gambaran pengetahuan ibu tentang sibling rivalry di ... putri.pdf · menurut adelar dalam...

39
1 GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI LINGKUNGAN II KELURAHAN TANJUNG GUSTA MEDAN TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Kelulusan Ahli Madya Kebidanan Diajukan Oleh Annisa Putri Manafri 10330206058 PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-III) FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN Juli, 2013

Upload: vuphuc

Post on 25-Aug-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

1

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY

DI LINGKUNGAN II KELURAHAN TANJUNG GUSTA MEDAN TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Kelulusan Ahli Madya Kebidanan

Diajukan Oleh

Annisa Putri Manafri 10330206058

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-III) FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN

Juli, 2013

Page 2: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sibling rivalry adalah adanya rasa persaingan saudara kandung

terhadap kelahiran adiknya. Biasanya, hal tersebut terjadi pada anak

dengan usia toddler (2- 3 tahun), yang juga dikenal dengan “ usia nakal”

pada anak. Anak mendemonstrasikan sibling rivalry- nya dengan

berprilaku temperamental, misalnya menangis keras tanpa sebab,

berprilaku ekstrim untuk menarik perhatian orangtuanya, atau dengan

melakukan kekerasan terhadap adiknya (Sulistyawati, 2009).

Salah satu peristiwa kunci dalam kehidupan adalah kelahiran adik

baru. Kehamilan itu sendiri merupakan waktu yang ideal untuk memahami

dari mana bayi berasal dan bagaimana bayi itu dilahirkan. Anak mungkin

memiliki reaksi campuran terhadap adik baru, bergairah karena mendapat

teman baru, takut akan ditelantarkan, dan sering kecewa ketika adik tidak

mau segera bermain (Dewi dan Sunarsih, 2011).

Kehadiran anggota keluarga baru (bayi) dalam keluarga dapat

menimbulkan krisis situasi yang perlu diantisipasi dan anak toddler (1-3

tahun) di persiapkan, terutama untuk anak pertama yang telah merasakan

posisi yang menyenangkan menjadi “yang nomor satu’’ (Bahiyatun, 2009).

Lahirnya bayi biasanya menarik bagi orangtua, tetapi belum tentu

bagi anak sulung. Anak sulung akan merasa cemburu dan kehilangan,

Page 3: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

2

khususnya saat melihat “ sang pendatang baru” secara fisik berada

dalam gendongan orangtua seperti anak sulung dulu mengalaminya

sebagai tanda dirinya diterima. Anak sulung akan merasa terancam

dengan kehadiran bayi yang mungkin lebih banyak memperoleh

perhatian. Kecemburuan terhadap adiknya bisa membuat anak sulung

membenci adiknya atau bahkan memusuhinya (Sudilarsih, 2009).

Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak

membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan bahwa anak

sulung juga mengalami proses yang sama. Melibatkan anak sulung dalam

banyak aktifitas bersama bayi akan menolongnya belajar berbagi.

Meyakinkan bahwa anak sulung tetap menjadi bagian dalam kehidupan.

Orangtua sebaiknya tidak membandingkan salah satu anak dengan

yang lain baik keunggulannya maupun kekurangannya. Anak-anak harus

didorong untuk senang bersama, dan saling membantu. Orangtua

sebaiknya tidak menanggapi secara berlebihan laporan salah satu

saudaranya yang berlebihan dan menyalahkan salah satunya. Laporan-

laporan negatif harus dicek dengan benar dan dinetralkan dengan

keadilan dan diarahkan pada kerukunan. Cerita-cerita agama tentang

kebaikan, kerukunan, sayang-menyayangi, sangat baik untuk mendidik

anak-anak agar menjadi rukun dan mengurangi perselisihan (Suherni dkk,

2009).

Menurut Shinto, selain memberi tahu anak tentang bakal datangnya

adik bayi, beritahu anak sulung untuk mengikuti perkembangan kehamilan

Page 4: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

3

ibunya. Ceritakan apa adanya, meski orangtua tidak yakin anak sulung

akan mengerti, apalagi jika umurnya baru setahun. Orangtua juga tidak

perlu menunggu sampai anak sulung bertanya lebih dulu (Sudilarsih,

2009).

Berbagai kesulitan dalam hubungan antarsaudara yang tidak

terselesaikan selama masa anak-anak, kesulitan tersebut bisa terus

terbawa sepanjang masa dewasa. Orangtua perlu membuat anak-anak

mampu berhubungan baik sejak awal. Di lain pihak, saudara-saudara

kandung bisa memiliki hubungan yang kurang harmonis dan terus

berlanjut. Namun hubungan yang kurang harmonis tidak muncul begitu

saja, melainkan tergantung banyak faktor, yaitu kepribadian dan minat.

Hubungan yang kurang harmonis juga tergantung pada cara orang tua

membantu anak untuk bergaul satu sama lain (Woolfson, 2004).

Penelitian psikologi menunjukkan bahwa anak kedua dan ketiga

bisa merasa benci kepada adiknya. Anak-anak yang lebih muda

cenderung merasa iri hati, khususnya bila anak yang paling kecil

menganggap anak yang lebih besar diberi lebih banyak kebebasan, boleh

tidur lebih malam, atau lebih banyak mendapatkan pakaian baru. Bentuk

iri hati seperti ini, mungkin akan terjadi adu mulut yang ditunjukkan

dengan saling berteriak bahkan menjerit satu sama lain. Kemungkinan

terburuk, adik dan kakak akan saling mengayunkan tangan saat mencoba

saling memukul (Woolfson, 2004).

Page 5: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

4

Berdasarkan survei awal yang dilakukan peneliti tanggal 31 Mei

2013 di Lingkungan II Kelurahan Tanjung Gusta di jumpai 5 orang tua dan

dilakukan wawancara tentang sibling rivalry, dari hasil wawancara tersebut

terdapat 3 orang tua yang tidak mengerti tentang sibling rivalry dan

dampaknya pada anak, sedangkan 2 orangtua hanya sekedar tahu dan

tidak memahaminya. Hal ini menunjukkan masih kurangnya pengetahuan

orang tua tentang sibling rivalry.

Dari masalah tersebut maka peniliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “ Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Sibling Rivalry di

Lingkungan II Kelurahan Tanjung Gusta Tahun 2013”.

