Transcript

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dunia pendidikan merupakan dunia dimana terdapat kegiatan pembelajaran antara guru dan murid, kedua komponen ini tidak dapat dihilangkan dalam sebuah proses pendidikan karena apabila hilang salah satu maka tidak akan pernah tercapai tujuan pembelajaran. Namun, di sisi lain ada komponen yang juga sangat berperan sebagai penunjang kegitan pembelajaran baik secara langsung maupun tidak langsung. Komponen yang tidak kalah penting adalah sarana dan prasarana.Administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan hal yang sangat menunjang atas tercapainya suatu tujuan dari pendidikan, sebagai seorang personal pendidikan kita dituntut untuk menguasi dan memahami administrasi sarana dan prasarana, untuk meningkatkan daya kerja yang efektif dan efisien serta mampu menghargai etika kerja sesama personal pendidikan, sehingga akan tercipta keserasian, kenyamanan yang dapat menimbulkan kebanggaan dan rasa memiliki baik dari warga sekolah maupun warga masyarakat sekitarnya.Oleh karena itu, dalam makalah ini akan membahas sekelumit pengadministrasian sarana dan prasarana pendidikan serta administrasi kesiswaan agar proses pendidikan dapat berjalan secara efektif dan efisien.

B. RUMUSAN MASALAH a. Apa itu administrasi kesiswaan?b. Bagaimana perencanaan dan penerimaan siswa baru?c. Bagaimana pembinaan kesiswaan?d. Bagaimana instrument pengelolaan siswa?e. Bagaimana peran guru dalam administrasi kesiswaan?f. Apa itu administrasi sarana dan prasarana?g. Bagaimana kegiatan administrasi sarana dan prasarana?h. Bagaimana peran guru dalam administrasi sarana dan prasarana?C. TUJUAN PENULISANa. Menjelaskan administrasi kesiswaan?b. Menjelaskan perencanaan dan penerimaan siswa baru?c. Menjelaskan pembinaan kesiswaan?d. Menjelaskan instrument pengelolaan siswa?e. Menjelaskan peran guru dalam administrasi kesiswaan?f. Menjelaskan administrasi sarana dan prasarana?g. Menjelaskan kegiatan administrasi sarana dan prasarana?h. Menjelaskan peran guru dalam administrasi sarana dan prasarana?BAB II

ADMINISTRASI KESISWAAN DAN SARANA PRASARANAA. PENGERTIAN ADMINISTRASI KESISWAANSiswa merupakan salah satu sub sistem yang penting dalam sistem pengelolaan pendidikan di sekolah. Administrasi kesiswaan dilakukakan agar transformasi siswa menjadi lulusan yang dikehendaki oleh tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Administrasi kesiswaan adalah proses pengelolaan kegiatan yang berhubungan dengan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan secara maksimal. Untuk itu segala potensi yang ada pada siswa harus dimanfaatkan secara obtimal. Menurut Sutisna(1998) administrasi kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal yang berkaitan dengan siswa, mulai dari perencanaan penerimaan siswa, pembinaan selama siswa berada di sekolah, sampai siswa menamatkan pendidikannya disekolah melalui penciptaan suasana yang kondusif terhadap berlangsungnya proses pembelajaran yang efektif. Dengan demikian dapat dikatan bahwa tujuan administrasi kesiswaan adalah untuk mengatur semua kegiatan yang berkaitan dengan kesiswaan, agar proses pembelajaran disekolah dapat berlangsung dengan lancar, tertib dan teratur, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien.

B. PERENCANAAN DAN PENERIMAAN SISWA BARU

Siswa dalam suatu lembaga pendidikan pada dasarnya merupakan masukan yang akan dikelola untuk menjadi barang jadi (out put) yang diharapkan. Untuk membentuk out put yang (berkualitas tinggi), kepala sekolah harus memperhatikan kualifikasi masukan. Oleh karena itu, dalam proses penerimaan siswa baru dibutuhkan beberapa kegiatan yang salah satu tujuannya adalah untuk memperbaiki kualitas masukan tersebut. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan dan penerimaan siswa baru tersebut adalah penetapan daya tampung sekolah, penetapan syarat calon siswa yang diterima dan pembentukan panitia penerimaan siswa baru, yang akan dijelaskan sebagai berikut: a. Penetapan daya tampung sekolah

