ekstrakulikuler - pengantar cinematography

32
Pengantar Cinematography

Upload: farraaa02

Post on 05-Feb-2016

209 views

Category:

Documents


28 download

DESCRIPTION

,,

TRANSCRIPT

Page 1: Ekstrakulikuler - Pengantar Cinematography

Pengantar Cinematography

Page 2: Ekstrakulikuler - Pengantar Cinematography

Pengertian Sinematografi :

Secara sederhana, Sinematografi dapat diartikan sebagai seni dan teknologi dari fotografi gambar bergerak (motion picture photography).

Seni Sinematografi :• Memvisualisasikan sesuai skenario dan konsep penyutradaraan.• Mengkomposisikan sebuah adegan.• Menciptakan look dan mood.• Melukis adegan dan aktor dengan pencahayaan.• Penggambaran setiap shot untuk melebur ke dalam cerita.

Teknologi Sinematografi :• Pemilihan kamera, lensa, dan filter.• Pemilihan bahan baku untuk dapat menetapkan look dari filmnya.• Pemilihan peralatan lampu dan menguasai kondisi lokasi.• Koordinasi dengan personil film dan lighting.• Integrasi dengan spesial efek.• Seorang sinematografer diharapkan menterjemahkan naskah cerita dan konsep

sutradara ke dalam imaji visual. Kolaborasi mereka sudah dimulai jauh sebelum shooting dimulai.

Page 3: Ekstrakulikuler - Pengantar Cinematography

7 Bidang Utama dalam Produksi Film

ProduserApa itu Produser?

Produser adalah seseorang yang membuat film dan bertanggung jawab atas filmnya secara langsung dan melaksanakannya secara sadar.

Tugas dan Tanggung jawab Produser:• Mencari dan mendapatkan ide cerita untuk produksi.• Membuat proposal produksi berdasarkan ide atau skenario film.• Menyusun rancangan produksi.• Menyusun rencana pemasaran.• Mengupayakan anggaran-dana untuk produksi.• Mengawasi pelaksanaan produksi melalui laporan yang diterima dari semua departemen.• Bertanggung jawab atas kontrak kerja secara hukum dengan berbagai pihak dalam produksi yang

dikelola.• Bertanggung jawab atas seluruh produksi.

Tugas seorang produser dinyatakan selesai setelah film release/dinyatakan selesai.

Siapa yang mau menjadi produser?

Page 4: Ekstrakulikuler - Pengantar Cinematography

Penulis SkenarioPenulis Skenario adalah sineas profesional yang menciptakan dan meletakkan dasar acuan bagi pembuatan film dalam bentuk (format) naskah (skenario).

Tugas dan Kewajiban Penulis Skenario• Menciptakan dan menulis dasar acuan dalam bentuk naskah/skenario atas

dasar ide cerita sendiri atau dari pihak lain.• Bagi penulis dasar acuan itu bisa dilakukan secara bertahap mulai dari ide

cerita, sinopsis (basic story), treatment dan skenario, atau bisa langsung menjadi skenario.

• Bekerja dari tahap pengembangan ide (development) sampai jangka waktu terakhir (praproduksi).

• Membuat skenario dengan format yang telah ditentukan.• Menjadi narasumber bagi pelaksana produksi bila diperlukan.• Penulis Skenario adalah orang yang mempunyai keahlian membuat transkripsi

sebuah film. Membuat film dalam bentuk tertulis.

Ayo siapa yang suka nulis2, kamu cocok bwat yang atu nih!

Page 5: Ekstrakulikuler - Pengantar Cinematography

Sutradara• Sutradara menduduki posisi tertinggi dari segi artistik. Ia memimpin

pembuatan film tentang bagaimana yang harus tampak oleh penonton. Sutradara harus mampu membuat film dengan wawasan, sense of art, serta pengetahuan tentang medium film, untuk mengontrol film dari awal produksi sampai dengan tahap penyelesaian.

