Transcript

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

JALAN ALTERNATIF SEPEDA KOTA

YOGYAKARTA BERBASIS WEB

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh

Arif Fachtoni

06.11.1144

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM

YOGYAKARTA

2011

 

  

 

  

ABSTRACT

Geographic Information Systems is now developing into various fields such as analysis

of disease epidemics, crime analysis, navigation and vehicle routing, and even urban (city

planning) and regional planning (spatial planning). GIS is very necessary because for the

handling of spatial data is difficult mainly because the maps and statistical data quickly expired

so there is no service provision and infornasi data provided is inaccurate.

Recently, the government is promoting a program of maintenance of Jogjakarta city

environment with promoting environmentally friendly vehicles is a bicycle, with courses in

government memfilitasi alernatife residents by building a road bike, then from that GIS is

needed to determine the routes of existing track with efficient, then than that this system will

help with any information relating to the activities of cycling.

In this sekripsi authors make a Geographic Information System alternaif road bike that

displays information of alternative road bike in the city of Jogjakarta and its supporters, this

application mampunyai ability to enter / input data, data management (data storage and data

pmanggilan), check integrating data, and displaying data related to positions on the surface of

the Earth (coordinates).

 

  

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi dan informasi saat ini telah mengalami banyak kemajuan. Oleh

karenanya, tidak mengherankan bila kemajuan teknologi turut menyertai terciptanya kemajuan

diberbagai bidang, termasuk bidang tata kota. Komputer merupakan salah satu bentuk dari

kemajuan teknologi. Saat ini computer cukup berkembang pesat, baik pada perangkat

kerasnya (Hardware) maupun pada perangkat lunaknya (Software). Dalam dunia

pemerintahan ( tata kota )sebuah daerah, penggunaan computer sangatlah penting, diperlukan

untuk mempermudah menyelesaikan pekerjaan. Selain itu, komputer sekarang juga digunakan

untuk menyajikan berbagai kebutuhan informasi. Namun terkadang memang penyampaian

informasi dilakukan secara manual, yakni melibatkan manusia sebagai media penyampaian

secara langsung. Bila ditinjau dari segi efektifitasnya, tentu saja dinilai kurang efisien, selain

banyak kelemahan pada manusia sebagai media penyampaian informasi, faktor kelalaian dan

kebutuhan alaminya

1.2 Batasan Masalah

Dalam pembuatan aplikasi sistem informasi geografis ini penggunaannya dibatasi pada

software – software pembuatan sistem informasi geografis. Software tersebut diantaranya

adalah :

1. Software pembuatan peta ( pemetaan jalan) (ArcView).

2. Software pemindah ke dalam web ( Map Server).

3. Dan software pendukung lainnya.

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian

1. Maksud

Adapun maksud dari pembuatan sekripsi ini adalah untuk mengembangkan ilmu dan

membuka wawasan pengetahuan baru sesuai dengan bidang teknologi khususnya Sistem

infomasi geografis yang dikaitkan dengan dunia pemerintahan daerah.

2. Tujuan

Dari penelitian ini diharapkan akan didapatkan jawaban dari rumusan masalah yang

telah diajukan. Tujuan dari penelitian ini sendiri adalah :

 

  

1. Untuk sarana sosialisasi program pemerintah daerah kota Yogyakarta ( jalur alternatif

sepeda)

2. Agar penyampaian informasi lebih efektif dan efisien, serta memperkenalkan teknologi

informasi kepada masyarakat kota.

3. Untuk mengetahui jalan-jalan yang harus dilewati ( jalur sepeda ) untuk ke tempat

tujuannya.

4. Untuk memberikan informasi temtang teknologi informasi kepada masyarakat

1.5 Metode Penelitian

1. Pengumpulan

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan metode pengumpulan data yang

berhubungan dengan masalah yang dijadikan pokok pikiran dalam laporan ini.

2. Observasi

Dalam metode ini, penulis secara aktif terjun langsung dengan cara mensurvei

jalan-jalan alternative di kodya Yogyakarta. Dalam hal ini penulis melakukan penelitian

di pemerintahan daerah kota Yogyakarta.

3. Kepustakaan

Dalam metode ini, penulis mendapatkan data dan bahan laporan dari buku – buku

seperti : MapServer, dan data – data dari Pemerintah daerah Kotamadya Yogyakarta.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I

Berisi tentang pendahuluan yang mencakup : latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, metode pengumpulan data, dan juga

sistematika penulisan.

