enalapril maleat

25
SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN SEMESTER V – 2014 Nama/NPM Nurul Fathiannisa / A 0121 060 Zat Aktif : Enalapril Jumlah Tablet : 25 0.000 tablet Dosis : 5 mg I. PREFORMULASI I.1. Nama Zat Aktif : Enalapril Maleat Struktur : Berat Molekul : 492,53 Pemerian : Serbuk Kristal berwarna putih atau hampir putih Kelarutan : Sedikit larut dalam air, larut dalam etanol dan bebas larut dalam metanol Titik Lele h : 143-145 0 C pH : - pKa : - Penggunaan Terapi : Antihipertensi ( Vol 1- Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations)

Upload: wulandari-yulia-putri

Post on 18-Nov-2015

160 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

preformulasi sed steril

TRANSCRIPT

SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIALABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASIJURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAANSEMESTER V 2014

Nama/NPMNurul Fathiannisa / A 0121 060

Zat Aktif: Enalapril Jumlah Tablet: 250.000 tablet

Dosis: 5 mgI. PREFORMULASI

I.1.Nama Zat Aktif

: Enalapril Maleat

Struktur

:

Berat Molekul

: 492,53

Pemerian

: Serbuk Kristal berwarna putih atau hampir putih

Kelarutan

: Sedikit larut dalam air, larut dalam etanol dan bebas larut dalam metanol

Titik Leleh

: 143-1450 C

pH

: -

pKa

: -

Penggunaan Terapi

: Antihipertensi( Vol 1- Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations)I.2.ADMEA. Mekanisme Kerja Enalapril MaleatCompetitive inhibitor dari angiotensin-converting enzyme (ACE), mencegah konversi angiotensin I menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor yang poten, menghasilkan kadar angiotensin II yang lebih rendah yang mana dapat menyebabkan peningkatan aktivitas renin dalam plasma dan mereduksi sekresi aldosteron.B. Absorbsi OralDiserap dengan baik dari saluran pencernaan (kira-kira 60%). Waktu puncak konsentrasi plasma: Oral Enalapril Sekitar 1 jam.C. BiotransformasiBiotransformasi atau metabolisme obat ialah proses perubahan struktur kimia obat yang terjadi dalam tubuh dan dikatalisis oleh enzim. Pada proses ini molekul obat diubah menjadi lebih polar artinya lebih mudah larut dalam air dan kurang larut dalam lemak sehingga lebih mudah diekskresi melalui ginjal. Selain itu, pada umumnya obat menjadi inaktif, sehingga biotransformasi sangat berperan dalam mengakhiri kerja obat.D. Waktu ParuhEnalapril : dewasa sehat 2 jam, gagal jantung kongestif : 3,4-5,8 jamE. DistribusiDidistribusikan ke dalam susu (jumlah jejak), melintasi plasenta dan muncul untuk menyeberangi penghalang darah-otak buruk. Protein plasma mengikat: 50-60% (enalapril).

F. MetabolismeEkstensif dihidrolisis untuk enalapril dalam hati melalui esterase.G. EliminasiEkskresi: Via urine (43% sebagai enalaprilat dan 18% sebagai enalapril), feses (27% sebagai enalaprilat dan 6% sebagai enalapril). Paruh eliminasi: Sekitar 11 jam.H. DosisDosis lazim 10-40 mg/hari, Usia lanjut awal 2,5 mg/hariHipertensi renovaskular awal 5 mg/hari

I. Efek Samping

Pusing, sakit kepala, fatigue, asteral hipotensi ortostatik, sinkop, mual, diare, ruam kulit, batukI.3.Zat Tambahan

A. Sodium Carbonate powder

Rumus Kimia:

Pemerian:Putih, hampir putih, atau berwarnagaram, diproduksi sebagai bubuk kristal atau butiran

Kegunaan dalam Formula: Penghancur (desintegrant)

Kelarutan: Bebas larut dalam air, dengan kelarutan awalnya meningkat dengan suhu dan kemudian menetap di 30,8% b / b, Larut dalam gliserin; praktis tidak larut dalam etanol (95%).

pH: 11,4

Kelembaban: Higroskopis

Stabilitas :Natrium karbonat mengkonversi ke bentuk monohidrat ketika di kontak dengan air dan menghasilkan panas. Ini mulai kehilangan karbondioksida pada suhu di atas 4008C (7) dan terurai sebelum mendidih. Simpan dalam wadah kedap udara.

