faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam melakukan pembelian sepeda motor merek honda di...
DESCRIPTION
Faktor-faktor Yang Dipertimbangkan Konsumen Dalam Melakukan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda Di Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan, fathorrahman stie asia malangTRANSCRIPT
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 4 No. 1. Desember 2009
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 66
FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MELAKUKANPEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA DI KECAMATAN PADEMAWU
KABUPATEN PAMEKASAN
Oleh
Fathorrahman *)
ABSTRACT
Progress of science and technology is very influential in the field of transportation's.Motorcycle to be one answer to the demand for consumer needs in the field of transportation.Honda is the first brand which launched his motorcycle in Indonesia. Honda brand so familiar tothe people of Indonesia. Therefore this study conducted in the sub district Pademawu, Pamekasandistrict, the focus of this research are the factors that consumers consider in making a purchaseHonda motorcycle brand in the sub district Pademawu, Pamekasan district.
This study aims to determine the variables of cultural factors : cultural (x1), sub-culture (x2),social class (x3), social factors : reference groups (x4), family (x5), the role and status (x6),personal factors : age and stage of life cycle (x7), the economic situation (x8), lifestyle (x9),personality and self concept (x10), psychological factors : motivation (x11), perception (x12),learning (x13), beliefs and attitudes (x14), the mix of factors : product (x15), price (x16), promotion(x17), where (x18) is considered by consumers in purchasing Honda motorcycle brand. The datawas collected by distributing questionnaires to 100 respondents who are in the study population.This research is processed by using the test validity, test reliability, and factor analysis.
Based on the results of factor analysis, of the 18 variables studied there was five variable thatwas issued for failing to fulfill the value of the the coefficient variable cultural (x1), the role andstatus (x6), learning (x13), price (x16), where (x18). The rest of the 13 variables was only able toexplain by 76.92%. The rest 23.08% was explained by other factors not included into the 18variables studied. The 13 variables are divided into 6 factors are social factors consumers,consumer cultural factors, consumer personal factors, external factors consumers.
Conclusions derived variables that affect the most dominant among several variables isvariable because the product has the highest coefficient value of 0.951. We must know that theimportance of an understanding of consumer behavior for a company plays an important role formarket acceptable product. So the company is able to guess the consumer desires like Honda'ssuccess to date remain ahead of the competition. It was proved that Honda could guess theconsumer desires.
Keywords : Cultural Factors, Social Factors, Personal Factors, Psychological Factors,Marketing Mix Factors, Consumer Behavior
*) Dosen Manajemen STIE ASIA Malang
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 4 No. 1. Desember 2009
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 67
Latar Belakang Masalah
Banyak perusahaan yang menetapkan kepuasan konsumen sebagai prioritas utama (David
W.Cravens, 1996). Untuk mencapai tingkat kepuasan konsumen yang tinggi, diperlukan
pemahaman tentang apa yang diinginkan konsumen. Dengan kata lain dalam persaingan yang
semakin ketat, untuk dapat memenangkan persaingan, suatu perusahaan harus dapat melakukan
rekayasa strategi bisnisnya agar unggul dalam persaingan. Upaya-upaya untuk bisa unggul
dalam persaingan satu diantaranya harus berorientasi pada konsumen, artinya pemasaran yang
tertinggi dengan tujuan mendapatkan laba adalah melalui kepuasan konsumen.
Para eksekutif bisnis mengakui bahwa citra atau merek perusahaan yang baik merupakan
keunggulan bersaing yang mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen. Terbentuknya citra
merek (Brand Image) dan nilai merek (Brand Equity) adalah pada saat konsumen memperoleh
pengalaman yang menyenangkan dengan produk tersebut. Kita mengetahui bahwa alat
transportasi merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia, karena seumur hidupnya
manusia selalu berpindah dari suatu tempat ke tempat lain untuk melakukan aktivitasnya. Alat
transportasi sangat beragam macamnya, mulai dari alat transportasi umum (seperti becak, bis,
kereta api, pesawat, dll) sampai alat transportasi pribadi. Berhubung dengan banyaknya alat
transportasi, hal itu sering menyebabkan terjadinya kemacetan di jalan raya. Sehingga sebagian
besar masyarakat lebih memilih menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi dengan
pertimbangan lebih efisien. Perusahaan jepang dalam pasar global memiliki performa yang kuat
dalam memuaskan konsumen. Seperti kesuksesan Honda di Indonesia yang mendominasi
segmen pasar sepeda motor membuktikan nilai mutu rancangan produk yang tinggi untuk
memuaskan preferensi konsumen. Indonesia merupakan salah satu Negara yang padat jumlah
penduduknya, sehingga menjadi pasar yang produktif bagi perusahaan Honda untuk
memasarkan produk sepeda motornya.
Honda sering dikatakan selalu lebih unggul karena terbukti selalu menciptakan inovasi
yang baru serta memiliki mesin yang kuat, nilai purna jual yang tinggi, dan desain yang bagus.
