www.futurumcorfinan.com
Page 1
Restrukturisasi Perusahaan: Sebuah Pengenalan Awal
Pendahuluan
Restrukturisasi merupakan sebuah istilah yang memiliki definisi luas pada dunia bisnis. Ketika
istilah restrukturisasi digunakan umumnya pembahasan yang dilakukan akan terbagi menjadi
dua yaitu restrukturisasi hutang dan restrukturisasi perusahaan. Restrukturisasi perusahaan
dilakukan dengan cara merubah bentuk organisasi dari perusahaan tersebut. Berbeda dengan
restrukturisasi hutang, restrukturisasi perusahaan tidak hanya dilakukan oleh perusahaan yang
mengalami kesulitan dalam kondisi keuangan. Restrukturisasi perusahaan juga dilakukan untuk
tujuan pengembangan/ekspansi perusahaan. Bila dilihat lebih detail restrukturisasi perusahaan
memiliki berbagai variasi bentuk. Artikel ini akan menjelaskan lebih detail mengenai bentuk dari
restrukturisasi perusahaan. Artikel ini akan memberikan pengenal awal terhadap bentuk dari
restrukturisasi. Diharapkan setelah membaca artikel ini pembaca mendapat gambaran terhadap
bentuk dari restrukturisasi dan tidak bingung terhadap istilah-istilah yang kerap muncul dalam
restrukturisasi.
Muhammad Putrawal
DILARANG MENG-COPY, MENYALIN,
ATAU MENDISTRIBUSIKAN
SEBAGIAN ATAU SELURUH TULISAN
INI TANPA PERSETUJUAN TERTULIS
DARI PENULIS
Untuk pertanyaan atau komentar bisa
diposting melalui website
www.futurumcorfinan.com
www.futurumcorfinan.com
Page 2
Restrukturisasi Perusahaan
Untuk lebih memudahkan pemahaman mengenai restrukturisasi perusahaan maka
pembahasan akan dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu:
(1) Merger: Penggabungan dari dua atau lebih perusahaan yang bisa dilakukan dengan
beberapa cara yaitu amalgamation, absorption dan juga reverse merger.
(2) Divestitures: Pelepasan dari suatu divisi/anak perusahaan di sebuah perusahaan induk.
Pelepasan bisa dilakukan baik hanya sebagian saham atau secara keseluruhan. Bila
dilepas secara keseluruhan maka nanti akan muncul entitas baru yang berbeda dengan
perusahaan induk.
www.futurumcorfinan.com
Page 3
1. Merger
a. Amalgamation
Proses dimana dua atau lebih perusahaan masing-masing membubarkan entitas yang
lama dan bergabung ke dalam satu bentuk entitas baru. Contoh amalgamation adalah
lahirnya Bank Mandiri Tbk dari penggabungan Bank Bapindo, Bank BDN, Bank Bumi
Daya dan Bank Exim (Bank Ekspor Impor)
b. Absorption
Proses dimana salah satu perusahaan membubarkan entitas mereka dan bergabung ke
satu perusahaan yang lain. Biasanya entitas perusahaan yang lebih kecil akan
bergabung ke perusahaan yang lebih besar. Contoh: PT Kalbe Farma Tbk, PT Dankos
Laboratories Tbk, dan PT Envesal. Ketiga perusahaan farmasi ini bergabung dan
mempertahankan entitas PT Kalbe Farma Tbk
www.futurumcorfinan.com
Page 4
c. Acquisition
Akuisisi merupakan salah satu istilah yang memiliki banyak pengertian di masyarakat.
Umumnya setiap pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain diberitakan sebagai
kegiatan akuisisi oleh media massa. Hal ini tidak sepenuhnya salah karena akuisisi
sendiri pada dasarnya adalah kegiatan yang dilakukan oleh salah satu perusahaan
untuk mengambil mayoritas saham perusahaan lain untuk tujuan mengontrol
perusahaan yang akan diambil. Pada akuisisi tidak ada pembubaran entitas, kedua
entitas tetap ada, yang berubah hanyalah kepemilikan saham milik perusahaan yang
diakuisisi. Salah satu langkah akuisisi yang terkenal adalah ketika PT HM Sampoerna
Tbk diakuisisi oleh Philip Morris International Inc.
d. Reverse Merger
Reverse merger adalah proses dimana perusahaan private membeli perusahaan publik.
