hc maternitas

38
BAB I PENDAHULUAN . 1.1. Latar Belakang Kesehatan ibu merupakan komponen yang sangat penting dalam kesehatan reproduksi karena seluruh komponen yang lain sangat dipengaruhi oleh kesehatan ibu. Apabila ibu sehat maka akan menghasilkan bayi yang sehat yang akan menjadi generasi yang kuat. Ibu yang sehat pula akan menciptakan keluarga sehat dan bahagia. Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar dinegara berkembang. Berdasarkan penelitian WHO diseluruh dunia terdapat kematian ibu sebanyak ± 500.000 jiwa pertahun. Kematian ibu dan perinatal merupakan tolak ukur kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara. Hipertensi menyebabkan gangguan sekitar 5 -10 persen dari seluruh kehamilan, dan dapat menjadi suatu komplikasi yang mematikan, yaitu pendarahan dan infeksi, yang berkontribusi besar terhadap morbiditas dan angka kematian ibu. Dengan hipertensi, sindrom preeklampsia, baik sendiri atau yang berasal dari hipertensi kronis, adalah yang paling berbahaya.WHO meninjau secara sistematis angka kematian ibu di seluruh dunia (Khan dan rekan, 2006), di negara-negara maju, 16 persen kematian ibu disebabkan karena hipertensi. Persentase ini lebih besar dari tiga penyebab utama lainnya: perdarahan-13 persen, aborsi-8 persen, dan sepsis-2 persen. Kelompok 5

Upload: resty-maiwan-dhira

Post on 28-Nov-2015

123 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

.

1.1. Latar Belakang

Kesehatan ibu merupakan komponen yang sangat penting dalam kesehatan reproduksi

karena seluruh komponen yang lain sangat dipengaruhi oleh kesehatan ibu. Apabila ibu sehat

maka akan menghasilkan bayi yang sehat yang akan menjadi generasi yang kuat. Ibu yang

sehat pula akan menciptakan keluarga sehat dan bahagia.

Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar dinegara

berkembang. Berdasarkan penelitian WHO diseluruh dunia terdapat kematian ibu sebanyak ±

500.000 jiwa pertahun. Kematian ibu dan perinatal merupakan tolak ukur kemampuan

pelayanan kesehatan suatu negara.

Hipertensi menyebabkan gangguan sekitar 5 -10 persen dari seluruh kehamilan, dan

dapat menjadi suatu komplikasi yang mematikan, yaitu pendarahan dan infeksi, yang

berkontribusi besar terhadap morbiditas dan angka kematian ibu. Dengan hipertensi, sindrom

preeklampsia, baik sendiri atau yang berasal dari hipertensi kronis, adalah yang paling

berbahaya.WHO meninjau secara sistematis angka kematian ibu di seluruh dunia (Khan dan

rekan, 2006), di negara-negara maju, 16 persen kematian ibu disebabkan karena hipertensi.

Persentase ini lebih besar dari tiga penyebab utama lainnya: perdarahan-13 persen, aborsi-8

persen, dan sepsis-2 persen.

Klasifikasi yang dipakai di Indonesia adalah berdasarkan Report of the National High

Blood Pressure Education Program Working Group on High Blood Pressure in Pregnancy

tahun 2000, yang menjelaskan Hipertensi Kronik adalah hipertensi yang timbul sebelum

umur kehamilan 20 minggu dan hipertensi menetap sampai 12 minggu pasca persalinan

(JHPEIGO, 2002). Efek hipertensi kronik pada kehamilan adalah solution plasenta,

preeclampsia, gangguan perinatal hingga kerusakan organ-organ vital tubuh dikarenakan

hipertensinya. Keputusan tentang kapan wanita dengan hipertensi kronik harus melahirkan

dipandang dalam konteks perjalanan klinis, termasuk keparahan penyakit yang mendasari.

Pada kasus-kasus dengan hipertensi yang terkontrol dan nonkomplikasi, persalinan dapat

berjalan normal pervaginam dan menjalani masa nifas yang normal pula. Sedangkan

Kelompok 5

hipertensi kronik yang mempunyai komplikasi, persalinan bertujuan menekan resiko pada ibu

dan janin sekecil-kecilnya.

Untuk dapat memberikan pelayanan yang berkualitas dibutuhkan tenaga yang terampil,

dengan melakukan asuhan secara komprehensif terhadap kehamilan, persalinan, nifas dan

asuhan pada bayi baru lahir diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

serta memberikan kontribusi langsung dalam membantu program pemerintah dalam

menurunkan angka kesakitan dan kematian maternal dan neonatal.

Home care pada maternitas adalah fasilitas utama kesehatan yang bukan merupakan

bagian dari sebuah rumah sakit, yang yang menyediakan layanan antenatal komprehensif,

intrapartum, dan layanan pascakelahiran untuk wanita dengan kehamilan tanpa komplikasi.