B. Perumusan Masalah

Sibling rivalry terjadi karena banyak faktor, salah satu penyebabnya

adalah kelahiran adiknya. Persaingan terjadi karena anak sulung merasa

cemburu dan posisinya digantikan didalam keluarga oleh adiknya. Anak

mendemonstrasikan sibling rivalry dengan berprilaku tempramental,

seperti memukul adiknya, menangis tanpa sebab untuk mencari perhatian

orangtua dan melakukan kekerasan.

Orangtua diharapkan bisa mengatasi persaingan yang terjadi dan

memahami perilaku setiap anak. Dengan cara orangtua memberitahu

sejak awal kehamilannya kepada anak sulung dan menjalin hubungan

yang baik sehingga, bisa terjalin hubungan yang harmonis antara saudara

kandung.

Page 6: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

5

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti merumuskan

masalah “ Bagaimana Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Sibling

Rivalry di Lingkungan II Kelurahan Tanjung Gusta Tahun 2013”.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengetahuan

ibu tentang sibling rivalry di Lingkungan II Kelurahan Tanjung Gusta

Tahun 2013.

D. Keaslian Penelitian

Sepengetahuan peneliti, penelitian tentang gambaran pengetahuan

ibu tentang sibling rivalry di Lingkungan II Kelurahan Tanjung Gusta belum

pernah dilakukan. Penelitian yang hampir sama dengan penelitian ini

adalah:

1. Siregar (2012), dengan judul penelitian,” Pengetahuan Dan Sikap Ibu

Tentang Sibling Rivalry di klinik Bersalin Hanafi Kelurahan Tanjung

Gusta Kecamatan Medan-Helvetia Tahun 2012.”

2. Ivana (2011), dengan judul penelitian,” Gambaran Peran Orang Tua

(Ibu) Dalam Menghadapi Sibling Rivalry Anak Usia 4-6 Tahun Atas

Kehadiran Adiknya di TK Dharma Wanita Persatuan Desa Kraton

Kecamatan Krian Sidoarjo Tahun 2011.”

Perbedaan dengan penelitian sekarang terdapat pada lokasi

penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel.

Page 7: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

6

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi responden

Sebagai bahan masukan dan tambahan informasi bagi orang tua untuk

memahami tentang sibling rivalry pada anak serta pencegahan

masalah sibling rivalry.

2. Bagi instansi pendidikan

Sebagai referensi dan bahan bacaan mahasiswa di perpustakaan

Universitas Prima Indonesia untuk meningkatkan pengetahuan tentang

sibling rivalry.

3. Bagi tempat penelitian

Sebagai bahan informasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat

di Lingkungan II Kelurahan Tanjung Gusta tentang sibling rivalry.

4. Bagi peneliti

Dapat mengaplikasikan ilmu kesehatan yang telah didapatkan selama

mengikuti perkuliahan di UNPRI. Serta menambah pengalaman dan

pengetahuan peneliti dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

Page 8: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

1. Defenisi

Manusia sebagai ciptaan Tuhan yang sempurna, dalam memahami

alam sekitarnya terjadi proses yang bertingkat dari pengetahuan (sebagai

hasil dari tahu manusia), ilmu, dan filsafat. Pengetahuan (knowledge)

adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan

“what” , misalnya apa air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya.

Pengetahuan hanya dapat menjawab pertanyaan apa sesuatu itu

(Notoatmodjo, 2010).

Menurut Gazalba dalam Bakhtiar (2011), pengetahuan adalah apa

yang diketahui atau hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah

hasil kenal, sadar, insaf, mengerti dan pandai. Pengetahuan itu adalah

semua milik atau isi pikiran. Dengan demikian pengetahuan merupakan

hasil dari proses usaha manusia untuk tahu.

Dalam kamus filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan (knowledge)

adalah proses kehidupan yang diketahui manusia secara langsung dari

kesadarannya sendiri. Dalam peristiwa ini yang mengetahui (subjek)

memiliki yang diketahui (objek) di dalam dirinya sendiri sedemikian aktif

sehingga yang mengetahui itu menyusun yang diketahui pada dirinya

sendiri dalam kesatuan aktif (Bakhtiar, 2012).

Page 9: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

8

2. Jenis pengetahuan

Menurut Bakhtiar ( 2012), jenis pengetahuan terdiri dari beberapa

yaitu:

Pertama, pengetahuan biasa, yakni pengetahuan yang dalam

filsafat dikatakan dengan istilah common sense, dan sering diartikan

dengan good sense, karena seseorang memiliki sesuatu dimana ia

menerima secara baik. Common sense dapat diperoleh dari pengalaman

sehari- hari, seperti air dapat dipakai untuk menyiram bunga, makanan

dapat memuaskan rasa lapar, musim kemarau akan mengeringkan sawah

tadah hujan.

Kedua, pengetahuan ilmu, yaitu ilmu sebagai terjemahan dari

science. Dalam pengertian yang sempit science diartikan untuk

menunjukkan ilmu pengetahuan alam, yang sifatnya kuantitatif dan

objektif. Ilmu pada prinsipnya merupakan usaha untuk mengorganisasikan

dan mensistematiskan common sense, suatu pengetahuan yang berasal

dari pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari – hari.

Ketiga, pengetahuan filsafat, yakni pengetahuan yang diperoleh

dari pemikiran yang bersifat kontemplatif dan spekulatif. Pengetahuan

filsafat lebih menekankan pada universalitas dan kedalaman kajian

tentang sesuatu.

Keempat, pengetahuan agama, yakni pengetahuan yang hanya

diperoleh dari Tuhan lewat para utusan-Nya. Pengetahuan agama bersifat

mutlak dan wajib diyakini oleh para pemeluk agama.

Page 10: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

9

3. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010) ada berbagai macam cara untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, dapat

dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu:

1. Cara memperoleh kebenaran non ilmiah

Pertama, cara coba salah (trial and error), dilakukan dengan

menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila

kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan lain.

Kedua, secara kebetulan, penemuan kebenaran secara kebetulan

terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan.

Ketiga, cara kekuasaan atau otoritas, diperoleh berdasarkan pada

pemegang kekuasaan atau otoritas, yakni orang yang mempunyai wibawa

atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin

agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuan.