Biasanya ini dilakukan oleh perusahaan private yang ingin go public tetapi tidak ingin
melalui IPO. Salah satu contoh reverse merger adalah ketika perusahaan game Atari
dibeli oleh perusahaan JT Storage. Belakangan ini juga reverse merger menjadi strategi
yang populer dimanfaatkan oleh perusahaan menegah untuk go public. Strategi ini
biasanya dilakukan dengan cara membeli sebuah shell company yang sudah terdaftar di
bursa.
www.futurumcorfinan.com
Page 5
2. Divestitures
a. Sell-off
Sell-off adalah penjualan suatu divisi/anak perusahaan dari suatu perusahaan ke pihak
ketiga. Biasanya, aksi jual dilakukan karena anak perusahaan tidak cocok dengan
strategi inti perusahaan induk. Sinergi antara perusahaan induk dan anak perusahaan
tidak berjalan dengan baik sehingga pasar pun akan menilai rendah kombinasi bisnis
antara keduanya. Akibatnya, manajemen dan direksi akan memutuskan bahwa anak
perusahaan akan lebih baik berada di bawah kepemilikan yang berbeda.
Ketika pembelian ini dilakukan melalui dana pinjaman maka transaksi ini disebut dengan
leveraged buyout (LBO). Ketika pembelian tersebut dilakukan oleh manajemen,
transaksi ini disebut sebagai managment buyout (MBO). Contoh dari transaksi sell off
adalah pelepasan unit divisi handphone Nokia kepada Microsoft.
www.futurumcorfinan.com
Page 6
b. Equity Carve-outs
Equity Carve-outs merupakan kegiatan melepaskan sejumlah saham dari anak
perusahaan kepada publik. Perusahaan induk akan melakukan IPO terhadap salah satu
anak perusahaan, meski begitu biasanya kepemilikannya yang dimiliki oleh publik tidak
begitu besar. Entitas baru akan terbentuk dan perusahaan induk tetap menguasai
sebagian besar kepemilikan atas anak perusahaan tersebut. Anak perusahaan menjadi
entitas yang terpisah dengan perusahaan induk dan akan memiliki manajemen dan
direksi yang berbeda dari perusahaan induk.
Equity Carve-outs biasanya dijalankan ketika salah satu anak perusahaan tumbuh lebih
cepat dari yang lain dan memberikan nilai valuasi yang lebih tinggi daripada perusahaan
lain yang dimiliki oleh perusahaan induk. Equity Carve-outs dilakukan oleh Bristole-
Myers terhadap Mead Johnson Nutrition.
c. Tracking Stock
Tracking stock adalah saham yang diterbitkan oleh perusahaan induk yang akan
menghasilkan pengembalian dihubungkan dengan kinerja salah satu anak
perusahaannya. Anak perusahaan ini tetap berada dibawah kontrol perusahaan induk.
Saham yang diterbitkan memiliki keterbatasan dalam pemakaiannya dan juga tidak
mempunyai hak suara.
www.futurumcorfinan.com
Page 7
Beberapa alasan dilakukannya tracking stock adalah:
Untuk melihat tren perkembangan dari suatu anak perusahaan.
Untuk memisahkan kinerja antara anak perusahaan yang memiliki pertumbuhan
tinggi dan perusahaan induk yang memiliki pertumbuhan lambat. Perusahaan
induk dapat menggunakan performa anak perusahaan sebagai nilai untuk
akuisisi.
