judi berdasarkan hukum islam, fatwa ulama, hadist dan hukum positif indonesia

14
MAKALAH HUKUM ISLAM Judi Berdasarkan Hukum Islam, Fatwa Ulama, dan Peraturan yang Berlaku di Indonesia Diajukan sebagai tugas mata kuliah Hukum Islam Disusun oleh : Chairina Febrian Ramadhanty 1206240833 Hiyal Ulya Fillah 1206209974 Muhammad Ilham Bakhti 1206240852 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA 2013

Upload: hiyal-ulya-fillah

Post on 30-Dec-2014

620 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Tugas Mata Kuliah Hukum islam

TRANSCRIPT

Page 1: Judi Berdasarkan Hukum Islam, Fatwa Ulama, Hadist Dan Hukum Positif Indonesia

MAKALAH HUKUM ISLAM

Judi Berdasarkan Hukum Islam, Fatwa Ulama, dan

Peraturan yang Berlaku di Indonesia

Diajukan sebagai tugas mata kuliah Hukum Islam

Disusun oleh :

Chairina Febrian Ramadhanty 1206240833 Hiyal Ulya Fillah 1206209974 Muhammad Ilham Bakhti 1206240852

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA

2013

Page 2: Judi Berdasarkan Hukum Islam, Fatwa Ulama, Hadist Dan Hukum Positif Indonesia

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan kekuatan

dan kebijaksanaan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ’’Judi

Berdasarkan Hukum Islam, Fatwa Majelis Ulama, dan Peraturan yang Berlaku di

Indonesia” tepat pada waktunya.

Tugas ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata Hukum Islam. Dan juga kami

mengucapkan terimakasih kepada.

1. Ibu Sulaikin Lubis S.H., M.H. dan Ibu Wirdyaningsih S.H., M.H. yang telah

banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada kami sehingga terwujudnya

makalah ini.

2. Seseorang yang selalu ada di hati kami, terima kasih atas kesetiaanmu serta

nasihat dan motivasi yang telah diberikan.

3. Semua pihak yang tidak sempat kami sebutkan satu per satu yang turut membantu

kelancaran dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik

dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan

wawasan kami. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk

menyempurnakan makalah ini.

Akhirnya, kami mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat,

khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.

Depok, 9 Mei 2013

Penulis

Page 3: Judi Berdasarkan Hukum Islam, Fatwa Ulama, Hadist Dan Hukum Positif Indonesia

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................ 1

1.4 Manfaat Penulisan ...................................................................................... 2

1.5 Sistematika Penulisan ................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 3

2.1 Pengertian dan Jenis-Jenis Judi .................................................................. 3

2.2 Judi berdasarkan Al-Quran ......................................................................... 3

2.3 Judi berdasarkan Fatwa Ulama ................................................................... 5

2.4 Judi berdasarkan Hadist .............................................................................. 7

2.5 Judi berdasarkan Peraturan yang Berlaku di Indonesia .............................. 9

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 10

3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 10

3.2 Saran ........................................................................................................... 10

DAFTAR ISI ............................................................................................................. 11

Page 4: Judi Berdasarkan Hukum Islam, Fatwa Ulama, Hadist Dan Hukum Positif Indonesia

  1  

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu Negara yang menganut berbagai macam sistem

hukum, salah satunya ialah Hukum Islam. Dahulu, orang – orang Eropa menyebut

Hukum Islam sebagai Mohammedaansch Recht, yaitu ajaran atau aturan – aturan

yang dibawa oleh Nabi Muhammad S.A.W . Namun Hukum Islam kini telah

berkembang di seluruh dunia. Sumber – sumber Hukum Islam itu sendiri adalah (1)

Al – Qur’an, (2) As- Sunnah, serta (3) Akal Pikiran yang berguna untuk

menyelesaikan permasalahan – permasalahan yang ada dalam kehidupan. Terus

berkembangnya peradaban manusia tentu saja akan menimbulkan permasalahan –

permasalahan yang baru dan membutuhkan penyelesaian yang baru namun tidak

bertentangan dengan aturan yang telah ada. Salah satu persoalan yang terus

berkembang ialah judi, tentu sudah diketahui bahwa hal tersebut merupakan sesuatu

yag haram. Tapi kita pun perlu mengetahui hal tersebut dalam berbagai pandangan,

tidak hanya dalam Hukum Islam, namun juga dalam pandangan hukum positif yang

berlaku di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah pengertian Judi?