Fasilitas ini harus ditempatkan berdekatan dan berhubungan dengan rumah sakit yang dapat

mengelola kedaan darurat obstetrik dan neonatal

Berdasarkan latar belakang diatas , penulis ingin menulis makalah tentang home care

yang dilakukan pada ibu yang mengalami hipertensi pada kehamilan.

1.2. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini yaitu :

a. Untuk mengetahui tinjauan teoritis dari home care pada keperawatan maternitas dan

penyakit hipertensi pada kehamilan

b. Untuk mengetahui mekanisme pelayanan home care pada bidang keperawatan

maternitas

c. Untuk mengetahui diagnosa keperawatan dari kasus home care pada maternitas

d. Untuk mengetahui asuhan keperawatan home care pada kasus maternitas

khususnyahipertensi pada kehamilan

1.3 Manfaat

Adapun manfaat penulisan makalah ini yaitu :

a. Mahasiswa dapat mengetahui tinjauan teoritis dari home care pada keperawatan

maternitas dan penyakit hipertensi pada kehamilan.

b. Mahasiswa memahami bagaimana mekanisme pelayanan home care pada

keperawatan maternitas

c. Mahasiswa dapat menegakan diagnose keperawatan yang sesuai dengan kasus home

care pada maternitas

Kelompok 5

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Home care pada keperawatan maternitas

Pelayanan dirumah pada keperawatan maternitas merupakan program kesehatan

masyarakat berbasis fakta yang ada untuk memberdayakan keluarga dengan penghasilan

rendah,ibu yang pertama kali menjadi orang tua agar menjadi percaya diri dan kuat

melalui kemitraan mereka dengan perawat yang berkunjung kerumah.

Tujuan dari home care maternitas antara lain :

Untuk membantu klien dan keluarga/bayi memiliki kesehatan dan

perkembangan sebaik mungkin.

Untuk membantu klien dan keluarga/bayi menemukan layanan dan sumber

yang dibutuhkan.

Untuk membantu klien dan keluarga/bayi menemukan tujuan kesehatan dan

hidup.

Waktu kunjungan home care :

Saling mengenal antar perawat dan klien (4 minggu kunjungan pertama) :

kunjungan berlansung seminggu sekali..

Kehamilan : kunjungan 1 kali dalam seminggu untuk memperingatkan tentang

kehamilan. Informasi yang diberikan antara lain mengenai childbirth and

parenting education, antenatal care, senam hamil, dan antenatal education

(deteksi kesejahteraan janin), dan lain-lain

Postpartum : kunjungan berlansung sekali seminggu selama 6 minggu pertama

setelah bayi lahir. Pada saat ini perawat memberikan edukasi tentang early

discharge follow up, melakukan maternal assessment, senam nifas, postnatal

education.

Bayi dan Balita: Kunjungan berlangsung setiap minggu sampai bayi berusia

21 bulan. Perawat memberikan edukasi tentang perawatan bayi baru lahir

(memandikan, memberi makan, massage), follow-up-post-operative or post-

hospitalization follow-up, resusitasi neonatus.

Empat bulan terakhir : kunjungan berlansung sekali dalam sebulan.

Kelompok 5

Kewajiban perawat home care :

Mendengarkan kebutuhan,perhatian dan tujuan hidup klien dan keluarga.

Membantu klien dan keluarga dalam menentukan tujuan kesehatan dan hidup.

Memberikan informasi dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung

klien,keluarga dan bayi untuk mencapai tujuan

Mekanisme pelayanan home care pada bidang keperawatan maternitas :

1) Penerimaan kasus

Home care menerima pasien dari tiap poliklinik di Puskesmas

Koordinator program Perkesmas menunjuk perawat pelaksana Perkesmas

untuk mengelola kasus

Perawat pelaksana Perkesmas membuat surat perjanjian dan proses

pengelolaan kasus

2) Proses pelayanan home care

a. Persiapan, terdiri dari :

Memastikan identitas pasien

Membawa denah/petunjuk tempat tinggal pasien, lengkap kartu identitas unit

tempat kerja

Memastikan perlengkapan pasien untuk di rumah

Menyiapkan file asuhan keperawatan, berupa teoritis dari hipertensi pada

kehamilan dan penatalaksanan yang dapat dilakukan selama home care

Menyiapkan alat bantu media untuk pendidikan, seperti leaflet dan lembar

balik yang berisi pendidikan kesehatan mengenai hipertensi dalam kehamilan

b. Pelaksanaan, terdiri dari :

Perkenalan diri dan jelaskan tujuan. Tujuan yang dimaksud adalah tujuan yang

ingin dicapai, baik oleh klien ataupun perawat home care. Tujuan ini ditinjau

bersama dari kedua pihak.

