efi mobi1l

78
KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan karunia dan ilmu-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Selanjutnya dengan segala kerendahan hati, saya juga menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setulus- tulusnya diberikan kepada yang terhormat Seluruh pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan ini. Seperti pepatah, “Tiada Gading yang Tak Retak”, Penulisan makalah ini tentu jauh dari kata sempurna, sehingga saya senantiasa mengharap segala saran maupun kritikan yang membangun dari segala pihak. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan memberikan referensi pemikiran atau memperluas cakrawala dunia ilmu pengetahuan. Wa’alaikumsalam wr.wb. Penyusun Page 1

Upload: bayu-sugara

Post on 09-Aug-2015

262 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFI MOBI1L

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan karunia dan ilmu-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Selanjutnya dengan segala kerendahan hati, saya juga menyampaikan rasa terima kasih

dan penghargaan yang setulus-tulusnya diberikan kepada yang terhormat Seluruh pihak yang

telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan ini.

Seperti pepatah, “Tiada Gading yang Tak Retak”, Penulisan makalah ini tentu jauh dari

kata sempurna, sehingga saya senantiasa mengharap segala saran maupun kritikan yang

membangun dari segala pihak.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan memberikan

referensi pemikiran atau memperluas cakrawala dunia ilmu pengetahuan.

Wa’alaikumsalam wr.wb.

Penyusun

Page 1

Page 2: EFI MOBI1L

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karburator adalah sebuah alat yang mencampur udara dan bahan bakar untuk sebuah mesin

pembakaran dalam. Karburator pertama kali ditemukan oleh Karl Benz pada tahun 1885 dan

dipatenkan pada tahun 1886. Pada tahun 1893 insinyur kebangsaan Hungaria bernama János

Csonka dan Donát Bánki juga mendesain alat yang serupa. Adalah Frederick William

Lanchester dari Birmingham, Inggris yang pertama kali bereksperimen menggunakan

karburator pada mobil. Pada tahun 1896 Frederick dan saudaranya membangun mobil pertama

yang menggunakan bahan bakar bensin di Inggris, bersilinder tunggal bertenaga 5 hp (4 kW),

dan merupakan mesin pembakaran dalam (internal combution). Tidak puas dengan hasil akhir

yang didapat, terutama karena kecilnya tenaga yang dihasilkan, mereka membangun ulang

mesin tersebut, kali ini mereka menggunakan dua silinder horisontal dan juga mendisain ulang

karburator mereka. Kali ini mobil mereka mampu menyelesaikan tur sepanjang 1.000 mil (1600

km) pada tahun 1900. Hal ini merupakan langkah maju penggunaan karburator dalam bidang

otomotif.Karburator umum digunakan untuk mobil berbahan bakar bensin sampai akhir 1980-

an. Setelah banyak kontrol elektronik digunakan pada mobil, penggunaan karburator mulai

digantikan oleh sistem injeksi bahan bakar karena lebih mudah terintegrasi dengan sistem yang

lain untuk mencapai efisiensi bahan bakar.Injeksi bahan bakar atau EFI (Electronic Fuel

Injection )adalah sistem injeksi bahan bakar yang dikontrol secara elektronik. Sistem ini

merupakan salah satu jenis sistem bahan bakar pada motor bensin.Penggunaan injeksi bahan

bakar akan meningkatkan tenaga mesin bila dibandingkan dengan penggunaan karburator. Dan

injeksi bahan bakar juga dapat mengontrol pencampuran bahan bakar dan udara yang lebih

tepat, baik dalam proporsi dan keseragaman. Injeksi bahan bakar dapat berupa mekanikal,

elektronik atau campuran dari keduanya. Sistem awal berupa mekanikal namun sekitar 1980

mulai banyak menggunakan sistem elektronik.Sistem elektronik modern menggunakan banyak

Page 2

Page 3: EFI MOBI1L

sensor untuk memonitor kondisi mesin, dan sebuah unit kontrol elektronik (electronic control

unit, ECU) untuk menghitung jumlah bahan bakar yang diperlukan. Oleh karena itu injeksi

bahan bakar dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi polusi, dan juga

memberikan tenaga keluaran yang lebih.

Dizaman sekarang banyak orang yang kurang mengerti tentang perbedaan sistem karburator

dan sistem EFI (Electronic Fuel Injection) dan kebanyakan orang mengabaikan perbedaan itu

mereka tidak tahu bahwa sisitem EFI lebih irit bahan bakar dari pada sistem karburator.

1.2 Rumusan Masalah

Secara umum, rumusan masalah makalah ini adalah “Apa perbedaan sistem karburator

dan sistem bahan bakar injeksi atau sistem EFI (Electronic Fuel Injection)?”

a. Apa definisi Sistem karburator dan sistem EFI (Electronic Fuel Injection)?

b. Apa perbedaan sistem karburator dan sisitem EFI (Electronic Fuel Injection)?

1.3 Tujuan

Tujuan umum penulisan makalah ini adalah menjelaskan perbedaan sistem karburator

dan sistem EFI (Electronic Fuel Injection). Tujuan khususnya adalah

a. untuk mengetahui definisi sistem karburator dan EFI (Electronic Fuel Injection),

b. untuk mengetahui perbedaan sistem karburator dan sisitem EFI (Electronic Fuel

Injection)?

Page 3

Page 4: EFI MOBI1L

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Pengertian

EFI adalah sebuah sistem penyemprotan bahan bakar yang dalam kerjanya

dikontrol secara elektronik agar didapatkan nilai campuran udara dan bahan

bakar selalu sesuai dengan kebutuhan motor bakar, maka proses pembakaran

yang terjadi diruang bakar akan terjadi secara sempurna sehingga didapatkan

daya motor yang optimal serta didapatkan gas buang yang ramah lingkungan.

Proses pemberian bahan bakar dari ECU (Electronic Control Unit) ke injector

yang didasarkan pada signal-signal dari sensor-sensor antara lain sensor air flow

meter, manifold absolute pressure, sensor putaran mesin, water temperature

sensor, throttle position sensor dll.

