gap mangga

Upload: empie-grage

Post on 10-Jul-2015

481 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

GOOD AGRICULTURAL PRACTICES (GAP)STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE ( SOP )

BUDIDAYA TANAMAN BUAH

MANGGAoleh SYADUDIN D, Ir, MP

Page

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN 2009

1

M A N G G A ( Mangifera spp. )I. PENDAHULUANMangga merupakan tanaman buah tahunan berupa pohon yang berasal dari Negara India. Tanaman ini kemudian menyebar ke wilayah Asia Tenggara termasuk Malaysia dan Indonesia. Buah mangga mengandung beberapa zat gizi yang bermanfaat untuk perbaikan gizi masyarakat. Daging buah mangga yang berwarna merah orange banyak mengandung vitamin A yang sangat dibutuhkan tubuh kita. Tidak semua mangga mengandung vitamin A dengan jumlah yang sama. Kandungan vitamin A dalam mangga berkisar antara 1.200 16.400 SI. Jenis mangga yang banyak mengandung vitamin A adalah mangga gedong (16.400 SI). Selain vitamin A, buah mangga mengandung vitamin C, yaitu berkisar antara 6 30 mg / 100 g buah.

A. JENIS TANAMAN Jenis yang banyak ditanam di Indonesia Mangifera indica L. yaitu mangga arumanis,golek, gedong, manalagi dan cengkir dan Mangifera foetida yaitu kemang dan kweni.

B. MANFAAT TANAMAN Buah mangga yang matang merupakan buah meja yang banyak digemari. Mangga yang muda dapat diawetkan dengan kadar gula tinggi menjadi manisan baik dalam bentuk basah atau kering.

C. SENTRA PENANAMAN Pusat penanaman mangga di Pulau Jawa adalah Probolinggo, Indramayu, Cirebon. Tahun 1994 jumlah tanaman yang menghasilkan adalah 8.901.309 tanaman dengan produksi 668.048 ton.

II. SYARAT TUMBUH A. Iklim Tanaman mangga cocok untuk hidup di daerah dengan musim kering selama 3 bulan. Masa kering diperlukan sebelum dan sewaktu berbunga. Jika ditanam di daerah basah, tanaman mengalami banyak serangan hama dan penyakit serta gugur bunga/buah jika bunga muncul pada saat hujan.

B. Media Tanam

Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok adalah 5.5-7.5.

Page

jumlah yang seimbang.

2

Tanah yang baik untuk budidaya mangga adalah gembur mengandung pasir dan lempung dalam

Jika pH di bawah 5,5 sebaiknya dikapur dengan dolomit.

C. Tempat KetinggianMangga yang ditanam didataran rendah dan menengah dengan ketinggian 0-500 m dpl menghasilkan buah yang lebih bermutu dan jumlahnya lebih banyak dari pada di dataran tinggi.

III. PEDOMAN BUDIDAYA A. Pembibitan 1. Perbanyakan dengan Biji Biji dipilih dari tanaman yang sehat, kuat dan buahnya berkualitas. Biji dikeringanginkan dan kulitnya dibuang.

Siapkan kotak persemaian ukuran 100 x 50 x 20 cm3 dengan media tanah kebun dan pupuk kandang (1:1), biji ditanam pada jarak 10-20 cm. Dapat pula mangga disemai dikebun dengan jarak tanam 30 x 40 atau 40 x 40 cm di atas tanah yang gembur. Persemaian diberi naungan dari plastik/sisa-sisa tanaman, tetapi jangan sampai udara di dalam persemaian menjadi terlalu lembab. Biji ditanam dengan perut ke arah bawah supaya akar tidak bengkok. Selama penyemaian, bibit tidak boleh kekurangan air. Pada umur 2 minggu bibit akan berkecambah. Jika dari 1 biji terdapat lebih dari 1 anakan, sisakan hanya satu yang benar-benar kuat dan baik. Bibit di kotak persemaian harus dipindahtanamkan ke dalam polybag jika tingginya sudah mencapai 25-30 cm. Seleksi bibit dilakukan pada umur 4 bulan, bibit yang lemah dan tumbuh abnormal dibuang. Pindahtanam ke kebun dilakukan jika bibit telah berumur 6 bulan.

2. Okulasi Perbanyakan terbaik adalah dengan okulasi (penempelan tunas dari batang atas yang buahnya berkualitas ke batang bawah yang struktur akar dan tanamannya kuat). Batang bawah untuk okulasi dalam bibit di persemaian yang sudah berumur 9-12 bulan. Setelah penempelan, stump (tanaman hasil okulasi) dipindahkan ke kebun pada umur 1,5 tahun. Okulasi dilakukan di musim kemarau agar bagian yang ditempel tidak busuk.

