echinoderm at a

21
Echinodermata Echinodermata berasal dari kata Yunani, echinos artinya duri dan derma artinya kulit. Jadi Echinodermata dapat diartikan sebagai hewan berkulit duri. Memang jika kita meraba kulit hewan ini akan terasa kasar, karena kulitnya mempunyai lempeng-lempeng zat kapur dengan duri-duri kecil.

Upload: unconfusius

Post on 27-Jun-2015

326 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Echinoderm at A

Echinodermata

Echinodermata berasal dari kata Yunani, echinos artinya duri dan derma artinya

kulit. Jadi Echinodermata dapat diartikan sebagai hewan berkulit duri. Memang

jika kita meraba kulit hewan ini akan terasa kasar, karena kulitnya mempunyai

lempeng-lempeng zat kapur dengan duri-duri kecil.

Page 2: Echinoderm at A

Gambar 35. (a) Bintang laut; (b) Bintang ular laut; (c) Bulu babi; (d) Mentimun

laut

Hewan ini biasanya hidup di pantai dan di dalam laut sampai kedalaman sekitar

366 m. Sebagian hidup bebas, hanya gerakannya lamban. Anda jangan khawatir

hewan ini tidak ada yang parasit. Ada sekitar 5.300 jenis Echinodermata yang

sudah dikenal manusia. Jumlahnya amat banyak, karena musuh hewan ini hanya

sedikit.

Keistimewaan Echinodermata adalah memiliki tubuh (organ tubuh) lima atau

kelipatannya. Di samping itu hewan ini memiliki saluran air yang sering disebut

sistem ambulakral. Sistem ini digunakan untuk bergerak, bernafas, atau untuk

membuka mangsanya yang memiliki cangkok. Ciri umum lainnya adalah pada

waktu masih larva tubuhnya berbentuk bilateral simetri. Sedangkan setelah

dewasa bentuk tubuhnya menjadi radial simetri.

Sistem tubuh Echinodermata

1. Sistem Ambulakral  pada Asterias forbesi

Page 3: Echinoderm at A

Gambar 36. Struktur tubuh bintang laut

Mulutnya ada di permukaan bawah tubuh dan anusnya ada di permukaan atas

tubuh. Hewan ini memiliki kerangka dalam yang terdiri dari lempeng-lempeng

kapur. Lempeng-lempeng kapur ini bersendi satu dengan yang lainnya dan

terdapat di dalam kulit. Hewan ini juga umumnya mempunyai duri-duri kecil.

Duri-durinya berbentuk tumpul dan pendek.

Sistem ambulakral merupakan sistem saluran air.

Sistem saluran air ini terdiri atas:

a. Madreporit, merupakan lubang tempat masuknya air dari luar tubuh.

b. Saluran batu

c. Saluran cincin

d. saluran radial, meluas ke seluruh tubuh.

e. Saluran lateral

f. Ampula

g. Kaki tabung

Sistem ini berfungsi untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa. Pada hewan

ini air laut masuk melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil

Page 4: Echinoderm at A

(madreporit) menuju ke pembuluh batu. Kemudian dilanjutkan ke saluran cincin

yang mempunyai cabang ke lima tangannya atau disebut saluran radial

selanjutnya ke saluran lateral. Pada setiap cabang terdapat deretan kaki tabung dan

berpasangan dengan semacam gelembung berotot atau disebut juga ampula. Dari

saluran lateral, air masuk ke ampula. Saluran ini berkahir di ampula.

Gambar 37. Sistem ambulakral pada Echinodermata

Jika ampula berkontraksi, maka air tertekan dan masuk ke dalam kaki tabung.

Akibatnya kaki tabung berubah menjulur panjang. Apabila hewan ini akan

bergerak ke sebelah kanan, maka kaki tabung sebelah kanan akan memegang

benda di bawahnya dan kaki lainnya akan bebas. Selanjutnya ampula

mengembang kembali dan air akan bergerak berlawanan dengan arah masuk. Kaki

tabung sebelah kanan yang memegang objek tadi akan menyeret tubuh hewan ini

ke arahnya. Begitulah cara hewan ini bergerak. Di samping itu hewan ini juga

bergerak dalam air dengan menggunakan gerakan lengan-lengannya.

