hubungan antara modal sosial dengan modal manusia

20
ISSN 1858-1226 JURNAL ILMU-ILMU PERTANIAN Volume 6, Nomor 2, Desember 2010 Diterbitkan Oleh : Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang Jurusan Penyuluhan Pertanian Yogyakarta

Upload: miftahul-azis

Post on 26-Nov-2015

99 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan Antara Modal Sosial Dengan Modal Manusia

ISSN 1858-1226

JURNALILMU-ILMU PERTANIAN

Volume 6, Nomor 2, Desember 2010

Diterbitkan Oleh :

Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang

Jurusan Penyuluhan Pertanian Yogyakarta

Page 2: Hubungan Antara Modal Sosial Dengan Modal Manusia

JURNAL ILMU-ILMU PERTANIANrssN 1858-1226

Terbit Dua Kali Setahun pada Bulan Juli dan Desember. Berisi Artikel llmiah Hasil Penelitian danPemikiran di Bidang Pemberdayaan Sosial, Ekonomi dan Teknik Pertanian Terapan

Ketua Penyunting

M. Adlan Larisu

Penyunting Pelaksana

R. HermawanAnantiYekti

Miftakhul ArifinAgus Wartapa

Mitra Bestari

Masyhuri (Universitas Gadjah Mada)Aziz Purwantoro (Universitas Gadjah Mada)

E. \['. Tri Nugroho (Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa)Sapto Husodo (Sekolah Tinggi Penyuluhan Perlanian Magelang)

Zulkarnain (Universitas Jambi)

Sekretariat

Asnurt' Galuh H.E,. Akoso

Abdul Hamid

Alamat Penl.unting dan Sekretariat : Redaksi Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian, Sekolah Tinggi PenyuluhanPertanian (STPP) Jurusan Penyuluhan Perlanian Yogyakarta, Jalan Kusumanegara No. 2 YogyakartaKode Pos 55167 Telpon (0274)373479 Farimile (0274) 375528 E-Mail: [email protected]

JURNAL ILMU-ILMU PERTANIAN diterbitkan oleh Sekolah Tinggr Penyuluhan PertanianMagelang Jurusan Penyr.rluhan Perlanian di Yogyakar-ta.

Penyunting menerima sumbangan tulisan yang belum pernah diterbitkan dalam penerbitan lain.Naskah diketik atas kertas HVS kuarlo spasi ganda sepanjang lebih kurang 20 halaman, dengan formatseperli tercantum pada halaman kulit dalam belakang (pedoman penulisan naskah). Naskah yangmasuk akan dievaluasi dan disunting untuk keseragaman format, istilah dan tata penulisan lainnyatanpa merubah esensi naskah. Penulis yang arlikelnya dimuat akan mendapatkan lima eksplar cetaklepasdansatunomorbuktipemuatan. Artikelvangtidakdin'tttcrtt idakakandikembalikan.

Harga berlangganan tenrasuk ongkos kirim Rp. 50.000,00 per tahun untuk dua nomor penerbitan.

Page 3: Hubungan Antara Modal Sosial Dengan Modal Manusia

JURNALILM U-ILM T.I PERTANIAI{

Volume 6. Nomor 2. Desember 2010 issN 1858-1226

DAFTAR ISI

Peranan Lembaga Keuangan Formal dan Inibrmal Bagi 91 - 103Masyarakat Pertanian di Pedesaan

Ananti Yekti

Hubungan Antara Modal Sosial dan Modsl Manusia 104 - I 1 5Dalam Adopsi Inovasi Jagung

Yohanes G. Bulu

Opini Masyarakat Terhadap Citra Komoditas Pangan Lokal I l6 - l4l(Studi Kasus Opini Pemuda Pedesaan Yogyakarta dan MahasiswaFakultas Pertanian UGM)

Alia Bihrajihant Raya dan Subejo

Pengaruh Jenis Pupuk dan Tanaman Antagonis Terhadap }lasil 142 - 156Cabe Rawit (Cupsicam Frutencens) Budidaya Vertikultur

Agus Wartapa, Sri Sugihartiningsih, Siti Astutr dan Sukadi

Pengembangan Usaha Peternakan Sapi Melalui Pola Integrasi I 57 - 168Tanaman Ternak dan Pembangunan Kawasan Peternakan

Gunawan dan Amie Sulastiyah

Daya Hasil dan Karakter tlnggul Dominan Pada 9 Calur dan -1 \'aritt;rs 169 - 186Padi (Oryza Sutiva I/ di Lahan Sawah Irigasi Teknis

Suharno, Nugrohotomo, Bharoto dan Koeswini Tn Ariani

Page 4: Hubungan Antara Modal Sosial Dengan Modal Manusia

104 -Iumal llmu-ilmu Peftanian. Volume 6. Nomor2. Desember20l0

HUBUNGAN ANTARA MODAL SOSIAL DENGAN MODAL MANUSIADALAM ADOPSI INOVASI JAGUNG

(The Relation Between Social Capital llith Human Capital In Adopting Of CornInnovation)

YOHANES G. BULU

ABSTRACT

The objectives of this research are to identifl the interaction betweensocial capital components, human capital components, and relation betweensocial capital component with human capital in adoption of corn innovation.Result indicates that among the human capital components (knowledge, attitude,motivation, and skill) are interrelated. Such relations also enhances theJ'armer's motivation and attitude towards maintaining a good teamwork thus,improving skill in adopting innovation. Human and social capital componentsdisplay an objective fact that the interrelation of both positively complimentseach other. Hwnan capital and social capital serve the purpose o.f entry pointsin the development of agriculture human resources.