• Dia juga bekerjasama dengan kru teknis, misal : kameraman dalam menentukan angle pengambilan gambar dan menyampaikan maksud shot-shot yang diinginkan kepada kameraman.

Selengkapnya liat berikut… NEXT!

Page 6: Ekstrakulikuler - Pengantar Cinematography

• Tahap Pra Produksi

1. Interpretasi Skenario (script conference)a. Analisa skenario yang menyangkut isi cerita, struktur dramatik, penyajian informasi, dan semua hal yang berhubungan dengan estetika dan tujuan artistik film. b. Hasil analisa didiskusikan dengan semua Kepala Departemen (sinematografi, artistik, suara, editing) dan Produser untuk merumuskan konsep penyutradaraan film

2. Pemilihan KruSutradara dan Produser memilih dan menentukan Kru yang akan terlibat di dalam produksi.

3. CastingSutradara menentukan dan melakukan casting terhadap para pemain utama dan pendukung yang dibantu oleh Asisten Sutradara dan Casting Director.

4. Latihan/rehearsal

a. Kepada pemain utama, sutradara menyampaikan visi dan misinya terhadap penokohan yang ada di dalam skenario, lalu mendiskusikannya dengan tujuan untuk membangun kesamaan persepsi karakter tokoh antara sutradara dan pemain utama.

b. Sutradara melakukan pembacaan skenario (reading) bersama seluruh pemain untuk membaca bagian dari dialog dan action pemain masing-masing.

c. Sutradara melakukan latihan pemeranan dengan pemain utama.

d. Sutradara melakukan evaluasi terhadap hasil latihan pemeranan yang telah direkam sebelumnya.

Page 7: Ekstrakulikuler - Pengantar Cinematography

5. Huntinga. Hunting lokasi bersama Penata Fotografi, Penata Artistik, Asisten Sutradara, dan Manajer Produksi

b. Menentukan lokasi yang akan digunakan shooting berdasarkan diskusi dengan Penata Fotografi, Penata Artistik, dan Penata Suara.

c. Sutradara memastikan lokasi berdasarkan semua aspek teknis.

6. Perencanaan shot dan blocking/planning coverage dan staging

a. Sutradara merumuskan dan menyusun director shot pada setiap scene yang ada di skenario.

b. Sutradara membuat ilustrasi staging pemain dan peletakan kamera ke dalam bentuk floorplan.

c. Sutradara membuat storyboard dibantu oleh storyboard artist.

7. Praproduksi Final (Final Preproduction)Sutradara melakukan diskusi/evaluasi bersama-sama dengan crew dan pemain utama untuk persiapan shooting yang terkait dengan teknis penyutradaraan dan artistik.

Page 8: Ekstrakulikuler - Pengantar Cinematography

Tahap Produksi

1. Berdasarkan breakdown shooting, sutradara menjelaskan adegannya kepada Astradara (Asisten Sutradara) dan Kru utama lainnya tentang urutan shot yang akan diambil (take).

2. Mengkoordinasikan kepada Astrada untuk melakukan latihan blocking pemain yang disesuaikan dengan blocking kamera.

3. Sutradara memberikan pengarahan terhadap pemain apabila dirasa kurang dalam akting.

4. Sutradara mengambil keputusan yang cepat dan tepat dalam hal kreatif apabila ada persoalan di lapangan.

5. Melihat hasil shooting.

Page 9: Ekstrakulikuler - Pengantar Cinematography

Tahap Pascaproduksi

1. Bila ada catatan khusus dari laboratorium (untuk produksi film) atau Editor, Sutradara melihat dan mengevaluasi hasil shooting/materi editing.

2. Melihat dan mendiskusikan dengan Editor hasil rought cut dan fine cut.

3. Melakukan evaluasi tahap akhir dan diskusi dengan penata musik tentang ilustrasi musik yang telah dikonsepkan terlebih dulu pada saat praproduksi.