Page

3

3. Pencangkokan Batang yang akan dicangkok memiliki diameter 2,5 cm dan berasal dari tanaman berumur 1 tahun. Panjang sayatan cangkok adalah 5 cm. Setelah sayatan diberi tanah dan pupuk kandang (1:1), lalu dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa.

B. Pengolahan Media Tanam 1. Persiapan Penetapan areal untuk perkebunan mangga harus memperhatikan factor kemudahan transportasi dan sumber air.

2. Pembukaan Lahan Membongkar tanaman yang tidak diperlukan dan mematikan alang-alang serta menghilangkan rumput-rumput liar dan perdu dari areal tanam. Membajak tanah untuk menghilangkan bongkahan tanah yang terlalu besar.

3. Pengaturan Jarak Tanam Pada tanah yang kurang subur, jarak tanam dirapatkan sedangkan pada tanah subur, jarak tanam lebih renggang. Jarak tanam standar adalah 10 m dan diatur dengan cara: o o o segi tiga sama kaki. diagonal. bujur sangkar (segi empat).

C. Teknik Penanaman 1. Pembuatan Lubang Tanam Lubang tanam dibuat dengan panjang, lebar dan kedalaman 100 cm. Pada waktu penggalian, galian tanah sampai kedalaman 50 cm dipisahkan dengan galian dari kedalaman 50-100 cm. Tanah galian bagian dalam dicampur dengan pupuk kandang lalu dikeringanginkan beberapa hari. Masukkan tanah galian bagian atas, diikuti tanah galian bagian bawah. Pembuatan lubang tanam dilakukan pada musim kemarau.

2. Cara Penanaman Lubang tanam yang telah ditimbun digali kembali dengan ukuran panjang dan lebar 60 cm

Page

4

pada kedalaman 30 cm, taburi lubang dengan furadan 10-25 gram.

Polibag bibit digunting sampai ke bawah, masukkan bibit beserta tanahnya dan masukkan kembali tanah galian sampai membentuk guludan. Tekan tanah di sekitar batang dan pasang kayu penyangga tanaman.

3. Penanaman Pohon Pelindung Pohon pelindung ditanam untuk menahan hembusan angin yang kuat. Jenis yang biasa dipakai adalah pohon asam atau trembesi.

D. Pemeliharaan Tanaman 1. Penyiangan Penyiangan tidak dapat dilakukan sembarangan, rumput/gulma yang telah dicabut dapat dibenamkan atau dibuang ke tempat lain agar tidak tumbuh lagi. Penyiangan juga biasa dilakukan pada waktu penggemburan dan pemupukan.

2. Penggemburan/Pembubunan Tanah yang padat dan tidak ditumbuhi rumput di sekitar pangkal batang perlu digemburkan, biasanya pada awal musim hujan. Penggemburan tanah di kebun mangga cangkokan jangan dilakukan terlalu dalam.

Gambar 1. Kegiatan penyiangan, penggemburan dan pembunbunan Sedang dilaksanakan

3. Perempelan/Pemangkasan Pemangkasan bertujuan untuk membentuk kanopi yang baik dan meningkatkan produksi. Ketika tanaman telah mulai bertunas perlu dilakukan pemangkasan tunas agar dalam satu cabang hanya terdapat 34 tunas saja. Tunas yang dipilih jangan terletak sama tinggi dan berada pada sisi yang berbeda. Tunas dipelihara selama kurang lebih 1 tahun saat tunas-tunas baru tumbuh kembali.

Page

5

Pada saat ini dilakukan pemangkasan kedua dengan meninggalkan 2-3 tunas. Pemangkasan ketiga, 1 tahun kemudian, dilakukan dengan cara yang sama dengan pemangkasan ke-2.

4. Pemupukan a) Pupuk organik Umur tanaman 1-2 tahun: 10 kg pupuk kandang, Umur tanaman 2,58 tahun: 0,5 kg tepung tulang, 2,5 kg abu. Umur tanaman 9 tahun: tepung tulang dapat diganti pupuk kimia SP-36, 50 kg pupuk kandang, 15 kg abu. Umur tanaman > 10 tahun: 100 kg pupuk kandang, 50 kg tepung tulang, 15 kg abu. Pupuk kandang yang dipakai adalah pupuk yang sudah tercampur dengan tanah. Pemberian pupuk dilakukan di dalam parit keliling pohon sedalam setengah mata cangkul (5 cm).

Gambar 2. Tanaman mangga yang dipelihara

b) Pupuk anorganik Umur tanaman 1 - 2 bulan : NPK (10-10-20) 100 gram/tanaman. Umur tanaman 1,5 - 2 tahun : NPK (10-10-20) 1.000 kg/tanaman. Tanaman sebelum berbunga : ZA 1.750 gram/tanaman, KCl 1.080 gram/tanaman. Tanaman waktu berbunga : ZA 1.380 gram/tanaman, Di kalsium fosfat 970 gram/tanaman, KCl 970 gram/tanaman. Tanaman setelah panen : ZA 2700 gram/tanaman, Di kalsium fosfat 1.940

Page

gram/tanaman, KCl 1.940 gram/tanaman.