Honda telah menciptakan berbagai macam jenis produk sepeda motor yang didesain khusus agar
konsumen yang menggunakan merasa nyaman. Selain itu Honda sebagai merek pertama dari
merek-merek sepeda motor yang lain telah melaju sendirian tanpa pesaing yang berarti selama
bertahun-tahun, sampai akhirnya disusul oleh peluncuran produk sepeda motor yang lain seperti
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 4 No. 1. Desember 2009
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 68
yamaha, kawasaki, dan suzuki. Merek-merek tersebut merupakan merek-merek pengikut yang
keunggulannya serta desain yang ditawarkan mirip dengan Honda.
Pemuasan konsumen harus disertai dengan pemantauan terhadap kebutuhan dan
keinginan mereka. Mengidentifikasi atribut produk dan dukungan pelayanan yang dianggap
penting oleh pembeli dan menggunakan produk tersebut merupakan tujuan manajemen. Hal lain
yang penting adalah inovasi produk dan jasa serta keterlibatan seluruh bagian organisasi dalam
proses menuju organisasi pemasaran. Kajian konsumen dalam memutuskan untuk melakukan
pembelian sepeda motor merek Honda merupakan kajian yang menarik. Dalam proses
pengambilan keputusan untuk membeli suatu produk sepeda motor merek Honda, konsumen
akan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya faktor budaya, sub budaya, kelas sosial,
kelompok acuan, keluarga, peran dan status, usia dan tahap siklus hidup, keadaan ekonomi, gaya
hidup, kepribadian, motivasi, persepsi, pembelajaran, sikap, produk, harga, promosi, dan tempat.
Kotler mengatakan faktor budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling dasar.
Hal lain yang dapat diupayakan oleh suatu organisasi untuk mencapai pemasaran yang
tertinggi adalah dengan mengadakan sebuah penelitian mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi seseorang memutuskan untuk membeli sebuah produk sepeda motor merek
Honda. Kajian atau penelitian tentang faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam
melakukan keputusan pembelian sepeda motor merek Honda diharapkan bisa dijadikan suatu
acuan untuk menganalisa dan mengkaji suatu strategi pemasaran yang telah dilakukan sehingga
bisa mencapai suatu tujuan organisasi bisnis yang optimal. Kenyataan yang terjadi dalam
pertukaran antara pemasar dengan konsumen, konsumen akan selalu berusaha untuk
mendapatkan kebutuhannya yang terbaik menurut pertimbangan dan pemikirannya.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah yang akan dikaji
oleh penulis dalam melaksanakan penelitian di Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan
yaitu :
1. Apakah faktor budaya, sub budaya, kelas sosial, kelompok acuan, keluarga, peran dan
status, usia dan tahap siklus hidup, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian, motivasi,
persepsi, pembelajaran, sikap, produk, harga, promosi, dan tempat selalu dipertimbangkan
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 4 No. 1. Desember 2009
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 69
oleh konsumen dalam melakukan pembelian sepeda motor merek Honda di Kecamatan
Pademawu Kabupaten Pamekasan?
2. Faktor manakah yang paling dipertimbangkan terhadap keputusan konsumen dalam
melakukan pembelian sepeda motor merek Honda di Kecamatan Pademawu Kabupaten
Pamekasan?
Landasan Teori
1. Pengertian Pemasaran
Menurut Philip Kotler (2005 : 10) pengertian dari pemasaran adalah “Suatu proses
sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”.
Menurut Miller & Layton (Tjiptono, 2005 : 2), pemasaran merupakan sistem total
aktivitas bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan
dan mendistribusikan produk, jasa, dan gagasan yang mampu memuaskan keinginan pasar
sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasional.
Menurut Maynard dan Beckman (dalam Alma, 2005) mendefinisikan
”Pemasaran merupakan segala usaha yang meliputi penyaluran barang dan jasa dari
sektor produksi ke sektor konsumsi ”.
2. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen mempelajari bagaimana individu, kelompok dan organisasi
memilih, membeli, menggunakan, dan membuang barang atau jasa, dalam rangka
memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka (Kotler : 2002). Seorang pemasar harus
mempelajari keinginan, persepsi, preferensi serta perilaku belanja dan pembelian
pelanggan sasaran mereka.
Menurut James F. Engel, Roger D Blackwell dan Paul W Miniard (1995),
merupakan suatu konsep tindakan yang mempelajari bagaimana individu, kelompok, dan
organisasi memilih, membeli, menggunakan produk (barang atau jasa) yang dapat
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 4 No. 1. Desember 2009
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 70
memberikan kepuasan, kebutuhan dan keinginannya. Konsumen yang merasa puas akan
loyal terhadap barang atau jasa.
3. Model Perilaku Konsumen
Titik tolak untuk memahami perilaku pembeli adalah model rangsangan-
rangsangan (stimulus-respond model) yang diperlihatkan pada gambar dibawah ini.
Karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusannya akan menimbulkan
keputusan pembelian tertentu. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi pada
kesadaran pembeli sejak masuknya rangsangan dari luar hingga munculnya keputusan
pembelian.
Gambar 1.
