Transcript
  • Dwi Marlina S.SiDr. Ringgo Alfarisi

  • Campuran

    A. LarutanB. KoloidC. Suspensi

  • Contoh CampuranGambar 11.1 contoh campuran

  • Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul, atom ataupun ion dari dua zat atau lebih. Koloid adalah suatu campuran zat heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah).Suspensi adalah sediaan yang mengandung zat padat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa. Zat yang terdispersi harus halus, tidak boleh cepat mengendap, dan bila digojog perlahan lahan, endapan harus terdispersi kembali. Dapat di tambahkan zat tambahan untuk menjamin stabilitas suspensi tetapi kekentalan suspensi harus menjamin sediaan mudah di gojog dan di tuang .

  • Larutan (solution)

    Komponen larutan terdiri dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Larutan adalah campuran homogen (komposisinya sama), serba sama (ukuran partikelnya), tidak ada bidang batas antara zat pelarut dengan zat terlarut (tidak dapat dibedakan secara langsung antara zat pelarut dengan zat terlarut), partikel- partikel penyusunnya berukuran sama (baik ion, atom, maupun molekul) dari dua zat atau lebih.

  • Contoh - contoh larutan

    Gas dalam gas seluruh campuran gasGas dalam cairan oksigen dalam airCairan dalam cairan alkohol dalam airPadatan dalam cairan gula dalam airGas dalam padatan hidrogen dalam paladium Cairan dalam padatan Hg dalam perakPadatan dalam padatan alloys

  • Larutan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:

    Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa melarutkan zat).

    b) Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan mengadakan kesetimbangn dengan solut padatnya. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zat dengan konsentrasi maksimal).

    c) Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh) yaitu suatu larutan yang mengandung lebih banyak solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan.

  • Contoh soal komponen larutan

    Tentukan pelarut dan zat terlarut dalam 100 gram larutan alkohol 25% ?

    Jawab:Zat terlarut = 25 % x 100 gram = 25 gram (alkohol)Zat pelarut = 75% x 100 gram = 75 gram ( air)

  • Konsentrasi Larutan

    Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat terlarut dalam sejumlah tertentu larutan.

  • Satuan KonsentrasiPersentase (%) : jumlah gram zat terlarut dalam tiap 100 gram larutan.Fraksi mol (X) : perbandingan jumlah mol suatu zat dalam larutan terhadap jumlah mol seluruh zat dalam larutan.Kemolaran (M) : jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan.Kemolalan (m) : jumlah mol zat terlarut dalam tiap 1000 gram pelarut.Kenormalan (N) : jumlah grek zat terlarut dalam tiap liter larutan.

  • Rumus Rumus : % = gram zat terlarut x 100 % gram larutan X = mol suatu zat : mol seluruh zatM = mol : liter = mmol : mlm = (1000 : p) X (gram : BM)N = grek : liter = mgrek : mlGrek = mol x jumlah H+ atau OH -

  • Masalah KonsentrasiPerhitungan jumlah zat terlarut: Mol zat terlarut = liter x MPengenceran Larutan: V1M1 = V2 M2Pencampuran konsentrasi yang berbeda: M camp = V1 M1 + V2M2 V1 + V2

  • LARUTAN ELEKTROLIT

    Berdasarkan kemampuannya menghantarkan listrik, larutan dapat dibedakan sebagai larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit.

    Larutan elektrolit mengandung zat elektrolit sehingga dapat menghantarkan listrik, sementara larutan non-elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik.

  • Larutan Elektrolit Kuat

    Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar arus listrik, karena zat terlarut yang berada didalam pelarut(biasanya air), seluruhnya dapat berubah menjadi ion-ion dengan harga derajat ionisasi adalah satu ( = 1).

    Yang tergolong elektrolit kuat adalah :Asam kuat, antara lain: HCl, HClO3, HClO4, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.Basa kuat,yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, antara lain : NaOH, KOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.Garam-garam yang mempunyai kelarutan tinggi, antara lain : NaCl, KCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain.