6

5. Peningkatan Kuantitas Buah Dari sejumlah besar bunga yang muncul hanya 0,3% yang dapat menjadi buah yang dapat dipetik. Untuk meningkatkan persentase ini dapat disemprotkan polinator maru atau menyemprotkan serbuk sari diikuti pemberian 300 ppm hormon giberelin. Dengan cara ini, persentase pembentukan buah yang dapat dipanen dapat ditingkatkan menjadi 1,3%.

IV. HAMA DAN PENYAKIT A. Hama 1. Kepik mangga (Cryptorrhynoccus gravis) Menyerang buah dan masuk ke dalamnya. Pengendalian: dengan semut merah yang menyebabkan kepik tidak bertelur.

2. Bubuk buah mangga Menyerang buah sampai tunas muda. Kulit buah kelihatan normal, bila dibelah terlihat bagian dalamnya dimakan hama ini. Pengendalian: memusnahkan buah mangga yang jatuh akibat hama ini, menggunakan pupuk kandang halus, mencangkul tanah di sekitar batang pohon dan menyemprotkan insektisida ke tanah yang telah dicangkul.

3. Bisul daun(Procontarinia matteiana.) Gejala: daun menjadi berbisul dan daun menjadi berwarna coklat, hijau dan kemerahan. Pengendalian: penyemprotan buah dan daun dengan Ripcord, Cymbuth atau Phosdrin tiga kali dalam seminggu, membakar daun yang terserang, menggemburkan tanah untuk mengeluarkan kepompong dan memperbaiki aerasi.

4 . Lalat buah Gejala: buah busuk, jatuh dan menurunkan produktivitas. Pengendalian: dengan memusnahkan buah yang rusak, memberi umpan berupa larutan sabun atau metal eugenol di dalam wadah dan insektisida.

5. Wereng ( Idiocerus clypealis, I. Niveosparsus, I. Atkinsoni) Jenis wereng ini berbeda dengan yang menyerang padi. Wereng ini menyerang daun, rangkaian bunga dan ranting sambil mengeluarkan cairan manis sehingga mengundang semut api untuk memakan tunas atau kuncup. Cairan yang membeku menimbulkan jamur kerak hitam. Pengendalian dengan insektisida Diazinon dan pengasapan seminggu empat kali.

Tungau pertama menyerang daun mangga yang masih muda

Page

6. Tungau (Paratetranychus yothersi, Hemitarsonemus latus)

7

sedangkan yang kedua menyerang permukaan daun mangga bagian bawah. Keduanya menyerang rangkaian bunga. Pengendalian dengan menyemprotkan tepung belerang, insektisida Diazinon atau Basudin.

7. Codot Memakan buah mangga di malam hari.

Pengendalian: dengan membiarkan semut kerangkeng hidup di sela daun mangga, memasang kitiran angin berpeluit dan melindungi pohon dengan jaring.

B. Penyakit 1. Penyakit mangga Penyebab: jamur Gloeosporium mangifera. Jamur ini menyebabkan bunga menjadi layu, buah busuk, daun berbintik-bintik hitam dan menggulung. Pengendalian: fungisida Bubur Bordeaux.

2. Penyakit diplodia Penyebab: jamur Diplodia sp. Tumbuh di luka tanaman muda hasil okulasi. Pengendalian: dengan bubur bordeaux. Luka diolesi/ditutup parafin-carbolineum.

3. Cendawan jelaga Penyebab: virus Meliola mangifera atau jamur Capmodium mangiferum. Daun mangga yang diserang berwarna hitam seperti beledu. Warna hitam disebabkan oleh jamur yang hidup di cairan manis. Pengendalian: dengan memberantas serangga yang menghasilkan cairan manis dengan insektisida atau tepung belerang.

4. Bercak karat merah Penyebab: jamur Colletotrichum gloeosporiodes. Menyerang daun, ranting, bunga dan tunas sehingga terbentuk bercak yang berwarna merah. Penyakit ini sangatmempengaruhi proses pembuahan. Pengendalian: pemangkasan dahan, cabang, ranting, menyemprotkan fungisida bubuk bordeaux atau sulfat tembaga.

5. Kudis buah Menyerang tangkai bunga, bunga, ranting dan daun. Gejala: adanya bercak kuning yang akan berubah menjadi abu-abu. Pembuahan tidak terjadi, bunga berjatuhan. Pengendalian: fungisida Dithane M-45, Manzate atau Pigone tiga kali seminggu dan memangkas tangkai bunga yang terserang.

