Transcript
Page 1: Pengaturan Kecepatan Motor Induksi 3 Fasa

PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3 FASA

DIKERJAKAN OLEH :

• Agung Laksono Pamuji (14311200)

• Alfin Nadiroh (14311200)

• Ferari Fortuna Ardiansyah (1431120075)

• Rhema Pragas Jatmiko (14311200)

D3 TL 2A

2015

Page 2: Pengaturan Kecepatan Motor Induksi 3 Fasa

TUJUAN PERCOBAAN

Untuk mengetahui :

1. Cara starting dan cara pengaturan kecepatan motor induksi 3 fasa.

2. Cara mendapatkan karakteristik pengaturan kecepatan.

Page 3: Pengaturan Kecepatan Motor Induksi 3 Fasa

DASAR TEORI Motor induksi

Motor induksi adalah motor AC yang paling umum digunakan di industri-industri. Pada motor AC rotor tidak menerima sumber listrik secara konduksi tetapi secara induksi. Oleh karena itu motor AC jenis ini disebut juga sebagai motor induksi.

Kecepatan sinkron

Dimana :

ns = kecepatan sinkron ( rpm )

F = frekuensi ( Hz )

P = jumlah kutup motor ( pole )

Efesiensi suatu motor adalah ratio dari daya output dengan daya input : η x 100%

Dimana :

Pin = √3 x V x I x cos Ɵ atau Pin = Pr ± Pt

Pout x M

Dimana : M = torsi

Nr = kecepatan rotor

Page 4: Pengaturan Kecepatan Motor Induksi 3 Fasa

Torsi motor : T

Dimana :

T = torsi motor ( dalam lb ft )*

n = kecepatan putar motor ( rpm )

HP = daya kuda motor ( 1 HP = 746 W )

5250 = nilai konstan

* 1 lb ft = 1,305 Nm

Page 5: Pengaturan Kecepatan Motor Induksi 3 Fasa

Pengaturan kecepatan

Pengaturan kecepatan motor induksi 3 fasa dapat dilakukan dengan :

1. Pengaturan besar beban

2. Pengaturan tegangan suply

3. Pengaturan R2 ( rotor starter )

Page 6: Pengaturan Kecepatan Motor Induksi 3 Fasa

ALAT DAN BAHAN

1. TORQUE METER

2. INDUCTION MOTOR MV 121

3. TACHOMETER GENERATOR MV 153

4. LOAD RESISTOR

5. ROTOR STARTER MV 131

6. VOLTMETER

7. AMPERMETER

8. CURRENT TRANSFORMER

9. TERMINAL BOARD WITH SHORT CIRCUIT BUTTON

10. SWITCH

11. POWER PACK

Page 7: Pengaturan Kecepatan Motor Induksi 3 Fasa

RANGKAIAN PERCOBAAN

Page 8: Pengaturan Kecepatan Motor Induksi 3 Fasa

PROSEDUR PERCOBAAN Tegangan suply tetap (80% tegangan nominal motor) ; R2 tetap (min/0%) ; dan beban motor bervariasi (min 5x)

a) Buat rangkaian seperti terlihat pada diagram rangkaian dan atur hubungan motor menjadi hubungan delta (∆).

b) Laksanakan prosedur starting motor seperti point 1.3,

*point 1.3 :

lepaskan hubungan antar poros moto dengan rangkaian torsi meter untuk mendapatkan keadaantanpa beban dan laksanakan prosedur starting motor induksi seperti berikut :

1. Atur rotor starter (R2) pada posisi tahanan maksimum untuk meminimalisasi arus starting motor induksi.

2. On kan tegangan suply variabel dan atur sampai mencapai tegangan nominal motor.

3. Atur rotor starter (R2) pada posisi tahanan minimum untuk meminimalisasi rugi motor di bagian rotor motor induksi.

c) Atur tegangan suply sampai mencapai 80% dari tegangan nominal motor.

d) Atur beban motor dengan menggunakan torsimeter dari beban 1 Nm sampai beban nominal dari motor sesuai dengan name plate dari motor.

e) Ukur kecepatan dengan menggunakan tachometer digital dan amati semua hasil pengukuran dari alat ukur yang terpasang setiap perubahan besar beban.

f) Hitung besarnya daya output dan effisiensi motor.