BAB II

Berisi tentang landasn teori yang mencakup konsep dasar dan pengertian Sistem

Informasi Geografis, Perkembangan Sistem Informasi Geeografis sebagai sarana penyampaian

informasi yang lebih efektif dan software yang digunakan.

BAB III

 

  

Berisi tentang Sistem Informasi Geografis Jalur Alternatif Sepeda kota Yogyakarta.

Penulisan tentang system informasi ini sendiri ini mencakup : sejarah system informasi

geografis, sejarah jalur alternative sepeda kota Yogyakarta, harapan daridibuatnya program ini,

tempat – tempat yang terdapat jalur alternative sepeda.

BAB IV

Berisi tentang inti dari pembahasan masalah yang diteliti. Pada bab ini sendiri akan

diuraikan ulasan – ulasan yang mencakup : definisi masalah, perancangan konsep, merancang

isi, dan memproduksi Sistem informasi Geografis.

BAB V

Berisi tentang penutup dari laporan sekripsi ini, yang mencakup tentang kesimpulan

dari bab-bab sebelumnya.

1.7 Rencana Penelitian

Secara garis besar pelaksanaan penelitian melalui beberapa tahapan kegiatan, yaitu

meliputi :

1. Identifikasi masalah.

2. Pengumpulan data.

3. Analisa data.

4. Perancangan sistem.

5. Pemrograman.

6. Uji coba.

7. Penyusunan laporan

 

  

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pemahaman Sistem Informasi Geografis

2.1.1 Sejarah Sistem Informasi Geografis

Awal abad ke-20 memperlihatkan perkembangan “litografi foto” dimana peta dipisahkan

menjadi beberapa lapisan (layer). Perkembangan perangkat keras komputer yang dipacu oleh

penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi multi fungsi pada awal tahun

1960-an.

2.1.2 Sistem

Sistem berasal dari bahasa latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema) adalah satu

kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk

memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Kata “sistem” banyak sekali digunakan dalam

percakapan sehari hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata yang digunakan

untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam

pengertian yang paling umum, sekumpulan benda yang memiliki hubungan diantara mereka.

2.1.2.1 Elemen dalam sistem

Prinsipnya setiap sistem terdiri atas empat elemen :

a. Objek, yang dapat berupa bagian, elemen, ataupun variable. Ia dapat benda

fisik, abstrak, ataupun keduanya sekaligus; tergantung pada system tersebut.

b. Atribut, yang menentukan kualitas dan sifat kepemilikan system dan objeknya.

c. Hubungan internal, diantara objek – objek didalamnya.

d. Lingkungan, Tempat dimana sistem berada

2.1.2.2 Jenis Sistem

Ada berbagai tipe sistem berdasarkan kategori :

1. Atas dasar keterbukaan :

2. Atas dasar komponen :

 

  

2.1.2.2 Informasi

Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau

instruksi. Dalam bidang ilmu komputer informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau

ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang

didapat dari pembelajaran, pengalaman atau instruksi dan aliarannya.

2.1.2.3 Geografis

Istilah ini digunakan karena SIG dibangun berdasarkan pada ‘geografi’ atau ‘spasial’.

Objek ini mengarah pada spesifikasi lokasi dalam suatu space. Objek bisa berupa fisik, budaya,

atau ekonomi alamiah. Penampakan tersebut ditampilkan pada suatu peta untuk memberikan

gambaran yang representative dari spasial suatu objek sesuai kenyataannya dibumi. Simbol,

warna, gaya garis digunakan untuk mewakili spasial yang berbeda pada peta dua dimensi.

2.1.3 Definisi SIG

Pengertian sistem informasi geografis adalah sistem informasi khusus yang mengelola

data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih

sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan,

mengelola dan menampilkan informasi bereferensi geografis.

2.1.4 Komponen SIG1

Komponen utama Sistem Informs Geografis dapat dibagi kedalam 4 komponen utama

yaitu : perangkat keras (digitizer, scanner, Central processing unit, (CPU), hard disk, dan lain-

lain), data dan informasi geografi, organisasi (manajemen). Kombinasi yang benar antara

keempat komponen utama ini akan menentukan kesuksesan suatu proyek pengembangan

Sistem Informasi Geografis.