  • Larutan Elektrolit Lemah

    Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang mampu menghantarkan arus listrik dengan daya yang lemah, dengan harga derajat ionisasi lebih dari nol tetapi kurang dari satu (0

  • Larutan non-Elektrolit

    Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, hal ini disebabkan karena larutan tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak meng-ion).

    Yang termasuk dalam larutan non elektrolit antara lain :Larutan ureaLarutan sukrosaLarutan glukosaLarutan alkohol dan lain-lain

  • Lanjutan elektrolit :Besaran untuk menentukan kekuatan elektrolit adalah DERAJAD IONISASI ( ) = mol zat yang terionisasi dibagi mol zat yang dilarutkan.Elektrolit kuat : = 1Elektrolit lemah : 0 < < 1Non Elektrolit : = 0

  • Sifat Koligatif LarutanDefinisi : sifat yang ditentukan oleh konsentrasi larutan.Ada 4 hal yaitu :Kenaikan titik didih ( Td)Penurunan titik beku ( Tb)Tekanan osmotik ( )Penurunan tekanan uap (p)Keempatnya ditentukan oleh konsentrasi atau banyaknya partikel zat terlarut. Makin besar konsentrasi makin besar pula sifat koligatifnya.

  • phH2O memiliki sedikit sifat elektrolit, artinya air dapat terionisasi menghasilkan ion H+ dan ion OH-Jika air dilarutkan asam, maka asam akan melepaskan ion H+Jika air dilarutkan basa, maka basa akan melepaskan ion OH-Jadi besarnya [H+] dalam larutan dapat digunakan untuk menyatakan larutan basa, asam atau netral.

  • Ingat :

    Makin rendah harga pH larutan makin bersifat asam dan sebaliknya makin tinggi bersifat basa.Larutan netral : pH =7Larutan asam : pH < 7Larutan basa : pH > 7

  • KOLOID

    Protoplasma dalam sel sel makhluk hidup merupakan suatu koloid sehingga proses proses dalam sel melibatkan sitem koloid. Dalam kehidupan sehari-hari ini, sering kita temui beberapa produk yang merupakan campuran dari beberapa zat, tetapi zat tersebut dapat bercampur secara merata/ homogen. Misalnya saja saat ibu membuatkan susu untuk adik, serbuk/ tepung susu bercampur secara merata dengan air panas. Kemudian, es krim yang biasa dikonsumsi oleh orang mempunyai rasa yang beragam, es krim tersebut haruslah disimpan dalam lemari es agar tidak meleleh. Kesemuanya merupakan contoh koloid.

  • KOLOID Koloid merupakan bagian dari campuran yang memiliki sifat khas karena memiliki ukuran partikel dengan diameter antara 1 -100 nm. Koloid adalah suatu campuran zat heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah).

  • Gambar Macam - Macam KoloidGambar 11.2 Macam-macam koloid

  • Macam - Macam KoloidSistem koloid tersusun dari fase terdispersi yang tersebar merata dalam medium pendispersi. Fase terdispersi dan medium pendispersi dapat berupa zat padat, cair, dan gas. Berdasarkan fase terdispersinya, sistem koloid dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

  • Lanjutan1. Sol (fase terdispersi padat) a. Sol padat adalah sol dalam medium pendispersi padat Contoh: paduan logam, gelas warna, intan hitam b. Sol cair adalah sol dalam medium pendispersi cair Contoh: cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat c. Sol gas adalah sol dalam medium pendispersi gas Contoh: debu di udara, asap pembakaran

  • Lanjutan2. Emulsi (fase terdispersi cair) a. Emulsi padat adalah emulsi dalam medium pendispersi padat Contoh: Jelly, keju, mentega, nasi b. Emulsi cair adalah emulsi dalam medium pendispersi cair Contoh: susu, mayones, krim tangan c. Emulsi gas adalah emulsi dalam medium pendispersi gas Contoh: hairspray dan obat nyamuk

  • Lanjutan3. BUIH (fase terdispersi gas) a. Buih padat adalah buih dalam medium pendispersi padat Contoh: Batu apung, marshmallow, karet busa, Styrofoam b. Buih cair adalah buih dalam medium pendispersi cair Contoh: putih telur yang dikocok, busa sabun