Penetepan daya tampung sekolah ditentukan oleh rapat sekolah atau juga dimungkinkan oleh panitia penerimaan siswa baru, yayasan, atau juga oleh pihak kantor dinas pendidikan yang melakukan pembatasan jumlah maksimal disuatu sekolah. Penetapan daya tampung ini dapat juga dilakukan dengan cara menghitung banyaknya bangku yang tersedia dikalikan dengan muatan bangku dikurangi siswa yang tinggal kelas. Secara ringkas dapat diformulasikan menjadi:

DYT=BB X MG ATK

Keteranga:

DTY = daya tamping

BB = banyaknya bangku

MB = muatan bangku

ATK = anak tinggal kelas

Perhitungan tersebut dapat dilakukan pada masing-masing lokal, kemudian dikalikan dengan jumlah lokal yang ada pada kelas satu, atau juga dapat dihitung untuk semua lokal (kelas satu) sekaligus.

b. Penetapan syarat calon siswa

Disamping ada spesifikasi tertentu pada masing-masing jenis sekolah, kantor dinas pendidikan biasanya memberikan pedoman kepada sekolah tentang persyaratan calon siswanya. Tugas sekolah dalam hal ini panitia penerima siswa baru, adalah menjabarkan lebih lanjut pedoman tersebut. Secara umum persyaratan tersebut adalah persyaratan umur, persyaratan akademik, persyaratan kelakuan baik, kesehatan dan persyaratan keuangan. Beberapa persyaratan diatas harus dibuktikan dengan persyaratan yang bersifat administrasi seperti:

1. Surat keterangan kelahiran

2. Surat tanda tamat belajar/ nilai ebtanas murni, disertai salinan rapor kelas terakhir untuk SLTP keatas

3. Surat keterangan kesehatan dari dokter

4. Surat keterangan kelakuan baik dari sekolah atau polisi

5. Mengisi formulir pendaftaran

6. Pas photo

7. Membayar uang pendaftaran

Disamping beberapa persyaratan diatas, sekolah dapat memasukkan syarat rayonisasi, dan kadang dilembaga pendidikan tertentu menambagkan persyaratan khusus sesuai dengan ciri kekhususnya, misalnya AKABRI ada persyaratan harus laki-laki, sekolah perlayaran ada persyaratan harus tidak buta warna, dan daniyah putri wanita harus beragama islam.

c. Penetapan panitia penerimaan siswa baru

Penetapan siswa baru adalah kegiatan sekolah yang sifatnya incidental, hanya dilakukan satu kali setahun oleh karena itu, diperlukan adanya panitia khusus yang menangani masalah ini. Pembentukan panitia ini juga dimaksudkan agar pembagian tugas dan tanggung jawab secara konkret, sebab tugas yang ada dalam panitia berbeda dengan tugas rutin yang dilakukan guru sehari-hari.

Beberapa kegiatan yang dilakukan panitia penerimaan siswa baru adalah

1. Mengadakan publikasi

2. Mempersiapkan formulir pendaftaran

3. Menerima atau melayani pendaftaran

4. Melaksanakan penyaringan

5. Pengumuman calon yang diterima

6. Mendaftar kembali yang diterima

7. Membuat laporan pertanggung jawaban

Setelah siswa diterima di suatu sekolah maka kegiatan lain yang perlu diikutinya adalaha. Orientasi siswa baru Adalah suatu usaha sekolah untuk memperkenalkan potensi-potensi sekolah dan siswa baru dengan maksud untuk dapat membantu mempercepat adaptasi siswa baru tersebut disekolah.

