fosfor kel.10

Upload: desy-faryani

Post on 12-Jul-2015

270 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

FOSFOR Kimia AnorganikOleh :IB Bogor, 14 Desember 2011

Kelompok 10 Nesya Maresa (116177) Shinta Anjeng P. (116241) Silvi Rahayu (116243) Vina Perawati (116267) Yeni Dwija Cahyanti (116276)

FosforDefinisi Fosforus, unsur kimia berlambang P. Fosfor ialah zat yang dapat berpendar karena mengalami fosforesens (pendaran yang terjadi walaupun sumber pengeksitasinya telah disingkirkan). Fosfor berupa berbagai jenis senyawa logam transisi atau senyawa tanah langka seperti zink sulfida (ZnS) yang ditambah tembaga atau perak, dan zink silikat (Zn2SiO4)yang dicampur denganmangan. Catatan: unsur kimia fosforus dapat mengeluarkan cahaya dalam keadaan tertentu, tetapi fenomena ini bukan fosforesens, melainkan kemiluminesens. Sejarah (Yunani, phosphoros, yang memiliki cahaya; nama kuno untuk planet Venus ketika tampak sebelum matahari terbit). Brand menemukan fosfor di tahun 1669 dengan mempersiapkannya dari air kencing.

Sifat Fosfor terdapat dalam empat atau lebih bentuk alotropik: putih (atau kuning), merah, dan hitam (atau ungu). Fosfor biasa merupakan benda putih seperti lilin. Bentuknya yang murni tidak memiliki warna dan transparan. Fosfor putih memiliki dua modifikasi: alfa dan beta dengan suhu transisi pada -3,8 derajat Celcius.

Ia tidak terlarut dalam air, tetapi melarut dalam karbon disulfida. Ia dapat terbakar dengan mudah di udara dan membentuk pentaoksida. Sifat Fisika dan Kimia Unsur Fosfor a. Sifat Fisika Unsur Fosfor Konfigurasi elektron [Ne] 3s2 3p3

1

Rumus molekul Massa jenis (g/mL) Titik lebur (C) Tingkatan oksidasi Energi ionisasi (kJ/mol) Pertama Kedua Ketiga

P4 1,823 44,2 3, 5, 4

1011,8 1907 2914,1

Berikut tabel sifat fisika unsur fosfor (secara umum) : Simbol Radius Atom Volume Atom Massa Atom Titik Didih Radius Kovalensi Struktur Kristal Massa Jenis Konduktivitas Listrik Elektronegativitas P 1.28 17 cm3/mol 30.9738 553 K 1.06 Monoclinic 1.82 g/cm3 10 x 106 ohm-1cm-1 2.19

2

Konfigurasi Elektron Formasi Entalpi Konduktivitas Panas Potensial Ionisasi Titik Lebur Bilangan Oksidasi Kapasitas Panas Entalpi Penguapan b. Sifat Kimia Unsur Fosfor

[Ne] 3s2 3p3 0.63 kJ/mol 0.235 Wm-1K-1 10.486 V 317.3 K 3,5,4 0.769 Jg-1K-1 12.4 kJ/mol

Fosfor dapat membentuk ikatan dengan cara yang miripdengan nitrogen. Fosfor dapat membentuk tiga ikatankovalen, menerima tiga elektron membentuk ion P3. Reaksiyang terjadi pada fosfor, antara lain seperti berikut : 1) Fosfor dapat bersenyawa dengan kebanyakan nonlogamdan logam-logam yang reaktif. Fosfor bereaksi denganlogam IA dan IIA dapat membentuk fosfida. Dalam airfosfida mengalami hidrolisis membentuk fosfin, PH3. 5Na3P(s)+ 3 H2O(l)3 NaOH(l)+ PH3(g) 2) Fosfor membentuk dua macam senyawa dengan halogen yaitu trihalida, PX3 dan pentahalida P X5 3) M e m b e n t u k a s a m o k s o f o s f o r Asam okso dari fosfor yang dikenal adalah asam fosfitdan asam fosfat. Asam fosfit dapat dibuat dengan reaksiseperti berikut : P4O6 (aq) + 6 H2O (l) 4H3PO3 (aq)

3

Sumber Tidak pernah ditemukan di alam, unsur ini terdistribusikan dalam berbagai mineral. Batu fosfat, yang memiliki mineral apatit, merupakan tri-kalsium-fosfat yang tidak murni dan merupakan sumber penting elemen ini. Deposit yang besar telah ditemukan di Rusia, Maroko, dan negara bagian Florida, Tennessee, Utah, dan Idaho.

