etika kedokteran & teori etika

45
Etika Kedokteran & Teori Etika

Upload: isi

Post on 23-Feb-2016

200 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Etika Kedokteran & Teori Etika. Pembahasan . Pengertian Umum Etika & Moralitas  sistem nilai/norma. Pengertian Etika. Etika merupakan bagian filsafat yang meliputi hidup baik, menjadi orang yang baik, berbuat baik dan menginginkan hal baik dalam hidup. ETHICS. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Etika Kedokteran & Teori Etika

Etika Kedokteran & Teori Etika

Page 2: Etika Kedokteran & Teori Etika

Pembahasan Pengertian Umum Etika & Moralitas

sistem nilai/norma

Page 3: Etika Kedokteran & Teori Etika

Pengertian Etika Etika merupakan bagian filsafat yang

meliputi hidup baik, menjadi orang yang baik, berbuat baik dan menginginkan hal baik dalam hidup.

Page 4: Etika Kedokteran & Teori Etika

ETHICS THE DISCIPLINE DEALING WITH WHAT IS

GOOD AND BAD AND WITH MORAL DUTY AND OBLIGATION (Webster’s).

ETHICS OFFERS CONCEPTUAL TOOLS TO EVALUATE AND GUIDE MORAL DECISION MAKING

MEDICAL ETHICS IS A DISCIPLINE / METHODOLOGY FOR CONSIDERING THE IMPLICATIONS OF MEDICAL TECHNOLOGY / TREATMENT AND WHAT OUGHT TO BE (Univ of Washington School of Medicine)

Page 5: Etika Kedokteran & Teori Etika

Bioetika (F. Abel) studi interdisipliner tentang problem yang

ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran

Page 6: Etika Kedokteran & Teori Etika

Moralitas pandangan tentang kebaikan/kebenaran

dalam masyarakat Hukum dasar paling hakiki & amat kuat Perbuatan benar ec maxim (prinsip) Permusyawaratan (-)

Page 7: Etika Kedokteran & Teori Etika

Ciri khusus moralitas Norma sangat penting (prinsipiil) : nilai >

“segala pertimbangan”. Hukum universal (berlaku prinsip "Coca

Cola") . Norma rasional & obyektif Menyangkut (kebahagiaan) orang lain

mis : Golden Rule. Semua orang punya.

Page 8: Etika Kedokteran & Teori Etika

Etika Dokter RI

n        Kemurnian niatn        Kesungguhan kerjan        Kerendahan hatin        Integritas ilmiah & sosial

 

Page 9: Etika Kedokteran & Teori Etika

Nilai - NormaNilai tidak konkrit (bukan fakta observasional

empiris) subyektif

(dasar/motivasi keinginan, cita-cita, harapan dan pertimbangan internal/batiniah manusia secara sadar/nirsadar ketika bersikap-tindak-perilaku).

Norma Konkrit Obyektivasi nilai

Page 10: Etika Kedokteran & Teori Etika

Nilai Trias : Choosing, Prizing, Acting Tak bisa diajarkan, tp dirasakan/dihayati

Sering alasan mendasar konflik Jenis :

Nilai Pada dirinya sendiri Nikmat Kebahagiaan

Nilai Instrumental Baik bila tujuan tercapai

Page 11: Etika Kedokteran & Teori Etika

JENIS NORMA (:modernitas)

etika (dalam arti sempit) tujuan kebaikan hidup pribadi atau

kebersihan/kemurnian hati nurani/akhlak (kaidah intra-pribadi).

hukum tujuan kedamaian hidup bersama (kaidah antar-

pribadi). kesopanan

tujuan kesedapan atau keelokan hidup bersama (kaidah antar-pribadi).

agama/kepercayaan tujuan kesucian akhlak & keselamatan dunia &

akhirat (kaidah intra-pribadi)

Page 12: Etika Kedokteran & Teori Etika

Etika (ethics) normatif (etika reflektif, deontologis, das

sollen, etika sbg ilmu, filsafat moral) "apa yang harus saya lakukan ?“ = “ought” consicence

praksis (etika teleologis, das sein, etika sbg tindakan/tingkah laku). "baik atau burukkah tindakanku ini ?” = “is” rights

Page 13: Etika Kedokteran & Teori Etika

Ethical justification Claims of rights (goal oriented) Claims of conscience (process oriented) Distinguishing morality & ethics