EFI dipakai oleh merk Toyota, sedangkan merk lain mempunyai nama yang

berbeda, yakni ; PGMFI/ Honda (Programed Fuel Injection), EPI/ Suzuki

(Electronic Petrol Injection), EGI/ Mazda (Electronic Gasoline Injection), Jetronik

(Bosch), Multec/ General Motor (Multi Technology) dan lain-lain akan tetapi

prinsip dari semua sistem tersebut adalah sama.

B. Prinsip System Kontrol EFI

System yang digunakan pada electronic fuel injection terbagi atas sensor-sensor

dan actuator. Sensor-sensor merupakan informan atau pemberi informasi

tentang kondisi-kondisi yang berkaitan dengan penentuan jumlah bahan bakar

yang harus diinjeksikan. Pemberian informasi dapat berupa sinyal analog

ataupun digital. Sensor-sensor yang mengirim informasi dalam bentuk analog

seperti misalnya TPS (Throttle Position Sensor dan mass air flow). Sedangkan

actuator merupakan bagian/komponen yang akan diperintah oleh ECU dan

perintah dapat berupa analog ataupun digital. Pemberian perintah berupa analog

diberikan pada pompa bensin elektrik dan lampu engine kontrol. Sedangkan

pemberian perintah berupa sinyal digital diberikan pada injector, coil pengapian,

katup pernapasan tangki, pengatur idle, pemanas sensor lamda dan steeker

diagnosa.

Page 4

Page 5: EFI MOBI1L

INPUT ANALOG

OUTPUT ANALOG

ELECTRONIC CONTROL

UNIT

INPUT DIGITAL

OUTPUT DIGITAL

Gb. Prinsip System Kontrol EFI

C. Perbedaan System EFI dengan System Karburator

1. Saat mesin dalam kondisi dingin

a. System Karburator

Pada system karburator suplay bahan bakar pada saat mesin dalam

kondisi dingin diatur dengan memperkecil jumlah udara yang masuk

sehingga bahan bakar akan keluar lebih kaya, dimana pengaturan

tersebut dilakukan oleh choke circuit. Chock sircuit sendiri ada yang

bekerja secara otomatis ada pula yang mekanis. Dan selanjutnya suplay

bahan bakar diatur oleh besarnya tingkat kevakuman dari mesin. Semakin

besar tingkat kevakuman yang terbentuk akan semakin besar suplay

bahan bakar yang diberikan.

Page 5

Page 6: EFI MOBI1L

b. Sytem EFI

Sedangkan pada system EFI suplay bahan bakar saat mesin dalam

kondisi dingin akan ditentukan atau diatur oleh ECU (Electronic Control

Unit) yang didasarkan pada informasi dari kondisi suhu kerja mesin dan

besarnya tekanan udara pada intake manifold. Dari informasi atau data-

data tersebut ECU akan memerintahkan injector untuk menyemprotkan

bahan bakar lebih banyak.

2. Saat mesin akselerasi

a. System Karburator

Pada system karburator suplay bahan bakar saat mesin diakselerasi akan

diberikan oleh acceleration circuit, dimana acceleration circuit digerakan

oleh tuas yang dihubungkan dengan sebuah lengan ungkit yang digerakan

oleh gerakan akselerasi throttle valve. Bahan bakar akan keluar dari

pump jet ke ventury.

Page 6

Page 7: EFI MOBI1L

b. System E F I

Sedangkan pada system EFI suplay bahan bakar saat mesin diakselerasi

akan diatur oleh ECU berdasar informasi dari besarnya/banyaknya aliran

udara yang mengalir ke intake manifold yang terukur oleh air flow meter.

Kemudian dari data tersebut ECU akan memerintahkan injector

menambah bahan bakar yang diinjeksikan.

D. Macam-macam EFI

System EFI terbagi dalam dua jenis yakni :

1. EFI Type D

EFI jenis ini pengukuran udara masuk yang menuju ke intake manifold

menggunakan vaccum sensor, dimana besar kecilnya tekanan didalam intake

manifold dijadikan informasi ke ECU sebagai salah satu penentu banyak

sedikitnya bahan bakar yang akan diinjeksikan.

Kontrol Volume

Page 7

Page 8: EFI MOBI1L

2. EFI Type L

Pada EFI jenis L jumlah udara yang masuk ke dalam intake manifold diukur

banyak sedikitnya dengan menggunakan aiflow meter dan besarnya volume

udara dijadikan informasi ke ECU sebagai salah satu penentu banyak

sedikitnya bahan bakar yang akan diinjeksikan.

Udara

Air Flow Meter

MendeteksiVolume

Di Intake manifoldRPM Mesin

Intake Manifold Injeksi

Mesin Injektor

E C U Kontrol Volume Injeksi Bahan Bakar

E. Komponen – komponen System EFI

Komponen-komponen EFI terdiri dari :

Nama Komponen Fungsi KomponenPompa Bensin Untuk menghisap bahan bakar dari tangki dan

menekannya ke delivery line untuk siap diinjeksikanECU Mengolah data yang diterima dari sensor dan

memberikan perintah kerja pada komponen.Data Link Conector Untuk mendiagnostic kerja dari systemVariable Resistor Untuk mengatur tingkat campuran bahan bakar dan

udaraSpeed Sensor Untuk mendeteksi kecepatan kendaraanPressure Sensor Untuk mendeteksi/mengukur besarnya tekanan pada

intake manifoldThrottle Sensor Untuk mendeteksi besar/kecilnya pembukaan katup

gasIdle Speed Control Untuk mengatur putaran idle engineInjector Menerima perintah untuk menginjeksikan banyak

sedikitnya bahan bakar

Page 8

Page 9: EFI MOBI1L

Cam Angle Sensor Untuk mengetahui besar/kecilnya sudut cam

Temperatur Sensor Untuk mengetahui tinggi dan rendahnya temperatur air

Crank Angle Sensor Untuk mengetahui tinggi rendahnya putaran mesin

Knocking Sensor Untuk mendeteksi terjadinya engine knock

Data Link Conector

Pressure SensorPompa Bensin

ISC

Speed Sensor

Throttle Sensor

Cam Angle Sensor

Injector

EECCUU

TemperatureSensor

Crank Angle Sensor

Knocking Sensor

Variable Resistor

Keterangan :

1. Pompa Bensin

Pompa bensin yang biasa digunakan pada mesin dengan system EFI adalah

pompa bensin electric yang berfungsi untuk menghisap bahan bakar dari

tangki dan menekannya ke system bahan bakar.

