joni irawan g1d006007

Upload: joniajo

Post on 30-May-2018

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/14/2019 Joni Irawan g1d006007

    1/20

    1

    PID

    JONI IRAWANG1D006007

    Teknik ElektroUniversitas Bengkulu

  • 8/14/2019 Joni Irawan g1d006007

    2/20

    2

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar BelakangMotor DC telah dikenal sejak teori mengenai gaya lorentz dan induksi

    elektromagnetik ditemukan. Motor DC sering digunakan karena kemudahannya

    sehingga bisa dipakai pada berbagai macam keperluan, mulai dari mainan kecil

    hingga Perkembangan motor DC saat ini dapat dilihat dari segi ukuran, kekuatan

    torsi, kecepatan putar, efisiensi kerjanya. Secara fungsional motor DC adalah sebagai

    sumber tenaga penggerak (engine) yang mampu memberikan torsi sehingga memiliki

    putaran dengan kecepatan terntentu.

    Disini kita akan mengatur kecepatan Motor DC yang akan menerima input

    berupa tegangan dan outputnya berupa gerakan motor. Agar sistem motor dapat

    bekerja menghasilkan kecepatan yang diharapkan, sistem tersebut membutuhkan

    suatu kontroler sehingga sistem lebih stabil dan memiliki karakteristik yang kita

    harapkan.

  • 8/14/2019 Joni Irawan g1d006007

    3/20

    3

    1.2. Rumusan MasalahSeperti yang telah disebutkan di atas, agar menghasilkan spesifikasi motor

    DC yang diharapkan kita memerlukan kontroler. Sehingga yang menjadi pokok

    permasalahan adalah bagaimana cara membuat suatu kontroler agar motor DC dapat

    menghasilkan kecepatan yang diharapkan? Bagaimana hasil simulasi dengan

    menggunakan bantuan Scilab? Permasalahan-permasalahan tersebut akan dibahas

    pada uraian selanjutnya.

    1.3. Tujuan

    Adapun tujuan dalam pada tugas besar ini adalah agar dapat

    mengaplikasikan materi kuliah yang didapat dengan cara merancang suatu

    kontroler.Adapun kontroler yang dipakai PID. Dengan adanya kontroler yang ada,

    diharapkan sistem kendali kecepatan Motor DC dapat lebih stabil dan memiliki

    karakteristik yang diharapkan.

    1.4. Batasan Masalah

    Perancangan kontroler dapat diterapkan pada berbagai sistem yang

    membutuhkan pengendalian. Pada makalah ini, sistem yang akan dikendalikan adalah

    berupa Motor DC dengan parameter atau konstanta motor yang sudah ditetapkan.

    Parameter tersebut didapatkan dari literatur dan internet secara umum.

    Motor DC untuk pengaturan kecepatan akan dianalisis dengan bantuan Software

    Matlab 7. Analisis tersebut dilakukan dalam bentukStep Respon dan fungsi transfer

    dalam domain s (laplace).

  • 8/14/2019 Joni Irawan g1d006007

    4/20

    4

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Dasar Teori

    Keberadaan kontroller dalam sebuah sistem kontrol mempunyai kontribusi

    yang besar terhadap prilaku sistem. Pada prinsipnya hal itu disebabkan oleh tidak

    dapat diubahnya komponen penyusun sistem tersebut. Artinya, karakteristik plant

    harus diterima sebagaimana adanya, sehingga perubahan perilaku sistem hanya dapat

    dilakukan melalui penambahan suatu sub sistem, yaitu kontroler.

    Salah satu tugas komponen kontroler adalah mereduksi sinyal kesalahan,

    yaitu perbedaan antara sinyal setting dan sinyal aktual. Hal ini sesuai dengan tujuan

    sistem kontrol adalah mendapatkan sinyal aktual senantiasa (diinginkan) sama

    dengan sinyal setting. Semakin cepat reaksi sistem mengikuti sinyal aktual dan

  • 8/14/2019 Joni Irawan g1d006007

    5/20

    5

    semakin kecil kesalahan yang terjadi, semakin baiklah kinerja sistem kontrol yang

    diterapkan.

    Apabila perbedaan antara nilai setting dengan nilai keluaran relatif besar,

    maka kontroler yang baik seharusnya mampu mengamati perbedaan ini untuk segera

    menghasilkan sinyal keluaran untuk mempengaruhi plant. Dengan demikian sistem

    secara cepat mengubah keluaran plant sampai diperoleh selisih antara setting dengan

    besaran yang diatur sekecil mungkin[Rusli, 1997].