Observasi lingkungan yang berkaitan dengan keamanan perawat

Melengkapi data hasil pengkajian dasar pasien

- Melakukan pemeriksaan tekanan darah bagi klien, untuk mendeteksi

adanya gejala hipertensi pada kehamilan

Kelompok 5

- Menanyakan kepada klien tentang adanya riwayat hipertensi sebelum

kehamilan atau adanya riwayat hipertensi di dalam keluarga

- Menanyakan kepada klien tentang adanya penyakit yang dapat menjadi

pencetus dari hipertensi dalam kehamilan

- Melakukan pemerikasaan leopold untuk memastikan perkembangan janin

Membuat rencana pelayanan,

Rencana keperawatan yang dibuat disesuaikan dengan hasil pengkajian yang

didapat dari klien. Bila klien pernah melakukan pemeriksaan kesehatan atau

diberikan tindakan medis dari rumah sakit, maka kolaborasikan rencana

tindakan yang akan diberikan dengan orderan dari dokter. Selain itu, perawat

dapat membuat perencanaa diit yang sesuai bagi klien dengan hipertensi pada

kehamilan

Melakukan perawatan langsung

- Melakukan pemeriksaan terinci yang diikuti dengan pemantauan setiap

hari, untuk mencari temuan-temuan klinis, seperti nyeri kepala, gangguan

penglihatan, nyeri epigastrium dan pertambahan berat badan yang pesat.

- Memeriksakan tekanan darah klien secara berkala

- Menerapkan pola hidup sehat bagi klien untuk mengurangi resiko

terjadinya komplikasi yang lebih parah

- Menganjurkan istirahat total bagi klien. Karena istirahat total akan

menyebabkan peningkatan aliran darah renal dan utero placental, sehingga

menyebabkan peningkatan diuresi, menurunkan berat badan dan

mengurangi oedema. Istirahat total dianjurkan bagi kondisi klien yang

memenuhi kriteria

- Memantau dan menganjurkan klien untuk meminum obat yang telah

diberikan oleh dokter.

Diskusikan kebutuhan rujukan, kolaborasi, konsultasi dan tindakan lainnya

Bila kondisi klien tidak lagi memungkinkan untuk dirawat di rumah, seperti

kejang pada eklamsi, maka segera anjurkan klien untuk dirujuk ke rumah sakit.

Kolaborasi dengan tenaga medis lainnya, seperti dokter, bidan, dan ahli gizi,

dapat dilakukan dalam rangka menunjang kesehatan klien

Diskusikan rencana kunjungan selanjutnya dan aktifitas yang akan dilakukan

Dokumentasikan kegiatan.

Kelompok 5

c. Monitoring dan evaluasi antara lain keakuratan dan kelengkapan pengkajian awal,

kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan, efektifitas dan efisiensi

pelaksanaan tindakan oleh pelaksana.

d. Proses penghentian pelayanan home visit, dengan kriteria : tercapai sesuai tujuan,

kondisi pasien stabil, program rehabilitasi tercapai secara maksimal, keluarga

sudah mampu melakukan perawatan pasien, pasien di rujuk, pasien menolak

pelayanan lanjutan, pasien meninggal dunia.

3) Pembiayaan home care

a. Prinsip penentuan tarif antara lain pemerintah/masyarakat bertanggung jawab

dalam memelihara kesehatan, disesuaikan dengan kemampuan keuangan dan

keadaan sosial ekonomi, mempertimbangkan masyarakat bepenghasilan

rendah/asas gotong royong, pembayaran dengan asuransi ditetapkan atas dasar

saling membantu, mencakup seluruh unsur pelayanan secara proporsional

b. Jenis pelayanan yang kena tarip antara lain jasa pelayanan tenaga kesehatan,

imbalan atas pemakaian sarana kesehatan yang digunakan langsung oleh pasien,

dana transportasi untuk kunjungan pasien.

2.2 Tinjauan Teoritis Penyakit

2) Definisi

Pengertian hipertensi secara umum adalah peningkatan tekanan darah yang

diakibatkan dari aliran darah yang dipompa oleh jantung, mengalir cepat sehingga

menekan dan merusak dinding arteri pada pembuluh darah.

Hipertensi dalam kehamilan adalah suatu keadaan yang ditemukan sebagai

komplikasi medik pada wanita hamil dan sebagai penyebab morbiditas dan mortalitas

pada ibu dan janin. Secara umum hipertensi dalam kehamilan dapat didefinisikan

sebagai kenaikan tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik

> 90 mmHg yang diukur paling kurang 6 jam pada saat yang berbeda.

