fardas 1 (1).pptx

Upload: sitialiana

Post on 16-Oct-2015

95 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Penggolongan dan Undang-Undang Obat

Nur Ain Thomas Penggolongan dan Undang-Undang ObatBahan atau campuran bahan yang digunakan :Dalam pengobatan, pencegahan atau diagnosa suatu penyakit, kelainan fisik atau gejala-gejalanya pada manusia atau hewanDalam pemulihan, perbaikan atau pengubahan fungsi organik pada manusia atau hewanDefenisi OBAT Berdasarkan Jenisnya : Obat bebas dan obat bebas terbatas Obat kerasObat psikotropika dan narkotika Penggolongan ObatObat bebas adalah obat yang boleh digunakan tanpa resep dokter ( disebut OTC = over the counter) dan dijual secara bebas karena aman untuk pengobatan sendiri, biasanya digunakan untuk pengobatan penyakit ringan misalnya diare. Obat bebas ditandai dengan lingkaran hijau bergaris tepi hitamObat bebas terdiri atas obat bebas dan obat bebas terbatas Obat bebas terbatas (dulu disebut daftar W = Waarschuwing = peringatan), obat-obatan yang dalam jumlah tertentu masih bisa dibeli diapotek, tanpa resep dokter, memakai tanda lingkaran biru bergaris tepi hitam. Contohnya obat anti mabuk (antimo), anti flu (noza)Pada kemasan obat ini biasanya tertera peringatan yang bertanda kotak kecil berdasar warna gelap atau kotak putih bergaris tepi hitam, dengan tulisan sebagai berikut :

P. No 1 : Awas! Obat keras. Bacalah aturan pemakaiannya P.No 2 : Awas Obat Keras. Hanya untuk obat kumur, jangan ditelanP.No 3 : Awas! Obat keras. Hanya untuk bagian luar dari badanP.No.4 : Awas! Obat Keras. Hanya untuk dibakarP.No.5 : Awas! Obat Keras. Tidak boleh ditelanP.No.6 : Awas! Obat Keras. Obat wasir, jangan ditelanDalam menggunakan obat bebas dan obat bebas terbatas, hal-hal yang harus diperhatikanMemiliki izin edarMencantumkan nomor registrasi dari BPOM, DEPKESKondisi obat masih baik atau sudah rusakPerhatikan tanggal kadaluarsa (masa berlaku obat)Baca keterangan yang tercantum dalam kemasan obat/brosur obat yang berisi tentang indikasiPerhatikan : kontraindikasi, efek samping, dosis, cara penyimpanan obat, dan informasi tentang interaksi obatObat keras (dulu disebut obat daftar G = gevaarlijk = berbahaya) yaitu obat berkhasiat keras yang untuk memperolehnya harus dengan resep dokter, memakai tanda lingkaran merah bergaris tepi hitam dengan tulisan huruf K didalamnyaMenurut Kepmenkes RI No 633/ph/62/b tentang penetapan obat keras Obat KerasSemua yang pada kemasan luarnya disebutkan bahwa obat-obat tersebut hanya boleh diserahkan dengan resep dokterSemua obat yang digunakan secara parenteeralSemua obat baru, terkecuali ada pernyataan dari DEPKES