Keempat, berdasarkan pengalaman pribadi, hal ini dilakukan

dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam

memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.

Kelima, secara akal sehat (common sense), akal sehat atau

common sense kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran.

Keenam, kebenaran melalui wahyu, ajaran dan dogma adalah

suatu kebenaran yang diwahyukan dari Tuhan melalui para nabi.

Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut-pengikut agama

Page 11: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

10

yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau

tidak.

Ketujuh, kebenaran secara intuitif, kebenaran yang diperoleh

melalui intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan

cara-cara yang rasional dan yang sistematis. Kebenaran ini diperoleh

seseorang hanya dengan berdasarkan intuisi atau suara hati atau bisikan

hati saja.

Kedelapan, melalui jalan pikiran, hal ini manusia memperoleh

pengetahuannya dengan menggunakan jalan pikirannya, baik melalui

induksi maupun deduksi. Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan

cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-

pernyataan yang dikemukakan, kemudian dicari hubungannya sehingga

dapat dibuat suatu kesimpulan.

Kesembilan, induksi, proses penarikan kesimpulan yang dimulai

dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan umum.

Kesepuluh, deduksi, proses penarikan kesimpulan yang dimulai

dari pernyataan-pernyataan yang umum ke khusus.

2. Cara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan, dengan cara modern

lebih mudah memperoleh pengetahuan karena lebih sistematis, logis, dan

ilmiah. Cara ini disebut metodelogi penelitian. Dalam hal ini pengetahuan

diperoleh melalui pengamatan, kemudian hasil pengamatan tersebut

dikumpulkan dan diklasifikasikan, dan akhirnya diambil kesimpulan alam.

Page 12: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

11

4. Tingkat pengetahuan

Pengetahuan seseorang dapat kita ketahui dengan cara sejauh

mana seseorang tersebut tahu tentang pengetahuannya. Menurut

Notoatmodjo (2007), pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif 6

tingkatan, yaitu:

Pertama, tahu (know), diartikan sebagai mengingat suatu materi

yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan

tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap situasi yang sangat

spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah di

terima. Oleh sebab itu, ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang

paling rendah.

Kedua, memahami (comprehention), diartikan sebagai suatu

kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang

diketahui dan dapat menginterprestasikan secara benar. Orang yang

telah paham harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,

menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap suatu objek yang

dipelajari.

Ketiga, aplikasi (application), suatu kemampuan menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi nyata. Aplikasi dapat

diartikan sebagai penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan

sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

Keempat, analisis (analysis), suatu kemampuan menjabarkan

materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih

Page 13: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

12

didalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama

lain.

Kelima, sintesis (syntesis), suatu komponen untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru. Merupakan kemampuan menyusun, merencanakan, meringkaskan,

menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-

rumusan yang ada.

Keenam, evaluasi (evaluation), ini berkaitan dengan kemampuan

melakukan justifikasi atau penelitian terhadap suatu materi atau objek.

Penilaian-penilaian berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri,

atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

5. Sumber pengetahuan

Pengetahuan yang didapatkan seseorang bisa dari berbagai

sumber, tetapi lewat apa pengetahuan itu diperoleh. Menurut Bakhtiar

(2011), pengetahuan yang ada pada kita diperoleh dengan menggunakan

berbagai alat yang merupakan sumber pengetahuan tersebut. Dalam hal

ini ada beberapa pendapat tentang sumber pengetahuan antara lain:

Empirisme, kata ini berasal dari kata Yunani empeirikos, artinya

pengalaman. Menurut aliran ini manusia memperoleh pengetahuan

melalui pengalamnnya. Dan bila dikembalikan kepada kata yunaninya,

pengalaman yang dimaksud ialah inderawi. Dengan inderanya, manusia

dapat mengisi taraf hubungan yang semata-mata fisik dan masuk ke

Page 14: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

13

dalam medan internasional, walaupun masih sangat sederhana. Indera

menghubungkan manusia dengan hal-hal konkret-material. Pengetahuan

inderawi bersifat parsial. Itu disebabkan oleh adanya perbedaan inderawi

yang satu dengan yang lainnya, berhubungan dengan sifat khas fisiologis

indera dan dengan objek yang dapat ditangkap sesuai dengannya.

Masing-masing indera menangkap aspek yang berbeda mengenai barang

atau makhluk yang menjadi objeknya. Jadi, pengetahuan inderawi berada

menurut perbedaan indera dan terbatas pada sensibilitas organ-organ

tertentu.

Rasionalisme, aliran ini menyatakan bahwa akal adalah dasar

kepastian pengetahuan. Pengetahuan yang benar diperoleh dan diukur

dengan akal. Manusia memperoleh pengetahuan melalui kegiatan

menangkap objek. Bagi aliran ini kekeliruan pada aliran empirisme yang

disebabkan kelemahan alat indera dapat dikoreksi, apabila akal

digunakan. Rasionalisme tidak mengingkari kegunaan indera dalam

memperoleh pengetahuan. Pengalaman indera diperlukan untuk

merangsang akal dam memberikan bahan-bahan yang menyebabkan akal

dapat bekerja, tetapi sampainya manusia kepada kebenaran adalah

semata-mata akal.

Intuisi, hasil dari evolusi pemahaman yang tertinggi. Kemampuan

ini mirip dengan insting, tetapi berbeda dengan kesadaran dan

kebebasannya. Pengembangan kemampuan ini (intuisi) memerlukan

suatu usaha. Ia juga mengatakan bahwa intuisi adalah suatu pengetahuan

Page 15: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

14

yang langsung, yang mutlak bukan pengetahuan yang nisbi. Intuisi

mengatasi sifat lahiriah pengetahuan simbolis, yang pada dasarnya

bersifat analis, menyeluruh, mutlak, dan tanpa dibantu oleh

penggambaran secara simbolis. Karena itu, intuisi adalah sarana untuk

mengetahui secara langsung seketika. Intuisi bersifat personal dan tidak

bisa diramalkan. Sebagai dasar untuk menyusun pengetahuan secara

teratur, intuisi tidak dapat diandalkan. Pengetahuan intuisi dapat

dipergunakan sebagai hipotesa bagi analisis selanjutnya dalam

menentukan benar tidaknya pernyataan yang dikemukakan.

