inovasi kurikulum dengan praktik kejujuran · pdf filepeluang pendidikan sederajat untuk anak...

29
INOVASI KURIKULUM DENGAN PRAKTIK KEJUJURAN AKADEMIK DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA Pembimbing: Prof. dr.Anwar Jusuf, SpP (K) Oleh: Mirza Indrajanti S. NPM: 1006732723

Upload: dangliem

Post on 04-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INOVASI KURIKULUM DENGAN PRAKTIK KEJUJURAN · PDF filepeluang pendidikan sederajat untuk anak laki-laki dan perempuan, meliputi pendidikan matematika, bahasa Inggris ... kejujuran

INOVASI KURIKULUM DENGAN

PRAKTIK KEJUJURAN AKADEMIK DI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA

WACANA

Pembimbing:

Prof. dr.Anwar Jusuf, SpP (K)

Oleh:

Mirza Indrajanti S.

NPM: 1006732723

Page 2: INOVASI KURIKULUM DENGAN PRAKTIK KEJUJURAN · PDF filepeluang pendidikan sederajat untuk anak laki-laki dan perempuan, meliputi pendidikan matematika, bahasa Inggris ... kejujuran

Daftar isi

Daftar isi ................................................................................................................................. i

Bab 1. Pendahuluan ............................................................................................................... 1

Bab 2. Tinjauan pustaka …………………………………………………………………… 5

2.1. Kurikulum inovatif ……………………………………………………………. 5

2.2. Pengertian kejujuran akademik ……………………………………………….. 6

2.3. Pihak yang bertanggung jawab terhadap kejujuran akademik ………………... 7

2.4. Bentuk ketidakjujuran akademik ……………………………………………… 7

2.5. Rancangan pengajaran (menurut Kemp) ……………………………………... 9

Bab 3. Pembahasan ……………………………………………………………………….. 13

Bab 4. Simpulan dan saran ………………………………………………………………… 24

Daftar pustaka ……………………………………………………………………………… 25

i

Page 3: INOVASI KURIKULUM DENGAN PRAKTIK KEJUJURAN · PDF filepeluang pendidikan sederajat untuk anak laki-laki dan perempuan, meliputi pendidikan matematika, bahasa Inggris ... kejujuran

Bab 1

Pendahuluan

Kata inovasi dapat diartikan sebagai “proses” dan atau “hasil” pengembangan

dan/atau pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan

teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang

dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau

secara signifikan (terutama ekonomi dan sosial). Jenis inovasi ada 3 yaitu:

a. Pengembangan.

Pengembangan suatu produk, jasa, atau proses yang sudah ada. Konsep seperti ini

menjadi aplikasi ide yang telah ada menjadi berbeda dari sebelumnya.

b. Duplikasi.

Peniruan suatu produk, jasa, atau proses yang telah ada. Meskipun demikian duplikasi

bukan semata meniru melainkan menambah sentuhan kreatif untuk memperbaiki

konsep agar lebih mampu memenangkan persaingan.

c. Sintesis.

Perpaduan konsep dan faktor-faktor yang sudah ada menjadi formulasi baru. Proses ini

meliputi pengambilan sejumlah ide atau produk yang sudah ditemukan dan dibentuk

sehingga menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan cara baru 1.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata inovatif artinya bersifat memperkenalkan

sesuatu yang baru; bersifat pembaruan (kreasi baru), sedangkan kata inovasi artinya

pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru; pembaharuan 2 .

Menurut kamus bahasa Inggris Echols dan Shadily, inovasi artinya pembaharuan,

perubahan (secara) baru.

Kurikulum adalah dokumen tertulis yang menggambarkan kegiatan pembelajaran,

sasaran pembelajaran, metode pengajaran yang digunakan, jumlah waktu yang digunakan

1

Page 4: INOVASI KURIKULUM DENGAN PRAKTIK KEJUJURAN · PDF filepeluang pendidikan sederajat untuk anak laki-laki dan perempuan, meliputi pendidikan matematika, bahasa Inggris ... kejujuran

pada setiap bagian pembelajaran dan metode yang digunakan untuk menilai siswa. 3

Kurikulum adalah lebih dari suatu silabus/rencana pelajaran atau suatu pernyataan dari isi

kurikulum adalah tentang perencanaan dari program pengajaran, tentang tujuan para

pengajar dan tentang jalan yang mereka lakukan saat ini 4. Komponen kurikulum terdiri

atas kegiatan pembelajaran, sasaran pembelajaran, metode pengajaran yang digunakan,

jumlah waktu yang digunakan pada setiap bagian pembelajaran, metode yang digunakan

untuk menilai siswa 3. Langkah-langkah penyusunan kurikulum dilakukan menurut 10

pertanyaan dari Harden. Dari ke 10 pertanyaan tersebut dalam hal ini inovasi erat

hubungannya dengan persetujuan isi kurikulum yang terdapat dalam silabus, handout yang

berhubungan dengan topik dalam kuliah dan buku pedoman belajar mahasiswa 4.

Kurikulum tidak boleh statis, harus diperbaiki sehingga membutuhkan inovasi.

Menurut contoh konsep Rogers, setiap individu melalui beberapa langkah sewaktu

memutuskan untuk mengambil ide inovasi. Langkah-langkah tersebut meliputi: (a)

acquisition of knowledge tentang suatu inovasi, (b) persuasion – bahwa inovasi adalah

pertimbangan yang bermanfaat, (c) a decision untuk mengambil inovasi, (d)

implementation – pelaksanaan inovasi, (e) confirmation bahwa inovasi bermanfaat untuk

dilanjutkan 5.

Sebagai contoh yaitu di University of New South Wales, Sydney, NSW, 2052, Australia dan

University of Durham Stockton Campus, University Boulevard, Thornaby, Stockton on

Tees TS17 6 BH, UK pernah dilakukan reformasi kurikulum yang mencakup 3 (tiga)

parameter yaitu pedagogy, educational context dan knowledge status 6.

Di Belanda yaitu di University of Limburg di Maastricht, University of Amsterdam,

dan University of Groningen dilakukan penelitian untuk membandingkan prestasi

mahasiswa dalam lima tahun kurikulum pendidikan pada fakultas-fakultas dengan

problem-based, integrasi, atau kurikulum medis konvensional. Disimpulkan bahwa

kurikulum pendidikan dengan integrasi, problem-based lebih baik daripada kurikulum

dengan self atau teacher directed 7

.

