Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011
PENILAIAN RISIKO YANG MEMPENGARUHI PUBLIC PRIVATEPARTNERSHIP (PPP) PADA PROYEK PEMBANGUNAN PASAR
DI SURABAYA DILIHAT DARI SUDUT PANDANG PEMERINTAH
Carla Widha Permatasari1), Retno Indryani2), M. Arif Rohman2)
1) Program Pasca Sarjana Manajemen Proyek Konstruksi ITS2)Jurusan Teknik Sipil ITS
E-mail : [email protected]
ABSTRAK
Public Private Partnership (PPP) merupakan kesepakatan kontraktual antarainstansi pemerintah dan swasta. Kerjasama ini dilatarbelakangi oleh masalah pendanaanpembangunan pasar di Surabaya. Dengan adanya PPP diharapkan juga dapat membawamanfaat bagi pihak yang terlibat dalam kerjasama tersebut. Pada kenyataannya adabeberapa permasalahan dalam proses kerjasama yang bisa menggagalkan PPP. Hal iniyang menyebabkan perlunya dilakukan identifikasi risiko yang berpengaruh besarterhadap PPP.
Penelitian ini akan menggunakan metode survei dengan kuisioner sebagai alatpengumpulan data primer. Populasi dan sampel pada penelitian ini yaitu pihak yangterlibat pada proyek pembangunan pasar yang menggunakan konsep PPP di Surabayadilihat dari sudut pandang pemerintah. Data hasil kuisioner dianalisa denganmenggunakan Metode Saverity Index dan Probability Impact Analisis. Dari hasil analisadata didapatkan 13 variabel yang berpengaruh besar terhadap PPP pada proyekpengembangan pasar di Surabaya.
Kata kunci : Probability Impact Analisis, Public Private Partnership, Risiko
PENDAHULUAN
Alfen, et.al. (2009) mengutip the German Federal Department of Transportation,Construction and Real Estate (BMVBW) menyatakan bahwa Public Private Partnership(PPP) adalah kesepakatan kontraktual jangka panjang antara instansi pemerintah(federal, negara bagian atau lokal) dan sektor swasta untuk memenuhi kebutuhanfasilitas publik. Melalui perjanjian ini, sektor pemerintah dan swasta memberikanketerampilan dan aset masing-masing dalam memberikan layanan atau fasilitas untukpenggunaan masyarakat umum.
Djunaedi (2008) melaporkan bahwa konsep PPP banyak diterapkan olehpemerintah dalam rangka mengajak investor swasta domestik maupun asing untukbekerjasama dalam penyediaan infrastruktur. Kurdi (2004) berpendapat bahwakerjasama ini banyak diterapkan pada kota-kota Metropolitan di Indonesia. DiSurabaya, pembangunan dengan menggunakan pola PPP mulai digunakan di-antaranyapada proyek pembangunan gedung dan proyek pembangunan pasar.
Negoro, dkk (2009) menyatakan bahwa proyek pembangunan pasar atau yanglebih dikenal dengan istilah revitalisasi pasar ini dapat menghidupkan kembali peranpenting pasar tradisional dalam sektor ekonomi kemasyarakatan dengan menggalipotensi – potensi yang dimiliki agar memiliki daya saing yang tinggi terhadappersaingan yang ada (terutama terhadap pasar modern).
Pentingnya revitalisasi pasar ini ditunjukkan pemerintah dengan semakinbanyaknya proyek revitalisasi yang direncanakan oleh pemerintah Surabaya. Salah satuusaha pemerintah dalam mewujudkan proyek revitalisasi pasar ini ialah dengan
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011
ISBN : 978-602-97491-2-0B-6-2
bekerjasama dengan pihak swasta dengan menggunakan pola kerjasama PPP. Beberapaproyek pembangunan pasar di Surabaya yang menggunakan pola kerjasama PPP ialahpasar Darmo Trade Center (DTC) dimana pasar ini merupakan modernisasi dari pasarwonokromo dan Kapas Krampung Commercial Centre (KKCC) yang merupakanmodernisasi dari Pasar Tambahrejo, Pasar Koblen, Pasar Inpres Bratang, Pasar Ampel,Pasar Kupang.