  • Sifat-sifat koloidBerdasarkan ukuran partikel dari fasa terdispersi yang spesifik dan medium pendispersi yang beragam, maka koloid memiliki beberapa sifat utama yaitu :

    1. Sistem koloid menunjukan adanya gerak Brown yaitu pergerakan yang tidak teratur (zig-zag) dari partikel- partikel koloid, gerakan diamati oleh Robert Brown. Gerakan ini terjadi secara terus menerus akibat dari tumbukan yang tidak seimbang antara medium koloid dengan partikel koloid. Gerak Brown dapat menstabilkan sistem koloid atau mencegah terjadinya pengendapan. Gerakan ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop

  • GambarGambar 11.3 Robert BrownGambar 11.4 Gerak Brown

  • 2. Efek Tyndall merupakan penghamburan cahaya oleh partikel- partikel yang terdapat dalam sistem koloid sehingga berkas cahaya dapat dilihat jelas walaupun partikelnya tidak tampak dan efek ini diamati oleh John Tyndall. Dalam kehidupan sehari - hari efek Tyndal dapat diamati pada langit yang berwarna biru di siang hari karena adanya pantulan cahaya dari partikel koloid diudara.

    Gambar 11.5 John Tyndall

  • Gambar 11.6 Efek Tyndall

  • Lanjutan Sifat koloid 3. Koagulasi koloid adalah pengumpulan dan penggumpalan partikel- partikel koloid. Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.

  • Lanjutan 4. Sistem koloid juga memiliki daya absorbsi yang kuat untuk menarik ion atau muatan listrik dan molekul netral. Hal ini disebabkan karena partikel koloid memiliki permukaan yang sangat luas. Misalnya proses penyerapan air oleh kapur tulis, sol Fe(OH)3 dalam air mngandung ion Fe3+ yang diabsorbsi. Sedangkan untuk yang bermuatan negatif adalah molekul As2S3, ion S2] yang diabsorbsi. Pemanfaatan sifat absorbsi dari koloid antara lain dalam penjernihan air, misalnya penggunaan tawas untuk mengikat kotoran atau zat warna dari tanah (Gambar 11.7).

    Gambar 11.7 Adsorbsi ion oleh koloid

  • Lanjutan 5. Sistem koloid yang bermuatan dapat ditarik oleh elektroda yang dialiri oleh arus listrik searah. Untuk koloid yang bermuatan negatif bergerak menuju anoda yaitu elektroda positif dan koloid yang bermuatan positif bergerak menuju katoda atau elektroda negatif Gambar 11.8 Sistem koloid yang bermuatan

  • Sistem KoloidBerdasarkan affinitas partikel- partikel fase dispersi terhadap medium dispersi, maka terdapat dua macam sistem koloid:

    A. Koloid Liofil (suka cairan) : adalah koloid yang memiliki gaya tarik menarik yang kuat antara partikel - partikel terdispersi dengan medium pendispersi. Medium pendispersi dalam liofil sering disebut juga dengan hidrofil. Partikel koloid juga dapat mengadsorbsi molekul cairan sehingga terbentuk selubung disekeliling partikel koloid. Keberadaan selubung inilah yang menyebabkan koloid liofil lebih stabil.

  • Lanjutan Sistem Koloid B. Koloid Liofob (takut cairan): adalah koloid yang memiliki gaya tarik menarik yang lemah antara Partikel- partikel terdispersi dengan medium pendispersi. Medium pendispersinya sering disebut dengan hidrofob. Pertikel- partikel koloid tidak dapat mengadsorbsi pelarutnya sehingga koloid ini kurang stabil dan dapat dengan mudah terkoagulasikan dengan penambahan elektrolit.

  • Lanjutan Sistem KoloidKoloid pelindung adalah koloid yang dapat melindung koloid lain agar tidak terkoagulasikan.Contoh menarik adalah penambahan koloid liofil ke dalam liofob, dimana koloid liofob terbungkus tidak mengumpul, seperti pembuatan es krim agar tidak menggumpal ditambahkan gelatin. Demikian pula halnya dengan cat dan tinta memiliki koloid pelindung agar tidak mengendap atau menggumpal.

