ergonomi kelompok

27
KELOMPOK: Aghis Yurita Akmalia (1403134021) Chaterina M. Lubis (1403130045) Astrid Widia Handani (1403132133) Hanan Hasna (1403134010) Anindita Kusuma (1403130002) Cinta Nofrida (1403134004) Kelas DI13 - AB

Upload: chatylubis

Post on 17-Feb-2017

283 views

Category:

Design


0 download

TRANSCRIPT

KELOMPOK: Aghis Yurita Akmalia (1403134021)

Chaterina M. Lubis (1403130045) Astrid Widia Handani (1403132133)

Hanan Hasna (1403134010) Anindita Kusuma (1403130002)

Cinta Nofrida (1403134004) Kelas DI13 - AB

A. PENGERTIAN RUANG TIDUR

Kamar tidur adalah sebuah ruang tempat

beristirahat, menghilangkan penat dan

lelah setelah melakukan berbagai

aktivitas.

B. FUNGSI RUANG TIDUR

Fungsi Fisik

Ruang tidur dapat menjadi tempat untuk

mengakomodasi segala macam barang

dan kegiatan penghuni rumah yang

sifatnya sangat privat

Fungsi Psikologis

Ruang tidur diharapkan menjadi tempat

yang dapat memberi kenyamanan optimal

ketika penghuni benar-benar

membutuhkan istirahat.

ASPEK ASPEK YANG PERLU

DIPERHATIKAN PADA RUANG TIDUR

Ergonomi dapat memberikan kemudahan

bagi kita dalam melakukan suatu

pekerjaan.

1. KENYAMANAN

Kenyamanan dan perasaan nyaman adalah

penilaian komprehensif seseorang

terhadap lingkungannya. Dalam

kenyamanan ruang tidur, yang terlibat

tidak hanya masalah fisik biologis, namun

juga perasaan. Suara, cahaya, bau, suhu dll

sangat mempengaruhi kenyamanan pada

ruang tidur.

2. WARNA Warna-warna yang diplikasikan pada sebuah kamar tidur mampu membentuk kesan sesuai dengan karakter yang dimilki dari masing-masing warna tersebut. Pilihlah warna cat yang sesuai dan senada dengan furniture yang dipilih. Dengan begitu, akan dapat menghadirkan kamar tidur yang meskipun sederhana dan tidak terlalu luas tapi nyaman digunakan. Hindari pemilihan warna cat dinding kamar tidur yang kontras dengan warna furniture, karena akan menyebabkan kamar tidur terkesan sempit. Pilihlah warna cat yang lembut seperti putih, krem, kuning gading, ataupun kuning lemon. Kombinasikan dengan warna dinding ataupun furniture yang terang. Sumber: http://casa-goya.com/785/tips-penggunaan-warna-dalam-kamar-tidur/

3. PENGHAWAAN a. Ventilasi Silang Ventilasi silang memungkinkan udara mengalir dari dalam ke luar dan sebaliknya, tanpa harus tertahan terlebih dulu, di dalam ruangan. Udara yang masuk dari satu jendela, akan langsung dialirkan keluar oleh jendela yang ada di hadapannya, dan berganti dengan udara baru, begitu seterusnya. Syarat ventilasi silang itu adanya jendela yag berhadapan serong (idealnya), bukannya jendela banyak tapi hanya di salah 1 sisi aja. b. AC Pemasangan AC sebenarnya bukanlah penyelesaian yang mutlak perlu dilakukan. Sumber: http://gambar-rumah-idaman.com/tag/ruang-tidur/

5. PENCAHAYAAN a. Penempatan Lampu Penempatan lampu bisa di area dekat dinding, sehingga penggunaannya sesuai dengan kebutuhan. Saat tidur, lampu ini bisa dimatikan. Lampu ini juga bisa menjadi penerang saat membaca, atau berbincang. Untuk mood booster atau pembangkit mood dan kenyamanan, bisa tempatkan lampu meja di atas meja nakas. Daya pancarnya cukup di kisaran 200-400 lumen. Pencahayaan dari samping kiri dan kanan memberi kesan hangat, dan menguatkan bentuk ruang yang menyamankan mata. Sumber: http://www.ideaonline.co.id/iDEA2013/Interior/Kamar-Tidur/Inspirasi-Mengatur-Pencahayaan-Kamar-Tidur