4. Melakukan evaluasi dan diskusi jalannya mixing berdasarkan konsep suara yang telah ditentukan pada saat praproduksi.

5. Berdasarkan konsep warna yang telah ditentukan pada saat praproduksi, Sutradara melakukan koreksi warna di laboratorium/studio, setelah berdiskusi dengan Produser dan Penata Fotografi.

Page 10: Ekstrakulikuler - Pengantar Cinematography

Departemen Kamera

• Praproduksi : 1. Pemilihan dan tes bahan baku/format digital. 2. Pemilihan dan tes filter. 3. Merencanakan pencahayaan. 4. Identifikasi kebutuhan peralatan.

• Produksi : 1. Jadwal pembagian shot. 2. Penempatan kamera. 3. Komposisi shot-shot. 4. Menjaga kontinuiti visual.

• Pascaproduksi : 1. Penggunaan spesial proses. 2. Komunikasi dengan laboratorium. 3. Komunikasi dengan editor. 4. Komunikasi dengan colorist.

Page 11: Ekstrakulikuler - Pengantar Cinematography

Tim Kerja - Departemen Kamera

• Tim Kerja Departemen Kamera :1. Sinematografer/Pengarah Fotografi/Director of Photography

2. Operator Kamera

3. Asisten Kamera 1 / focus puller

4. Asisten Kamera 2 / clapper loader / DV Engineer

5. Kontinuiti Cahaya / still foto

6. Gaffer

7. Best Boy

8. Electrician

9. Grip

10. Best Boy

Page 12: Ekstrakulikuler - Pengantar Cinematography

Director of Photography (DOP)

Pengertian:

Yang menciptakan imaji visual film adalah sinematografer atau Pengarah Fotografi/PF. Ia adalah orang yang bertanggungjawab terhadap kualitas fotografi dan pandangan sinematik (cinematik look) dari sebuah film. Ia juga melakukan supervisi personil kamera dan pendukungnya serta bekerja sangat dekat dengan sutradara. Dengan pengetahuannya tentang pencahayaan, lensa, kamera, emulsi film dan imaji digital, seorang sinematografer menciptakan kesan/rasa yang tepat, suasana dan gaya visual pada setiap shot yang membangkitkan emosi sesuai keinginan sutradara.

Page 13: Ekstrakulikuler - Pengantar Cinematography

Tugas dan Kewajiban Sinematografer/Pengarah Fotografi/PF/DOP:

Tahap Praproduksi:1. Menganalisa skenario dan membahasnya bersama sutradara dan penata artistik agar

mencapai kesesuaian penafsiran untuk mewujudkan gagasan penulis skenario dan sutradara dalam bentuk nyata, dengan menciptakan konsep look dan mood yang disepakati bersama untuk menunjang penceritaan.

2. Bersama sutradara dan penata artistik menetapkan lokasi shooting hasil dari tim hunting lokasi.3. Bersama sutradara, penata artistik dan departemen produksi, mengecek dan melihat ulang

hasil hunting (interior/eksterior). Merencanakan letak kamera dan pencahayaan di lokasi. Kemudian membuat floorplan.

4. Membentuk, memilih/menentukan teamwork yang dianggap memenuhi persyaratan.5. Menjabarkan konsep visual dalam pencapaian look dan mood (mencakup warna, pencahayaan,

karakter visual, komposisi yang juga menghasilkan gerak) lebih baik dengan referensi foto/gambar yang selanjutnya didiskusikan dengan personil kamera dan pendukungnya.

6. Menentukan kebutuhan dan menjamin semua peralatan dengan spesifikasi sesuai dengan desain visual. Kemudian mengkoordinasikan tugas personil kamera dan pendukungnya untuk menyiapkan dan memilih serta menentukan sarana peralatan dan bahan baku yang diperlukan dalam menjalankan tugasnya (membuat breakdown kebutuhan alat sesuai dengan desain floorplan).