Model Perilaku Konsumen
Rangsangan
Pemasaran
Rangsangan
Lain
Ciri-ciri
Pembeli
Proses Keputusan
Pembeli
Keputusan
Pembeli
Produk
Harga
Saluranpemasaran
Promosi
Ekonomi
Tekhnologi
Politik
Budaya
Budaya
Sosial
Pribadi
Psikologi
Pemahaman masalah
Pencarian informasi
Pemilihan alternatif
Keputusan pembelian
Perilaku pascapembelian
Pemilihan produk
Pemilihan merek
Pemilihan saluranpembelian
Penentuan waktupembelian
Jumlah pembelian
Sumber : Philip Kotler (2005:203)
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
Menurut Kotler, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen antara lain :
1. Budaya (kultur), 2. Sub Budaya (Sub Kultur), 3. Kelas Sosial, 4. Kelompok acuan, 5.
Keluarga, 6. Peran dan Status, 7. Usia dan Tahap Siklus Hidup, 8. Pekerjaan dan Keadaan
Ekonomi, 9. Gaya Hidup, 10. Kepribadian dan Konsep Diri, 11. Motivasi, 12. Persepsi, 13.
Pembelajaran, 14. Keyakinan dan Sikap, 15. Produk (product), 16. Harga (price), 17.
Promosi (promotion), 18. Tempat (place).
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 4 No. 1. Desember 2009
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 71
5. Proses Keputusan Pembelian
Peran Pembelian
Kita dapat membedakan lima peran yang dimainkan orang dalam pengambilan
keputusan pembelian. Diantaranya :
Pencetus : Orang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli produk
atau jasa.
Pemberi Pengaruh : Orang yang pandangan atau sarannya mempengaruhi
keputusan.
Pengambil Keputusan : Orang yang mengambil keputusan mengenai setiap
komponen keputusan pembelian-apakah membeli, tidak membeli,
bagaimana cara membeli, dan dimana akan membeli.
Pembeli : Orang yang melakukan pembelian yang sesungguhnya.
Pemakai : Seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa
tertentu.
Perilaku Pembelian
Pengambilan keputusan konsumen berbeda-beda, bergantung pada jenis
keputusan pembelian. Henry Assael membedakan empat jenis perilaku pembelian
konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat pembedaan antar merek.
Perilaku Pembelian yang Rumit. Terdiri dari proses tiga langkah. Pertama,
pembeli mengembangkan keyakinan tentang produk tertentu. Kedua, ia membangun
sikap tentang produk tersebut. Ketiga, ia membuat pilihan pembelian yang cermat.
Konsumen terlibat dalam perilaku pembelian yang rumit bila mereka sangat terlibat
dalam pembelian dan sadar akan adanya perbedaan besar antar merek. Perilaku
pembelian yang rumit itu lazim terjadi bila produknya mahal, jarang dibeli, beresiko, dan
sangat mengekspresikan diri seperti pembelian mobil.
Perilaku Pembelian Pengurang Ketidaknyamanan. Kadang-kadang konsumen
sangat terlibat dalam pembelian namun melihat sedikit perbedaan antar merek. Jika
konsumen menemukan perbedaan mutu antar merek tersebut, dia mungkin akan memilih
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 4 No. 1. Desember 2009
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 72
harga yang lebih tinggi. Setelah pembelian tersebut, konsumen mungkin mengalami
disonansi atau ketidaknyamanan yang muncul setelah merasakan adanya fitur yang tidak
mengenakkan atau mendengar kabar yang menyenangkan mengenai merek lain.
Perilaku Pembelian karena Kebiasaan. Dalam hal ini, konsumen tidak secara luas
mencari informasi tentang merek, mengevaluasi karakteristik merek, dan memutuskan
merek apa yang akan dibeli. Konsumen hanya menjadi penerima informasi pasif melalui
televisi atau melihat iklan di media cetak.
Perilaku Pembelian yang Mencari Variasi. Beberapa situasi pembelian ditandai
oleh keterlibatan konsumen yang rendah, tetapi perbedaan antar merek signifikan. Dalam
sotuasi itu, konsumen sering melakukan peralihan merek. Misalnya konsumen memiliki
beberapa keyakinan tentang kue kering, memilih merek kue kering tanpa melakukan
banyak evaluasi. Namun, pada kesempatan berikutnya, konsumen mungkin mengambil
merek yang lain karena ingin mencari rasa yang berbeda. Peralihan merek terjadi karena
mencari variasi dan bukan karena ketidakpuasan.
Keputusan Pembelian
Para sarjana pemasaran telah menyusun “model urutan tahap” proses keputusan
pembelian. Para konsumen melewati lima tahap antara lain pengenalan masalah,
pencarian informasi, evaluasi alternative, keputusan pembelian, dan perilaku pasca
pembelian. Dalam kenyataan yang terjadi, tahap-tahap itu tidak harus berurutan secara
kaku. Konsumen dapat melewati atau membalik beberapa tahap.
Gambar 2.