Wahyu, pengetahuan yang disampaikan Allah kepada manusia

lewat perantaraan para nabi. Para nabi memperoleh pengetahuan dari

Tuhan tanpa upaya, tanpa bersusah payah, tanpa memerlukan waktu

untuk memperolehnya. Pengetahuan mereka terjadi atas kehendak Tuhan

semesta. Tuhan mensucikan jiwa mereka dan diterangkan-Nya pula jiwa

mereka untuk memperoleh kebenaran dengan jalan wahyu. Wahyu Allah

(agama) berisikan pengetahuan, baik mengenai kehidupan seseorang

yang terjangkau oleh pengalaman, maupun yang mencakup masalah

transedental, seperti latar belakang dan tujuan penciptaan manusia,

dunia, dan segenap isinya serta kehidupan di akhirat nanti.

6. Cara mengukur pengetahuan

Pengetahuan seseorang bisa diketahui dengan cara melakukan

berbagai cara pengukuran supaya diketahui baik atau tidaknya

Page 16: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

15

pengetahuan seseorang tersebut. Pengukuran pengetahuan dapat

dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi

materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden (Mubarak,

2012).

Wawacara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk

mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau

informasi secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden),

atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face to

face) (Notoadmodjo, 2010).

7. Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Pengetahuan yang didapatkan seseorang banyak dipengaruhi oleh

berbagai faktor, karena dari faktor tersebut bisa diketahui bagaimana

pengetahuan seseorang tersebut. Menurut Mubarak (2012), terdapat 7

faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu:

Pertama, pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang

kepada orang lain agar dapat memahami sesuatu hal. Tidak dapat

dipungkiri bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah

pula mendapat informasi, dan pada akhirnya pengetahuan yang dimiliki

akan semakin banyak. Sebaliknya, jika seseorang memiliki pengetahuan

yang rendah, maka akan menghambat perkembangan sikap orang

tersebut terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai yang baru

diperkenalkan.

Page 17: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

16

Kedua, pekerjaan, lingkungan pekerjaan dapat membuat seseorang

memperoleh pengalaman dan pengetahuan, baik secara langsung

maupun tidak langsung.

Ketiga, umur, dengan bertambahnya umur seseorang akan

mengalami aspek fisik dan psikologis (mental). Secara garis besar,

pertumbuhan fisik terdiri atas empat kategori perubahan yaitu perubahan

ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama, dan timbulnya ciri-ciri

baru. Perubahan ini terjadi karena pematangan fungsi organ. Pada aspek

psikologis atau mental, taraf berpikir seseorang menjadi semakin matang

dan dewasa.

Keempat, minat, sebagai suatu kecenderungan atau keinginan

yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk

mencoba dan menekuni suatu hal, sehingga seseorang memperoleh

pengetahuan yang lebih dalam.

Kelima, pengalaman, suatu kejadian yang pernah dialami

seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Orang cenderung

berusaha melupakan pengalaman yang kurang baik. Sebaliknya, jika

pengalaman tersebut menyenangkan, maka secara psikologis mampu

menimbulkan kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam emosi

kejiwaan seseorang. Pengalaman baik ini akhirnya dapat membentuk

sikap positif dalam kehidupannya.

Keenam, kebudayaan lingkungan sekitar, lingkungan sangat

berpengaruh dalam pembentukan sikap pribadi atau sikap seseorang.

Page 18: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

17

Kebudayaan lingkungan tempat kita hidup dan dibesarkan mempunyai

pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita.

Ketujuh, Informasi, suatu informasi dapat mempercepat seseorang

memperoleh pengetahuan yang baru.

B. Sibling Rivalry

1. Defenisi

Sibling rivalry adalah persaingan antara saudara kandung dalam

memperebutkan perhatian dan kasih sayang dari orangtua. Sibling rivalry

menjadi fenomena tersendiri, karena sebagai mahkluk sosial yang

menuntut manusia hidup berkelompok dan bermasyarakat. Meskipun

ruang lingkupnya kecil, keluarga adalah kumpulan orang, persaingan

antara saudara kandung otomatis tidak bisa dihindarkan, baik positif

maupun negatif (Marmi, 2012).

Sibling rivalry adalah rasa persaingan saudara kandung terhadap

kelahiran adiknya. Biasanya terjadi pada anak dengan usia toddler (2- 3

tahun), yang juga dikenal dengan ”usia nakal” pada anak. Anak

mendemonstrasikan sibling rivalry dengan berperilaku tempramental,

misalnya menangis keras tanpa sebab, berperilaku ekstrim untuk menarik

perhatian orangtuanya, atau dengan melakukan kekerasan terhadap

adiknya (Sulistyawati, 2009).

Sibling rivalry adalah kecemburuan dan kemarahan yang lazim

terjadi pada anak karena kehadiran anggota keluarga baru dalam

Page 19: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

18

keluarga, yang dalam hal ini adalah saudara kandungnya (Bahiyatun,

2009).

2. Penyebab sibling rivalry

Menurut Marmi (2012), banyak faktor yang menyebabkan sibling

rivalry, yaitu masing-masing anak bersaing untuk menentukan pribadi,

anak merasa kurang mendapatkan perhatian, disiplin dan merasa

hubungan dengan orangtua terancam oleh kedatangan anggota keluarga

baru atau adiknya.Tahap perkembangan anak baik fisik maupun emosi

dapat mempengaruhi proses kedewasaan dan perhatian terhadap satu

sama lain. Faktor lain karena tidak memilki waktu untuk berbagi,

berkumpul bersama dengan anggota keluarga baru, orangtua stres dalam

menjalani hidupnya dan cara orangtua memperlakukan anak dalam

menangani konflik yang terjadi pada kakak dan adik.

