hubungan antara modal sosial dengan modal manusia
TRANSCRIPT
ISSN 1858-1226
JURNALILMU-ILMU PERTANIAN
Volume 6, Nomor 2, Desember 2010
Diterbitkan Oleh :
Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang
Jurusan Penyuluhan Pertanian Yogyakarta
JURNAL ILMU-ILMU PERTANIANrssN 1858-1226
Terbit Dua Kali Setahun pada Bulan Juli dan Desember. Berisi Artikel llmiah Hasil Penelitian danPemikiran di Bidang Pemberdayaan Sosial, Ekonomi dan Teknik Pertanian Terapan
Ketua Penyunting
M. Adlan Larisu
Penyunting Pelaksana
R. HermawanAnantiYekti
Miftakhul ArifinAgus Wartapa
Mitra Bestari
Masyhuri (Universitas Gadjah Mada)Aziz Purwantoro (Universitas Gadjah Mada)
E. \['. Tri Nugroho (Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa)Sapto Husodo (Sekolah Tinggi Penyuluhan Perlanian Magelang)
Zulkarnain (Universitas Jambi)
Sekretariat
Asnurt' Galuh H.E,. Akoso
Abdul Hamid
Alamat Penl.unting dan Sekretariat : Redaksi Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian, Sekolah Tinggi PenyuluhanPertanian (STPP) Jurusan Penyuluhan Perlanian Yogyakarta, Jalan Kusumanegara No. 2 YogyakartaKode Pos 55167 Telpon (0274)373479 Farimile (0274) 375528 E-Mail: [email protected]
JURNAL ILMU-ILMU PERTANIAN diterbitkan oleh Sekolah Tinggr Penyuluhan PertanianMagelang Jurusan Penyr.rluhan Perlanian di Yogyakar-ta.
Penyunting menerima sumbangan tulisan yang belum pernah diterbitkan dalam penerbitan lain.Naskah diketik atas kertas HVS kuarlo spasi ganda sepanjang lebih kurang 20 halaman, dengan formatseperli tercantum pada halaman kulit dalam belakang (pedoman penulisan naskah). Naskah yangmasuk akan dievaluasi dan disunting untuk keseragaman format, istilah dan tata penulisan lainnyatanpa merubah esensi naskah. Penulis yang arlikelnya dimuat akan mendapatkan lima eksplar cetaklepasdansatunomorbuktipemuatan. Artikelvangtidakdin'tttcrtt idakakandikembalikan.
Harga berlangganan tenrasuk ongkos kirim Rp. 50.000,00 per tahun untuk dua nomor penerbitan.
JURNALILM U-ILM T.I PERTANIAI{
Volume 6. Nomor 2. Desember 2010 issN 1858-1226
DAFTAR ISI
Peranan Lembaga Keuangan Formal dan Inibrmal Bagi 91 - 103Masyarakat Pertanian di Pedesaan
Ananti Yekti
Hubungan Antara Modal Sosial dan Modsl Manusia 104 - I 1 5Dalam Adopsi Inovasi Jagung
Yohanes G. Bulu
Opini Masyarakat Terhadap Citra Komoditas Pangan Lokal I l6 - l4l(Studi Kasus Opini Pemuda Pedesaan Yogyakarta dan MahasiswaFakultas Pertanian UGM)
Alia Bihrajihant Raya dan Subejo
Pengaruh Jenis Pupuk dan Tanaman Antagonis Terhadap }lasil 142 - 156Cabe Rawit (Cupsicam Frutencens) Budidaya Vertikultur
Agus Wartapa, Sri Sugihartiningsih, Siti Astutr dan Sukadi
Pengembangan Usaha Peternakan Sapi Melalui Pola Integrasi I 57 - 168Tanaman Ternak dan Pembangunan Kawasan Peternakan
Gunawan dan Amie Sulastiyah
Daya Hasil dan Karakter tlnggul Dominan Pada 9 Calur dan -1 \'aritt;rs 169 - 186Padi (Oryza Sutiva I/ di Lahan Sawah Irigasi Teknis
Suharno, Nugrohotomo, Bharoto dan Koeswini Tn Ariani
104 -Iumal llmu-ilmu Peftanian. Volume 6. Nomor2. Desember20l0
HUBUNGAN ANTARA MODAL SOSIAL DENGAN MODAL MANUSIADALAM ADOPSI INOVASI JAGUNG
(The Relation Between Social Capital llith Human Capital In Adopting Of CornInnovation)
YOHANES G. BULU
ABSTRACT
The objectives of this research are to identifl the interaction betweensocial capital components, human capital components, and relation betweensocial capital component with human capital in adoption of corn innovation.Result indicates that among the human capital components (knowledge, attitude,motivation, and skill) are interrelated. Such relations also enhances theJ'armer's motivation and attitude towards maintaining a good teamwork thus,improving skill in adopting innovation. Human and social capital componentsdisplay an objective fact that the interrelation of both positively complimentseach other. Hwnan capital and social capital serve the purpose o.f entry pointsin the development of agriculture human resources.