Penanganan Fosfor sangat beracun. 50 mg bahan ini dosis yang sangat fatal. Jangan terekspos pada fosfor putih lebih dari 0,1 mg/m3(berdasarkan 8 jam berat rata-rata, selama 40 jam per minggu). Fosfor putih harus disimpan dalam air, karena sangat reaktif dengan udara. Alat khusus (forceps) juga perlu digunakan untuk menangani unsur ini karena dapat membakar kulit. Ketika terekspos pada sinar matahai atau ketika dipanaskan dalam uapnya sampai 250 derajat Celcius, ia terubah ke dalam berbagai bentuk merah yang tidak bereaksi di udara secara mudah seperti bentuknya yang putih. Bentuk ini juga tidak sebahaya bentuk putih. Tetapi tetap perlu kehati-hatian dalam menanganinya, karena ia dapat berubah bentuk lagi ke yang putih pada suhu-suhu tertentu serta mengeluarkan asap beracun jika dipanaskan. Bentuk merah cukup stabil, menguap dengan tekanan udara 1 atm dan 17o C dan diguankan dalam membuat korek api yang aman, kembang api, pestisida, bomb asap, dll.

Produksi Fosfor diproduksi dengan mereduksi kalsium fosfat, Ca3(PO4)2, dengan batuan kuarsa dan batu bara. Alotrop fosfor meliputi fosfor putih, fosfor merah, dan fosfor hitam. Fosfor putih adalah molekul dengan komposisi P4 (Gambar 4.7). Fosfor putih memiliki titik leleh rendah (mp 44.1o C) dan larut dalam benzen atau karbon disulfida. Karena fosfor putih piroforik dan sangat beracun, fosfor putih harus ditangani dengan hati-hati.

4

Fosfor merah berstruktur amorf dan strukturnya tidak jelas. Komponen utamanya diasumsikan berupa rantai yang dibentuk dengan polimerisasi molekul P4 sebagai hasil pembukaan satu ikatan P-P. Fosfor merah tidak bersifat piroforik dan tidak beracun, dan digunakan dalam jumlah yang sangat banyak untuk memproduksi korek, dsb.

Fosfor hitam adalah isotop yang paling stabil dan didapatkan dari fosfor putih pada tekanan tinggi (sekitar 8 GPa). Fosfor hitam memiliki kilap logam dan berstruktur lamelar. Walaupun fosfor hitam bersifat semikonduktor pada tekanan normal, fosfor hitam menunjukkan sifat logam pada tekanan tinggi (10 GPa). Senyawa fosfor sebagai ligan Fosfin tersier, PR3, dan fosfit tersier, P(OR)3, merupakan ligan yang sangat penting dalam kimia kompleks logam transisi. Khususnya trifenilfosfin, P(C6H5)3, trietil fosfin, P(C2H5)3, dan turunannya merupakan ligan yang sangat berguna dalam banyak senyawa kompleks, sebab dimungkinkan untuk mengontrol dengan tepat sifat elektronik dan sterik dengan memodifikasi substituennya (rujuk bagian 6.3 (c)). Walaupun ligan-ligan ini adalah donor sigma, ligan-ligan ini dapat menunjukkan karakter penerima pi dengan mengubah substituennya menjadi penerima elektron Ph (fenil), OR, Cl, F, dsb.

5

Urutan karakter penerima elektron diperkirakan dari frekuensi uluran C-O dan pergeseran kimia13C NMR senyawa logam karbonil fosfin atau fosfit tersubstitusi adalah sbb (Ar adalah aril dan R adalah alkil). PF3 > PCl3 > P(OAr)3 > P(OR)3 > PAr3 > PRAr2 > PR2Ar > PR3 Di pihak lain, C. A. Tolman telah mengusulkan sudut pada ujung kerucut yang mengelilingi substituen ligan fosfor pada jarak kontak van der Waals dapat digunakan sebagai parameter untuk mengukur keruahan sterik fosfin atau fosfit. Parameter ini, disebut sudut kerucut, dan telah digunakan secara meluas (Gambar 4.8). Bila sudut kerucut besar, bilangan koordinasi akan menurun karena halangan sterik, dan konstanta kesetimbangan disosiasi dan laju disosiasi ligan fosfor menjadi lebih besar (Tabel 4.2). Ungkapan numerik efek sterik sangat bermanfaat dan banyak studi telah dilakukan untuk mempelajari hal ini.