6. Penyakit Blendok Penyebab: jamur Diplodia recifensis yang hidup di dalam lubang yang dibuat oleh kumbang Xyleborus affinis).

Page

Lubang mengeluarkan getah yang akan berubah warna menjadi coklat atau hitam.

8

Pengendalian: memotong bagian yang sakit, lubang ditutupi dengan kapas yang telah dicelupkan ke dalam insektisida dan menyemprot pohon dengan bubur bordeaux.

7. Gulma Benalu memberikan kerusakan dalam waktu pendek karena menyebabkan makanan tidak diserap tanaman secara sempurna. Pengendalian dengan memotong cabang yang terserang, menebang tanaman yang diserang benalu dengan berat.

V. PANEN DAN PASCA PANEN A. Panen1. Ciri dan Umur Panen Mangga cangkokan mulai berbuah pada umur 4 tahun, mangga okulasi pada umur 5-6 tahun. Banyaknya buah panen pertama hanya 10-15 buah, pada tahun ke 10 jumlah buah dapat mencapai 300-500 buah/pohon. Panen besar biasanya jatuh di bulan September-Oktober. Tanda buah sudah dapat dipanen adalah adanya buah yang jatuh karena matang sedikitnya 1 buah/pohon, warna buah arumanis/manalagi berubah menjadi hijau tua kebiruan, warna buah mangga golek/gedok berubah menjadi kuning/merah Buah yang dipetik harus masih keras.

2. Cara Panen Ada dua cara pemanenan, yaitu o o apabila terjangkau tangan, buah dan tangkainya dipetik dengan tangan. Sebaliknya apabila tidak terjangkau tangan, buah di panen dengan galah bambu yang dilengkapi pisau pemotong dan penampung buah. Pada saat pemetikan, buah jangan sampai terpotong, tercongkel atau jatuh sampai memar. Buah dipetik di sore hari dengan menggunakan pisau tajam atau dengan galah yang diujungnya terdapat pisau dan keranjang penampung buah. Untuk mendapatkan buah dengan tingkat ketuaan yang seragam, pemanenan buah dilakukan secara bertahap, yaitu 2 4 kali sampai buah habis. Sebelum dilakukan pemanenan, lakukan sampling agar dapat diketahui tingkat ketuaan buah. Selain tingkat ketuaan, mutu buah mangga dipengaruhi pula oleh cara panennya.

Page

9

Penanganan yang asal-asalan akan menyebabkan kulit buah menjadi luka sehingga menurunkan kualitasnya.

Mutu buah mangga yang baik, tidak hanya dibutuhkan pasar luar negeri, juga dibutuhkan pasar dalam negeri.

Walaupun tingkat ketuaan buah dan ukuran buah memenuhi syarat mutu ekspor, tetapi kalau adanya luka pada permukaan kulit akan menyebabkan buah tersebut menjadi bahan afkiran.

Buah mangga bisa dipanen pada tingkat kemasakan 80 85 %, kecuali mangga Gedong Gincu harus dipanen pada tingkat kemasakan 90 % (warna gincu kemerahan menyebar dari pangkal buah).

Secara umum, tanda-tanda buah mangga sudah bisa dipanen adalah o o o lekukan ujung buah hampir hilang, lapisan lilin cukup tebal, cabang tangkai buah 65 % mengering, buah bila disentil tidak nyaring dan bentuk buah montok

o

Gambar 2. Hasil panen buah mangga gedong gincu Varietas mangga arumanis sebaiknya dipetik pada umur 93 107 hari terhitung mulai saat berbunga. Sedangkan varietas mangga golek bisa dipetik pada umur 75 78 hari (Della, 1989) Dalam pemanenan, usahakan agar buah tetap bertangkai dan getah yang keluar dari tangkai

Page

10

tidak menempel pada permukaan kulit buah.

Adanya getah yang menempel pada kulit buah akan mempengaruhi penampilan dan menurukan mutu buah, walaupun telah dibersihkan. Beberapa cara yang digunakan untuk mengurangi getah dan menghindari getah yang

menempel pada kulit buah adalah sebagai berikut : Buah dipanen pada tingkat ketuaan yang cukup; Buah mulai di panen pada pukul 09.00 atau 15.00, karena pada saat itu tekanan turgor buah turun dan getah sedikit; Buah di panen dengan tangan atau menggunakan galah yang dilengkapi penampung buah; Buah dipanen dengan tangkai yang panjang; Setekah dipanen, buah diletakkan dalam keranjang secara hati-hati dengan posisi pangkai buah di bawah. 3. Periode Panen Di Indonesia pohon mangga berbunga satu tahun sekali sehingga panen dilakukan satu periode dalam satu tahun. Dari satu pohon, buah tidak akan masak bersamaan sehingga dilakukan beberapa kali panen.