Keword: human capital, social capital, adoption, corn innovation
*ENDAHULUAN memudahkan koordinasi dan kerjasarna yang
saling menguntungkan. Demikian pun, CoxModal sosial merupakan salah satu (1995) rnendefinisikan, modal sosial sebagai
faktor sosial yang banyak disoroti akhir-akhir suatu rangkaian proses hubungan antar
ini dalam pemberdayaan masyarakat' Sejauh manusia yang ditopang oleh jaringan, nonna-ini modal sosial belum dimanfaatkan sebagai
nolma, dan kepercayaan sosiar yangstrategi dan pendekatan dalam pemberdayaat
-"*ungkinkan efisien dan efektifnyamasyarakat terutama dalam pengembangan
koordinasi, kerjasama unfuk keuntungan, danekonomi perdesaan' Konsep modal sosial kebajikan bersama. Secara lebihmemiliki tiga elemen dasar yang saling
komperehensif Burt (lgg2) mendefinsikan,berinteraksi, yaitu jaringan, saling
modal sosiai adalah kemampuan masyarakatkepercayaan' dan noffna yang dapat
untuk melakukan asosiasi (berhubungan) satudimanfaatkan secara optimal dalam
sama lain dan selanjutnya menjadi kekuatanpemberdayaan masyarakat. Putnam (1995)
yang sangat penting bukan hanya bagimendefinisikan modal sosial sebagai
kehidupan ekonomi akan tetapi juga setiapkarakteristik organisasi sosial' seperti jaringan
aspek eksistensi sosiar yang rain.sosial, saling kepercayaan, dan norma yang
Yohanes G Bulu - Hubunsan Antara Modal 105
Pengembangan ekonomi dewasa ini
baik di tingkat makro maupun di tingkat
mikro masih didominasi oleh peranan human
capital, yaitu pengetahuan, ketrampilan,
motivasi, dan sikap. Hubungan antara hwnan
capital dengan modal sosial bahwa manusia
mempunyai karakteristik individual, seperti
pengetahun, ketrampilan, motivasi, dan sikap,
merupakan kemarnpuan manusia untuk
melakukan asosiasi dan bcrhubungan satu
sama lain. Kemampuan tcrscbut akan mcnjadi
modal penting tidak hanya dalan setiap
hubungan ekonomi akan tctapi juga ba-ui
setiap aspek eksistensi sosial yang lain.
Menurut Coleman (1990). rnodal soctai, vaitr-i
kernampuan masyarakat untuk bekcrjasama
demi mencapai tujuan bersama dalam suatu
kclompok atau organisasi .
Modal manusia (human capitul)
rnerupakan bagian dan koitsep surrbcr daya
manusia (human resourt;<':,\ sclain motlal
sosial. Sumber daya manusia (SDlV{) tcrdiri
atas modal manusia dan modal sosial. Konsep
sumber daya manusia lebih populer', karena
pemberdayaan masyarakat lebih narnpak pada
pengembangan kapasitas modal manusia.
Unfuk pengembangan sumber daya manusia
petani yang utuh dalam adopsi inovasi adalah
dengan melakukan pemberdayaan melaiui
penguatan modal manusia dan utodal sosial
karena keduanya saling melengkapi (Schuiler,
2001).
Schuller (2001) mendefenisikan modal
manusia (hLmtan capital) adalah meliputi
pengetahuan, keterampilan, kompetensi,
motivasi, dan sikap yang terlanam pada
individu yang rclcvan dengan aktivitas
ekonomi. Selanjutnya, Cote (2001)
menjelaskan baliwa huntan capital telah
digunakan untuk mengacu pada pengetahuan,
ketcrarnpiian. pengalaman dan kemarnpuan
tjsik indii ' idu tcnniisuk nlotivasi dan sikap,
karcna mcmudahkan menciptakan
kesejairteraan pribadi, sos:ial, dan ekonomi.
Dari kedLra de$nisi tersebut dapat
disimpulkan, bahrva human capital adalah
r.rilai peneetahriarr. pengalaman, keterampilan,
motivasi. dan sikap yang dirnil iki oleh
individu-individu yang relevan dengan
aktivitas adopsi inuvasi" Dalam konteks ini
bal.rwa kourponcn rnodal manusia adalah
untuk mcningkatkan produktivitas dan
pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis interaksi antara komponen
modai sosial, komponen modal manusia, dan
hubungan antara komponen modal sosial
dengan modal rnanusia dalam adopsi inovasi
Jagung.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan di Kabupaten
I-ombok Timur, NLrsa Tenggara Barat dari
bulan Juni - Oktober 2008 dengan
menggunakan pendekatan survei eksplanatori
(Singarimbun dan Eff-endy, 1995). Populasi
sampel adalah kelompok tani jagung pada
Balai Pengkajian Teknologi Penanian (BPTP) Nusa Tbnggara Barat
106 fumal llmu-iJmu Pertanian, Volume 6, Nomor2, Desember20l0
sentra produksi jagung di lahan sawah dan
lahan kering di kabupaten Lombok Timur.
Penarikan sampel menggunakan metode
penarikan sampling klaster satu tahap
(Singarimbun dan Effendy. 1995). Proses
penentuan sanpel klaster satu tahap adalah
dengan terlebih dahulu melakukan penarikan
populasi sampel secara acak proporsional dari
260 kelompok tani jagung, sehingga terpilih
26 kelompok tani jagung. Penarikan sampel
pada klaster-klaster kelompok tani jagung
yang terpilih dilakukan secara acak
proporsional dari 1.198 orang sehingga
diperoleh jumlah sampel sebanyak 120
responden. Pengumpulan data melalui
wawancara pada responden dengan
menggunakan kuesioner dimana item
pertanyaan dari setiap variabel disusun
berdasarkan jumlah indikator masing-masing
variabel yang diukur menggunakan skoring
dengan 5 kategori respon. Pendekatan yang
digunakan dalam analisis data adalah
kuantitatif, untuk menganalisis hubungan
kausal attara komponen modal sosial,
komponen modal manusia, dan hubungan
antara komponen modal manusia dengan
komponen modal sosial dalam adopsi inovasi
jagung. Data dianalisis menggunakan model
analisis jalur (1tath analltsis). Sebelum
melakukan analisis jalur, maka data tingkat
ordinal terlebih dahulu ditransformasi ke
tingkat data interval. Model analisis jalur
Qtath analyszs) merupakan salah satu model
persamaan struktural, artinya dalam
merancang jalur hubungan antara variabel
didasarkan pada kerangka teoritis atau logika
teori (Ghozali, 2005).
Dalam analisis jalur mengikuti model
persamaan struktural dimana setiap konstruk
endogen merupakan dependen variabel di
dalam persamaan yang terpisah. Variabel
independen ditentukan oleh semua konstruk
yang mempunyai garis anak dengan panah
yang menghubungkannya ke konstruk
endogen. Apabila setiap variabel Y secara
unik keadaannya ditentukan (disebabkan) oleh
seperangkat variabel X, maka persamaan di
atas dinamakan persamaan struktural, dan
modelnya disebut model stmktural.