Proses Pembelian Konsumen
Pengenalan Pencarian Evaluasi Keputusan Perilaku pasca
Masalah Informasi alternative Pembelian Pembelian
Sumber : Kotler 2005:224
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 4 No. 1. Desember 2009
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 73
6. Kerangka Konseptual
Faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam melakukan pembelian sepeda
motor merek Honda terdiri dari delapan belas faktor yaitu faktor budaya, sub budaya, kelas
sosial, kelompok acuan, keluarga, peran dan status, usia dan tahap siklus hidup, keadaan
ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri, motivasi, persepsi, pembelajaran,
keyakinan dan sikap, produk, harga, promosi, dan tempat menjadi peranan penting dalam
keputusan pembelian konsumen. Kedelapan belas faktor tersebut dapat diukur serta
dianalisis seberapa besar pertimbangannya terhadap keputusan pembelian.
Gambar 3.
Kerangka Konseptual
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 4 No. 1. Desember 2009
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 74
Keterangan :
: variabel yang dipertimbangkan konsumen
: variabel yang paling dominan dipertimbangkan
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 4 No. 1. Desember 2009
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 75
Metodologi Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan dengan
pertimbangan bahwa masyarakat Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan sangat
minded merk honda.
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research. Dalam penelitian ini,
explanatory research digunakan untuk mengetahui adanya hubungan serta pengaruh antara
faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis serta faktor bauran pemasaran terhadap
keputusan pembelian sepeda motor merek Honda.
3. Data dan Sumber Data
Jenis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis data, yakni
data primer dan data sekunder.
4. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
a. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seseorang yang mengambil keputusan untuk
melakukan pembelian sepeda motor merek Honda di Kecamatan Pademawu Kabupaten
Pamekasan.
b. Jumlah Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti yang dapat mewakili
populasi tersebut (Suharsimi Arikunto, 2002:117). Untuk menentukan jumlah sampel
digunakan pendapat dari Cooper dan Emory (1996 : 221) yang menyatakan : ” Sebuah
sampel sebanyak 100 yang diambil dari populasi berjumlah 5000 secara kasar
mempunyai ketepatan estimasi yang sama dengan 100 sampel yang diambil dari
200.000.000 populasi ”.Oleh karena itu, jumlah sampel yang akan diambil dalam
penelitian ini sebanyak 100 sampel.
5. Teknik Pengambilan Sampel
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 4 No. 1. Desember 2009
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 76
Metode pengambilan sampel untuk penelitian ini menggunakan random sampling,
tepatnya dengan metode simple random sampling yang mana pengambilan sampel
dilakukan tanpa ada aturan atau prasyarat tertentu.
6. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : Interview
(wawancara), Kuesioner, Observasi dan studi pustaka
7. Teknik Analisa Data
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini digunakan teknik analisis statistik dengan
alat bantu software excel dan SPSS for Windows Ver. 15.0. Dengan menggunakan teknik
analisis faktor.
Analisis faktor merupakan analisis statistik multivarian yang tujuan umumnya adalah
menemukan satu atau beberapa variabel hipotesa yang dapat mewakili serangkaian variabel
nyata. Dalam analisis faktor, jumlah variabel hipotesa lebih kecil daripada jumlah variabel
nyata yang diwakilkan sehingga terjadi penyederhanaan jumlah variabel.
Analisis faktor yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu
(Wibisono : 2003) :
1) Deskripsi Data
2) Uji Interdependensi variable
3) Ekstraksi Faktor
4) Faktor Sebelum Rotasi
5) Rotasi Faktor
Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Pengujian Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Valid berarti bahwa data-data yang diperoleh dengan menggunakan instrument
dapat menjawab tujuan penelitian. Dari hasil perhitungan yang ada didapatkan hasil
bahwa item pertanyaan yang ada dalam faktor budaya budaya, sub budaya, dan
kelas sosial, kelompok acuan, keluarga, peran dan status, usia dan tahap siklus
hidup, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri, motivasi,
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 4 No. 1. Desember 2009
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 77
persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap, dan keputusan pembelian sepeda
motor merek Honda dinyatakan valid. Hal itu dapat dilihat dengan menggunakan
tingkat signifikan α = 0,05% dan nilai sig.2-tailed = 0,000. Karena nilai sig.2-tailed
< α, maka item pertanyaan dinyatakan valid. Hasil validitas dapat dilihat melalui
keseluruhan variabel penelitian r hitung > r tabel, dengan tingkat signifikan α =
0,05% dan n = 100 diperoleh nilai r tabel = 0,197. Sehingga dapat diketahui r hasil
tiap-tiap item > 0,197 dan dapat dikatakan bahwa keseluruhan item pertanyaan
dalam variabel penelitian adalah valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menunjukkan tentang sifat suatu alat ukur
apakah cukup akurat, stabil atau konsisten dalam mengukur apa yang diinginkan.
Dengan ketentuan jika nilai Cronbach Alpha ≥ 0,60, maka item pertanyaan
dinyatakan reliabel. Dari hasil perhitungan reabilitas item pertanyaan yang ada di
dalam faktor budaya, sub budaya, dan kelas sosial, kelompok acuan, keluarga, peran
dan status, usia dan tahap siklus hidup, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian
dan konsep diri, motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap, produk,
harga, promosi, dan tempat pada keputusan pembelian sepeda motor merek Honda
hasilnya nilai Cronbach Alpha ≥ 0,60 yang berarti semua item pertanyaan yang ada
dalam masing-masing variabel dinyatakan reliable.
c. Analisis Faktor
Dalam penelitian ini analisis faktor digunakan untuk mengidentifikasi
faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam melakukan pembelian
sepeda motor merek HONDA di Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan.
