hebatnya seorang ayah

87
Hebatnya Seorang Ayah.....

Upload: dwi-purnomo

Post on 14-Jun-2015

660 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hebatnya seorang ayah

Hebatnya Seorang Ayah.....

Page 2: Hebatnya seorang ayah

ada beberapa alasan kenapa ayah begitu istimewa...

Page 3: Hebatnya seorang ayah

Dan cerita berikut ini cukuplah untuk mewakili segalanya...

Page 4: Hebatnya seorang ayah

Walau bukan tulisanku, tapi sangat sama dengan apa yang aku rasakan...

Page 5: Hebatnya seorang ayah

Biasanya anak-anak yang jauh dari orang tuanya merasa kangen sekali

dengan ibunya

Page 6: Hebatnya seorang ayah

Lalu bagimana dengan ayah???

Page 7: Hebatnya seorang ayah

Mungkin ibu lebih sering menanyakan keadaan anaknya setiap hari,

Page 8: Hebatnya seorang ayah

tapi taukah kamu jika ayahmu yang mengingatkannya untuk

menelfonmu???

Page 9: Hebatnya seorang ayah

Mungkin ibu yang lebih sering mengajakmu bercerita,

Page 10: Hebatnya seorang ayah

tapi taukah kamu sepulangnya ia bekerja dengan wajah lelah ia selalu

menanyakan kabarmu dari ibumu???

Page 11: Hebatnya seorang ayah

waktu kecil...

Page 12: Hebatnya seorang ayah

Ibu mengajari putri kecilnya bermain sepeda...

Page 13: Hebatnya seorang ayah

Setelah dia mengganggap kamu bisa,ia melepaskan roda bantu di sepedamu,

Page 14: Hebatnya seorang ayah

Saat itu ibu menutup mata karena takut anaknya terjatuh lalu terluka...

Page 15: Hebatnya seorang ayah

tapi ayah dengan yakin menatapmu mengayuh sepeda dgn pelan karena dia tahu putri kecilnya pasti bisa...

Page 16: Hebatnya seorang ayah

Saat kamu menangis meronta meminta boneka yang baru,

Page 17: Hebatnya seorang ayah

ibu menatapmu iba...

Page 18: Hebatnya seorang ayah

tetapi ayah mengatakan dengan tegas "kita beli nanti,tapi tidak sekarang"

Page 19: Hebatnya seorang ayah

karena ia tidak ingin kamu menjadi manja dengan semua tuntutan yang

selalu di penuhi...

Page 20: Hebatnya seorang ayah

ketika kamu remaja...

Page 21: Hebatnya seorang ayah

kamu mulai menuntut untuk keluar malam...

Page 22: Hebatnya seorang ayah

Lalu ayah mulai bersikap lebih tegas ketika mengatakan "tidak"

Page 23: Hebatnya seorang ayah

itu untuk menjagamu karena kamu adalah sesuatu yg berharga...

Page 24: Hebatnya seorang ayah

Lalu kamu masuk ke kamar membanting pintu...

Page 25: Hebatnya seorang ayah

Tapi yang datang mengetuk pintu dan membujukmu adalah ibu...

Page 26: Hebatnya seorang ayah

Taukah kamu saat itu ayah memejamkan matanya dan menahan

diri...

Page 27: Hebatnya seorang ayah

karena Dia sangat ingin mengikuti keinginanmu. Tapi lagi-lagi dia harus

menjagamu...

Page 28: Hebatnya seorang ayah

saat seorang cowok mulai sering datang mencarimu...

Page 29: Hebatnya seorang ayah

Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia

Page 30: Hebatnya seorang ayah

Dan sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang berdua di

ruang tamu...

Page 31: Hebatnya seorang ayah

Tahukah kamu kalau dia merasa cemburu???

Page 32: Hebatnya seorang ayah

dan saat dia melonggarkan sedikit peraturan,

Page 33: Hebatnya seorang ayah

kamu melanggar jam malamnya...

Page 34: Hebatnya seorang ayah

Ia duduk di ruang tamu menunggumu pulang dengan sangat-sangat

khawatir...

Page 35: Hebatnya seorang ayah

Wajah khawatir itu mengeras ketika melihat putri kecilnya pulang terlalu

larut...

Page 36: Hebatnya seorang ayah

Dia marah...

Page 37: Hebatnya seorang ayah

Karena hal yg di takutinya akhirnya datang...

Page 38: Hebatnya seorang ayah

"putri kecilnya sudah tidak ada lagi"

Page 39: Hebatnya seorang ayah

saat Ayah sedikit memaksamu utk menjadi seorang dokter...

Page 40: Hebatnya seorang ayah

ketahuilah bahwa ia hanya memikirkan masa depanmu nanti...

Page 41: Hebatnya seorang ayah

Tapi toh dia tetap tersenyum saat pilihanmu adalah menjadi seorang

penulis...

