gambaran kualitas sanitasi dasar di pondok pesantren miftahul huda a1

216
GAMBARAN KUALITAS SANITASI DASAR DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA AL-AZHAR CITANGKOLO DESA KUJANGSARI KOTA BANJAR TAHUN 2016 Disusun oleh : Atika Febriani P 26.13 1018 2012 Didi Suryana 26.08 1005 2012 Anjar Puspitaningrum 26.08 1007 2012 Reyhan Calabro 26.24 1046 2012 Depy Itasari 26.34 1072 2012 Fuchsia Firdausi Zein 26.48 1105 2012 Siti Sahara Andiyanti 26.48 1106 2012 PENELITIAN Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Stase IKAKOM 1 pada Kepaniteraan Klinik Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

Upload: didi-s

Post on 09-Jul-2016

68 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

GAMBARAN KUALITAS SANITASI DASAR DI PONDOK

PESANTREN MIFTAHUL HUDA AL-AZHAR CITANGKOLO DESA

KUJANGSARI KOTA BANJAR TAHUN 2016

Disusun oleh :

Atika Febriani P 26.13 1018 2012

Didi Suryana 26.08 1005 2012

Anjar Puspitaningrum 26.08 1007 2012

Reyhan Calabro 26.24 1046 2012

Depy Itasari 26.34 1072 2012

Fuchsia Firdausi Zein 26.48 1105 2012

Siti Sahara Andiyanti 26.48 1106 2012

PENELITIAN

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Stase IKAKOM 1 pada

Kepaniteraan Klinik Program Studi Kedokteran

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2016

Page 2: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

GAMBARAN KUALITAS SANITASI DASAR DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA AL-AZHAR CITANGKOLO DESA KUJANGSARI KOTA

BANJAR TAHUN 2016

Atika Febrian P, Didi Suryana, Anjar Puspitaningrum, Reyhan Calabro, Depy Itasari, Fuschsia Firdausi Zein, Siti Sahara Andiyanti1, Mamik Setiyawati2

1. Mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

2. Pembimbing klinik mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

ABSTRAK

Latar Belakang : Sanitasi lingkungan adalah kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap status kesehatan yang optimum juga. Ruang lingkup kesehatan lingkungan antara lain: perumahan, pembuangan kotoran manusia (tinja), penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan air kotor (air limbah), rumah hewan ternak (kandang) dan sebagainya.

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sanitasi dasar di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al- Azhar Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar Tahun 2016.

Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Pondok Pesantren Al-Azhar Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar wilayah kerja Puskesmas Langensari 1 pada bulan Maret – 16 April 2016 dengan melakukan wawancara mendalam dan observasi.

Hasil : Kualitas sanitasi dasar Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar masih belum memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan Dinas Kesehatan Kota Banjar. Setiap Pondok Pesantren seharusnya memenuhi persyaratan yang berkaitan dengan sanitasi mulai dari persyaratan kesehatan lingkungan, persyaratan kesehatan bangunan dan fasilitas sanitasi.

Kesimpulan : Kualitas sanitasi dasar Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar masih belum memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan Dinas Kesehatan Kota Banjar mulai dari persyaratan kesehatan lingkungan, persyaratan kesehatan bangunan dan fasilitas sanitasi.

Kata Kunci : Sanitasi dasar, Pondok Pesantren

Page 3: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

DESCRIPTION OF SANITATION QUALITY IN PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA AL-AZHAR CITANGKOLO, KUJANGSARI VILLAGE,

BANJAR CITY 2016

Atika Febrian P, Didi Suryana, Anjar Puspitaningrum, Reyhan Calabro, Depy Itasari, Fuschsia Firdausi Zein, Siti Sahara Andiyanti1, Mamik Setiyawati2

1. Medical student of the faculty of medication and health Universitas of Muhammadiyah Jakarta.2. Clinical Instructor of Medical student of the faculty of medication and health Universitas of Muhammadiyah

Jakarta.

ABSTRACT

Background: Environmental sanitation is a condition or state of optimum environment that positively affects the health status of optimum well. The scope of environmental health, among others: housing, disposal of human waste (faeces), water supply, garbage disposal, sewage (wastewater), house farm animals (cage), etc.

Objective : This study aims to describe basic sanitation in Islamic Boarding School Miftahul Huda Al- Azhar Citangkolo, Kujangsari, Banjar 2016.

Methods: This study using descriptive qualitative method and the cross sectional approach. The study was conducted in Islamic Boarding School Miftahul Huda Al- Azhar Citangkolo, Kujangsari, Banjar Puskesmas Langensari in 1 March - 16 April 2016 by conducting in depth interviews and observation.

Results: Sanitation quality Islamic boarding school Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kujangsari Banjar still does not meet the requirements that have been defined Banjar City Health Office. Each Islamic boarding school should meet the requirements relating to sanitation ranging from environmental health requirements, health requirements of building and sanitary facilities.

Conclusion: Sanitation quality Islamic boarding school Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kujangsari Banjar still does not meet the requirements that have been defined Banjar City Health Office ranging from environmental health requirements, health requirements of building and sanitary facilities.

Keywords: Basic Sanitation, Islamic boarding school.

Page 4: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar Tahun 2016

Telah disusun dan dipersiapkan oleh:

Atika Febriani P 26.13 1018 2012

Didi Suryana 26.08 1005 2012

Anjar Puspitaningrum 26.08 1007 2012

Reyhan Calabro 26.24 1046 2012

Depy Itasari 26.34 1072 2012

Fuchsia Firdausi Zein 26.48 1105 2012

Siti Sahara Andiyanti 26.48 1106 2012

TELAH DIUJI DAN DIPERTAHANKAN DIHADAPAN DEWAN PENGUJI

25 April 2016

Susunan Dewan Penguji

Pembimbing Penguji

(dr. Mamik Setiyawati) (dr. H.Agus Budiana Ekaputra)

NIP.19790530 200501 2011 NIP. 19710118 200212 1 004

Mengetahui

(Dr.H. Oman Rokhman, S.Sos. M.Kes)

NIP. 19580721 198003 1 008

Page 5: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

LEMBAR PERSETUJUAN

Disetujui untuk diajukan pada sidang penelitian pada Program Studi Kedokteran,

Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Pada hari : Jumat

Tanggal : 22 April 2016

Pembimbing Utama

(dr. Mamik Setiyawati)

NIP.19790530 200501 2011

Page 6: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa penelitian ini bukan karya yang pernah diajukan

atau karya yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Banjar, April 2016

Team Peneliti

Page 7: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan

rahmat dan karunia-Nya yang masih memberikan nikmat sehat, iman, dan islam

sehingga dengan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.

Penelitian yang berjudul “Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar Tahun 2016” disusun

sebagai salah satu syarat untuk meyelesaikan stase IKAKOM 1 dari Fakultas

Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta pada Program Studi

Kedokteran.

Dalam penulisan penelitian ini, penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak akan

terselesaikan tanpa bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Slamet Sudi Santoso Mpd. Ked selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.

2. Dr. Tri Aguntar, Sp. PK selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas

Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.

3. Dr. Rahmini Sabariah Sp.A selaku Ketua kepaniteraan program studi kedokteran

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

4. Dr. Abdul Baktiansyah, Sp.OK yang bersedia membantu dan memberikan

semangat kepada kami selama menyusun dan menyelesaikan penelitian ini.

5. Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar DR. H. Oman Rokhman S.Sos beserta staf

yang telah memberikan arahan dan dukungan dalam melakukan penelitian ini

Page 8: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

6. Kepala Puskesmas Langensari 1 Kota Banjar dr. Mamik Setiyawati beserta staf

yang telah memberikan arahan dan dukungan dalam melakukan penelitian ini

7. Kepala Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo KH. Munawir

Abdurrohim, MA beserta staf dan seluruh responden karena tanpa mereka

penelitian ini tidak akan berjalan dengan baik

Dalam penulisan penelitian ini tentu saja masih banyak kekurangan dan masih

jauh dari sempurna oleh karena itu dengan segala kemurahan hati, saran dan kritik yang

bersifat membangun sangat diharapkan penulis demi kesempurnaan penelitian ini.

Alhamdulillahirabbil’alamin penelitian ini telah selesai, semoga dapat bermanfaat

bagi semua pihak.

Banjar, April 2016

Tim Penulis

Page 9: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................viii

DAFTAR TABEL.............................................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR......................................................................................................xiii

DAFTAR SKEMA..........................................................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................................xv

BAB I.................................................................................................................................1

PENDAHULUAN..............................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah......................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................................5

C. Tujuan Penelitian.................................................................................................5

1. Tujuan Umum......................................................................................................5

2. Tujuan Khusus.....................................................................................................2

D. Manfaat Penelitian...............................................................................................3

1. Dinas Kesehatan Kota Banjar..............................................................................3

2. Puskesmas Langensari 1 Kota Banjar.................................................................3

3. Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar................3

4. Peneliti.................................................................................................................4

BAB II................................................................................................................................5

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP...................................................5

A. Sanitasi.................................................................................................................5

1. Definisi sanitasi...................................................................................................5

2. Upaya Sanitasi Dasar...........................................................................................5

3. Penyakit yang berhubungan dengan sanitasi buruk...........................................23

B. Pondok Pesantren..................................................................................................26

C. Kerangka Konsep..................................................................................................28

..........................................................................................................................................28

BAB III.............................................................................................................................29

Page 10: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

METODE PENELITIAN.................................................................................................29

A. Desain Penelitian...............................................................................................29

B. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................................30

C. Sumber Informasi..............................................................................................30

D. Instrumen dan Cara Penelitian...........................................................................31

E. Teknik Analisa Data..............................................................................................33

F. Definisi Variabel...................................................................................................35

BAB IV............................................................................................................................38

HASIL PENELITIAN......................................................................................................38

A. Deskripsi Tempat Penelitian..............................................................................38

1. Gambaran Umum Pesantren Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo...................38

2. Latar belakang...................................................................................................39

B. Hasil Penelitian Kualitas Sanitasi Dasar di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar....................................................42

1. Fasilitas Sanitasi................................................................................................44

a. Air bersih.......................................................................................................44

b. Tempat wudhu...............................................................................................47

c. Sarana Pembuangan Air Limbah...................................................................50

d. Toilet/ kamar mandi/ urinoir..........................................................................54

e. Sarana Pembuangan Sampah.........................................................................58

f. Ruang Makan.................................................................................................60

g. Dapur..............................................................................................................62

h. Bebas jentik nyamuk......................................................................................66

BAB V..............................................................................................................................69

PEMBAHASAN..............................................................................................................69

A. Pembahasan Hasil Penelitian Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar Tahun 2016.......69

1. Fasilitas Sanitasi................................................................................................69

a. Air Bersih.......................................................................................................69

b. Tempat Wudhu...............................................................................................70

c. Sarana Pembuangan Air Limbah...................................................................72

d. Toilet/ Kamar mandi/Urinoir.........................................................................74

Page 11: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

e. Sarana Pembuangan Sampah.........................................................................76

f. Ruang Makan.................................................................................................78

g. Dapur..............................................................................................................79

h. Bebas Jentik Nyamuk....................................................................................81

BAB VI............................................................................................................................83

KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................................83

A. Kesimpulan........................................................................................................83

B. Saran..................................................................................................................85

1. Bagi Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo..........................85

2. Bagi Penelitian Selanjutnya...............................................................................86

3. Bagi Puskesmas Langensari 1...........................................................................86

4. Bagi Dinas Kesehatan Kota Banjar...................................................................86

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................88

LAMPIRAN.....................................................................................................................92

Page 12: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Definisi Variabel...............................................................................................35

Tabel 2 Distribusi informan berdasarkan kualitas air bersih...................................46

Tabel 3 Distribusi hasil observasi berdasarkan kualitas air bersih..........................46

Tabel 4 Distribusi informan berdasarkan tempat wudhu..........................................49

Tabel 5 Distribusi hasil observasi berdasarkan tempat wudhu.................................50

Tabel 6 Distribusi informan berdasarkan saluran pembuangan air limbah...........53

Tabel 7 Distribusi hasil observasi berdasarkan saluran pembuangan air limbah.. 53

Tabel 8 Distribusi informan berdasarkan toilet/ kamar mandi/ urinoir..................57

Tabel 9 Distribusi hasil observasi berdasarkan toilet/ kamar mandi/ urinoir.........57

Tabel 10 Distribusi informan berdasarkan sarana pembuangan sampah...............59

Tabel 11 Distribusi hasil observasi berdasarkan sarana pembuangan sampah......59

Tabel 12 Distribusi informan berdasarkan ruang makan.........................................62

Tabel 13 Distribusi informan berdasarkan dapur......................................................65

Tabel 14 Distribusi hasil observasi berdasarkan dapur.............................................66

Tabel 15 Distribusi informan berdasarkan bebas jentik nyamuk.............................67

Tabel 16 Distribusi hasil observasi berdasarkan bebas jentik nyamuk....................68

Tabel 17 Penilaian Air Bersih Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016...........................................................................70

Page 13: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Tabel 18 Penilaian Tempat Wudhu Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016...........................................................................71

Tabel 19 Penilaian Sarana Pembuangan Air Limbah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016................................................73

Tabel 20 Penilaian Toilet/kamar mandi/urinoir di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016................................................75

Tabel 21 Penilain Sarana Pembuangan Sampah Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016................................................77

Tabel 22 Penilaian Ruang Makan Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016...........................................................................79

Tabel 23 Penilaian Dapur Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016...........................................................................81

Tabel 24 Penilaian Bebas Jentik Nyamuk Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016................................................................82

Page 14: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Air berwarna kuning kecoklatan............................................................45

Gambar 4.2 Tempat wudhu..........................................................................................49

Gambar 4.3 Saluran pembuangan air limbah.............................................................52

Gambar 4.4 Saluran air limbah menggunakan sistim terbuka.................................53

Gambar 4.5 Bak penampungan air untuk mandi.......................................................55

Gambar 4.6 Keadaan toil et pondok.............................................................................57

Gambar 4.7 Tempat penampungan sampah...............................................................59

Gambar 4.8 Tempat pencucian peralatan masak dan penyimpanan bahan makanan..........................................................................................................................63

Gambar 4.9 Udara panas, asap dan bau-bauan keluar langsung ke udara terbuka, memasak menggukana kayu bakar..............................................................................64

Gambar 4.10 Terdapat jentik nyamuk di bak penampungan air.............................67

Page 15: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

DAFTAR SKEMA

Skema 2.1 Kerangka Konsep........................................................................................28

Page 16: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1....................................................................................................................138

Lampiran 2....................................................................................................................139

Lampiran 3...................................................................................................................138

Lampiran 4....................................................................................................................139

Lampiran 5....................................................................................................................138

Lampiran 6....................................................................................................................138

Lampiran 7....................................................................................................................138

Page 17: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Usaha peningkatan kesehatan lingkungan yang umumnya dikenal dengan

sebutan sanitasi merupakan salah satu tindakan yang dimaksud untuk pemeliharaan

kesehatan maupun pencegahan penyakit pada lingkungan fisik, sosial, ekonomi,

budaya dan sebagainya.(1)

Pengertian sanitasi menurut WHO adalah suatu usaha yang mengawasi

beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada manusia terutama

terhadap hal-hal yang mempengaruhi efek, merusak perkembangan fisik, kesehatan,

dan kelangsungan hidup.(2)

Sanitasi lingkungan pada hakekatnya adalah kondisi atau keadaan lingkungan

yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap status kesehatan yang

optimum juga. Ruang lingkup kesehatan lingkungan tersebut antara lain mencakup:

perumahan, pembuangan kotoran manusia (tinja), penyediaan air bersih,

pembuangan sampah, pembuangan air kotor (air limbah), rumah hewan ternak

(kandang) dan sebagainya.(3)

Di Indonesia sendiri masalah sanitasi terutama sanitasi lingkungan menjadi

salah satu masalah yang masih sulit untuk diatasi. Sebagai bukti dapat dilihat dari

jumlah masyarakat indonesia yan hidup dalam sanitasi yang buruk. Terdapat

Page 18: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

72.500.000 jiwa yang hidup dalam sanitasi yang buruk, dimana penyebaran

masyarakat dengan sanitasi yang buruk ini tersebar 18,2% di perkotaan dan 40% di

pedesaan. Kementrian kesehatan menjelaskan bahwa di Indonesia terdapat 266 kota

yang masih bermasalah dengan pengelolahan air limbah, 240 kota menghadapi

masalahpengelolaan sampah, serta 100 kota masih bermasalah dengan drainase.

Sedangkan kota yang bermasalah dengan ketiganya sebanyak 52 kota.(4)

Berdasarkan laporan dari PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa) Indonesia

menduduki peringkat kedua sebagai negara dengan sanitasi yang buruk. Dimana

terdapat data 63 juta penduduk Indonesia tidak memiliki toilet. Dari laporan ini

menunjukan bahwa sanitasi di Indonesia masih sangat rendah sekali di bandingkan

dengan negara-neagara berkembang lainnya.(5)

Dari permasalahan sanitasi ini lah maka di Indonesia banyak sekali penyakit-

penyakit yang disebabkan oleh sanitasi terutama sanitasi yang buruk. Penyakit

infeksi seperti diare, tifoid, penyakit kulit, penyakit kecacingan, dan lain-lain.(6)

Perkiraan kasus kesakitan pertahun di Indonesia akibat sanitasi buruk adalah

penyakit diare sebesar 72%, kecacingan 0,85%, scabies 23%, trakhoma 0,14%,

Hepatitis A 0,57%, Hepatitis E 0,02% dan malnutrisi 2,5%, sedangkan kasus

kematian akibat sanitasi buruk adalah diare sebesar 46%, kecacingan 0,1%, scabies

1,1%, Hepatitis A 1,4% dan Hepatitis E 0,04%. (7)

Pondok pesantren merupakan salah satu tempat pendidikan di Indonesia saat

ini berjumlah kurang lebih 40.000. Penyakit menular berbasis lingkungan dan

perilaku seperti penyakit kulit masih merupakan masalah kesehatan yang juga dapat

ditemukan di pondok pesantren. (8)

Page 19: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Pesantren adalah suatu tempat yang tersedia untuk para santri dalam

menerima pelajaran-pelajaran agama islam sekaligus tempat berkumpul dan tempat

tinggalnya. Selama ini yang berkembang di masyarakat adalah pondok pesantren

merupakan tempat kumuh, kondisi lingkungannya tidak sehat, dan pola kehidupan

yang ditunjukkan oleh santrinya seringkali kotor, lusuh dan sama seklai

ditinggalkan oleh para santri, yaitu kebiasaan tidur hingga lupa waktu dan pola

hidup kotor karena rasa malas untuk bersih-bersih. Santri pesantren gemar sekali

bertukar/pinjam-meminjam pakaian, handuk, sarung bahkan bantal, guling, dan

kasur kepada teman-temannya. Perilaku hidup bersih dan sehat terutama sanitasi

lingkungan di pondok pesantren pada umumnya kurang mendapatkan perhatian dari

santri. Faktanya, sebagian pesantren tumbuh dalam lingkungan yang kumuh, tempat

mandi dan WC yang kotor, lingkungan yang lembab, dan sanitasi yang buruk.

Ditambah lagi dengan perilaku tidak sehat, seperti menggantung pakaian di kamar,

tidak memperbolehkan santri putri untuk menjemur dibawah terik matahari, dan

saling bertukar pakai barang pribadi, seperti sisir dan handuk (Badri dalam Saiful

2010). Sehingga disinilah kunci akrabnya penyakit dengan dunia pesantren. Jika

para santri dan pengelolanya tidak sadar akan pentingnya menjaga sanitasi dan

hygiene, baik sanitasi lingkungan maupun personal hygiene, maka kondisi seperti

ini sangat memungkinkan terjadinya penularan penyakit skabies, kudis, DBD, diare,

ISPA.(9)

Beberapa penyakit yang akan ditemukan pada keadaan sanitasi lingkungan

yang kurang bersih dan kebersihan diri perorangan yang buruk, antara lain skabies,

malaria, demam berdarah dengue (DBD) (10),(11)

Page 20: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Penyakit kulit merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah

kesehatan masyarakat Indonesia. Menurut Direktur Jenderal Pelayanan Medik

Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2006 penyakit kulit dan jaringan

subkutan berdasarkan prevalensi 10 penyakit terbanyak pada masyarakat Indonesia

menduduki peringkat kedua setelah infeksi saluran pernapasan akut dengan jumlah

sebanyak 501.280 kasus (3,16%). Selain itu, menurut Departemen Kesehatan RI

prevalensi penyakit kulit seperti skabies di Indonesia sebesar 4,60-12,95% dan

skabies menduduki urutan ketiga dari 12 penyakit kulit tersering.(12)

Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes) Kementrian Kesehatan

2010 menunjukkan bahwa prevalensi penyakit kulit seperti dermatitis di Jawa Barat

cukup tinggi, yaitu sebesar 92,7%. Menurut Handoko, angka kejadian penyakit kulit

seperti skabies tertinggi di Jawa Barat dan terendah di Sumatera Utara.(13)

Pondok Pesantren aktif yang berada dalam wilayah kerja Puskesmas

langensari 1, yaitu Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota

Banjar merupakan salah satu pesantren terbesar yang berada dalam wilayah kerja

Puskesmas Langensari 1. Pos kesehatan Pesantren (Poskestren) merupakan salah

satu program promosi kesehatan yang diadakan di Pondok Pesantren, namun

program tersebut tidak berjalan sesuai yang diharapkan karena kurangnya sumber

daya manusia/kader yang melanjutkan kegiatan poskestren, suatu perilaku sadar

akan pentingnya sanitasi yang sangat mendukung kesehatan jasmani sehingga

masalah kesehatan santri yang diakibatkan sanitasi lingkungan yang meningkat.