7. Melakukan uji coba peralatan dan bahan baku dengan uji coba filter, make up, kostum, properti dan warna set.

8. Ikut menentukan laboratorium/studio pascaproduksi (film).

Page 15: Ekstrakulikuler - Pengantar Cinematography

Tahap Produksi:1. Mempelajari breakdown script dan shooting script dimana seorang sinematografer dapat

mengembangkan checklist di setiap harinya dan merencanakan berapa set up per harinya. Dalam setiap set up sinematografer harus memperhatikan lingkungan dan masalah pencahayaan. Contohnya, jika shooting eksterior, penjadwalan menjadi penting berkaitan dengan pergerakan matahari. Catatan penting: jika masuk set jangan lupa dengan block, light, rehearsal, shot.

2. Memberikan pengarahan tegas kepada personil kamera sesuai dengan design yang sudah dibuat.

3. Mengawasi set lampu dan waspada terhadap kontiniti. Mengarahkan dan menjaga kesinambungan suasana (atmosfer) dan format visual serta tata cahaya dari setiap shot. Menuntun dan mengembangkan teknis kreatif pencahayaan sebagai gaya dan perubahan peralatan untuk menerangi area aksi/subyek visual untuk menentukan eksposur yang tepat.

4. Pada saat sutradara mengarahkan aktornya, sinematografer menyiapkan sudut pengambilan gambar, komposisi sesuai dengan blocking sutradara.

5. Siap menghadapi perubahan karena situasi tertentu di luar rencana (perubahan cuaca, lingkungan set yang berubah).

6. Memeriksa laporan kamera (camera report) dan continuity lighting log.7. Memberikan petunjuk kepada pihak laboratorium/studio pascaproduksi (film) mengenai processing

negative (pencucian dengan bahan kimia) dan pencetakan rush copy/release copy (color grading).8. Selalu mengingatkan tanggungjawab keselamatan personil dan seluruh sarana peralatan dan bahan baku

yang dipergunakan dalam produksi.9. Ikut serta memeriksa hasil release copy untuk koreksi kualitas.10. Kebutuhan seorang sinematografer terhadap kontrol akhir melalui color-timing.

Page 16: Ekstrakulikuler - Pengantar Cinematography

Departemen ArtistikPengertian TATA ARTISTIK:

Tata Artistik sebagai seni dan kerajinan (craft) dari cara bertutur sinematik (cinematic storytelling).

Yang termasuk di dalam seni tata artistik:1. Merancang desain-desain sesuai skenario dan konsep sutradara2. Menciptakan look dan style3. Menghadirkan karakter melalui penciptaan lewat makeover elemen artistik

Yang termasuk di dalam kerajinan (craft):1. Pemilihan material untuk menetapkan look dan style2. Pemilihan tekstur sesuai kondisi lokasi dan periode3. Koordinasi dengan personel tata artistik dan anggota produksi film lainnya.

Seorang production designer (perancang tata artistik) diharapkan mampu menterjemahkan skenario dan konsep cerita ke dalam bentuk artistik yang nyata (kasat mata). Kolaborasi sutradara, penata fotografi (DoP) dan production designer sudah dilaksanakan jauh sebelum shooting dimulai.

Tata Artistik berarti penyusunan segala sesuatu yang melatarbelakangi cerita film, yakni menyangkut pemikiran tentang setting. Yang dimaksud dengan setting adalah tempat dan waktu berlangsungnya cerita film.

Page 17: Ekstrakulikuler - Pengantar Cinematography

Bidang Kerja - Departemen Tata Artistik

Bidang Kerja Departemen TATA ARTISTIK:

Praproduksi1. Membuat sketsa-sketsa awal2. Menuangkan sketsa menjadi rancangan desain-desain3. Menentukan color palette4. Menentukan konsep artistik secara integral5. Merancang biaya tata artistik

Produksi1. Menjadwalkan pembagian shot2. Membuat setting dan property3. Menjaga kontinuitas artistik

Pascaproduksi (pertanggungjawaban tata artistik)

Page 18: Ekstrakulikuler - Pengantar Cinematography

Departemen EditingPengertian Editing :

Editing (penyuntingan gambar) dalam produksi film cerita untuk bioskop dan televisi adalah proses penyusunan atau perekonstruksian gambar dan dialog berdasarkan skenario dan konsep penyutradaraan untuk membentuk rangkaian penuturan cerita sinematik yang memenuhi standar dramatik, artistik, dan teknis.

