earning manajemen

26
EARNING MANAGEMENT Oleh: Fia Rahma (105020301111006) Muwachchidatul Ummah (105020301111027) Yeni Puri Rahayu (105020301111030) 1

Upload: fia-rahma

Post on 28-Nov-2015

201 views

Category:

Documents


32 download

DESCRIPTION

Teori Akuntansi

TRANSCRIPT

Page 1: Earning Manajemen

EARNING MANAGEMENT

Oleh:Fia Rahma (105020301111006)Muwachchidatul Ummah (105020301111027)Yeni Puri Rahayu(105020301111030)

1

Page 2: Earning Manajemen

OVERVIEW

2

Page 3: Earning Manajemen

• PengertianManajemen laba adalah pilihan yang

dilakukan oleh manajer mengenai pemilihan kebijakan akuntansi, atau tindakan yang berdampak terhadap laba, untuk mencapai beberapa tujuan spesifik dari pelaporan laba.

OVERVIEW (cont.)

3

Page 4: Earning Manajemen

OVERVIEW (cont.)

4

Page 5: Earning Manajemen

OVERVIEW (cont.)Dua perspektif Manajemen Laba :

• Sudut pandang pelaporan keuanganManajer dapat menggunakan manajemen laba untuk

membuat analisis tentang peramalan laba, untuk dapat menghindari kerusakan reputasi dan reaksi harga saham yang negative yang dengan cepat juga mengikuti kegagalan untuk memenuhi harapan investor.

• Sudut pandang kontrakDigunakan sebagai cara untuk melindungi perusahaan

atas konsekuensi dari kejadian tak terduga ketika kontrak tersebut tidak lengkap dan sulit dipenuhi

5

Page 6: Earning Manajemen

OVERVIEW (cont.)

6

Page 7: Earning Manajemen

Pattern of Earning Management

Terjadi selama masa tekanan organisasi (reorganisasi) dilakukan dengan menghapus asset, dan membebankan perkiraan biaya periode masa datang pada saat ini. dan

membebankan perkiraan biaya periode masa datang pada saat ini.

Taking a Bath Taking a Bath

Pola tersebut dapat dipilih oleh perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas tinggi.

Kebijakan tersebut menyarankan meminimalisasi pendapatan termasuk dengan

cepat menghapus asset baik itu tangible maupun intangible.

Income Minimization

7

Page 8: Earning Manajemen

Pattern of Earning Management (cont)

Manajer mungkin akan terlibat dalam jenis meningkatkan pelaporan laba

bersih untuk tujuan bonus. Perusahaan yang melakukan pelanggaran perjanjian

utang mungkin juga akan memaksimalkan pendapatan.

Dari sudut pandang kontrak, manajer yang menghindari resiko lebih menyukai meratakan pelaporan laba dari waktu ke waktu sehingga

mendapatkan kompensasi yang relative konstan.

Income Maximation

Income smoothing

8

Page 9: Earning Manajemen

EVIDENCE OF EARNING

MANAGEMENT FOR BONUS PURPOSES

• Paper Healy (1985) yang berjudul “The Effect of Bonus Scheme on Accounting Decision”

• Paper tersebut merupakan sebuah investigasi mengenai motivasi kontrak untuk manajemen laba.

• Didasarkan dari Teori Akuntansi Positif, terutama hipotesis Bonus Plan

• Paper Healy (1985) yang berjudul “The Effect of Bonus Scheme on Accounting Decision”

• Paper tersebut merupakan sebuah investigasi mengenai motivasi kontrak untuk manajemen laba.