Pompa bensin yang biasa digunakan adalah type in tank dan type in line.

Type in tank artinya bahwa pompa bahan bakar berada di dalam tangki bahan

bakar dengan posisi terendam bahan bakar. Sedangkan type in line artinya

bahwa pompa bahan bakar berada diluar tangki bahan bakar.

Page 9

Page 10: EFI MOBI1L

Sender

Gb. Pompa Bensin Type In Tank

FuelFuel Pump

Gb. Pompa Bensin Type In line

Page 10

Page 11: EFI MOBI1L

Se

nso

r

Ac

tua

t

Secara rangkaian bahwa kerja dari pompa bahan bakar dicontrol oleh ECU

sehingga jika transistor pada ECU OFF maka arus listrik tidak mengalir ke

massa sehingga relay pompa dalam kondisi off, akibatnya arus listrik dari

bateray tidak mengalir ke pompa dan pompa tidak dapat bekerja.

2. ECU

Electronic Control Unit merupakan komponen system bahan bakar yang akan

menerima sinyal listrik dari sensor kemudian diolah untuk kemudian dijadikan

garis perintah kepada actuator. ECU mendapat suplay tegangan listrik dari

baterai, yang selanjutnya tegangan listrik tersebut akan dialirkan ke sensor

dan actuator yang besar kecilnya teganngan disesuaikan dengan kapasitas

sensor ataupun actuator.

Tegangan Sumber

Bagian-bagian ECU :

Micro Processor – mengatur jalannya perintah dan mengambil

keputusan data yang telah diolah berdasarkan informasi dari data yang

tersimpan pada memory.

Memory – Menyimpan data-data input yang siap diinformasikan ke

micro processor

Input/ – memberikan informasi berupa sinyal listrik ke memory untuk

diproses oleh micro processor.

Page 11

Page 12: EFI MOBI1L

Akuisi Data – data data yang telah diproses oleh micro processor

dibedakan kemudian diinformasikan ke output

Output – Sinyal listrik yang dihasilkan oleh akuisi data kemudian

diberikan ke actuator-aktuator

3. Data Link Conector (DLC)

Data Link Conentor merupakan kumpulan kode-kode untuk mempermudah

mendeteksi kerja dari sensor ataupun actuator. DLC diterapkan pada semua

kendaraan dengan sistem EFI dan untuk mendeteksi secara manual

dilakukan dengan cara menjamper kode satu dengan kode yang lainnya

sesuai dengan manual book pada masing-masing kendaraan atau merk

kendaraan tersebut. Sebagai contoh jika ingin mengetahui kerja pompa

bahan bakar maka tinggal menghubungkan kode nomor 2 dengan nomor 9

dan untuk mengetahui terjadinya malfungsi pada engine check lamp dengan

menghubungkan nomor 4 dengan nomor 13

4. Variable Resistor

Berfungsi untuk mengatur campuran bahan bakar saat putara idle.

Penyetelan ini dilakukan untuk menghasilkan nilai co yang benar. Untuk hal

tersebut tidak dibenarkan menyetel variable resistor tanpa menggunakan CO

tester.

Kurus

Page 12

Page 13: EFI MOBI1L

Penyetelan variable resistor dilakuka dengan cara memutar baut penyetel

dengan SST searah jarum jam jika campuran bahan bakar terlalu gemuk dan

jika baut penyetel diputar berlawanan jarum jam menunjukan bahwa bahan

bakar terlalu kurus.

5. Pressure Sensor

Pressure sensor difungsikan untuk mendeteksi kondisi tekanan udara pada

intake manifold. Besar kecilnya tekanan pada intake akan diinformasikan ke

ECU sebagai input analog. Pressure sensor dipasangkan pada intake

chamber.

Dudukan PCB sensor

Sensor tekananSumber tegangan

Sinyal NTC II Sinyal output

Sensor udara

6. Throttle Sensor

Throttle position sensor difungsikan untuk mendeteksi besarnya pembukaan

katup gas. Gerakan katup gas akan menggerakan slider atau lengan gesek

yang akan mempengaruhi besar kecilnya nilai tahanan yang dibentuk sebagai

informasi ke ECU untuk menentukan banyak sedikitnya bahan bakar yang

akan diinjeksikan.

Page 13

Page 14: EFI MOBI1L

Throttle Position Sensor dipasangkan pada throttle body yang akan

mendeteksi sudut pembukaan katup throttle. Saat katup throttle tertutup

penuh maka tegangan 0,3 + 0,8 V akan diberikan ECU melalui terminal

VTH/VTA. Saat katup throttle dibuka maka tegangan yang diberikan ECU ke

VTH/VTA akan bertambah sesuai dengan sudut pembukaan katup throttle

dan tegangan menjadi 3,2 – 4,9 V pada saat katup throttle terbuka penuh.

ECU mempertimbangkan kondisi pengendaraan dari input signal tersebut dan

menggunakannya untuk menentukan air fuel ratio yang benar, penambahan

tenaga yang benar dan fuel cut control.

Poros Katup Gas

Alur Tahanan

Alur Tahanan 2

Lengan Gesek

Konector

7. Idle Speed Control

Idle speed control difungsikan untuk mengatur besarnya udara yang diberikan

pada saat putaran idle. Idle speed control dipasangkan pada sisi bagian

bawah throttle chamber. ECU hanya mengoperasikan katup ISC untuk

membuat idle-up dan memberikan umpan balikuntuk mencapai target putaran

idling.