6

Pembuatan Phospor Phospor diperoleh melalui proses wohler dan hasilnya disimpan dalam air karena mudah terbakar . Reaksinya 2Ca3(PO4)(s) + 6SiO2(s) + 10C(s)1200-1450oC 6CaSiO3(s) + 10CO(g) + P4(g) Senyawa Fosfor Dalam bentuk senyawa bilangan oksidasinya -3,+3,+5

Fosfin PH3 Karateristik Fosfin

7

Fosfin memiliki nama kimia Hidrogen Fosfida dengan formulasi kimia PH3. Pemilihan Fosfin sebagai fumigan dalam pelaksanaan fumigasi pada produk makanan, olahan, biji-bijian dan sereal yang sensitif terhadap Metil Bromida, karena : a. Merupakan senyawa yang sangat toksik dan memiliki penetrasi yang baik serta seragam. b. Tidak memiliki efek aroma, warna, dan cita rasa terhadap komoditas yang difumigasi. c. Penyerapan oleh produk rendah. Deskripsi sifat fisik dan kimia Fosfin dapat dilihat dalam tabel 1 di bawah ini. Deskripsi Fumigan Fosfin 1. Rumus Kimia 2. Bau 3. Titik Didih 4. Titik Lebur 5. Berat Molekul :PH3 :Karbit/Bawang Putih :87.4C :133.5C :34.04

6. Kelarutan dalam Air :Sangat larut (pada suhu kamar) 7. larut dalm asam yang sangat kuat misalnya BF3H2O 8. Efek pada serangga Syaraf & pernapasan a. Telur Lambat b. Larva Cepat c. Pupa Lambat d. Dewasa Cepat

Di dalam aplikasinya, pelaksana fumigasi dengan Fosfin selain harus memperhatikan sifat-sifat fisik dan kimia Fosfin di atas, harus diperhatikan juga sifat Fosfin sebagai berikut :

8

a. Pada konsentrasi di atas 1.8% volume di udara atau 25 g/m3 pada tekanan udara normal mudah meledak. b. Pada temperatur di atas 100 oC (212oF) mudah terbakar dengan sendirinya. c. Mudah meledak bila terkena air. d. Bereaksi dengan tembaga/logam mulia atau bahan-bahan yang terbuat dari tembaga/logam mulia dan menyebabkan korosi pada temperatur dan kelembaban yang relatif tinggi. Fosfin (PH3) sangat reaktif dengan air, mudah terbakar pada suhu di atas 100 oC dan mudah meledak pada konsentrasi di atas 1,8 % volume di udara (25 g/m3).

Formulasi dan Bentuk Fosfin Formulasi Fosfin umumnya berasal dari senyawa Alumunium Fosfida (AlP) dan Magnesium Fosfida (Mg3P2) melalui reaksi kimia sebagai berikut : 1. AlP + 3H2O(l) Al (OH)3 + PH3 putih 2. Mg3P2 + 6H2O 3Mg(OH)2 + 2PH3 Putih Proses perubahan gas Fosfin terjadi apabila Alumunium Fosfida atau Magnesium Fosfida bereraksi dengan uap air. Pada proses tersebut selain gas Fosfin dihasilkan juga senyawa Alumunium Hidroksida atau Magnesium Hidroksida. Pada senyawa Alumunium Fosfida atau Magnesium Fosfida ditambahkan bahan pelapis untuk memperlambat terjadinya pelepasan gas dan untuk mencegah terjadinya akumulasi konsentrasi yang tinggi di udara yang dapat mengakibatkan terjadinya kebakaran. Bahan pelapis yang digunakan adalah lilin parafin dan lapisan matric plastic. Senyawa Alumunium Fosfida atau Magnesium Fosfida mulai terjadi reaksi dengan uap air dan menghasilkan gas Fosfin sesuai dengan spesifikasi setiap jemis produknya. Pada umumnya setelah 2 4 jam dan dekomposisi

9

sempurna akan terjadi setelah 72 jam pada temperatur dan kelembaban yang sesuai. Pada temperatur dan kelembaban yang lebih rendah dekomposisi akan lebih lama sekitar 120 jam. Fosfin dapat terbentuk dari fosfida yang terhidrolisis P4 + Na Na3P H2O NaOH(aq) + PH3(g)

Bentuk formulasi Fosfin antara lain dapat berupa pelet, tablet, plate, dan bags dengan jumlah kandungan Fosfin yang berbeda-beda, sebagaimana dapat dilihat dalam tabel 2di bawah ini.

