efek pemberian ekstrak kecambah kacang ...digilib.unila.ac.id/57418/3/skripsi tanpa bab...

53
EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG HIJAU(Vigna radiata L.) PADA MEDIUM HYPONEX TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN KRISAN (Chrysanthemum morifolium Ramat.) KULTIVAR SUCIYONO SECARA IN VITRO (Skripsi) Oleh Resti Safitri FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 05-Jul-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG

HIJAU(Vigna radiata L.) PADA MEDIUM HYPONEX

TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN KRISAN

(Chrysanthemum morifolium Ramat.) KULTIVAR SUCIYONO

SECARA IN VITRO

(Skripsi)

Oleh

Resti Safitri

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

ABSTRAK

EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG

HIJAU (Vigna radiata L.) PADA MEDIUM HYPONEX

TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN KRISAN

(Chrysanthemum morifolium Ramat.)

KULTIVAR SUCIYONO SECARA IN VITRO

Oleh

Resti Safitri

Krisan (Chrysanthemum morifolium Ramat.) adalah salah satu tanaman hias yang

sangat populer di Indonesia dan bernilai ekonomis yang tinggi. Tanaman ini dikenal

memiliki bentuk bunga dan warna yang sangat beragam dan beraroma wangi.

Semakin tinggi permintaan masyarakat terhadap tanaman krisan tidak dibarengi

dengan budidaya yang baik, sehingga hasil budidaya tanaman krisan tidak maksimal.

Usaha untuk meningkatkan hasil dalam budidaya tanaman krisan dilakukan dengan

berbagai cara antara lain melalui kultur jaringan. Medium merupakan salah satu hal

yang perlu diperhatikan dalam kultur jaringan, medium Hyponex merupakan medium

alternatif yang lebih murah dan mengandung hara makro dan mikro. Pemilihan

Page 3: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

medium dengan komposisi Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) yang tepat akan

menghasilkan planlet yang tumbuh sempurna dan lengkap.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penambahan konsentrasi ekstrak kecambah

kacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk

pertumbuhan eksplan krisan (Chrysanthemum morifolium Ramat.) kultivar Suciyono

secara in vitro. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan

faktor tunggal, yaitu ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) dengan 5

taraf konsentrasi sebagai perlakuan : 0 % v/v, 2 % v/v, 4 % v/v, 6 % v/v, dan 8 % v/v.

Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali, sehingga dihasilkan 25 satuan percobaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kecambah kacang hijau pada

medium Hyponex tidak berpengaruh terhadap tinggi planlet, jumlah daun, panjang

akar, klorofil a, b, dan total daun planlet krisan. Persentase planlet hidup pada

penelitian ini menunjukkan hasil 100% hidup.

Kata Kunci : Ekstrak Kecambah Kacang Hijau, Hyponex, In Vitro, Krisan.

Page 4: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG

HIJAU(Vigna radiata L.) PADA MEDIUM HYPONEX

TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN KRISAN

(Chrysanthemum morifolium Ramat.) KULTIVAR SUCIYONO

SECARA IN VITRO

Oleh

Resti Safitri

(Skripsi)

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

SARJANA SAINS

Pada

Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan
Page 6: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan
Page 7: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan
Page 8: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, Provinsi Lampung

pada tanggal 9 Maret 1997, sebagai anak kedua dari dua

bersaudara, dari Bapak Purwanto, S.Pd. dan Ibu Titi Yuliani.

Penulis mulai menempuh pendidikan pertama di Sekolah

Dasar di SD N 2 Marga Agung pada tahun 2003-2009. Kemudian, melanjutkan

pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP N 20 Bandar Lampung pada tahun

2009-2012. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan tingkat Sekolah Menengah

Atas di SMA N 12 Bandar Lampung dan menyelesaikannya pada tahun 2015.

Pada tahun 2015, penulis diterima sebagai mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Selama menempuh

pendidikan sarjana penulis pernah menjadi Anggota Bidang Usaha Dan Pendanaan

(Himbio) FMIPA Unila. Selanjutnya penulis juga pernah menjadi asisten praktikum

mata kuliah Kultur Jaringan.

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata pada bulan Juli - Agustus 2018 di Tiyuh

Tri Tunggal Jaya Kecamatan Gunung Agung, Tulang Bawang Barat. Pada bulan

Page 9: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

Januari – Februari 2018, penulis melaksanakan Kerja Praktik di Laboratorium

Konservasi Balai Penelitian Tanaman Hias (BALITHI) di Ciherang Jawa Barat

dengan judul “Pengaruh Perbedaan Komposisi Hyponex Sebagai Media Pada

Perbanyakan Tanaman Krisan (Chrysanthemum Sp.) Var. Padma Buana Secara

In Vitro Di Balai Penelitian Tanaman Hias. Penulis melaksanakan penelitian pada

bulan November - Desember 2018 di Ruang in vitro, Laboratorium Botani, Jurusan

Biologi, FMIPA, Universitas Lampung.

Page 10: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

PERSEMBAHAN

Segala Puji dan Syukur atas kehadirat Allah SWT,

karna berkat rizki, nikmat dan karunia-Nya yang selalu diberikan

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Karya ini ku persembahkan kepada orang-orang yang ku sayangi :

Bapak (Purwanto) dan Ibu (Titi Yuliani) yang senantiasa

selalu menyebut namaku dalam do`a nya, selalu memberikan kasih

sayang,

motivasi serta dukungan moril dan materilnya yang tiada henti-hentinya,

Semoga Allah selalu melindungi Bapak dan Ibu.

Terimakasih kakakku (Heri Nugroho) yang selalu melindungiku,

Menjagaku dikala sakit, juga selalu menjadi teladan

untuk membentuk pribadi yang lebih baik.

Terimakasih ku persembahkan untuk bapak/ibu guru dan dosen

yang telah memberikan ilmu serta bimbangannya kepadaku

Almamaterku Tercinta

Page 11: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

MOTTO

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila

engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk

urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.”

(QS. Al-Insyirah, 6-8).

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya.”

(QS. Al-Baqarah, 286).

Memulai dengan penuh keyakinan.

Menjalakan dengan penuh keikhlasan.

Menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan.

~

Page 12: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

SANWACANA

Assalamualaikum. wr. wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam,

yang telah memberikan rahmat, nikmat, kesehatan dan kelancaran hingga penulis

dapat menyelesaikan Studi strata satu diperguruan tinggi Universitas Lampung.

Shalawat beriring salam penulis panjatkan kepada kekasih Allah SWT, Baginda

Rasullulloh Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke

zaman yang terang dengan keislamannya hingga saat ini.

Skripsi yang berjudul “Efek Pemberian Ekstrak Kecambah Kacang Hijau (Vigna

radiata L.) pada Medium Hyponex Terhadap Pertumbuhan Eksplan Krisan

(Chrysanthemum morifolium Ramat) Kultivar Suciyono Secara In Vitro”. Ini

dapat diselesaikan dengan baik atas bantuan, partisipasi dan dukungan, serta do’a dari

berbagai pihak. Sebagai rasa syukur penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Dr. Endang Nurcahyani, M.Si. selaku Pembimbing Utama yang telah

membimbing penulis dengan penuh kesabaran, selalu memberikan arahan,

bantuan serta motivasi kepada penulis selama pelaksanaan penelitian hingga

selesainya skripsi ini.

Page 13: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

2. Ibu Dra. Yulianty, M.Si. selaku pembimbing kedua atas arahan, saran, bantuan

dan semangat kepada penulis selama pelaksanaan penelitian hingga terselesainya

skripsi ini.

3. Ibu Dr. Sri Wahyuningsih, M.Si. selaku Pembahas atas segala bimbingan, saran,

serta tuntunan kepada penulis hingga terselesainya skripsi ini.