4. Perkiraan Produksi Pohon muda okulasi menghasilkan 50-100 buah/tahun, meningkat sampai 300-500 buah pada umur 10 tahun, 1.000 buah pada umur 15 tahun dan 2.000 buah pada waktu produksi maksimum di umur 20 tahun.

B. Pasca Panen Setelah di panen, lakukan penanganan pasca panen dengan baik, agar daya simpandan mutu buah lebih baik. Berdasarkan standar prosedur operasionalnya (SOP), kegiatan-kegiatan penanganan pasca panen mangga yaitu pengumpulan, pengangkutan, (grade), pencucian, pencegahan penyakit, penyimpanan dan pengemasan. sortasi dan pengkelasan

1.

Penanganan ke Gudang Pengumpulan Buah mangga yang telah dipanen dikumpulkan dan dikemas dalam keranjang plastik berkapasitas 25 kg. Peletakan buah dalam keranjang harus hati-hati agar buah tidak luka atau cacat. Kemudian diangkut ke gudang pengumpulan untuk dilakukan pemilihan, pengkelasan (grade) dan pengemasan. Di gudang pengumpulan, letakkan buah diatas rak dengan posisi tangkai buah ke bawah, biarkan selama satu malam hingga tangkai buah berhenti mengeluarkan getah.

Page

11

Kemudian setelah itu, masukkan buah ke dalam air bersuhu 55 C selama 5 menit untuk menghilangkan sisa getah dan mengurangi resiko serangan penyakit misalnya antraknose atau busuk pangkal buah.

0

2. Sortasi dan Grade Kegiatan sortasi dan grade dilakukan untuk memisah-misahkan komoditas menjadi beberapa kelas atau grade. Hal ini perlu dilakukan karena secara alamiah tidak mungkin diperoleh produk yang benarbenar sama dan seragam dalam pemetikan. Melalui sortasi dan grade akan dipisahkan buah mangga berdasarkan ukuran buah, warna, tingkat ketuaan atau kematangan, ada tidaknya cacat dan sebagainya yang disesuaikan dengan mutu yang dikehendaki.

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari kegiatan sortasi dan grade yaitu Mencegah penurunan harga akibat campuran kelas; Mencegah tingginya biaya pemasaran (transportasi, pengepakan dan sebaginya); Untuk mendapatkan kesamaan mutu antara penjual dan penbeli; Menghindari kelebihan stok dengan meninggalkan grade yang rendah; Menghindari kerusakan akibat kontak/sentuhan antara yang rusak, berpenyakit atau busuk dengan yang baik; Memperoleh kenaikan pendapatan, kemudahan penjualan dan peningkatan volume penjualan.

Tatacara kegiatan sortasi dan grade (kelas) buah mangga adalah sebagai berikut Biarkan buah berangin-angin sampai suhu mencapai 25 C untuk mengurangi kandungan air buah dan setelah dingin dapat disortir; Gunakan sarung tangan kain rajut/katun dalam penyortiran, agar tidak mengotori dan atau merusak buah; Letakkan buah dalam keranjang plastik berkapasitas antara 20 25 kg, kemudian timbang satu per satu dan pisahkan menurut kelompok beratnya masing-masing; Pilih buah yang bentuknya normal dan yang abnormal diperbolehkan maksimum 25 %. Walaupun mulus, tetapi bentuknya abnormal maka buah dinyatakan buah sisa (BS). Potong tangkai buah sepanjang 1 cm, lakukan secara hati-hati dan usahakan getah dari tangkai tidak menempel pada kulit buah dengan meletakkan tangkai pada posisi di bawah selama 20 menit sampai getah habis.0

Page

Buah yang telah disortasi dan digrade dapat dicuci dengan air yang bersih.

12

3. Pencucian

Pencucian ini bertujuan untuk menghilangkan noda getah dan kotoran yang melekat pada permukaan kulit buah.

Dengan demikian diharapkan penampilan buah bersih dan menarik serta buah dapat terhindar dari penyakit pasca panen.

5. Penyimpanan Diperlukan suatu perlakuan tambahan agar daya simpan buah mangga tahan lama, perlakuan ini merupakan rangkaian dari tahapan sebelumnya. Dengan demikian, buah yang akan diberi perlakuan telah dicuci dengan air bersih dan dicelup dalam larutan fungisida atau air panas serta ditiriskan dan dikeringanginkan. Adapun beberapa perlakuan yang dapat memperpanjang daya simpan buah adalah sebagai berikut.

a. Penyimpanan dengan penyerap etilen (KmnO4 jenuh)o o Buah mangga dikemas dalam jaring polyetilen (PE) setebal 0,04 mm. Di dalam plastik tersebut diletakkan batu bata yang telah dicelup dalam larutan KmnO 4 jenuh dan dibungkus dengan kain kasa agar tidak berkontak antar buah. o Kemudian plastik ditutup dengan sealer dan dikemas dalam boks karton serta disimpan pada suhu dingin ( 10 15 C).0

b.