Bentuk formulasi dan kandungan bahan aktif Fosfin Bentuk formulasi (fosfin) Pelet Tablet Plate Bags Strips 0.6gram 3.0 gram 117.0 gram 34.0 gram 2340.0 gram 0.2gram 1.0 gram 33.0 gram 11.3 gram 660.0 gram Berat per satuan formulasi Berat per satuan formulasi aktif

Siklus Fosfor Daur fosfor yaitu daur atau siklus yang melibatkan fosfor, dalam hal input atau sumber fosfor-proses yang terjadi terhadap fosfor- hingga kembali menghasilkan fosfor lagi. Daur fosfor dinilai paling sederhana daripada daur lainnya, karena tidak melalui atmosfer. fosfor di alam didapatkan dari: batuan, bahan organik, tanah, tanaman, PO4- dalam tanah. kemudian inputnya adalah hasil pelapukan batuan. dan outputnya: fiksasi mineral dan pelindikan. fosfor berupa fosfat yang diserap tanaman untuk sintesis senyawa organik. Humus dan partikel tanah mengikat fosfat, jadi daur fosfat dikatakan daur lokal.

10

Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh decomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus. Fosfor dialam dalam bentuk terikat sebagai Ca-fosfat, Fe- atau Al-fosfat, fitat atau protein. Bakeri yang berperan dalam siklus fosfor : Bacillus, Pesudomonas, Aerobacter aerogenes, Xanthomonas, dll. Mikroorganisme(Bacillus, Pseudomonas, Xanthomonas, Aerobacter aerogenes) dapat melarutkan P menjadi tersedia bagi tanaman. Daur fosfor terlihat akibat aliran air pada batu-batuan akan melarutkan bagian permukaan mineral termasuk fosfor akan terbawa sebagai sedimentasi ke dasar laut dan akan dikembalikan ke daratan

11

Oksida Fosfor Struktur oksida fosfor P4O10, P4O9, P4O7, dan P4O6 telah ditentukan. Ada dua macam oksida yang fosfor yang dikenal yaitu P4O10 dan P4O6. P4O10 dan P4O6 demikian juga dengan oksida As oksida asam, oksida Sb oksida amfoter, dan oksida Bi oksida basa. Hipotesis yang dapat dbuat kebasaan bertambah dan bertambahnya nomor unsur positif (logam) pembentuk oksida tersebut.

a. Fosfor Pentoksida, P4O10

12

Fosfor pentoksida, P4O10, adalah padatan kristalin putih dan dapat tersublimasi, terbentuk bila fosfor dioksidasi dengan sempurna. P4O10 biasanya disebut juga fosfor pentoksida karena rumus empirisnya adalah P2O5. Empat atom fosfor menempati tetrahedra dan dijembatani oleh atom-atom oksigen. Karena atom oksigen diikat ke setiap atom fosfor, polihedra koordinasi oksigen juga tetrahedral. Bila P4O10 molekular dipanaskan, terbentuk isomer yang berstruktur gelas. Bentuk gelas ini merupakan polimer yang terdiri atas tetrahedra fosfor oksida dengan komposisi yang sama dan dihubungkan satu sama lain dalam lembaran-lembaran. Lebih singkatnya bahwa pembentukan fosfor pentaoksida dengan cara pembakaran P4 dalam keadaan oksigen berlebih. P4O10 + H2O (dingin) HPO3 H4P2O7 H3PO4 HPO3 apabila dibiarkan maka akan membentuk H4P2O7 yang akhirnya akan terbentuk H3PO4. P4O10 + HNO3 N2O5 + H3PO4 P4O10 + H2SO4 SO3 + H3PO4Pendehidrasi baik