Teryata dalam kenyataannya ada beberapa masalah yang terjadi dalam proseskerjasama. Beberapa masalah yang terjadi pada pembangunan pasar di Surabaya ialahperubahan kebijakan pemerintah sehingga menyebabkan kenaikan rancangan anggaranbiaya (RAB). Masalah lain yang kerap terjadi ialah masalah pedagang yang menolakdipindahkan ke pasar baru dengan alasan tidak dapat membeli stan dengan harga yanglebih mahal, minimnya dana investor dalam pembangunan pasar dan konsep sertadesain revitalisasi pasar yang tidak sesuai.
Adanya beberapa masalah yang terdapat pada pembangunan pasar dapatmenyebabkan ketegangan pada kerjasama maupun putusnya hubungan kerjasama antarapemerintah dan swasta. Sehingga diperlukan suatu perhatian dari pihak – pihak yangbekerjasama dalam kerjasama PPP agar masalah – masalah tersebut tidak terjadi.Karena kegagalan pada suatu kerjasama dapat merugikan pihak – pihak yang barkaitandalam kerjasama tersebut baik itu dari pihak pemerintah maupun pihak investor.
Berdasarkan permasalahn - permasalahan tersebut maka perlu penelitian iniuntuk mengidentifikasi risiko yang berpengaruh besar terhadap PPP pada proyek pasardi Surabaya.
IDENTIFIKASI VARIABEL
Identifikasi risiko bertujuan untuk mencari variabel risiko kritis pada PPP.Variabel didapatkan dari literatur review beberapa jurnal mengenai PPP dan property.Penambahan jurnal property ini bertujuan agar variabel yang didapatkan lebih bisamendekati keadaan yang ada di lapangan. Dari jurnal – jurnal tersebut tidak semuavariabel dijadikan variabel penelitian ini. Variabel yang dipakai hanya variabel risikokritis saja. Dari hasil identifikasi risiko didapatkan 43 variabel risiko.
Tabel 1 Variabel RisikoNo. Variabel Risiko Refrensi1. Adanya keterlambatan atau kegagalan pembebasan lahan Liang (2007), Newell & Steglick (2006)2. Adanya intervensi dari pemerintah Xu (2010)3. Tidak tersedianya dana oleh investor Yuan, et al (2008)4. Adanya aturan yang tidak sesuai dan tidak jelas di dalam kontrak Liang (2007), Yuan, et al (2008)5. Adanya korupsi Xu (2010), Yuan, et al (2008)6. Adanya evaluasi dan penetapan keputusan secara sepihak Xu (2010)7. Investor tidak mendapatkan pinjaman kredit dari pemerintah Xu (2010)8. Pemerintahan tidak stabil Yuan, et al (2008)9. Adanya inflasi yang tidak terkendali Xu (2010)
10. Tidak ada ketegasan pemerintah dalam pengambilan keputusan Xu (2010), Yuan, et al (2008)11. Perubahan tingkat suku bunga Donner (2009), Xu (2010)12. Adanya perubahan peraturan dan hukum Liang (2007), Yuan, et al (2008)13. Adanya penundaan ijin terhadap investor Liang (2007), Newell & Steglick (2006)14. Kerangka hukum yang kurang memadai atau sesuai dalam PPP Xu (2010), Yuan, et al (2008)15. Kurangnya daya tarik investor untuk membiayai proyek PPP Yuan, et al (2008)
16. Adanya kenaikan biaya konstruksi Liang (2007), Newell & Steglick (2006),Wibowo & Mohamed (2009)
17. Adanya pesaing baru dalam usaha pusat perbelanjaan Wibowo & Mohamed (2009)
18. Kurangnya pengawasan terhadap pembiayaan proyek olehpemerintah
Xu (2010)
19. Perubahan nilai tukar mata uang Donner (2009), Xu (2010)20. Tingginya nilai kompensasi pembebasan lahan Liang (2007), Newell & Steglick (2006)21. Ketidakmampuan investor untuk membayar pinjaman modal Yuan, et al (2008)
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011
ISBN : 978-602-97491-2-0B-6-3
22. Adanya perubahan pasar Donner (2009), Newell & Steglick (2006), Xu(2010)