2. Apa saja jenis-jenis Judi?

3. Bagaimana Al-Quran memandang judi?

4. Bagaimana judi berdasarkan Fatwa Ulama?

5. Bagiamana judi berdasarkan Hadist?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas

dari mata kuliah Hukum Islam serta menambah pengetahuan dan mengetahui lebih

lanjut mengenai judi dalam pespektif hukum islam.

Page 5: Judi Berdasarkan Hukum Islam, Fatwa Ulama, Hadist Dan Hukum Positif Indonesia

  2  

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memperkaya wawasan penulis

pribadi serta pembaca mengenai judi berdasarkan perspektif hukum islam, majelis

ulama hadist, dan hukum positif Indonesia.

1.5 Sistematika Penulisan

Makalah ini dususun secara sistematis melalui pembagian bab yang berjumlah tiga

buah, yaitu bab pendahuluan, bab pembahasan, dan bab penutup. Adapun bab

pendahuluan terdiri atas: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat

penulisan, dan sistematika penulisan. Sedangkan bab pembahasan dibagi berdasarkan

dasar yang digunakan dalam membahas topik judi, yakni Al-Quran, Fatwa Ulama,

Hadist, dan Peraturan yang berlaku di Indonesia.

Page 6: Judi Berdasarkan Hukum Islam, Fatwa Ulama, Hadist Dan Hukum Positif Indonesia

  3  

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Jenis-Jenis Judi

T.M Hasbi Ash - Shiddieqy mengartikan judi atau maisir sebagai segala bentuk

permainan yang terdapat wujud kalah-menangnya; pihak yang kalah memberikan

sejumlah uang atau barang yang disepakati sebagai taruhan kepada pihak yang

menang.1

Sejak lama permainan judi telah dikenal oleh manusia. Pada zama Jahiliah,

masyarakat Arab sangat menggemari permainan ini. Mereka menyebut permainan ini

dengan al-maisir. Pada masa itu mereka mengenal dua bentuk judi, yaitu al –

mukhatarah dan at – tajziah. Dalam bentuk al-mukhatarah dua orang laki-laki atau

lebih menempatkan harta dan istri mereka masing-masing sebagai taruhan dalam

suatu permainan. Orang yang berhasil memenangkan permainan itu berhak

mengambil harta dan istri dari pihak yang kalah. Bentuk ini diriwayatkan oleh Ibnu

Abbas. Sedangkan dalam bentuk at-tajzi’ah permainannya adalah judi yang

dilakukan orang-orang Arab kala itu untuk menolong fakir miskin dengan

menggunakan sepuluh lot yang masing-masing diberi nama sesuai dengan bagian

daging unta yang akan mereka peroleh. Dalam permainan tersebut, 10 orang bermain

kartu. Dari potongan kartu yang jumlahnya 10 diberi angka 1 – 7 dengan 3 kartu

kosong, sehingga semua angkanya berjumlah 28 bagian. Untuk semua peserta diundi

untuk mengambil potongan daging sesuai angka, untuk yang mendapat kartu kosong

dinyatakan kalah dan harus membayar harga unta. Bentuk semacam ini sesuai dengan

yang dikemukakan oleh Imam Al-Qurtubi.2

2.2 Judi berdasarkan Al-Quran

Judi merupakan suatu hal yang dilarang atau diharamkan oleh Islam. Hal ini

tercantum dalam kitab suci Al-Quran. Terdapat tiga ayat yang mengatur mengenai

judi, yakni ayat 219 dari Surah al-Baqarah, ayat 90 dan 91 dari Surah al-Maidah.                                                                                                                1  Ash-shiddieqy, T.M Hasbi. Al-Islam II. Jakarta : Bulan Bintang, 1997. 2  Ade Armando, Ensiklopedi Islam untuk Pelajar, Jakarta : PT Ichtiar Baru Van Hoeve, Jilid 3, hlm. 63

Page 7: Judi Berdasarkan Hukum Islam, Fatwa Ulama, Hadist Dan Hukum Positif Indonesia

  4  

Perlu diketahui bahwa ketiga ayat tersebut juga membahas mengenai arak, sehingga

judi dan arak memiki posisi yang sama. Pengharaman judi di dalam Al-Quran berlaku

secara bertahap dan bukan secara sekaligus. Hal ini dikarenakan kondisi sosial

masyarakat pada zaman tersebut yang sudah terbiasa dengan arak maupun judi.

