issn 2338-9753 account - pnj.ac.idpnj.ac.id/upload/artikel/files/variyetmi wira, gustati.pdf ·...

12
artikel penelitian untuk ruangl lingkup jurnal ac- dia di halaman belakang, Account Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan ISSN 2338-9753 Implementasi Standard Akuntansi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SKA-ETAP) dalam Proses Akuntansi dan Penyusunan Laporan Keu- angan Pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Hal 90-96, Nedsal Sixpria Titi Suhartati, Sabar Warsini. Pengaruh Krisis Subprime Mortgage Terhadap Kinerja Keuangan Indi- kator Return Saham Industri Konsumsi Yang Terdaftar di BEI. Hal 97- 106. Ridwan Zulpi Agha Studi Terhadap Implementasi Kurikulum Program Studi Komputerisasi Akuntansi di Indonesia. Hal 107-117, Ali Masjono. Kajian Kualitas Audit Terhadap Kualitas Informasi dalam Laporan Keu- angan. Hal 118-125, Eli Suhayati. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Con- cern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal 126-135, Sharlita Sara Izzati, Lana Sularto. Analisa Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsilbility pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013. Hal 136-143, Shinta Nur Amalia, Lana Sularto. Optimalisasi Dana Bergulir dalam Meningkatkan Perekonomian Masyara- kat Miskin (Studi Kasus Dana PNPM Mandiri Perkotaan di Provinsi Su- matera Barat). Hal 144-150, Veriyetmi Wira, Gustati. Apakah Mahasiswa di Kelas Pengauditan Mendukung Penggunaan Cross- word Puzzle?, Hal 151-157, Yanto Darmawan, Yudi Santara Setyapurnama. Pengaruh Anggaran Partisipatip terhadap Kinerja Manajerial dengan Lo- cus of Control sebagai Variabel Moderating (studi Perguruan Tinggi Swasta di Kota Bandung). Hal 158-163, Dena Adilla Gunawan, Ivan A. Setiawan. Profile Demografis Nasabah E-Banking. Hal 164-169, Petrus Hari Kuncoro Seno, Ali Masjono. Volume 1 No 2 Desember 2014 Ruang Lingkup: Account merupakan jurnal yang diterbitkan untuk memberikan ma- sukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dibidang akuntansi, keuangan dan per- bankan. Artikel yang dimuat di jurnal ini merupakan kajian teoritis dan hasil riset terapan dibidang akuntansi, keuangan dan perbankan Redaksi Account menerima artikel penelitian untuk dimuat pada terbitan berikutnya yang sesuai dengan ruang lingkup jurnal account. Kirim artikel anda ke [email protected]. Sesuaikan format tulisan an- da dengan format yang terse- dia di halaman belakang, atau kirim email dengan isi request for format ke email diatas

Upload: vuongbao

Post on 26-Apr-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Redaksi Account menerima artikel penelitian untuk

dimuat pada terbitan

berikunya yang sesuai dengan ruangl lingkup jurnal ac-

count.

Kirim artikel anda ke

[email protected].

Sesuaikan format tulisan an-

da dengan format yang terse-

dia di halaman belakang, atau kirim email dengan isi

request for format ke email

diatas

Account

Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

ISSN 2338-9753

Implementasi Standard Akuntansi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik

(SKA-ETAP) dalam Proses Akuntansi dan Penyusunan Laporan Keu-

angan Pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Hal 90-96,

Nedsal Sixpria Titi Suhartati, Sabar Warsini.

Pengaruh Krisis Subprime Mortgage Terhadap Kinerja Keuangan Indi-

kator Return Saham Industri Konsumsi Yang Terdaftar di BEI. Hal 97-

106. Ridwan Zulpi Agha

Studi Terhadap Implementasi Kurikulum Program Studi Komputerisasi

Akuntansi di Indonesia. Hal 107-117, Ali Masjono.

Kajian Kualitas Audit Terhadap Kualitas Informasi dalam Laporan Keu-

angan. Hal 118-125, Eli Suhayati.

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Con-

cern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Hal 126-135, Sharlita Sara Izzati, Lana Sularto.

Analisa Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Pengungkapan Corporate

Social Responsilbility pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Periode 2010-2013. Hal 136-143, Shinta Nur Amalia, Lana

Sularto.

Optimalisasi Dana Bergulir dalam Meningkatkan Perekonomian Masyara-

kat Miskin (Studi Kasus Dana PNPM Mandiri Perkotaan di Provinsi Su-

matera Barat). Hal 144-150, Veriyetmi Wira, Gustati.

Apakah Mahasiswa di Kelas Pengauditan Mendukung Penggunaan Cross-

word Puzzle?, Hal 151-157, Yanto Darmawan, Yudi Santara Setyapurnama.

Pengaruh Anggaran Partisipatip terhadap Kinerja Manajerial dengan Lo-

cus of Control sebagai Variabel Moderating (studi Perguruan Tinggi Swasta

di Kota Bandung). Hal 158-163, Dena Adilla Gunawan, Ivan A. Setiawan.

Profile Demografis Nasabah E-Banking. Hal 164-169, Petrus Hari Kuncoro

Seno, Ali Masjono.

Volume 1 No 2 Desember 2014

Ruang Lingkup: Account merupakan jurnal yang diterbitkan untuk memberikan ma-

sukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dibidang akuntansi, keuangan dan per-

bankan. Artikel yang dimuat di jurnal ini merupakan kajian teoritis dan hasil riset

terapan dibidang akuntansi, keuangan dan perbankan

Redaksi Account

menerima artikel penelitian untuk dimuat

pada terbitan berikutnya

yang sesuai dengan ruang lingkup jurnal account.

Kirim artikel anda ke [email protected].