Inkompatibilitas: Natrium karbonat terurai ketika kontak dengan asam diadanya air untuk menghasilkan karbon dioksida dan buih. mungkin bereaksi dengan aluminium,pentoksida fosfor,asam sulfat, fluor, dan lithium. ( Handbook of Pharmaceutical Excipient, 6th ed, 2009, page:636 )B. Kalsium fosfat tribasik

Rumus Kimia: Ca3(PO4)2

310,20

Ca5(OH)(PO4)3

502,32

Pemerian: Serbuk, tidak berasa dan tidak berbau

Kegunaan dalam Formula: Pengikat dan pengisi

Kelarutan: Larut dalam pelarut asam mineral, sangat sedikit larut dalam air, praktis tidak larut dalam asam asetat dan alkohol

pH: 6,8

Densitas: 3,14 g/cm3

Aliran: 25,0 g/detik

Kelembaban: Sedikit higroskopis

Stabilitas:Stabil secara kimia, dan tidak membentuk cake pda penyimpanan, disimpan ditempat sejuk dan kering

(Handbook of Pharmaceutical Excipient, 6th ed, 2009, page: 663-665)C. Asam StearatPemerian: Zat padat keras mengkilat menunjukan susunan hablur, putih atau kuning pucat, mirip lemak lilin.Kelarutan: Praktis tidak larut dalam air, larut dalam 20 bagian etanol (95%) P, dalam 2 bagian kloroform P dan dalam 3 bagian eter P.Stabilitas: Disimpan dalam wadah tertutup baik.

(Farmakope Indonesia edisi ketiga halaman 57-58).D. Kalsium Stearat

Rumus Kimia

:

Pemerian: serbuk ringan, putih atau putih kekuningan, berbau khas

Kegunaan dalam Formula:glidan 1 %

Kelarutan:praktis tidak larut dalam etanol (95%), eter, kloroform, aseton, dan air. Sedikit larut dalam alcohol panas dan minyak sayur dan minyak mineral panas. Larut dalam piridin panas

pH:6,5 7,5

Densitas:1,0641,096 g/cm3

Aliran:21,222,6%

Kelembaban:2,96%

Stabilitas:stabil, penyimpanan pada wadah tertutup baik, ditempat sejuk dan kering

(Sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipient, 6th ed, 2009, halaman 103 105)II. FORMULASI/TEKNIK PEMBUATAN

II.1.Formula yang akan dibuat

R/Enalapril maleat5

mg

Sodium Carbonate10 mg

Kalsium fosfat tribasik146,72 mg

Asam stearat

22 mg

Kalsium stearat

1,1 mg

II.2.Metode yang digunakan

Kempa langsung

II.3.Alasan Pemilihan Metode Zat Tambahan

Enalapril Maleat tablet dibuat dengan metode kempa langsung, karena dosis zat aktif kecil (5 mg) sehingga dapat dikempa langsung.

Sodium Carbonate digunakan sebagai desintegran. Pada saat tablet dimasukkan ke dalam tubuh (oral) maka obat akan mudah hancur ketika kontak dengan cairan tubuh.

Kalsium fosfat tribasik digunakan sebagai pengikat dan pengisi. Pengikat berfungsi untuk menambah daya kohesif serbuk, sehingga dapat terbentuk massa yang kohesif atau kompak. Pengisi digunakan untuk mendapatkan bobot yang sesuai sehingga layak untuk dikempa menjadi tablet.

Asam stearat didalam formula ini berfungsi sebagai lubrikan yaitu untuk mengurangi gesekan atau friksi yang terjadi antara permukaan tablet dengan dinding atau die pada saat proses pengempaan dan penarikan tablet berlangsung.

Kalsium stearat digunakan karena dalam formula ini berfungsi sebagai glidan untuk menunjang karakteristik aliran granul atau meningkatkan aliran granul dari hopper ke dalam die.III. PERHITUNGAN

a. Setiap Tablet Mengandung : Enalapril Maleat 5 mg

b. Bobot Tablet: 200 mg

c. Jumlah Tablet: 250.000 tablet

III.1.Untuk Tiap Tablet

1. Fasa Dalam

Enalapril

: 5 mg

Sodium Carbonate

: 10 mg

Kalsium fosfat tribasic

: 146,72 mg2. Fasa Luar

Kalsium stearat

: 1,1 mg

Asam stearat

: 22 mg

III.2.Untuk 250.000 tablet1. Enalapril Maleat: 5 mg x 250.000= 1.250.000 mg2. Sodium Carbonate: 10 mg x 250.000= 2.500.000 mg3. Kalsium fosfat tribasik: 146,72 mg x 250.000 = 36.680.000 mg4. Asam stearat:22 mg x 250.000= 5.500.000 mg5. Kalsium stearat:1,1 mg x 250.000= 275.000 mg

