK USIA DlNl O HUBUNGAN USIA, TINGGI BADAN, DAN PANJANG TUNGKAI DENGAN KEIERAMPITAN BERMAIN SEPAK TAKRAW a OBESITAS. TAKTOR PENYEBAB DAH BENTUK.BENTUK TERAPINYA a PENGEIT,IBANGAN MEDIA PETATIHAN IEKNIK SA,IASH DATAM PERMATNAN EOIAVOLI DENGAN MULTIMEDIA KOMPUTER PEN ER BIT IN DONESIAN SPORT SCIENTIST ASSOCIATION

Upload: vokhanh

Post on 31-Dec-2016

260 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL ISSA

Februqri 2013, Th. ll, No.3 Nomor ISSN : 2252-3375

JURNAL ISSAJURNAL ILMIAH KEOLAHRAGAAN

KEEFEKIIFAN AAODEL PEfiIBETAJARAH BERMAI N UNTU K MEH'NGKATKANKEBUGARAI{ JA$MANI PESERTA DIDIK SEKOIAH DASAR KETAS BAWAH

oMOIEI, TEMB,ETA'A&A}T AI(IIVITAS TI S I K P EN J ASO R K ES

DISEKOTAH DASAR TUAR BIASA TUNAGRAHITA BANTULo

TTNJAUAN KUN|S ANATOMTS CUnAH JANTUNG (CAnD'AC OufptnDAN MANFAAT AKTIVITAS OI.AHRAGA

oPENGARUH IIAETODI IATIHAN, BENTUK TATIHAN KECEPATAN DAN KETINCAHAN

TERHADAP PnESIASI mnl r00 n EIER (SIUDI EKSPERTMEN PADA SPRTNIER FrIAJARCABANG OTAHRAGA ATLETTK Dr KABUPATEN KENDAT DAN PATTTAHUN 2012)

a

PERBEDAAFI PENGAEUH I}IETODE,MASSED PEACTICE PAI{ DISTRIBUTED PRACTICE

TENHADAP PENTNGKATAN KETERAMPITAN TEKNIK DASAR BOTAVOU

o

PENGAAUH IATIHAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP

KEMAA,IPUAN IOfi,IPAI JAU Ha

PERSEPSIMAHASIEWA PRODI PKO TERHADAP MATA KULIAH DASARGERAK PENCAK SITAT

or DEHTTHKAST nESPON DAH rNDllqArO R (ARAKTEB KRTTTS- KREATTF

AAAHASISWA TIKa

PERAN PERI(EMBANGAN i,tOTOnlK PADA ANAK USIA DlNlO

HUBUNGAN USIA, TINGGI BADAN, DAN PANJANG TUNGKAI

DENGAN KEIERAMPITAN BERMAIN SEPAK TAKRAW

a

OBESITAS. TAKTOR PENYEBAB DAH BENTUK.BENTUK TERAPINYAa

PENGEIT,IBANGAN MEDIA PETATIHAN IEKNIK SA,IASH

DATAM PERMATNAN EOIAVOLI DENGAN MULTIMEDIA KOMPUTER

PEN ER BIT

IN DONESIAN SPORT SCIENTIST ASSOCIATION

Page 2: JURNAL ISSA

JURNAL ISSAJurnal llmiah Keolahragaan

Visi: Menumbuhkan cakrawala berpikir partisipatif dalam pembangunan keolahragaan

nasional melalui IPTEKS.

Misi: Memberdayakan dan menajamkan orientasi masyarakat olahraga nasional dalam

pembangunan keolahragaan lndonesia.

Terbit 2 (dua) kali setahun pada edisi: Februari dan Agustus'

Berisi kajian ilmiah dan hasil penelitian tentang Olahraga dan Pendidlkan Jasmani.

Penanggung Jawab : Ketua Umum ISSA (Dr. Tomoliyus, M.S.)

Ketua Penyunting : Ketua I ISSA (Dr. Ria Lumintuarso, M.Si')

Sekretaris Penyunting : Margono, M.Pd.

Penyunting : Dr. PamujiSukoco, M.Pd.

Yustinus Sukarmin, M.S.

Ermawan Susanto, M.Pd.

dr, Novita lntan Arofah, M.Kes.

Sujanuo, M.Or,

Cukup Pahalawidi, M.Or.

BudiAryanto, M.Pd.

Penyunting Ahli : Prof. Dr. Moh. Furqon Hidayatullah (UNS)

Prof. Dr. Moch. Asmawi (UNJ)

Prof. Dr. Tandiyo Rahayu (UNNES)

Prof. Dr. Sukadiyanto, M.Pd. (UNY)

Prof. Dr. Suharjana, M.Kes. (UNY)

Tata Usaha : Awan Hariono, M.Or.

Herka Maya Jatmika, M.Pd.

Alamat Penyunting dan Tata Usaha: Perum Jatimas Permai, Jl Dahlia C-17, Kec Gamping,

Kab. Sleman, Yogyakarta. Tlp,: 085292397778 (e-mail: [email protected])

(website: http//wwwissa-indonesia.com.)

ISSN:2252-3375

Semua tulisan yang ada dalam Jurnal ISSA bukan merupakan cerminan sikap dan atau

pendapat penyunting Pelaksana, Penyunting, dan Penyunting Ahli; Tanggung jawab

Terhadap isi dan atau akibat dari Tulisan tetap terletak pada penulis.

Page 3: JURNAL ISSA

Jurnal ISSA Februari 2oL3, Tahun ll, No.3

#ffiffiM&tu Kffiffi&_effiffi&ffie&F#

r*x**2013

Page 4: JURNAL ISSA

mlSq,PYAffi IlffiE

Keefektifa n Model Pembelaja ra n Berma in U ntuk Meni n gkatkanKebugaran Jasmani Peserta Didik Sekolah Dasar Kelas B-awah

1.

2.

O leh : Yu sti n us Su karm i n

!t o_dq I Pe m be I aja ra n Aktivita s Fisi k Ada ptif penj aso rkesDi Sekolah Dasar Luar Biasa Tunagrahita Bantul-

L-L2

73-33

34-48

49-57

58-70

7a-77

z8-82

Oleh: Sumaryanti

Tinjauan Klinis Anatomis Curah Jantung (Cardiac Output)Dan Manfaat Aktivitas OlahragaOleh: Rif iy Oomarrullah dan Advendi Kristiyandaru

4. Pengaruh Metode Latihan, Bentuk Latihan Kecepatan Dan KelincahanTerhadap Prestasi Lari roo Meter (studi Eksperimen pada sprinter pelajar

!gb.an_g olahraga Atletik Di Kabupaten Ken'dal Dan patira'hun zorz)

5.

