efi mobi1l
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan karunia dan ilmu-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Selanjutnya dengan segala kerendahan hati, saya juga menyampaikan rasa terima kasih
dan penghargaan yang setulus-tulusnya diberikan kepada yang terhormat Seluruh pihak yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan ini.
Seperti pepatah, “Tiada Gading yang Tak Retak”, Penulisan makalah ini tentu jauh dari
kata sempurna, sehingga saya senantiasa mengharap segala saran maupun kritikan yang
membangun dari segala pihak.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan memberikan
referensi pemikiran atau memperluas cakrawala dunia ilmu pengetahuan.
Wa’alaikumsalam wr.wb.
Penyusun
Page 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karburator adalah sebuah alat yang mencampur udara dan bahan bakar untuk sebuah mesin
pembakaran dalam. Karburator pertama kali ditemukan oleh Karl Benz pada tahun 1885 dan
dipatenkan pada tahun 1886. Pada tahun 1893 insinyur kebangsaan Hungaria bernama János
Csonka dan Donát Bánki juga mendesain alat yang serupa. Adalah Frederick William
Lanchester dari Birmingham, Inggris yang pertama kali bereksperimen menggunakan
karburator pada mobil. Pada tahun 1896 Frederick dan saudaranya membangun mobil pertama
yang menggunakan bahan bakar bensin di Inggris, bersilinder tunggal bertenaga 5 hp (4 kW),
dan merupakan mesin pembakaran dalam (internal combution). Tidak puas dengan hasil akhir
yang didapat, terutama karena kecilnya tenaga yang dihasilkan, mereka membangun ulang
mesin tersebut, kali ini mereka menggunakan dua silinder horisontal dan juga mendisain ulang
karburator mereka. Kali ini mobil mereka mampu menyelesaikan tur sepanjang 1.000 mil (1600
km) pada tahun 1900. Hal ini merupakan langkah maju penggunaan karburator dalam bidang
otomotif.Karburator umum digunakan untuk mobil berbahan bakar bensin sampai akhir 1980-
an. Setelah banyak kontrol elektronik digunakan pada mobil, penggunaan karburator mulai
digantikan oleh sistem injeksi bahan bakar karena lebih mudah terintegrasi dengan sistem yang
lain untuk mencapai efisiensi bahan bakar.Injeksi bahan bakar atau EFI (Electronic Fuel
Injection )adalah sistem injeksi bahan bakar yang dikontrol secara elektronik. Sistem ini
merupakan salah satu jenis sistem bahan bakar pada motor bensin.Penggunaan injeksi bahan
bakar akan meningkatkan tenaga mesin bila dibandingkan dengan penggunaan karburator. Dan
injeksi bahan bakar juga dapat mengontrol pencampuran bahan bakar dan udara yang lebih
tepat, baik dalam proporsi dan keseragaman. Injeksi bahan bakar dapat berupa mekanikal,
elektronik atau campuran dari keduanya. Sistem awal berupa mekanikal namun sekitar 1980
mulai banyak menggunakan sistem elektronik.Sistem elektronik modern menggunakan banyak
Page 2
sensor untuk memonitor kondisi mesin, dan sebuah unit kontrol elektronik (electronic control
unit, ECU) untuk menghitung jumlah bahan bakar yang diperlukan. Oleh karena itu injeksi
bahan bakar dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi polusi, dan juga
memberikan tenaga keluaran yang lebih.
Dizaman sekarang banyak orang yang kurang mengerti tentang perbedaan sistem karburator
dan sistem EFI (Electronic Fuel Injection) dan kebanyakan orang mengabaikan perbedaan itu
mereka tidak tahu bahwa sisitem EFI lebih irit bahan bakar dari pada sistem karburator.
1.2 Rumusan Masalah
Secara umum, rumusan masalah makalah ini adalah “Apa perbedaan sistem karburator
dan sistem bahan bakar injeksi atau sistem EFI (Electronic Fuel Injection)?”
a. Apa definisi Sistem karburator dan sistem EFI (Electronic Fuel Injection)?
b. Apa perbedaan sistem karburator dan sisitem EFI (Electronic Fuel Injection)?
1.3 Tujuan
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah menjelaskan perbedaan sistem karburator
dan sistem EFI (Electronic Fuel Injection). Tujuan khususnya adalah
a. untuk mengetahui definisi sistem karburator dan EFI (Electronic Fuel Injection),
b. untuk mengetahui perbedaan sistem karburator dan sisitem EFI (Electronic Fuel
Injection)?
Page 3
BAB II
URAIAN TEORITIS
A. Pengertian
EFI adalah sebuah sistem penyemprotan bahan bakar yang dalam kerjanya
dikontrol secara elektronik agar didapatkan nilai campuran udara dan bahan
bakar selalu sesuai dengan kebutuhan motor bakar, maka proses pembakaran
yang terjadi diruang bakar akan terjadi secara sempurna sehingga didapatkan
daya motor yang optimal serta didapatkan gas buang yang ramah lingkungan.
Proses pemberian bahan bakar dari ECU (Electronic Control Unit) ke injector
yang didasarkan pada signal-signal dari sensor-sensor antara lain sensor air flow
meter, manifold absolute pressure, sensor putaran mesin, water temperature
sensor, throttle position sensor dll.
EFI dipakai oleh merk Toyota, sedangkan merk lain mempunyai nama yang
berbeda, yakni ; PGMFI/ Honda (Programed Fuel Injection), EPI/ Suzuki
(Electronic Petrol Injection), EGI/ Mazda (Electronic Gasoline Injection), Jetronik
(Bosch), Multec/ General Motor (Multi Technology) dan lain-lain akan tetapi
prinsip dari semua sistem tersebut adalah sama.