2.1.5 Perangkat keras

SIG tersedia untuk berbagai platform perangkat keras mulai dari PC desktop,

workstation, hingga multiuser host yang bisa digunakan banyak orang secara bersamaandalam

jaringan computer yang luas, berkemampuan tinggi, memiliki ruang penyimpanan yang besar

dan mempunyai memory (RAM) yang besar.

                                                            1 Prahasta. E., “Sistem Informasi Geografis : Konsep – Konsep dasar”, edisi revisi pertama, Informatika 

Bandung, Oktober, 2002 

 

  

2.1.6 Perangkat Lunak

Dari sisi lain, SIG merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular

dimana basisi data memegang peranan kunci.

2.1.7 Data dan Informasi Geografi

SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi yang diperlukan baik

secara tidak langsung dengan cara meng-import-nya dari perangkat-perangkat lunak SIG yang

lain maupun secara langsung denagn cara men- digitasi data spasialnya dari peta dan

memasukkan data atributnya dari tabel-tabel dan laporan dengan manggunakan keyboard.

2.1.8 Manajemen dan Pengguna (user)

Suatu proyek SIG akan berhasil jika dimanage dengan baik dan dikerjakan oleh

orang-orang yang memiliki keahlian yang tepat pada semua tingkatan.

2.1.9 Cara Kerja2

SIG dapat mempresentasikan real world (dunia nyata) diatas komputer sebagaimana

lembaran peta dapat mempresentasikan dunia nyata di atas kertas.

2.1.10 Pemetaan

Pemetaan adalah proses pengukuran, perhitungan dan penggambaran permukaan

bumi(terminology geodasi) dengan menggunakan cara dan atau metode terntentu sehingga

didapatkan hasil berupa softcopy maupun hardcopy peta yang berbentuk vector maupun raster.

2.1.11 Basis Data

Basis data terdiri dari dua kata yaitu basis dan data. Sedangkan maksud dari basis

data itu sendiri adalah : kumpulandata yang tersimpan dan saling berhubungan secara

bersamaan sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk

memenuhi berbagai kebutuhan.

2.1.12 Data Spasial

Data spasial (data keruangan) adalah suatu suatu data dan informasi yang terpaut

dalam dimensi ruang. Penyajian secara spasial dalam computer dapat dilakukan dapat

dilakukan dengan dua cara yaitu raster dan vector :

                                                            2 Ibid, 65

 

  

2.1.13 Data Non Spasial

Setiap objek memiliki ciri dasar yang membedakannya dengan objek yang lainnya.

Atribut adalah uraian dari ciri dasar tersebut untuk tujuan pengenalannya. Termasuk disini

adalah klasifikasikan serta nama-nama tertentu yang digunakan untuk objek-objek tertentu.

2.1.14 Model Data

Model dunia nyata membutuhkan manusia didalam studi area aplikasi yang dipilih

dengan cara mereduksi sejumlah kompleksitas yang sebenarnya hadir. Diluar aplikasi yang

dipilih diasumsikan tidak penting.

2.1.15 Model Data Raster

Dalam model data raster setiap lokasi di-representasi-kan sebagai satu posisi sel. Sel

ini diorganisasikan dalam bentuk kolom dan baris sel-sel dan biasa disebut sebagai grid.

Dengan kata lain, model data raster menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial.

2.1.16 Data Vektor

Pada model data vector, unsur geografik disajikan secara digital seperti bentuk

visualisasi/penyajian dalam peta hardcopy.

2.2 Konsep model sistem

2.2.1 Data Flow Diagram

DFD adalah gambaran grafis dari suatu sistem yang menggambarkan bagaimana data

mengalir dari suatu proses yang saling berkaitan. Simpanan data merupakan tempat

penyimpanan output dari suatu proses yang juga bisa menjadi input bagi proses yang lain3.

2.3 Arc View

ArcView adalah suatu tool yang sangat popular yang digunakan untuk penyajian

system informasi geografis yang dikembangkan oleh ESRI (Environmental System Research

Institute, Inc ). ArcView memiliki kemampuan sebagai berikut4 :

                                                            3 Ibid. hal 707.

4 Prahasta. Sistem Informasi Geografis : Tutorial ArcView, C.V Informatika Bandung, (diterbitkan tahun : 2002), hal 1.

 

  

1. Pertukaran data : membaca dan menuliskan data dari dan kedalam format

perangkat lunak system informai geografis lainnya.