Analisis faktor yang digunakan adalah jenis Exploratory Factor Analysis karena
kita ingin mencari pengelompokan baru variabel asli menjadi variabel yang
jumlahnya lebih sedikit. Sebagaimana dikemukakan bahwa variabel pada penelitian
ini berjumlah 18, dengan analisis faktor kedelapan belas variabel tersebut akan
direduksi menjadi beberapa faktor inti saja. Untuk mereduksi sejumlah variabel
dengan analisis faktor, pada penelitian ini menggunakan alat bantu paket program
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 4 No. 1. Desember 2009
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 78
SPSS For Windows Versi 15.0. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut
:
1. Uji Signifikansi Indikator/Variabel
Uji ini digunakan untuk menguji apakah sejumlah variabel yang digunakan
dalam penelitian dapat digunakan sebagai dasar dalam analisis faktor atau tidak.
Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai KMO (Keyser Meyer Olkin), apabila
nilai KMO > 0,5 maka analisis faktor dapat dilanjutkan.
Selain itu kita juga harus melihat nilai MSA tiap faktor. Jika dalam
pengujian pertama ada faktor yang nilai MSA<0,5 maka pengujian harus dilakukan
lagi sampai nilai MSA semua faktor >0,5. Pada uji pertama faktor tempat(X18)
dikeluarkan karena MSA=0,324, pada uji ke2 faktor pembelajaran(X13)
dikeluarkan karena MSA=0,372, pada uji ke3 faktor harga(X16) dikeluarkan
karena MSA=0,364, pada uji ke4 faktor budaya(X1) dikeluarkan karena
MSA=0,469, pada uji ke5 faktor keadaan ekonomi(X8) dikeluarkan karena
MSA=0,379, dan pada uji ke6 analisis faktor dapat dilanjutkan kerena nilai MSA
semua faktor >0,5. Setelah dilakukan beberapa kali pengujian, dari 18 faktor tersisa
13 faktor yang bisa dilanjutkan ke analisis berikutnya. Adapun hasil pengujian
ditunjukkan dalam tabel berikut :
Tabel 1.KMO and Bartlett's Test
.636
1041.29678
.000
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of SamplingAdequacy.
Approx. Chi-SquaredfSig.
Bartlett's Test ofSphericity
Sumber: Data primer diolah, 2009
Hasil perhitungan analisis faktor sebagaimana ditunjukkan pada tabel 1
dapat diketahui nilai KMO sebesar 0,636. Nilai KMO yang diperoleh tersebut
membuktikan bahwa analisis faktor dianggap sesuai, atau analisis faktor dapat
dilanjutkan pada proses berikutnya.
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 4 No. 1. Desember 2009
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 79
Selain dengan KMO, pengujian signifikansi juga dilakukan dengan melihat
nilai Bartlet Test of Sphericity yang dibandingkan nilai Chi-Square tabel atau
dengan melihat nilai ρ. Analisis faktor dapat dianggap sesuai jika nilai Chi-
Squarehitung > nilai Chi-Squaretabel atau nilai signifikan (ρ) dibawah 0,05. Pada taraf
Signifikan α=0,05 diperoleh nilai Chi-Squaretabel sebesar 129,56 dan nilai
berdasarkan Bartlet Test of Sphericity (Chi-Squarehitung) sebesar 1041,296 oleh
karena nilai Bartlet Chi-Squarehitung > nilai Chi-Squaretabel (1041,296 > 129,56)
sehingga dapat disimpulkan bahwa sejumlah variabel yang digunakan untuk
mengetahui faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam melakukan
pembelian sepeda motor merek HONDA di Kecamatan Pademawu Kabupaten
Pamekasan, dianggap sesuai serta dapat dikelompokkan dalam analisis faktor.
2. Ekstraksi Faktor
Ekstraksi faktor ini merupakan teknik yang digunakan untuk menentukan
jumlah faktor baru yang dapat terbentuk untuk mengelompokkan 13 faktor yang
digunakan. Pada tahap ekstraksi faktor ini untuk menentukan jumlah faktor baru
yang terbentuk didasarkan pada nilai variansi total (eigenvalue/nilai eigen) lebih
besar atau sama dengan satu (1), artinya hanya faktor yang memiliki nilai variansi
total lebih besar atau sama dengan satu (1) yang perlu diperhitungkan. Adapun
hasil ekstraksi faktor sebagaimana ditunjukkan pada tabel 2 berikut ini:
Tabel 2.Hasil Ekstraksi Faktor Analisis Faktor
Total Variance Explained
4.016 30.895 30.895 4.016 30.895 30.895 3.922 30.168 30.1682.779 21.381 52.275 2.779 21.381 52.275 2.024 15.570 45.7381.852 14.250 66.525 1.852 14.250 66.525 2.003 15.406 61.1441.266 9.736 76.261 1.266 9.736 76.261 1.965 15.117 76.261.919 7.070 83.331.646 4.966 88.297.605 4.652 92.949.389 2.992 95.942.216 1.665 97.607.130 .997 98.604.101 .781 99.384.052 .400 99.785.028 .215 100.000
Component12345678910111213
Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Sumber: Data primer diolah, 2010
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 4 No. 1. Desember 2009
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 80
Berdasarkan hasil ekstraksi faktor sebagaimana ditunjukkan pada tabel
diatas menunjukkan bahwa jumlah faktor yang digunkanan untuk mengelompokkan
sejumlah variabel dalam penelitian ini sebanyak 4 faktor, yaitu faktor yang memiliki
nilai eigen > 1 yaitu :
a) Faktor pertama dengan nilai eigen 4,016 yang mampu menjelaskan indikator
sebesar 30,895%.