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya mengenai gambaran personal hygiene

santri di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo tahun 2014

Page 21: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

didapatkan bahwa personal hygiene masih menjadi masalah dimana 67,1% pasien

dari pondok pesantren Al-Azhar datang dengan kasus gangguan pada kulit yang

tidak terklasifikasi dan 32,9% dengan kasus skabies dan gambaran personal hygiene

dalam kategori buruk.(14) Bedasarkan data dari Balai Pengobatan Umum Puskesmas

Langensari 1 didapatkan bahwa angka kejadian penyakit kulit di Pondok Pesantren

masih mengalami peningkatan. Pada tahun 2014 jumlah pasien dari Pondok

Pesantren Al-Azhar citangkolo sebanyak 155 orang. Dari 155 santri yang

berobat 40 orang menderita penyakit kulit dengan persentase 25%, lalu pada

tahun 2015 jumlah pasien dari Pondok Pesantren Al- Azhar citangkolo sebanyak

194 orang dimana santri yang mengalami penyakit kulit adalah 59 orang dengan

persentase 30%. Oleh karena itu, dilakukan penelitian mengenai gambaran

kualitas sanitasi dasar di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo

Desa Kujangsari Kota Banjar.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran kualitas sanitasi dasar di Pondok Pesantren Miftahul

Huda Al-Azhar Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar Tahun 2016?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui gambaran kualitas sanitasi dasar di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al- Azhar Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar Tahun 2016.

Page 22: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui gambaran fasilitas sanitasi berupa air bersih di Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar

Tahun 2016.

b. Untuk mengetahui gambaran fasilitas sanitasi berupa tempat wudhu bersih di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Desa Kujangsari

Kota Banjar Tahun 2016.

c. Untuk mengetahui gambaran fasilitas sanitasi berupa sarana pembuangan air

limbah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Desa

Kujangsari Kota Banjar Tahun 2016.

d. Untuk mengetahui gambaran fasilitas sanitasi berupa toilet/kamar

mandi/urinoir di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo

Desa Kujangsari Kota Banjar Tahun 2016.

e. Untuk mengetahui gambaran fasilitas sanitasi berupa sarana pembuangan

sampah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Desa

Kujangsari Kota Banjar Tahun 2016.

f. Untuk mengetahui gambaran fasilitas sanitasi berupa ruang makan di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Desa Kujangsari

Kota Banjar Tahun 2016.

g. Untuk mengetahui gambaran fasilitas sanitasi berupa dapur di Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar

Tahun 2016.

Page 23: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

h. Untuk mengetahui gambaran fasilitas sanitasi berupa bebas jentik nyamuk di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Desa Kujangsari

Kota Banjar Tahun 2016.

D. Manfaat Penelitian

1. Dinas Kesehatan Kota Banjar

Memberikan informasi gambaran ketersediaan sanitasi dasar di Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar

terkait peningkatan kejadian penyakit kulit menular di Pondok Pesantren.

2. Puskesmas Langensari 1 Kota Banjar

a. Mendapatkan data tambahan mengenai sanitasi dasar di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar.

b. Memberikan masukan bagi Puskesmas Langensari 1 mengenai upaya untuk

meningkatkan sanitasi dasar di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar.

3. Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar.

Memberikan masukan bagi instansi Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo Kota Banjar mengenai upaya untuk meningkatkan sanitasi

dasar.

Page 24: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

4. Peneliti

Menambah wawasan ilmu pengetahuan kesehatan khususnya mengenai

sanitasi lingkungan dan dampaknya.

Page 25: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP

A. Sanitasi

1. Definisi sanitasi

Menurut WHO sanitasi adalah suatu usaha yang mengawasi beberapa

faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada manusia terutama terhadap hal-

hal yang mempengaruhi efek, merusak perkembangan fisik, kesehatan, dan

kelangsungan hidup.(2)

Sanitasi dasar adalah sanitasi minimum yang diperlukan untuk

menyediakan lingkungan sehat yang memenuhi syarat kesehatan yang

menitikberatkan pada pengawasan berbagai faktor lingkungan yang

mempengaruhi derajat kesehatan manusia. (15)

2. Upaya Sanitasi Dasar

Upaya sanitasi dasar meliputi penyediaan air bersih, pembuangan

kotoran manusia (jamban), pengelolaan sampah dan saluran pembuangan air

limbah.(15)

a. Penyediaan Air Bersih

Air merupakan salah satu bahan pokok yang mutlak dibutuhkan

oleh manusia sepanjang masa. Air mempunyai hubungan yang erat

25

Page 26: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

dengan kesehatan. Apabila tidak diperhatikan maka air yang

dipergunakan masyarakat dapat mengganggu kesehatan manusia. untuk

mendapatkan air yang baik, sesuai dengan standar tertentu, saat ini

menjadi barang yang mahal karena air sudah banyak tercemar oleh

bermacam-macam limbah dari hasil kegiatan manusia, baik limbah dari

kegiatan industri dan kegiatan lainnya.(16)

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

416/MenKes/Per/IX/1990, yang dimaksud air bersih adalah air bersih

yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi

syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air bersih

merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk memenuhi standar

kehidupan manusia secara sehat. ketersediaan air yang terjangkau dan

berkelanjutan menjadi bagian terpenting bagi setiap individu baik yang

tinggal di perkotaan maupun di perdesaan.(17)

Sarana sanitasi air adalah bangunan beserta peralatan dan

perlengkapannya yang menghasilkan, menyediakan dan membagi-

bagikan air bersih untuk masyarakat. Jenis sarana air bersih ada beberapa

macam yaitu PAM, sumur gali, sumur pompa tangan dangkal dan sumur

pompa tangan dalam , tempat penampungan air hujan, penampungan

mata air, dan perpipaan.

Sirkulasi air, pemanfaatan air, serta sifat-sifat air memungkinkan

terjadinya pengaruh air terhadap kesehatan. Secara khusus, pengaruh air

terhadap kesehatan dapat bersifat langsung maupun tidak langsung.(18)

26

Page 27: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

1) Manfaat Air

Pemanfaatan air untuk berbagai keperluan adalah

a) Untuk keperluan air minum.

b) Untuk kebutuhan rumah tangga I (cuci pakaian, cuci alat dapur,

dan lain-lain).

c) Untuk kebutuhan rumah tangga II (gelontor, siram-siram

halaman)

d) Untuk konservasi sumber baku PAM.

e) Taman Rekreasi (tempat-tempat pemandian, tempat cuci

tangan).

f) Pusat perbelanjaan (khususnya untuk kebutuhan yang dikaitkan

dengan proses kegiatan bahan-bahan/ minuman, WC dan lain-

lain).

g) Perindustrian I (untuk bahan baku yang langsung dikaitkan

dalam proses membuat makanan, minuman seperti the botol,

coca cola, perusahaan roti dan lain-lain).

h) Pertanian/ irigasi

i) Perikanan.

2) Syarat Air Bersih

Pemenuhan kebutuhan akan air bersih haruslah memenuhi

dua syarat yaitu kuantitas dan kualitas.(17)

a) Syarat Kuantitatif

27

Page 28: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Syarat kuantitatif adalah jumlah air yang dibutuhkan setiap

hari tergantung kepada aktifitas dan tingkat kebutuhan. Makin

banyak aktifitas yang dilakukan maka kebutuhan air akan

semakin besar.

Secara kuantitas di Indonesia diperkirakan dibutuhkan air

sebanyak 138,5 liter/orang/hari dengan perincian yaitu untuk

mandi, cuci kakus 12 liter, minum 2 liter, cuci pakaian 10,7 liter,

kebersihan rumah 31,4 liter, taman 11,8 liter, cuci kendaraan

21,8 liter, wudhu 16,2 liter, lain-lain 33,3 liter.(19)

b) Syarat Kualitatif

Syarat kualitas meliputi parameter fisik, kimia,

radioaktivitas, dan mikrobiologis yang memenuhi syarat

kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan

Kualitas Air.(18)

a) Parameter Fisik

Air yang memenuhi persyaratan fisik adalah air yang

tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, tidak keruh atau

jernih, dan dengan suhu sebaiknya di bawah suhu udara

sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa nyaman, dan

jumlah zat padat terlarut (TDS) yang rendah.

1) Bau

28

Page 29: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Air yang berbau selain tidak estetis juga tidak akan

disukai oleh masyarakat. Bau air dapat memberi

petunjuk akan kualitas air.

2) Rasa

Air yang bersih biasanya tidak memberi rasa/tawar.

Air yang tidak tawar dapat menunjukkan kehadiran

berbagai zat yang dapat membahayakan kesehatan.

3) Warna

Air sebaiknya tidak berwarna untuk alasan estetis

dan untuk mencegah keracunan dari berbagai zat kimia

maupun mikroorganisme yang berwarna. Warna dapat

disebabkan adanya tannin dan asam humat yang

terdapat secara alamiah di air rawa, berwarna kuning

muda, menyerupai urin, oleh karenanya orang tidak mau

menggunakannya.

Selain itu, zat organik ini bila terkena khlor dapat

membentuk senyawa-senyawa khloroform yang

beracun. Warnapun dapat berasal dari buangan industri.

4) Kekeruhan

Kekeruhan air disebabkan oleh zat padat yang

tersuspensi, baik yang bersifat anorganik maupun yang

organik. Zat anorganik biasanya berasal dari lapukan

batuan dan logam, sedangkan yang organik dapat

29

Page 30: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

berasal dari lapukan tanaman atau hewan. Buangan

industri dapat juga merupakan sumber kekeruhan.

5) Suhu

Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama

agar tidak terjadi pelarutan zat kimia yang ada pada

saluran/pipa yang dapat membahayakan kesehatan,

menghambat reaksi-reaksi biokimia di dalam

saluran/pipa, mikroorganisme pathogen tidak mudah

berkembang biak, dan bila diminum air dapat

menghilangkan dahaga.

6) Jumlah Zat Padat Terlarut

Jumlah zat padat terlarut (TDS) biasanya terdiri

atas zat organik, garam anorganik, dan gas terlarut. Bila

TDS bertambah maka kesadahan akan naik pula.

Selanjutnya efek TDS ataupun kesadahan terhadap

kesehatan tergantung pada spesies kimia penyebab

masalah tersebut.

b) Parameter Mikrobiologis

Sumber-sumber air di alam pada umumnya

mengandung bakteri. Jumlah dan jenis bakteri berbeda

sesuai dengan tempat dan kondisi yang mempengaruhinya.

Oleh karena itu air yang digunakan untuk keperluan sehari-

hari harus bebas dari bakteri pathogen.

30

Page 31: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Bakteri golongan coli tidak merupakan bakteri

golongan pathogen, namum bakteri ini merupakan indikator

dari pencemaran air oleh bakteri pathogen.

c) Parameter Radioaktifitas

Dari segi parameter radioaktivitas, apapun bentuk

radioaktivitas efeknya adalah sama, yakni menimbulkan

kerusakan pada sel yang terpapar. Kerusakan dapat berupa

kematian dan perubahan komposisi genetik. Kematian sel

dapat diganti kembali apabila sel dapat beregenerasi dan

apabila tidak seluruh sel mati. Perubahan genetis dapat

menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker dan mutasi.

d) Parameter Kimia

Dari segi parameter kimia, air yang baik adalah air

yang tidak tercemar secara berlebihan oleh zat-zat kimia

yang berbahaya bagi kesehatan antara lain air raksa (Hg),

alumunium (Al), Arsen (As), barium (Ba), besi (Fe),

Flourida (F), Kalsium (Ca), derajat keasaman (pH), dan zat

kimia lainnya.

Air sebaiknya tidak asam dan tidak basa (Netral) untuk

mencegah terjadinya pelarutan logam berat dan korosi

jaringan distribusi air. pH yang dianjurkan untuk air bersih

adalah 6,5 – 9.

3) Pengaruh air bagi Kesehatan

31

Page 32: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Air dalam keadaan manusia, selain memberikan manfaat yang

menguntungkan dapat juga memberikan pengaruh buruk terhadap

kesehatan. air yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan

merupakan media penularan penyakit karena air merupakan salah

satu media dari berbagai macam penularan, terutama penyakit

perut(18)

Penyakit yang dapat ditularkan melalui air(20) :

a) Water Borne Disease

Water Borne Disease Adalah penyakit yang di tularkan

langsung melalui air minum, dimana air minum tersebut

mengandung kuman pathogen dan terminum oleh manusia

maka dapat menimbulkan penyakit. Penyakit- penyakit tersebut

antara lain adalah penyakit cholera, Thypoid, Hepatitis

infektiosa, Dysentri dan Gastroentritis.

b) Water Washed Disease

Water Washed Disease Adalah penyakit yang disebabkan

oleh kurangnya air untuk pemeliharaan hygiene perseorangan

dan air bagi kebersihan alat-alat terutama alat dapur dan alat

makan. Dengan terjaminnya kebersihan oleh tersedianya air

yang cukup maka penularan penyakit-penyakit tertentu pada

manusia dapat dikurangi. Penyakit ini sangat dipengaruhi oleh

cara penularan, diantaranya adalah penyakit infeksi saluran

32

Page 33: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

pencernaan. Salah satu penyakit infeksi saluran pencernaan

adalah diare, penularannya bersifat fecal-oral.

c) Water Based Disease

Water Based Disease Adalah penyakit yang ditularkan

oleh bibit penyakit yang sebagian besar siklus hidupnya di air

seperti Schistosomiasis. Larva schistoma hidup di dalam keong

air. Setelah waktunya larva ini akan mengubah bentuk menjadi

carcaria dan menembus kulit (kaki) manusia yang berada di

dalam air tersebut.

d) Water Related Insect Vectors

Water Related Insect Vectors Adalah penyakit yang di

tularkan melalui vektor yang hidupnya tergantung pada air

misalnya malaria, demam berdarah, filariasis, yellow fever dan

sebagainya.

b. Pembuangan Kotoran Manusia (Jamban)

Kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai

lagi oleh tubuh dan yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Zat-zat

yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh ini berbentuk tinja (faces), air

seni (urine) dan CO2 sebagai hasil dari proses pernafasan. Pembuangan

Kotoran manusia dalam ilmu kesehatan lingkungan dimaksudkan hanya

tempat pembuangan tinja dan urine, pada umumnya disebut latrine,

jamban atau kakus.(21)

33

Page 34: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Penyediaan sarana jamban merupakan bagian dari usaha sanitasi

yang cukup penting peranannya. Ditinjau dari sudut kesehatan

lingkungan pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat

mencemari lingkungan terutama tanah dan sumber air. Beberapa penyakit

yang dapat disebarkan oleh tinja manusia antara lain ; thypus, disentri,

kolera, bermacam-macam cacing (gelang, kremi, tambang dan pita),

schistosomiasis dan sebagainya. (21)

Untuk mencegah kontaminasi tinja terhadap lingkungan maka

pembuangan kotoran manusia harus dikelola dengan baik. Pembuangan

kotoran harus disuatu tempat tertentu atau jamban yang sehat. Suatu

jamban tersebut sehat jika memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai

berikut :

1) Tidak mengotori permukaan tanah di sekeliling jamban.

2) Tidak mengotori air permukaan disekitarnya.

3) Tidak mengotori air tanah disekitarnya.

4) Tidak dapat terjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa dan

binatang lainnya.

5) Tidak menimbulkan bau.

6) Mudah digunakan dan dipelihara

7) Desainnya sederhana

8) Murah

34

Page 35: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

c. Pembuangan Air Limbah(15)

Air limbah atau air kotoran adalah air yang tidak bersih dan

mengandung berbagai zat yang bersifat membahayakan kehidupan manusia

atau hewan dan lazimnya muncul karena hasil perbuatan manusia termasuk

industrialisasi.

Dalam kehidupan sehari-hari pengelolaan air limbah dilakukan dengan

cara menyalurkan air limbah tersebut jauh dari tempat tinggal tanpa diolah

sebelumnya. Air buangan yang dibuang tidak saniter dapat menjadi media

perkembangbiakan mikroorganisme pathogen, larva nyamuk ataupun

serangga yang dapat menjadi media transmisi penyakit.

1) Sarana pembuangan limbah

Sarana pembuangan air limbah yang sehat harus memenuhi

persyaratan teknis sebagai berikut: (22)

a) Tidak mencemari sumber air bersih.

b) Tidak menimbulkan genangan air yang menjadi sarang

serangga/nyamuk.

c) Tidak menimbulkan bau.

d) Tidak menimbulkan becek, kelembaban dan pandangan yang tidak

menyenangkan

2) Dampak dari Pencemaran Limbah

Pengelolaan air buangan yang tidak baik akan berakibat buruk terhadap

lingkungan dan kesehatan masyarakat. Beberapa akibatnya yaitu(20):

35

Page 36: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

a) Akibat Terhadap Lingkungan

Air buangan limbah dapat menjadi sumber pengotoran,

sehingga bila tidak dikelola dengan baik akan dapat menimbulkan

pencemaran terhadap air permukaan, tanah atau lingkungan hidup

dan terkadang dapat dapat menimbulkan bau serta pemandangan

yang tidak menyenangkan.

b) Akibat Terhadap Kesehatan Masyarakat

Lingkungan yang tidak sehat akibat tercemar air buangan dapat

menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat. Air buangan

dapat menjadi media tempat berkembangbiaknya mikroorganisme

pathogen, larva nyamuk ataupun serangga lainnya dan juga dapat

menjadi media transmisi penyakit seperti cholera, thypus dan lainnya.

d. Pengelolaan Sampah

Para ahli kesehatan masyarakat menyebutkan sampah adalah sesuatu

yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi ataupun sesuatu yang

dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan

sendirinya.(21)

Pengelolaan sampah adalah meliputi penyimpanan, pengumpulan dan

pemusnahan sampah yang dilakukan sedemikian rupa sehingga sampah tidak

mengganggu kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup.(21)

1) Penyimpanan sampah

36

Page 37: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Penyimpanan sampah adalah tempat sampah sementara sebelum

sampah tersebut dikumpulkan, untuk kemudian diangkut serta dibuang

(dimusnakan) dan untuk itu perlu disediakan tempat yang berbeda untuk

macam dan jenis sampah tertentu.maksud dari pemisahan dan

penyimpanan disini ialah untuk memudahkan pemusnahannya.

Syarat-syarat tempat sampah antara lain :

a) Konstruksinya kuat agar tidak mudah bocor, untuk mencegah

berseraknya sampah.

b) Mempunyai tutup,mudah dibuka, dikosongkan isinya serta

dibersihkan, sangat dianjurkan agar tutup sampah ini dapat dibuka

atau ditutup tanpa mengotori tangan.

c) Ukuran tempat sampah sedemikian rupa, sehingga mudah diangkut

oleh satu orang.

2) Pengumpulan Sampah

Pengumpulan sampah menjadi tanggung jawab dari masing-

masing rumah tangga atau institusi yang menghasilkan sampah. oleh

sebab itu setiap rumah tangga atau institusi harus mengadakan tempat

khusus untuk mengumpulkan sampah, kemudian dari masing-masing

tempat pengumpulan sampah tersebut harus diangkut ke Tempat

Penampungan Sementara (TPS) dan selanjutnya ke Tempat

Penampungan Akhir (TPA).

Mekanisme sistem atau cara pengangkutannya untuk daerah

perkotaan adalah tanggung jawab pemerintah daerah setempat, yang

37

Page 38: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

didukung oleh partisipan masyarakat produksi sampah, khusunya dalam

hal pendanaan. Sedangkan untuk daerah perdesaan pada umumnya

sampah dapat dikelola oleh masing-masing keluarga tanpa memerlukan

TPS maupun TPA. Sampahnya umumnya dibakar atau dijadikan pupuk.

3) Pemusnahan Sampah

Pemusnahan atau pengelolaan sampah dapat dilakukan melalui

berbagai cara, antara lain :

a) Ditanam (landfill) yaitu pemusnahan sampah dengan membuat

lubang diatas tanah kemudian sampah dimasukan dan ditimbun

dengan sampah.

b) Dibakar (incenarator) yaitu memusnahkan sampah dengan jalan

membakar didalam tengku pembakaran.

c) Dijadikan pupuk (composting) yaitu pengelolaan sampah

menjadikan pupuk, khususnya untuk sampah organik daun-daunan,

sisa makanan dan sampah lain yang dapat membusuk.

Pengelolaan sampah yang kurang baik akan memberikan pengaruh

negative terhadap masyarakat dan lingkungan. Adapun pengaruh-

pengaruh tersebut antara lain: (20)

a. Terhadap Kesehatan

Pengelolaan sampah yang tidak baik akan menyediakan tempat

yang baik bagi vektor-vektor penyakit yaitu serangga dan binatang-

binatang pengerat untuk mencari makan dan berkembang biak dengan

cepat sehingga dapat menimbulkan penyakit.

38

Page 39: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

b. Terhadap Lingkungan

1) Dapat menggangu estetika serta kesegaran udara lingkungan

masyarakat akibat gas-gas tertentu yang dihasilkan dari proses

pembusukan sampah oleh mikroorganisme.

