grand theory orem

33
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir logis dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-bentuk pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi klien, antara lain dengan menggunakan model-model keperawatan dalam proses keperawatan dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan. Dalam teori keperawatan bila kita perhatikan, kesemua teori tersebut akan berorientasi pada satu bidang cakupan dalam keperawatan, misalkan Nightingale menyoroti masalah lingkungan, Henderson lebih pada pemenuhan kebutuhan dasarnya, selain itu ada juga teori yang berorientasi pada optimalisasi peran klien dalam proses penyembuhanya. Semua teori tersebut bersinergi dalam membentuk suatu sistem yang holistik dengan penjelasan masalah yang detail, sehingga mampu memberikan konstribusi dalam memberikan arah asuhan. 1

Upload: yuni-herawati

Post on 02-Aug-2015

84 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Grand Theory Orem

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus

dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian

perawat harus mampu berfikir logis dan kritis dalam menelaah dan

mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-bentuk

pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi

klien, antara lain dengan menggunakan model-model keperawatan dalam

proses keperawatan dan tiap model dapat digunakan dalam praktek

keperawatan sesuai dengan kebutuhan.

Dalam teori keperawatan bila kita perhatikan, kesemua teori tersebut

akan berorientasi pada satu bidang cakupan dalam keperawatan, misalkan

Nightingale menyoroti masalah lingkungan, Henderson lebih pada pemenuhan

kebutuhan dasarnya, selain itu ada juga teori yang berorientasi pada

optimalisasi peran klien dalam proses penyembuhanya. Semua teori tersebut

bersinergi dalam membentuk suatu sistem yang holistik dengan penjelasan

masalah yang detail, sehingga mampu memberikan konstribusi dalam

memberikan arah asuhan.

Dari beberapa model konsep, salah satu diantaranya adalah model

“self care” yang diperkenalkan oleh  Dorothea E. Orem. Orem

mengembangkan model konsep keperawatan ini pada awal tahun 1971 dimana

dia mempublikasikannya dengan judul “Nursing Conceps of Practice Self

Care”. Model ini pada awalnya berfokus pada individu kemudian edisi kedua

tahun 1980 dikembangkan pada multiperson’s units (keluarga, kelompok dan

komunitas) dan pada edisi ketiga sebagai lanjutan dari tiga hubungan

konstruksi teori yang meliputi : teori self care, teori self care deficit dan teori

nursing system. Dalam pandangan orem, bahwa setiap orang mempunyai

kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya secara mandiri. Tapi pada

situasi tertentu kemampuan itu tidak bisa tampil, disinilah teori orem akan

1

Page 2: Grand Theory Orem

menjelaskan bahwa, kebutuhan manusia apapun kondisinya adalah sama,

tergantung bagaimana individu memenuhi kebutuhan itu. Bila kebutuhanya

terpenuhi dengan baik maka tidak akan ditemukan masalah, berbeda dengan

orang yang tidak mampu memenuhi kebutuhanya makan akan mengalami

deficiet.

Orem dengan tegas mencoba mengoptimalkan kemampuan alami

setiap klien dalam memenuhi kebutuhanya. Peran perawat dalam teori

merupakan sebagai agen yang mampu membantu klien dalam mengembalikan

peranya sebagai self care agency. Sistem yang di bangun dari tiga teori utama

ini mampu menghasilkan kolaborasi pelayanan keperwatan yang unik, tidak

hanya dari prosesnya, tapi juga dari hasilnya akan mampu membuat klien

mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan penyakitnya.

Teori ini mampu memberikan bentuk asuhan yang harus diberikan

pada klien pada keadaan tertentu. antara klien dan perawat harus memiliki

pemahaman tentang pendangan self-care. Proses yang lebih bertumpu pada

pelayanan terapeutik yang mandiri dengan melibatkan setiap individu agar

mampu melakukannya secara mandiri. 

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Memberikan pemahaman tentang Theory “Self Care Defisit” oleh

Dorothea E. Orem dalam lingkup pelayanan keperawatan

2. Tujuan Khusus

a. Menjelaskan Riwayat hidup Dorothea E. Orem

b. Menjelaskan secara umum tentang “Self Care Defisit”

c. Menjelaskan “Theory Self Care Defisit” dalam lingkup komponen

paradigma keperawatan

2

Page 3: Grand Theory Orem

BAB II

KONSEP “SELF CARE DEFISIT”

A. RIWAYAT HIDUP DOROTHEA E. OREM

Dorothea Elizabeth Orem lahir pada tahun 1914 di Baltimore,

Maryland. Orem adalah anak terakhir dari dua bersaudara. Dorothea E. Orem

memulai karir keperawatannya sejak terdaftar sebagai siswa di Providence di

Washington DC. Lulus Sarjana Muda tahun 1930. Lulus Master tahun 1939

pendidikan keperawatan. Tahun 1945 bekerja di Universitas Katolik di

Amerika sebagai asisten direktur.