b) Faktor kedua dengan nilai eigen 2,779 yang mampu menjelaskan indikator
saebesar 21,381%.
c) Faktor ketiga dengan nilai eigen 1,852 yang mampu menjelaskan indikator
sebesar 14,250%.
d) Faktor keempat dengan nilai eigen 1,266 yang mampu menjelaskan indikator
sebesar 9,736%.
Dengan demikian dengan 13 variabel yang digunakan dalam penelitian ini
dapat dikelompokkan menjadi 4 faktor. Dimana empat faktor yang terbentuk
tersebut merupakan faktor baru yang mampu menjelaskan variabel sebesar
76,262%.
3. Rotasi Faktor
Sebagaimana dijelaskan pada hasil ekstraksi faktor diatas, bahwa banyaknya
faktor yang terbentuk untuk mewakili 13 variabel adalah sebanyak empat faktor.
Untuk mengetahui anggota dari keempat faktor yang sudah terbentuk tersebut
didasarkan pada nilai bobot faktor yang diperoleh dari hasil rotasi faktor. Rotasi
faktor dihitung dengan metode varimax. Adapun hasil perhitungannya adalah
sebagai berikut :
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 4 No. 1. Desember 2009
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 81
Tabel 3.Hasil Rotasi Faktor Analisis Faktor
Rotated Component Matrixa
-.057 .898 .259 -.130.871 .185 -.185 .166.851 -.057 .014 .033
-.005 -.052 .018 .951.709 -.161 -.092 .051
-.063 .228 .931 -.022
-.005 .903 .261 -.141
-.009 .215 .931 .041
.539 -.265 .166 -.152
.663 .097 .011 -.186
.876 .173 -.166 .219
.010 -.163 -.006 .931
.657 -.316 .190 -.133
X2 (Sub Budaya)X3 (Kelas Sosial)X4 (Kelompok Acuan)X5 (Keluarga)X6 (Peran dan Status)X7 (Usia dan TahapSiklus Hidup)X9 (Gaya Hidup)X10 (Kepribadian danKonsep Diri)X11 (Motivasi)X12 (Persepsi)X14 (Keyakinan danSikap)X15 (Produk)X17 (Promosi)
1 2 3 4Component
Extraction Method: Principal Component Analysis.Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
Rotation converged in 6 iterations.a.
Sumber: Data primer diolah, 2010
Sebagaimana pada tabel 3 diatas dapat diketahui bahwa sejumlah vairabel
untuk mengetahui faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam melakukan
pembelian sepeda motor merek HONDA di Kecamatan Pademawu Kabupaten
Pamekasan dalam penelitan ini, menjadi komponen pada setiap faktor yang
terbentuk didasarkan pada bobot nilai tertinggi untuk komponen pada setiap faktor
yang terbentuk pada tabel 3 ditandai oleh nilai dengan huruf tebal. Untuk lebih
jelasnya maka berikut ini akan diuraikan penjelasan pengelompokan dari faktor-
faktor yang terbentuk :
a) Faktor 1 dengan nilai eigen 4,016 terdiri dari variabel sebagai berikut :
- Kelas sosial
- Kelompok Acuan
- Peran dan status
- Motivasi
- Persepsi
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 4 No. 1. Desember 2009
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 82
- Keyakinan dan sikap
- Promosi
b) Faktor 2 dengan nilai eigen 2,779 terdiri dari variabel sebagai berikut :
- Sub budaya
- Gaya hidup
c) Faktor 3 dengan nilai eigen 1,852 terdiri dari variabel sebagai berikut :
- Usia dan tahap siklus hidup
- Kepribadian dan konsep diri
d) Faktor 4 dengan nilai eigen 1,266 terdiri dari variabel sebagai berikut :
- Keluarga
- Produk
4. Pemberian Nama Faktor
Berdasarkan hasil rotasi faktor diatas, dapat diketahui masuknya 13 variabel
kedalam faktor yang terbentuk berdasarkan bobot nilai faktor tertinggi untuk setiap
variabel. Untuk lebih jelasnya mengenai hasil analisis faktor dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 4.Jumlah Faktor Hasil Analisis Faktor
NoFaktor
EigenValue Variabel yang Masuk Bobot
Faktor% of
Varian
1. 4,016
Kelas sosial,Kelompok acuan,Peran dan status,Motivasi,Persepsi,Keyakinan dan sikap,Promosi.
