Transcript

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Genetika disebut juga dengan ilmu keturunan, berasal dari katagenos (bahasa latin) yang artinya bersuku suku bangsa atau asal usul.Secara etimologi artinya asal mula kejadian. Namun, genetika bukan merupakan ilmu tentang asal mula kejadian meskipun pada batas batas tertentu memang ada kaitannya dengan hal itu. Genetika adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk alih informasi hayati dari generasi kegenerasi. Oleh karena cara berlangsungnya alih informasi hayati tersebut mendasari adanya perbedaan dan persamaan sifat diantara individu organism, maka dengan singkat dapat pula dikatakan bahwa genetika adalah ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat. Dalam ilmu ini dipelajari tentang bagaimana sifat keturunan itu diwariskan pada anak cucunya, serta kemungkinan variasi yang timbul didalamnya. Genetika perlu dipelajari, agar kita dapat mengetahui sifat sifat keturunan kita sendiri serta setiap makhluk hidup yang ada disekitar lingkungan kita. Kita sebagai manusia tidak hidup autonom dan terisolirdari makhluk hidup disekitar kita tetapi kita menjalin ekosistem dengan mereka. Oleh karena itu, selain kita harus tau sifat sifat yang menurundari tubuh kita sendiri, kita juga harus tau pada tumbuhan dan hewan. Lagi pula prinsip prinsip genetika itu sama saja bagi semua makhluk. Perkembangan genetika ini dimulai sejak perkembangan bioteknologi berkembang, hal ini dengan di temukannya teknologi DNA rekombinan. Oleh sebab itu, perkembangan genetika semakin maju. Dengan adanya perkembangan DNA rekombinan ini maka optimasi biotransformasi dalam suatu proses bioteknologi dapat diperoleh dengan lebih terarah dan langsung. Teknologi DNA rekombinan atau rekayasa genetik memungkinkan kita mengkonstruksi, bukan hanya mengisolasi, suatu galur yang sangat produktif. Sel prokariot atau eukariot dapatdigunakan sebagai "pabrik biologis" untuk memproduksi insulin, interferon, hormon pertumbuhan, bahan anti virus, dan berbagai macam protein Lainnya. Teknologi DNA rekombinan juga memungkinkan produksi senyawa-senyawa tertentu yang jumlahnya secara alami sangat sedikit, sehingga tidak ekonomis bila diekstrak langsung dari sumber alaminya.

1.2. Tujuan1. Apa itu rekayasa genetika2. Apa manfaat rekayasa genetika3. Bagaimana rekayasa genetika dapat dilakukan4. Apa dampak rekayasa genetika bagi kehidupan

1.3 Manfaat1) Menjadi proses suatu pembelajaran2) Untuk mengetahui pengertian dari Rekayasa Genetika3) Untuk mengetahui proses Rekayasa Genetika4) Untuk mengetahui tujuan serta manfaat dari Rekayasa Genetika5) Untuk mengetahui dampak rekayasa genetika terhadap kehidupan

BAB IIPEMBAHASANAN

2.1 SEJARAH REKAYASA GENETIKA Rasa ingin tahu manusia dan keinginan untuk selalu mendapatkan yang terbaik dalam memecahkan semua masalah kehidupan membawa manusia untuk berfantasi dan mengembangkan imajinasinya. Hal inilah yang dialami oleh para ilmuwan di bidang biologi ketika mereka dihadapkan pada masalah kesehatan dan biologi. Mereka berimajinasi dan berandai-andai adanya suatu makhluk hidup yang merupakan perpaduan dari sifat-sifat positif makhluk hidup yang sudah ada. Pada awalnya, proses rekayasa genetika ditemukan oleh Crick dan Watson pada tahun 1953. Rekayasa genetika merupakan suatu rangkaian metode yang canggih dalam perincian akan tetapi sederhana dalam hal prinsip yang memungkinkan untuk dilakukan pengambilan gen atau sekelompok gen dari sebuah sel dan mencangkokkan gen atau sekelompok gen tersebut pada sel lain dimana gen atau sekelompok gen tersebut mengikat diri mereka dengan gen atau sekelompok gen yang sudah ada dan bersama-sama menaggung reaksi biokimia penerima. Secara sederhana, proses rekayasa genetika tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Setiap makhluk hidup terdiri atas jutaan sel individu yang masing-masing sel tersebut mengandung satu set gen yang identik. Gen-gen tersebut berfungsi memberikan perintah-perintah biologi yang hanya mengeluarkan satu dari ribuan perintah yang diperlukan untuk membangun dan menjaga kelangsungan suatu makhluk hidup serta menentukan penampakan yang dimunculkan dalam bentuk fisik suatu makhluk hidup. Setiap gen mengandung ribuan rantai basa yang tersusun menjadi sebuah rangkaian dimana gen tersebut berada dalam kromosom sebuah sel. DNA mudah diekstraksi dari sel-sel, dan kemajuan biologi molekuler sekarang memungkinkan ilmuwan untuk mengambil DNA suatu spesies dan kemudian menyusun konstruksi molekuler yang dapat disimpan di dalam laboratorium. DNA rekombinan ini dapat dipindahkan ke makhluk hidup lain bahkan yang berbeda jenisnya. Hasil dari perpaduan tersebut menghasilkan makhluk hidup rekombinan yang memiliki kemampuan baru dalam melangsungkan proses hidup dan bersaing dengan makhluk hidup lainnya. Dengan kata lain makhluk hidup rekombinan memiliki sifat unggul bila dibandingkan dengan makhluk asalnya. Perkembangan rekayasa genetika sebagai bagian dari perkembangan bioteknologi. Bioteknologi ini semakin mencapai puncaknya ketika diciptakannya rekayasa genetika sekitar tahun 70-an, dengan ditemukannya cara pencangkokan sepotong informasi genetika asing ke dalam mikroba. Penemuan ini memberikan sentuhan baru terhadap pandangan Haldane yaitu; apabila tidak dapat menemukan mikroorganisme yang dapat membuat apa yang Anda inginkan maka ciptakanlah makhluk tersebut dengan cara perekayasaan genetika. Teknologi rekayasa genetika merupakan transplantasi atau pencangkokan satu gen ke gen lainnya dimana dapat bersifat antar gen dan dapat pula lintas gen. Rakayasa genetika juga diartikan sebagai perpindahan gen. Misalnya gen pankreas babi ditransplantasikan ke bakteri Escheria coli sehingga dapat menghasilkan insulin dalam jumlah yang besar.