4. Bapak Drs. Tugiyono, Ph.D. selaku Pembimbing Akademik atas segala

perhatian, bimbingan dan motivasinya kepada penulis selama menempuh

pendidikan di Jurusan Biologi.

5. Kepala Laboratorium Botani, Jurusan Biologi FMIPA Unila beserta seluruh staf

teknisi yang telah memberikan izin, fasilitas, dan bantuannya selama penulis

melakukan penelitian.

6. Ketua Jurusan Biologi FMIPA, Dekan FMIPA, dan Rektor Universitas Lampung

atas izin dan kesempatan yang diberikan sehingga penulis dapat menempuh studi

di Universitas Lampung.

7. Kedua orangtuaku Bapak Purwanto, S.Pd. dan Ibu Titi Yuliani, terimakasih telah

membesarkan, menyayangiku dan selalu mendoakan keberhasilanku.

8. Kakakku Heri Nugroho dan Mba Dwita Mulyana Putri serta keponakan kecil

tante yang cantik Syifani Aulia Nugroho, terimakasih untuk dukungan yang tak

henti-hentinya dan kasih sayangnya.

Page 14: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

9. Teman SMA ku (Eski Dostlar) Dila Martanti, Firda Indriyuni Sinaga, dan Lidya

Febiantri Hasanah. Terimakasi telah memberikan canda tawa, dukungan, dan

motivasi saat penulisan skripsi ini.

10. Kekasih Bintang Dwi Prabowo yang ku cintai. Terimakasih untuk pengertiannya,

motivasinya, canda tawanya dan waktunya yang diberikan untuk menemani saat

penulis menyelesaikan skripsi ini.

12. Rekan seperjuangan penelitian kultur jaringan. Trisna Ramadhanty, Marizha

Putri B, Gita P, Azizah, Moza, Lili Mahmuda, Selina, Sazilly, Nurul Aniqotun,

Harum, Dwi, Endang. Terimakasih untuk semua kerjasama, kebersamaan,

semangat dan saran selama menjalani penelitian.

13. Rekan ku semasa dibangku perkuliahan Resti A, Ola, Shasa, Bela, Sun, Ricka,

Amel dan Retno terimakasih atas kebersamaan selama perkuliahan hingga akhir.

14. Rekan Sepertemanan Renaldi, Agam, Kiwil, Alpin, Ableh (Teknik Geofisika),

Panjul (Teknik Geodesi), Embah Heri (Teknik Mesin), Cimeng (Kehutanan),

Atuna, Unia, Mba Vi (Teknik Arsitektur) dan masih banyak lagi yang tidak bisa

dituliskan satu persatu. terimakasi untuk canda tawa yang selalu diciptakan.

15. Teman seperjuangan angkatan Biologi 2015 yang tidak dapat disebutkan satu per

satu, terimakasih atas kebersamaan, dukungan serta doanya selama ini.

16. Almamater Tercinta.

Page 15: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan

kesalahan dalam penulisan ini, namun besar harapan semoga hasil tulisan ini dapat

bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung,

Penulis,

Resti Safitri

Page 16: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DEPAN ............................................................................ i

ABSTRAK ....................................................................................... ii

HALAMAN JUDUL DALAM ....................................................... iv

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................... v

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................... vi

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................ vii

RIWAYAT HIDUP .......................................................................... viii

PERSEMBAHAN ............................................................................ x

MOTTO ........................................................................................... xi

SANWACANA ................................................................................. xii

DAFTAR ISI .................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL ........................................................................... xix

DAFTAR GAMBAR ....................................................................... xxi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................... 1

B. Tujuan Penelitian ................................................................. 4

C. Manfaat penelitian................................................................ 4

D. Kerangka Pemikira .............................................................. 5

Page 17: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

E. Hipotesis ............................................................................... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Krisan ................................................................... 7

B. Kultur Jaringan .................................................................... 9

C. Ekstrak Kecambah Kacang Hijau ........................................ 11

D. Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)................................................ 13

E. Klorofi .................................................................................. 15

III. METODE KERJA

A. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................. 17

B. Alat dan Bahan Penelitian .................................................... 17

C. Rancangan Percobaan .......................................................... 18

D. Bagan Alir Penelitian .......................................................... 19

E. Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 21

1. Proses Perkecambahan ..................................................... 21

2. Sterilisasi.......................................................................... 21

3. Pembuatan Larutan Stok Ekstrak Kecambah Kacang

Hijau ................................................................................ 22

4. Pembuatan Medium ......................................................... 23

5. Penanaman Eksplan Krisan ke Medium Tanam .............. 24

6. Pengamatan ...................................................................... 24

7. Analisis Data .................................................................... 26

Page 18: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

IV. HASIL DAN PEMBHASAN

A. Persentase Planlet Hidup ..................................................... 27

B. Tinggi Planlet ....................................................................... 30

C. Jumlah Daun ........................................................................ 34

D. Panjang Akar........................................................................ 38

E. Analisis Kandungan Klorofil ............................................... 40

1. Klorofil a .......................................................................... 40

2. Klorofil b ......................................................................... 42

3. Klorofil total .................................................................... 43

V. KESIMPULAN

A. Kesimpulan .......................................................................... 46

B. Saran..................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 19: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Tata letak satuan percobaan efek pemberian ekstrak

kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) pada medium

Hyponex terhadap pertumbuhan eksplan krisan

(Chrysanthemum morifolium Ramat.) kultivar

Suciyono secara in vitro ......................................................... 17

Tabel 2. Pengenceran ekstrak kecambah kacang hijau ........................ 21

Tabel 3. Persentase jumlah planlet Krisan (Chrysanthemum

morifolium Ramat.) kultivar Suciono yang hidup dari

perlakuan penambahan ekstrak kecambah kacang hijau

(Vigna radiata L.) kedalam medium Hyponex dengan

berbagai konsentrasi selama 30 hari...................................... 28

Tabel 4. Rata-rata tinggi tanaman pada planlet Krisan

(Chrysanthemum morifolium Ramat.) kultivar Suciono

dengan pemberian ekstrak kecambah kacang hijau

(Vigna radiata L.) ke dalam medium Hyponex dengan

berbagai konsentrasi selama 30 hari.................................... 31

Tabel 5. Rata-rata jumlah daun yang terbentuk pada planlet Krisan

(Chrysanthemum morifolium Ramat.) kultivar Suciono

dengan pemberian ekstrak kecambah kacang hijau

(Vigna radiata L.) ke dalam medium Hyponex dengan

berbagai konsentrasi selama 30 hari.................................... 35

Tabel 6. Rata-rata panjang akar pada planlet Krisan

(Chrysanthemum morifolium Ramat.) kultivar Suciono

dengan pemberian ekstrak kecambah kacang hijau

(Vigna radiata L.) ke dalam medium Hyponex dengan

berbagai konsentrasi selama 30 hari.................................... 39

Page 20: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

Tabel 7. Kandungan Klorofi a daun planlet Krisan

(Chrysanthemum morifolium Ramat.) kultivar Suciono

secara In Vitro setelah 30 hari............................................. 41

Tabel 8. Kandungan Klorofil b daun planlet Krisan

(Chrysanthemum morifolium Ramat.) kultivar Suciono

secara In Vitro setelah 30 hari............................................. 42

Tabel 9. Kandungan Klorofil total daun planlet Krisan

(Chrysanthemum morifolium Ramat.) kultivar Suciono

secara In Vitro setelah 30 hari............................................. 43

Tabel 10. Jumlah Planlet Hidup (Chrysanthemum morifolium

Ramat.)............................................................................... 52

Tabel 11. Analisis Data Tinggi Planlet Krisan (Chrysanthemum

morifolium Ramat.) Kultivar Suciyono.............................. 53

Tabel 12. Analisis Data Jumlah Daun Planlet Krisan

(Chrysanthemum morifolium Ramat.)