Psikotropika merupakan zat/obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku. Serta akan menimbulkan halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainyaPsikotropika dan narkotika Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sisntesis maupun semi sintesis yang dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakan dengan memasukannya kedalam tubuh manusia. Pengaruh tersebut berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan yang meyebabkan efek ketergantungan bagi pemakainya.Psikotropika dan narkotika Alkaloid kokain dan turunanya kokain diperoleh dari tanaman coca, berasal dari Erithroxylon cocca (famili erithroxylaceae)Cannabis (ganja) berasal dari cannabis indicae (famili canabiceae). Selain daun dan biji juga biasanya dipakai bahan olahannya seperti getahnya.Golongan Papaver samniverum (candu) diperoleh dari getah, buah yang dilukai atau diperoleh dari alkaloid ganja, menggunakan proses isolasi, misalnya : alkaloid morfin, codein, tebain. Papaverin bukan narkotika (obat sakit perut) karena tidak bersifat adiktifZat zat sintesis, seperti morfin, petidin HCl, methadone HCl, dextromoramid tartatMacam-macam narkotika Berdasarkan mekanisme kerjanya Obat yang bekerja terhadap penyebab penyakit, misalnya penyakit karena bakteri atau mikroba, contoh : antibiotikObat yang bekerja berdasarkan keadaan patologis dari penyakit, contoh : serum, vaksinObat yang menghilangkan gejala penyakit = symptomatic, misal gejala penyakit nyeri, cth : analgetik, antipiretikObat yang bekerja untuk mengganti atau menambah fungsi-fungsi zat yang kurang, contoh vitamin, hormonPemberian placebo, adalah pemberian sediaan obat yang tanpa zat berkhasiat untuk orang-orang yang sakit secara psikis, contoh : aqua proinjection Penggolongan obatObat dibagi dua golongan :Obat dalam, misalnya obat-obat peroral. Cth : antibiotik, acethaminophenObat topikal, untuk pemakaian luar badan. Cth : sulfur, antibiotikBerdasarkan efek yang ditimbulkannyaSistemik : masuk kedalam sistem peredaran darah, diberikan secara oralLokal : pada tempat-tempat tertentu yang diinginkan, misal pada kulit, hidung, telinga, mata Berdasarkan tempat atau lokasi pemakaianBerdasarkan cara pemberian Oral : obat yang diberikan atau dimasukan lewat mulut. Contoh : serbuk, kapsul, tablet, sirupPerektal : obat yang diberikan atau dimasukan lewat rektum, contoh supositoria, Sublingual : dari bawah lidah, kemudian melalui selaput lendir dan masuk kepembuluh darah, efeknya lebih cepat. Biasanya untuk penedrita hipertensi.Parenteral : obat suntik melalui kulit masuk kedarah. Ada yang diberikan secara intravena, intramuscullar, intrakardial dan subkutanLangsung ke organ : intrakardialMelalui perut : intraperitonialPenggolongan obatBerdasarkan asal obat dan cara pembuatannya, ada 2 yaitu Alamiah yaitu berasal dari tumbuh-tumbuhan, hewan, mineral atau dari manusiaJamur menghasilkan antibiotikDigitalis mengandung glikosida jantungKina mengandung kinidinKelapa menghasilkan zat tambahan seperti oleum cocosKacang tanah menghasilkan oleum arachidis Penggolongan obatDari hewan Plasenta Otak menghasilkan seerum untuk rabies Kolagen, squalen dan levertan yang menghasilkan oleum lecoris aseliDari mineral, contoh :Vaselin dan parafin untuk pembuatan salepTalcum/silikat, untuk serbuk tabur Dari manusia , biasanya zat-zat yang berhubungan dengan pembekuan darah, contohnya plasma, albumin, fibrinogen dan darah (sebagai tranfusi)Cont,,,,Obat sintetik (biosintetik)Bila dibandingkan, obat yang diperoleh dengan cara alamiah kurang praktis, hasil sedikit dan kurang murni. Sedangkan cara sintetik memberi hasil sebaliknya yaitu hasilnya banyak dan lebih murni. Cara sintetik menggunakan reaksi kimia organik, misalnya gandapura (metilsalisilat) yang merupakan hasil reaksi dari metanol + asam salisilatPenggolongan obatPenggolongan obatObat Generik merupakan obat dengan nama generik, nama resmi yang telah ditetapkan dalam Farmakope Indonesia dan INN (international non propietery names) dari WHO (World Health Organization) untuk zat khasiat yang dikandungnya. Nama generik ini ditempatkan sebagai judul dari monografi sediaan-sediaan obat yang mengandung nama generik tersebut sebagai zat tunggal (misal : Amoxicillin, Metformin) Obat nama dagang merupakan nama sediaan obat yang diberikan oleh pabriknya dan terdaftar di departemen kesehatan suatu negara, disebut juga sebagai merek terdaftar. Dari satu nama generik dapat diproduksi berbagai macam sediaan obat dengan nama dagang yang berlainanMisal : Pehamoxil, Amoxan (amoxicillin)Jamu (Emperical based herbal medicine)Penggolongan obat tradisional

Merupakan obat tradisional dalam bentuk serbuk seduhan, pil, dan cairan yang berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut serta digunakan secara tradisionalObat Herbal Terstandar (scientific based herbal)Penggolongan obat tradisional