2.2 REKAYASA GENETIKA Rekayasa genetika merupakan salah satu teknik yang dilakukan untuk mengkombinasikan gen yang sudah ada dalam suatu makhluk hidup sehingga susunan gennya menjadi berubah. Gen yang telah direkayasa susunannya tersebut dapat menyebabkan suatu makhluk hidup menghasilkan suatu senyawa/produk tertentu yang diinginkan kita. Melalui rekayasa genetika manusia menciptakan tanaman, hewandan mikroorganisme baru. Secara tradisional, pemuliaan tanaman, dan rekayasa genetika sebenarnya telah dilakukan oleh para petani melalui proses penyilangan dan perbaikan tanaman. Misalnya melalui tahap penyilangan dan seleksi tanaman dengan tujuan tanaman tersebut menjadi lebih besar, kuat, dan lebih tahan terhadap penyakit. Selama puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu, para petani dan para pemulia tanaman telah berhasil memuliakan tanaman padi, jagung, dan tebu, sehingga tanaman-tanaman tersebut mempunyai daya hasil tinggi dan memiliki kualitas panen yang lebih baik. Para ilmuwan telah berhasil mengungkapkan kode genetis yang menentukan sifat-sifat khusus semua makhluk hidup dan kini telah mampu mengkombinasikan gen-gen yang kalau secara alami, tidak akan pernah berkombinasi. Perubahan genetis bukan sesuatu yang baru, karena secara alami dapat terjadi melalui peristiwa yang disebut mutasi. Teknik yang paling dikenal untuk mengubah makhluk hidup secara genetic adalah DNA rekombinan (rDNA). DNA adalah singkatan dari Deoksiribonukleat Acid, suatu molekul yang mengkoda intruksi biologis. Pada tahun 1978 beberapa ahli seperti Werner Arber, Hamilton Smith, dan Daniel mendapatkan hadiah nobel untuk penemuannya tentang Endonuklease restriksi, yaitu enzim yang dapat memotong DNA. Paul Berg untuk hybrid SU-40-I (Simin Virus-40 bakteriofage I) dalam teknik DNA rekombinan. Dengan enzim tersebut, kini manusia dapat memotong-motong dan mengeluarkan gen dari tempatnya pada kromosom, dan memindahkannyake sel individu lain atau jenis makhluk lain, dan dapat bekerja normal dalam tubuh penerima atau yang mengalami rekayasa itu. Perlengkapan yang diperlukan untuk rekayasa genetika adalah : (1)enzim pemotong gen yaitu Endonuklease retriksi, (2) enzim penyambung gen yang dikehendaki yaitu Ligase, (3) vektor yang membawa gen yang akan disisipi/dititipkan dapat berupa plasmid bakteri (gen diluar kromosom bakteri) atau virus, dan (4) inang. Adapun tahap-tahap rekayasa genetika adalah sebagai berikut :a. mendapatkan gen yang diinginkan (gen yang diinginkan dari suatu indifidu dipotong dengan enzim endonukleaserestriksi), b. gen dengan enzim ligase,c. vektor yang sudah membawa gen titipan dimasukkan ke dalam inang, d. vektor dalam sel inang ditumbuhkan, e. isolasi produk dari inang, f. penyempurnaan produk.

2.3 PRINSIP DASAR REKAYASA GENETIKA Prinsip dasar rekayasa genetika adalah penyisipan informasi genetika ke dalam organisme, replikasi gen, pembelahan (duplikasi) sel dan DNA, mutagenesis (mutasi gen baik yang spontan maupun denganinduksi), DNA rekombinan dan pengklonan gen. Ada beberapa prinsip dasar dalam rekayasa genetika antara lain Rekombinasi DNA, fusi protoplasma, dan kultur jaringan.a. Rekombinasi DNA Proses mengidentifikasi dan mengisolasi DNA dari suatu sel hidup atau mati dan memasukkannya dalam sel hidup lainnya, itulah rekombinsi DNA. Rekayasa genetika ini merupakan suatu cara memanipulasikan gen untuk menghasilkan makhluk hidup baru dengan sifat yang diinginkan atau disebut juga pencangkokan gen. Dalam rekayasa genetika digunakan DNA untuk menggabungkan sifat makhluk hidup. Hal itu karena DNA dari setiap makhluk hidup mempunyai struktur yang sama, sehingga dapat direkombinasikan. Selanjutnya DNA tersebut akan mengatur sifat-sifat makhluk hidup secara turun-temurun.Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika adalah melakukan perubahan susunan asam nukleat dari DNA (gen) dan menyelipkan gen baru ke dalam struktur DNA organisme penerima. Gen yang diselipkan dan organisme penerima dapat berasal dari organisme apa saja. Pada proses rekayasa genetika organisme yang sering digunakan adalah bakteri Escherichia coli. Bakteri Escherichia coli dipilih karena paling mudah dipelajari pada taraf molekuler.Pada proses penyisipan gen diperlukan tiga faktor utama yaitu 1) Vektor, yaitu pembawa gen asing yang akan disisipkan, biasanya berupa plasmid atau virus. Plasmid yaitu lingkaran kecil DNA yang terdapat pada bakteri yang diambil dari bakteri dan disisipi dengan gen asing. Pemasukannya melalui pemanasan dalam larutanNaCl atau melalui elektroporasi.2) Bakteri atau virus berperan dalam memperbanyak plasmid atau DNA virus. Plasmid di dalam tubuh bakteri akan mengalami replikasi atau memperbanyak diri, makin banyak plasmid yang direplikasi makin banyak pula gen asing yang dicopy sehingga terjadi cloning gen.3) Enzim, berperan untuk memotong dan menyambung plasmid. Enzim ini disebut enzim endonuklease retriksi, enzim endonuklease retriksi yaitu enzim endonuklease yang dapat memotong ADN pada posisi dengan urutan basa nitrogen tertentu.b. Teknologi Hibridoma Teknologi hibridoma adalah suatu cara untuk menyatukan dua sel dari jaringan-jaringan berbeda suatu organisme yang sama atau bahkan organisme yang berbeda, sehingga diperoleh satu sel tunggal (sel hibrid). Selanjutnya, sel hibrid dapat dikembangbiakkan,sehingga diperoleh bertriliun-triliun sel, yang masing-masing mengandung satu set gen komplit dari dua sel aslinya. Sebagai contoh, salah satu dari dua sel yang asli mungkin berupa sel manusia. Sel tersebut khusus mensekresikan produk yang berguna seperti antibodi atau hormon. Hormon atau antibodi disekresikan dalam jumlah sangat sedikit, karena hasil produksi dikendalikan mekanisme pengaturan sel yang normal. Jika sel tersebut dilebur dengan sel kanker (sel yang tidak memiliki pengendalian normal terhadap pertumbuhan dan sintesis protein), maka produksi hormone atau antibodi secara dramatis meningkat. Peristiwa peleburan dua sel seperti tersebut, menghasilkan sel hibrid dan dikenal sebagai hibridoma (hibrid = sel asli yang dicampur, oma = kanker). Tujuan teknik hibridoma adalah untuk menghasilkan antibodi dalam jumlah yang besar, sehingga dapat digunakan untuk diagnostic dan terapeutik. Selain itu, teknik ini merupakan jalan untuk menyilang atau memotong dalam spesies secara genetik pada sel eukariotik yang tidak dapat diselesaikan dengan cara peleburan gamet secara seksual. Secara umum sel-sel tidak melebur secara otomatis, sehingga ilmuwan berusaha merancang teknik laboratorium untuk menstimulir sel-sel tersebut berfusi atau bergabung.c. Kultur JaringanTeori yang melandasi teknik kultur jaringan ini adalah teori Totipotensi. Setiap sel tumbuhan memiliki kemampuan untuk tumbuh menjadi individu baru bila ditempatkan pada lingkungan yang sesuai. Individu-individu yang dihasilkan akan mempunyai sifat yang sama persis dengan induknya.Tahap-tahap kultur jaringan dalam membentuk embrio dari sel somatik serupa pada tahap perkembangan zigot menjadi embrio. Kultur jaringan sering disebut sebagai perbanyakan secara in vitro karena jaringan ditanam (dikultur) pada suatu media buatan (bukan alami). Materi yang akan dikulturkan dalam kultur jaringan disebut eksplan. Eksplan dapat diambil dari yang dewasa ataupun pembenihan (seeding). Pada media yang sesuai, eksplan akan tumbuh menjadi kalus. Selanjutnya, kalus akan berkembang menjadi tanaman kecil yang disebut plantlet. Kultur jaringan merupakan salah satu rangkaian teknik rekayasa genetika karena dapat menumbuhkan sel-sel transgenik. Oleh karena itu, dapat pula dikatakan bahwa kultur jaringan sebagai alat (tool) dalam pelaksanaan rekayasa genetika. Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika adalah memanipulasi atau melakukan perubahan susunan asam nukleat dari DNA (gen) atau menyelipkan gen baru kedalam struktur DNA organisme penerima. Gen yang diselipkan dan organisme penerima dapat berasal dari organisme apa saja. Misalnya, gen dari bakteri bisa diselipkan di khromosom tanaman, sebaliknya gen tanaman dapat diselipkan pada khromosom bakteri. Gen serangga dapat diselipkan pada tanaman atau gen dari babi dapat diselipkan pada bakteri, atau bahkan gen dari manusia dapat diselipkan pada khromosom bakteri. Produksi insulin untuk pengobatan diabetes,misalnya, diproduksi di dalam sel bakteri Eschericia coli (E. coli) di managen penghasil insulin diisolasi dari sel pankreas manusia yang kemudian diklon dan dimasukkan ke dalam sel E. coli. Dengan demikian produksi insulin dapat dilakukan dengan cepat, massal, dan murah. Teknologi rekayasa genetika juga memungkinkan manusia membuat vaksin pada tumbuhan, menghasilkan tanaman transgenik dengan sifat-sifat baru yang khas. Rekayasa genetika pada tanaman mempunyai target dan tujuanantara lain peningkatan produksi, peningkatan mutu produk supaya tahan lama dalam penyimpanan pascapanen, peningkatan kandunagn gizi, tahan terhadap serangan hama dan penyakit tertentu (serangga, bakteri, jamur,atau virus), tahan terhadap herbisida, sterilitas dan fertilitas seranggajantan (untuk produksi benih hibrida), toleransi terhadap pendinginan,penundaan kematangan buah, kualitas aroma dan nutrisi, perubahan pigmentasi. Rekayasa Genetika pada mikroba bertujuan untuk meningkatkanefektivitas kerja mikroba tersebut (misalnya mikroba untuk fermentasi, pengikat nitrogen udara, meningkatkan kesuburan tanah, mempercepat proses kompos dan pembuatan makanan ternak, mikroba prebiotik untukmakanan olahan), dan untuk menghasilkan bahan obat-obatan dan kosmetika. Rakayasa genetika juga diartikan sebagai perpindahan gen. Misalnya gen pankreas babi ditransplantasikan ke bakteri Escheria coli sehingga dapat menghasilkan insulin dalam jumlah yang besar. Sebaliknya gen bakteri yang menghasilkan toksin pembunuh hama ditransplantasikan ke tanaman jagung maka akan diperoleh jagung transgenik yang tahan hama tanaman. Gen dari sel ambing susu domba ditransplantasikan ke sel telurnya sendiri yang kemudian ditumbuh kembangkan di dalam kandungan induknya sehingga lahirlah domba Dolly yang merupakan hewan cloning (cangkokan) pertama di dunia. Demikian pula gen tomat ditransplantasikan ke ikan transgenik sehingga ikan menjadi tahan lama dan tidak cepat busuk dalam penyimpanan. Rekayasa genetika dalam bibit pangan nabati telah berkembang dengan luas begitu pula produk rekayasa genetika pada hewan misalnya produksi hormon untk peningkatan kuantitas maupun kualitas dari pangan hewani. Dengan adanya produk-produk rekayasa genetika tersebut dapat dikatakan bahwa produk rekayasa genetika khususnya bahan pangan mengintroduksi unsur toksis, bahan-bahan asing dan berbagai sifat yangbelum dapat dipastikan dan berbagai karakteristik lainnya. Dengan rekayasa genetika akan menghasilkan enzim tertentu serta senyawa protein penting lain. Rekayasa ini telah menghasilkan berbagai mikroba yang menghasilkan senyawa penting seperti antibiotika, insulin (untuk pengobatan penyakit diabetes), interferon (untuk pengobatan penyakit kanker dan penyakit karena virus), antibodi monoklonal dan lain-lainnya. Contoh lain rekayasa genetika adalah teknologi kultur sel yang memungkinkan dilakukannya pengembangbiakan jaringan tanaman atau hewan. Kloning yang sudah berhasil, dilakukan pertama kali pada ternak domba.Dampak dari adanya rekayasa genetika adalah dimungkinkannya pemuliaan tanaman atau ternak dalam waktu yang lebih singkat dandengan mutu yang lebih unggul.