Perlakuan dengan modifed atmosfir atau kontrol atmosfiro Buah mangga dikemas dalam plastik PE tebal 0,04 dan diatur dengan komposisi gas sebanyak 5 % O2 dan 5 % CO2. o Kemudian plastik ditutup dan dikemas dalam boks karton serta disimpan pada suhu dingin ( 10 15 C).0

c.

Pelilinano Pelapisan lilin pada buah mangga merupakan cara mempertahan tingkat kesegaran, yaitu untuk mencegah penguapan air terlalu banyak, pernafasan terlalu cepat dan memperindah penampakan. o Setelah dicelup dalam larutan fungisida atau air panas, buah mangga dikemas dicelup dalam larutan emulsi lilin 6 % selama 30 detik dan kemudian dikering anginkan. o o Setelah itu buah dibungkus dalam boks karton dan disimpan pada suhu dingin ( 10 15 C). Dengan cara demikian tingkat kesegaran dapat dihambat dari 11 hari menjadi 18 hari kesegarannya.0

Page

13

d.o

Pengolesan minyak kelapaBuah mangga diolesi dengan minyak kelapa, kemudian disimpan dalam ruangan bersuhu 28 C dan tingkat kelembaban 70 80 %. o Dengan cara ini, tingkat kematangan buah dapat dihambat selama 5 6 hari dan dapat matang normal.0

e.

Perlakuan dengan CaCl2o Setelah dicelup dalam larutan fungisida kemudian ditiriskan, buah mangga dicelub dalam larutan CaCl2 4 % dan divakum selama 5 menit dengan tekanan 298,5 mm Hg. o o Kemudian buah ditiriskan dan disimpan. Dengan perlakuan tersebut, kematangan buah dapat ditunda selama 2 hari dengan tekstur buah lebih keras. o Larutan CaCl2 4 % dibuat dengan cara melarutkan sedikit demi sedikit 40 gram CaCl2 dengan 1 liter air bersih.

f.o o

Penyimpanan dalam suhu dinginBuah yang akan disimpan dalam suhu dingin, lakukan pra pendinginan. Cara pra pendinginan adalah dengan cara mencelupkan buah dalam air dingin bersuhu 8,5 12 C selama 15 30 menit sampai buah turun menjadi 15 C. o Apabila jumlahnya banyak, buah disusun dan ditumpuk dalam peti plastik, kemudian disiram dengan air dingin bersuhu 8,5 12 C selama 60,25 menit. o Setelah perlakuan pra pendinginan, buah dikemas dengan karton dan disimpan pada suhu 15 - 20 C. o o o Penyimpanan ini dapat bertahan sampai 22 hari. Setelah dikeluarkan dari ruang penyimpanan, buah dapat matang normal. Hal penting dalam penyimpanan suhu dingin adalah besarnya suhu penyimpanan, karena buah mangga tidak cocok pada suhu yang terlalu rendah. o o o Pada suhu < 10 buah akan mengalami kerusakan yang dikenal chliling injuri. Buah tersebut tidak dapat matang dan kulit buah berubah warna hijau gelap. Suhu penyimpanan yang baik adalah 20 C, karena buah dapat matang sempurna, aroma kuat dan rasanya lebih enak.0 0 0 0 0 0

g.

Perlakuan dengan zat pengatur tumbuh

Page

14

o o o o

Setelah buah dicelupkan dalam larutan fungisida, kemudian dicelup dalam larutan GAS3 500 ppm selama 5 menit. Perubahan warna buah dapat dihambat dengan perlakuan tersebut. Akan tetapi, kandungan kadar TPT asam dan kekerasan buah pada akhir penyimpanan pada suhu 27 C tidak berbeda nyata.0

6. Pengemasan Tujuan pengemasan adalah agar buah mudah diangkut dan tidak rusak. Pengemasan harus dilakukan untuk melindungi mangga dan mudah dalam pengangkutan. Bahan pengemasan dalam keadaan baru, bersih dan mempunyai kualitas yang baik. Untuk mencegah kerusakan produk, kemasan harus bebas dari semua benda asing. Setiap kemasan harus diberi label dari bahan yang tidak beracun.