2) Debu-debu yang berterbangan dapat menggangu mata serta

pernafasan.

3) Bila terjadi proses pembakaran dari sampah maka asapnya

dapat menggangu pernafasan, penglihatan dan penurunan

kualitas udara karena ada asap di udara.

4) Pembuangan sampah ke saluran-saluran air akan menyebabkan

estetika yang terganggu, memyebabkan pendangkalan saluran

serta mengurangi kemampuan daya aliran saluran.

5) Dapat menyebabkan banjir apabila sampah dibuang ke saluran

yang daya serap alirannya sudah menurun.

6) Pembuangan sampah ke selokan atau badan air akan

menyebabkan terjadinya pengotoran badan air.

Sampah padat dapat dibagi menjadi berbagai jenis, yaitu :

1) Berdasarkan zat kimia yang terkandung di dalamnya, sampah

dibagi menjadi :

a) Sampah an-organik adalah sampah yang umumnya tidak

dapat membusuk, misalnya logam/besi, pecahan gelas,

plastik dan sebagainya.

39

Page 40: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

b) Sampah organik adalah sampah yang umumnya dapat

membusuk, misalnya sisa-sisa makanan, daun-daunan, buah-

buahan dan sebagainya.

2) Berdasarkan dapat tidaknya dibakar

a) Sampah yang mudah terbakar, misalnya kertas, karet, kayu,

plastik, kain bekas dan sebagainya.

b) Sampah yang tidak dapat terbakar, misalnya kaleng-kaleng

bekas, besi/logam bekas, pecahan gelas, kaca dan

sebagainya.

e. Pencahayaan

Pencahayaan Cahaya yang cukup kuat untuk penerangan di dalam

rumah merupakan kebutuhan manusia. Penerangan ini dapat diperoleh

dengan pengaturan cahaya alami dan cahaya buatan. Yang perlu

diperhatikan, pencahayaan jangan sampai menimbulkan kesilauan. a)

Pencahayaan alamiah Penerangan alami diperoleh dengan masuknya sinar

matahari ke dalam ruangan melalui jendela, celah maupun bagian lain dari

rumah yang terbuka, selain untuk penerangan, sinar ini juga mengurangi

kelembaban ruangan, mengusir nyamuk atau serangga lainnya dan

membunuh kuman penyebab penyakit tertentu. Suatu cara sederhana menilai

baik tidaknya penerangan alam yang terdapat dalam sebuah rumah adalah:

baik, bila jelas membaca dengan huruf kecil, cukup; bila samar-samar bila

membaca huruf kecil, kurang; bila hanya huruf besar yang terbaca, buruk;

40

Page 41: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

bila sukar membaca huruf besar. b) Pencahayaan buatan Penerangan dengan

menggunakan sumber cahaya buatan, seperti lampu minyak tanah, listrik dan

sebagainya.(23)

f. Ventilasi

Ventilasi ialah proses penyediaan udara segar ke dalam suatu ruangan

dan pengeluaran udara kotor suatu ruangan baik alamiah maupun secara

buatan. Ventilasi harus lancar diperlukan untuk menghindari pengaruh buruk

yang dapat merugikan kesehatan. Ventilasi yang baik dalam ruangan harus

mempunyai syarat-syarat, diantaranya :

1) Luas lubang ventilasi tetap, minimum 5% dari luas lantai ruangan.

Sedangkan luas lubang ventilasi insidentil (dapat dibuka dan ditutup)

minimum 5%. Jumlah keduanya menjadi 10% kali luas lantai ruangan.

2) Udara yang masuk harus udara bersih, tidak dicemari oleh asap

kendaraan, dari pabrik, sampah, debu dan lainnya.

3) Aliran udara diusahakan Cross Ventilation dengan menempatkan dua

lubang jendela berhadapan antara dua dinding ruangan sehingga proses

aliran udara lebih lancar.

g. Ruangan Sehat

Adapun aspek komponen rumah yang memenuhi syarat ruangan sehat adalah

:

41

Page 42: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

1) Langit-langit Adapun persayaratan untuk langit-langit yang baik adalah

dapat menahan debu dan kotoran lain yang jatuh dari atap, harus

menutup rata kerangka atap serta mudah dibersihkan.

2) Dinding Dinding harus tegak lurus agar dapat memikul berat dinding

sendiri, beban tekanan angin dan bila sebagai dinding pemikul harus

dapat memikul beban diatasnya, dinding harus terpisah dari pondasi oleh

13 lapisan kedap air agar air tanah tidak meresap naik sehingga dinding

terhindar dari basah, lembab dan tampak bersih tidak berlumut.

3) Lantai Lantai harus kuat untuk menahan beban diatasnya, tidak licin,

stabil waktu dipijak, permukaan lantai mudah dibersihkan. Lantai tanah

sebaiknya tidak digunakan lagi, sebab bila musim hujan akan lembab

sehingga dapat menimbulkan gangguan/penyakit terhadap penghuninya.

Karena itu perlu dilapisi dengan lapisan yang kedap air seperti disemen,

dipasang tegel, keramik. Untuk mencegah masuknya air ke dalam rumah,

sebaiknya lantai ditinggikan ± 20 cm dari permukaan tanah.(24)

4) Pembagian ruangan / tata ruang Setiap rumah harus mempunyai bagian

ruangan yang sesuai dengan fungsinya. Adapun syarat pembagian

ruangan yang baik adalah :

a) Ruang untuk istirahat / tidur Adanya pemisah yang baik antara

ruangan kamar tidur orang tua dengan kamar tidur anak, terutama

anak usia dewasa. Tersedianya jumlah kamar yang cukup dengan

luas ruangan sekurangnya 8 m2 dan dianjurkan tidak untuk lebih dari

42

Page 43: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

2 orang agar dapat memenuhi kebutuhan penghuninya untuk

melakukan kegiatan.

b) Ruang dapur Dapur harus mempunyai ruangan tersendiri, karena

asap dari hasil pembakaran dapat membawa dampak negatif terhadap

kesehatan. Ruang dapur harus memiliki ventilasi yang baik agar

udara/asap dari dapur dapat teralirkan keluar.

c) Kamar mandi dan jamban keluarga Setiap kamar mandi dan jamban

paling sedikit memiliki satu lubang ventilasi untuk berhubungan

dengan udara luar.

3. Penyakit yang berhubungan dengan sanitasi buruk.

a. Berdasarkan Agen penyakit1) Bakteri

a) Kolera adalah penyakit diare akut yang disebabkan oleh infeksi

usus karena bakteri vibrio cholera.

b) Demam Tifoid (Typhoid Fever) adalah penyakit yang disebabkan

oleh bakteri Salmonella Typhi, ditandai dengan demam insidius

yang berlangsung lama dan kambuhan.

c) Diare adalah suatu kondisi kesehatan yang disebabkan oleh infeksi

mikroorganisme termasuk bakteri, virus dan parasit lainnya

seperti jamur, cacing dan protozoa. Bakteri penyebab diare yang

sering menyerang adalah bakteri Entero Pathogenic Escherichia

Coli (EPEC).

d) Disenteri adalah diare berdarah yang disebabkan oleh shigella.

43

Page 44: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

2) Virus

a) Hepatitis A adalah penyakit yang ditandai dengan demam,

malaise, anoreksia, nausea dan gangguan abdominal serta diikuti

munculnya ikterik beberapa hari. Penyakit ini disebabkan oleh

virus Hepatitis A kelompok Hepatovirus famili picornaviridae.

b) Hepatitis E adalah penyakit yang secara gejala klinis mirip

Hepatitis A, yang disebabkan oleh virus Hepatitis E famili

Caliciviridae.

c) Gastroenteritis adalah penyakit yang ditandai dengan

demam,muntah dan berak cair, disebabkan oleh Rotavirus dan

sering menyerang anak – anak.

3) Parasit

a) Cacing

i. Ascariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh Ascaris

lumbricoides dengan sedikit gejala bahkan tanpa gejala sama

sekali. Cacing yang keluar bersama kotoran adalah sebagai

tanda awal adanya infeksi.

ii. Hookworms atau penyakit cacing tambang adalah infeksi

parasit kronis yang muncul dengan berbagai gejala, gejala

terbanyak adalah anemia. Penyakit ini disebabkan oleh

Necator americanus atau Ancylostoma duodenale.

iii. Schistosomiasis adalah infeksi oleh cacing trematoda yang

hidup pada pembuluh darah vena. Penyebab penyakit adalah

44

Page 45: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Schistisoma mansoni.

b) Protozoa

Giardiasis adalah infeksi protozoa pada usus halus

bagian atas, yang disebabkan oleh Giardia intestinalis.

c) Jenis lain

i. Scabies adalah parasit pada kulit yang disebabkan oleh

Sarcoptes scabiei sejenis kutu.

ii. Trachoma adalah Conjuncivitis yang disebabkan oleh infeksi

Chlamydia trachomatis, yang disebarkan oleh Musca sorbens

sejenis lalat.(25)

b. Berdasarkan rantai penularan

1) Waterborne Disease adalah penyakit yang penularannya melalui air

yang terkontaminasi oleh pathogen dari penderita atau karier.

Contoh penyakit diare, disenteri, kolera, hepatitis dan demam

typhoid.

2) Water-washed Disease adalah penyakit yang ditularkan melalui

kontak dari orang ke orang karena kurangnya kebersihan diri dan

pencemaran air. Contoh penyakit skabies dan trakhoma.

3) Water-based adalah penyakit yang ditularkan melalui air sebagai

perantara host. Contoh penyakit Shistosomiasis.

4) Water-related insect vector adalah penyakit yang ditularkan oleh

serangga yang hidup di air atau dekat air. Contoh penyakit Dengue,

malaria, Trypanosoma.(26)

45

Page 46: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

B. Pondok Pesantren

Menurut asal katanya pesantren berasal dari kata ”santri” yang mendapat

imbuhan awalan ”pe” dan akhiran ”an” yang menunjukkan tempat, maka artinya

adalah tempat para santri. Terkadang pula pesantren dianggap sebagai gabungan dari

kata ”santri” (manusia baik) dengan suku kata ”tra” (suka menolong) sehingga kata

pesantren dapat diartikan tempat pendidikan manusia baik-baik.(27)

Pesantren juga dikenal dengan tambahan istilah pondok yang dalam arti kata

bahasa Indonesia mempunyai arti kamar, gubug, rumah kecil dengan menekankan

kesederhanaan bangunan atau pondok juga berasal dari bahasa Arab ”Fundũq” yang

berarti ruang tidur, wisma, hotel sederhana, atau mengandung arti tempat tinggal

yang terbuat dari bambu.(27)

Pesantren atau lebih dikenal dengan istilah pondok pesantren dapat diartikan

sebagai tempat atau komplek para santri untuk belajar atau mengaji ilmu

pengetahuan agama kepada kiai atau guru ngaji, biasanya komplek itu berbentuk

asrama atau kamar-kamar kecil dengan bangunan apa adanya yang menunjukkan

kesederhanaannya.

ELEMEN-ELEMEN PONDOK PESANTREN

46

Page 47: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Dhofier mengungkapkan, lembaga pendidikan pesantren memiliki

beberapa elemen dasar yang merupakan ciri khas dari pesantren itu sendiri, elemen

itu adalah(28) :

1. Pondok atau asrama

2. Tempat belajar mengajar, biasanya berupa Masjid dan bisa berbentuk lain.

3. Santri

4. Pengajaran kitab-kitab agama, bentuknya adalah kitab-kitab yang berbahasa

arab dan klasik atau lebih dikenal dengan istilah kitab kuning

5. Kiai dan ustadz.

47

Page 48: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

C. Kerangka Konsep

Berdasarkan tujuan penelitian maka kerangka konsep dari penelitian ini

yaitu:

Skema 2.1 Kerangka Konsep

48

Formulir Penilaian Hygiene Sanitasi Pondok

Pesantren Dinas Kesehatan Kota Banjar

Fasilitas sanitasi

1. Air bersih 2. Tempat wudhu 3. Sarana pembuangan air

limbah 4. Toilet/kamar mandi/

urinoir5. Sarana pembuangan

sampah 6. Ruang makan 7. Dapur 8. Bebas jentik nyamuk

Page 49: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif kualitatif dengan

metode cross sectional, yaitu suatu subjek penelitian hanya diobservasikan sekali

saja dan pengukuran dilakukan pada suatu saat saja tanpa menindaklanjut terhadap

pengukuran yang dilakukan. (29) Metode deskriptif adalah suatu metode dalam

meneliti status sekelompuk manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem

pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian

deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisa secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

antarfenomena yang diselidiki.(30)

Menurut Bodgan dan Taylor dalam Moleong, metodologi kualitatif sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisa dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pertimbangan waktu, tenaga

dan biaya mendasari bentuk riset terpancang atau tunggal, artinya pengumpulan data

sudah diarahkan sesuai dengan tujuan dan panduan pertanyaan di dalamnya sudah

dibatasi lebih dulu aspek-aspek yang dipilihnya. Bentuk penelitian ini akan mampu

menangkap berbagai informasi kualitatif tentang bagaimana penerapan ketersediaan

sanitasi dasar di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Alzhar Citagkolo Desa

49

Page 50: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Kujangsari secara mendalam berupa ucapan, tulisan dan perilaku yang diamati dari

orang-orang yang menjadi sasaran penelitian.(30)

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Pondok Pesantren Al-Azhar Citangkolo Desa

Kujangsari Kota Banjar wilayah kerja Puskesmas Langensari 1 pada bulan Maret –

16 April 2016.

C. Sumber Informasi

Penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley

dinamakan social situation atau obyek penelitian.(31) Pertimbangan penelitian

sampel bukan berdasarkan aspek keterwakilan populasi dalam sampel.

Pertimbangannya lebih pada kemampuan sampel (informan) untuk memasok

informasi selengkap mungkin. Penentuan sampel penelitian tidak secara random.

Oleh karena itu sampel ditentukan secara purposive (sengaja) menurut kriteria

tertentu. Ukuran sampel tidak menjadi persoalan, namun yang terpenting adalah

kelengkapan data. Prinsip dalam penentuan sampel penelitian ini yaitu kesesuaian

(approriteness) dan kecukupan (adequacy). Jadi tidak ada proses pengambilan

sampel dari populasi tertentu. Peneliti menggunakan istilah informan untuk

menyebut sampel dalam penelitian ini sebagai orang yang menjadi sumber

informasi. Adapun kriteria yang peneliti tetapkan untuk pemilihan informan dalam

penelitian ini disesuaikan dengan komponen ketersediaan sanitasi dasar yaitu ketua

sarana dan prasarana yang betugas mengkoordinasi sistim sarana dan prasarana di

50

Page 51: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Pondok Pesantren ditambah informan tambahan yang merupakan anggota bidang

sarana dan prasarana Pondok Pesantren dan santri sebagai pengguna fasilitas di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar. Secara garis besar yang menjadi

informan penelitian adalah :

1 ketua umum Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren

2 Anggota Sarana dan Prasarana Pondon Pesantren

2 Santri di Pondok Pesantren

D. Instrumen dan Cara Penelitian

1. Instrumen Penelitian

a. Pendoman Wawancara

Pendoman wawancara digunakan untuk memandu pewawancara agar

mendapatkan informasi yang lengkap dan sesuai tujuan penelitian. Peneliti

membuat pedoman wawancara dengan mengacu pada pedoman penilaian

sanitasi dasar yang dibuat oleh Dinas Kesehatan Kota Banjar.

b. Alat Perekam Suara

Alat perekam suara digunakan untuk merekam pembicaraan saat

wawancara mendalam. Tujuannya agar tidak ada informasi yang tertinggal

pada saat peneliti melakukan transkrip wawancara. File hasil rekaman suara

berupa file berformat MP3.

2. Cara Pengambilan Data

Informasi atau data dalam penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Kata-

kata atau tindakan orang-orang yang diamati dan diwawancarai merupakan

51

Page 52: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

sumber data utama. Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis atau

melalui perekaman suara, video maupun pengambilan gambar.(30) Sumber data

dalam penelitian ini, sebagai berikut :

a. Data Primer

Data ini diperoleh dari hasil observasi (pengamatan), dokumentasi

dan wawancara mendalam yang dilakukan terhadap informan baik

informan utama/kunci maupun informan pendukung, mengenai berbagai

hal yang berkaitan dengan ketersediaan sanitasi dasar di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Alzhar Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar.

Pengambilan data primer dilakukan dengan wawancara mendalam

(indepth interview). Sebelum wawancara berlangsung, informan mengisi

lembar persediaan untuk diwawancarai. Informan yang bersedia

diwawancara diberikan pertanyaan yang telah disusun dalam pedoman

wawancara dan proses wawancara direkam dengan alat perekam suara.

Wawancara dilakukan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar. Wawancara dilakukan sekitar 20

menit. Peneliti ditemani 1 orang teman dalam melakukan wawancara untuk

mengamati situasi saat wawancara berlangsung dan mengurangi risiko

adanya informasi yang terlewatkan, selain itu teman yang menemani

wawancara ini akan dijadikan kolega untuk teknik analisis peer debriefing

(memastikan jawaban informan pada orang yang menemani saat

wawancara). Selain wawancara, peneliti melakukan observasi, yaitu

52

Page 53: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

mengobservasi ketersediaan sanitasi dasar di Pondok Pesantren Miftahul

Huda Al-Azhar Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar.

E. Teknik Analisa Data

Analisis data dan interpretasi data merupakan proses penyederhanaan data

dalam bentuk yang lebih mudah. Pada penelitian ini proses analisis data dilakukan

dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Membuat transkrip wawancara

Data yang didapat dari wawancara mendalam berupa rekaman percakapan

antara peneliti dan informan serta tulisan singkat yang dilakukan peneliti. Agar

data dapat disajikan dan dianalisis, maka peneliti mengubah rekaman suara

menjadi tulisan dengan cara melakukan transkrip.

2. Pengkodean

Setelah data selesai ditranskrip, hasil dari penelitian ini masih berupa

seluruh percakapan selama wawancara. Peneliti melakukan pengkodean

terhadap pernyataan-pernyataan informan yang sesuai dengan fokus penelitian.

Pengkodean ini bertujuan untuk memilah pernyataan yang sesuai dari semua

pernyataan informan.

3. Membuat tabel hasil wawancara

Agar mudah dipahami dan dapat dianalisis, peneliti memasukkan hasil

wawancara ke dalam tabel hasil wawancara. Tabel hasil wawancara ini berisi

kalimat pernyataan dari informan dan informan tambahan yang merupakan inti

dari jawaban pertanyaan yang diajukan oleh peneliti.

53

Page 54: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

4. Melakukan validasi data atau memeriksa keabsahan data

Validasi data dilakukan agar data yang diperoleh dari penelitian dapat

dipercaya dan bersifat objektif. Validasi data dalam penelitian ini menggunakan

teknik peer debriefing, member check dan triangulasi data.(32) Teknik peer

debriefing dilakukan dengan para kolega (dalam penelitian ini orang yang

menemani peneliti pada saat melakukan wawancara) untuk memperoleh

berbagai masukan dan kritik agar kualitas analisis lebih dapat

dipertanggungjawabkan. Teknik member check dilakukan dengan para

informan, yaitu menanyakan kembali pernyataan yang telah terangkum dalam

pemahaman peneliti, untuk memastikan kebenaran makna yang telah dibuat.

Dengan cara demikian dapat dilakukan cross check dan sekaligus konfirmasi

dalam menarik kesimpulan dari informasi yang telah direkam peneliti. Teknik

triangulasi dilakukan dengan 2 cara, yaitu triangulasi sumber dan triangulasi

metode. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara membandingkan informasi

antara informan yang satu dengan yang lain (informan yang berbeda). Teknik

triangulasi metode menggunakan tiga metode yaitu wawancara mendalam,

observasi, dan telaah dokumen.

5. Menginterpretasikan hasil wawancara

Interpretasi dari hasil wawancara ini dijelaskan pada bab hasil penelitian

dan pembahasan. Pada penulisan hasil wawancara, peneliti menjelaskan hasil

per komponen lalu dalam komponen tersebut dijabarkan hasil per sub

komponen agar penjelasannya tertuang secara lebih terperinci. Pernyataan

informan dalam hasil penelitian yang didapat dari proses wawancara dijelaskan

54

Page 55: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

dan dibandingkan dengan pedoman penilaian ketersediaan sanitasi dasar yang

dikeluarkan Dinas Kesehatan Kota Banjar pada bagian pembahasan.

F. Definisi Variabel

Tabel 1 Definisi Variabel

No Variabel Definisi VariabelCara

Mengukur

Alat

UkurHasil Ukur

1 Air bersih Air yang memenuhi

persyaratan fisik (tidak

berbau, berwarna dan

berasa), tersedia dalam

jumlah cukup dan

terhindar dari sumber

pencemaran.

Observasi

dan

Wawancara

Checklist a. Sesuai

b. Tidak

Sesuai

2 Tempat wudhu Tempat yang Bersih

dan terpelihara

menggunakan air yang

mengalir terpisah antara

pria dan wanita dan

tersedia dalam jumlah

yang cukup

Observasi

dan

Wawancara

Checklist a. Sesuai

b. Tidak

Sesuai

3 Sarana

pembuangan air

Sarana pengolahan air

limbah yang mengalir

Observasi

dan

Checklist a. Sesuai

b. Tidak

55

Page 56: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

limbah dengan lancar dengan

sistim tertutup dan

kedap air.