Page 14

Page 15: EFI MOBI1L

8. Injector

Injector adalah salah satu bagian dari system bahan bakar yang akan

mengabutkan bahan bakar agar terjadi proses percampuran yang homogen

antara udara dan bahan bakar. Injector dilengkapi dengan plunger yang akan

membuka dan menutup saluran bahan bakar dan kerja plunger dikontrol oleh

solenoid yang mendapat instruksi dari engine ECU. Bahan bakar akan keluar

lebih gemuk manakala plunger waktu tertahan lebih panjang dan sebaliknya.

Pengaturan campuran bahan bakar gemuk, kurus dan saat kapan mulai

diinjeksikan tergantung dari sinyal yang dikirim oleh engine ECU.

Inlet

Injector

SolenoidECU

Plunge

Needle Valve

Page 15

Page 16: EFI MOBI1L

9. Cam Angle Sensor

Sensor sudut cam dipasang pada sisi samping atas kepala silinder, dimana

sensor ini akan mendeteksi setiap perubahan pergerakan sudut cam. Sensor

akan mendeteksi perubahan sudut camshaft yang berhubungan dengan

katup masuk. Dari sinyal tersebut akan dijadikan dasar pertimbangan ECU

untuk memulai saat penginjeksian bahan bakar atau mengakhiri injeksi

bahan bakar.

Cam angle sensor

N2+

N2-

10. Crank Angle Sensor

Crank Angle Sensor mendeteksi putaran mesin dan untuk mendeteksi posisi

piston tiap silinder.

Page 16

Page 17: EFI MOBI1L

N1-

← R

es

ista

nc

eCrank angle sensor

N1+

N1-

11. Temperatur Sensor

WTS (water temperature sensor) difungsikan untuk mendeteksi kondisi suhu

air pendingin. Sensor ini dipasang pada blok mesin atau rumah termostat

bagian bawah. Sensor akan bekerja dengan besar kecilnya resistansi yang

dibentuk dimana semakin tinggi suhu air pendingin maka akan semakin kecil

resistansinya.

Great

Small

Thermistor

Low ← Temperature → High

Conector

Sensor air pendingin dihubungkan ke engine ECU yang akan memberikan

tegangan sumber daya 5 Volt ke sensor melalui resistor dari terminal

THA/THW. Saat nilai tahanan berubah dari sensor sesuai dengan perubahan

temperature dalam air pendingin maka potensian pada terminal THA/THW

juga akan berubah. Berdasarkan signal ini, ECU merubah volume injeksi

bahan bakar untuk memperbaiki kemampuan mesin selama pengoperasian

mesin dingin.

Page 17

Page 18: EFI MOBI1L

Gb. Rangkaian Water Temperatur Sensor

12. Knocking Sensor

Sensor ini dipasang untuk mendeteksi saat gejala knocking pada mesin

terjadi.

Gb. Rangkaian Engine Knock Sensor

Saat terjadi knocking pada raung bakar maka ECU akan mengatur saat

pengapian lebih maju atau mundur sehingga knocking akan hilang.

Terjadi Knocking pada Ruang Bakar

Timing IgnationNah/Pur (mundur)

Timing IgnationNah/Pur (maju)

KnockingHilang

Page 18

Page 19: EFI MOBI1L

F. Penggolongan System EFI

1. Menurut Tempat Penyemprotan Bahan Bakar

GDI (GasolineDirect Injection)

Sistem InjeksiBensin

L – Jetronik D – Jetronik K – JetronikKE – JetronikMotronik

InjeksiLangsung

Injeksi TakLangsung

Pada system EFI tempat penyemprotan bahan bakar terbagi atas injeksi

langsung dan tak langsung. Injeksi langsung artinya bahwa baha bakar

diinjeksikan oleh injector langsung ke dalam ruang bakar, injeksi lagsung

(direct injection) digunakan pada mobil Mitsubhisi. Sedangkan injeksi tak

langsung (indirect injection) artinya bahwa bahan bakar yang diinjeksikan

tidak langsung keruang bakar akan tetapi bahan bakar diinjeksikan melalui

intake manifold.

Busi Injector

Udara

InjectorUdara

Campuran bahan bakar dan Udara Campuran Udara

dan bahan bakar

PistonKnock Sensor

Indirect Injection

Direct Injection

Page 19

Page 20: EFI MOBI1L

Fuel Tank Air Filter

Intake

Exhaust ManifoldInjector

Throttle Valve

EGR

Lamda Sensor

Catalisator

2. Menurut Ritme Penyemprotan Bahan Bakar

a. Model Simultan

Yang dimaksud ritme penyemprotan model simultan adalah bahwa bahan

bakar diinjeksikan kedalam ruang bakar secara terus menerus atau

dengan kata lain penyemprotan bahan bakar tidak meperhitungkan kondisi

kerja mesin dan penyemprotan itu terjadi serentak pada semua silinder

tiap 1 putaran poros engkol (360).

Syl. 1

Syl. 3

Syl. 4

Syl. 2

- 360 0 360 720 1080

Katup masuk terbuka PengapianPenyemprota

Page 20

Page 21: EFI MOBI1L

b. Model Grouping

Yang dimaksud ritme penyemprotan model grouping adalah bahwa

bahan bakar diinjeksikan kedalam ruang bakar secara terus menerus

sesuai dengan group silinder atau dengan kata lain penyemprotan

bahan bakar dengan meperhitungkan kondisi langkah kerja mesin dan

penyemprotan itu terjadi serentak pada semua silinder tiap 2 putaran

Poros engkol (720).