Page 9: Pengaturan Kecepatan Motor Induksi 3 Fasa

Tegangan suply bervariasi (min 4x) ; R2 tetap (min) ; dan beban motor tetap (2 Nm)a) Buat rangkaian seperti terlihat pada diagram rangkaian dan atur hubungan motor menjadi hubungan delta (∆).

b) Laksanakan prosedur starting motor seperti point 1.3,

*point 1.3 :

lepaskan hubungan antar poros moto dengan rangkaian torsi meter untuk mendapatkan keadaantanpa beban dan laksanakan prosedur starting motor induksi seperti berikut :

1. Atur rotor starter (R2) pada posisi tahanan maksimum untuk meminimalisasi arus starting motor induksi.

2. On kan tegangan suply variabel dan atur sampai mencapai tegangan nominal motor.

3. Atur rotor starter (R2) pada posisi tahanan minimum untuk meminimalisasi rugi motor di bagian rotor motor induksi.

c) Atur beban motor dengan menggunakan torsimeter sampai mencapai 2 Nm dan selama pengukuran besar beban tersebut dibuat konstan.

d) Atur tegangan suply motor dari tegangan nominal 220 V sampai mencapai 80% dari tegangan nominal motor.

e) Ukur kecepatan dengan menggunakan tachometer digital dan amati semua hasil pengukuran dari alat ukur yang terpasang untuk setiap perubahan tegangan suply.

f) Hitung besarnya daya output dan effisiensi motor.

Page 10: Pengaturan Kecepatan Motor Induksi 3 Fasa

Tegangan suply tetap (220 V) ; R2 bervariasi (5x) dan beban motor tetap (2 Nm)a) Buat rangkaian seperti terlihat pada diagram rangkaian dan atur hubungan motor menjadi hubungan delta (∆).

b) Laksanakan prosedur starting motor seperti point 1.3,

*point 1.3 :

lepaskan hubungan antar poros moto dengan rangkaian torsi meter untuk mendapatkan keadaantanpa beban dan laksanakan prosedur starting motor induksi seperti berikut :

1. Atur rotor starter (R2) pada posisi tahanan maksimum untuk meminimalisasi arus starting motor induksi.

2. On kan tegangan suply variabel dan atur sampai mencapai tegangan nominal motor.

3. Atur rotor starter (R2) pada posisi tahanan minimum untuk meminimalisasi rugi motor di bagian rotor motor induksi.

c) Atur beban motor dengan menggunakan torsimeter sampai mencapai 2 Nm dan selama pengukuran besar beban tersebut dibuat konstan.

d) Atur rotor starter (R2) dari kondisi tahanan minimum sampai tahanan maksimum.

e) Ukur kecepatan dengan menggunakan tachometer digital dan amati semua hasil pengukuran dari alat ukur yang terpasang setiap perubahan besar beban.

Page 11: Pengaturan Kecepatan Motor Induksi 3 Fasa

TABEL PERCOABAAN

V (Volt) M (Nm) I1 (A) I2 (A) N (rpm)

Pin (W) Pout (W) Eff (%)

Untuk percobaan beban motor bervariasi (Nm)

Page 12: Pengaturan Kecepatan Motor Induksi 3 Fasa

Untuk percobaan tegangan suply bervariasi (volt)

V (Volt) M (Nm) I1 (A) I2 (A) N (rpm)

Pin (W) Pout (W) Eff (%)

Page 13: Pengaturan Kecepatan Motor Induksi 3 Fasa

Untuk percobaan R2 (rotor starter) bervariasi

V (Volt) M (Nm) I1 (A) I2 (A) N (rpm)

Pin (W) Pout (W) Eff (%)


Top Related