Ada beberapa alasan mengapa sekolah perlu ,mengadakan orientasi sekolah baru yaitu

a. Hampir dapat dipastikan bahwa siswa baru belum mengetahu potensi yang ada disekolah baru, baik fasilitas, civitas akademika maupun program sekolahnya

b. Sebelum sekolah mendidik sekolah barunya sekolah perlu mengetahui potensi siswa baru tersebut, baik potensi afektif, kognitif dan skill

c. Perlu dijalin hubungan yang harmonis antara siswa baru dengan siswa lama sehingga sense of belonging siswa pada sekolah timbul dan berkembang.Beberapa hal yang dilaksanakan dalam orientasi siswa tersebut adalah

1. Memperkenalkan fasilitas sekolah

Fasiltas sekolah adalah segala sarana dan prasarana yang ada disekolah yang dapat mempermudah proses pembelajaran. Fasilitas yang perlu diperkenalkan pada kegiatan orientasi siswa ini adalaha perustakaan sekolah besera cara memanfaatkannya, laboratorium sekolah, koperasi sekolah dan bagian kantor tertentu dari sekolah yang sangat erat hubungannya dengan siswa dan sangat urgen keberadaanya. 2. Memperkenalkan civitas akademika

Ada tiga komponen utama dari civitas akademika ialah

a) Guru

Usaha memperkenalkan guru pada siswa baru agar dapat terjalin suasana diluar pembelajaran. Hal ini dapat berakibat keperayaan siswa pada guru yang kemudian memungkinkan siswa dapat menyerap lebih banyak apa yang dikemukakan oleh guru baik diluar maupun diluar jam pelajaran.

b) Para karyawan

Karyawan adalah pegawai sekolah yang tidak menduduki jabatan atau tugas mengajar dikelas. Dalam hal ini para pegawai disekolah mulai dari kepala tata usaha sampai dengan pegawai terendah ditembah lagi dengan pustakawan dan laboran.

c) Siswa lama

Program perkenalan siswa baru dengan siswa lama lebih di utamakan pada siswa yang duduk dalam kepengurusan organisasi Intra Sekolah atau kelompok kegiatan siswa yang lain.

3. Memperkenalkan program sekolah

Ada dua hal yang penting dikenalkan oleh sekolah kepada siswa yang baru yaitu:

a. Ideology Negara

Sekolah adalah alat pemerintah untuk mendidik bangsanya. Sehingga program yang ada disekolah tidak boleh menyimpang dari garis besar yang ditetapkan oleh Negara. Suatu hal penting yang harus diperhatikan adalah sekolah harus dapat mendidik siswanya menjadi warga Negara yang baik.

b. Kurikulum sekolah

Kurikulum sekolah adalah suatu paket kegiatan atau rencana kegiatan belajar yang diberikan kepada siswa selama siswa mengikuti pendidikan. Memperkenalkan kurikulum pada siswa dapat menyangkut materi pelajaran yang akan diberikan selama pendidikan dan juga kegiatan-kegiatan diluar materi pelajaran yang ikut mendukung tercapainya tujuan kurikuler. Untuk yang terkahir ini lebih di kenal dengan ko dan ekstra kurikuler.b. Pengaturan disiplin dan tata tertib sekolah

Disiplin adalah keadaan tertib dimana orang-orang yang tergabung dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan yang telah ada dengan tasa senang hati. Berdasarkan pengertian tersebut apabila diterapkan dalam kelas, maka disiplin kelas adalah keadaan tertib dimana para guru, staff sekolah, dan siswa yang tergabung dalam kelas tunduk pada peraturan yang telah ditetapkan dengan senang hati.

a. Pendekatan dalam disiplin

1. Pendekatan positif atau konstruktif

Pendekatan positif terhadap disiplin melibatkan penciptaan suatu sikap dan iklim organisasi yang para anggotanya mematuhi peraturan yang perlu dari organisasi atas kemauan sendiri. Bagi mereka yang melanggar peraturan maka ada keharusan untuk pembetulan perbuatan dengan suatu bentuk hukuman.

2. Pemdekatan negative atau disiplin otoriter

Pendekatan negative terhadap disiplin menggunakan kekuasaan dan kekuatan. Hukuman diberikan pada pelanggar peraturan untuk menjerakannya dan untuk menakutkan orang lain, sehingga mereka tidak membuat kesalahan yang sama.

b. Tujuan disiplin

1. Membantuk anak menjadi pribadi yang bagus dan mengembangkan diri dari sifat ketergantungan menuju sifat tidak ketergantungan, sehingga anak mampu berdiri sendir dan bertanggung jawab.