- 360 0 360 720 1080

Syl. 1

Syl. 3

Syl. 4

Syl. 2

Katup masuk terbuka Pengapian

Penyemprota

c. Model Squential

Yang dimaksud ritme penyemprotan model squential adalah bahwa

bahan bakar diinjeksikan kedalam ruang bakar secara terus menerus

sesuai dengan FO (Firing Order) atau dengan kata lain penyemprotan

bahan bakar meperhitungkan kondisi kerja mesin, dan penyemprotan

itu terjadi serentak pada semua silinder tiap 2 putaran Poros engkol

(720).

- 360 0 360 720 1080

Syl. 1

Syl. 3

Syl. 4

Syl. 2

Katup masuk terbuka Pengapian

Penyemprotan

Page 21

Page 22: EFI MOBI1L

3. Menurut Pelayanan Penyemprotan Bahan Bakar

Bahan bakar yang disemprotkan ke dalam intake manifold dibedakan menjadi

dua yakni: model single point injection dan multi point injection.

System Injeksi Bensin

Single Point Injection

SPI

Multi Point Injection

MPI

a. Model Single Point Injection (SPI)

Penyemprotan bahan bakar akan dilakukan oleh satu injector, dimana

injector ditempatkan pada intake manifold sebelum throttle valve. Bahan

bakar yang diinjeksikan akan dihisap masuk sesuai kerja mesin tiap

silinder. Dengan kata lain satu injector melayani semua silinder hal ini

tidak jauh dengan system bahan bakar konvensional.

Filter Udara Udara

Bahan Bakar Injector

Throttle ValveCampuran Udara danBahan Bakar

Intake Manifold

Udara

Bahan Bakar

Campuran Udara danBahan Bakar

Campuran bahan bakar dan udara yang berada di intake manifold akan

menunggu terbukanya katup masuk, sehingga kejadian tersebut akan

menyebabkan pengendapan disepanjang intake manifold hal ini yang

menjadi satu kerugian pada system injeksi single point.

Page 22

Page 23: EFI MOBI1L

Fuel Tanki

Air Filter

Injektor Corcoal

Air TempECU

Fuel Filter Stain Fuel Pump

Lamda Sensor

Cool Start

DLC

TPS

Air-Fuel Micture

Catalysato

Rotor

Engine Temp

Batterai Ignation SwitchRelay

Gb. Sirkuit System Injeksi Single Point

b. Model Multi Point Injection (MPI)

Titik penyemprotan bahan bakar berada pada tiap saluran masuk ke

dalam silinder sehingga efisiensi pemasukan bahan bakar tiap silinder

lebih baik.

Filter Udara

Throttle Valve

Udara

Delivery pipe

Injector

Bahan BakarCampuran Udara danBahan Bakar

Intake Manifold

Udara

Bahan Bakar

Campuran Udara danBahan Bakar

Page 23

Page 24: EFI MOBI1L

Gb. Sirkuit System Injeksi Multi Point

4. Menurut Konstruksi System Kontrol

Menurut konstruksi system ontrol yang digunakan EFI terbagi atas : injeksi

mekanis, injeksi mekanis elektronis, injeksi elektronis dan engine

management system.

Electronic Fuel Injection

InjeksiMekanis

Engine Management

System

Type; K

Injeksi MekanisElektronis

InjeksiElektronis Motronik

Type; KE Type; D, L, LH

Page 24

Page 25: EFI MOBI1L

Injeksi Mekanis

Pada system injeksi bahan bakar mekanis, bahan bakar yang diinjeksikan

terjadi secara mekanis artinya bahwa gerakan throttle valve akan

mengatur banyaknya udara yang dibutuhkan oleh mesin dan

menggerakan tuas ungkit dan tuas ungkit mendorong tuas pengukur

bahan bakar untuk menentukan jumlah bahan bakar yang akan

diinjeksikan.

Page 25

Page 26: EFI MOBI1L

Injector

ISC

Throttle valve

WTSCold Start

Distributor

Ignation

Electric pump

Fuel Accumulator

Fuel filter

Batteray

Fuel tank

Gb. System Injeksi Mekanis

Injeksi Mekanis Elektronis

System injeksi bahan bakar jenis mekanis elektronis dilengkapi dengan system pengatur electronik yang disebut dengan ECU (electronic control unit). System pengontrolan tersebut terbatas hanya pada saat injeksi sedangkan seberapa banyak bahan bakar harus diinjeksikan akan ditentukan oleh gerakan mekanik dari lengan pengatur campuran bahanbakar (mixture control unit).

Gb. System Injeksi Mekanis Elektronis

Injeksi Elektronis

Injeksi bahan bakar elektronik merupakan system penyuplaian kebutuhan

bahan bakar yang sedikit banyaknya dan waktu penyuplaiannya diatur

Page 26

Page 27: EFI MOBI1L

secara electronic oleh engine ECU. Engine ECU akan mengolah data-data

yang diinformasikan dari sensor-sensor, informasi tersebut akan dijadikan

pertimbangan untuk menentukan waktu dan jumlah bahan bakar yang

harus diinjeksikan.

Gb. System Injeksi Elektonis

Engine Management System

Yang dimaksud dengan engine management system adalah system

injeksi bahan bakar electronic seperti halnya pada system injeksi bahan

bakar electronic yang lain akan tetapi system pengapian diatur dalam

1unit dengan engine ECU atau dengan kata lain system pengapian tidak

terpisah dengan engine ECU.