B. Prinsip System Kontrol EFI
System yang digunakan pada electronic fuel injection terbagi atas sensor-sensor
dan actuator. Sensor-sensor merupakan informan atau pemberi informasi
tentang kondisi-kondisi yang berkaitan dengan penentuan jumlah bahan bakar
yang harus diinjeksikan. Pemberian informasi dapat berupa sinyal analog
ataupun digital. Sensor-sensor yang mengirim informasi dalam bentuk analog
seperti misalnya TPS (Throttle Position Sensor dan mass air flow). Sedangkan
actuator merupakan bagian/komponen yang akan diperintah oleh ECU dan
perintah dapat berupa analog ataupun digital. Pemberian perintah berupa analog
diberikan pada pompa bensin elektrik dan lampu engine kontrol. Sedangkan
pemberian perintah berupa sinyal digital diberikan pada injector, coil pengapian,
katup pernapasan tangki, pengatur idle, pemanas sensor lamda dan steeker
diagnosa.
Page 4
INPUT ANALOG
OUTPUT ANALOG
ELECTRONIC CONTROL
UNIT
INPUT DIGITAL
OUTPUT DIGITAL
Gb. Prinsip System Kontrol EFI
C. Perbedaan System EFI dengan System Karburator
1. Saat mesin dalam kondisi dingin
a. System Karburator
Pada system karburator suplay bahan bakar pada saat mesin dalam
kondisi dingin diatur dengan memperkecil jumlah udara yang masuk
sehingga bahan bakar akan keluar lebih kaya, dimana pengaturan
tersebut dilakukan oleh choke circuit. Chock sircuit sendiri ada yang
bekerja secara otomatis ada pula yang mekanis. Dan selanjutnya suplay
bahan bakar diatur oleh besarnya tingkat kevakuman dari mesin. Semakin
besar tingkat kevakuman yang terbentuk akan semakin besar suplay
bahan bakar yang diberikan.
Page 5
b. Sytem EFI
Sedangkan pada system EFI suplay bahan bakar saat mesin dalam
kondisi dingin akan ditentukan atau diatur oleh ECU (Electronic Control
Unit) yang didasarkan pada informasi dari kondisi suhu kerja mesin dan
besarnya tekanan udara pada intake manifold. Dari informasi atau data-
data tersebut ECU akan memerintahkan injector untuk menyemprotkan
bahan bakar lebih banyak.
2. Saat mesin akselerasi
a. System Karburator
Pada system karburator suplay bahan bakar saat mesin diakselerasi akan
diberikan oleh acceleration circuit, dimana acceleration circuit digerakan
oleh tuas yang dihubungkan dengan sebuah lengan ungkit yang digerakan
oleh gerakan akselerasi throttle valve. Bahan bakar akan keluar dari
pump jet ke ventury.
Page 6
b. System E F I
Sedangkan pada system EFI suplay bahan bakar saat mesin diakselerasi
akan diatur oleh ECU berdasar informasi dari besarnya/banyaknya aliran
udara yang mengalir ke intake manifold yang terukur oleh air flow meter.
Kemudian dari data tersebut ECU akan memerintahkan injector
menambah bahan bakar yang diinjeksikan.
D. Macam-macam EFI
System EFI terbagi dalam dua jenis yakni :
1. EFI Type D
EFI jenis ini pengukuran udara masuk yang menuju ke intake manifold
menggunakan vaccum sensor, dimana besar kecilnya tekanan didalam intake
manifold dijadikan informasi ke ECU sebagai salah satu penentu banyak
sedikitnya bahan bakar yang akan diinjeksikan.
Kontrol Volume
Page 7
2. EFI Type L
Pada EFI jenis L jumlah udara yang masuk ke dalam intake manifold diukur
banyak sedikitnya dengan menggunakan aiflow meter dan besarnya volume
udara dijadikan informasi ke ECU sebagai salah satu penentu banyak
sedikitnya bahan bakar yang akan diinjeksikan.
Udara
Air Flow Meter
MendeteksiVolume
Di Intake manifoldRPM Mesin
Intake Manifold Injeksi
Mesin Injektor
E C U Kontrol Volume Injeksi Bahan Bakar
E. Komponen – komponen System EFI
Komponen-komponen EFI terdiri dari :
Nama Komponen Fungsi KomponenPompa Bensin Untuk menghisap bahan bakar dari tangki dan
menekannya ke delivery line untuk siap diinjeksikanECU Mengolah data yang diterima dari sensor dan
memberikan perintah kerja pada komponen.Data Link Conector Untuk mendiagnostic kerja dari systemVariable Resistor Untuk mengatur tingkat campuran bahan bakar dan
udaraSpeed Sensor Untuk mendeteksi kecepatan kendaraanPressure Sensor Untuk mendeteksi/mengukur besarnya tekanan pada
intake manifoldThrottle Sensor Untuk mendeteksi besar/kecilnya pembukaan katup
gasIdle Speed Control Untuk mengatur putaran idle engineInjector Menerima perintah untuk menginjeksikan banyak
sedikitnya bahan bakar
Page 8
Cam Angle Sensor Untuk mengetahui besar/kecilnya sudut cam
Temperatur Sensor Untuk mengetahui tinggi dan rendahnya temperatur air
Crank Angle Sensor Untuk mengetahui tinggi rendahnya putaran mesin
Knocking Sensor Untuk mendeteksi terjadinya engine knock
Data Link Conector
Pressure SensorPompa Bensin
ISC
Speed Sensor
Throttle Sensor
Cam Angle Sensor
Injector
EECCUU
TemperatureSensor
Crank Angle Sensor
Knocking Sensor
Variable Resistor
Keterangan :
1. Pompa Bensin
Pompa bensin yang biasa digunakan pada mesin dengan system EFI adalah
pompa bensin electric yang berfungsi untuk menghisap bahan bakar dari
tangki dan menekannya ke system bahan bakar.