2. Membantu anak untuk mampu mengatasi mencegah problem disiplin, dan menciptkaan situasi yang menyenangkan bagi kegiatan belajar.c. Tanggung jawab kepala sekolah dalam tegaknya disiplin

Sutisna (1985) menyebutkan tiga macam usaha yang dapat dilakukan dalam memelihara disiplin sekolah yaitu:

1) Memajukan pendekatan postif terhadap disiplin

Sebagai pemimpin kepala sekolah harus dapat mengambil kendali dalam memajukan pendekatan yang positif terhadap disiplin sekolah. Untuk itu dia harus mengetahui beberapa factor yang ikut membentuk disiplin sekolah.

Bebrapa factor yang ikut membentuk disiplin sekolah tersebut menurut Sutisna (1998) adalah:

a) Harus ada pemahaman dan pengakuan oleh guru dan siswa tentang maksud dan nilai dari norma dan aturan yang berlaku.

b) Tekanan hendaknya diletakkan pada disiplin guru dan siswa.

c) Guru maupun siswa hendaknya memiliki sifat-sifat perilaku warga sekolah yang baik, seperti sopan santun dan lainnya.

d) Siswa sehendaknya dapat menerapkan teburan atau hukuman yang adil tapi pasti buat pelanggaran suatu peraturan atau norma.

e) Guru dan siswa hendaknya bekerjasama dalam membangun, memelihara dan memperbaiki aturan-aturan dan norma-norma.

f) Norma dan aturan hendaknya ditinjau kembali dan diubah, taoi tetap dipegang tegu sampai aturan itu selesai dengan proses yang tepat.

g) Tekanan pembetulan tiap kasus disiplin hendaknya pada individu yang bersangkutan dan bukan pada tindakannya.

Hukuman yang diberikan hendaknya dicocokan pada individu dan bukan pada pelanggaran pada suatu peraturan atau norma:

a. Pencegahan dan penguasaan diri

Lingkungan sekolah sendiri kadang memberi peluang untuk tidak disiplin seperti organisasi sekolah yang kurang teratur, manajemen sekolah yang kurang memuaskan, kekurangan sarana dan prasarana pendidikan lainnya.

b. Memelihara tata tertib

Guru dan cakap hendaknya bisa melakukan control terhadap siswanya.

2) Hal-hal yang berkaitan dengan disiplin

a. Kehadiran siswa disekolah

b. Ketidak hadiran siswa disekolah

a. Terlambat datang kesekolah

b. Membolos

3) Teknik pembinaan disiplin

a. Pengendalian dari luar, yang berupa bimbingan dan penyuluhan serta pengawasan yang ketat

b. Pengendalian diri dari dalam

c. Kesadaran akan disiplin hendaknya tumbuh dan berkembang dalam diri tiap siswa kearah disipilin diri sendiri

c. Ganjaran dan hukuman Ganjaran adalah sesuatu yang diinginkan yang diterima siswa karena mendapat prestasi, usaha atau tingkah laku lain yang pantas. Sedangkan hukuman adalah sesuatu yang tidak diinginkan, namun siswa harus menerima atau megerjakan karena tingkah laku mereka tidak pada tempatnya.

Ganjaran diberikan untuk membuat siswa melakukan hal positif, maka hukuman diberikan dengan maksud agar siswa jera dan tidak ingin berbuat lagi hal negative. Hukumkan diberikan kepada siswa dalam batas yang wajar sehingga misi mendidik siswa tercapai. Diantar ganjaran yang dapat diberikan kepada siswa adalah:

a. Symbol-simbol

b. Pengakuan

c. Kegiatan-kegiatan

d. Insentif yang berwujud denda

C. PEMBINAAN KESISWAANa. Pengertian dan tujuan

Pembinaan kesiswaan adalah upaya sekolah (menengah) melalui kegiatan-kegiatan siswa diluar jam pelajaran dikelas untuk mengusahakan agar siswa dapat bertumbuh dan berkembang sebagai manusia seutuhnya sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

Pembinaan kesiswaan ini bertujuan untuk:

1. Meningkatkan peran serta dan membina sekolah sebagai wiyata mandala sehingga siswa terhindar dari usaha dan pengaruh negative yang bertentangan dengan kebudayaan nasional.