Oleh: Rumini, Soegiyantok, Ria Lumintuarsosetya Rahayu

5. Perbedaan Pengaruh Metode Massed Practice Dan Distributed practice TerhadapPeni ngkata n Keterampi la n Teknik Dasa r BolavoliOleh: Tri Saptono

Pengaruh Latihan Power otot Tungkai rerhadap Kemampuan Lompat JauhO leh : Yu liana M elsya Lekalette ..................

Hubungan Usia, Tinggi Badan, Dan panjang TungkaiDengan Keterampilan Bermain Sepak Takraw

7. Persepsi Mahasiswa Prodi PKO Terhadap Mata Kuliah Dasar Gerak pencak SilatOleh: Awan Hariono

B,

9.

10.

ldentifikasi Respon Dan lndikator Karakter Kritis-Kreatif Mahasiswa FikOleh:Ermawan Susanto

Peran Perkembangan Motorik pada Anak Usia DiniOleh: Lismadiana

Oleh: M. HusniThamrin ...........770 - L24

rr. Obesitas, Faktor Penyebab Dan Bentuk-Bentuk TerapinyaOleh: Agus Supriyanto ..............:..... ....125 _ t33

Pengembangan Media Pelatihan Teknik Smash DalamPermainan Bola Voli Dengan Multimedia Komputer

7-2.

Oleh: Putut Marhaento .........-L34 - 742

Page 5: JURNAL ISSA

gerakan dikarenakan belum mempunyai gambar-

an gerak atau rencana pelaksanaannya.

Tingkat keberhasilan seseorang dalammempelajari suatu keterampilan gerak yangbaru, dapat dilihat dari kemampuan penampil-annya. Kemampuan adalah kecakapan yang

telah dicapai atau dilakukan (Poerwadarminta,

rg8+). Pencapaian kemampuan atau kecakap-an dapat diperoleh melalui proses belajar.Dengan demikian kemampuan adalah hasil

belajar yang diperoleh setelah seseorang

mengikuti proses belajar atau latihan.Pencak silat sebagai olahraga dan seni

beladiri yang telah membudaya sejak nenekmoyang perlu untuk dibina, dikembangkan,dan dilestarikan serta diwariskan pada genera-

si muda. Pengembangan pencak silat dapatdilakukan melalui jalur pendrdikan sekolah

maupun jalur luar sekolah yang dimulai daritingkat pendidikan sekolah dasar sampai ke

tingkat perguruan tinggi. Meskipun pembela-jaran pencak silat dari sekolah dasar sampaiperguruan tinggi lebih dititik beratkan pada

aspek olahraga, namun aspek beladiri, danpembinaan mental spiritual atau kerohanianjuga dijadikan sebagai materi pelengkap.

Pada hakikatnya pencak silat mempu-nyai 4 aspek yang tidak dapat dipisahkan

antara yang satu dengan yang lainnya, yaitu:

aspek olahraga, aspek seni, aspek beladiri, dan

aspek mental spiritual. Selarn itu, dalam setrappembelajaran pencak silat mengandung unsur

keterampilan, budi pekerti luhur, pembentukan

kepribadian yang kuat, dan semangat kebang-

saan. Dengan demikran pencak silat memilikiperan penting sebagai sa'ai satu sarana untukmembangun dan memD,ia manusia seutuhnyayang berkualitas baik.,lasrsp; maupun rohani.

Untuk itu, pencak sr,a: De.,, Crberrkan oleh

J r.4RNAL I LM tAFl KEOr_AFrR^4AA N

karena dapat membentuk kognitif, afektif, danpsikomotor sehingga seseorang memiliki ke-mampuan soft-skillyang baik.

Dasar gerak pencak silat merupakanmata kuliah yang diajarkan pada Fakultas llmuKeolahragaan UNY dengan Kode IKF 136. pada

kurikulum 2oo9 program studi pKO, matakuliah dasar gerak pencak silat diajarkan pada

semester ll. Berdasarkan hasil pengamatan,

mahasiswa PKO kurang memiliki semangatpada saat mengikuti perkuliahan dasar gerakpencak silat. Hal ini dikarenakan mahasiswabelum memahami secara benar tentangpentingnya mata kuliah dasar gerak pencak

silat. Selain itu mahasiswa PKO sudah memilikikonsentrasi kecabangan sehingga memungkin-kan untuk tidak begitu memperha-tikan dan

mempedulikan keterampilan gerak pada cabang

olahraga di luar konsentrasi kecabangan yangdimiliki. Untuk perlu diadakan penelitian tentangpersepsi mahasiswa terhadap mata kuliah dasargerak pencak silat. Berdasarkan dari latarbelakang dan hasil identifikasi masalah, dapatdirumuskan masalah sebagai berikut: Seberapabesar persepsi mahasiswa prodi pKO

Angkatan zooglzoto terhadap mata kuliahdasar gerak pencak silat?

HAKIKAT PERSEPSI

lstilah persepsi sering digunakanbersamaan dengan pandangan atau tanggap-dfl, oleh karena dalam persepsi terdapatinterpretasi, pandangan atau tanggapan sese-

orang. Melalui persepsi, subjek penerima

menganalisis informasi tentang hal-hal disekitarobjek yang dipersepsikan. Menurut KatiniKaftono (rggo), persepsi adalah proses

pengalaman secara global sebelum disertaidengan kesadaran. Persepsi juga merupakan

PERSEPSIMAHASISWAPRODIPKOTERHADAP raMATAKULTAHDASARGERAKpENcAKsT.AT I lJ

Page 6: JURNAL ISSA

J4RNAL ILMTAFT KEDL HRi+qAANAWAN HARIONO

PERSEPSI MAHASISWA PRODI PKO TERHADAPMATA KULIAH DASAR GERAK PENCAK SILAT

Oleh:

Dosen Fr K u,.fl,::,11,"1jil:,. Yosyaka rta

e-mail: harionoawan@ya hoo.com

Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa Prodi PKO

Angkatan zooglzoto terhadap mata kuliah dasar gerak pencak silat. Penelitian ini merupakan jenis

penelitian deskriptif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa Prodi

PKO angkatan zoog/zoro. Adapun sampel penelitian adalah semua mahasiswa Prodi PKO angkatanzooglzo:.o yang mengambil mata kuliah dasar gerak pencak silat. Teknik pengambilan sampel

dengan menggunakan purposive sampling. lnstrumen yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan angket tertutup. Uji validitas menggunakan product moment dari Pearson dan untuk

menguj i rel iabil itas i nstrumen d igunakan tekn ik Kuder- Richardson (KR-zo).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: sebesar 56,480/o mahasiswa Prodi PKO angkatanzooglzoto memiliki persepsi positif terhadap mata kuliah dasar gerak pencak silat, sedangkan

sebesar 44,520/o memiliki persepsi negatif.