Kelompok 5

3) Klasifikasi Hipertensi pada Kehamilan

Klasifikasi hipertensi dalam kehamilan:

a. Hipertensi kronik

Merupakan hipertensi (tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg yang diukur

setelah beristirahat selama 5-10 menit dalam posisi duduk) yang telah didiagnosis

sebelum kehamilan terjadi atau hipertensi yang timbul sebelum mencapai usia

kehamilan 20 minggu. (Robert & Funay, 2009)

b. Hipertensi Preeklampsia

Merupakan peningkatan tekanan darah yang baru timbul setelah usia kehamilan

mencapai 20 minggu, disertai dengan penambahan berat badan ibu yang cepat

akibat tubuh membengkak dan pada pemeriksaan laboratorium dijumpai protein

di dalam air seni (proteinuria). Pre-eklampsia ialah penyakit dengan tanda-tanda

khas tekanan darah tinggi (hipertensi), pembengkakan jaringan (edema), dan

ditemukannya protein dalam urin (proteinuria) yang timbul karena kehamilan.

Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke-3 kehamilan, tetapi dapat juga

terjadi pada trimester kedua kehamilan

c. Hipertensi Eklampsia

Eklampsia adalah kejang atau koma pada wanita yang didiagnosa menderita

preeclampsia dengan riwayat patologi aktivitas kejang (Robert & Funai, 2009;

Sibai 2007)

d. Preeklamsia superimposed

Preeclampsia pada hipertensi kronik. Preeklamsia yang terjadi pada perempuan

hamil yang telah menderita hipertensi sebelum hamil. Penyakit ini ditandai

dengan hipertensi sebelum 20 minggu usia kehamilan, munculnya proteinuria,

trombositopenia, peningkatan enzim hati (Mosby, 2010).

e. Hipertensi gestasional

Merupakan peningkatan tekanan darah yang terdeteksi pada umur kehamilan 20

minggu tanpa proteinuria. hipertensi pada kehamilan yang timbul pada trimester

akhir kehamilan, bersifat sementara dan tekanan darah kembali normal setelah

melahirkan (postpartum). 

Kelompok 5

4) Etiologi

Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis :

1. Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak/ belum diketahui

penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90 % dari seluruh hipertensi).

2. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/ sebagai akibat dari

adanya penyakit lain.

Faktor Resiko

Terdapat banyak resiko untuk terjadinya hipertensi dalam kehamilan, yang dapat

dikelompokkan dalam faktor resiko sebagai berikut:

1. Primigravida, primipaternitas

2. Hiperplasentosis, misalanya molahidatidosa, kehamilan multipel, DM, hidrops

fetalis, bayi besar.

3. Umur yang ekstrim

4. Riwayat keluarga pernah preeklampsia/ eklampsia

5. Penyakit-penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum hamil

6. Obesitas

5) Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis untuk Hipertensi ringan dalam kehamilan antara lain:

2. Tekanan darah diastolik < 100 mmHg

3. Proteinuria samar sampai +1

4. Peningkatan enzim hati minimal

Manifestasi klinis untuk Hipertensi berat dalam kehamilan antara lain:

1. Tekanan darah diastolik 110 mmHg atau lebih

2. Proteinuria + 2 persisten atau lebih

3. Nyeri kepala

4. Gangguan penglihatan

5. Nyeri abdomen atas

6. Oliguria

7. Kejang

8. Kreatinin meningkat

9. Trombositopenia

10.  Peningkatan enzim hati

Kelompok 5

11.  Pertumbuhan janin terhambat

12.  Edema paru

Kelompok 5

BAB III

APLIKASI KLINIS HOME CARE-HIPERTENSI KRONIK PADA KEHAMILAN

3.1 KASUS

Ny. R berusia 38 tahun datang ke rumah sakit dengan suaminya Tn. S untuk

memeriksakan kandungannya. Kandungan ini adalah calon anak pertama dari Ny. R.

Anak ini merupakan anak yang sudah dinanti oleh Ny. R dan suaminya karena setelah

12 tahun menikah Ny. R baru dikaruniai anak oleh Tuhan. Kandungan Ny. R saat ini

berusia 19 minggu. Ny. R mengatakan ia sering mengalami pusing, kaku kuduk dan

terkadang sesak nafas. Ny. R juga mengatakan bahwa ia adalah penderita hipertensi

yang diturunkan dari ayahnya. Terakhir kali mengukur tekanan darah dilakukan Ny. R

satu bulan yang lalu, dengan hasil tekanan darah 140/90 mmHg.

Setelah dilakukan pengukuran didapati TB Ny. R 158 cm, dan BB mencapai

105 kg. Menurut Ny. R ia sebelum hamil berat badannya 90 kg. Setelah di ukur

tekanan darah Ny. R 160/100 mmHg. Dokter mengatakan kalau Ny. R mengalami

hipertensi kronis dan bila keadaan ini terus berlanjut maka dapat menyebabkan

gangguan pada pertumbuhan janin dan kematian perinatal.

Ny. R dan Tn. S mengaku tidak mengetahui tentang penyakit ini, padahal

mereka sangat menginginkan kehadiran calon bayi tersebut. Setelah mendengar

bahwa rumah sakit tersebut memiliki jasa perawat home care, maka Tn. S dan Ny. R

memutuskan untuk menggunakan jasa tersebut.

