erythrasma v1.1

11
Referat ERITRASMA Disusun oleh: Alvin Hadisaputra 1408465584 Ridho Maulana 1408465690 Septy Dwi Indriani 1408465687 Lana Novia Ade Putri 1408465689 Venni Oktari Amir 1408465688 Pembimbing : Dr. Yuni Eka Anggraini, M.Med.,Ed.,MSc., SpKK Bagian Ilmu Kesehatan Kulit Dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Riau

Upload: alvinhadisaputra

Post on 14-Feb-2016

57 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

a case report of erythrasma

TRANSCRIPT

Page 1: Erythrasma v1.1

Referat

ERITRASMA

Disusun oleh:

Alvin Hadisaputra 1408465584 Ridho Maulana 1408465690Septy Dwi Indriani 1408465687Lana Novia Ade Putri 1408465689Venni Oktari Amir 1408465688

Pembimbing :

Dr. Yuni Eka Anggraini, M.Med.,Ed.,MSc., SpKK

Bagian Ilmu Kesehatan Kulit Dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Riau

RSUD Arifin Achmad Provinsi riau

2015

Page 2: Erythrasma v1.1

ERITRASMA

ABSTRACT

Erythrasma is a common superficial bacterial infection of the skin characterized by

well-defined but irregular reddish brown patches, occurring in intertriginous areas, or by

fissuring and white maceration in toe clefts, caused by C. minutissimum infection. It can

remain asymptomatic for years, but can also undergo a periodic exacerbation especially when found

in genitocrural area which could make an itchy and burning sensation. This condition commonly

associated with diabetes mellitus and immune-suppressed patient. Physical examination

revealed red to brown scaling plaque, commonly involve the groin and axillae. Under

wood’s lamp examination, the affected areas shown a coral red fluorescence. Current

medication supports oral Erythromicin as systemic drug of choice, and Benzoyl peroxide 2.5% gel as

preferred topical therapy.

ABSTRAK

Eritrasma adalah salah satu infeksi bakteri superfisial yang umum pada kulit ditandai

dengan bercak merah kecoklatan ireguler, sering ditemui pada area intertriginosa dan area

sela jari kaki, disebabkan oleh infeksi C.minutissimum. Eritrasma dapat asimtomatik sampai

bertahun-tahun kecuali ditemukan di daerah lipat paha yang dapat memberikan sensasi gatal

dan terbakar. Eritrasma sering dikaitkan dengan penyakit diabetes mellitus dan imunosupresi.

Pada pemeriksaan dengan sinar Wood didapatkan flouresensi berwarna merah bata.

Pengobatan terkini untuk eritrasma adalah eritromisin oral sebagai obat sistemik dan gel

benzoyl peroxide 2.5% sebagai terapi topikal.

Page 3: Erythrasma v1.1

PENDAHULUAN

Eritrasma adalah salah satu penyakit bakteri yang selama lebih dari 100 tahun

dianggap sebagai penyakit jamur. Burchard melukiskan penyakit ini sebagai penyakit kulit

yang disebabkan oleh Actynomycetes, Nocardia minitussima berdasarkan gambaran klinis

dan pemeriksaan sediaan langsung, ditemukan struktur seperti hifa halus pada tahun 1859.

Sarkani, dkk (1962) menemukan Corynebacterium sebagai etiologi penyakit eritrasma

berdasarkan penelitian biakan.

Penyakit ini bersifat universal, namun lebih banyak terlihat di daerah tropik dan

subtropik.1,2 eritrasma bisa terjadi di segala usia, tapi lebih sering terjadi pada dewasa. Kulit

yang lembab, udara yang lembab, pakaian yang ketat, sepatu yang sempit, dan hiperhidrosis

merupakan faktor-faktor mempengaruhi perjalanan penyakit ini.3,4 Sedangkan faktor

predisposisi pada eritrasma adalah obesitas, diabeter mellitus dan imunosupresi.2