Sesuaikan format tulisan an-da dengan format yang terse-

dia di halaman belakang,

atau kirim email dengan isi request for format ke email

diatas

Volume 1 No 2 Desember 2014

ISSN 2338-9753

Susunan Redaksi:

Pengarah: Abdillah, Fachrudin Mukhtar, Agus Supriadi, Lenny Brida, Zainal Nur Arifin

Penangung Jawab :

Elly Mirati

Pimpinan Redaksi Ali Masjono

Tim Redaksi:

Agus Purwaji, Titi Suhartati, Petrus Hari Kuncoro Seno, Nur Hasyim, Ah-mad Abror, Bambang Waluyo , Chaterina Somangungsong, Silvia Roza, Supriatnoko

Mitra Bestari:

Dr Cipto Wardoyo SE. M.Pd. M.Si., Ak. CA. (Universitas Negeri Malang) Dr. Lana Sularto SE. M.M.Si. (Universitas Gunadharma) Utami Puji Lestari. Ph.D. (Politeknik Negeri Jakarta

Layout dan sirkulasi : Darwin dan Afriza Wijaya

Artikel yang dimuat di Account, jurnal akuntansi, keuangan dan perbankan berupa

hasil penelitian sesuai dengan ruang lingkup jurnal yang ditulis oleh dosen, praktisi,

mahasiswa, pelaku ekonomi, dan siapa saja yang berminat dalam pengembangan

bidang akuntansi, keuangan dan perbankan.

Tujuan dari penerbitan jurnal ini untuk menyediakan forum khusus untuk publikasi

hasil penelitian bagi para praktisi, dosen atau siapa saja yang berminat. Untuk

menyalurkan berbagai pemikiran baru dan tujuan lainnya yang relevan.

Volume 1 No 2 Desember 2014

ISSN 2338-9753

Dari Redaksi

Syukur Alhamdulillah, jurusan akuntansi Politeknik Negeri Jakarta dapat mener-

bitkan jurnal ilmiah yang kedua “Account” dengan No ISSN 2338-9753. Dalam

kesempatan terbitan kedua ini (Vol 1 No 2 Edisi Desember 2014) diturunkan tuli-san hasil penelitian para dosen program studi akuntansi, program studi keuangan

dan perbankan konvensional dan syariah dimana pada edisi ini ada sumbangan

artikel dari Perguruan Tinggi lain, redaksi mengucapkan terima kasih atas

partisipasinya.

Pada edisi kedua ini diterbitkan tulisan mengenai implementasi standar Akuntansi

SAK-ETAB, studi implementasi kurikulum program studi komputerisasi, kajian

kualitas informasi dalam laporan keuangan, faktor factor yang mempengaruhi pen-

erimaan opini audit going concern di BEI, Analisis pengaruh kinerja keuangan ter-

hadap pengungkapan Corporate Social Responsibility pada perusahaan farmasi yang

terdaftar di BEI dan beberapa kajian lainnya yang telah tersaji pada terbitan kali ini.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada tim editor yang telah bekerja sama da-

lam menyukseskan terbitan kedua ini. Besar harapan dari redaksi bahwa para

dosen dari seluruh Indonesia yang berkepentingan dengan publikasi hasil penelitian

dapat berpartisipasi dengan mengirimkan artikelnya ke redaksi.

Semoga bermanfaat

Depok 1 Desember 2014

Pimpinan Redaksi

Account: Variyetmi Wira, Gustati

Politeknik Negeri Jakarta, 2014 Halaman 144

Optimalisasi Dana Bergulir Dalam Meningkatkan Perekonomian

Masyarakat Miskin

(Studi Kasus Dana PNPM Mandiri Perkotaan di Propinsi Sumatera Barat)

Variyetmi Wira

Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Padang,

[email protected]

Gustati

Akuntansi, Politeknik Negeri Padang,

[email protected] Abstract Community Empowerment National Program (PNPM) program effectively implemented in West Sumatera in

2008. Solving proverty was done by empowed the community sociaty. One of PNPM program in economic

activity is revolving fund. This program was giving loan in micro scale to poor community in kelurahan. The

revolving fund have a certain stipulation. This stipulation was a agreement reached with the local sociaty.

PNPM Autonomous program hope society to create or develop their own priority program in their

neighborhood which can increase their family income.

This research was conduct to see the optimilization of revolving fund in West Sumatera. This research use

purposive sampling method and quetioner to collect data. Sampel was spread in three city in West Sumatera,

that is Padang, Pariaman and Payakumbuh city. Then data was treated by using crosstabs analysis.

The result was the optimilization of revolving fund can be seen from business activity which is funded from

revolving fund. Society said that revolving fund used by society was able to increase business progress is 70,8%,

able to increase business omzet is 66,7%, able to increase profit is 61,81% and increase the amount of business

24, 31%. Overall the optimilization of revolving fund can felt by the West Sumatera society in increasing the

income and community economy 71,18%.

Keyword: Optimilization, revolving fund, PNPM autonomous program, poverty, empowerment

Abstrak Program PNPM secara efektif dilaksanakan di Sumatera Barat pada tahun 2008. Penganggulangan kemiskinan

dilakukan dengan pemberdayakan masyarakat. Salah satu program PNPM Mandiri adalah kegiatan Ekonomi

yang diwujudkan dengan Pinjaman Bergulir. Pinjaman bergulir yaitu pemberian pinjaman dalam skala mikro

kepada masyarakat miskin dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Ketentuan penyaluran dana bergulir

merupakan kesepatakan masyarakat setempat. Melalui Program PNPM Mandiri diharapkan masyarakat dapat

mengembangkan program prioritas di lingkungan tempat tinggal yang dapat meningkatkan pendapatan

keluarga.

Tujuan penelitian adalah untuk melihat optimalisasi pelaksanaan dana bergulir di Sumatera Barat. Penelitian

ini menggunakan metode purposive sampling dan kuisioner untuk mengumpulkan data. Sampel tersebar di tiga

kota di Sumatera Barat yaitu Kota Padang, Kota Pariaman dan Kota Payakumbuh. Data selajutnya diolah

menggunakan crosstabs analisis.

