hormon pertumbuhan

18
HORMON PERTUMBUHAN Kelompok 1 NURUL SYAHARANI B RISNAWATI BAKRI RUDINI

Upload: syaharani-rani

Post on 09-Dec-2014

88 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

GH

TRANSCRIPT

Page 1: Hormon Pertumbuhan

HORMON PERTUMBUHAN

Kelompok 1

NURUL SYAHARANI BRISNAWATI BAKRI

RUDINI

Page 2: Hormon Pertumbuhan

DEFENISI

Zat-zat kimiawi yang disekresikan oleh kelenjar

endokrin & masuk langsung ke dalam aliran

darahEfeknya terjadi di organ

tertentu untuk dapat berfungsi secara normal

(pengatur)

Kelenjar Endokrin

hormon normal

Page 3: Hormon Pertumbuhan

PENGGGUNAAN

• TERAPI SUBSTITUSI Berguna utk menggantikan

kekurangan yang terjadi akibat hipofungsi suatu kelenjar endokrin. Contoh: insulin (diabetes), estrogen (pasca menopause)

• OBAT PADA GANGGUAN YANG TIDAK BERSIFAT ENDOKRIN TAPI BERDASARKAN KEGIATAN KHAS

Contoh: kortikosteroid (rx peradangan), hormon kelamin wanita (pil antihamil)

Page 4: Hormon Pertumbuhan

ENDOCRINE SYSTEMThe Hormones of the Endocrine System

Page 5: Hormon Pertumbuhan
Page 6: Hormon Pertumbuhan

FUNGSI HORMON

1. Mengubah reaksi kimia dalam sel 2. Mengubah permiabilitas membran sel terhadap bahan spesifik3. Mengatur berbagai proses metabolisme secara spesifik selama

organisme tersebut hidup sehingga disebut sebagai regulator metabolisme

4. Mengatur sistem enzim dan permeabilitas membran sel, sehingga disebut chemical messenger dimana Hormon menginduksi sintesa enzim pada tingkat inti sel dan ribosom, Hormon menginduksi sistem enzim pada tingkat membran sel, Hormon mengatur kadar koenzim yang tergolong nukleotida.

5. Mengkoordinir fungsi dan kerja jaringan dan organ6. Mengontrol pertumbuhan sel dan jaringan7. Mengontrol proses status faal seperti mengontrol denyut jantung,

tekanan darah, respirasi, dan suhu tubuh8. Mengontrol kerja ginjal dan Mengontrol proses pencernaan serta proses

reproduksi.

Page 7: Hormon Pertumbuhan

HORMON PERTUMBUHAN

Hormon pertumbuhan (growth hormone [GH]) atau hormon somatotropik (STH) adalah sejenis hormon protein. Hormon ini mengendalikan pertumbuhan seluruh sel tubuh yang mampu memperbesar ukuran dan jumlah, disertai efek utama pada pertumbuhan tulang dan massa otot rangka (Stoane, 2004: 206).

Page 8: Hormon Pertumbuhan

PEMBENTUKAN Hipotalamus bekerja sebagai perantara kunci antara pusat luhur di

sistem saraf pusat dan kelenjar hipofisis melalui sintesis dan sekresi berbagai peptida yang mendorong pelepasan hormon dari adenohipofisis (releasing hormones hipotalamus) atau menghambat sekresinya (release-inhibiting hormones hipotalamus). Pembentukan dan sekresi sebagian besar hormon yang dihasilkan di hipofisis anterior diatur oleh hormon stimulatorik (releasing-hormones) (Marks, 2000: 674).

Hormon adenohipofisiotropik adalah growth hormone releasing hormone (GHRH), growth hormone releasing-inhibiting hormone (GHRIH) yang juga disebut somatostatin (SS), prolacting-releasing hormone (PRH), prolacting releasing-inhibiting hormone (PRIH), dopamin (DA), thyrotropin-releasing hormone (TRH), corticotropin-releasing hormone (CRH), dan gonadotropin-releasing hormone (GnRH) (Marks, 2000: 674).