Setelah dilakukan prosedur penerimaan home care maka perawat home care

melakukan pengkajian pada Ny. R. Pengkajian meliputi riwayat kesehatan klien,

dengan hasil

Riwayat kesehatan dahulu : klien menderita penyakit hipertensi yang diturunkan dari

ayahnya. Klien mengatakan tekanan darah klien pernah mencapai 180/100 mmHg. Klien

minum obat antihipertensi yang didapatkan dari resep dokter. Setiap kali merasa kepalanya

pusing, dan kaku kuduk maka Ny. R akan mengkonsumsi obat tersebut. Ny. R mengaku

pernah merokok 5 tahun yang lalu, karena stress belum juga dikaruniai anak. Hal ini

berlangsung selama 6 bulan. Sampai saat ini Ny. R mengaku masih mengkonsumsi kopi. Kelompok 5

Riwayat kesehatan keluarga : ayah klien menderita hipertensi dan ibunya menderita

diabetes mellitus. Ny. R pernah periksa gula darah, dan hasilnya dalam keadaan normal.

Namun tekanan darah Ny. R tinggi.

Riwayat kesehatan sekarang : Ny. R mengeluhkan sering pusing, kaku kuduk, dan

terkadang sesak nafas. Ny. R juga mengatakan lebih mudah lelah. Aktivitas olahraga selama

kehamilan tidak ada.

Setelah dilakukan pengkajian kepada Ny. R maka perawat home care

melakukan perawatan. Perawatan ini meliputi mekanisme diet yang baik untuk Ny. R

dimana Ny. R dianjurkan oleh perawat mengurangi jumlah sodium dalam

makanannya. Kepada Tn. S hal ini juga di diskusikan oleh perawat karena Tn. S

adalah orang yang tinggal dengan Ny. R dan kepada pembantu Ny. R yang bertugas

memasak di rumah. Selain diet sodium Ny. R juga dianjurkan untuk mengurangi

jumlah makanan yang dimakan, dan mengganti dengan makanan yang tinggi serat,

nutrisi, cairan, protein. Sehingga makanan yang di konsumsi tidak berlebihan. Ny. R

juga tidak dianjurkan lagi mengkonsumsi kopi dan mengantikannya dengan susu.

Selain masalah diet Ny. R perawat juga mendiskusikan tentang penggunaan

obat antihipertensi yang biasa di konsumsi oleh Ny. R. Perawat menganjurkan Ny. R

untuk mengganti obat antihipertensi yang biasa digunakan oleh Ny. R dengan obat

yang sesuai dengan kondisi Ny. R yang sedang hamil karena dapat mengakibatkan

penurunan aliran darah plasenta bila pemilihan obat salah. Salah satu obat yang dapat

digunakan adalah Methyldopa (aldomet).

Perawat juga menganjurkan olahraga ringan kepada Ny. R seperti berjalan

kaki 10-15 menit. Melakukan aktivitas-aktivitas ringan di rumah seperti

membersihkan peralatan-peralatan rumah, dan beristirahat setelah merasa lelah.

Olahraga tetap harus dilakukan oleh ibu hamil untuk menjaga kebugaran bumil dan

kesehatannya.

Dalam pemberian asuhan keperawatan home care perawat juga harus

melibatkan keluarga yang tinggal bersama klien. Hal ini guna memberikan

dukungan/support kepada klien untuk tetap mematuhi perawatan yang telah diberikan.

Perawat juga perlu mendiskusikan kepada klien dan keluarga kapan harus datang lagi

ke pusat pelayanan kesehatan.

Kelompok 5

Kelompok 5

DIAGNOSA NANDA NOC NIC

DIAGNOSA (NANDA) KRITERIA HASIL (NOC) INTERVENSI (NIC)

Resiko Gangguan Hubungan Ibu-

Janin

Definisi : Beresiko terhadap

diskontinuitas hubungan simbolik ibu-

janin sebagai akibat kondisi komorbid

atau kondisi terkait kehamilan

Faktor resiko :

Penyulit kehamilan (mis., ketuban

pecah dini, plasenta presvia atau

solution plasenta, asuhan prenatal

lambat, kehamilan kembar)

Gangguan transport oksigen (mis.,

anemia, penyakit jantung, asma,

hipertensi, kejang, persalinan

premature, hemoragi)

Gangguan metabolism glukosa

(mis., diabetes, penggunaan

steroid)

Penganiayaan fisik

Kasih Sayang Antara Orang Tua – Janin

Indikator :

Klien melakukan perilaku kesehatan

yang baik selama kehamilan

Klien melakukan persiapan kelahiran

janin terlebih dahulu

Klien mengatakan perasaan yang positif

mengenai janin

Identifikasi Resiko : Keluarga Childbearing

Aktivitas :