Karena senyawa ini sangat reaktif pada air, senyawa ini digunakan sebagai bahan pengering. Tidak hanya sebagai desikan, tetapi merupakan bahan dehidrasi yang kuat, dan N2O5 atau SO3 dapat dibentuk dengan mendehidrasikan HNO3 dan H2SO4 dengan fosfor pentoksida. HNO3 disebut sebagai pendehidrasi yang baik karena HNO3 dibentuk oleh H2O dan N2O5. Jika HNO3 direaksikan dengan P4O10 maka molekul air akan diikat oleh Fosfor pentoksida, P4O10, membentuk asam fosfat, H3PO4, bila direaksikan dengan sejumlah air yang cukup, tetapi bila air yang digunakan tidak cukup, berbagai bentuk asam fosfat terkondensasi akan dihasilkan bergantung kuantitas air yang digunakan. Sedangkan nitrat akan diubah menjadi bentuk oksida nitrogen yang merupakan komponen dasar pembentuk asam nitrat.

b. Fosfor trioksida, P4O6 Fosfor trioksida, P4O6, adalah senyawa yang tidak berwarna dan mudah menguap. Merupakan oksida molekular, dan struktur tetrahedralnya dihasilkan dari penghilangan atom oksigen terminal dari fosfor pentoksida. Masing-masing fosfor

13

berkoordinasi 3. Senyawa ini dihasilkan bila fosfor putih dioksidasi pada suhu rendah dengan oksigen terbatas. P4O6 + H2O (dingin) H3PO3 P4O6 + H2O (panas) fosfor merah Oksida dengan komposisi di antara fosfor pentoksida dan trioksida memiliki 3 sampai 1 atom oksigen terminal dan strukturnya telah dianalisis. Walaupun arsen dan antimon menghasilkan oksida molekular As4O6 dan Sb4O6 yang memiliki sruktur yang mirip dengan P4O6, bismut membentuk oksida polimerik dengan komposisi Bi2O3.

Fosfor Halogen Fosfor membentuk dua macam senyawa dengan halogen; trihalida, PX3, (X= F, Cl, Br, dan I) dan pentahalida, PX5, (X= F, Cl, Br, dan I). Sampai kini belum dikenal PI5; mungkin disebabkan atom yod sangat besar sehingga kelima atom yod tidak dapat melekat pada atom fosfor. Senyawa halogen dari fosfor yang terpenting adalah PCl3 dan PCl5. a) Fosfor triklorida, PCl3 Fosfor triklorida dapat dibuat dengan cara mereaksikan leburan fosfor dan klor. Fosfor triklorida merupakan cairan yang mudah menguap yang mendidih pada suhu 760C. PCl3 digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat berbagai senyawa fosfor. Fosfor triklorida dibuat dengan mereduksikan fosfor dengan gas Cl2. P4(l) + 6Cl2(g) 4PCl3(g) Jika terdapat klor berlebih akan terbentuk PCl5. Jika dikenakan air, PCl3, akan mengalami hidrolisis menghasilkan asam fosfit, H3PO3. PCl3(g) + H2O(l) H3PO3(aq) + HCl(aq)

b) Fosfor Pentaklorida, PCl5 PCl5 dibuat dengan mereaksikan fosfor dengan gas Cl2 yang berlebih dengan reaksi sbb: P4(l) + 6Cl2(g) 4PCl3(g)

14

PCl3(g) + Cl2(g)

PCl5(g)

PCl5 tidak stabil maka dua atom klor sangat lemah ikatannya.

c) Fosforil Klorida, POCl3 Fosforil Klorida, POCl3, merupakan hasil dari reaksi PCl3 dengan oksigen. POCl3 disebut juga fosfor oksida klorida. Kira-kira setengah dari PCl3 yang dihasilkan dalam industry digunakan untuk membuat POCl3. Fosforil Klorida banyak dipakai dalam zat pemadam kebakaran karena dapat memperlambat terjadinya nyala api. Apabila POCl3 mengalami hidrolisis dengan air maka akan membentuk asam fosfat. POCl3 + H2O H3PO4 + HCl ASAM OKSO FOSFOR Ada beberapa asam okso dari fosfor tetapi hanya ada dua macam asam yang telah dipelajari dengan teliti yaitu asam fosfit (asam fosfonik),H3PO3 dan asam fosfat,H3PO4 . kedua asam ini atom P dikelilingi secara tetrahedral. Asam fosfit H3PO3, Asam fosfit H3PO3, dapat terbentuk jika P4O6 dilarutkan kedalam air P4 +3O2 P4O6 (s) P4O6 (s) + 6H2O(l) 4H3PO3(aq) bisa juga dengan mereaksikan PCl3 dengan air, PCl3 + 3H2O(l) H3PO3(aq) + 3HCl(aq) hanya ikatan O-H yang dapat menghasilkan H+ dan hydrogen yang melekat pada fosfor, tidak bersifat asam. Oleh karena itu hanya ada dua macam garam yaitu NaH2PO3 dan Na2HPO3.Asam fosfit dan garam fosfit adalah zat pereduksi yang baik.asam fosfit yang teroksidasi akan menghasilkan asam fosfat.