Kelenjar pituitary terletak di bawah otak manusia. Ukuran dari kelenjar ini adalah sebesar kacang kedelai. Walaupun kecil, kelenjar ini merupakan raja dari seluruh kelenjar yang memproduksi hormon di tubuh manusia. Produksi dari HGH sangat mempengaruhi produksi hormon-hormon lain di dalam tubuh

Page 9: Hormon Pertumbuhan

Sekresi GH diatur secara sentral oleh hormon hipotalamus, yaitu growth hormone releasing hormone (GHRH) dan somatostatin. GHRH berfungsi untuk merangsang produksi GH sedangkan somatostatin menghambat sekresi GH. Pelepasan GH juga diregulasi oleh respon neurohormonal. Rangsangan kolinergik meningkatkan sekresi GH dengan menghambat pelepasan somatostatin, sedangkan rangsang β-adrenergik memiliki efek yang berlawanan. (Tien et al., 2000; Fanciulli et al., 2009; Jørgensen et al., 2010).

Growth hormone sendiri menghambat pelepasannya melalui mekanisme umpan balik. Hal ini terjadi melalui beberapa jalur yang diperankan oleh GH maupun IGF-1. Sel somatotrof dapat dihambat secara langsung melalui rangsangan produksi IGF-1 lokal maupun melalui hambatan pada GHRH dan stimulasi somatostatin oleh GH. Mekanisme lainnya adalah melalui IGF-1 yang sebagian besar diproduksi di hati akibat rangsangan GH. IGF-1 tersebut dapat menghambat sintesis GHRH dan merangsang sintesis somatostatin (Tien et al., 2000; Gardner dan Shoback, 2007).

Page 10: Hormon Pertumbuhan

FUNGSI HORMON PERTUMBUHAN

Efek pada pertumbuhan yaitu: Pengaruh GH terhadap proses fisiologi tubuh sangat kompleks. Peran utama

hormon pertumbuhan dalam merangsang pertumbuhan tubuh adalah untuk merangsang hati dan jaringan lain mengeluarkan IGF 1. IGF-1 menstimulasi proliferasi kondrosit (sel tulang rawan), mengakibatkan pertumbuhan tulang, merangsang diferensial kondrosit. mengontrol sebagian dari proses fisiologis kompleks seperti metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak serta merangsang serapan asam amino dan sintesis protein dalam otot dan jaringan lain. (Jørgensen et al., 2010).

Efek lainnya yaitu Peningkatan timbunan protein oleh sel kondrositik dan sel osteogenik serta meningkatkan kecepatan reproduksi dari sel- sel tersebut. Efek khusus  dalam mengubah kondrosit menjadi sel osteogenik sehingga menyebabkan timbunan khusus tulang baru. Efek mendorong pertumbuhan jaringan lunak melalui peningkatan jumlah sel (hiperplasia) dengan merangsang pembelahan sel dan peningkatan ukuran sel (hipertrofi) dengan mendorong sintesis protein, yang merupakan komponen stuktural utama protein. Meningkatkan pertumbuhan tulang sehingga menyebabkan tebal dan panjang. Merangsang ploriferasi tulang rawan epifisis, sehingga menyediakan lebih banyak ruang untuk membentuk tulang dan juga merangsang osteoblast. Meningkatkan pemanjangan tulang panjang selama lempeng epifisis tetap berupa tulang rawan, namun jika setelah masa pertumbuhan, maka efek pertumbuhan tulang akibat GH akan berhenti

Page 11: Hormon Pertumbuhan

Efek metabolik dari hormon pertumbuhan Metabolisme protein secara umum, hormon pertumbuhan merangsang

anabolisme protein dalam banyak jaringan. Efek ini meningkatkan hampir semua pengaambilan asam amino dan sintesis protein sel, pada saat yang sama GH mengurangi pemecahan protein.