Keword: human capital, social capital, adoption, corn innovation

*ENDAHULUAN memudahkan koordinasi dan kerjasarna yang

saling menguntungkan. Demikian pun, CoxModal sosial merupakan salah satu (1995) rnendefinisikan, modal sosial sebagai

faktor sosial yang banyak disoroti akhir-akhir suatu rangkaian proses hubungan antar

ini dalam pemberdayaan masyarakat' Sejauh manusia yang ditopang oleh jaringan, nonna-ini modal sosial belum dimanfaatkan sebagai

nolma, dan kepercayaan sosiar yangstrategi dan pendekatan dalam pemberdayaat

-"*ungkinkan efisien dan efektifnyamasyarakat terutama dalam pengembangan

koordinasi, kerjasama unfuk keuntungan, danekonomi perdesaan' Konsep modal sosial kebajikan bersama. Secara lebihmemiliki tiga elemen dasar yang saling

komperehensif Burt (lgg2) mendefinsikan,berinteraksi, yaitu jaringan, saling

modal sosiai adalah kemampuan masyarakatkepercayaan' dan noffna yang dapat

untuk melakukan asosiasi (berhubungan) satudimanfaatkan secara optimal dalam

sama lain dan selanjutnya menjadi kekuatanpemberdayaan masyarakat. Putnam (1995)

yang sangat penting bukan hanya bagimendefinisikan modal sosial sebagai

kehidupan ekonomi akan tetapi juga setiapkarakteristik organisasi sosial' seperti jaringan

aspek eksistensi sosiar yang rain.sosial, saling kepercayaan, dan norma yang

Page 5: Hubungan Antara Modal Sosial Dengan Modal Manusia

Yohanes G Bulu - Hubunsan Antara Modal 105

Pengembangan ekonomi dewasa ini

baik di tingkat makro maupun di tingkat

mikro masih didominasi oleh peranan human

capital, yaitu pengetahuan, ketrampilan,

motivasi, dan sikap. Hubungan antara hwnan

capital dengan modal sosial bahwa manusia

mempunyai karakteristik individual, seperti

pengetahun, ketrampilan, motivasi, dan sikap,

merupakan kemarnpuan manusia untuk

melakukan asosiasi dan bcrhubungan satu

sama lain. Kemampuan tcrscbut akan mcnjadi

modal penting tidak hanya dalan setiap

hubungan ekonomi akan tctapi juga ba-ui

setiap aspek eksistensi sosial yang lain.

Menurut Coleman (1990). rnodal soctai, vaitr-i

kernampuan masyarakat untuk bekcrjasama

demi mencapai tujuan bersama dalam suatu

kclompok atau organisasi .

Modal manusia (human capitul)

rnerupakan bagian dan koitsep surrbcr daya

manusia (human resourt;<':,\ sclain motlal

sosial. Sumber daya manusia (SDlV{) tcrdiri

atas modal manusia dan modal sosial. Konsep

sumber daya manusia lebih populer', karena

pemberdayaan masyarakat lebih narnpak pada

pengembangan kapasitas modal manusia.

Unfuk pengembangan sumber daya manusia

petani yang utuh dalam adopsi inovasi adalah

dengan melakukan pemberdayaan melaiui

penguatan modal manusia dan utodal sosial

karena keduanya saling melengkapi (Schuiler,

2001).

Schuller (2001) mendefenisikan modal

manusia (hLmtan capital) adalah meliputi

pengetahuan, keterampilan, kompetensi,

motivasi, dan sikap yang terlanam pada

individu yang rclcvan dengan aktivitas

ekonomi. Selanjutnya, Cote (2001)

menjelaskan baliwa huntan capital telah

digunakan untuk mengacu pada pengetahuan,

ketcrarnpiian. pengalaman dan kemarnpuan

tjsik indii ' idu tcnniisuk nlotivasi dan sikap,

karcna mcmudahkan menciptakan

kesejairteraan pribadi, sos:ial, dan ekonomi.

Dari kedLra de$nisi tersebut dapat

disimpulkan, bahrva human capital adalah

r.rilai peneetahriarr. pengalaman, keterampilan,

motivasi. dan sikap yang dirnil iki oleh

individu-individu yang relevan dengan

aktivitas adopsi inuvasi" Dalam konteks ini

bal.rwa kourponcn rnodal manusia adalah

untuk mcningkatkan produktivitas dan

pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis interaksi antara komponen

modai sosial, komponen modal manusia, dan

hubungan antara komponen modal sosial

dengan modal rnanusia dalam adopsi inovasi

Jagung.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan di Kabupaten

I-ombok Timur, NLrsa Tenggara Barat dari

bulan Juni - Oktober 2008 dengan

menggunakan pendekatan survei eksplanatori

(Singarimbun dan Eff-endy, 1995). Populasi

sampel adalah kelompok tani jagung pada

Balai Pengkajian Teknologi Penanian (BPTP) Nusa Tbnggara Barat

Page 6: Hubungan Antara Modal Sosial Dengan Modal Manusia

106 fumal llmu-iJmu Pertanian, Volume 6, Nomor2, Desember20l0

sentra produksi jagung di lahan sawah dan

lahan kering di kabupaten Lombok Timur.

Penarikan sampel menggunakan metode

penarikan sampling klaster satu tahap

(Singarimbun dan Effendy. 1995). Proses

penentuan sanpel klaster satu tahap adalah

dengan terlebih dahulu melakukan penarikan

populasi sampel secara acak proporsional dari

260 kelompok tani jagung, sehingga terpilih

26 kelompok tani jagung. Penarikan sampel

pada klaster-klaster kelompok tani jagung

yang terpilih dilakukan secara acak

proporsional dari 1.198 orang sehingga

diperoleh jumlah sampel sebanyak 120

responden. Pengumpulan data melalui

wawancara pada responden dengan

menggunakan kuesioner dimana item

pertanyaan dari setiap variabel disusun

berdasarkan jumlah indikator masing-masing

variabel yang diukur menggunakan skoring

dengan 5 kategori respon. Pendekatan yang

digunakan dalam analisis data adalah

kuantitatif, untuk menganalisis hubungan

kausal attara komponen modal sosial,

komponen modal manusia, dan hubungan

antara komponen modal manusia dengan

komponen modal sosial dalam adopsi inovasi

jagung. Data dianalisis menggunakan model

analisis jalur (1tath analltsis). Sebelum

melakukan analisis jalur, maka data tingkat

ordinal terlebih dahulu ditransformasi ke

tingkat data interval. Model analisis jalur

Qtath analyszs) merupakan salah satu model

persamaan struktural, artinya dalam

merancang jalur hubungan antara variabel

didasarkan pada kerangka teoritis atau logika

teori (Ghozali, 2005).