Berdasarkan hasil penelitian, optimalisasi dana bergulir dapat dilihat dari aktifitas usaha yang didanai oleh

pinjaman dana bergulir. Masyarakat menyatakan pinjaman dana bergulir mampu meningkatkan kemajuan

usaha sebesar 70,8%, mampu meningkatkan omzet usaha sebesar 66,7%, mampu meningkatkan keuntungan

usaha sebesar 61,81%, dan mampu meningkatkan jumlah usaha sebesar 24,31%. Secara keseluruhan

optimalisasi dana bergulir dalam meningkatkan pendapatan/perekonomian masyarakat adalah sebesar 71,18%.

Keyword: Optimalisasi, dana bergulir, PNPM Mandiri, kemiskinan, pemberdayaan.

Pendahuluan

Latar Belakang

Permasalahan kemiskinan di Indonesia

sudah sangat mendesak untuk ditangani. Banyak

faktor yang menyebabkan masyarakat tidak mampu

untuk keluar dari kemiskinan. Menurut Wira

(2013) faktor tersebut dapat digolongkan menjadi

dua yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor

eksternal merupakan faktor yang berada di luar

masyarakat itu sendiri, diantaranya adalah kondisi

lingkungan tempat tinggal dan lemahnya kontrol

sosial masyarakat terhadap program pemerintah

dalam membantu masyarakat untuk meningkatkan

kesejahteraan. Sementara faktor internal

merupakan faktor yang berada dari dalam

Account: Variyetmi Wira, Gustati

Politeknik Negeri Jakarta, 2014 Halaman 145

masyarakat itu sendiri, diantaranya pendidikan dan

pekerjaan kelaurga miskin, keterbatasan aset

keluarga miskin, kurangnya kesadaran dari anggota

keluarga untuk bisa keluar dari kemiskinan.

Kemiskinan merupakan kondisi dimana

seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan

dasarnya dalam rangka menuju kehidupan yang

lebih bermartabat. Oleh karena itu, kemiskinan

wajib untuk ditanggulangi, sebab jika tidak

tertanggulangi akan dapat mengganggu

pembanguan nasional. Untuk mengatasi masalah

kemiskinan, pemerintah memiliki peran yang besar.

Namun dalam kenyataannya, program yang

dijalankan oleh pemerintah belum mampu

menyentuh pokok yang menimbulkan masalah

kemiskinan ini.

Menurut Wira (2013) kendala yang

dihadapi pemerintah dalam menjalankan program

pengentasan kemiskinan adalah kurangnya rasa

tanggung jawab masyarakat untuk mengembalikan

modal pinjaman dari pemerintah, adanya

penyimpangan dari tujuan program pemerintah

yang dilakukan oleh keluarga Miskin, kurangnya

jiwa kewirausahaan dari masyarakat miskin dan

adanya kelemahan dalam pendataan program

pengentasan kemiskinan.

Salah satu program yang menjadi aikon

dalam pengentasan kemiskinan pada pemerintahan

Susilo Bambang Yudoyono adalah Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)

Mandiri. Program ini bertujuan untuk

meningkatkan keberdayaan dan kemandirian

masyarakat, mulai dengan konsep penanggulangan

kemiskinan secara terpadu dengan basis

pemberdayaan masyarakat.

Strategi Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan dalam

penanggulangan kemiskinan adalah dengan

melakukan penguatan kelembagaan masyarakat.

Keberdayaan kelembagaan masyarakat tersebut,

bertujuan menciptakan kemandirian dan

keberkelanjutan kemampuan menyampaikan

aspirasi serta kebutuhan berkaitan dengan

kebijakan publik di tingkat lokal, baik aspek sosial,

ekonomi maupun lingkungan, termasuk

perumahan dan permukiman (program tridaya

PNPM Mandiri).

Kegiatan di bidang ekonomi merupakan

kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat melalui dana bergulir

yang di kelola oleh PNPM Mandiri. Dalam

pelaksanaannya dana bergulir dikelola oleh Unit

Pengelola Keuangan (UPK) yang ada di tingkat

kelurahan. Kegiatan sosialisasi dan aturan

pelaksanaan pemberian dana bergulir merupakan

tanggungjawab dari UPK. UPK yang dibentuk di

kelurahan akan di fasilitasi oleh fasilitator

keuangan bagian ekonomi yang ditugaskan oleh

PNPM Mandiri di Kota/Kabupaten.

Di Sumatera Barat, pengucuran dana

bergulir telah dilaksanakan sejak tahun 2008

sampai 2014. Dalam pelaksanaannya program dana

bergulir ini memberikan hasil yang berbeda-beda di

setiap daerah. Perbedaan ini disebabkan oleh

adanya dinamika sosial-ekonomi dan lingkungan

masyarakat Sumatera Barat yang menghasilkan

variasi dan karakteristik masyarakat yang berbeda-

beda pula. Di satu sisi menghasilkan masyarakat

yang fatalis (pasrah pada nasib), disisi yang lain,

menghasilkan masyarakat pejuang (fighting spirit

yang tinggi). Variasi dan karakteristik masyarakat

yang berbeda ini berimplikasi pada partisipasi dan

etos kerja masyarakat di lapangan sehingga

berpengaruh pada pelaksanaan pemberdayaan

masyarakat dalam program PNPM Mandiri

Perkotaan.

Berdasarkan kondisi masyarakat yang

berbeda-beda ini, maka penulis tertarik untuk

meneliti lebih lanjut mengenai Optimalisasi Dana

Bergulir dalam Meningkatkan Perekonomian

Masyarakat Miskin (Studi Kasus Dana PNPM

Mandiri Perkotaan di Propinsi Sumatera Barat).

Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat optimalisasi

pelaksanaan dana bergulir yang telah berjalan di

Sumatera Barat lebih kurang 6 (enam) tahun

sampai tahun 2013. Diharapkan dana bergulir yang

telah dianggarkan oleh pemerintah pusat dan

pemerintah daerah dapat meningkatkan

perekonomian masyarakat khususnya di Sumatera

Barat.

Permasalahan

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini

adalah bagaimana optimalisasi pelaksanaan dana

bergulir yang telah berjalan di Sumatera Barat.

Review Pustaka Strategi Pengentasan Kemiskinan

Kemiskinan masih selalu melekat dalam

setiap sendi kehidupan manusia, tidak terkecuali di

Indonesia sehingga membutuhkan suatu upaya

penanggulangan kemiskinan yang komprehensif,

integral dan berkelanjutan. Oleh karena itu upaya

penanggulangan kemiskinan mensyaratkan adanya

identifikasi mengenai siapa, apa, bagaimana, di

mana dan mengapa ada masyarakat miskin.

Identifikasi tersebut diharapkan dapat dijadikan

landasan dalam menentukan kebijakan yang paling

sesuai untuk menanggulangi masalah kemiskinan

(Gunawan, 2003).

Banyak program pengentasan kemiskinan

dan pemberdayaan masyarakat yang sudah

disalurkan oleh pemerintah diantaranya PPK

(Program Pengembangan Kecamatan) yang

dilaksanakan Departemen Dalam Negeri, P2KP

(Program Penanggulangan Kemiskinan di

Perkotaan) yang dilaksanakan Departemen

Account: Variyetmi Wira, Gustati

Politeknik Negeri Jakarta, 2014 Halaman 146

Pekerjaan Umum, P4K (Proyek Peningkatan

Pendapatan Petani dan Nelayan Kecil) yang

dilaksanakan Departemen Pertanian, PEMP

(Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir) yang

dilaksanakan Departemen Kelautan dan Perikanan,

KUBE (Kelompok Usaha Bersama) yang

dilaksanakan Departemen Sosial, dan lain-lain.

Program-program tersebut berjalan sendiri-sendiri

menurut kebijakan Departemen yang bersangkutan,

tidak terintegrasi, parsial dan sektoral.

Untuk mencapai sasaran penurunan angka

kemiskinan Komisi Penanggulangan Kemiskinan

menetapkan strategi pemberdayaan masyarakat

melalui 2 (dua) cara yaitu pertama, mengurangi

beban pengeluaran konsumsi kelompok miskin dan

kedua, meningkatkan produktivitas masyarakat

miskin untuk meningkatkan pendapatannya.

Peningkatan produktivitas dilakukan melalui

pengembangan dan pemberdayaan usaha

masyarakat terutama Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah yang meliputi penajaman program,

pendanaan dan pendampingan. Pendampingan yang

dimaksud di sini adalah program penyiapan,

pemihakan dan perlindungan untuk meningkatkan

kapasitas sumberdaya masyarakat dan

kelembagaannya sebagai pemanfaat program agar

pendanaan yang disalurkan dapat terserap dan

termanfaatkan dengan baik.

Untuk pengembangan dan pemberdayaan

usaha masyarakat di atas pendanaan disalurkan

melalui dua jalur yaitu melibatkan peran lembaga

keuangan baik bank maupun non-bank dan bantuan

pemerintah dalam bentuk bantuan langsung kepada

masyarakat (BLM). Melalui jalur lembaga

keuangan dilakukan dengan menghimbau kepada

bank-bank yang dikoordinasi oleh pemegang

otoritas moneter (Bank Indonesia) untuk

memprioritaskan business plan penyaluran

kreditnya pada usaha-usaha mikro yang dimiliki

oleh masyarakat (MOU KPK dengan BI, 2003). Di

Sumatera Barat bantuan dana bergulir kepada

masyarakat miskin salah satunya adalah Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)

Mandiri yang diperuntukkan kepada masyarakat

miskin yang tujuannya untuk dapat meningkatkan

dan memberdayakan taraf hidup masyarakat

miskin.

Dana Bergulir

Program dana bergulir adalah bantuan

perkuatan pemerintah dalam bentuk uang atau

barang modal yang disalurkan kepada Koperasi,

Usaha Kecil Menengah (KUKM). Dana tersebut

disalurkan melalui pola bergulir. Pola bergulir

adalah cara memanfaatkan bantuan kepada KUKM.

Tata cara atau persyaratannya diatur dalam

keputusan Menteri KUKM. Pola perguliran ini di

mulai tahun 2000 dan merupakan salah satu

terobosan Kementerian KUKM untuk membantu

KUKM dalam rangka menstimulir pertumbuhan

ekonomi masyarakat melalui kebijakan pembinaan

dan pengembangan program KUKM.

Secara umum program dana

bergulir bertujuan untuk (1) meningkatkan aktivitas

ekonomi pedesaan, (2) meningkatkan volume

usaha koperasi dan UKM, (3) meningkatkan

penyerapan tenaga kerja, (4) meningkatkan

semangat berkoperasi, (5) meningkatkan

pendapatan anggota dan (6) membangkitkan etos

kerja. Keefektifan dana bergulir akan tercapai jika:

(1) tingkat produktivitas program dana bergulir dan

(2) kepuasan anggota memanfaatkan dana bergulir

tersebut. Ada beberapa kajian yang telah mencoba

mengadakan analisis tentang dana bergulir.

Menurut Richard M Steers (1985),

efektivitas biasa dilakukan untuk mengukur

sejauhmana kelompok atau organisasi efektif

mencapai tujuan. Pengertian efektivitas kelompok

atau organisasi adalah "Tingkatan sejauhmana

organisasi melaksanakan seluruh tugas pokoknya

mencapai sasaran".