Dalam label kemasan harus berisi :o o o o o Identifikasi produk, berupa nama, asal dan kode produsen; Asal produk, berupa nama varietas dan tulisan mangga (apabila produk tidak terlihat dari luar); Daerah asal, berupa nama negara asal, lokasi tumbuh dan nama daerah asal; Spesifik komersial, berupa kelas, ukuran minimum dan maksimum, kode ukuran, jumlah buah; Tanda pengawas resmi, berupa ada tidaknya kontaminasi logam berat, residu pestisida dan tingkat kebersihan. Buah mangga yang siap di pasarkan perlu dikemas dengan baik, untuk memudahkan pengangkutan dan menarik minat konsumen. Pengemasan untuk pasar domestik dan pasar ekspor berbeda bentuk kemasannya.

a. Pengemasan untuk pasar domentiko Untuk pasar domestik ada dua macam, yaitu pengemasan produsen ke pasar dan pengemasan dari pasar ke konsumen. o Pengemasan dari produsen ke pasar, dimaksudkan untuk mengangkut buah mangga dengan bahan kemasan yang mudah dan murah di dapat, seperti keranjang plastik atau keranjang bambu berkapasitas 25 kg.

1). Pengemasan dari produsen ke pasar

Pengemasan ini cocok untuk buah mangga dari kebun ke gudang pengemasan, pemasaran antar pulau atau pasar lokal. Ukuran keranjang plastik dengan panjang 60 cm, lebar 40 cm

Page

15

o

Pengemasan dengan keranjang plastik

dan tinggi 30 cm. Peletakan buah dalam kemasan harus hati-hati, bila perlu setiap susunan buah diberi potongan kertas agar buah tidak luka atau memar. o Pengemasan dengan keranjang bambu Cara mengemasnya adalah buah mangga disusun dalam keranjang bambu yang telah dilapisi kertas semen dan diberi bantalan jerami atau potongan kertas. Pada bagian bawah

keranjang diberi karbit (dosis 1 gram per kg buah) yang dibungkus kertas atau daun kering.

2). Pengemasan dari pasar ke konsumeno Sedangkan pengemasan dari pasar ke konsumen, umumnya bentuk eceran atau per buah. o Namun, ada juga beberapa swalayan dan toko buah dibentuk dalam kemasan, seperti bentuk karton, jaring/net atau baki styrofoam. konsumen membeli dalam

a) Pengemas Karton Buah mangga dapat dikemas dengan peti karton berukuran panjang 20 cm, lebar 20 cm dan tinggi 10 cm dengan kapasitas 5 buah dan berat 2,5 kg. Peti karton bagian atas diberi lubang 4 buah dengan diameter 4 cm untuk sirkulasi udara.

Dasar peti karton diberi potongan kertas, agar buah tidak lecet dan memar

b) Pengemas Jaring/net Buah mangga yang terpilih kemudian disusun dalam jaring/net dengan kapasitas 5 buah dan berat 2,5 kg. Ujung jaring diikat, lalu siap dipasarkan. Kelemahan cara demikian bila menumpuk terlalu banyak maka buah akan mudah memar.

c) Pengemas Baki styrofoam Buah mangga dapat disusun sebanyak 2 3 buah dalam baki styrofoam. Kemudian semua bagian ditutup dengan plasti film yang tipis sampai rekat.

9,5 cm dengan kapasitas 5 kg dengan jumlah buah bervariasi tergantung ukuran buah.

Page

Pengemasan untuk ekspor, biasanya menggunakan peti karton berukuran 45 cm x 27,5 cm x

16

b. Pengemasan untuk pasar ekspor

Untuk sirkulasi udara, peti karton diberi lubang ventilasi sebanyak 2 3 lubang setiap sisi peti dengan diameter 2 cm.

Pada dasar peti dan bagian atas buah diberi potongan kertas untuk mengurangi lecet dan memar buah akibat tekanan atau gesekan. Buah mangga gedong disusun pada posisi berdiri (pangkal buah letak diatas), sedangkan buah mangga arumanis disusun pada posisi rebah. Setelah tersusun rapih, peti karton ditutup dengan lakban dan diberi kode sesuai dengan grade-nya masing-masing.

Untuk masing-masing grade peti kemasan, lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Jumlah Buah Mangga Ekspor dalam Setiap Kemasan Peti Karton

No 1

Varietas Mangga Arumansi

Grade 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

2

Gedong

Ukuran Berat Buah (gram) > 600 550 599 500 459 450 499 400 449 350 - 399 > 350 300 349 275 299 250 274 225 249 200 - 224

Jumlah Buah / Kemasan (buah) 8 9 10 11 12 13 16 17 18 19 22 24

6. Pemasaran Buah mangga yang akan diekspor harus memenuhi syarat mutu yang ditetapkan oleh negara pengimpornya. Pemilihan buah juga bertujuan untuk mengklasifikasikan dalam beberapa kelas sesuai dengan ukuran dan keadaan fisik buah serta memberi harga yang berbeda pada masingmasing kelasnya. Semakin besar ukuran buah dan semakin mulus akan sewmakin mahal harganya. Buah mangga yang bermutu baik dapat dipasarkan untuk di ekspor. Syarat mutu yang ditetapkan Departemen Perdagangan RI dapat dilihat pada Tabel Namun syarat tersebut kadang-kadang masih ada tambahan apabila pasar meminta, misalnya dari pihak eksportir atau toko swalayan.