Di Cina terjadi perbaikan pelayanan kesehatan yaitu mengubah dari pelayanan

2

Page 5: INOVASI KURIKULUM DENGAN PRAKTIK KEJUJURAN · PDF filepeluang pendidikan sederajat untuk anak laki-laki dan perempuan, meliputi pendidikan matematika, bahasa Inggris ... kejujuran

berbasis rumah sakit menjadi pelayanan berbasis komunitas di kota besar dan dalam hal

inbanyak kesulitan ditemukan. Pelatihan dokter umum membutuhkan lebih banyak sumber

penghasilan dan status dokter umum dalam pelayanan kesehatan komunitas membutuhkan

lebih banyak pengakuan dari birokrat dan umum. Banyak daerah yang berada di bawah

standard pelayanan, pelatihan dan sumber penghasilan. Masalah ini sangat besar dan Cina

mungkin bekerjasama dengan negara lain untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas

pelatihan pelayan-pelayan kesehatan komunitas termasuk dokter umum 8.

Inovasi kurikulum ini perlu penyebaran 5. Faktor-faktor yang mengembangkan

kemungkinan dan kecepatan pengambilan suatu inovasi termasuk: (a) relative advantage –

derajat inovasi yang dirasakan superior untuk praktik nyata; (b) compatibility-derajat

inovasi yang serupa dengan pengalaman, keyakinan dan nilai-nilai sebelumnya; (c)

simplicity – derajat suatu ide baru yang dirasakan relatif mudah untuk dimengerti dan

dilaksanakan; (d) trialability – derajat inovasi yang dibagi dalam langkah-langkah dan

dicoba oleh pemakai; (e) observability – derajat inovasi yang dapat dilihat dan dinilai.

Di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana pernah terjadi mahasiswa

mencuri soal ujian dengan mengambil foto soal melalui ponsel dan masih ada beberapa

staf pengajar yang tidak mensitasi pada materi kuliahnya. Pada tahun 2010 pernah

dilakukan pengisian kuesioner oleh mahasiswa semester II tentang perilaku menyontek

dengan hasil bahwa mahasiswa masih ragu bahwa perilaku menyontek ini adalah mutlak

penting bagi fakultas kedokteran dan tentunya bagi dunia pendidikan umumnya. Oleh

karena itu maka dirasakan perlu untuk melakukan inovasi kurikulum dengan memasukkan

topik kejujuran akademik ke dalam fakultas ini. Dalam hal ini hendak diterapkan kejujuran

akademik yaitu dengan mengevaluasi praktiknya pada kegiatan pembelajaran mahasiswa

dan sekaligus mengingatkan para staf pengajar akan pentingnya kejujuran dalam suatu

materi perkuliahan. Sebenarnya di fakultas ini sudah ada topik penulisan ilmiah yang

dimasukkan ke dalam keterampilan klinik dasar (skills lab). Tapi mengenai teori tentang

kejujuran akademik yang termasuk dalam etika pendidikan kedokteran belum ada. Pada

pokok bahasan kejujuran akademik antara lain dibahas mengenai macam-macam

3

Page 6: INOVASI KURIKULUM DENGAN PRAKTIK KEJUJURAN · PDF filepeluang pendidikan sederajat untuk anak laki-laki dan perempuan, meliputi pendidikan matematika, bahasa Inggris ... kejujuran

ketidakjujuran akademik seperti plagiarisme, rekayasa data, dan lain-lain. Seperti kita

ketahui bahwa kejujuran adalah salah satu tolok ukur dalam setiap aktivitas kehidupan,

tidak terkecuali dalam lingkungan dunia pendidikan dan kejujuran menjadi salah satu

indikator keberhasilan dalam proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di dunia

pendidikan. Siswa yang ingin memperoleh hasil maksimal dan positif, namun jika

melakukannya dengan cara tidak jujur maka dampaknya tetap saja tidak akan baik.

Lembaga pendidikan dapat dikatakan berhasil, namun sesungguhnya merupakan

keberhasilan yang semu, bila proses menuju keberhasilan tersebut dilakukan dengan cara-

cara tidak jujur. Dalam lembaga pendidikan tinggi di Indonesia sering terdapat kasus-kasus

pelanggaran akademik namun merupakan suatu fenomena gunung es karena kurang

mendapat tindakan yang tegas. Menurut Dibia salah satu pelanggaran akademik yang

banyak terjadi adalah tindak plagiat yang dilakukan oleh dosen maupun mahasiswa

akademik di kampus, bahkan banyak perguruan tinggi yang tidak berani bertindak tegas

dalam menangani kasus pelanggaran akademik tersebut 9

.

Oleh karena itu perlu adanya kesadaran baik dari pihak pengajar maupun mahasiswa

dalam menangani masalah ketidakjujuran akademik ini, sehingga dapat diambil langkah

bijaksana dalam menghadapi kasus ini.

4

Page 7: INOVASI KURIKULUM DENGAN PRAKTIK KEJUJURAN · PDF filepeluang pendidikan sederajat untuk anak laki-laki dan perempuan, meliputi pendidikan matematika, bahasa Inggris ... kejujuran

Bab 2

Tinjauan pustaka

2.1. Kurikulum inovatif

Seperti di Universitas New South Wales (Australia) telah dilakukan perbaikan

kurikulum dalam hal pedagogi (pedagogy), konteks pendidikan (educational context) dan

status knowledge 6. Dalam hal:

- Pedagogi: terjadi perbaikan dalam konsep pembelajaran tradisional menjadi self

directed learning.

- Konteks pendidikan: inovasi dalam pengajaran untuk filsafsat, ideologi atau pedagogi

baru.

- Status knowledge: perbaikan pengetahuan, pembuatan keputusan medis dan kurikulum

medis ke arah integrasi.