Dalam analisis jalur mengikuti model

persamaan struktural dimana setiap konstruk

endogen merupakan dependen variabel di

dalam persamaan yang terpisah. Variabel

independen ditentukan oleh semua konstruk

yang mempunyai garis anak dengan panah

yang menghubungkannya ke konstruk

endogen. Apabila setiap variabel Y secara

unik keadaannya ditentukan (disebabkan) oleh

seperangkat variabel X, maka persamaan di

atas dinamakan persamaan struktural, dan

modelnya disebut model stmktural.

Pada saat melakukan analisis jalur

maka terlebih dahulu menggambarkan secara

diagramatik struktur hubungan kausal antara

variabel penyebab dengan variabel akibat

yang disebut Diagram lalur (Path Diagram)

kerangka landasan teori. Dalam menggambar

diagram jalur hubungan antara variabel

penyebab dengan variabel akibat dan analisis

jalur menggunakan program AMOS (Analysis

of Moment Structure) versi 16.

Dalam analisis pemodelan persamaan

stmktr.rral, dilakukan terhadap berbagai jenis

indeks kesesuaian untuk mengukur derajad

kesesuaian antara model yang dihipotesiskan

dengan data yang disajikan atau data

lapangan. Jika nilai probabilitas (p) > 0,05

menunjukkan berpengaruh tidak nyata, artinya

Page 7: Hubungan Antara Modal Sosial Dengan Modal Manusia

Yohanes G Bulu - Hubunsan Antara Modal 107

model fit karena tidak terdapat perbedaan

antara model hipotesis dengan data lapangan.

Sebaliknya, jika Chi-Square dengan

probabilitas (P)

berpengaruh nyata, artinya rnodel tidak fit,

karena terdapat perbedaan antara model

hipotesis dengan data lapangan (Ghozali,

2005).

PEMBAHASAN

lnteraksi Antar Komponen Modal Sosial

Komponen modal sosial seperli

jaringan, saling kepercayaan, dan nonna

saling berinteraksi dalam statu kerjasama

yang saling menguntungkan. Jaringan yang

dimaksudkan dalam penelitian ini adalah

jaringan kerjasama kolektif dalam adopsi

inovasi jagung yang saling memberikan

kuntungan bagi pihak yang melakukan

kerjasama.

Untuk mengetahui adanya interaksi

antar komponen modal sosial hanya dapat

dijeiaskan melalui model persamaan struktural

dengan menggunakan model analisis jalur.

Flasil uji model dari berbagai indeks

kesesuaian diperoleh nilai Chi-square relatif

kecil, yaitu sebesar 1,095 dengan

probalibilitas (P) 0,-578 > 0,05, artinya tidak

berbeda nyata. Hasil analisis ini menjelaskan

bahwa tidak terdapat perbedaan model

hip6tesis dengan data lapangan, sehingga

model hubungan antara komponen modal

sosial yang diajukan dinyatakan fit (sesuai).

Kelayakan model tersebut didukung oleh

beberapa indeks kesesuaian lainnya seperti

GFi, AGFI dan TLI di atas 90 o/o dat RMSEA

mencapai 0,000, memenuhi persyaratan yang

direkomendasikan (Gambar 1).

cHl -SQUARE=' t .O95PROBABI LlTl\S =.57aCMINDF=-547GFI= .998AGFI=.9aaRMSEA=.OOOT L I = 1 " O 1 7P N F I = . 3 3 1P G F I = . 2 O o

0"472

KEPERCAYA.AN

Balai Pengka-iian Teknologi Pcnanian (BPTP) lVusa Tenggara Bant

Page 8: Hubungan Antara Modal Sosial Dengan Modal Manusia

1 08 fumal Ilmu-ilmu Pertanian. Volume 6. Nomor 2. Desember 2010

Gambar l. Model Hubungan Antar Komponen Modal SosialKeterangan: : '$4enunjukkan pengaruh

Angka di atas anak panah adalah koefisienjalur (p) dari variabel yangmempengaruhi terhadap variabel yang dipengaruhi hubungan kausal).Aneka di atas kotak adalah koefisien determinasi (R2).

Hasil analisis .jalu; menunjukkan

bahwa jaringan kerjasama kolektif dalam

adopsi inovasi jagung dipengaruhi oleh saling

kepercayaan dan kerjasama secara individu.

Saling kepercayaan yang kuat antara anggota

dalam kelompok mernperkuat jaringan

kerjasama kolektif sebesar 0,475. Namun,

pengaruh langsung saling kepercayaan

terhadap jaringan kerjasama kolektif

ditentukan oleh nonna kerjasana )'ang

disepakati bersama dalam kelompok.

Kepatuhan terhadap norrna atau aturan

kerjasama yang menjadi komitmen yang harus

ditaati oleh setiap anggota akan memperkuat

saling kepercayaan sehingga mendorong

berkembangnya jaringan kerjasama kolektif

antara kelompok tani dengan len-rbaga lain

dalam adopsi inovasi jagung. Saling

kepercayaan ar:lara individu dalam suatu

kerjasama kolektif yang memberikan

keunfungan bersama akan memperkuat

solidaritas antara anggota kelompok.

Hubungan antara saling kepercayaan dengan

jaringan kerjasama kolektif memberikan

gambaran obyektif bahwa saling kepercayaan

(trust) menjadi dasar hubungan-hubungan

antar individu dalam suafu kerjasama yang

saling menguntungkan sehingga saling

kepercayaan dapat diartikan pula sebagai

proses asosiatif (Bulu et a|.,2009).

Kerjasama secara individu yang kuat

dapat memperkuat jaringan kerjasama kolektif

dalam adopsi inovasi jagung sebesar 0,688.

Hal ini dapat dijelaskan bahwa dalam

kerjasama secara individu akan terjadi

penguatan saling kepercayaan yang didukung

oleh norma kerjasama sehingga menyebabkan

penguatan jaringan kerjasama kolektif. Hal ini

ditunjukkan oleh pengaruh tidak langsung

kerjsama individu terhadap jaringan

kerjasama kolektif sebesar 0,016 (Tabel l).