2. Menumbuhkan daya tangkal siswa dari pengaruh negative yang datang dari dalam maupun luar lingkungan sekolah.

3. Mantapkan kegiatan ekstrakurikuler dalam menunjang tercapainya kurikulum.

4. Meningkatkan apresiasi dan penghayatan seni.

5. Menumbuhkan sikap berbangsa dan bernegara.

6. Meneruskan dan megembangkan jiwa, semnagt serta nilai 19945.

7. Meningkatkan kesegaran jasmani dan rohani.

b. Jalur pembinaan kesiswaan

Pembinaan kesiswaan disekolah dilakukan dengan melalui 4 jalur pembinaan yaitu organisasi, latihan kepemimpinan, kegiatan ekstrakulikuler dan wawasan wiyata mandala.1. Organisasi kesiswaan

Satunya organisasi kesiswaan di sekolah adalah organisasi intra sekolah (osis). Tujuannya untuk mempersiapkan siswa sebagai kader sebagai penerus cita-cita bangsa dan simber insani pembangunan nasional untuk

a. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta budi pekerti luhur

b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

c. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani

d. Memantaokan kepribadian dan mandiri

e. Mempertebal rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan

2. Latihan kepemimpinan

Latihan ini diberikan pada Pembina, pengurus dan perwakilan osis yang bertujuan untuk;

a) Meningkatkan dan memantapkan mutu kepemimpinanb) Meningkatkan kemampuan berorganisasi dan kesadaran politik sebagai warga Negara

c) Meningkatkan dan mengembangkan serta memperluas wawasan dalam melaksanakan tujuan-tujuan osis

Bagi para anggota osis, latihan kepemimpinan ini bertujuan untuk:

a) Mendorong, membina, dan mengarahkan potensi kepemimpinan

b) Menumbuhkan, meningkatkan dan memantapkan kesadaran sebagai warga Negara dan generasi penerus

c) Memberikan tuntutan dan pola pikir, sikap dan perilaku siswa sesuai dengan agama masing-masing, kepribadian, budi pekerti luhur, sopan satun dan disiplin.

3. Kegiatan ekstrakurikuler

Adalah kegiatan pengayaan dan perbaikan yang berkaitan dengan program kurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk memantapkan pembentukan kepribadian siswa dan agar siswa dapat memperkaya dan memperluas wawasan, pengetahuan, dan mendorong pembinaan nilai dan sikap guna mengembangkan bakat dan minat siswa.

Diantara kegiatan ekstrakurikuler tersebut adalah pembinaan:

a. Ketakwaan terhadap tuhan yang maha esa

b. Kehidupan berbangsa dan bernegara

c. Pendidikan pendahuluan bela Negarad. Kepribadian dan budi pekerti luhur

e. Berorganisasi, pendidikan politk dan kepemimpinan

f. Keterampilan dan kewiraswastaan

g. Kesegaran jasmani dan gaya kreasi

h. Persepsi, apresiasi dan kreasi seni

4. Kegiatan wawasan wiyata mandala

Adalah pandangan yang mengandung unsur bahwa;

a. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan

b. Kepala sekolah mempunyai tanggung jawab dan wewenang penuh atas penyelenggaraan dan pendidikan dalam lingkungan sekolah

c. Adanya pengertian dan kerjasama antara guru dan orang tua untuki mengemban tugas pendidikan

d. Warga sekolah baik didalam maupun diluar sekolah harus senantiasa menjunjung tinggi martapat dan citra guru

e. Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya dan mendukung kerukunan antar warga sekolah

Dalam rangka mewujudkan wawasan wiyata mandala, kegiatan yang bisa dilakukan disekolah dapat mencangkup yaitu:

a. Penataan lingkungan melalui 6 K ( keamanan, kebersihan, keindahan, kekeluargaan dan kerindangan)

b. Pengelolaan administrasi sekolah yang rapi, tertip dan lengkap

c. Kegitan pembelajaran yang berlangsung secara efektif dan efisen

D. INSTRUMEN PENGELOLAAN KESISWAANMenurut Arikunto (1988) catatan tentang data siswa disekolah dibedakan atas dua jenis yaitu;

a. Catatan data siswa untuk sekolah, yang meliputi buku induk, buku kleper, catatan tata tertib sekolah, yaitu kumpulan semua peraturan (bersifat umum dan khusus, ada yang dari pemerintah dan produk sekolah sendiri)

b. Catatan siswa untuk masing-masing kelas yaitu buku kelas yang merupakan cuolikan dari buku induk, buku presensi kelas, buku catatan bimbingan dan konseling, buku catatan prestasi murid yang meliputi buku daftar nilai dan buku lagger, buku rapor dan buku mutasi

E. PERAN GURU DALAM ADMINISTRASI KESISWAAN

1. Dalam penerimaan siswa, para guru dapat dilibatkan untuk ambil bagian. Diantaranya mereka dapat ditunjuk menjadi panitia penerimaan yang dapat melaksanakan tugas-tugas teknis mulai dari pencatatan penerimaan sampai dengan pelaporan pelaksanaan tugas.

2. Dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat siswa cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah barunya. Perannya sangat penting karena andai kata terjadi salah langkah pada saat pertama, dapat berakibat kurang menguntungkan bagi jiwa anak untuk selanjutnya.

3. Untuk mengatur kehadiran siswa dalam kelas guru mempunyai andil yang besar. Guru diharapkan mencatat kehadiran anak meskipun dengan sederhana akan tetapi harus baik.

4. Memotifasi siswa untuk senantiasa berprestasi tinggi, guru harus mampu menciptakan suasana yang mendukung hal tersebut. Hal ini dapat mereka lakukan dengan membuat grafik prestasi belajar siswanya.

5. Dalam menciptakan disiplin sekolah atau kelas yang baik, peranan guru sangat penting, karena guru dapat jadi model. Untuk mebuat siswa mempunyai disiplin yang tinggi maka guru harus mampu menjadi contok atau menjadi panutan bagi siswanya, mampu menegakkan disiplin dan tidak merusaknya sendiri serta mampu mengambil keputusan secara bijaksana dan konsisten umeberikan ganjaran dan hukuman kepada para siswa yang pantas mendapatkannya.

F. PENGERTIAN ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKANAdministrasi dapat diartikan sebagai suatu proses yang terutama besangkutan dengan cara untk menyelenggarakan tujuan yang telah ditentukan atau juga dapat diartikan sebagai proses yang biasa terdapat dalam segenap usaha bersama.Sarana adalah fasilitas atau peralatan langsung digunakan dalam proses pencapaiam tujuan, sedangkan prasarana adalah fasilitas yang tidak langsung sebagai pendukung dalam pencapaian tujuan, jadi sarana dan prasarana adalah fasilitas yang diperlukan untuk percapaian tujuan. Dapat kita simpulkan , administrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan yang berkaitan dengan fasilitas (peralatan) yang digunakan dalam pendidikan secara efektf dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikan .Fasilitas atau sarana dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu fasilitas fisik dan fasilitas uang. Fasilitias fisik ialah segala sesuatu yang berupa benda atau yang dapat dibedakan yang mempunyai eranan untuk memudahkan dan melancarkan suatu usaha. Fasilitas fisik dalam pendidikan antaralain berupa perabit, ruang kelas, perpustakaan , workshop dan alat alat pelajaran. Fasilitas uang adalah segala sesuai yang bersifat mempermudah suatu kegiatan sebagai akibat bekerjanya nilai uang. Fasilitas fisik dalam pendidikan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sarana dan prasarana. Yang termasuk sarana pendidikan dalam hal ini antaralain:a) Alat pelajaran, yaitu semua benda yang dapat di pergunakan secara langsung oleh guru atau murid dalam proses belajar mengajar.

b) Alat peraga, yaotu semua alat pembantu pendidikan dan pengajaran, dapat berupa benda atau perbuatan yang dapat mempermudah memberikan pengertian kepada siswa.

c) Media pendidikan, adalah sarana pendidikan yang digunakan sebagai perantara dalam proses belajar mengajar untuk lebih mempertinggi efektivitas dan efisiensi pendidikan.

G. KEGIATAN ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKANa. Perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikanSetiap jenis pekerjaan yang adapada suatu ssekolah memerlukan sarana dan prasarana yang mungkin berbeda satu dengan yang lainnya ,bahkan untuk satu bidang pekerjaan mungkin memerlukan beberapa perlengkapan. Untuk pengadaan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan memerlukan perencanaan , agar sarana dan prasarana yang diadakan benar benar yang dibutuhkan dan menunjang terhadap percapaian tujuan.Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan adalah penyusunan serangkaian keputusan secara sistematis dan rasional tentang apa apa sarana dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan, bagaimana mengadakannya termasuk biaya dan kapan diadakan. Langkah langkah dalam penyusunan rencana sarana dan prasana pendidinkan mulai dari :

a) Analisi kebutuhan Analisis kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan untuk mendapat informasi tentang jenis , jumlah dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan suatu sekolah. Informasi dapat diperoleh dengan menganalisis pekerjaan yang ada disekolah / lembaga baik aspek kuantitatif maupun kualitatif.