Sehingga untuk memecahkan permasalahan tersebut harus di mulai dengan

menerangkan kepada masyarakat bagaimana rusaknya pemikiran mereka mengenai

ketuhanan dan membimbing mereka kepada Ilah Tuhan yang sebenarnya. Setelah

jiwa mereka tulus kepada Allah dan mereka tidak punya pilihan lain selain apa yang

dipilihkan Allah, maka pada waktu itu dimulailah tugas-tugas dengan syiar-syiar

ta’abbudiyah. 3

Maka dari itu, ayat mengenai judi yang turun pertama kali merupakan

pendahuluan dari pengharaman arak dan judi yang pasti, yakni Al-Baqarah ayat 219

yang berbunyi

ااكبر ممنن ...ععههممااننفف عنٌسٴٔولونك االلخخممرر وواالٌمسر ققلل فهٌھما ٕ◌ااثم كبٌر ووممننااففعع للللننااسس وٕوااثمهھما ◌ٴٔ

Artinya : Mereka bertanya kepadamu (Wahai Muhammad) mengenai arak dan judi.

Katakanlah : “Pada keduanya ada dosa besar dan ada pula beberapa manfaat bagi

manusia tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya…”

Di dalam ayat ini pengharaman tidak disebutkan dengan tegas, melainkan dengan

cara sindiran. Ayat ini menyatakan bahwa selain terdapat dosa yang besar dalam judi,

juga terdapat beberapa manfaat darinya. Manfaat judi ialah kemenangan yang

dihasilkan oleh sebagian orang yang terlibat di dalamnya, maka dari hasil itu ia dapat

membelanjakannya buat dirinya sendiri dan keluarganya. 4 Namun, dosa yang ada

pada judi lebih besar dari manfaatnya. Dosa yang ada pada judi akan disebutkan

dalam Surah al-Maidah ayat 91.

Setelah diturunkannya Al-Baqarah ayat 219, Allah kemudian menurunkan

firmannya dalam Surah al-Maidah ayat 90 – 91 yang berbunyi:

اانن ٌ◌ووقع بٌنكم االلععددااووةة ووااأأللننصصاابب ززااللممووااأألل ررججسس ممنن ععمملل االٌشطانن (90) ففااججتتننببووهه ٕ◌اانما ٌ◌رٌردد االٌشطانن ◌ٴٔ                                                                                                                3    Sayyid Quthh, Tafsir Fi Zhilalil-Quran Jilid 3 (Jakarta:Gema Insani Press, 2002), hal 323  4   Al-Imam Abul Fida Isma’il Ibnu Kasir Ad-Dimasyqi, Tafsir Ibnu Kasir Juz 2 (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2000), hal 407

Page 8: Judi Berdasarkan Hukum Islam, Fatwa Ulama, Hadist Dan Hukum Positif Indonesia

  5  

اانتم ممننتتههوونن (91) االخمٕراانما وو االٌمسر فًواالبغضاء االلخخممرر وواالٌمسر وٌوصدكم ععنن ذذككرر ههللللاا ووععنن االلصصااللةة ففههلل ◌ٴٔ

Artinya : [90] Wahai orang-orang yang beriman! Bahwa sesungguhnya arak, dan

judi, dan pemujaan berhala, dan mengundi nasib dengan batang-batang anak panah

adalah (semuanya) kotor (keji) dari perbuatan Syaitan. Oleh itu hendaklah kamu

menjauhinya supaya kamu berjaya. [91] Sesungguhnya Syaitan itu hanyalah

bermaksud mahu menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu dengan

sebab arak dan judi, dan mahu memalingkan kamu daripada mengingati Allah dan

daripada mengerjakan sembahyang. Oleh itu, mahukan kamu berhenti (daripada

melakukan perkara-perkara yang keji dan kotor itu atau kamu masih berdegil) ?