kultivar Suciyono.............................................................. 55

Tabel 13. Analisis Data Panjang Akar Planlet Krisan

(Chrysanthemum morifolium Ramat.)

kultivar Suciyono.............................................................. 57

Tabel 14. Analisis Kandungan Klorofil a Planlet Krisan

(Chrysanthemum morifolium Ramat.)

kultivar Suciyono.............................................................. 59

Tabel 15. Analisis Kandungan Klorofil b Planlet Krisan

(Chrysanthemum morifolium Ramat.)

kultivar Suciyono.............................................................. 61

Tabel 16. Analisis Kandungan Klorofil total Planlet Krisan

(Chrysanthemum morifolium Ramat.)

kultivar Suciyono.............................................................. 63

Page 21: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Krisan (Chrysanthemum morifolium Ramat.) kultivar

Suciyono ........................................................................... 8

Gambar 2. Bagan Alir Penelitian ....................................................... 19

Gambar 3. Pertumbuhan planlet Krisan (Chrysanthemum

morifolium Ramat.) kultivar Suciyono pada medium

hyponex dengan penambahan ekstrak kecambah

kacang hijau (Vigna radiata L.) ..................................... 29

Gambar 4. Grafik laju pertumbuhan tinggi tanaman planlet Krisan

(Chrysanthemum morifolium Ramat.) kultivar Suciyono

dengan perlakuan ekstrak kecambah kacang hijau

(Vigna radiata L.) selama 30 hari pengamatan ............... 33

Gambar 5. Grafik laju pertumbuhan jumlah daun planlet Krisan

(Chrysanthemum morifolium Ramat.) kultivar Suciyono

dengan perlakuan ekstrak kecambah kacang hijau

(Vigna radiata L.) selama 30 hari pengamatan ............... 37

Gambar 6. Grafik perbandingan tinggi tanaman planlet Krisan

(Chrysanthemum morifolium Ramat.)............................. 54

Gambar 7. Grafik perbandingan jumlah daun planlet Krisan

(Chrysanthemum morifolium Ramat.)............................. 56

Gambar 8. Grafik perbandingan panjang akar planlet Krisan

(Chrysanthemum morifolium Ramat.)............................. 58

Gambar 9. Grafik kandungan klorofil a daun planlet Krisan

(Chrysanthemum morifolium Ramat.)............................. 60

Page 22: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

Gambar 10. Grafik kandungan klorofil b daun planlet Krisan

(Chrysanthemum morifolium Ramat.)............................. 62

Gambar 11. Grafik kandungan klorofil total daun planlet Krisan

(Chrysanthemum morifolium Ramat.) ............................ 64

Gambar 12. Planlet Krisan (Chrysanthemum morifolium Ramat.)..... 65

Gambar 13. Pembuatan larutan stok ekstrak kecambah kacang

Hijau............................................................................... 65

Gambar 14. Larutan stok ekstrak kecambah kacang hijau ............... 66

Gambar 15. Penimbangan bahan-bahan medium Hyponex

Perlakuan........................................................................ 66

Gambar 16. Pembuatan medium Hyponex perlakuan...................... 67

Gambar 17. Penanaman planlet krisan (Chrysanthemum

morifolium Ramat.) pada medium perlakuan ................ 67

Gambar 18. Planlet krisan (Chrysanthemum morifolium

Ramat.) pada medium perlakuan.................................... 68

Gambar 19. Planlet krisan (Chrysanthemum morifolium

Ramat.) pada medium perlakuan setelah 30 hari............ 68

Gambar 20. Ekstrak daun planlet krisan (Chrysanthemum

morifolium Ramat.) untuk uji klorofil............................. 69

Page 23: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu komoditi pertanian yang dapat meningkatkan pendapatan petani

adalah bunga potong. Bunga potong memiliki beberapa jenis antara lain:

gladiol, hebras, aster, anyelir, mawar dan krisan. Semua jenis bunga potong

tersebut bernilai ekonomis tinggi bagi petani bunga potong (Pangemanan dkk.,

2011).

Krisan (Chrysanthemum sp.) merupakan salah satu tanaman hias terpopuler di

Indonesia. Selain untuk tanaman hias dapat juga dimanfaatkan untuk bahan

baku obat. Bunga potong krisan ini termasuk ke dalam komoditas penting

dalam bisnis tanaman hias. Untuk itu pengembangan krisan perlu terus

diupayakan untuk pemenuhan selera pasar. Maka dapat dilakukan metode

perbanyakan tanaman hias krisan secara in vitro (Rivai dan Hendra, 2015).

Bunga krisan mempunyai keunggulan yang lebih dibanding bunga potong

yang lain dikarenakan bunga krisan tahan akan debu vulkanik gunung berapi,

dan tidak mudah layu (Pangemanan dkk., 2011).

Page 24: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

2

Teknik kultur jaringan adalah upaya perbanyakan tanaman dengan

menggunakan bahan tanam mikro dalam media buatan dengan kondisi bebas

dari mikroorganisme. Dalam teknik kultur jaringan ada dua golongan zat

pengatur tumbuh (ZPT) yang sangat penting, yaitu auksin dan sitokinin.

Auksin digunakan secara luas dalam teknik kultur jaringan ini yaitu untuk

merangsang pertumbuhan kalus dan organ. Sedangkan sitokinin berperan

penting dalam merangsang pembelahan sel (Hatta dkk., 2008).

Medium tanam merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam kultur

jaringan tumbuhan. Ada hal yang perlu diperhatikan pada komposisi media

yaitu kombinasi dan konsentrasi dari zat pengatur tumbuh (ZPT) yang akan

digunakan. Terdapat dua kelompok zat pengatur tumbuh (ZPT) yang sering

digunakan dalam kultur jaringan, yaitu auksin seperti NAA dan IBA, serta

sitokinin seperti BAP (Gunawan, 1988).

Menurut Shintiavira dkk.,(2012), hyponex merupakan pupuk majemuk dengan

kandungan hara makro-mikro yang lengkap. Pupuk tersebut mengandung N, P,

K, S, Mg, Fe, Zn, Ca, Co, Mn, Mo, B, dan Cu, yang hampir sama dengan

komponen hara makro-mikro medium MS. Medium hyponex (3 g/l 6,5 N-2,6

P-15,8 K) meningkatkan bobot segar kecambah Phalaenopsis (Cardenas and

Wang, 1998). Medium hyponex (1 g/l 6,5 N-4,5 P-19 K + 20 N-20 P-20 K)

meningkatkan jumlah plb atau planlet Phalaenopsis Silky Moon (Thepsithar

dkk., 2009).

Page 25: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

3

Pemanfaatan ekstrak kecambah kacang hijau sebagai zat pengatur tumbuh

(ZPT) alami pernah dilakukan pada penelitian-penelitian sebelumnya. Menurut

hasil penelitian Ilham Latunra dkk.,(2016) , dapat disimpulkan bahwa ekstrak

kecambah kacang hijau dapat menjadi salah satu alternatif pengganti zat

pengatur tumbuh sintetik. Ekstrak kecambah kacang hijau dengan konsentrasi

8 ppm adalah konsentrasi optimal untuk pertumbuhan dan perbanyakan

propagul pisang barangan (Musa acuminata Colla) secara in vitro. Berdasarkan

penelitian lain ekstrak kecambah kacang hijau memiliki kandungan hormon

IAA 3,74%, IBA 1,88%, Kinetin 4,42%, Zeatin 4,09%, GA 1 1,50%, GA 3

2,33%, GA 4 1,71%, GA 12 1,39%, GA 13 1,12%, GA 17 1,17%, GA 19

1,16%, dan GA 28 1,17% (Sunandar dkk., 2017).