0,8710,8510,7090,5390,6630,8760,657
30,895
2. 2,779 Sub Budaya,Gaya Hidup.
0,8980,903 21,381
3. 1,852 Usia dan tahap siklus hidup,Kepribadian dan konsep diri.
0,9310,931 14,250
4. 1,266 Keluarga,Produk.
0,9510,931 9,736
Sumber: Data primer diolah, 2010
Sebagaimana tabel diatas bahwa 4 faktor yang terbentuk dari 13 variabel
yang mampu menjelaskan sebesar 76,262%. Selebihnya 23,738%-nya dipengaruhi
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 4 No. 1. Desember 2009
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 83
oleh faktor lain yang tidak termasuk ke dalam 13 variabel yang penulis teliti.
Sebagai langkah penyelesaian dari tahapan analisis faktor ini, adalah dengan
memberi nama faktor berdasarkan ciri-ciri atau karakteristik variabel yang menjadi
anggota faktor inti. Berdasarkan karakteristik anggota kelompok faktor yang masuk
maka nama faktor baru yang terbentuk tersebut adalah sebagai berikut :
a) Faktor Pertama
Faktor pertama dengan nilai eigen value 4,016 untuk analisis selanjutnya
dapat diukur dengan variabel kelas sosial, kelompok acuan, peran dan status,
motivasi, persepsi, keyakinan dan sikap, dan promosi. Berdasarkan karakteristik
anggota komponen maka faktor pertama ini diberi nama Faktor Sosial
Konsumen.
b) Faktor Kedua
Faktor kedua dengan nilai eigen sebesar 2,779 untuk analisis selanjutnya
dapat diukur dengan variabel sub budaya dan variabel gaya hidup. Berdasarkan
karakteristik anggota komponen maka faktor kedua ini diberi nama Faktor
Budaya Konsumen.
c) Faktor Ketiga
Faktor ketiga dengan nilai eigen 1,852 untuk analisis selanjutnya dapat
diukur dengan variabel usia dan tahap siklus hidup, dan kepribadian dan konsep
diri. Berdasarkan karakteristik anggota komponen, maka faktor ketiga ini diberi
nama Faktor Pribadi Konsumen.
d) Faktor Keempat
Faktor keempat dengan nilai eigen 1,266 untuk analisis selanjutnya dapat
diukur dengan variabel keluarga dan produk. Berdasarkan karakteristik anggota
komponen, maka faktor keempat ini diberi nama Faktor Eksternal Konsumen.
Pemberian nama baru untuk masing-masing faktor bersifat subyektif.
Kadang-kadang variabel yang memiliki nilai faktor loading tertinggi digunakan
untuk memberi nama faktor.
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 4 No. 1. Desember 2009
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 84
5. Pembahasan Analisis Faktor
Berdasarkan hasil analisis faktor diatas dapat diketahui bahwa terdapat 13
variabel yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam mengambil keputusan dalam
melakukan pembelian sepeda motor merek HONDA. Variabel tersebut adalah kelas
sosial, kelompok acuan, peran dan status, motivasi, persepsi, keyakinan dan sikap,
promosi, sub budaya, gaya hidup, keluarga, produk, usia dan tahap siklus hidup,
kepribadian dan konsep diri.
Variabel yang paling dominan dipertimbangkan diantara beberapa variabel
tersebut adalah variabel keluarga karena memiliki nilai tertinggi yaitu sebesar 0,951.
Untuk memudahkan melakukan riset pasar, maka sejumlah variabel tersebut perlu
direduksi untuk mengelompokkan kedalam beberapa faktor inti saja. Dengan hanya
melihat hasil reduksi dari beberapa faktor, maka pemasar dapat memfokuskan
faktor mana saja yang benar-benar menjadi pertimbangan konsumen untuk
mengambil keputusan membeli sepeda motor merek HONDA.
Hasil analisis faktor sebagaimana dijelaskan dan diuraikan diatas dapat
diketahui bahwa dari 13 variabel ternyata dapat dikelompokkan ke dalam 4 faktor
saja. Dari keempat faktor yang terbentuk, dapat disimpulkan bahwa faktor yang
paling dipertimbangkan oleh konsumen dalam melakukan pembelian sepeda motor
merek HONDA di Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan adalah faktor
sosial konsumen, yang kedua adalah faktor budaya konsumen, yang ketiga adalah
faktor pribadi konsumen, yang keempat adalah faktor eksternal konsumen.
Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan dan pembahasan tentang faktor-faktor yang
dipertimbangkan konsumen dalam melakukan pembelian sepeda motor merek
Honda di Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut yaitu :
a. Berdasarkan hasil analisis faktor yang telah dilakukan, diketahui bahwa dari 18 variabel
yaitu budaya, sub budaya, kelas sosial, kelompok acuan, keluarga, peran dan status, usia
dan tahap siklus hidup, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri,
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 4 No. 1. Desember 2009
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 85
motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap, produk, harga, promosi, dan
tempat. Ada lima variabel yang tidak digunakan yaitu variabel budaya, keadaan
ekonomi, pembelajaran, harga, dan tempat karena tidak memenuhi nilai koefisien (factor
loading).
b. Berdasarkan hasil analisis faktor yang telah dilakukan, dari 13 variabel yang ada terbagi
menjadi 4 faktor dan pengelompokannya adalah sebagai berikut :
1) Faktor sosial konsumen meliputi variabel kelas sosial, kelompok acuan, peran dan
status, motivasi, persepsi, keyakinan dan sikap, dan promosi.