Kebutuhan tambahan sarana dan prasarana di seklah didasarkan beberapa pertimbangan. Menurut Sutjipto (1993) pertimbangan tersebut ialah berkembangnya kebutuhan sekolah, penggantian barang-barang yang rusak, dihapuskan atau dihilangkan dan untukkeperluan persediaan barang.

b) Mengumpulkan data dan informasi tentang sarana dan prasarana sekolah yang ada.Setelah mendapatkan gambaran tentang kebutuhan sekolah akan sarana dan prasarana pendidikan, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengumpulkan data dan informasi tentang keadaan sarana dan prasarana sekolah yang ada. Dengan membandingkan data dan informasi dari kegiatan kegiatan ini maka akan dapat diketahui kebutuha tambahan sarana dan prasarana pada sekolah/lembaga yang bersangkutan.

c) Penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana pendidikanLangkag terakhir dalam perencanaan sarana dan prasana pendidikan adalah merumuskan rencana tersebut dalam bentuk dokumen perencanaan. Dalam penyusunan rencana ini disamping memperhatikan perlengkapan yang sudah ada juga perlu memperhatikan personil / pegawai yang ada yang akan menggunakannya dan menentukan skala prioritas dengan memperhatikan kemampuan anggaran serta ketentuan ketentuan lain yang telah ditetapkan.

d) Pengadaan sarana dan prasarana pendidikanPengadaan adalah semua kegiatan untuk menyediakan sarana danp prasarana pendidikan yang dipelukan untuk menunjang pelaksanaan tugas tugas sekolah. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan disekolah dapat dilakukan dengan beberapa cara. Menurut Sujipto (1993) cara cara tersebut yaitu pembelian , buatan sendiri , menerima hibah atau bantuan, penyewaan, pinjaman dan pendaur ulangan. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan disamping memperhatikan aspek kuantitas dan kualitas seperti yang direncanakan juga perlu memperhatikan aspek hukum yang berlaku dalam prosedur pengadaan tersebut sehingga tidak menimbulkan masalah kemudian hari.

e) Penyimpanan sarana dan prasarana pendidikan Penyimpanan adalah kegiatan pengurusan , penyelenggaraan dan pengaturan sarana dan prasarana yang ada dalam ruang penyimpanan atau gedung. Penyimpanan dilakukan agar sarana dan prasarana yang telah diadakan tidak rusak sebelum disalurkan / didistribusi atau sebelum dipakai.

Untuk terjaminnya pelaksanaan penyimpanan sarana dan prasarana pendidikan menurut Hasan da Herman (1992) perlu diperhatikan yaitu :

1. Syarat pergudangan yang berlaku

2. Sifat barang yang disimpan

3. Jamgka waku penyimpanan

4. Alat atau sarana yang diperlukan untuk penyimpanan

5. Dana untuk pemeliharaan6. Prosedur penyimpanan yang jelas

f) Inventaris sarana dan prasarana pendidikan Inventaris ialah kegiatan mencatat dan menyusun daftar sarana an prasarana yang ada secara teratur menurut ketentuan yang berlaku kedaam suatu dafatr inventaris barang. Daftar barang inventaris merupakan dokumen yang berisi informasi tetang jenis , jumlah dan kualitas barang bahkan juga tahun pembuatan , merek/ukuran dan harga barang yang merupakan milik lembaga atau sekolah.Daftar inventaris yang ada pada suatu sekolah ialah:

a. Buku induk barnag inventaris, dalam buku ini dicatat semua barang invetaris milik sekolah menurut tanggal penerimaan

b. Buku golongan barang inventaris , mencatat semua golongan barang inverntaris menurut golongannya

c. Buku catatan barang non inventaris

d. Kartu inventaris barang

e. Kartu inventaris ruanganan

Fungsi kartu inventaris yaitu untuk menyipakan data dan informasi yang diperlukan untuk kepentingan perencanaan, pengadaan, penyaluran, dan pemeliharaan, penghapusan, serta pengendalian, dan pengawasan sarana dan prasarana sekolah.

g) Pemeliharaan/perawatan sarana dan prasarana pendiidikan Pemeliharaan adalah kegiatan jagaan dan pencegahan barang dari kerusakan sehingga barang tersebut dalam kondisi baik dan siap pakai, serta dapat dipergunakan dalam jangka waktu yang lebih lama.

