hyeonjin kim,dkk

19
MENINGKATKAN GURU MENGUASAI TIK DALAM KAPASITAS UNTUK PEMBELAJARAN ABAD KE-21 TIGA KASUS PENDIDIKAN GURU DI KOREA Hyeonjin Kim,dkk. MENINGKATKAN GURU MENGUASAI TIK DALAM KAPASITAS UNTUK PEMBELAJARAN ABAD KE-21 TIGA KASUS PENDIDIKAN GURU DI KOREA Hyeonjin Kim,dkk.

Upload: ignacia-price

Post on 01-Jan-2016

64 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

MENINGKATKAN GURU MENGUASAI TIK DALAM KAPASITAS UNTUK PEMBELAJARAN ABAD KE-21 TIGA KASUS PENDIDIKAN GURU DI KOREA. MENINGKATKAN GURU MENGUASAI TIK DALAM KAPASITAS UNTUK PEMBELAJARAN ABAD KE-21 TIGA KASUS PENDIDIKAN GURU DI KOREA. Hyeonjin Kim,dkk. Hyeonjin Kim,dkk. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

MENINGKATKAN GURU MENGUASAI TIK DALAM KAPASITAS UNTUK PEMBELAJARAN ABAD KE-21

TIGA KASUS PENDIDIKAN GURU DI KOREA

Hyeonjin Kim,dkk.

MENINGKATKAN GURU MENGUASAI TIK DALAM KAPASITAS UNTUK PEMBELAJARAN ABAD KE-21

TIGA KASUS PENDIDIKAN GURU DI KOREA

Hyeonjin Kim,dkk.

PERAN BARU DALAM TEACHERSINCLUDE DENGAN ANDNNOVATION EFISIENSI

• LEARNING SCRATCH :untuk berfikir kreatif dalam pembelajaran robotika

• Berfikir teknologi baru convergen dan divergen• Pembelajaran dengan desain ICT

Peran baru dalam pembelajaran efisiensi yang inovatif :

Learning scratch : untuk berfikir komputasi dan kreatif,pembelajaran robotika.

Untuk berfikir teknologi baru forconvergen dan divergen

Pembelajaran dengan desain ICT untuk sestem tertentu

Pendekatan baru yang berfokus pada kemampuan berfikir,ketrampilan yang

bersifat teknis dan membuat kelas yang berbeda dari biasa guna

membantu guru mengembangkan keahlian adaftif.

TIK dalam dunia pendidikan di Korea berkembang pesat seajak rencana IT untuk

Korea tahun 1996(Hwang,Yang&Kim,2010

Guru di Korea umumnya sudah menguasai ICT,mampu mengadopsi

teknologi baru sehingga mereka siap menghadapi pembelajaran di abad 21

Ketrampilan adaptif dibedakan dua demensi:

Demensi efisiensi artinya kemampuan yang lebih besar untuk melakukan tugas tertentu,dengan waktu dan biaya yang lebih sedikit

Demensi inovasi :menemukan sesuatu yang baru/ide yang baru dan orisinil

Agar guru dapat adaftifexperts memerlukan tiga aspek(Hammerness dkk,2005) : Guru harus dapat membantu dalam PBM

karena ini berbeda dengan magangSebelum mengajar guru tidak hanya berfikir

tetapi harus memahami materi yang disampaikan

Guru merefleksi apa yang telah diajarkan agar mengetahui keberhasilan yang telah dicapainya.

Sosiokultural Konteks:ICT dan pendidikan guru di Korea telah diintegrasikan kedalam konteks pendidikan sejak rencana induk pertama IT 1996:

e-learning(misal Cyber Rumah Belajar)danU-learning(misal Buku Teks Digital)

Kursus 1:Belajar Scratch untuk berfikir Komputasi dan Kreatif:

Yaitu kursus yang ditawarkan oleh National University of Chuncheon jurusan pendidikan guru (Ce Nue) sekolah dasar yaitu “Kursus Praktek Komputer”dengan keahlian mengelola informasi dan membuat bahan ajar,kursus pemrograman,dan memberi kemampuan memecahkan masalah(Papert,1980;Resnick et al,2009;Wing,2006)

Modul arilutasiPre-sevice guruOf building blokFungsi dasar

Struktur dan metode Kursus Praktek Komputer terdiri :

Buku memo Permainan Kuis Seni visual Musik Tarian dll.

Dua Modul Guidethe pre-sevice guru membuat animasi:

Tiga modul terakhir:Para siswa belajar bagaimana memasukkan

picoboard untuk menangkap informasi dari luar komputer melalui kabel

Evaluasi lima skala Linkert,bagaimana Scratch membantu untuk meningkatkan:

Informasi dan ketrampilan melek menguasai kmedia

Kemampuan berkomunikasiThinking skill kreatifPemecahan masalahSelf derected

Artefak proyek dievaluasi dengan lima kreteria:

Desain pedagogis Desain teknologi Kreativitas(orisinalitas) Kemampuan presentasi Ketepatan waktu

KASUS 2 BELAJAR ROBOTIKA SEBAGAI TEKNOLOGI BARU UNTUK BERFIKIR KONVERGEN DAN DIVERGEN

Cheongju National University of Education(CjNuE)berdiri 1941 dalam program pendidikan guru berbasisICT,belajar robotika juga dapat membantu guru memahami konse-konsep inti komputasi(Klassner&Andeson,2003)

KASUS 3:BELAJAR DENGAN DESAIN UNTUK SISTEM BERFIKIR

• Pembelajaran untuk guru teladan menggunakan ICT yang mengadopsi student centered learning,yang memerlukan revisi dalam pembelajaran tradisional(Kim&Hannofin,2008)

• Tujuan pembelajaran membantu peserta mendapatkan keahlian sistematis melalui lerning by desain dengan pendekatan sistem.

KESIMPULAN:Pemerintah Korea menaruh perhatian yang

sangat besar dalam dunia pendidikan,sehingga memberikan anggaran yang besar untuk pendidikan khususnya penelitian teknologi ICT

Pemerintah Korea mendirikan universitas program pendidikan guru yang bagus,dilengkapi teknologi IT canggih,agar calon guru menguasai TIK yang memadai,sehingga kelak dapat megajarkan dengan konsep ICT kepada siswanya.

Saran:

Untuk pemerintah RI supaya meniru apa yang sudah dilakukan pemerintah Korea dalam kebijakan dunia pendidikan seperti uraian di atas.

Memperbaiki sistem pendidikan Indonesia secara bertahap,terarah,berkelanjutan,berorientasi teknologi infomatika yang canggih.

Mendiklat guru dalam ICT agar guru kita menguasai ICT ,sehingga pembelajaran yang dilakukan guru berbasis TIK.

Melengkapi sarana dan prasarana TIK di sekolah

TERIMA KASIH

Sri SuyatnaKelas IBNIM :Q 100 120 055TH 2012