Selama perjalanan kariernya ia telah bekerja sebagai staf perawat,

perawat tugas pribadi, pendidik, administrasi keperawatan dan sebagai

konsultan (1970). Tahun 1958-1959 sebagai konsultan di Departemen

kesehatan pada bagian pendidikan kesejahteraan dan berpartisipasi pada

proyek pelatihan keperawatan. Tahun 1959 konsep perawatan Orem

dipublikasikan pertama kali. Tahun 1965 Orem bergabung dengan Universitas

Katolik di Amerika membentuk model teori keperawatan komunitas. Tahun

1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan keperawatan, yang

menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan disiplin keperawatan. Tahun

1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa. Tahun 1980 mendapat gelar

penghargaan dari alumni Universitas Katolik Amerika tentang teori

keperawatan. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang

perawatan diri sendiri dan dipulikasikan dalam keperawatan (Concept of

Pratice tahun 1971). Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi

tentang edisi pertama diperluas pada keluarga, kelompok dan masyarakat.

Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori,

yaitu : Theory self care, theory self care deficit, theory system keperawatan.

Dorothea E. Orem meninggal pada 22 Juni 2007 di kediamannya di

Savannah, USA. Orem meninggal pada umur 93 tahun. Dunia keperawatan

telah kehilangan seorang ahli dan dianggap sebagai orang terpenting serta

3

Page 4: Grand Theory Orem

memiliki wawasan yang sangat luas di bidang keperawatan. Dalam bidang

keperawatan dapat dikatakan bahwa ahli Keperawatan dari Amerika, Dorothea

E Orem, termasuk salah seorang yang terpenting diantara orang yang

mengembangkan pandangan dalam bidang Keperawatan.

B. DEFINISI KEPERAWATAN

Dorothea orem (1971) mengembangkan definisi keperawatan yang

menekankan pada kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri. Orem

menggambarkan filosofi tentang kaperawatan dengan cara seperti berikut :

Keperawatan memiliki perhatian tertentu pada kebutuhan manusia terhadap

tindakan perawatan dirinya sendiri dan kondisi serta penatalaksanaannya

secara terus menerus dalam upaya mempertahankan kehidupan dan kesehatan,

penyembuhan dari penyakit, atau cidera, dan mengatasi hendaya yang

ditimbulkannya.

Perawatan diri sendiri dibutuhkan oleh setiap manusia, baik laki-laki

perempuan dan anak-anak. Ketika perawatan diri tidak dapat dipertahankan

akan terjadi kesakitan atau kematian. Keperawatan berupaya mengatur dan

mempertahankan kebutuhan keperawatan diri secara terus menerus bagi

mereka yang secara total tidak mampu melakukannya. Dalam situasi lain,

perawat membantu klien untuk mempertahankan perawatan diri dengan

melakukannya sebagian, tetapi tidak seluruh prosedur, melainkan pengawasan

pada orang yang membantu klien dengan memberikan instuksi dan

pengarahamn secara individual sehingga secara bertahap klien mampu

melakukannya sendiri.

Dalam pemahaman konsep keperawatan khususnya dalam pandangan

mengenai pemenuhan kebutuhan dasar, Orem membagi dalam konsep

kebutuhan dasar yang terdiri dari:

1. Air (udara): pemelihraan dalam pengambian udara.

2. Water (air): pemeliaraan pengambilan air

3. Food (makanan): pemeliharaan dalam mengkonsumsi makanan

4. Elimination (eliminasi): pemeliharaan kebutuhan proses eliminasi

4

Page 5: Grand Theory Orem

5. Rest and Activity (Istirahat dan kegiatan): keseimbangan antara istirahat

dan aktivitas.

6. Solitude and Social Interaction (kesendirian dan interaksi sosial) :

pemeliharaan dalam keseimbangan antara kesendirian dan interaksi sosial

7. Hazard Prevention (pencegahan risiko): kebutuhan akan pencegahan risiko

pada kehidupan manusia dalam keadaan sehat .