Page 14: Etika Kedokteran & Teori Etika

Rights = justified claims that a person can

make on others or on society often controversy : individual vs

society, individual vs individual; society vs society

Page 15: Etika Kedokteran & Teori Etika

Conscience = self-reflection + judgment about

whether an action is right or wrong = build a sense of wholeness or

integrity & responsibility, not to feel ashamed & guilty

Page 16: Etika Kedokteran & Teori Etika

etika medik = kedokteran/keperawatan etika terapan (applied ethics).

matra normatif-reflektif tuntunan utk bertanggung-jawab

matra praksis tuntutan rasionalitas tindakan

etika khusus (profesional) peer review (otokritik tindakan sejawat =

disiplin kode etik (isi tuntunan etikolegal

pemurnian n penyesuaian)

Page 17: Etika Kedokteran & Teori Etika

KAIDAH DASAR BIOETIK PRINSIP DASAR:

BENEFICENCE Providing benefit, Balancing the benefit and harms

NON MALEFICENCE Primum non nocere

JUSTICE : fairness Equal treatment of equals, Unequal treatment of

unequals AUTONOMY :

Self determination, Truth telling, Confidentiality, Privacy

Page 18: Etika Kedokteran & Teori Etika

PRINSIP BENEFICENCE TERDIRI DUA PRINSIP:

PRINSIP POSITIVE BENEFICENCE PREVENT EVIL OR HARM REMOVE EVIL OR HARM DO OR PROMOTE GOOD

PRINSIP BALANCING OF UTILITY / PROPORTIONALITY BALANCING OF BENEFIT AND HARM

Page 19: Etika Kedokteran & Teori Etika

PRINSIP BENEFICENCE-2 PRINSIP OF UTILITY = BALANCING OF

COST-RISK-BENEFIT COST BENEFIT ANALYSIS:

DIPERHITUNGKAN DALAM HITUNGAN UANG COST EFFECTIVENESS ANALYSIS:

DIPERHITUNGKAN BUKAN DALAM UANG RISK ASSESSMENT

PROBABILITAS DAN BESARNYA RISIKO

Page 20: Etika Kedokteran & Teori Etika

Sikap/berbuat baik (beneficence)

Utamakan altruisme Menjamin nilai pokok harkat & martabat manusia

“apa saja yang ada, pantas (elok) kita bersikap baik terhadapnya” (apalagi ada yg hidup).

Memandang pasien / keluarga / sesuatu tak hanya sejauh menguntungkan dokter

Maksimalisasi akibat baik > buruk Minimalisasi akibat buruk Banyak dianut di Timur (termasuk RI), paternalisme

nyata dan prinsip musyawarah mufakat.

Page 21: Etika Kedokteran & Teori Etika

Beneficence General beneficence

melindungi & mempertahankan hak yang lain

mencegah terjadi kerugian pada yang lain

menghilangkan kondisi penyebab kerugian pada yang lain

Specific beneficence menolong orang cacat menyelamatkan orang dari bahaya

Page 22: Etika Kedokteran & Teori Etika

PRINSIP NON MALEFICENCE

PRIMUM NON NOCERE ABOVE ALL DO NO HARM SATU CONTINUUM DG BENEFICENCE

NOT TO INFLICT EVIL OR HARM PREVENT EVIL OR HARM REMOVE EVIL OR HARM DO OR PROMOTE GOOD

Page 23: Etika Kedokteran & Teori Etika

Tidak merugikan (non-maleficence)· Tidak boleh berbuat jahat (evil) atau

membuat derita (harm) pasienMinimalisasi akibat burukKewajiban nonmaleficence : “One ought

not to inflict evil or harm”. Sisi komplementer beneficence primum non nocere (pertama jangan

menyakiti).

Page 24: Etika Kedokteran & Teori Etika

Kewajiban (non-maleficence) Pasien dalam keadaan amat

berbahaya atau berisiko hilangnya sesuatu yang penting

- Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebut

- Tindakan kedokteran tadi terbukti efektif

- Manfaat bagi pasien > kerugian dokter (hanya mengalami risiko minimal).