Pompa bensin yang biasa digunakan adalah type in tank dan type in line.
Type in tank artinya bahwa pompa bahan bakar berada di dalam tangki bahan
bakar dengan posisi terendam bahan bakar. Sedangkan type in line artinya
bahwa pompa bahan bakar berada diluar tangki bahan bakar.
Page 9
Sender
Gb. Pompa Bensin Type In Tank
FuelFuel Pump
Gb. Pompa Bensin Type In line
Page 10
Se
nso
r
Ac
tua
t
Secara rangkaian bahwa kerja dari pompa bahan bakar dicontrol oleh ECU
sehingga jika transistor pada ECU OFF maka arus listrik tidak mengalir ke
massa sehingga relay pompa dalam kondisi off, akibatnya arus listrik dari
bateray tidak mengalir ke pompa dan pompa tidak dapat bekerja.
2. ECU
Electronic Control Unit merupakan komponen system bahan bakar yang akan
menerima sinyal listrik dari sensor kemudian diolah untuk kemudian dijadikan
garis perintah kepada actuator. ECU mendapat suplay tegangan listrik dari
baterai, yang selanjutnya tegangan listrik tersebut akan dialirkan ke sensor
dan actuator yang besar kecilnya teganngan disesuaikan dengan kapasitas
sensor ataupun actuator.
Tegangan Sumber
Bagian-bagian ECU :
Micro Processor – mengatur jalannya perintah dan mengambil
keputusan data yang telah diolah berdasarkan informasi dari data yang
tersimpan pada memory.
Memory – Menyimpan data-data input yang siap diinformasikan ke
micro processor
Input/ – memberikan informasi berupa sinyal listrik ke memory untuk
diproses oleh micro processor.
Page 11
Akuisi Data – data data yang telah diproses oleh micro processor
dibedakan kemudian diinformasikan ke output
Output – Sinyal listrik yang dihasilkan oleh akuisi data kemudian
diberikan ke actuator-aktuator
3. Data Link Conector (DLC)
Data Link Conentor merupakan kumpulan kode-kode untuk mempermudah
mendeteksi kerja dari sensor ataupun actuator. DLC diterapkan pada semua
kendaraan dengan sistem EFI dan untuk mendeteksi secara manual
dilakukan dengan cara menjamper kode satu dengan kode yang lainnya
sesuai dengan manual book pada masing-masing kendaraan atau merk
kendaraan tersebut. Sebagai contoh jika ingin mengetahui kerja pompa
bahan bakar maka tinggal menghubungkan kode nomor 2 dengan nomor 9
dan untuk mengetahui terjadinya malfungsi pada engine check lamp dengan
menghubungkan nomor 4 dengan nomor 13
4. Variable Resistor
Berfungsi untuk mengatur campuran bahan bakar saat putara idle.
Penyetelan ini dilakukan untuk menghasilkan nilai co yang benar. Untuk hal
tersebut tidak dibenarkan menyetel variable resistor tanpa menggunakan CO
tester.
Kurus
Page 12
Penyetelan variable resistor dilakuka dengan cara memutar baut penyetel
dengan SST searah jarum jam jika campuran bahan bakar terlalu gemuk dan
jika baut penyetel diputar berlawanan jarum jam menunjukan bahwa bahan
bakar terlalu kurus.
5. Pressure Sensor
Pressure sensor difungsikan untuk mendeteksi kondisi tekanan udara pada
intake manifold. Besar kecilnya tekanan pada intake akan diinformasikan ke
ECU sebagai input analog. Pressure sensor dipasangkan pada intake
chamber.
Dudukan PCB sensor
Sensor tekananSumber tegangan
Sinyal NTC II Sinyal output
Sensor udara
6. Throttle Sensor
Throttle position sensor difungsikan untuk mendeteksi besarnya pembukaan
katup gas. Gerakan katup gas akan menggerakan slider atau lengan gesek
yang akan mempengaruhi besar kecilnya nilai tahanan yang dibentuk sebagai
informasi ke ECU untuk menentukan banyak sedikitnya bahan bakar yang
akan diinjeksikan.
Page 13
Throttle Position Sensor dipasangkan pada throttle body yang akan
mendeteksi sudut pembukaan katup throttle. Saat katup throttle tertutup
penuh maka tegangan 0,3 + 0,8 V akan diberikan ECU melalui terminal
VTH/VTA. Saat katup throttle dibuka maka tegangan yang diberikan ECU ke
VTH/VTA akan bertambah sesuai dengan sudut pembukaan katup throttle
dan tegangan menjadi 3,2 – 4,9 V pada saat katup throttle terbuka penuh.
ECU mempertimbangkan kondisi pengendaraan dari input signal tersebut dan
menggunakannya untuk menentukan air fuel ratio yang benar, penambahan
tenaga yang benar dan fuel cut control.
Poros Katup Gas
Alur Tahanan
Alur Tahanan 2
Lengan Gesek
Konector
7. Idle Speed Control
Idle speed control difungsikan untuk mengatur besarnya udara yang diberikan
pada saat putaran idle. Idle speed control dipasangkan pada sisi bagian
bawah throttle chamber. ECU hanya mengoperasikan katup ISC untuk
membuat idle-up dan memberikan umpan balikuntuk mencapai target putaran
idling.