• Didasarkan dari Teori Akuntansi Positif, terutama hipotesis Bonus Plan

9

Page 10: Earning Manajemen

EVIDENCE OF EARNING

MANAGEMENT FOR BONUS PURPOSES

• Skema Bonus

10

Page 11: Earning Manajemen

EVIDENCE OF EARNING MANAGEMENT

FOR BONUS PURPOSES• Hipotesis rencana bonus “Healy”:

Jika laba di bawah batas minimum (bogey) maka manajer akan cenderung lebih menurunkan laba bersih (taking a bath). Jika laba di atas batas maksimal (cap) maka ada motivasi untuk mengadopsi kebijakan income minimization.Jika laba terletak antara bogey dan cap, manajer termotivasi untuk mengadopsi kebijakan akuntansi untuk meningkatkan laba yang dilaporkan

• Hipotesis rencana bonus “Healy”:Jika laba di bawah batas minimum (bogey) maka manajer akan cenderung lebih menurunkan laba bersih (taking a bath). Jika laba di atas batas maksimal (cap) maka ada motivasi untuk mengadopsi kebijakan income minimization.Jika laba terletak antara bogey dan cap, manajer termotivasi untuk mengadopsi kebijakan akuntansi untuk meningkatkan laba yang dilaporkan

11

Page 12: Earning Manajemen

EVIDENCE OF EARNING MANAGEMENT

FOR BONUS PURPOSESPendekatan yang digunakan:Mengelola laba dengan mengontrol macam-macam

akrual.

Item akrual: Beban Amortisasi Peningkatan dalam piutang bersih Peningkatan persediaanPenurunan piutang usaha

Laba Bersih = cash flow operasi ± non diskresionari akrual bersih ± diskresionari akrual bersih

Laba Bersih = cash flow operasi ± non diskresionari akrual bersih ± diskresionari akrual bersih

12

Page 13: Earning Manajemen

EVIDENCE OF EARNING MANAGEMENT

FOR BONUS PURPOSES• Observasi dibagi menjadi tiga

portofolio :1.Portofolio UPP: Laba di atas batas

maksimum (cap), total akrual menurun

2.Portofolio MID: Laba di antara batas minimum (bogey) dan maksimum (cap), total akrual meningkat

3.Portofolio LOW : Laba di bawah batas minimum (bogey), total akrual menurun

13

Page 14: Earning Manajemen

Other Motivations For Earnings Management

14

Page 15: Earning Manajemen

Other Contracting Motivations

Kontrak Utang Jangka Panjang• Manajemen laba dapat mengurangi

adanya pelanggaran perjanjian dalam kontrak hutang.

• Sweeney (1994): Perusahaan-perusahaan yang melakukan pelanggaran kontrak utang cenderung untuk melakukan adopsi lebih awal standar akuntansi baru ketika hal ini dapat meningkatkan laba bersih yang dilaporkan (reported net income).

• DeFond dan Jiambalvo (1994): Ditemukan bukti empiris penggunaan discretionary accruals untuk meningkatkan laba yang dilaporkan pada tahun sebelumnya, serta untuk rentang waktu yang lebih pendek yaitu pada tahun terjadinya pelanggaran perjanjian.

• Sweeney (1994): Perusahaan-perusahaan yang melakukan pelanggaran kontrak utang cenderung untuk melakukan adopsi lebih awal standar akuntansi baru ketika hal ini dapat meningkatkan laba bersih yang dilaporkan (reported net income).

• DeFond dan Jiambalvo (1994): Ditemukan bukti empiris penggunaan discretionary accruals untuk meningkatkan laba yang dilaporkan pada tahun sebelumnya, serta untuk rentang waktu yang lebih pendek yaitu pada tahun terjadinya pelanggaran perjanjian. 15

Page 16: Earning Manajemen

Other Contracting MotivationsKontrak Implisit

•Muncul karena hubungan berkelanjutan antara perusahaan dengan para stakeholder dan menunjukkan perilaku yang diharapkan berdasarkan persetujuan bisnis masa lalu.

•Menurut Bowen, Ducharme, dan Shore (1995) kontrak implisit dapat ditunjang dengan melaporkan keuntungan yang tinggi. Untuk menigkatkan kepercayaan stakeholder bahwa manajer akan terus mematuhi kewajiban kontrak.

16

Page 17: Earning Manajemen

To Meet Investor’s Earnings Expectations and Maintain

ReputationTo Meet Investor’s Earnings Expectations

• Manajemen Laba dilakukan, perusahaan yang melaporkan labanya dengan jumlah yang tinggi akan menarik investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut, karena investor melihat probabilitas laba dan kinerja perusahaan yang baik di masa mendatang serta terjadinya peningkatan signifikan terhadap harga saham perusahaan tersebut.