Gb. System Injeksi Engine Management

Page 27

Page 28: EFI MOBI1L

TROUBLE SHOOTING

ELECTRIC FUEL INJECTION

PROBLEM :

1. Mesin tidak dapat distart :

Cek Komponen :

Immobilizer

Koneksi kelistrikan-mesin/batteray

Ignition system

Tekanan bensin/regulator tekanan bensin

Jumlah bahan bakar/kondisi filter bensin

Koneksi/pompa bahan bakar

Kebocoran/kondisi air intake-vacuum system

ECT/engine coolant temperatur sensor

CKP/Crankshaft position sensor

MAP/manifold absolute sensor

Injectors

CMP/camshaft position sensor

Konektor/kabel/relay ECM

ECM

2. Mesin susah hidup

Cek Komponen :

Koneksi kelistrikan-mesin/batteray

Jumlah bahan bakar/kondisi filter bensin

Tekanan bensin/regulator tekanan bensin

Kebocoran/kondisi air intake-vacuum system

Ignition system

ECT/engine coolant temperatur sensor

TPS/ throttle position sensor

Injectors

CMP/camshaft position sensor

CKP/Crankshaft position sensor

Konektor/kabel/relay ECM

Page 28

Page 29: EFI MOBI1L

ECM

Page 29

Page 30: EFI MOBI1L

3. Mesin hidup lalu mati

Cek Komponen :

Kebocoran- air intake/vacuum sistem

IAC – Idle Air control valve

Tekanan bensin/regulator tekanan bensin

Kebocoran/kerusakan/tersumbat- saluran bensin

TPS/ throttle position sensor

MAP/manifold absolute sensor

Jumlah bahan bakar/kondisi filter bensin

Konektor/kabel/relay ECM

ECM

4. Mesin dingin –susah idle

Cek Komponen :

Kebocoran- air intake/vacuum sistem

IAC – Idle Air control valve

Tekanan bensin/regulator tekanan bensin

Kebocoran/kerusakan/tersumbat- saluran bensin

ECT/engine coolant temperatur sensor

Injectors

MAP/manifold absolute sensor

Konektor/kabel/relay ECM

ECM

5. Putaran mesin tersendat-sendat

Cek Komponen :

Kebocoran- air intake/vacuum sistem

IAC – Idle Air control valve

Tekanan bensin/regulator tekanan bensin

Kebocoran/kerusakan/tersumbat- saluran bensin

Pompa bahan bakar/konektor

O2S/Oksigen sensor - HO2S/ Heated oksigen sensor

Injektor

MAP/manifold absolute sensor

TP/Throttle position sensor

Page 30

Page 31: EFI MOBI1L

Konektor/kabel/relay ECM

Page 31

Page 32: EFI MOBI1L

6. Putaran idle terlalu rendah

Cek Komponen :

IAC/idle air kontrol valve

TP/throttle position sensor

ECM

7. Putaran idle terlalu tinggi

Cek Komponen :

IAC/idle air kontrol valve

Throttle valve- tersangkut/ macet

TP/throttle position sensor

Injektor

8. Acceleration terlambat

Cek Komponen :

Bocor/tersumbat – air intake/vacuum sistem

Throttle valve- tersangkut/ macet

IAC/idle air kontrol valve

Tekanan bensin/regulator tekanan bensin

Injektor

Konektor/kabel/relay ECM

9. Backfiring (pengapian balik)

Cek Komponen :

Ignition sistem

Air intake/vakum sistem bocor

CO level

MAP/ Manfold absolute pressure

Tekanan bensin/regulator tekanan bensin

Injektor

Konektor/kabel/relay ECM

O2S/Oksigen sensor - HO2S/ Heated oksigen sensor

Page 32

Page 33: EFI MOBI1L

10. Misfire (Pengapian tidak tepat)

Cek Komponen :

Ignition sistem

Air intake/vakum sistem bocor

IAC/idle air kontrol valve

ECT/ engine Coolant Temperature sensor

Intake air temperature/IAT sensor

Tekanan bensin/regulator tekanan bensin

Injektor

O2S/Oksigen sensor - HO2S/ Heated oksigen sensor

11. CO level terlalu rendah

Cek Komponen :

Air intake/vakum sistem bocor

O2S/Oksigen sensor - HO2S/ Heated oksigen sensor

ECM

12. CO level terlalu tinggi

Cek Komponen :

O2S/Oksigen sensor - HO2S/ Heated oksigen sensor

IAT/ Intake air Temperature

ECT/Engine coolant temperature sensor

Tekanan bensin/regulator tekanan bensin

Injektor

ECM

13. Konsumsi bahan bakar terlalu berlebih

Cek Komponen :

Tekanan bensin/regulator tekanan bensin

Injektor

Throttle valve- tersangkut/ macet

Page 33

Page 34: EFI MOBI1L

DIAGOSTIC

ELECTRONIC FUEL INJECTION

Kendaraan yang diopersikan secara terus menerus dalam kehidupan transportasi

darat tidak terlepas dari kemungkinan adanya gangguan gangguan pada system

kerja yang terdapat dalam kendaraan dimana akan memperngaruhi performance

yang dihasilkan oleh mesin. Gangguan-gangguan tersebut bisa datang dari system

bahan bakar ataupun system yang lain. Gangguan –gangguan tersebut jelas harus

dicari sumber permasalahannya. Dalam pencarian masalah dibagi menjadi 2 yakni:

Pertama, dengan cara Trial End Error (mencoba dengan kesalahan) artinya dalam

mencari gangguan dengan cara coba-coba sehingga ditemukan sumber kerusakan

yang sebenarnya. Kedua, dengan cara Diagnostic baik induktif ataupun deduktif.

Artinya pencarian sumber kerusakan dengan cara induktif adalah dengan cara

model pencarian sumber kerusakan dari mudah ke hal yang lebih rumit. Sedangkan

cara deduktif adalah dengan cara model pencarian sumber kerusakan dari yang sulit

ke hal yang mudah.

Penggunaan metode Diagnostic dapat dilakukan dengan cara manual ataupun

dengan menggunakan alat ukur khusus. Pemeriksaan dengan secara manual

dilakukan dengan menggunakan kabel jamper. Hasil penjamperan akan

memunculkan sinyal kedipan lampu pada engine check lamp dengan dengan

demikian tinggal menghitung jumlah kedipan pada lampu.

Diagnostic dengan cara manual dilakukan dengan cara menghubungkan kabel

jamper pada 2 terminal tertentu yang terdapat pada kotak diagnostic sesuai dengan

merk kendaraan yang akan dilakukan pengecekan kerusakan.