Menurut Suherni dkk (2009), sibling rivalry bisa terjadi karena

beberapa hal yaitu:

Pertama, kompetensi (kemampuan) kaitannya dengan

kecemburuan. Kedua, ciri emosional, yakni temperamen seperti halnya

mudah bosan, mudah frustasi, mudah marah, atau sebaliknya, tidak

mudah bosan atau tidak mudah frustasi. Ketiga, sifat perasaan anak

sesuai sampai dengan 2-3 tahun, yakni apa yang disenangi adalah

miliknya, harus dipahami benar oleh orangtua. Keempat, kelemahan

perkembangan seperti halnya lemahnya atau lambatnya kemampuan

Page 20: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

19

bahasa, kurang bisanya dalam hal interaksi sosial, sehingga mudah terjadi

friksi dan konflik. Hal-hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya

persaingan saling menonjolkan diri. Terjadinya kekerasan fisik, mungkin

karena pengaruh dari televisi yang menayangkan kekerasan fisik. Sifat

meniru anak-anak sangat besar.

3. Bentuk perilaku sibling rivalry

Menurut (Bahiyatun, 2009; Sulistyawati, 2009; Woolfson, 2004)

bentuk respon sibling rivalry yang dilakukan oleh anak yaitu, berperilaku

temperamental, misalnya menangis tanpa sebab, dan dengan melakukan

kekerasan terhadap adiknya. Memukul bayi (adiknya), mendorong bayi

dari pangkuan ibu, menjauhkan puting susu dari mulut bayi, secara verbal

menginginkan bayi kembali lagi keperut ibu, ngompol, kembali bergantung

pada susu botol dan bertingkah agresif. Bentuk perilaku lain yaitu

perkelahian fisik sering terjadi daripada pertengkaran mulut bila salah satu

anak berusia 2 atau 3 tahun, ketika kakak adik berusia 3 atau 4 tahun

saling berdebat karena permainan atau mainan.

4. Dampak sibling rivalry

Menurut Woolfson (2004), suka atau tidak anak sulung akan

terkena dampak atas kehadiran saudara yang lebih muda dalam keluarga.

Dampak tersebut ada dalam berbagai bentuk, misalnya:

Page 21: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

20

Pertama, perhatian, suatu kenyataan bahwa orangtua tidak bisa

memberi anak sulung perhatian sebesar yang dulu ketika anak sulung

masih merupakan anak satu-satunya dalam keluarga. Adik barunya

membutuhkan perhatian orangtua, ini membuat waktu dengan anak yang

lebih tua menjadi berkurang.

Kedua, kesabaran, mengasuh dua anak memang melelahkan.

Orangtua mungkin merasa lebih mudah marah dan kurang sabar,

khususnya dalam minggu-minggu dan bulan-bulan pertama. Orangtua

mudah membentak anak sulung hanya karena orangtua kurang tidur.

Ketiga, rutinitas, sulit untuk melanjutkan kehidupan keluarga seperti

sebelum kelahiran anak kedua. Acara jalan-jalan siang untuk orangtua

dan anak sulung harus ditunda beberapa bulan lagi.

Keempat, kegaduhan, bayi menangis, itulah cara bayi

berkomunikasi. Anak sulung bisa saja merasa tidak nyaman dengan hal

ini. Bisa saja kegaduhan membuat jengkel karena anak sulung

menganggap adik bayinya sedang marah, atau karena jeritan tersebut

menganggu atau membingungkannya.

5. Pencegahan sibling rivalry

Menurut Dewi dan Sunarsih (2011), hal yang terpenting untuk

meminimalkan masalah yang akan datang anak perlu dipersiapkan untuk

menerima saudaranya yang baru lahir dimulai sejak masa kehamilan. Hal

yang dapat dilakukan adalah menginformasikan kehamilan, dengan

Page 22: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

21

memperkenalkan kakaknya kepada bayi didalam kandungan sehingga

melibatkan anak sulung dalam kehamilan seperti: mengantar ke dokter,

belanja baju bayi. Perluas lingkup sosial anak pertama, jujurlah soal

perubahan fisik dan mental seperti gampang lelah, disertai minta maaf

karena tidak bisa menggendongnya sesuka hati. Pada hari-hari pertama

kelahiran bayi bersikaplah sewajarnya seperti biasa dan melibatkan anak

sulung dalam menyambut tamu dan tugas-tugas ringan perawatan bayi.

Menurut Bahiyatun (2009), cara mengantisipasi perubahan anak

dan perilaku anak adalah dengan menyiapkan anak untuk kelahiran

adiknya, yaitu mulai memperkenalkan pada organ reproduksi dan seksual,

memberi penjelasan yang konkret tentang pertumbuhan bayi dalam rahim

dengan menujukkan gambar sederhana tentang uterus dan

perkembangan janin. Memberi kesempatan anak untuk ikuti gerakan janin,

melibatkan anak dalam perawatan bayi, memberi pengertian mendasar

tentang perubahan suasana rumah, seperti alasan pindah kamar. Pada

hari biasa, melakukan aktifitas seperti biasa dan melakukan bersama

dengan anak, seperti mendongeng sebelum tidur atau piknik bersama.

Menurut Woolfson (2004), petunjuk penting untuk mencegah sibling

rivalry setelah bayi lahir yaitu:

Pemberitahuan awal, memberitahu anak sulung lebih dahulu bahwa

akan memilki saudara dan tidak menunggu sampai detik terakhir. Tapi

juga tidak memberi tahu terlalu awal, misalnya bila ibu hamil beberapa

minggu.

Page 23: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

22

Penentuan waktu itu penting, mulai dengan memperkenalkan

gagasan tentang bayi yang baru lahir bila perut ibu sudah cukup besar.

Memilih tingkat yang sesuai, sesuaikan percakapan pada tingkat

usia anak dan tahap pemahamannya.

Mengantisipasi reaksinya, orangtua bisa mengharapkan banyak

pertanyaan darinya. Pertanyaan apa saja mulai dari apakah bayinya laki-

laki atau perempuan. Sebagai orangtua harus siap menerima reaksi anak

sulung sehingga bisa menjawab dengan baik.

Memperkenalkan anak sulung dengan bayi-bayi lainnya, anak

sulung akan merasa nyaman berada disekitar bayi bila sering bersama-

sama adiknya. Membawa ke kelompok bayi dan anak kecil atau

pertemuan dengan teman ibu-ibu yang memiliki bayi.

Membiarkan bayi merasakan gerakan bayi diperut bayi, bila

kehamilan berjalan dengan baik dan gerakan bayi dapat dirasakan,

biarkan anak lebih tua meletakkan tangannya dengan lembut di perut ibu

sehingga bisa merasakan kegiatan bayi.