15

O P H OH OH

Asam fosfat, H3PO4 asam fosfat ada 3 macam. Asam ortofosfat Asam pyrofosfat Asam metafosfat (H3PO4 ) (H4P2O7) (HPO3 )

Asam okso dari fosfor yang terpenting adalah asam fosfat, H3PO3 (disebut juga asam ortofosfat). Asam ini di produksi secara besar-besaran untuk digunakan pada pembuatan pupuk, zat adiktif makanan, dan untuk pembuatan detergen. Pembuatan : 1. asam fosfat dibuat dengan mereaksikan batu fosfat dengan asam sulfat. Ca3(PO4)2(S) + 3H2SO4(aq) +6H2O 3CaSO4.2H2O(s) + 2H3PO4(aq) 2. Asam fosfat yang lebih murni dibuat dari unsur fosfor yang dioksidasi menjadi P4O6 , asam fosfat yang dihasilkan dengan cara ini digunakan untuk pembuatan detergen .

16

Ca3(PO4)2 (s)+ 6SiO +10C P4 + 6CaSiO3 +10CO P4 + O2 P4O6 (s) P4O6 (s) + H2O(l) H3PO4(aq) 3. *P4O6 + 2O2 P4O10 P4O10 + 6H2O(l) 4H3PO4(aq) *P4O10 + H2O(l)dingin HPO3,

jika

didiamkan

akan

terbentuk

H4P2O2,kemudian perlahan-lahan terbentuk H3PO4(aq) 4. Fosfor merah bereaksi dengan iodin : P + 5I2 + 8H2O 10HI + 2H3PO4(aq) 5. dapat juga dari hidrolisis Pcl5(aq):

Pcl5(aq) + 4H2O(l) H3PO4(aq) + HCl H3PO4(aq) merupakan asam bervalensi tiga PK1=2,15 PK2 =7,1 PK3 =12,4 O P HO OH PUPUK FOSFAT Batu fosfat banyak di gunakan dalam pembuatan pupuk . Ca3(PO4)2 yang dihaluskan dapat lansung digunakan sebagai pupuk setelah dihaluskan, tetapi kelarutannya kecil sehingga perlu ditambah H2SO4 70% sehingga menghasilkan pupuk yang dikenal sebagai superfosfat yaitu campuran CaSO4 dan Ca(H2PO4)2. Dibanding dengan Ca3(PO4)2 , Ca(H2PO4)2 lebih mudah melarut dalam air. Ca3(PO4)2 + 2H2SO4(aq) Ca(H2PO4)2(aq) + 2CaSO4(s) Pupuk Superfosfat Asam fosfat dibuat dalam industry dengan mereaksikan asam sulfat pekat dengan gerusan apatit. Pada pembuatan ini, asam sulfat lebih banyak digunakan dibandingkan dengan pembuatan superfosfat. kalsium sulfat dapat disaring dan akan OH

17

diperoleh asam fosfat sebagai filtrat. Pupuk fosfat dengan kadar fosfat tinggi disebut TSP ( tripel suprfosfat).dibuat dengan penambahan gerusan apatit pada asam fosfat. Ca3(PO4)2 + 4H3PO4(aq) 3Ca(H2PO4)2(aq) TSP (triple superfosfat) Penambahan asam nitrat diperoleh pupuk campuran fosfat dan nitrogen atau pupuk nitrofos : Ca3(PO4)2 + 4HNO3 3Ca(H2PO4)2(aq) + 2Ca(NO3)2 kalsium nitrofos) Dalam darah manusia terdapat system buffer yang terdiri dari ion H2PO42- dan HPO22- . jika dalam darah terdapat basa, akan terjadi reaksi : H2PO42- + OH- HPO22dan jika dalam darah terdapat asam, akan terjadi reaksi : HPO22- + H+ H2PO42reaksi diatas dapat mencegah perubahan pH dalm darah. Garam Na3PO4 biasanya digunakan untuk menghilanngkan kesadahan air dan sebagai zat pembersih. Dalam air sadah Na3PO4 akan bereaksi dengan Ca2+ , Mg2+, Fe3+ kemudian membentuk ion kompleks. Dengan demikian ion ion ini tidak bereaksi dengan sabun. superfosfat niterat (pupuk