Wawancara Sesuai

4 Toilet/kamar

mandi/urinoir

Kamar

mandi/toilet/urinoir

yang bersih dan tidak

berbau, jarak sumber

air bersih jauh dari

tempat penampungan

kotoran, serta tidak

bergabung dengan

ruangan yang lainnya.

Observasi

dan

Wawancara

Checklist a. Sesuai

b. Tidak

Sesuai

5 Sarana

pembungan

sampah

Tempat sampah

terbuat dari bahan

yang kuat, kedap air,

tertutup, mudah

diangkat, frekuensi

angkutan minimal 1

kali/hari, dan tidak

menjadi tempat

perindukan serangga.

Observasi

dan

Wawancara

Checklist a. Sesuai

b. Tidak

Sesuai

6 Ruang makan Kondisi ruang makan Observasi Checklist a. Sesuai

56

Page 57: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

dengan ukuran

ruangan cukup

memadai,

perlengkapan makan

bersih, memiliki

fasilitas cuci tangan

dan fasilitas meja dan

kursi yang cukup.

dan

Wawancara

b. Tidak

Sesuai

7 Dapur Ruangan atau tempat

khusus yang memiliki

perlengkapan dan

peralatan untuk

mengolah makanan

hingga siap untuk

disajikan.

Observasi

dan

Wawancara

Checklist a. Sesuai

b. Tidak

Sesuai

8 Bebas jentik

nyamuk

Kepadatan jentik

nyamuk nol

Observasi

dan

Wawancara

Checklist a. Sesuai

b. Tidak

Sesuai

57

Page 58: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Tempat Penelitian

1. Gambaran Umum Pesantren Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo

a. Sejarah

Yayasan ini pertama kali didirikan pada tahun 1968. Sebagai pendiri

yayasan ini adalah: KH. Abdurrohim yang sekaligus pendiri Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo. Seiring dengan

perkembangan waktu dan perubahan zaman, maka tampuk kepemimpinan

yayasan ini bernama Yayasan Pengamalan Pendidikan Islam Miftahul Huda

atau disingkat YaPPIM, yayasan tersebut terlahir dari buah pemikiran Mbah

KH. Abdurrohim sebagai bentuk proaktif terhadap perkembangan zaman dan

pengamalan undang undang. Pada masanya yayasan yang dipimpin oleh

putra sulung yang bernama KH. Munawir Abdurrohim, MA. Putra pertama

beliau pada saat itu baru kembali mengenyam pendidikan di Al Azhar

University tepatnya Universitas Al Azhar Kairo Mesir.

Di bawah kepemimpinan KH. Munawir Abdurrohim, MA.

Banyak sekali lembaga yang di bangun pada saat itu. Lembaga yang di

bangun di bawah naungan Yayasan Pengamalan Pendidikan Islam Miftahul

Huda mulai lembaga pendidikan, lembaga usaha, dan kembaga bimbingan

atau konsultasi baik itu secara formal maupun non formal. Seiring perubahan

undang-undang yang berlaku, maka keluarga besar azhar akhirnya

58

Page 59: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

memutuskan untuk merubah nama yayasan yang sedang di kelola itu.

Tepatnya pada bulan September 2012 Yayasan Pengamalan Pendidikan

Islam Miftahul Huda berubah menjadi Yayasan Miftahul Huda Al Azhar

Citangkolo atau disingkat YaMAC sesuai dengan salinan Akta Notaris No.

20 Tanggal 17 September 2012.

2. Latar belakang

Yayasan Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo Kota Banjar adalah

hasil kesepakan bersama seluruh pengurus Yayasan Pengamalan Pendidikan

Islam yang dipimpin KH. Munawir Abdurrohim, MA. Selanjutnya, Yayasan

Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo Kota Banjar hanya menaungi lembaga-

lembaga yang didirikan pada masa lahirnya Yayasan Pengamalan Pendidikan

Islam Miftahul Huda (YaPPIM) saja. Yayasan Miftahul Huda Al Azhar

Citangkolo Kota Banjar adalah yayasan yang bergerak dalam bidang

pendidikan, dakwah dan sosial.

Kegiatan utama yayasan ini adalah membuka perpustakaan

dengan mengoleksi berbagai buku dari berbagai cabang ilmu yang ada dalam

tradisi pengetahuan islam. Kemudian mengadakan majelis ta'lim secara

berkala. Yayasan ini berdiri karena sebuah kepedulian atas realitas umat

islam yang masih tertinggal khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan.

Dengan realitas ini tergeraklah keinginan besar dan harapan yang menggelora

bagi kemahuan islam. Karenanya atas inisiatif berbagai kalangan akhirnya

berdirilah yayasan ini sebagai usaha kecil kami untuk menggapai harapan

59

Page 60: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

yang besar itu. Akhirnya, tepat pada tanggal 19 September 2012, Yayasan

Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo dengan resmi dibuka.

b. Lembaga-lembaga pengembangan

1) Lembaga-Lembaga formal yang berada di bawah naungan Yayasan

Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo Kota Banjar:

a) RA Al Azhar

b) MIS Al Azhar

c) MTs Al Azhar

d) SMP Al Azhar

e) MA Al Azhar

f) SMA Al Azhar

g) SMK Al Azhar

h) SMK Farmasi Al Azhar

i) STAI Miftahul Huda Al Azhar

j) KBIH/U Al Azhar

k) PPMAC Ma'arif Al Azhar

l) Laznah Falakiyah

2) Lembaga-Lembaga Non Formal:

a) Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo

b) PAUD Al Azhar

c) RA Al Azhar

d) Madrasah diniyah

e) Koprasi Pesantren Al Azhar

60

Page 61: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

f) Jama'ah Shubuhan

g) Jama'ah Kliwonan

h) Jama'ah Wagean

i) Jama'ah Manisan

j) Jama'ah Thoriqoh

k) NU dan Banom/seluruh lembaganya

3) Lembaga yang sedang dalam pengembangan:

a) Akademik Komunitas Al Azhar (AKMA)

b) STKIP MA'ARIF AL AZHAR (STKIP MA)

4) Susunan Organisasi

a) Pendiri:

KH. Hasbuloh Badawi, BA

KH. Zaeni Ilyas

b) Penasehat:

KH. Munawir Abdurrohim, MA

c) Pembina:

KH. Muslih Abd Rochiem, M.Pd.I

KH. Mu'in Abdurrochiem, M.Pd.I

KH. Muharor Brd, M.Pd.I

KH. Munahir Abdurrohim SH, M.Pd.I

DR. KH. Marsudi Suhud, M.B.A, P.Hd

KH. Ahmad Budaeri Hasyim Aha, M.Pd.I

Ny. Hj. Linatus Shofiyah Alha, S.Pd.I

61

Page 62: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

d) Sekertaris:

Ny. Hj. Widadatul Ulya, M.Pd.I

e) Bendahara:

Ny. Hj. Mus'idah Abdurrohim, M.Pd.I

f) Koordinator Bidang:

Pendidikan:

Ny. Hj. Mufizah abdurrohim Alha, M.Pd

Ekonomi:

Ny. Hj. Ishomah Alha, S.Pd.I

Pengembangan:

Ny. Hj. Dairotul Hasanah Alha, S.Pd.I

Sosial:

Ny. Hj. Muhjiatul Makiyah Alha, S.Pd.I

Humas:

Ny.Hj. Zahrotul Nafisah,S,Pd.I

B. Hasil Penelitian Kualitas Sanitasi Dasar di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar.

Ketersediaan sanitasi dasar Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar masih belum memenuhi persyaratan yang

sudah ditetapkan Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003. Setiap Pondok Pesantren

seharusnya memenuhi persyaratan yang berkaitan dengan sanitasi mulai dari

62

Page 63: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

persyaratan kesehatan lingkungan, pesyaratan kesehatan bangunan dan fasilitas

sanitasi. Hal ini bertujuan untuk mengurangi dampak-dampak yang terjadi pada

sanitasi buruk salah satu dampaknya adalah penyakit menular. Penyakit menular

yang tejadi pada sanitasi buruk bisa berupa penyakit kulit, penyakit ISPA dan

sebagainya.

Data hasil penelitian mengenai ketersediaan sanitasi dasar di Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar secara umum menunjukkan beberapa

komponen belum memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan, hal ini dapat

dilihat dari fasilitas sanitasi seperti air bersih, tempat wudhu, sarana pembuangan

air limbah, kamar mandi, sarana pembuangan sampah, ruang makan serta dapur

belum memenuhi persyaratan. Berikut akan dijabarkan secara rinci hasil penelitian

mengenai ketersediaan sanitasi dasar di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar.

63

Page 64: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

1. Fasilitas Sanitasi

Komponen fasilitas sanitasi ini akan menjelaskan bagaimana keadaan

fasilitas sanitasi yang ada di instansi terkait, dapat dilihat dari air bersih, tempat

wudhu, sarana pembuangan air limbah, toilet atau kamar mandi atau urinoir,

sarana pembuangan sampah, ruang makan, dapur, dan bebas jentik nyamuk.

a. Air bersih

Sub komponen ini akan menggambarkan keadaan air bersih di Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, apakah tersedia air bersih dalam jumlah

cukup, apakah kualitas air memenuhi persyaratan kesehatan, apakah jarak

sarana air bersih dengan sumber pencemaran minimal 10 meter. Berdasarkan

hasil wawancara dengan Informan, didapatkan informasi bahwa jumlah air

bersih Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar tersedia dalam jumlah

yang banyak, namun warna airnya kuning dan jarak dari sumber pencemaran

kurang dari 10 meter. Hal ini terlihat dari kutipan pernyataan Informan

sebagai berikut:

“Air bersih tersedia dalam jumlah banyak, hanya kamar mandinya

saja yang kurang. Untuk kualitas airnya kuning, karena sumur dekat dengan

selokan atau comberan. Untuk jarak sarana air bersih (sumur) dengan

sumber penecemaran (selokan) dekat sekali kurang dari 10 meter.”

(Informan 2)

“Ya, air bersih di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar tersedia

dalam jumlah cukup banyak. Kualitas air di Pondok Pesantren Miftahul

64

Page 65: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Huda Al-Azhar tidak memenuhi persyaratan kesehatan airnya kuning. jarak

sarana air bersih dengan sumber pencemaran di Pondok Pesantren Miftahul

Huda Al-Azhar lebih dari 10 meter.”(Informan 3)

Beberapa Informan mengatakan bahwa air bersih sudah tersedia dalam

jumlah cukup, seperti yang berikut ini:

“Ketersediaan air bersih Insya Allah dengan jumlah yang cukup.

Warna airnya bening, tidak keruh Insyaallah memenuhi persyaratan. Jarak

sarana air bersih dengan sumber pencemaran ada yang kurang dari 10

meter ada yang lebih rata-rata sedang” (Informan 1)

“Iya. Air bersihnya tersedia dalam jumlah cukup. Untuk kualitas

airnya, Cuma warna airnya kuning mungkin karena wadahnya warnanya

kuning tapi wadah penampungan air sering bersihkan. Jarak sarana air

bersih dengan sumber pencemaran jauh kira-kira 2 meter.“ (Informan 4)

Gambar 4.1 Air berwarna kuning kecoklatan

65

Page 66: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Namun ada Informan yang menyatakan bahwa air bersih di Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar tidak memenuhi syarat, seperti:

“Ketersediaan air bersih Insya Allah dengan jumlah yang kurang.

Keadaan air bersih di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar cukup

memenuhi memenuhi persyaratan kesehatan. Sarana air bersih dengan

sumber pencemar kurang dari 10 meter” (Informan 5)

Tabel 2 Distribusi informan berdasarkan kualitas air bersih.

Sesuai Tidak sesuai Total

Informan 5 0 5

Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan, didapatkan 5 dari 5

Informan menyatakan ketersediaan air bersih di Pondok Pesantren Miftahul

Huda Al-Azhar Citangkolo sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok

Pesantren berdasarkan Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003.

Tabel 3 Distribusi hasil observasi berdasarkan kualitas air bersih.

Sesuai Tidak sesuai Total

Ketersediaan air

bersih1 4 5

Berdasarkan hasil observasi peneliti, didapatkan 4 dari 5 sumber air

bersih yang diamati di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo tidak sesuai dengan pedoman hygiene berdasarkan Kepmenkes

288/Menkes/SK/III/2003. Air yang tersedia di Pondok Pesantren Miftahul

66

Page 67: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Huda Al-Azhar Citangkolo berasal dari air tanah yang dipompa

menggunakan pompa air yang aktif 24 jam. Selain itu air tersedia dalam

jumlah yang cukup banyak, hal ini dibuktikan dengan tersedianya bak-bak

penampungan yang berukuran besar dengan ukuran kurang lebih panjang 5

meter, lebar 3 meter dan tinggi 1 meter yang berfungsi sebagai penampung

air dan tempat wudhu.

Lalu dari segi kualitas air, dapat diamati warna air yang tersedia

kuning cenderung coklat dan juga terdapat yang berwarna putih serta

memiliki kejernihan air yang buruk dan sedikit berbau sehingga tidak

memenuhi persyaratan kesehatan air. Dan terdapat sumber pencemaran yaitu

kandang ternak dan selokan air yang kotor dibagian utara dari pesantren yang

berjarak kurang dari 10 meter dari sumber air bersih.

b. Tempat wudhu

Sub komponen ini akan menggambarkan keadaan tempat wudhu di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, apakah tempat wudhu bersih dan

terpelihara, apakah tempat wudhu menggunakan air yang mengalir, apakah

tempat wudhu terpisah antara pria dan wanita, apakah tempah wudhu tersedia

dalam jumlah yang cukup. Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan,

didapatkan informasi bahwa tempat wudhu di Pondok Pesantren Miftahul

Huda Al-Azhar bersih dan terpelihara, menggunakan air mengalir, terpisah

antara pria dan wanita, serta tersedia dalam jumlah yang cukup. Hal ini

terlihat dari kutipan pernyataan Informan sebagai berikut:

67

Page 68: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

“Untuk tempat wudhu bersih sih, karena biasanya pakai gayung dan

mengambil airnya dari kamar mandi. Atau banyak juga yang langsung di

keran. Berbeda dengan laki-laki yang menggunakan air di penampungan.

Iya, menggunakan air yang mengalir. Antara laki-laki dan perempuan

memang terpisah. Disini banyak tempat wudhunya, sampai 20an lebih. Dan

tidak hanya menggunakan keran saja kan, tapi menggunakan gayung

masing-masing yang diambil dari kamar mandi.” (Informan 2)

“Tempat wudhu di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar bersih

dan terpelihara. Tempat wudhu di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar menggunakan air yang mengalir menggunakan kendi air 24 jam selalu

aktif sanyonya. Tempat wudhu terpisah antara pria dan wanita dan tersedia

dalam jumlah yang cukup.” (Informan 3)

“Tempat wudhu di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar bersih

dan selalu dipelihara. Kalau untuk tempat wudhu di Pondok Pesantren Putri

itu menggunakan air mengalir, kalau di Pondok Pesantren Putra tidak

dengan air mengalir. Tempat wudhunya terpisah antara pria dan wanita.

Tempat wudhu insya allah tersedia dalam jumlah yang cukup.” (Informan 4)

“Tempat wudhu di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Insyaallah bersih dan terpelihara. Tempat wudhu menggunakan air yang

mengalir Terpisah tempat wudhu pria dan wanita. Jumlah tempat wudhu

yang tersedia cukup” (Informan 5)

68

Page 69: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Gambar 4.2 Tempat wudhu

Namun ada Informan yang menyatakan bahwa tempat wudhu di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar kurang bersih dan terpelihara,

seperti:

“Tempat wudhu di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar untuk

sementara agak kurang, kembalinya ke anak-anak sekarang beda sama

zaman dulu. Tempat wudhu di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

sebagian ada dari keran dan sebagian dari bak. Tempat wudhu terpisah

putra dengan putri. Dan insya Allah tersedia dalam jumlah cukup.”

(Informan 1)

Tabel 4 Distribusi informan berdasarkan tempat wudhu.

Sesuai Tidak sesuai Total

Informan 4 1 5

Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan, didapatkan 4 dari 5

Informan menyatakan tempat wudhu di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

69

Page 70: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Azhar Citangkolo sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok Pesantren

berdasarkan Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003.

Tabel 5 Distribusi hasil observasi berdasarkan tempat wudhu.

Sesuai Tidak sesuai Total

Tempat wudhu 2 2 4

Berdasarkan hasil observasi peneliti, didapatkan 2 dari 4 tempat wudhu

yang diamati di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo

sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok Pesantren berdasarkan

Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003. Dari pengamatan langsung peneliti

dapat dideskripsikan bahwa tempat wudhu tidak terpelihara dan bersih, hal

ini dibuktikan dengan terdapatnya lumut dan sampah-sampah disekitar

tempat wudhu. Lalu pada beberapa tempat wudhu yang diamati, belum

terdapat lantai yang lapisi dengan keramik sehingga lebih sulit untuk

dibersihkan dan menjadi media berkembang biaknya lumut serta terdapat

beberapa keran yang rusak. Untuk air yang digunakan pada beberapa tempat

wudhu menggunakan air keran yang mengalir, namun terdapat pula tempat

wudhu berupa bak terbuka dengan dasar yang keruh dan gelap. Tempat

wudhu wanita dan pria terpisah dan cenderung tersedia dalam jumlah yang

kurang.

c. Sarana Pembuangan Air Limbah

Sub komponen ini akan menggambarkan bagaimana sarana

pembuangan air limbah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar dilihat

70

Page 71: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

dari memiliki sarana pengolahan air limbah atau tidak Pondok Pesantren

tersebut, apakah air limbah mengalir dengan lancar, apakah saluran air

limbah dengan sistim tertutup, apakah saluran air limbah kedap

air.Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan, didapatkan informasi

bahwa Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar tidak memiliki sarana

pengolahan air limbah. Hal ini terlihat dari kutipan pernyataan Informan

sebagai berikut:” Disini tidak ada yang mengolah air limbah, langsung saja

dibuang ke sungai “ (Informan 2)

Hasil penelitian mengenai air limbah mengalir dengan lancar atau

tidak, berdasarkan observasi peneliti dan jawaban Informan bahwa air limbah

mengalir kurang lancar, terdapat genangan air limbah di lingkungan Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar. Hal ini kemungkinan disebabkan sarana

pembuangan air limbah yang belum memadai sehingga sebagian air limbah

mengalir dengan lancar dan sebagian air limbah tidak mengalir dengan

lancar. Berikut kutipan penyataan Informan:

“Disini tidak ada yang mengolah air limbah, langsung saja dibuang ke

sungai. Kadang tidak lancar karena banyak sampah, apalagi kalau hujan”

(Informan 2)

“Air limbah terkadang mengalir dengan lancar terkadang tidak.”

(Informan 5)

Saluran Air limbah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

menggunakan sistim terbuka. Air limbah dialirkan tidak menggunakan pralon

tetapi dialirkan melalui parit-parit. Parit-parit yang digunakan sebagai saluran

71

Page 72: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

air limbah juga hanya sebagian yang diplaster semen sebagiannya tidak

diplaster semen sehingga saluran air limbah di Pondok Pesantren Miftahul

Huda Al-Azhar tidak kedap air. Hal ini terlihat dari jawaban Informan dan

observasi peneliti dimana air limbah masih mencemari lingkungan Pondok

Pesantren tersebut dikarenakan air limbah merembes ke lingkungan Pondok

Pesantren. Berikut kutipan pernyataan Informan:

“Saluran air limbahnya menggunakan sistim terbuka” (Informan

4)“Saluran air limbah tidak kedap air jadi suka merembes karena tidak pake

pralon jadi seperti selokan. Lalu dibuang ke tempat pembuangannya”

(Informan 1)

Gambar 4.3 Saluran pembuangan air limbah

72

Page 73: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Gambar 4.4 Saluran air limbah menggunakan sistim terbuka

Tabel 6 Distribusi informan berdasarkan saluran pembuangan air limbah.

Sesuai Tidak sesuai Total

Informan 0 5 5

Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan, didapatkan 5 dari 5

Informan menyatakan saluran air limbah di Pondok Pesantren Miftahul Huda

Al-Azhar Citangkolo tidak sesuai sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi

Pondok Pesantren berdasarkan Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003.

Tabel 7 Distribusi hasil observasi berdasarkan saluran pembuangan air limbah.