III.3. Penimbangan Bahan

1. Enalapril Maleat

1.250.000 mg2. Sodium Carbonate

2.500.000 mg3. Kalsium Fosfat Tribasik

36.680.000 mg4. Asam Stearat

5.500.000 mg5. Kalsium stearat

275.000 mg

IV. PROSEDUR PEMBUATAN

Semua bahan diayak dengan ayakan no.16 satupersatu dan ditimbang sesuai dengan bobot yang diperlukan. Kemudian dicampur Kalsium fosfat tribasik, sodium carbonate, enalapril maleat aduk hingga homogen. Lalu ditambahkan fase luar kalsium stearat dan asam stearat, dicampur hingga homogen.

Setelah serbuk homogen, dilakukan evaluasi serbuk siap cetak, meliputi bobot jenis, kompresibilitas, waktu alir dan sudut istirahat. Serbuk siap cetak yang telah memenuhi syarat dicetak.

V. EVALUASI YANG DILAKUKAN

V.1.Evaluasi Serbuk Siap Cetak

V.1.1 Penetapan Bobot Jenis Nyata, Bobot Jenis Mampat, Kadar Pemampatan, dan Porositas

Sebanyak 100 g (B) granul atau serbuk dimasukkan ke dalam gelas ukur 250 mL, catat volumenya (V0). Selanjutnya dilakukan pengetukan dengan alat. Volume pada ketukan ke 10, 50, dan 500 diukur, lalu dilakukan perhitungan sebagai berikut:

BJ nyata = g/mLBJ mampat =g/ml

Kadar Pemampatan =

Porositas=

V.1.2

Kecepatan aliran dan Sudut Istirahat

Ditimbang beker glass kosong (Wo), skala di set pada posisi 0. Kemudian dimasukkan granul ke corong, alat dihidupkan, dan dicatat waktu alir (t). Diukur tinggi puncak taburan granul (h) dan diameter lingkaran yang terbentuk dari taburan granul (d = 2r). Dihitung sudut yang terbentuk dari taburan granul tersebut antara bidang datar dengan tinggi granul: tan a = h / r

V.2.Evaluasi Tablet

V.2.1 Penampilan

Tablet diamati secara visual, apakah terjadi ketidakhomogenan zat warna atau tidak, bentuk tablet, permukaan cacat atau tidak dan bebas dari noda atau bintik-bintik. Bau tablet tidak boleh berubah.

V.2.2 Keseragaman Ukuran

Diambil secara acak 20 tablet, lalu diukur diameter tebalnya menggunakan jangka sorong.

V.2.3 Keragaman Bobot

Diambil 20 tablet secara acak lalu timbang masing-masing tablet. Hitung bobot rata-rata dan penyimpangan terhadap bobot rata-rata.

V.2.4 Kekerasan Tablet

Dilakukan menggunakan hardness tester terhadap 20 tablet yang diambil secara acak. Kekerasan diukur berdasarkan luas permukaan tablet dengan menggunakan beban yang dinyatakan dalam kg. Satuan kekerasan adalah kg/cm2. Dihitung kekerasan rata-rata dan standar deviasinya.V.2.5 Friabilitas

Dilakukan dengan menggunakan alat friabilator terhadap 20 tablet yang diambil secara acak. Parameter yang diuji adalah kerapuhan tablet terhadap bantingan selama waktu tertentu. Friabilitas dipengaruhi oleh sudut tablet yang kasar, kurang daya ikat serbuk, terlalu banyak serbuk halus, pemakaian bahan yang tidak tepat, massa cetak terlalu kering.

Diambil 20 tablet secara acak. Tablet dibersihkan dari debu kemudian ditimbang(Wo). Tablet dimasukkan dalam alat dan dinyalakan selama 4 menit. Kemudian tablet dibersihkan dan ditimbang (Wt). Tablet yang baik memiliki friabilitas kurang dari 1 %.

