journal reading-vertigo fun

27
Effect of Repositioning Maneuver Type and Post maneuver Restrictions On Vertigo and Dizziness in Benign Positional Paroxysmal Vertigo Oleh Fanny Pratami Kinasih Pembimbing dr. Suryo Bantolo, S.Psi, M.Sc, SpS Journal Reading DEPARTEMEN NEUROLOGI RSUD M.YUNUS BENGKULU- UNIVERSITAS BENGKULU 2015

Upload: fanny-pratami-kinasih

Post on 20-Dec-2015

28 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

jurnal reading vertigo

TRANSCRIPT

Effect of Repositioning Maneuver Type and Post maneuver

Restrictions On Vertigo and Dizziness in Benign Positional

Paroxysmal VertigoOleh

Fanny Pratami Kinasih

Pembimbingdr. Suryo Bantolo, S.Psi, M.Sc, SpS

Journal Reading

DEPARTEMEN NEUROLOGI RSUD M.YUNUS BENGKULU- UNIVERSITAS BENGKULU

2015

PENDAHULUAN

• Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV) merupakan sebagian besar dari etiologi vertigo secara umum.

• Semont-Toupet manuver diperkenalkan pada tahun 1985 dan beberpaa pusat terapi di Eropa terfokus pada menuver ini

• Epley manuver diperkenalkan pada tahun 1992 dan saat ini dilakukan di banyak pusat kesehatan untuk manuver terapi BPPV diseluruh dunia

• Penelitian mengenai perbandingan efektivitas antara kedua manuver ini jarang dilakukan

PENDAHULUAN

• Nistagmus agreotopic digunakan sebagai kriteria keberhasilan manuver reposisi dan dievaluasi dengan uji Dix-Hallpike negatif pada tes 24 jam setelah manuver reposisi

• Namun nilai dari tanda mengenai gejala setelah manuver reposisi masih belum jelas

• Maka diperlukan evaluasi ulang mengenai kriteria ini untuk menyelidiki pasien yang tidak memenuhi kriteria keberhasilan ini

Pendahuluan

• Pembatasan post manuver yang diajukan oleh peneliti adalah yang menggambarkan manuver untuk mencegah kekambuhan.

• Pembatasan mengenai gerakan kepala, berbaring ditempat tidur dengan 3 bantal, tidak berbohong dengan bagian sisi mana yg mengalami penyakit, dan menghindari ekstensi atau rotasi leher

Tujuan Penelitian

• Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan efektivitas pembatasan dari Semont-Toupet (ST) manuver dan Epley manuver untuk menilai tanda- tanda bebas gejala dalam fase pemulihan dan untuk mengevaluasi efikasi dari pembatasan post manuver melalui evaluasi VAS (Visual Analog Scale) harian vertigo dan pusing selama seminggu sesudah manuver.

Material dan Metode

1. Populasi- Sebanyak 226 pasien dewasa yang

menderita BPPV kanalis semisirkularis posterior di satu sisi tanpa penyebab lainnya

- BPPV dengan keterlibatan kanal lain dikeluarkan

- Populasi sebanyak 171 perempuan dan 55 laki-laki, labirin kanan sebanyak 127 kasus dan labirin kiri sebanyak 99 kasus

Material dan Metode

- Setelah tes Dix-Hallpike menentukan lokasi kanal yang terlibat, pasien secara acak dipilih menggunakan manuver Epley atau semont-Toupet

- Adanya liberatory nistagmus dan vertigo dicatat. Jika tidak ada, maka manuver diulang 2 kali dan interval setiap manuver ditetapkan 7 menit.

- Kegagalan ditandai oleh tidak adanya liberatory nistagmus atau vertigo setelah 2 kali manuver

- diagnostik manuver Dix Hallpike tidak diulang setelah menuver reposisi

Material dan Metode

Material dan Metode

2. Manuver Semont-Toupet- Manuver terdiri dari memindahkan pasien secara

cepat dan tegas ke arah sisi lateral dekubitus berlawanan dan kepala diturunkan 45 derajat dari frontal plane.