2.3 MANFAAT REKAYASA GENETIKA Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua golongan organisme, mulai dari bakteri, fungi, hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga tumbuh-tumbuhan. Bidang kedokteran dan farmasi paling banyak berinvestasi di bidang yang relatif baru ini. Sementara itu bidang lain, seperti ilmu pangan, kedokteran hewan, pertanian (termasuk peternakan dan perikanan), serta teknik lingkungan juga telah melibatkan ilmu ini untuk mengembangkan bidang masing-masing. Beberapa peristiwa penting yang sudah berhasil dan masih giat diusahakan ialah:2.3.1 Di bidang KedokteranDalam dunia kedokteran, misalnya, produksi horman insulin tidak lagi disintesis dari hewan mamalia, tetapi dapat diproduksi oleh sel-sel bakteri dengan cara kloning. ADN mamalia yang mengkode sintesis hormon insulin. Klon ADN kemudian dimasukkan ke dalam sel bakteri sehingga sel-sel bakteri tersebut akan menghasilkan hormon insulin.a. Pembuatan Insulin Manusia oleh BakteriDalam bulan Desember 1980, seorang wanita Amerika (37 tahun) berasal dari Kansas, Amerika Serikat, merupakan manusia pertama yang dapat menikmati manfaat rekayasa genetika. Dia merupakan pasien diabetes pertama yang disuntik dengan insulin manusia yang dibuat oleh bakteri. Insulin adalah suatu macam protein yang tugasnya mengawasi metabolisme gula di dalam tubuh manusia. Gen insulin adalah suatu daerah dalam ADN kita yang memiliki informasi untuk menghasilkan insulin. Penderita diabetes tidak mampu membentuk insulin dalam jumlah yang dibutuhkan. Dahulu insulin didapatkan dari kelenjar pancreas sapi dan babi. Untuk membuat hanya 1 pound (0,45 kg) insulin hewani itu, yang dibutuhkan oleh 750 pasien diabetes selama satu tahun, diperlukan 8.000 pound (3.600 kg) kelenjar yang berasal dari 23.000 ekor hewan.Dengan teknik rekayasa genetika, para peneliti berhasil memaksa bakteri untuk membentuk insulin yang mirip sekali dengan insulin manusia. Melalui penelitian dapat dibuktikan pula bahwa salinan insulin manusia ini bahkan lebih baik daripada insulin hewani dan dapat diterima lebih baik oleh tubuh manusia.