V.2.6 Friksibilitas

Dilakukan dengan menggunakan alat friabilator terhadap 20 tablet yang diambil secara acak. Parameter yang diuji adalah kerapuhan tablet terhadap gesekan antar tablet selama waktu tertentu.

Diambil 20 tablet secara acak. Tablet dibersihkan dari debu kemudian ditimbang (Wo), dimasukkan dalam alat, dan dinyalakan selama 4 menit. Kemudian tablet dibersihkan dan ditimbang (Wt)

V.2.7 Uji Waktu Hancur Tablet Tidak Bersalut (FI IV)

Dimasukkan 1 tablet pada masing-masing tabung dari keranjang, dimasukkan 1 cakram pada tiap tabung dan alat dijalankan, digunakan air bersuhu 37 + 2 sebagai media kecuali dinyatakan menggunakan cairan lain dalam masing-masing monografi. Pada akhir batas waktu seperti yang tertera pada monografi, diangkat keranjang dan diamati semua tablet : semua tablet harus hancur sempurna. Bila 1 tablet atau 2 tablet tidak hancur sempurna, diulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya : tidak kurang 16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur sempurna.

VI. KEMASAN

VI.1.Logo

termasuk kedalam obat kerasVI.2.Labela.

Karena memiliki nilai toksisitas lebih tinggi daripada obat bebas jadi ditandai dengan label Nama obat

: Nurapril Nama & alamat produsen: PT. FATHYA FARMA , Bandung Indonesia

Berat tablet

: 100 mgb. No. Regristrasi obat : GKL 1400100026 A1

c. Kode Produksi = 23:12:14

Merupakan kode yang dapat memberikan penjelasan mengenai riwayat produksi yang diproses pada kondisi dan waktu yang sama, dapat disertai atau berupa tangga produksi (tanggal:bulan:tahun).

d. Komposisi zat Berkhasiat :

tiap tablet mengandung Enalapril maleat 5 mg sebagai antihipertensie. Volume Sediaan: 250.000 tabletf. Penyimpanan

:

disimpan pada wadah tertutup baik dan jauhi pada sinar matahari langsung.

g. Exp. Date

Waktu yang tertera pada kemasan yang menunjukkan batas waktu diperbolehkan obat tersebut dikonsumsi, karena diharapkan memenuhi spesifikasi yng diterapkan.

h. Produksi Ruahan

Digit 1 : untuk produk 1 tahun

Digit 2 & 3 : kode produk dari produk ruahan

Digit 4-6 : urutan produk (001,002.. san kembali lagi ke 001)

Produk jadi 7-10 digit untuk produk ruahan/ tahun pengemasan 2160012714VI.3.Penjelasan pada Kemasan dan Brosur Produk

Sifat Fisikokimia: Serbuk kristal berwarna putih atau hampir putih. Sukar larut dalam air, praktis tidak larut dalam dichloromethane. Sangat mudah larut dalam metil alkohol dan dimethylformamide. Sedikit larut dalam solven organik semi polar, praktis tidak larut dalam solven organik non polar. Larut dalam larutan alkali hidroksida encer. Larutan 1 % dalam air mempunyai pH 2,4 2,9. Penyimpanan terlindung dari cahaya. Stabilitas : - Enalapril dilaporkan stabil minimal 56 hari dalam bentuk larutan oral yang dibuat baru (extemporaneous) mengandung enalapril maleate1mg/mL dalam berbagai larutan pembawa.

Sub kelas terapi: Antihipertensi

Kelas Terapi

: Kardiovaskuler Dosis Pemberian Obat :

