fu rose mide

31
 FUROSEMIDE Furosemide termasuk kedalam diuretik kuat.Mula kerjanya lebih cepat dan lebih kuat di bandingkan dengan diuretik lainnya.aktu paruh umumnya pendek sehingga di perlukan pemberian ! atau " kali sehari.

Upload: astri-rusmarici

Post on 04-Nov-2015

244 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

j

TRANSCRIPT

  • FUROSEMIDEFurosemide termasuk kedalam diuretik kuat.Mula kerjanya lebih cepat dan lebih kuat di bandingkan dengan diuretik lainnya.Waktu paruh umumnya pendek sehingga di perlukan pemberian 2 atau 3 kali sehari.

  • farmakodinamikBekerja di ansa Henle asenden bagian epitel tebal dengan menghambat kotransport Na,K,Cl dan menghambat resorpsi air dan elektrolit.Menyebabkan meningkatnya ekskresi K dan kadar asam urat plasma.Ekskresi Ca dan Mg juga di tingkatkan sebanding dengan peningkatan ekskresi NaTidak meningkatkan re-absorbsi Ca di tubuli distal.

  • farmakokinetikDiuretik kuat mudah di serap melalui saluran cerna.Bioavailibilitas furosamide 65%,Obat golongan ini terikat pada protein plasma secara ekstensif.Tidak di filtrasi di glomerulus,tetapi cepat sekali di sekresi melalui sistem transpor asam organik di tubuli proksimal.

  • indikasi dan penggunaanGagal jantungEdema refrakterGagal ginjalPada hiperkalsemia

  • posologiSediaan : tab 20 dan 40 mg.Dosis : 10 40mg oral 2 x sehariSediaan : injeksi 20 mg/amp 2mlDosis : 20 80 mg iv,2 3x sehari

  • OKSIGENUntuk mengalirkan gas oksigen pada tekanan 1 atm. konsentrasi oksigen meningkatIndikasi : penurunan tekanan oksigen, gagal napas akut, dan syok Ketentuan pemberian: Tanpa gang. Napas 2l/mnt dgn kanul binasalGang. Napas sedang 5-6 l/mnt dgn kanul binasalGang. Napas berat, gagal jantung, dan henti jantung konsentrasi 100%Asma konsentrasi
  • SUNGKUP DGN KANTONG NON-REBREATHINGDiberikan 8 12 l/mnt, konsentrasi oksigen 90%Udara tidak bercampur antara ekspirasi dan inspirasiKerugian : pasien merasa terikat dan tidak nyaman, lembab, pasien tidak bisa bicara, makan, dan minum, dan kadang terjadi muntah

  • cara pemasanganBebaskan jalan napasAtur posisi pasienBuka regulator untuk menentukan tekanan oksigenAtur aliran oksigenIsi oksigen ke dalam kantong dengan cara menutup lubang antara kantong dan sungkupIkat tali di belakang kepalaPasang kapas kering pada daerah yg tertekan sungkupWajah pasien dibersihkan setiap 2 jamSungkup dibersihkan / diganti setiap 8 jam

  • MORFINMerupakan golongan analgesik opioid agonis kuatAlkaloid asal opium scr kimia dibagi 2 golongan:1. gol fenantren (morfin, kodein)2. gol benzilisokinolin (noskapin, papaverin)

  • farmakodinamikEfek morfin pd SSP dan usus agonis reseptor efek analgetik, euforia, depresi nafas, miosis, berkurangnya motilitas sal cernaSedangkan efek pd reseptor dan lebih lemah

  • @ SSP analgesia di reseptor + reseptor opioid @ SSP dan medula spinalis menghambat transmisi dan modulasi nyeri

    Agonis opioid di reseptor pelepasan opioid endogen @ reseptor dan menambah efek analgesikEfek analgesik morfin sgt selektif ( ngaruh k fgs sensorik lain) mubh rx stimulus nyeriDpt mengatasi nyeri yg berasal dr dalam, integumen, otot, dan sendiPngrh >> trhdp modalitas nyeri yg tdk tajam & berkesinambungan dbndg nyeri tajam & tb2

  • @ Sstm CVS@ PD kecil vasodilatasi periferMelepas histamin hipotensiDosis toksik depresi pusat vagus + vasomotor n tek drh turun yg trjd akbt hipoksia

  • farmakokinetikA = kulit luka, mukosa (
  • indikasiNyeri- mobati nyeri hebat yg tdk dpt diatasi dgn analgesik non-opioid- u/nyeri pd:Infark miokardneoplasmakolik renal/empeduoklusi akut PD perifer, pulmonal, koronerprikarditis akut,pleuritis, pneumotoraks spontan nyeri akibat trauma

  • Batuk- batuk tdk produktif n iritatif mgg tdr, pasien tdk bs istrht, mgkn disrtai nyeriEdema paru akut- Morfin IV mei/menghilangkan sesa nafas akibat edema pulmonal krn gagal jntg kiri- dgn meI prsepsi pndknya nafas, kcemasan pasien, beban hulu n ke hilir jntg