Page 14
8. Injector
Injector adalah salah satu bagian dari system bahan bakar yang akan
mengabutkan bahan bakar agar terjadi proses percampuran yang homogen
antara udara dan bahan bakar. Injector dilengkapi dengan plunger yang akan
membuka dan menutup saluran bahan bakar dan kerja plunger dikontrol oleh
solenoid yang mendapat instruksi dari engine ECU. Bahan bakar akan keluar
lebih gemuk manakala plunger waktu tertahan lebih panjang dan sebaliknya.
Pengaturan campuran bahan bakar gemuk, kurus dan saat kapan mulai
diinjeksikan tergantung dari sinyal yang dikirim oleh engine ECU.
Inlet
Injector
SolenoidECU
Plunge
Needle Valve
Page 15
9. Cam Angle Sensor
Sensor sudut cam dipasang pada sisi samping atas kepala silinder, dimana
sensor ini akan mendeteksi setiap perubahan pergerakan sudut cam. Sensor
akan mendeteksi perubahan sudut camshaft yang berhubungan dengan
katup masuk. Dari sinyal tersebut akan dijadikan dasar pertimbangan ECU
untuk memulai saat penginjeksian bahan bakar atau mengakhiri injeksi
bahan bakar.
Cam angle sensor
N2+
N2-
10. Crank Angle Sensor
Crank Angle Sensor mendeteksi putaran mesin dan untuk mendeteksi posisi
piston tiap silinder.
Page 16
N1-
← R
es
ista
nc
eCrank angle sensor
N1+
N1-
11. Temperatur Sensor
WTS (water temperature sensor) difungsikan untuk mendeteksi kondisi suhu
air pendingin. Sensor ini dipasang pada blok mesin atau rumah termostat
bagian bawah. Sensor akan bekerja dengan besar kecilnya resistansi yang
dibentuk dimana semakin tinggi suhu air pendingin maka akan semakin kecil
resistansinya.
Great
Small
Thermistor
Low ← Temperature → High
Conector
Sensor air pendingin dihubungkan ke engine ECU yang akan memberikan
tegangan sumber daya 5 Volt ke sensor melalui resistor dari terminal
THA/THW. Saat nilai tahanan berubah dari sensor sesuai dengan perubahan
temperature dalam air pendingin maka potensian pada terminal THA/THW
juga akan berubah. Berdasarkan signal ini, ECU merubah volume injeksi
bahan bakar untuk memperbaiki kemampuan mesin selama pengoperasian
mesin dingin.
Page 17
Gb. Rangkaian Water Temperatur Sensor
12. Knocking Sensor
Sensor ini dipasang untuk mendeteksi saat gejala knocking pada mesin
terjadi.
Gb. Rangkaian Engine Knock Sensor
Saat terjadi knocking pada raung bakar maka ECU akan mengatur saat
pengapian lebih maju atau mundur sehingga knocking akan hilang.
Terjadi Knocking pada Ruang Bakar
Timing IgnationNah/Pur (mundur)
Timing IgnationNah/Pur (maju)
KnockingHilang
Page 18
F. Penggolongan System EFI
1. Menurut Tempat Penyemprotan Bahan Bakar
GDI (GasolineDirect Injection)
Sistem InjeksiBensin
L – Jetronik D – Jetronik K – JetronikKE – JetronikMotronik
InjeksiLangsung
Injeksi TakLangsung
Pada system EFI tempat penyemprotan bahan bakar terbagi atas injeksi
langsung dan tak langsung. Injeksi langsung artinya bahwa baha bakar
diinjeksikan oleh injector langsung ke dalam ruang bakar, injeksi lagsung
(direct injection) digunakan pada mobil Mitsubhisi. Sedangkan injeksi tak
langsung (indirect injection) artinya bahwa bahan bakar yang diinjeksikan
tidak langsung keruang bakar akan tetapi bahan bakar diinjeksikan melalui
intake manifold.
Busi Injector
Udara
InjectorUdara
Campuran bahan bakar dan Udara Campuran Udara
dan bahan bakar
PistonKnock Sensor
Indirect Injection
Direct Injection
Page 19
Fuel Tank Air Filter
Intake
Exhaust ManifoldInjector
Throttle Valve
EGR
Lamda Sensor
Catalisator
2. Menurut Ritme Penyemprotan Bahan Bakar
a. Model Simultan
Yang dimaksud ritme penyemprotan model simultan adalah bahwa bahan
bakar diinjeksikan kedalam ruang bakar secara terus menerus atau
dengan kata lain penyemprotan bahan bakar tidak meperhitungkan kondisi
kerja mesin dan penyemprotan itu terjadi serentak pada semua silinder
tiap 1 putaran poros engkol (360).
Syl. 1
Syl. 3
Syl. 4
Syl. 2
- 360 0 360 720 1080
Katup masuk terbuka PengapianPenyemprota
Page 20
b. Model Grouping
Yang dimaksud ritme penyemprotan model grouping adalah bahwa
bahan bakar diinjeksikan kedalam ruang bakar secara terus menerus
sesuai dengan group silinder atau dengan kata lain penyemprotan
bahan bakar dengan meperhitungkan kondisi langkah kerja mesin dan
penyemprotan itu terjadi serentak pada semua silinder tiap 2 putaran
Poros engkol (720).
- 360 0 360 720 1080
Syl. 1
Syl. 3
Syl. 4
Syl. 2
Katup masuk terbuka Pengapian
Penyemprota
c. Model Squential
Yang dimaksud ritme penyemprotan model squential adalah bahwa
bahan bakar diinjeksikan kedalam ruang bakar secara terus menerus
sesuai dengan FO (Firing Order) atau dengan kata lain penyemprotan
bahan bakar meperhitungkan kondisi kerja mesin, dan penyemprotan
itu terjadi serentak pada semua silinder tiap 2 putaran Poros engkol
(720).