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa ekstrak kecambah kacang

hijau dapat menggantikan peran ZPT sintetik yang berfungsi bagi pertumbuhan

eksplant krisan, dan harga lebih ekonomis dibanding dengan MS dan ZPT

sintetik. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai efek pemberian

ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) pada medium hyponex

terhadap pertumbuhan eksplan krisan (Chrysanthemum morifolium Ramat.)

kultivar suciyono secara in vitro.

Page 26: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

4

B. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui :

1. Efek penambahan ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) pada

media Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan eksplan krisan

(Chrysanthemum morifolium Ramat.) kultivar Suciyono secara in vitro.

2. Kandungan klorofil a, b dan total yang optimum pada planlet krisan

(Chrysanthemum morifolium Ramat.) kultivar Suciyono secara in vitro

setelah penambahan ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.)

pada media Hyponex dengan berbagai konsentrasi.

C. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi mengenai

penggunaan ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) yang optimal

dalam pertumbuhan eksplan krisan (Chrysanthemum morifolium Ramat.)

kultivar Suciyono pada medium Hyponex, dengan demikian dapat membantu

masyarakat dalam budidaya krisan melalui kultur jaringan tumbuhan dengan

medium ekonomis bernilai jual tinggi.

Page 27: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

5

D. Kerangka Pemikiran

Krisan adalah salah satu tanaman hias yang bernilai ekonomis tinggi, dan

diminati oleh berbagai kalangan masyarakat, karena memiliki keindahan

bentuk, wangi dan beragam warna bunganya. Produksi bunga yang terus

meningkat karena permintaan masyarakat yang tinggi, dapat diatasi dengan

cara perbanyakan yang efektif melalui teknik kultur jaringan. Perbanyakan

tanaman krisan yang dilakukan dengan cara kultur jaringan diharapkan dapat

menghasilkan bibit krisan yang seragam serta waktu yang relatif lebih singkat

dibanding dengan perbanyakan secara konvensional.

Dalam teknik kultur jaringan pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) perlu

diperhatikan. Zat pengatur tumbuh (ZPT) sangat berpengaruh untuk

pertumbuhan suatu eksplan. Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) auksin digunakan

secara luas dalam teknik kultur jaringan ini yaitu untuk merangsang

pertumbuhan kalus, suspensi sel dan organ. Sitokinin berperan penting dalam

merangsang pembelahan sel. Giberelin berperan untuk pembentukan kalus.

Ekstrak kecambah kacang hijau dapat menjadi salah satu alternatif pengganti

zat pengatur tumbuh sintetik.

Page 28: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

6

E. Hipotesis

Hipotesis penelitian adalah sebagai berikut.

1. Terdapat konsentrasi ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.)

pada media Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan eksplan krisan

(Chrysanthemum morifolium Ramat.) kultivar Suciyono secara in vitro.

2. Terdapat kandungan klorofil a, b dan total yang optimum pada planlet

krisan (Chrysanthemum morifolium Ramat.) kultivar Suciyono secara in

vitro setelah penambahan ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata

L.).

Page 29: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Krisan

Klasifikasi tanaman hias krisan menurut Sistem klasifikasi Cronquist (1981)

adalah sebagai berikut.

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Bangsa : Asterales

Suku : Asteraceae

Marga : Chrysanthemum

Jenis : Chrysanthemum morifolium Ramat.

Deskripsi krisan Chrysanthemum morifolium Ramat. kultivar Suciyono

menurut Berita Resmi PVT (Pendaftaran Varietas Tanaman) (2014), sebagai

berikut.

Tinggi tanaman ini mencapai 110 – 120 cm, dengan bentuk penampang

batang bulat berwarna hijau berdiameter antara 0,8 – 1,0 cm, panjang ruas

Page 30: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

8

3,0 – 3,5. Bentuk daun bercangap menyirip dengan panjang 15 – 17 cm dan

luas 7 – 9 cm. Bentuk bunga dekoratif dengan tipe bunga standar warna bunga

pita putih. Jumlah kuntum bunga per tangkai 1 kuntum, kuntum bunga

berdiameter 12 -14 cm, umur mulai berbunga 58 – 63 hari. Sistem perakaran

bunga krisan ini adalah serabut. Wilayah adaptasi bunga krisan kultivar

suciyono ini adalah 750 – 1200 m dpl. Morfologi tanaman krisan disajikan

pada Gambar 1.

Gambar 1. Morfologi Tanaman Krisan Chrysanthemum morifolium Ramat.

kultivar Suciyono, (Diambil di Berita Resmi PVT (Pendaftaran Varietas

Tanaman), 2014).

Krisan (Chrysanthemum morifolium Ramat.) adalah salah satu tanaman hias

yang sangat populer di Indonesia. Bunga krisan ini dibudidayakan oleh petani

kecil sampai pengusaha besar pada lahan dengan ketinggian 600-1.200 m dpl.

Petani kecil membudidayakan tanaman krisan dengan menerapkan teknologi

Page 31: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

9

sederhana, sedangkan pengusaha besar menggunakan teknologi modern

berbasis agribisnis. Pengembangan krisan juga dapat berdampak positif

terhadap perekonomian di daerah pedesaan, khususnya terhadap peningkatan

pendapatan petani dan masyarakat yang terlibat dalam pengembangannya

(Muhit, 2007).

B. Kultur Jaringan

Perbanyakan tanaman secara in vitro (kultur jaringan tanaman) adalah sebuah

kegiatan menjaga dan menumbuhkan jaringan (kalus, sel, protoplas) dan

organ tanaman (daun, tunas pucuk/lateral, batang, akar dan embrio) pada

kondisi aseptik (Hartmann dkk., 1997; George dkk., 2007). Teknik ini

digunakan untuk berbagai tujuan, yaitu: memperbanyak tanaman,

memodifikasi genotype tanaman, memproduksi biomasa dan metabolit

sekunder, mempelajari patologi tanaman, konservasi plasma nutfah dan

penelitian-penelitian ilmiah lainnya. Teknik ini juga telah diaplikasikan pada

berbagai jenis tanaman, baik tanaman semusim maupun menahun, tanaman

herbaceous maupun berkayu. Aplikasi perbanyakan tanaman secara in vitro

ini memiliki kelebihan dan kelemahan (Suryowinoto, 1996; Hartmann dkk.,

1997; George dkk., 2007).

Page 32: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

10

Teknik perbanyakan dengan kultur jaringan menurut Santoso dan Nursandi

(2002), mempunyai beberapa keunggulan dan kekurangan dibanding dengan

cara-cara tradisional, antara lain:

Kelebihan perbanyakan tanaman secara in vitro, diantaranya:

Menggunakan potongan-potongan kecil dari bagian tanaman (daun, tunas,

batang, akar, kalus, sel) untuk menghasilkan tanaman baru yang utuh.

Membutuhkan ruang yang kecil, energi dan tenaga yang lebih efisien untuk

menjaga, menumbuhkan dan meningkatkan jumlah tanaman. Menggunakan

metode khusus (kultur meristem), teknik ini dapat digunakan untuk

menghasilkan tanaman yang bebas dari virus. Memudahkan aplikasi pada

berbagai jenis tanaman yang memiliki pertumbuhan yang lambat dan sulit

diperbanyak secara vegetatif. Menyimpan tanaman hasil perbanyakan dalam

waktu yang lama, tetapi harus selalu dijaga nutrisinya dengan disubkultur

diganti menggunakan media baru.

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman,

seperti: nutrisi (media), konsentrasi zat pengatur pertumbuhan (ZPT), kadar

gula, cahaya, temperatur, kelembaban, dll. lebih mudah diatur.