2) Faktor budaya konsumen meliputi variabel sub budaya dan gaya hidup.
3) Faktor pribadi konsumen meliputi variabel usia dan tahap siklus hidup, dan
kepribadian dan konsep diri.
4) Faktor eksternal konsumen meliputi variabel keluarga dan produk.
c. Berdasarkan hasil analisis faktor, menunjukkan bahwa variabel keluarga adalah variabel
yang paling dipertimbangkan oleh konsumen dalam keputusan pembelian sepeda motor
merek Honda di Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan karena memiliki nilai
koefisien (factor loading) tertinggi yaitu sebesar 0,951.
Saran
a. Melihat pada hasil penelitian dimana keluarga merupakan variabel yang dominan dalam
mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor merek Honda, maka hendaknya
perusahaan terus meningkatkan kualitas produk dengan menciptakan inovasi yang baru dan
lebih gencar mempromosikan keunggulan melalui berbagai media sebagai produk sepeda
motor yang baik untuk dipilih, sehingga bias menimbulkan brand image yang baik di
keluarga dan masyarakat.
b. Meskipun keluarga merupakan hal paling utama yang dipertimbangkan oleh konsumen
namun perusahaan harus tetap mempertahankan variabel lainnya dengan cara selalu
meningkatkan kualitas strategi-strategi yang ada dan menciptakan strategi baru yang
inovatif agar dapat bersaing dengan para pesaing dan mampu memuaskan konsumen.
c. Bisnis produk sepeda motor saat ini semakin berkembang, karena beberapa investasi pada
bisnis ini sangat menguntungkan, sehingga bagi perusahaan Honda harus terus melakukan
inovasi-inovasi baru yang lebih menarik untuk bersaing, yaitu dengan lebih cermat dan
cepat mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen melalui aspek-aspek kualitas, harga,
teknologi, produk, dan lain-lain.
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 4 No. 1. Desember 2009
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 86
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Bukhori, 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Penerbit CV. Alfabeta.Bandung.
Amstrong dan Kotler, 1997. Dasar-dasar Pemasaran, Penerbit Pretallindo, Jakarta.
Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V,Cetakan kesebelas, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Cooper, Donald R, dan Emmory, William. 1998. Metode Penelitian Bisnis Jilid 1 Edisi 12.Terjemahan Widoyono Soetjipto. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Dajan, Anto, 1986. Pengantar Metode Statistik, jilid 2, Penerbit LP3ES, Jakarta.
David W. Cravens, 1996. Pemasaran Strategis Edisi 4 Jilid 2. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Dermawan, Wibisono, 2003. Riset Penelitian (Panduan Bagi Praktisi Akademis), Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Engel JF, Paul W dan Blacwell RD, 1995. Perilaku Konsumen, edisi 6, Penerbit Bina Rupa Aksara,Jakarta.
Ghozali, Imam, 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS Cetakan IV, PenerbitBadan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 2002. Metode Penelitian Bisnis. Edisi Pertama. PenerbitBPFE. Yogyakarta.
Kotler, Philip, 1999. Pemasaran Jilid 1, Cetakan Pertama, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip, 2000. Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium jilid 1, Penerbit Pt. Prenhallindo,Jakarta.
Kotler, Philip, 2002. Marketing Manajemen, diterjemahkan oleh Hendra Teguh, jilid 2, Penerbit PT.Indeks, Jakarta.
Kotler, Philip, 2005. Manajemen Pemasaran, Edisi ke 11, Penerbit Indeks, Jakarta.
Malhotra, Naresh K, 2005. Riset Pemasaran, Pendekatan Terapan. Edisi 4 Terjemahan Jilid 1.Penerbit PT. Indeks. Jakarta.
Santoso, Singgih, 2005. Statistik Parametrik, Penerbit PT. Alex Media Komputindo, Jakarta.
Singarimbun, Masri, dan Sofian Efendi, 2006. Metode Penelitian Survei, Penerbit LP3ES. Jakarta.
Sugiyono, 2000. Metode Penelitian Administrasi. Penerbit CV. Alfabeta. Bandung.
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 4 No. 1. Desember 2009
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 87
Swastha, Bhasu DH dan Hani Handoko, 1987. Manajemen Pemasaran, Cetakan ke 2, PenerbitLiberty, Jakarta.
Tjiptono, Fandy, 2005. Pemasaran Jasa, Penerbit Bayumedia, Malang.
Tjiptono, Frandy, 1995. Dasar-dasar Pemasaran, Terjemahan Bokowatun, Edisi Ketiga, CetakanKedua, Penerbit Intermedia. Jakarta.