Kata kunci: persepsi, mahasiswa, prodi PKO, pencaksilat

Abstract. The purpose of this research was to determine perceptions of students of coaching

education program year zooglzoro against the basic subjects of martial afts movement. This

research was a descriptive research. The population was used in this research were all students ofcoaching education program year zooglzoro. The research sample was all students of coaching

education program year zooglzoro which took the basic subjects of martial afts movement.

Sampling technique that used was purposive sampling. The instrument used in this research using

closed questionnaire. The validity tested by the Pearson product moment and reliability of theinstrument was tested used Kuder-Richardson (KR-zo). The results showed that: at 56.480/o students

of coaching education program year zooglzoro had a positive perception of the basic subjects of

martialarts movements, while at 44.520/o have a negative perception.

Keywords: perception, students of coaching education program, martial arts'

PENDAHULUAN

Pada setiap teknik olahraga diperlukan

keterampilan gerak yang baik dalam mengan-

tisipasi gerak yang dilakukan. Keterampilan

adalah kemampuan seseorang dalam meng-

gunakan pengetahuannya secara efektif dan

siap untuk menampilkan gerak. Keterampilan

yang didemonstrasikan dalam penampilan

merupakan peftanda dari segala sesuatu yang

telah dipelajari (Singer, r98o). Untuk dapat

menguasai keterampilan, perlu melalui proses

gerak-gerak sebelumnya. Seseorang sering

mengalami kesulitan dalam mempraktekkan

78 t Jurnal ISSA Februari 2013, Tahun II, No. 3

Page 7: JURNAL ISSA

J T4RNAL r LM|AH KeotAt+RAqAANAWAN HARIONO

proses yang menyangkut masuknya informasi

dalam otak manusia melalui indra. Artinya,

dengan persepsi seseorang dapat menyeleksi,

mengatur, dan menginterpretasikan masukan-

masukan informasi yang diperoleh melalui

panca indra untuk menciptakan gambaran

keseluruhan yang berarti.

Setiap orang memiliki persepsi yang

berbeda-beda pada suatu objek. Oleh karena

persepsi merupakan suatu proses kognitif

yang dipengaruhi oleh pengalaman, cakrawa-

la, dan pengetahuan. Artinya, pengalaman

dan proses belajar akan memberikan bentuk

dan struktur bagi objek yang ditangkap panca

indera, sedangkan pengetahuan dan cakra-

wala akan memberikan arti terhadap objek

yang ditangkap individu, dan akhirnya kom-

ponen individu akan berperan dalam menen-

tukan tersedianya jawaban yang berupa sikap

dan tingkah laku individu terhadap objek yang

ada.

Berdasarkan pemahaman di atas menu-

njukkan bahwa persepsi dipengaruhi oleh

beberapa faktor, di antaranya: belajar, moti-

vasi, dan pemerhati perseptor atau pemersepsi

ketika proses persepsi terjadi. Dengan demiki-

an, persepsi tidak dapat muncul begitu sa.1a

melainkan harus melalui beberapa tahapan, di

antaranya: (r) Proses kealaman atau proses

fisik, yaitu proses ditangkapnya suatu stimulus

oleh alat indera manusia; (z) Proses fisiologis,

yaitu proses diteruskannya stimulus yang

diterima oleh reseptor (alat indera) melalui

saraf-saraf sensoris; (:) Proses psikologik,

yaitu proses timbulnya kesadaran individu

tentang stimulus yang diterima reseptor; dan

(4) Hasil yang diperoleh dari proses persepsi

yaitu berupa tanggapan dan perilaku.

Berdasarkan uraian di atas, persepsi

dapat diartikan sebagai proses rangsangan

dari luar melalui syaraf yang diteruskan ke

pusat otak untuk diadakan penyeleksian atau

penyaringan dan pengorganisasian, sehingga

dapat diinterpretasikan ke dalam bentuk sikap

atau perilaku. Persepsi dipengaruhi oleh dua

faktor, yaitu (r) Faktor dari dalam diri individu

(cipta, rasa, karya, umur, dan .1enis kelamin)

dan (z) Faktor dari luar individu (pendidikan,

pengalaman, informasi, peristiwa, dan

kejadian yang dialami).

HAKIKAT PEMBELAJARAN

Pembelajaran merupakan suatu proses

dimana ada suatu materi ajar yang disampai-

kan dan harapannya dapat memberikan suatu

manfaat dalam pembelajaran tersebut. Menu-

rut Gagne dalam Dimyati dan Mudjiono (zooz)

pembela.laran merupakan kegiatan yang

kompleks, hasil belajar berupa kapabilitas.

Setelah belajar orang memiliki keterampilan,

pengetahuar, sikap, dan nilai. Pembelajaran

menuru: P aget ia a:n Dimyati dan Mudjiono

(uoozl te'd - ca'r en'rpat langkah, sebagai

ber<-: a ':e'ert'-Kan topik yang dapat

droe,a-a'L c e- a-a< se^i'.i, (b) memilih atau

mence-Da-i<.^ a<l.:as <elas dengan topik

tersecJ:, : -e-;:::- - acanya kesempatan

bag g--- --:-( *.-:e--<akan pertanyaan

yanc -e^---3-: :':ses ie,-.ecahan masalah,

dar c -e- . :€:/s.-aa. tiap kegiatan,

memle-::.i3- (::€-=s a^, dan melakukan

revrsi.