Pada saat melakukan analisis jalur
maka terlebih dahulu menggambarkan secara
diagramatik struktur hubungan kausal antara
variabel penyebab dengan variabel akibat
yang disebut Diagram lalur (Path Diagram)
kerangka landasan teori. Dalam menggambar
diagram jalur hubungan antara variabel
penyebab dengan variabel akibat dan analisis
jalur menggunakan program AMOS (Analysis
of Moment Structure) versi 16.
Dalam analisis pemodelan persamaan
stmktr.rral, dilakukan terhadap berbagai jenis
indeks kesesuaian untuk mengukur derajad
kesesuaian antara model yang dihipotesiskan
dengan data yang disajikan atau data
lapangan. Jika nilai probabilitas (p) > 0,05
menunjukkan berpengaruh tidak nyata, artinya
Yohanes G Bulu - Hubunsan Antara Modal 107
model fit karena tidak terdapat perbedaan
antara model hipotesis dengan data lapangan.
Sebaliknya, jika Chi-Square dengan
probabilitas (P)
berpengaruh nyata, artinya rnodel tidak fit,
karena terdapat perbedaan antara model
hipotesis dengan data lapangan (Ghozali,
2005).
PEMBAHASAN
lnteraksi Antar Komponen Modal Sosial
Komponen modal sosial seperli
jaringan, saling kepercayaan, dan nonna
saling berinteraksi dalam statu kerjasama
yang saling menguntungkan. Jaringan yang
dimaksudkan dalam penelitian ini adalah
jaringan kerjasama kolektif dalam adopsi
inovasi jagung yang saling memberikan
kuntungan bagi pihak yang melakukan
kerjasama.
Untuk mengetahui adanya interaksi
antar komponen modal sosial hanya dapat
dijeiaskan melalui model persamaan struktural
dengan menggunakan model analisis jalur.
Flasil uji model dari berbagai indeks
kesesuaian diperoleh nilai Chi-square relatif
kecil, yaitu sebesar 1,095 dengan
probalibilitas (P) 0,-578 > 0,05, artinya tidak
berbeda nyata. Hasil analisis ini menjelaskan
bahwa tidak terdapat perbedaan model
hip6tesis dengan data lapangan, sehingga
model hubungan antara komponen modal
sosial yang diajukan dinyatakan fit (sesuai).
Kelayakan model tersebut didukung oleh
beberapa indeks kesesuaian lainnya seperti
GFi, AGFI dan TLI di atas 90 o/o dat RMSEA
mencapai 0,000, memenuhi persyaratan yang
direkomendasikan (Gambar 1).
cHl -SQUARE=' t .O95PROBABI LlTl\S =.57aCMINDF=-547GFI= .998AGFI=.9aaRMSEA=.OOOT L I = 1 " O 1 7P N F I = . 3 3 1P G F I = . 2 O o
0"472
KEPERCAYA.AN
Balai Pengka-iian Teknologi Pcnanian (BPTP) lVusa Tenggara Bant
1 08 fumal Ilmu-ilmu Pertanian. Volume 6. Nomor 2. Desember 2010
Gambar l. Model Hubungan Antar Komponen Modal SosialKeterangan: : '$4enunjukkan pengaruh
Angka di atas anak panah adalah koefisienjalur (p) dari variabel yangmempengaruhi terhadap variabel yang dipengaruhi hubungan kausal).Aneka di atas kotak adalah koefisien determinasi (R2).
Hasil analisis .jalu; menunjukkan
bahwa jaringan kerjasama kolektif dalam
adopsi inovasi jagung dipengaruhi oleh saling
kepercayaan dan kerjasama secara individu.
Saling kepercayaan yang kuat antara anggota
dalam kelompok mernperkuat jaringan
kerjasama kolektif sebesar 0,475. Namun,
pengaruh langsung saling kepercayaan
terhadap jaringan kerjasama kolektif
ditentukan oleh nonna kerjasana )'ang
disepakati bersama dalam kelompok.
Kepatuhan terhadap norrna atau aturan
kerjasama yang menjadi komitmen yang harus
ditaati oleh setiap anggota akan memperkuat
saling kepercayaan sehingga mendorong
berkembangnya jaringan kerjasama kolektif
antara kelompok tani dengan len-rbaga lain
dalam adopsi inovasi jagung. Saling
kepercayaan ar:lara individu dalam suatu
kerjasama kolektif yang memberikan
keunfungan bersama akan memperkuat
solidaritas antara anggota kelompok.
Hubungan antara saling kepercayaan dengan
jaringan kerjasama kolektif memberikan
gambaran obyektif bahwa saling kepercayaan
(trust) menjadi dasar hubungan-hubungan
antar individu dalam suafu kerjasama yang
saling menguntungkan sehingga saling
kepercayaan dapat diartikan pula sebagai
proses asosiatif (Bulu et a|.,2009).
Kerjasama secara individu yang kuat
dapat memperkuat jaringan kerjasama kolektif
dalam adopsi inovasi jagung sebesar 0,688.
Hal ini dapat dijelaskan bahwa dalam
kerjasama secara individu akan terjadi
penguatan saling kepercayaan yang didukung
oleh norma kerjasama sehingga menyebabkan
penguatan jaringan kerjasama kolektif. Hal ini
ditunjukkan oleh pengaruh tidak langsung
kerjsama individu terhadap jaringan
kerjasama kolektif sebesar 0,016 (Tabel l).