A. Diagnostic Kendaraan Secara Manual:

1. Toyota OBD1 dan OBD2

Penjamperan untuk kendaraan yang menggukan type DLC OBD1 Maka

terminal yang dijamper adalah TE1 dengan E1. jumlah kedipan jika terjadi

throuble tinggal membaca tabel sebagai berikut :

Page 34

Page 35: EFI MOBI1L

By Wiewiet

Kabel jamper

TE1

E1

Kode

kedipan Alokasi Gangguan/Kerusakan

12 Crankshaft position(CKP) sensor signal, camshaft position(CMP) signal, engine

speed (RPM)sensor sgnal.

13 Engine speed sensor signal over 1500rpm,crankshaft position sensor (CKP),

14 Ignation signal 1

15 Ignation signal 2

21 Heated oxigen sensor (HO2S)

22 Engine coolant temperatur (ECT) sensor

24 Intake air temperature (IAT) sensor

25 Weak mixture

31 Manifold absolute pressure (MAP) sensor

33 Idle air control (IAC) valve

41 Throttle position sensor (TPS)

42 Vehicle speed sensor (VSS)

43 Starter signal

51 Closed throttle position (CTP) switch, AC, park, neutral position switch signal

52 Knock sensor signal

99 Immobilizer control system multifunction

Page 35

Page 36: EFI MOBI1L

By Wiewiet

Ka

be

l Jam

pe

r

2. Daihatsu

Ground

EFI T

Ground EFI T

Taruna dan Espass Xenia

Page 36

Page 37: EFI MOBI1L

By Wiewiet

Kode

kedipan Alokasi Gangguan/Kerusakan

13“ Rangkaian crankshaft postion sensor “A” malafungsi

14 Rangkaian camshaft position sensor “A”

18 Rangkaian knock sensor 1

29 Rangkaian A/F sensor range/performance malafungsi (bank 1 sensor 1)

31 Rangkaian manifold absolute pressure/barometric pressure

41 Rangkaian throttle /pedal posisi sensor /switch “A”

42 Rangkaian temperature system pendingin

44 System signal air conditioner evaporator temperature sensor

51 Malafungsi pada rangkaian switch stop A/C

52 Sensor kecepatan kendaraan “A”

53 Rangkaian signal starter

71 Rangkaian control udara idle

75Rangkaian VVT sensor/camshaft position sensor range/performance terdapat

problem (bank 1)

3. Honda

Kode

kedipan Alokasi Gangguan/Kerusakan

1 Primary oxygen sensor (HO2S) sensor 1

2 Rear heated oxygen sensor

3 Manifold absolute pressure sensor (MAP)

4 Crankshaft position sensor (CKP)

6 Engine coolant temperature (ECT) sensor

7 Throttle position sensor

8 Top dead centre position sensor (TDC)

9 No. 1 cylindre position sensor (CYP)

10 Intake air temperatue (IAT) sensor

12 Exhaust gas recirculation (EGR) system

13 Barometric pressure (BARI) sensor

14 Idle air control (IAC) valve

15 Ignation output signal

16 Fuel Injector

17 Vehicle speed sensor (VSS)

20 Electric load detector

30 A/T FI signal A

31 A/T FI signal B

41 Oxygen sensor heater

43 Fuel supply system

Page 37

Page 38: EFI MOBI1L

Ka

be

l Jam

pe

r

By Wiewiet

4. Suzuki

Terminal Diagnosa

Terminal Ground

Baleno dan APV

Kode

kedipan Alokasi Gangguan/Kerusakan

12 Normal

13 H2O sensor

14 ECT sensor

15 ECT sensor

21 TP sensor

22 TP sensor

23 IAT sensor

24 VSS

25 IAT sensor

31 MAP sensor

32 MAP sensor

42 CKP sensor

47 CMP sensor

61 Direct clutch solenoid

62 Direct clutch solenoid

63 2nd

brake solenoid

64 2nd

brake solenoid

72 Transmission range switch

ON ECM (Engine Control Modul)

Selesai

Page 38

Page 39: EFI MOBI1L

DAFTAR PUSTAKA

TAM Toyota Astra Motor Manual

Training Center PT. Astra Daihatsu Motor

Modul DIKLAT System Bahan Bakar Injeksi VEDC Malang

Honda Corporation Training Manual

Indo Mobil Training Manual Suzuki

Page 39

Page 40: EFI MOBI1L

Istilah-istilah :

CKP = ECM = Electronic Control Modul

ECU = Electronic Control Unit

PCB = Papan Circuit Board

NTC = Negatif Temperatur Coefesien

ISC = Idle Speed Control

Page 40

Page 41: EFI MOBI1L

Teori Dasar Sistem Operasi Elektronika Injeksi Bahan Bakar atau EFI (Electronic Fuel

Injection)

     Berikut ini  saya akan mencoba untuk memberikan penjelasan tahapan  dasar dari sistem EFI

(Electronik  Fuel Injection) untuk dapat bekerja secara normal.

1. Udara yang masuk dari intake manifold, dimana didalam intake manifold terdapat air

flow meter yang mengukur besaran dari udara masuk, disini udara akan  di mix

(dicampur) dengan bahan bakar yang

disemprotkan fuel injector.

2. Fuel injector diletakkan berjajar dekat pada katup intake (masuk) untuk mempercepat

masuk kedalam ruang bakar. Fuel injector bekerja dengan electrical solenoid (lilitan

kawat) yang operasinya dikontrol leawat ECU.

3. ECU memberikan denyutan (pulse) pada fuel injector seperti saklar on-Off, dimana

mematikan ground untuk mendapatkan denyutannya.

4. Ketika injector pada keadaan on (hidup), injector dalam keadaan open (terbuka),

semprotan bahan bakar yang teratomizasi disemrotkankan dibalik dari katup masuk.

5. Ketika bahan bakar disemrotkan pada intake manifold ini, bahan bakar dicampur dengan

udara yang masuk bergantung pada tekanan yang terbentuk selama bukaan throotle valve,

perbandingan yang ideal campuran ini adalah 14:7:1, sesuai dengan perbandingan

stokiometri.