Dosis awal yang lebih rendah pada pasien dengan hiponatremia, hipovolemia, severe congestive heart failure, menurunnya fungsi ginjal atau pada pasien yang mendapat terapi diuretik. - Anak 1 bulan17 tahun : Oral : Enalapril sebagai antihipertensi Dosis awal 0,08 mg/kg BB (sampai 5 mg) dalam 1-2 dosis terbagi; dosis diatur berdasarkan respon pasien 5,9. Alternatif lain, untuk anak dengan BB 20-50 kg : dosis awal 2,5 mg sekali sehari, dinaikkan sampai maksimum 20 mg perhari, untuk anak dengan BB 50 kg atau lebih dapat diberikan dosis awal 5 mg sekali sehari, dinaikkan sampai maksimum 40 mg perhari. 9 - Dewasa - Oral : Enalapril : - Hipertensi : 2,5 -5 mg/hari kemudian dinaikkan sesuai kebutuhan, dosis terapi lazim untuk hipertensi : 10-40 mg/hari diberikan dalam 1-2 dosis terbagi. Catatan : dosis diawali dengan 2,5 mg jika pasien mendapat diuretik yang tidak dapat dihentikan. Dapat juga ditambahkan diuretik jika tekanan darah tidak dapat dikontrol dengan pemberian enalapril saja. - Heart failure : dapat diberikan sebagai terapi tunggal atau dengan diuretik, beta blocker dan digoxin, diawali dengan dosis 2,5 mg satu atau dua kali perhari (dosis lazim : 5-20 mg/hari diberikan dalam dua dosis terbagi; target : 40 mg). - Asymptomatic left ventricular dysfunction : 2 x 2,5 mg perhari, dosis dititrasi sesuai toleransi pasien sampai 20 mg perhari. Pengaturan dosis pada pasien gangguan ginjal : - Oral : Enalapril : ClCr 30-80 mL/menit : 5 mg/hari titrasi dosis sampai maksimum 40 mg. ClCr < 30 mL/menit : 2,5 mg/hari titrasi dosis sampai tekanan darah terkontrol. Untuk pasien heart failure (gagal jantung dengan natrium < 130 mEq/L atau serum kreatinin > 1,6 mg/dL, dosis diawali dengan 2,5 mg/hari, dinaikkan menjadi dua kali perhari sesuai kebutuhan. Dinaikkan lebih lanjut 2,5 mg/dosis setelah interval waktu lebih dari 4 hari sampai dosis maksimum 40 mg/hari. Enalapril malat tidak direkomendasikan untuk neonatus atau pasien pediatri dengan GFR < 30 mL/menit per 1,73 m2, karena tidak ada data untuk pasien tersebut 2Farmakologi

Mekanisme kerja : competitive inhibitor dari angiotensin-converting enzyme (ACE); mencegah konversi angiotensin I menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor yang poten; menghasilkan kadar angiotensin II yang lebih rendah yang mana dapat menyebabkan peningkatan aktivitas renin dalam plasma dan mereduksi sekresi aldosteron 1,2,5,9. Mula kerja obat (onset of action) : oral : ~1 jam, intravena : 15 menit5,11. Lama kerja obat (duration) oral : 12-24 jam Absorpsi : 55%-65 % Ikatan dengan protein : 50%-60 % Metabolisme : prodrug, melalui biotransformasi hepatic menjadi enalaprilat. Waktu paruh eliminasi : Enalapril : dewasa : sehat 2 jam; congestive heart failure : 3,4-5,8 Waktu untuk mencapai puncak, serum : oral : Enalapril : 0,5-1,5 jam Eksresi : urin ( 60 %-80 %); sebagian dalam faeces. Sesudah pemberian dosis oral, enalapril dieskresi terutama di dalam urin dan sebagian dalam faeces.Stabilitas Penyimpana

Tablet enalapril disimpan dalam wadah aslinya, tertutup rapat, dan jauhkan dari jangkauan anak-anak. Simpan pada suhu kamar dan hindari dari panas dan kelembaban yang berlebihan 3Kontra Indikasi

Hipersensitif terhadap enalapril atau enalaprilat; angioedema yang berhubungan dengan terapi ACE inhibitor sebelumnya; pasien dengan angioedema idiopatik atau herediter; bilateral renal artery stenosis; kehamilan (trimester 2 dan 3) 5.

Efek samping

1%-10 % : - Kardiovaskuler : hipotensi 0,9%-6,7%, Chest pain (2%), syncope (0,5%-2%), orthostasis (2%), orthostatic hypotension (2%). - CNS : sakit kepala (2%-5%), pusing/dizzines (4%-8%), fatigue (2%-3%) - Dermatologic : rash (1,5%) - Gastrointestinal : abnormal taste, sakit perut, muntah, mual, diare, anoreksia, konstipasi. - Neuromuscular & skeletal : weakness. - Ginjal : peningkatan serum kreatinin (0,2%-20%), memburuknya fungsi ginjal (pada pasien dengan bilateral renal artery stenosis atau hipovolemia). - Respiratory (1 % - 2 %) : bronchitis, batuk, dyspnea. < 1 % (limited to important or life-threatening ) : agranulositosis, alopecia, angina pectoris, angioedema, ataxia, bronchospasme, cardiac arrest, cerebral vascular accident, depresi, erythema multiforme, exfoliative dermatitis, halusinasi, hemolisis pada pasien G6PD, psikosis, odem paru, Stevens Johnson syndrome, SLE, toksis epidermal necrolysis, vertigo dan lainlain 5.