Hewan ini sehari-harinya mencari mangsanya yang berupa kerang. Caranya

ternyata menggunakan sistem ambulakral tadi. Tubuhnya menindih dari atas,

kemudian tubuh kerang yang rapat dan keras itu dikelilingi oleh kaki ambulakral.

Dengan sistem tersebut cangkang kerang yang keras itu bisa dibuka dan akhirnya

ia bisa memakan dagingnya.

2. Sistem Reproduksi  

Page 5: Echinoderm at A

Echinodermata mempunyai jenis kelamin terpisah, sehingga ada yang jantan dan

betina. Fertilisasi terjadi di luar tubuh, yaitu di dalam air laut. Telur yang telah

dibuahi akan membelah secara cepat menghasilkan blastula, dan selanjutnya

berkembang menjadi gastrula. Gastrula ini berkembang menjadi larva. Larva atau

disebut juga bipinnaria berbentuk bilateral simetri. Larva ini berenang bebas di

dalam air mencari tempat yang cocok hingga menjadi branchidaria, lalu

mengalami metamorfosis dan akhirnya menjadi dewasa. Setelah dewasa bentuk

tubuhnya berubah menjadi radial simetri.

Gambar 38. Perkembangan telur bintang laut setelah terjadi pembuahan

3. Sistem Pencernaan Makanan

Sistem pencernaan makanan hewan ini sudah sempurna. Sistem pencernaan

dimulai dari mulut yang posisinya berada di bawah permukaan tubuh. Kemudian

diteruskan melalui faring, ke kerongkongan, ke lambung, lalu ke usus, dan

terakhir di anus. Anus ini letaknya ada di permukaan atas tubuh dan pada sebagian

Page 6: Echinoderm at A

Echinodermata tidak berfungsi. Pada hewan ini lambung memiliki cabang lima

yang masing-masing cabang menuju ke lengan. Di masing-masing lengan ini

lambungnya bercabang dua, tetapi ujungnya buntu.

4. Sistem Pernafasan dan Ekskresi

Echinodermata bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae

(Papulae) yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan ini

dilindungi oleh silia dan pediselaria. Pada bagian inilah terjadi pertukaran oksigen

dan karbondioksida. Ada pula beberapa jenis Echinodermata yang bernafas

dengan menggunakan kaki tabung. Sisa-sisa metabolisme yang terjadi di dalam

sel-sel tubuh akan diangkut oleh amoebacyte (sel-sel amoeboid) ke dermal

branchiae untuk selanjutnya dilepas ke luar tubuh.

5. Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah Echinodermata umumnya tereduksi, sukar diamati.

Sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh darah yang mengelilingi mulut dan

dihubungkan dengan lima buah pembuluh radial ke setiap bagian lengan.

6. Sistem Saraf

Sistem saraf terdiri dari cincin saraf dan tali saraf pada bagian lengan-lengannya.

Gambar 39. Struktur umum bagian tubuh bintang laut

Page 7: Echinoderm at A

Klasifikasi Echinodermata

Hewan Echinodermata berdasarkan bentuk tubuhnya dapat dibagi menjadi 5

kelas, yaitu kelas Asteroidea, Echinoidea, Ophiuroidea, Crinoidea, Holoturoidea,

dan Concentricycloidea.