Norma kerjasama berpengaruh tidak

signifikan terhadap jaringan kerjasama

kolektif, namun berpengaruh tidak langsung

melalui kerjasama secara individu sebesar

0,010. Artinya pengaruh kerjasama individu

terhadap jaringan kerjasama kolektif sangat

ditentukan oleh norma kerjasama sebesar

0,299. Kepatuhan terhadap norna atau aturan

kerjasama sangat ditentukan oleh kesadaran

individu sehingga akan memperkuat dan

rnerrrperluas jaringan kerjasama kolektif. Hal

ini membuktikan bahwa norma kerjasama

terutama norrna kualitatif beke{a melalui

ranah psikologis individu. Jika seseorang

mematuhi norma kerjasama yang disepakati

Page 9: Hubungan Antara Modal Sosial Dengan Modal Manusia

Yohanes G Bulu - I{ubungan Antara Modal 109

bersama, maka akall memperkuat saling

kepercayaan dan jaringan kerjasama dalam

adopsi inovasi jagung

Tabel 1. Hasil Estimasi Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung, dan Pengaruh TotalHubungan Antar Komponen Modal Sosial

Pengaruh Pengatidak ruhIangsung Total

Koef.

Hubungan antar kornponen modal sosial 1i1*'pengaruhlangsung

CritisRatio(CR)lFhlt

Probabilitas (p)

Norma kerjasama * [:t],-lt:l""1no1v1clu

Norma kerjasama - iffiuruunSa l i ne

KerJasama Inolvlou - k"pariuyuon

, Keriasarna)alrng Kepercayaan -

kol.ktifKcriasama

A.erJasama lnolvlou * kol.ktif

0,2gg 0,000

0,057 0'010

0,033 0,000

0,475 0'000

0,6g8 0 ,016

o t q o

4,067

0,013

0,415

0,703

4,301 0,000

1,674 0,094

1 , 0 3 1 0,303

4,129 0,000

3,t25 0,000

Sumber: Hasil analisis data primer, 2009

Interaksi Antar Komponen Modal

Manusia (Haman Capital)

Komponen modal manusia (human

capital) yang meliputi pengetahuari,

keterampilan, motivasi, dan sikap terhadap

kerjasama, saling berinteraksi iletnpcngaruhi

keputusan individu dalam aktivitas adopsi

inovasi. Komponen-komponen tersebut yang

melekat pada individu bersifat otonorn untuk

semua keputusan guna nrewujudkan tujuan

yang ingin dicapai tennasuk kepuhlsan untuk

melakukan jeringan kerjasama dengan pihak

lain. Pengetahuan yang dirnaksr"rdkan drllu:r

penelitian ini adalah pengetahuan petani

mengenai inovasi dan rnanlaat kerjasan.ra

dalam adopsi inovasi jagung. Demikian

halnya dengan pengertian n.rotivasi dan sikap

petani terhadap ketjasarna dalam adopsi

urovasi jagung.

Dalam mcrdel persanaan strukfural

dengarr analisis jaiur rirenunjukkan bahwa

;lirtar kornponcn modal manusia saling

trerinteraksi. i{asil uji rnodel dari berbagai

indeks kesesuaian diperoleh nilai Chi-square

sangat kecil, yaitu sebesar 0,017 dengan

probalibil i tas fP) i l ,$95 > 0,05, artinya tidak

berbeda nyata. Hasil analisis ini menjelaskan

bahwa tidak terdapat perbedaan model

hip6tcsis tlcngan data lapangan, sehingga

rriodel hirburrgan antara komponen modal

manusia yang diajukan sangat sesuai (fit).

Kelayakan rnodel tersebut didukung oleh

beberapa indeks kesesuaian lainnya, seperti

GFI, AGFI, dan Tt-l di atas 90 %o dan

RIV{SEA mencapai 0,000, memenuhi

Balai Pengkajian Teknologi Pertantan (BPTP) Nu-<a Tbnggara Barat

Page 10: Hubungan Antara Modal Sosial Dengan Modal Manusia

110 Jumal llmu-ilmu Pertanian, Volume 6, Nomor2, Desember20l0

persyaratan yang direkomendasikan (Gambar r).

CHI-SQUARE=.O17PROBABILITAS=.895G M I N D F = . O 1 7GFI=1 .OOOAGFI=1 .OOORMSEA=.OOOTLI=1 .O99PNFI= .167PGFI= .1OO

Gambar 2. Model Hubungan Antar Komponen Human Capital

Keterangan: : >:MenunjukkanpengaruhAngka di atas anak panah adalah koefisien jalur (p) dari variabel yangmempengaruhi terhadap variabel yang dipengaruhi.Angka di atas kotak adalah koefisien determinasi (R2).

Hasil analisis menunjukkan bahwa

pengetahuan mempengaruhi motivasi sebesar

0,371 dan mempengaruhi sikap petani

terhadap kerjasama sebesar 0,259.

Pengetahuan yang tinggi mengenai inovasi

akan memperkuat motivasi dan sikap petani

untuk melakukan kerjasarna dengan pihak

lain, baik secara individu maupun secara

kolektif. Pengetahuan petani yang tinggi

mengenai manfaat kerjasama dapat

memperkuat motivasi dan sikap petani

terhadap kerjasama sehingga menyebabkan

peningkatan keterampilan dalam adopsi

inovasi jagung. Pengaruh motivasi kerja

terhadap keterampilan sebesar 0,299 dengan

pengaruh tidak langsung sebesar 0,007.

Pengaruh motivasi kerja terhadap

keterampilan adalah melalui sikap. Pengaruh

motivasi kerja terhadap sikap sebesar 0,112,

arlinya motivasi kerja yang kuat dalam adopsi

inovasi akan memperkuat sikap petani

terhadap inovasi sehingga meningkatkan

keterampilan melalui jeringan kerjasama.