23. Adanya penundaan waktu konstruksi Wibowo & Mohamed (2009), Newell &Steglick (2006), Xu (2010), Yuan, et al (2008)
24. Kurangnya dukungan dari masyarakat setempat, dewan danpemerintah
Newell & Steglick (2006), Yuan, et al (2008)
25. Kurangnya pengalaman investor untuk membangun pusatperbelanjaan (pasar)
Newell & Steglick (2006)
26. Adanya dampak negatif bagi lingkungan akibat pembangunan pasar Newell & Steglick (2006)
27. Jumlah stan yang tersewa/terjual dibawah estimasi (Banyak stanyang kosong)
Donner (2009), Yuan, et al (2008)
28. Harga sewa/ jual stan yang tidak sesuai Donner (2009)29. Adanya kesalahan dalam mekanisme penyusunan peraturan Yuan, et al (2008)30. Rumitnya birokrasi pemerintah Yuan, et al (2008)31. Adanya keterlambatan dalam pengiriman Liang (2007), Newell & Steglick
material pada saat konstruksi (2006)32. Adanya perubahan pengoperasionalan proyek Xu (2010)33. Risiko yang ditimbulkan oleh perubahan lokasi Donner (2009)34. Keuntungan investor tidak sesuai dengan estimasi awal Yuan, et al (2008)
35. Kurangnya kemampuan investor dalam mengatur, membangun,mengoperasikan dan membiayai pasar
Yuan, et al (2008)
36. Adanya perubahan harga sewa/ jual stan Xu (2010)37. Adanya penilaian negatif tentang proyek pada saat pengoperasian Donner (2009)
38. Minim atau sedikitnya kegiatan ekonomi (kegiatan perdagangan)pada pasar
Donner (2009)
39. Tingginya biaya dalam pemeliharaan dan pengoperasian Donner (2009), Xu (2010), Yuan, et al (2008)40. Kurang adanya keadilan struktur modal swasta Yuan, et al (2008)41. Kualitas pada saat konstruksi dan pengoperasian yang tidak sesuai Yuan, et al (2008)42. Biaya untuk mendapatkan pinjaman lebih besar dari estimasi awal Yuan, et al (2008)43. Risiko memburuknya keuangan investor pada saat pengoperasian Xu (2010), Yuan, et al (2008)
METODOLOGI
Pengumpulan data
Hasil kuisioner faktor – faktor yang berpengaruh pada penenetapan kriteriauntuk lokasi stockpile ada 29 (dua puluh sembilan pilihan ) yang nantinya terpilihmenjadi 7 ( tujuh ) kriteria
Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan mengolah data primer. Dimanadata primer diperoleh dari pihak Pemerintah, untuk dapat dideskripsikan dandiidentifikasi permasalahan-permasalahan selama pelaksanaan kontrak kerjasama PPP.Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuisioner dan wawancara.Kuesioner digunakan untuk mendapatkan data-data dari responden penelitian.Kuesioner berisi pertanyaan /pernyataan yang berkaitan dengan tujuan penelitian.Wawancara dilakukan agar terdapat persamaan persepsi tentang variabel– variabel yangterdapat pada kuisioner. Responden diminta memberikan penilaian terhadap masing-masing variabel.
Populasi, Sampel dan Obyek PenelitianPopulasi pada penelitian ini sekaligus menjadi sampel penelitian. Populasi dan
sampel pada penelitian ini adalah pihak – pihak yang terlibat dalam kerjasama PPP padaproyek pembangunan pasar di Surabaya dari pihak pemerintah. Obyek dalam penelitianini ialah proyek pasar yang menggunakan pola kerjasama PPP di Surabaya.
MetodePada penelitian ini menggunakan Metode Saverity Index (SI) untuk
mendapatkan nilai SI dari probabilitas maupun dampak dimana nilai ini nantinya akandigunakan dalam Probability Impact Analysis untuk menentukan tingkat risiko dalamPPP.
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011
ISBN : 978-602-97491-2-0B-6-4
Saverity Index AnalysisSaverity Index digunakan untuk menentukan nilai probabilitas dan dampak.