Menentukan umur dari ibu

Menentukan tahap perkembangan dari orang tua

Menentukan status pendidikan dari ibu

Monitor perilaku yang mungkin akan

mengindikasikan masalah

Mereview catatan prenatal dan

mendokumentasikan tanda-tanda sentuhan kasih

sayang selama kehamilan

Mereview riwayat prenatal terhadap faktor yang

menjadi predisposisi untuk terjadinya komplikasi

Mencatat pengobatan yang ibu terima selama

kehamilan

Mereview riwayat kehamilan yang

memungkinkan menjadi stressor yang

mempengaruhi glukosa janin (hipertensi selama

kehamilan)

Mereview riwayat kehamilan yang bergantung

Kelompok 5

Penyalahgunaan zat (mis.,

tembakau, alcohol, obat)

Efek samping terkait terapi (mis.,

medikasi, pembedahan)

pada bahan kimia, termasuk durasi, tipe obat, serta

waktu dan kekuatan dari dosis

Memprioritaskan area untuk mengurangi resiko ,

dalam kolaborasi dengan individu ataupun

keluarga

Merencanakan aktivitas untuk mengurangi resiko,

dalam kolaborasi dengan individu ataupun

keluarga

Persiapan Kelahiran

Aktivitas

Mengajarkan kepada ibu dan rekannya tentang

fisiologi dari labor dan persalinan

Memberikan edukasi kepada ibu dan rekan

tentang tanda-tanda dari labor

Meberikan informasi kepada ibu tentang kapan

datang ke rumah sakit untuk persiapan persalinan

Memberikan informasi kepada ibu mengenai

pilihan cara melahirkan jika terjadi komplikasi

Mengajarkan kepada ibu dan rekan mengenai

teknik pernapasan dan relaksasi selama labor dan

Kelompok 5

persalinan

Mengajarkan kepada rekan tentang cara untuk

menenangkan ibu selama labor (seperti

menggosok punggung, menekan punggung, dan

mengatur posisi)

Menyiapkan rekan untuk membantu ibu selama

persalinan

Membantu orang tua untuk memilih dokter atau

klinik untuk menerima pengawasan kesehatan

anak bagi bayi baru lahir

Edukasi Orang Tua : Bayi

Aktivitas :

Menentukan pengetahuan orang tua dan kesiapan

dan kemampuan untuk mempelajari perawatan

bayi

Monitor kebutuhan untuk belajar dari keluarga

Menganjurkan orang tua untuk menghadiri kelas

Kelompok 5

perenting

Menyediakn dukungan bagi orang tua ketika

mereka mempelajari perawatan bagi bayi

Menyediakan nformasi mengenai karakteristik

perilaku bayi baru lahir

Menginstruksikan kepada orang tua bagaimana

caranya untuk menghubngi profesional kesehatan

Kurang pengetahuan b.d penyakit

Defenisi : tidak adanya atau

kurangnya informasi kognitif

sehubungan dengan topic spesifik.

Batasan karakteristik :

memverbalisasikan adanya masalah,

ketidakakuratan mengikuti instruksi ,

perilaku tidak sesuai.

Pengetahuan : proses penyakit

Indicator :

Klien dan keluarga menyatakan

pemahaman tentang penyakit,

kondisi,prognosis,dan program

pengobatan.

Klien dan keluarga mampu

melaksanakan prosedur yang

dijelaskan secara benar.

Klien dan keluarga mampu

menjelaskan kembali apa yang

dijelaskan perawat

Pengajaran : proses penyakit

Intervensi :

Berikan penilaian tentang tingkat

pengetahuan klien tentang proses penyakit

yang spesifik

Jelaskan patofisiologi penyakit dan

bagaimana hal ini berhubungan dengan

anatomi fisologis dengan cara yang tepat

Gambarkan tanda dan gejala yang muncul

pada penyakit,dengan cara yang tepat

Gambarkan proses penyakit dengan cara yang

tepat

Diskusikan perubahan gaya hidup yang

Kelompok 5

mungkin diperlukan untuk mencegah

komplikasi di masa yang akan datang dan

proses pengontrolan penyakit

Instruksikan klien mengenal tanda dan gejala

untuk melaporkan pada pemberi perawatan

kesehatan dengan cara yang tepat.

Ketidakseimbangan Nutrisi Lebih

Dari Kebutuhan Tubuh

Definisi : intake nutrisi yang melebihi

kebutuhan metabolisme tubuh

Batasan karakteristik:

Pemusatan Intake nutrisi harian

Disfungsi pola makan (seperti

makan sambil melakukan aktivitas

lain)

Makan sebagai respon terhadap

pengaruh eksternal (seperti situasi

sosial)

Makan sebagai respon terhadap

pengaruh internal (seperti

kecemasan)

1. STATUS NUTRISI: INTAKE

MAKANAN DAN CAIRAN

Definisi: Jumlah makanan dan cairan yang

masuk ke tubuh selama lebih dari 24

jam.