PENGETAHUAN

Page 11: Hubungan Antara Modal Sosial Dengan Modal Manusia

Yohanes G Bulu - Hubunsan Antara Modal 111

TabeI 2. Hasil Estimasi Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Tangsung, dan Pengaruh Total

Hubungan antar Komponen Modal Manusia (Human Capitat)

Koef. Pengaruh Penga Critis ProbabiJalur/ tidak ruh Ratio (CR) litas

pengaruh langsung Total lt-hitlangsung

Hubungan antar komponen modalmanusia

Pengetahuan - Motivasi kerja 0,371Pengetahuan -- Sikap petani 0,259Motivasi kerja - Sikap petani 0,112Sikap petani -r Keterampilan 0,058Mmotivasi kerja + Keterampilan 0,299 0,007 0,305 5.826

0,000 0,371 4,1550,042 0,300 2,7940,000 0,112 1,6570,000 0,058 1,130

0,0000,0050,0980,2590.000

Sumber: Hasil analisis data primer, 2009

Hubungan antara pengetahuan dengan

motivasi dan sikap dapat dijelaskan melalui

teori kognitif. Teori kognitif menjelaskan

bahwa apabila seseorang memilih perilaku

mana yang mesti dilakukan, maka yang

bersangkutan akan memilih alternatif perilaku

yang akan memberikan manfaat yang sebesar-

besarnya bagi yang bersangkutan (Walgito,

2006). Kemampuan berpikir seseorang akan

dapat melihat apa yang terjadi sebagai bahan

pertimbangannya di samping melihat apa

yang dihadapi pada waktu sekarang. Juga

dapat melihat ke depan apa yang terjadi jika

seseorang melakukan jeringan kerjasama

kolektif dalam adopsi inovasi jagung maupun

jenis-jenis kerjasama lainnya. Pengetahuan

petani akan manfaat kerjasama yang dapat

memberikan keuntungan maka akan

memperkuat motivasi kerja petani daiam

adopsi inovasi jagung. Hubungan antar

pengetahuan dengan motivasi kerja dapat

dijelaskan bahwa peningkatan pengetahuan

dicapai melalui pemenuhan kebutuhan akan

berhubungan (relatedness) dan kebutuhan

akan peningkatan kapasitas atau pertumbuhan

(growth).

Pada teori sikap terdapat tiga aspek

atau elemen sikap yang saling berinteraksi,

yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek

kanatif. Interaksi antar ketiga aspek sikap

tersebut merupakan satu kestuan dari sikap

seseorang terhadap suatu obyek tertentu.

Kognitif sebagai obyek sikap menjelaskan

tingkat pemahaman seseorang mengenai suatu

obyek sikap, seperti inovasi dan kerjasama.

Jika pemahaman seseorang terhadap manfaat

kerjasama kolektif sesuai dengan perasaannya

(aspek ofuktrfl, maka akan mendorong untuk

menerapkan dan mengembangkan (aspek

konatifl jeringan kerjasama dalam adopsi

inovasi jagung.

Hubungan Modal Sosial dengan Modal

Manusia

Dalam model persamaan struktural

dengan analisis jalur menunjukkan bahwa

antar komponen modal manusia dengan

komponen modal sosial saling berinteraksi

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nusa knggara Barat

Page 12: Hubungan Antara Modal Sosial Dengan Modal Manusia

112 lumal llmu-ilmu Pertanian. Volume 6. Nomor2. Desember20l0

(Gambar 3). Hasil uji model dari berbagai

indeks kesesuaian di peroleh nilai Chi-square

sangat kecil, yaitu sebesar 0,059 dengan

probalibilitas (P) 0,808 > 0,05. Hasil analisis

ini menjelaskan bahwa tidak terdapat

perbedaan model hip6tesis dengan data

lapangan, sehingga model hubungan antara

komponen modal manusia yang diajukan

sangat sesuai (fit). Kelayakan model tersebut

didukung oleh beberapa indeks kesesuaian

lainnya, seperti GFI, AGFI, dan TLI di atas 90o/o dan RMSEA mencapai 0,000, memenuhi

persyaratan yang direkomendasikan (Gambar

J l .

CHI-SQUARE=.O59PROBABILITAS=.8O8

GMINDF=.O59GFI=1.OOOAGFI=.998

RMSEA=.OOOTLI=1 .O98PNFI= .1OOPGFI=.O67

Gambar 3. Model Hubungan antar Komponen Human Capital dengan Komponen ModalSosial Melalui Kerjasama Kolektif dalam Adopsi Inovasi Jagung

Keterangan:: > :MenunjukkanpengaruhAngka di atas anak panah adalah koefisien jalur (p) dari variabel yangmempengaruhi terhadap variabel yang dipengaruhi.Angka di atas kotak adalah koefisien determinasi (R2).

Hasil analisis menunjukkan bahwa Pengaruh tidak langsung motivasi kerja

antara komponen modal manusia dan modal terhadap kerjasama kolektif adalah melalui

sosial saling berhubungan. Motivasi kerja pengaruh motivasi kerja terhadap saling

dalam adopsi inovasi mempengaruhi kepercayaan sebesar 0,128 dan melalui sikap

kerjasama kolektif sebesar 0,242 dengan petani terhadap kerjasama sebesar 0,073.

pengaruh tidak langsung sebesar 0,044. Namun, pengaruh langsung motivasi kerja

Page 13: Hubungan Antara Modal Sosial Dengan Modal Manusia

Yohanes G Bulu - Hubunsan Antara Modal I13

terhadap kerjasama kolektif, saling

kepercayaan, dan sikap petani terhadap

kerjasama masih ditentukan oleh norma atau

aturan kerjasama sebesar 0,317. Hal ini

memberikan makna bahwa kepatuhan

terhadap norrna kerjasama akan memperkuat

motivasi kerja sehingga dapat mempelkuat

saling kepercayaan dan jaraingan kerjasama

kolektif dalam adopsi inovasi jagung.

Demikian pula saling kepercayaan akan

semakin kuat jika setiap anggota kelompok

mentaati afuran yang disepakati sehingga akan

memperkuat saling kepercayaal dan sikap

petani dalam mewujudkan kerjasama kolektif.

Jika stimuli yang diberikan atau yang diterima

dalam kerjasama menyentuh afeksi (perasaan)

petani, maka akan cenderung melakukan

kerjasama kolektif dalam adopsi inovasi.

Tabel 3. Hasil Estimasi Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung, dan Pengaruh Total AntarKomponen Modal Manusia dan Komponen Modal Sosial

Hubungan antar variable

Koef. Pengaruh Penga Critis ProbaJalur/ tidak ruh Ratio biliraspengaruh langsung Total (CR) (p)langsung lt-hit.