Saverity index dihitung berdasarkan hasil jawaban dari responden. Hasil yangdikeluarkan oleh saverity index berupa persentase. Semakin tinggi persentase suatuvariabel maka semakin berpengaruh variabel tersebut. Untuk menghitung saverity indexdapat dilihat pada Rumus :
Severity index (I) = ∑ ( )( )( ∑ )( ) 100% (1)
Dimana : ai = pembobotan yang diberikan terhadap iXi = Jumlah responden yang memberikan jawaban terhadap ii = 0,1,2,3,4
Probability Impact AnalysisMenurut Williams (1993), Probability Impact Analysis adalah sebuah
pendekatan yang dikembangkan menggunakan dua kriteria yang penting untukmengukur risiko, yaitu :1. Kemungkinan (Probability), adalah kemungkinan (Probability) dari suatu kejadian
yang tidak diinginkan.2. Dampak (Impact), adalah tingkat pengaruh atau ukuran dampak (Impact) pada
aktivitas lain, jika peristiwa yang tidak diinginkan terjadi.Tingkat risiko merupakan perkalian dari skor probabilitas dan skor dampak
yang didapat dari responden (Well-Stam, et.al., 2004). Nilai risiko merupakan perkaliandari skor probabilitas (probability) dan skor dampak (impact), skor risiko didapat dariresponden (Hillson, 2002). Untuk mengukur risiko dapat menggunakan rumus :
I*PR (2)Dimana :R = Tingkat risikoP = Kemungkinan (Probability) risiko yang terjadiI = Dampak (Impact) risiko yang terjadi
PMBOK (2004) menyatakan Tingkat resiko dapat ditentukan denganmenggunakan probability impact matrix yang dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Probability Impact Matrix (PMBOK, 2004 dengan olahan)
HASIL DAN DISKUSIDari hasil analisa Probability Impact Matrix didapatkan 13 variabel risiko yang
berpengaruh besar pada PPP pada proyek pembangunan pasar di Surabaya, 26 variabelrisiko sedang dan 2 risiko rendah. Hasil lengkap dapat dilihat pada Tabel 4.1, Tabel 4.2dan Tabel 4.3.
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011
ISBN : 978-602-97491-2-0B-6-5
Tabel 4.1 Risiko Tinggi
No Variabel Risiko
Nilai SI Kategori Nilai Nilai SI Kategori Nilai Nilai Kategori
Probabilitas Probabilitas PIM Dampak Dampak PIM Risiko Risiko
(%) Probabilitas (%) Dampak
1 Tidak tersedianya danaoleh investor 52,419 C 0,5 78,226 B 0,4 0,2 TINGGI
2Kurangnya daya tarikinvestor untukmembiayai proyek PPP
63,710 S 0,7 85,484 B 0,4 0,28 TINGGI
3Adanya pesaing barudalam usaha pusatperbelanjaan
77,419 S 0,7 72,581 B 0,4 0,28 TINGGI
4Kurangnya pengawasanterhadap pembiayaanproyek oleh pemerintah
37,903 C 0,5 63,710 B 0,4 0,2 TINGGI
5Tingginya nilaikompensasi pembebasanlahan
48,387 C 0,5 65,323 B 0,4 0,2 TINGGI
6
Ketidakmampuaninvestor untukmembayar pinjamanmodal
42,742 C 0,5 72,581 B 0,4 0,2 TINGGI
7 Adanya penundaanwaktu konstruksi 53,226 C 0,5 63,710 B 0,4 0,2 TINGGI
8
Kurangnya dukungandari masyarakatsetempat, dewan danpemerintah
43,548 C 0,5 68,548 B 0,4 0,2 TINGGI
9
Kurangnya pengalamaninvestor untukmembangun pusatperbelanjaan (pasar)
49,194 C 0,5 73,387 B 0,4 0,2 TINGGI
10
Jumlah stan yangtersewa/terjual dibawahestimasi (Banyak stanyang kosong)
38,710 C 0,5 66,129 B 0,4 0,2 TINGGI
11
Kurangnya kemampuaninvestor dalammengatur, membangun,mengoperasikan danmembiayai pasar
38,710 C 0,5 77,419 B 0,4 0,2 TINGGI
12
Kualitas pada saatkonstruksi danpengoperasian yangtidak sesuai
41,129 C 0,5 66,129 B 0,4 0,2 TINGGI
13Risiko memburuknyakeuangan investor padasaat pengoperasian
53,226 C 0,5 73,387 B 0,4 0,2 TINGGI
Sumber : Hasil data olahan, 2011