2. Melakukan analisis statistic dan operasi-operasi matematis.

3. Menampilkan informasi (basis data) spasial maupun atributnya.

2.4 MapServer

MapServer ( http://mapserver.gis.umn.edu ) merupakan aplikasi freeware dan open

sourceyang memungkinkan kita menampilkan data spasial (peta) di web.

2.4.1 Ersitektur MapServer

MapServer adalah program CGI (Common Gateway Unterface) yang terpasang dan

berjalan tapi tidak aktif didalam server (aktif hanya saat dipanggil).

2.5 Web Server Apache

Apache merupakan web server yang paling banyak digunakan. Hal ini disebabkan

karena Apache bersifat open source dan kemudahan pada hal instalsai dan konfigurasi.

2.6 PostgreSQL dan PostGIS

PostgreSQL merupakan Objek Relational Database Management System (ORDBMS)

yang bersifat open source yang mendukung Standar Query Language (SQL) dengan

kemampuan antara lain transaction, subqueris, triggers, dan lain-lain.

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Tinjauan Umum

Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem hasil pengembangan

perangkat keras dan perangkat lunak untuk tujuan pemetaan, sehingga fakta wilayah dapat

disajikan dalam satu sistem berbasis komputer. Perbedaan SIG dan sistem informasi lainnya

terletak pada data yang dikaitkan dengan letak geografis dan terdiri dari data tekstual dan gafik.

 

  

3.2 Analisis Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang

utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan

mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang

diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

3.2.1 Analisis Kelemahan Sistem

Analisis diperlukan untuk memecahkan dan mengidentifikasi masalah, maka dari itu

diperlukan suatu analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan, aplikasi, efisiensi

dan pelayanan. Hal-hal yang telah disebutkan diatas merupakan pengertian yang dikenal

dengan PIECES Analyze (Performance, Information, Economis, Control, Efficiency, Services).

3.2.2 Analisis Kebutuhan Sistem

Sistem yang akan dirancang merupakan suatu sistem yang mampu memberikan output

gambaran analisis yang dapat berbentuk Fungsional maupun non Fungsional.

3.2.2.1 Kebutuhan Perangkat Keras

Perangkat keras yang mendukung analisis geografis dan pemetaan, sebenarnya tidak

jauh berbeda dengan perangkat keras lainnya yang digunakan untuk mendukung aplikasi-

aplikasi bisnis dan sains. Spesifikasi perangkat komputer minimal yang dibutuhkan untuk

menjalankan program ini adalah:

1. Processor Intel Pentium III atau yang setingkat.

2. RAM minimal 256MB.

3. Harddisk minimal 20GB.

4. VGA minimal 128MB.

3.2.2.2 Kebutuhan Perangkat Lunak

Dalam aplikasi ini memerlukan perangkat lunak yang mampu mengintegrasikan dan

mengelola data atribut (non spasial) serta data geografis (spasial). Perangkat lunak yang

digunakan adalah:

1. Windows XP Service Pack 2.

2. ArcView 3.3.

3. Mapserver version 2.3.1.

4. Apache Webserver.

5. Adobe Dreamweaver CS4.

6. PostgreSQL dan PostGIS.

 

  

3.2.2.3 Kebutuhan Informasi

Informasi merupakan hasil dari pengolahan input yang telah diproses. kemampuan atau

feature yang dimiliki.

3.2.2.4 Analisis Kebutuhan User

Sistem informasi geografis ini ditujukan untuk umum, yaitu orang yang membutuhkan

informasi pencarian rute jalan Alternatif sepeda.

3.2.2.5 Analisis Kebutuhan Data

Data nama – nama penggalan jalan alternative sepeda didapat dari kantor

pemerintahan kota Jogjakarta.

3.2.3 Analisis Kelayakan Sistem

Tujuan utama dari analisis ini adalah untuk mengetahui apakah sistem yang akan

diterapkan nanti layak atau tidak.

3.2.3.1 Kelayakan Teknologi

Teknologi yang digunakan dalam pengembangan sistem ini sudah sesuai atau

memenuhi syarat berdasarkan dengan digunakannya perangkat keras dan perangkat lunak

dengan spesifikasi yang seharusnya untuk teknologi pendukung yang sebanding.

3.2.3.2 Kelayakan Hukum

Berdasarkan uraian kebutuhan perangkat lunak sistem dinyatakan layak dari sisi hukum

karena menggunakan software yang original.