Ayat 90 dan 91 dari Surah al-Maidah ini sangat lantang dan jelas dalam

menjelaskan pengharaman arak dan judi. Dalam ayat 90 Surah al-Maidah, judi di

senafaskan dengan menyembah berhala dan mengundi nasib untuk membayangkan

besarnya dosa judi sehingga dilarang bersama dengan dosa syirik itu sendiri. Di

samping itu, ayat 91 secara khusus menyebutkan dosa atau keburukan dari judi, yaitu

menimbulkan permusuhan dan kebencian, serta memalingkan manusia dari

mengingat Allah dan melaksanakan sembahyang. Ayat ini mengandung ancaman dan

peringatan bagi umar muslim. 5Karena sifat dari kedua ayat yang bersifat keras

melarang judi tersebut, maka sahabat Rasulullah, yakni Umar berkata, “Kami telah

berhenti, kami telah berhenti”

2.3 Judi berdasarkan Fatwa Ulama

Mengenai judi masih terdapat banyak perdebatan pro dan kontranya, dikarenakan

zaman semakin berkembang, terkadang sesuatu dapat tidak sepenuhnya memenuhi

‘illat judi atau maisir. Maka dari itu, ulama pun memiliki pendapatnya masing –

masing mengenai hal – hal tersebut berdasarkan pemikirannya.6

T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy mengatakan bahwa meskipun lotre masuk dalam

kategori haram, namun keharamannya tidaklah sama dengan keharaman qimar atau

                                                                                                               5  Al-Imam Abul Fida Isma’il Ibnu Kasir Ad-Dimasyqi, Tafsir Ibnu Kasir Juz 7 (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2000), hal 34 6 Ash-shiddieqy, T.M Hasbi. Al-Islam II. Jakarta : Bulan Bintang, 1997. Hlm.

 

Page 9: Judi Berdasarkan Hukum Islam, Fatwa Ulama, Hadist Dan Hukum Positif Indonesia

  6  

maisir karena pada qimar dan maisir langsung menimbulkan permusuhan,

pertengkaran bahkan terkadang sampai tikam-menikam antara yang menang dan yang

kalah. Dalam lotre ini tidak terdapat yang demikian. Namun, terdapat pula hal-hal

yang menyamakannya dengan qimar atau maisir. Muktamar Majlis Tarjih

Muhammadiyah di Sidoarjo pada tanggal 27 - 31 Juli 1969, seperti yang dikutip

Masjfuk Zuhdi, memutuskan antara lain bahwa Lotre Totalisator (Lotto), Nasional

Lotre (Nalo) dan sesamanya adalah termasuk perjudian, sehingga hukumnya haram.

Disebutkan pula dalam sebuah hadits yang diambil oleh Sirajuddin Abbas dari

Syarah Muslim Juz XV dan Sunan Abu Daud Juz IV bahwa :

شيیرفكاءنماصبغ لنردد با لعب من: لل ووسلمقا عليیهھ ااهللا صلى االنبي اابيیهھاانن بريیدةةعن بن سليیمانن عن

(مسلموواابوددااوودد ررووااهه) خنزيیر لحم فى يیدهه

Artinya : Dari Sulaiman bin Burdah dari Bapaknya Burdah r.a. beliau berkata : “

Berkata Nabi Muhammad SAW : “Barang siapa yang bermain dadu, maka ia telah

membenamkan tangannya ke dalam daging dan darah babi” (HR Imam Muslim dan

Abu Daud ).Walaupun dalam hadits ini hanya dikatakan main dadu, tetapi maksudnya

sekalian permainan yang bertaruh adalah judi, walaupun main catur, domino, teka-

teki, kelereng, laying-layang dan sebagainya. Kemudian Siradjuddin Abbas juga

mengambil sebuah hadits dari kitab Hadits Abu Daud :

(اابوددوودد رروواا) ووررسولهھ ااهللا االنرددفقدعصى لعب من : ووسلم عليیهھ ااهللا صلى االنبي الل

Artinya : Rasulullah SAW berkata : “Barangsiapa bermain dadu, maka ia telah

mendurhakai Allah dan Rasulnya” (HR Abu Daud).7

Almarhum Prof KH Ibrahim Hosen, LML (1917-2001). Pakar ushul fikih (filsafat

hukum Islam) dan fikih perbandingan lulusan Universitas Al-Azhar, Mesir, ini

memimpin Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dua dasawarsa (1981-

                                                                                                               7  Abdul Azis Dahlan, et al., Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve, Cet. ke-1, 1997,

hlm. 1053

Page 10: Judi Berdasarkan Hukum Islam, Fatwa Ulama, Hadist Dan Hukum Positif Indonesia

  7  

2000). Ia menerbitkan buku Ma Huwa al-Maisir: Apakah Judi itu? (1987). Ia meriset

berbagi literatur fikih yang mengupas maisir (ia artikan judi Arab). Ibrahim

berkesimpulan, definisi maisir yang diharamkan Al -Quran adalah ''Permainan yang

mengandung unsur taruhan yang dilakukan berhadap hadapan.''