Interaksi obat

Interaksi enalapril dengan obat lain : Efek Cytochrome P450 : substatre of CYP34A (major) Efek meningkat / toksisitas : suplemen kalium, kotrimoksazol (dosis tinggi), angiotensin II reseptor antagonist (contoh candesartan, losartan, irbesartan) atau diuretik hemat kalium (amiloride, spironolakton, triamterene) dapat menghasilkan kadar kalium dalam darah bila dikombinasi dengan enalapril. Efek ACE inhibitor dapat ditingkatkan oleh phenothiazine atau probenecid (kadar kaptopril meningkat). ACE inhibitor dapat meningkatkan konsentrasi dalam serum obat lithium. Diuretik dapat meningkatkan efek hipotensi dengan ACE inhibitor, dan meningkatkan hipovolimia yang potensial menimbulkan adverse renal effects dari ACE inhibitor. Pada pasien dengan compromised renal fuction pemberian bersamaan dengan NSAIDs dapat memperburuk fungsi ginjal. Allopurinal dan ACE inhibitor dapat meningkatkan resiko hipersensitivitas bila digunakan bersamaan. Efek menurun : Aspirin (dosis tinggi) dapat menurunkan efek terapi ACE inhibitor; pada dosis rendah efek ini tidak signifikan. Antasid dapat mengurangi bioavailabilitas ACE inhibitor; berikan terpisah dengan selang waktu 12 jam. NSAIDs dapat menurunkan efek hipotensi ACE inhibitor. CYP3A4 inducer dapat menurunkan kadar atau efek enalapril; contoh inducer termasuk amino glutethimide, karbamazepin, nafcillin, nevirapine, phenobarbital, phenytoin, rifampisin5.

Pengaruh Hasil Lab

Positive coombs (direct) : dapat menyebabkan hasil positif palsu pada penentuan kadar aseton dalam urin yang menggunakan reagen natrium nitropruside.5

Pengaruh Kehamilan

Risk factor C (trimester I) / D (trimester II dan III )

Pengaruh MenyususiImplikasi pada kehamilan : menurunkan aliran darah plasenta, bayi berat lahir rendah, hipotensi pada janin, kelahiran prematur dan kematian janin telah dilaporkan terjadi dengan penggunaan ACE inhibitor pada binatang percobaan. ACE inhibitor sebaiknya segera distop jika diketahui hamil, kecuali tidak ada obat alternatif lain yang cocok .5 - Ibu menyusui : dapat menembus ASI, tidak direkomendasikan digunakan pada ibu menyusui. Parameter Monitoring

Tekanan darah, fungsi ginjal, leukosit, kadar kalium dalam serum; tekanan darah dimonitor secara ketat selama pemberian iv.

Bentuk Sediaan

Enalapril : Tab. 5 mg, 10 mg, 20 Peringatan Dapat terjadi reaksi anafilaksis. Angioedema dapat terjadi sewaktu-waktu selama pengobatan dengan enalapril (khususnya setelah dosis pertama) 5.

Informasi Tablet

Segera lapor ke dokter jika terjadi muntah, diare, exsessive perspiration, atau dehidrasi; juga jika terjadi bengkak pada muka, bibir, lidah, atau kesulitan bernafas; atau batuk, pusing, rash (kemerahan pada kulit), badan terasa lemah (weakness) yang persisten; kekuningan pada mata dan kulit, demam, sakit tenggorokan, menggigil atau tandatanda infeksi yang lain, lightheadedness, fainting 3,6.Pasien diharapkan secara teratur kontrol ke dokter, periksa laboratorium dan tekanan darah. Jangan memberikan obat anda kepada orang lain. Pasien sebaiknya mencatat daftar obat-obat yang digunakan baik melalui resep dokter maupun obat bebas yang digunakan, seperti vitamin, mineral atau suplemen makanan yang lain; daftar obat tersebut dibawa setiap kali kontrol ke dokter atau bila dirawat di rumah sakit ataupun dalam keadaan kasus emergensi 3. VII. DAFTAR PUSTAKAC, Raymond Rowe. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipient, 6th ed, 2009. USA: Pharmaceutical Press.Depkes RI.1979. Farmakope Indonesia edisi IV.1995.JakartaFacts & Comparisons. 2006. Drug Facts and Comparisons 2006.London: Wolters Kluwer Health British National Formulary, 56th ed., September 2008, hal. 101. MIMS Indonesia 109th ed. 2008, hal 54, 66, 68, 99.