Kelemahan perbanyakan tanaman secara in vitro, diantaranya:

Membutuhkan ketrampilan yang memadahi, peralatan, bahan dan biaya yang

mahal, serta sarana pendukung yang mencukupi. Membutuhkan metode yang

khusus dan optimum untuk menunjang keberhasilan aplikasinya pada tiap

Page 33: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

11

species dan tanaman. Menghasilkan tanaman dalam jumlah yang banyak dari

bagian kecil tanaman, pada kondisi tertentu dapat menghasilkan

penyimpangan karakter-karakter tanaman (undesirable characteristics) dan

kelainan genetik (genetic abberant).

Tanaman hasil kultur in vitro terbiasa tumbuh pada medium yang cukup

dengan sumber karbon, kelembaban yang tinggi dan memiliki kemampuan

fotosintesis yang rendah, maka untuk memindahkan tanaman dari kondisi in

vitro ke kondisi ex vitro diperlukan proses aklimatisasi dan adaptasi agar

tanaman tidak mudah mati akibat kehilangan air dan dapat tumbuh normal

pada kondisi ex vitro.

Eksplan yang digunakan dalam kultur jaringan harus bersifat meristematis

(embrio, zigotik muda dan dewasa, kotiledon, mata tunas, daun, epikotil,

hipokotil). Eksplan yang berasal dari embrio umumnya lebih mudah untuk

tumbuh dan berkembang, karena masih mempunyai cadangan makanan yang

tersimpan di bagian endosperm. Sedangkan untuk tujuan pemuliaan untuk

mendapatkan tanman yang identik, sebaiknya menggunakan bagian mata

tunas dari pohon dewasa yang sudah terpilih (Herawan dan Hendrati, 1996)

Page 34: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

12

C. Ekstrak Kecambah Kacang Hijau

Klasifikasi tanaman kacang hijau menurut Sistem klasifikasi Cronquist (1981)

dan APG II (2003) adalah sebagai berikut.

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Bangsa : Fabales

Suku : Fabaceae

Marga : Vigna

Jenis : Vigna radiata L.

Ekstrak kecambah kacang hijau merupakan bahan yang potensial sebagai

sumber fitohormon auksin, dalam bentuk Indole Acetic Acid (IAA).

Kecambah kacang hijau sebagai sumber auksin eksogen terhadap berbagai

spesies tanaman, seperti padi, nilam, tomat dan lain-lain (Sujanaatmaja dan

Ukun, 2006).

Berdasarkan hasil penelitian Sunandar dkk (2017), ekstrak kecambah kacang

hijau memiliki kandungan fitohormon IAA 3,74%, IBA 1,88%, Kinetin

4,42%, Zeatin 4,09%, GA 1 1,50%, GA 3 2,33%, GA 4 1,71%, GA 12 1,39%,

GA 13 1,12%, GA 17 1,17%, GA 19 1,16%, dan GA 28 1,17%.

Page 35: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

13

Kacang hijau dalam bentuk kecambah juga mempunyai kandungan vitamin

lebih banyak dari bentuk bijinya. Kadar vitamin B meningkat jumlahnya 2,5 –

3 kali lebih besar sedangkan vitamin C yang praktis sangat sedikit pada biji-

bijian kering dalam bentuk kecambah meningkat menjadi 20 mg/100 g kacang

hijau. Hal tersebut mampu memacu pertumbuhan pisang secara in vitro

dengan optimal (Winarno, 1981).

D. Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)

Sitokinin merupakan salah satu zat pengatur tumbuh (ZPT) yang berfungsi

untuk memacu pembelahan sel dan pembentukan organ, mencegah kerusakan

klorofil, serta perkembangan tunas. Auksin berperan terhadap pertumbuhan

dan perkembangan tanaman. Peran fisiologis auksin adalah mendorong

perpanjangan sel, pembelahan sel, diferensiasi jaringan xylem dan floem,

pembentukan akar, dominan apikal, respon tropisme serta menghambat

pengguguran daun. Auksin juga terkandung dalam kecambah kacang hijau

(Vigna radiata L.) (Arif dkk., 2016).

Zat pengatur tumbuh pada tanaman (plant regulator) adalah senyawa organik

yang bukan hara, yang dalam jumlah sedikit dapat menunjang dan dalam

jumlah banyak justru dapat menghambat serta dapat merubah proses fisiologi

tanaman (Abidin, 2003).

Page 36: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

14

Kandungan hormon pertumbuhan auksin, sitokinin dan giberelin memberikan

pengaruh yang baik terhadap respon pertumbuhan eksplan tanaman dalam

kultur jaringan. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan oleh Ulfa (2014)

menunjukkan bahwa ekstrak kecambah kacang hijau memiliki hormon auksin

1,68 ppm, giberelin 39,94 ppm, dan sitokinin 96,26 ppm. Hal yang sama juga

dinyatakan oleh Campbell dkk (2003) bahwa interaksi yang tepat antara

auksin dan sitokinin akan memberikan pengaruh yang baik dalam pembelahan

sel dan mengontrol differensiasi sel.

Penggunaan zat pengatur tumbuh di dalam kultur jaringan tergantung pada

arah pertumbuhan jaringan yang diinginkan. Untuk pembentukan akar atau

pembentukan kalus digunakan auksin sedangkan untuk pertumbuhan tunas

digunakan sitokinin. Namun sering pula dibutuhkan keduanya tergantung

pada perbandingan/ratio sitokinin terhadap auksin atau sebaliknya. Jenis dan

konsentrasi zat pengatur tumbuh yang tepat untuk masing-masing tanaman

tidak sama karena tergantung pada genotipe serta kondisi fisiologi jaringan

tanaman (Lestari, 2011)

Pembentukan akar umumnya dimulai dengan pemindahan indol acetic acid

(IAA) yang diproduksi pucuk tanaman ke bagian batang yang luka untuk

menstimulasi pembentukan akar (Brenner dkk., 1987).

Page 37: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

15

E. Klorofil

Klorofil a dan b pada tumbuhan tingkat tinggi merupakan pigmen utama

fotosintetik, yang berperan menyerap cahaya violet, biru, merah, dan

memantulkan cahaya hijau (Salaki, 2000).

Klorofil adalah pigmen utama penyerap cahaya yang terdapat di dalam

membran tilakoid. Sifat fisik klorofil adalah menerima dan atau memantulkan

cahaya dengan panjang gelombang yang berlainan. Klorofil banyak menyerap

sinar dengan panjang gelombang antara 400 – 700 nm, terutama sinar merah

dan biru. Sifat kimia klorofil tidak larut dalam air melainkan larut dalam

pelarut organik yang lebih polar seperti etanol dan kloroform (Dwidjoseputro,

1994).

Campbell (2003), menyatakan bahwa auksin tidak hanya memacu

pemanjangan batang tetapi juga memacu pertumbuhan seluruh bagian

tumbuhan termasuk akar dan daun. Menurut Marlin (2005), pemberian auksin

secara eksogen dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman khususnya pada

luas daun. Sumarni dan Rosliani (2001), menyatakan bahwa semakin luas

daun diharapkan efektivitas daun dalam menyerap cahaya yang semakin

banyak pula untuk proses fotosintesis sehingga akumulasi fotosintat yang

dihasilkan menjadi tinggi seperti yang telah dinyatakan oleh Lukikariati

Page 38: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

16

(1996), bahwa fotosintat yang dihasilkan akan mempercepat pertumbuhan dan

perkembangan bagian tanaman.

Page 39: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

17

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2018 sampai bulan

Desember 2018 di Laboratorium Botani (ruang penelitian in vitro), Jurusan

Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lampung.

B. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat-alat penelitian

Alat-alat yang digunakan adalah Autoklaf, Laminar Air Flow (LAF) merk

ESCO, pinset, scalpel, mata pisau scalpel, Erlenmeyer berukuran 50 ml,

cawan petri berdiameter 10 cm, corong, botol kultur berukuran 250 ml,

gelas ukur bervolume 100 ml dan 500 ml, mikropipet, pipet tip, karet,

kapas, gunting, isolasi bening, tabung reaksi, rak tabung reaksi, timbangan

analitik, mikroskop, spektrofotometer, kuvet, pipet ukur, corong, mortar

dan penumbuk, waterbatt dan kamera.

Page 40: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

18

2. Bahan-bahan penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Planlet krisan

(Chrysanthemum morifolium Ramat.) kultivar Suciyono yang dibeli di

Balai Penelitian Tanaman Hias, akuades, sukrosa, agar, alkohol 70 %,

alkohol 96 %, Etanol 95 %, Kalium Hidroksida (KOH), Asam Chlorida

(HCl), dan Hyponex.

C. Rancangan Percobaan

Metode penelitian ini disusun dengan pola dasar Rancangan Acak Lengkap

(RAL) yang terdiri dari 1 faktor yaitu ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna

radiata L.) dengan lima taraf konsentrasi yaitu 0 % v/v, 2 % v/v, 4 % v/v, 6 %

v/v, dan 8 % v/v. Penelitian ini dilakukan dengan 5 ulangan , sehingga total

botol yang digunakan dalam penelitian ini adalah 25 botol. Tata letak satuan

botol dapat dilihat pada Tabel 1.

Page 41: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

19

Tabel 1. Tata letak satuan percobaan efek pemberian ekstrak kecambah

kacang hijau (Vigna radiata L.) pada medium Hyponex terhadap

pertumbuhan eksplan krisan (Chrysanthemum morifolium Ramat.)

kultivar Suciyono secara in vitro.

K0U2 K2U5 K6U1 K2U1 K8U5

K4U1 K6U3 K4U5 K2U3 K0U1

K4U4 K0U3 K8U1 K4U2 K6U4

K8U2 K2U4 K0U4 K6U5 K8U4

K0U5 K4U3 K6U2 K8U3 K2U2

Keterangan :

K0 : Ekstrak kecambah kacang hijau 0 % v/v

K2 : Ekstrak kecambah kacang hijau 2 % v/v

K4 : Ekstrak kecambah kacang hijau 4 % v/v

K6 : Ekstrak kecambah kacang hijau 6 % v/v

K8 : Ekstrak kecambah kacang hijau 8 % v/v

U1-U5 : Ulangan 1-5

D. Bagan Alir Penelitian

Penelitian terdiri atas beberapa tahap, yaitu: 1) Penentuan konsentrasi ekstrak

kecambah kacang hijau, 2) Penanaman eksplan krisan berukuran ± 2 cm

dalam medium Hyponex yang sudah ditambahkan ekstrak kecambah kacang

hijau sesuai konsentrasi, 3) Penentuan krisan konsentrasi ekstrak kecambah

kacang hijau yang optimal untuk pertumbuhan planlet krisan secara in vitro,

4) Data dihomogenkan lalu di analisis dengan parameter tinggi planlet, jumlah

daun, jumlah akar dan kandungan klorofil. Tahap penelitian disajikan dengan

bentuk bagan alir seperti Gambar 2.

Page 42: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

20

Gambar 2. Bagan alir Penelitian

Medium krisan

(Chrysanthemum

morifolium Ramat.)

kultivar Suciyono

berjumlah banyak

untuk stok subkultur

Medium yang baik

tidak terjadi

kontaminan dan tidak

terlalu padat atau cair

Pembuatan medium

Hyponex dengan

penambahan ekstrak

kecambah kacang hijau

berbagai konsentrasi

Parameter eksplan krisan

(Chrysanthemum

morifolium Ramat.)

kultivar Suciyono berupa

tinggi planlet, jumlah

daun, jumlah akar,

persentase planlet yang

hidup serta kandungan

klorofil

Terjadi pertumbuhan

berupa tinggi, daun, akar

dan peningkatan

kandungan klorofil

eksplan krisan

(Chrysanthemum

morifolium Ramat.)

kultivar Suciyono

Terjadi peningkatan

klorofil a dan b serta

pertumbuhan eksplan

krisan

(Chrysanthemum

morifolium Ramat.)

kultivar Suciyono

Penanaman eksplan krisan

(Chrysanthemum

morifolium Ramat.)

kultivar Suciyono ke

medium perlakuan

Terjadinya

pertumbuhan tunas,

daun dan akar pada

eksplan krisan

(Chrysanthemum

morifolium Ramat.)

kultivar Suciyono

Terdapat konsentrasi

ekstrak kecambah

kacang hijau yang

efektif untuk

pertumbuhan eksplan

krisan

(Chrysanthemum

morifolium Ramat.)

kultivar Suciyono

Luaran Perlakuan Indikator

Page 43: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

21

E. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian meliputi beberapa langkah sebagai berikut:

1. Proses Perkecambahaan

Proses perkecambahan dilakukan dengan cara biji kacang hijau

dikecambahkan dengan cara merendam selama 24 jam, kemudian

ditiriskan lalu diletakkan di atas baki plastik yang dilapisi tissue lembab,

dijaga kelembabannya dengan cara memercikan air sesuai kebutuhan dan

ditempatkan di tempat gelap. Lalu biji kacang hijau akan mulai

berkecambah 1 – 3 hari kemudian.

2. Sterilisasi

a. Sterilisasi Alat

Alat-alat yang akan digunakan untuk penelitian dicuci dengan air dan

deterjen sampai bersih, dikeringkan kemudian dibungkus dengan

kertas, selanjutnya disterilkan ke dalam autoclave pada temperatur

121ºC selama 20 menit. Untuk alat penanaman setelah disterilkan di

autoclave, alat berupa pinset dan gunting direndam dengan alkohol 96

% lalu dipanaskan di atas nyala api bunsen dengan tujuan agar tetap

steril saat penanaman berlangsung. Menurut Nurcahyani (2014),

Untuk sterilisasi medium. Medium yang telah dituangkan kedalam

botol kultur, disterilkan dengan menggunakan autoclave pada suhu

Page 44: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

22

121ºC dengan tekanan 2atm selama 15 menit. Medium yang telah

disterilkan disimpat dalam rak penyimpanan selama 3-4 hari. Setelah

3-4 hari jika medium bebas kontaminasi maka medium tersedut dapat

digunakan

b. Sterilisasi Ruang Kerja

Sterilisasi ruang kerja dilakukan di dalam ruang inkubasi dengan

menggunakan desinfektan dan di dalam Laminar Air Flow (LAW).

Sinar UV dinyalakan selama 45 menit, lalu blower dan lampu

dinyalakan, lalu disemprotkan alkohol 70 % pada permukaan Laminar

Air Flow (LAW), selanjutnya dibersihkan dengan menggunakan kapas

steril.

3. Pembuatan Larutan Stok Ekstrak Kecambah Kacang Hijau

Menurut Ulfa (2014) tauge yang sudah dibersihkan ditambah aquades

dengan perbandingan 1:1 (100 gram tauge ditambahkan 100 ml aquades),

lalu diblender sampai halus, selanjutnya ekstrak tauge disaring ke dalam

erlenmeyer dengan menggunakan kertas saring Whatman no. 1 sehingga

dapat diperoleh larutan stok ekstrak tauge dengan konsentrasi 100%.

Untuk mendapatkan masing-masing konsentrasi ekstrak tauge dalam

perlakuan perlu dilakukan pengenceran. Susunan tabel pengenceran

ekstrak kecambah kacang hijau dapat dilihat pada Tabel 2.

Page 45: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

23

Tabel 2. Pengenceran ekstrak kecambah kacang hijau.