Tidak setiap undian adalah judi. Nabi biasa mengundi istrinya untuk diajak

bepergian. Tidak setiap untung -untungan adalah maisir. Karena jual -beli dan sewa -

menyewa juga mengandung untung -untungan. Mengutip Imam Syafi'i, Ibrahim

mengatakan, "'Illat (alasan) haramnya maisir adalah ''taruhan dan berhadapan''.

Hikmah dari 'illat itu adalah karena ''taruhan yang berhadap- hadapan'' dapat

menimbulkan permusuhan dan lupa Allah. Maisir bukan haram li dzatihi (sifat

dasarnya), melainkan haram li sadz dzari'ah: sebagai tindakan preventif untuk

mencegah kerusakan. SDSB bukanlah maisir, karena tidak ada unsur berhadap -

hadapan. Statusnya mubah. Hanya saja, bila dalam prakteknya, SDSB menimbulkan

ekses negatif, berlaku kaidah "mencegah kerusakan harus didahulukan". Perbuatan

mubah bisa berubah haram bila menimbulkan kerusakan. Menurut Ibrahim, yang

berwenang menetapkan SDSB lebih banyak dam pak buruk atau tidak adalah

pemerintah. Setelah pemerintah menyatakan SDSB berdampak buruk, Ibrahim

berpendapat SDSB haram. Bukan karena statusnya judi, tapi karena pemicu

kerusakan, berdasarkan penilaian pihak berwenang. Setelah didemo oleh para ulama

maupun tokoh-tokoh yang mengkritisi tentang undian judi resmi berhadiah ini,

akhirnya Soedomo menutup SDSB tersebut. Ibrahim Hosen pun berpendapat bahwa

SDSB tidak termasuk kedalam maisir, karena hanya merupakan suatu sumbangan

yang disertai hadiah dan tidak mendatangkan permusuhan karena tidak berhadapan

muka.

2.4 Judi berdasarkan Hadist

Judi adalah perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT, dahulu perbuatan ini sering

sekali di lakukan oleh bangsa arab sehingga berjudi menjadi suatu kebiasaan di

kalangan bangsa arab pada saat itu. Pada masa itu orang arab rela untuk

mempertaruhkan harta bahkan istri dan anaknya, sehingga apabila ada pihak yang

kalah maka akan menimbulkan kebencian dan dendam di kalangan bangsa arab.

Page 11: Judi Berdasarkan Hukum Islam, Fatwa Ulama, Hadist Dan Hukum Positif Indonesia

  8  

Dikarenakan judi lebih banyak mudhoratnya ketimbang manfaatnya maka Allah

pun melarang perbuatan judi sebagaimana Allah melarang meminum khamar.

Rasullah pun dalam beberapa hadis juga melarang perbuatan ini diantaranya:

Tersebut dalam kitab Hadis Artinya: Dari Sulaiman bin Burdah, dari bapaknya

Burdah Rda., beliau berkata: bersabda Nabi Muhammad Saw. Barangsiapa yang

bermain dadu maka ia telah membenamkan tangannya ke dalam daging dan darah

babi. 8

Dalam mensyarah hadits ini Imam Nawawi berkata : “Nabi Muhammad Saw

menyamakan main judi itu dengan memakan daging dan darah babi, karena sama-

sama haram.9

Tersebut dalam kitab Hadits abu daud :Artinya : Rasululloh Saw. Berkata :

Barangsiapa bermain dadu maka ia telah mendurhakai Alloh dan rasulNya.10 Dalam

hadis ini Rasullah hanya menyebutkan barang siapa yang bermain dadu saja secara

umum tanpa menyebutkan kata “taruhan” sehingga ada beberapa ulama yang

mengatakan bahwa bermain dadu haram hukumnya baik dilakukan dengan taruhan

ataupun tidak. Imam Ahmad bin Hambal menfatwakan larangan bermain dadu, dan

main catur dikarenakan dalam hadis ini hanya menyebutkan permainannya saja baik

dilakukan dengan taruhan ataupun tidak tetapi imam syafii membolehkan bermain

catur dikarenakan permain tersebut dapat meningkatkan kemapuan berstrategi

pemainnya, asalkan tidak mengucapkan perkataan bohong, melalaikan sholat dan

bertaruh.