Pemliharaan dapat dilakukan dengan beberapa macam, yaitu; 1) pemeliharaan terhadap segi hukum, 2) pemeliharaan dari segi penggunaaan 3) pemeliharaan terhadap bahan dan suku cadangnya, 4) pemeliharaan terhadap keamanan fisik,

h) Penghapusan sarana dan prasarana pendidikanPenghapusan adalah kegiatan mengeluarkan baranh milik negara/daerah/sekolah dari daftar inventaris berdasarkan peraturan undang-undang yang berlaku. Syarat yang dipertimbangkan adalah dalam keadaan rusak berat, perbaikan memerlukan biaya yang besar, penyusutan diluar kemampuan pengurus barang, sudah kadarluarsa, barang kelebihan bila disimpan lama barang akan rusak dan musnah akibat bencana alam.Penghapusan barang inventaris harus dilakukan menurut langkah langkah berikut:

Penilaian barang yang akan dihapuskan dilakukan setiap tahun, bersamaan dengan waktu memerkirakan kebutuhan

Mempertimbangkan tahun- tahun penyingkiran dan penghapusan ditinjau dari segi nilai,

Membuat surat pemberitahuan kepada atasan bahwa akan diadakan penghapusan baranag dengan menyebut barang barang yang akan dihapuskan

Melkasanakan penghapusan bila telah mendapat persetujuan atau memenuhi syarat syarat yang ditentuksn.

Membuaat berita acara penghapusan.

i) Pengawasan sarana dan prasarana pendidikan Pengawasan sarana dan prasarana pendidikan menurutSutjipto adalah kegiatan pengamatan ,pemeriksan dan penilaian terhadap pelaksanaan administrasi sarana dan prasaana pendidikan disekolah untuk menghindari penyimpangan ,penggelapan atau penyalahgunaan. Pengawasan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan terhadap semua aktivitas aktivitas administrasi saran dan prasarana pendidikan yaitu mulai dari kegiatan perencanaan sampai penghapusan bahkan juga pengawasan terhaapa pemgawasan itu sendiri. Orang yang bertanggung jawab melakukan pengawasan bisa pimpinan sekolah , guru , dan tenga kependidikan lainnya.

H. PERAN GURU DALAM SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

Adapun peran guru dalam administrasi sarana prasarana sekolah: Terlibat dalam perencanan pengadaan alat bantu pengajaran Terlibat dalam pemanfaatan dan pemeliharaan alat bantu pengajaran yang digunakan guru. Pengawasan dalam penggunaan alat praktek oleh siswaBAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Administrasi kesiswaan adalah proses pengelolaan kegiatan yang berhubungan dengan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan secara maksimal. Untuk itu segala potensi yang ada pada siswa harus dimanfaatkan secara obtimal.

Dengan demikian dapat dikatan bahwa tujuan administrasi kesiswaan adalah untuk mengatur semua kegiatan yang berkaitan dengan kesiswaan, agar proses pembelajaran disekolah dapat berlangsung dengan lancar, tertib dan teratur, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Sedangkan administrasi sarana dan prasarana adalah serangkaian kegiatan untuk mengatur dan menata sarana dan prasarana pendidikan sedemikian rupa sehingga dapat didayagunakan secara optimal dalam rangka mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Kegiatan administrasi sarana dan prasaranapendidikan meliputi perencanaan, pengadaan, inventarisasi, penyimpanan, penyaluran, dan pemanfaatan, pemeliharaan, penghapusan, dan pengawasan. B. SARAN

Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami mengenai administrasi kesiswaan dan sarana dan prasarana pendidikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis sendiri.

Administrasi Kesiswaan dan Sarana & Prasarana Pendidikan1


Top Related