Transcript
  • Oleh:Hutama Satriya Wibawa NIM. I4A011066

    Pembimbing:dr. Enita Rakhmawati K, M.Sc, Sp. PDREFERAT

  • SLE : Penyakit autoimun dengan ditandai adanya inflamasi multisistem yang tidak diketahui etiologinya dengan manifestasi klinik dan laboratorium yang beragam serta berbagai perjalanan klinis dan prognosisnya

    Gambaran klinis cukup luas melibatkan banyak organ dan perjalanan penyakitnya ditandai dengan remisi dan eksaserbasi

  • Melibatkan kulit, sendi, ginjal, sel darah, SSP, dan sistem organ lain

  • Nefritis lupus (NL) adalah komplikasi LES yang mengenai ginjal.

    Keterlibatan ginjal cukup sering ditemukan, yang dibuktikan secara histopatologis pada kebanyakan pasien dengan LES dengan biopsy dan otopsi ginjal

  • Prevalensi NL :Awal LES : 31-65%Lanjut LES : 66%

    3-6% NL merupakan gejala pertama yang muncul pada LES.

    Wanita : Pria (9:1)

  • Etiologi pada LES masih belum diketahui secara pasti

    Diduga melibatkan interaksi yang kompleks dan multifaktorial antara:Faktor genetikFaktor imunologiFaktor hormonalFaktor lingkungan

  • Interaksi antara faktor genetik, hormonal, dan lingkunganIndividu dengan predisposisi genetik LESRespon imunSel T dan Sel BKompleks imunDeposisi di jaringan termasuk di ginjal

  • Ditemukan 50-60% kelainan ginjal pada LESKadang manifestasi klinis pertama & satu-satunya yang ditemukan mengikuti perkembangan penyakitnyaBervariasi mulai dari kelainan urinalisa tanpa keluhan dan ditemukan pada pemeriksaan rutin dalam SNGambaran klinis kerusakan glomerulus dihubungkan dengan letak terbentuknya deposit kompleks imun

  • UrinalisaFungsi Ginjal (Ureum & Kreatinin)Darah RutinSerologis ANA FlourescentAnti dsDNAAntibodi Sm NACirculating immune complexes (CICX)Imunoglobulin serum

  • Pemeriksaan serologis penting untuk menentukan diagnosis NL karena menunjukkan adanya produksi autoantibody yang abnormal, tetapi kurang tepat untuk menentukan adanya kelainan ginjal

  • Ditemukan 4 dari 11 kriteria ACR, ditambah dengan:Proteinuria 1 gr/24 jam dengan/atau hematuria (>8 eritrosit/LPB)Penurunan fungsi ginjal sampai 30%Peningkatan anti dsDNA

    Diagnosa pasti : Biopsi ginjal dan berdasarkan klasifikasi morfologi WHO

  • KelasHistopatologiIGlomeruli normalIIPerubahan pada mesangial (Proliferasi mesangial)IIIFokal segmental glomerulonefritis (dengan perubahan ringan/sedang mesangial, dan/atau deposit epimembran segmental) (Proliferasi fokal)IVGlomerulonefritis difus (deposit luas mesangial/mesangiokapiler dan subendotel) (Proliferasi difus)VGlomerulonefritis membranosa difusVIGlomerulonefritis sklerotik lanjut

  • KelasManifestasiIProteinuria tanpa kelainan pada sedimen urinIIaProteinuria tanpa kelianan pada sedimen urinIIbHematuria mikroskopik dan/atau proteinuria tanpa hipertensi dan tidak pernah terjadi sindrom nefrotik atau gangguan fungsi ginjalIIIHematuria dan proteinuria ditemukan pada seluruh pasien, sedangkan pada sebagian pasien ditemukan hipertensi, sindrom nefrotik, dan penurunan fungsi ginjal.IVHematuria dan proteinuria ditemukan pada seluruh pasien, sedangkan sindrom nefrotik, hipertensi dan penurunan fungsi ginjal ditemukan pada hampir seluruh pasien.VSindrom nefrotik ditemukan pada seluruh pasien, sebagian dengan hematuri atau hipertensi akan tetapi fungsi ginjal masih normal atau sedikit menurun.

  • Pemberian obat sesuai dengan hasil biopsi ginjal. Jadi, sebaiknya diberikan setelah ada biopsi

  • Treatment Recommendation in LN

  • No Specific Therapy

  • No Specific Therapy, if proteinuria 1000mg/24 hours

  • No Specific TherapyTransplantasi

  • Suatu terapi Nefritis Lupus dikatakan berhasil apabila tercapainya normalisasi fungsi ginjal serta ketahanan hidup yang lebih panjang. Predikator klinik yang menjadi indikasi adalah sedimen rin menjadi tidak aktif, kadar kreatinin 1,4 mg/dl dan ekskresi protein 330 mg/dl. Disebut resisten apabila selama pengobatan induksi tidak ada respon menuju remisi.

  • Prognosis nefritis lupus sulit diramalkan karena terapi pengobatan baku juga belum ada.

    Semakin rendah klasifikasi kelainan ginjalnya, semakin baik prognosisnya

    Semakin cepat menemukan adanya kelainan ginjal berdasarkan biopsi dan semakin tepat pemberian terapi, maka semakin baik prognosisnya


Top Related