8. Promotion of Normality

C. KEYAKINAN DAN NILAI – NILAI

Keyakinan Orem tentang empat konsep utama keperawatan adalah :

1. Individu/Klien

Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus

mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit

atau trauma atu koping dan efeknya.

2. Sehat

Kemampuan individu atau kelompoki memenuhi tuntutatn self care yang

berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas structural

fungsi dan perkembangan.

3. Lingkungan

Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan self care

dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik.

4. Keperawatan

Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan untuk

membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam

mempertahankan self care yang mencakup, integritas struktural, fungsi dan

perkembangan

Berdasarkan keyakinan empat konsep utama diatas, Orem’s

mengembangkan konsep modelnya hingga dapat diaplikasikan dalam

pelaksanaan asuhan keperawatan.

5

Page 6: Grand Theory Orem

D. KONSEP UTAMA

1. Universal Self-Care Requisites

Tujuan universally required adalah untuk mencapai perawatan diri atau

kebebasan merawat diri dimana harus memiliki kemampuan untuk

mengenal, memvalidasi dan proses dalam memvalidasi mengenai anatomi

dan fisiologi manusia yang berintegrasi dalam lingkaran kehidupan.

Dibawah ini terdapat 8 teori self care secara umum yaitu :

a. Pemeliharaan kecukupan pemasukan udara

b. Pemeliharaan kecukupan pemasukan makanan

c. Pemeliharaan kecukupan pemasukan cairan

d. Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan

eksresi

e. Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat

f. Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi social

g. Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan

manusia.

h. Peningkatan promosi fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam

kelompok social sesuai dengan potensinya

2. Developmental self-care requisites

Berhubungan dengan tingkat perkembangn individu dan lingkungan

dimana tempat mereka tinggal yang berkaitan dengan perubahan hidup

seseorang atau tingkat siklus kehidupan. Tiga hal yang berhubungan

dengan tingkat perkembangan perawatan diri adalah:

a. Situasi yang mendukung perkembangan perawatan diri

b. Terlibat dalam pengembangan diri

c. Mencegah atau mengatasi dampak dari situasi individu dan situasi

kehidupan yang mungkin mempengaruhi perkembangan manusia.

(Orem, 1980,p.231)

3. Health deviation self-care requisitesIstilah perawatan diri ditujukan kepada orang-orang yang sakit

atau trauma, yang mengalami gangguan patologi, termasuk

6

Page 7: Grand Theory Orem

ketidakmampuan dan penyandang cacat juga yang berada sedang dirawat

dan menjalani terapi. Adanya gangguan kesehatan terjadi sepanjang

waktu sehingga mempengaruhi pengalaman mereka dalam menghadapi

kondisi sakit sepanjang hidupnya.

Penyakit atau trauma tidak hanya pada struktur tubuh, fisiologi

dan psikologi tetapi juga konsep diri seutuhnya. Ketika konsep diri

manusia mengalami gangguan (termasuk retardasi mental atau autisme),

perkembangan individu akan memberikan dampak baik permanen maupun

sementara. Dinegara-negara yang warganya banyak mengalami gangguan

kesehatan, self-care (perawatan diri) digunakan sebagai alat dalam

pengobatan dan terapi kesehatan.

Perawatan diri (self-care) adalah komponen system tindakan

perawatan diri individu yang merupakan langkah-langkah dalam

perawatan ketika terjadi gangguan kesehatan. Kompleksitas dari self-care

atau system dependent-care (ketergantungan perawatan) adalah

meningkatnya jumlah penyakit yang terjadi dalam waktu-waktu tertentu.

4. Therapeutic self-care demand

Terapi pemenuhan kebutuhan dasar berisi mengenai suatu program

perawatan dengan tujuan pemenuhan kebutuhan dasar pasien sesuai

dengan tanda dan gejala yang ditampilkan oleh pasien. Beberapa hal yang

harus diperhatikan oleh perawat ketika memberikan pemenuhan kebutuhan

dasar pada pasien diantaranya :

a. Mengatur dan mengontrol jenis atau macam kebutuhan dasar yang

dibutuhkan oleh pasien dan cara pemberian ke pasien

b. Meningkatkan kegiatan yang bersifat menunjang pemenuhan

kebutuhan dasar seperti promosi dan pencegahan yang bisa menunjang

dan mendukung pasien untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien sesuai

dengan taraf kemandiriannya.