Asteroidea

  Asteroidea sering disebut bintang laut. Sesuai dengan namanya itu, jenis hewan

ini berbentuk bintang dengan 5 lengan. Di permukaan kulit tubuhnya terdapat

duri-duri dengan berbagai ukuran. Hewan ini banyak dijumpai di pantai. Ciri

lainnya adalah alat organ tubuhnya bercabang ke seluruh lengan. Mulut terdapat

di permukaan bawah atau disebut permukaan oral dan anus terletak di

permukaan atas (permukaan aboral). Kaki tabung tentakel (tentacle) terdapat

pada permukaan oral. Sedangkan pada permukaan aboral selain anus terdapat

pula madreporit. Madreporit adalah sejenis lubang yang mempunyai saringan

dalam menghubungkan air laut dengan sistem pembuluh air dan lubang kelamin.

Page 8: Echinoderm at A

 

Gambar 40. Bintang laut

Kelas Asteroidea (bintang laut)

Lenganya ada lima tau kelipatanya. Mempunyai pedikelaria (duri-duri yang

berbentuk catut) yang berfingsi untuk membersihkan diri dn melindungi papula.

Daya regenerasi sangat tinggi.

Contoh:

1. Asterias forberi (bintang laut merah)

2. Linchia laevigata (bintang laut biru)

Page 9: Echinoderm at A

Echinoidea

  Tubuh hewan ini dipenuhi oleh duri tajam. Duri ini tersusun dari zat kapur. Duri

ini ada yang pendek

dan ada pula yang panjang

seperti landak. Itulah

sebabnya jenis hewan ini

sering disebut landak

laut. Jenis hewan ini

biasanya hidup di sela-sela

pasir atau sela-sela bebatuan sekitar pantai atau di dasar laut. Tubuhnya tanpa

lengan hampir bulat atau gepeng.

Gambar 41. Landak laut

Ciri lainnya adalah mulutnya yang terdapat di permukaan oral dilengkapi

dengan 5 buah gigi sebagai alat untuk mengambil makanan. Hewan ini

memakan bermacam-macam makanan laut, misalnya hewan lain yang telah

mati, atau organisme kecil lainnya. Alat pengambil makanan digerakkan oleh

otot yang disebut lentera arisoteteles. Sedangkan anus, madreporit dan lubang

kelamin terdapat di permukaan atas.

Page 10: Echinoderm at A

Kelas Echinoidea (landak laut)

Umumnya berbentuk seperti landak dan tidak mempunyai lengan.

Contoh:

1. Strongy lochentrotus (bulu babi)

2. Dendraster excentricus (dolar pasir)

Ophiuroidea

Hewan ini jenis tubuhnya memiliki 5 lengan yang panjang-panjang. Kelima

tangan ini juga bisa digerak-gerakkan sehingga menyerupai ular. Oleh karena itu

hewan jenis ini sering disebut bintang ular laut (Ophiuroidea brevispinum)

Mulut dan madreporitnya terdapat di permukaan oral. Hewan ini tidak

mempunyai anus, sehingga sisa makanan atau kotorannya dikeluarkan dengan

cara dimuntahkan melalui mulutnya. Hewan ini hidup di laut yang dangkal atau

dalam. Biasanya bersembunyi di sekitar batu karang, rumput laut, atau

mengubur diri di lumpur/pasir. Ia sangat aktif di malam hari. Makanannya

adalah udang, kerang atau serpihan organisme lain (sampah).

Page 11: Echinoderm at A

Gambar 42. Bintang ular laut

Kelas Ophiuroides (bintang mengular)

Lenganya panjang-panjang dan bergerak cepat. Tidak beranus.

Contoh:

1. Ophiura (bintang mengular rapuh)

2. Ghorgonocephalus (bintng mengular keranjang)

 

Crinoidea

Jenis Echinodermata ini yang hampir menyerupai tumbuhan. Memang sekilas

hewan ini mirip tumbuhan bunga. Ia memiliki tangkai dan melekat pada

bebatuan, tak beda seperti tumbuhan yang menempel di bebatuan. Ia juga

memiliki 5 lengan yang bercabang-cabang lagi mirip bunga lili. Oleh karena itu

hewan ini sering disebut lili laut (Metacrinus sp).

