humanisme "tingkatan kebutuhan"

23
TEORI DAN PSIKOLOGI BELAJAR

Upload: nurul-muminin-mz

Post on 29-Jun-2015

474 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Humanisme "Tingkatan Kebutuhan"

TEORI DAN PSIKOLOGI BELAJAR

Page 2: Humanisme "Tingkatan Kebutuhan"

Hierarchy of needs

Sejarah Tokoh Ciri-ciri

Implementasi

TEORI HUMANISMEHIERARCHY OF NEEDS (TINGKATAN

KEBUTUHAN)

OLEH:NURUL MU’MININ MZ

PENGAMPU:Dr. MUHAMMAD NUR WANGID

Page 3: Humanisme "Tingkatan Kebutuhan"

Hierarchy of needs

Sejarah Tokoh Ciri-ciri

Implementasi

TEORI HUMANISMEHIERARCHY OF NEEDS (TINGKATAN

KEBUTUHAN)

OLEH:NURUL MU’MININ MZ

PENGAMPU:Dr. MUHAMMAD NUR WANGID

Page 4: Humanisme "Tingkatan Kebutuhan"

Terlahir dari rasa ketidakpuasan terhadap psikologi behavioristik dan psikoanalisis, beberapa ahli psikologi Amerika pada awal abad ke-20 membentuk sebuah gerakan baru yang menggunakan fenomenologi dan eksistensialisme sebagai konsep filosofis serta manusia dan ciri-ciri eksistensialnya sebagai fokus kajian. Gerakan ini yang kemudian dikenal dengan nama psikologi humanistik. Psikologi humanistik merupakan pendekatan yang multifaset terhadap pengalaman dan tingkah laku manusia, yang memusatkan perhatian pada keunikan dan aktiualisasi diri manusia.

Sejarah Humanisme

MENU

Page 5: Humanisme "Tingkatan Kebutuhan"

Psikologi humanistik lahir sebagai sebuah gerakan perlawanan terhadap psikologi yang dominan yang oleh beberapa ahli disebut “psikologi robot”, karena mereduksi manusia itu sendiri dalam kajiannya. Faham psikologi lama hanya mengkaji manusia dalam hal-hal sekunder dan periperal, namun mengabaikan hal-hal yang primer dan esensial.

MENU

Page 6: Humanisme "Tingkatan Kebutuhan"

John Cohen, seorang guru besar psikologi di Universitas Manchester, mengatakan bahwa “subjek studi psikologi tidak lain adalah manusia; psikologi bukanlah bagian dari fisiologi. Langkah pertama kita karenanya haruslah mempelajari apa yang khas pada manusia.”

MENU

Page 7: Humanisme "Tingkatan Kebutuhan"

Tokoh-tokoh Aliran Humanisme

Abraham Maslow mengatakan bahwa psikologi humanistik adalah hasil karya orang banyak, dan tidak ada nama besar seseorang yang digunakan untuk mengkarakterisasinya.Namun, beberapa orang yang memiliki peran penting dalam aliran psikologi humanisme ini dapat kita lihat sebagai berikut:

MENU

Page 8: Humanisme "Tingkatan Kebutuhan"

Lahir: 1 April 1908 di Brooklyn, New YorkMeninggal: 8 Juli 1970 di CaliforniaKebangsaan: AmerikaIstri: BerthaIa awalnya berkuliah hukum, namun pada akhirnya memilih untuk mempelajari psikologi dan lulus dari Universitas Wisconsin. Memperoleh gelar Bachelor pada tahun 1930, master 1931, Ph.D 1934, dan profesor 1951.

Abraham H Maslow

MENU

Page 9: Humanisme "Tingkatan Kebutuhan"

Lahir: 8 Januari 1902 di Illionis, Amerika SerikatMeninggal: 4 Februari 1987 di San Diego, CaliforniaKebangsaan: AmerikaRogers adalah seorang psikolog yang terkenal dengan pendekatan terapi klinis, Rogers juga mengutarakan prinsip-prinsip belajar yang humanistik.

Carl R. Rogers

MENU

Page 10: Humanisme "Tingkatan Kebutuhan"

Ciri-ciri Aliran Humanisme

Psikologi humanistik memberikan perhatian khusus terhadap ciri manusia yang dikatakan unik dan membedakannya dengan hewan, yang dalam behaviorisme justru menekankan kesinambungan manusia dengan dunia hewan.

MENU

Page 11: Humanisme "Tingkatan Kebutuhan"

4 (empat) ciri psikologi yang berorientasi humanistik, sebagai berikut:

Memusatkan perhatian pada person yang mengalami dan berfokus pada pengalaman sebagai fenomenon primer dalam mempelajari manusia.

Menekankan pada kualitas-kualitas yang khas manusia, seperti memilih, kreativitas, menilai, dan realisasi diri, sebagai lawan dari pemikiran tentang manusia yang mekanistik dan reduksionistik.