Sesuai Tidak sesuai Total

Saluran Pembuangan Air limbah 0 5 5

Berdasarkan hasil observasi peneliti, didapatkan 5 dari 5 saluran

pembuangan air limbah yang diamati di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

73

Page 74: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Azhar Citangkolo tidak sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi berdasarkan

Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003.

d. Toilet/ kamar mandi/ urinoir

Sub komponen ini akan menggambarkan toilet/kamar mandi/ urinoir di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, dilihat dari jarak sumber air

dengan penampungan kotoran, bersih atau tidak kamar mandi yang ada,

berbau atau tidak, apakah letak kamar mandi berhubungan langsung dengan

dapur, kamar tidur, ruang tamu, serta perbandingan jumlah penghuni dengan

kamar mandi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan, didapatkan informasi

bahwa jarak sumber air dengan penampungan kotoran di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar kurang dari 10 meter. Hal ini terlihat dari kutipan

pernyataan Informan sebagai berikut:

“Jarak sumber air dengan penampungan kotoran di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar 5 meter” (Informan 3)

“Jarak sumber air dengan penampungan tidak sampai 10 meter”

(Informan 2)

“Jarak sumber air dengan penampungan kotoran ada yang lebih dari

10 meter ada yang kurang dari 10 meter, karena kondisi tempat” (Informan

1)

Berdasarkan observasi peneliti dan jawaban Informan apakah kamar

mandi bersih dan tidak berbau, didapatkan hasil bahwa kamar mandi di

74

Page 75: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar kurang bersih dan berbau. Hal ini

terlihat dari kutipan pernyataan Informan sebagai berikut:

”Toilet/kamar mandi/urinoir di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar ada yang bersih ada yang tidak dan ada yang berbau dan tidak

berbau” (Informan 3)

“Kamar mandinya bersih kalau dibersihin, dibersihinnya seminggu 1

kali” (Informan 4)

Gambar 4.5 Bak penampungan air untuk mandi

Hasil penelitian Toilet/kamar mandi/urinoir di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar letaknya tidak berhubungan langsung dengan dapur

dan ruang tamu tetapi ada beberapa kamar mandi yang berdekatan dengan

kamar tidur. Hal ini terlihat dari kutipan pernyataan Informan sebagai

berikut:

“Ada beberapa kamar yang dekat dengan kamar mandi, contohnya

kamar pengurus. Tapi yang lainnya jauh. Disini tidak ada ruang tamu,

75

Page 76: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

adanya kantor pengurus. Dan letaknya berdekatan dengan kamar mandi”

(Informan 2)

“Kamar mandinya berdekatan dengan dapur rumah pengasuh tetapi

tidak berdekatan dengan kamar tidur, tidak berdekatan juga dengan ruang

tamu, ada satu yang bersebelahan kamar mandi dengan kamar tidur.”

(Informan 4)

Perbandingan jumlah kamar mandi dengan jumlah hunian di Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar belum memenuhi persyaratan yang ada,

dimana jumlah kamar mandi tidak sebanding dengan jumlah santri di Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar. Berdasarkan hasil observasi peneliti dan

jawaban Informan didapatkan bahwa terdapat 73 kamar mandi dengan

jumlah santri. Berdasarkan jawaban Informan ada beberapa kamar mandi

tidak bisa digunakan dan hanya beberapa kamar mandi yang memiliki

jamban. Hal ini terlihat dari pernyataan Informan sebagai berikut:

“Kalau semuanya banyak kamar mandi. Contohnya di komplek sini

ada 14 kamar mandi, tetapi 5 kamar mandi rusak. Jadi yang bisa dipakai

hanya 9 kamar mandi, dan hanya 4 kamar mandi yang ada WCnya Untuk

santri 120 lebih. Kalau di komplek B ada 15 kamar mandi, untuk 150 orang.

Untuk komplek C hanya ada 5 kamar mandi untuk 100 orang. Banyak yang

rusak kamar mandi disini” (Informan 2)

“Jumlah kamar mandi yang ada di Pondok Pesantren Miftahul Huda

Al-Azhar laki-laki 20 kamar mandi jumlah santri putra 390 orang”

(Informan 3).

76

Page 77: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Gambar 4.6 Keadaan toil et pondok

Tabel 8 Distribusi informan berdasarkan toilet/ kamar mandi/ urinoir.

Sesuai Tidak sesuai Total

Informan 1 4 5

Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan, didapatkan 4 dari 5

Informan menyatakan toilet/kamar mandi/urinoir di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo tidak sesuai dengan pedoman hygiene

sanitasi berdasarkan Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003.

Tabel 9 Distribusi hasil observasi berdasarkan toilet/ kamar mandi/ urinoir.

Sesuai Tidak sesuai Total

Toilet/kamar mandi/ urinoir 2 6 8

Berdasarkan hasil observasi peneliti, didapatkan 6 dari 8 toilet/kamar

mandi/urinoir yang diamati di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo tidak sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi berdasarkan

Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003.

77

Page 78: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

e. Sarana Pembuangan Sampah

Sub komponen ini akan menggambarkan apakah tempat sampah kuat,

kedap air, tertutup, mudah diangkut, berapa kali frekuensi pengakutan

sampah dalam 1 hari, apakah menjadi tempat perindukan serangga atau tidak.

Berdasarkan hasil observasi peneliti dan jawaban wawancara dengan

Informan, ada beberapa komponen yang belum dilengkapi dari sarana

pembuangan sampah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar yaitu

tempat sampah dibiarkan terbuka dan menjadi tempat perindukan serangga.

Tempat sampah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar menggunakan

ember plastik, kedap air dan mudah diangkut. Sampah diangkut dalam 1 hari

1 kali biasanya pada pagi hari. Berikut penyataan Informan:

“Tempat sampahnya kuat karena memakai ember. Kedap air kan itu

ember. Tempat sampahnya terbuka. Iya mudah diangkut karena diangkut

setiap hari. Diangkutnya 1 kali sehari setiap pagi. Serangga seperti kecoa

sih tidak ada, yang banyak itu lalat dan kucing.” (Informan 2)

”Tempat sampah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar kuat

menggunakan ember. Tempatnya kedap air. Tidak ditutup juga. Tempat

sampahnya mudah diangkut. Sehari hanya diangkut 1 kali pada pagi hari.

Tidak menjadi tempat serangga tapi paling ada lalat.” (Informan 4)

78

Page 79: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Gambar 4.7 Tempat penampungan sampah

Tabel 10 Distribusi informan berdasarkan sarana pembuangan sampah.

Sesuai Tidak sesuai Total

Informan 1 4 5

Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan, didapatkan 4 dari 5

Informan menyatakan sarana pembuangan sampah di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo tidak sesuai dengan pedoman hygiene

berdasarkan Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003.

Tabel 11 Distribusi hasil observasi berdasarkan sarana pembuangan sampah.

Sesuai Tidak sesuai Total

Sarana pembuangan sampah 0 8 8

Berdasarkan hasil observasi peneliti, didapatkan 8 dari 8 sarana

pembuangan sampah yang diamati di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

79

Page 80: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Azhar Citangkolo tidak sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok

Pesantren berdasarkan Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003.

f. Ruang Makan

Sub komponen ini akan menggambarkan keadaan ruang makan yang

biasanya digunakan siswa siswi untuk makan dan melakukan aktifitas dalam

melakukan kegiatan makan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar,

dari sub komponen ini bisa terlihat gambaran apakah ukuran ruang makan

cukup memadai dalam menampung siswa siswi pesantren saat makan

bersama atau tidak, bagaimana kelengkapan meja dan kursi di dalam ruang

makan tersebut, apakah dapat menampung seluruh siswa dan siswi saat

makan bersama.dan dari komponen ini juga bisa memperlihatkan gambaran

bagaimana perlengkapan untuk makan seperti piring, gelas, sendok, garpu

dan sebagainya apakah lengkap dan bersih dari berbagai kotoran yang

menempel diperlengkapan makan tersebut atau tidak, selain itu komponen ini

memperlihatkan ada tidaknya ketersedian fasilitas lain seperti tempat cuci

tangan di dalam ruang makan tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan, didapatkan informasi

mengenai keadaan ruang makan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar belum memadai dan tidak ada fasilitas untuk mencuci tangan. Hal ini

terlihat dari kutipan pernyataan Informan sebagai berikut:

"Disini tidak ada ruang makan, kalau santri makan di kamar masing-

masing" (Informan 2)

80

Page 81: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

“Fasilitas cuci tangan tidak ada di Pondok Pesantren kalau cuci

tangan langsung ke tempat wudhu. ” (Informan 4)

Hasil penelitian mengenai apakah perlengkapan ruang makan di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar selalu bersih, yaitu Informan

mengatakan bahwa perlengkapan alat makan di pesantren ini bersih, hal ini

terlihat dari pernyataan Informan sebagai berikut:

"Perlengkapan ruang makan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar selalu bersih.” (Informan 3)

Hasil penelitian mengenai apakah ukuran ruang makan di Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar cukup memadai, yaitu Informan

mengatakan bahwa alat makan di pesantren ini bersih, hal ini terlihat dari

pernyataan Informan sebagai berikut:

"Ukuran ruangannya cukup memadai." (Informan 1)

Hasil penelitian mengenai apakah fasilitas meja dan kursi di ruang

makan Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar cukup, yaitu Informan

mengatakan bahwa tidak ada fasilitas meja dan kursi di ruang makan

tersebut. Hal ini terlihat dari pernyataan Informan sebagai berikut:

"Tidak ada, fasilitas meja dan kursi santri duduk di lantai Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar." (Informan 3)

Berdasarkan hasil observasi peneliti mengenai ruang makan

didapatkan tidak adanya ruang makan pada pondok pesantren miftahul huda

al azhar, santri dan santriwati setiap harinya makan di dalam kamar masing

masing mereka hanya masak di dapur kemudian setelah itu mereka kembali

81

Page 82: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

ke kamar masing masing untuk makan di kamar dengan demikian fasilitas

ruang makan tidak sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok

Pesantren Dinas berdasarkan Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003.

Tabel 12 Distribusi informan berdasarkan ruang makan.

Sesuai Tidak sesuai Total

Informan 0 5 5

Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan, didapatkan 5 dari 5

Informan menyatakan ruang makan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo tidak sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok

Pesantren berdasarkan Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003.

g. Dapur

Sub komponen ini akan menggambarkan ketersediaan tempat

pencucian peralatan, penyimpanan tempat bahan makanan dan tempat

pengeluaran udara, sungkup asap, bau bauan di dapur Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar selain itu komponen ini memperlihatkan gambaran

luas dapur di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar.

82

Page 83: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan, didapatkan informasi

mengenai ketersediaan tempat pencucian peralatan, penyimpanan tempat

bahan makanan dan tempat pengeluaran udara di dapur Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar. Informan mengatakan bahwa terdapat tempat

cucian piring, tempat penyimpanan alat dan tempat pengeluaran udara hal ini

terlihat dari kutipan pernyataan Informan sebagai berikut:

"Di dapur terdapat tempat pencucian peralatan, tempat penyimpanan

bahan makanan ada tapi tidak di dapur adanya dikoperasi, Dapur dilengkapi

dengan tempat pengeluarannya udara. " (Informan 4)

83

Page 84: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Gambar 4.8 Tempat pencucian peralatan masak dan penyimpanan bahan makanan

Hasil penelitian mengenai Apakah perlengkapan dapur di Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar selalu bersih, yaitu Informan mengatakan

bahwa perlengkapan alat makan di pesantren ini bersih, hal ini terlihat dari

pernyataan Informan sebagai berikut:

"Perlengkapan ruang makan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar selalu bersih.” (Informan 3).

Hasil penelitian mengenai apakah di dalam dapur dilengkapi alat

pengeluaran udara panas dan bau-bauan di dapur Pondok Pesantren Miftahul

Huda Al-Azhar, yaitu Informan mengatakan bahwa tidak ada alat

pengeluaran udara panas, hal ini terlihat dari pernyataan Informan sebagai

berikut:

"Tidak ada alat seperti itu, ya keluarnya udara panas dan bau bauan

dari celah yang dijendela itu saja," (Informan 2)

84

Page 85: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Gambar 4.9 Udara panas, asap dan bau-bauan keluar langsung ke udara terbuka, memasak menggukana kayu bakar

Hasil penelitian mengenai Apakah dilengkapi sungkup asap di dapur

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, yaitu Informan mengatakan

tidak ada sungkup asap di dalam dapur pesantren, hal ini terlihat dari

pernyataan Informan sebagai berikut:

"Sungkup asap juga tidak ada, asap langsung keluar aja dari

ventilasi.." (Informan 4)

Hasil penelitian mengenai luas dapur di Pondok Pesantren Miftahul

Huda Al-Azhar yaitu Informan mengatakan luas ruangan dapur sekitar 5x4

m. Hal ini terlihat dari pernyataan. Sebagai berikut:

”Luas ruangan dapur seperti luas kamar sekitar 5x4 meter."

(Informan 4)

Berdasarkan hasil observasi peneliti mengenai dapur didapatkan Total

dapur pondok pesantren miftahul huda al azhar berjumalah 2 dengan ukuran

yang tidak terlalu besar yaitu sekitar 5x4 meter dan masing dapur tidak

memiliki fasilitas lengkap seperti tempat cuci tangan selain itu di dapur tidak

terdapat sungkup asap dan ventilasi yang memadai dengan ini keduanya

dikatakan tidak memenuhi standart dan dinyatakan tidak sesuai dengan

pedoman hygiene sanitasi Pondok Pesantren berdasarkan Kepmenkes

288/Menkes/SK/III/2003.

Tabel 13 Distribusi informan berdasarkan dapur.

85

Page 86: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Sesuai Tidak sesuai Total

Informan 2 3 5

Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan, didapatkan 3 dari

5 Informan menyatakan dapur di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo tidak sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok Pesantren

berdasarkan Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003.

Tabel 14 Distribusi hasil observasi berdasarkan dapur.

Sesuai Tidak sesuai Total

Dapur 0 2 2

Berdasarkan hasil observasi peneliti, didapatkan 2 dari 2 dapur yang

diamati di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo tidak

sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok Pesantren berdasarkan

Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003.

h. Bebas jentik nyamuk

Sub komponen ini akan menggambarkan tentang apakah di dalam

lingkungan pesantren tersebut bebas dari jentik-jentik nyamuk atau banyak

kepadatan jentik-jentik nyamuk di lingkungan sekitar pesantren.

86

Page 87: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan, didapatkan informasi

mengenai kepadatan jentik nyamuk Informan menyatakan bahwa terdapat

jentik-jentik nyamuk di dalam lingkungan pesantren. Hal ini terlihat dari

kutipan pernyataan Informan sebagai berikut:

“Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar ada jentik nyamuk di

kamar mandi, dan pembuangan" (Informan 1).

Berdasarkan hasil observasi peneliti mengenai bebas jentik nyamuk

didapatkan adanya jentik jentik naymuk di sekitar lingkungan pondok

pesantren miftahul huda al azhar. lingkungan yang lembab dan kebersihan

lingkungan yang kurang terjaga dan kebiasaan santri yang suka membuang

sampah sembarangan membuat lingkungan penuh dengan nyamuk beserta

jentik nyamuk yang terlihat di genangan air yang berada disekitar lingkungan

pesantren dengan demikian bebas jentik nyamuk di pesantren al azhar

citangkolo ini dinyatakan tidak sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi

Pondok Pesantren Dinas Kesehatan

Gambar 4.10 Terdapat jentik nyamuk di bak penampungan air

87

Page 88: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Tabel 15 Distribusi informan berdasarkan bebas jentik nyamuk.

Sesuai Tidak sesuai Total

Informan 0 5 5

Berdasarkan hasil wawancara dengan Informan, didapatkan 3 dari 5

Informan menyatakan bebas jentik nyamuk di Pondok Pesantren Miftahul

Huda Al-Azhar Citangkolo tidak sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi

Pondok Pesantren berdasarkan Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003.

Tabel 16 Distribusi hasil observasi berdasarkan bebas jentik nyamuk.

Sesuai Tidak sesuai Total

Bebas jentik nyamuk 1 3 4

Berdasarkan hasil observasi peneliti, didapatkan 3 dari 4 bak

penampungan air disekitar pondok yang diamati di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo tidak sesuai dengan pedoman hygiene

sanitasi Pondok Pesantren berdasarkan Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003

karena mengandung jentik nyamuk.

88

Page 89: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

BAB V

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Hasil Penelitian Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar Tahun 2016

1. Fasilitas Sanitasi

a. Air Bersih

Berdasarkan ketentuan Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003 untuk

fasilitas air bersih dikatakan memenuhi kriteria apabila ketersediaan air

bersih dengan jumlah yang cukup, kualitas air memenuhi syarat kesehatan

(tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa), serta jarak antara sarana air

bersih dengan sumber pencemaran berjarak minimal 10 meter. Bila pondok

pesantren tersebut memenuhi kriteria tersebut maka bisa dikatakan sudah

memenuhi persyaratan dari Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003.

Dari hasil pengamatan untuk Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo Kota Banjar didapatkan bahwa jumlah air bersih Pondok

Pesantren tersedia dalam jumlah yang banyak, namun warna airnya kuning

dan jarak dari sumber pencemaran kurang dari 10 meter.

Berdasarkan ketentuan dari Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003 bila

dari kriteria yang ditentukan ada satu atau lebih yang tidak memenuhi syarat,

maka pada kategori penilaian ini dianggap tidak memenuhi persyaratan.

89

Page 90: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Sehingga untuk penilaian air bersih pada Pondok Pesantren Miftahul Huda

Al-Azhar Citangkolo kota Banjar tidak memenuhi persyaratan.

Tabel 17 Penilaian Air Bersih Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016

Air Bersih

Pedoman fasilitas sanitasi berupa air

bersih berdasarkan Kepmenkes

288/Menkes/SK/III/2003

Hasil Penelitian

Sesuai Tidak Sesuai

Air Bersih :

- Ketersediaan air bersih dengan

jumlah yang cukup

- Kualitas air memenuhi syarat

kesehatan (tidak berwarna, tidak

berbau, tidak berasa).

- Jarak antara sarana air bersih

dengan sumber pencemaran

berjarak minimal 10 meter

b. Tempat Wudhu

Berdasarkan ketentuan Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003 untuk

fasilitas tempat wudhu dikatakan memenuhi kriteria apabila bersih dan

terpelihara, mengunakan air yang mengalir, serta terpisah antara pira dan

90

Page 91: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

wanita. Bila pondok pesantren tersebut memenuhi kriteria tersebut maka bisa

dikatakan sudah memenuhi persyaratan dari Kepmenkes

288/Menkes/SK/III/2003.

Dari hasil pengamatan untuk Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo Kota Banjar didapatkan bahwa tempat wudhu bersih dan

terpelihara, menggunakan air mengalir, terpisah antara pria dan wanita, serta

tersedia dalam jumlah yang cukup.

Berdasarkan ketentuan dari Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003 bila

dari kriteria yang ditentukan ada satu atau lebih yang tidak memenuhi syarat,

maka pada kategori penilaian ini dianggap tidak memenuhi persyaratan.

Untuk penilaian sarana tempat wudhu pada Pondok Pesantren Miftahul Huda

Al-Azhar Citangkolo kota Banjar memenuhi persyaratan yang telah di

tentukan.

Tabel 18 Penilaian Tempat Wudhu Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016

Tempat Wudhu

Pedoman fasilitas sanitasi berupa

tempat wudhu berdasarkan

Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003

Hasil Penelitian

Sesuai Tidak sesuai

Tempat Wudhu :

- Bersih dan terpelihara

- Mengunakan air yang mengalir

91

Page 92: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

- Terpisah antara pira dan wanita

- Tersedia dalam jumlah yang

cukup

c. Sarana Pembuangan Air Limbah

Sarana pembuangan air limbah merupakan salah satu fasilitas sanitasi

yang harus tersedia. Berdasarkan Depkes RI sarana pembuangan air limbah

yang sehat harus memenuhi pesyaratan teknis. Adapun Kepmenkes

288/Menkes/SK/III/2003 sendiri memiliki formulir hygine sanitasi untuk

sarana pembuangan air limbah di pondok pesantren terdiri dari memiliki

sarana pengolahan air limbah, air limbah mengalir dengan lancar,

menggunakan sistim tertutup dan saluran air limbah kedap air.

Berdasarkan hasil penelitian sarana pembuangan air limbah di Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo belum memenuhi persyaratan

sarana pembuangan air limbah yang dikeluarkan oleh Kepmenkes

288/Menkes/SK/III/2003. Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar sendiri

belum memiliki sarana pengolahan air limbah. Sejauh ini air limbah yang di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar dibuang dengan cara

menyalurkan air limbah tersebut melalui parit-parit yang dibuat tanpa

dilakukan pengolahan sebelumnya. Berkaitan dengan sarana pembuangan air

limbah yang belum memadai, air limbah di Pondok Pesantren Miftahul Huda

Al-Azhar tidak mengalir dengan lancar. Beberapa tempat pengaliran air

limbah tersumbat dan membuat genangan. Sistim pembuangan air limbah di

92

Page 93: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar masih menggunakan sistim

terbuka dan tidak kedap air. Air limbah dialirkan tidak menggunakan pralon

tetapi melalui parit-parit. Parit-parit yang disediakan juga hanya sebagian

yang diplaster semen, sebagiannya lagi hanya mengandalkan tanah yang

dibentuk parit-parit untuk saluran air limbah sehingga air limbah tidak

mengalir dengan lancar.

Tabel 19 Penilaian Sarana Pembuangan Air Limbah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016

Sarana Pembuangan Air Limbah

Pedoman fasilitas sanitasi berupa

sarana pembuangan air limbah

bedasarkan Kepmenkes

288/Menkes/SK/III/2003

Hasi Penelitian

Sesuai Tidak sesuai

Sarana Pembuangan Air limbah:

- Memiliki sarana pengolahan

air limbah

- Air limbah mengalir dengan

lancar

- Saluran air limbah dengan

sistim tertutup

- Saluran air limbah kedap air

93

Page 94: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

d. Toilet/ Kamar mandi/Urinoir

Berdasarkan parameter yang dibuat Kepmenkes

288/Menkes/SK/III/2003, toilet/kamar mandi/urinoir harus memiliki jarak

sumber air dengan penampungan kotoran minimal 10 m, toilet/kamar

mandi/urinoir bersih dan tidak berbau, letaknya tidak berhubungan langsung

dengan dapur, kamar tidur dan ruang tamu, perbandingan jumlah kamar

mandi dengan hunian harus 1 : 10 jadi setiap penambahan 10 orang

ditambah 1 buah kamar mandi/jamban.