Norma kerjasama berpengaruh tidak
signifikan terhadap jaringan kerjasama
kolektif, namun berpengaruh tidak langsung
melalui kerjasama secara individu sebesar
0,010. Artinya pengaruh kerjasama individu
terhadap jaringan kerjasama kolektif sangat
ditentukan oleh norma kerjasama sebesar
0,299. Kepatuhan terhadap norna atau aturan
kerjasama sangat ditentukan oleh kesadaran
individu sehingga akan memperkuat dan
rnerrrperluas jaringan kerjasama kolektif. Hal
ini membuktikan bahwa norma kerjasama
terutama norrna kualitatif beke{a melalui
ranah psikologis individu. Jika seseorang
mematuhi norma kerjasama yang disepakati
Yohanes G Bulu - I{ubungan Antara Modal 109
bersama, maka akall memperkuat saling
kepercayaan dan jaringan kerjasama dalam
adopsi inovasi jagung
Tabel 1. Hasil Estimasi Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung, dan Pengaruh TotalHubungan Antar Komponen Modal Sosial
Pengaruh Pengatidak ruhIangsung Total
Koef.
Hubungan antar kornponen modal sosial 1i1*'pengaruhlangsung
CritisRatio(CR)lFhlt
Probabilitas (p)
Norma kerjasama * [:t],-lt:l""1no1v1clu
Norma kerjasama - iffiuruunSa l i ne
KerJasama Inolvlou - k"pariuyuon
, Keriasarna)alrng Kepercayaan -
kol.ktifKcriasama
A.erJasama lnolvlou * kol.ktif
0,2gg 0,000
0,057 0'010
0,033 0,000
0,475 0'000
0,6g8 0 ,016
o t q o
4,067
0,013
0,415
0,703
4,301 0,000
1,674 0,094
1 , 0 3 1 0,303
4,129 0,000
3,t25 0,000
Sumber: Hasil analisis data primer, 2009
Interaksi Antar Komponen Modal
Manusia (Haman Capital)
Komponen modal manusia (human
capital) yang meliputi pengetahuari,
keterampilan, motivasi, dan sikap terhadap
kerjasama, saling berinteraksi iletnpcngaruhi
keputusan individu dalam aktivitas adopsi
inovasi. Komponen-komponen tersebut yang
melekat pada individu bersifat otonorn untuk
semua keputusan guna nrewujudkan tujuan
yang ingin dicapai tennasuk kepuhlsan untuk
melakukan jeringan kerjasama dengan pihak
lain. Pengetahuan yang dirnaksr"rdkan drllu:r
penelitian ini adalah pengetahuan petani
mengenai inovasi dan rnanlaat kerjasan.ra
dalam adopsi inovasi jagung. Demikian
halnya dengan pengertian n.rotivasi dan sikap
petani terhadap ketjasarna dalam adopsi
urovasi jagung.
Dalam mcrdel persanaan strukfural
dengarr analisis jaiur rirenunjukkan bahwa
;lirtar kornponcn modal manusia saling
trerinteraksi. i{asil uji rnodel dari berbagai
indeks kesesuaian diperoleh nilai Chi-square
sangat kecil, yaitu sebesar 0,017 dengan
probalibil i tas fP) i l ,$95 > 0,05, artinya tidak
berbeda nyata. Hasil analisis ini menjelaskan
bahwa tidak terdapat perbedaan model
hip6tcsis tlcngan data lapangan, sehingga
rriodel hirburrgan antara komponen modal
manusia yang diajukan sangat sesuai (fit).
Kelayakan rnodel tersebut didukung oleh
beberapa indeks kesesuaian lainnya, seperti
GFI, AGFI, dan Tt-l di atas 90 %o dan
RIV{SEA mencapai 0,000, memenuhi
Balai Pengkajian Teknologi Pertantan (BPTP) Nu-<a Tbnggara Barat
110 Jumal llmu-ilmu Pertanian, Volume 6, Nomor2, Desember20l0
persyaratan yang direkomendasikan (Gambar r).
CHI-SQUARE=.O17PROBABILITAS=.895G M I N D F = . O 1 7GFI=1 .OOOAGFI=1 .OOORMSEA=.OOOTLI=1 .O99PNFI= .167PGFI= .1OO
Gambar 2. Model Hubungan Antar Komponen Human Capital
Keterangan: : >:MenunjukkanpengaruhAngka di atas anak panah adalah koefisien jalur (p) dari variabel yangmempengaruhi terhadap variabel yang dipengaruhi.Angka di atas kotak adalah koefisien determinasi (R2).
Hasil analisis menunjukkan bahwa
pengetahuan mempengaruhi motivasi sebesar
0,371 dan mempengaruhi sikap petani
terhadap kerjasama sebesar 0,259.
Pengetahuan yang tinggi mengenai inovasi
akan memperkuat motivasi dan sikap petani
untuk melakukan kerjasarna dengan pihak
lain, baik secara individu maupun secara
kolektif. Pengetahuan petani yang tinggi
mengenai manfaat kerjasama dapat
memperkuat motivasi dan sikap petani
terhadap kerjasama sehingga menyebabkan
peningkatan keterampilan dalam adopsi
inovasi jagung. Pengaruh motivasi kerja
terhadap keterampilan sebesar 0,299 dengan
pengaruh tidak langsung sebesar 0,007.
Pengaruh motivasi kerja terhadap
keterampilan adalah melalui sikap. Pengaruh
motivasi kerja terhadap sikap sebesar 0,112,
arlinya motivasi kerja yang kuat dalam adopsi
inovasi akan memperkuat sikap petani
terhadap inovasi sehingga meningkatkan
keterampilan melalui jeringan kerjasama.