Beberapa pemahaman terkait terapi pemenuhan kebutuhan dasar

diantaranya :

7

Page 8: Grand Theory Orem

a. Perawat harus mampu mengidentifikasi faktor pada pasien dan

lingkunganya yang mengarah pada gangguan pemenuhan kebutuhan

dasar manusia

b. Perawat harus mampu melakukan pemilihan alat dan bahan yang bisa

dipakai untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien, memanfaatkan

segala sumberdaya yang ada disekitar pasien untuk memberikan

pelyenana pemenuhan kebutuhan dasar pasien semaksimal mungkin.

5. Self Care Agency

Pemenuhan kebutuhan dasar pasien secara holistik hanya dapat dilakukan

pada perawat yang memiliki kemampuan komprehensif, memahami

konsep dasar manusia dan perkembangan manusia baik secara holistik

( orem, 2001, p. 514)

6. Agent

Pihak atau prerawat yang bisa memberikan pemenuhan kebutuhan dasar

pada pasien adalah perawat dengan keahlian dan ketrampilan yang

berkompeten dan memiliki kewenangan untuk memberikan pemenuhan

kebutuhan dasar pada pasien secara holistik.

7. Dependent Care Agent

Dependent care agency merupakan perawat profesional yang memiliki

tanggung jawab dan tanggung gugat dalam upaya perawatan pemenuhan

kebutuhan dasar pasien termasuk pasien dalam derajat kesehatan yang

masih baik atau masih mampu atau sebagain memenuhi kebutuhan dasar

pada pasien. Pemberian kebutuhan dasar tetap menekankan pada

kemandirian pasien sesuai dengan tingkat kemampuannya. Perawatan

yang diberikan bisa bersifat promoting, prevensi dan lain-lain

8. Self Care Deficit

Perawat membantu pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan

dasarnya, utamanya pada pasien yang dalam perawatan total care.

Perawatan yang dilakukan biasanya kuratif dan rehabilitatif. Pemenuhan

kebutuhan pasien hampir semunay tergantung pada pelayanan

keperawatan yang dilakukan oleh tim tenaga kesehatan utamanya perawat.

8

Page 9: Grand Theory Orem

9. Nursing Agency

Perawat harus mampu meningkatkan dan mengembangkan kemampuanya

secara terus menerus untuk bisa memberikan pemenuhan kebutuhan dasar

pada pasien secara holistik sehingga mereka mampu membuktikan dirinya

bahwa mereka adalah perawat yang berkompeten untuk bisa memberika

pelayanan profesional untuk memenuhi kebutuhan dasar pasie. Beberapa

ktrempilan selain psikomotor yang juga harus dikuasai perawat adala

komunikasi terapetik, ketrampilan intrapersonal, pemberdayaan

sumberdaya di sekitar lingkungan perawat dan pasien untuk bisa

memberikan pelayanan yang profesional.

10. Nursing Design

Penampilan perawat yang dibutuhkan untuk bisa memberikan asuhan

keperawatan yang bisa memenuhi kebutuhan dasar pasien secara holistik

adalah perawata yang profesioanl, mampu berfikir kritis, memiliki dan

menjalankan standar kerja dll.

11. Sistem Keperawatan

Merupakan serangkaian tindakan praktik keperawatan yang dilakukan

pada satu waktu untuk kordinasi dalam melakukan tindakan keperawatan

pada klien untuk mengetahui dan memenuhi komponen kebutuhan

perawatan diri klien yang therapeutic dan untuk melindungi serta

mengetahui perkembangan perawatan diri klien

E. ASUMSI DASAR

Orem (2001) mengidentifikasi beberapa hal mendasar dari teori

keperawatan terkait kebutuhan dasar manusia :

1. Kebutuhan dasar manusia bersifat berkelanjutan ,dimana pemenuhannya

dipengaruhi dari faktor dari dalam pasien ataupun dari lingkungan

2. Human agency, pasien yang memiliki tingkatan ketergantungan dalam

pemenuhan kebutuhan dasarnya

3. Pengalaman dan pengetahuan perawat diperlukan untuk bisa memberikan

pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar pasien secara profesional