I. Etiket

1. Kemasan sekunder

2. Kemasan Primer

ENALAPRIL MALEAT

KOMPOSISI

Enalapril Maleat

INDIKASI

Hipertensi esensial semua tingkat, hipertensi renovaskular, gagal jantung kronis

KONTRA-INDIKASI

Hipersensitif terhadap enalapri, angioedema yang berhubungan dengan terapi ACE inhibitor sebelumnya; pasien dengan angioedema idiopatik atau herediter; bilateral renal artery stenosis; kehamilan (trimester 2 dan 3) 5.

EFEK SAMPING

1%-10 % : - Kardiovaskuler : hipotensi 0,9%-6,7%, Chest pain (2%), syncope (0,5%-2%), orthostasis (2%), orthostatic hypotension (2%). - CNS : sakit kepala (2%-5%), pusing/dizzines (4%-8%), fatigue (2%-3%) - Dermatologic : rash (1,5%) - Gastrointestinal : abnormal taste, sakit perut, muntah, mual, diare, anoreksia, konstipasi. - Neuromuscular & skeletal : weakness. - Ginjal : peningkatan serum kreatinin (0,2%-20%), memburuknya fungsi ginjal (pada pasien dengan bilateral renal artery stenosis atau hipovolemia). - Respiratory (1 % - 2 %) : bronchitis, batuk, dyspnea. < 1 % (limited to important or life-threatening ) : agranulositosis, alopecia, angina pectoris, angioedema, ataxia, bronchospasme, cardiac arrest, cerebral vascular accident, depresi, erythema multiforme, exfoliative dermatitis, halusinasi, hemolisis pada pasien G6PD, psikosis, odem paru, Stevens Johnson syndrome, SLE, toksis epidermal necrolysis, vertigo dan lainlain 5.

PERHATIAN

Dapat terjadi reaksi anafilaksis. Angioedema dapat terjadi sewaktu-waktu selama pengobatan dengan enalapril (khususnya setelah dosis pertama) 5.

INTERAKSI OBAT

Interaksi enalapril dengan obat lain : Efek Cytochrome P450 : substatre of CYP34A (major) Efek meningkat / toksisitas : suplemen kalium, kotrimoksazol (dosis tinggi), angiotensin II reseptor antagonist (contoh candesartan, losartan, irbesartan) atau diuretik hemat kalium (amiloride, spironolakton, triamterene) dapat menghasilkan kadar kalium dalam darah bila dikombinasi dengan enalapril. Efek ACE inhibitor dapat ditingkatkan oleh phenothiazine atau probenecid (kadar kaptopril meningkat). ACE inhibitor dapat meningkatkan konsentrasi dalam serum obat lithium. Diuretik dapat meningkatkan efek hipotensi dengan ACE inhibitor, dan meningkatkan hipovolimia yang potensial menimbulkan adverse renal effects dari ACE inhibitor. Pada pasien dengan compromised renal fuction pemberian bersamaan dengan NSAIDs dapat memperburuk fungsi ginjal. Allopurinal dan ACE inhibitor dapat meningkatkan resiko hipersensitivitas bila digunakan bersamaan. Efek menurun : Aspirin (dosis tinggi) dapat menurunkan efek terapi ACE inhibitor; pada dosis rendah efek ini tidak signifikan. Antasid dapat mengurangi bioavailabilitas ACE inhibitor; berikan terpisah dengan selang waktu 12 jam. NSAIDs dapat menurunkan efek hipotensi ACE inhibitor. CYP3A4 inducer dapat menurunkan kadar atau efek enalapril; contoh inducer termasuk amino glutethimide, karbamazepin, nafcillin, nevirapine, phenobarbital, phenytoin, rifampisin5.

