Download - Seminar 2 Ger Hhd
Seorang pria dengan keluhan sesak nafas pada malam hari
Kelompok 11
Laporan Kasus
Tn. Slamet, 70 tahun berobat ke UGD malam hari, diantar oleh keluarganya dengan keluhan sesak nafas, terbangun dari tidur karena sesak nafas; sehari-hari Tn. Slamet merasa lebih enak dengan bantal tinggi pada saat baring; jalan cepat harus berhenti karena sesak. Pernah berobat ke poliklinik, dikatakan oleh dokter menderita tekanan darah tinggi dan sakit jantung; merasa sembuh, obat tidak dimakan lagi
TerminologiUsia 70 tahun Golongan elderly menurut WHO
Sesak Nafas Kondisi ketidaknyamanan atau kesulitan dalam bernapas
Terbangun dari tidur karena sesak nafas Paroxysmal Nocturnal Dyspnea
Bantal tinggi saat berbaring OrtopneaJalan cepat harus berhenti Dispnea On Effort
Tekanan darah tinggiSuatu keadaan dimana tekanan darah meningkat melebihi batas
normal ( > 140/90)
Sakit JantungSuatu kelainan pada jantung yang dapat mengganggu kinerja jantung
untuk memompa darah
MasalahUsia 70 tahun Menurut WHO termasuk golongan Elderly (60-74 tahun)
Berobat ke UGD Suatu keadaan gawat darurat yang memerlukan penanganan segera
Sesak napas-terbangun dari tidur
-lebih enak dengan bantal tinggi
Paroxysmal Nocturna Dispnea:terjadi akumulasi cairan di paru ketika sedang tidur
Orthopnea: mengeluh sesak napas saat posisi berbaring dan berkurang pada posisi tegak karena pada posisi tegak venous return menurun dan tekanan hidrostatik menurun pada bagian atas paru -> menambah kapasitas vital paru.
Jalan cepat harus berhenti karena sesak Dyspnoe on effort:
sesak nafas pada saat beraktivitas.
Heart rate meningkat -> Diastolic filling time menurun -> akibatnya venous return meningkat -> pengisian ke ventrikel menurun -> tekanan pada atrium kanan meningkat -> transudasi paru + -> sesak
Hipotesis
Decompensatio Cordis Kiri
Anamnesis tambahan
Sudah berapa lama menderita hipertensi ?
Adakah keluhan lain selain sesak ?
Bagaimana riwayat pengobatan terdahulu ? obat apa yang diminum ?
Bagaimana riwayat keluarganya ?
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik Hasil pemeriksaan Interpretasi
Kesadaran Compos mentis Normal, oksigenasi ke otak cukup
Tanda vital :Suhu
Denyut nadi
Tekanan darah
Pernapasan
Normal
Takikardi
170/80
Takipnea
Dyspnoe on effort
Ortopnoe
Normal
Frekuensi denyut nadi meningkat. Pada pasien ini peningkatannya dikarenakan penyakit jantung.
Meningkat , ISH
Frekuensi napas meningkat, terjadi pada dekompensasi kordis
Terjadi pada dekompensasi kordis kiri
Terjadi pada dekompensasi kordis kiri
Kepala Sianosis di bibir Karena pasien mengalami sesak nafas, kekurangan oksigen
Leher JPV : 5 + 4 sedikit meningkat
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik Hasil Interpretasi
Thorax :Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
Restriksi sela iga
Aktivitas ventrikel pulsatile
Bising jantung : Pansistolik murmurB I : regulerB II : keras
Karena pasien sesak nafasKarena dilatasi ventrikel
Karena hipertensi pulmonal
Abdomen Hepar teraba 3 jari di bawah arcus costa, tepi tumpul , permukaan licin
Ascites : -
Hepatomegali
normal
extremitas Tidak ada oedem normal
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang Hasil Pemeriksaan
EKG• Irama sinus atau tidak• QRS rate yang cepat, > 20 pada gagal jantung kiri• terdapat pembesaran ruang jantung: LVH, LAH• Segmen ST abnormal
Foto Thoraks
• Kardiomegali, CTR > 50%• apeks kordis bergeser ke kiri bawah pada LVH • vaskularisasi meningkat (v.pulmonalis akibat kongesti)• elongasio aorta akibat hipertensi sistolik • efusi pleura
Laboratorium Cek CBC, kadar ureum kreatinin, elektrolit, serta pemeriksaan lain seperti kadar kolesterol dan GDS
Echocardiografi
• meningkatnya massa ventrikel/ hipertrofi ventrikel• dilatasi ventrikel • hipokinetik menyeluruh atau segmental pada gagal
jantung sistolik • fungsi sistolik menurun • adanya MR
DIAGNOSISPatofisiologi: Decomp. Cordis Kiri dan Kanan
Etiologi: Hypertensive Heart Disease
Kelainan Anatomi:
Cardiomegali
Mital Regurgitation
Alongesio Aortae
Echo Cardio : Dilatasi LV, Mitral Regurgitation
NYHA : kelas 4 (gejala muncul disaat beristirahat)
HYPERTENSIVE HEART DISEASE
DEFINISI
Penyakit komplikasi jantung merupakan istilah yang diterapkan untuk menyubutkan penyakit jantung secara keseluruhan,
Left ventrikel hyperthrophy, aritmia jantung, penyakit jantung koroner, danpenyakit jantung kronis, yang disebabkan peningkatan tekanan darah, baik langsung atau sebaliknya
ETIOLOGI
Tekanan darah tinggi meningkatkan beban kerja jantung, dan menyebabkan penebalan otot jantung.Merupakan faktor risiko utama bagi penyakit jantung dan stroke. Dapat pula menyebabkan penyakit jantung iskemik.Tekanan darah tinggi mempengaruhi pada menebalnya dinding pembuluh darah, mendorong terjadinya aterosklerosis.