Merupakan obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian bahan alam yang dapat berupa tanaman obat, hewan maupun mineralditunjang dengan pembuktian ilmiah/penelitian pre-klinik : standar kandungan bahan berkhasiat, standar pembuatan ekstrak tanaman obat, standar pembuatan obat tradisional higienis, uji toksisitas akut ataupun kronisFitofarmaka (Clinical based herbal medicine)

Penggolongan obat tradisionalBentuk obat tradisional dari bahan alam yang dapat disejajarkan dengan obat modern karena proses pembuatannya yang telah terstandard, ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan uji klinik pada manusia.

T E R I M A K A S I H

SEMOGA BERMANFAATKerja suatu obat merupakan hasil dari banyak sekali proses dan masing-masing proses ini sangat rumit, Umumnya hal ini didasari oleh suatu rangkaian reaksi yaitu :Fase farmaseutika Fase farmakokinetikaFase farmakodinamikaASPEK FARMAKOLOGIBentuk sediaan dan bahan pembantu yang dihasilkanJenis dan tempat pemberianAbsorbsi dan kecepatan absorbsiDistribusi dalam organismeIkatan dan lokalisasi dalam jaringanBiotransformasiEkskresi dan kecepatan ekskresiFaktor lain yang mempengaruhi kerja obatObat dlm bentuk sediaanObat dlm bentuk partikelObat dlm bentuk larutan Obat obat Bebas terikatreseptorresponTissue hatimetabolismeabsorbsiBIOFARMASIFARMAKOKINETIKFARMAKODINAMIKdistribusiPemakaian secara parenteral Tempat dan cara pemakaian obatDosisnya bisa diatur secara tepat dan ketersediaan hayati umumnya sebesar 100%Bahan obat mencapai tempat kerja dengan sangat cepatPad pemberian secara intravena harus memperhatikan tonisitas dan isohidri dari larutan Hanya bisa dipakai pada keadaan darurat, serta pembiusanPemakaiannya lebih mudahDihindari untuk obat yang sukar diabsorbsi melalui saluran cerna dan mengiritasi mukosa lambungBiasanya dibuat obat yang disalut biar tahan terhadap cairan lambungPemakaian oralTerbatas pada kasus-kasus yang tidak mutlak diperlukan kadar dalam darah tertentu dan juga tidak terdapat keadaan darurat.Hal ini disebabkan oleh penerimaan dan absorbsi sangat berbeda dan kebanyakan juga sangat rendahPemakaian obat secara rektalFase Absorbsi, merupakan pengambilan obat dari permukaan tubuh (disini termasuk juga mukosa saluran cerna)Mekanisme absorbsi Proses yang dialami obat sebelum sampai ditempat aksi (site of action)Difusi Difusi terfasilitasi (melalui pembawa)Transport aktif Pinositosis

Sifat fisikokimia bahan obat, terutama sifat stereokimia dan kelarutannyaBesar partikelBentuk sediaan obatDosisRute pemberian dan tempat pemberianWaktu kontak dengan permukaan absorbsiBesarnya luas permukaan yang mengabsorbsiAbsorbsi obatAksi yang cepatTidak mengalami first pass effectTidak memiliki rasa, biasnya untuk dosis yang kecil karena luas permukaan absorbsinya kecil

Absorbsi melalui rute bukal dan sublingual Paling mudah da sering digunakan karena alasan kepraktisanAbsorbsinya sangat dipengaruhi oleh pH lambung, sifat asam dan basa dari zat aktif obat yang diserap oleh tubuh adalah obat dalam bentuk tak terion atau yang bersifat lipofil

Absorbsi melalui rute oralPada pemakaian melalui rektum efek metabolisme oleh hati dapat dihindari, karena obat yang diabsorbsi melewati vena cava inferior dan tidak melalui vena porta

Absorbsi pemakaian melalui rektumAbsorbsi pemakaian melalui hidung, mukosa hidung yang memiliki sifat absorbsi yang baik seperti mukosa mulut, cocok untuk pemakaian obat menurunkan pembengkakan mukosa secara topikal misalnya pada rinitisAbsorbsi melalui mukosa Struktur kornea terdiri dari Epitel (bersifat lipofilik)Stroma (bersifat hidrofilik)Epitel endotelium (lipofilik)