PENGETAHUAN
Yohanes G Bulu - Hubunsan Antara Modal 111
TabeI 2. Hasil Estimasi Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Tangsung, dan Pengaruh Total
Hubungan antar Komponen Modal Manusia (Human Capitat)
Koef. Pengaruh Penga Critis ProbabiJalur/ tidak ruh Ratio (CR) litas
pengaruh langsung Total lt-hitlangsung
Hubungan antar komponen modalmanusia
Pengetahuan - Motivasi kerja 0,371Pengetahuan -- Sikap petani 0,259Motivasi kerja - Sikap petani 0,112Sikap petani -r Keterampilan 0,058Mmotivasi kerja + Keterampilan 0,299 0,007 0,305 5.826
0,000 0,371 4,1550,042 0,300 2,7940,000 0,112 1,6570,000 0,058 1,130
0,0000,0050,0980,2590.000
Sumber: Hasil analisis data primer, 2009
Hubungan antara pengetahuan dengan
motivasi dan sikap dapat dijelaskan melalui
teori kognitif. Teori kognitif menjelaskan
bahwa apabila seseorang memilih perilaku
mana yang mesti dilakukan, maka yang
bersangkutan akan memilih alternatif perilaku
yang akan memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya bagi yang bersangkutan (Walgito,
2006). Kemampuan berpikir seseorang akan
dapat melihat apa yang terjadi sebagai bahan
pertimbangannya di samping melihat apa
yang dihadapi pada waktu sekarang. Juga
dapat melihat ke depan apa yang terjadi jika
seseorang melakukan jeringan kerjasama
kolektif dalam adopsi inovasi jagung maupun
jenis-jenis kerjasama lainnya. Pengetahuan
petani akan manfaat kerjasama yang dapat
memberikan keuntungan maka akan
memperkuat motivasi kerja petani daiam
adopsi inovasi jagung. Hubungan antar
pengetahuan dengan motivasi kerja dapat
dijelaskan bahwa peningkatan pengetahuan
dicapai melalui pemenuhan kebutuhan akan
berhubungan (relatedness) dan kebutuhan
akan peningkatan kapasitas atau pertumbuhan
(growth).
Pada teori sikap terdapat tiga aspek
atau elemen sikap yang saling berinteraksi,
yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek
kanatif. Interaksi antar ketiga aspek sikap
tersebut merupakan satu kestuan dari sikap
seseorang terhadap suatu obyek tertentu.
Kognitif sebagai obyek sikap menjelaskan
tingkat pemahaman seseorang mengenai suatu
obyek sikap, seperti inovasi dan kerjasama.
Jika pemahaman seseorang terhadap manfaat
kerjasama kolektif sesuai dengan perasaannya
(aspek ofuktrfl, maka akan mendorong untuk
menerapkan dan mengembangkan (aspek
konatifl jeringan kerjasama dalam adopsi
inovasi jagung.
Hubungan Modal Sosial dengan Modal
Manusia
Dalam model persamaan struktural
dengan analisis jalur menunjukkan bahwa
antar komponen modal manusia dengan
komponen modal sosial saling berinteraksi
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nusa knggara Barat
112 lumal llmu-ilmu Pertanian. Volume 6. Nomor2. Desember20l0
(Gambar 3). Hasil uji model dari berbagai
indeks kesesuaian di peroleh nilai Chi-square
sangat kecil, yaitu sebesar 0,059 dengan
probalibilitas (P) 0,808 > 0,05. Hasil analisis
ini menjelaskan bahwa tidak terdapat
perbedaan model hip6tesis dengan data
lapangan, sehingga model hubungan antara
komponen modal manusia yang diajukan
sangat sesuai (fit). Kelayakan model tersebut
didukung oleh beberapa indeks kesesuaian
lainnya, seperti GFI, AGFI, dan TLI di atas 90o/o dan RMSEA mencapai 0,000, memenuhi
persyaratan yang direkomendasikan (Gambar
J l .
CHI-SQUARE=.O59PROBABILITAS=.8O8
GMINDF=.O59GFI=1.OOOAGFI=.998
RMSEA=.OOOTLI=1 .O98PNFI= .1OOPGFI=.O67
Gambar 3. Model Hubungan antar Komponen Human Capital dengan Komponen ModalSosial Melalui Kerjasama Kolektif dalam Adopsi Inovasi Jagung
Keterangan:: > :MenunjukkanpengaruhAngka di atas anak panah adalah koefisien jalur (p) dari variabel yangmempengaruhi terhadap variabel yang dipengaruhi.Angka di atas kotak adalah koefisien determinasi (R2).
Hasil analisis menunjukkan bahwa Pengaruh tidak langsung motivasi kerja
antara komponen modal manusia dan modal terhadap kerjasama kolektif adalah melalui
sosial saling berhubungan. Motivasi kerja pengaruh motivasi kerja terhadap saling
dalam adopsi inovasi mempengaruhi kepercayaan sebesar 0,128 dan melalui sikap
kerjasama kolektif sebesar 0,242 dengan petani terhadap kerjasama sebesar 0,073.
pengaruh tidak langsung sebesar 0,044. Namun, pengaruh langsung motivasi kerja
Yohanes G Bulu - Hubunsan Antara Modal I13
terhadap kerjasama kolektif, saling
kepercayaan, dan sikap petani terhadap
kerjasama masih ditentukan oleh norma atau
aturan kerjasama sebesar 0,317. Hal ini
memberikan makna bahwa kepatuhan
terhadap norrna kerjasama akan memperkuat
motivasi kerja sehingga dapat mempelkuat
saling kepercayaan dan jaraingan kerjasama
kolektif dalam adopsi inovasi jagung.
Demikian pula saling kepercayaan akan
semakin kuat jika setiap anggota kelompok
mentaati afuran yang disepakati sehingga akan
memperkuat saling kepercayaal dan sikap
petani dalam mewujudkan kerjasama kolektif.
Jika stimuli yang diberikan atau yang diterima
dalam kerjasama menyentuh afeksi (perasaan)
petani, maka akan cenderung melakukan
kerjasama kolektif dalam adopsi inovasi.
Tabel 3. Hasil Estimasi Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung, dan Pengaruh Total AntarKomponen Modal Manusia dan Komponen Modal Sosial
Hubungan antar variable
Koef. Pengaruh Penga Critis ProbaJalur/ tidak ruh Ratio biliraspengaruh langsung Total (CR) (p)langsung lt-hit.