Page 12: Echinoderm at A

Gambar 43. Lili laut

Ciri lainnya mulut dan anus hewan ini terdapat di permukaan oral dan tidak

mempunyai madreporit. Hewan ini sering ditemukan menempel dengan

menggunakan cirri (akar) pada bebatuan di dasar laut. Ia juga bisa berenang

bebas, sehingga jika lingkungan tidak menguntungkan akan pindah dan

menempel pada tempat lain. Jenis lainnya adalah Antedon tenella, dengan

tubuhnya kecil-kecil, bentuk piala disebut calyx (kaliks) tanpa tangkai.

Kelas Crinoidea (lilia laut)

Bentuk seperti tumbuhan hidup menetap dengan alat semacam akar yang disebut

sirri.

Page 13: Echinoderm at A

Contoh:

1. Antedon (lilia laut berambut)

2. Ptilocrius pinnatus ( lilia laut dengan 5 atau 30 lengan)

Holoturoidea

Hewan jenis ini kulit durinya halus, sehingga sekilas tidak tampak sebagai jenis

Echinodermata. Tubuhnya seperti mentimun dan disebut mentimun laut atau

disebut juga teripang. Hewan ini sering ditemukan di tepi pantai. Gerakannya

tidak kaku, fleksibel, lembut dan tidak mempunyai lengan. Rangkanya direduksi

berupa butir-butir kapur di dalam kulit. Mulut terletak pada ujung anterior dan

anus pada ujung posterior (aboral). Di sekeliling mulut terdapat tentakel yang

bercabang sebanyak 10 sampai 30 buah. Tentakel dapat disamakan dengan kaki

tabung bagian oral pada Echinodermata lainnya. Tiga baris kaki tabung di

bagian ventral digunakan untuk bergerak dan dua baris di bagian dorsal berguna

untuk melakukan pernafasan. Selain itu pernafasan juga menggunakan paru-paru

air.

Kebiasaan hewan ini meletakkan diri di atas dasar laut atau mengubur diri di

dalam lumpur/pasir dan bagian akhir tubuhnya diperlihatkan. Jika makhluk ini

diganggu/diberi rangsangan dari luar maka ia akan mengkerut.

Page 14: Echinoderm at A

Gambar 44. Teripang / mentimun laut (Thyone briareus)

Kelas Holothuridea ( teripang )

Tidak berlengan disebut juga mentimun laut hidup berbaring.

Contoh:

1. Holothuria atra (teripang hitam)

2. Thyone briereus (mentimun laut)

Concentricyloidea

Berbentuk seperti medusa, ditemukan pada tahun 1986, di kedalaman 1000 m

pantai New Zealand. Di Bahama ditemukan jenis Xiloplax.

Page 15: Echinoderm at A

Peran Echinodermata bagi Manusia

Echinodermata dimanfaatkan oleh manusia sebagai berikut.

Teripang (sea cucumber) merupakan salah satu sumber hayati laut yang banyak

manfaatnya. Di pasar komersial, teripang dikenal sebagai beche-de-mer (Jepang :

iriko, China : Hai-som), merupakan produk perikanan yang mempunyai harga

yang tinggi di negara-negara Paifik Selatan dan Asia (Morgan dan Archer , 1999).

Beche-de-mer merupakan produk olahan dari teripang yang dikonsumsi dalam

berbagai bentuk. Di Jepang dan Korea, dinding tubuh teripang dikonsumsi mentah

atau dalam bentuk pickle (acar) dan produk-produk khusus lainnya yang

diproduksi dari gonad, pohon respirasi (organ respirasi) dan saluran

pencernaannya (Mottet, 1976; Conand and Sloan, 1989). Konowata, perut atau

usus yang di acar atau difermentasi, dan kuchiko, gonad kering, merupakan

delicacy (hidangan) yang sangat disukai dan berharga mahal di Jepang. Otot

teripang sering digunakan sebagai pengganti daging kerang di asia dan Amerika

(Mottet, 1976) dan sering dikonsumsi sebagai tablet. Ekstrak dari teripang yang

direbus dimanfaatkan sebagai tonik di Malaysia (Subasinghe, 1992). Di Australia,

teripang dimanfaatkan sebagai food supplement yang mempunyai zat anti-

inflammatory (Morgan dan Archer (1999) dan di China, teripang telah dikenal

sebagai salah satu aphrodisiac food.