Peran Rekayasa Genetika Mikroba Dalam Industri Insulin

Insulin (bahasa latin: insula, pulau, karena diproduksi di pulau-pulau Langerhans di pankreas) adalah sebuah hormon polipeptida yang mengatur metabolisme karbohidrat. Selain merupakan efektor utama dalam homeostasis karbohidrat, hormon ini juga ambil bagian dalam metabolisme lemak (trigliserida) dan protein. Hormon ini memiliki properti anabolik. Hormon tersebut juga mempengaruhi jaringan tubuh lainnya.Insulin menyebabkan sel (biologi) pada otot dan adiposity menyerap glukosa dari sirkulasi darah melalui transporter glukosa GLUT1 dan GLUT4 dan menyimpannya sebagai glikogen di dalam hati dan otot sebagai sumber energi. Kadar insulin yang rendah akan mengurangi penyerapan glukosa dan tubuh akan mulai menggunakan lemak sebagai sumber energi.Secara normal insulin dihasilkan oleh pankreas. Dalam keadaan sehat pankreas secara spontan akan memproduksi insulin saat gula darah tinggi. Prosesnya sebagai berikut : jika gula darah rendah glukagon akan dibebaskan oleh sel alfa pankreas, kemudian hati akan melepaskan gula ke darah yang mengakibatkan kadar gula darah normal. Sebaliknya jika gula dalam darah tinggi, insulin akan dibebaskan oleh sel beta pankreas, kemudian sel-sel lemak akan mengikat gula darah, yang mengakibatkan kadar gula darah normal.Struktur insulin manusia terdiri dari dua rantai polipeptida yang dihubungkan oleh ikatan disulfida, yaitu polipeptida alfa dan beta. Polipeptida alfa mengandung 21 asam amino sedang polipeptida beta mengandung 30 asam amino. Apabila urutan asam amino suatu polipeptida diketahui maka dengan menggunakan kode genetika dapat pula diketahui urutan nukleotida gena(DNA) yang mengkodenya.Insulin digunakan dalam pengobatan beberapa jenis diabetes melitus. Pasien dengan diabetes mellitus tipe 1 bergantung pada insulin eksogen (disuntikkan ke bawah kulit/subkutan) untuk keselamatannya karena kekurangan absolut hormon tersebut, pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 memiliki tingkat produksi insulin rendah ataukebal insulin, dan kadang kala membutuhkan pengaturan insulin bila pengobatan lain tidak cukup untuk mengatur kadar glukosa darah.Hal yang berkaitan dengan pengobatan Diabetes Melitus tersebut sesuai dengan surat Asy Syuaraa ayat 80Artinya: dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku.Dalam hal ini dapat kita ketahui bahwa Allah SWT menciptakan sejenis mikroba berupa Eschericia coli yang dapat melakukan proses metabolisme. Dari hasil metabolisme tersebut dapat menghasilkan insulin yang dapat digunakan penderita DM.Sebelum era rekayasa genetika, insulin yang diperlukan untuk mengobati penderita DM diperoleh dari hewan. Insulin yang dihasilkan oleh pankreas sapi atau babi digunakan untuk pengobatan DM pada manusia. Jika dibandingkan dengan insulin dari ekstraksi pankreas sapi yang hanya menghasilkan cc saja, insulin babi dapat menghasilkan sekitar 1 L insulin dari gen pankreas yang diklon dalam ragi pada tabung fermentor kapasitas 1000 L. Bila diamati dengan cermat, secara ilmiah organ yang ada pada babi memiliki perwujudan yang sangat serasi dengan manusia. Perbandingan lain juga ditemukan dari hasil struktur kimia yang dimiliki oleh babi, ternyata struktur insulin yang dimiliki oleh pankres babi memiliki bentuk yang hampir sama dengan insulin manusia, yaitu :Insulin Manusia : C256H381N65O76S6 MW = 5807,7Insulin Babi : C257H383N65O77S6 MW = 5777,6Namun cara ini mempunyai kelemahan, yaitu terbatasnya insulin yang dapat diproduksi oleh pankreas, yang tidak sebanding dengan jumlah penderita DM yang membutuhkan insulin. Selain itu memungkinkan adanya efek samping karena insulin yang dihasilkan tidak sama persis dengan insulin manusia. Meskipun diketahui insulin yang dihasilkan oleh babi paling mirip dengan insulin manusia, namun perlu diingat bahwa dalam islam babi merupakan binatang yang haram sebagaimana firman Allah dalam Al Quran surat Al Anam ayat 145 yang artinya : Katakanlah : Tidaklah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi .Penemuan teknik rekayasa genetika pada E. coli untuk menghasilkan insulin, jauh lebih menguntungkan karena yang dihasilkan adalah insulin manusia sehingga tidak memberikan efek sampingan seperti halnya insulin hewan serta dapat dihasilkan banyak insulin dalam waktu yang relatif pendek. Hal ini dikarenakan waktu generasi E. coli yang cukup pendek, yaitu hanya 20 menit, sehingga setiap 20 menit, satu sel E. coli membelah menjadi 2 sel.Penggunaan mikroba dalam produksi insulin dengan menggunakan jenis bakteri E. coli tergolong dalam mikrobiologi industri. E. coli merupakan anggota bakteri. Selama ini bila kita mendengar kata bakteri, maka yang terbayang di benak kita adalah sesuatu yang merugikan saja, misalnya penyebab suatu penyakit. Padahal sebenarnya E. coli tidaklah demikian, bakteri ini dikenal sebagai mikrobia normal tubuh manusia. E. coli tidak bersifat pathogen selama berada dalam usus dan bahkan menurut Sujono (1998) bakteri ini bersimbiosis mutualisme dengan manusia. E. coli membantu membentuk vitamin-vitamin (terutama vitamin K) dan dapat menghambat terbentuknya gas H2S, sedangkan E. coli juga mendapatkan makanan dari sisa-sisa metabolisme manusia. Fenomena ini sesuai dengan firman Allah dalam Al Quran surat Al- Imran ayat 191Artinya: (yaitu )orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.Dalam surat Al-Imran ini menjelaskan bahwa segala sesuatu yang di ciptakan oleh Allah SWT dimuka bumi ini dari hal terkecil sampai hal terbesar mempunyai maksud dan tujuan untuk kehidupan manusia dimuka bumi.E. coli banyak digunakan dalam teknologi rekayasa genetik. Biasa digunakan sebagai vector untuk menyisipkan gen-gen tertentu yang diinginkan untuk dikembangkan. E. coli dipilih karena pertumbuhannya sangat cepat dan mudah dalam penanganannya. Hormon insulin yang diproduksi dalam tubuh bakteri E.coli berlangsung secara biosintesis.Proses produksi:

Escherrichia coli (E. coli), penghuni saluran pencernaan manusia, adalah pabrik yang digunakan dalam rekayasa genetika insulin. Ketika bakteri bereproduksi, gen insulin direplikasi bersama dengan plasmid. E. coli seketika memproduksi enzim yang dengan cepat mendegradasi protein asing seperti insulin. Hal tersebut dapat dicegah dengan cara menggunakan E. coli strain mutan yang sedikit mengandung enzim ini. Pada E. coli, B-galaktosidase adalah enzim yang mengontrol transkripsi gen. Untuk membuat bakteri memproduksi insulin, gen insulin perlu terikat pada enzim ini.Enzim restriksi secara alami diproduksi oleh bakteri. Enzim restriksi bertindak seperti pisau bedah biologi, hanya mengenali rangkaian nukleotida tertentu, misal salah satunya rangkaian kode untuk insulin. Hal tersebut memungkinkan peneliti untuk memutuskan pasangan basa nitrogen tertentu dan menghapus bagian DNA yang berisi kode genetik dari kromosom sebuah organisme sehingga dapat memproduksi insulin. Sedangkan DNA ligase adalah suatu enzim yang berfungsi sebagai perekat genetik dan pengelas ujung nukleotida

Langkah pertama pembuatan humulin adalah mensintesis rantai DNA yang membawa sekuens nukleotida spesifik yang sesuai karakteristik rantai polipeptida A dan B dari insulin. Urutan DNA yang diperlukan dapat ditentukan karena komposisi asam amino dari kedua rantai telah dipetakan. Enam puluh tiga nukleotida yang diperlukan untuk mensintesis rantai A dan sembilan puluh untuk rantai B, ditambah kodon pada akhir setiap rantai yang menandakan pengakhiran sintesis protein.Antikodon menggabungkan asam amino, metionin, kemudian ditempatkan di setiap awal rantai yang memungkinkan pemindahan protein insulin dari asam amino sel bakteri itu. Gen sintetik rantai A dan B kemudian secara terpisah dimasukkan ke dalam gen untuk enzim bakteri, B-galaktosidase, yang dibawa dalam plasmid vektor tersebut. Pada tahap ini, sangat penting untuk memastikan bahwa kodon gen sintetik kompatibel dengan B-galaktosidase. Plasmid rekombinan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam sel E. coli. Praktis penggunaan teknologi DNA rekombinan dalam sintesis insulin manusia membutuhkan jutaan salinan plasmid bakteri yang telah digabungkan dengan gen insulin dalam rangka untuk menghasilkan insulin. Gen insulin diekspresikan bersama dengan sel mereplikasi galaktosidase-B di dalam sel yang sedang menjalani mitosis.