    2.2. Pengendali PID

    Pengendali PID ini paling banyak dipergunakan karena sederhana dan mudah

    dipelajari serta tuning parameternya. Lebih dari 95% proses di industri menggunakan

    pengendali ini. Pengendali ini merupakan gabungan dari pengedali proportional (P),

    integral (I), dan derivative (D). Berikut ini merupakan blok diagram dari sistem

    pengendali dengan untai tertutup (closed loop):

    Gambar 1. Diagram Blok Closed Loop

    Plant : sistem yang akan dikendalikan

    Controller : Pengendali yang memberikan respon untuk memperbaiki respon

    e : error = R - pengukuran dari sensor

    variabel yang nilai parameternya dapat diatur disebut Manipulated variable (MV)biasanya sama dengan keluaran dari pengendali (u(t)). Keluaran pengendali PID

    akan mengubah respon mengikuti perubahan yang ada pada hasil pengukuran sensor

    dan set point yang ditentukan. Pembuat dan pengembang pengendali PID

    menggunakan nama yang berbeda untuk mengidentifikasi ketiga mode pada

    pengendali ini diantaranya yaitu:

  • 8/14/2019 Joni Irawan g1d006007

    6/20

    6

    P Proportional Band = 100/gain

    I Integral = 1/reset (units of time)

    D Derivative = rate = pre-act (units of time)

    Atau

    P Kp = Konstanta Proportional

    I Ki = = sTdtte

    T ii

    1)(

    1=Ki/s = Konstanta Integral

    D Kd = Kd s =dt

    tedTd

    )(= Konstanta Derivative

    Atau secara umum persamaannya adalah sebagai berikut :

    U(t) =

    ++=++

    t

    d

    i

    d

    i

    Pdt

    tedTdtte

    TteK

    dt

    tedTdtte

    TK

    0

    )()(

    1)(

    )()(

    1

    atau dapat pula dinyatakan dengan :

    2.3. Karakteristik Pengendali PID

    Sebelum membahas tentang karakteristik Pengendali PID maka perlu

    diketahui bentuk respon keluaran yang akan menjadi target perubahan yaitu :

    Gambar 2. Jenis Respon keluaran

    Tabel 1. Karakteristik Masing-masing pengendali

    CL RESPONSE RISE TIME OVERSHOOT SETTLING TIME S-S ERROR

  • 8/14/2019 Joni Irawan g1d006007

    7/20

    7

    Kp Decrease Increase Small Change Decrease

    Ki Decrease Increase Increase Eliminate

    Kd Small Change Decrease Decrease Small Change

    (Modul Praktikum Pengendali PID)

    2.4. Jenis-jenis motor DC

    Berdasarkan sumber arus penguat magnetnya motor arus searah dapat dibedakan atas

    dua jenis :

    a. Motor dengan penguat terpisah

    b. Motor penguat sendiri terdiri atas :

    1) Motor Seri

    2) Motor Shunt

    3) Motor kompon pendek

    4) Motor kompon panjang

    a. Motor dengan penguat terpisah.

    Yang dimaksud dengan penguat terpisah adalah bila arus penguat magnetnya

    diperoleh dari sumber arus searah di luar motor.

    2.5. Perancangan Sistem Kendalinya

    Pada pengendalian kecepatan motor DC dengan metode umpan balik,

    masukan dari sistem adalah kecepatan. Masukan ini kemudian dibandingkan dengan

    kecepatan motor DC yang sebenarnya. Selisih dari masukan dan kecepatan

    sebenarnya menghasilkan kesalahan (error). Kesalahan inilah yang akan

    dikompensasi oleh pengendali. Blok diagram sistem pengendali kecepatan motor DC

    ditunjukkan pada Gambar berikut:

    PengendaliPenguatArus

    MotorDC

    SensorKecepatan

    +-Masukan Keluaran

    (Kecepatan)

    u(t)

    y(t)

    e(t)

  • 8/14/2019 Joni Irawan g1d006007

    8/20

  • 8/14/2019 Joni Irawan g1d006007

    9/20

    9

    Cara Menghitung Parameter tersebut kecuali komponenen L adalah sebagai berikut :

  • 8/14/2019 Joni Irawan g1d006007

    10/20

    10

    3.2. Gambar rangkaian Motor shunt 12 V

    (Menggunakan magnet permanent.berpenguat terpisah)

  • 8/14/2019 Joni Irawan g1d006007

    11/20

    11

    Komponen Parameter Berdasarkan poin 2.1

    1. Momen inertia (J) = 1x10-3 Kg.m2/s2

    2. Damping ratio of the mechanical system (b) = 2.4 Ns/m

    3. Konstanta Torka (Kt) = 3.25 Nm/Amp

    4. Tahanan (R) = 0.71 Ohm

    5. Induktansi (L) = 0.66 H

    3.3. Mencari fungsi transfer dari Rangkaian

    Persamaan torsi yang dibangkitkan oleh Motor DC dapat didekati secara

    linear menurut persamaan berikut ini :

    tT K i= .................................................................(1)

    dimana Kt adalah konstanta jangkar motor yang bergantung pada banyaknya lilitan

    pada jangkar, jumlah kutub medan, tipe belitan dan penampang jangkarnya.