- Gerakan ini terdiri dari percepatan diikuti dengan perlambatan cepat dan kontak lembut antara kepala dengan kasur pemeriksaan

- Sebuah perputaran ageotropic (liberatory –pembebasan) nistagmus akan tampak, dan berlangsung beberpaa detik pada mayoritas kasus

- pasien dipertahankan posisi ini selama 5 menit, kemudian kembali ke posisi duduk

Material dan Metode

2. Manuver Semont-Toupet

Material dan Metode

3. Manuver Epley- Pasien posisi terlentang, kepala berpaling ke sisi

yang sakit dan leher yang diperpanjang- Dokter menolehkan ke sisi berlawanan pelan-pelan

selama 20 detik- Rotasi bahu dan pinggul ke sisi berlawanan diikuti

dengan rotasi kepala 180 derajat secara lambat dengan lateral dekubitus yg berlawanan dengan sisi yang sakit, kemudian diikuti dengan ventral dekubitus. Pasien dibiarkan selama 5 menit, dan terlihat adanya liberatory nistagmus saat ini

Material dan Metode

3. Manuver Epley

Material dan Metode

- Pembatasan post manuver dijelaskan kepada pasien dan diseratai dengan memo tertulis. Intruksinya antara lain : tidur menggunakan beberapa bantal, menghindari kepala miring, menghindari olahraga, dan menghindari berbaring di sisi BPPV selama 6 hari pengamatan

- Pasien diminta untuk menggunakan lembar score VAS untuk menilai vertigo mereka. Nilai D (pusing) dan nilai V (vertigo)

- sebanyak 203 (88%) responden yg menyelesaikan dokumen lembar score VAS untuk dikembalikan

Material dan Metode

Analisis Data Statistik- Data Score VAS klinis dilakukan

menggunakan uji statistik Statview- Untuk membandingkan nilai VAS antara 2

pasien sub kelompok uji T-Test berpasangan

- Digunakan One way ANOVA untuk membandingkan score pada lebih dari 2 kategori populasi

Hasil

Hasil

Hasil

Hasil

Hasil

Hasil

Diskusi

- Efikasi dari manuver reposisi pada BPPV adalah baik, secara signifikan manuver lebih efektif dibandingkan menggunakan gerakan palsu

- Liberatory nistagmus (osteogenic nistagmus) dan vertigo dapat diterima secara luas untuk indikator keberhasilan reposisi otolith

- Dalam penelitian ini, ST manuver lebih sering menyebabkan liberatory vertigo dan nistagmus dibandingkan dengan Epley manuver karena lebih cepatnya perpindahan otokonia pada ST manuver dengan akselarasi yg lebih tinggi ke kanalis semisirkularis

Diskusi

- Multipel manuver tidak meningkatkan efikasi dari pengukuran score VAS dan malah meningkatkan pusing yang dirasakan selama 5 hari manuver terapi berikutnya hal ini menunjukkan bahwa hanya satu manuver yang dapat diberikan secara sistematis, dan manuver kedua dapat diputuskan beberapa hari setelahnya tergantung dari gejala pasien

- Efikasi ST manuver dan Epley manuver sama dalam hal skore VAS vertigo dan dizziness pada akhir periode observasi

- Pasien yg diobati dengan satu atau 2 manuver Epley memiliki skore lebih tinggi daripada pasien yg diobati dengan ST manuver selama 3 hari

Diskusi

- Dapat dihipotesiskan bahwa kembalinya displaced otolith pada utricular macula mengarah ke gangguan relatif yang berkepanjangan dari aktivitas utricular

- Gejala dapat bervariasi tergantung dari kuantitas dan lokasi dari deposit otoconia. Pemulihan fungsi kanal menginduksi terjadinya pusing regresif

- Adaptasi sentral tampak mengurangi pusing secara progresif selama seminggu pengamatan

Diskusi

- Perbedaan skore pusing pada ST manuver dan Epley manuver berkaitan dengan perbedaan dinamika perpindahan otokonia yang perlu penelitian lebih lanjut

- Berbagai pembatasan post manuver seperti : tidur dengan beberapa bantal, menghindari kepala miring dan olahraga tidak memiliki efek yang signifikan terhadap skore VAS vertigo dan dizziness

Kesimpulan

- Epley manuver dan Semont-Toper manuver memiliki effikasi yang sama dalam mengurangi pusing dan vertigo pada BPPV

- Pengulangan manuver tidak mempengarungi vertigo score, tetapi meningkatkan pusing selama beberapa hari pengamatan

- Liberatory vertigo dan nistagmus tidak mempengaruhi hasil dari vertigo dan dizziness setelah manuver

- Pembatasan post manuver tidak mempengaruhi intensitas vertigo dan dizziness selama periode observasi selama satu minggu setelah manuver reposisi

Daftar Pustaka

- Toupet M, Ferray E, and Grayeli. 2012. Effect of Repositioning Maneuver Type and Post maneuver Restrictions On Vertigo and Dizziness in Benign Positional Paroxysmal Vertigo. The Scientific World Journal. Volume 2012, article ID 162123, pages 7 doi:10.1100/2012/162123

TERIMA KASIH