Protein yang terbentuk, sebagian terdiri dari B-galaktosidase, bergabung ke salah satu rantai insulin A atau B. Rantai insulin A dan rantai B kemudian diekstraksi dari fragmen B-galaktosidase dan dimurnikan.

Kedua rantai dicampur dan dihubungkan kembali dalam reaksi yang membentuk jembatan silang disulfida, menghasilkan Humulin murni (insulin manusia sintetis).

Implikasi biologis dari rekayasa genetika Humulin rekombinan Humulin merupakan protein hewani yang dibuat dari bakteri sedemikian rupa sehingga strukturnya benar-benar identik dengan molekul alami. Hal ini akan mengurangi kemungkinan komplikasi yang disebabkan produksi antibodi oleh tubuh manusia. Dalam studi kimia dan farmakologi, insulin rekombinan DNA manusia yang diproduksi secara komersil telah terbukti bisa dibedakan dari insulin pankreas manusia.Awalnya, kesulitan utama yang dihadapi adalah kontaminasi produk akhir oleh sel inang, sehingga meningkatkan resiko kontaminasi dalam kaldu fermentasi. Bahaya ini diatasi dengan ditemukannya proses pemurnian. Ketika dilakukan tes pada produk akhir insulin, termasuk teknik terbaik radio-immuno assay, tidak ada kotoran yang terdeteksi.Seluruh prosedur, sekarang dilakukan dengan menggunakan sel ragi sebagai media pertumbuhan, karena sel ragi dapat menghasilkan sebuah molekul insulin manusia yang hampir lengkap dengan struktur tiga dimensi yang sempurna. Ini meminimalkan kebutuhan untuk prosedur pemurnian kompleks dan mahal.

B. Pembuatan Vaksin Terhadap Virus AIDSPada tahun 1979 di Amerika Serikat dikenal suatu penyakit baru yang menyebabkan seseorang kehilangan kekebalan tubuh. Penyakit ini dinamakan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) atau Sindrom defisiensi imunitas dapatan. Penderita mengidap kerapuhan daya kekebalan untuk melawan infeksi. Dalam tahun 1983 diketahui bahwa AIDS ditularkan oleh prosedur transfusi darah, selain oleh pemakaian jarum obat bius dan hubungan seks pada orang homoseks. Penderita AIDS mengalami kerusakan pada sel-T, sel darah putih kelompok limfosit yang vital bagi tubuh guna memerangi infeksi.C. Usaha menyembuhkan penyakit Lesch-NyhanPenyakit Lesch-Nyhan adalah salah satu penyakit keturunan yang ditemukan paling akhir, yaitu di pertengahan 1960, oleh Dr. William Nyhan dari medical Scholl, University of California, San Franscisco, California, USA, bersama seorang mahasiswanya bernama Michael Lesch. Penyakit ini adalah salah satu dari sekitar 3000 jenis penyakit keturunan yang pernah ditemukan.Penderita penyakit mental ini tidak mampu membentuk enzim hipoxantin-guanin phosphoribosil transferase (HGPRT) yang diikuti olah bertambah aktifnya gen serupa, ialah adenine phosphoribosil transferase (APRT). Karena metabolisme purin menjadi abnormal, maka penderita memilliki purin yang berlebihan, terutama basa guanine.D. Terapi GenPara peneliti juga menggunakan rekayasa genetika untuk mengobati kelainan genetik. Proses ini, yang disebut terapi gen, meliputi penyisipan duplikat beberapa gen secara langsung ke dalam sel seseorang yang mengalami kelainan genetis. Sebagai contoh, orang-orang yang mengalami sistik fibrosis tidak memproduksi protein yang dibutuhkan untuk fungsi paru-paru yang tepat. Kedua gen yang mengkode protein untuk cacat bagi orang-orang ini mengalami kerusakan. Para ilmuwan dapat menyisipkan duplikat gen ke dalam virus yang tidak membahayakan. Virus yang direkayasa ini dapat disemprotkan ke paru-paru pasien yang menderita sistik fibrosis. Para peneliti berharap bahwa duplikat gen dalam virus tersebut akan berfungsi bagi pasien untuk memproduksi protein. Terapi gen masih merupakan metode eksperimen untuk mengobati kelainan genetik. Para peneliti bekerja keras untuk mengembangkan teknik yang menjanjikan ini.

2.3.2 Pentingnya Rekayasa Genetik di Bidang Farmasi

Dalam dunia farmasi, gen yang mengontrol sintesis obat-obatan jika diprosukdi secara alami akan membutuhkan ongkos produksi yang tinggi. Jika diklon dan dimasukkan ke dalam sel-sel bakteri, bakteri akan memproduksi obat-obatan tersebut. Rekayasa genetik begitu cepat mendapat perhatian di bidang farmasi dalam usaha pembuatan protein yang sangat diperlukan untuk kesehatan.1. Pencangkokan gen biasanya hanya menyangkut sebuah gen tunggal. Secara teknik, ini tentunya lebihmudah dijalankan daripada menghadapi sejumlah gen-gen.2. Mungkin kloning gen ini relatif lebih murah, aman, dan dapat dipercaya dalam memperoleh sumber protein yang mempunyai arti penting dalam bidang farmasi.3. Banyak hasil-hasil farmasi yang didapatkan melalui pencangkokan gen itu berupa senyawa-senyawa yang dengan dosis kecil saja sudah dapat memperlihatkan pengaruh yang banyak, seperti misalnya didapatkannya berbagai macam hormone, faktor tumbuh dan protein pengatur, yang mempengaruhi proses fisiologis, sepeerti tekanan darah, penyembuhan luka dan ketenangan hati.2.3.3 Pentingnya Rekayasa Genetik di bidang PertanianRekayasa genetik juga telah digunakan untuk menyisipkan gen ke dalam sel dari organisme-organisme lain. Para ilmuwan telah menyisipkan gen-gen dari bakteri ke dalam sel tomat, gandum, padi, dan tanaman pangan lainnya (Bernabetha, dkk. 2006.). Beberapa memungkinkan tanaman bertahan hidup dalam temperatur dingin atau kondisi tanah yang gersang, dan kebal terhadap hama serangga. Pertanian diharapkan akan menikmati keuntungan paling banyak dari teknik rekayasa genetik, seperti:1. Menggantikan pemakaian pupuk nitrogen yang banyak dipergunakan tetapi mahal harganya, oleh fiksasi nitrogen secara alamiah.2. Teknik rekayasa genetik mengusahakan tanam-tanaman (khususnya yang mempunyai arti ekonomi) yang tidak begitu peka terhadap penyakit yang disebabkan oleh bakteri, jamur, dan cacing.3. Mengusahakan tanam-tanaman yang mampu menghasilkan pestisida sendiri.4. Mengusahakan tanaman padi-padian yang mampu membuat pupuk nitrogen sendiri.5. Tanam-tanaman yang mampu menangkap cahaya dengan lebih efektif untuk meningkatkan efisiensi fotosintesis.6. Tanam-tanaman yang lebih tahan terhadap pengaruh kadar garam, hawa kering, dan embun beku.7. Mengusahakan menadapatkan tanaman baru yang lebih menguntungkan lewat pencangkokan gen. Tanaman kentang, tomat, dan tembakau tergolong dalam keluarga yang sama, yaitu Solanaceae. Akan tetapi serbuk sari dari satu spesies dalam keluarga ini tidak dapat membuahi sel telur dari spesies lain dalam keluarga itu juga.Beberapa contoh tanaman transgenik yang dikembangkan di dunia, tertera pada tabel berikut:

2.3.4 Pentingnya Rekayasa Genetika di Bidang Peternakan Teknik rekayasa genetika dapat juga digunakan untuk menyisipkan gen ke dalam hewan, yang kemudian memproduksi obat-obatan penting untuk manusia. Sebagai contoh, para ilmuwan dapat menyisipkan gen manusia ke dalam sel sapi. Kemudian sai tersebut memproduksi protein manusia yang sesuai dengan kode gen yang disisipkan. Para ilmuwan telah menggunakan teknik ini untuk memproduksi protein pembeku darah yang dibutuhkan oleh penderita hemophilia. Protein tersebut diproduksi dalam susu sapi, dan dapat dengan mudah diekstraksi dan digunakan untuk mengobati manusia yang menderita kelainan itu.2.4 DAMPAK REKAYASA GENETIKA TERHADAP KEHIDUPAN Rekayasa teknologi tidak semuanya berdampak positif bagi kehidupan manusia maupun bagi makhluk hidup lain dan lingkungan. Teknologi yang diciptakan dengan tujuan untuk memakmurkan umat manusia bisa saja menghancurkan manusia itu sendiri jika tidak diikuti dengan keimanan dan ketaqwaan.