Norma kerjasama
Motivasi kerja
Norma kerjasama
Saling kepercayaanMotivasi kerja
Norma kerjasama
Motivasi kerja
Sikap petani
+ Motivasi ker.1a---) Saling kepercayaan+ Saling kepercayaan---+ Sikap petani-+ Sikap petani+ Kerjasama kolektif
--) Kerjasama kolektif+ Kerjasama kolektif
0,317 3,4050, 128 5,9030,067 0,9320,684 3,3750,160 1 ,0370,228 1,7940,325 1,8680,286 4,4020.037 0.709
Saling kepercayaan --+ Kerjasama kolektif
0,3170,1290,0260,6840,0730,1290,3000,2420,037
0,0000,0000,0410,0000,0890,0990,0250,0440,022
0,0000,0000,4060,0000,3000,0740,0620,0000,478
Sumber: Analisis data primer". 2009
Jika mencermati lebih jauh bahwa hubungan
antara komponen modal manusia dengan
modal sosial bekerja melalui ranah psikologis
dan sosiologis. Sikap petani dan beberapa
komponen motivasi kerja seperti pemenuhan
kebutuhan akan keberadaan maupun
komponen modal sosial seperti saling
kepercayaan dan norma kerjasama bekcrja
pada ranah psrkologis. Demikian pula.
komponen motivasi kerja seperti kebutuhan
akan berhubungan (relatedness) dan
kebutuhan akan peningkatan
kapasitas/pertumbuhan (growth) dan
komponen modal sosial seperti jeringan
komunikasi dan kerjasama bekerja melalui
ranah sosiologis.
Hubungan antara komponen-komonen
modal manusia dengan komponen modal
sosial memberikan gambaran obyektif bahwa
antara modal manusia dan modal sosial
mempunyai hubungan komplementer secara
positif. Modal manusia dan modal sosial
Balai Pengkajian Tbknologi Pertanian (BPTP) Nusa Tenggara Barat
I14 Jumal llmu-ilmu Pertanian. Volume 6, Nomor2. Desember20l0
merupakan dua faktor yang saling melengkapi
yang dapat digunakan sebagai entry point
(celah masuk) di dalam pengembangan
sumber daya manusia pertanian.
Dalam penyelengaraan penyuluhan
pertanian dan pemberdayaan kelembagaan
tani terutama dalam peningkatan kapasitas
petani terhadap inovasi pertanian tidak hanya
dilihat dari sisi modal manusia saja,
melainkan juga harus dilihat dari sisi modal
sosial. Berbagai metode penyuluhan yang
diterapkan selama ini sebagai upaya
peningkatan kapasitas petani mengenai
inovasi pertanian yang dilakukan penyuluh
pertanian baru sampai pada peningkatan
kognitif dan konatif petani, sehingga aspek
afeksi (perasaan) petani belum secara optimal
tersentuh. Perasaan juga terkait dengan faktor-
faktor sosial dan analisis petani selalu
dikombinasikan dengan bebagai variabel.
Sehubungan dengan hal tersebut maka sangat
perlu memahami aspek sosial (modal sosial),
seperti hubungan sosial, jaringan komunikasi,
kerjasama, saling kepercayaan dalam
kerjasama, dan aturan-aturan ke{asama yang
disepakti. Perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi yang semakin cepat
menyebabkan pendekatan penyuluhan
persuasif tidak lagi relevan, sehingga perlu
untuk mempertimbangkan pendekatan model
"penyuluhan dialogis" atau komunkasi
penyuluhan dua arah guna membangun dan
memperkuat kemandirian petani dalam usaha
agribisnis pedesaan. Penerapan pendekatan
penyuluhan dialogis harus didukung oleh
pemahaman penyuluh pertanian mengenai
modal manusia dan modal sosial yang dapat
digunakan sebagai instrumen utama dalan
penyelengaraan kegiatan penyuluhan.
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
KEBIJAKAN
Kesimpulan
Antara komponen modal sosial (social
capital), seperti jaringan kerjasama, saling
kepercayaan, dan norma kerjasama saling
berhubungan sehingga menjadi satu kesatuan
sebagai teori modal sosial. Interaksi atau
hubungan antara komponen modal sosial,
yaitu saling kepercayaan antara anggota
kelompok yang semakin kuat dapat
memperkuat jaringan kerjasama kolektif
dalam adopsi inovasi jagrrng. Namun, saling
kepercayaan yang kuat terhadap kerjasama
kolektif ditentukan oleh tingkat kepatuhan
pada norma atau aturan kerjasama yang telah
disepakati bersama.
Antara komponen-komponen modal
manusia (human capital), seperti
pengetahuan, sikap, motivasi, dan
keterampilan terjadi interaksi sebagai satu
kesatuan yang menjadi kemampuan individu
dalam mengembangkan kerjasama.
Pengetahuan petani yang tinggi mengenai
manfaat kerjasama dapat memperkuat
motivasi dan sikap petani terhadap kerjasama
Yohanes G Bulu - Hubungan Antara Modal 115
sehingga menyebabkan peningkatan
keterampilan dalam adopsi inovasi jagung.
Motivasi kerja petani yang kuat secara
fungsional memperkuat saling kepercayaan
dan jaringan kerjasama kolektif dalam adaopsi
inovasi jagung. Dernikian pun sebaliknya,
saling kepercayaan yang kuat dalam
kerjasama dapat memperkuat sikap petani
terhadap kerjasama, serta kepatuhan terhadap
norrna atau aturan kerjasama memperkuat
motivasi kerja melalui kerjasama kolektif
dalam adopsi inovasi jagung. Hubungan
antara komponen-komonen modal manusia
dengan komponen modal sosial memberikan
gambaran obyektif bahwa afitara modal
manusia dan modal sosial mempunyai
hubungan komplementer secara positif.
Implikasi Kebijakan
Keterkaitan atau hubungan antara
modal sosial dengan modal manusia dapat
digunakan sebagai instrumen, strategi, dan
pendekatan dalam peningkatan kapasitas
petani dan pemberdayaan kelembagaan tani
dalam usaha agribisnis pedesaan. Model
dan pendekatan penyuluhan persuasif tidak
lagi relevan pada kondisi sekarang ini.
sehingga untuk meningkatkan kapasitas petani
mengenai informasi dan inovasi sefta unirk
membangun kemandiriau petani maka
diperlukan pengembangan pendekatan " model
penyuluhan dialogis" berbasis modal sosial.