Absorbsi pemakaian pada mata Sehingga obat yang bersifat lipofilik dan hidrofilik yang dapat menembus kornea mataAbsorbsi melalui paru-paru ialah terutama terjadi pada zat dalam bentuk gas. Paru-paru dengan luas permukaan alveolarnya yang besar (70-100m2) mampu juga mengabsorbsi cairan dan zat padat. Aerosol berfungsi terutama untuk terapi lokal dalam daerah saluran pernapasan, misalnya pengobatan asma broncus Absorbsi melalui paru-paruKemampuan absorbsi obat melalui kulit utuh lebih rendah dibandingkan absorbsi melalui mukosaStratum corneum merupakan sawar absorbsi dan sekaligus tandon absorbsiSejumlah faktor dapat mempengaruhi absorbsi diantaranya, kulit yang meradang atau mengalami luka terbuka absorbsi obatnya jauh lebih tinggiUntuk obat glukokortikoid kuat yg diindikasikan untuk mencegah eksim pada anak-anak seharusnya tidak digunakan.Absorbsi pemakaian pada kulitSetelah zat aktif mencapai pembuluh darah, obat akan dialirkan atau didistribusi kedalam sistem sirkulasi. Adanya perbedaan konsentrasi darah dengan jaringan, bahan aktif obat akan meninggalkan pembuluh darah dan terdistribusi menuju jaringanPenetrasi dari pembuluh darah kedalam jaringan dipengaruhi beberapa hal antara lain : ukuran molekul, ikatan obat pada protein plasma dan protein jaringan, kelarutan dan sifat kimia zat aktifFase distribusiFaktor yang mempengaruhi distribusiKelarutan, obat yang larut dilemak cenderung tertahan dijaringan yang banyak mengandung lemak, sebaliknya zat hidrofil paling banyak ditemukan dalam ekstrasel (yang bersifat hidrofil)Distribusi obat ditentukan oleh pasokan darah, organ yang mempunyai banyak kapiler akan mengambil obat dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan organ yang pasokan darahnya kurang.

Cont,,,Pengaruh lintas pertama (first pass effect)Sebelum obat-obat yang diabsorbsi dari mukosa lambung atau mukosa atau mukosa usus halus untuk siap diabsorbsi masuk ke sistem sirkulasi atau oragan lainnya misalnya jantung atau sirkulasi paru-paru serta sirkulasi tubuh terlebih dahulu akan melewati hati dan disini obat akan diubah atau dimetabolisme yang dikenal dengan istilah pengaruh lintas pertama (firstpass effect).Fase metabolisme BiotransformasiMerupakan proses perubahan struktur kimia obat yang terjadi didalam tubuh dan dikatalis oleh enzim. Molekul obat diubah menjadi lebih polar artinya lebih mudah larut dalam air dan kurang larut dalam lemak sehingga lebih mudah diekskresi melalui ginjal.Merubah obat menjadi bentuk inaktifnya, sehingga ini sangat mempengaruhi dalam akhir kerja obatTetapi ada hasil metabolit obatnya menjadi : sama aktif, lebih aktif dan lebih toksik.Cont,,,Organ ekskresi terpenting adalah ginjal. Kecepatan dan besarnya ekskresi melalui ginjal ditentukan oleh filtrasi glomerulus, reabsorbsi tubulus, dan sekresi tubulus.Pada filtrasi glomerulus, sifat kelarutan obat tidak berpengaruh, untuk senyawa yang larut dilemak dan larut air akan difiltrasi sama baiknyaYang berpengaruh pada laju filtrasi adalah kenaikan tekanan darah dalam kapiler glomerulus, peningkatan luas permukaan filtrasi, berkurangnya jumlah protein plasma sehingga ikatan protein dengan bahan obat berkurang.Fase ekskresiSEMOGA BERMANFAATRESEPMerupakan permintaan tertulis dari seorang dokter, dokter gigi, atau dokter hewan kepada apoteker-apoteker pengelola apotek, untuk membuat, menyediakan dan menyerahkan obat-obat yang tertulis di dalamnya kepada pasien yang bersangkutan. Ada komunikasi antara dokter dengan apoteker dalam memberi suatu pelayanan farmasiNama dan alamat dokter penulis resep, no izin prkateknyaTanggal pebulisan resepAda awalan R/, merupakan singkatan dari bahasa latin recipe yang artinya ambilahNama dan jumlah bahan obat yang harus diserahkan kepada pasien, bentuk sediaan yang dikehendaki,Cara pemakaian obat yang bersangkutanTanda tangan atau paraf dari dokter penulis resepNama dan alamat pasien, umur pasien, jenis kelaminDalam resep yang lengkap harus mengandung Resep menggunakan bahasa latinBahasa yang mati, tidak akan berubahDimengerti oleh seluruh duniaTidak dipahami oleh pasien, sehingga tidak disalah gunakanFormula precompoundJenis resepObat atau campuran obat (obat kombinasi) yang dibuat oleh pabrik atau bernama paten/dagang dalam bentuk obat jadi dan tercantum dalam farmakope yang berlakuMagistrales atau compounded (Extemporaneus)Cont,,,Penulisan obat yang ditentukan oleh dokter dengan menetapkan dosis pakai satu kali atau sehari pakai, lamanya hari pemberian dan jumlah obat masing-masing selama pengobtanMembaca dan menerjamahkan resepMengevaluasi resep dalam hal dosis obat yang diberikan, keamanan obat yan diberikan, ketepatan pemakaianMenghitung bahan / komponen yang diperlukan dalam resepMenggunakan pakaian yang sesuai dan membersihkan tanganMenyiapkan peralatan yang dibutuhkan dan area yang akan digunakan untuk membuat sediaanMenimbang semua bahan dengan akuratMenggunakan tehnik meracik/pembuatan sediaan yang sesuai untuk menghasilkan sediaan akhir yang baikMemeriksa kualitas produk yang dihasilkanMengisi buku log pembuatan sediaanMenyerahkan sediaan kepada pasien dan memberikan informasi yang perlu mengenai instruksi pemakaian (memberikan counselling)Penanganan resepTata bahasa resepR/ Acidi salisilici 2(recipe acidi salicili gramata dua) = ambil 2 gram asam salisilat