Hasil penelitian toilet/kamar mandi/urinoir di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo belum memenuhi pesyaratan yang

dibuat Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003, ada beberapa komponen yang

belum sesuai dengan parameter dan ada yang belum memenuhi. Jarak sumber

air dengan penampungan kotoran di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar kurang dari 10 m, hal ini tidak sesuai dengan parameter yang sudah

ditetapkan oleh Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003 dimana jarak sumber

air dengan penampungan kotoran minimal 10 m. Untuk keadaan toilet/kamar

mandi/ urinoir di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar didapatkan

hasil bahwa toilet/kamar mandi/urinoir ada yang bersih dan ada yang tidak

bersih, ada yang berbau dan ada yang tidak berbau tergantung dengan jadwal

piket yang dibuat oleh pengurus. Berdasarkan observasi peneliti secara

langsung didapatkan banyak kamar mandi yang tidak bersih dan berbau

terutama kamar mandi yang berada di komplek Pondok Pesantren Putra.

Letak kamar mandi tidak berhubungan langsung dengan dapur dan ruang

94

Page 95: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

tamu tetapi ada beberapa kamar mandi yang berhubungan dengan kamar

tidur santri. Hal ini tidak sesuai dengan parameter yang ditetapkan

Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003 dimana kebersihan kamar mandi dan

kamar mandi tidak berbau merupakan salah satu yang harus terpenuhi. Letak

kamar mandi juga tidak boleh berhubungan langsung dengan dengan dapur,

kamar tidur, dan ruang tamu karena hal ini akan menyebabkan pencemaran

lingkungan sekitar. Jumlah toilet/kamar mandi/urinoir di Pondok Pesantren

Miftahul Huda berjumlah 73 kamar mandi dengan jumlah hunian 1.122

santri, berdasarkan hasil wawancara dengan informan beberapa kamar mandi

tidak bisa digunakan karena rusak dan beberapa kamar mandi tidak memiliki

jamban. Perbandingan jumlah kamar mandi dengan jumlah hunian di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar belum sesuai dengan parameter

yang sudah ditetapkan Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003 dimana setiap

10 orang harus memiliki 1 kamar mandi/jamban.

Tabel 20 Penilaian Toilet/kamar mandi/urinoir di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016

Toilet/kamar mandi/ urinoir

Pedoman Fasilitas Sanitasi berupa Toilet/

kamar mandi/ urinoir bedasarkan

Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003

Hasi Penelitian

Sesuai Tidak sesuai

Toilet/ kamar mandi/ urinoir:

- Jarak sumber air dengan

penampungan kotoran minimal 10

95

Page 96: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

m

- Bersih dan tidak berbau

- Letak tidak berhubungan langsung

dengan dapur, kamar tidur, ruang

tamu.

- Perbandingan jumlah kamar

mandi/jamban dengan penghuni :

1-9 orang = 1 buah

10-19 orang = 2 buah

20-29 orang = 3 buah

30- 39 orang = 4 buah

40 – 49 orang = 5 buah

50- 60 = 6 buah

Setiap penambahan 10 orang

ditambah 1 buah kamar

mandi/jamban

e. Sarana Pembuangan Sampah

Berdasarkan Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003 sarana pembuangan

sampah terdiri dari tempat sampah yang kuat, kedap air, tertutup, mudah

diangkut, frekuensi angkutan minimal 1 kali/hari. Dan tidak menjadi tempat

perindukan serangga.

96

Page 97: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Hasil penelitian sarana pembuangan sampah di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar belum memenuhi persyaratan yang ada, dimana ada

beberapa komponen yang belum memenuhi seperti tempat sampah tidak

tertutup dan menjadi tempat perindukan serangga seperti lalat. Hal tidak

sesuai dengan parameter yang sudah ditetapkan Kepmenkes

288/Menkes/SK/III/2003. Tempat sampah di Pondok Pesantren Miftahul

Huda Al-Azhar kuat, kedap air dan mudah diangkut. Tempat sampah di

Pondok Pesantren tersebut menggunakan ember plastik. Pengangkutan

sampah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar 1 kali/hari, dimana

pengangkutan sampah dilakukan pada pagi hari. Hal ini sesuai dengan

parameter sarana pembuangan sampah dimana minimal frekuensi

pengangkutan 1 kali/hari.

Tabel 21 Penilain Sarana Pembuangan Sampah Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016

Sarana Pembuangan Sampah

Pedoman fasilitas sanitasi berupa sarana

pembuangan sampah bedasarkan

Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003

Hasi Penelitian

Sesuai Tidak sesuai

Sarana Pembuangan Sampah:

- Tempat sampah kuat

- Kedap air

- Tertutup

- Mudah diangkut

97

Page 98: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

- Frekuensi angkutan min 1 kali/hari

- Tidak menjadi tempat perindukan

serangga.

f. Ruang Makan

Berdasarkan ketentuan Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003 untuk

keadaan ruang makan pesantren yang baik dikatakan memenuhi kriteria

apabila perlengkapan ruang makan di bersih, ukuran ruang makan cukup

memadai, tersedianya fasilitas cuci tangan di ruang makan, terdapat fasilitas

meja dan kursi di ruang makan. Bila pondok pesantren tersebut memenuhi

empat kriteria tersebut maka bisa dikatakan sudah memenuhi persyaratan dari

Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003.

Dari hasil pengamatan untuk ruang makan di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar didapatkan bahwa keadaan

ruang makan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar belum memadai

dan tidak ada fasilitas untuk mencuci tangan,perlengkapan alat makan di

pesantren ini bersih, tidak ada fasilitas ruang makan , dan tidak ada fasilitas

meja dan kursi di ruang makan tersebut.

Berdasarkan ketentuan dari Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003 bila

dari kriteria yang ditentukan ada satu yang tidak memenuhi syarat, maka

pada kategori penilaian ini dianggap tidak memenuhi persyaratan. Sehingga

untuk penilaian ruang makan Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

98

Page 99: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Citangkolo kota Banjar dinyatakan tidak memenuhi persyarat karena tidak

memenuhi semua kriteria.

Tabel 22 Penilaian Ruang Makan Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016

Ruang Makan

Pedoman fasilitas sanitasi berupa ruang makan

berdasarkan Kepmenkes

288/Menkes/SK/III/2003

Hasil Penelitian

Sesuai Tidak Sesuai

Ruang Makan:

- Perlengkapan ruang makan bersih

- Ukuran ruang makan memadai

- Tersedia fasilitas cuci tangan di ruang

makan

- Terdapat fasilitas meja dan kursi di

ruang makan

2. Dapu

Berdas

g. Dapur

Berdasarkan ketentuan Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003 untuk

keadaan dapur pesantren yang baik dikatakan memenuhi kriteria apabila

tersedia tempat pencucian peralatan di dapur pesantren, terdapat

penyimpanan tempat bahan makanan dan tempat pengeluaran

99

Page 100: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

udara ,dilengkapi alat pengeluaran udara panas dan bau-bauan di

dapur,dilengkapi sungkup asap di dapur ,luas minimal 40% dari luas ruang

makan. Bila pondok pesantren tersebut memenuhi lima kriteria tersebut maka

bisa dikatakan sudah memenuhi persyaratan dari Kepmenkes

288/Menkes/SK/III/2003.

Dari hasil pengamatan untuk dapur di Pondok Pesantren Miftahul

Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar tentang keadaan ruang makan

didapatkan bahwa terdapat tempat cucian piring, perlengkapan alat makan di

pesantren bersih,terdapat tempat penyimpanan alat dan tempat pengeluaran

udara tetapi tidak ada alat pengeluaran udara panas dan tidak ada sungkup

asap di dalam dapur pesantren , Luas dapur sekitar 5x4 m akan tetapi luas

dapur tidak diketahui pasti apakah 40% dari ruang makan atau tidak karena

fasilitas ruang makan tidak tersedia di Pondok Pesantren.

Berdasarkan ketentuan dari Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003 bila

dari kriteria yang ditentukan ada satu yang tidak memenuhi syarat, maka

pada kategori penilaian ini dianggap tidak memenuhi persyaratan. Sehingga

untuk penilaian dapur pada Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo kota Banjar dinyatakan tidak memenuhi persyarat karena tidak

memenuhi semua kriteria.

100

Page 101: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Tabel 23 Penilaian Dapur Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016

Dapur

Pedoman fasilitas sanitasi berupa dapur

berdasarkan Kepmenkes

288/Menkes/SK/III/2003

Hasil Penelitian

Sesuai Tidak Sesuai

Dapur:

- Tersedia tempat pencucian peralatan

- Terdapat penyimpanan tempat bahan

makanan dan terdapat pengeluaran

udara di dapur

- dilengkapi alat pengeluaran udara

panas dan bau-bauan di dapur

- dilengkapi sungkup asap di dapur

- luas minimal 40% dari luas ruang

makan.

h. Bebas Jentik Nyamuk

Berdasarkan ketentuan Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003 untuk

bebas jentik nyamuk dikatakan memenuhi kriteria apabila di dalam

101

Page 102: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

lingkungan pesantren tersebut bebas dari jentik jentik nyamuk dan tidak

terdapat kepadatan jentik jentik nyamuk di lingkungan sekitar pesantren.

Dari hasil pengamatan untuk bebas jentik nyamuk di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar didapatkan bahwa terdapat

jentik jentik nyamuk di dalam lingkungan Pondok Pesantren Miftahul Huda

Al-Azhar.

Berdasarkan ketentuan dari Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003 bila

dari kriteria yang ditentukan ada satu yang tidak memenuhi syarat, maka

pada kategori penilaian ini dianggap tidak memenuhi persyaratan. Sehingga

untuk penilaian bebas jentik nyamuk di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Azhar Citangkolo kota Banjar dinyatakan tidak memenuhi persyarat karena

tidak memenuhi semua kriteria.

Tabel 24 Penilaian Bebas Jentik Nyamuk Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar Tahun 2016

Bebas Jentik Nyamuk

Pedoman fasilitas sanitasi berupa air bersih

berdasarkan Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003

Hasil Penelitian

Sesuai Tidak Sesuai

Bebas Jentik Nyamuk:

- Kepadatan jentik nyamuk nol

102

Page 103: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai ketersediaan sanitasi dasar di Pondok

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar Tahun

2016 didapatkan simpulan sebagai berikut:

1. Komponen mengenai Air Bersih di Pondok Pesantren Miftahul Huda AlAzhar

Citangkolo belum sesuai dengan pendoman fasilitas sanitasi pondok pesantren

menurut Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003, dimana kualitas air tidak

memenuhi syarat kesehatan (berwarna berwarna kuning, sedikit berbau, dan

berasa) serta jarak antara sarana air bersih dengan sumber pencemaran berjarak

kurang dari 10 meter.

2. Komponen mengenai Tempat wudhu di Pondok Pesantren Miftahul Huda

AlAzhar Citangkolo sudah sesuai dengan pendoman fasilitas sanitasi pondok

pesantren menurut Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003, dimana tempat wudhu

bersih dan terpelihara, mengunakan air yang mengalir, terpisah antara pria dan

wanita, dan tersedia dalam jumlah yang cukup

3. Komponen sarana pembuangan air limbah di Pondok Pesantren Miftahul Huda

Al-Azhar Citangkolo belum sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok

Pesantren yang dibuat oleh Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003, dimana sarana

103

Page 104: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

pengolahan air limbah tidak ada, air limbah mengalir tidak lancar, saluran air

limbah menggunakan sistim terbuka dan tidak kedap air. Sehingga air limbah di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar memiliki potensi untuk mencemari

lingkungan sekitar.

4. Komponen toilet/kamar mandi/urinoir di Pondok Pesantren Miftahul Huda

AlAzhar Citangkolo belum sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok

Pesantren yang dibuat Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003, dimana jarak

sumber air dengan penampungan kotoran tidak mencapai jarak 10 m, kebersihan

kamar mandi kurang terjaga dan menimbulkan bau, serta perbandingan jumlah

kamar mandi dengan jumlah penghuni tidak memenuhi ketetapan yang ada yaitu

73 buah kamar mandi untuk 1.122 orang santri.

5. Komponen pembuangan sampah di Pondok Pesantren Miftahul Huda AlAzhar

Citangkolo belum sesuai dengan pedoman hygiene sanitasi Pondok Pesantren

yang dibuat oleh Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003, dimana sarana

pembuangan sampah masih terbuka dan menjadi tempat perindukan serangga

seperti lalat.

6. Komponen mengenai ruang makan di Pondok Pesantren Miftahul Huda AlAzhar

Citangkolo belum sesuai dengan hygiene sanitasi pondok pesantren yang dibuat

oleh Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003, dimana tidak terdapatnya fasilitas

ruang makan dan fasilitas cuci tangan pada pondok pesantren tersebut dan

apabila makan santri dan santriwati tersebut makan di dalam kamar masing-

masing.

104

Page 105: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

7. Komponen mengenai dapur di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo belum sesuai dengan hygiene sanitasi pondok pesantren yang dibuat

oleh Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003, dimana dalam dapur tersebut fasilitas

yang diberikan masih belum memenuhi standart diantaranya tidak terdapatnya

sungkup asap dalam dapur dan luas dapur tidak diketahui karena fasilitas ruang

makan tidak tersedia di Pondok Pesantren sehingga tidak bisa dihitung apakah

dapur memiliki luas 40% dari ruang makan.

8. Komponen mengenai Bebas Jentik Nyamuk di Pondok Pesantren Miftahul Huda

Al-Azhar Citangkolo belum sesuai dengan hygiene sanitasi pondok pesantren

yang dibuat oleh Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/2003, dimana di dalam

lingkungan sekita Pondok Pesantren masih terdapat jentik-jentik nyamuk.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti merekomendasikan beberapa

saran sebagai berikut:

1. Bagi Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo.

Memperbaiki dan menambah fasilitas sanitasi, seperti kualitas air agar air

selalu bersih dan memenuhi persyaratan kesehatan misalnya dengan cara

menggunakan filter air, dan mengeleminasi sumber pencemaran agar tidak dekat

dengan sarana air bersih. Dan untuk sarana pembuangan air limbah lebih

diperhatikan dengan membuat saluran air limbah dengan sistem tertutup dan

kedap air, sehingga air limbah dapat mengalir dengan lancar. Toilet atau kamar

mandi lebih dijaga kebersihannya serta memperhatikan jarak sumber air dengan

penampungan kotoran dan jumlah kamar mandi disesuaikan dengan jumlah

105

Page 106: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

penghuni Pondok Pesantren, dimana setiap penambahan 10 orang ditambah 1

buah kamar mandi atau jamban. Serta untuk sarana pembuangan sampah

menggunakan tempat sampah yang tertutup dan menyediakan fasilitas ruang

makan.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Perlu diadakan penelitian lebih lanjut yang meneliti mengenai gambaran

ketersediaan sanitasi dasar di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Citangkolo secara kuantitatif dengan observasi langsung yang lebih mendalam,

dalam pengambilan data sehingga data atau informasi yang diperoleh tidak

sebatas pada apa yang informan katakan saja namun dapat menggambarkan

kondisi sebenarnya.

3. Bagi Puskesmas Langensari 1

Membuat kegiatan /upaya yang mengintegrasikan pelayanan kesehatan

antara promotif, preventif dan kuratif yang difokuskan pada penduduk yang

beresiko tinggi untuk mengatasi masalah penyakit berbasis lingkungan dan

masalah kesehatan lingkungan pemukiman dan juga mampu memberikan saran

tindak lanjut perbaikan kualitas sanitasi dan perilaku yang tepat sesuai dengan

masalah.

4. Bagi Dinas Kesehatan Kota Banjar

Untuk tercapainya kualitas sanitasi yang baik di Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo maka peneliti menyarankan kepada

pemerintah daerah, khusunya Dinas Kesehatan Kota Banjar untuk meningkatkan

106

Page 107: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

pengetahuan dan sikap tentang sanitasi pondok pesantren dengan dilakukan

penyuluhan dan pelatihan secara berkala dan terpadu terutama kepada pimpinan,

pengurus dan seluruh santri/santriwati yang ada di lingkungan pondok pesantren

melalui sarana pelayanan kesehatan dasar seperti puskesmas di daerah tersebut.

107

Page 108: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

DAFTAR PUSTAKA

1. Notoatmono, Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat : Prinsip-prinsip

dasar. Jakarta: Rineka Cipta; 2003.

2. Yula.Hubungan sanitasi Rumah Tinggal dan Hygiene Perorangan

Dengan Kejadian Dermatitis Di Desa Moramo Kecamatan Moramo kabupaten

Konawe Selatan [skripsi]. Konawe: Universitas Haluoleo;2006.

3. Anwar Musadad. Sanitasi rumah sakit sebagai investasi. Kalbe [serial

internet]. 2003 [diakses 27 maret 2016]

diunduh dari

h

t t p : // www . k al b e. c o.i d/f iles / c d k/ f iles / 1 0 Sanitas i RS0 8 3. p d f ./ 0 S a n i t asiRS 0 8 3 .ht

ml

4. ROAD MAP Percepatan Program STBM 2013-2015. Direktorat Penyehatan

Lingkungan Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan

Lingkuan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2013.

5. Indonesia, negara dengan sanitasi terburuk kedua di dunia. Kompas [serial

internet]. 2013 [diakses 30 maret 2016]. Di unduh

dari

h

t t p : //p r o p e r t y .k o mp as . c o m/ r e a d / 2 0 1 3 / 1 0 / 3 1 / 1 2 0 9 0 4 8/ i nd o n esia. n ega r a. d en

ga n . s a n i t asi . t e r b u r u k . k e du a. d i. d un i a .

6. Amir, Avianto. Air Bersih, Sanitasi dan Pengurangan Resiko Bencana. Jakarta

: Percik Media.; 2008.

108

Page 109: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

7. Balitbangkes. Sanitasi in Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia; 2010

8. Depkes RI. Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi

Petugas Kesehatan. Jakarta : Pustaka Jaya; 2000.

9. Handri, I. 2008. Skabies :penyakit kulit khas pada warga pesantren.

2008 [diakses 27 maret 2016]. diunduh dari http://www .dr h a nd r i. c o m/ ?=3 8 0

10. Dwi Nurliana Nugraheni. Pengaruh Sikap tentang Kebersihan Diri

Terhadap Timbulnya Skabies (gudik) pada Santriwati di Pondok Pesantren Al-

Muayyad Surakarta. Surakarta : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Muhammadiyah Surakarta; 2010.

11. Huragol. Hubungan Karakteristik, Pengetahuna, dan Sikap dengan

Kebersihan Diri Penghuni Panti UPTD Abdi Dharma Asih Kecamatan Binjai

Utara Kota Binjai[Skripsi]. Medan : Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatra Utara; 2010.

12. Fitri. Pengaruh Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygene Terhadap

Kejadian Penyakit Skabies pada Warga Binaan Pemasyarakatan Berobat ke

Klinik di Rumah Tahanan Negara Kelas I Medan. Medan: Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara; 2010.

13. Banar, Rido. Laporan Kasus : Skabies. Scribd [serial internet].2011 [diakses

30 maret 2016] di unduh dari

ht t p : // www . sc ri b d . c o m/d oc / 4 7 9 6 7 8 0 2/ l a p o r a n - k as us- s k a b ie s .

14. Dewi, Holilis, Liana, Mimi, Nur, Suci. Gambaran Personal Hygiene Sanitasi di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Azhar Citangkolo Kota Banjar. Jakarta:

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta; 2014.

109

Page 110: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

15. Azwar A. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta:PT. Mutiara

sumber Widya;1995.

16. Wardhana WA. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta:Andi

Offset;2004.

17. Departemen Kesehatan RI,. Materi Penerapan Teknologi Pengolahan Air

Untuk Menurunkan Kadar Senyawa Kimia Berlebih. Jakarta; Direktorat

Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI;2005.

18. Slamet S. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta:UGM Press;2002.

19. Slamet JS. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta:Gadjah Mada

University Press;2007.

20. Kusnoputranto. Kesehatan Lingkungan. Jakarta:Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Indonesia;2000.

21. Notoatmodjo S. Ilmu Kesehatan Lingkungan, Jakarta:PT. Rineka Cipta;2003.

22. Depkes RI, Persyaratan Kesehatan Tempat-Tempat Umum

Jakarta:Direktorat Jendral PPM & PLP;1993.

23. Azwar A. Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta:Sinar Harapan;1996.

24. Sanropie, D. Pengawasan Penyehatan Lingkungan

Permukiman. Jakarta:Departemen Kesehatan RI, Pusat Pendidikan Tenaga

Kesehatan;1989.

25. Kandun IN. Manual Pemberantasan Penyakit Menular. 17 ed.

Jakarta:Info Medika;2006. p. 65, 180, 257, 84, 533, 645 - 55.

26. Pfafflin J, Ziegler, E. Encyclopedia of Environmental Science And

Engineering. Boca Raton:CRC Press Taylor & Francis Group;2006. p. 1003 - 9.

110

Page 111: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

27. Zarkasy AF. Pondok Pesantren Sebagai Lembaga Pendidikan dan

Dakwah ”dalam Adi Sasono Solusi Islam atas Problematika Umat :

(Ekonomi, Pendidikan dan Dakwah. Jakarta:Gema Risalah Press;1998.p.105-6.