EPIDEMIOLOGI

Epidemiologi dari eritrasma belum banyak diuraikan. Insidens eritrasma dilaporkan

sekitar 4% di dunia. Penyakit ini bersifat universal, namun lebih banyak terlihat di daerah

tropik. Eritrasma lebih banyak pada dewasa muda. Namun penyakit ini dapat menyerang

semua usia, pasien termuda yang pernah dilaporkan menderita eritrasma adalah anak usia

satu tahun. Frekuensinya sama pada pria dan wanita. Namun, eritrasma pada regio kruris

lebih banyak ditemukan pada pria. Studi pada tahun 2008 menemukan bahwa eritrasma

interdigitalis lebih umum terjadi pada wanita (83% dari 24 pasien) Orang-orang yang banyak

keringat, kegemukan, peminum alkohol dan debilitas lebih sering terkena penyakit Pada ras

kulit hitam lebih banyak daripada kulit putih. Daerah beriklim panas lebih sering terkena

daripada daerah dingin. Higiene buruk berperan penting dalam menimbulkan penyakit. Panas

dan lembab juga mempermudah timbulnya penyakit.4

DEFINISI

Eritrasma ialah penyakit bakteri kronik pada stratum korneum yang disebabkan oleh

Corynebacterium minitussismum, ditandai dengan adanya lesi berupa macula eritema dan

skuama halus terutama di daerah ketiak dan lipat paha.

Page 4: Erythrasma v1.1

ETIOLOGI 4,5

Seperti yang telah disebutkan di atas etiologi dari penyakit ini adalah

Corynebacterium minitussismum. Bakteri ini adalah bakteri gram positif (difteroid). Bakteri

ini tidak membentuk spora dan merupakan basil yang bersifat aerob atau anaerob yang

fakultatif. Corynebacterium minitussismum merupakan flora normal di kulit yang

dapat menyebabkan infeksi epidermal superfisial pada keadaan-keadaan tertentu.

GEJALA KLINIS

Lesi kulit dapat berukuran sebesar miliar sampai plakat. Lesi

eritoskuamosa, berskuama halus kadang-kadang dapat terlihat merah kecoklat-coklatan.

Variasi ini rupanya bergantung pada area lesi dan warna kulit penderita. Tempat predileksi dimulai dari

tempat yang paling sering, yakni toe webspaces (diantara jari kaki)3,4, lipat paha, aksila3,5,6. Bisa

ditemukan di daerah intertriginosa lain (terutama pada penderita gemuk)1,3, intergluteal,

inframamary (submammary)5. Lesi di daerah lipat paha dapat menunjukkan gejala berupa gatal dan

terasa terbakar. Sedangkan lesi pada tempat lain asimtomatik.7

Perluasan lesi terlihat pada pinggir yang eritematosa dan serpiginosa. Lesi

tidak menimbulkan dan tidak terlihat vesikulasi. Skuama kering yang halus menutupi lesi

dan pada perabaan terasa berlemak. Beberapa penulis beranggapan ada hubungan erat antara

eritrasma dan diabetesmelitus. Penyakit ini terutama menyerang pria dewasa dan dianggap

tidak begitu menular, berdasarkan observasi pada pasangan suami-isteri yang biasanya tidak

terserang penyakittersebut secara bersama-sama. Eritrasma tidak menimbulkan keluhan

subyektif, kecuali bila terjadi ekzematisasi oleh karena penderita berkeringat banyak atau

terjadi maserasi pada kulit.1

Page 5: Erythrasma v1.1

PENUNJANG DIAGNOSIS

Pemeriksaan pembantu terdiri atas pemeriksaan dengan lampu Wood dan sediaan

langsung.1

Pada pemeriksaan dengan lampu Wood, lesi terlihat berfluoresensi merah membara

(coral-red  ).1,7 Fluoresensi ini terlihat karena adanya porfirin.8 Pencucian atau pembersihan

daerah lesi sebelum diperiksa akan mengakibatkan hilangnya fluoresensi.7

Bahan untuk sediaan langsung dengan cara mengerok. Lesi dikerok dengan skalpel

tumpul atau pinggir gelas obyek. Bahan kerokan kulit ditambah satu tetes eter, dibiarkan menguap.

Bahan tersebut yang lemaknya sudah dilarutkan dan kering ditambah birumetilen atau biru

laktofenol, ditutup dnegan gelas penutup dan dilihat di bawah mikroskopdengan pembesaran

10x100. Bila sudah ditambah biru laktofenol, susunan benang halus belum terlihat nyata,

sediaan dapat dipanaskan sebentar di atas api kecil dan gelas penutupditekan, sehingga

preparat menjadi tipis.