6. Segi positif sibling rivalry

Menurut (Marmi, 2012; Suherni dkk, 2009), meskipun sibling rivalry

mempunyai pengertian negatif tetapi ada segi positifnya yaitu mendorong

anak untuk mengatasi perbedaan dengan mengembangkan keterampilan

penting, diantaranya adalah bagaimana menghargai nilai dan perspektif

Page 24: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

23

(pandangan) orang lain. Disamping itu sibling rivalry juga merupakan cara

cepat untuk berkompromi dan bernegosiasi dan mengontrol dorongan

untuk bertindak agresif. Oleh karena itu agar segi positif tersebut dapat

dicapai, maka orangtua harus menjadi fasilisator.

7. Adaptasi kakak sesuai tahap perkembangan

Menurut Marmi (2012), respon anak terhadap kelahiran seorang

bayi perempuan atau laki-laki bergantung pada umur dan tingkat

perkembangan. Biasanya anak-anak kurang sadar akan adanya kelahiran

anggota baru, sehingga menimbulkan persaingan dan perasaan takut

kehilangan kasih sayang orangtua. Tingkah laku dapat muncul dan

merupakan petunjuk derajat stres pada anak- anak. Tingkah laku tersebut

adalah masalah tidur, peningkatan upaya menarik perhatian orangtua

maupun anggota lain dan kembali pada pola tingkah laku kekanak-

kanakan seperti: mengompol, dan mengisap jempol.

Pertama, batita (bawah tiga tahun), pada tahap perkembangan ini,

yang termasuk batita (bawah tiga tahun) ini adalah usia 1-2 tahun. Cara

beradaptasi pada tahap perkembangan ini antara lain merubah pola tidur

bersama dengan anak-anak beberapa minggu sebelum kelahiran,

mempersiapkan keluarga dengan menanyakan perasaannya terhadap

kehadiran anggota baru, mengajarkan kepada orang tua untuk menerima

perasaan yang ditunjukkan oleh anaknya dan memperkuat kasih sayang

terhadap anaknya.

Page 25: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

24

Kedua, anak yang lebih tua, tahap perkembangan pada anak yang

lebih tua, dikategorikan pada umur 3-12 tahun. Pada anak seusia ini jauh

lebih sadar akan perubahan-perubahan ibu dan mungkin menyadari akan

kelahiran bayi. Anak akan memberikan perhatian terhadap perkembangan

adiknya. Terdapat pula, kelas-kelas yang mempersiapkan anak sulung

sebagai kakak sehingga dapat mengasuh adiknya.

Ketiga, remaja, respon pada remaja juga bergantung kepada

tingkat perkembangan remaja. Ada remaja yang merasa senang dengan

kehadiran anggota baru, tetapi ada juga yang larut dalam

perkembangannya sendiri. Adaptasi yang ditunjukkan pada remaja yang

menghadapi kehadiran anggota baru dalam keluarganya, misalnya

berkurangnya ikatan kepada orang tua, remaja menghadapi

perkembangan seks sendiri, ketidakpedulian terhadap kehamilan kecuali

bila menganggu kegiatannya, keterlibatan dan ingin membantu dengan

persiapan untuk bayi.

8. Urutan kelahiran dan kepribadian

Menurut Woolfson (2004), urutan kelahiran (baik anak pertama,

kedua, dan sebagainya) bisa berdampak besar pada perkembangan sifat,

ciri-ciri, dan kemampuan pribadinya. Urutan kelahiran mempengaruhi

anak-anak melalui beberapa cara. Misalnya, anak pertama mendapatkan

perhatian sepenuhnya, setidaknya sampai kelahiran anak berikutnya. Ciri

–ciri khas anak sesuai urutan kelahiran:

Page 26: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

25

Anak pertama, cenderung menjadi anak yang cerdas dalam

keluarga. Anak sulung mencapai prestasi tertinggi dan cenderung sangat

serius.

Anak kedua, cenderung santai dan tidak peduli terhadap

keberhasilan disekolah, dan lebih peduli terhadap persahabatan.

Anak bungsu, cenderung percaya diri dan mampu menangani

berbagai kecemasan sendiri tanpa bantuan, juga tahu bagaimana

mengambil manfaat terbesar dari suatu keadaan dimana berada.

Anak tunggal, bergaul lebih baik dengan anak yang lebih tua

daripada dengan rekan-rekannya. Anak tunggal meminta persetujuan

atas tindakan, kemungkinan akan menjadi pemimpin yang baik.

9. Peran bidan

Menurut (Marmi, 2012; Suherni dkk, 2009) peran bidan dalam

mengatasi sibling rivalry, antara lain membantu menciptakan terjadinya

ikatan antara ibu pada bayinya dalam jam pertama sesudah kelahiran dan

memberikan dorongan pada ibu, keluarga untuk memberikan respon

positif tentang bayinya, baik melalui sikap maupun ucapan dan tindakan.

C. Kerangka Konsep

Adapun kerangka konsep penelitian tentang Gambaran

Pengetahuan Ibu Tentang Sibling Rivalry di Lingkungan II Kelurahan

Tanjung Gusta Tahun 2013”.

Page 27: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

26

Kerangka Konsep Penelitian

Variabel tunggal

Gambaran pengetahuan Ibu tentang

sibling rivalry

Page 28: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu untuk

mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang sibling rivalry di

Lingkungan II Kelurahan Tanjung Gusta Tahun 2013.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Lokasi yang dipilih untuk tempat penelitian adalah Lingkungan II

Kelurahan Tanjung Gusta, karena Lingkungan II merupakan salah satu

lingkungan yang memilki anak yang berumur dibawah lima tahun (balita)

sehingga memudahkan untuk melakukan penelitian.

2. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5-13 Juni 2013.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Notoatmodjo (2010), populasi adalah keseluruhan objek

penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memilki

Page 29: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

28

anak balita di Lingkungan II Kelurahan Tanjung Gusta pada bulan April

sebanyak 207 orang.