28. Dhofier Z. Tradisi Pesantren. Jakarta: LP3ES;1994.

29. Sastroasmoro Sudigdo.2014. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi

5. Jakarta: CV. Sagung Seto; 2014. p. 130-131.

30. Maleong, L.J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja

Rosdakarya;2007

31. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung

: Alfabeta.2009;49.

32. Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers;

2013.

33. Kemenkes 288/Menkes/SK/III/2003 tentang Pedoman Penyehatan Sarana dan

Bangunan Umum.

111

Page 112: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

LAMPIRAN

Lampiran 1

112

Page 113: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Lampiran 2

113

Page 114: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Lampiran 3

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI INFORMAN

Kepada Yth.

Calon Informan

Di Tempat

Dengan Hormat,

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama NIDMAtika Febriani P 26.13 1018 2012Didi Suryana 26.08 1005 2012Anjar Puspitaningrum 26.08 1007 2012Reyhan Calabro 26.24 1046 2012Depy Itasari 26.34 1072 2012Fuchsia Firdausi Zein 26.48 1105 2012Siti Sahara Andiyati 26.48 1106 2012

Akan melakukan penelitian dengan judul “Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar Tahun 2016”

Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang merugikan bagi informan atau instansi yang terkait, kerahasiaan semua informasi akan dijaga dan hanya dipergunakan untuk kepentingan penelitian. Jika anda tidak bersedia menjadi informan maka tidak ada paksaan atau ancaman bagi anda. Apabila anda menyetujui, maka saya mohon untuk menandatangani lembar persetujuan dan menjawab pertanyaan yang saya sertakan pada surat ini.

Atas perhatian, kerjasama dan kesediaan anda dalam berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian ini, saya ucapkan terimakasih.

Banjar , April 2016

Team Peneliti

114

Page 115: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Lampiran 4

LEMBAR PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI INFORMAN

Setelah membaca tentang surat permintaan menjadi informan dari team peneliti dan

mengetahui tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran kualitas sanitasi

dasar di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Desa Kujangsari

Kota Banjar Tahun 2016, maka dengan ini saya yang bertanda tangan di bawah ini

menyatakan bersedia menjadi informan untuk membantu dan berperan serta di dalam

kelancaran penelitian tersebut. Saya telah diberikan penjelasan dan dengan sukarela

(tidak ada unsur paksaan) ikut dalam penelitian ini.

Banjar, April 2016

Informan

115

Page 116: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Lampiran 5

FORMULIR PENILAIAN HYGIENE SANITASI PONDOK PESANTREN

NO

VARIABEL BOBOT KOMPONEN PENILAIAN

NILAI SKORE

Persyaratan Kesehatan Lingkungan dan BangunanI

II

Persyaratan Kesehatan Lingkungan

1. Lokasi

2. Lingkungan termasuk halaman

Persyaratan Kesehatan Bangunan

3. Lantai

4. Dinding

5. Atap dan talang

6. Langit-langit

4

2

2

2

3

2

2

a. Terhindar dari pencemaran

b. Tidak terletak di daerah banjir

a. Bersih dan Indahb. Tidak

memungkinkan sebagai tempat bersarang/berkembang biak serangga, tikus.

c. Berpagar dan ada batas yang jelas

d. Terdapat tempat parkir

a. Bersihb. Bahan kuat, kedap

air, permukaan ratac. Tidak licind. Tidak menjadi

genangan air

a. Bersihb. Kedap airc. Mudah dibersihkand. Berwarna terang

a. Tidak bocorb. Tidak terjadi

genangan air

a. Tinggi dari lantai minimal 2,75 M

b. Bersih dan berwarna terang

8

2

53

1

1

43

21

4321

55

5

5

3

96

Page 117: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

7. Tangga

8. Pintu

9. Jendela

10. Pencahayaan

11. Kondisi ruang

12. Kamar Tidur

3

2

5

4

4

5

a. Lebar anak tangga minimal 30 cm

b. Tinggi anak tangga maksimal 20 cm

c. Ada pegangan tangan

d. Lebar tangga ≥ 150 cm

a. Dapat dibuka ditutup di kunci dengan baik

b. Dapat mencegah masuknya binatang penggangu

a. Dapat dibuka dan ditutup dengan arah bukaan keluar

b. Dilengkapi dengan vitrage/gordyn

a. Ruang tamu luas 9 M2 = 60 watt

b. Lampu baca = 40 watt

c. Ruang makan luas 60 M2 = 40 watt

d. Kamar tidur luas 9 M2 = 40 watt

e. Lampu tidur = 10 watt

f. Ruang dapur luas 4 M2 = 40 watt

g. Kamar mandi/ WC luas 3 M2 = 25 watt

a. Tidak pengapb. Tidak berbauc. Tidak bising

a. Peralatan tidur bersih

b. Penataan barang-barang rapi

c. Kapasitas minimal per orang = 4,5 m2

3

2

2

5

5

7

3

1

2

1

1

2

2

1

433

4

3

3

10

97

Page 118: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

III

13. Ventilasi (pilih sesuai kondisi yang ada)a. Alamb. Mekanik

Fasilitas Sanitasi14. Air bersih

15. Tempat wudhu

16. Sarana pembuangan air limbah

17. Toilet/kamar mandi/ urinoir

10

8

10

10

a. Lubang ventilasi minimal 15% dari luas lantai

b. Menggunakan AC, Van, Exhauster

a. Tersedia air bersih dalam jumlah cukup

b. Kualitas air memenuhi persyaratan kesehatan

c. Jarak saranan air bersih dengan sumber pencemaran minimal 10 m

a. Bersih dan terpelihara

b. Menggunakan air yang mengalir

c. Terpisah antara pria dan wanita

d. Tersedia dalam jumlah yang cukup

a. Memiliki sarana pengolahan air limbah

b. Air limbah mengalir dengan lancar

c. Saluran air limbah dengan sistim tertutup

d. Saluran air limbah kedap air

a. Jarak sumber air dengan penampungan kotoran min 10 M

b. Bersih dan tidak berbau

c. Letak tidak

10

4

3

3

3

3

2

2

3

3

2

2

3

3

2

98

Page 119: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

18. Sarana pembuangan sampah

19. Ruang Makan

8

5

5

berhubungan langsung dengan dapur, kamar tidur, ruang tamu

d. Perbandingan antara jumlah penghuni dengan kamar mandi/jamban1-9 orang = 1 buah10-19 orang = 2 buah20-29 orang = 3 buah30-39 orang = 4 buah40 – 49 orang = 5 buah50 – 60 orang = 6 buahSetiap penambahan10 orang ditambah 1 buah kamar mandi/ jamban

a. Tempat sampah kuat

b. Kedap airc. Tertutupd. Mudah diangkute. Frekuensi

angkutan min 1 kali/hari

f. Tidak menjadi tempat perindukan serangga

a. Perlengkapan ruang makan selalu bersih

b. Ukuran ruangan cukup memadai

c. Tersedia fasilitas cuci tangan

d. Cukup fasilitas meja dan kursi

2

2

2212

1

3

3

2

2

3

99

Page 120: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

20. Dapur

21. Bebas jentik nyamuk

4

a. Di ruang dapur minimal tersedia tempat pencucian peralatan, penyimpanan tempat bahan makanan dan tempat pengeluaran udara

b. Dilengkapi alat pengeluaran udara panas dan bau-bauan

c. Dilengkapi sungkup asap

d. Luas dapur min 40% dari luas ruang makan

Kepadatan jentik nyamuk nol

2

2

3

10

Sumber : Kepmenkes 288/Menkes/SK/III/200333

100

Page 121: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Lampiran 6

Transkrip Hasil Wawancara Ketersediaan Sanitasi Dasar di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Desa Kujangsari Kota Banjar Tahun 2016

Persyaratan Kesehatan Lingkungan

No Pertanyaan Informan 1 Informan 2 Informan 3 Informan 4 Informan 51 Apakah Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar sudah memenuhi persyaratan kesehatan lingkungan? Lokasi

Apakah lokasi pondok pesantren Miftahul Huda Al-Azhar terhindar dari pencemaran? Apakah lokasi pondok pesantren Miftahul Huda Al-Azhar terletak di daerah banjir?

Lingkungan termasuk halamanApakah lingkungan Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar bersih dan indah? Apakah

Insya Allah memenuhi syarat. Lokasi Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Terhindar dari pencemaran karena tidak ada sumber pencemaran dan Tidak terletak di daerah banjir.

Untuk lingkungan Ya adanya begitu dan inginnya dua duanya Cuma belum tercapai.

Sudah memenuhi syarat. Untuk lokasi, kalau limbah industri terhindar, karena jauh dari pusat industri.Lokasi tidak terletak didaerah banjir, karena ini adalah dataran tinggi.

Lingkungan bersih pada saat pagi hari, setelah di bersihkan oleh petugas piket. Kalau siang hari kotor kembali, saat

Ya. lokasi pondok pesantren Miftahul Huda Al-Azhar terhindar dari pencemaran. Tidak, lokasi pondok pesantren Miftahul Huda Al-Azhar tidak terletak di daerah banjir.

Ya, lingkungan Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar bersih dan indah.

Insya Allah sudah memenuhi syarat. Untuk lokasi terhindar dari pencemaran tapi penghuni disini masih sering membuang sampah sembarangan dilingkungan Pondok Pesantren. Pondok Pesantren tidak terletak di daerah banjir.

Untuk halaman di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar belum bersih. Tetapi tidak memungkinkan sebagai tempat

Kalau setahu saya kurang memenuhi syarat, karena dari segi air kurang sehat.Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar terhindar dari pecemaran dan tidak terletak di darah banjir.

Lingkungan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Standar, sewajarnya

101

Page 122: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

lingkungan Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar memungkinkan sebagai tempat bersarang/berkembang biak serangga, tikus? Apakah Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar memiliki pagar dan ada batas yang jelas? Apakah Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar terdapat tempat parkir?

Kemungkinan besar bisa menjadi sarang serangga. Pagarnya pakai komplek. terdapat tempat parker di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar.

sore hari dibersihkan kembli oleh petugas piket.disini banyak kucing dan lalat.ada gerbang, untuk pemisah terutama untuk memisahkan santri putri dan putra ada walaupun masih terlihat. Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar terdapat tempat parkir.

LingkunganPondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Tidak sebagai tempat bersarang/berkembang biak serangga, tikus. Ya ada, Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar memiliki pagar dan ada batas yang jelas. Ya ada, Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar terdapat tempat parkir

bersarang/berkembang biak serangga, tikus.batas Pondok Pesantren jelas dan memiliki tempat parkir.

Pondok Pesantren.Saya kira tidak memungkin sebagai tempat bersarang/ berkembang biak serangga, tikus. Untuk tempat parkir pastiAda.

Persyaratan Kesehatan Bangunan2 Apakah Pondok Pesantren

Miftahul Huda Al-Azhar sudah memenuhi persyaratan kesehatan bangunan? Lantai

Apakah lantai yang ada di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Saya kurang paham memenuhi syarat atau tidak. Lantai di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar kadang bersih kadang

untuk bangunannya beberapa kurang memenuhi. Lantai bersih sering di pel, banyak lantai yang cepet rusak

Ya. Lantai yang ada di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar bersih setiap pagi dan sore dibersihkan. Lantai di Pondok

Insya Allah sudah. Lantai di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar bersih. Terbuat dari bahan yang kuat, tidak ada yang

Sewajarnya, menurut saya kesehatan bangunan memenuhi persyaratan.Lantai di Pondok Pesantren

102

Page 123: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

bersih? Apakah lantai di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar terbuat dari bahan yang kuat, kedap air dan memiliki permukaan rata? Apakah lantai Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar licin? Apakah lantai Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar bisa membuat genangan air?

DindingApakah dinding yang ada di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar bersih? Apakah dinding yang ada di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar kedap air?

tidak. Bahannya kuat, permukaannya rata dan licin kalau hujan. ada genangan air kalau ada angin besar.

Dinding di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar bersih. Tidak tembus air dindingnya. insya Allah dindingnya

terutama di daerah depan. Karena tanah ini dulunya adalah balong, sehingga mudah rusak dan kurang kedap air. Beberapa kamar ada yang lantainya naik, ada yang turun. kalau rusak di ganti beberapa bulan sekali. Kalau yang di kamar mandi licin, kalau yang di kamar tidak. Kalau ada yang rusak pasti ada genangannya.

Untuk dindingnya cukup bersih. Kalau yang dekat kamar mandi dindingnya rembes. Sebagian kamar rembes,

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar terbuat dari bahan yang kuat, tidak kedap air dan memiliki permukaan rata. Tidak, lantai Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar tidak licin Dan lantai Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar tidak membuat genangan air.

Tidak, dinding yang ada di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar kotor dan tidak kedap air. Tetapi mudah

retak karena sudah direhab, kedap air dan permukaannya juga rata. Permukaan lantai tidak licin. Tidak juga membuat genangan air.

Dinding di Pondok Pesantren ini bersih tetapi tidak kedap air. Dinding muda dibersihkan dan memiliki warna yang terang,

Miftahul Huda Al-Azhar bersih. Bahannya kuat, kedap air dan permukaan rata.Lantainya tidak licin danTidak menjadi genangan air

Dinding di Pondok pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Tidak terlalu bersih.Tidak kedap air tetapi

103

Page 124: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Apakah dinding di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar mudah dibersihkan? Apakah dinding di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar berwarna terang?

Atap dan talangApakah Atap dan talang di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar bocor? Apakah Atap dan talang di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar terjadi genangan air?

mudah dibersihkan. Insya Allah terang ya keadaanya kaya gini sih.

Atap dan talang di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar insya allah tidak ada kebocoran. Insya Allah tidak ada genangan.

sebagaian tidak. Sepertinya banyak yang tidak kedap air. Dindingnya tidak mudah dibersihkan, kalau ada yang kotor dibiarkan saja, di cat kembali hanya saat acara ulang tahun atau sekitar satu tahun sekali. Catnya selalu warna hijau.

Iya ada yang bocor. terutama yang bangunan musolah karena bangunannya sudah tua jadi udah lama tidak di bangun, sehingga atapnya banyak yang bocor. menurut

dibersihkan. Warna dinding di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar tidak berwarna terang, terlalu buram.

Atap dan talang di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar ada yang bocor dan terdapat genangan air.

warnanya hijau.

Atap dan talang di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar tidak bocor dan tidak terjadi genangan air.

Mudah di bersihkan danBerwarna terang.

Atap dan talang Ada yang bocor ada yang tidakTidak. ada menjadi genangan air.

104

Page 125: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Langit-LangitBerapa tinggi langit-langit di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar dari lantai? Apakah langit-langit di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar bersih dan berwarna terang?

Tinggi langit-langit di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar mencapai 2,75 m.Langit-langitnya insya Allah terang.

saya tidak ada genangan air yang terjadi.

Tinggi langit-langit dari lantai kisaran 2.5 meter.Langit-langit jarang di bersihkan, hanya saat ada acara tertentu saja di bersihkan, kalau dari pengurus sudah memerintahkan untuk dibersihkan, tetapi anak-anaknya malas mengerjakan karena diatas susah dan warna langit-langitnya kusam, terutama di bagian musolah.

Tinggi langit-langit di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar dari lantai sekita 3 m. Ya, langit-langit di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar bersih dan berwarna terang.

Tinggi langit-langit dari lantai lebih dari 2,75 m, kira-kira 3 m untuk tingginya. Warnanya putih dan bersih.

Tinggi langit-langit dari lantai Bervariasi, ada yang tinggi dan ada yang pendek kurang lebih 2,5 m – 3 m.Langitnya bersih dan berwarna terang.

105

Page 126: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

TanggaApakah lebar anak tangga yang ada di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar ≥ 30 cm? Apakah tinggi anak tangga yang ada di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar maksimal 20 cm? Apakah tangga di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar memiliki pegangan tangan? Apakah lebar tangga yang ada di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar ≥ 150 cm?

PintuApakah pintu yang ada di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar dapat dibuka ditutup

Lebar anak tangga di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar mencapai ≥ 30 cm. Tinggi anak tanggainsya Allah mencapai 20 cm.Untuk pegangan tangan kalau sekarang belum tapi rencananya mau lagi proses. Lebar tanggaada yang kurang ada yang lebih 150 cm.

Pintu di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar insya allah bias dibuka

Kalau lebar tangganya kira-kira 30 cm. Tingginya kira-kira ada 20 cm. Pegangan dengan tembok, kalau di tempat lain ada pegangannya menggunakan besi. buat dua orang bisa berpapasan.

Menggunakan pintu yang dikunci dari dalam. Pintunya susah untuk

Ya, lebar anak tangga yang ada di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar ≥ 30 cm, tinggi anak tangganya sekitar 20 cm dan memiliki pegangan tangan.lebar tangga yang ada di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar ≥ 150 cm.

Ya, pintu yang ada di Pondok Pesantren Miftahul Huda

Lebar anak tangga di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar lebih dari 30 cm. Tinggi anak tangga sekitar 20 cm. Terdapat pegangan tangan. Lebar tangga disini lebih dari 150 cm.

Allhamdulillah semua bisa, bisa ditutup, bisa dikunci dengan baik. Paling tidak

Lebar anak tangga di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar sekitar 30 cm. Tinggi anak tangga ada yang 20 cm ada yang lebih dari 20 cm.Tangganya tidak ada pegangan.Dan untuk lebar tangga Ada yang lebih kecil dari 150 cm ada yang lebih besar dari 150 cm.

Pintu di Pondok Pesantren Miftahul Huda ada yang bisa ada yang tidak bisa

106

Page 127: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

dikunci dengan baik? Apakah pintu yang ada di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar dapat mencegah masuknya binatang penggangu?

JendelaApakah Jendela yang ada di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar dapat dibuka dan ditutup dengan arah bukaan keluar? Apakah dilengkapi dengan vitrage/gordyn?

ditutup dikunci dengan baik dan insya Allah bisa mencegah masuknya binatang pengganggu.

Jendela di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar insya allah bias dibuka dan ditutup dengan arah bukaan keluar Tetapi belum di lengkapi gorden.

mencegah binatang penggangu, Karena kucing suka masuk kamar, apa lagi kalau ada ikan, kalau makan biasanya di kamar.

Setiap kamar ada jendelanya, tapi bagian dekat kantor jarang di buka, biasanya menggunakan lubang ventilasi. Ada yang menggunakan gordyn ada yang tidak, kebanyakan yang tidak menggunakan gordyn.

Al-Azhar dapat dibuka ditutup dikunci dengan baik dan dapat mencegah masuknya binatang penggangu.

Ya, Jendela yang ada di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar dapat dibuka dan ditutup dengan arah bukaan keluar dan dilengkapi dengan gordyn tetapi ada yang tidak.

bisa mencegah masuknya kucing.

Untuk jendela tergantung, ada yang bisa dibuka ada yang tidak. Setiap jendela Dilengkapi dengan gordyn.

dibuka ditutup dengan baik.Kadang ada binatang peganggu yang masuk keruangan.

Jendela di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar dapat dibuka dan ditutup dengan arah bukaan keluar. Untuk gordyn Ada yang iya dan tidak dilengkapi gordyn.

107

Page 128: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

PencahayaanApakah pencahayaan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar bisa digunakan untuk membaca dengan mata normal?

Kondisi RuangApaka kondisi ruangan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar pengap? Apaka kondisi ruangan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar bau? Apaka kondisi ruangan di

Pencahayaan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar insya allah bias digunakan untuk membaca dengan mata normal. Untuk ruangan 4x4 m digunakan lampu 14 watt pilips,Untuk ruangan 5x5 digunakan lampu18 watt.

Kondisi ruangan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar insya Allah tidak pengap, tidak berbau tetapi kadang bising saat anak

Pencahayaan bisa digunakan untuk membaca dengan mata normal, lampu sering di ganti, lampu menggunakan 15 watt atau 30 watt.

Kondisi ruangan kalau di tempat anak-anak pengap, kalau di tempat pengurus tidak. karena anak-anak banyak dan satu kamar ada yang 15 orang, untuk

Pencahayaan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar tidak bisa digunakan untuk membaca dengan mata normal, tapi dengan menggunakan lampu, lampu yang dipakai philip 5-20 watt.

Kondisi ruangan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar tidak pengap, tidak bau karena ada pewangi ruangan

Pencahayaan bisa digunakan untuk membaca dengan mata normal.

Kondisi ruangan di Pondok Pesantren Miftahul Huda lumayan pengap, lumayan berbau dan berisik.

Pecahayaan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar bias digunaakan untuk membaca dengan mata normal, Pencahayaan cenderung terang

Kondisi ruangan Tidak pengap,Tidak berbau, tetapi bising, karena tidak bisa meredam suara.

108

Page 129: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar bising?

Kamar TidurApakah peralatan tidur di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar bersih? Apakah Penataan barang-barang dikamar tidur rapi? Berapa luas kamar tidur di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar? Berapa jumlah penghuni dalam

sekolah pulang.

Kamar tidur di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Insya Allah bersih, rapih, luas kamar sekitar 4x4 diisi oleh 23 orang/ 17 orang.

kamar ukuran besar ada 30-50 orang, sehingga anak-anak itu tidur tidak di kamar saja. Kondisi ruangan bau karena pengap, paling seger saat pagi. Kalau ruangan pasti berisik, apa lagi yang mau belajar, menghafal, paling di musolah.