Patofisiologi HHDPenuaan – Isolated Systolic Hypertension – kompensasi otot
jantung kiri – LVH – penurunan kontraksi ventrikel – penurunan cardiac output – penurunan tekanan darah – mekanisme kompensasi neurohormonal – retensi air dan natrium – kelamaan akan peninggian afterload – dilatasi ventrikel – peningkatan ventricular filling pressure – mitral regurgitasi – peningkatan atrial mean pressure – peningkatan tekanan kapiler paru-paru – edema intestisial – penurunan kapasitas distensi paru-paru – peningkatan kebutuhan oksigen – Dyspnea dan Paroxysmal Nocturnal Dyspnea
–
Patofisiologi HHDPenuaan – Isolated Systolic Hypertension –
kemampuan vaskular menurun – kontraksi arteri perifer menurun (tetap lebar)
– saat sistol, tekanan meningkat – untuk kompensasi darah saat diastol yang masuk banyak
- Saat diastol – pembuluh darah tidak bisa kontraksi – tekanan diastol tetap rendah
Patofisiologi HHD
Dyspnea on Effort – beraktivitas – heart rate meningkat – diastolic filling time menurun – pengisian LV menurun – tertinggal di LA – mundur ke vena pulmonalis – transudasi cairan ke paru karena perbedaan tekanan
Patofisiologi HHD
Paroxysmal Nocturnal Dyspnoe – berbaring pada malam hari ketika tidur – venous return meningkat – menumpuk di RA dan RV – arteri pulmonalis – extravasasi cairan ke alveolus – transudasi cairan di jaringan paru akibat akumulasi dan perbedaan tekanan - sesak
Patofisiologi HHD
Faktor Resiko HHD
Kelainan anatomi
TatalaksanaTerapi Non-farmakologi
UGD: posisikan pasien dalam posisi setengah duduk, oksigenasi nasal 3 L, iv line glukosa 5%
Perubahan gaya hidup
Pola makan seimbang dan sehat
Diet rendah garam
Stop alkohol dan merokok
Olahraga teratur
Terapi Farmakologi
Diuretik : Furosemid 25mg
Digoxin 1 tablet
Plavic 3 ampul
ACE Inhibitor : Captopril (short acting)
Pencegahan
1. Pencegahan primordial• Untuk masyarakat yang belum tampak adanya resiko gagal
jantung pencegahan primordial sangat di anjurkan.- Upaya ini bertujuan untuk memelihara kesehatan setiap orang
yang sehat agar tetap sehat dan terhindar dari segala jenis penyakit termasuk penyakit jantung.
- Pencegahan primordial mendasar pada:Cara hidup yang sehat, seperti mengkomsumsi makanan sehat, tidak merokok, berolah raga secara teratur, meghindari stress, serta memelihara lingkungan hidup yang sehat.
2. Pencegahan primer- Pencegahan primer ditujukan pada masyarakat yang sudah
menunjukkan adanya faktor resiko gagal jantung- Upaya ini antara lain:
- Membatasi komsumsi makanan yang mengandung kadar garam tinggi, mengurangi makanan yang mengandung kolesterol tinggi, mengontrol berat badan dengan membatasi kalori dalam makanan sehari-hari serta menghindari rokok serta alkohol.
3. Pencegahan sekunderPencegahan sekunder ditujukan pada orang yang sudah terkena gagal jantung dan bertujuan untuk mencegah gagal jantung berlanjut ke stadium yang lebih berat.Pada tahap ini dapat dilakukan dengan:diagnosis gagal jantung,tindakan pengobatan dengan tetap mempertahankan gaya hidup dan mengindari faktor resiko gagal jantung.
KOMPLIKASI• Efusi pleura (transudasi cairan ke paru)• Aritmia (pembesaran ruang jantung menyebabkan
gangguan elektrik normal)• Trombus ventrikel (pembesaran ventrikel
menyebabkan penurunan curah jantung sehingga memungkinkan terbentuk trombus)
• Hepatomegali (kongesti vena merusak sel hepar, terjadi fibrosis dan sirosis)
PROGNOSIS
Pasien dengan NYHA kelas 4, angka mortalitas nya >50 %
KESIMPULAN
Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap oksigen dan nutrien. Gagal jantung dapat disebabkan oleh berbagai faktor misalnya hipertensi, kadar kolesterol tinggi, usia, jenis kelamin, keturunan dan gaya hidup.Oleh karena itu, perlu pengendalian faktor-faktor risiko ini seperti olahraga, diet, dan pola makan yang sehat.