Dampak positif rekayasa genetik sebagai berikut:a. Menciptakan bibit unggul, b. Meningkatkan gizi masyarakat. c. Melestarikan plasma nutfah. d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi sesuai dengan keinginan manusia.e. Membantu pasangan yang kesulitan mendapatkan anak dengan jalan pintas yaitu bayi tabung. Dampak negatif rekayasa reproduksi sebagai berikut: a. Pada perbanyakan keturunan dengan kultur jaringan yang memiliki materi genetis yang sama akan mudah terkena penyakit. b. Merugikan petani dan peternak lokal yang mengandalkan reproduksi secara alami.c. Dikhawatirkan adanya penyalahgunaan teknologi reproduksi untuk kepentingan pribadi yang merugikan orang lain. Misalnya misi sebuah negara yang hendak menguasai dunia dengan menciptakan prajurit tangguh dengan teknik pengkloningan. d. Mengganggu proses seleksi alam. Berdasarkan kajian ilmiah ISIS (GM Food Nightmare Unfolding in the Regulatory Sham) menyampaikan tentang bagaimana pengambil kebijakan dan lembaga penasihat seperti European Food Safety Authority telah mengabaikan prinsip kehati-hatian (precautionary principle), menyalahgunakan ilmu, tidak mematuhi hukum, dan membantu mempromosikan teknologi rekayasa genetik dengan fakta yang berlawanan dengan keamanan pangan dan pakan rekayasa genetik. Setelah 30 tahun Organisme Hasil Rekayasa Genetik (OHRG) atau Genetically Modified Organism (GMO), lebih dari cukup kerusakan yang ditimbulkannya terdokumentasikan dalam laporan ISP. Di antaranya:1. Tidak ada perluasan lahan, sebaliknya lahan kedelai rekayasa geneticmenurun sampai 20 persen dibandingkan dengan kedelai non-rekayasagenetik. Bahkan kapas Bt di India gagal sampai 100 persen.2. Tidak ada pengurangan pengunaan pestisida, sebaliknya penggunaanpestisida tanaman rekayasa genetik meningkat 50 juta pound dari 1996sampai 2003 di Amerika Serikat.3. Tanaman rekayasa genetik merusak hidupan liar, sebagaimana hasil evaluasi pertanian Kerajaan Inggris.4. Bt tahan pestisida dan roundup tahan herbisida yang merupakan dua tanaman rekayasa genetik terbesar praktis tidak bermanfaat.5. Area hutan yang luas hilang menjadi kedelai rekayasa genetik diAmerika Latin, sekitar 15 hektar di Argentina sendiri, mungkin memperburuk kondisi karena adanya permintaan untuk biofuel. Meluasnya kasus bunuh diri di daerah India, meliputi 100.000 petani antara 1993-2003 dan selanjutnya 16.000 petani telah meninggal dalam waktu setahun.6. Pangan dan pakan rekayasa genetik berkaitan dengan adanya kematiandan penyakit di lapangan dan di dalam tes laboratorium. 7. Herbisida roundup mematikan katak, meracuni plasenta manusia dan selembrio. Roundup digunakan lebih dari 80 persen semua tanaman rekayasagenetik yang ditanam di seluruh dunia.8. Kontaminasi transgen tidak dapat dihindarkan. Ilmuwan menemukanpenyerbukan tanaman rekayasa genetik pada non-rekayasa genetik sejauh21 kilometer.

RESIKO KESEHATAN Dr. Irina Ermakova menunjukkan bagaimana kedelai rekayasa genetik menyebabkan tikus betina melahirkan bayi kerdil dan tidak normal dengan lebih dari setengahnya meninggal dalam tiga minggu. Ratusan penduduk dan pemetik kapas di India mengalami alergi. Ribuan domba mati setelah merumput di lahan yang mengandung residu kapas Bt, begitupun kambing dan sapi dilaporkan tahun ini. Protein buncis berbahaya pindah ke kacang polong, ketika diuji coba pada tikus menyebabkan radang paru-paru hebat dan secara umum menimbulkan sensitif makanan. Sejumlah penduduk di selatan Philipina jatuh sakit ketika lahanjagung sekitarnya berbunga pada tahun 2003, lima meninggal dan sebagian masih sakit hingga sekarang. Sejumlah sapi mati setelah makan jagung rekayasa genetik di Hesse, Jerman dan beberapa lainnya dibunuh karena penyakit misterius. Arpad Pusztai dan rekannya menemukan tomat rekayasa genetik dengan snowdrop lectin merusak setiap sistem organtikus muda. Jagung rekayasa genetik Mon 863 yang dinyatakan aman seperti jagung non-rekayasa genetik oleh perusahaan dan diterima oleh EFSA, tetapi ketika dianalisa oleh ilmuwan indipenden Crii Gen, mereka menemukan tanda keracunan pada liver dan ginjal. Fakta mendorong kita untuk mempertimbangkan bahwa risiko GMO mungkin melekat pada teknologinya, ilmuwan ISIS mengingatkan untuk sepuluh tahun ke depan. RESIKO POTENSIAL1. Gen sintetik dan produk gen baru yang berevolusi dapat menjadi racun dan atau imunogenik untuk manusia dan hewan.2. Rekayasa genetik tidak terkontrol dan tidak pasti, genom bermutasi dan bergabung, adanya kelainan bentuk generasi karena racun atau imunogenik, yang disebabkan tidak stabilnya DNA rekayasa genetik.3. Virus di dalam sekumpulan genom yang menyebabkan penyakit mungkin diaktifkan oleh rekayasa genetik.4. Penyebaran gen tahan antibiotik pada patogen oleh transfer genhorizontal, membuat tidak menghilangkan infeksi.5. Meningkatkan transfer gen horizontal dan rekombinasi, jalur utama penyebab penyakit.6. DNA rekayasa genetik dibentuk untuk menyerang genom dan kekuatan sebagai promoter sintetik yang dapat mengakibatkan kanker dengan pengaktifan oncogen (materi dasar sel-sel kanker).7. Tanaman rekayasa genetik tahan herbisida mengakumulasikan herbisida dan meningkatkan residu herbisida sehingga meracuni manusia dan binatang seperti pada tanaman. BIOTEK BIOFUEL HIJAU Hati-hati dengan tanaman bioenergi rekayasa genetik untuk menghasilkan biofuel. Biofuel bukan karbon netral. Mereka langsung berlomba dengan pakan ternak seperti jagung, kedelai dan lain-lain,membuat harga makanan melambung. Mereka juga berlomba mendapat lahan, menyebabkan petakan luas hutan hujan tropis rata secara perlahan melepas karbondioksida ke atmosfir, mempercepat pemanasan global. George Bush telah menargetkan substitusi 20 persen biofuel untukpetrolium pada 2017. Uni Eropa (UE) mengatakan 10 persen energy transportasi harus berasal dari biofuel pada 2020.Berkembang pula tekanan untuk komersialisasi sejumlah spesies pohon rekayasa genetik yang telah dimodifikasi dengan sejenis transgen,sehingga pohon rekayasa genetik diusulkan untuk ditanam dengan asumsiyang salah bahwa tanaman rekayasa genetik itu dapat mengimbangi emisikarbon, salah satu syarat dari Clean Development Mechanism (CDM) dariProtokol Kyoto. Industri Bioteknologi secara tidak langsung telah bersiap atas namabiofuel, berharap publik menerima tanaman transgenik. Dalam hal ini, bioteknologi ini juga mengharapkan tindakan pemerintah untukmenyampaikan bahwa keamanan bukan masalah karena tanaman bioenergi rekayasa genetik tidak digunakan sebagai makanan. Tetapi penanaman rekayasa genetik dan tanaman biofuel akan memperburuk masalah dengan meningkatkan kontaminasi rekayasa genetik. Fakta bahwa tanaman rekayasa genetik tidak aman nampak puladari sistem peradilan. Di antaranya putusan pengadilan terhadap Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) atas kegagalan pelaksanaan kajian dampak lingkungan dan pengeluaran ijin ilegal.Putusan tentang GMO terhadap sebuah badan di negara pengembang rekayasa genetik terbesar di dunia yang telah mempromosikan rekayasa genetik secara agresif.