7. UKURAN STANDAR KAMAR TIDUR

Luasan yang nyaman untuk kamar tidur utama setidaknya

3m x 4m

Dengan walking closet 4m x 4,5m atau lebih

Sedangkan luas kamar tidur anak adalah 3m x 3m

Teori standar luas untuk ruang tidur, luas kamar tidur

utama adalah 11,15 m2 dengan ukuran sisi terpendek

2,845 m sedangkan untuk kamar tidur anak luas

minimalnya adalah 7,43 m2 dengan ukuran sisi terpendek

2,438 m .

Ada baiknya anda menentukan ukuran luas kamar tidur

dengan mempertimbangkan ukuran-ukuran perabot yang

akan dimasukkan dalam ruangan tersebut

TIPS: - Rutin membersihkan kasur, bantal dan guling agar tidak menjadi sarang tungau yang bisa menyebabkan bersin dan penyakit lainnya. - Rutin mengganti sprei setiap minggu agar tetap terjaga kebersihannya. - Pada saat tidur sebaiknya gunakan cahaya atau lampu kamar yang redup. Penelitan menunjukan bahwa paparan cahaya di malam hari juga dapat mempengaruhi tekanan darah, kadar glukosa dan kemampuan untuk mengatur suhu tubuh, bahkan berisiko kanker. - Gunakan bantal yang terbuat dari bahan lateks alami yang terbuat dari pohon karet. Atau jika tidak ada, bisa gunakan bantal berbahan busa sengan sarung bantal yang terbuat dari bahan katun murni. - Jauhkan atau kurangi barang elektronik di dalam kamar seperti TV, Laptop dan Radio karena dapat memancarkan medan frekuensi elektromagnetik yang tidak baik untuk kesehatan kita. - Perhatikan juga sirkulasi udara di dalam ruangan agar udara tetap segar. - Gunakan dekorasi kamar minimalis yang sesuai dengan selera anda, namun hindari dekorasi yang terlalu berlebihan

Kasur yang berada dikamar tidur ini memiliki panjang 200cm dan lebar 90cm, ukuran ini belum memenuhi standar yang seharusnya, standar panjang kasur untuk tempat tidur tunggal adalah 213,4 cm dan lebar 99,1 cm. Hal ini bisa membuat tidur yang kurang nyaman bagi penggunanya.

Kamar ini memiliki

jendela 1 buah.

Pencahayaan alami

pada kamar ini

sudah terbilang

cukup.

Pencahayaan

buatan juga sudah

mencukupi dengan

adanya 1 buah

lampu.

Meskipun jumlah bukaan sudah terbilang cukup, namun kamar ini tetap memiliki suhu yang panas pada ruangan. Penghuni juga merasakan tidak nyaman akibat gerah. Hal ini diakibatkan karena bukaan hanya berada di 1 sisi, sehingga tidak terjadi proses ventilasi silang.

Meja belajar pada kamar ini tidak ergonomis, karena memiliki ketinggian yang tidak standar (terlalu pendek) sehingga membuat si pengguna tidak duduk di kursi, melainkan duduk di lantai.

Terdapat kamar mandi didalam kamar. Letak kamar mandi sudah termasuk ergonomis karena tidak berhadapan langsung dengan tempat tidur dan pintu masuk kamar.

Namun kamar ini mengalami masalah kelembaban, yang mengakibatkan adanya jamur pada tembok dan plafon. Hal ini diakibatkan karena letak kamar berada di paling pojok sehingga tingkat kelembaban-nya tinggi.

Zona sirkulasi pada saat beraktivitas di depan lemari tidak ergonomis. Karena pintu lemari tidak bisa dibuka dengan leluasa (dikarenakan ada benda didepan nya).

Meja belajar pada kamar ini tidak ergonomis, karena memiliki ketinggian yang tidak standar (terlalu pendek) sehingga membuat si pengguna tidak duduk di kursi, melainkan duduk di lantai.