Page 25: Etika Kedokteran & Teori Etika

PRINSIP NON MALEFICENCE-2

PRINSIP DOUBLE EFFECT TINDAKAN YG MERUGIKAN TIDAK

SELALU DIANGGAP TINDAKAN YG BURUK

Page 26: Etika Kedokteran & Teori Etika

PRINSIP DOUBLE EFFECT TINDAKAN TSB SECARA INTRINSIK TIDAK

SALAH (SETIDAKNYA NETRAL) NIATNYA MEMPEROLEH AKIBAT BAIK TAK

BOLEH DR SEBAB BURUK (AKIBAT BURUK TAK BOLEH FORESEEN & TOLERATED JADI SARANA)

AKIBAT BURUK BUKAN CARA UNTUK MENCAPAI TUJUAN POKOK/AKIBAT BAIK

PERIMBANGAN YG LAYAK (TAK ADA CARA LAIN > TEPAT) : AKIBAT BAIK MSH > AKIBAT BURUK

Page 27: Etika Kedokteran & Teori Etika

PRINSIP NON MALEFICENCE-3

CONTOH KASUS TINDAKAN PENGHENTIAN

KEHAMILAN PADA KEHAMILAN EKTOPIK

PEMBERIAN MORFIN KEPADA PASIEN TERMINAL DENGAN NYERI YANG BERLEBIHAN

MENGHENTIKAN ALAT BANTU PADA PASIEN TERMINAL (Futility issue)

Page 28: Etika Kedokteran & Teori Etika

PRINSIP JUSTICE TERDAPAT DUA ISTILAH:

JUSTICE ; FAIRNESS SESEORANG MENERIMA YANG SELAYAKNYA

DIA TERIMA DISTRIBUTIVE JUSTICE

DISTRIBUSI SUMBER DAYA DALAM MASYARAKAT

Page 29: Etika Kedokteran & Teori Etika

PRINSIP JUSTICE-2TEORI TENTANG JUSTICE EGALITARIAN:

EQUAL ACCESS TO THE GOODS LIBERTARIAN:

RIGHTS TO SOCIAL AND ECONOMIC LIBERTY (fair procedure and system)

UTILITARIAN: KOMBINASI KEDUA DI ATAS MEMAKSIMALKAN PUBLIC UTILITY

Page 30: Etika Kedokteran & Teori Etika

Keadilan Treat similar cases in a similar way

= justice within morality Memberi perlakuan sama kpd pasien

utk kebahagiaan pasien & umat manusia

Tujuan : Menjamin nilai tak berhingga dari setiap mahluk (pasien) yang berakal budi (aspek sosial).

Page 31: Etika Kedokteran & Teori Etika

Keadilan Memberi sumbangan relatif sama Ø

kebutuhan mereka (kesamaan sumbangan sesuai kebutuhan pasien)

Menuntut pengorbanan mereka secara relatif sama Ø kemampuan mereka (kesamaan beban sesuai dengan kemampuan pasien).

Page 32: Etika Kedokteran & Teori Etika

Jenis Keadilan Tukar menukar : kebajikan (kebiasaan etis)

selalu memberikan hak pasien/yg semestinya hrs diterima

Distributif (Membagi) : kebajikan DR/sarkes selalu membagikan kenikmatan/beban bersama, rata dan merata Ø keselarasan sifat dan tkt perbedaan jasmani dan rohani.

Sosial : kebajikan melaksanakan dan memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bersama

Hukum (umum) : bagi Ø hkm (pengaturan untuk kedamaian hidup bersama) mencapai kesejahteraan umum

Page 33: Etika Kedokteran & Teori Etika

Keadilan Prosedural RAWLS:

PRINCIPLE OF JUSTICE: THE PRINCIPLE OF EQUAL LIBERTY PERMITS INEQUALITIES IN THE

DISTRIBUTION OF RESOURCES IF THE INEQUALITIES WILL BENEFIT EVERYONE, ESPECIALLY THE LEAST ADVANTAGED

THE PRINCIPLE OF FAIR EQUALITY OF OPPORTUNITY

Page 34: Etika Kedokteran & Teori Etika

Micro levelClinical medicine

The Scope of ethics in Medicine

Macro levelPolitics of Health

Meso levelHealth services delivery

Macho levelHealth care teams

Page 35: Etika Kedokteran & Teori Etika

Otonomi (self-determination) Menghendaki, menyetujui, membenarkan,

mendukung, membela, membiarkan pasien demi dirinya sendiri (sebagai mahluk bermartabat).

Pasien sebagai mahluk berakal budi tidak boleh dijadikan semata-mata alat tetapi tujuan.

Kewajiban menghormati manusia sebagai mahluk/pribadi yang otonom

Didewa-dewakan di Anglo-American yang individualismenya tinggi.

Erat terkait dengan informed-consent.