2.5 REKAYASA GENETIKA DALAM BIOETIKA Hukum Kloning Reproduksi Manusia Cloning pada manusia termasuk isu besar, namun respon dariulama Indonesia melalui ijtihd jami maupun individual belum cukup representatif. Fatwa terhadap cloning, antara lain, datang dari BahtsulMasail yang diberikan sangat singkat dan belum tuntas, sehinggadiperlukan fatwa lanjutan. Fatwa yang cukup memadai datang dari MUI(2000). Belumnya lembaga fatwa yang lain menetapkan hukumnya, diduga karena hal tersebut belum terjadi dan kemungkinan terjadinya masih sangat jauh sehingga dianggap tidak mendesak, atau karena illat hukum cloning manusia sangat jelas sehingga tidak perlu ditetapkan hukumnya secara khusus, dapat dikiyaskan kepada hukum inseminasi buatan atau bayi tabung. Memproduksi atau melipat gandakan anak manusia melalu iproses cloning akan meniadakan berbagai pelaksanaan hukum Islam,seperti tentang perkawinan, nasab, nafkah, hak dan kewajiban antara orangtua dan anak, waris, perawatan anak, hubungan kemahraman, dan lain-lain. Dilihat dari segi teknis dan dampak hukum yang ditimbulkannya,cloning embrio dapat disamakan dengan bayi tabung. Karena itu, jikabatas-batas diperkenankannya bayi tabung, seperti asal pemilik ovum,sperma, dan rahim terpenuhi, tanpa melibatkan pihak ketiga (donor atau sewa rahim), dan dilaksanakan ketika suami-isteri tersebut masih terikat pernikahan maka hukumnya boleh. Dengan begitu, anak kembar yang dilahirkan akan berstatus sebagai anak sah pasangan tersebut. Hukum cloning, dilihat dari teknis dan dampaknya dapatdipersamakan dengan inseminasi buatan atau bayi tabung, Ulama sepakat bahwa setiap upaya mereproduksi manusia yang berdampak dapat merancukan nasab atau hubungan kekeluargaan, lebih-lebih kalau kontribusi ayah tak ada dalam cloning ini, maka hukumnya lebih haram.Dari dampak teringan tingkat kerancuannya pada praktik inseminasi buatan dan bayi tabung adalah praktik penitipan zigot yang berasal dari pasangan poligamis di rahim isterinya yang lain hukumnya haram, apalagi cloning manusia yang lebih merancukan hubungan nasab dan kekeluargaan. Kerancuan nasab yang ditimbulkan dari cloning reproduksi manusia yang teringan, meskipun sel tubuh diambil dari suaminya, tetap menghadirkan persoalan rumit, yaitu menyangkut status anaknya kelak,sebagai anak kandung pasangan suami-isteri tersebut atau kembaran terlambat dari suaminya, atau dia tidak berayah, mengingat sifat genetiknya 100 % sama dengan suaminya. Jika demikian, maka anak tersebut lebih tepat disebut sebagai kembaran dari pemberi sel. Jika sebagai kembaran atau duplikat terlambat suaminya, bagaimana hubungannya dengan wanita itu dan keturunannya serta anggota keluarganya yang lain. Apalagi jika cloning diambil dari pasangan yang tidak terikat pernikahan yang sah, atau anak klon yang berasal dari seltelur seorang wanita dengan sel dewasa wanita itu sendiri atau dengan wanita lain, maka tingkat kerancuannya lebih rumit. Tidak berasal dari mani (sperma). Di samping itu, yang masih diperdebatkan mengenai usia anak klon, dugaan terkuat menyatakan akan sama dengan usia dari pemberi sel. Bahtsul Masail pada Munas NU (Lombok Tengah, 17-20Nopember 1997) menyepakati tentang hukum cloning gen pada manusia hukumnya haram. Alasannya, proses tanasul (berketurunan) harus melalui pernikahan secara syari, Bisa mengakibatkan kerancuan nasab, dan penanamannya kembali ke dalam rahim tidak dapat dilakukan tanpa melihat aurat besar. Fatwa yang sama diputuskan oleh MUI, pada Munas VI (25-29 Juli2000) menetapkan hukum cloning terhadap manusia, dengan cara bagaimana pun yang berakibat pada pelipat gandaan manusia hukumnya adalah haram. Bahkan, dalam fatwa MUI tersebut mewajibkan kepada semua pihak yang terkait untuk tidak melakukan atau mengizinkan eksperimen atau praktik cloning terhadap manusia. Majlis Tarjih melalui media resminya, jurnal ilmiah ke-Islaman,Tarjih, edisi ke-2 Desember 1997 secara khusus pernah menurunkan tema Klonasi (Cloning) menurut Tinjauan Islam. Kesimpulan dari sejumlah artikel dalam jurnal tersebut menyatakan bahwa penerapan cloning untuk memproduksi manusia akan menjadi masalah. Pembolehannya hanya jika dalam keadaan darurat. Ulama dari sejumlah lembaga fatwa di dunia Islam juga mengharamkan cloning manusia, antara lain, Akademi Fikih Islam Liga Dunia Muslim dalam pertemuannya yang ke-10 di Jeddah pada tahun1997 yang menetapkan bahwa: Cloning manusia, apa pun metode yang digunakan dalam reproduksi manusia itu adalah sesuatu yang tidak Islami dan sepatutnya dilarang keras". Disepakati juga bahwa semua manipulasi (yang berhubungan dengan reproduksi manusia) dengan cara melibatkan elemen pihak ketiga(di luar ikatan perkawinan), baik berupa rahim, ovum, atau sperma adalah tidak sah. ijtihd jam.i dari dunia Islam. Di antaranya, Majma BuhtsIslmiyyat dari Al-Azhar Mesir telah mengeluarkan fatwa dan imbauan bahwa "cloning manusia adalah haram dan harus diperangi serta dihalangi dengan berbagai cara".Al-Majma al-Fiqh al-Islmi, Rabithat al-lam al-Islmi dalam sidangnya ke-15 pada 31 Oktober 1998 juga berpendapat serupa, demikian pula orang yang melakukannya. Alasannya, termasuk tindakan intervensi atas penciptaan manusia, hal tersebut berlawanan dengan berbagai ketentuan ayat Alquran tentang proses penciptaanmanusia (Q.s. al-Hujurt (49):13, al-Tn (95):4, al-Sajdat (32):7-8, al-Taghbun (64):3, al-Thriq (86):7, al-Nis(4):119), akan merancukannasab (Q.s. al-Furqn (25):54), satu-satunya cara berketurunan yangdibenarkan syarak hanya dengan adanya pasangan laki-laki dan perempuan (Q.s. al-Rm (30):21, al-Furqn (2)5:54), merusak sistem pranatasosial berkeluarga, dan ketiadaan perbedaan serta keberagaman sunnah Allah dalam penciptaan manusia yang merefleksikan kesempurnaanciptaan Allah (Q.s. al-Rm (30):22). Di samping itu, lembaga ini merasaperlu adanya undang-undang yang sifatnya internasional melarang dipraktikkan cloning manusia. Penolakan serupa juga disampaikan oleh berbagai lembaga. Pernyataan serupa juga datang dari sejumlah tokoh di Indonesia, misalnya Ali Yafi dan Armahaedi Mahzar. Alasannya, karena mengancam kemanusiaan, meruntuhkan institusi perkawinan, merosotnya nilaimanusia, kerancuan moral, budaya, dan hukum. Quraish Shihab lebih menyorotinya dari segi moral dan hukum agama, bahwa teknologi cloningini mengantarkan kepada pelecehan manusia, dan dari segi hukum berdasarkan saddudz dzari, bagian dari menolak yang negatif didahulukan atas mendatangkan yang positif (manfaat).Abdul Aziz Sachedina dari Universitas Virginia Amerika menganggap bahwa teknologi cloning hanya akan meruntuhkan institusi perkawinan.Mohammad Mardini dari Foundation Islamic Heritage menyebutkanbahwa teknologi tersebut sebagai pengaburan keturunan. Abul Fadl Mohsin Ebrahim juga berpendapat bahwa cloning akan berdampak negatif terhadap kesucian perkawinan, maka hukumnya tidak sah menurut Islam.Abdul Muti Basyyoumi, Ulama Al-Azhar, menuntut agar riset cloning diakhiri karena bertentangan dengan hukum Islam, baik secara idiologis maupun etis, dan manfaatnya lebih sedikit daripada bahayanya. Di samping pihak yang mengharamkannya, ada satu pendapat yang membolehkan, Sheikh Mohammad Hussein Fadlallah, tokoh muslim fundamentalis dari Lebanon berpendapat, salah jika menganggap cloning adalah suatu intervensi karya Ilahi. Si Peneliti dianggapnya tidak menciptakan sesuatu yang baru, mereka hanya menemukan suatu hukum yang baru bagi organisme, sama seperti ketika mereka menemuka. fertilisasi In Vitro (IVF) dan transplantasi organ.Pendapat ini mengandung kelemahan, sebab, alasan utama yang dipersoalkan oleh kalangan yang menolak cloning reproduksi manusia lebih kepada dampaknya bertentangan dengan norma Islam, bukan pada hakikat penciptaannya.Analisis atas Dampak Cloning Reproduksi Manusia Meski cloning reproduksi manusia ada manfaatnya bagi manusia, misalnya dapat membantu pasangan yang bermasalah dengan alat reproduksinya, namun karena dalam pelaksanaannya akan berbenturan dengan batasan-batasansyari, maka hukumnya haram. Dari sejumlah argumen haramnya melakukan cloning reproduksi manusia yang dikemukakan di atas, yang paling lemah karena menilainya sebagai bentuk intervensi atas ciptaan Allah. Adapun alasan kuat haramnya tindakan tersebut dilihat dari sumber pemilik sel dari siapa pun akan berakibat merancukan nasab. Sedangkan alasan karena dalam prosesnya menuntut harus dengan melihat alat kemaluan, dapat dikategorikan sebagai keadaan dlarrat atau adanya hjat dlarrat. Terhadap praktik yang melibatkan pihak ketiga, diluar pasangan suami-isteri pemilik sperma dan atau ovum, meskipun tidak terjadi kontak seksual, namun dampak yang ditimbulkannya sama dengan esensi zina, akan menimbulkan kerancuan nasab, maka hukumnya haram. Tercakup dalam ayat Alquran yang melarang berzina, antara lain, Q.s. al-Muminn (23): 5, al-Ahzb (33):35, al-Isr (17):32, al-Furqn (25):68, al-Mumtahinat (60):12, juga Hadits. Sebagaimana batasan yangdiberikan para ulama dibolehkan melihat kemaluan dalam pengobatan karena dampak teknologi cloning reproduksi manusia akan merancukan nasab dan hal lain yang lebih luas, berbenturan dengan banyak ketentuansyari, bahkan nyaris tidak ada kemaslahatannya, jika ada sangat sedikitdan masih bersifat spekulatif. Prinsip ini bertentangan dengan kaidah fikih: Rukhshat tidak dapat dikaitkan pada yang meragukan), juga tidak dapatdikaitkan dengan berbagai kemaksiatan. Dilihat dari dampaknya, cloning reproduksi manusia lebih merancukan nasab, menyangkut status hubungan kenasaban dengan pemilik ovum, rahim, sperma, atau sel. Status anak dengan pemilik ovum, berstatus sebagai anak atau saudara kembar. Sebaliknya, jika yang diklon adalah pihak perempuan, pemilik ovum itusendiri atau orang lain, lebih sulit menentukan statusnya. Demikian pula terhadap pemilik sperma, atau sel, sebagai anak atau saudara kembar. Bahkan seorang Seperti dikemukakan oleh Wallase, 2000, bahwa tidak seorang pun di muka Bumi ini ingin menjadi hewan percobaan terhadap penggunaan produk GMO. Sedangkan untuk hewan dan beberapa hewan percobaan ada pula dijumpai di lapangan seperti adanya penggunaan GMO pada tanaman yang digunakan sebagai bahan pakan pokok larva kupu-kupu raja menimbulkan gangguan pencernaan, menjadi kuntet akhirnyalarva kupu-kupu mati.