Page

17

Tabel 3. Syarat-syarat Mutu Buah Mangga No 1 1 2 3 4 5 6 7 8 Karakteristik 2 Keseragaman varietas Tingkat ketuaan Kekerasan Keseragaman ukuran Jumlah buah cacat (%) Kadar kotoran Jumlah buah busuk (%) Panajang pangkal buah Mutu I 3 Seragam Tua tidak matang Keras Seragam 0 Bebas 0 1 cm Mutu II 4 Seragam Tua agak matang Cukup keras Kurang seragam 0 Bebas 0 1 cm

a.

Pemasaran Ekspor Buah mangga untuk tujuan ekspor biasanya mempunyai persyaratan yang lebih banyak dibandingkan buah untuk pasar domestik. Syarat mutu buah mangga untuk ekspor adalah sebagai berikut : o o o o o Permukaan kulit buah diusahakan semulus mungkin, tidak ada bintik hitam pada pangkal buah dan tidak ada noda scab; Buah dipilih yang tidak luka, baik luka mekanis atau luka mikrobiologis; Buah bebas dari penyakit pasca panen; Bentuk buah normal, tidak benjol dan untuk buah mangga gedong minimal bentuknya duduk; Ukuran harus sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan;

Untuk mendapatkan buah yang 100 % mulus memang sulit diperoleh, oleh karena itu diberi kelonggaran-kelonggaran sebagai berikut : o Noda hitam pada permukaan kulit buah yang diperbolehkan ialah noda akibat getah yang telah kering maksimum 5 % dari total permukaan kulit atau kira-kira berukuran 2,5 x 2,5 cm; o Noda Scab pada permukaan kulit buah diperbolehkan apabila luasnya tidak lebih dari 5 % dan tidak merusak daging buah.

Buah mangga untuk ekspor terbagi menjagi beberapa grade (kelas), pembagian ini berdasarkan ukuran berat buah. Pengkelasan untuk mangga arumanis untuk ekspor berbeda dengan buah mangga gedong. Untuk mangga arumanis yang diekspor terbagi menjadi enam golongan, yaitu : o o o o Grade I, ukuran berat buah 600 gram; Grade III, ukuran berat buah 500 549 gram; Grade IV, ukuran berat buah 450 499 gram; Grade II, ukuran berat buah 550 599 gram;

Page

18

o o o o o o o o

Grade V, ukuran berat buah 400 449 gram; Grade VI, ukuran berat buah 350 399 gram.

Sedangkan grade untuk buah mangga gedong digolongkan menjadi enam golongan, yaitu : Grade I, ukuran berat buah 350 gram; Grade II, ukuran berat buah 300 - 349 gram; Grade III, ukuran berat buah 275 - 299 gram; Grade IV, ukuran berat buah 250 - 275 gram; Grade V, ukuran berat buah 225 - 249 gram; Grade VI, ukuran berat buah 200 - 224 gram.

b. Pemasaran ke Pasar SwalayanSyarat mutu buah mangga untuk pasar swalayan atau toko buah adalah sebagai berikut : o o o o o o Permukaan kulit buah tidak 10 % mulus; Buah tidak luka, baik lukan mekanis maupun kula mikrobiologis; Tidak berbintik hitam dan berlubang pada permukaan kulit buah; Bebas dari penyakit pasca panen; Bentuk buah normal, tidak boleh ada bentuk yang menyimpang, seperti benjol, untuk mangga gedong minimal bentuknya duduk. Ukuran buah mangga keperluan pasar swalayan dan toko buah sama dengan ukuran buah untuk diekspor, hanya bedanya pada penampilan buah. o Syarat penampilan buah untuk pasar swalayan agar ringan, tidak semulus buah untuk ekspor. Dibawah ini dapat dilihat pada Tabel 2 tentang bobot masing-masing varietas mangga mulai dari yang besar sampai dengan yang sangat kecil. Tabel 4. Klasifikasi Mutu Beberapa Varietas Mangga Berdasarkan Bobotnya No 1 1 2 3 4 Varietas 2 Arumanis Manalagi Gedong Golek Besar (g) 3 > 400 > 400 > 250 > 500 Sedang (g) 4 350 - 400 350 - 400 200 250 450 - 500 Kecil (g) 5 300 349 300 349 150 199 400 - 499 Sangat Kecil (g) 6 250 299 250 299 100 149 350 - 399

Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, 2002

Page

19