2. Sampel

a. Besar sampel

Menurut Notoatmodjo (2010), sampel adalah objek yang diteliti dan

dianggap mewakili seluruh populasi, pengambilan sampel dalam

penelitian ini dengan menggunakan rumus (Arikunto, 2006) yaitu, jika

jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%.

= 25 % dari populasi (25% x 207= 51,75= 52) . Jadi, jumlah sampel

sebanyak 52 orang.

b. Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan teknik random sampling, yaitu pengambilan sampel secara

random atau acak sehingga setiap populasi mempunyai kesempatan yang

sama untuk diambil sebagai sampel. Teknik random sampling yang

digunakan yaitu simple random sampling (cara acak sederhana) dengan

cara undian/lotre. Dengan membuat nomor 1 sampai dengan 207 di

kertas. Kemudian dicabut undian sebanyak 52 kali sesuai dengan jumlah

sampel yang diinginkan dan kemudian nomor yang ada diundian yang

akan dijadikan sampel sesuai dengan data yang ada. Setelah itu

penelitian dilakukan dengan door to door (rumah ke rumah).

Page 30: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

29

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan disusun dan dimodifikasi peneliti dengan

mengacu kepada kerangka konsep. Instrumen penelitian yang dimaksud

berupa kuesioner yang disebarkan kepada responden.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah menggunakan data primer. Data primer adalah data yang diambil

langsung dari responden dengan cara membagikan kuesioner kepada

responden. Sedangkan data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh

peneliti dengan cara mengambil data yang sudah ada. Sebelum

membagikan kuesioner kepada ibu, terlebih dahulu dilakukan undian/lotre

dengan membuat nomor 1 sampai dengan 207 di kertas. Kemudian

dicabut undian sebanyak 52 kali sesuai dengan jumlah sampel yang

diinginkan dan kemudian nomor yang ada diundian yang akan dijadikan

sampel sesuai dengan data yang ada. Setelah itu penelitian dilakukan

dengan door to door (rumah ke rumah).

F. Defenisi Operasional Tabel 3.1

Variabel Defenisi Operasional

Paremeter Alat Ukur Skala Skor

Pengetahuan

ibu tentang

sibling rivalry

Adalah segala

sesuatu yang

yang diketahui

ibu tentang

1. Defenisi

sibling

rivalry

2. Penyebab

Kuesioner Ordinal 1. Baik, Jika respon den

mampu menja

Page 31: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

30

sibling rivalry sibling

rivalry

3. Bentuk

perilaku sibling rivalry

4. Dampak sibling rivalry

5. Pencegahan sibling

rivalry 6. Segi positif

sibling rivalry 7. Adaptasi

kakak sesuai tahap

perkembangan 8. Urutan kelahiran

10. dan 11. kepribadian

wab pertanya an dengan benar 16- 20 (76-

100%) (kode1)

2. Cukup,jika responden mampu menjawab

pertanya an dengan benar 12- 15 (56- 75%) (kode 2)

3. Kurang, jika respon den mampu menja wab pertanyaaan dengan benar ≤11 (≤55%) (kode 3)

G. Aspek Pengukuran

Aspek pengukuran yang dilakukan terhadap tingkat pengetahuan

berdasarkan jawaban responden dan semua pertanyaan yang diberikan

dengan jumlah 20 pertanyaan. Menurut Nursalam (2008), skala

pengukuran pengetahuan dapat dikategorikan:

1. Baik, Jika responden mampu menjawab pertanyaan dengan benar 16-

20 (76%-100%) (kode1)

2. Cukup, jika responden mampu menjawab pertanyaan dengan benar 12-

15 (56-75%) (kode 2)

Page 32: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

31

3. Kurang, jika responden mampu menjawab pertanyaaan dengan benar

≤11 (≤55%) (kode 3)

H. Teknik Pengumpulan Data

1. Pengolahan data

Menurut Notoatmodjo (2010), pengolahan data merupakan proses

yang dilakukan setelah data diperoleh dari penelitian melalui kuesioner

dan harus dikelompokkan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Editing ( penyuntingan data)

Sebelum melakukan penelitian, peneliti meminta persetujuan calon

responden untuk menjadi responden. Setelah responden bersedia

menjadi responden dan menandatangani lembar persetujuan, peneliti

menjelaskan cara pengisian kuesioner dan kemudian membagikan

kuesionernya. Setelah responden selesai mengisi kuesioner, peneliti

melakukan pemeriksaan ulang ditempat penelitian untuk memastikan

kuesioner telah terisi semua.

b. Membuat lembaran kode (coding sheet) atau kartu kode

Setelah melakukan pengeditan, peneliti melakukan pengkodean pada

setiap jawaban yang dijawab responden dengan memberi kode 1

apabila jawaban benar dan kode 0 apabila jawaban salah.

Pengetahuan ibu dikategorikan baik jika responden mampu menjawab

pertanyaan dengan benar 16- 20 (76%-100%) (kode 1), dikategorikan

cukup jika responden mampu menjawab pertanyaan dengan benar 12-

Page 33: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

32

15 (56-75%) (kode 2), dikategorikan kurang jika responden mampu

menjawab pertanyaaan dengan benar ≤11 (≤55%) (kode 3).

c. Tabulasi

Setelah dikelompokkan dan dijumlahkan kemudian dimasukkan

kedalam tabel distribusi frekuensi.

2. Analisis data

Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan melihat

persentase data yang telah terkumpul dan dinyatakan dalam tabel

distribusi frekuensi. Kemudian dicari besar persentase jawaban masing-

masing responden selanjutnya dilakukan pembahasan dengan

menggunakan teori kepustakaan yang ada.

Page 34: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Setelah penelitian dilakukan mengenai gambaran pengetahuan ibu

tentang sibling rivalry di Lingkungan II Kelurahan Tanjung Gusta Tahun

2013 maka peneliti memperoleh hasil penellitian sebagai berikut:

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Ibu Tentang Sibling Rivalry di Lingkungan II Kelurahan Tanjung Gusta Tahun 2013

No Pengetahuan Jumlah (n) Persentasi (%)

1 Baik 5 9,6

2 Cukup 15 28,9

3 Kurang 32 61,5

Total 52 100

Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa dari 52 orang ibu

yang memilki anak balita yang diteliti, diperoleh mayoritas ibu dengan

berpengetahuan kurang 32 responden (61,5%) dan minoritas ibu dengan

berpengetahuan baik sebanyak 5 responden (9,6%).