Sebagai penutup resep terdiri dari tiga imperativ, yaitu :Misce (m)= CampurlahDa (d)= Berilah yang dimaksud dan serhkanSigna (S)= Catatlah yang dimaksudCito.DispCito dispensetur / hendaknya dibuat segera P.I.Mpericulum in mora / berbahaya bila ditunda Statstatim / cepat kerjakanUrgurgens / penting Arti dan istilah-istilah resepMenurut Van der Wielen, bagian resep terbagi menjadi :

Kerangka dan bagian bagian dari resepINSCRIPTIONama, alamat, dan telepon dokterTempat dan tanggal penulisanSimbol R/PRAESCRIPTIONama bahan/obat dan kwantitasnyaBentuk sediaan yang diminta jumlahnyaSignaturePetunjuk/cara pakai obatSUBSCRIPTIOParaf dan tanda tangan dokterNama, umur dan alamat pasien FARMASIANI.Ahli Penyakit KulitJl.Ir. H. Juanda No. 4 BandungTlpn. : ............SIP : ...............Bandung : ...........2014R/ Acidy Salicylici3% Hidrocortisoni2% Vas Flavumq.s Praescriptio m.f Ungt20 S 2 d d. applicPro : AniUmur : 16 thnAlamat: ...........ParafTanda tangaNama dan alamat apotekNama dan SIK (surat ijin kerja) apoteker pengelola apotekTanda det (sudah diberikan)/Nedet (belum diserahkanNama dokter yang menulis resepTanggal dan nomor resepSalinan resepResep dapat diserahkan dalam bentuk salinan resep, yang mencantumkan :Det atau Detur untuk obat yang sudah diserahkanDet 15 telah diserahkan sebanyak 15 tab/kapsulDet 1telah diserahkan sebanyak 1 kaliNedet atau nedeturobat yang belum diserahkanCont,,,Istilah dan tanda-tanda ini dicantumkan terakhir pada garis penutup dibagian kanan sediaan obat Ada tulisan Iter atau iteratur yang artinya diulang dibagian atas sediaan obat, misalnya :Iter 1X dan det 1X pada sebelah kanan penutup bagian obat maka artinya obat bisa diambil ulang satu kali lagi dengan salinan resep pertama, maka obat dapat diberikan sebanyak dua kali pengambilan, pertama dengan resep asli dan kedua dengan salinan resep yang pertamaIter 2X dan det 2X artinya obat dapat diambil ulang sebanyak 2 kali lagi dengan menggunakan salinan resep pertama dan salinan resep keduaSalinan resep yang dapat diambil ulangApotek hanya boleh menyerahkan obat narkotika berdasarkan resep dokter, dokter gigi, dan dokter hewanApotek tidak boleh menyerahkan obat narkotika berdasarkan salinan resep yang asli, yang resep aslinya tidak ada diapotekApotek harus melaporkan semua pemasukan, pengurangan, dan pemakaian obat-obat narkotika diapoteknya setiap bulanObat-obat narkotika disimpan terpisah pada tempat yang terkunci/sesuai dengan ketentuan dan kuncinya disimpan oleh apotekerResep yang mengandung obat narkotika harus menanyakan alamat pasienResep tersebut harus dipisahkan dari resep lain dan nama obatnya harus diberi garis merahUntuk obat narkotik pemerintah membuat suatu peraturanPembubuhan tanda tangan atau paraf apoteker pengelola apotek