BAB IIIKESIMPULAN

Rekayasa genetika merupakan suatu rangkaian metode yang canggih dalam perincian akan tetapi sederhana dalam hal prinsip yang memungkinkan untuk dilakukan pengambilan gen atau sekelompok gen dari sebuah sel dan mencangkokkan gen atau sekelompok gen tersebut pada sel lain dimana gen atau sekelompok gen tersebut mengikat diri mereka dengan gen atau sekelompok gen yang sudah ada dan bersama-sama menaggung reaksi biokimia penerima. Prinsip dasar rekayasa genetika adalah penyisipan informasi genetika ke dalam organisme, replikasi gen, pembelahan (duplikasi) sel dan DNA, mutagenesis (mutasi gen baik yang spontan maupun denganinduksi), DNA rekombinan dan pengklonan gen. manfaat rekaya genetika dapat dilihat dari beberapa bidang yaitu: dalam bidang kedokteran, bidang farmasi, bidang peternakan, danpertanian. Rekayasa teknologi tidak semuanya berdampak positif bagi kehidupan manusia maupun bagi makhluk hidup lain dan lingkunga

DAFTAR PUSTAKA

file:///D:/rekayasa genetika/GENETIKA PEMANFAATAN DANDAMPAK BIOTEKNOLOGI.htmfile:///D:rekayasagenetika/GENETIKA/ContohRekayasaGenetika.htmfile:///D:/rekayasagenetika/GENETIKA/DAMPAKNEGATIFMIKROORGANISMEHASILREKAYASAGENETIKABeSmileLah.htmhttp://syahrianibio.blogspot.com/2013/10/makalah-rekayasa-genetika.html http://www.littletree.com.au/dna.htm

MAKALAH GIZI BIOMOLEKULERPRINSIP DASAR REKAYASA GENETIKA

DENOK CAHYANDARI (K211 11 265)MUSFIRA (K211 11 258)NAZIHAH MUKHTAR (K211 11261)NURSIAMI (K211 13 718)NURLAILA (K211 13 718)

PROGRAM STUDI ILMU GIZIFAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR 2014


Top Related