- 360 0 360 720 1080
Syl. 1
Syl. 3
Syl. 4
Syl. 2
Katup masuk terbuka Pengapian
Penyemprotan
Page 21
3. Menurut Pelayanan Penyemprotan Bahan Bakar
Bahan bakar yang disemprotkan ke dalam intake manifold dibedakan menjadi
dua yakni: model single point injection dan multi point injection.
System Injeksi Bensin
Single Point Injection
SPI
Multi Point Injection
MPI
a. Model Single Point Injection (SPI)
Penyemprotan bahan bakar akan dilakukan oleh satu injector, dimana
injector ditempatkan pada intake manifold sebelum throttle valve. Bahan
bakar yang diinjeksikan akan dihisap masuk sesuai kerja mesin tiap
silinder. Dengan kata lain satu injector melayani semua silinder hal ini
tidak jauh dengan system bahan bakar konvensional.
Filter Udara Udara
Bahan Bakar Injector
Throttle ValveCampuran Udara danBahan Bakar
Intake Manifold
Udara
Bahan Bakar
Campuran Udara danBahan Bakar
Campuran bahan bakar dan udara yang berada di intake manifold akan
menunggu terbukanya katup masuk, sehingga kejadian tersebut akan
menyebabkan pengendapan disepanjang intake manifold hal ini yang
menjadi satu kerugian pada system injeksi single point.
Page 22
Fuel Tanki
Air Filter
Injektor Corcoal
Air TempECU
Fuel Filter Stain Fuel Pump
Lamda Sensor
Cool Start
DLC
TPS
Air-Fuel Micture
Catalysato
Rotor
Engine Temp
Batterai Ignation SwitchRelay
Gb. Sirkuit System Injeksi Single Point
b. Model Multi Point Injection (MPI)
Titik penyemprotan bahan bakar berada pada tiap saluran masuk ke
dalam silinder sehingga efisiensi pemasukan bahan bakar tiap silinder
lebih baik.
Filter Udara
Throttle Valve
Udara
Delivery pipe
Injector
Bahan BakarCampuran Udara danBahan Bakar
Intake Manifold
Udara
Bahan Bakar
Campuran Udara danBahan Bakar
Page 23
Gb. Sirkuit System Injeksi Multi Point
4. Menurut Konstruksi System Kontrol
Menurut konstruksi system ontrol yang digunakan EFI terbagi atas : injeksi
mekanis, injeksi mekanis elektronis, injeksi elektronis dan engine
management system.
Electronic Fuel Injection
InjeksiMekanis
Engine Management
System
Type; K
Injeksi MekanisElektronis
InjeksiElektronis Motronik
Type; KE Type; D, L, LH
Page 24
Injeksi Mekanis
Pada system injeksi bahan bakar mekanis, bahan bakar yang diinjeksikan
terjadi secara mekanis artinya bahwa gerakan throttle valve akan
mengatur banyaknya udara yang dibutuhkan oleh mesin dan
menggerakan tuas ungkit dan tuas ungkit mendorong tuas pengukur
bahan bakar untuk menentukan jumlah bahan bakar yang akan
diinjeksikan.
Page 25
Injector
ISC
Throttle valve
WTSCold Start
Distributor
Ignation
Electric pump
Fuel Accumulator
Fuel filter
Batteray
Fuel tank
Gb. System Injeksi Mekanis
Injeksi Mekanis Elektronis
System injeksi bahan bakar jenis mekanis elektronis dilengkapi dengan system pengatur electronik yang disebut dengan ECU (electronic control unit). System pengontrolan tersebut terbatas hanya pada saat injeksi sedangkan seberapa banyak bahan bakar harus diinjeksikan akan ditentukan oleh gerakan mekanik dari lengan pengatur campuran bahanbakar (mixture control unit).
Gb. System Injeksi Mekanis Elektronis
Injeksi Elektronis
Injeksi bahan bakar elektronik merupakan system penyuplaian kebutuhan
bahan bakar yang sedikit banyaknya dan waktu penyuplaiannya diatur
Page 26
secara electronic oleh engine ECU. Engine ECU akan mengolah data-data
yang diinformasikan dari sensor-sensor, informasi tersebut akan dijadikan
pertimbangan untuk menentukan waktu dan jumlah bahan bakar yang
harus diinjeksikan.
Gb. System Injeksi Elektonis
Engine Management System
Yang dimaksud dengan engine management system adalah system
injeksi bahan bakar electronic seperti halnya pada system injeksi bahan
bakar electronic yang lain akan tetapi system pengapian diatur dalam
1unit dengan engine ECU atau dengan kata lain system pengapian tidak
terpisah dengan engine ECU.