Organisme terlihat sebagai batang pendek halus, bercabang, berdiameter 1u atau

kurang, yang muda putus sebagai bentuk basil kecil atau difteroid. Pemeriksaan harus teliti

untuk melihat bentuk terakhir ini. Kultur biasanya tidak diperlukan.1

 

DIAGNOSIS BANDING1

Kelainan kulit kronik, non-inflamasi pada daerah intertriginosa, yang berwarna merah

kecoklatan, dilapisi skuama halus merupakan tanda eritrasma. Candidiasis dan penyakit yang

disebabkan oleh dermatofita pada epidermis dan dermis bisa menjadi diagnosis banding pada

eritrasma.2 Pemeriksaan dengan lampu Wood dan sediaan langsung dapat membedakan kedua

penyakit tersebut. Selain itu dermatitis seboroik juga dijadikan diagnosis banding pada

Page 6: Erythrasma v1.1

eritrasma, pada dermatitis seboroik bisa ditemukan adanya spora dan jika diperiksa dengan

menggunakan lampu wood akan berwarna hijau.9

PROGNOSIS1,2

Prognosis cukup baik, bila semua lesi diobati dengan tekun dan menyeluruh. Namun dapat terjadi

kekambuhan setelah sembuh dengan pemberian antibiotik.

  

PENGOBATAN

Pengobatan sistemik bisa menggunakan eritromisin, tetrasiklin dan kloramfenikol.

Eritromisin merupakan obat pilihan dengan pemberian 4 x 250 mg/ hari selama 14 hari.

Penggunaan eritromisin lebih baik baik daripada tetrasiklin dan kloramfenikol. Penggunaan

kloramfenikol dapat menimbulkan neutropenia, agranulositosis dan anemia aplastik.10 

Pengobatan topikal bisa menggunakan tetrasiklin 3%, klindamisin, whitfield ointment

dan natrium fusidat 2%. Penggunaan whitfield ointment lebih baik pada eritrasma yang

berlokasi pada aksila dan inguinal.10 Hanya pengobatan topikal memerlukan lebih ketekunan

dan kepatuhan penderita.

 

Page 7: Erythrasma v1.1

DAFTAR PUSTAKA

1. Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, editor. Ilmu penyakit kulit dan kelamin, Ed.ke-5. Jakarta: BP FKUI; 2007.

2. Busam KJ. Dermatophatology. 1st Ed. USA: Saunders; 2010. p 123-4.

3. Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ. Fitzpatrick’s Dermatology in general medicine. 7th Ed. 1708-10.

4. Blaise G, Nikkels AF, Hermanns-Le T, Nikkels-tassoudji N, Pierard GE. Corynebacterium-associated skin infections. International Journal of Dermatology: 2008. Vol 47(9). p 884-890(7).

5. Siregar RS. Saripati penyakit kulit. Ed ke-3. Jakarta: EGC; 1996. Hal. 64-5.

6. Wolff K, Johnson RA. Fitzpatrick’s color atlas & synopsis of clinical dermatology. 6th

Ed.United States: The McGraw-Hill Companies; 2009.

7. James WD, Berger TG, Elston DM. Andrews’ diseases of the skin. Clinical Dermatology. 10th Ed. Philadelphia: W.B.Saunders, Elsevier: 2006.

8. Miller SD, David-Bajar K. A Brilliant case of erythrasma. New England Journal of Medicine: 2004; Vol. 351(16).

9. Brown L. Pathology of the vulva and vagina. London: Springer-verlag; 2013. p 26.

10. Holdinesss MR. Management of cunateneous erythrasma. Drugs: 2002. Vol. 62 (8); p 1131-41.

Revisi

Abstrak – Definisi, etiologi, gejala klinis, pengobatan

Definisi

Nomor halaman

Vancouver header

GANTI DAFTAR PUSTAKA NOMOR 9

Ideal urutan daftar pustaka : 1. Fitzpatrick 2. Andrews 3. FKUI 4------10 jurnal/web

Tata Bahasa : Nya, Namun akan tetapi

Diagnosis banding : , kandidiasis, intertrigo (tinea)

Gambar pemeriksaan Lab

Whitfield ointment isinya apa?