Uji kualitatif 1. PO43- , dipelajari dengan menggunakan larutan dinatrium hydrogen fosfat, Na2HPO4. 12H2O, 0,033M. a. larutan perak nitrat : endapan kuning perak ortofosfat normal,Ag3PO4 (perbedaan dari meta dan pirofosfat), yang larut dalam larutan ammonia encer dan dalam asam nitrat encer. HPO42-(aq) + 3 Ag+(aq) Ag3PO4(s) + H+

endapan kuning18

larut dalam ammonia encer Ag3PO4(s) + 6NH3(aq) 3[Ag(NH3)2]+ + PO43Ag3PO4 endapan kuning

Larutan dalam asam nitrat encer Ag3PO4(s) + 2H+ HPO42- + 3 Ag+(aq) endapan kuning b. larutan barium klorida : endapan amorf putih yaitu barium fosfat sekunder, BaHPO4, dari larutan netral, yang larut dalam asam mineral encer dan dalam asam asetat. Dengan adanya larutan ammonia encer, akan mengendap fosfat tersier, Ba(PO4)2, yang lebih sedikit larut. HPO42- + Ba2+ BaHPO4(s) Endapan amorf putih (suasana netral) Dalam larutan ammonia: 2HPO2- + 3Ba2+ +2NH3 Ba3(PO4)2 (s) + 2NH4+

Endapan amorf putih 2. PO43- , dengan reaksi pemanasan menggunakan bubuk Mg ditambah H2O menghasilkan fosfin (PH3).Indikasinya, gas berbau tidak sedap (bau ikan) mudah terbakar. Na3PO4 + 4Mg 4MgO + Na3P Na3P + 3H2O PH3 (g) + 3 NaOH 3. fosfit, HPO32- dari larutan natrium fosfit Na2HPO3.5H2O a. larutan perak nitrat , HPO32- + 2Ag + Ag2HPO3 (s) endapan putih

19

Ag2HPO3 (s) + H2O endapan hitam HPO32- + 2Ag + + H2O

2Ag(s) 2Ag(s)

+ H3PO4 + H3PO4

endapan hitam b. larutan barium klorida : endapan putih barium fosfit, Ag2HPO3, yang larut dalam asam encer. HPO32- + Ba2+ BaHPO3(s) Endapan putih 4. Hipofosfit, H2PO2- dari larutan natrium hipofosfit NaH2PO2 . H2O a. Larutan perak nitrat H2PO2- + Ag + AgH2PO2 (s) Endapan putih 2AgH2PO2 (s) + 4H2O 2Ag(s) + H3PO4 + H2(g) endapan hitam b. Larutan barium klorida H2PO2- + Ba2+ tidak ada endapan 5. NO3- : penentuan adanya nitrat dilakukan dengan uji cincin coklat. Caranya :

( Nitrit juga akan memberikan hasil yang sama dengan penambahan asam sulfat. 6. NO2-

) nitrit dihilangkan

: penentuan adanya nitrit dilakukan dengan uji GRIESS ILOSVAY (

penggunaan ragen sulfanilat naphtilamin ) Caranya

20

Sampel,

+

asam

sulfanilat

kemudian

ditambahkan

naphtilamin

terbentuk warna merah.

PO43- : penentuan adanya ion ini dilakukan dengan reaksi pemanasan menggunakan ( )

Indikasinya : gas berbau tidak sedap (bau ikan ), mudah terbakar.

Kegunaan Dalam beberapa tahun terakhir, asam fosfor yang mengandung 70% 75% P2O5, telah menjadi bahan penting pertanian dan produksi tani lainnya. Permintaan untuk pupuk secara global telah meningkatkan produksi fosfat yang banyak. Fosfat juga digunakan untuk produksi gelas spesial, seperti yang digunakan pada lampu sodium. Kalsium fosfat digunakan untuk membuat perabotan China dan untuk memproduksi mono-kalsium fosfat. Fosfor juga digunakan dalam memproduksi baja, perunggu fosfor, dan produk-produk lainnya. Trisodium fosfat sangat penting sebagai agen pembersih, sebagai pelunak air, dan untuk menjaga korosi pipa-pipa. Fosfor juga merupakan bahan penting bagi sel-sel protoplasma, jaringan saraf dan tulang.