3.2.3.3 Kelayakan Operasional

Sistem baru dinilai layak dari segi operasional untuk diimplementasikan, karena dapat

membantu meningkatkan efisiensi kerja, sebab sistem ini sangat mudah dioperasikan dan user

friendly, sehingga memudahkan dalam proses pengambilan keputusan.

3.3 Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan suatu proses yang menggambarkan bagaimana

sistem dibangun untuk memenuhi kebutuhan pada fase analisis.

 

  

3.3.1 Perancangan Proses

3.3.1.1 Diagram Konteks (Context Diagram)

Data Context Diagram dapat juga disebut Diagram Aliran Data Level 0. Data Context

Diagram berisi penjelasan umum atau global tentang proses yang terjadi dalam sistem yang

menggambarkan interaksi antara sistem dan entity luar. Adapun Data Context Diagram dari

Sistem Informasi Geografis Pencarian jalan alternatif sepeda

3.3.1.2 Data Flow Diagram (DFD) Level 1

Data Flow Diagram Level 1 merupakan hasil dari pemecahan dan penjabaran dari Data

Flow Diagram Level 0. Pada DFD Level 1 ini terdapat 10 buah proses yang saling

berhubungan. Proses yang ada didalam DFD level 1 ini adalah proses Fasilitas Umum, Jalan

Sepeda, Jalan Umum, Bengkel Sepeda, Kecamatan, Sungai, Rel Kereta,

3.3.1.3 Entity Relationship Diagram (ERD)

Fungsi dari ERD adalah menjelaskan hubungan antar table. ERD dibuat berdasarkan

data flow yang telah dibuat pada tahap sebelumnya. Berikut Gambar 3.4

3.3.1.4 Struktur Tabel

1. Tabel Fasilitas umum

2. Tabel Jalan

3. Tabel Admin

4. Tabel Bengkel Sepeda

5. Tabel Kecamatan

6. Tabel Forum

3.3.2 Perancangan Antar Muka

Perancangan antar muka merupakan ganbaran awal atau rancangan awal dari sebuah

interface.

3.3.2.1 Form Index

Form index merupakan tampilan utama dari system ini yang berisi menu – menu dari

sistem tang akan dibuat.

3.3.2.2 Form Peta

Form peta adalah rancangan yang dibuat yang merupakan ainti yang ditonjolkan dalam

rancangan sistem ini

 

  

3.3.2.3 Form Admin

Form admin merupakan form yang dibuat untuk mengolah data (hapus, ubah, tambah,

dan simpan) dari rancangan sistem ini.

3.3.2.4 Form Tabel

Form table yang dibuat untu are kerja dari admin untuk mengolah data dari sistem ini.

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

4.1 Implementasi

4.1.1 Implementasi Web Server

Web server yang digunakan adalah Apache 2.2.10 dengan skrip PHP sebagai server-

side scripting. Jika didalam phpinfo tampilan browser seperti dibawah ini, maka web-server

sudah siap digunakan.

4.1.2 Implementasi MapServer

MapServer (http://mapserver.gis.umn.edu) merupakan aplikasi freeware dan open

source yang memungkinkan kita menampilkan data spasial (peta) di web. MapServer

mempunyai fitur-fitur berikut:

4.1.3 Dijitasi Peta

Input data spasial sering disebut dengan digitasi. Untuk melakukan digitasi system

informasi geografis ini, menggunakan software geografis dari ESRI yang sudah sering

digunakan yaitu ArcviewGIS 3.2. data hasil digitasi yang berasal dari proses input data

disimpan dalam sebuah layer-layer yang selanjutnya dapat diolah atau ditransfer ke software

lain untuk pengolahan lebih lanjut.

4.1.4 Mapfile

Peta yang nantinya kan ditampilkan, terlebih dahulu harus disusun dalam sebuah file

text berekstensi .map. File .map ini mendeskripsikan apa dan dimana sumber datanya dan

bagaimana cara peta tersebut akan ditampilkan.

Pembuatan file .map ini menggunakan ekstensi tambahan pada software Arcview, yaitu Gix

export tools. Struktur mapfile.