Se,:a.:., :- -:---; Rogers dalam

Din'ya: o.- i.'-:- :-: :.:,:: a'rgkah-langkah

pembe ;-a-a- ,i',1 :€- - c akukan guru

adaia:, a :--- -:-:€- i::e'cayaan kepada

kelas ag:' li f! -:- - :elajar secara

80 t Jurnal ISSA Februari 201-3, Tahun II, No. 3

Page 8: JURNAL ISSA

terstruktur, (b) guru dan sisvra membuatkontrak belajar, (c) guru menggunakan metodemenemukan atau drscoyery learning, (d) gurumenggunakan metode simulasi, (e) gurumengadakan latihan kepekaan agar siswamampu menghayati perasaan dan berpartisi-pasi dengan kelompok lain, (f) guru bertindaksebagai fasilitator belajar, dan (g) guru meng-gunakan pengajaran terprogram, agar terciptapeluang bagi siswa untuk timbulnya kreativitas.

Tingkat keberhasilan seseorang dalammempelajari suatu keterampilan gerak yangbaru, dapat dilihat dari kemampuan penampil-annya. Kemampuan adalah kecakapan yangtelah dicapai atau dilakukan (poerwadarminta,

1984). Pencapaian kemampuan atau kecakap_an dapat diperoleh melalui proses belajar.Dengan demikian kemampuan adalah hasilbelajar yang diperoleh setelah seseorangmengikuti proses belajar atau latihan.

Belajar adalah suatu perubahan keadaanyang terjadi pada diri seseorang yang didugadari peningkatan secara permanen relatifdalam penampilan sebagai hasil dari latihan(Magill, rg8o). Schmidt (rg88) mendefinisikanbelajar sebagai suatu proses perolehankemampuan untuk menghasrlkan keterampil-an gerak, yang ter.ladinya merupakan hasillangsung dari latihan atau pengalaman danprosesnya tidak dapat dilihat secara langsung,serta diperkirakan menghasilkan perubahanyang relatif permanen pada kemampuanperilaku ketera mpilannya.

Proses belajar tidak dapat diamati secaralangsung, akan tetapi hasilnya dapat didugamelalui pengamatan perilaku atau penampilan-nya (Sage, rg8+). Penampilan keterampilanmerupakan perilaku gerak yang dapat diamati(Magill, r98o), dan merupakan cara yang baik

J I^R.NAL r LM rAH KEor-4HRAqAA N

untuk mengukur atau menilai tingkat keberhasil_an seseorang dalam mencapai tujuan belajaryang diharapkan (Lawthe r, ag77).

Kemampuan keterampilan merupakanakumulasi dari penampilan kemampuan psikisdan fisik. Untuk itu perubahan yang terjadiselama proses belajar meliputi unsur-unsurpsikis dan fisik. Heitmann dan Kheer Ggl6)mengelompokkan perubahan yang terjadi kedalam tiga ranah, yaitu: ranah kognitif(pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor(keterampilan). Ranah kognitif dan afektifmerupakan bagian dari unsurfisik.

Mengajar mata kuliah dasar gerakpencak silat, perlu diuraikan teknik geraknyasecara jelas. Tujuannya agar dalam benakpikiran mahasiswa sudah ada gambaran danrencana gerak tentang teknik yang diajarkan.Untuk itu diperlukan kemampuan kognitif yangbaik dari mahsiswa, agar dapat menentukanrencana pelaksanaan dari keterampilan gerak_nya. Keterampilan gerak dapat dikuasai bukansaja merupakan hasil dari latihan bersifat fisik,melainkan juga didukung oleh kemampu-ankognitif serta kemampuan dalam mempro-sesinformasi. Dengan demikian diperlukan adanyainteraksi yang baik antara pengajar denganmahasiswa sehingga proses pembela-jarandapat berlangsung secara efektif dan efisien.

Berdasarkan beberapa pendapat di atasdapat disimpulkan bahwa proses pembelajar-an dasar gerak pencak silat dapat berjalandengan baik dan mencapai tujuan apabilaterjadi interaksi yang baik antara pengajar danmahasiswa. Artinya, antara pengajar danmahasiswa harus terjalin komunikasi yang baikdan tidak terkesan dengan pendekatan teachercentered. Dengan demikian semua pihakberperan dalam proses pembelajaran dan

PERSEPSI MAHASISWA PRODI PKOTERHADAP A -MATA KULIAH DASAR GEMK PENCAK SIIAT I 6I

Page 9: JURNAL ISSA

J T^RNAL r t-MhFr KEoL-+l-tRAqAANAWAN HARIONO

masing-masing berupaya menciptakan suatu

kreativitas dan pengembangan dari hasil

proses pembelajaran.

DASAR GERAK PENCAK SILAT

Dasar gerak pencak silat merupakan

mata kuliah yang diajarkan pada Fakultas llmu

Keolahragaan UNY dengan Kode IKF r35. Pada

kurikulum 2oog program studi PKO, mata

kuliah dasar gerak pencak silat diajarkan pada

semester ll. Dasar gerak pencak silat dapat

dibedakan dalam tiga kategori, yaitu: sikap

dasar, gerak dasar, dan teknik dasar. Sikap

dasar pencak silat adalah sikap-sikap statis yang

dilakukan untuk melatih kekuatan otot-otot

tungkai. Pembentukan sikap dasar merupakan

pondasi untuk pembentukan gerak teknik bagi

pesilat, yang meliputisikap jasmaniah dan sikap

rohaniah. Sikap jasmaniah adalah kesiapan fisik

untuk melakukan gerakan-gerakan dengan

kemahiran teknik yang baik. Adapun sikap

rohaniah adalah kesiapan mental dan pikiran

untuk melakukan tujuan dengan waspada,

siaga, praktis, dan efisien. Adapun sikap dasar

dalam pencak silat, di antaranya adalah: (r)

sikap berdiri tegak, yaitu: sikap tegak r, sikap

tegak z, sikap tegak 3, dan sikap tegak 4; (z)

sikap berdiri kuda-kuda, yaitu: kuda-kuda

depan, kuda-kuda tengah, kuda-kuda bela-

kang, kuda-kuda samping, dan kuda-kuda

menyamping; dan $) sikap pasang, yaitu: sikap

pasang r sampai dengan sikap pasang B.