Di Belanda yaitu di Universitas Limburg (Maastricht), Universitas Amsterdam dan

Universitas Groningen diadakan penelitian dalam strategi pendidikan preklinik yaitu

membandingkan problem-based, integrasi dengan kurikulum konvensional dengan hasil

problem-based dan integrasi lebih baik daripada kurikulum konvensional sehingga

dilakukan inovasi di bidang strategi pendidikan preklinik yaitu dari teacher centered

menjadi student centered 7. Di Ministry of Health Capital University of Medical Sciences

(Beijing, China) terjadi perbaikan sistem kesehatan di klinik yaitu pelayanan kesehatan

berbasis rumah sakit menjadi berbasis komunitas, dibentuk jaringan nasional pusat

pelatihan dokter umum secara progresif sebagai tempat pelatihan mahasiswa kedokteran

yang sebelum lulus mendapat program pelatihan dokter umum 8. Di Amerika juga terjadi

Progressive education yaitu reformasi paling komprehensif dalam sejarah pendidikan di

Amerika pada tahun 1890 – 1940 9. Pendidikan ini diberikan untuk anak-anak cacat,

peluang pendidikan sederajat untuk anak laki-laki dan perempuan, meliputi pendidikan

matematika, bahasa Inggris, aritmatika, aljabar, geometri, matematika modern: probability,

statistik, calculus, mathematical logic, computer math. 5

Page 8: INOVASI KURIKULUM DENGAN PRAKTIK KEJUJURAN · PDF filepeluang pendidikan sederajat untuk anak laki-laki dan perempuan, meliputi pendidikan matematika, bahasa Inggris ... kejujuran

Dalam pelaksanaannya menggunakan banyak biaya, tetapi para pendidik mengusahakan

dengan mengadakan perjanjian secara tidak langsung dengan perwakilan pemerintah

federal atau peserta dalam kegiatan yang disponsorinya.

Di Fakultas Kedokteran UKRIDA rencananya akan diadakan inovasi kurikulum dalam

hal:

- Content: menambahkan modul Kejujuran Akademik.

- Strategi pendidikan: memberi kuliah Kejujuran Akademik pada mahasiswa semester I,

mengarahkan staf pengajar untuk pelaksanaannya, sitasi materi kuliah.

- Praktik/pelaksanaan: melaksanakan Kejujuran Akademik pada kegiatan pembelajaran

mahasiswa semester I s/d VII.

Diharapkan dengan melakukan inovasi kurikulum di bidang content, strategi

pendidikan dan praktik/pelaksanaan maka akan dapat mengubah perilaku mahasiswa

dan staf pengajar di seluruh civitas academica.

2.2. Pengertian kejujuran akademik

Menurut Center for Academic Integrity (CAI) definisi kejujuran akademik

(academic integrity) adalah suatu tanggung jawab, walaupun menghadapi kemalangan,

terdapat lima nilai pokok yaitu kejujuran, kepercayaan, keadilan, rasa hormat, dan

tanggung jawab 7

. Dari nilai-nilai ini maka terbentuk prinsip-prinsip perilaku bahwa

komunitas akademik memungkinkan untuk mewujudkan tindakan yang baik. Mahasiswa

yang berhasil lulus melalui cara-cara yang tidak jujur, akan senantiasa merasakan dalam

bentuk ketidakcakapan (incompetency) dalam dunia kerja atau dalam praktik-praktik

lainnya dalam kehidupannya kelak. Dengan kata lain bisa saja ia berhasil dalam nilai,

namun dalam kapasitas hidupnya tidak akan mendapat tempat di mata orang lain, terlebih

lagi dalam dunia kerja. Hal ini disebabkan nilai yang diperoleh adalah palsu 10

.

6

Page 9: INOVASI KURIKULUM DENGAN PRAKTIK KEJUJURAN · PDF filepeluang pendidikan sederajat untuk anak laki-laki dan perempuan, meliputi pendidikan matematika, bahasa Inggris ... kejujuran

2.3. Pihak yang bertanggung jawab terhadap kejujuran akademik

Pihak yang bertanggung jawab terhadap kejujuran akademik adalah setiap anggota

komunitas akademik meliputi mahasiswa, anggota fakultas, dan administrator yang

menjunjung tinggi integritas ilmu pengetahuan dan penelitian 11

.

2.3.1. Tanggung jawab mahasiswa

Semua mahasiswa wajib menerapkan kejujuran akademik sesuai dengan peraturan

yang berlaku dalam segala kegiatan akademik, termasuk melaporkan segala bentuk

ketidakjujuran yang terjadi 10

.

2.3.2. Tanggung jawab staf pengajar.

Salah satu peran dari staf pengajar/dosen adalah sebagai role model bagi

mahasiswanya, sehingga penting bagi dosen untuk selalu berperilaku dan bertindak sesuai

dengan kejujuran akademik. Dosen seharusnya mendorong mahasiswa untuk selalu

bertindak jujur, juga dalam segala kegiatan akademik 11

.

2.3.3. Tanggung jawab fakultas 11

.

Pihak fakultas hendaknya membuat peraturan secara tertulis yang jelas, menyangkut

kejujuran akademik beserta sanksi-sanksi yang berlaku bagi setiap pelanggaran akademik.

Setiap mahasiswa hendaknya diberitahu mengenai peraturan beserta sanksinya dari awal

masuk fakultas dan sebaiknya mahasiswa menandatangani pernyataan, sehingga

diharapkan mahasiswa sudah mengerti tentang peraturan yang berlaku tersebut dan

bersedia menjalani peraturan yang ada beserta sanksinya.

2.4. Bentuk ketidak jujuran akademik 11,12

Bentuk tindakan yang dianggap merupakan suatu ketidak jujuran akademik adalah:

- Penyontekan/kecurangan dalam ujian (cheating)

- Plagiat

- Perjokian

7

Page 10: INOVASI KURIKULUM DENGAN PRAKTIK KEJUJURAN · PDF filepeluang pendidikan sederajat untuk anak laki-laki dan perempuan, meliputi pendidikan matematika, bahasa Inggris ... kejujuran

- Pemalsuan

- Penyuapan

- Memberikan keterangan atau data palsu

- Tindakan diskriminatif

- Penyalahgunaan penggunaan komputer

2.4.1. Penyontekan/kecurangan dalam ujian (cheating) 12

.

Penyontekan yaitu kegiatan yang dilakukan dengan sadar (sengaja) atau tidak sadar

oleh seorang pesertas ujiah. Kegiatan ini dapat mencakup:

- Mencontoh hasil kerja milik peserta ujian lain

- Berkomunikasi selama ujian berlangsung, baik secara langsung atau dengan media

lainnya tanpa seizin pengawas ujian

- Memberikan hasil jawaban ujian kepada siswa lainnya

2.4.2. Plagiat 11

Plagiat merupakan sebuah pelanggaran terhadap norma-norma akademik yang

berlaku umum di perguruan tinggi, meskipun masin-masing lembaga pendidikan tinggi

memiliki cara pandang yang berbeda terhadap plagiarisme. Bentuk tindakan plagiarisme

antara lain:

- Mengambil gagasan/pendapat/hasil temuan orang lain baik sebagian atau seluruhnya

tanpa seizin atau tanpa menyebutkan sumber acuannya secara jujur.