Nabi bersabda: Perumpamaan orang yang main dadu dan kemudian ia

sembahyang, sama halnya dengan orang yang berwudhlu denganh nanah dan darah

babi, kemudian ia lantas sembahyang11 ( Ibnu Katsir II, halaman 92).  

Hal ini menurut Ibnu Katsir diriwayatkan oleh Imam Ahmad Dalam Hadits ini

hanya dikatakan “Main dadu”, dan sesuai dengan firman-firman Alloh dalam surat-

                                                                                                               8  Imam Nawawi, Syarah Shahih Muslim Juz XV, (Jakarta: Mustaqim, 2009), hal 15 dan Imam Abu Daud, Shahih Sunan Abu Daud Jilid 2 (Purbalingga: Pustaka Azzam, 2006) hal.215 9  Imam Nawawi, Syarah Shahih Muslim Juz XV, (Jakarta: Mustaqim, 2009), hal 16 10  Imam Abu Daud, Shahih Sunan Abu Daud Jilid 2 (Purbalingga: Pustaka Azzam, 2006) hal. 285 11  Al-Imam Abul Fida Isma’il Ibnu Kasir Ad-Dimasyqi, Tafsir Ibnu Kasir Juz 2 (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2000), hal 92    

Page 12: Judi Berdasarkan Hukum Islam, Fatwa Ulama, Hadist Dan Hukum Positif Indonesia

  9  

surat Albaqarah 219, Al-Maidah 90 dan Al Maidah 91, maka sekalian permainan judi

yang bertaruh apa saja adalah haram hukumnya, dikutuk oleh Alloh dan Rasul.

2.5 Judi berdasarkan Peraturan yang Berlaku di Indonesia

Dalam hukum Indonesia, perihal judi pun telah diatur dalam Pasal 303 ayat 3

KUHP, ditegaskan bahwa permainan judi ialah permainan yang didalamnya

tergantung kepada keberuntungan belaka. Pada pasal 303 ayat 1 , pemerintah

melarang segala bentuk perjudian yang dilakukan ditempat umum, terbuka, digunaka

sebagai mata pencaharian, dan dilakukan tanpa izin pemerintah daerah. Ancaman

pidana perjudian sebenarnya sudah cukup berat, yaitu dengan hukuman pidana

penjara paling lama 10 tahun atau pidana denda sebanyak-banyaknya Rp.

25.000.000,00 (Dua puluh lima juta rupiah).12

Pasal 303 KUHP jo. Pasal 2 UU No. 7 Tahun 1974 menyebutkan :

(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun atau pidana denda

paling banyak dua puluh lima juta rupiah, barangsiapa tanpa mendapat ijin :

1. Dengan sengaja menawarkan atau memberikan kesempatan untuk permainan

judi dan menjadikannya sebagai mata pencaharian, atau dengan sengaja turut

serta dalam suatu perusahaan untuk itu.

2. Dengan sengaja menawarkan atau memberi kesempatan kepada khalayak

umum untuk bermain judi atau dengan sengaja turut serta dalam perusahaan

untuk itu, dengan tidak peduli apakah untuk menggunakan kesempatan adanya

sesuatu syarat atau dipenuhinya sesuatu tata cara.

3. Menjadikan turut serta pada permainan judi sebagai pencaharian.

(2) Kalau yang bersalah melakukan kejahatan tersebut dalam menjalankan

pencahariannya, maka dapat dicabut haknya untuk menjalankan pencaharian itu.

                                                                                                               12 Prof. Moeljanto, S.H. Kitab Undang – Undang Hukum Pidana cet.30. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012.