9

Page 10: Grand Theory Orem

F. PERNYATAAN-PERNYATAAN TEORITIS

Pandangan teori Orem dalam tatanan pelayanan keperawatan

ditujukan kepada kebutuhan individu dalam melakukan tindakan keperawatan

mandiri serta mengatur dalam kebutuhannya. Dalam konsep praktik

keperawatan, Orem mengembangkan tiga bentuk teori Self Care, di antaranya

1. Theory of nursing system

Menggambarkan kebutuhan pasien yang akan dipenuhi oleh perawat, oleh

pasien itu sendiri atau kedua–duanya. Sistem keperawatan didesain berupa

sistem tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk melatih/ meningkatkan

self agency seseorang yang mengalami keterbatasan dalam pemenuhan

self care. Terdapat tiga tingkatan/kategori sistem keperawatan yang

dilakukan untuk memenuhi kebutuhan self care pasien sebagai berikut :

a. Wholly Compensatory system (Sistem Bantuan Penuh)

Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan

secara penuh pada pasien dikarenakan ketidamampuan pasien dalam

memenuhi tindakan perawatan secara mandiri yang memerlukan

bantuan dalam pergerakan, pngontrolan,  dan ambulansi serta adanya

manipulasi gerakan. Contoh: pemberian bantuan pada pasien koma.

b. Partially Compensatory System (system bantuan sebagian)

Merupakan system dalam pemberian perawatan diri sendiri secara

sebagian. tindakan pemenuhan kebutuhan sebagian dilakukan oleh

perawat dan sebagian lagi oleh pasien sendiri. Perawat menyediakan

kebutuhan self care akibat keterbatasan pasien, membantu pasien

sesuai indikasi yang dibutuhkan. Biasanya dilakukan pada pasien –

pasien dengan keterbatasan gerak, dan lain-lain

c. Supportif-Educative System

Merupakan sistem bantuan yang diberikan pada pasien yang

membutuhkan dukungan pendidikan dengan harapan pasien mampu

memerlukan perawatan secara mandiri. Sistem ini dilakukan agara

pasien mampu melakukan tindakan keperawatan setelah dilakukan

10

Page 11: Grand Theory Orem

pembelajaran. Contoh: pemberian sistem ini dapat dilakukan pada

pasien yang memelukan informasi pada pengaturan kelahiran.

BAGAN 1 : BASIC NURSING SISTEM

11

Tindakan klien

terbatas

Menyelesaikan self-care terapeutik klien

Tindakan Perawat

Kompensasi terhadap ketidakmampuan klien terlibat

dalam self-care

Dukung dan lindungi klien

Melakukan beberapa tindakan self-care untuk klien

Tindakan Perawat

Kompensasi terhadap keterbatasan self-care klien

Bantu klien sesuai kebutuhan

Melakukan beberapa tindakan self care

Tindakan klien

Mengatur self-care agency

Menerima asuhan dan bantuan dari perawat

Menyelesaikan Self-care

Tindakan klien Tindakan

PerawatMengatur latihan dan

perkembangan Self-care

Wholly Compensatory system

Partial Compensatory System

Sistem Dukungan-Pendidikan

Page 12: Grand Theory Orem

2. Teori Self Care Deficit

Self Care Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara

umum di mana segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat

perawatan dibutuhkan. Keperawatan dibutuhkan seseorang pada saat tidak

mampu atau terbatas untuk melakukan self carenya secara terus menerus.

Self care defisit dapat diterapkan pada anak yang belum dewasa, atau

kebutuhan yang melebihi kemampuan serta adanya perkiraan penurunan

kemampuan dalam perawatan dan tuntutan dalam peningkatan self care,

baik secara kualitas maupun kuantitas. Dalam pemenuhan perawatan diri

sendiri serta membantu dalam proses penyelesaian masalah, Orem

memiliki metode untuk proses tersebut diantaranya bertindak atau berbuat

untuk orang lain, sebagai pembimbing orang lain, memberi support,

meningkatkan pengembangan lingkungan untuk pengembangan pribadi

serta mengajarkan atau mendidik pada orang lain.

3. Teori Self Care

Merupakan hubungan antara therapeutic self care demands dengan

kekuatan self care agency yang tidak adekuat. Kemampuan Self Care

Agency lebih kecil dibandingkan dengan therapeutic self care demands

sehingga self care tidak terpenuhi. Kondisi ini menentukan adanya

kebutuhan perawat (nursing agency) melalui sistem keperawatan.

a. Nursing Agency (Agen keperawatan)

Nursing agency adalah karakteristik orang yang mampu memenuhi

status perawat dalam kelompok – kelompok sosial. Tersedianya

perawatan bagi individu laki – laki, wanita, dan anak atau kumpulan

manusia seperti keluarga – keluarga, memerlukan agar perawat

memiliki kemampuan khusus yang memungkinkan mereka

memberikan perawatan yang akan menggantikan kerugian atau

bantuan dalam mengatasi turunan kesehatan atau hubungan antar

perawatan mandiri – kesehatan atau perawatan dependen deficit bagi

orang lain. Kemampuan khusus yang merupakan agen keperawatan.