Penelitian tentang kajian penggunaan dana

bergulir telah banyak dilakukan. Penelitian oleh

Kementerian Koperasi dan UKM bekerja sama

dengan PT.Vetiga Himais Optima (2004) tentang

dana bergulir Departemen Koperasi dan UKM

untuk usaha perikanan, peternakan dan perkebunan

(Nakibun), dana bergulir PKPS-BBM untuk

koperasi (2006), Nuke Prasetiani (2007) dana

bergulir di Dinas Perindustrian Propinsi Jawa

Tengah, dan Anak Agung (2007) tentang dana

bergulir Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga

Sejahtera (UPPKS) di Kabupaten Karang Asem,

menemukan bahwa program dana bergulir ini

memberikan dampak yang sangat rendah bagi

perkembangan usaha penerima dana bergulir ini

dan perkembangan usaha koperasi penyalur kredit

ini.

Rendahnya efektivitas penggunaan dana

bergulir ini disebabkan oleh beberapa faktor antara

lain: dari sisi kelembagaan yang terlibat dalam

program dana bergulir (dalam hal

pelaksanaan,evaluasi, monitoring dan pembinaan),

lembaga keuangan penyalur dana bergulir (dalam

hal penyaluran dana ) dan dari UMKM penerima

kredit dana bergulir (dalam mental wirausaha).

Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif

yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyajikan

gambaran lengkap dengan cara mendeskripsikan

sejumlah variabel yang berkaitan dengan masalah

dan unit yang diteliti. Penelitian ini mencoba

mendeskripsikan kondisi masyarakat sebelum dan

sesudah menerima dana bergulir. Menggunakan

antara fenomena yang diuji dan pelaksanaan

terhadap dampak implementasi program PNPM

Mandiri Perkotaan dalam rangka penanggulangan

angka kemiskinan di Sumatera Barat.

Sampel penelitian ini adalah masyarakat

miskin yang memanfaatkan program PNPM

Mandiri Perkotaan, dengan memakai metode

purposive sampling. Sampel tersebar di tiga kota di

Account: Variyetmi Wira, Gustati

Politeknik Negeri Jakarta, 2014 Halaman 147

Sumatera Barat yaitu Kota Padang, Kota Pariaman

dan Kota Payakumbuh, didasarkan atas tingkat

keberhasilan program PNPM Mandiri perkotaan di

Sumatera Barat. Data yang digunakan dalam

penelitian merupakan data primer yaitu berupa

kuisioner yang disebar ke masyarakat miskin. Data

kuisioner yang dapat diolah lebih lanjut berjumlah

144 kuisioner.

Peneliti menggunakan SPSS 19.0 for

Windows untuk mempermudah pengolahan

kuisioner menggunakan analisis frekuensi dan

crosstabs data. Untuk memudahkan analisis data,

maka jika terjadi perkembangan atau penambahan

setelah menerima dana bergulir diberi nilai 1

(optimal) dan jika terjadi pengurangan atau

nilainya sama, maka diberi nilai 0 (nol) (tidak

optimal).

Pembahasan Program PNPM secara efektif dilaksanakan

di Sumatera Barat pada tahun 2008. Berdasarkan

pedoman pelaksanaan PNPM Mandiri perkotaan

yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan

Umum (2010), salah satu sasaran PNPM Mandiri

perkotaan yang akan dicapai adalah terbangunnya

Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) yang

dapat mengembangkan partisipasi serta

kemandirian masyarakat. Sehingga tiap kelurahan

memiliki Perencanaan Jangka Menengah (PJM)

yang dapat menanggulangi kemiskinan yang

komprehensif dan sesuai dengan aspirasi serta

kebutuhan masyarakat.

Penganggulangan kemiskinan dilakukan

dengan memberdayakan masyarakat, melalui

program PNPM Mandiri salah satunya melalui

kegiatan Ekonomi yang diwujudkan dengan

Pinjaman Bergulir. Pinjaman bergulir yaitu

pemberian pinjaman dalam skala mikro kepada

masyarakat miskin di wilayah kelurahan dimana

LKM/UPK berada dengan ketentuan dan

persyaratan yang telah ditetapkan. Ketentuan dan

persyaratan penyaluran dana bergulir merupakan

kesepatakan masyarakat setempat. Hal inilah yang

ingin dicapai dalam program PNPM Mandiri,

masyarakat dapat dapat mengembangkan program

sendiri yang menjadi prioritas di lingkungan tempat

tinggal yang dapat meningkatkan pendapatan

keluarga.

Berdasarkan kusioner yang telah disebar

diperoleh data deskriptif rensponden seperti pada

tabel 1.

Tabel 1. Deskripsi Responden

No Keterangan Frekuensi

1. Jenis Kelamin Laki-laki = 36 orang (25%), Perempuan = 108 orang (75%)

2. Umur Mayoritas kisaran 30 sampai 40tahun (52,8%)

3. Status Mayoritas Kawin (93,1%)

4. Pendidikan Mayoritas SMA (47,9%)

5. Jumlah anak Mayoritas 3 – 4 orang (45,8%)

6. Bidang usaha Mayoritas bidang perdagangan (55,6%)

7. Jumlah karyawan Mayoritas tidak memiliki karyawan (51,49%)

8. Penghasilan Mayoritas berpenghasilan Rp.1 juta s/d Rp.2 juta (40,3%)

9. Jumlah Pinjaman Mayoritas berkisar Rp. 500.000,- (29,2%)

10. Guna Pinjaman Mayoritas mengembangkan usaha yang telah ada (79,9%)

11. Tahun Berdiri Usaha Mayoritas tahun 2006 – 2010 (61,1%)

Sumber: Data Olahan, 2013

Berdasarkan deskriptif data responden

memperlihatkan bahwa rata-rata peminjam adalah

perempuan sebesar 75%. Ini merupakan salah satu

indikator tercapainya sasaran program dana

bergulir PNPM menyatakan minimal 30% dari

peminjam adalah perempuan. Rata-rata peminjam

dana bergulir masih produktif dengan kisaran umur

30 sampai 40 tahun. Ini memperlihatkan bahwa

masyarakat membutuhkan dana tambahan untuk

mengembangkan usaha dalam meningkatkan

pendapatan keluarga yang rata-rata memiliki

jumlah anak 3-4 orang. Rata-rata masyarakat

adalah berpendidikan SMA.