Tanda tangan dicantumkan dibagian bawah salinan resep yang tertera tanda p.c.c (pro copi conform) sesuai dengan aslinyaNo referensi resep : berguna untuk menelusuri sediaan yang dibuat jika dibutuhkan pengecekan terhadap resep yang diterima Tanggal pembuatan sediaanNama pasien, sebutan Tn, Ny, anak atau bayi dapat dituliskan untuk mencegah tertukarnya sediaanCara penggunaan sediaanNama dan kekuatan obat dari suatu sediaan atau zat aktif dalam resepNama dokter yang menulis resepNama, inisial atau kode staf yang membuat sediaan Tanggal kadaluarsa sediaanEtiket resepTuliskan bentuk sediaan yang akan digunakan dengan lengkap contoh : minum satu tablet setiap hari bukan minum satu setiap hariGunakan kata-kata daripada angka Contoh : minum satu tablet setiap hari bukan minum 1 setiap hariJika diperlukan untuk menulis angka, maka angka hanya dapat digunakan untuk volum dosis dan tidak untuk frekuensi pemakaian Contoh : 5 ml sehari tiga kali bukan 5 ml 3 kali sehariPanduan tambahan dalam membuat etiketTuliskan cara penggunaan sediaan dalam satuan yang lebih dimengerti pasien atau kemungkinan pasien lebih mudah menakarnya contoh : minum dua sendok teh setiap enam jam daripada minum 10 ml setiap enam jam kecuali bila pada beberapa kasus diperlukan pengukuran yang tepat seperti 0,5 ml pada sediaan tetes untuk bayi. Dalam hal ini sediaan harus dilengkapi dengan alat yang dapat digunakan untuk menakar dengan tepat.Tuliskan cara penggunaan sediaan dengan jelas da spesifik bila sediaan tidak ditujukan untuk penggunaan oral contoh : masukan satu supositoria ke dalam dubur (rektal) setiap malam sebelum tidurCont,,,Jangan menggunakan singkatan ex : sehari dua kali dua kapsul bukan sehari dua kali dua kapsTulis dengan lengkap semua obat (zat aktif) yang terkandung dalam sediaan. Basis atau bahan pengisi tidak perlu ditulis dalam etiketKadar obat perunit dosis harus dicantumkan contoh : amoxicilin 250 mg/5 mlCont,,,,Pada kop etiket tertera nama apotek, nama apoteker, alamat apotek, no surat izin apotek, no surat izin kerja apotekerEtiket untuk Obat dalam dibuat menggunakan kertas warna putih, sedangkan obat luar menggunakan kertas warna biruBiasanya ada intruksi khusus misalnya :Obat luarKocok dahuluHarus habis Hanya digunakan sampai 30 hari setelah botol dibukaFormat etiketFormat etiket Apotek Ganesa Farma Jl ganesa no.10 bandungN. Ama Anda S.Si Apt SP : 107/KP/01.01/2006#Logo farmasi #00122213 Feb 2007Nn Melinda Sehari tiga kali dua sendok teh Amoksicilin 125 mg/5 ml Dr. Radol Siswa Exp : 20/2/2007Format etiket Apotek Ganesa Farma Jl ganesa no.10 bandungN. Ama Anda S.Si Apt SP : 107/KP/01.01/2006#Logo farmasi #00122213 Feb 2007Nn Melinda Sehari tiga kali dua tetes ditelinga kirikloramfenikol 3%Dr. Radol Siswa Exp : 20/2/2007S E M O G A B E R M A N F A A TMerupakan buku resmi yang ditetapkan secara hukum dan memuat standarisasi obat-obatan serta persyaratan identitas, sifat