- Informasi yang diperoleh dalam bacaan atau penelitian yang bukan merupakan

pengetahuan umum harus diakui.

2.4.3. Perjokian

Perjokian merupakan tindakan yang dilakukan dengan sengaja atau tidak,

menggantikan kedudukan atau melakukan tugas kegiatan untuk kepentingan orang lain, atas

permintaan orang lain atau kehendak sendiri dalam kegiatan akademik.

8

Page 11: INOVASI KURIKULUM DENGAN PRAKTIK KEJUJURAN · PDF filepeluang pendidikan sederajat untuk anak laki-laki dan perempuan, meliputi pendidikan matematika, bahasa Inggris ... kejujuran

2.4.4. Pemalsuan

Bentuk tindakan pemalsuan antara lain melakukan kegiatan dengan sengaja atau

tanpa izin yang berwenang untuk mengganti, meniru atau mengubah/memalsukan sesuatu

untuk mendapatkan pengakuan sebagai sesuatu yang asli, misalnya mengganti, meniru atau

megubah/memalsukan nama, tanda tangan, nilai atau tugas-tugas, praktikum, transkrip

akademik, ijazah, stempel, kartu tanda mahasiswa, gelar akademik, dan keterangan atau

laporan dalam lingkup kegiatan akademik maupun non akademik, serta memberikan

keterangan atau kesaksian palsu.

2.4.5. Penyuapan

Penyuapan adalah memberikan ataupun menerima imbalan uang, barang atau bentuk

lainnya yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan tertentu secara tidak sah baik bagi

penerima maupun pemberi. Tindakan lain yang termasuk dalam kategori ini adalah usaha

untuk mempengaruhi atau mencoba mempengaruhi orang lain baik dengan cara membujuk,

memberi hadiah atau berupa ancaman dengan maksud mempengaruhi penilaian terhadap

prestasi akademik.

2.4.6. Tindakan diskriminatif

Tindakan ini adalah membedakan perlakuan terhadap seseorang yang berkepentingan

dalam kegiatan akademik berdasarkan pada pertimbangan faktor gender, agama, suku, ras,

status sosial, dan fisik seseorang sehingga menimbulkan kerugian pada orang tersebut.

2.4.7. Penyalahgunaan komputer 12

.

Penyalahgunaan komputer akademik adalah penggunaan komputer untuk bekerja

sedangkan pengajar sudah memberitahukan bahwa untuk melakukuan pekerjaannya tidak

boleh dibantu dengan komputer.

2.5. Rancangan pengajaran (menurut Kemp) 14

.

Terdiri atas 8 komponen:

9

Page 12: INOVASI KURIKULUM DENGAN PRAKTIK KEJUJURAN · PDF filepeluang pendidikan sederajat untuk anak laki-laki dan perempuan, meliputi pendidikan matematika, bahasa Inggris ... kejujuran

Komponen I: Goals, Topics and General Purposes

- Goals: tujuan sistem sekolah atau institusi

- Topics: dalam kurikulum bidang atau mata ajar, topik dipilih untuk studi

- General purposes: tujuan umum dari setiap topik yang dinyatakan secara jelas oleh

dosen (apa yang diharapkan mahasiswa untuk belajar sebagai hasil dari pengajaran).

Komponen II: Learner characteristics

1. Faktor akademik:

Jumlah mahasiswa, latar belakang akademik, Tes Potensi Akademik, tingkat

inteligensia, tingkat membaca, nilai standar prestasi, tes bakat, kebiasaan belajar sendiri,

latar belakang dalam subjek atau topik, motivasi untuk mempelajari subjek; mata kuliah

harapan, cita-cita kebudayaan dan kejuruan.

2. Faktor sosial:

Usia, maturitas, rentang/masa jangka waktu perhatian, bakat/talenta khusus,

hambatan/keterbatasan emosi dan fisik; hubungan antara mahasiswa, keadaan

sosioekonomi. Hal/informasi ini didapat dari catatan kumulatif mahasiswa, konsultasi

dengan dosen-dosen lain, konselor mahasiswa dan penasehat. Hasil kuesioner sebaik

survei yang dilengkapi oleh mahasiswa dan pre-assessment test juga dapat memberikan

data yang berguna untuk membuat rencana keputusan.

3. Suasana pembelajaran:

Ada 4 yaitu:

1) Lingkungan fisik: suara, cahaya, suhu, pilihan dan susunan furniture/mebel.

2) Lingkungan emosi: motivasi individu, ketekunan dan tanggung jawab

3) Lingkungan sosiologi: pekerjaan individual atau kelompok, respons kepada

figure yang berwibawa.

4) Keadaan fisiologis mahasiswa sendiri: kekuatan dan kelemahan sensoris,

kebutuhan makanan, kebutuhan aktivitas dan istirahat, bioritme/waktu yang

digunakan setiap hari untuk fungsi yang efisien/tepat guna.

10

Page 13: INOVASI KURIKULUM DENGAN PRAKTIK KEJUJURAN · PDF filepeluang pendidikan sederajat untuk anak laki-laki dan perempuan, meliputi pendidikan matematika, bahasa Inggris ... kejujuran

4. Gaya belajar:

- Cognitive style mapping

- Visual, verbal, aktivitas fisik

- Tes diagnostik karakteristik kognitif

- Kuesioner

Komponen III: Learning objectives

Mencakup domain kognitif, psikomotor, afektif

Komponen IV: Subject content

Analisis tugas penting untuk identifikasi dan spesifikasi subject content, terdapat hubungan

erat antara objectives dan subject content.

Komponen V: Pre-assessment

- Pre-requisite testing: untuk prasyarat

- Pre-testing: untuk strategi pengajaran

Komponen VI: Teaching/Learning Activities, Resources

Tiga metoda dasar yaitu tiga pola kegiatan pengajaran dan pembelajaran:

- Presentasi pada kelompok

- Belajar mandiri

- Interaksi dosen dan mahasiswa: 8 – 12 orang .

Sumber pengajaran: supporting materials, printed materials, media audiovisual, buku teks,

buku-buku referensi, magazines, pamphlets, workbooks.

Komponen VII: Support services

Dana, fasilitas, perlengkapan/peralatan, sumber daya manusia, anggaran, jadwal.