    Adapun besarnya tegangan ggl induksi lawan yang dibangkitkan motor ketika

    berputar adalah sesuai dengan persamaan :

    te K

    = ....................................................................(2)

    Sehingga dengan menggunakan hukum kirchoff dan hukum newton didapatkan :

    Persamaan Tegangan yang pertama.

    di L Ri V K

    dt

    + = ........................................................(3)

    t J b K i

    + = ............................................................(4)

    d

    dt

    = .................................................................(5)

  • 8/14/2019 Joni Irawan g1d006007

    12/20

  • 8/14/2019 Joni Irawan g1d006007

    13/20

    13

    3.4. Diagram Blok

    3.5. Simulasi dengan Matlab 7 dengan Tuning secara Trial and error.

    Ketik di Command Window

    Identifikasi respon secara Open loop Tanpa Kontroler

  • 8/14/2019 Joni Irawan g1d006007

    14/20

    14

    Identifikasi respon secara Close loop dengan Kontroler

    Kendali Proporsional

    Dari persamaan fungsi alih yang diketahui :

    2665.1258471.100066.0

    25.3

    )(

    )(2

    ++=

    sssV

    s

    Jika dibentuk menjadi close loop dengan penambahan Kp didapatlah :

    )2665.12(58471.100066.0

    25.3

    )(

    )(2

    Kpss

    xKp

    sV

    s

    +++=

    Kendali Proporsional dan Derivative

    Fungsi Alih closed loop didapatkan :

    )2665.12()58471.1(00066.0)(25.3

    )()( 2

    KpsKsKpsK

    sVs

    D

    D

    ++++

    +=

  • 8/14/2019 Joni Irawan g1d006007

    15/20

    15

    Kendali Proporsional dan Integral

    Fungsi Alih closed loop didapatkan :

    KisKpss

    KiKps

    sV

    s

    ++++

    +=

    )2665.12(58471.100066.0

    )(25.3

    )(

    )(23

  • 8/14/2019 Joni Irawan g1d006007

    16/20

    16

    Kendali Proporsional, Integral dan Derivative :

    Fungsi Alih closed loop didapatkan :

    KiKpsKs

    KiKpssK

    sV

    s

    D

    D

    +++++

    ++=

    )2665.12()58471.1(00066.0

    )(25.3

    )(

    )(23

    2

  • 8/14/2019 Joni Irawan g1d006007

    17/20

    17

    Penjelasannya

    Jika menggunakan Simulink pada Matlab diagram Bloknya sebagai berikut :

  • 8/14/2019 Joni Irawan g1d006007

    18/20

    18

    Tanpa Kontrol

    Kontrol Proportional

    Kontrol Proportional dan Derivative

    Kontrol Proportional,integral dan derivative (PID)

  • 8/14/2019 Joni Irawan g1d006007

    19/20

    19

    3.6. Rangkaian analog Kontrolelnyaa.Proportional

    b.Integral

    Vo = VidtRC

    1

    Ki = -RC

    1

    c.Derivative

    Vo = -RCt

    Vs

    Kd= -RC

    3.7. Rangkaian Analog Pengaturan Kecepatan motor dengan Kontrol

    Proportional

    Kp=1

    2

    R

    R(Nilai Kp di percobaan adalah 100 jadi R2=10000 K dan R1=100 K

    Sesuai dengan yang ada dipasaran)

  • 8/14/2019 Joni Irawan g1d006007

    20/20

    20

    BAB IV

    KESIMPULAN DAN SARAN

    4.1. Kesimpulan Motor DC mempunyai parameter yang terdapat di dalamnya.

    Sebuah Motor DC dapat diatur kecepatannya dengan menggunakan kontrol PID.

    Transfer function berguna untuk merancang suatu pengendali.

    Kontrol proportional berguna untuk mengurangi kesalahan

    Kontrol Integral berguna untuk menghilangkan steady state error

    Kontrol Derivative berguna untuk mengurangi overshoot.

    Penyatuan antar kontrol akan menghasilkan output yang lebih baik.

    4.2. Saran

    Tuninglah Suatu kontrol dengan baik kalau bisa bukan dengan cara Trial and error