Jika dilihat pada usahanya, mayoritas

peminjam memiliki bidang usaha perdagangan

(warung), seperti menjual keperluan sehari-hari

seperti sayuran, lauk pauk, kue-ringan dan

sebagainya. Rata-rata usaha dikelola sendiri tanpa

ada karyawan yang direkrut untuk membantu

usaha. Sehingga cenderung usaha bersifat

kekeluargaan, artinya yang membantu adalah

keluarga sendiri seperti suami/istri dan anak-anak

yang tidak digaji. Rata-rata penghasilan per bulan

adalah Rp.1 juta sampai Rp.2 juta.

Pinjaman dana bergulir mayoritas

dimanfaatkan untuk mengembangkan usaha yang

telah ada, dengan mayoritas pinjaman sebesar

Rp.500.000. Kemudian diikuti dengan pinjaman

sebesar Rp.4 juta sampai Rp.5 juta. Pada jumlah

pinjaman ini, peningkatan pendapatan cukup tinggi

dibandingkan dengan meminjam sebesar

Rp.500.000.

Pada penelitian ini, optimalisasi dana

bergulir dilihat dari usaha yang memiliki kemajuan

usaha, ada peningkatan omzet, ada peningkatan

keuntungan per bulan, peningkatan modal kerja,

Account: Variyetmi Wira, Gustati

Politeknik Negeri Jakarta, 2014 Halaman 148

dan peningkatan Jumlah usaha. Berikut akan

dibahas lebih lanjut.

1. Kemajuan Usaha Kemajuan usaha merupakan kondisi dimana

ada peningkatan usaha dengan indikator; ada

peningkatan omzet, ada peningkatan keuntungan

per bulan, peningkatan modal kerja, peningkatan

Jumlah usaha dan peningkatan jumlah tenaga kerja.

Berdasarkan indikator tersebut, hasil penelitian

secara umum memperlihatkan bahwa pinjaman

dana bergulir 70,8% responden menyatakan

mampu memajukan usaha.

Berdasarkan hasil crosstabs jumlah

pinjaman dan kemajuan usaha, memperlihatkan

bahwa dengan pinjaman Rp 500.000 hanya 10,42%

responden menyatakan mampu memajukan usaha

begitu juga dengan pinjaman Rp 1 juta. Berbeda

dengan pinjaman yang sebesar Rp.4 juta sampai

Rp.5 juta, 13,89% responden menyatakan mampu

memajukan usaha.

Hasil ini menyatakan bahwa dana bergulir

mampu untuk memajukan usaha dan dapat

meningkatkan pendapatan atau perekonomian

masyarakat. Sehingga dapat dikatakan program

dana bergulir di Sumatera Barat untuk memajukan

usaha sudah optimal sebesar 70,8%.

2. Peningkatan Omzet

Omzet merupakan hasil penjualan yang

diperoleh usaha perbulannya. Setelah meminjam

dana bergulir ada peningkatan terhadap omzet yang

diperoleh oleh masyarakat. Berdasarkan hasil

penelitian, memperlihatkan bahwa pinjaman dana

bergulir, 66,7% responden menyatakan mampu

meningkatkan omzet usaha.

Berdasarkan hasil crosstabs jumlah

pinjaman dan kemajuan usaha, memperlihatkan

bahwa dengan pinjaman Rp 500.000 hanya 9,72%

responden menyatakan mampu meningkatkan

omzet usaha. Sementara dengan dengan pinjaman

Rp 1 juta, responden yang menyatakan mampu

meningkat omzet sebesar 10,42%, lebih tinggi

0,7%. Pada pinjaman yang sebesar Rp.4 juta

sampai Rp.5 juta, 12,5% responden menyatakan

mampu meningkatkan omzet usaha.

Hasil ini menyatakan bahwa dana bergulir

mampu untuk meningkatkan omzet usaha sehingga

akan dapat meningkatkan pendapatan atau

perekonomian masyarakat. Sehingga dapat

dikatakan program dana bergulir untuk

meningkatkan omzet usaha di Sumatera Barat

sudah optimal sebesar 66,7%.

3. Peningkatan Keuntungan Perbulan,

Keuntungan merupakan selisih antara omzet

yang diperoleh dengan biaya-biaya yang dikeluarkan

usaha setiap bulannya. Setelah meminjam dana bergulir

terjadi peningkatan keuntungan perbulan pada usaha

yang dimiliki masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian,

memperlihatkan bahwa pinjaman dana bergulir, 61,81%

responden menyatakan mampu meningkatkan

keuntungan usaha.

Berdasarkan hasil crosstabs jumlah pinjaman dan

keuntungan perbulan usaha, memperlihatkan bahwa

dengan pinjaman Rp 500.000 hanya 9,02% responden

menyatakan mampu meningkatkan keuntungan usaha.

Begitu juga dengan pinjaman sampai Rp 1 juta. Berbeda

dengan pinjaman yang sebesar Rp.4 juta sampai Rp.5

juta, 12,5% responden menyatakan mampu

meningkatkan keuntungan usaha perbulannya.

Hasil ini menyatakan bahwa dana bergulir

mampu untuk meningkatkan keuntungan usaha sehingga

akan dapat meningkatkan pendapatan atau perekonomian

masyarakat. Sehingga dapat dikatakan program dana

bergulir untuk meningkatkan keuntungan usaha di

Sumatera Barat sudah optimal sebesar 61,81%.