12

Page 13: Grand Theory Orem

b. Self care agency (Agen perawatan diri)

Self care agency adalah kekeuatan individu yang berhubungan dengan

perkiraan dan esensial operasi – operasi produksi untuk perawatan

mandiri.

c. Therapeutik self care demand (Permintaan perawatan diri)

Self care demand adalah totalitas upaya –upaya perawatan diri sendiri

yang ditampilkan untuk beberapa waktu agar menemukan syarat–

syarat perawatan mandiri dengan cara menggunakan metode–metode

yang valid dan berhubungan dengan perangkat–perangkat operasi atau

penanganan.

d. Self–care (perawatan diri)

Self–care adalah suatu kontribusi berkelanjutan orang dewasa bagi

eksistensinya, kesehatannya dan kesejahteraannya. Perawatan diri

adalah aktivitas dimana individu – individunya memulai dan

menampilkan kepentingan mereka dalam mempertahankan individu,

kesehatan dan kesejahteraan.

e. Self–care deficit

Self care deficit adalah hubungan antara self – care agency dengan self

care demand yang didalamnya self care agency tidak cukup mampu

menggunakan self care demand.

13

Page 14: Grand Theory Orem

Conditioning factorsConditioning factors

Self-care

Self-care agency

Self-care demands

Defisit

Nursing Agency

R

R

R

R R

Conditioning factors

Adapun kerangka konseptual dari teori ini secara umum dapat

digambarkan sebagai berikut:

Penjelasan gambar:

Self care adalah kemampuan individu untuk melakukan perawatan diri.

Perawatan diri dapat mengalami gangguan atau hambatan bila seseorang

jatuh pada kondisi sakit atau kondisi yang melelahkan seperti stres fisik

dan psikologis. Self care deficit terjadi bila agen self care atau orang yang

memberikan perawatan diri baik pada diri sendiri maupun pada orang lain

tidak dapat memenuhi kebutuhan perawatan diri individu dan lebih

memberikan perawatan self care therapeutic. Nursing agency

menggunakan kegiatan gabungan berarti bahwa kegiatan perawat perlu

14

Page 15: Grand Theory Orem

dikoordinasi, dilakukan secara serentak atau berhubungan dengan layanan

asuhan keperawatan yang akan diberikan. Seseorang yang melakukan

kegiatan ini harus mempunyai pengetahuan tentang asuhan keperawatan

yang diberikan sehingga dapat mengambil suatu keputusan yang tepat bagi

klien.

G. KERANGKA KERJA

Self care Requisites

Kategori self care Requistes

Self care agent

Self care deficit

Nursing action

Universal Cairan Makanan Proseseliminasi Istirahat dan

tidur Interaksi sosial Pencegahan dari

bahaya Peningkatan

fungsi dan perkembangan manusia

( ) Mandiri( ) Parsial( ) Total

Untuk setiap kategori self care reguisites

Elf care agency < self care demand

Mandiri : Support perawatan

diri Pengaturan latihan

dan pengembangan self care agency

Parsial :Nurse action : Menentukan

kebutuhan self care pasien

Membantu keterbatasan self care pasien

Membantu pasien sesuai kebutuhan

Pasien action : Mengenali

kebutuhan self care dirinya

Meregulasi self care agency

Menerima perawatan dan bantuan dari perawat

Total Memenuhi

kebutuhan terapetik self care pasien

15

Page 16: Grand Theory Orem

Menkompensasi ketidakmampuan paien dalam pemenuhan kebutuhan self care

Memberikan support dan melindungi pasien

Developmental Mempertahankan kondisi lingkungan

Yang mendukung perkembangan

Pencegahan dari kondisi yang mengancam perkembangan normal

MandiriPartialTotal

Mandiri : Support perawatan

diri Pengaturan latihan

dan pengembangan self care agency

Parsial :Nurse action : Menentukan

kebutuhan self care pasien

Membantu keterbatasan self care pasien

Membantu pasien sesuai kebutuhan

Pasien action : Mengenali

kebutuhan self care dirinya

Meregulasi self care agency

Menerima perawatan dan bantuan dari perawat

Total Memenuhi

kebutuhan terapetik self care pasien

Menkompensasi ketidakmampuan

16

Page 17: Grand Theory Orem

paien dalam pemenuhan kebutuhan self care

Memberikan support dan melindungi pasien

Health deviation

Pencarian terhadap bantuan medis

Kesadaran terhadap potensi masalah yang muncul akibat dari pengobatan atau perawatan

Modifikasi konsep atau gambaran diri

Penyesuaian gaya hidup yang dapat mendukung perubahan status kesehatan.