Page 36: Etika Kedokteran & Teori Etika

Otonomi Kant : otonomi kehendak = otonomi moral

kebebasan bertindak, memutuskan (memilih) dan menentukan diri sendiri Ø kesadaran terbaik bagi dirinya

tanpa hambatan, paksaan atau campur-tangan pihak luar (heteronomi)

motivasi berdasar prinsip rasional atau self-legislation dari manusia.

Mill : otonomi tindakan/pemikiran = otonomi individu kemampuan lakukan pemikiran & tindakan

(realisasi keputusan dan kemampuan melaksanakannya),

hak penentuan diri dari sisi pandang pribadi.

Page 37: Etika Kedokteran & Teori Etika

PRINSIP AUTONOMY SELF GOVERNANCE, LIBERTY RIGHTS,

INDIVIDUAL CHOICES KANT : TIAP ORANG MEMILIKI KAPASITAS

UNTUK MEMUTUSKAN NASIBNYA SENDIRI MILLS : KONTROL SOSIAL ATAS INDIVIDU

HANYA SAH APABILA TERPAKSA UNTUK MELINDUNGI HAK ORANG LAIN

Page 38: Etika Kedokteran & Teori Etika

PRINSIP AUTONOMY-2

PRINSIP AUTONOMY ADALAH DASAR DARI DOKTRIN INFORMED CONSENT TINDAKAN MEDIS TERHADAP PASIEN HARUS

MENDAPAT PERSETUJUAN (OTORISASI) DARI PASIEN TERSEBUT, SETELAH IA DIBERI INFORMASI DAN MEMAHAMINYA.

A PATIENT WITH SUBSTANTIAL UNDERSTANDING AND IN SUBSTANTIAL ABSENCE OF CONTROL BY OTHERS, INTENTIONALLY AUTHORIZES A PROFESSIONAL TO DO SOMETHING.

Page 39: Etika Kedokteran & Teori Etika

PRINSIP AUTONOMY-3INFORMED CONSENT1. THRESHOLD ELEMENT

1. COMPETENCE

2. INFORMATION ELEMENTS1. DISCLOSURE OF INFORMATION2. UNDERSTANDING OF INFORMATION

3. CONSENT ELEMENTS1. VOLUNTARINESS2. AUTHORIZATION

Page 40: Etika Kedokteran & Teori Etika

PRINSIP AUTONOMY-4COMPETENCE: KAPASITAS MEMBUAT KEPUTUSAN LEBIH KE ARAH SYARAT DAPAT MEMBERIKAN

CONSENT DARIPADA SEKEDAR ELEMEN KOMPETENSI ADALAH SUATU KONTINUUM

DARI KOMPETEN PENUH HINGGA TIDAK KOMPETEN SAMA SEKALI

ADA SATU TITIK YG SESUAI KHUSUS UNTUK KOMPETENSI INI, YAITU BILA BISA MEMBUAT KEPUTUSAN YG REASONABLE BERDASARKAN ALASAN YG REASONABLE

Page 41: Etika Kedokteran & Teori Etika

PRINSIP AUTONOMY-5

DISCLOSURE:ADEKUAT ATAU TIDAKNYA DITENTUKAN: TRADISI PRAKTEK PROFESIONAL KEBUTUHAN INFORMASI PADA INDIVIDU

PASIEN TERSEBUT KEBUTUHAN INFORMASI BAGI REASONABLE

PERSON

TAK PERLU DISCLOSURE:GAWAT DARURAT, TAK KOMPETEN, WAIVER

Page 42: Etika Kedokteran & Teori Etika

PRINSIP AUTONOMY-6 UNDERSTANDING:

DIPENGARUHI OLEH: ILLNESS, IRRATIONALITY, IMMATURITY

MASALAH: NONACCEPTANCE : Menolak informasi sebagai

suatu kebenaran FALSE BELIEF: Keyakinan yang salah atau

irrasional BAHASA atau ISTILAH WAIVER

Page 43: Etika Kedokteran & Teori Etika

PRINSIP AUTONOMY-7 VOLUNTARINESS:

BEBAS DARI TIPUAN DAN PAKSAAN BEBAS DARI ANCAMAN UNTUK

“DIBIARKAN” PERSUASI MASIH DIBOLEHKAN

Page 44: Etika Kedokteran & Teori Etika

Kaidah "turunan” Kejujuran (veracity) Kesetiaan (fidelity) Privacy Konfidensialitas. Menghormati kontrak

(perjanjian) Ketulusan (honesty) Menghindari membunuh Beauchamp & Childress

(1994), lihat pula Veatch

Page 45: Etika Kedokteran & Teori Etika