Gerak dasar pencak silat adalah gerak

yang mendasari pesilat setelah menguasai

sikap dasar untuk melakukan gerak dinamis

yaitu arah delapan penjuru mata angin,

langkah, dan pola langkah (Awan Hariono dan

Siswantoyo, zoo8). Gerak dasar merupakan

modal pesilat untuk melakukan penyerangan

ataupun pembelaan. Untuk menguasai gerak

dasar tersebut, diperlukan pemahaman tentang

B arah delapan penjuru mata angin, cara

melangkah. Arah B penjuru mata angin dan cara

melangkah terkait dengan penempatan posisi

kaki dan upaya mengelak atau menghindari

lawan. Dengan penguasaan B penjuru mata

angin dan cara melangkah akan mempermudah

dalam menghadapi lawan. Adapun variasi

melangkah membuat bentuk atau posisi baru

meliputi unsur-unsur gerak dasar sebagai

berikut: (r) arah delapan penjuru mata angin,

(z) cara melangkah, dan (3) pola langkah.

Pada mata kuliah dasar gerak pencak

silat, teknik dasar pencak silat yang dilatihkan

di antaranya adalah: (r) Teknik Pukulan

(depan, bandul bawah, dan bandul atas), (z)

Teknik Tendangan (depan, sabit, "T" atau

samping, dan balik), (3) Teknik Jatuh (depan,

belakang, samping kanan, dan samping kiri),

dan Teknik Jatuhan (atas dan bawah).

SARANA DAN PRASARANA

Secara umum prasarana berarti segala

sesuatu yang merupakan penunjang terseleng-

garanya suatu proses (usaha atau pembangun-

an) (Soepartono, zooo). Pada aktivitas olahra-

ga, prasarana didefinisikan sebagai sesuatu

yang mempermudah atau memperlancar

tugas dan memiliki sifat yang relatif permanen

sehingga sulit untuk dipindahkan, di antara-

nya: lapangan bola basket, lapangan tenis,

gedung (halt), stadion sepakbola, stadion

atletik, dan lain-lain.

Prasarana olahraga yang baik adalah

yang memenuhi ukuran standar. Aftinya,

prasarana yang digunakan harus dapat diguna-

kan tanpa menimbulkan hambatan yang

berarti. Pada mata kuliah dasar gerak pencak

821 Jurnal ISSA Februari 2013, Tahun II, No. 3

Page 10: JURNAL ISSA

silat program studi PKO, prasarana yang

diperlukan adalah sebuah geduno (hall) khusus

untuk cabang olahraga beiaoLri Adapunjumlah mahasiswa prograrr s:-c PKO dalam

satu kelas rata-rata seban,ia< 43 c-ang, Untukitu, gedung yang digunakar .a:is luas sehing-ga tidak menghambat daia-r 3.cses oembela1ar-

an dasar gerak pencak s la:

Menurut Soepa-::-,: zco5) sarana

olahraga adalah sesuat, ,a-c caoat drguna-kan dan dimanfaai<a- :. a-r pelaksanaan

kegiatan olahraga , a-: :e'c ' oari: (r) Peralat-

an (apparatus) ca- z r )eriengkapan (device).

Peralatan (app:,::-: 3:.3- sesuatu yang

digunakan, sedar-c<:- ::- :-:. :::- :e'tice)adalah sesuatu )'a-; -= =-_:.:: ..:t-:J:'lanprasarana. Pada ra::., .- :::a-:a-3( pen-

caksilat, perlengka::- .:-: : :-^3.=^ :dalahmatras dengan k::::::- - - -t 2 im.Adapun peralatan ,,;-; : ;--:".- :::a -r^ata

kuliah dasar gerak i:-::. : 3: I i-ii-i-r,B:punch box, samsak, c:-:='r::

Sarana oial-,'a:: ,=-; :=. ^.:-:--,alukuran yang sta-:a' : - . ;::-- ::-ca-lmasrng-mastng ca:a-: a a^'a:} s: :- ari.-

yang sekarang ir, :: - :: - - .' a -.:^ '=s :as

olahraga. Fasilitas a a-'=:: -:::- ::-,a 3-a-sarana olahraga ,3-; -= :-: ;a--: 33a^o-

an dan banguna- a z-'a:: :=!=1= ::- e-lg-kapannya untu< -= :.j:-:. l- 3,ccramkegiatan olahraga S:=::--:-: :-:: , s:-r-rg-ga dapat disimpuika- ::-,.,1 -:s ::s : ahraga

mencakup baik p.a;-':-r ---:-- sarana

ola h raga.

CARA PENELITIAN

Penelitian ini mer-u:a<a^ enis penelitian

deskriptif yang dilakukan c' Fakurias llmu Keo-

lahragaan UNY pada bulan Meisampaidengan

J 4RNAL I LMIAFT KEOL4HR,4qAAN

Agustus 2o1o. Populasi yang diguna-kandalam penelitian ini adalah semua maha-siswaProdi PKO angkatan 2oogl2oao. Adapun sampelpenelitian adalah semua mahasiswa prodi pKO

angkatan zooglzo]Lo yang meng-ambil matakuliah dasar gerak pencak silat. Teknik peng-ambilan sampel dengan menggunakan purpo-sive sampling.

lnstrumen yang digunakan dalam pene-litian ini menggunakan angket tertutup, yaituangket yang disajikan dalam bentuk sedemiki-an rupa sehingga responden tinggal memberi-kan tanda ,V,, pada jawaban yang dipilih.Butir-butir peftanyaan dalam angket ini diberipilihan jawaban "Ya" untuk mengindikasikanpersepsi positif dan "Tidak" untuk mengindika-sikan persepsi negatif. Pada angket inijawab-an "Ya" diberi skor r dan jawaban ,,Tidak,,

diberi skor o.