Metabolisme lemak, hormon pertumbuhan meningkatkan pemanfaatan lemak dengan trigliserida, Menyebabkan pelepasan asam lemak dari jaringan adiposa, sehingga konsentrasi asam lemak dalam tubuh meningkat. Didalam jaringan di seluruh tubuh, GH meningkatkan perubahan asam lemak menjadi asetil CoA yang akan di gunakan sebagai sumber energi. Efek ketogenik dari GH akan menyebabkan perlemakan hati

Metabolisme karbohidrat, hormon pertumbuhan adalah salah satu hormon yang berfungsi mempertahankan glukosa darah dalam kisaran normal. Mengurangi pemakaian glukosa untuk mendapatkan energi, Meningkatkan pengendapan glikogen didalam sel. Hormon pertumbuhan sering dikatakan memiiki aktifitas sebagai anti insulin, karena menekan kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa pada jaringan perifer dan meningkatkan sintesis glukosa dihati. Administrasi hormon pertumbuhan merangsang sekresi insulin, dan menyebabkan hiperinsulinemia

Metabolisme mineral,  Hormon pertumbuhan meningkatkan kadar kalsium, magnesium serta fosfat sehingga merangsang pertumbuhan panjang dari tulang keras dan pertumbuhan tulang rawan terutama pada anak-anak.

Efek mirip prolaktin,  sehingga merangsang kelenjar payudara dan produksi susu saat kehamilan.

Page 12: Hormon Pertumbuhan

Efek fisiologi hormon pertumbuhan1. Secara langsung

Efek langsung adalah hasil dari hormon pertumbuhan yang mengukat reseptor pada sel target. Sel-sel lemak (adiposit), misalnya memiliki reseptor hormon pertumbuhan, dan hormon pertumbuhan merangsang mereka untuk memecah trigliserida dan menekan kemampuan untuk mengambil dan mengumpulkan beredar lipid.

2. Secara tidak langsungSecara tidak langsung Gh yaitu dimediasi terutama oleh

pertumbuhan insulin bekerja melalui IGF-1 yang dihasilkan oleh berbagai jaringan sebagai respon terhadap GH.suatu hormon yang disekresikan dari hati dan jaringan lain sebagai respon terhadap hormon pertumbuhan. Mayoritas pertumbuhan mempromosikan efek dari hormon pertumbuhan sebenarnya karena IGF-1 yang bekerja pada sistem target.

Page 13: Hormon Pertumbuhan

KELAINAN HORMON PERTUMBUHAN

Kekurangan hormon perumbuhan Dwarfism (cebol)  Cebol laron (laron dwarfism).

Kelebihan hormon pertumbuhan Gigantisme (berperawakan raksasa)  Akromegali

Page 14: Hormon Pertumbuhan

PENGOBATAN

SOMATREM Hormon pertumbuhan yang dihasilkan dengan cara rekayasa genetik ini memiliki

1 gugus metionin tambahan pada terminal-N. Hal ini mungkin menjadi penyebab timbulnya antibodi dalam kadar rendah terhadap sediaan ini pada ± 30% pasien, adanya antibodi ini tidak mempengaruhi perangsangan pertumbuhan oleh hormon. Efek biologisnya sama dengan somatropin. Satu miligram somatrem setara dengan 2.6 IU hormon pertumbuhan.

Kegunaan klinik. Diindikasikan untuk defisiensi hormon pertumbuhan pada anak. Penggunaan pada defisiensi parsial dan anak pendek normal masih terus diteliti. Suntikan lepas lambat yang melepas obat perlahan-lahan dapat diberikan subkutan sebulan sekali. Ada pula preparat yang diberikan 3-6 kali per minggu. Kadar puncak dicapai dalam 2-4 jam dan kadar terapi bertahan 36 jam. Bila terapi tidak berhasil, setelah 6 bulan obat harus dihentikan.

Dosisnya harus disesuaikan kebutuhan perorangan, dan diberikan oleh spesialis. Dosis total seminggu dapat dibagi dalam 6-7 kali pemberian, beberapa penelitian menunjukkan bahwa respon lebih baik bila obat diberikan tiap hari. Pengobatan diteruskan sampai terjadinya penutupan epifisis atau bila tak ada lagi respon.