Kamar tidur bersih karena selalu ada yang piket setiap hari.Rapih karena bangun tidur, santri menumpuk tempat tidur mereka, lalu mulai menyapu dan mengepel. Kalau kamar ukuran kecil 15-

tetapi kondisi ruangan bising.

Peralatan tidur di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar bersih. Penataan barang-barang dikamar tidur juga selalu rapi. luas kamar tidur di Pondok Pesantren

Peralatan tidur di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar bersih. Penataan kamarnya selalu rapi. Jumlah penghuninya ada 7 orang ada yang 13 orang. Luas kamarnya kira 5x4 m.

Peralatan tidur Insyaallah bersih.Insyaallah rapih.Tergantung ruangan, yang lebih kecil dapat menampung 20 orang, lebih besar dapat menampung 40 orang. Dalam 1 kamar1 orang

109

Page 130: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

1 kamar di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar?

VentilasiApakah lubang ventilasi di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar minimal 15% dari luas lantai?

Kurang paham kembali ketataruangan. Kemungkinan bisa mencapai 15% dari luas lantai. Untuk di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar tidak menggunakan ac dan kipas pun sebagian.

20 orang, kalau yang besar 40-50 orang.

Lubang ventilasi lumayan besar. tidak menggunakan AC, kipas angin ada beberapa saja.

Miftahul Huda Al-Azhar kira kira 4,5 m dengan jumlah penghuni biasanya 20 orang dalam 1 kamar di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar.

Lubang ventilasi di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar tidak 15% dari luas lantai.

Ventilasi yang digunakan alam dan paling ditambah kipas tangan. Lubang ventilasi ada tp kecil sepertinya kurang dari 15% luas lantai.

menempati kurang dari 4,5 m2.

Ventilasi di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Cenderung cukup sekita 15% dari luas lantai dan menggunakan ventilasi alam.

110

Page 131: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Fasilitas Sanitasi3 Apakah Fasilitas sanitasi di

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar sudah memenuhi persyaratan? Air Bersih

Apakah air bersih di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar tersedia dalam jumlah cukup? Apakah Kualitas air di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar memenui persyaratan kesehatan? Apakah jarak sarana air bersih dengan sumber pencemaran di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar minimal 10 m?

Tempat wudhuApakah tempat wudhu di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-

Ketersediaan air bersih Insya Allah dengan jumlah yang cukup. Warna airnya bening, tidak keruh insya Allah memenuhi persyaratan.Jarak sarana air bersih dengan sumber pencemaran ada yang kurang dari 10 m ada yang lebih dari 10 m.

Tempat wudhu di Pondok Pesantren Miftahul Huda

Air bersih tersedia dalam jumlah banyak, hanya kamar mandinya saja yang kurang. Untuk kualitas airnya kuning, karena sumur dekat dengan selokan atau comberan. Untuk jarak sarana air bersih (sumur) dengan sumber penecemaran (selokan) dekat sekali kurang dari 10 m.

Untuk tempat wudhu bersih sih, karena

Ya, air bersih di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar tersedia dalam jumlah cukup banyak. Kualitas air di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar tidak memenuhi persyaratan kesehatan airnya kuning. jarak sarana air bersih dengan sumber pencemaran di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar lebih dari 10 m.

Tempat wudhu di Pondok Pesantren

Iya. Air bersihnya tersedia dalam jumlah cukup. Untuk kualitas airnya, Cuma warna airnya kuning mungkin karena wadahnya warnanya kuning tapi wadah penampungan air sering bersihkan. Jarak sarana air bersih dengan sumber pencemaran jauh kira-kira 2 m.

Tempat wudhu di Pondok Pesantren

Jumlah air bersih di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Kurang cukup. Air bersihCukup memenuhi persyaratan kesehatan. Jarak sarana air bersih dengan sumber pencemaranKurang dari 10m.

Tempat wudhu di Pondok Pesantren

111

Page 132: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Azhar bersih dan terpelihara? Apakah tempat wudhu di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar menggunakan air yang mengalir? Apakah Tempat wudhu di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar terpisah antara pria dan wanita? Apakah tempah wudhu di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar tersedia dalam jumlah yang cukup?

Al-Azhar untuk sementara agak kurang, kembalinya ke anak-anak sekarang beda sama zaman dulu.Tempat wudhu di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar sebagian ada dari keran dan sebagian dari bak. Tempat wudhu terpisah putra dengan putri. Dan insya Allah tersedia dalam jumlah cukup.

biasanya pakai gayung dan mengambil airnya dari kamar mandi. Atau banyak juga yang langsung di keran. Berbeda dengan laki-laki yang menggunakan air di penampungan.Iya, menggunakan air yang mengalir.Antara laki-laki dan perempuan memang terpisah.Disini banyak tempat wudhunya, sampai 20an lebih. Dan tidak hanya menggunakan keran saja kan, tapi menggunakan gayung masing-

Miftahul Huda Al-Azhar bersih dan terpelihara. Tempat wudhu di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar menggunakan air yang mengalir menggunakan kendi air 24 jam selalu aktif sanyonya.Tempat wudhu terpisah antara pria dan wanita dan tersedia dalam jumlah yang cukup.

Miftahul Huda Al-Azhar bersih dan selalu dipelihara. Kalau untuk tempat wudhu di Pondok Pesantren Putri itu menggunakan air mengalir, kalau di Pondok Pesantren Putra tidak dengan air mengalir. Tempat wudhunya terpisah antara pria dan wanita. Tempat wudhu insya allah tersedia dalam jumlah yang cukup.

Miftahul Huda Al-Azhar Insyaallah bersih dan terpelihara. Tempat wudhu menggunakan air yang mengalirTerpisah tempat wudhu pria dan wanita. Jumlah tempat wudhu yang tersediaCukup.

112

Page 133: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Sarana Pembuangan air limbahApakah Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar memiliki sarana pengolahan air limbah? Apakah air limbah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar mengalir dengan lancar? Apakah saluran air limbah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar menggunakan sistim tertutup? Apakah saluran air limbah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar kedap air?

Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar belum memiliki sarana air limbah. Air limbah mengalir lancar, tidak tersumbat dan tertutup salurannya. Saluran air limbah tidak kedap air jadi suka ngerember karena tidak pake pralon jadi kaya got terus langsung dibuang ke tempat pembuangannya.

masing yang diambil dari kamar mandi.

Disini tidak ada yang mengolah air limbah, langsung saja dibuang ke sungai. Kadang tidak lancar karena banyak sampah, apalagi kalau hujan. Saluran air limbah tidak tertutup, terbuka begitu saja. Tidak kedap air.

Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar tidak memiliki sarana pengolahan air limbah. air limbah mengalir dengan lancar, pembuangan sampah dan limbah air ada dibelakang pondok. Saluran air limbah menggunakan sistim terbuka.Dan kedap air kalau hujan.

Pengolahan air limbah belum ada di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar. Air limbahnya mengalir dengan lancar. Saluran air limbahnya menggunakan sistim terbuka.dan tidak kedap air.

Pengolahan air limbah Setahu saya tidak ada. Saluran air limbah menggunakan sistimTerbuka danTidak kedap air.

113

Page 134: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Toilet/Kamar Mandi/ urinoirApakah jarak sumber air dengan penampungan kotoran di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar minimal 10 m ? apakah toilet/kamar mandi/urinoir di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar bersih dan tidak berbau? Apakah letak toilet/kamar mandi/urinoir di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar berhubungan dengan langsung dengan dapur, kamar tidur, ruang tamu? Berapa jumlah kamar mandi yang ada di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar?

Jarak sumber air dengan penampungan kotoran ada yang lebih dari 10 m ada yang kurang dari 10 m, karena kondisi tempat.untuk kamar mandi di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar kadang bersih kadang tidak. Letak kamar mandi tidak berhubungan langsung dengan dapur, kamar tidur, kamar tamu. Kamar mandi mencapai 1-10 orang perkamar mandi. jumlah ruangan kamar mandi ada 18 kamar mandi.

Jarak sumber air dengan penampungan tidak sampai 10 m. Kamar mandi Bersih karena ada jadwal untuk membersihkan kamar mandi. Ada beberapa kamar yang dekat dengan kamar mandi, contohnya kamar pengurus. Tapi yang lainnya jauh. Disini tidak ada ruang tamu, adanya kantor pengurus. Dan letaknya berdekatan dengan kamar mandi. Namun untuk dapur berjauhan. Kalau semuanya banyak kamar mandi. Contohnya di

Jarak sumber air dengan penampungan kotoran di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar 5 m. Toilet/kamar mandi/urinoir di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar ada yang bersih ada yang tidak dan ada yang berbau dan tidak berbau. Tidak terletak berhubungan dengan langsung dengan dapur, kamar tidur, ruang tamu. Jumlah kamar mandi yang ada di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar laki-

Jarak sumber air dengan penampungan kotoran jauh kira-kira 10 m. Kamar mandinya bersih kalau dibersihin, dibersihinnya seminggu 1 kali, kamar mandinya tidak bau. Kamar mandinya berdekatan dengan dapur rumah pengasuh tetapi tidak berdekatan dengan kamar tidur, tidak berdekatan juga dengan ruang tamu, ada satu yang bersebelahan kamar mandi dengan kamar tidur.Untuk komplek ini ada 10 kamar

Jarak sumber air dengan penampungan kotoran Kurang dari 10 m.Kamar mandi Cukup bersih dan tidak berbau.Kamar mandi tidak berhubungan dengan dapur, kamar tidur, ruang tamu. Perbandingan jumlah kamar mandi dengan jumlah santri perempuan yang memakai adalah 1 banding 20 orang.

114

Page 135: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

komplek sini ada 14 kamar mandi, tetapi 5 kamar mandi rusak. Jadi yang bisa dipakai hanya 9 kamar mandi, dan hanya 4 kamar mandi yang ada WCnya Untuk santri 120 lebih. Kalau di komplek B ada 15 kamar mandi, untuk 150 orang. Untuk komplek C hanya ada 5 kamar mandi untuk 100 orang. Banyak yang rusak kamar mandi disini, apalagi lampunya seminggu sekali rusak sampai pengurusnya bosan uang habis untuk beli lampu. Belum ada dana lagi

laki 20 kamar mandi jumlah santri putra 390 orang putri 700 lebih orang.

mandi dengan jumlah santri kira-kira 40an.

115

Page 136: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Sarana pembuangan sampahApakah tempat sampah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar kuat? Apakah tempatnya sampahnya kedap air? Apakah tempat sampahnya tertutup? Apakah tempat sampahnya mudah di angkut? Dalam 1 hari sampah diangkut berapa kali? Apakah tempat sampahnya menjadi tempat perindukan serangga?

Tempat sampah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar yang di depan pake plastic. Tempat sampahnya kedap air tetapi di bagian bawahnya dikasih lubang biar air keluar ngerembes pas musim hujan jadi tidak ketampung ditempat sampah. Tempat sampahnya tertutup atasnya.mudah diangkut , sehari 1 kali kecuali kalau ada acara. Tempat sampah kayanya ada tempat perindukan

untuk menambah kamar mandi.

Tempat sampahnya kuat karena memakai ember. Kedap air kan itu ember. Tempat sampahnya terbuka. Iya mudah diangkut karena diangkut setiap hari. Diangkutnya 1 kali sehari setiap pagi. Serangga seperti kecoa sih tidak ada, yang banyak itu lalat dan kucing.

Tempat sampahnya kuat dan kedap air. Sarana pembuangan sampahnya terbuka, mudah diangkut. Pengangkutan sampah dilakukan sehari 3 kali. Tempat sampah bisa menjadi tempat perindukan serangga.

Tempat sampah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar kuat menggunakan ember. Tempatnya kedap air. Tidak ditutup juga. Tempat sampahnya mudah diangkut. Sehari hanya diangkut 1 kali pada pagi hari. Tidak menjadi tempat serangga tapi paling ada lalat.

Tempat sampahnya Cukup kuat.Tempat sampah Tidak kedap air.Tempat sampah Terbuka.Mudah diangkut danPengangkutan 1 kali sehari. Memungkinkan menjadi tempat perindukan serangga.

116

Page 137: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Ruang MakanApakah perlengkapan ruang makan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar selalu bersih? Apakah ukuran ruang makan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar cukup memadai? Apakah tersedia fasilitas cuci tangan di ruang makan Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar? Apakah fasilitas meja dan kursi di ruang makan Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar cukup ?

serangga.

Perlengkapan ruang makan insya allah bersih. Ukuran ruangannya cukup memadai. Fasilitas cuci tangan belum ada paling ke kamar mandi kalau mau cuci tangannya.Fasilitas kursi dan meja diruang makan tidak ada kalau mau makan di kamar.

Disini tidak ada ruang makan, kalau santri makan di kamar masing-masing. Untuk cuci tangan sebelum makan di kamar mandi.Tidak ada fasilitas seperti itu. Ada meja makan tapi hanya untuk mereka mengambil makan. Nanti makannya tetap didalam kamar.

Perlengkapan ruang makan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar selalu bersih. Makanan diantar ke tiap kamar, santri makan di kamar tidak memiliki ruang makan sendiri. Santri cuci tangan di tempat wudhu. Tidak ada, fasilitas meja dan kursi santri duduk di lantai Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar

Ruang makan tidak ada di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, jadi kalau makan langsung dikamar. Perlengkapan makannya bersih. Fasilitas cuci tangan tidak ada di pondok pesantren kalau cuci tangan langsung ke tempat wudhu. Tidak ada fasilitas meja dan kursi juga kalau makan ramai-ramai duduk dilantai.

Tidak ada ruang makan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, makanan diambil lalu dimakan bersama di kamar.Ukuran kamar Cukup memadai.Tidak tersedia fasilitas cuci tangan dan tidak ada fasilitas meja dan kursi untuk makan, jadi kalau makan duduk dilantai.

117

Page 138: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

DapurApakah tersedia tempat pencucian peralatan, penyimpanan tempat bahan makanan dan tempat pengeluaran udara di dapur Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar? Apakah dilengkapi alat pengeluaran udara panas dan bau-bauan di dapur Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar? Apakah dilengkapi sungkup asap di dapur Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar? Apakah luas dapur di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar minimal 40% dari luas ruang makan?

Di Ruangan dapur tersedia tempat pencucian piring. ada alat pengeluaran udara panas dan bau-bauan. Tetapi tidak dilengkapi sungkup asap. Tidak tau betul luas dapurnya berapa.

Didalam dapur terdapat tempat pencucian peralatan, penyimpanan bahan makan biasanya hanya ditaruh dikarung saja dan ditaruh didapur, pengeluaran udara lewat ventilasi yang terdapat diatas jendela itu. Tidak ada alat seperti itu, ya keluarnya udara panas dan bau bauan dari celah yang dijendela itu saja, Disini memakai tungku asap. Ukurannya kecil, sebesar kamar tidur. Tapi disini tidak ada ruang makan, mereka makan dibawa ke

Ya ada cukup memenuhi syarat, tersedia tempat pencucian peralatan, penyimpanan tempat bahan makanan dan tempat pengeluaran udara di dapur Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar. Dilengkapi alat pengeluaran udara panas dan bau-bauan di dapur Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar.Tidak dilengkapi sungkup asap di dapur Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar. Luas dapur di Pondok

Di dapur terdapat tempat pencucian peralatan, tempat penyimpanan bahan makanan ada tapi tidak di dapur adanya dikoperasi, Dapur dilengkapi dengan tempat pengeluarannya udara. Untuk pengeluaran udara panas gak ada, paling hanya ada ventilasi. Sungkup asap juga tidak ada, asap langsung keluar aja dari ventilasi. Luas ruangan dapur seperti luas kamar sekitar 5x4 m.

Di ruang dapur terdapat tempat pencucian peralatan, tempat penyimpanan makanan dan pengeluaran udara. Dilengkapi alat pengeluaran udara panas dan bau-bauan. Dilengkapi sungkup asap. Luas dapur kecil.

118

Page 139: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Bebas jentik nyamukApakah terdapat kepadatan jentik nyamuk di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar?

Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar ada jentik nyamuk di kamar mandi, dan pembuangan

kamar.

Disini banyak nyamuk tapi tidak terlalu banyak juga. Karena kan bak mandi juga tidak ditutup dan banyak genangan-genangan air disekitar pesantren.

Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar minimal 40% dari luas ruang makan.

Ya, terdapat kepadatan jentik nyamuk di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar cukup banyak

Jentik nyamuk tidak nentu kadang ada kadang tidak, untuk bak mandi dibiarkan terbuka.

Tidak, ada jentik nyamuk.

119

Page 140: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Lampiran 7

RIWAYAT HIDUP PENELITI

Nama : Depy Itasari

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tgl Lahir : Gadung, 02 Januari 1995

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Jl. Jend Sudirman No 1500 RT 006 RW 002 Toboali Bangka

Selatan, Provinsi Bangka Belitung.

Email : [email protected]

No. Hp : 081284240284

Riwayat Pendidikan:

1999 - 2000 : TK Kuncup Stania Toboali

2000 - 2006 : SD N 13 Toboali

2006 – 2009 : SMP N 1 Toboali

2009 – 2012 : SMA N 1 Toboali

2012 – 2016 : Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Jakarta

120

Page 141: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Nama : Fuchsia Firdausi Zein

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tgl Lahir : Jakarta, 17 April 1995

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : komp.pesona kalisari XIV rt09/09 kel,kalisari kec.pasar rebo

cijantung .jakarta timur

Email : [email protected]

No. Hp : 081299210469

Riwayat Pendidikan:

1998-1999: play group riadhus sholihat

TK Islam Rhiadus sholihin

2000 -2003 : SDS Asyafiah jakarta

SDS Hangtuah 5 Jakarta

2003 – 2004 : SDN Mangunjaya 02 bekasi Timur

2005 – 2006 : SDN Semper Barat 07 jakarta

SDN Jatiasih V bekasi Selatan

2007-2008: SMPN 53 Jakarta Utara

2009: SMPN 184 Jakarta Timur

121

Page 142: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

2010 : SMA Global Islamic School Jakarta

2011 : Homeschooling Pribadi Kak Seto

2012: Universitas Muhammadiyah Jakarta Fakultas Kedokteran

122

Page 143: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Nama : Anjar Puspitaningrum

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tgl Lahir : Brebes, 11 Mei 1994

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Jl. Lombok Kemurang Wetan No. 38 RT 01/ RW 02,

Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, 52254

Email : [email protected]

No. Hp : 081902160660

Riwayat Pendidikan:

2000 - 2006 : SD N 1 Tegongan

2006 – 2009 : SMP N 1 Tanjung

2009 – 2012 : SMA N 1 Brebes

2012 – 2016 : Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Jakarta

123

Page 144: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Nama : Reyhan Calabro

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, Tgl Lahir : Palembang, 24 Januari 1995

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Jl. Cempaka Putih Barat 19 No. 9, RT/RW 007/07, Kelurahan

Cempaka Putih Barat, Kecamatan Cempaka Putih, Kota

Administrasi Jakarta Barat, DKI Jakarta 10520

Email : [email protected]

No. Hp : 089654310465

Riwayat Pendidikan:

1999 – 2000 : TKIT Gemanurani

2000 – 2002 : SD Taman Harapan

2002 – 2003 : SDIT Gemanurani

2006 – 2009 : SMPIT Gemanurani

2009 – 2012 : SMA Negeri 1 Bekasi

2012 – 2016 : Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Jakarta.

124

Page 145: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Nama : Atika Febriani Permatasari

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tgl Lahir : Jakarta, 11 Febuari 1994

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Jl. Murni No. 8K RT 16/RW 02 Kelurahan Joglo,

Kembangan, Jakarta Barat

Email : [email protected]

No. Hp : 081213534967

Riwayat Pendidikan:

1999 - 2000 : TK Islam Al-Azhar 4 Kebayoran Lama

2000 - 2006 : SD Islam Al-Azhar 8 Kembangan

2006 – 2009 : SMP Islam Al-Azhar 10 Kembangan

2009 – 2012 : SMA Islam Al-Azhar 3 Pusat

2012 – 2016 : Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Jakarta

125

Page 146: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Nama : Didi Suryana

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, Tgl Lahir : Subang, 15 Maret 1992

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Kp Jaringao, 34/14, Ds Pringkasap, Kec. Pabuaran, Kab.

Subang 41262

Email : [email protected]

No. Hp : 085711815604

Riwayat Pendidikan:

1998 - 2004 : SDN NEGLASARI

2004 - 2007 : SMP LA-TANSA

2007 – 2010 : SMAN 1 SUBANG

2012 – 2016 : Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Jakarta

126

Page 147: Gambaran Kualitas Sanitasi Dasar Di Pondok Pesantren Miftahul Huda a1

Nama : Siti Sahara Andiyanti Haeruman

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tgl Lahir : Jakarta, 29 Januari 1995

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Jl. Radar Hankam No 29a, Jati Makmur, Pondok Gede,

Bekasi.

Email : [email protected]

No. Hp : 081282368893

Riwayat Pendidikan:

1999 - 2000 : TK Al-Khairiyah Bekasi

2000 - 2006 : SDN Jati Makmur V Bekasi

2006 – 2009 : SMP Persis 69 Jakarta Timur

2009 – 2012 : SMA Nasional 1 Bekasi

2012 – 2016 : Pendidikan Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Kesehatan,

Universitas Muhammadiyah Jakarta

127