Gb. System Injeksi Engine Management
Page 27
TROUBLE SHOOTING
ELECTRIC FUEL INJECTION
PROBLEM :
1. Mesin tidak dapat distart :
Cek Komponen :
Immobilizer
Koneksi kelistrikan-mesin/batteray
Ignition system
Tekanan bensin/regulator tekanan bensin
Jumlah bahan bakar/kondisi filter bensin
Koneksi/pompa bahan bakar
Kebocoran/kondisi air intake-vacuum system
ECT/engine coolant temperatur sensor
CKP/Crankshaft position sensor
MAP/manifold absolute sensor
Injectors
CMP/camshaft position sensor
Konektor/kabel/relay ECM
ECM
2. Mesin susah hidup
Cek Komponen :
Koneksi kelistrikan-mesin/batteray
Jumlah bahan bakar/kondisi filter bensin
Tekanan bensin/regulator tekanan bensin
Kebocoran/kondisi air intake-vacuum system
Ignition system
ECT/engine coolant temperatur sensor
TPS/ throttle position sensor
Injectors
CMP/camshaft position sensor
CKP/Crankshaft position sensor
Konektor/kabel/relay ECM
Page 28
ECM
Page 29
3. Mesin hidup lalu mati
Cek Komponen :
Kebocoran- air intake/vacuum sistem
IAC – Idle Air control valve
Tekanan bensin/regulator tekanan bensin
Kebocoran/kerusakan/tersumbat- saluran bensin
TPS/ throttle position sensor
MAP/manifold absolute sensor
Jumlah bahan bakar/kondisi filter bensin
Konektor/kabel/relay ECM
ECM
4. Mesin dingin –susah idle
Cek Komponen :
Kebocoran- air intake/vacuum sistem
IAC – Idle Air control valve
Tekanan bensin/regulator tekanan bensin
Kebocoran/kerusakan/tersumbat- saluran bensin
ECT/engine coolant temperatur sensor
Injectors
MAP/manifold absolute sensor
Konektor/kabel/relay ECM
ECM
5. Putaran mesin tersendat-sendat
Cek Komponen :
Kebocoran- air intake/vacuum sistem
IAC – Idle Air control valve
Tekanan bensin/regulator tekanan bensin
Kebocoran/kerusakan/tersumbat- saluran bensin
Pompa bahan bakar/konektor
O2S/Oksigen sensor - HO2S/ Heated oksigen sensor
Injektor
MAP/manifold absolute sensor
TP/Throttle position sensor
Page 30
Konektor/kabel/relay ECM
Page 31
6. Putaran idle terlalu rendah
Cek Komponen :
IAC/idle air kontrol valve
TP/throttle position sensor
ECM
7. Putaran idle terlalu tinggi
Cek Komponen :
IAC/idle air kontrol valve
Throttle valve- tersangkut/ macet
TP/throttle position sensor
Injektor
8. Acceleration terlambat
Cek Komponen :
Bocor/tersumbat – air intake/vacuum sistem
Throttle valve- tersangkut/ macet
IAC/idle air kontrol valve
Tekanan bensin/regulator tekanan bensin
Injektor
Konektor/kabel/relay ECM
9. Backfiring (pengapian balik)
Cek Komponen :
Ignition sistem
Air intake/vakum sistem bocor
CO level
MAP/ Manfold absolute pressure
Tekanan bensin/regulator tekanan bensin
Injektor
Konektor/kabel/relay ECM
O2S/Oksigen sensor - HO2S/ Heated oksigen sensor
Page 32
10. Misfire (Pengapian tidak tepat)
Cek Komponen :
Ignition sistem
Air intake/vakum sistem bocor
IAC/idle air kontrol valve
ECT/ engine Coolant Temperature sensor
Intake air temperature/IAT sensor
Tekanan bensin/regulator tekanan bensin
Injektor
O2S/Oksigen sensor - HO2S/ Heated oksigen sensor
11. CO level terlalu rendah
Cek Komponen :
Air intake/vakum sistem bocor
O2S/Oksigen sensor - HO2S/ Heated oksigen sensor
ECM
12. CO level terlalu tinggi
Cek Komponen :
O2S/Oksigen sensor - HO2S/ Heated oksigen sensor
IAT/ Intake air Temperature
ECT/Engine coolant temperature sensor
Tekanan bensin/regulator tekanan bensin
Injektor
ECM
13. Konsumsi bahan bakar terlalu berlebih
Cek Komponen :
Tekanan bensin/regulator tekanan bensin
Injektor
Throttle valve- tersangkut/ macet
Page 33
DIAGOSTIC
ELECTRONIC FUEL INJECTION
Kendaraan yang diopersikan secara terus menerus dalam kehidupan transportasi
darat tidak terlepas dari kemungkinan adanya gangguan gangguan pada system
kerja yang terdapat dalam kendaraan dimana akan memperngaruhi performance
yang dihasilkan oleh mesin. Gangguan-gangguan tersebut bisa datang dari system
bahan bakar ataupun system yang lain. Gangguan –gangguan tersebut jelas harus
dicari sumber permasalahannya. Dalam pencarian masalah dibagi menjadi 2 yakni:
Pertama, dengan cara Trial End Error (mencoba dengan kesalahan) artinya dalam
mencari gangguan dengan cara coba-coba sehingga ditemukan sumber kerusakan
yang sebenarnya. Kedua, dengan cara Diagnostic baik induktif ataupun deduktif.
Artinya pencarian sumber kerusakan dengan cara induktif adalah dengan cara
model pencarian sumber kerusakan dari mudah ke hal yang lebih rumit. Sedangkan
cara deduktif adalah dengan cara model pencarian sumber kerusakan dari yang sulit
ke hal yang mudah.
Penggunaan metode Diagnostic dapat dilakukan dengan cara manual ataupun
dengan menggunakan alat ukur khusus. Pemeriksaan dengan secara manual
dilakukan dengan menggunakan kabel jamper. Hasil penjamperan akan
memunculkan sinyal kedipan lampu pada engine check lamp dengan dengan
demikian tinggal menghitung jumlah kedipan pada lampu.
Diagnostic dengan cara manual dilakukan dengan cara menghubungkan kabel
jamper pada 2 terminal tertentu yang terdapat pada kotak diagnostic sesuai dengan
merk kendaraan yang akan dilakukan pengecekan kerusakan.