Norma kerjasama

Motivasi kerja

Norma kerjasama

Saling kepercayaanMotivasi kerja

Norma kerjasama

Motivasi kerja

Sikap petani

+ Motivasi ker.1a---) Saling kepercayaan+ Saling kepercayaan---+ Sikap petani-+ Sikap petani+ Kerjasama kolektif

--) Kerjasama kolektif+ Kerjasama kolektif

0,317 3,4050, 128 5,9030,067 0,9320,684 3,3750,160 1 ,0370,228 1,7940,325 1,8680,286 4,4020.037 0.709

Saling kepercayaan --+ Kerjasama kolektif

0,3170,1290,0260,6840,0730,1290,3000,2420,037

0,0000,0000,0410,0000,0890,0990,0250,0440,022

0,0000,0000,4060,0000,3000,0740,0620,0000,478

Sumber: Analisis data primer". 2009

Jika mencermati lebih jauh bahwa hubungan

antara komponen modal manusia dengan

modal sosial bekerja melalui ranah psikologis

dan sosiologis. Sikap petani dan beberapa

komponen motivasi kerja seperti pemenuhan

kebutuhan akan keberadaan maupun

komponen modal sosial seperti saling

kepercayaan dan norma kerjasama bekcrja

pada ranah psrkologis. Demikian pula.

komponen motivasi kerja seperti kebutuhan

akan berhubungan (relatedness) dan

kebutuhan akan peningkatan

kapasitas/pertumbuhan (growth) dan

komponen modal sosial seperti jeringan

komunikasi dan kerjasama bekerja melalui

ranah sosiologis.

Hubungan antara komponen-komonen

modal manusia dengan komponen modal

sosial memberikan gambaran obyektif bahwa

antara modal manusia dan modal sosial

mempunyai hubungan komplementer secara

positif. Modal manusia dan modal sosial

Balai Pengkajian Tbknologi Pertanian (BPTP) Nusa Tenggara Barat

Page 14: Hubungan Antara Modal Sosial Dengan Modal Manusia

I14 Jumal llmu-ilmu Pertanian. Volume 6, Nomor2. Desember20l0

merupakan dua faktor yang saling melengkapi

yang dapat digunakan sebagai entry point

(celah masuk) di dalam pengembangan

sumber daya manusia pertanian.

Dalam penyelengaraan penyuluhan

pertanian dan pemberdayaan kelembagaan

tani terutama dalam peningkatan kapasitas

petani terhadap inovasi pertanian tidak hanya

dilihat dari sisi modal manusia saja,

melainkan juga harus dilihat dari sisi modal

sosial. Berbagai metode penyuluhan yang

diterapkan selama ini sebagai upaya

peningkatan kapasitas petani mengenai

inovasi pertanian yang dilakukan penyuluh

pertanian baru sampai pada peningkatan

kognitif dan konatif petani, sehingga aspek

afeksi (perasaan) petani belum secara optimal

tersentuh. Perasaan juga terkait dengan faktor-

faktor sosial dan analisis petani selalu

dikombinasikan dengan bebagai variabel.

Sehubungan dengan hal tersebut maka sangat

perlu memahami aspek sosial (modal sosial),

seperti hubungan sosial, jaringan komunikasi,

kerjasama, saling kepercayaan dalam

kerjasama, dan aturan-aturan ke{asama yang

disepakti. Perkembangan teknologi informasi

dan komunikasi yang semakin cepat

menyebabkan pendekatan penyuluhan

persuasif tidak lagi relevan, sehingga perlu

untuk mempertimbangkan pendekatan model

"penyuluhan dialogis" atau komunkasi

penyuluhan dua arah guna membangun dan

memperkuat kemandirian petani dalam usaha

agribisnis pedesaan. Penerapan pendekatan

penyuluhan dialogis harus didukung oleh

pemahaman penyuluh pertanian mengenai

modal manusia dan modal sosial yang dapat

digunakan sebagai instrumen utama dalan

penyelengaraan kegiatan penyuluhan.

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

KEBIJAKAN

Kesimpulan

Antara komponen modal sosial (social

capital), seperti jaringan kerjasama, saling

kepercayaan, dan norma kerjasama saling

berhubungan sehingga menjadi satu kesatuan

sebagai teori modal sosial. Interaksi atau

hubungan antara komponen modal sosial,

yaitu saling kepercayaan antara anggota

kelompok yang semakin kuat dapat

memperkuat jaringan kerjasama kolektif

dalam adopsi inovasi jagrrng. Namun, saling

kepercayaan yang kuat terhadap kerjasama

kolektif ditentukan oleh tingkat kepatuhan

pada norma atau aturan kerjasama yang telah

disepakati bersama.

Antara komponen-komponen modal

manusia (human capital), seperti

pengetahuan, sikap, motivasi, dan

keterampilan terjadi interaksi sebagai satu

kesatuan yang menjadi kemampuan individu

dalam mengembangkan kerjasama.

Pengetahuan petani yang tinggi mengenai

manfaat kerjasama dapat memperkuat

motivasi dan sikap petani terhadap kerjasama

Page 15: Hubungan Antara Modal Sosial Dengan Modal Manusia

Yohanes G Bulu - Hubungan Antara Modal 115

sehingga menyebabkan peningkatan

keterampilan dalam adopsi inovasi jagung.

Motivasi kerja petani yang kuat secara

fungsional memperkuat saling kepercayaan

dan jaringan kerjasama kolektif dalam adaopsi

inovasi jagung. Dernikian pun sebaliknya,

saling kepercayaan yang kuat dalam

kerjasama dapat memperkuat sikap petani

terhadap kerjasama, serta kepatuhan terhadap

norrna atau aturan kerjasama memperkuat

motivasi kerja melalui kerjasama kolektif

dalam adopsi inovasi jagung. Hubungan

antara komponen-komonen modal manusia

dengan komponen modal sosial memberikan

gambaran obyektif bahwa afitara modal

manusia dan modal sosial mempunyai

hubungan komplementer secara positif.