Konsentrasi Ekstrak Volume larutan stok (ml) Volume aquades (ml)

0 % v/v 0 100

2 % v/v 2 98

4 % v/v 4 96

6 % v/v 6 94

8 % v/v 8 92

4. Pembuatan Medium

Medium yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hyponex hijau .

untuk pembuatan 1 liter media tanam hyponex dibutuhkan hyponex

sebanyak 3 gram, gula 30 gram, dan agar 7 gram. Untuk memudahkan

pembuatan medium dengan 5 taraf konsentrasi yang berbeda maka,

larutan hyponex hijau dibagi ke dalam 5 glass beaker masing-masing 0,6

gram. Lalu tambahkan ekstrak kecambah kacang hijau 0 %, 2 %, 4 %, 6

%, dan 8 % ke dalam 5 glass beaker sebanyak 100 ml. Ditambahkan gula

sebanyak 6 gram ke dalam 5 glass beaker, lalu tambahkan aquades 100

ml ke dalam 5 glass beaker agar larutan mencapai 200 ml. Selanjutnya

diukur pH-nya hingga 5,7 (jika medium terlalu asam tambahkan KOH 1

N, namun jika medium terlalu basa tambahkan HCL I N). Dimasukan ke

dalam panci lalu masak hingga mendidih dan berwarna agak bening.

Selanjutnya, medium diuang kedalam botol kultur. Lalu sterilisasi

Page 46: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

24

medium dengan menggunakan autoclave pada tekanan 17,5 psi, 121ºC

selama 15 menit.

5. Penanaman Eksplan Krisan ke Medium Tanam

Eksplan berasal dari planlet tanaman krisan (Chrysanthemum morifolium

Ramat.) kultivar Suciyono. Planlet krisan kemudian di multiplikasi dengan

cara menghilangkan bagian akar dan daunnya. Kemudian planlet dipotong

sepanjang ± 2 cm yaitu bagian pucuk planlet tanaman krisan. Setelah itu

eksplan ditanam di medium tanam dengan berbagai perlakuan dan masing

masing botol berisi 2 eksplan tanaman krisan (Chrysanthemum morifolium

Ramat.) kultivar Suciyono.

6. Pengamatan

Pengamatan pertumbuhan eksplan krisan dilakukan setiap 3 hari sekali

selama 4 minggu setelah penanaman. Parameter yang diamati dan diukur

dalam penelitian ini terdiri dari:

a. Persentase Jumlah Planlet Hidup

Persentase planlet yang hidup dihitung pada hari terakhir pengamatan.

Jumlah planlet hidup x 100%

Jumlah seluruh planlet

(Nurcahyani dkk., 2014).

Page 47: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

25

b. Tinggi planlet (cm)

Tinggi planlet diukur menggunakan mistar pada akhir penelitian

diukur dari luar botol.

c. Jumlah daun (Helai)

Jumlah daun dihitung berdasarkan banyaknya daun yang muncul pada

eksplan krisan (Chrysanthemum morifolium Ramat.) kultivar

Suciyono.

d. Panjang akar (cm)

Jumlah akar dihitung berdasarkan banyaknya akar yang muncul pada

eksplan krisan (Chrysanthemum morifolium Ramat.) kultivar

Suciyono.

e. Kandungan klorofil

Analisis kandungan klorofil dilakukan pada hari terakhir pengamatan.

Bahan analisis klorofil menggunakan daun planlet (Chrysanthemum

morifolium Ramat.) kultivar Suciyono yang seragam banyaknya

dihilangkan ibu tunggal daunnya, lalu digerus dengan mortar dan

ditambah 10 ml alkohol 96%. Setelah itu larutan disaring dengan

kertas saring Whatman No. 1 dan dimasukkan ke dalam flakon lalu

ditutup rapat. Larutan sampel dan larutan standar diambil sebanyak 1

mL dimasukan kedalam kuvet. Setelah itu dilakukan pembacaan

serapan dengan spektrofotometer UV pada panjang gelombang (λ) 648

nm dan 664 nm, dengan tiga kali ulangan setiap sampel.

Page 48: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

26

Kadar klorofil dihitung dengan menggunakan rumus menurut Miazek

(2002), sebagai berikut:

Klorofil a = 13,36 λ664 – 5,19 λ648 mg/l

Klorofil b = 27,43 λ648 – 8,12 λ664 mg/l

Klorofil total = 5,24 λ664 + 22,24 λ648 mg/l

7. Analisis Data

Data yang diperoleh dari pertumbuhan planlet krisan (Chrysanthemum

morifolium Ramat.) kultivar Suciyono dengan ekstrak kecambah kacang

hijau (Vigna radiata L.) berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data

kualitatif disajikan dalam bentuk deskriptif komparatif dan didukung foto.

Data kuantitatif dari setiap parameter yang diperoleh dihomogenkan

menggunakan uji Levene, kemudian data dianalisis ragam ANARA atau

ANOVA, dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5 % jika terdapat beda

nyata antar perlakuan.

Page 49: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

46

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

1. Penambahan ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) pada medium

Hyponex tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi planlet,

jumlah daun dan panjang akar planlet Krisan (Chrysanthemum morifolium

Ramat.) kultivar Suciyono.

2. Penambahan ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) pada medium

Hyponex tidak berpengaruh nyata dan tidak memberikan hasil yang optimum

terhadap klorofil a, klorofil b, dan klorofil total pada planlet Krisan

(Chrysanthemum morifolium Ramat.) kultivar Suciyono.

B. Saran

Perlu adanya peningkatan konsentrasi ekstrak kecambah kacang hijau dan

waktu penelitian lebih lama agar mendapatkan hasil yang lebih optimum, serta

penggunaan planlet yang berukuran lebih besar agar pertumbuhan lebih

terlihat maksimal.

V. KESIMPULAN

Page 50: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

47

DAFTAR PUSTAKA

Abidin. 2003. Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Zat Pengatur Tumbuh. Angkasa,

Bandung IPKI. Bandung.

Andaryani, S. 2010. Kajian Penggunaan Berbagai Konsentrasi BAP dan 2,4-d

Terhadap Induksi Kalus Jarak Pagar (Jatropha curas L.) secara In Vitro.

Skripsi. Universitas Negeri Surakarta. Surakarta.

Anwaruddin, M. J., N. L. P. Indrayani, S. Hardianti, dan E. Mansyah. 1996. Pengaruh

konsentrasi asam giberelat dan lama perendaman terhadap perkecambahan dan

pertumbuhan biji manggis. Jurnal Hortikultura 6: 15.

Arif, M., Murniati, dan Ardin. 2016. Uji Beberapa Zat Pengaruh Tumbuh Alami

Terhadap Pertumbuhan Bibit Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg) Stum Mata

Tidur. Jom Faperta Vol 3 (1).

Aryantha, I. N. P., D. P. Lestari, dan N. P. D. Pangesti. 2004. Potensi isolat bakteri

penghasil IAA dalam peningkatan pertumbuhan kecambah kacang hijau pada

kondisi hidroponik. Jurnal Mikrobiologi Indonesia 9: 43-46.

Berita Resmi PVT. 2014. Pendaftaran Varietas Hasil Pemuliaan.

http://pvtpp.setjen.pertanian.go.id/cms/wp-content/uploads/2016/04/65.-Balithi-

Krisan-Suciyono.pdf. Diakses pada 9 Maret 2019.

Brenner, M.L., D.J. Wolley, V. Sjut, and D. Salerno. 1987. Analysis of apical

dominance in relation to IAA transport. Hortscience 25(5): 833-835.

Campbell, dkk. 2003. Biologi Jilid I. Erl angga. Jakarta.

Cardenas, EC. dan Wang, YT. 1998. The effect of micronutrients and GA on the

growth of phalaenopsis seedling in vitro. Subtropic. Plant Sci. Vol. 50: 45-8.