Komponen VIII: Evaluation

11

Page 14: INOVASI KURIKULUM DENGAN PRAKTIK KEJUJURAN · PDF filepeluang pendidikan sederajat untuk anak laki-laki dan perempuan, meliputi pendidikan matematika, bahasa Inggris ... kejujuran

Standar prestasi:

Standar relatif/normative

- Norm referenced testing: melaporkan prestasi

- Criterion referenced

Objektif atau esai:

Tes objektif: True/False, matching, single word completion, MCQ

Evaluasi objektif performa dan psikomotor.

Evaluasi objektif domain afektif.

Tes dengan audiovisual dan material lain:

gambar objek: layout gambar dari alat

- rekaman audio

- fotograf atau slide

- rekaman film/videotape

Bentuk evaluasi pembelajaran:

Evaluasi formatif

Evaluasi sumatif

12

Page 15: INOVASI KURIKULUM DENGAN PRAKTIK KEJUJURAN · PDF filepeluang pendidikan sederajat untuk anak laki-laki dan perempuan, meliputi pendidikan matematika, bahasa Inggris ... kejujuran

Bab 3

Pembahasan

Di fakultas ini pernah dilakukan tugas dengan membagikan kuesioner (DREEM)

versi bahasa Indonesia kepada 20 orang mahasiswa/i (10 mahasiswa dan 10 mahasiswi)

Fakultas Kedokteran UKRIDA semester II tahun akademik 2008/2009, dengan sebaran

usia 18 – 19 tahun untuk mengisi kuesioner tersebut yang terdiri atas 50 item. Data yang

diperoleh dianalisis, kemudian dilakukan interpretasi terhadap hasil analisis tersebut. Item

nomor 17 adalah perilaku menyontek merupakan masalah di fakultas ini. Setiap item

mempunyai skor maksimal 4. Setelah diadakan perhitungan pada setiap item, ditemukan

beberapa item mempunyai skor 0 – 2 (0 – 50 %), diantaranya item nomor 17 tersebut

mempunyai skor sama dengan 2. Jadi kesimpulannya item nomor 17 merupakan masalah

di fakultas ini sehingga disarankan adanya sanksi yang berat bagi mahasiswa/i yang

ketahuan menyontek agar menimbulkan efek jera, pernah terjadi perjokian pada saat ujian,

copy paste makalah PBL dan masih adanya beberapa staf pengajar yang tidak menyitasi

materi kuliahnya.

Oleh karena itu maka dirasa perlu untuk dilakukan inovasi kurikulum yang

rencananya hendak dimasukkan modul Kejujuran Akademik ke dalam kurikulum fakultas

ini sebagai tambahan dari modul Penulisan Ilmiah yang sudah diberikan pada keterampilan

klinik dasar (skills lab). Dalam hal ini hendak dilaksanakan praktik kejujuran akademik

pada kegiatan pembelajaran mahasiswa dan mengevaluasinya, juga mengingatkan staf

pengajar akan pentingnya kejujuran akademik ini antara lain dalam hal menyitasi materi

kuliah pada hand out dan slide presentation.

Rencana yang akan dilakukan di Fakultas Kedokteran UKRIDA adalah:

1) Dalam kegiatan belajar mengajar dibuat modul Kejujuran Akademik untuk

dikuliahkan kepada mahasiswa dan diintegrasikan ke dalam semua modul. Hal

ini untuk meyakinkan mahasiswa bahwa kejujuran akademik adalah penting

untuk dunia pendidikan sehingga diharapkan akan terjadi perubahan di seluruh

civitas academica.

Maka modul tersebut akan dibuat menurut rancangan pengajaran Kemp yang terdiri atas

8 (delapan) komponen yaitu:

13

Page 16: INOVASI KURIKULUM DENGAN PRAKTIK KEJUJURAN · PDF filepeluang pendidikan sederajat untuk anak laki-laki dan perempuan, meliputi pendidikan matematika, bahasa Inggris ... kejujuran

Komponen I: Goals, Topics and General Purposes

- Goals:

Area kompetensi ke 7 yaitu menjunjung tinggi etika, moral dan profesionalisme dalam

praktik 15

.

- Topics: Kejujuran akademik

- General purposes 15

:

1. Memahami konsep etika dasar dan mampu menerapkannya dalam konteks medis

dan layanan kesehatan

2. Mengenali pertimbangan etik pada kasus-kasus khusus

3. Mengidentifikasi pertimbangan etik yang bertentangan pada kasus-kasus tertentu

4. Mampu menganalisis secara sistematik pilihan-pilihan etik dalam suatu pengobatan

terhadap pasien

5. Menentukan, menginformasikan, dan menganalisa masalah etika dalam kebijakan

kesehatan

6. Menentukan, menginformasikan, dan menganalisa masalah etika yang berkaitan

dengan hubungan antar tenaga kesehatan profesional

Komponen II: Learner characteristics

- Mahasiswa semester I sampai VII dengan gaya belajar yang berbeda-beda.

Komponen III: Learning objectives

Apabila mahasiswa meghadapi masalah kejujuran akademik maka mahasiswa harus

mampu:

- Menjelaskan arti kejujuran akademik sesuai dengan masalah yang dihadapi.

Kriteria keberhasilan: mahasiswa harus sudah dapat menjelaskan arti kejujuran

akademik dengan benar.

- Melaksanakan kejujuran akademik sesuai dengan masalah yang dihadapi.

Kriteria keberhasilan: mahasiswa harus sudah dapat melaksanakan kejujuran akademik

dengan benar

14

Page 17: INOVASI KURIKULUM DENGAN PRAKTIK KEJUJURAN · PDF filepeluang pendidikan sederajat untuk anak laki-laki dan perempuan, meliputi pendidikan matematika, bahasa Inggris ... kejujuran

Komponen IV: Subject content

- Definisi kejujuran akademik

- Pihak yang bertanggung jawab

- Bentuk ketidak jujuran akademik

Komponen V: Pre-assessment

- Pre-requisite test: mahasiswa semester I yang sudah lulus ujian saringan masuk yang

meliputi tes biologi, kimia, bahasa Inggris, tes kesehatan dan wawancara psikologis

- Pre- testing : dalam hal ini tidak dilakukan. Jadi semua mahasiswa mendapat strategi

pengajaran dengan metoda kuliah.

Komponen VI: Teaching/Learning activities, Resources

Modul kejujuran akademik akan saya masukkan ke dalam Stage 1 General Education

1blok 1 yang lamanya 6 minggu. Maka kegiatan pengajaran dan pembelajaran yang

akan dilakukan adalah selama 3 minggu dengan perincian sebagai berikut:

- Kuliah interaktif: 3 x @ 100 menit

- Diskusi kasus per kelompok: 3 x

- Belajar mandiri: 3 x

Sumber pengajaran: supporting materials, printed materials, media audiovisual, buku teks,

buku-buku referensi.