Uji validitas dilakukan untuk seleksi itemdengan cara melihat koefisien korelasi tiap itemyaitu dengan mengkorelasikan skor masing-masing item dengan skor total keseluruhan itemdengan menggunakan formula koefisien korelasi

product moment dari Pearson. pengolahan datadrlakukan dengan menggunakan program kom-puter SPSS for windows 13. Sedangkan untukmenguji reliabilitas instrumen digunakan tek-nik Kuder-Richardson (KR-zo). Adapun untukanalisis data pada penelitian ini meng-gunakanmetode statistik deskriptif, dimana teknikperhitungan untuk masing-masing faktordalam angket dengan menggunakan persen-ta se.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANHasil Penelitian

Pelaksanaan pengambilan data dilaku-kan pada bulan tanggal 9 Agustus zoro sampai

PERSEPSI MAHASISWA PRODI PKOTERHADAP A -MArA KULTAH DAsAR GERAK pENcAK srLAr | 6 5

Page 11: JURNAL ISSA

J 4RNAL t L-/\4|AH KEoL-+t-tRAqAANAWAN HARIONO

dengan tanggal 14 Agustus zoro. Hasil dari

pengumpulan data kasar selanjutnya dirang-

kum dalam rekaman data untuk mempermu-

dah proses analisis. Jawaban responden dipi-

lah menjadi jawaban yang mengindikasi-kan

persepsi positif dan persepsi negatif pada tiap-

tiap butir. Dari jawaban tiap-tiap butir sela-

njutnya dijumlahkan pada masing-masing

faktor dan dianalisis dengan menggunakan

persentase. Adapun analisis dilakukan dengan

melalui analisis faktor dan analisis konstrak.

r. Analisis Faktor

Persepsi mahasiswa Prodi PKO terha-

dap mata kuliah dasar gerak pencak silat

dibedakan menjadi dua arah, yaitu persepsi

positif dan persepsi negatif. Arah persepsi ter-

sebut dapat dilihat dari bagaimana responden

menjawab pertanyaan yang diajukan. Persepsi

positif ditunjukkan dengan jawaban "ya" dan

persepsi negatif ditunjukkan dengan jawaban

"tidak"

a. Persepsi Mahasiswa Prodi PKO Angkatan

zooglzoto terhadap Kompetensi Mata

Kuliah Dasar Gerak Pencak Silat

Jumlah peftanyaan pada faktor I sebanyak r3

butir dan jumlah responden sebanyak 78.

Dengan demikian, nilai harapan tertinggi

(NHT) adalah t3 x 78 - 1-cl1-4. Jawaban yang

bernilai positif dan negatif kemudian

dijumlahkan selanjutnya dibagi dengan NHT

dan dikalikan tooo/0. Adapun hasil analisis

faktor I seperti dalam tabel 6 berikut.

Tabel 5. Frekuensi dan Persentase Faktor

Kompetensi

Persepsi Frekuensi Persen (%)

Positif 443 40,73

Negatif 6or 59,27

Hasil tersebut menunjukkan bahv, =

sebesar 4o,730/o mahasiswa program studi PK langktan zooglzoto memiliki persepsi posr:'

terhadap kompetensi mata kuliah dasar ger:,

pencak silat dan sebesar 59,270/o memi 'persepsi negatif.

b. Persepsi Mahasiswa Prodi PKa

terhadap Proses Pembelajaran Ma'.a

Kuliah Dasar Gerak Pencak SilatJumlah pertanyaan pada faktor

sebanyak 15 butir dan jumlah responc:-

sebanyak 78. Dengan demikian, nilai hara::-tertinggi (NHT) adalah r5 x 78 = tt7o. Jawa::-yang bernilai positif dan negatif kemuc :-dijumlahkan selanjutnya dibagi dengan l'.-*dan dikalikan tooo/o. Adapun hasil ana :faktor ll seperti dalam tabel 7 berikut.

Tabel 6. Frekuensi dan Persentase Fa.:-Proses Pembelajaran

Persepsi FrekuensiPersen

(o/o)

Positif 748 63,93

Negatif 422 36,o7

Hasil tersebut menunjukkan ba -

sebesar 63,930/o mahasiswa program stud :" -.angkatan zooglzoro memiliki persepsi p-- :'

terhadap proses pembelajaran mata . -

dasar gerak pencak silat dan sebesar 3: --=memiliki persepsi negatif.

c. Persepsi Mahasiswa Proditerhadap Sarana dan PrasaranaKuliah Dasar Gerak Pencak SilatJumlah pertanyaan pada fak:

sebanyak B butir dan jumlah resp: -

sebanyak 78. Dengan demikian, nilai h=";

tertinggi (NHT) adalah B x 78 = 624. )e''"=

84 t Jurnal ISSA Februari 2013, Tahun II, No. 3

yang bernilai positif dan negatif ke-

Page 12: JURNAL ISSA

dijumlahkan selanjutnya dibagi dengan NHT

dan dikalikan too0/0. Adapun hasil analisis

faktor lll seperti dalam tabel 8 berikut.

Tabe[ 7. Frekuensi dan Persentase FaktorSarana dan Prasarana

Persepsi FrekuensiPersen

(o/o)

Positif 425 5B,rrNegatif 199 3r,89

Hasil tersebut menunjukkan bahwa

sebesar i9,tto/o mahasiswa program studi PKO

angkatan zooglzor: memiliki persepsi positifterhadap sarana dan prasarana yang

digunakan pada pembelajaran mata kuliah

dasar gerak pencak silat dan sebesar 3:.,Bgo/o

memiliki persepsi negatif.

z. Analisis Konstrak

Analisis konstrak dilakukan untukmengetahui persepsi mahasiswa Prodi PKO

Angkatan zooglzo:.o terhadap mata kuliah

dasar gerak pencak silat. Jumlah pertanyaan

pada angket sebanyak 36 butir dan jumlahresponden sebanyak 78. Dengan demikian,nilai harapan tertinggi (NHT) adalah 16 x 78 =z8o8. Jawaban yang bernilai positif dan

negatif kemudian dijumlahkan selanjutnya

dibagi dengan NHT dan dikalikan tooo/0.

Adapun hasll analisis seperti dalam tabel 9berikut.

Tabel 8. Frekuensi dan Persentase Persepsi

Mahasiswa Prodi PKO Angkatan zooglzototerhadap Mata Kuliah Dasar Gerak Pencak

Silat

J 4RNAL I L-/\4 IAH KEOL*HR,A iIAr'.N

Persepsi Frekuensi o/o

Positif r586 56,48Negatif 1-222 43,52

Hasil tersebut menunjukkan bahwa

sebesar 56,480/o mahasiswa program studi

PKO angkatan zoog/zoro memiliki persepsi

positif terhadap mata kuliah dasar gerak

pencak silat dan sebesar 43,52o/o memilikipersepsi negatif.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis data

mengenai persepsi mahasiswa program studi

PKO angkatan zooglzoto terhadap mata

kuliah dasar gerak pencak silat dapatdijabarkan sebagai berikut:

Hasil analisis pada faktor I menunjukkanbahwa sebesar 4o,730/o mahasiswa program

studi PKO angkatan zooglzo::o memilikipersepsi positif terhadap kompetensi mata

kuliah dasar gerak pencak silat dan sebesar

59,270/o memiliki persepsi negatif. Hal ini

mengindikasikan bahwa sebagian besar

mahasiswa program studi PKO angkatanzooglzoro menganggap mata kuliah dasar

gerak pencak silat tidak memiliki kompetensiyang baik. Artinya, mahasiswa beranggapan

bahwa mata kuliah dasar gerak tidak perlu

diajarkan pada program studi PKO, khususnya

angkatan zooglzoto.Pendidikan Kepelatihan Olahraga

merupakan salah satu program studi di bawah

naungan Jurusan Pendidikan KepelatihanFakultas llmu Keolahragaan Universitas Negeri

Yogyakarta yang mengembangkan ilmu

kepelatihan olahraga. Untuk itu, calon

mahasiswa yang mendaftar pada program

studi PKO harus memiliki kemampuan

PERSEPSI MAHASISWAPRODI PKOTERHADAP ^ FMArA KUuAH DAsAR GERAK pENcAK srlAr | 6 )

Page 13: JURNAL ISSA

J 4RNAL t LM IAH Ke o LA|+R'^qAA N

AWAN HARIONO

keterampilan pada cabang olahraga yang

dipilih. Keadaan tersebut memungkinkan bagi

mahasiswa prodi PKO memiliki pemikiran

bahwa belajar cabang olahraga lain tidak

penting bagi mereka. Selain itu, belum adanya

sosialisasi kurikulum terhadap calon maha-

siswa mengakibatkan sebagian mahasis-wa

tidak memiliki gambaran terhadap mata kuliah

yang akan dihadapi selama proses pembelajar-

an.

Hasil analisis pada faktor ll menunjukkan

bahwa sebesar 63,930/o mahasiswa program

studi PKO angkatan zooglzo::o memiliki

persepsi positif terhadap proses pembelajaran

mata kuliah dasar gerak pencak silat dan

sebesar 36,o70/o memiliki persepsi negatif' Hal

ini mengindikasikan bahwa sebagian besar

mahasiswa program studi PKO angkatan

zooglzoro memiliki persepsi positif terhadap

penerapan proses pembelajaran mata kuliah

dasar gerak pencak.

Pembelajaran merupakan suatu proses

dimana ada suatu materi ajar yang disampai-

kan dan harapannya dapat memberikan suatu

manfaat dalam pembelajaran tersebut. Proses

pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan

mencapai tujuan apabila terjadi interaksi yang

baik antara pendidik dan peserta didik'

Dengan demikian diperlukan adanya komuni-

kasi yang baik antara pendidik dan peserta

didik sehingga semua dapat berperan aktif

dalam proses pembelajaran.

Peran aktif mahasiswa dalam proses

pembelajaran sangat dipengaruhi oleh

kemampuan dosen dalam menciptakan

lingkungan belajar yang kondusif' Untuk itu,

dosen harus memiliki kreativitas yang tinggi

dalam penerapan metode mengajar sefta

mengembangkan media dan model pembela-

jaran sehingga dapat meningkatkan minat dan

motivasi belajar mahasiswa. Dengan demiki-

an, motif yang rendah dari mahasiswa terha-

dap mata kuliah dasar gerak pencak silat dapat

ditingkatkan dengan cara mengembangkan

media dan model pembelajaran yang lebih

bervariasi.

Hasil analisis pada faktor lll menunjuk-

kan bahwa sebesar 69,tt0/o mahasiswa pro-

gram studi PKO angkatan zoog/zoro memiliki

persepsi positif terhadap sarana dan prasarana

pembelajaran mata kuliah dasar gerak pencak

silat dan sebesar 3:,Bgo/o memiliki persepsi

negatif. Hal ini mengindikasikan bahwa sarana

dan prasarana pembelajaran merupakan

faktor penting yang harus diperhatikan dalam

pelaksanaan pembelajaran. Artinya, sarana

dan prasarana yang digunakan sangat mempe-

ngaruhi motivasi mahasiswa dalam mengikuti

proses pembelajaran. Untuk itu, sarana dan

prasarana pembelajaran harus dioptimalkan

baik dari segi pemanfaatan maupun pemeliha-

raannya.

Hasil analisis konstrak menunjukkan

bahwa sebesar 56,480/o mahasiswa Program

studi PKO angkatan zooglzoto memiliki

persepsi positif terhadap mata kuliah dasar

gerak pencak silat dan sebesar 44,52o/o

memiliki persepsi negatif. Hal ini menunjukkan

bahwa sebagain besar mahasiswa program

studi PKO angkatan zooglzo:io masih memiliki

persepsi positif terhadap mata kuliah dasar

gerak pencak silat.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa: sebesar

56,48o/omahasiswa program studi PKO angkatan

zooglzo::o memiliki persepsi positif terhadap

86 t JurnalISSA Februari 2013, Tahun II, No' 3

Page 14: JURNAL ISSA

mata kuliah dasar gerak pencak silat,sedangkan sebesar 44,52.0/o memiliki persepsinegatif. Hasil tersebut menunjukkan bahwamata kuliah dasar gerak pencak silat masihperlu untuk diberikan pada mahasiswaprogram studi Pendidikan Kepelatihan OIah_

raga FIK UNY. Adapun saran yang diberikanuntuk meningkatkan persepsi mahasiswaprogram studi PKO, di antaranya: (r) perlu

adanya sosialisasi dari program studi tentangkurikulum yang akan digunakan dalam prosespembelajaran baik pada calon mahasiswamaupun stakeholder, dan (z) Bagi peneliti lainyang akan melakukan penelitian sejenissebaiknya lebih cermat dalam menggalipersepsi dengan cara menambah jumlahfaktor maupun indikatornya.

DAFTAR PUSTAKA

Awan Hariono dan Siswantoyo. (zoo8). pencak

Silat Untuk Usia Dini. yogyakarta:Fa kultas llmu Keola h ragaa n (FlK)Universitas Negeri Yogya karta (UNy).

Burhan Nurgiantoro; Gunawan & Marzuki.(zooz). Statistik Terapan tJntukPenelitian llmu-ilmu Sosial. yogyakarta:Gajah Mada University Press.

Dimyati dan Mudjiyono. (zoo3). Belajar danPembelajaran. Ja karta: Rieneka Cipta.

Heitmann, Helen M. and Kneer, Marian E.