To Meet Investor’s Earnings Expectations• Manajemen Laba dilakukan, perusahaan yang

melaporkan labanya dengan jumlah yang tinggi akan menarik investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut, karena investor melihat probabilitas laba dan kinerja perusahaan yang baik di masa mendatang serta terjadinya peningkatan signifikan terhadap harga saham perusahaan tersebut.

Maintain Reputation•Manajemen Laba dilakukan, untuk mencapai harapan laba perusahaan. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga reputasi perusahaan bahwa perusahaan terlihat dapat memenuhi harapan labanya atau tidak, sehingga masyarakat akan melihat perusahaan tersebut berhasil atau tidak dalam kinerjanya untuk mencapai laba perusahaan. 17

Page 18: Earning Manajemen

Initial Public Offerings (IPO)

• Manajemen Laba dilakukan, Pada saat IPO perusahaan yang akan go public akan memperlihatkan laba yang tinggi, sebagai harapan adanya kenaikan harga saham bagi perusahaan tersebut.

• Manajemen Laba dilakukan, Pada saat IPO perusahaan yang akan go public akan memperlihatkan laba yang tinggi, sebagai harapan adanya kenaikan harga saham bagi perusahaan tersebut.

Hughes (1986), menunjukkan bahwa informasi seperti laba bersih dapat berguna dalam membantu perusahaan memberikan sinyal nilai dari perusahaan pada investor.

Clarkson, Dontoh, Richardson dan Sefcik (1992), adanya bukti empiris bahwa pasar merespon secara positif terhadap perikiraan laba sebagai sinyal nilai perusahaan. Sehingga menimbulkan kemungkinan bahwa manajer dari perusahaan yang go public akan dapat mengelola laba yang teradapat dalam prospektus mereka sebagai harapan untuk menerima harga saham yang lebih tinggi untuk saham mereka.

Hughes (1986), menunjukkan bahwa informasi seperti laba bersih dapat berguna dalam membantu perusahaan memberikan sinyal nilai dari perusahaan pada investor.

Clarkson, Dontoh, Richardson dan Sefcik (1992), adanya bukti empiris bahwa pasar merespon secara positif terhadap perikiraan laba sebagai sinyal nilai perusahaan. Sehingga menimbulkan kemungkinan bahwa manajer dari perusahaan yang go public akan dapat mengelola laba yang teradapat dalam prospektus mereka sebagai harapan untuk menerima harga saham yang lebih tinggi untuk saham mereka. 18

Page 19: Earning Manajemen

The Good Side Of Earnings Management

Blocked Communication

Demski and Sappington (1987)• Menunujukkan kondisi dimana informasi dari dalam

yang dimiliki oleh manajemen selalu dapat disampaikan di dalam manajemen laba.

Dimana di dalam perusahaan, manajer memiliki informasi khusus yang merupakan bagian dari keahlian mereka, biasanya informasi tersebut merupakan informasi yang sangat mahal untuk dikomunikasikan pada investor sehingga perlu adanya blocked communication.

• Manajemen laba, dapat membuka blocked communication agar dapat mengkomunikasikan beberapa informasi kepada pasar.

Dimana di dalam perusahaan, manajer memiliki informasi khusus yang merupakan bagian dari keahlian mereka, biasanya informasi tersebut merupakan informasi yang sangat mahal untuk dikomunikasikan pada investor sehingga perlu adanya blocked communication.

• Manajemen laba, dapat membuka blocked communication agar dapat mengkomunikasikan beberapa informasi kepada pasar.

19

Page 20: Earning Manajemen

SISI BURUK MANAJEMEN LABA

•Manajemen laba yang Oportunis

Dari perspective kontrak, menghasilkan perilaku manajemen yang oportunis. Manajer cenderung menggunakan manajemen laba untuk memaksimalkan bonus mereka, sebagaimana didokumentasikan oleh Healy.