Meningkatkan harga saham perusahaan, dengan kinerja anak perusahaan yang
tinggi maka harga saham juga dapat ikut terangkat. Hal ini sempat marak saat
dot-com bubble. Salah satu contoh yang terkenal adalah saat Walt Disney
mengeluarkan tracking stock untuk go.com. Meski kemudian saat tren dot-com
menurun Walt Disney menarik kembali tracking stock atas go.com.
d. Spin-off
Spin-off dilakukan dengan cara melakukan pembagian saham anak perusahaan secara
pro rata kepada pemegang saham perusahaan induk. Dalam spin-off, perusahaan tidak
melepaskan kepemilikan sahamnya kepada pihak di luar perusahaan induk.
www.futurumcorfinan.com
Page 8
Perusahaan induk mendistribusikan kepemilikan saham anak perusahaan kepada
pemegang saham melalui dividen saham. Karena transaksi ini adalah melalui
pembagian dividen saham maka tidak ada uang tunai yang dihasilkan. Dengan demikian
strategi spin-off biasanya tidak digunakan ketika perusahaan perlu untuk membiayai
pertumbuhan atau penawaran. Seperti strategi equity carve-outs, anak perusahaan
menjadi entitas yang terpisah dengan perusahaan induk dan akan memiliki manajemen
dan direksi yang berbeda dari perusahaan induk. Dengan melakukan spin-off fokus dari
perusahaan dapat lebih terarah. Anak perusahaan yang dilepas juga akan mendapat
kebebasan dalam memaksimalkan potensi yang dimilikinya tanpa harus menunggu
persetujuan dari perusahaan induk. Salah satu contoh spin-off adalah pelepasan unit
usaha Citilink oleh Garuda Indonesia pada tahun 2012.
e. Split-off
Split-off adalah bentuk pemisahan dimana pemegang saham yang ada membentuk
perusahaan baru untuk mengambil alih anak perusahaan dari perusahaan induk yang
ada. Pemegang saham dari perusahaan induk akan menerima saham dari anak
perusahaan dengan melakukan penukaran dari saham yang mereka miliki pada
perusahaan induk. Contoh Philips yang akan melepas divisi lampu pada 2015.
www.futurumcorfinan.com
Page 9
f. Split-up
Split-up terjadi ketika semua entitas perusahaan (perusahaan induk dan juga anak
perusahaan) dibubarkan dan dibentuk entitas yang baru. Biasanya akan muncul dua
atau lebih entitas baru dimana pemegang saham akan terbagi dan menjadi pemegang
saham di entitas baru tersebut. Contoh kasus split-up adalah terpecahnya Hewlett-
Packard co. menjadi HP Inc. dan Hewlett-Packard Enterprise pada tahun 2014. HP Inc
akan fokus ke personal computer dan printer sedangkan Hewlett-Packard Enterprise
akan menjual server komputer, data storage, software serta jasa untuk konsultasi IT.
~~~~~~ ####### ~~~~~~
www.futurumcorfinan.com
Page 10
Daftar Bacaan :
Abeam Consulting-Linklaters. Corporate Restructuring: Shrink to Grow. 2002. Halaman 11-26.
Canning, Thomas M; dan Rose M.Wong. 2012. Becoming a Public Company – Reverse
Merger, an Alternative to the IPO. 2012. Halaman 1-3.
Sharma, Rakesh K. A Study of Different Modes of Corporate Restructuring. 2007. Halaman 1-
8. Bisa diakses di http://www.indianmba.com/Faculty_Column/FC699/fc699.html.
Slide Presentasi “BASIC CONCEPTS OF CORPORATE RESTRUCTURING”
www.futurumcorfinan.com
Page 11
Disclaimer
This material was produced by and the opinions expressed are those of FUTURUM as of the date of
writing and are subject to change. The information and analysis contained in this publication have been
compiled or arrived at from sources believed to be reliable but FUTURUM does not make any
representation as to their accuracy or completeness and does not accept liability for any loss arising from
the use hereof. This material has been prepared for general informational purposes only and is not
intended to be relied upon as accounting, tax, or other professional advice. Please refer to your advisors
for specific advice.
This document may not be reproduced either in whole, or in part, without the written permission of the
authors and FUTURUM. For any questions or comments, please post it at www.futurumcorfinan.com
© FUTURUM. All Rights Reserved