 

  

1. Mapfile

2. Objek Map

3. Output Format

4. Objek Web

5. Referensi Peta

6. Scalebar

7. Layer

8. Koneksi ke PostGIS

4.1.5 Implementasi Database server

Pada bab ini akan dijelaskan tentang implementasi perancangan basis data pada

sebuah DBMS. DBMS yang digunakan pada system ini adalah PostgreSQL8.4 pada platform

windows, dengan nama database “roadmap”.

4.1.6 Konversi Shp ke PostGIS (shp2pqsql)

PostGIS adalah ekstensi yang dimiliki PostgreSQL, yang menawarkan kemampuan

untuk mengolah data spasial untuk aplikasi Sistem Informasi Geografis.

4.1.7 Koneksi PHP dan PostgreSQL

Untuk dapat mengakses database Postgresql dan PHP harus membuat koneksi. Untuk

membuka koneksi dari PHP ke PostgreSQL digunakan fungsi

4.2 Implementasi Peta

Gambar diatas merupakan halaman utama dari peta yang disajikan kepada user atau

pengunjung. Pada halaman ini terdiri dari beberapa bagian utama.

4.3 Implementasi Halaman Website

Dibawah ini merupakan struktur direktori dalam website.

1. Halaman index

2. Halaman login admin

3. Halaman Sejarah

4. Halaman Ragam

5. Halaman Tips and Trik

6. Halaman Komunitas

7. Halaman List data Jalan Sepeda, Bengkel Sepeda, Fasilitas Umum

8. Halaman Edit

9. Halaman Tambah

 

  

4.4 Pengujian Perangkat Lunak

Proses tambah Fasilitas Umum

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melalui tahapan implementasi dan melewati tahap pengujian sistem, maka

diperoleh beberapa kesimpulan antara lain :

1. Hasil pengujian mendapatkan hasil pencarian jalan alternative sepada mandapatkan

informasi dimana letak jalan terebut dan menuju ke mana jalan tersebut.

2. Pencarian jalan alternatife mempunyai hasil query lebih tepat dibandingkan dengan

parameter waktu, dengan kondisi pengambilan data melalui database dan tidak

dilakukan update data secara online.

3. Hasil pencarian bengkel sepeda lebih efektif karena system memberikan informasi titik

koordinat tempat tersebut dan informasi alamat bengkel tersebut..

4. Penambahan jalan dapat dilakukan dan tersimpan di database, tetapi layer jalan tidak

terupdate.

5.2 Saran

Dari kesimpulan dan hasil penelitian yang telah di lakukan, maka saran yang dapat penulis

berikan:

1. Pemanfaatan web GIS harus dapat dirasakan oleh masyarakat luas, dan salah satu

caranya adalah dengan kemampuan akses melalui jaringan internet.

2. Memperkuat kestabilan di server, mengingat sistem akan sangat mengalami beban

yang sangat berat, dikarenakan kinerja dari MapServer yang sanggup menerima query

setiap saat, dan ketika sistem ini sudah di akses oleh banyak client melalui internet.

3. Melengkapi database file, terutama database nama jalan. Hal ini akan sangat

berpengaruh pada jangkauan kemampuan routing pada sistem.

4. Membuat fungsi yang terpisah, antara fungsi pengenalan nama jalan dengan fungsi

routing, sehingga proses pencarian bisa lebih cepat, dan dapat memberikan hasil yang

tepat.

 

  

DAFTAR PUSTAKA

Jogiyanto, HM. 2005. Analisis Dan Desain Informasi : Pendekatan terstruktur Teori dan Praktik

Aplikasi Bisnis. ANDI Offset. Yogyakarta

Jerry Fitz Gerald, Ardra F. Fitz Gerald, Warren D Stallings, Jr., Fundamentals of System

Analysis. 1981. Fundamental Of System Analisis Jhon Willey &Sons ( Edisi kedua:

New York )

Denny Charter dan Irma Agtrisari. 2003. Desain dan Aplikasi Geographics Information System,

PT. Elex Media Komputindo, Jakarta

Prahasta E.2002. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, C.V Informatika Bandung

Prahasta E.2006. Membangun Aplikasi Web-based GIS dengan Mapserver, C.V Informatika

Bandung

Fathansyah. 1999. Basis data, Informatika. Bandung

Yusran, Fajar. Koneksi PHP-Postgresql. Kuliah Umum Ilmu Komputer.Com Copryight 2003

Ramsey, Paul.,PostGIS Manual for version 1.3.2, http//postgis.refrections.net.


Top Related