20

Page 21: Earning Manajemen

Cont..

21

Page 22: Earning Manajemen

Cont..Menurut Hanna (1999), investor dan analis lebih melihat ke laba

inti, dan mengabaikan pos luar biasa. Secara tidak langsung bonus manajer tidak terpengaruh oleh biaya non-inti, seperti

writedown, dan penyisihan untuk restrukturisasi. Tapi biaya non-inti saat ini meningkatkan penghasilan inti di masa mendatang,

melalui amortisasi yang lebih rendah dan penyerapan biaya masa depan. Akibatnya manajer tergoda untuk memanipulasi biaya non-

inti.

Menurut Hanna (1999), investor dan analis lebih melihat ke laba inti, dan mengabaikan pos luar biasa. Secara tidak langsung bonus manajer tidak terpengaruh oleh biaya non-inti, seperti

writedown, dan penyisihan untuk restrukturisasi. Tapi biaya non-inti saat ini meningkatkan penghasilan inti di masa mendatang,

melalui amortisasi yang lebih rendah dan penyerapan biaya masa depan. Akibatnya manajer tergoda untuk memanipulasi biaya non-

inti.

• dalam konteks Internasional dipelajari oleh Leuz, Nanda dan Wysocki (2003). Pengukuran mereka terhadap manajemen laba berbeda dari kebijakan pendekatan akrual oleh Jones.

Pengukuran: 1. variabilitas laba bersih2. korelasi antara akrual dan arus kas3. besarnya total akrual

Mereka menghitung rasio terhadap small earnings losses to small gains pada setiap Negara. Rasio yang rendah menganjurkan untuk melakukan manajemen laba agar menghindari small losses.

• dalam konteks Internasional dipelajari oleh Leuz, Nanda dan Wysocki (2003). Pengukuran mereka terhadap manajemen laba berbeda dari kebijakan pendekatan akrual oleh Jones.

Pengukuran: 1. variabilitas laba bersih2. korelasi antara akrual dan arus kas3. besarnya total akrual

Mereka menghitung rasio terhadap small earnings losses to small gains pada setiap Negara. Rasio yang rendah menganjurkan untuk melakukan manajemen laba agar menghindari small losses.

22

Page 23: Earning Manajemen

Do Managers Accept Securities Market Efficiency?

Teknik manajemen laba yang baru saja diuraikan, tidak konsisten dengan efisiensi pasar modal. Karena mereka mengandalkan pengungkapan yang lemah dan perhatian investor yang terbatas untuk menjaga manajemen laba

yang luas sebagai informasi dalam perusahaan. Menurut penemuan Barth, Elliott dan Finn (1999),

pasar mendukung perusahaan dengan pola laba yang terus meningkat. Pasar efisien merespon

pertumbuhan informasi yang secara implisit pada kenaikan laba.

Poin penting dari penelitian Shrand and Walters dan Doyle, Lundholm and Soliman adalah, kebijakan manajemen laba tersebut dapat

memberikan sedikit pertimbangan jika pasar modal efisien. Akibatnya, manajer yang terikat dengan itu pasti tidak sepenuhnya

menyetujui efisiensi.

Poin penting dari penelitian Shrand and Walters dan Doyle, Lundholm and Soliman adalah, kebijakan manajemen laba tersebut dapat

memberikan sedikit pertimbangan jika pasar modal efisien. Akibatnya, manajer yang terikat dengan itu pasti tidak sepenuhnya

menyetujui efisiensi.23

Page 24: Earning Manajemen

Implikasi bagi Akuntan

Implikasi akuntan untuk mengurangi manajemen laba yang buruk adalah dengan meningkatkan

pengungkapan yang lengkap (full disclosure). Full disclosure akan membantu investor untuk

mengevaluasi laporan keuangan dengan mengurangi kerentanan terhadap perilaku yang bias, mengurangi

kemampuan manajer untuk mengeksploitasi poor corporate governance dan pasar yang tidak efisien.

24

Page 25: Earning Manajemen

KESIMPULAN

25

Page 26: Earning Manajemen

Thank You.....

26