4. Peningkatan Modal Kerja

Modal kerja merupakan sejumlah dana yang

digunakan masyarakat untuk menjalankan usaha sehari-

hari termasuk biaya membeli barang dagang, biaya

membeli bahan baku untuk diolah, biaya transportasi,

biaya upah, dan sebagainya. Setelah meminjam dana

bergulir terjadi peningkatan modal kerja pada usaha yang

dimiliki masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian,

memperlihatkan bahwa pemanfaatan pinjaman dana

bergulir, 61,11% responden menyatakan mampu

meningkatkan modal kerja usaha.

Berdasarkan hasil crosstabs jumlah pinjaman dan

modal kerja usaha, memperlihatkan bahwa dengan

pinjaman Rp 500.000 hanya 8,33% responden

menyatakan mampu meningkatkan modal kerja usaha.

Berbeda dengan pinjaman yang sebesar Rp.4 juta sampai

Rp.5 juta, 13,89% responden menyatakan mampu

meningkatkan modal kerja usaha.

Hasil ini menyatakan bahwa dana bergulir

mampu untuk meningkatkan modal kerja usaha sehingga

akan dapat meningkatkan pendapatan atau perekonomian

masyarakat. Sehingga dapat dikatakan program dana

bergulir untuk meningkatkan modal kerja usaha di

Sumatera Barat sudah optimal sebesar 61,11%.

5. Peningkatan Jumlah Usaha Jumlah usaha merupakan jumlah produk yang

ditawarkan atau dijual pada usaha yang ada atau jenis

usaha lainnya. Bisa saja jumlah usaha ini tidak sama

dengan usaha sebelumnya. Jika jumlah modal tersedia

lebih besar, cenderung jumlah unit yang dijual juga akan

semakin besar atau bertambah. Hasil penelitian

memperlihatkan bahwa setelah meminjam dana bergulir

terjadi peningkatan jumlah usaha yang dimiliki

masyarakat hanya sebesar 24,31%.

Berdasarkan hasil crosstabs jumlah pinjaman dan

jumlah usaha, memperlihatkan bahwa dengan pinjaman

Rp 500.000 hanya 4,17% responden menyatakan mampu

meningkatkan jumlah usaha. Jumlah usaha yang paling

tinggi akan bertambah pada pinjaman Rp. 500.000 s/d

Rp. 1 juta. Pada pinjaman ini, responden menyatakan

6,94% mampu meningkatkan jumlah usaha.

Hasil ini menyatakan bahwa dana bergulir

mampu untuk meningkatkan jumlah usaha sehingga akan

Account: Variyetmi Wira, Gustati

Politeknik Negeri Jakarta, 2014 Halaman 149

dapat meningkatkan pendapatan atau perekonomian

masyarakat. Sehingga dapat dikatakan program dana

bergulir untuk meningkatkan jumlah usaha di Sumatera

Barat sudah optimal sebesar 24,31%.

Kesimpulan

Program PNPM secara efektif dilaksanakan

di Sumatera Barat pada tahun 2008.

Penganggulangan kemiskinan dilakukan dengan

memberdayakan masyarakat, melalui program

PNPM Mandiri salah satunya melalui kegiatan

Ekonomi yang diwujudkan dengan Pinjaman

Bergulir. Pinjaman bergulir yaitu pemberian

pinjaman dalam skala mikro kepada masyarakat

miskin di wilayah kelurahan dimana LKM/UPK

berada dengan ketentuan dan persyaratan yang

telah ditetapkan. Ketentuan dan persyaratan

penyaluran dana bergulir merupakan kesepatakan

masyarakat setempat. Hal inilah yang ingin dicapai

dalam program PNPM Mandiri, masyarakat dapat

dapat mengembangkan program sendiri yang

menjadi prioritas di lingkungan tempat tinggal

yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga.

Berdasarkan hasil penelitian, optimalisasi

dana bergulir dalam meningkatkan perekonomian

masyarakat dapat dilihat dari aktifitas usaha yang

didanai oleh pinjaman dana bergulir. Masyarakat

menyatakan pinjaman dana bergulir yang telah

dimanfaatkan masyarakat mampu meningkatkan

kemajuan usaha sebesar 70,8%, dapat

meningkatkan omzet usaha sebesar 66,7%, dapat

meningkatkan keuntungan usaha sebesar 61,81%,

dan dapat meningkatkan jumlah usaha sebesar

24,31%. Secara keseluruhan optimalisasi dana

bergulir dirasakan masyarakat dalam meningkatkan

pendapatan/perekonomian masyarakat adalah

sebesar 71,18%.

Daftar Pustaka Arditobhinadi. 2008. Menilai Kinerja keuangan

Lembaga Mikro.

http://arditobhinadi.wordpress.com/2008/0

6/02/menilai-kinerja-lembaga-keuangan-

mikro/ (6 Desember 2010)

Artikel.2010. Si ROY LAPAR, sang Indikator

PNPM.

http://www.p2kp.org/wartadetil.asp?mid=3136&cat

id=2& (22 November 2010)

Center for Banking Research Unand, Kajian Upaya

Penguatan Mikrobanking dan Pendekatan

Pembiayaan Kelompok dalam rangka

pengembangan UMK di Sumbar. (Syukri

Lukman dkk, 2008) Laporan Tidak di

publikasi

Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia.

Modul Khusus Komunitas – Pinjaman

Bergulir. Jakarta

F.Brigham, Eugene & Joel F.Houston.2006. Dasar-

dasar manajemen Keuangan, edisi

sepuluh. Salemba Empat : Jakarta.