Editor (Penyunting Gambar)Pengertian:

Adalah sineas profesional yang bertanggung jawab mengkonstruksi cerita secara estetis dari shot-shot yang dibuat berdasarkan skenario dan konsep penyutradaraan sehingga menjadi sebuah film cerita yang utuh.

• Seorang editor dituntut memiliki sense of story telling (kesadaran/rasa/indra penceritaan) yang kuat, sehingga sudah pasti dituntut sikap kreatif dalam menyusun shot-shotnya. Maksud sense of story telling yang kuat adalah editor harus sangat mengerti akan konstruksi dari struktur cerita yang menarik, serta kadar dramatik yang ada di dalam shot-shot yang disusun dan mampu mengesinambungkan aspek emosionalnya dan membentuk irama adegan/cerita tersebut secara tepat dari awal hingga akhir film.

Page 19: Ekstrakulikuler - Pengantar Cinematography

Tugas dan Kewajiban EDITOR

Tahap Praproduksi;• Menganalisa skenario dengan melihat adegan yang tertulis

dalam skenario dan mengungkapkan penilaiannya pada sutradara.

• Berdiskusi dengan departemen yang lain dalam script conference untuk menganalisa skenario, baik secara teknis, artistik dan dramatik.

• Dalam produksi film ceriita untuk bioskop, editor bersama produser dan sutradara menentukan proses pascaproduksi yang akan digunakan seperti kinetransfer, digital intermediate atau negative cutting.

Page 20: Ekstrakulikuler - Pengantar Cinematography

Tahap Pascaproduksi

1. Membuat struktur awal shot-shot sesuai dengan struktur skenario (rough cut 1).

2. Mempresentasikan hasil susunan rought cut 1 kepada sutradara dan produser.

3. Setelah dilakukan revisi berdasarkan hasil diskusi dengan sutradara dan produser, maka dengan kreativitas dan imajinasi editor, ia membentuk struktur baru yang lebih baik. Dalam struktur baru ini editor harus bisa membangun emosi, irama dan alur yang menarik.

4. Mempresentasikan dan mendiskusikan struktur baru yang dihasilkannya bersama sutradara dan produser hingga struktur yang paling diharapkan (final edit).

5. Menghaluskan hasil final edit (trimming) hingga film selesai dalam proses kerja editing (picture lock).

6. Dalam produksi film cerita untuk bioskop, editor bersama sutradara membagi hasil editing tersebut menjadi beberapa bagian (reeling) untuk kebutuhan laboratorium, pengolahan suara dan musik. Sementara untuk film for television, editor bersama sutradara membagi hasil editing tersebut menjadi beberapa bagian untuk pertimbangan kebutuhan jeda iklan (commercial break).

7. Editor dapat menjadi rekanan diskusi untuk pengolahan suara dan musik. Diskusi ini berupa penentuan suara efek dan musik sebagai pembentuk kesatuan gambar dan suara yang saling mendukung.

8. Dalam produksi film cerita untuk bioskop, editor dapat juga menjadi pengawas pada proses laboratorium hingga pada proses cetak hasil pertama film (copy A). Sementara dalam produksi film for television, editor dapat menjadi pengawas proses transfer hasil editing yang siap untuk ditayangkan (master edit) ke dalam pita video.

Page 21: Ekstrakulikuler - Pengantar Cinematography

Departemen SuaraPengertian Desain Suara: Desain Suara adalah seni penciptaan dan penempatan

suara yang tepat pada tempat dan saat yang tepat.