Intake makanan di mulut

Intake di saluran makanan

Intake cairan di mulut

Intake cairan intravena

Intake nutrisi parenteral

2. STATUS NUTRISI: INTAKE

NUTRIEN

Definisi: Kecukupan nutrisi yang masuk ke

MANAJEMEN CAIRAN

Definisi: keseimbangan cairan dan pencegahan

komplikasi akibat tingkat cairan yang abnormal atau

tidak diinginkan.

Aktivitas:

Menimbang cairan harian dan memantaunya

Menghitung cairan

Menjaga asupan akurat dan rekor produksi

Monitor status Hidrasi (misalnya membran

mukosa lembab dan tekanan darah ortostatik)

yang sesuai

Memantau hasil laboratorium yang relevan

dengan retensi cairan (misalnya meningkat

spesifik, grafity, peningkatan BUN,

Kelompok 5

Tingkat aktivitas yang rendah

Skinfold triceps wanita > 25 mm,

laki-laki > 15 mm

BB lebih besar 20% dari BB ideal

Faktor yang berhubungan :

Peningkatan intake yang

berhubungan dengan kebutuhan

metabolism

Peningkatan intake yang

berhubungan dengan aktivitas fisik

(kegunaan kalori)

dalam tubuh.

Intake kalori

Intake ptotein

Intake lemak

Intake karbohidrat

Intake serat

Intake vitamin

Intake mineral

Intake zat besi

Intake kalsium

Intake sodium

penurunan hematokrit, dan peningkatan kadar

osmolalitas urin)

Memonitor status hemodinamik, termasuk

CPV, MAP, PAP, dan PCWP, jika tersedia

Memantau tanda vital

Memantau indikasi kelebihan cairan / retensi

(misalnya crackles, CVP tinggi atau tekanan

kapiler pulmoner, edema, leher vena distensi

dan ascites) yang sesuai

Memantau pasien, perubahan berat badan

AOS sebelum dan sesudah dialisis, jika sesuai

Menilai lokasi dan luasnya edema, jika ada

Memantau makanan / cairan tertelan dan

menghitung asupan kalori harian, sesuai

Mengelola terapi IV, seperti yang ditentukan

Memantau status gizi

Berikan cairan, sesuai

Administer diuretik yang ditentukan, sesuai

Memberikan cairan IV pada suhu kamar

Promosikan asupan oral (misalnya

memberikan sedotan, menawarkan cairan di

Kelompok 5

antara waktu makan, perubahan air es secara

rutin, membuat freezer muncul menggunakan

anak, AOS jus favorit, gunakan cangkir obat

kecil) yang sesuai

Anjurkan pasien menggunakan NGS tube

melalui mulut

Mengadministrasikan pengganti nasogastrik

ditentukan berdasarkan output, sesuai

Bagikan asupan cairan 24 jam, sesuai

Penawaran makanan ringan (misalnya minum

sering dan buah-buahan segar / jus buah)yang

sesuai

Membatasi asupan air bebas hiponatremia,

pengenceran dengan kadar Na serum di

bawah 130 mEq per liter

monitor respon pasien terhadap terapi AOS

elektrolit ditentukan

Konsultasikan dengan dokter jika tanda-tanda

dan gejala kelebihan cairan volume yang

menetap atau memburuk

Mengatur ketersediaan produk darah untuk

Kelompok 5

transfusi, jika perlu

Siapkan untuk pemberian produk darah

(misalnya cek darah dengan identifikasi

pasiendan mempersiapkan pengaturan infus)

yang tepat

Mengatur produk-produk darah (misalnya

trombosit dan plasma beku segar) yang sesuai

MANAJEMEN NUTRISI

Definisi: penyediaan dan mempromosikan asupan

nutrisi yang seimbang

Aktivitas:

Tentukan status gizi pasien dan kemampuan

untuk memenuhi kebutuhan gizi

Mengidentifikasi alergi makanan pasien

atau intoleransi

Menentukan prefences makanan pasien

Anjurkan pasien tentang kebutuhan nutrisi

(yaitu, membahas pedoman diet dan dan

piramida makanan)

Membantu pasien dalam menentukan

pedoman atau piramida makanan

Kelompok 5

(misalnya, makanan vegetarian piramida,

makanan panduan piramida dan piramida

makanan untuk senior lebih dari 70) yang

paling cocok dalam memenuhi kebutuhan

gizi dan prefences

Menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi

yang dibutuhkan untuk memenuhi

kebutuhan gizi

Memberikan pilihan makanan sambil

menawarkan bimbingan terhadap pilihan

yang lebih sehat, jika perlu

Mengatur pola makan, yang diperlukan

(yaitu, menyediakan makanan berprotein

tinggi, menyarankan menggunakan bumbu

dan rempah-rempah sebagai alternatif

untuk garam menyediakan pengganti gula,

kenaikan atau penurunan kalori, increasor

penurunan vitamin, mineral, atau

suplemen)