Cronquist, A. 1981. An Integrated System Of Classification Of Flowering Plants.

Colombia University. New York.

Page 51: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

48

Dwidjoseputro. 1985. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta.

George, E.F., Hall, M.A. dan De Klerk, G.J., 2007. Plant Propagation by Tissue

Culture. 3rd Edition, Vol. 1. The Background. Exegetic. Basingstone. UK. 508 p.

Gunawan, L.W., 1988. Teknik Kultur Jaringan. Laboratorium Kultur Jaringan

Tanaman. Pusat Anta, Universitas. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Hardjowigeno, S. 1995. Ilmu Tanah. Akademi Pressindo. Jakarta.

Hartmann, H.T., Kester, D.E., Davies, F.T. dan Geneve, R.L., 1997. Plant

Progataion: Principles and Practices, Sixth Edition, Prentice-Hall, Inc. Simon &

Schuster/ Aviacom Company, Upper Saddle River. New Jersey. 769 p.

Hatta, M., M. Hayati, dan U. Irayani. 2008. Pengaruh IAA dan BAP Terhadap

Pertumbuhan Tanaman Nilam (Pogestemon cablin Benth.) In Vitro. J. Floratek,

Vol. 3: 56 – 60.

Herawan, T., dan R.L. Hendrati. 1996. Petunjuk Teknik Kegiatan Kultur Jaringan,

Badan Litbang Kehutanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pemuliaan

Tanaman Hutan. Yogyakarta.

Laturna, A.I., B. Baharuddin, dan M. Tuwo. 2016. Respon Pertumbuhan Propagul

Pisang Barangan (Musa acuminata Colla) Dengan Ekstrak Kecambah Kacang

Hijau SecaraIn Vitro. Prosiding Seminar Nasionalfrom Basic Science to

Comprehensive Education. ISBN: 978-602-72245-1-3.

Lestari, E.G. 2008. Peranan Zat Pengatur Tumbuh dalam Perbanyakan Tanaman

Melalui Kultur Jaringan. AgroBiogen 7(1):63-68.

Lukikariati, S., N.L.P. Indriyani, A. Susiloadi, dan M.J. Anwarudin. 1996. Pengaruh

naungan dan konsentrasi Asam Indol Butirat terhadap pertumbuhan bibit batang

bawah manggis. Balai Penelitian Tanaman Buah Solok, Solok dalam Jurnal

Hortikultura, Vol. 6 (3) : 220-226.

Marlin. 2005. Regenerasi in vitro planlet jahe bebas penyakit layu bakteri pada

beberapa taraf konsentrasi BAP dan NAA. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian

Indonesia, Vol. 7 (1) : 8-14.

Matulata, AV. 2003 Subtitusi Media MS Dengan Air Kelapa dan Gandasil D pada

Kultur Jaringan Krisan. Eugenia. Vol. 9 (4) : 203-11.

Miazek. Mgr Inz. 2002. Krystian. Chlorophyll Extraktion From Harvested Plant

Material. Supervesior: Prof. Dr. Ha. Inz Stanislaw Ledakowicz.

Page 52: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

49

Muharyati, Y., Defiani, M.R., Astiti, N.P.A. 2015. Pertumbuhan Anggrek Vanda

helvola pada Media yang di Perkaya Jus Tomat. Jurnal Metamorfosa II. (2): 66-

71.

Nurcahyani, E., dan Lindawati. 2014. Analisis Lignin dan Struktur Anatomi Planlet

Tomat (Lycopersicum esculentum MILL.) Hasil Seleksi Asam Salisilat secara In

Vitro. Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati. Vol.2

No.2.

Nurcahyani, E., B. Hadisutrisno, I. Sumardi, dan E. Suharyanto. 2014. Identifikasi

galur planlet vanili (Vanilla planifolia Andrews) Resisten terhadap infeksi

Fusarium oxysporum f. sp. vanillae hasil seleksi in vitro dengan asam fusarat.

Prosiding Seminar Nasional: “pengendalian penyakit pada tanaman pertanian

ramah lingkungan”. Perhimpunan Fitopatologi Indonesia Komda Joglosemar-

Fakultas Pertanian UGM. ISBN 978- 602- 71784-0-3./2014. Pp 272- 279.

Pangemanan, L., Kapantow, G., Watung, M. 2011. Analisis Pendapatan Bunga

Potong (studi kasus petani bunga krisan putih di Kelurahan Kakaskasen Dua

Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon). ASE – Vol. 7 (2) : 5 – 14.

Rivai, R. R dan H. Helmanto. 2015. Induksi Kalus Chrysanthemum indicium Untuk

Meningkatkan Keragaman Genetik Dari Sel Somatik. Pros Sem Nas Masy Biodiv

Indon, Vol. 1 (1) : 167 - 170.

Salaki, M. 2000. Biologi Sel. Proyek Pengembangan Perguruan Tinggi Indonesia

Timur Kerja Sama Universitas Sam Ratulangi Canadian Internasional

Development Agency Simon Frases University.

Salisbury, F.B dan C.W. Ross.1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 3. Institut Teknologi

Bandung. Bandung.

Santoso, U. dan F. N. Nursandi. 2010. Kultur Jaringan Tanaman. UMM Prees:

Malang.

Shintiavira, H. Soedarjo, M. Suryawati, dan Winarto,B . 2012. Studi Pengaruh

Substitusi Hara Makro dan Mikro Media MS dengan Pupuk Majemuk dalam

Kultur In Vitro Krisan. J. Hort. Vol. 22 (4) : 334-341.

Subandi, A. 2008. Metabolisme. http://metabolisme.blogs pot.com/2007/09. Diakses

pada 8 Maret 2019.

Page 53: EFEK PEMBERIAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG ...digilib.unila.ac.id/57418/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkacang hijau (Vigna radiata L.), pada medium Hyponex yang optimum untuk pertumbuhan

50

Sujanaatmaja dan Ukun. 2006. Pemanfaatan Limbah Dan Bahan Alam Hayati Untuk

Produksi Biostimulant-fitohormon: Perangsang Pertumbuhan Tanaman Pangan

Dan Hortikultura Laporan Penelitian. Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam. Universitas Padjadjaran. Bandung.

Sumarni, N dan R, Rosliana. 2001. Media tumbuh dan waktu aplikasi larutan hara

untuk penanaman cabai secara organik. Jurnal Hortikultura, Vol. 11 (4) : 237 -

243.

Sunandar, N. Anggraeni, A.N.A. Faizin, dan A. Ikhwan. 2017. Kuantifikasi Metabolit

Sekunder pada Ekstrak Kecambah Kacang Hijau, Kacang Tunggak, dan Kacang

Tanah dengan Teknik GC-MS. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman

Aneka Kacang dan Umbi.

Thepsithar, C., A. Thongpukdee, dan K. Kukieatdetsakul. 2009. Enhancement of

organic supplements and local fertilizers in culture medium on growth and

development of Phalaenopsis Silky Moon protocorm. Afr. J. Biotechnol. Vol. 8

(18) : 4433 - 40.

Ulfa, Fachirah. 2014. Peran Senyawa Bioaktif Tanaman Sebagai Zat Pengatur

Tumbuh Dalam Memacu Produksi Umbi Mini Kentang Solanum tuberosum L.

Pada Sistem Budidaya Aeroponik. Disertasi Program Studi Ilmu Pertanian Pasca

Sarjana. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Winarno, F.G. 1981. Dari Nilai Gizi Tauge sampai Noda Bitot. Kumpulan Pikiran

dan Gagasan Tertulis. Pusbangtepa, IPB. Bogor.

Yusnita. 2003. Kultur Jaringan: Cara Memperbanyak Tanaman Secara Efisien.

Agromedia Pustaka, Jakarta.