Implikasi Kebijakan

Keterkaitan atau hubungan antara

modal sosial dengan modal manusia dapat

digunakan sebagai instrumen, strategi, dan

pendekatan dalam peningkatan kapasitas

petani dan pemberdayaan kelembagaan tani

dalam usaha agribisnis pedesaan. Model

dan pendekatan penyuluhan persuasif tidak

lagi relevan pada kondisi sekarang ini.

sehingga untuk meningkatkan kapasitas petani

mengenai informasi dan inovasi sefta unirk

membangun kemandiriau petani maka

diperlukan pengembangan pendekatan " model

penyuluhan dialogis" berbasis modal sosial.

DAFTAR PUSTAK-A

Bulu, Y. G., S. S Hariadi, A. S. Herianto, danMudiyono. 2009. Pengaruh ModalSosial dan Kterdedahan lnformasiInovasi Tcrhadap Tingkat AdopsiInovasi Jagung di Kabupaten Lombok,Timur Nusa Tenggara Barat. JurnalAgro Ekorutnrl Volume 27 No. 1 Mei2009. Pusat Analisis Sosial Ekonomidan Keblakan Pertanian. BadanPenelitian dan PengembanganPertanian.

Burt, R.S. 1992. Excerpt Jrom The SocialStructure of Competition, in StructureHoles: The Social Structure ofCompetition. Cambridge, MA andLondon: Harvard.

Coieman, J. 1990. Foundations of SocialTheor1,. Cambridge Mass: HarvardUniversity Press.

Cox, E. 1995..,1 Truly Civil Society.Sydney:ABC Boook.

Cote, S. 2001. The Contribution of Humanand Social Capital. Can Jnadiaournalof Policy Research, Vol.22, No. l,(March 20ol).http : i /w wylUed. cetL-sgjtls..

Ghozali, I. 2005. Model PersamaanStruktural. Konsep dan Aplikasidengan Program Amos versi 5.0.Badan Penerbit-UNDIP. Semarang.

Putnam, R. 1995. Borvling Alone: America'sDeciining Social Capital. Journal ofDemocract , .6 :65-78.

Schuller, T. 2001. The Complementary Rulesof Human and Social Capital.Canatiran Journal of Policy Research,Vol .22, No. l , (March 2001).h t t p "' / iy

"tt gte d eetUtljek

Singarimbun, M. dan S. Effendy. 1995.Metode Penelitian Survei Edisi kedua.LP3ES, Jakarta.

Walgito, B. 2006. Psikologi Sosial SuatuPengantar (tldisi Revisi). PenerbitAndi. Yocvakarta.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nusa Tenggara Barat

Page 16: Hubungan Antara Modal Sosial Dengan Modal Manusia

INDEKS KOMULATIFILMU-ILMU PERTANIAN 2O1O

Sertifikasi, Disiplin, dan Produktivitas Kerja Penyuluh Pertanian | - 9

Sunamr Samsi Hariadi

Pengaruh Pembelajaran Program Penguatan Kapasitas Kelompok 9 - 2lTerhadap Dinamika Kelompok Tani

Surachman Suwardi

Efektivitas Studi banding Jagung, Tingkat Partisipasi dan Tingkat 22 * 39Penerapan Pada Petani di Kabupaten Kulon Progo

Sujono

Hubungan Motivasi Terhadap Perilaku Zooteknis Beternak Sapi Perah 40 -- 53Anggota Kelompok Tani Ternak di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang

Sriyanto, Dwi Jatmiko

Potensi Sektor Pertanian di Jawa Tengah 54 - 68

Efriyani Sumasfuti

Analisa Kelayakan Usaha Pengolahan Ubikayu Menjadi Selondok Desa 69 * 78Banjarharjo Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo

Bharoto, Koeswini Tri Ariani

Pengaruh Pemupukan Anorganik Terhadap Kualitas Umbi Benih 79 - 90Bawang Merah

Rajiman

Peranan Lembaga Keuangan Formal dan Informal Bagi 9l - 103Masyarakat Pertanian di Pedesaan

Ananti Yekti

Hubungan Antara Modal Sosial dan Modal Manusia Dalam Adopsi 104 - 115Inovasi Jagung

Yohanes G. Bulu

Opini Masyarakat Terhadap Citra Komoditas Pangan Lokal I 16 - l4l(Studi Kasus Opini Pemuda Pedesaan Yogyakarta dan MahasiswaFakultas Pertanian UGM)

Alia Bihrajihant Raya dan Subejo

Page 17: Hubungan Antara Modal Sosial Dengan Modal Manusia

Pengeruh Jenis Pupuk dan TanamanAntagonis Terhadap Ilasil 142 - 156

Cabe Rawit (Cupsicum Frutencens) Budidaya Vertikultur

Agus Wartapa, Sri Sugihartiningsih, Siti Astuti dan Sukadi

Pengembangan Usaha Peternakan Sapi Melalui Pola Integrasi 157 - 168Tanaman Ternakdan Pembangunan Kawasan Peternakan

Gunawan dan Amie SulastiYah

Daya Hasil dan Karakter Unggul Dominan Pada 9 Galur dan 3 Varietas 169 - 186Pldti (Oryza SstivaZ,) di Lahan Sawah Irigasi Teknis

Suhamo, Nugrohotomo, Bharoto dan Koeswini Tri Ariani

Page 18: Hubungan Antara Modal Sosial Dengan Modal Manusia

INDEKS PENGARANGILMU.ILMU PERTANIAN 2O1O

APengaruh Jenis Pupuk dan Tanaman Antagonis Terhadap Hasil

Cabe Rawit (Cupsicum Frutencens) Budidaya VertikulrurAgus Wartapa. Sri Sugihartiningsih, Siti Astuti dan Sukadi

Opini Masyarakat Terhadap Llitra Komoditas Pangan Lokal(Studi Kasus Opini Pemuda Pedesaan Yogyakarta dan lMahasiswa

Fakultas Pertanian UGM)Alia Bihrajihant Raya dan Subejo

Peranan Lembaga Keuangan Formal dan Infomal BagiMasyarakat Pertanian di Pedesaan

Ananti Yekti

BAnalisa Kelayakan Usaha Pengolahan Ubikayu Menjadi Selondok Desa

Banjarharjo Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon ProgoBharoto, Koeswini Tri Ariani