21

Fosfor sangat penting dan dibutuhkan oleh mahluk hidup tanpa adanya fosfor tidak mungkin ada organic fosfor di dalam Adenosin trifosfat (ATP) Asam Dioksiribo nukleat (DNA) dan Asam Ribonukleat (ARN) mikroorganisme membutuhkan fosfor untuk membentuk fosfor anorganik dan akan mengubahnya menjadi organic fosfor yang dibutuhkan untuk menjadi organic fosfor yang dibutuhkan, untuk metabolisme karbohidrat, lemak, dan asam nukleat. Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, dan secara luas digunakan dalam bahan peledak, korek api, kembang api, pestisida, odol, dan deterjen. Kegunaan fosfor yang paling umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan lampu fluoresen, sementara fosfor dapat ditemukan pula pada berbagai jenis mainan yang dapat berpendar dalam gelap (glow in the dark). Kerugian 1. Penyalahgunan fosfor menjadi Bom yang sangat mengerikan. Fosfor bomb memiliki sifat utama membakar. Menurut Ang Swee Chai, seorang perempuan, dokter ortopedis kelahiran Malaysia yang juga seorang ahli medis. Dalam bukunya From Beirut to Jerusalem (Kuala Lumpur, 2002), zat fosfor biasanya akan menempel di kulit, paru-paru, dan usus para korban selama bertahun-tahun, terus membakar dan menghanguskan serta

menyebabkan nyeri berkepanjangan. Para korban bom ini akan mengeluarkan gas fosfor hingga nafas terakhir. Fosfor merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan. Dalam beberapa tahun terakhir, asam fosfor yang mengandung 70% 75% P2O5, telah menjadi bahan penting pertanian dan produksi tani lainnya. Fosfor juga digunakan dalam memproduksi baja, perunggu fosfor, dan produk-produk lainnya. Trisodium fosfat sangat penting sebagai agen pembersih, sebagai pelunak air, dan untuk menjaga

22

korosi pipa-pipa. Fosfor juga merupakan bahan penting bagi sel-sel protoplasma, jaringan saraf dan tulang. Oleh karena itu, kita harus mengetahui tentang betapa pentingnya fosfor dalam kehidupan. 1. Pengujian Anion PO43No. Perlakuan 1. 3 tetes larutan sampel + 2 tetes HNO3 6 M + 3 tetes pereaksi ammonium molibdat dipanaskan Hasil Pengamatan Terbentuk endapan kuning

Selanjutnya uji kedua adalah uji anion PO43-, anion ini adalah hasil penguraian asam ortofosfat (H3PO4), asam ortofosfat adalah asam berbasa tiga, yang membentuk tiga deret garam : ortofosfat primer, mis NaH2PO4; ortofosfat sekunder, mis Na2HPO4; dan ortofosfat tersier, mis Na3PO4. Pada uji ini 3 tetes larutan sampel ditambahkan dengan 2 tetes asam nitrat dan 3 tetes reagensia ammonium molibdat dan hasilnya terbentuk endapan berwarna kuning. Warna kuning yang terbentuk adalah warna dari ammonium fosfomolibdat . Sebenarnya ammonium molibdat memiliki rumus , tetapi ionnya-lah yang digunakan dalam persamaan kimia (). Dari uji yang dilakukan dapat diketahui terdapat anion fosfat dalam sampel.

http://dhamadharma.wordpress.com/2010/02/11/siklus-fosfor-di-alam/ www.chem-is-try.org/tabel_periodik/fosfor/ http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/fosfor/

23

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-anorganik-universitas/kimia-unsurnon-logam/asam-okso-dan-oksida-fosfor/ http://books.google.co.id/books?id=qFRKvYLrg3YC&pg=PT128&lpg=PT128&dq= pembuatan+fosfin&source=bl&ots=UaLwzvdVAs&sig=CswsrLq7_PF37mfusflsQYC1qk&hl=id&ei=pSznTu78L8r3rQfShqWKBw&sa=X&oi=book_r esult&ct=result&resnum=8&ved=0CEMQ6AEwBw#v=onepage&q=pembuatan%20f osfin&f=false http://karantina.deptan.go.id/peraturan/MANUAL%20FUMIGASI%20FOSFIN.pdf http://old.inorg-phys.chem.itb.ac.id/wp-content/uploads/2007/03/bab-4-kimia-unsurnon-logam.pdf

24