Gustati, 2011 Pelatihan pengelolalaan keuangan

bagi pengelola POKJA Kredit Mikro

Nagari di kota Padang. Laporan

Pengamdian Masyarakat tidak di publikasi

Hadi, Agus Purbathin. Tinjauan Terhadap

Berbagai Program Pemberdayaan

Masyarakat di Indonesia. Jurnal dari

Yayasan Agribisnis/Pusat Pengembangan

Masyarakat Agrikarya (PPMA)

Irawan, Prasetya. 1999. Logika dan Prosedur

Penelitian.Jakarta: P.T Repro

Internasional

M dan Effendy, Sofian. 1991. Metodologi

Penelitian. Bumi Aksara, Semarang

Panggabean, Riana. 2005. Efektivitas Program

dana Bergulir bagi koperasi dan UKM.

Infokop No.26 tahun XX. Jakarta

Puslitbang, Sosek, litbang,2007, Evaluasi

Pengelolalaan Dana bergulir

R, Burhanuddin. 2006. Evaluasi program Bantuan

dana Bergulir Melalui KSP/USP Koperasi

(pola pkps-bbm, agribisnis dan Syariah).

Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM

Nomor 1 tahun 1.

Rahim Rida, 2009, Model pengembangan Lembaga

Keuangan Kredit Mikro Nagari dalam

Mengentaskan Masyarakat Miskin di

Sumatera Barat. Laporan penelitian tidak

dipublikasi

Sekaran, Uma. 2006. Metodelogi Penelitian Untuk

Bisnis, edisi empat. Salemba Empat :

Jakarta.

Syukur, M. 2002. Analisis Keberlanjutan dan

Perilaku Ekonomi Peserta Skim Kredit

Rumah Tangga Miskin. Disertasi. Program

Pasca Sarjana IPB.

Tim Pengendali PNPM Mandiri. (2007). Pedoman

Umum. Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat (PNPM) Mandiri. Tim

Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan.

Jakarta :Kementerian Koordinator Bidang

Kesejahteraan Sosial.

Tim Pengendali PNPM Mandiri. (2007).

Penjelasan X: Pengelolaan Dana

Bergulir, Program Pengembangan

Kecamatan (PPK). Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)

Mandiri. Tim Koordinasi Penanggulangan

Kemiskinan. Jakarta :Kementerian

Koordinator Bidang Kesejahteraan Sosial.

Tim Pengendali PNPM Mandiri. (2008). Petunjuk

Teknis Operasional, Program

Pengembangan Kecamatan (PPK).

Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat (PNPM) Mandiri. Tim

Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan.

Jakarta :Kementerian Koordinator Bidang

Kesejahteraan Sosial.

Tim Pengendali PNPM Mandiri. (2008). Panduan

Financial Management Support. Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat

(PNPM) Mandiri. Tim Koordinasi

Penanggulangan Kemiskinan. Jakarta

Account: Variyetmi Wira, Gustati

Politeknik Negeri Jakarta, 2014 Halaman 150

:Kementerian Koordinator Bidang

Kesejahteraan Sosial.

Tim Pengendali PNPM Mandiri. (2008). Pedoman

Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi,

Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat (PNPM) Mandiri. Tim

Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan.

Jakarta :Kementerian Koordinator Bidang

Kesejahteraan Sosial

Van Bastelaer. T (1999), “Imperfect Imformation,

Social Capital, and the Poor‟s Access to

Credit. Working Paper No.234, Center for

Institutional Reform and the Informal

Sector (IRIS) University of Maryland.

Wijono, W W. 2005.Pemberdayaan LKM sebagai

salah satu sistem keuangan Nasional:

Upaya Konkrit Memutus Mata Rantai

Kemiskinan. Jurnal Kajian Ekonomi dan

Keuangan. Edisi Khusus Desember 2005

Wira Variyetmi, 2011. Evalauasi kinerja PNPM

terhadap pengentasan kemiskinan di kota

Padang. Laporan penelitian tahun 2011

Wira Variyetmi, 2013. Kajian Implementasi

Program PNPM Yang Berbasis

Pemberdayaan Masyarakat Dalam

Penanggulangan Kemiskinan Masyarakat

Perkotaan Di Propinsi Sumatera Barat.

Laporan Penelitian

Zohir dan Matin (2004), Wider Impact of

Microfinance Institution: Issues and

Concepts, Journal of International

Development, Vol.16, pp.301-330.

Volume 1 No 2 Desember 2014

ISSN 2338-9753

Format Penulisan Artikel

Judul

Nama Penulis Pertama

Program studi, Nama PT,

alamat email

Nama Penulis Kedua

Program studi, Nama PT,

alamat email

Abstract (bhs Inggris)

Abstrak (bhs Indonesia) Pendahuluan

Latar belakang Tujuan

Permasalahan

Review Pustaka

Metode Penelitian

Pembahasan Kesimpulan

Daftar Pustaka

Ketentuan:

Item Ketentuan

Ukuran kertas A4

Judul : Huruf Time New Roman 14 Point, Centre. Ti-tle Case

Nama Penulis, Nama Program studi, nama Perguruan Tinggi:

Times New Roman 12 Point, Italic

Abstract Bahasa Inggris Time New Roman, Italic 10 point.

Abstrak Bahasa Indonesia Times New Roman, Italic, 10 point

Sub judul Time New Roman, Bold, 11 Point, Title Case

Konten Dua Kolom, Times New Roman, 10 Point, satu spasi dan garis diantara dua kolom

Daftar Pustaka Sesuai standard, lihat contoh di artikel terbitan kali ini.

Jumlah Halaman Maksimum 10 halaman

Tabel dan grafik Wajib menyebutkan judul dan sumbernya

Secara menyeluruh Lihat sample pada terbitan kali ini

Volume 1 No 2 Desember 2014

ISSN 2338-9753

Diterbitkan oleh Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta

Jln Prof. Dr. Ir. G.E. Siwabessy. Kampus UI Depok.

Gedung F Lantai 2, Telp 021-7862537, Fax 021-7863537

[email protected]