Hlm 111

 

Page 13: Judi Berdasarkan Hukum Islam, Fatwa Ulama, Hadist Dan Hukum Positif Indonesia

  10  

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Judi merupakan suatu permainan yang dilakukan dengan taruhan dan terdapat

pihak yang menang dan pihak yang kalah. Banyak sekali keburukan yang datang di

akibatkan oleh perbuatan ini. Pada zaman jahiliyah orang-orang yang berjudi

mempertaruhkan anak dan istri mereka sendiri dan apabila mereka kalah maka akan

timbul dendam dan kebencian baik itu antara orang yang berjudi maupun antara

keluarga orang tersebut sehingga yang terjadi adalah permusuhan diantara masyarakat

jahiliyah pada saat itu. Selanjutnya dalam bermain judi selalu diiringi dengan

perbuatan maksiat lainnya seperti meminum khamar dan zina serta judi hanya akan

menghabiskan waktu, tenaga dan harta dan menjauhkan diri dari Allah SWT.

Dikarenakan begitu banyak keburukan-keburukan yang ditimbulkan oleh judi,

Allah dan Rasulnya melarang perbuatan ini. hal ini terdapat dalam al-Quran dan

hadis. Tidak hanya agama, negara khususnya bangsa indonesia juga melarang

perbuatan judi ini dilakukan, pelarangan tersebut terwujud dalam peraturan-peraturan

pemerintah dan fatwa ulama.

3.2 Saran

Di indonesia judi dilarang dengan tegas dengan adanya peraturan yang melarang

hal tersebut sehingga di Indonesia dilarang untuk membuka tempat-tempat perjudian

seperti yang ada di Amerika atau di Eropa. Tapi masih banyak perbuatan yang masih

menggunakan taruhan-taruhan yang sering orang-orang lakukan seperti dalam

permainan bola atau permainan lainnya walaupun hal tersebut tidak dilakukan secara

tidak resmi (informal).

Sehingga sebaiknya kita meninggalkan dan menolak permainan yang

mengunakan taruhan walupun kecil jumlah uang yang dipetaruhkan, karena perbuatan

tersebut merupakan dosa dan uang yang diperoleh adalah uang haram sebagaimana

yang telah dijelaskan dalam agama Islam. Sebaiknya kita berhati-hati terhadap

perbuatan yang kita lakukan supaya tidak terjerumus ke jurang maksiat.

Page 14: Judi Berdasarkan Hukum Islam, Fatwa Ulama, Hadist Dan Hukum Positif Indonesia

  11  

DAFTAR PUSTAKA

1. Ad-Dimasyqi, Al-Imam Abul Fida Isma’il Ibnu Kasir. 2000. Tafsir Ibnu Kasir Juz

2. Bandung : Sinar Baru Algensindo

2. Ad-Dimasyqi, Al-Imam Abul Fida Isma’il Ibnu Kasir. 2000. Tafsir Ibnu Kasir Juz

7. Bandung : Sinar Baru Algensindo

3. Ali, Muhammad Daud. 2012. Pengantar Hukum Islam dan Tata Hukum Islam di

Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers

4. Armando, Ade. 2001. Ensiklopedia Islam untuk Pelajar. Jakarta: PT Ichitiar Baru

Van Hoeve

5. Ash-Shiddieqy, T.M Hasbi. 1997. Al-Islam II. Jakarta: Bulan Bintang

6. Dahlan, Abdul Azis. 1997. Ensiklopedia Hukum Islam. Jakarta: Ichtiar Baru Van

Hoeve

7. Daud, Imam Abu. 2006. Shahih Sunan Abu Daud. Purbalingga: Pustaka Azzam

8. Joe Kapitan, 2012, SDSB: Soedomo Datang Semua, (online),

(http://sosok.kompasiana.com/2012/04/18/sdsb-soedomo-datang-semua-diam-

456064.html, diakses tanggal 29 April 2013)

9. Moeljanto. 2012. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Jakarta: PT Bumi

Aksara

10. Nawawi, Imam. 2006. Syarah Shahih Muslim Juz XV. Jakarta: Mustaqim

11. Sururudin, 2008, Larangan Berjudi, (online),

(http://sururudin.wordpress.com/2008/08/03/ayat-ayat-judi/, diakses tanggal 2

Mei 2013)

12. Qardhawi, Muhammad Yusuf. 1993. Halal dan Haram dalam Islam. Jakarta: PT.

Bina Ilmu

13. Quthh, Sayyid. 2002. Tafsir Fi Zhilalil-Quran di bawah Naungan Al-Quran Jilid

3. Jakarta: Gemana Insani Press