Tabel 4.2 Risiko Sedang
No Variabel Risiko
Nilai SI Kategori Nilai Nilai SI Kategori Nilai Nilai Kategori
Probabilitas Probabilitas PIM Dampak Dampak PIM Risiko Risiko
(%) Probabilitas (%) Dampak
1Adanya keterlambatanatau kegagalanpembebasan lahan
36,290 J 0,3 66,129 B 0,4 0,12 SEDANG
2 Adanya intervensi daripemerintah 19,355 J 0,3 66,129 B 0,4 0,12 SEDANG
3Adanya aturan yangtidak sesuai dan tidakjelas di dalam kontrak
29,032 J 0,3 74,194 B 0,4 0,12 SEDANG
4 Adanya korupsi 13,710 J 0,3 70,161 B 0,4 0,12 SEDANG
5Adanya evaluasi danpenetapan keputusansecara sepihak
26,613 J 0,3 72,581 B 0,4 0,12 SEDANG
6Investor tidakmendapatkan pinjamankredit dari pemerintah
25,000 J 0,3 80,645 B 0,4 0,12 SEDANG
7 Pemerintahan tidakstabil 15,323 J 0,3 62,097 S 0,2 0,06 SEDANG
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011
ISBN : 978-602-97491-2-0B-6-6
8 Adanya inflasi yangtidak terkendali 28,226 J 0,3 54,839 S 0,2 0,06 SEDANG
9 Perubahan tingkat sukubunga 25,000 J 0,3 60,484 S 0,2 0,06 SEDANG
10 Adanya perubahanperaturan dan hukum 29,839 J 0,3 54,839 S 0,2 0,06 SEDANG
11 Adanya penundaan ijinterhadap investor 19,355 J 0,3 52,419 S 0,2 0,06 SEDANG
12Kerangka hukum yangkurang memadai atausesuai dalam PPP
14,516 J 0,3 66,935 B 0,4 0,12 SEDANG
13 Adanya kenaikan biayakonstruksi 57,258 C 0,5 61,290 S 0,2 0,1 SEDANG
14 Perubahan nilai tukarmata uang 37,097 J 0,3 38,710 S 0,2 0,06 SEDANG
15 Adanya perubahan pasar 62,097 C 0,5 57,258 S 0,2 0,1 SEDANG
16Adanya dampak negatifbagi lingkungan akibatpembangunan pasar
27,419 J 0,3 38,710 S 0,2 0,06 SEDANG
17 Harga sewa/ jual stanyang tidak sesuai 33,871 J 0,3 61,290 S 0,2 0,06 SEDANG
18Adanya kesalahandalam mekanismepenyusunan peraturan
19,355 J 0,3 62,903 B 0,4 0,12 SEDANG
19 Rumitnya birokrasipemerintah 25,000 J 0,3 62,097 S 0,2 0,06 SEDANG
20
Adanya keterlambatandalam pengirimanmaterial pada saatkonstruksi
40,323 C 0,5 54,032 S 0,2 0,1 SEDANG
21Adanya perubahanpengoperasionalanproyek
18,548 J 0,3 55,645 S 0,2 0,06 SEDANG
22Keuntungan investortidak sesuai denganestimasi awal
55,645 C 0,5 52,419 S 0,2 0,1 SEDANG
23 Adanya perubahanharga sewa/ jual stan 26,613 J 0,3 57,258 S 0,2 0,06 SEDANG
24Adanya penilaiannegatif tentang proyekpada saat pengoperasian
37,903 C 0,5 51,613 S 0,2 0,1 SEDANG
25
Minim atau sedikitnyakegiatan ekonomi(kegiatan perdagangan)pada pasar
42,742 C 0,5 55,645 S 0,2 0,1 SEDANG
26Tingginya biaya dalampemeliharaan danpengoperasian
59,677 C 0,5 58,065 S 0,2 0,1 SEDANG
27 Kurang adanya keadilanstruktur modal swasta 29,839 J 0,3 65,323 B 0,4 0,12 SEDANG
28
Biaya untukmendapatkan pinjamanlebih besar dari estimasiawal
34,677 J 0,3 50,806 S 0,2 0,06 SEDANG
Sumber : Hasil data olahan, 2011
Tabel 4.3 Risiko Rendah
No Variabel Risiko
Nilai SI Kategori Nilai Nilai SI Kategori Nilai Nilai Kategori
Probabilitas Probabilitas PIM Dampak Dampak PIM Risiko Risiko
(%) Probabilitas (%) Dampak
1 Risiko yang ditimbulkanoleh perubahan lokasi 11,290 SJ 0,1 56,452 S 0,2 0,02 RENDAH
2Tidak ada ketegasanpemerintah dalampengambilan keputusan
9,677 SJ 0,1 72,581 B 0,4 0,04 RENDAH
Sumber : Hasil data olahan, 2011
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011
ISBN : 978-602-97491-2-0B-6-7
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis didapatkan 13 risiko berpengaruh besar, 26 risikoberpengaruh sedang dan 2 risiko berpengaruh rendah terhadap PPP pada proyekpembangunan pasar di Surabaya.