Mandiri : Support perawatan

diri Pengaturan latihan

dan pengembangan self care agency

Parsial :Nurse action : Menentukan

kebutuhan self care pasien

Membantu keterbatasan self care pasien

Membantu pasien sesuai kebutuhan

Pasien action : Mengenali

kebutuhan self care dirinya

Meregulasi self care agency

Menerima perawatan dan bantuan dari perawat

Total Memenuhi

kebutuhan terapetik self care pasien

Menkompensasi ketidakmampuan paien dalam pemenuhan

17

Page 18: Grand Theory Orem

kebutuhan self care

Memberikan support dan melindungi pasien

H. KRITIK

Kritisi berdasar konsep model teori Orem dapat dibagi berdasar 3 aspek yaitu:

1. Penjelasan Komprehensif

Istilah self-care (perawatan diri) memiliki berbagai pengertian pada

berbagai disiplin ilmu, Orem sendiri telah mendefinisikan terminologinya

dan mengelaborasi substansi konsepnya sehingga berbeda dengan disiplin

lainnya, namun tetap sejajar makna interpretasinya dengan yang lain.

2. Simpulan

Teori Orem didefinisikan dan digunakan secara konsisten dalam

berbagai pengalaman. Teori Self Care Deficit Orem secara umum terdiri

atas 3 komponen, yaitu self care (perawatan diri), self care deficit (deficit

perawatan diri), dan sistem keperawatan. Model teori keperawatan self

care deficit merupakan sintesis pengetahuan mengenai delapan penjelasan

yang termasuk di dalamnya perawatan diri (self care) dan ketergantungan,

agen perawatan diri, Kebutuhan terapi pemenuhan perawatan diri, deficit

perawatan diri, agen tenaga keperawatan, dan sistem keperawatan.

Keterkaitan antar komponen penjelas ini direpresentasikan melalui

model diagram yang telah dijelaskan sebelumnya. Kedalaman dari

perkembangan konsep memberikan kompleksitas teori yang penting

untuk dijelaskan dan dipahami oleh praktisi disiplin ilmu.

3. Generalisasi

Orem menyatakan sifat umum/ universalitas dalam teorinya adalah

bahwa teori self care deficit ini bukan suatu penjelasan tentang

individualitas dalam suatu praktik keperawatan, namun lebih pada

pengalaman konseptualisasi pada seluruh kasus keperawatan. Model teori

18

Page 19: Grand Theory Orem

ini terikat pada praktik keperawatan dalam rangka pengembangan ilmu

pengetahuan keperawatan dan proses belajar mengajarnya.

4. Hasil Empiris

Teori Orem telah digunakan dalam bidang penelitian baik secara

metode kualitatif maupun kuantitatif. Teori Orem secara jelas dapat

didefinisikan dan diukur walaupun instrumennya belum dikembangkan

untuk semua komponen penjelas. Hasil bukti empiris tergantung pada

definisi operasional yang dibangun oleh para peneliti. Lebih dari itu, nilai-

nilai dari komponen teori tidak konstan selama berada di populasi. Defisit

perawatan diri merupakan suatu fungsi dari kebutuhan akan perawatan diri

dan faktor-faktor kondisi dasar. Teori ini dianggap penting dalam rangka

mengembangkan instrument pengukur kebutuhan akan perawatan diri.

Metode yang paling sesuai dalam menyelidiki teori ini dan begitu pula

bagi teori-teori lain adalah melalui evolusi. Metodologi penelitian secara

etnografik, hermenetik (interpretasi penjelasan), fenomenologi, dan

kuantitaif pernah digunakan untuk menguji teori self-care deficit maupun

sebaliknya, teori self-care deficit digunakan untuk menguji fenomena-

fenomena klinis. Teori ini telah terbukti berguna dalam memperluas

hipotesis dan memperkuat badan ilmu (body of knowledge) keperawatan.