  • efek sampingIdiosinkrasi dan alergi- mual n muntah pd wnt- timbul eksitasi dgn tremor- jarang delirium, konvulsi, insomnia- urtikaria, eksantem, pruritus, bersin, dermatitis kontak

  • sediaan dan posologiYang mengandung campuran alkaloid dalam bentuk kasar :-pulvus opii : 10%morfin,
  • DIGOXINGolongan obat glikosida jantung,yang di gunakan untuk terapi gagal jantung.Efek obat:Inotropik positifKronotopik negatifMengurangi aktivasi saraf simpatis

  • Mekanisme Efek Inotropik PositifMenghambat Na/K-ATPaseSarcoplasmic reticulumKanal Ca++ terbukaCa intrasel Na+/Ca++ exchanger KONTRAKTILITAS Kanal Ca++ terbuka

  • Efek langsung pada jantungMemperpendek masa refrakter di atrium, ventrikel, dan Purkinje (meningkatkan otomatisitas ) aritmogenikMenurunkan konduktivitas terutama di nodus AVMemperpanjang masa refrakter di nodus AV Kronotropik dan dromotropik negatifEfek pada nodus AV mendasari penggunaan digoksin pada pengobatan fibrilasi atrium.

  • Efek tak langsungEfek vagal: nyata pada nodus SA dan AVMeningkatkan tonus vagal Meningkatkan sensitivitas jantung terhadap asetilkolin kronotropik negatifEfek simpatis: Menurunkan tonus simpatisMenurunkan sensitivitas jantung terhadap NE Mengurangi impuls eferan simpatis (dosis
  • Efek Farmakodinamik1. Efek langsung:Inotropik positifPerbaikan kontraktilitasCurah jantung Bendungan paru sesak napas berkurang2. Efek tak langsungTonus simpatis Denyut jantung dan resistensi perifer afterload beban jantung Perbaikan sirkulasi ginjalAktivitas SRA resistensi perifer Aldosteron retensi air/garam udem Perbaikan fungsi jantung

  • Efek Pada Flutter / Fibrilasi AtriumMemperpanjang masa refrakter nodus AVFrekuensi atrium /-Frekuensi ventrikel sebagian impuls dari atrium tidak diteruskan ke ventrikel

    Mencegah penularan fibrilasi ke vetrikel

  • INDIKASIFibrilasi/flutter atriumTakikardi supraventrikel paroksismalgagal jantung dengan fibrilasi atriumgagal jantung dengan ritme sinus yang disertai takikardia, KontraindikasiBlokade AVBradikardiWolf-Parkinson-White (WPW) syndromeSick sinus syndromeKardiomiopati hipertropik obstruktifGagal ginjal (digoksin: perlu penyesuaian dosis)HipotiroidismeHipokalemia

  • INTERAKSIKuinidin, verapamil, amiodaron (menghambatan P-glikoprotein) meningkatkan kadar plasma digoksin rifampisin menginduksi transporter P-glikoprotein di usus menurunkan kadar plasma digoksin.aminoglikosida, siklosporin, amfoterisin B mengganggu fungsi ginjal kadar plasma digoksin .kolestiramin, kaolin-pektin, antasida: adsorpsi digoksin absorpsi digoksin menurun.diuretik tiazid, furosemid: risiko hipokalemia meningkatkan toksisitas digoksin.b-bloker, verapamil, diltiazem: memperlambat konduksi AV; Inotropik negatif mengurangi efek inotropik digoksin.

  • CAPTOPRILObat golongan ACE-Inhibitor yang menghambat dalam perubahan Angiotensin I menjadi Angiotensin II

  • mekanisme kerja

  • indikasi pemberianEfektif untuk hipertensi ringan, sedang maupun berat, bahkan beberapa diantaranya dapat digunakan pada krisis hipertensi seperti Kaptopril dan EnalaprilatKombinasi dengan diuretic memberikan efek sinergistik sekitar 85% pasien tekanan darahnya terkendali. Sedangkan efek hipokalemia diuretic dapat dicegahKombinasi dengan beta-bloker memberikan efek aditifKombinasi dengan vasodilator lainnya, termasuk prazosin dan antagonis kalsium, memberikan efek yang baikKombinasi dengan penghambat adrenergic lain yang menghambat respons adrenergic alfa dan beta (klonidin, metildopa, labetalol atau kombinasi alfa dengan beta-bloker) sebaiknya dihindari karena dapat menimbulkan hipotensi berat dan berkepanjanganMenunjukkan efek positif terhadap lipid darah dan mengurangi resistensi insulin sangat baik untuk hipertensi pada diabetes, dislipidemia dan obesitas

  • farmakodinamikVasodilatasiMeningkatkan ekskresi air dan natriumMenekan aktivitas simpatisMenghambat remodelling jantung dan vaskular

  • farmakokinetikA:menurun bila terdapat makananM: heparE : dominan pada ginjal

  • kontraindikasiWanita hamil bersifat teratogenikIbu menyusui karena ACE-inhibitor diekskresi melalui ASI dan berakibat buruk terhadap fungsi ginjal bayiPada pasien dengan stenosis arteri renalis bilateral atau unilateral

    ******