kimia dan fisika, kadar, kemurnian, cara pemeriksaan atau analisis, sediaan farmasi, dan sebagainyaFARMAKOPE Tata namaKetentuan dalam farmakope Judul monografi memuat nama generik, nama latin, nama indonesia, nama kimia, nama lazim Nama latinNama indonesia Nama lazimNama rasional/nama kimia Acidium nicotinicumAsam nikotinatNiasina Asam piridin-3-karboksilatAcidum ascorbicumAsam askorbat Vitamin C3-okso-L-gulofuranolaktonAcidum acetylsalycylicumAsam asetilsalisilatAcetosal2-acetoxybenzoic acid Istilah kelarutan untuk melarutkan 1 bagian zatCont,,,termPart of solvent required for one part of solute Very soluble Less than 1 partFreely soluble 1 10 parts Soluble 10 - 30 parts Sparingly soluble 30 - 100 parts Slightly soluble 100 - 1000 parts Very slightly soluble 1000 - 10000 parts Practically insoluble or insoluble More than 10000 parts Persen % b/b menyatakan jumlah gram zat dalam 100 gram larutan atau campuran (biasanya untuk campuran padat atau setengah padat)% b/v menyatakan jumlah gram zat dalam 100 ml larutan (air atau lainnya)% v/v menyatakan jumlah ml zat dalam 100 ml larutan (biasanya untuk larutan cairan didalam cairan)Cont,,,,Cont,,,Volume sendok (FI Ed III)Sendok kecil bervolume 5 ml,Sendok besar bervolume 15 mlFarmakope Belanda Sendok teh (C.th) volumenya 3 mlSendok bubur (c.p) volumenya 8 mlSendok makan (c) volumenya 15 mlObat tidak tercampurkan (ott)Campuran antara senyawa kimia yang satu dengan yang lain dapat menyebabkan terjadinya reaksi kimia Hal ini terjadi karena pengaruh :Pengaruh kimia Pengaruh fisika Pengaruh farmakologiTerbentuk hasil reaksi yang bersifat toksikAtau terjadi kerja tambahan yang tidak diinginkan OTT pengaruh fisika terjadi karena Terbentuknya titik eutetikum, misalnya ada zat yang dicampur titik lelehnya menurun sehingga serbuk jadi lembab (titik leleh yang terjadi lebih rendah dari titik leleh masing-masing zat tersebut disebut titik eutetikum. Contohnya champora dengan menthol yang bila dicampur akan mengakibatkan titik eutetikum, sehingga serbuk yang dibuat menjadi lembab.HigroskopisKristal dan amorf Solvat dan hidratPolimorfisme

Obat tak tercampurkanOTT secara farmakologiYaitu dua zat yang aktivitas farmakologinya saling bertolak belakang, misalnya :Luminal (depresan) x coffein (stimulan)Loperamid (antidiare) x bisakodil (laksans)Antihipertensi x antihipotensiCont,,,OTT mikrobiologiAntara zat aktif dalam formula dengan mikroba dari luarAntar zat tambahan dengan mikroba dari luar

Cont,,,Hal ini diatasi dengan penambahan pengawet dan cara kerja aseptis OTT terjadi reaksi kimia Campurannya menjadi racun, misalnya : Kalomel + iodium sublimatAsetosal + antipirin kinatoksin (tidak berefek antimalaria bahkan beracun) Campurannya menimbulkan ledakan, misalnya :Bahan pengoksida dengan bahan yang mudah dioksidasika (K-klorat + sulfur)Terjadi perubahan warna, misalnya Antipirin + nitrit hijauAmilum + Iodin biruCont,,,