Page 42: Hebatnya seorang ayah

sampai saat Ayah harus melepasmu di bandara...

Page 43: Hebatnya seorang ayah

Bahkan badannya terlalu kaku untuk memelukmu...

Page 44: Hebatnya seorang ayah

Ia hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini-itu...

Page 45: Hebatnya seorang ayah

Dia ingin menangis seperti Ayah yang menangis dan memelukmu erat...

Page 46: Hebatnya seorang ayah

Tapi dia hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya...

Page 47: Hebatnya seorang ayah

dan menepuk pundakmu berkata "jaga diri baik-baik ya”

Page 48: Hebatnya seorang ayah

Agar kamu kuat utk pergi...

Page 49: Hebatnya seorang ayah

saat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester, pulsa, dan

kehidupanmu...

Page 50: Hebatnya seorang ayah

orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah...

Page 51: Hebatnya seorang ayah

Berusaha mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan yang lain...

Page 52: Hebatnya seorang ayah

ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru,

Page 53: Hebatnya seorang ayah

dan ia tau ia tidak bisa memberikan...

Page 54: Hebatnya seorang ayah

Dia sangat ingin mengatakan "iya nak,nanti kita beli"

Page 55: Hebatnya seorang ayah

dan saat kata-kata yang keluar adalah "tidak bisa" dari bibirnya...

Page 56: Hebatnya seorang ayah

Tahukah kamu Ia merasa gagal membuat anaknya tersenyum ???

Page 57: Hebatnya seorang ayah

saat kamu sakit dan tidak berada di dekatnya...

Page 58: Hebatnya seorang ayah

ayah terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak berkata...

Page 59: Hebatnya seorang ayah

"sudah di bilang jangan minum air dingin!"

Page 60: Hebatnya seorang ayah

berbeda dengan ibu yg memperhatikanmu dengan lembut...

Page 61: Hebatnya seorang ayah

ketahuilah saat itu ia benar-benar khawatir dengan keadaanmu...

Page 62: Hebatnya seorang ayah

dan saat kamu meng-upload beberapa foto di facebook,myspace,dll...

Page 63: Hebatnya seorang ayah

Ayah kadang bertanya...

Page 64: Hebatnya seorang ayah

"dari sekian banyak fotomu, koq foto ayah ga ada ya?" dengan bercanda...

Page 65: Hebatnya seorang ayah

tapi tau kah kamu saat itu hatinya sedih bukan kepalang...

Page 66: Hebatnya seorang ayah

saat kamu dalam perjalanan dan kehujanan...

Page 67: Hebatnya seorang ayah

ayah adalah orang pertama yang akan mencarimu sambil membawa jas hujan

untukmu,

Page 68: Hebatnya seorang ayah

walau dia harus kehujanan...

Page 69: Hebatnya seorang ayah

dan di saatnya nanti kamu wisuda sebagai seorang sarjana...

Page 70: Hebatnya seorang ayah

Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan

untukmu...

Page 71: Hebatnya seorang ayah

Dia yang tersenyum bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak

manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang“...

Page 72: Hebatnya seorang ayah

sampai saat seorang teman hidupmu datang dan meminta izin mengambilmu darinya...

Page 73: Hebatnya seorang ayah

Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin....

Page 74: Hebatnya seorang ayah

karena ia tahu laki-laki itu yang nanti akan menggantikannya...

Page 75: Hebatnya seorang ayah

dan saat nanti Ayah melihatmu duduk di panggung pernikahan bersama seseorang yg di anggapnya pantas

menggantikannya...

Page 76: Hebatnya seorang ayah

Ayah pergi kebelakang panggung,

Page 77: Hebatnya seorang ayah

dan menangis...

Page 78: Hebatnya seorang ayah

tugasku telah selesai dengan baik.putri kecilku yg lucu telah menjadi wanita yg

cantik“...

Page 79: Hebatnya seorang ayah

Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu dan cucu-cucunya sesekali untuk menjenguknya...

Page 80: Hebatnya seorang ayah

Dengan rambut yang telah memutih dan badan yang tak lagi kuat untuk

menjagamu dari bahaya...

Page 81: Hebatnya seorang ayah

Ayah adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat bahkan ketika dia tidak

kuat untuk tidak menangis...

Page 82: Hebatnya seorang ayah

Harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu...

Page 83: Hebatnya seorang ayah

Ayah juga orang pertama yang selalu yakin bahwa "kamu bisa" dalam hal

apapun...

Page 84: Hebatnya seorang ayah

tersenyum dan bersyukurlah ketika kamu bisa merasakan kasih sayang

seorang Ayah hingga tugasnya selesai...

Page 85: Hebatnya seorang ayah

kamu adalah salah satu orang yang beruntung...

Page 86: Hebatnya seorang ayah

Karena Ayah adalah sosok idola yang “sebenarnya“...

Page 87: Hebatnya seorang ayah

The End