(tgl6). Physical Education lnstructionalTechniques, An lndividualized HumanisticApproach. Englewood Chliffs, N. J.

Prentice-Hall, lnc.

Kartini Kartono. (rggo). Psikologi Anak(Psikologi Perkembangan). Bandung:Madar Maju

J 4R NAL r LMTAH KEoL^F|R,A .IAr'.N

Lawther, John D. (tglil. The Learning andPerformance of physical Skills.Englewood Cliffs, N. J.: pretice-Hall, lnc.

Magill, Richarda. (r98o). Motor Learning,Concepts and Applications. Dubuque.Towa : Brown Company publisher.

Purwadarminta, W. J. S. (r98a). Kamus UmumBahasa lndonesia. Jakarta: pN BalaiPustaka.

Sage, George H., (rg8+). Motor Control andLearning (A Behavioral Emphasis).lllinois: Human Kinetics publishers. lncCompaign.

Saifuddin Azwar. (zoor). Metode penelitian.Yogyakarta: Pustaka pelajar Offset.

Schmidt, Richard A. (1988). Motor Control andLearning: A Behavioral Emphasis.Champign, lllinois: Human KineticsPublishers, lnc.

Singer, Robert N. (r98o). Motor Learning andHuman Performance (An Application toMotor Skills and Movement Behaviors).New York: Macmillan publishing Co. lnc.

Soepartono. (zooo). Sarana dan prasarana

Olahraga. Jakarta; DepartemenPendidikan Nasional. DirektoratJenderal Pendidikan Dasar danMenengah.

PERSEPSI MAHASISWA PRODI PKOTERHADAP a-MArA KULTAH DAsAR GEMK pErucar srrlr I 6 I

Page 15: JURNAL ISSA

1.

2.3.

4.5.6.

7.

PETUNJUK PENYUMBANG ARTIKELArtikel merupakan hasil penelitian atau kajian ilmiah suatu masalah aktual dalam bidangkeolahragaan, dan belum pernah dipublikasikan.Panjang artikel maksimal3000 kata atau 20 halaman, kuarto 2 spasi, font:Arial 11.Artikel dibuat rangkap dua beserta file dikirim ke Redaksi iur"r-issn atau metatui e-mait denganalamat: ([email protected]. id)Judulartikel harus jeras, informatif, tioak tertr oari 15 kata, dan mengandung kata kunci.Nama penulis artikelditulis.dibawah judultanpa gelal disertairrrriiin.trnsiasalserta alamate-mail.Artikel disertai abstrak

f.a-ta1..!a!asa tnigris, ditutis naratii m"mrrt tujuan, metode serta hasitpenelitian (bita hasit penetitian), tidak tebih Oa'rIt SO fata.Artikel ditulis dalam bahasa lndonesia baku, memu.at: (1) judul, (2) abstrak, (3) pendahutuan, (4)

ilffif ,:ffilitian, (5) hasil dan pembahasan, (6) simputan o-*'saran, (7) ornrr'pusirr.a, oan (a)

8. Naskah yang diterbitkan.dikenakan biaya Rp 300.000,00; penutis akan diberi 2 (dua) eksemptar cetak_ lengkap dan 4 (empat)cetak lepas.9. Contoh p_enunjukkan sumber acuan dengan cara sebagai berikut:a' "spiridon Loues was dreame4-iike many men who live or work alone, apart from other man,,(Raymond Kennedy, 1 97 I :16).b' sebagaimana dikemukakan oleh Raymond Kennedy (1gr1:16), ,,spiridon

Loues was dreamer,like many men who live orwork alone, apartfrom othrim'rn,,.c' Raymond Kennedy (1s71) menyatakan bahwa spiriJon Loues, si juara tari Marathon padaolympiade pertama, adalah seorang pemimpi, seoagai;ana layaknya kebanyakan orang yang_ hidup atau bekerja sendirian, terpisalidari ,riy"rr["ijrrr.10. Gambar, grafik,dan tabeldisajikan dengan ketentuan:

I f.gto untuk gambar harus cukuplajam/jetas;b. Ukuran gambar, grafik, taber, dan iebagainya oisesuaikan dengan haraman;

_ c. Semuanyadiberinomordandiacudalamteks.1 1. Contoh penyusunan daftar pustaka:

Sukadiyanto.(2010). pengantar TeoriAgung.

Tomoliyus (2001). permainan Basket dalam pendekatanNasional.

Lexy J' Moleong' (2006). Metodologi Penelitian Kuatitatif (edisi revisi). Bandung: pr RemajaRosdakarya.

to'o"bl[xoi;o' (2000) Theory and Methodotogy of rraining. Dubuque towa: Kendat/Hut pubtishing

Miles, Matthew B. And A. Mitchel Huberman. (1992). Analisis Data Kuatitafili Diterjemahkan TjetjepRohendiRohidi. Jakarta: Ul press.

Weinberg, Robert, S. & Gould, Daniel.Champaign: Human Kinetics.

(2003). Foundation of Sport and Exercise Psychology.

Dan Metodologi Metatih Fisik. Bandung: CV Lubuk

Iakfis. Jakarta: Departemen pendidikan

Morgan, clifford r'' et.all. (19s0). lntroduction to Pyschotogy, Tth ed., New york: McGraw-Hilt BookCompany.

Meaney' Peter & culka, Sarie. (2005). wa pygs;A Fun Approach to Teaching swimming and watersafety.433 welington st crifton Hi[, VictoriaAustraria irioa.

De vries' Leonard A' (2003). "strategy for Pcople Empowering and_Building capacity forAcceleratingLocal Develop.ment rhrough Sport: Typical lssue in i"ii|, trt"rnaionat' co,nrein"e on sportand sustainabre Deveropment.yogyakartr, 1 g.,.1 3tn september 2003.

http://www'tandf.co.uk/journals; Publication Date: 200g-07-00; source: physicat Education and sporteeaagogy, vuis pzas-310 Jul 2009;Title: "Effects oi r"i, ptay lnstruction on student sociatskills during a Mlddle school sport Education Unit". oiunggah r s ol;semoer ior i p.i1ur 1 0.30 wib.

12' Biodata penulis ditulis dalam bentuk narasi, memuat nama lengkap, gelar, tempat dan tanggal lahir,pendidikan terakhir, instansi tempat kerja/nama lembaga, serta noriortelepon/hp dan alamat e-mail.