DAFTAR PUSTAKA
Alfen, H.W., Kalidindi, S.N., Ogunlana, S., Wang, S., Abednego, M.P., Frank-Jungbecker, A., Jan, Y.C.A., Ke, Y., Liu, Y.W., Singh, L.B., Zhao, G. (2009),“Public-Private Partnership in Infrastructure Development : Case Studies fromAsia and Europe”, Bauhaus-Universität Weimar, Germany.
Djunedi, P. (2008), Implementasi Public Private Partnership dan Dampaknya ke APBN,Direktorat Jenderal Anggaran.
Donner, S.M. (2009). Practice of Risk Management in International Real EstateInvestment Vehicles, University of Applied Sciences, Hamburg.
Hillson, D. (2002), “Extending The Risk Process to Manage Opportunities”,International Journal of Project Management Vol. 20, Hal 235–240.
Kurdi, M.Y. (2004), Pengembangan Kemitraan Pemerintah dan Swasta Dalam BidangInfrastruktur, www. diskimrum.jabarprov.go.id.
Liang, W. (2007). Risk Management for Build-Operate-Transfer Infrastructure Projectsin China, The Sixth Wuhan International Conference, hal 2646-2651.
Negoro, N. P., Syukur, A., P, Agus, B., R, S.R. (2009), Analisa Indikator PentingDalam Proses Revitalisasi Pasar Tradisional dengan Pendekatan AnalyticalHierarchy Process (AHP). DIRJEN DIKTI, Vol. 6, Hal. 436-446.
Newell, G. dan Steglick, M. (2006). Assessing The Importance of PropertyDevelopment Risk Factors, Pacific Rim Property Research Journal, vol 12, no1.
Project Management Institute, Inc. (2004), A Guide To The Project Management BodyOf Knowledge (PMBOK), 3rd edition, Newtown Square, Pennsylvania, USA.
Well-Stam, D.V., Lindenaar, F., Kinderen, S.V., Bunt, B.P.V.D. (2004), Project RiskManagement : An Essential Tool For Managing And Controlling Project, KoganPage, London an Sterling VA.
Wibowo, A. & Mohamed, S. (2010). Risk criticality and allocation in privatised watersupply projects in Indonesia, International Journal of Project Management, vol.28, hal. 504–513.
Williams, T. M. (1993), “Risk Management Infrastructure”, International Journal ofProject Management, Vol. 11, No. 1, Hal. 5-10.
Xu, Y., Yeung, J. F.Y., Chan, A.P.C., Chan, D.W.M., Wang, S.Q., Ke, Y. (2010).Developing a Risk Assessment Model for PPP Projects in China — A FuzzySynthetic Evaluation Approach, Automation in Construction DOI :10.1016/j.autcon.
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 5 Pebruari 2011
ISBN : 978-602-97491-2-0B-6-8
Yuan, J.F., Deng, X.P., Li, Q.M. (2008), Critical Risks Identification of Public PrivatePartnerships in China and The Analysis on Questionnaire Survey, IEEE.