Page 35: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

34

BAB V

PEMBAHASAN

Hasil penelitian gambaran pengetahuan ibu tentang sibling rivalry di

Lingkungan II Kelurahan Tanjung Gusta Medan Tahun 2013.

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.1 distribusi frekuensi

gambaran pengetahuan ibu tentang sibling rivalry dapat diketahui bahwa

dari 52 responden yang diteliti, mayoritas responden memiliki

pengetahuan kurang sebanyak 32 responden dan minoritas memiliki

pengetahuan baik sebanyak 5 responden.

Menurut Sidi Gazalba pengetahuan adalah apa yang diketahui atau

hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal,

sadar, insaf, atau isi pikiran. Dengan demikian pengetahuan merupakan

hasil proses dari usaha manusia untuk tahu (Bakhtiar, 2012).

Hasil penelitian dapat diketahui responden yang berpengetahuan

baik sebanyak 5 orang. Menurut asumsi peneliti hal ini dikarenakan ibu

mengerti tentang pertanyaan sibling rivalry atau persaingan/kecemburuan

yang terjadi sesama saudara kandung dan ibu juga mengetahui apa yang

terjadi jika pertengkaran sesama saudara kandung terjadi.

Hasil penellitian dapat diketahui responden yang berpengetahuan

cukup sebanyak 15 responden. Menurut asumsi peneliti hal ini

dikarenakan ibu hanya sekedar tahu tetapi tidak memahami tentang

sibling rivalry. Dan ibu juga tidak menyadari apa yang terjadi bila tidak

Page 36: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

35

diatasi sejak awal. Apalagi menerima kehadiran adik baru yang

membutuhkan penyesuaian sejak awal.

Hasil penelitian dapat diketahui responden yang berpengetahuan

kurang sebanyak 32 responden. Menurut asumsi peneliti hal ini

dikarenakan ibu tidak mengerti tentang sibling rivalry dan sikap ibu yang

tidak peduli dan menganggap sibling rivalry atau persaingan/kecemburuan

sesama saudara kandung adalah hal yang tidak perlu dikhawatirkan dan

ibu sering memarahi dan menyalahkan anak sulung jika ada perkelahian

sesama saudara kandung. Padahal jika sibling rivalry tidak diatasi akan

memilki dampak bagi anak sulung ataupun anak bungsu.

Dari hasil penelitian, dari 20 pertanyaan dikuesioner responden

banyak menjawab benar pada nomor 1 sebanyak 47 orang. Menurut

asumsi peneliti, karena pertanyaan tersebut mudah dimengerti apalagi

sebelum mengisi kusioner ibu mendapat penjelasan sedikit tentang

pertanyaan yang diberikan. Responden banyak menjawab salah pada

nomor 7 sebanyak 38 orang. Menurut asumsi peneliti, ini dikarenakan

banyak ibu menganggap pertanyaan tersebut salah, padahal sebenarnya

pertanyaan tersebut benar, apalagi ibu memang tidak memahami tentang

sibling rivalry.

Page 37: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

36

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat

disimpulkan pengetahuan ibu tentang sibling rivalry di Lingkungan II

Kelurahan Tanjung Gusta Medan Tahun 2013 berpengetahuan kurang.

B. Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat

disampaikan saran-saran yaitu sebagai berikut:

1. Bagi responden

Disarankan ibu agar lebih memahami setiap perilaku, sifat dan

perkembangan anak sehingga bisa mencegah dan mengatasinya

apabila terjadi sibling rivalry. Disarankan ibu juga mencari informasi

tentang sibling rivalry (persaingan/kecemburuan pada anak) dari media

cetak, misalnya buku-buku panduan bagi orangtua yang membahas

mengenai dunia anak.

2. Bagi tenaga kesehatan

Disarankan bagi tenaga kesehatan agar lebih memahami tentang

sibling rivalry sehingga bisa memberikan penyuluhan-penyuluhan

kepada ibu-ibu di lingkungan II, misalnya pada saat imunisasi.

Page 38: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

37

3. Bagi instansi pendidikan

Disarankan kepada Program Studi DIII Kebidanan melakukan

pengabdian ke masyarakat, seperti penyuluhan-penyuluhan langsung

mengenai sibling rivalry sehingga pengetahuan ibu bertambah dan bisa

mencegah terjadinya sibling rivalry.

Page 39: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG SIBLING RIVALRY DI ... Putri.pdf · Menurut Adelar dalam Sudilarsih (2009), orangtua sebaiknya tidak membuat kesan anak sulung disingkirkan dan menjelaskan

38

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi IV , Rineka Cipta, Jakarta.

Bahiyatun, 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal, EGC,

Jakarta. Bakhtiar, A., 2012. Ilmu Filsafat, Rajawali Pers, Jakarta.

Dewi, V. N. L., Sunarsih, T., 2011. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas, Salemba Medika, Jakarta.

Ivana., 2011. Gambaran Peran Orang Tua Dalam Menghadapi Sibling

Rivalry Anak Usia 4-6 Tahun Atas Kehadiran Adiknya Di Tk Dharma Wanita Persatuan Desa Kraton Kecamatan Krian Sidoarjo.

Marmi., 2012. Asuhan Kebidanan Masa Nifas’’ Puerperium’’, Pustaka

Pelajar, Yogyakarta. Mubarak, W. I., 2012. Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan, Salemba

Medika, Jakarta. Notoadmodjo, S., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta,

Jakarta. Nursalam., 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan, Edisi 1, Salemba Medika, Jakarta. Siregar., 2012. Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Sibling Rivalry di

Klinik Bersalin Hanafi Kelurahan Tanjung Gusta Medan. Suherni., Widyasih, H., Rahmawati, A., 2009. Perawatan Masa Nifas,

Cetakan Ketiga, Fitramaya, Yogyakarta. Sudilarsih, F., 2009. Buku Pintar Dunia Batita, Cetakan Pertama,

Garailmu, Yogyakarta. Sulistyawati, A., 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas, Edisi

Pertama, Andi, Yogyakarta. Woolfson, R. C., 2004. Persaingan Saudara Kandung, Erlangga, Jakarta.