Page 16: Echinoderm at A

Di bidang farmasi teripang juga banyak manfaatnya. Actynopyga agassizii

digunakan sebagai hemolotik dan anti kanker dari produk holothurinnya (Soediro

dan Padmawinata, 2000). Nigrelli et al. (1955) dalam Doezema (1969)

mengidentifikasi holothurin, suatu toksin yang terdapat pada mentimun laut

Actynopyga agassizii, dikenal sebagai steroid glycoside atau saponin. Zat tersebut

dihidrolisis dan difraksinasi kedalam campuran beberapa steroid aglycone dan

gula. Terdapat 4 steroid aglycone yang masing-masing mempunyai cincin

quinovose, 3 -0-methyl glucose, glucose dan xilose. Xylose terikat pada molekul

steroid yang diduga hydroxyl group pada C3. Meskipun saponin biasanya

merupakan produk tumbuhan, mentimun laut dikenal sebagai hewan pertama yang

menghasilkan saponin ini.

Holothurin bersifat stabil terhadap panas, saponin steroid aktif yang terdapat pada

cuverian organ dan jaringan lain pada mentimun laut dari Bahama ( Boolothian,

1966 dalam Fänge, 1969) Actynopyga agassizii. Bahan bioaktif yang sama juga

ditemukan pada beberapa jenis mentimun laut yang lain (Arvy, 1954 dalam

Fänge, 1969). Berat molekul holothurin berkisar 1150. Zat ini bersifat sangat

toksik bagi hewan lain dan mempunyai efek antitumor (Fänge, 1969) dan

mempunyai sifat hemolitik kuat. Saponin juga terdapat pada kulit mentimun laut

jenis H. atra dan cuverian tubule dari Bohadschia sp. di Laut Pasifik (Adam,

1993). Selanjutnya dikatakan, dengan beragamnya jenis mentimun laut ini maka

akan menarik bio-prospektor untuk menggali kemungkinan dimanfaatkannya

mentimun laut ini untuk menghasilkan zat-zat yang berguna bagi farmakologi.

Percobaan penggunaan holothurin yang diambil dari cairan mentimun laut telah

dilakukan oleh Fao (1990). Holothurin bersifat thermo-stabil dan digunakan

sebagai anti fungi pada ikan tilapia.

Mentimun laut Cucumaria sp. selain dipergunakan sebagai makanan, di Rusia,

juga digunakan dalam bidang farmakologi, karena mengandung triterpene

glycoside yang mempunyai kemampuan biologis sebagai obat pada hewan dan zat

tambahan pada pasta gigi dan krim kosmetik.

Page 17: Echinoderm at A

Beberapa jenis teripang yang telah dimanfaatkan adalah sebagai berikut :1. Bernilai ekonomi tinggi : Holothuria scabra, H. scabra versicolor, H.

fuscogilva, Thelenota ananas, Stichopus chloronatus, S. hermanii, S. variegatus

2. Bernilai ekonomis sedang : H. nobilis, Actinopyga lecanora, A. mauritinia, A. miliaris, Bohatchia marmorata (marmorata), B. marmorata (vatiensis)

3. Bernilai ekonomis rendah : H. edulis, T. anax, B. argus, B. argeffei, H. vagabunda, H. vatiensis, H. marmorata

- Bahan penelitian mengenai fertilisasi dan perkembangan awal.Para ilmuwan biologi sering mengggunakan gamet dan embrio landak laut.Namun, bintang laut sering dianggap merugikan oleh pembudidaya tiram mutiara dan kerang laut karena merupakan predator hewan-hewan budidaya tersebut.