A. Diagnostic Kendaraan Secara Manual:
1. Toyota OBD1 dan OBD2
Penjamperan untuk kendaraan yang menggukan type DLC OBD1 Maka
terminal yang dijamper adalah TE1 dengan E1. jumlah kedipan jika terjadi
throuble tinggal membaca tabel sebagai berikut :
Page 34
By Wiewiet
Kabel jamper
TE1
E1
Kode
kedipan Alokasi Gangguan/Kerusakan
12 Crankshaft position(CKP) sensor signal, camshaft position(CMP) signal, engine
speed (RPM)sensor sgnal.
13 Engine speed sensor signal over 1500rpm,crankshaft position sensor (CKP),
14 Ignation signal 1
15 Ignation signal 2
21 Heated oxigen sensor (HO2S)
22 Engine coolant temperatur (ECT) sensor
24 Intake air temperature (IAT) sensor
25 Weak mixture
31 Manifold absolute pressure (MAP) sensor
33 Idle air control (IAC) valve
41 Throttle position sensor (TPS)
42 Vehicle speed sensor (VSS)
43 Starter signal
51 Closed throttle position (CTP) switch, AC, park, neutral position switch signal
52 Knock sensor signal
99 Immobilizer control system multifunction
Page 35
By Wiewiet
Ka
be
l Jam
pe
r
2. Daihatsu
Ground
EFI T
Ground EFI T
Taruna dan Espass Xenia
Page 36
By Wiewiet
Kode
kedipan Alokasi Gangguan/Kerusakan
13“ Rangkaian crankshaft postion sensor “A” malafungsi
14 Rangkaian camshaft position sensor “A”
18 Rangkaian knock sensor 1
29 Rangkaian A/F sensor range/performance malafungsi (bank 1 sensor 1)
31 Rangkaian manifold absolute pressure/barometric pressure
41 Rangkaian throttle /pedal posisi sensor /switch “A”
42 Rangkaian temperature system pendingin
44 System signal air conditioner evaporator temperature sensor
51 Malafungsi pada rangkaian switch stop A/C
52 Sensor kecepatan kendaraan “A”
53 Rangkaian signal starter
71 Rangkaian control udara idle
75Rangkaian VVT sensor/camshaft position sensor range/performance terdapat
problem (bank 1)
3. Honda
Kode
kedipan Alokasi Gangguan/Kerusakan
1 Primary oxygen sensor (HO2S) sensor 1
2 Rear heated oxygen sensor
3 Manifold absolute pressure sensor (MAP)
4 Crankshaft position sensor (CKP)
6 Engine coolant temperature (ECT) sensor
7 Throttle position sensor
8 Top dead centre position sensor (TDC)
9 No. 1 cylindre position sensor (CYP)
10 Intake air temperatue (IAT) sensor
12 Exhaust gas recirculation (EGR) system
13 Barometric pressure (BARI) sensor
14 Idle air control (IAC) valve
15 Ignation output signal
16 Fuel Injector
17 Vehicle speed sensor (VSS)
20 Electric load detector
30 A/T FI signal A
31 A/T FI signal B
41 Oxygen sensor heater
43 Fuel supply system
Page 37
Ka
be
l Jam
pe
r
By Wiewiet
4. Suzuki
Terminal Diagnosa
Terminal Ground
Baleno dan APV
Kode
kedipan Alokasi Gangguan/Kerusakan
12 Normal
13 H2O sensor
14 ECT sensor
15 ECT sensor
21 TP sensor
22 TP sensor
23 IAT sensor
24 VSS
25 IAT sensor
31 MAP sensor
32 MAP sensor
42 CKP sensor
47 CMP sensor
61 Direct clutch solenoid
62 Direct clutch solenoid
63 2nd
brake solenoid
64 2nd
brake solenoid
72 Transmission range switch
ON ECM (Engine Control Modul)
Selesai
Page 38
DAFTAR PUSTAKA
TAM Toyota Astra Motor Manual
Training Center PT. Astra Daihatsu Motor
Modul DIKLAT System Bahan Bakar Injeksi VEDC Malang
Honda Corporation Training Manual
Indo Mobil Training Manual Suzuki
Page 39
Istilah-istilah :
CKP = ECM = Electronic Control Modul
ECU = Electronic Control Unit
PCB = Papan Circuit Board
NTC = Negatif Temperatur Coefesien
ISC = Idle Speed Control
Page 40
Teori Dasar Sistem Operasi Elektronika Injeksi Bahan Bakar atau EFI (Electronic Fuel
Injection)
Berikut ini saya akan mencoba untuk memberikan penjelasan tahapan dasar dari sistem EFI
(Electronik Fuel Injection) untuk dapat bekerja secara normal.
1. Udara yang masuk dari intake manifold, dimana didalam intake manifold terdapat air
flow meter yang mengukur besaran dari udara masuk, disini udara akan di mix
(dicampur) dengan bahan bakar yang
disemprotkan fuel injector.
2. Fuel injector diletakkan berjajar dekat pada katup intake (masuk) untuk mempercepat
masuk kedalam ruang bakar. Fuel injector bekerja dengan electrical solenoid (lilitan
kawat) yang operasinya dikontrol leawat ECU.
3. ECU memberikan denyutan (pulse) pada fuel injector seperti saklar on-Off, dimana
mematikan ground untuk mendapatkan denyutannya.
4. Ketika injector pada keadaan on (hidup), injector dalam keadaan open (terbuka),
semprotan bahan bakar yang teratomizasi disemrotkankan dibalik dari katup masuk.
5. Ketika bahan bakar disemrotkan pada intake manifold ini, bahan bakar dicampur dengan
udara yang masuk bergantung pada tekanan yang terbentuk selama bukaan throotle valve,
perbandingan yang ideal campuran ini adalah 14:7:1, sesuai dengan perbandingan
stokiometri.