Teori ini juga berguna dalam menyusun kurikulum pendidikan

keperawatan diberbagai jenjang (Hartweg, 2000, dikutip oleh Tomey &

Alligood, 2006). Orem telah menunjukkan pandangan melalui teorinya

untuk praktik keperawatan, pendidikan, dan pengembangan ilmu

pengetahuan. Teori ini juga dapat digunakan pada situasi yang

melibatkan keluarga dan komunitas.

BAB III

PENUTUP

19

Page 20: Grand Theory Orem

A. KESIMPULAN

Pada dasarnya semua teori yang ada merupakan sebuah petunjuk

praktik dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia. antara teori satu

dengan teori lain tidaklah saling bertentangan, melainkan saling berkaitan.

penggunaan teori keperawatan memungkinkan perbaiakan pelayanan

keperawatan yang lebih berkualitas. keperawatan dalam menghadapi

tangtangan di masa depan haruslah memiliki sebuah model dan pandangan

sendiri tentang disiplin ilmunya. keperawatan yang merupakan bagian dari

ilmu-ilmu kesehatan berusaha menampilkan sebuah cabang ilmu yang

berbeda dari ilmu kesehatan yang lainya.

Orem dengan Self-Care Dependent-Care Nursing teori nya

mencoba memberikan pelayanan keperawatan dengan memunculkan

potensi dari tiap klien yang terganggu karena kondisi sakitnya. teori orem

menjelaskan bahwa proses keperawatan akan terjadi ketika kemampuan

klien dalam memenuhi kondisnya yang terganggu. dalam teori ini

disebutkan bahwa kemampuan seseorang dalam memberikan pealayanan

tergadap dirintya sendiri itu akan di pengaruhi oleh kebutuhan dasar tang

dependen, artinya kebutuhan dasar manusia akan terap porsi kebutuhanya

dalam kondisi apapun seorang klien. selain kebutuhan self care juga di

pengaruhi self care agency, yaitu kekempuan seseorang untuk memenuhi

kebutuhanya sendiri. hal ini tifdak bersipat dependen, artinya  kemampuan

ini kan terganggu bila keadaan tubuh dei klien terganggnu. mislanya sakit.

bila ini terjadi maka kemampuan diri sendiri dalam memenuhi

kebutuhanya akan berjurang, akibatnya suplai kebutuhan yang harsusnya

terpenuhi akan tidak optimal. keadaan seperti ini yang akana menjadi

permasalahan dalam teori ini. disaat seperti ini maka yang diperluakan

adalah nursing agency,maksudnya disaat self care agency tidak mampu

memenuhi kebutuhanya maka perawat yang bertindak sebagai nursing

Agency harus mampu memberikan bantuan pada klien tapi lebih pada sisi

20

Page 21: Grand Theory Orem

self care agency nya.maksudnya tidak langsung diberikan pemenuhan

kebutuhanya, tapi melalui optimalisasi kemampuan klien itu sendiri.

B. SARAN

1. Untuk dapat menerapkan model konsep/teori keperawatan ini

diperlukan suatu pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam

terhadap teori keperawatan sehingga diperoleh kemampuan tehnikal

dan sikap yang terapeutik, karena masing-masing teori mempunyai

penekanan-penekanan tersendiri

2. Untuk mampu menerapkan teori ini perawat harus mampu mengkaji secara

tepat yang mana pasien yang membutuhkan bantuan perawat mana pasien

yang mampu memenuhi kebutahannya sendiri. Karena menurut teori ini.

manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka

mempunyai hak untuk menentukan tingkat bantuan yang diberikan.

pasien mempunyai potensi untuk berpartisipasi dalam perawatan dirinya pada

tingkat kemampuannya.

3. Pada saat melakukan asuhan keperawatan sebaiknya perawat tidak

hanya menerapkan satu teori saja tetapi menggabungkannnya dengan

teori lain agar dapat memenuhi kebutuhan paisen yang komprehensif.

DAFTAR PUSTAKA

21

Page 22: Grand Theory Orem

Bridge J, et all. Dorothea Orem’s Self Care Deficit Theory. Troy University. Diunduh 18 Mei 2010

Orem, Dorothea. 2007. Dorothea Elizabeth Orem Made Nursing Theory. “Exciting, Realistic, and Usable”. www. Diosav.org. Diunduh 18 Mei 2010

Tomey, A,M (2006). Nursing theorists and their work,6th edition. St, Louis, Missouri; C.V. Mosby Company

22