DAFTAR PUSTAK-A
Bulu, Y. G., S. S Hariadi, A. S. Herianto, danMudiyono. 2009. Pengaruh ModalSosial dan Kterdedahan lnformasiInovasi Tcrhadap Tingkat AdopsiInovasi Jagung di Kabupaten Lombok,Timur Nusa Tenggara Barat. JurnalAgro Ekorutnrl Volume 27 No. 1 Mei2009. Pusat Analisis Sosial Ekonomidan Keblakan Pertanian. BadanPenelitian dan PengembanganPertanian.
Burt, R.S. 1992. Excerpt Jrom The SocialStructure of Competition, in StructureHoles: The Social Structure ofCompetition. Cambridge, MA andLondon: Harvard.
Coieman, J. 1990. Foundations of SocialTheor1,. Cambridge Mass: HarvardUniversity Press.
Cox, E. 1995..,1 Truly Civil Society.Sydney:ABC Boook.
Cote, S. 2001. The Contribution of Humanand Social Capital. Can Jnadiaournalof Policy Research, Vol.22, No. l,(March 20ol).http : i /w wylUed. cetL-sgjtls..
Ghozali, I. 2005. Model PersamaanStruktural. Konsep dan Aplikasidengan Program Amos versi 5.0.Badan Penerbit-UNDIP. Semarang.
Putnam, R. 1995. Borvling Alone: America'sDeciining Social Capital. Journal ofDemocract , .6 :65-78.
Schuller, T. 2001. The Complementary Rulesof Human and Social Capital.Canatiran Journal of Policy Research,Vol .22, No. l , (March 2001).h t t p "' / iy
"tt gte d eetUtljek
Singarimbun, M. dan S. Effendy. 1995.Metode Penelitian Survei Edisi kedua.LP3ES, Jakarta.
Walgito, B. 2006. Psikologi Sosial SuatuPengantar (tldisi Revisi). PenerbitAndi. Yocvakarta.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nusa Tenggara Barat
INDEKS KOMULATIFILMU-ILMU PERTANIAN 2O1O
Sertifikasi, Disiplin, dan Produktivitas Kerja Penyuluh Pertanian | - 9
Sunamr Samsi Hariadi
Pengaruh Pembelajaran Program Penguatan Kapasitas Kelompok 9 - 2lTerhadap Dinamika Kelompok Tani
Surachman Suwardi
Efektivitas Studi banding Jagung, Tingkat Partisipasi dan Tingkat 22 * 39Penerapan Pada Petani di Kabupaten Kulon Progo
Sujono
Hubungan Motivasi Terhadap Perilaku Zooteknis Beternak Sapi Perah 40 -- 53Anggota Kelompok Tani Ternak di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang
Sriyanto, Dwi Jatmiko
Potensi Sektor Pertanian di Jawa Tengah 54 - 68
Efriyani Sumasfuti
Analisa Kelayakan Usaha Pengolahan Ubikayu Menjadi Selondok Desa 69 * 78Banjarharjo Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo
Bharoto, Koeswini Tri Ariani
Pengaruh Pemupukan Anorganik Terhadap Kualitas Umbi Benih 79 - 90Bawang Merah
Rajiman
Peranan Lembaga Keuangan Formal dan Informal Bagi 9l - 103Masyarakat Pertanian di Pedesaan
Ananti Yekti
Hubungan Antara Modal Sosial dan Modal Manusia Dalam Adopsi 104 - 115Inovasi Jagung
Yohanes G. Bulu
Opini Masyarakat Terhadap Citra Komoditas Pangan Lokal I 16 - l4l(Studi Kasus Opini Pemuda Pedesaan Yogyakarta dan MahasiswaFakultas Pertanian UGM)
Alia Bihrajihant Raya dan Subejo
Pengeruh Jenis Pupuk dan TanamanAntagonis Terhadap Ilasil 142 - 156
Cabe Rawit (Cupsicum Frutencens) Budidaya Vertikultur
Agus Wartapa, Sri Sugihartiningsih, Siti Astuti dan Sukadi
Pengembangan Usaha Peternakan Sapi Melalui Pola Integrasi 157 - 168Tanaman Ternakdan Pembangunan Kawasan Peternakan
Gunawan dan Amie SulastiYah
Daya Hasil dan Karakter Unggul Dominan Pada 9 Galur dan 3 Varietas 169 - 186Pldti (Oryza SstivaZ,) di Lahan Sawah Irigasi Teknis
Suhamo, Nugrohotomo, Bharoto dan Koeswini Tri Ariani
INDEKS PENGARANGILMU.ILMU PERTANIAN 2O1O
APengaruh Jenis Pupuk dan Tanaman Antagonis Terhadap Hasil
Cabe Rawit (Cupsicum Frutencens) Budidaya VertikulrurAgus Wartapa. Sri Sugihartiningsih, Siti Astuti dan Sukadi
Opini Masyarakat Terhadap Llitra Komoditas Pangan Lokal(Studi Kasus Opini Pemuda Pedesaan Yogyakarta dan lMahasiswa
Fakultas Pertanian UGM)Alia Bihrajihant Raya dan Subejo
Peranan Lembaga Keuangan Formal dan Infomal BagiMasyarakat Pertanian di Pedesaan
Ananti Yekti
BAnalisa Kelayakan Usaha Pengolahan Ubikayu Menjadi Selondok Desa
Banjarharjo Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon ProgoBharoto, Koeswini Tri Ariani
EPotensi Sektor Pertanian di Jawa Tengah
Efriyani Sumastuti
GPengembangan Usaha Peternakan Sapi Melalui Pola Integrasi
Tanaman Ternak dan Pembangunan Kawasan PeternakanGunawan dan Amie Sulastiyah
Rengaruh Pemupukan Anorganik Terhadap Kualitas Umbi Benih
Bawang MerahRajiman
SHubungan Motivasi Terhadap Perilaku Zooteknis Betemak Sapi Perah
Anggota Kelompok T'ani Ternak di Kecamatan Getasan Kabupaten SemarangSrivanto" Dwi Jatmiko
Daya Hasil dan Karakter Unggul Dominan Pada 9 Galur dan 3 Varietas'Padi (Oryza Sativa L) di Lahan Sawah Irigasi Teknis
Suharno, Nugrohotono, Bharoto dan Koeswini Tri Ariani
Sertifikasi, Disiplin, dan Produktivitas Kerja Penyuluh PertanianSunarru Samsi Hariadi
Pengaruh Pembelajaran Program Penguatan Kapasitas KelompokTerhadaP Dinamika KelomPok Tani
Surachman Suwardi
Efektivitas Studi banding Jagung, Tingkat Partisipasi dan TingkatPenerapan Pada Petani di Kabupaten Kulon Progo
Sujono
YHubungan Antara Modal Sosial dan Modal Manusia Dalam Adopsi
Inovasi JagungYohanes G. Bulu
PEDOMAN PENULISAN NASK.{HDALAM JURNAL ILMU-ILMU PERTANIAN
Naskah dalani Jurnal Ilmu-ilmu Perlanianditulis dalam Bahasa Indonesia atau BahasaInggris, dengan gaya bahasa ef-ektif dan akademis.