6. ECU menentukan banyaknya injeksi bergantung pada pengukuran udara masuk dan rpm
mesin.
7. Bergantung pada kondisi operasi mesin, maka semprotan bahan bakar bervariasi hal ini
dihitung oleh ECU lewat sensor sensor yang ada, antara lain temperatur mesin, rpm
Page 41
mesin, sudut bukaan throttle, sensor oxygen pada gas buang, hal ini membuat ECU
menghitung besaran semprotan dari fuel injection.
Bagaimana EFI bekerja :
EFI bekerja dengan beberapa prinsip utama, system Electronic Fuel Injections dibagi
menjadi tiga
macam sistem utama :
1. Sistem saluran bahan bakar.
2. Sistem udara masuk
3. Sistem kontrol Elektronik
Page 42
Berikut saya akan coba menjelaskan satu persatu mengenai bagian utama dalam EFI :
1. Sistem saluran bahan bakar
Sistem saluran bahan bakar, terdiri dari tangki bahan bakar, pompa bahan bakar, pipa
saluran bahan bakar, pressure regulator , pipa (selang) balik (return pipe). Untuk
mobil/motor sekarang ini pompa bahan bakar biasanya berada di dalam tangki bensin
include dengan saringan bahan, bakar dan tentu saja tidak membutuhkan selang balik
bahan bakar. tapi tentunya membutuhkan selang bahan bakar yang terbuat dari logam
untuk menuju ke injektor, guna menjaga tekanan bahan bakar.
Bahan bakar menuju ke injektor ditekan menggunakan pompa bahan bakar. Pompa bahan
bakar diletakkan dekat dengan tangki bahan bakar, sedangkan kontoran-kotoran yang ada
pada bahan bakar disaring dengan menggunakan filter yang sangat presisi, hal ini
dimaksudkan agar tidak menyumbat injektor.
Tekanan bahan bakar, diusahakan selalu konstan, untuk melakukan ini digunakan alat
pressure regulator, jika tekanan berlebih akan berbalik menuju tangki lagi lewat selang
balik.
Page 43
2. Sistem Udara Masuk
1. Sistem udara masuk terdiri dari saringan udara, pengukur aliran udara, katup throttle,
chamber udara masuk, intake manifold runner, dan katup masuk.
2. Ketika katup throttle dibuka, udara mengalir melalui saringan udara, udara masuk
tergantung dari besarnya bukaan masuk throtlle, semakin besar bukaan, aliran udara
semakin besar.
Page 44
3.
4. Pada mesin toyota mempunyai dua metode untuk menghitung volume udara masuk, yaitu
L (Line) type EFI dimana tipe ini akan menghitung langsung volume udara masuk, kedua
D (Direct) EFI dimana penghitungannya menggunakan tekanan di intake manifold.
Page 45
3. Sistem kontrol elektronik
Sistem kontrol elektronik terdiri dari beberapa sistem kontrol, yaitu ECU (electronic
control unit), Injector dan pengkabelan yang terkait.
Fungsi dari ECU sendiri untuk menentukan berapa jumlah bahan bakar yang akan
disemprotkan mengacu dari penghitungan sensor-sensor yang berada pada mesin.
ECU menghidupkan setiap injektor bergantung pada pulsa yang dikirim dari sensor
crankshaft.
Page 46
Dasar dari Toyota Computer Control System (TCCS).
Pengenalan Toyota Computer Control System, Sistem EFI dirancang untuk penggunaan yang
simple sehingga mekanik dengan mudah untuk memperbaiki kerusakan dari sistem EFI. Sistem
EFI merupakan satu kesatuan yang terintegrasi dari signal-signal sensor yang kemudian
dikalkulasi oleh komputer yang tertanam dalam kotak EFI, yang kemudian memerintahkan
injektor untuk seberapa besar kabut (atomizasi) dari ,bahan bakar menuju ke ruang bakar.
Dari dasar diatas kemudian dikembangkan sistem TCCS, meskipun sama dengan konvensional
EFI dalam penyaluran bahan bakar memberikan tambahan kontrol untuk sudut pengapian.
Tambahan lain dalam TCCS juga mengatur idle speed, EGR (Exhaust Gas Recirculating),
Vaccum Switcing Valve bergantung pada aplikasinya.
Page 47
Penjelasan :
Igniton Spark management (ESA)
EFI/TCCS system mengatur sudut maju pengapian dengan cara memonitor kondisi operasi dari
mesin mobil, menghitung titik pengapian optimum untuk memercikkan busi pada kondisi yang
tepat.
Iddle Speed Control (ISA)
Sistem EFI mengatur Iddle Speed dengan tipe berbeda dari perangkat dikontrol ECU dari hasil
monitor kondisi mesin ECU memberikan signal untuk menentukan kondisi seberapa cepat iddle
speed dilakukan.
Exhaust Gas Recirculating
Sistem ini mengntrol kadar NOx dengan mensirkulasikan gas buang ke dalam ruang bakar
melalui intake manifold. Sistem EGR terdiri dari EGR valve dan pipa gas buang. EGR valve
dikontrol oleh ECU berdasarkan signal dari CMP sensor, ECT sensor, MAP sensor dan VSS.
EGR terdiri dari stepper motor, rod, valve dll. Ketika stepper motor EGR menerima sinyal dari
ECU, stepper motor akan berputar arah membuka bedasarkan jumlah langkah dan mendorong
rod keluar dari worm stepper motor. EGR valve akan terdorong oleh rod hingga membuka sesuai
jumlah sinyal. langkah buka ECU untuk melepaskan gas buang dari EXhaust manifold ke INtake
manifold
Page 49