Komponen VII: Support services

- Dana: dari universitas

- Fasilitas: ruang kuliah, ruang tutorial, ruang skills lab

- Perlengkapan/peralatan: komputer, LCD

- Sumber daya manusia: staf pengajar fakultas kedokteran

- Anggaran: diajukan pada rapat kerja fakultas

- Jadwal: semester 1 stage 1 General Education 1 blok 1

15

Page 18: INOVASI KURIKULUM DENGAN PRAKTIK KEJUJURAN · PDF filepeluang pendidikan sederajat untuk anak laki-laki dan perempuan, meliputi pendidikan matematika, bahasa Inggris ... kejujuran

Komponen VIII: Evaluation

- Semester I: Evaluasi sumatif untuk teori dengan MCQ, dilakukan secara integrasi

dengan modul-modul lain pada blok tersebut. Setiap fasilitator PBL memeriksa

referensi yang dibuat oleh mahasiswa apakah sudah benar cara menulisnya dan ada

unsur plagiat atau tidak

Semester II sampai VII: setiap fasilitator PBL memeriksa referensi makalah PBL yang

dibuat mahasiswa apakah sudah benar cara menulisnya dan ada unsur plagiat atau tidak.

Untuk menilai domain afektif adalah sulit seperti emosi, sikap, apresiasi dan nilai yang

bersifat subjektif dan erat berhubungan dengan keputusan dan moralitas 16

.

Struktur kurikulum fakultas kedokteran UKRIDA saat ini adalah seperti di bawah ini:

Program Studi Sarjana Kedokteran (PSSK) 15

:

terdiri atas 30 blok yang masing-masing lamanya berkisar dari 4 sampai 7 minggu,

yaitu:

Semester 1:

Stage I: General Education

Blok 1 General Education 1

Blok 2 General Education 2

Stage II A: Basic Medical Sciences

Blok 3 Basic Biology of Cell 1

Blok 4 Basic Biology of Cell 2

Semester 2:

Blok 5 Musculoskeletal System 1

Blok 6 Neuroscience

Blok 7 Respiratory System 1

Blok 8 Cardiovascular System 1

Blok 9 Digestive System 1

Semester 3:

Blok 10 Metabolic and Endocrine 1

Blok 11 Urogenital Tract

16

Page 19: INOVASI KURIKULUM DENGAN PRAKTIK KEJUJURAN · PDF filepeluang pendidikan sederajat untuk anak laki-laki dan perempuan, meliputi pendidikan matematika, bahasa Inggris ... kejujuran

Stage II B: Basic Clinical Sciences

Blok 12 Infection and Immunity

Blok 13 Growth and Development

Semester 4:

Blok 14 Musculoskeletal System 2

Blok 15 Skin and Integument

Blok 16 Digestive System 2

Blok 17 Hepatobiliary System

Blok 18 Respiratory System 2

Semester 5:

Blok 19 Cardiovascular System 2

Blok 20 Renal and Body Fluid

Blok 21 Metabolic and Endocrine 2

Blok 22 Neurology and Behavior Science

Semester 6:

Blok 23 Special Sense System

Blok 24 Hematology and Oncology

Blok 25 Reproductive System

Blok 26 Community Medicine

Semester 7:

Blok 27 Genetics and Nutritional

Blok 28 Occupational and Laser Medicine

Blok 29 Emergency Medicine 1

Blok 30 Emergency Medicine 2

Program Studi Profesi Dokter (PSPD) 15

:

terdiri atas 3 semester, 12 blok yaitu:

Stage III: Clinical Practice

Semester 8: - Internal Medicine

- Radiodiagnostic & therapy

- Surgery and Anesthesiology 17

Page 20: INOVASI KURIKULUM DENGAN PRAKTIK KEJUJURAN · PDF filepeluang pendidikan sederajat untuk anak laki-laki dan perempuan, meliputi pendidikan matematika, bahasa Inggris ... kejujuran

- Radiodiagnostic & therapy

- Pediatric

Semester 9: - Obstetry and Gynecology

- Public Health

- Internal Medicine

- Radiodiagnostic & therapy

- Ophthalmology

Semester 10: - Neurology

-Radiodiagnostic & therapy

- Psychiatry

- Dermatovenerology

- Forensic Medicine

- Emergency Medicine

No Kurikulum saat ini Kurikulum yang diperbaharui/inovatif

1 Pada semester I:

Stage 1 General Education 1 blok 1

terdiri atas:

- Agama

– Kewarganegaraan dan Pancasila

- Ilmu Perilaku

– Ilmu Budaya dan Sosial Dasar

– Etika Kristen

– Etika dan Hukum Kedokteran

– Komunikasi dan Empati

– SL Komunikasi Efektif

Pada semester I:

Stage 1 General Education 1 blok 1 terdiri

atas:

- Agama

–Kewarganegaraan dan Pancasila

- Ilmu Perilaku

– Ilmu Budaya dan Sosial Dasar

– Etika Kristen

– Etika dan Hukum Kedokteran

- Komunikasi dan Empati

– Kejujuran Akademik

Page 21: INOVASI KURIKULUM DENGAN PRAKTIK KEJUJURAN · PDF filepeluang pendidikan sederajat untuk anak laki-laki dan perempuan, meliputi pendidikan matematika, bahasa Inggris ... kejujuran

– SL Empati

– PBL (ada 2 PBL)

– SL Komunikasi Efektif

- SL Empati

-PBL (ada 2 PBL)

Pada kurikulum saat ini modul kejujuran akademik belum ada. Kejadian yang terjadi

adalah:

-Pencurian soal ujian melalui ponsel: mahasiswa yang bersangkutan diskors 1 semester

-Pernah terjadi perjokian mahasiswa dalam ujian: pemakaian name tag diperketat

-Pada makalah PBL sering terjadi hanya copy paste dari makalah terdahulu milik kakak

kelasnya: dilakukan sanksi pengurangan nilai.

Mengingat jumlah mahasiswa yang semakin bertambah per tahun, diharapkan dengan

pemberian modul kejujuran akademik maka kejadian-kejadian tersebut walaupun tidak

mungkin hilang sama sekali tetapi paling tidak akan terminimalisasi.