6. ECU menentukan banyaknya injeksi bergantung pada  pengukuran udara masuk dan rpm

mesin.

7. Bergantung pada kondisi operasi mesin, maka semprotan bahan bakar bervariasi hal ini

dihitung oleh ECU lewat sensor sensor yang ada, antara lain temperatur mesin, rpm

Page 41

Page 42: EFI MOBI1L

mesin, sudut bukaan throttle, sensor oxygen pada gas buang, hal ini membuat ECU

menghitung besaran semprotan dari fuel injection.

       Bagaimana EFI bekerja :

       EFI bekerja dengan beberapa prinsip utama, system Electronic Fuel Injections dibagi

menjadi tiga

       macam sistem utama :  

       1. Sistem saluran bahan bakar.

       2. Sistem udara masuk

       3. Sistem kontrol Elektronik

Page 42

Page 43: EFI MOBI1L

       Berikut saya akan coba menjelaskan satu persatu mengenai bagian utama dalam EFI :

       1. Sistem saluran bahan bakar

Sistem saluran bahan bakar, terdiri dari tangki bahan bakar, pompa bahan bakar, pipa

saluran bahan bakar, pressure regulator , pipa (selang) balik (return pipe). Untuk

mobil/motor sekarang ini pompa bahan bakar biasanya berada di dalam tangki bensin

include dengan saringan bahan, bakar dan tentu saja tidak membutuhkan selang balik

bahan bakar. tapi tentunya membutuhkan selang bahan bakar yang terbuat dari logam

untuk menuju ke injektor, guna menjaga tekanan bahan bakar.

Bahan bakar menuju ke injektor ditekan menggunakan pompa bahan bakar. Pompa bahan

bakar diletakkan dekat dengan tangki bahan bakar, sedangkan kontoran-kotoran yang ada

pada bahan bakar disaring dengan menggunakan filter yang sangat presisi, hal ini

dimaksudkan agar tidak menyumbat injektor.

Tekanan bahan bakar, diusahakan selalu konstan, untuk melakukan ini digunakan alat

pressure regulator, jika tekanan berlebih akan berbalik menuju tangki lagi lewat selang

balik.

Page 43

Page 44: EFI MOBI1L

 

     2. Sistem Udara Masuk

1. Sistem udara masuk terdiri dari saringan udara, pengukur aliran udara, katup throttle,

chamber udara masuk, intake manifold runner, dan katup masuk.

2. Ketika katup throttle dibuka, udara mengalir melalui saringan udara, udara masuk

tergantung dari besarnya bukaan masuk throtlle, semakin besar bukaan, aliran udara

semakin besar.

Page 44

Page 45: EFI MOBI1L

3.

4. Pada mesin toyota mempunyai dua metode untuk menghitung volume udara masuk, yaitu

L (Line) type EFI dimana tipe ini akan menghitung langsung volume udara masuk, kedua

D (Direct) EFI dimana penghitungannya menggunakan tekanan di intake manifold.

Page 45

Page 46: EFI MOBI1L

                              

      3. Sistem kontrol elektronik

Sistem kontrol elektronik terdiri dari beberapa sistem kontrol, yaitu ECU (electronic

control unit), Injector dan pengkabelan yang terkait.

Fungsi dari ECU sendiri untuk menentukan berapa jumlah bahan bakar yang akan

disemprotkan mengacu dari penghitungan sensor-sensor yang berada pada mesin.

ECU menghidupkan setiap injektor bergantung pada pulsa yang dikirim dari sensor

crankshaft.

Page 46

Page 47: EFI MOBI1L

                             

Dasar dari Toyota Computer Control System (TCCS).

Pengenalan Toyota Computer Control System, Sistem EFI dirancang untuk penggunaan yang

simple sehingga mekanik dengan mudah untuk memperbaiki kerusakan dari sistem EFI. Sistem

EFI merupakan satu kesatuan yang terintegrasi dari signal-signal sensor yang kemudian

dikalkulasi oleh komputer yang tertanam dalam kotak EFI, yang kemudian memerintahkan

injektor untuk seberapa besar kabut (atomizasi) dari ,bahan bakar menuju ke ruang bakar.

Dari dasar diatas kemudian dikembangkan sistem TCCS, meskipun sama dengan konvensional

EFI dalam penyaluran bahan bakar memberikan tambahan kontrol untuk sudut pengapian.

Tambahan lain dalam TCCS juga mengatur idle speed, EGR (Exhaust Gas Recirculating),

Vaccum Switcing Valve bergantung pada aplikasinya.

Page 47

Page 49: EFI MOBI1L

Penjelasan : 

Igniton Spark management (ESA)

EFI/TCCS system mengatur sudut maju pengapian dengan cara memonitor kondisi operasi dari

mesin  mobil, menghitung titik pengapian optimum untuk memercikkan busi pada kondisi yang

tepat.

 Iddle Speed Control (ISA)

 Sistem EFI mengatur Iddle Speed dengan tipe berbeda dari perangkat dikontrol ECU dari hasil

monitor kondisi mesin ECU memberikan signal untuk menentukan kondisi seberapa cepat iddle

speed dilakukan.

Exhaust Gas Recirculating

Sistem ini mengntrol kadar NOx dengan mensirkulasikan gas buang ke dalam ruang bakar

melalui intake manifold. Sistem EGR terdiri dari EGR valve dan pipa gas buang. EGR valve

dikontrol oleh ECU berdasarkan signal dari CMP sensor, ECT sensor, MAP sensor dan VSS.

EGR terdiri dari stepper motor, rod, valve dll. Ketika stepper motor EGR menerima sinyal dari

ECU, stepper motor akan berputar arah membuka bedasarkan jumlah langkah dan mendorong

rod keluar dari worm stepper motor. EGR valve akan terdorong oleh rod hingga membuka sesuai

jumlah sinyal. langkah buka ECU untuk melepaskan gas buang dari EXhaust manifold ke INtake

manifold

Page 49