  • Tabel 11.3 Perbedaan sol liofil dan sol liofob

  • Pembuatan KoloidKoloid dapat dibuat dengan dua cara yaitu mengubah partikel- partikel larutan menjadi partikel koloid atau kondensasi dan memperkecil partikel suspensi menjadi partikel koloid atau dispersi, perhatikan bagan pada Gambar 11.9.Gambar 11.9 Pembuatan koloid

  • Cara kondensasiCara Kondensasi, yaitu dengan jalan mengubah Partikel- partikel larutan sejati yang terdiri dari Molekul- molekul atau ion- ion menjadi partikel- partikel koloid dengan beberapa teknik:Reaksi redoks2 H2S(g) + SO2(g) 2 H2O(l) + 3 S(koloid)

    Reaksi hidrolisis (penambahan molekul air)FeCl2(aq) + 3 H2O(l) Fe(OH)3(koloid) + 3 HCl(aq)

    Dekomposisi2 H3AsO3(aq) + 3 H2S(aq) As2S3(koloid) + 6 H2O(l)

    Pergantian pelarut (metatesis)AgNO3(aq) + HCl(aq) AgCl(koloid) + HNO3(aq)

  • Cara DispersiCara Dispersi yaitu dengan jalan mengubah partikel- partikel kasar menjadi partikel- partikel koloid, tiga teknik dapat dipergunakan seperti mekanik, peptipasi dan teknik busur Bredig.

  • Teknik MekanikCara ini mengandalkan penghalusan partikel kasar menjadi partikel koloid, selanjutnya ditambahkan ke dalam medium pendispersinya. Cara ini dipergunakan untuk membuat sol belerang dengan medium pendispersi air.

  • PeptipasiPeptipasi adalah Pemecahan partikel kasar menjadi partikel koloid, pemecahan dilakukan dengan penambahan molekul spesifik, seperti agar-agar dengan air, nitroselulosa dengan aseton, Al(OH)3 dengan Al(Cl)3 dan endapan NiS ditambahkan dengan H2S.

  • Teknik Busur BredigTeknik ini digunakan untuk membuat sel logam, logam yang akan diubah ke dalam bentuk koloid diletakkan sebagai elektroda dalam medium pendispersinya dan dialiri oleh arus listrik. Atom - atom logam akan terpecah dan masuk ke dalam medium pendispersinya.Gambar 11.10 Teknik Busur Bredig

  • Pemisahan KoloidPemisahan koloid:

    a. Dialisis adalah pemurnian medium pendispersi dari elektrolit, dengan cara penyaringan koloid dengan menggunakan kertas perkamen atau membran yang ditempatkan di dalam air yang mengalir. Mula - mula koloid dimasukkan dalam kantong yang berselaput semipermiabel kemudian dimasukkan dalam air sehingga ion pengganggu menembus kantong sedang partikel koloid tetap berada di kantong.Gambar 11.11 Dialisis

  • Lanjutan pemisahan koloidb. Elektroforesis: proses pemisahan koloid yang bermuatan dengan bantuan arus listrik. Partikel- partikel yang positif akan menuju katoda dan yang negatif akan menuju anoda.

  • Kegunaan Koloid

    Jenis industriContoh aplikasiIndustri makananKeju, mentega, susu, saus saladIndustri kosmetika dan perawatan tubuhKrim, pasta gigi, sabunIndustri catCatIndustri kebutuhan rumah tanggaSabun, deterjenIndustri pertanianPeptisida dan insektisidaIndustri farmasiMinyak ikan, pensilin untuk suntikan

  • Kegunaan aplikasi koloidPenggumpalan Darah

    Darah mengandung sejumlah koloid protein yang bermuatan negatif. Jika terjadi luka, maka luka tersebut dapat diobati dengan pensil stiptik atau tawas yang mengandung ion-ion Al3+ dan Fe3+. Ion-ion tersebut membantu agar partikel koloid di protein bersifat netral sehingga proses penggumpalan darah dapat lebih mudah dilakukan.

  • Tabel Perbedaan Larutan, Koloid, dan Suspensi

  • Terima Kasih

    Selamat Belajar..


Top Related