2) Langkah-langkah yang mungkin diterapkan di FK UKRIDA (konsep Rogers) 5

dan feasibilitasnya:

a. Acquisition of knowledge tentang inovasi

b. Persuasion: inovasi adalah pertimbangan yang bermanfaat yaitu dirapatkan dulu di

antara pimpinan FK UKRIDA, kemudian disosialisasikan pada seluruh staf pengajar

c. A decision: keputusan untuk mengambil inovasi

d. Implementation: pelaksanaan inovasi secara bertahap yaitu dilakukan evaluasi

praktik kejujuran akademik pada kegiatan pembelajaran mahasiswa semester I s/d

VII (semester ganjil dan genap)

Dalam pelaksanaan praktik kejujuran akademik ini terdapat 13

:

Kekuatan:

1. Adanya peraturan tertulis mengenai ketidakjujuran akademik ini. 19

Page 22: INOVASI KURIKULUM DENGAN PRAKTIK KEJUJURAN · PDF filepeluang pendidikan sederajat untuk anak laki-laki dan perempuan, meliputi pendidikan matematika, bahasa Inggris ... kejujuran

2. Adanya sanksi secara tertulis bagi pelanggar tindakan ketidakjujuran akademik.

3. Sosialisasi peraturan mengenai hal ini kepada mahasiswa.

Kelemahan:

1. Adanya staf pengajar yang membiarkan mahasiswa melakukan tindakan ini

2. Sanksi yang diberikan terlalu ringan sehingga tidak membuat jera para

pelanggaran

3. Sukar untuk membuktikan tindak pelanggaran

4. Adanya staf pengajar yang juga melakukan tindakan pelanggaran kejujuran

akademik tersebut.

Ancaman:

1. Membudayanya tindakan ketidak jujuran akademik, sehingga mahasiswa

menganggap tindakan ketidakjujuran akademik adalah hal yang biasa.

2. Indeks prestasi merupakan hal yang semu, bukan hasil yang sebenarnya.

3. Pengguna lulusan mempunyai opini yang tidak baik bagi lulusan fakultas

tersebut.

4. Tumbuh suburnya penyedia jasa untuk tindakan pelanggaran tersebut.

Kesempatan:

1. Mensosialisasikan peraturan dan sanksi bagi mahasiswa baru maupun lama.

2. Memberlakukan sanksi secara ketat bagi siapapun yang melakukan tindak

pelanggaran

3. Memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk melakukan tindakan kejujuran

akademik.

20

Page 23: INOVASI KURIKULUM DENGAN PRAKTIK KEJUJURAN · PDF filepeluang pendidikan sederajat untuk anak laki-laki dan perempuan, meliputi pendidikan matematika, bahasa Inggris ... kejujuran

Walaupun sulit untuk menilai afektif, evaluasi praktik kejujuran akademik pada kegiatan

pembelajaran mahasiswa fakultas saya dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Pada saat mahasiswa menjalani ujian dalam ruang kelas (terdapat CCTV tanpa

diketahui mahasiswa), kemudian pengawas ujian meninggalkan ruangan sebentar.

Terdapat satu orang yang memantau melalui CCTV tersebut apakah ada mahasiswa

yang saling menyontek.

2. Melalui makalah PBL tutor bisa memeriksa apakah ada unsur plagiat atau tidak.

3. Dibuat suatu kuesioner tentang kejujuran akademik, kemudian mahasiswa disuruh

mengisi kuesioner tersebut.

Kemudian kita bandingkan hasilnya pada point nomor 1 dan point nomor 2 dengan

hasil pengisian kuesioner tersebut, apakah sesuai atau tidak.

Bila pada point 1 ternyata banyak yang saling mencontek, pada point 2 masih ada yang

melakukan plagiat, tapi pada pengisian kuesioner tidak mengisi dengan sebenarnya

atau mereka mungkin jujur mengisi saling menyontek dan melakukan plagiat maka

berarti mahasiswa belum melakukan praktik kejujuran akademik dengan benar.

Hal ini dapat dilakukan pada mahasiswa semester I sampai VII untuk melihat tindak

lanjutnya.

e. Confirmation: inovasi bermanfaat untuk dilanjutkan, diberikan pengarahan kepada

seluruh staf pengajar agar dapat diterapkan dengan baik dan benar pada mahasiswa.

Bagi staf pengajar praktik kejujuran akademik ini penting karena staf pengajar merupakan

role model bagi mahasiswa. Di fakultas kami belum pernah dilakukan pembahasan

kejujuran akademik bagi staf pengajar dan mahasiswa.

3) Penyebaran kurikulum inovatif 5:

a) Dilakukan upaya untuk meningkatkan pertimbangan, penyesuaian.

b) Administrasi kurikulum kepada pendengar baru

21

Page 24: INOVASI KURIKULUM DENGAN PRAKTIK KEJUJURAN · PDF filepeluang pendidikan sederajat untuk anak laki-laki dan perempuan, meliputi pendidikan matematika, bahasa Inggris ... kejujuran

Langkah-langkah penyebaran kurikulum 5 :

1. Identifikasi masalah

2. Penilaian kebutuhan sasaran pembelajar

3. Perumusan sasaran pembelajaran untuk suatu topik yang mungkin merupakan suatu

kontribusi yang penting di lapangan

4. Memusatkan upaya penyebaran dengan cara-cara khusus untuk pelaksanaan suatu

kurikulum

5. Pelaksanaan

6. Evaluasi kurikulum

Cara-cara penyebaran tugas kurikulum:

- Presentasi mata kuliah kepada perorangan kelompok dalam institusi

- Materi kurikulum yang jelas dalam pendidikan

- Persiapan dan distribusi videotape dan audiotape pengajaran

Faktor-faktor yang memungkinkan untuk mengambil suatu inovasi kurikulum di FK

UKRIDA5 :

a) Relative advantage: derajat inovasi yang dirasakan perlu untuk praktik nyata

yaitu masalah mahasiswa mencuri soal ujian, perjokian, keraguan mahasiswa

akan pentingnya masalah menyontek bagi dunia pendidikan, belum semua dosen

melakukan sitasi materi kuliah.