Menyediakan lingkungan yang optimal

untuk konsumsi makan (misalnya, bersih,

Kelompok 5

berventilasi baik, santai, dan bebas dari

bau yang kuat)

Melakukan atau membantu pasien dengan

perawatan mulut sebelum makan

Pastikan pasien menggunakan gigi palsu

yang pas, jika sesuai

Mengelola obat sebelum makan (misalnya,

nyeri, antiemetik), jika diperlukan

Dorong pasien untuk duduk dalam posisi

tegak di kursi, jika mungkin

Pastikan foood disajikan dengan cara

arrtactive dan pada suhu yang paling sesuai

untuk konsumsi optimal

Dorong keluarga untuk membawa makanan

favorit pasien selama di rumah sakit atau

fasilitas perawatan, sesuai

Membantu pasien dengan membuka paket,

memotong makanan, dan makan, jika

diperlukan

Instruksikan pasien modifikasi diet yang

diperlukan, yang diperlukan (misalnya,

Kelompok 5

NPO, cairan bening, cairan penuh, lembut,

atau diet sebagai ditoleransi)

Anjurkan pasien tentang persyaratan diet

untuk keadaan penyakit (misalnya, untuk

pasien dengan penyakit ginjal,

restrictsodium, kalium, protein, dan cairan)

Menginstruksikan patienton kebutuhan diet

khusus berdasarkan pengembangan atau

usia (misalnya, peningkatan kalsium,

cairan, dan kalori untuk wanita menyusui,

meningkatkan asupan serat untuk

mencegah sembelit antara orang dewasa

yang lebih tua)

Tawarkan makanan ringan padat gizi

Pastikan bahwa diet termasuk makanan

tinggi kandungan serat untuk mencegah

konstipasi

Memantau kalori dan asupan makanan

Memantau tren kenaikan berat badan

Anjurkan pasien untuk memonitor kalori

dan asupan makanan (misalnya, harian

Kelompok 5

makanan)

Mendorong persiapan makanan yang aman

dan teknik pelestarian

Membantu pasien dalam mengakses

program gizi masyarakat (misalnya,

wanita, bayi, dan anak-anak, kupon

makanan, dan diantar ke rumah makan)

Memberikan rujukan, jika perlu

Kelompok 5

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Pelayanan dirumah pada keperawatan maternitas merupakan program kesehatan

masyarakat berbasis fakta yang ada untuk memberdayakan keluarga dengan

penghasilan rendah,ibu yang pertama kali menjadi orang tua agar menjadi percaya diri

dan kuat melalui kemitraan mereka dengan perawat yang berkunjung kerumah.

Tujuan dari home care maternitas antara lain :

Untuk membantu klien dan keluarga/bayi memiliki kesehatan dan

perkembangan sebaik mungkin.

Untuk membantu klien dan keluarga/bayi menemukan layanan dan sumber

yang dibutuhkan.

Untuk membantu klien dan keluarga/bayi menemukan tujuan kesehatan dan

hidup.

Hipertensi dalam kehamilan adalah suatu keadaan yang ditemukan sebagai

komplikasi medik pada wanita hamil dan sebagai penyebab morbiditas dan mortalitas

pada ibu dan janin. Secara umum hipertensi dalam kehamilan dapat didefinisikan

sebagai kenaikan tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik

> 90 mmHg yang diukur paling kurang 6 jam pada saat yang berbeda.

Dalam kasus homecare pada maternitas juga harus diperhatikan pelayanan

prosedur pelayanan homecare yang dilakukan

4.2. SARAN

Agar pelayanan home care dapat berkembang lagi di indonesia disarankan

1. Bagi perawat, diharapkan dapat menerapkan dan mengembangkan standar model

pelayanan home care yang digunakan dalam meberikan pelayanan home care

2. Bgi institusi rumah sakit, diharapkan dapat mengembangkan manajemen model home

care sehingga ghome care bisa diaplikasikan dengan lebih baik

Kelompok 5

DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, Gloria M, dkk. 2008. Nursing Interventions Classification (NIC). United States of America: Mosby

Doenges, Marilyn E dan Mary Frances Moorhouse.2001.Rencana Perawatan Maternal/Bayi. Jakarta: EGC.

Herdman, T. Heather. 2009. NANDA International Nursing Diagnoses : Definition & Classification 2009-2011. United Kingdom : Wiley-Blackwell.

Lowdermilk, dkk. 2010. Maternity Nursing 8th edition. Kanada: Elsevier

Moorhead, Sue, dkk. 2008. Nursing Outcome Classification (NOC).United States of America: Mosby

Kelompok 5