Efek samping. Hiperglikemia dan ketosis (diabetogenik) bisa terjadi pada pasien dengan riwayat diabetes melitus (Farmakologi dan Terapeutik, 2008: 427).

Page 15: Hormon Pertumbuhan

SOMATROPIN Secara kimia identik dengan hormon pertumbuhan manusia, tetapi dibuat

dengan rekayasa genetik. Satu miligram obat ini setara dengan 2.6 IU hormon pertumbuhan.

Kegunaan. Sama dengan somatrem. Efek samping dan interaksi obat. Pembentukan antibodi hanya pada 2%

pasien, antibodi ini juga tidak menghambat efek perangsangan pertumbuhan. Glukokortikoid diduga dapat menghambat perangsangan pertumbuhan oleh hormon ini.

Cara pemberian. IM dan SC seperti somatrem, begitu pula lama pengobatan. Dosis maksimum dibagi tiga kali pemberian dalam seminggu, atau 6-7 kali pemberian dalam seminggu. Ada juga yang menggunakan dosis sama dengan somatrem. Telah diketahui bahwa umumnya pengobatan dengan hormon pertumbuhan menunjukkan respons yang makin lama makin menurun. Penurunan respons mungkin juga disebabkan oleh penutupan epifisis atau ada masalah lain, misal malnutrisi atau hipotiroidisme. Saat penyuntikan mungkin mempengaruhi hasil (Farmakologi dan Terapeutik, 2008: 428).

Page 16: Hormon Pertumbuhan

SOMATOMEDIN C (IGF-1) Somatomedin ialah sekelompok mediator faktor pertumbuhan yang

mula-mula ditemukan dalam serum tikus normal. In vitro, somatomedin meningkatkan inkorporasi sulfat ke dalam jaringan tulang rawan, karena itu zat ini dulu disebut sulfation factor. Kemudian ternyata masih banyak efek lain yang dapat ditimbulkannya sehingga zat ini disebut somatomedin.

Somatomedin juga terdapat dalam serum manusia; zat ini bertambah pada akromegali dan menghilang pada hipopituitarisme. In vitro, zat ini juga merangsang sintesis DNA, RNA dan protein oleh kondrosit. Ternyata efek somatomedin sangat luas, mencakup berbagai efek hormon pertumbuhan. Meskipun demikian, telah terbukti bahwa tidak semua efek hormon pertumbuhan diperantarai oleh somatomedin.

Somatomedin terutama dibuat di hepar, selain itu juga di ginjal dan otot. Somatomedin menghambat sekresi hormon pertumbuhan melalui mekanisme umpan balik (Farmakologi dan Terapeutik, 2008: 428).

Page 17: Hormon Pertumbuhan

MEKASERMIN Diindikasikan untuk kasus defisiensi IGF-1 yang tidak

responsif terhadap GH karena terjadi mutasi pada reseptor dan terbentuknya antibodi yang menetralisir GH.

Mekasermin adalah kompleks rhIGF-1 dan recombinant human IGF-binding protein 3 (rhIGFBP-3).

Efek sampingnya yang utama hipoglikemia, untuk mencegah efek samping ini harus makan dulu 20 menit atau sesudah pemberian mekasermin subkutan.

Beberapa pasien menderita peningkatan tekanan intrakranial dan peningkatan enzim hepar (Farmakologi dan Terapeutik, 2008: 428).

Page 18: Hormon Pertumbuhan

ANTAGONIS GH Adenoma hipofisis dapat menyebabkan

gigantisme dan akromegali. Oktreotid adalah analog somatostatin yang potensinya 45 kali lebih besar dalam menghambat GH, tetapi hanya 2 kali dalam penurunan insulin. Bromokriptin menurunkan produksi GH. Pegvisoman menghambat kerja GH di reseptor dan dipakai untuk kasus akromegali (Farmakologi dan Terapeutik, 2008: 427).