Naskah dapat berupa hasil penelitian ataustudi pustaka yang diketik kompurer (MS-Wordatau yang kompat ibel dengan MS-Word)meggunakan spasi ganda. tulisan diserlai intisari(abstract). Panjang tulisan berkisar antara 16sampai dengan 20 halaman kuarto (A'4).
Naskah hasil penelitian mengikuti susunansebagai berikut; halaman judul, nama penulis,alamat penulis. intisari, kata kunci, pendahuluan,bahan dan metode. hasil dan pembahasan.kesimpulan dan saran, daftar pustaka. Naskahkonseptual tersusun atas halaman judul ,pendahuluan, isi tulisan, penutup, daftar pustaka.
Grafik dan gambar garis dapat gambardengan tinta cina atau menggunakan programgrafik (komputer), grafik dan gambar diutamakantidak berwarna (hitam putih). Judul gambardiletakkan di bawah garnbar. diberi nomor urutsesuai dengan letaknya dan dicetak tebal. Masing-masing garnbar diberi keterangan singkat dengannomor urut yang diletakkan di luar bidang gambar.Gambar dan grafik diletakkan di dalam naskah.
Gambar fhotografis diutarnakan tidakberw'ama (hitam putih) dan dicetak di atas kertasmengkilap. jelas dan tidak kabur. Nama lain(binomial). kata asing, latin dan bukan kata dalamBahasa Int lonesia d icetak rn i r ing.
Judul harus singkat danjelas menunjukkanidentitas subyek, indikasi tujuan studi dan memuatkata-kata kunci. Jumlah kata seyogyanya berkisarantara 6 - 12 buah, dituliskan dalam BahasaIndonesia dan Bahasa Inggris. Nama atau nama-nama penulis ditulis tanpa gelar.
Abstarct (intisari), harus dapat memberiinformasi mengenai seluruh isi karangan, ditulisdengan singkat, padat dan jelas dan tidak melebihi250 kata. ditulis dalam Bahasa Inggris (untuknaskah dalam Bahasa Indonesia) dan BahasaIndonesia (untuk naskah dalam Bahasa Inggris),intisari disertai ke,r, i.uords (kata kunci).
Pendahuluan, ber is i la tar belakang,masalah dan tinjauan teori secara ringkas.
Metode penel i t ian, ber is i penje lasanmengenai bahan dan alat yang digunakan dalampenelit ian (kalau ada), u'aktu, tempat danrancangan percobaan (teknik analisrs).
Hasil dan pembahasan. disajikan secararingkas (dapat dibantu dengan tabel, grafik ataufhoto-flroto). Pembahasan merupakan tinjauanterhadap hasil penelitian secara singkat tetapijelasdan merujuk pada literafur terkait.
Kesimpulan dan saran, berisi hasil nyataataupun keputusan dari penelitian yang dilakukandan sa ran t i ndakan l an ju t un tuk bahanpengembangan peneiitian beri kutnya.
Daftar pustaka, mentuat semua pustakayang digunakan dalam penulisan karangan. Daftarpustaka ditulis dalam urutan abjad secarakronologis (urut tahun).
Penulisan pustaka untuk buku denganurutan; nama pokol< (keluarga) dan inisialpengarang, tahun terbit, judul, j i l id, edisi, namapenerbit dan tempat terbit. Setiap bagian diakhiridengan tanda titik.
Penulisan pustaka untuk karangan dalambuku, majalah, surat kabar, proseding atau terbitanlain bukan buku. ditulis dengan urutan; namapokok dan inisial pengarang, tahun terbit, judulkarangan, inisial dan nama editor, judul buku,halaman pertama dan akhir karangan, namapenerbi t dan tcmpat terb i t .
Redaksi mempunyai hak untuk mengubahdan memperbaiki ejaan, tata tulis dan bahasa yangdimuat tanpa mengubah esenst.
Naskah vang telah ditulis dan sesuaidengan pedoman penulisan jumal ilmu-ilmupefianian diterima paling larnbat satu bulansebelum bulan penerbitan, dalam bentuk hardp ri n t i n g (cetak printer) dan s oli pri nt i n g (/i I e).
Naskah dikirimkan kepada M. AdlanLarisu, Sekolah Tinggi Penyuluhan Perlanian( S T P P ) J u r u s a n P e n y u l u h a n P e r t a n i a n\bgyakarta, Jalan Kusumanegara Nomor 2Yogyakarta Kode Pos 55167 Telpon (0271,373419 Faximile (0274) 315528. E-Mail:j umal@ stppyo gyakarla. com