Termasuk di dalam Desain Suara:• Menggabungkan semua unsur suara menjadi satu kesatuan• Menciptakan efek-efek suara baru untuk kebutuhan film Termasuk di dalam

Teknologi Desain Suara• Pemilihan format akhir suara film• Pemilihan peralatan dan perangkat kerja Departemen Suara

Pada kelompok kerja Departemen Suara, terdapat beberapa profesi. Diantaranya adalah; 1. Sound Designer (Desainer Suara) 2. Production Mixer (Sound Recordist) 3. Boom Operator 4. Sound Assistant 5. Supervising Sound Editor 6. Dialogue Editor 7. ADR Mixer 8. ADR Editor 9. Assistant Editor 10. Effect Editor 11. Foley Mixer 12. Foley Editor 13. Foley Artist 14. Re-recording Mixer

Page 22: Ekstrakulikuler - Pengantar Cinematography

PENATA CAHAYA

Harus bekerjasama dengan kameraman dalam pengambilan gambar. Bertanggung jawab terhadap kualitas gambar dari segi pencahayaan.

Page 23: Ekstrakulikuler - Pengantar Cinematography

• Ini adalah shot pertama yang muncul di film DIALOG, dan berikut adalah penataan lightingnya :

• Di bagian luar kami tempatkan blondhe dengan diffuser sebagai pengganti cahaya matahari, sementara itu cahaya putih matahari kami coba softkan dengan kain putih, hal ini mengantisipasi supaya tidak terjadi jump light apabila ada next shot yang dikerjakan dalam waktu yang berbeda (arah matahari telah berubah).

• Sementara itu di dalam ruangan kami pasang 3 lighting sebagai perata sekaligus mengimbangi cahaya luar yang masuk ke dalam ruangan. Karena kejadian di film ini sore hari maka cahaya masih kami coba buat serata mungkin.

Page 24: Ekstrakulikuler - Pengantar Cinematography
Page 25: Ekstrakulikuler - Pengantar Cinematography

Pra ProduksiPenulisan Skenario

Page 26: Ekstrakulikuler - Pengantar Cinematography
Page 27: Ekstrakulikuler - Pengantar Cinematography
Page 28: Ekstrakulikuler - Pengantar Cinematography
Page 29: Ekstrakulikuler - Pengantar Cinematography
Page 30: Ekstrakulikuler - Pengantar Cinematography
Page 31: Ekstrakulikuler - Pengantar Cinematography

Breakdown Shot • Langkah awal dalam membuat desain produksi adalah memecah lebih detail alur

cerita yang sudah dibuat berkaitan dengan topik dari film dokumenter yang akan diproduksi. Harus disadari bahwa alur cerita yang kita bangun dari topik yang akan menjadi fokus film dokumenter, hanyalah gambaran umum berupa garis besar bagaimana film dokumenter tersebut akan menyampaikan pesannya. Gambaran ini bisanya hanya berupa panduan kasar. Padahal, dalam tahap produksi, diperlukan poin-poin yang lebih terperinci sehingga bisa diperoleh daftar yang lebih konkret yang bisa digunakan sebagai acuan untuk setiap tahapan produksi. Oleh karenanya pembuat film dokumenter harus membedah alur cerita tersebut dan mewujudkannya kedalam apa yang disebut sebagai breakdown shot atau shot list.

• Cara yang paling mudah untuk membuat breakdown shot adalah dengan memecah setiap kalimat dalam setiap bagian paragraf dalam alur cerita menjadi elemen yang lebih kecil yaitu; shot. Setiap kalimat bisa mewakili satu pengadeganan atau shot atau beberapa pengadeganan. Dengan cara ini, produser atau sutradara berusaha memvisualkan gagasan filmnya tetapi masih dalam bentuk tulisan.

Page 32: Ekstrakulikuler - Pengantar Cinematography