b) Compatibility: derajat inovasi serupa dengan pengalaman, keyakinan dan nilai-

nilai sebelumnya yaitu di FK UKRIDA sudah diajarkan penulisan ilmiah pada

keterampilan klinik dasar (skills lab)

c) Simpilicity: kurikulum inovatif dengan modul Kejujuran Akademik dirasakan

relatif mudah untuk dimengerti dan dilaksanakan 22

Page 25: INOVASI KURIKULUM DENGAN PRAKTIK KEJUJURAN · PDF filepeluang pendidikan sederajat untuk anak laki-laki dan perempuan, meliputi pendidikan matematika, bahasa Inggris ... kejujuran

d) Trialability: kurikulum inovatif dibagi dalam langkah-langkah dan dicoba

e) Observability: derajat inovasi dapat dilihat dan dinilai

Penelitian tentang praktik kejujuran akademik juga pernah dilaksanakan di fakultas

kedokteran Universitas Indonesia yaitu melihat gambaran praktik kejujuran akademik

dalam hal penyitiran sumber acuan pada penyusunan slide kuliah oleh staf pengajar:

sebaran materi berdasarkan asal departemen, materi perkuliahan berdasarkan kategori

penyitiran, penggolongan menjadi departemen klinik dan pre-klinik, penggolongan

penyusun materi menjadi Guru Besar dan bukan Guru Besar, penggolongan penyusun

materi yang bukan Guru Besar berdasarkan jenjang pendidikan (S2/Sp1 atau S3/Sp2) 17

.

23

Page 26: INOVASI KURIKULUM DENGAN PRAKTIK KEJUJURAN · PDF filepeluang pendidikan sederajat untuk anak laki-laki dan perempuan, meliputi pendidikan matematika, bahasa Inggris ... kejujuran

Bab 4

Simpulan dan saran

Simpulan:

1. Kurikulum tidak statis dan terus menerus berkembang, Kurikulum yang berhasil

membutuhkan masukan dan pengelolaan untuk memperyahankan kekuatan dan

mengembangkan perbaikan lebih lanjut.

2. Pelaksanaan kurikulum dilakukan dengan memperhatikan kemampulaksanaan rencana

kurikulum dan memperhatikan atmosfir pendidikan.

3. Kejujuran akademik merupakan hal yang sangat penting dalam mutu pendidikan

sebab hal ini akan mempengaruhi lulusan bila terjun ke masyarakat dan dunia kerja.

4. Walaupun mungkin sulit untuk menghilangkan tindakan ketidak jujuran akademik ini

sampai ke titik nol, tapi kita dapat meminimalisasinya dengan membuat peraturan

tertulis secara rinci serta sanksi bagi pelaku pelanggaran.

5. Kejujuran akademik berasal dari hati nurani, kemauan diri sendiri, komitmen,

integritas diri dan merupakan tanggung jawab diri baik pada dosen maupun mahasiswa.

Saran:

Kepada pimpinan fakultas disarankan:

1. Untuk melakukan evaluasi praktik kejujuran akademik ini pada kegiatan

pembelajaran mahasiswa dengan tujuan untuk meminimalisasi tindakan ketidak

jujuran akademik sehingga mutu lulusanpun akan semakin baik.

2. Membuat peraturan secara rinci tentang praktik kejujuran akademik.

3. Memberikan sanksi dan tindakan tegas bagi yang melanggar peraturan.

4. Melakukan pelatihan bagi staf pengajar tentang cara penyusunan bahan perkuliahan

yang baik, cara sitasi/menyitir, cara pembuatan slide presentasi power point.

5. Diadakan pembahasan kejujuran akademik bagi staf pengajar dan mahasiswa.

24

Page 27: INOVASI KURIKULUM DENGAN PRAKTIK KEJUJURAN · PDF filepeluang pendidikan sederajat untuk anak laki-laki dan perempuan, meliputi pendidikan matematika, bahasa Inggris ... kejujuran

DAFTAR PUSTAKA

1. Definisi inovasi. Diunduh dari:

http://initugasku.wordpress.com/2010/03/03/definiinovasi/

2. Alwi H, Sugono D. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 3 rd

ed. Jakarta: Balai Pustaka

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional; 2005

3. Abbat FR. Teaching for better learning (1980)

4. Harden RM. Curriculum planning and development. In: Dent JA, Harden RM (eds.). A

practical guide for medical teacher. 2 nd

ed. London: Elsevier Churchill Livingstone,

2005. pp. 10-17

5. Kern DE, Thomas PA, Howard DMRN, Bass EB. Curriculum development for medical

education. A six-step approach. Baltimore, Maryland: The Johns Hopkins University

Press; 1998. pp110-117.

6. Iedema R, Degeling P, Braithwaite J, DKY Chan. Medical education and curriculum

reform: Putting reform proposals in context. Medical Education Online [Serial Online]

2004; 9 (17): pp. 1-10. Available from: http://www.med-ed-online.org.

7. Schmidt H G, Bongaerts M M, Hermans H, ten Cate T J, Venekamp R, Boshuizen H P

A. The development of diagnostic competence: comparison of a problem-based, an

integrated, and a conventional mexical curriculum. Academic medicine 1996; 71 (6):

pp. 658-664

8. Wannian L, DKY Chan. Community health care reform and general practice training in

China-lesson learned. Medical Education Online [Serial Online] 2004; 9 (10): pp 1-4.

Available from: http://www.med-ed-online.org.

9. Walker DF, Soltis JF (eds.). Thinking about education series. Curriculum and Aims. 4 th

ed. New York: Teacher College Press; 2004. pp. 77-98

10. Kejujuran Akademik. Diunduh dari: http://trinsanda.wordpress.com/2008/07/02

11. Keohane N O. The Fundamental Values of Academic Integrity. The Center for

Academic Integrity. October 1999.

12. Definitions of Academic Honesty Violations – Western Michigan University.

Available from:

http://www.osc.wmich.edu/academichonesty/definitionsofviolations.html

25

Page 28: INOVASI KURIKULUM DENGAN PRAKTIK KEJUJURAN · PDF filepeluang pendidikan sederajat untuk anak laki-laki dan perempuan, meliputi pendidikan matematika, bahasa Inggris ... kejujuran

13. Peraturan akademik Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Indonesia.

Available from: http://etika/mht.

14. Kemp J E. Instructional Design. 2 nd

ed. Belmont, California: Fearon Publisher, Inc;

1977.

15. Buku Katalog 2007/2008 Universitas Kristen Krida Wacana. pp. 95-125

16. Amin Z, HE Khoo. Basics in Medical Education. 2 nd

ed. Singapore: World Scientific

Publishing; 2009. p.76

17. Felaza E, Jusuf A. Praktik kejujuran akademik pada perkuliahan di FK UI suatu studi

pada bahan perkuliahan di FK UI. Departemen Pendidikan Kedokteran FK UI.

26