EPotensi Sektor Pertanian di Jawa Tengah

Efriyani Sumastuti

GPengembangan Usaha Peternakan Sapi Melalui Pola Integrasi

Tanaman Ternak dan Pembangunan Kawasan PeternakanGunawan dan Amie Sulastiyah

Rengaruh Pemupukan Anorganik Terhadap Kualitas Umbi Benih

Bawang MerahRajiman

SHubungan Motivasi Terhadap Perilaku Zooteknis Betemak Sapi Perah

Anggota Kelompok T'ani Ternak di Kecamatan Getasan Kabupaten SemarangSrivanto" Dwi Jatmiko

Page 19: Hubungan Antara Modal Sosial Dengan Modal Manusia

Daya Hasil dan Karakter Unggul Dominan Pada 9 Galur dan 3 Varietas'Padi (Oryza Sativa L) di Lahan Sawah Irigasi Teknis

Suharno, Nugrohotono, Bharoto dan Koeswini Tri Ariani

Sertifikasi, Disiplin, dan Produktivitas Kerja Penyuluh PertanianSunarru Samsi Hariadi

Pengaruh Pembelajaran Program Penguatan Kapasitas KelompokTerhadaP Dinamika KelomPok Tani

Surachman Suwardi

Efektivitas Studi banding Jagung, Tingkat Partisipasi dan TingkatPenerapan Pada Petani di Kabupaten Kulon Progo

Sujono

YHubungan Antara Modal Sosial dan Modal Manusia Dalam Adopsi

Inovasi JagungYohanes G. Bulu

Page 20: Hubungan Antara Modal Sosial Dengan Modal Manusia

PEDOMAN PENULISAN NASK.{HDALAM JURNAL ILMU-ILMU PERTANIAN

Naskah dalani Jurnal Ilmu-ilmu Perlanianditulis dalam Bahasa Indonesia atau BahasaInggris, dengan gaya bahasa ef-ektif dan akademis.

Naskah dapat berupa hasil penelitian ataustudi pustaka yang diketik kompurer (MS-Wordatau yang kompat ibel dengan MS-Word)meggunakan spasi ganda. tulisan diserlai intisari(abstract). Panjang tulisan berkisar antara 16sampai dengan 20 halaman kuarto (A'4).

Naskah hasil penelitian mengikuti susunansebagai berikut; halaman judul, nama penulis,alamat penulis. intisari, kata kunci, pendahuluan,bahan dan metode. hasil dan pembahasan.kesimpulan dan saran, daftar pustaka. Naskahkonseptual tersusun atas halaman judul ,pendahuluan, isi tulisan, penutup, daftar pustaka.

Grafik dan gambar garis dapat gambardengan tinta cina atau menggunakan programgrafik (komputer), grafik dan gambar diutamakantidak berwarna (hitam putih). Judul gambardiletakkan di bawah garnbar. diberi nomor urutsesuai dengan letaknya dan dicetak tebal. Masing-masing garnbar diberi keterangan singkat dengannomor urut yang diletakkan di luar bidang gambar.Gambar dan grafik diletakkan di dalam naskah.

Gambar fhotografis diutarnakan tidakberw'ama (hitam putih) dan dicetak di atas kertasmengkilap. jelas dan tidak kabur. Nama lain(binomial). kata asing, latin dan bukan kata dalamBahasa Int lonesia d icetak rn i r ing.

Judul harus singkat danjelas menunjukkanidentitas subyek, indikasi tujuan studi dan memuatkata-kata kunci. Jumlah kata seyogyanya berkisarantara 6 - 12 buah, dituliskan dalam BahasaIndonesia dan Bahasa Inggris. Nama atau nama-nama penulis ditulis tanpa gelar.

Abstarct (intisari), harus dapat memberiinformasi mengenai seluruh isi karangan, ditulisdengan singkat, padat dan jelas dan tidak melebihi250 kata. ditulis dalam Bahasa Inggris (untuknaskah dalam Bahasa Indonesia) dan BahasaIndonesia (untuk naskah dalam Bahasa Inggris),intisari disertai ke,r, i.uords (kata kunci).

Pendahuluan, ber is i la tar belakang,masalah dan tinjauan teori secara ringkas.

Metode penel i t ian, ber is i penje lasanmengenai bahan dan alat yang digunakan dalampenelit ian (kalau ada), u'aktu, tempat danrancangan percobaan (teknik analisrs).

Hasil dan pembahasan. disajikan secararingkas (dapat dibantu dengan tabel, grafik ataufhoto-flroto). Pembahasan merupakan tinjauanterhadap hasil penelitian secara singkat tetapijelasdan merujuk pada literafur terkait.

Kesimpulan dan saran, berisi hasil nyataataupun keputusan dari penelitian yang dilakukandan sa ran t i ndakan l an ju t un tuk bahanpengembangan peneiitian beri kutnya.

Daftar pustaka, mentuat semua pustakayang digunakan dalam penulisan karangan. Daftarpustaka ditulis dalam urutan abjad secarakronologis (urut tahun).

Penulisan pustaka untuk buku denganurutan; nama pokol< (keluarga) dan inisialpengarang, tahun terbit, judul, j i l id, edisi, namapenerbit dan tempat terbit. Setiap bagian diakhiridengan tanda titik.

Penulisan pustaka untuk karangan dalambuku, majalah, surat kabar, proseding atau terbitanlain bukan buku. ditulis dengan urutan; namapokok dan inisial pengarang, tahun terbit, judulkarangan, inisial dan nama editor, judul buku,halaman pertama dan akhir karangan, namapenerbi t dan tcmpat terb i t .

Redaksi mempunyai hak untuk mengubahdan memperbaiki ejaan, tata tulis dan bahasa yangdimuat tanpa mengubah esenst.

Naskah vang telah ditulis dan sesuaidengan pedoman penulisan jumal ilmu-ilmupefianian diterima paling larnbat satu bulansebelum bulan penerbitan, dalam bentuk hardp ri n t i n g (cetak printer) dan s oli pri nt i n g (/i I e).

Naskah dikirimkan kepada M. AdlanLarisu, Sekolah Tinggi Penyuluhan Perlanian( S T P P ) J u r u s a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n\bgyakarta, Jalan Kusumanegara Nomor 2Yogyakarta Kode Pos 55167 Telpon (0271,373419 Faximile (0274) 315528. E-Mail:j umal@ stppyo gyakarla. com