DOSIS

Dosis awal yang lebih rendah pada pasien dengan hiponatremia, hipovolemia, severe congestive heart failure, menurunnya fungsi ginjal atau pada pasien yang mendapat terapi diuretik. - Anak 1 bulan17 tahun : Oral : Enalapril sebagai antihipertensi Dosis awal 0,08 mg/kg BB (sampai 5 mg) dalam 1-2 dosis terbagi; dosis diatur berdasarkan respon pasien 5,9. Alternatif lain, untuk anak dengan BB 20-50 kg : dosis awal 2,5 mg sekali sehari, dinaikkan sampai maksimum 20 mg perhari, untuk anak dengan BB 50 kg atau lebih dapat diberikan dosis awal 5 mg sekali sehari, dinaikkan sampai maksimum 40 mg perhari. 9 - Dewasa - Oral : Enalapril : - Hipertensi : 2,5 -5 mg/hari kemudian dinaikkan sesuai kebutuhan, dosis terapi lazim untuk hipertensi : 10-40 mg/hari diberikan dalam 1-2 dosis terbagi. Catatan : dosis diawali dengan 2,5 mg jika pasien mendapat diuretik yang tidak dapat dihentikan. Dapat juga ditambahkan diuretik jika tekanan darah tidak dapat dikontrol dengan pemberian enalapril saja. - Heart failure : dapat diberikan sebagai terapi tunggal atau dengan diuretik, beta blocker dan digoxin, diawali dengan dosis 2,5 mg satu atau dua kali perhari (dosis lazim : 5-20 mg/hari diberikan dalam dua dosis terbagi; target : 40 mg). - Asymptomatic left ventricular dysfunction : 2 x 2,5 mg perhari, dosis dititrasi sesuai toleransi pasien sampai 20 mg perhari. Pengaturan dosis pada pasien gangguan ginjal : - Oral : Enalapril : ClCr 30-80 mL/menit : 5 mg/hari titrasi dosis sampai maksimum 40 mg. ClCr < 30 mL/menit : 2,5 mg/hari titrasi dosis sampai tekanan darah terkontrol. Untuk pasien heart failure (gagal jantung dengan natrium < 130 mEq/L atau serum kreatinin > 1,6 mg/dL, dosis diawali dengan 2,5 mg/hari, dinaikkan menjadi dua kali perhari sesuai kebutuhan. Dinaikkan lebih lanjut 2,5 mg/dosis setelah interval waktu lebih dari 4 hari sampai dosis maksimum 40 mg/hari. Enalapril malat tidak direkomendasikan untuk neonatus atau pasien pediatri dengan GFR < 30 mL/menit per 1,73 m2, karena tidak ada data untuk pasien tersebut 2

Komposisi:

Enalapril Maleat 5 mg

Penyimpanan

Simpan di tempat sejuk (15 250C) dan kering

No Reg : GKL 1400100026 A1

No Batch : A0121060

Exp.date :Januari 2017

Harus dengan resep dokter

NURAPRIL

tablet

Enalapril Maleat 5 Mg

INDIKASI

Hipertensi esensial semua tingkat, hipertensi renovaskular, gagal jantung kronis

KONTRA-INDIKASI

Hipersensitif terhadap enalapri, angioedema yang berhubungan dengan terapi ACE inhibitor sebelumnya; pasien dengan angioedema idiopatik atau herediter; bilateral renal artery stenosis; kehamilan (trimester 2 dan 3) 5.

Dosis

Lihat di brosur

Isi 100 tablet

Diproduksi oleh:

PT FATHYA-FARMA

Bandung, Indonesia

K

NURAPRIL

tablet

ENALAPRIL MALEATE 5mg

Isi 100 tablet

Indikasi

Hipertensi esensial semua tingkat, hipertensi renovaskular, gagal jantung kronis

Kontraindikasi

Hipersensitif terhadap enalapri, angioedema yang berhubungan dengan terapi ACE inhibitor sebelumnya; pasien dengan angioedema idiopatik atau herediter; bilateral renal artery stenosis; kehamilan (trimester 2 dan 3) 5.

Dosis

Lihat di brosur

NURAPRIL

tablet

ENALAPRIL MALEATE 5mg

Isi 100 tablet

Komposisi

Enalapril Maleate ........................5 mg

Penyimpanan

Simpan di tempat sejuk (15 250C) dan kering.

No Reg : GKL 1400100026 A1

Harus dengan resep dokter

Diproduksioleh:

PT. FATHYA FARMA

Bandung-Indonesia

www.Fathya.ac.id

K

K

No Batch : A 0121060

Exp.date : Januari 2017

_1480831067.unknown

_1480831069.unknown

_1480831070.unknown

_1480831071.unknown

_1480831068.unknown

_1480831066.unknown