Menyandarkan diri pada kebermaknaan dalam memilih masalah-masalah yang akan dipelajari dan prosedur-prosedur penelitian yang akan digunakan, serta menentang penekanan yang berlebihan pada objektivitas yang mengorbankan signifikansi.

Memberikan perhatian penuh dan meletakkan nilai yang tinggi pada kemuliaan dan martabat manusia serta tertarik pada perkembangan potensi yang inheren pada setiap individu. Memang individu sebagaimana dia menemukan dirinya sendiri serta dalam hubungannya dengan individu-individu lain dan dengan kelompok-kelompok sosial. MENU

Page 12: Humanisme "Tingkatan Kebutuhan"

HIERARCHY OF NEEDS

Abraham Maslow menggambarkan ada 5 (lima) kebutuhan dasar yang dimiliki oleh setiap manusia.

Variasi kebutuhan ini dipandang tersusun secara berjenjang (hirarki).

Setiap jenjang akan terpenuhi apabila jenjeng sebelumnya telah (relatif) terpuaskan.

Page 13: Humanisme "Tingkatan Kebutuhan"

PIRAMIDA KEBUTUHAN

Page 14: Humanisme "Tingkatan Kebutuhan"

Kebutuhan fisiologis bersifat neostatik (menjaga keseimbangan unsur fisik)

Contohnya seperti makan, minum, kebutuhan protein, vitamin, istirahat, seksual, dll.

Kebutuhan ini dipandang sebagai kebutuhan yang paling mendasar serta paling penting dibanding dengan kebutuhan lainnya.

Kebutuhan Fisiologis

Rasa Aman

Page 15: Humanisme "Tingkatan Kebutuhan"

Setelah kebutuhan fisiologis relatif dapat terpenuhi dengan baik, maka selanjutnya yang dibutuhkan manusia adalah kebutuhan akan rasa aman.

Kebutuhan fisiologis dan keamanan merupakan dua hal yang dibutuhkan untuk mempertahankan diri.

Kebutuhan fisiologis digunakan untuk bertahan dalam jangka pendek, dan kebutuhan keamanan digunakan untuk bertahan dalam jangka panjang.

Kebutuhan Keamanan (safety)

Cinta dan Dimiliki

Page 16: Humanisme "Tingkatan Kebutuhan"

Manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam kehidupan.

Manusia sangat peka dengan kesendirian, diasingkan, ditolak di masyarakat, kehilangan cinta dan kehilangan sahabat.

Kebutuhan Cinta dan Dimiliki(love and belonging)

Harga Diri

Page 17: Humanisme "Tingkatan Kebutuhan"

Setiap manusia tentunya menginginkan untuk dihargai dalam kehidupan bermasyarakat.

Dihargai dan menghargai orang lain merupakan hal yang sangat penting.

Kepuasan akan kebutuhan harga diri memunculkan rasa percaya diri, sebaliknya jika hal tersebut tidak terpenuhi dapat menimbulkan rasa rendah diri.

Kebutuhan Akan Harga Diri (esteem)

Aktualisasi Diri

Page 18: Humanisme "Tingkatan Kebutuhan"

Setelah semua kebutuhan diatas relatif dapat terpenuhi dengan baik, selanjutnya manusia membutuhkan apa yang dinamakan dengan aktualisasi diri.

Kebutuhan akan berbagai macam hal yang dapat dilakukan oleh manusia, aplikasi bakat dan potensi yang dimiliki dengan maksimal.

Seorang yang berbakat pelukis tentunya ingin melukis, penyanyi ingin bernyanyi, penyair ingin menulis, dsb.

Kebutuhan Aktualisasi Diri (self actualization)

Menu

Page 19: Humanisme "Tingkatan Kebutuhan"

Implementasi dalam PembelajaranPenerapan aliran psikologi humanistik dalam kegiatan pembelajaran dapat dilihat sebagai berikut:Cooperative LearningCollaborative LearningCompetitive Learning

MENU

Page 20: Humanisme "Tingkatan Kebutuhan"

Cooperative Learning

Prinsip metode ini adalah siswa belajar dari dan dengan teman-temannya untuk mencapai suatu tujuan belajar dengan secara penuh bertanggungjawab atas hasil pembelajaran yang dicapai.

MENU

Page 21: Humanisme "Tingkatan Kebutuhan"

Collaborative Learning

Pembelajaran kolaboratif menekankan pada pembelajaran merupakan proses yang aktif. Pembelajaran memerlukan tantangan yang akan membuka wawasan para siswa untuk aktif berinteraksi dengan temannya. Siswa ditantang ketika mengalami perbedaan perspektif dan memerlukan satu kemampuan untuk mempertahankan ide-idenya.

MENU

Page 22: Humanisme "Tingkatan Kebutuhan"

Competitive Learning

Prinsip pembelajaran ini adalah memfasilitasi siswa untuk saling berkompetisi dengan temannya mencapai hasil yang terbaik. Kompetisi dapat dilakukan secara individual ataupun kelompok.

MENU

Page 23: Humanisme "Tingkatan Kebutuhan"

TERIMAKASIH

MENU